Berlayar ke Timur: mengangkat pendidikan sekolah di Asmat - USD Repository

  

Berlayar ke Timur

Mengangkat Pendidikan Sekolah di Asmat

  

Tim Konsultan Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

  Penerbit Universitas Sanata Dharma

  Berlayar ke Timur Mengangkat Pendidikan Sekolah di Asmat Copyright © 2011 PENERBIT UNIVERSITAS SANATA DHARMA Jl. Affandi (Gejayan), Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002 Telp. (0274) 513301, 515253 Ext.1527/1513 Fax (0274) 562383 e-mail: publisher@usd.ac.id Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Dilarang memperbanyak kar ya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun,

termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit. Diterbitkan oleh: Penerbit Universitas Sanata Dharma Jl. Affandi (Gejayan), Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002 Telp. (0274) 513301, 515253; Ext.1527/1513 Fax (0274) 562383 e-mail: publisher@usd.ac.id Tim Penyusun Puji Purnomo T. Sarkim B. Widharyanto Rusmawan Supratiknya Desain Sampul: Tata Letak: Thoms Cetakan Pertama xvi, 84 hlm.; 175 x 250 mm. ISBN: 978-602-9187-01-4 EAN: 9-786029-187014 Penerbit USD Universitas Sanata Dharma berlambangkan daun teratai coklat bersudut lima dengan sebuah obor hitam yang menyala merah, sebuah buku terbuka dengan tulisan “Ad Maiorem Dei Gloriam” dan tulisan “Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”

berwarna hitam di dalamnya.

Adapun artinya sebagai berikut.

Teratai: kemuliaan dan sudut lima: Pancasila; Obor: hidup dengan semangat yang menyala- nyala; Buku yang terbuka: iImu pengetahuan yang selalu berkembang; Teratai warna coklat: sikap dewasa yang matang; “Ad Maiorem Dei Gloriam”: demi kemuliaan Allah yang lebih besar.

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  iii

Berlayar ke Timur

  

Mengangkat Pendidikan Sekolah di Asmat

Tim Konsultan Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

  

Diterbitkan atas Kerja Sama

Pemerintah Kabupaten Asmat, YPPK Yan Smit,

Keuskupan Agats dan Universitas Sanata Dharma

  

Penerbit Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2011 Berlayar ke Timur Mengangkat Pendidikan Sekolah di Asmat

  Buku ini merupakan laporan peneli ti an lapangan sebagai persiapan pembukaan SD Satu Atap Berpola Asrama Khas Asmat yang dilakukan oleh Tim Konsultan Pendidikan Universitas Sanata Dharma dalam rangka kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Asmat, Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Yan Smit, Keuskupan Agats, dan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

  Tim penyusun buku ini terdiri atas: Puji Purnomo, T. Sarkim, B. Widharyanto, Rusmawan, dan A. Supra ti knya. Hak cipta buku ini ada pada Tim Konsultan Pendidikan USD. Cetakan pertama: Februari 2011.

  iv

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur:

  

SEKAPUR SI RI H

  Buku ini m er upakan laporan penelit ian Tim Konsult an Pendidikan Un iv er sit as San at a Dh ar m a yan g ber t u gas m eny u su n sebu ah gr an d

  

design at au rancangan besar pengem bangan penyelenggaraan pendidikan

  sek olah d i Kab u p at en Asm at , Pr ov in si Pap u a, y an g d iaw ali d en g an pem bukaan sebuah SD Sat u At ap Berpola Asram a Khas Asm at . Kegiat an ini dilaksanakan dalam kerangka kerj a sam a ant ara Pem erint ah Kabupat en Asm at dan Keusk upan Agat s sebagai pihak per t am a, dan Univer sit as Sanat a Dharm a sebagai pihak kedua.

  Buku ini diberi j udul ut am a Berlayar ke Tim ur, m em inj am pernyat aan m isi ( m ission st at em ent ) Rom o Paulus Wiryono Priyot am t am a, S.J. yang konon beliau ungkapkan pada awal beliau m em angku j abat an Provinsial ordo Serikat Yesus provinsi I ndonesia pada dasawarsa 1990- an. Firasat yang bernuansa profet ik it u t ernyat a m ulai t erw uj ut m enj adi kenyat aan pada saat k in i beliau m en j abat Rek t or Un iv er sit as San at a Dh ar m a, Yogyakart a, m elalui penanda- t anganan not a kesepaham an kerj a sam a di bidang pengem bangan pendidikan sekolah di Kabupat en Asm at ant ara Pem er in t ah Kabu pat en Asm at dan Un iv er sit as San at a Dh ar m a yan g didukung secara penuh oleh Keuskupan Agat s.

