Studi kuantitatif deskriptif tentang sikap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma terhadap pendidikan karakter.

(1)

STUDI KUANTITATIF DESKRIPTIF TENTANG SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SANATA DHARMA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER

Ristina Mauliana Sinurat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sikap terhadap Pendidikan Karakter pada subjek penelitian yaitu, mahasiswa FKIP. Pendidikan karakter adalah sebuah proses yang menuntun anak-anak untuk bereaksi secara positif yang akhirnya membentuk kebiasaan positif juga. Proses tersebut akan membentuk kualitas moral mereka di masa depan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survai. Subjek pada penelitian ini adalah sebesar 270 mahasiswa. Alat pengambilan data menggunakan skala sikap terhadap pendidikan karakter yang dimana indikatornya dibuat berdasarkan teori. Uji coba skala ini menghasilkan reliabilitas sebesar 0,946 dengan jumlah item skala sebanyak 45 item. Data penelitian ini di hitung menggu nakan SPSS for

Windows versi 16. Hasil penelitian ini memberikan hasil sebaran data penelitian yang normal.

Selain itu, subjek penelitian memiliki sikap terhadap pendidikan karakter yang cenderung positif. Hasil tersebut didapat dari perbedaan mean teoritik dan mean empirik, di mana mean empirik 147.65 lebih besar daripada mean teoritik 112.5.


(2)

A QUANTITATIVE DESCRIPTIVE RESEARCH OF ATTITUDES IN EDUCATION STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY TOWARD

EDUCATION CHARACTER

Ristina Mauliana Sinurat

ABSTRACT

This study was aimed to provide an overview of attitudes toward Character Education on the subject of the study, education students. Character education is a process that leads children to react positively to that eventually form positive habits as well. The process will form their moral qualities in the future as a person and member of society. This research is quantitative descriptive survey method. Subjects in this study was 270 students. Data retrieval tool using a scale of attitude toward character education in which the indicator is based on the theory. This results in a large-scale trial reliability of 0.946 with the number of large-scale items as many as 45 items. The data of this study are calculated using SPSS for Windows version 16. The study provides the results of a normal distribution of research data. In addition, the study subjects had an attitude toward character education tend to be positive. The results obtained from the difference in the mean theoretical and empirical mean, where the empirical mean 147.65 is greater than the theoretical mean 112.5.


(3)

STUDI KUANTITATIF DESKRIPTIF TENTANG SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SANATA DHARMA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Diajukan oleh : Ristina Mauliana Sinurat

089114125

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

Kupersembahkan karya ini untuk :

Tuhan YME

Busmin Sinurat dan Ida Marlina Simatupang

Marlin Ricardo Sinurat, Benny Fernando Sinurat,

dan Andre Julianto Sinurat

serta,

Alam semesta yang membaca energi dari mimpiku dan

mempertemukanku dengan orang-orang disekitarku


(7)

v

mencari, gagal, dan mencari lagi… adalah bagian dari

menemukan.

Ristina Mauliana Sinurat

karena lebih baik kalah dalam beberapa pertarungan demi

impian-impianmu, daripada kalah tanpa mengetahui apa yang kau

perjuangkan

Paulo Coelho by the river piedra i sat down and wept


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 November 2013 Penulis


(9)

vii

STUDI KUANTITATIF DESKRIPTIF TENTANG SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SANATA DHARMA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER

Ristina Mauliana Sinurat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sikap terhadap Pendidikan Karakter pada subjek penelitian yaitu, mahasiswa FKIP. Pendidikan karakter adalah sebuah proses yang menuntun anak-anak untuk bereaksi secara positif yang akhirnya membentuk kebiasaan positif juga. Proses tersebut akan membentuk kualitas moral mereka di masa depan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survai. Subjek pada penelitian ini adalah sebesar 270 mahasiswa. Alat pengambilan data menggunakan skala sikap terhadap pendidikan karakter yang dimana indikatornya dibuat berdasarkan teori. Uji coba skala ini menghasilkan reliabilitas sebesar 0,946 dengan jumlah item skala sebanyak 45 item. Data penelitian ini di hitung menggunakan SPSS for Windows versi 16. Hasil penelitian ini memberikan hasil sebaran data penelitian yang normal. Selain itu, subjek penelitian memiliki sikap terhadap pendidikan karakter yang cenderung positif. Hasil tersebut didapat dari perbedaan mean teoritik dan mean empirik, di mana mean empirik 147.65 lebih besar daripada mean teoritik 112.5.


(10)

viii

A QUANTITATIVE DESCRIPTIVE RESEARCH OF ATTITUDES IN EDUCATION STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY TOWARD

EDUCATION CHARACTER

Ristina Mauliana Sinurat

ABSTRACT

This study was aimed to provide an overview of attitudes toward Character Education on the subject of the study, education students. Character education is a process that leads children to react positively to that eventually form positive habits as well. The process will form their moral qualities in the future as a person and member of society. This research is quantitative descriptive survey method. Subjects in this study was 270 students. Data retrieval tool using a scale of attitude toward character education in which the indicator is based on the theory. This results in a large-scale trial reliability of 0.946 with the number of large-scale items as many as 45 items. The data of this study are calculated using SPSS for Windows version 16. The study provides the results of a normal distribution of research data. In addition, the study subjects had an attitude toward character education tend to be positive. The results obtained from the difference in the mean theoretical and empirical mean, where the empirical mean 147.65 is greater than the theoretical mean 112.5.


(11)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang Bertanda tangan di bawah ini, Saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharna : Nama : Ristina Mauliana Sinurat

NIM : 089114125

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

STUDI KUANTITATIF DESKRIPTIF TENTANG SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal : 14 November 2013

Yang menyatakan,


(12)

x

KATA PENGANTAR

Terima kasih yang sangat besar kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi kekuatan dan penghiburan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Kuantitatif Deskriptif tentang Sikap Mahasiswa FKIP USD Terhadap Pendidikan Karakter”.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat dukungan, waktu, tenaga dan pikiran beberapa pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu M. M. Nimas Eki S., S.Psi., Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi. Ibu adalah dosen pembimbing dan teman yang luar biasa. Terima kasih, bu. Terima kasih atas proses hingga sampai di tahap ini.

2. C. Siswa Widyatmoko, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih juga Pak atas pengalamannya selama di PBB. 3. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si, selaku Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen penguji skripsi. Terima kasih, bu.

4. Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si, selaku dosen penguji skripsi. Terima kasih pa atas saran dan masukan selama ujian skripsi.

5. Special Thank to Marvin Berkowitz. Thank you for replied my messages, and

also thank you so much for our discussion. It’s so amazing to had a converstion with you. God bless you.


(13)

xi

6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih bapak – ibu atas ilmunya selama di sini. Tentu saja untuk Pak Gie, Mas Mujs, Mas Doni, Mas Gandung dan Bu Nanik, terima kasih pak, bu, mas.

7. Bapak Busmin Sinurat dan Mama Ida Marlina Simatupang. Ini adalah hasil jerih payah dan kepercayaan bapak dan mama. Kepercayaan melepas anak perempuan satu-satunya sekaligus bungsu ke kota orang. Seribu ucapan terima kasih-pun tidak cukup untuk menggambarkan kasih sayang yang kalian berikan. Tina sayang kalian.

8. Marlin Sinurat, Benny Fernando Sinurat dan Andre Julianto Sinurat atas dukungan dan dorongan selama aku berproses. Terima kasih, bang. Terima kasih telah menjadi tempat cerita dan menangis, serta tempat merasa gagal dan bangkit kembali. Tak lupa kakak-kakakku Miranti Sekar dan Yohana Hadi Dwicahyanthy atas motivasi-motivasi yang sudah diberikan.

9. Arinda Anantu atas semua masukan, dukungan dan terima kasih karena kamu membantu saya untuk lebih melihat realita. Maaf juga rin, aku bukan teman yang baik. Hari minggu di GKI Gejayan adalah obat buat seminggu yang mungkin terasa berat 

10. Terima kasih Puji Wijaya dan Dicky Sugiyanto atas diskusi pintar, gosip-gosip, obrolan ringan hingga berat selama di SSG.

11. Terima kasih untuk keluarga sedeng, kucing agresif dan macan galau. Terima kasih untuk Ruti, Angga, Cicik, Novi, Monik, Sita, Pino, Ayik, Ani, Betrik dan yoan (cepat kembali ke lapangan bebe dan yoan), Erlin, Zelda, Bincik


(14)

xii

dan Nia. You all guys always in my sweetest memories. Dinamika bersama kalian adalah hal terbaik selama di Jogja. I love you too much.

12. Pada pelatih, kakak, teman dan musuh diwaktu yang bersamaan, Mikhael Hendrick dan Martinus Sinulingga, apa jadinya hari ini kalau tanpa kalian berdua ?

13. Teman-teman yang sudah meluangkan waktu baik pengambilan data maupun ide dan revisi : Stevanus Ari, Agnes Dita, Juwita K, Puji, Priscilla Pritha, Savitri Rahayu, Albertus Harimurti, Ka Austin, Shinta, dan khususnya Angga Anjelika (yang selalu menemani mengambil data dan input. Terima kasih, ngga).