  Pada kesem pat an ini Tim Konsult an Pendidikan Universit as Sanat a Dhar m a ingin m engucapk an t er im a k asih k epada Rek t or Univ er sit as Sanat a Dharm a at as pem berian kesem pat an m elibat kan diri dalam t ugas perut usan ini, kepada Bapak Yuvensius A. Biakai Bupat i Asm at dan Bapak F.B. Sorring Wakil Bupat i Asm at at as kepercayaan dan dukungan unt uk m elaksanakan t ugas ini, kepada Mgr. Alo Murwit o, OFM, Uskup Agat s dan Sr. Korina Ngoe, OSU, Delegat us Pendidikan dan Ket ua Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Kat olik Yan Sm it , Keuskupan Agat s, at as penerim aan dan dukungan yang hangat dalam pelaksanaan t ugas ini, dan kepada t em an- k olega baik di Univ er sit as Sanat a Dhar m a sendir i m aupun di lingkungan Agat s- Asm at yang dengan cara t ert ent u j uga sangat berj asa m em berikan dukungan bagi t erlaksananya t ugas ini. Segala kekurangan y an g m u n g k in t er d ap at d alam lap or an in i sep en u h n y a m er u p ak an t anggung j awab Tim Konsult an Pendidikan Universit as Sanat a Dharm a yang sekaligus m enj adi t im penulis laporan ini. Selam at berlayar!

  v

  Mengangkat Pendidikan Asm at

PEMERINTAH KABUPATEN ASMAT

  Jl. Frans Kaisepo, Telp. (0902)31202, Agats 99677

  

ASM AT D ALAM PERSPEKTI F M ASA D EPAN

Sa m bu t a n Bu pa t i Asm a t

  Berpij ak pada realit as Asm at saat ini baik aspek kondisi obyekt ifnya m aupun berbagai kecenderungan yang bakal dihadapi m asa m endat ang, m aka j elas perlu kej elasan visi, m isi yang j elas dan tegas bagi pem bangunan Asm at ke depan. Hal ini pent ing sebab t anpa visi dan m isi yang j elas sert a kom it m en dan konsist ensi m enj alankannya bisa dipast ikan pem bangunan Asm at bakal m engalam i penyim pangan dan ham bat an.

  A. V isi da n M isi Pe m ba n gu n a n Asm a t Cit a- cit a harapan m asyarakat set elah m enghayat inya agar t er us dilaksanakan besok dalam t ugas t anggungj awab saya, kalau m asyarakat m em ilih saya m enj adi Bupat i Defi nit if Kabupat en Asm at periode 2005- 2010 m endat ang, yakni:

  ” TERBENTUKNYA ORANG- ORANG ASMAT MENJADI MANUSI A SEUTUHNYA DALAM KEHARMONI SAN BERDASARKAN PI LAR, BUDAYA ASMAT, SUMBER D AYA MAN USI A YAN G H AN D AL, SEH AT SERTA MASYARAKAT ADI L MAKMUR DAN SEJAHTERA”

  Visi tersebut sesungguhnya cukup relevan bagi pem bangunan Asm at di m asa m endat ang. Mengapa visi t ersebut berdasarkan pilar budaya? Jawabannya adalah t ent u budaya m erupakan akar dari hidup m anusia, dan k ar ena Asm at m asih k uat dengan unsur ini, m ak a budaya dapat m er upak an ent r y point dalam pengem bangan m asyarak at Kabupat en

  Asm at ke depan, seraya arahnya ber dam pak kepada pengem bangan bidang lainnya. Dengan bert um pu pada visi t ersebut di at as m aka segala sesuat u yang dilaksanakan di m asa m endat ang dengan sendirinya harus m engem ban m isi:

  1. Melest arikan nilai- nilai luhur budaya Asm at seraya m engem bangkannya dalam segala aspek kehidupan set urut perkem bangan zam an;

  vi

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur:

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  vii

  Mem ber dayak an m asyarak at unt uk m engem bangk an sum ber daya 2. m anusia yang handal dan sehat agar m am pu m engelola sum ber daya alam ber dam pak lingk ungan dengan pr insip d a r i k it a , ole h k it a

  d a n u n t u k k it a , dem i m encapai kebahagiaan dan kesej aht eraan

  bersam a; Mencipt akan aparat ur pem erint ahan penuh pengabdian yang bersih, 3. berwibawa, dan sej aht era; Me n g e m b a n g k a n s u a s a n a l i n g k u n g a n k e h i d u p a n p e r k o t a a n 4. y an g d in am is d an ek on om is u n t u k p en g em b an g an Asm at y an g berkesinam bungan; Mengem bangkan fungsi dan peran Asm at sebagai sit us warisan Papua, 5. Nusant ara, dan Dunia dari sisi budaya.

  Tu j u a n Pe m ba n gu n a n Asm a t B.

  Mel a l u i p em b a n g u n a n y a n g d i d a sa r k a n p a d a v i si d a n m i si pem bangunan t ersebut di at as, m aka diharapkan Asm at kem bali bangkit m en at a k eh idu pan bar u yan g h ar m on is dan din am is, t et api den gan nuansa hum anis. Berkait an dengan it u, m aka dalam lim a t ahun ke depan pem bangunan di Asm at secara bert ahap dilaksanakan dengan t uj uan:

  Ja n gk a Pe n de k 1.