14. Seluruh angkatan 2008 Psikologi USD khususnya Juwi, Ellisa, Mya, Wiena, Eca, Berta, Galuh, Gita, Ay’u, Fajar, Andi dan semuanya. Mari kita menuju puncak dan gemilang cahaya.

15. Teman-teman kost “Majus” hingga “Mawar Biru”. Khususnya Mbak Elisabeth Huwa atas ilmu, pelajaran berharga dan inspirasinya selama ini, Mbak Dian Anggraeni atas keceriaannya dan petualangannya, Agatha Viti dan Agustina Fitriana Simbolon yang sudah membuat hari-hari lebih menyenangkan (dan gila).

16. My Gregorius Hugo Wijayanto, I love you, Go. Kamu adalah penghiburan

yang luar biasa untuk hati yang lelah ini.

Yogyakarta, 14 November 2013 Ristina Mauliana Sinurat


(15)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Rumusan Masalah... 5

C.Tujuan Penelitian... 6

D.Manfaat Penelitian... 6

1. Manfaat Teoritis... 6


(16)

xiv

BAB II. LANDASAN TEORI... 7

A.Sikap terhadap Pendidikan Karakter... 7

1. Definisi Pendidikan Karakter... 7

2. Tujuan Pendidikan Karakter... 8

3. Definisi Sikap terhadap Pendidikan Karakter... 9

4. Struktur Sikap terhadap Pendidikan Karakter... 10

5. Faktor Sikap terhadap Pendidikan Karakter... 12

B.Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma... 16

1. Tujuan Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma... 17

2. Nilai-nilai yang Dikembangkan... 18

3. Pedagogi Ignasian... 18

4. Model Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma... 20

C.Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 21

1. Definisi Mahasiswa... 21

2. Definisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 21

3. Definisi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 22

D.Sikap Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terhadap Pendidikan Karakter... 22

E.Pertanyaan Penelitian... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…... 27

A.Jenis Penelitian... 27

B.Identifikasi Variabel Penelitian... 27


(17)

xv

D.Subjek Penelitian... 28

1. Jurusan Ilmu Pendidikan... 28

2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni... 29

3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial... 29

4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.... 29

E.Prosedur Penelitian... 30

F. Metode Pengumpulan Data Penelitian... 30

1. Skala Sikap terhadap Pendidikan Karakter... 30

2. Validitas... 36

3. Reliabilitas... 37

4. Seleksi Item... 38

G.Teknik Analisis Data... 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 42

A. Deskripsi Subjek Penelitian... 42

B.Pelaksanaan Penelitian... 43

C.Hasil Penelitian... 43

1. Uji Normalitas Penelitian...,... 43

2. Analisis Deskriptif Penelitian... 45

3. Uji One Sample T-Test Penelitian... 47

4. Frekuensi Skor Setiap Aspek Sikap... 48

D.Pembahasan... 49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 54


(18)

xvi

B.Saran... 54

1. Bagi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 54

2. Bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 55

3. Bagi Peneliti Selanjutnya... 55

DAFTAR PUSTAKA…... 56


(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Aspek Penelitian... 31

Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban... 36

Tabel 3. Blue Print dan Sebaran Item Skala Uji Coba “Sikap terhadap Pendidikan Karakter”... 39

Tabel 4. Blue Print dan Sebaran Item Skala Penelitian “Sikap terhadap Pendidikan Karakter”... 40

Tabel 5. Deskripsi Jenis Kelamin Subjek ... 43

Tabel 6. Uji Normalitas Data dengan teknik Kolmogorov-Smirnov... 44

Tabel 7. Hasil Analisis Deskriptif... 47

Tabel 8. Uji Statistik One Sample T-Test... 48


(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Uji Coba... 61

Lampiran 2. Data Uji Coba... 73

Lampiran 3. Reliabilitas Skala Uji Coba... 82

Lampiran 4. Skala Penelitian... 86

Lampiran 5. Data Penelitian... 97


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas guru pada saat ini dipertanyakan (Suparno, 2005). Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 42 (2003: 28) guru tidak hanya dituntut untuk menguasai bahan, tapi juga untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah mendidik siswa menjadi berkarakter.

Menurut John Dewey (dalam Althof & Berkowitz, 2006) dan Baumrind (dalam Park 2004) berkarakter maksudnya adalah memiliki kebiasaan-kebiasaan positif. Kebiasaan-kebiasaan positif yang ingin dicapai dalam tujuan pendidikan nasional adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional dapat dilihat bahwa tugas guru tidak hanya sebagai transfer ilmu tetapi juga sebagai pendidik siswa. Tugas guru dalam mendidik siswa merupakan upaya dalam membentuk karakter siswanya. Akan tetapi banyak keluhan yang mengatakan bahwa guru kurang kurang kompeten dalam menjalankan tugasnya tersebut.

Menurut Paul Suparno (2005) salah satu penyebab guru kurang profesional adalah minat dan motivasi calon guru yang masuk Fakultas


(22)

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang kurang tinggi. Hal tersebut dikarenakan bahwa banyak mahasiswa FKIP yang tidak memilih FKIP sebagai pilihan pertama. Selain itu ada yang masuk FKIP hanya karena dorongan orang tua.

Melihat kenyataan tersebut, lembaga pendidikan perguruan tinggi khususnya FKIP seakan dituntut unutuk menciptakan strategi dalam menyiapkan calon-calon guru. Universitas Sanata Dharma (USD) yang dimana terdapat Fakultas Keguruan, menyusun strategi pengembangan karakter mahasiswanya. Sehingga ketika menghadapi dunia pendidikan yang sebenarnya mereka telah siap untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan karakter peserta didiknya juga.

Pengembangan karakter calon-calon guru di FKIP USD dilakukan melalui kegiatan kurikuler seperti Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Micro Teaching, dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu terdapat kegiatan kokurikuler seperti Inisiasi Sanata Dharma (INSADHA), Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa 1 dan 2 (PPKM), dan Program Pendampingan Aktualisasi Diri Integral (PADI). Kegiatan ekstra kurikuler yang terdapat di FKIP USD juga merupakan strategi pegembangan karakter calon-calon guru.

Sebagai Fakultas yang bernaung dibawah perguruan tinggi Jesuit, lulusan FKIP diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang tinggi (Competence) tetapi juga mampu memahami dan menentukan pilihan


(23)

antara baik dan buruk (Conscience) serta memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan (Compassion). Untuk mewujudkan karakter tersebut FKIP USD mendasari proses belajarnya dengan spiritualitas Ignasian. Dalam spiritualitas Ignasian terdapat unsur konteks, pengalaman, refleksi, tindakan, dan evaluasi dalam proses kegiatan belajar mengajarnya.

Strategi pengembangan karakter calon-calon guru di FKIP USD telah berlangsung cukup lama. Sehingga perlu dilakukan sebuah pengukuran yang dapat memprediksi keberhasilan strategi tersebut dikemudian hari. Pengukuran yang dapat memprediksi apakah calon-calon guru FKIP USD dapat berperilaku menjadi guru yang profesional. Dalam hal ini khususnya perilaku untuk mengembangkan karakter peserta didiknya kelak.

Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1996) mengemukakan bahwa perilaku khususnya perilaku sosial ikut diarahkan oleh sikapnya.Dengan demikian sikap dapat memprediksi perilaku.Sehingga untuk memprediksi apakah mahasiswa FKIP USD memiliki perilaku untuk mengembangkan karakter dikemudian hari dapat dilakukan dengan melihat sikapnya terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pengembangan karakter dapat memprediksi perilakunya dikemudian hari.

Penelitian ini mengukur sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter. Zanna dan Rempel (Annual Review Psychology, 1987) mengemukakan bahwa sikap adalah penilaian evaluatif pada objek dan melibatkan aspek kognitif, afektif, dan konatif sebagai tiga kelas informasi yang mendasari keputusan evaluatif tersebut. Dalam prosesnya menciptakan


(24)

penilaian evaluatif tersebut, sikap dibentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1996) dan Azwar (1995) terdapat beberapa faktor pembentuk sikap yang dapat diklasifikasikan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor-faktor internal adalah keinginan, pengalaman pribadi, kepribadian dan Faktor-faktor emosional individu.

Faktor eksternal pembentuk sikap adalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang bersangkutan. Beberapa faktor yang termasuk faktor eksternal adalah Informasi yang diterima dari media massa maupun orang lain yang dianggap penting dan afiliasi kelompok yang berasal dari kebudayaan, lembaga pendidikan dan lembaga agama.

Interaksi antara situasi lingkungan dengan sikap dan berbagai faktor tersebut akan membentuk suatu proses kompleks yang akhirnya menentukan pola perilaku seseorang. Hal tersebutlah yang membuat sikap individu ikut memegang peranan dalam menentukan perilaku seseorang.Sehingga dengan memahami sikap individu, seseorang dapat memasukan idenya kepada orang lain dan mempengaruhi orang lain (Azwar, 1995). Sehingga untuk memprediksi perilaku calon guru terhadap pendidikan karakter dikemudian hari, maka dapat terlebih dahulu melihat sikapnya.

Penelitian dalam bidang pendidikan karakter memang cukup banyak. Akan tetapi penelitian-penelitian yang ada hanya membahas seputar


(25)

bagaimana pendidikan karakter disisipkan ke dalam kurikulum dan mata pelajaran, bagaimana pendidikan karakter mempengaruhi perilaku murid, atau gagasan-gagasan ilmiah seputar pendidikan karakter (Selden, 1986; Supriadi, 2008; Brown, 2009; Lopez & Louis, 2009; Suyanto, 2011; Lin, Enright, & Klatt, 2011; Warsiyati, 2012 ). Anehnya, penelitian yang membidik pada sikap calon-calon guru terhadap pendidikan karekter justru belum ada. Padahal dengan melihat sikap dapat memprediksi perilaku calon-calon guru dalam menerapkan pendidikan karakter dikemudian hari.

Berdasarkan ketidakadaannya penelitian tentang sikap terhadap pendidikan karakter dan latar belakang yang dijabarkan. Dimana kualitas guru sekarang kurang baik padahal guru memiliki peranan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan karakter peserta didiknya. Melihat tantangan tersebut FKIP USD menyusun sebuah strategi pengembangan karakter calon-calon guru. Dengan harapan bahwa strategi tersebut dapat menciptakan lulusan yang berkarakter. Kemudian muncul sebuah pertanyaan penelitian bagaimanakah sikap mahasiswa FKIP USD sebagai calon-calon guru terhadap pendidikan karakter ?

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah seperti apakah sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter?


(26)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan berupa fakta, wacana dan referensi dalam dunia pendidikan khususnya psikologi pendidikan.Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan sebuah perkembangan dalam dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerhati pendidikan, bahwa sikap mahasiswa FKIP terhadap pendidikan karakter perlu diperhatikan karena sikap dapat menjadi salah satu prediktor perilaku. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi sumbangan untuk Universitas Sanata Dharma dalam menyiapkan calon guru yang mampu menjawab tantangan masa depan.


(27)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sikap terhadap Pendidikan Karakter

1. Definisi Pendidikan Karakter

Setelah mendefinisikan karakter dan pendidikan terlebih dahulu dapat ditarik sebuah pengertian mengenai pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah sebuah proses yang menuntun anak-anak untuk bereaksi secara positif yang akhirnya membentuk kebiasaan positif juga. Proses tersebut akan membentuk kualitas moral mereka di masa depan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Banyak ahli yang juga mendefinisikan pendidikan karakter. Salah satunya adalah Elkind dan Sweet (dalam Zubaedi, 2011) yang mendefinisikan pendidikan karakter sebagai usaha sengaja untuk membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika. Selanjutnya William dan Schnaps (dalam Zubaedi, 2011) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh para personel sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat dilihat bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja dalam menuntun anak-anak


(28)

untuk memiliki kualitas moral yang dilakukan oleh seluruh lapisan sekolah bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat.

2. Tujuan Pendidikan Karakter

Berdasarkan definisi pendidikan karakter yang telah dijabarkan diatas sebenarnya sudah tersirat tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri yaitu, menjadikan seseorang berkualitas secara moral. McClellan (dalam Brown, 2008) menjelaskan tujuan-tujuan dari pendidikan karakter. Tujuan pendidikan karakter menurut McClellan adalah :

a. Melatih atribut-atribut positif pada anak muda yang akan memampukan mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan kecakapan hidup demi perilaku yang bertanggung jawab

b. Melatih anak muda untuk mengembangkan sifat-sifat baik yang akan membuat mereka menjadi warga negara yang ‘sehat’ dan bahagia

Sedangkan Bulach (2002) menjabarkan tujuan dari pendidikan karakter sebagai berikut :

a. Mengajarkan anak muda untuk membedakan mana yang baik dan buruk dimana hal tersebut akan membuat mereka mengembangkan rasa kepedulian terhadap orang lain

b. Pendidikan karakter juga bertujuan membuat anak muda memaksimalkan waktu dan talenta mereka untuk bekerja sama dengan orang lain


(29)

c. Mengajarkan kemampuan membuat keputusan dan mengatasi masalah

d. Melatih disiplin diri dalam menentang hal-hal yang salah

e. Mengajarkan anak muda dalam mengapresiasi kualitas dari menjadi manusia dan menunjukan apresiasinya di rumah, sekolah dan masyarakat

3. Definisi Sikap terhadap Pendidikan Karakter

a. Definisi Sikap

Thomas dan Znaniecki dalam gagasan ilmiah yang di tulis oleh Gordon W Allport (dalam Jahoda & Warren., ed. 1954) menyatakan bahwa sikap adalah proses mental individu yang mana menentukan respon aktual dan potensial pada setiap orang dalam dunia sosial. Pada definisi tersebut dapat dillihat dua hal yang penting yaitu, proses mental dan kecenderungan respon individu. Sedangkan menurut Zanna dan Rempel (dalam Chaiken & Stagor, 1987) sikap didefinisikan sebagai penilaian evaluatif pada objek dan melibatkan aspek afektif, kogitif, dan konatif sebagai tiga kelas informasi yang mendasari keputusan evaluatif tersebut. Dalam kerangka berpikir Zanna dan Rempel, 3 aspek tersebut adalah contoh dari proses psikologis yang mana pengalaman kognitif, afektif, dan konatif secara berturut-turut akan menentukan sikap. Dalam pendapat Zanna dan


(30)

Rempel dapat dilihat juga dua hal yang penting yaitu, penilaian evaluatif dan tiga kelas informasi (kognitif, afektif dan konatif).

Berdasarkan pendapat Thomas dan Znaniecki serta Zanna dan Rempel (dalam Chaiken & Stagor, 1987) dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sikap adalah proses mental yang melibatkan tiga kelas informasi (kognitif, afektif, dan konatif) dalam menentukan penilaian evaluatif dan kecenderungan respon individu. Kognitif, afektif dan konatif sebagai kelas informasi sering juga disebut dengan skema triadik (dalam Azwar, 1995) atau tripartite model (dalam Chaiken dan Stangor, 1987).

b. Definisi Sikap terhadap Pendidikan Karakter

Sikap terhadap pendidikan karakter adalah proses mental yang melibatkan kognitif (kepercayaan), afektif (perasaan), dan konatif (kecenderungan berperilaku) dalam menentukan penilaian evaluatif dan kecenderungan respon individu terhadap pendidikan karakter.

4. Struktur Sikap terhadap Pendidikan Karakter

Berdasarkan skema triadik atau tripartite model dapat dilihat bahwa sikap terdiri atas 3 kelas (aspek) informasi yang saling menunjang yaitu, kognitif, afektif dan konatif. Mann (dalam Azwar, 1995) dan Mar’at (1982) mencoba menjelaskan ketiga aspek tersebut dengan mudah. Berikut adalah penjelasan menurut Mann dan Mar’at :


(31)

a. Aspek Kognitif

Aspek ini berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi pendidikan karakter. Kepercayaan tersebut berasal dari apa yang telah dilihat atau apa yang diketahui. Berdasarkan apa yang dilihat atau diketahui lahirlah gagasan-gagasan yang membentuk stereotipe yang terpolakan dalam fikiran. Namun, kepercayaan tidak saja terbentuk dari apa yang dilihat atau diketahui. Kadang-kadang kepercayaan terbentuk karena kurangnya informasi yang benar mengenai pendidikan karakter.

b. Aspek Afektif

Aspek afektif berhubungan dengan perasaan yang menyangkut masalah emosi individu terhadap pendidikan karakter. Reaksi emosional yang merupakan aspek afektif banyak dipengaruhi oleh kepercayaan. Apa yang dipercayai seseorang tentang benar dan salah atau baik dan buruk mengenai pendidikan karakter akan mempengaruhi perasaan seseorang terhadap pendidikan karakter tersebut.

c. Aspek Konatif

Aspek ini berkaitan dengan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang terhadap pendidikan karakter yang dihadapinya. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan akan membentuk sikap. Hal


(32)

tersebut menyebabkan sikap seseorang mengenai pendidikan karakter juga dicerminkan dalam tendensi berperilaku.

5. Faktor Sikap terhadap Pendidikan Karakter

Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1962) mengemukakan empat faktor yang membentuk sikap. Berikut adalah uraian dari empat faktor tersebut :

a. Keinginan

Sikap tidak hanya memberi makna terhadap alam pikir seseorang, tetapi juga terbentuk dan digunakan dalam upaya memenuhi keinginan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter. Untuk menghadapi berbagai masalah dalam upaya mencoba memenuhi keinginannya tersebut, individu akan mengembangkan sikap menyukai (positif) terhadap pendidikan karakter atau oaang lain yang memuaskan keinginannya itu.

b. Informasi

Sikap dapat terbentuk melalui informasi yang diterapkan kepada individu. Pengetahuan mengenai pendidikan karakter dapat membentuk dan mengembangkan sikap seseorang terhadap pendidikan karakter. Namun, terkadang informasi bukan hanya menjadi penentu bagi sikap terhadap pendidikan karakter tetapi untuk memperkuat atau memperlemah sikap terhadap pendidikan karakter tersebut.