  Ter lak san an y a p ola k ep em im p in an b ar u y an g leb ih k on d u sif a. y an g d i p er cay a d an y an g m en er ap k an p r i n si p - p r i n si p Good Governance.

  Meningkat nya koordinasi vert ikal dan horisont al agar lebih berdaya b. guna dan berhasil guna.

  Ter bin anya k on disi am an dan t er t ib di selu r u h w ilayah Asm at c. berdasarkan prinsip t ert inggi bagi kehidupan orang Asm at , yakni k eseim ban gan . ( Th e v er y deep pr in ciple of t h e Asm at is t h e

  balance) .

  Tercipt anya program pem bangunan j angka m enengah dan j angka d. panj ang di bidang infrast rukt ur j alan- j alan t ransport asi, kawasan hunian urban, kebut uhan air m inum , list rik, pendidikan, ekonom i, sosial dan budaya, dan pem bangunan kot a baru.

  Ja n gk a M e n e n ga h 2.

  Terj am innya pem enuhan kebut uhan dasar dengan t ingkat harga a. yang t erj angkau m asyarakat .

  Berkem bangnya suasana kehidupan yang am an dan t ert ib agar b. segala sesuat u dapat berj alan dengan lancar. c. Tercipt anya kegiat an aparat ur pem erint ahan dalam m enj alankan pengabdiannya.

  d. Tercipt anya nuansa dim ana Asm at pent ing di m at a dunia dengan t et ap m enj aga r elasi dan ker j asam a ant ar daerah dan dengan pem erint ah pusat .

  e. Tercipt anya kerj asam a di bidang pem erint ahan, adat dan agam a ( t iga t ungku) .

  f. Meningkat kan hubungan dan kerj asam a dengan dunia akadem ik, dunia kesehat an, dan dunia usaha.

  g.

  Meningkat kan dunia usaha invest asi.

  h.

  Men in gk at k an sosio- bu day a dan m en j aga, m elest ar ik an , dan m engem bangkan budaya Asm at sebagai sit us warisan dunia. i. Berkem bangnya rasa t erayom i dan perlakuan yang adil bagi seluruh lapisan m asyarakat . j. Terselam at kan dan t erj aganya kelest arian lingkungan hidup. k. Berkem bangnya eksist ensi kebudayaan daerah dan nasional yang kreat if sesuai kepribadian bangsa. l. Sem akin m araknya kehidupan generasi m uda, kesenian dan olah raga dalam m engukir prest asi. m.

  Sem ak in m eningk at nya keset araan gender ( peranan wanit a) di w ilayah Asm at .

  3. Ja n gk a Pa n j a n g

  a. Tercipt anya suasana kualit at if fungsi dan peranan Asm at sebagai bakal sit us warisan dunia yang m engem bangkan budaya pendidikan dan perekonom ian m asyarakat secara berkesinam bungan.

  b. Dipert ahankannya ident it as daerah dan nasional agar senant iasa berkem bang dinam is seiram a dengan perkem bangan zam an.

  c. Dikem bangkannya kem am puan kerj asam a dengan pihak LMAA dan agam a dalam m em ber ik an pengayom an kepada selur uh war ga m asyarakat .

  d.

  Dikem bangkannya ruang kehidupan dan penghidupan yang layak dan m em adai bagi set iap orang.

  C. Ke bij a k a n 1. Mengem bangkan budaya daerah dan nasional.

  2. Mengupayakan t erpenuhinya kebut uhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehat an, pelayanan publik, dan pelayanan kebut uhan yang diperlukan m asyarakat .

  viii

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur:

  3. Men i n g k at k an k o o r d i n asi p em er i n t ah d aer ah d en g an p i h ak t erkait .

  4. Men i n g k at k an p en eg ak an su p r em asi h u k u m d an k et er t i b an m asyarakat .

  5. Meningkat kan disiplin dan kesej aht eraan aparat .

  6. Meningkat kan perekonom ian m ayarakat .

  7. Men cip t ak an g ood g ov er n an ce d alam p em er in t ah an d en g an aparat nya yang berj iwa m em bangun.

  8. Meningkat kan kerj asam a ant ar daerah, dengan pem erint ah pusat , dan bila perlu dengan dunia int ernasional.

  9. Mem ant apkan m om ent um bahwa Asm at pent ing di m at a dunia dan m em akai m om ent um t ersebut dem i pengem bangan daerah.

  10. Mengem bangkan aset indust ri pariw isat a.

  11. Melest arikan lingkungan hidup dengan m engopt im alkan daya olah dan daya dukung.

  12. Meningk at k an peran pem uda dalam kesenian dan olah raga di daerah.

  13. Meningk at k an kepedulian ak an bencana yang t er j adi di t em pat lain.

  D. St r a t e gi St rat egi yang ak an dit em puh dalam rangk a r ealisasi kebij ak an t ersebut di at as, pada garis besarnya dibagi dalam t iga t ahap, yakni:

  1. Reevaluasi keadaan secara m enyeluruh, m eliput i:

  a. Reinv ent ar isasi ( st ock opnam e) aset , m odul, pot ensi fi nansial,

  n at u r al r eso u r ces, d an seb ag ai n y a ag ar p en en t u k eb i j ak an

  pem er int ah dan pem bangunan ser t a selur uh m asyarak at dapat m em peroleh gam baran j elas t ent ang kondisi riil Asm at saat m elihat seberapa besar kekuat an yang ada unt uk m em bangun Asm at ke depan.

  b.

  Men in j au d an b ila p er lu m en cab u t p er at u r an at au k ep u t u san yang t idak relevan. I ni dipandang pent ing unt uk m engukur nilai urgensi, relevani sert a efekt ivit asnya bagi upaya pem berdayaan m asyarakat .

  c.

  Mengkaj i ulang kebij akan, program pem erint ah dan pem bangunan yang sedang berj alan sert a perat uran yang m endasarinya.

  2. Rest rukt urisasi, revit alisasi dan redinam isasi, m eliput i: a. Menem pat kan aparat sesuai dengan disiplin ilm u dan kebut uhan.

  b. Meningkat kan kesej aht eraan aparat .

  ix

  Mengangkat Pendidikan Asm at c. Mem bina disiplin aparat .

  d. Mem perbaiki loyalit as t erhadap pim pinan m asing- m asing unit .

  e. Mem perbaiki sist em pelayanan publik.

  3. Rehabilit asi kondisi kehidupan sosial dengan cara: a.

  Mem benahi sist em sert a int ensit as kom unikasi sosial t im bal- balik, baik horisont al m aupun vert ikal.

  b.

  Menegakkan hukum secara konsist en dan t egas dem i t erw uj udnya kehidupan sosial yang yang am an, t ert ib, dan lancar.

  c. Me m e n u h i k e b u t u h a n - k e b u t u h a n d a sa r / p o k o k m a sy a r a k a t ( san dan g, pan gan , per u m ah an , list r ik , air m in u m , k eseh at an , pendidikan dan lain- lain) .

  d. Mem berdayakan m asyarakat dengan m endorong peningkat an peran lem baga, asosiasi, perkum pulan yang ada unt uk m engem bangkan diri, m isalnya LMAA, Far- far, sist em wali, dan sebagainya.

  e. Mem ber an t as pr ost it u si liar di h u t an - h u t an pada bevak- bevak g ah ar u y an g ak an san g at m er u g ik an k u alit as d an k u an t it as penduduk.

  Asm at , Juli 2007 Yuvensius A. Biakai

  Bupat i Asm at

  x

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur:

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  xi SAM BUTAN USKUP AGATS

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  Berlayar Ke Timur:

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  xii

  Jl. Afandi (Gejayan), Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002, Tlp (0274) 513301, 515352, Fax: (0274)562383,

  Homepage: h tt p/www.usd.ac.id

  

D AFTAR I SI

  SEKAPUR SI RI H ................................................................... v SAMBUTAN BUPATI ASMAT ..................................................... vi SAMBUTAN USKUP AGATS ..................................................... xi SAMBUTAN REKTOR UNI VERSI TAS SANATA DHARMA ................. xii DAFTAR I SI ......................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN ..........................................................

  1 BAB I I BUMI DAN MASYARAKAT PAPUA ................................... 2 A. Tanah Papua ....................................................................

  2 B. Penduduk Papua ...............................................................

  4 C. Pem bagian Adm inist rat if Daerah di Papua ............................

  6 D. Agam a dan Kesenian di Papua ............................................ 7 BAB I I I MASYARAKAT DAN BUDAYA ASMAT ..............................

  10 A. Bum i dan Penduduk Asm at ................................................

  10 B. Beberapa Kot a Pent ing di Asm at .........................................

  12 C. Budaya Asm at .................................................................. 13

  D. Kehidupan Masyarakat Asm at ............................................. 16 E. Misi Krist iani di Asm at .......................................................

  19 BAB I V SI TUASI PENDI DI KAN SEKOLAH DI KABUPATEN ASMAT .

  23 A. Pert anggung- j awaban Met ode ............................................

  23 B. Sit uasi Kehidupan Masyarakat Asm at Kini ............................

  25 C. Sit uasi Pendidikan Sekolah di Asm at ...................................

  29

  1. Sit uasi Penyelenggaraan Sist em Pendidikan Sekolah di Kabupat en Asm at ......................................................... 29

  2. Keyakinan, Aspirasi, dan Kebut uhan Masyarakat Asm at Terhadap Pendidikan .................................................... 47

  3. Tanggapan Masyarakat Terhadap Rencana Pem erint ah Kabupat en Asm at Mem buka Sekolah Dasar Sat u At ap Berpola Asram a Khas Asm at .........................................