(33)

c. Afiliasi Kelompok

Sikap seseorang cenderung hasil dari keyakinan, nilai dan norma kelompoknya. Sehingga banyak dari sikap terhadap pendidikan karakter seorang individu bersumber dan atas dukungan dari kelompoknya. Hal tersebut menyebabkan anggota-anggota dari sebuah kelompok cenderung mempunyai sikap yang serupa.

d. Kepribadian

Walaupun antar individu dalam satu kelompok memiliki keseragaman sikap terhadap pendidikan karakter, tetap akan ada keragaman didalamnya. Keseragaman tersebut dihasilkan oleh perbedaan kepribadian. Menurut Andorno (dalam Kerch, Crutchfield, dan Ballachey, 1962) sikap-sikap individu sering kali mencerminkan kepribadiannya. Pendirian seseorang terhadap pendidikan karakter merupakan ekspresi dari kecenderungan yang tertanam dalam kepribadiannya.

Selain faktor yang dijabarkan oleh Krech, Crutchfield, dan Ballachey, berikut adalah faktor sikap yang dijabarkan oleh Azwar (1995):

a. Pengalaman Pribadi

Apa yang dipikirkan, dirasakan, dan cenderung dilakukan mengenai pendidikan karakter juga terbentuk dari apa yang telah atau sedang dialami. Pengalaman mengenai pendidikan karakter akan turut


(34)

mempengaruhi tanggapan dan penghayatan terhadapnya. Pengalaman pribadi mengenai pendidikan karakter akan lebih mudah mempengaruhi sikap jika melibatkan faktor emosional.

b. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting

Salah satu komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap terhadap pendidikan karakter adalah orang lain yang dianggap penting. Dimana orang tersebut sangat diharapkan persetujuannya bagi setiap gerak dan pendapat. Hal tersebut dapat terjadi karena pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang searah atau konformis dengan orang yang dianggap penting.

c. Pengaruh Kebudayaan

Budaya mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan sikap terhadap pendidikan karakter. Secara tidak sadar, budayalah yang menciptakan warna sikap dari masyarakatnya.

d. Media Massa

Media massa seperti televisi, radio, koran, majalah dan sebagainya merupakan sarana komunikasi yang memiliki peranan besar dalam proses pembentukan sikap terhadap pendidikan karakter. Hal tersebut dikarenakan media massa memiliki pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Hal tersebut dikarenakan media massa yang membahas pendidikan karakter dapat mengandung informasi yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang terhadap pendidikan karakter.


(35)

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Sistem dalam lembaga pendidikan dan lembaga agama memiliki pengaruh dalam pembentukan sikap terhadap pendidikan karakter. Hal tersebut dikarenakan kedua lembaga tersebut meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Dasar pengertian dan konsep moral yang didapat oleh individu dapat mempengaruhi baik-buruknya tanggapan individu terhadap pendidikan karakter.

f. Faktor Emosional

Kadang suatu sikap merupakan hasil dari penyaluran emosi frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan diri dari individu. Sikap yang dihasilkan dari emosi tersebut biasanya hanya sementara. Akan tetapi ada juga yang lebih persisten. Contohnya bentuk sikap yang didasari faktor emosional adalah prasangka. Seseorang yang memiliki prasangka bahwa pendidikan karakter adalah usaha yang akan sia-sia mungkin saja adalah hasil dari rasa tidak yakinnya terhadap pendidikan karakter.

Berdasarkan faktor yang telah dijabarkan oleh Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1962) dan Azwar (1995) dapat digolongkan 2 jenis faktor berdasarkan asalnya, yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut adalah faktor internal dan eksternal sikap terhadap pendidikan karakter :


(36)

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor pembentuk sikap terhadap pendidikan karakter yang stimulusnya berasal dari diri individunya sendiri. Faktor internal sikap terhadap pendidikan karakter adalah keinginan, pengalaman pribadi individu mengenai pendidikan karakter dan kepribadian individu itu sendiri.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang membentuk sikap, dimana stimulus berasal dari luar individu. Faktor-faktor eksternal pembentuk sikap terhadap pendidikan karakter adalah Informasi yang diterima dari media massa maupun orang lain, pengaruh orang yang dianggap penting, afiliasi kelompok yang berasal dari lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta kebudayaan.

B. Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma sebagai perguruan tinggi Jesuit menggunakan spiritualitas Ignasian sebagai dasar dalam pendidikannya. Nilai-nilai spriritualitas Ignasian juga digunakan sebagai dasar pengembangan karakter mahasiswanya. Berikut adalah penjelasan mengenai pendidikan karakter di Universitas Sanata Dharma (USD, 2010) :


(37)

1. Tujuan Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma

a. Bagi Mahasiswa :

1) Mahasiswa memiliki karakter yang khas sebagai alumni USD, yaitu utuh dan tajam dalam kompetensi (competence), suara hati (conscience) dan hasrat bela rasa (compassion).

2) Mahasiswa mampu berkembang dalam aspek profesional-akademik dan karakter secara seimbang sehingga memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk menjawab tantangan jaman.

3) Mahasiswa mampu mengambil peran sebagai pemimpin di tengah masyarakat di manapun berada.

b. Bagi Dosen :

1) Dosen semakin terlibat dalam upaya untuk mengembangkan karakter mahasiswa.

2) Dosen mampu mengembangkan karakter diri dan sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswanya.

c. Bagi Universitas Sanata Dharma :

Universitas Sanata Dharma semakin terlibat dalam memberi sumbangan khas menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat Indonesia melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.


(38)

2. Nilai-nilai yang Dikembangkan

a. Competence

Competence dimaknai sebagai kemampuan akademik yang

memadukan unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

b. Conscience

Conscince dimaknai sebagai kemampuan memahami alternatif

dan menentukan pilihan seperti baik-buruk dan benar-salah.

c. Compassionate

Compassion dimaknai sebagai kemauan untuk berbela rasa

pada sesama dan lingkungan.

3. Pedagogi Ignasian

Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut USD menggunakan spiritualitas Ignasian sebagai dasar dalam praktek pendidikannya. Spiritualitas Ignasian yang diaplikasikan dalam proses pendidikan dapat disebut sebagai pedagogi Ignasian.

Pedagogi berasal dari bahasa Yunani yang artinya metodologi atau cara pendampingan dan membantu pembelajaran tumbuh dan berkembang dengan didasarkan pada pandangan hidup dan visi tentang pribadi manusia ideal. Dalam Pedagogi Ignasian, pribadi manusia ideal yang dituju adalah pandangan dan pengalaman pribadi Santo Ignatius Loyola yang kemudian berkembang menjadi pola pendidikan Jesuit (USD, 2010).


(39)

Dalam penerapan model pembelajaran dengan pendekatan Pedagogi Ignasian terdapat unsur-unsur pokok yang dilaksanakan, yaitu :

a. Konteks

Mahasiswa diajak untuk mencermati konteks-konteks hidupnya. Hal tersebut untuk mengenali faktor-faktor yang berpotensi mendukung atau menghambat proses pembelajaran yang akan dialaminya. Sedangkan dosen memulai proses pembelajaran dengan memahami konteks-konteks mahasiswanya.

b. Pengalaman

Mahasiswa diajak mencari pemahaman baru dengan melakukan perbandingan, kontras, evaluasi, analisis, dan sintesis atas semua kegiatan mental serta psikomotorik untuk memahami realitas secara lebih baik.

c. Refleksi

Refleksi berarti mengadakan pertimbangan seksama dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan perasaan menyangkut bidang ilmu, pengalaman, ide, tujuangan yang diinginkan atau reaksi spontan untuk menangkap makna dan nilai hakiki dari apa yang dipelajari.

d. Tindakan

Tindakan adalah kegiatan yang mencerminkan pertumbuhan batin mahasiswa berdasarkan pengalaman yang telah di refleksikan.


(40)

e. Evaluasi

Dalam pencapaian tujuan pendidikan Jesuit, perlu dilakukan evaluasi yang menyeluruh pada aspek pengetahuan, perkembangan sikap, penentuan prioritas, dan tindakan-tindakan yang selaras dengan tujuan pendidikan Jesuit.

4. Model Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma

Pendidikan karakter di USD dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dan spiritualitas ignasian kedalam kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.

a. Pengembangan Karakter dengan Kegiatan Kurikuler

Kegiatan kurikuler yang menjadi sarana pengembangan karakter mahasiswa adalah dengan pembelajaran berbasis pedagogi Ignasian, contohnya adalah mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atauKuliah Kerja Praktek (KKP) atau ServiceLearning Program (SLP) dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) untuk mahasiswa FKIP.

b. Pengembangan Karakter dengan Kegiatan Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler yang diintegrasikan dengan spiritualitas Ignasian guna mengembangkan karakter mahasiswa USD adalah INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma), PPKM 1 dan PPKM 2 (Program Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa, Week End Moral, dan PADI (Program Pendampingan Aktualisasi Diri).


(41)

c. Pengembangan Karakter dengan Kegiatan Ekstra Kurikuler

USD menyediakan kegiatan-kegiatan ekstra kurikulrt yang menyentuh wilayah pengembangan karakter mahasiswanya. Kegiatan tersebut antara lain adalah kegiatan organisasi maupun kegiatan pengembangan kecakapan (olahraga, musik, fotografi dan sebagainya).

C. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Definisi Mahasiswa

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) mendefinisikan mahasiswa sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi. Supratiknya (2006) menyatakan bahwa mahasiswa memiliki peran sebagai pencetus pembaharuan sosial-politik ke arah terbentuknya tata masyarakat yang lebih adil dan manusiawi ditengah lingkungannya. Setelah lulus dari perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan membawa perubahan. Perubahan yang diharapkan adalah tata masyarakat yang lebih adil dan manusiawi. Sesuatu yang lebih adil dan manusiawi memiliki makna moralitas. Dengan kata lain setelah lulus mahasiswa memiliki peran sebagai agen moral.

2. Definisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Fakultas memiliki definisi sebagai bagian dari perguruan tinggi yang mempelajari suatu bidang ilmu yang kemudian disebut dengan


(42)

jurusan. Sedangkan keguruan memiliki arti hal-hal yang menyangkut dengan pengajaran, pendidikan, dan metode pengajaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Lalu pada bagian sebelumnya telah dibahas definisi mengenai pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses atau kegiatan yang menuntun anak-anak untuk memiliki kecakapan intelektual dan emosional yang akan menarik mereka keluar sebagai manusia dan anggota masyarakat yang tertata. Dengan kata lain Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah bagian dari perguruan tinggi yang mempelajari hal-hal yang menyangkut proses atau kegiatan pengajaran dan pengetahuan guna melatih kecakapan intelektual dan emosional.

3. Definisi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah orang yang belajar mengenai proses atau kegiatan pengajaran dan pengetahuan guna melatih kecakapan intelektual dan emosional pada perguruan tinggi.

D. Sikap Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terhadap

Pendidikan Karakter

Berdasarkan skema triadik atau tripartite model sikap terdiri atas 3 kelas (aspek) informasi yang saling mempengaruhi yaitu, kognitif yang meliputi pemikiran dan pemahaman, afektif yang meliputi perasaan, dan konatif yang meliputi kecenderungan merespon. Aspek-aspek tersebut akan


(43)

membentuk sikap mahasiswa FKIP terhadap pendidikan karakter. Sikap mahasiswa FKIP terhadap pendidikan karakter tentu saja berbeda antar mahasiswa.

Perbedaan sikap tersebut disebabkan oleh faktor internal dan eksternal berdasarkan teori dari Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1962) dan Azwar (1995). Faktor internal adalah keinginan, pengalaman pribadi, kepribadian dan faktor emosional. Sedangkan faktor eksternal adalah Informasi yang diterima dari media massa maupun orang lain dan afiliasi kelompok yang berasal dari kebudayaan, lembaga pendidikan dan lembaga agama. Faktor-faktor tersebutlah yang membuat perbedaan sikap pada mahasiswa FKIP.

Dalam upaya memenuhi keinginannya mahasiswa mengembangkan sikap menyukai (positif) dan tidak menyukai (negatif) pada objek psikologis yang dihadapi dalam hal ini adalah pendidikan karakter. Berdasarkan hal tersebut jika mahasiswa memang memiliki keinginan untuk mengembangkan karakter, maka ia akan memiliki sikap positif terhadap pendidikan karakter. Akan berbeda dengan mahasiswa yang hanya ingin bekerja sebagai guru untuk mendapatkan gaji atau mungkin terpaksa. Mereka akan mengembangkan sikap negatif terhadap pendidikan karakter.

Seorang mahasiswa FKIP USD yang memiliki pengalaman pribadi yang positing dengan pendidikan karakter akan mengembangkan sikap positif terhadap pendidikan karakter. Dalam hal ini adalah strategi yang disusun oleh FKIP USD. Mahasiswa yang menghayati strategi tersebut


(44)

dengan positif akan memungkinkan untuk memiliki tanggapan yang positif juga. Tanggapan yang memungkinkan seperti terlibat lebih jauh, turut mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagainya.

Sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter sering kali mencerminkan kepribadiannya. Pendirian terhadap pendidikan karakter merupakan ekspresi dari kecenderungan yang tertanam dalam kepribadiannya. Misalnya seorang mahasiswa yang memiliki kecenderungan egosentris. Dia mungkin saja menolak sama sekali untuk tidak mengetahui maupun mengimplementasikan pendidikan karakter karena memang dia memiliki kecenderungan dimana dia memusatkan pada dirinya sendiri.

Sikap yang dihasilkan dari faktor emosional seringkali bersifat sementara walaupun ada yang persisten. Contoh bentuk sikap yang didasari faktor emosional adalah prasangka. Mahasiswa FKIP USD yang memiliki prasangka bahwa pendidikan karakter tidak akan berhasil dalam usaha memperbaiki bangsa, memungkinkan bahwa perilakunya akan menolak terlibat lebih jauh.

Informasi yang diterapkan kepada mahasiswa baik dari media massa atau orang lain serta pengaruh orang yang dianggap penting juga mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap pendidikan karakter. Mahasiswa FKIP USD yang mengetahui tentang pendidikan karakter memiliki kemungkinan untuk memiliki sikap positif atau negatif terhadap pendidikan karakter. Berbeda dengan mahasiswa FKIP USD yang tidak mendapatkan


(45)

informasi tentang pendidikan karakter. Sikap negatif bisa saja muncul karena kurangnya atau tidak adanya informasi yang benar mengenai pendidikan karakter (Azwar, 1995).

Kebudayaan dimana kita tinggal memiliki pengaruh yang besar terhadap sikap mahasiswa FKIP USD tinggal. Kebudayaan menetapkan garis-garis batasan dan konsep moral yang berlaku. Kebudayan Indonesia salah satunya adalah kolektivisme. Budaya kolektif membuat kita cenderung memiliki sikap yang sama dengan yang lainnya. Dalam budaya kolektif mahasiswa FKIP memungkinkan memiliki sikap yang positif terhadap pendidikan karakter jika yang lainnya juga begitu.

Sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter dapat juga dibentuk oleh keyakinan, nilai dan norma kelompok yang diikutinya. Lembaga pendidikan dan lembaga agama adalah contoh kelompok yang diikuti oleh mahasiswa FKIP USD. Kedua lembaga tersebut memasukan idenya tentang benar dan salah serta ajaran-ajaran dan batasan-batasan. Sehingga kedua lembaga tersebut memberikan kontribusi dalam perkembangan sikap mahasiswa FKIP.

Faktor internal dan eksternal tersebut akan saling mempengaruhi dan membentuk sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter. Mahasiswa FKIP USD yang memiliki keinginan untuk mengembangkan karakter siswanya kelak, memiliki pengalaman yang baik tentang pendidikan karakter, memiliki kepribadian dan emosi yang mendukung untuk terlaksananya pendidikan karakter memiliki, informasi seputar


(46)

pendidikan karakter, menjadi anggota dari kelompok atau budaya yang mendukung pendidikan karakter, maka akan mengembangkan sikap positif terhadap pendidikan karakter.

E. Pertanyaan Penelitian

Bagaimanakah sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap pendidikan karakter ?


(47)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitati deskriptif menggunakan sampel atau populasi yang ada untuk mencoba mengungkapkan deskripsi yang tepat dan cukup dari aktivitas, objek, proses atau manusia yang menjadi fokus penelitian (Sulistyo & Basuki, 2006). Deskripsi atau gambaran dirangkum dengan sistematis, faktual dan akurat. Deskripsi tersebut mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada sampel atau populasi yang dimaksud (Narbuko & Achmadi, 2007).

Pada penelitian deskriptif ini tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan gambaran sikap terhadap pendidikan karakter pada mahasiswa FKIP di Universitas Sanata Dharma.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai nilai dan dapat diukur (Widi, 2010). Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu, sikap terhadap pendidikan karakter.


(48)

C. Definisi Operasional

Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu sikap terhadap pendidikan karakter. Sikap terhadap pendidikan karakter adalah proses mental yang melibatkan kognitif (kepercayaan), afektif (perasaan), dan konatif (kecenderungan berperilaku) dalam menentukan penilaian evaluatif dan kecenderungan respon individu terhadap pendidikan karakter.

Sikap terhadap pendidikan karakter diukur dengan menggunakan skala sikap terhadap pendidikan karakter. Berdasarkan dari skor pada skala tersebut dapat dilihat kecenderungan sikap positif atau negatif. Semakin tinggi skor pada skala, maka sikap terhadap pendidikan karakter semakin positif. Sebaliknya, jika skor pada skala semakin rendah, maka sikap terhadap pendidikan karakter juga semakin negatif.

D. Subjek Penelitian

Sample penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma baik laiki-laki maupun perempuan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang terbagi dalam beberapa Jurusan dan Program Studi sebagai berikut :

1. Jurusan Ilmu Pendidikan (JIP)

a. Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK)

b. Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)


(49)

2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS)

a. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

b. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (PBSID)

3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS)

a. Program Studi Pendidikan Akuntansi (PAK) b. Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE) c. Pendidikan Sejarah (PSej)

4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(JPMIPA)

a. Program Studi Pendidikan Fisika (PFis) b. Program Studi Pendidikan Matematika (PMat) c. Program Studi Pendidikan Biologi (PBio)

Sample penelitian ditentukan menggunakan teknik convenience

sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kecocokan dengan dengan

karakteristik populasi yang ditentukan. Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan dengan pertimbangan kemudahan.


(50)

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat alat ukur berupa skala sikap terhadap pendidikan karakter dengan menggunakan metode summated rating.

2. Melakukan uji coba alat ukur pada sampel yang memiliki kriteria sama dengan sampel yang akan dijadikan subjek penelitian.

3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk menganalisis item-item sehingga didapatkan item-item yang valid dan reliable.

4. Menentukan subjek penelitian yang kemudian diberikan alat ukur yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya.

5. Menganalisis data yang didapatkan.

6. Membuat kesimpulan berdasarkan analisi yang dilakukan.

F. Metode Pengumpulan Data Penelitian

1. Skala Sikap terhadap Pendidikan Karakter

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala psikologi mengungkap konstrak atau konsep psikologis yang dapat menggambarkan aspek kepribadian individu (Azwar, 1999).

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap terhadap pendidikan karakter yang akan mengungkap aspek kognitif, afektif, dan konatif terhadap objek psikologis dalam hal ini adalah


(51)

pendidikan karakter. Peneliti menyusun sendiri skala dengan mengacu pada indikator yang berasal dari teori yang telah dijabarkan. Skala sikap disusun dengan menggunakan skala likert yang telah disesuaikan dengan objek psikologis yang akan diteliti.

Tabel 1.

Indikator Aspek Penelitian.

Kognitif

Favorable Unfavorable

1. Pendidikan karakter melatih siswa untuk memaksimalkan waktu.

1. Pendidikan karakter membentuk siswa menjadi berkualitas secara moral. 2. Pendidikan karakter melihat dan

memaksimalkan potensi diri siswanya.

2. Pendidikan karakter melatih siswa untuk membuat keputusan sendiri.

3. Pendidikan karakter melatih siswa untuk bekerja sama dengan orang lain.

3. Pendidikan karakter melatih siswa kecakapan dalam menyelesaikan masalah. 4. Pendidikan karakter melatih

siswa untuk memiliki kebiasaan menghargai orang lain.

4. Pendidikan karakter melatih siswa untuk menentang hal-hal yang salah.

5. Pendidikan karakter membentuk karakter positif pada siswa.

5. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk


(52)

mampu memahami orang lain.

6. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk memiliki pendirian.

6. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk perduli pada orang lain.

7. Pendidikan karakter menuntun dan melatih siswa untuk bertanggung jawab.

7. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk menjalankan nilai-nilai etika. 8. Pendidikan karakter menuntun

siswa untuk menjadi warga negara yang baik.

8. Pendidikan karakter melatih siswa untuk menentang hal-hal yang salah.

9. Seluruh elemen sekolah harus menghayati dan mengamalkan perilaku bermoral.

9. Pendidikan karakter adalah usaha semua personel sekolah dan bekerja sama dengan orang tua.

Afektif

Favorable Unfavorable

1. Pendidikan karakter melatih siswa untuk bekerja sama dengan orang lain

1. Pendidikan karakter melatih siswa untuk memaksimalkan waktu.

2. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk memiliki pendirian.

2. Pendidikan karakter melihat dan memaksimalkan potensi diri siswanya.


(53)

3. Pendidikan karakter menuntun dan melatih siswa untuk bertanggung jawab.

3. Pendidikan karakter melatih siswa untuk memiliki

kebiasaan menghargai orang lain.

4. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk menjadi warga negara yang baik.

4. Pendidikan karakter

membentuk karakter positif pada siswa.

5. Seluruh elemen sekolah harus menghayati dan mengamalkan perilaku bermoral.

5. Pendidikan karakter membentuk siswa menjadi berkualitas secara moral. 6. Pendidikan karakter menuntun

siswa untuk perduli pada orang lain.

6. Pendidikan karakter melatih siswa untuk membuat keputusan sendiri. 7. Pendidikan karakter menuntun

siswa untuk menjalankan nilai-nilai etika.

7. Pendidikan karakter melatih siswa kecakapan dalam menyelesaikan masalah. 8. Pendidikan karakter melatih

siswa untuk menentang hal-hal yang salah.

8. Pendidikan karakter melatih siswa untuk menentang hal-hal yang salah.

9. Pendidikan karakter adalah usaha semua personel sekolah dan bekerja sama dengan orang tua.

9. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk mampu memahami orang lain.


(54)

Konatif

Favorable Unfavorable

1. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk menjadi warga negara yang baik.

1. Pendidikan karakter melatih siswa untuk bekerja sama dengan orang lain

2. Seluruh elemen sekolah harus menghayati dan mengamalkan perilaku bermoral.

2. Pendidikan karakter menuntun siswa untuk memiliki pendirian. 3. Pendidikan karakter menuntun

siswa untuk perduli pada orang lain.

3. Pendidikan karakter

menuntun dan melatih siswa untuk bertanggung jawab. 4. Pendidikan karakter menuntun

siswa untuk menjalankan nilai-nilai etika.

4. Pendidikan karakter

membentuk karakter positif pada siswa.

5. Pendidikan karakter melatih siswa untuk menentang hal-hal yang salah.

5. Pendidikan karakter membentuk siswa menjadi berkualitas secara moral. 6. Pendidikan karakter menuntun

siswa untuk mampu memahami orang lain.

6. Pendidikan karakter melatih siswa untuk membuat keputusan sendiri. 7. Pendidikan karakter melatih

siswa untuk memaksimalkan waktu.

7. Pendidikan karakter melatih siswa kecakapan dalam menyelesaikan masalah.


(55)

8. Pendidikan karakter melihat dan memaksimalkan potensi diri siswanya.

8. Pendidikan karakter melatih siswa untuk menentang hal-hal yang salah.

9. Pendidikan karakter melatih siswa untuk memiliki kebiasaan menghargai orang lain.

9. Pendidikan karakter adalah usaha semua personel sekolah dan bekerja sama dengan orang tua.

Pernyataan-pernyataan dalam skala disusun menjadi pernyataan

favorable dan pernyataan unfavorable. Pada setiap pernyataan terdapat 4

alternatif jawaban yaitu “Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” (STS). Empat kategori jawaban dibuat berdasarkan pertimbangan bahwa sikap memiliki karakteristik berupa intensitas dan arah. Berikut adalah cara pemberian skor pada item


(56)

Tabel 2.

Skor Alternatif Jawaban.

Alternatif Jawaban Skor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS)

1 4

2. Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan bahwa alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur (Noor, 2011). Suatu alat ukur dinyatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran (Azwar, 2003).

Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan validitas isi. Validitasi isi adalah validitas yang diselidiki lewat pengujian isi tes dengan analisis rasional atau professional

judgement yang dilakukan orang yang sudah ahli. Dalam penelitian ini professional judgement dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi.


(57)

3. Reliabilitas

Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur dimana hasil ukur mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2009). Pengukuran yang tidak reliable akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya.

Penelitian ini mengukur reliabilitas dengan menghitung koefisian reliabilitas alpha dari Cronbach menggunakan SPPS. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Jika koefisien reliabilitas mendekati 1 maka reliabilitas semakin tinggi. Sebaliknya jika koefisien reliabilitas mendekati 0 maka reliabilitasnya semakin rendah dengan kata lain skala tidak dapat dipercaya dalam mengukur sikap terhadap pendidikan karakter.

Setelah melakukan uji coba pada tanggal 16 Mei 2013 kepada 57 subjek dengan kriteria yang sama dengan sampel yang digunakan. Skala sikap terhadap pendidikan karakter pada saat uji coba memiliki 54 item. Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh reliabilitas sebesar 0,936. Namun, pada hasil uji coba tersebut terdapat 8 item yang gugur. Item yang gugur tersebut adalah 3 item pada aspek kognitif, 3 item pada aspek afektif, dan 2 item pada aspek konatif. Agar proporsi total item pada setiap aspek seimbang, maka peneliti mengugurkan 1 item lagi pada aspek konatif. Setelah 9 item digugurkan dan dilakukan penelitian pada 270 subjek maka reliabilitas naik menjadi 0,943. Berdasarkan reliabilitas tersebut,


(58)

maka skala sikap terhadap pendidikan karakter bersifat reliabel atau dapat dipercaya.

4. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan dengan menggunakan data hasil uji coba kepada 54 subjek dengan karakteristik sama dengan sampel yang akan di teliti. Kualitas item dilihat dengan menganalisis tiap item menggunakan daya diskriminasi item. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2009). Dengan kata lain item harus mampu membedakan mana subjek yang memiliki sikap positif terhadap pendidikan karakter dan mana subjek yang memiliki sikap negatif.

Parameter dari daya diskriminasi item adalah berupa koefisien korelasi item total (rix). Koefisian korelasi item total (rix) tersebut memperlihatkan kesesuaian fungsi item dengan fungsi skala dalam mengungkapkan perbedaan individual (Azwar, 2009). Pemilihan item dilakukan berdasarkan batasan korelasi item total rix ≥ 0, 30. Hal tersebut dikarenakan item yang mencapai korelasi minimal sebesar 0,30 dapat dianggap sebagai item yang memuaskan (Azwar, 2010). Berikut adalah distribusi item pada skala uji coba dan skala penelitian :


(59)

Tabel 3.

Blue Print dan Sebaran Item Skala Uji Coba “Sikap terhadap Pendidikan

Karakter”.