  50 4. Beberapa Prakarsa Yang Pernah dan Sedang Diusahakan ...

  55 D. Pem bahasan ....................................................................

  59

  xiii

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  BAB V RANCANGAN BESAR ( GRAND DESI GN) SEKOLAH DASAR SATU ATAP BERPOLA ASRAMA KHAS ASMAT DI SAWA ER ..

  65 A. Tuj uan Pendidikan Nasional, Pendidikan Dasar dan Visi, Misi, Tuj uan, sert a Sasaran dan St rat egi SD Sat u At ap Berpola Asram a Khas Asm at di Sawa Er ..........................................

  66 B. St andar Kom pet ensi Lulusan SD Sat u At ap Berpola Asram a Khas Asm at di Sawa Er .....................................................

  75 C. St rukt ur Kurikulum SD Sat u At ap Berpola Asram a Khas Asm at di Sawa Er ....................................................................... 76 D. St rukt ur Organisasi SD Sat u At ap Berpola Asram a Khas Asm at di Sawa Er ....................................................................... 77 BAB VI PENUTUP ..................................................................

  80 DAFTAR PUSTAKA .................................................................

  81 LAMPI RAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERI NTAH KABUPATEN ASMAT DENGAN UNI VERSI TAS SANATA DHARMA MENGENAI KERJASAMA DI BI DANG PENDI DI KAN ...................... 83

  xiv

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur:

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  22 Gam bar 18. Kehidupan Beragam a di Asm at ..........................

  54 Gam bar 33. Pem bangunan Ekonom i Rakyat Asm at .................

  49 Gam bar 31. Jew di Sawa Erm a sebagai Model Asram a ............. 52 Gam bar 32. Anak Asm at Belaj ar Mandiri ...............................

  48 Gam bar 30. Suasana SMP dan SMA di Kabupat en Asm at .........

  46 Gam bar 29. Bevak Tem pat Pondokan Siswa Asal Kam pung dan Kom pleks Perum ahan Pej abat di Agat s.................

  43 Gam bar 28. Siswa- sisw i SD di Kabupat en Asm at ....................

  41 Gam bar 27. Suasana Pert em uan Pej abat di Kabupat en Asm at ..

  33 Gam bar 24. Keluarga Asm at : Ayah, Mam a, dan Anak .............. 35 Gam bar 25. Guru dan Kepala SD di Asm at ............................. 37 Gam bar 26. Suasana Pert em uan Kepala Sekolah dan Guru ......

  31 Gam bar 23. Pert em uan Tet ua Adat , Kepala Kam pung, Wakil Pem uda, dan I bu- ibu PKK di Gerej a ( Gerej a dan Jew) Sawa Er ...................................................

  28 Gam bar 21. SD YPPK Sawa Er .............................................. 30 Gam bar 22. Suasana Kelas di Sebuah SD di Asm at .................

  27 Gam bar 20. Speed boat Milik Pem erint ah Kabupat en Asm at .....

  26 Gam bar 19. Anak- anak Asm at .............................................

  20 Gam bar 16. Fot o Yan Sm it ................................................... 21 Gam bar 17. Rum ah Ziarah, Rekonsiliasi dengan Arwah Yan Sm it

  xv

D AFTAR GAM BAR

Gam bar 1. Pet a Papua.......................................................

  18 Gam bar 14. Kat edral Keuskupan Agat s .................................. 19 Gam bar 15. Museum Kebudayaan dan Kem aj uan Asm at ..........

  17 Gam bar 13. Salah Sat u Sisi Derm aga di Agat s .......................

  15 Gam bar 12. Denyut Kehidupan di Asm at ...............................

  13 Gam bar 10. Jew, Rum ah Buj ang Asm at ................................. 14 Gam bar 11. Hasil Seni Ukir dan Seni Pat ung Asm at ................

  12 Gam bar 9. Sarana Transport asi di Asm at .............................

  11 Gam bar 8. Agat s Kot a Jem bat an ........................................

  11 Gam bar 7. Asm at I dent ik dengan Rawa ...............................

  8 Gam bar 5. Bangunan Gerej a di Asm at ................................. 9 Gam bar 6. Pem bagian Wilayah Kabupat en Asm at .................