Aspek Sikap

Sebaran Item Total

Favorable Unfavorable

Kognitif

3, 6, 16, 23,

26, 34, 40, 45, 50,

1, 8, 18, 20,

22, 39, 41, 48, 52

18

Afektif

10, 12, 15, 17,

28, 30, 33, 46,

49

2, 5, 7, 11, 27, 31, 36, 42, 44

18

Konatif

4, 14, 21, 25,

29, 32, 38, 43,

51

9, 13, 19, 24, 35, 37, 47, 53,

54

18

TOTAL 54

Keterangan : nomer item yang tebal adalah item gugur setelah uji coba. Sedangkan yang digaris bawahi adalah item yang sengaja digugurkan untuk menyeimbangkan proporsi.


(60)

Tabel 4.

Blue Print dan Sebaran Item Skala Penelitian“Sikap terhadap Pendidikan

Karakter”.

Aspek Sikap

Sebaran Item Total

Favorable Unfavorable

Kognitif

2, 10, 17, 20, 26, 31, 36, 41

12, 14, 16, 30, 32, 39, 43

15

Afektif

5, 11, 18, 23, 25, 37, 40

1, 3, 7, 9, 21, 24, 27, 35

15

Konatif

13, 15, 19, 29, 33, 34,42

4, 6, 8, 22, 28, 38, 44, 45

15

TOTAL 45

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis dengan metode statistik deskriptif. Metode statistik deskriptif merupakan perhitungan yang sederhana dan dilakukan untuk memperjelas karakteristik data dalam penelitian (Azwar, 1999). Perhitungan yang dilakukan adalah perhitungan nilai maksimum dan minimum teoritik, perhitungan mean teoritik dan standar deviasi. Kemudian data akan dibedakan berdasarkan kelompok yang memiliki sikap positif dan kelompok yang memiliki sikap


(61)

negatif dengan membandingkan mean empirik dan mean teoritiknya. Kelompok memiliki sikap positif jika mean empiriknya lebih besar dari mean teoritiknya. Sedangkan kelompok yang memiliki sikap negatif memiliki mean empirik lebih kecil dari mean teoritiknya.


(62)

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. FKIP Universitas Sanata Dharma berdiri sejak tahun 17 Desember 1955. Pada awalnya FKIP Universitas Sanata Dharma merupakan IKIP Sanata Dharma. Melalui beberapa kali pergantian nama, IKIP Sanata Dharma disahkan menjadi sebuah universitas dengan SK Mendikbud No.46/D/O/1993. Hal tersebut menjadikan IKIP yang sebelumnya lembaga sendiri menjadi fakultas dalam Universitas Sanata Dharma.

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang masih aktif kuliah dalam rentang angkatan 2010, 2011, dan 2012. Mahasiswa FKIP USD yang menjadi subjek penelitian ini adalah sebanyak 270 mahasiswa. Berikut adalah gambaran subjek dalam penelitian ini:


(63)

Tabel 5.

Deskripsi Jenis Kelamin Subjek

Jenis Kelamin Jumlah

Perempuan 195

Laki-laki 75

Total 270

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dimulai pada tanggal 27 Mei sampai dengan tanggal 31 Mei 2013. Awalnya pengambilan data direncanakan menggunakan pengambilan data secara formal. Pengambilan data secara formal dilakukan di dalam ruang kelas dengan diberi ijin oleh dosen pengampu mata kuliah. Namun, peneliti hanya dapat menemui dan memperoleh ijin dari 3 dosen pengampu dari program studi yang berbeda. Sehingga peneliti melaksanakan pengambilan data secara informal.

C. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas Penelitian

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek data penelitian. Uji ini perlu dilakukan agar diketahui apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Teknik uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Teknik


(64)

Suatu data dikatakan berasal dari populasi yang distribusinya normal jika nilai signifikansinya lebih besar dari alpha 0.05 (p > 0.05). Sebaliknya, jika nilai signifikansi yang didapat lebih kecil dari alpha 0.05 (p < 0.05) maka data tersebut berasal dari populasi yang sebarannya tidak normal. Perhitungan uji nomalitas pada penelitian ini dilakukan dengan

SPSS for Windows version 16. Berikut hasil perhitungannya :

Tabel 6.

Uji Normalitas data dengan teknik Kolmogorov-Smirnov.

Total Skor

N 270

Normal Parametersa Mean 147.65

Std. Deviation 14.337 Most Extreme Differences Absolute .056

Positive .055

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .921

Asymp.Sig. (2-tailed) .364

Berdasarkan perhituangan diata, diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar .364. Nilai p sebesar .364 lebih besar dari nilai alpha 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal.


(65)

2. Analisis Deskriptif Penelitian

Analisis data penelitian ini dilakukan dengan metode statistik dekriptif. Metode ini menghasilkan perhitungan yang sederhana berupa nilai minimum dan maksimum teoritik, mean teoritik dan standar deviasi. Berikut adalah tahap perhitungannya :

X (Nilai) minimum teoritik :

X minimum teoritik = Jumlah item x Skor terendah yang mungkin didapat subjek pada skala X minimum teoritik = 45 x 1

= 45

X maksimum teoritik :

X maksimum teoritik = Jumlah item x Skor tertinggi yang mungkin didapat subjek pada skala X maksimum teoritik = 45 x 4

= 180

Range :

Range = Luas jarak sebaran antara nilai maksimum dan nilai minimum

Range = 180 - 45 = 135


(66)

Mean ( ) teoritik :

= Rata-rata teoritik dari X maksimum dan X minimum = X maksimum + X minimum

2

= 180 + 45 = 225 = 112.5 2 2

Standar Deviasi

SD = Range : 6 (satuan deviasi yang dibagi dalam 6)

SD = Range = 135 = 22.5 6 6

Setelah perhituangan teoritik dilakukan, maka selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan SPSS for Windows version 16 untuk mendapatkan nilai maksimum dan minimum empirik, mean empirik dan standar deviasi empirik. Berikut adalah hasilnya seluruh analisis desktitif :


(67)

Tabel 7.

Hasil Analisis Deskriptif.

Parameter Statistik Nilai Teoritik Nilai Empirik

N 270 270

Skor Minimum 46 106

Skor Maksimum 180 180

Range 135 74

Mean 112.5 147.65

SD 22.5 14.377

Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan hasil bahwa mean empirik sebesar 147.65. Mean empirik yang didapatkan lebih besar dari mean teoritik yang hanya 112.5. Hal tersebut menunjukan bahwa sikap tehadap pendidikan karakter pada mahasiswa FKIP USD cenderung positif.

3. Uji One Sample T-Test Penelitian

Uji t dilakukan untuk mengecek apakah ada perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan empirik. Uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows version 16. Berikut adalah hasil perhitungannya :


(68)

Tabel 8.

Uji Statistik One Sample T-Test.

Test Value = 112,5

95% Confidence Interval of the

Difference

t df

Sig. (2tailed)

Mean Difference

Lower Upper

TotalSkor 40.288 269 .00 35.152 33.43 36.87

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh Sig.2-tailed sebesar 0.00 (p<0,05). Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empirik.

4. Frekuensi Skor Setiap Aspek Sikap

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa alat ukur pada penelitian ini memiliki 4 alternatif jawaban dengan skor yang berbeda antara favorable dan unfavorable. Rentang skor bergerak dari 1 hingga 4. Semakin tinggi skor subjek maka semakin positif sikapnya. Berikut adalah frekuensi skor seluruh subjek pada setiap aspek sikap :


(69)

Tabel 9.

Frekuensi Skor Setiap Aspek Sikap.

Aspek Skor Frekuensi Percen

Kognitif

1 39 1%

2 159 3.9%

3 2299 56.8%

4 1553 38.3%

Afektif

1 76 1.9%

2 207 5.1%

3 2349 58%

4 1418 35%

Konatif

1 55 1.4%

2 251 6.2%

3 2342 57.8%

4 1402 34.6%

D. Pembahasan

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter adalah positif. Hal tersebut ditunjukan oleh hasil mean empirik yang lebih besar dari mean teoritik, yaitu mean empirik 147.65 lebih besar daripada mean teoritik 112.5.

Sikap mahasiswa FKIP USD yang positif terhadap pendidikan karakter dipengaruhi oleh faktor eksternal. Hal tersebut dikarenakan faktor


(70)

internal berasal dari diri individunya sendiri sehingga tidak dapat diungkap dalam penelitian ini. Faktor eksternal yang mempengaruhi sikap positif mahasiswa adalah afiliasi dari FKIP, konformitas hasil kebudayaan, dan informasi yang diterapkan pada mahasiswa FKIP USD.

Sikap positif mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter dibentuk oleh afiliasi dari FKIP. Afiliasi tersebut dilakukan dengan adanya strategi pengembangan karakter pada mahasiswanya terlebih dahulu. Pengembangan karakter di FKIP USD memiliki tujuan untuk membentuk lulusannya tajam dalam kompetensi (competence), suara hati (conscience) dan hasrat bela rasa (compassion). Tujuan tersebut diusahakan dengan metode pedagogi Ignasian dan diselenggarakan dalam area kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.

Pedagogi Ignasian mengutamakan agar pengajar terlebih dahulu mengenal mahasiswanya dengan memahami seluruh dimensi dalam diri mahasiswa (konteks). Setelah itu pengajar membawa mahasiswa untuk mengalami pembelajaran dan membandingkannya sehingga mahasiswa dapat memahami realitas secara lebih baik (pengalaman). Pengalaman yang didapat diendapkan dengan dipertimbangkan lebih seksama dengan melibatkan emosi (refleksi). Setelah merefleksikan pengalaman yang didapat, mahasiswa diharapkan memiliki pertumbuhan batin yang membawanya ke dalam sebuah aksi (tindakan). Untuk melihat apakah proses tersebut berjalan, maka dilakukan sebuah penilaian (evaluasi). Unsur-unsur konteks, pengalaman, refleksi, tindakan, dan evaluasi membentuk


(71)

sebuah proses yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan pengembangan karakter FKIP USD.

Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa tujuan pengembangan karakter dan pedagogi memiliki keyakinan pada tujuanyang diterapkan pada mahasiswa FKIP USD. Keyakinannya FKIP adalah untuk mewujudkan calon guru yang berkarakter. Sehingga dapat dikatakan bahwa strategi pengembangan karakter mahasiswa tersebut adalah usaha mengafiliasi. Mahasiswa diafiliasi untuk memiliki tujuan yang serupa, yaitu mengembangkan karakter.

Afiliasi yang dilakukan tersebut membuat mahasiswa memiliki sikap yang sejalan dengan keyakinan dan tujuan pendidikan FKIP USD. Sikap positif karena afiliasi tersebut dapat jugadikarenakan kecenderungan mahasiswa FKIP USD untuk memiliki sikap yang konformis dengan sikap kelompoknya. Selain karena afiliasi, sikap konformis juga dapat dihasilkan dari kebudayaan Indonesia yang kolektivis.

Informasi juga membentuk sikap mahasiswa yang positif terhadap pendidikan karakter. Menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1962), adanya afiliasi membuat anggota kelompok diberikan informasi yang sama. Informasi didapatkan dari INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma), PPKM (Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa) 1 dan 2, Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Week End Moral, KKN (Kuliah Kerja Nyata), dan PADI (Pendampingan Aktualisasi Diri Integral). Informasi tersebut berisi dan bermakna pengembangan karakter mahasiswa.


(1)

129 MDP P 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 150.0

130 Prudence P 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 152.0

131 MAKI P 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 148.0

132 FRY P 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 147.0

133 E P 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 149.0

134 AY P 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 158.0

135 IM P 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 165.0

136 EP P 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 166.0

137 NRM P 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 150.0

138 DA P 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 3.0 163.0

139 S P 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 163.0

140 Diya P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 173.0

141 GC P 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 155.0

142 W P 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 160.0

143 PYL P 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 171.0

144 NA P 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 162.0

145 RRW P 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 157.0

146 TM P 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 160.0

147 B P 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 165.0

148 M P 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 150.0

149 CH P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 170.0

150 Nindia P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 169.0

151 Y P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 172.0

152 C P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 176.0

153 TI P 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 1.0 129.0

154 A P 3.0 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 139.0

155 VA Lautner P 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 2.0 155.0

156 Bunga P 3.0 3.0 3.0 2.0 4.0 2.0 146.0

157 Tasya P 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 129.0

158 MY P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 140.0

159 J P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 135.0

160 SDP P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 135.0

161 VN P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 134.0

162 A2 P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 135.0

163 ATB P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 141.0

164 YG P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 139.0

165 MDP P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 142.0

166 GITA P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 149.0

167 WSC P 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 151.0

168 NARUMI P 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 152.0


(2)

170 R P 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 145.0

171 L P 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 170.0

172 D P 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 159.0

173 X P 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 150.0

174 KDA P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 159.0

175 Shiren P 4.0 4.0 4.0 2.0 3.0 4.0 163.0

176 P P 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 158.0

177 Dino P 4.0 4.0 1.0 4.0 4.0 4.0 136.0

178 Yuni P 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 157.0

179 RR P 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 166.0

180 D'Lom P 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 158.0

181 VDM P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 165.0

182 WMO P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 169.0

183 Murwani P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 164.0

184 MERY P 4.0 4.0 1.0 2.0 2.0 3.0 155.0

185 S P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 132.0

186 R P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 137.0

187 Hani P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 177.0

188 Kristin P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 173.0

189 Kris P 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 136.0

190

Maria Da

Cos P 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 154.0

191 IM P 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 172.0

192 DC P 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 135.0

193 Atha P 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 143.0

194 L P 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 177.0

195 Suster P 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 132.0

196 Opat L 4.0 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 123.0

197 LB L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 131.0

198 AND L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 147.0

199 IGP L 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0 160.0

200 YPE L 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 145.0

201

Klemens

SPK L 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 172.0

202 AMG L 3.0 3.0 3.0 1.0 1.0 1.0 111.0

203 YBAS L 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 1.0 132.0

204 Y L 4.0 4.0 4.0 3.0 2.0 1.0 140.0

205 Kakak GM L 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 1.0 131.0

206 BGWU L 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 1.0 111.0

207 AL L 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 1.0 118.0


(3)

209 DH L 3.0 3.0 4.0 2.0 3.0 2.0 139.0

210 RJ L 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 126.0

211 FR L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 132.0

212

Shania

Sanju L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 137.0

213 PDJ L 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 139.0

214 AP L 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 132.0

215 SSW L 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 131.0

216 APW L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 132.0

217 HRPP L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 142.0

218 AI L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 142.0

219 Kejat L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 142.0

220 PKP L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 148.0

221 IM L 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 158.0

222 M L 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 169.0

223 BOA L 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 166.0

224 A L 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 4.0 159.0

225 MEA L 3.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 149.0

226 Sipit L 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 142.0

227 YP L 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 172.0

228 Leo L 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 140.0

229 T L 3.0 3.0 4.0 4.0 2.0 3.0 106.0

230 X L 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 146.0

231 Yohanes L 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 3.0 144.0

232 AH L 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 125.0

233 ODM L 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 154.0

234 D L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 134.0

235 AAS L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 141.0

236 MALLBY L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 146.0

237 EMP L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 142.0

238 Angga L 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 125.0

239 X L 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 155.0

240 DTKT L 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 149.0

241 YS L 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 161.0

242 KPK L 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 147.0

243 RM L 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 163.0

244 RAW L 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 152.0

245 CN L 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 133.0

246 ARS L 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 148.0

247 KID L 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 146.0


(4)

249 AS L 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 163.0

250 AP L 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 175.0

251 CP L 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 169.0

252 Y L 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 123.0

253 J L 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 140.0

254 Rian L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 147.0

255 DN L 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 150.0

256 LI L 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 151.0

257 PM L 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 167.0

258 Armet L 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 157.0

259 Mas Berow L 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 148.0

260 B L 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 160.0

261 AB L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 134.0

262 AW L 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 131.0

263 Jati

Landung L 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 154.0

264 405 L 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 166.0

265 S L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 142.0

266 LKN L 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 151.0

267 ABT L 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 146.0

268 SBL L 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 138.0

269 MS L 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 145.0


(5)

Lampiran 6. Reliabilitas Skala Penelitian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 270 100.0

Excludeda 0 .0

Total 270 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.943 45

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

item1 3.1630 .63606 270

item2 3.5593 .66944 270

item3 3.0000 .71104 270

item4 3.0148 .69502 270

item5 3.0370 .80802 270

item6 3.3222 .52082 270

item7 3.2704 .59509 270

item8 3.3519 .67227 270

Item9 3.2111 .63059 270

Item10 3.4704 .56956 270

Item11 3.5852 .55728 270

Item12 3.3074 .54358 270

Item13 3.4000 .58099 270

Item14 3.1407 .54073 270

Item15 3.6704 .53732 270


(6)

Item17 3.4889 .56367 270

Item18 3.5556 .55436 270

Item19 3.4037 .52092 270

Item20 3.3444 .55536 270

Item 21 3.1889 .57638 270

Item22 2.7556 .67858 270

Item23 3.2963 .67426 270

Item24 3.1741 .61824 270

Item25 3.2963 .53950 270

Item26 3.5037 .55042 270

Item27 3.1889 .55670 270

Item28 3.2296 .58406 270

Item29 3.2667 .56805 270

Item30 3.2704 .52895 270

Item31 3.4963 .53674 270

Item32 2.9741 .62423 270

Item33 3.3370 .54646 270

Item34 3.4259 .54540 270

Item35 3.1852 .65877 270

Item36 3.3815 .54434 270

Item37 3.3704 .60038 270

Item38 3.1593 .58530 270

Item39 3.1556 .63206 270

Item40 3.4000 .51303 270

Item41 3.4333 .53952 270

Item42 3.2556 .62586 270

item43 3.1074 .59078 270

item44 3.1741 .56811 270


Dokumen yang terkait

Studi deskriptif kuantitatif : prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

1 3 117

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 189

Pengaruh motivasi dan prestasi belajar mahasiswa terhadap kemampuan praktik mengajar : studi kasus mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 97

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 14 155

Evaluasi pelaksanaan mata kuliah program pengalaman lapangan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan : studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 2

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Evaluasi pelaksanaan mata kuliah program pengalaman lapangan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan : studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 177

Studi deskriptif sikap mahasiswa semester IX program studi bimbingan dan konseling fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2007/2008 terhadap pekerjaan sebagai konselor sekolah - USD Repository

0 0 84

Pengaruh motivasi dan prestasi belajar mahasiswa terhadap kemampuan praktik mengajar : studi kasus mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 95

Studi kuantitatif deskriptif tentang sikap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma terhadap pendidikan karakter - USD Repository

0 0 164