  5 Gam bar 4. Menghorm at i Roh Leluhur di Asm at .....................

  3 Gam bar 3. Penduduk Papua ...............................................

  2 Gam bar 2. Pet a Topografi Papua .........................................

  58 Gam bar 33. Bagan St rukt ur Organisasi SD Sat u At ap ............. 77

  Berlayar Ke Timur:

  Mengangkat Pendidikan Asm at

  xvi

BAB I PEN D AH ULUAN Ber d asar k an Su r at Kesep ah am an No m o r 4 4 6 / 4 9 5 / 0 0 7 / MOU- USD/ XI I / 2006 ant ara Bupat i Kabupat en Asm at dan Rekt or Universit as Sanat a Dharm a yang dit andat angani pada t anggal 15 Desem ber 2006 di Yogyakart a, pem erint ah daerah Kabupat en Asm at m enj alin kerj a sam a

  berj angka wakt u m inim al enam t ahun dengan Universit as Sanat a Dharm a dalam rangk a m eningk at k an dan m engem bangk an sist em pendidik an sekolah publik di Kabupat en Asm at , dim ulai dengan m engem bangkan sebuah SD Sat u At ap Berpola Asram a Khas Asm at di salah sat u dist rik. Dalam rangka m em persiapkan realisasi kerj a sam a t ersebut sebuah Tim Penelit i t erdiri dari em pat orang dosen senior Universit as Sanat a Dharm a, m eliput i Dekan FKI P, Ket ua Program St udi PGSD, seorang dosen FKI P, dan seorang dosen Fakult as Psikologi yang diberi penugasan di Prodi PGSD, m elakukan penelit ian lapangan di dua dist rik di kabupat en Asm at , yait u di Sawa Erm a dan At sj ant ara t anggal 29 Mei dan 6 Juni 2007.

  Buku ini berisi laporan penelit ian berikut grand design pengem bangan sistem pendidikan dasar publik yang berbasis budaya lokal untuk Kabupaten Asm at yan g disu su n ber dasar k an an alisis yan g m en dalam t er h adap t em uan- t em uan penelit ian lapangan dan st udi dokum en hist oris t ent ang m asyarakat Papua pada um um nya dan m asyarakat Asm at khususnya. Buku ini t erdiri at as lim a bab. Bab I adalah pendahuluan. Bab I I dan I I I berisi deskripsi t ent ang bum i dan m asyarakat Papua sert a Asm at , yang didasarkan khususnya pada t em uan- t em uan hasil penelit ian dokum en.

  Bagian ini dim aksudkan unt uk m em berikan lat ar belakang hist oris t ent ang m asyarak at dan kebudayaan Papua pada um um nya dan Asm at pada khususnya. Bab I V berisi paparan t em uan- t em uan penelit ian lapangan t ent ang m asyarakat dan budaya Asm at , dengan perhat ian khusus pada sit uasi pendidikan sekolah di Asm at , berikut analisisnya. Bab V berisi grand

  

design at au rancangan besar pengem bangan sist em pendidikan sekolah

  berbasis budaya lokal di Kabupat en Asm at dengan perhat ian khusus pada rencana pem bukaan SD Sat u At ap Berpola Asram a Khas Asm at di salah sat u dist rik di Asm at , yait u di Sawa Erm a, m eliput i ant ara lain beberapa kom ponen ut am anya, yait u sasaran yang hendak dicapai, st rat egi yang dit em puh unt uk m encapai m asing- m asing sasaran, j adwal pelaksanaan m asing- m asing st rat egi, ser t a pelak sana at au penanggungj aw abnya. Hal- hal di at as akan dipaparkan secara bert urut - t urut dalam halam an- halam an berikut ini.

  1 Mengangkat Pendidikan Asm at

BAB I I BUM I D AN M ASYARAKAT PAPUA A. Ta n a h Pa pu a Bum i Papua konon m ulai sem akin dikenal orang luar sej ak sekelom pok

  pelaut Spanyol di bawah pim pinan Ynigo Ort iz de Ret es m endarat di salah sat u m uara Sungai Am berna di pant ai ut ara Papua Barat pada t anggal 20 Juni 1545 dalam pelayaran m ereka ke Meksiko dengan kapal San Juan. Konon Ort iz de Ret es j ugalah yang m enam ai dunia baru it u Nueva Guinea at au Guinea Baru ( Bacht iar, 1994) . Guinea at au t epat nya Pant ai Guinea sendiri adalah nam a daerah di Afrika dengan penduduk berkulit hit am dan yang sudah t erlebih dulu disinggahi para pelaut - penakluk Spanyol. Ket ika m elihat penduduk Papua j uga berkulit hit am , agaknya Ort iz de Ret es t er ingat pada daerah di Afr ik a it u dan m enam ai dunia bar u it u Guinea Baru ( Koent j araningrat , 1994a) .

  Gam bar 1. Pet a Papua Masih ada beberapa nam a lain yang dilekat kan pada daerah pulau yang ber bent uk bur ung at au dinosaur us rak sasa it u. Per t am a, nam a

  Papua sendiri konon pert am a kali dicet uskan oleh seorang pelaut Port ugis,

2 Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur: Ant onio d’Arbreu yang singgah di salah sat u pant ai Papua pada 1551, j adi sesudah Or t iz de Ret es. Kat a ini konon berasal dar i k at a Melay u

  

pua- pua yang berart i kerit ing. Maka, Papua kurang lebih berart i pulau

  dengan penduduk beram but kerit ing ( Koent j araningrat , 1994a) . Nam un, ada pula yang m enyat akan bahwa Papua berart i “ daerah hit am t em pat perbudakan” ( Bam bang Budi Ut om o, 2007) .

  Kedua, nam a I rian konon berasal dari kat a I ryan dalam bahasa Biak yang berart i “ sinar m at ahari yang m enghalau kabut di laut ” sehingga ada “ h ar apan ” bagi par a n elay an Biak u n t u k m eny eber an g k e ar ah dar at an I r ian . Kon on n am a in i diu su lk an oleh Fr an s Kaisiepo dalam Konperensi Malino t ahun 1946, nam un Bung Karno m em eleset kannya m enj adi I rian, kependekan dari I kut Republik I ndonesia Ant i Nederland ( Koent j araningrat , 1994a) .

  Nam a I rian, t epat nya I rian Barat dan kem udian I rian Jaya, m asing- m asin g d ip ak ai selam a p em er in t ah an Or d e Lam a d an Or d e Bar u . Mem asuki m asa reform asi t epat nya pada 1 Januari 2000 nam a Papua disahkan oleh Presiden Abdurrahm an Wahid unt uk m enggant ikan I rian Jaya sebab konon nam a it u lebih disukai oleh m asyarakat Papua Barat sendiri. Nam un sepert i akan kit a lihat , selain Papua nam a I rian Jaya pun t ernyat a t et ap dipert ahankan hingga kini.

  Gambar 2. Peta Topografi Papua Seiring dengan kolonialisasi Belanda at as berbagai wilayah Nusant ara, sej ak 1823 daerah Papua Barat sudah dianggap sebagai bagian dar i t anah j aj ahan Hindia- Belanda. Pem er int ah Hindia- Belanda m ula- m ula

  3 Mengangkat Pendidikan Asm at m em bagi Papua Barat m enj adi dua w ilayah pem erint ahan, yait u w ilayah ut ara dengan ibukot a Manokwari dan w ilayah barat dan selat an dengan ibukot a Fakfak. Kem udian wilayah selat an dij adikan wilayah pem erint ahan t ersendiri dengan ibukot a Merauke.

  Agaknya m engikut i pem bagian wilayah pem erint ahan yang dit et apkan oleh Hindia Belanda, secara tradisional topografi wilayah Papua Barat dibagi m enj adi t iga bagian. Per t am a, daerah Kepala Bur ung m eliput i bagian w ilayah di sebelah barat garis t egak lurus yang dit arik dari kot a Nabire ke bawah, ke arah Laut Arafura. Secara um um daerah ini t erdiri at as deret an pegunungan t inggi. Dat aran rendah yang t erdapat di pant ai barat di sekit ar Teluk Berau m erupakan t anah rendah yang dipenuhi rawa dan sungai, sert a kaya akan hasil t am bang m inyak.

  Kedua, daerah Pegunungan Jayaw ij aya hingga pant ai ut ara Papua berhadapan dengan Samudera Pasifik yang membentang dari sekitar kot a Nabire di sebelah barat sam pai sekit ar t eluk dan kot a Jayapura di sebelah t im ur. Daerah ini m asih bisa dibagi ke dalam em pat wilayah, yait u daerah pegunungan Jayaw ij aya sendir i, daerah Danau- danau Tengah, daerah Pegunungan Ut ara, dan daerah dat aran rendah di bagian ut ara yang berawa- rawa. Dari daerah pegunungan ini m engalir berat us- rat us sungai besar-kecil ke arah baik Samudera Pasifik di utara, Laut Banda di barat , m aupun Laut Arafura di selat an.

  Ket iga, daer ah dat ar an r en dah di sebelah selat an Pegu n u n gan Jayawij aya sam pai pant ai selat an Papua berhadapan dengan Laut Arafura yang m em bentang dari sekitar kota Tim ika di sebelah barat sam pai ke sekitar kot a Merauke di sebelah t im ur. Sebagian besar daerah ini t erdiri dari rawa- rawa diselang- seling m uara rat usan sungai besar- kecil yang berlum pur.

B. Pe n du du k Pa pu a

  Pen du du k Papu a Bar at j u ga bisa digolon gk an m en j adi t iga t ipe ( Koen t j ar an in gr at , 1 9 9 4 b) . Tipe I adalah pen du du k y an g t in ggal di daerah- daerah pant ai dan hilir sungai- sungai besar- kecil baik di daerah pant ai ut ara m aupun selat an Papua Barat yang t erdiri dari daerah rawa yang sangat luas. Mereka hidup m enet ap di desa- desa yang dibangun di t epi laut at au sungai. Mat a pencaharian pokok m ereka adalah m eram u sagu sekaligus nelayan sungai dan pant ai. Sagu dan berbagai j enis ikan, kerang- kerangan t erm asuk udang dan kepit ing, sert a penyu sangat banyak dan sangat m udah didapat di rawa- rawa dan m uara- m uara sungai yang t ersebar di pant ai- pant ai dat aran rendah bagian ut ara dan selat an Papua Barat . Nam un t anah rawa berlum pur it u sekaligus m erupakan sorga bagi aneka j enis rept il sepert i buaya, ular, dan aneka kadal. Sebagian di ant ara penduduk Tipe I ini j uga berkebun, nam un hanya secara t erbat as.

4 Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur:

  Tipe I I adalah penduduk yang t inggal di daerah hulu sungai- sungai besar- kecil di kaki- kaki pegunungan yang berhut an lebat di bagian t engah Papua Barat . Mereka hidup dalam kelom pok- kelom pok yang berpindah- pindah, kendat i lazim nya m ereka m em iliki t em pat m enet ap di dalam hut an t er m asuk t em pat - t em pat yang m er eka pandang keram at dan m er eka aku sebagai asal nenek- m oyang m ereka. Tidak banyak j enis binat ang buas hidup di dalam rim ba belant ara ini, kecuali babi dan anj ing hut an. Sebaliknya, t erdapat banyak j enis binat ang lebih kecil sepert i binat ang berkant ung, t ikus, dan baj ing t erbang, sert a aneka j enis unggas sepert i burung enggano, raj a kakat ua, dara berm ahkot a, dan cendrawasih. Mat a pencaharian pokok penduduk Tipe I I ini adalah m eram u sagu, berburu babi dan binat ang hut an lainnya, dan m encari ikan di sungai. Mereka t idak berkebun dan t idak m em bangun desa- desa.

  Gam bar 3. Penduduk Papua Tipe I I I adalah penduduk yang m enghuni dat aran- lem bah besar di daerah pegunungan di bagian t engah Papua Barat . Mereka hidup dalam desa- desa kecil yang lazim nya hanya t er dir i dar i sat u keluar ga luas. Mat a pencaharian pokok m ereka adalah bercocok- t anam di ladang dan ber kebun, m enanam anek a j enis ubi dan t anam an m ak anan lainnya. Mereka t idak m eram u sagu dan t idak m encari ikan. Di dunia luar penduduk t ipe I I I ini t erkenal karena j enis pakaian at au lebih t epat penut up aurat khas yang lazim dikenakan kaum prianya, yait u kot eka.

  Cara lain m em bagi penduduk Papua Barat adalah berdasarkan daerah kebudayaan sebagaimana diidentifikasikan oleh kalangan antropologi, y an g m en cak u p 2 3 daer ah k ebu day aan ( Koen t j ar an in gr at , 1 9 9 4 b) . Daerah kebudayaan ini kira- kira set ara dengan rum pun yang t erdiri dari beberapa suk u dengan bahasa, adat - ist iadat , dan k ebudayaan yang berlainan. Pem bagian ini dipakai oleh pem erint ah Hindia Belanda unt uk m em bagi Papua Barat ke dalam 23 w ilayah adm inist rat if pada m asa sebelum Perang Dunia I I m enggant ikan cara pem bagian lam a yang lebih

  5 Mengangkat Pendidikan Asm at sederhana, dan yang t ernyat a j uga diam bilalih oleh pem erint ah I ndonesia sesudah m erdeka.

  Secara adm inist rat if set iap daerah kebudayaan m encak up suat u w ilayah yang lebih kecil dari kabupat en nam un lebih luas dari kecam at an d an d ip im p in oleh seor an g Kep ala Pem er in t ah an Set em p at ( KPS) , sehingga t erdapat 23 w ilayah KPS. Wilayah- w ilayah KPS yang dim aksud m eliput i: ( 1) Raj a Am pat , m encakup beberapa pulau di uj ung barat daerah Kepala Burung; ( 2) Sorong, m encakup uj ung ut ara- barat daerah Kepala Burung; ( 3) Tem inabuan, m encakup bagian t engah- selat an daerah Kepala Bur ung; ( 4) Manok war i, m encak up bagian ut ara- t im ur daerah Kepala Bur ung; ( 5) Bint uni, m encakup bagian t engah darat an daerah Kepala Burung; ( 6) Ransiki, m encakup pant ai t im ur daerah Kepala Burung dan beberapa pulau kecil di Teluk Cendrawasih; ( 7) Biak, m encakup beberapa pu lau di bagian u t ara Telu k Cen draw asih , t er m asu k Pu lau Biak ; ( 8 ) Yapen, m encakup beberapa pulau di bagian t engah Teluk Cendrawasih t er m asuk Pulau Yapen; ( 9) Wendam en, m encak up beberapa pulau di bagian selat an Teluk Cendrawasih sam pai m eliput i pant ai ut ara bagian leher daerah Kepala Bur ung; ( 10) War open, m encak up bagian barat pant ai ut ara Papua Barat ; ( 11) Sarm i, m encakup bagian t engah pant ai ut ara Papua Barat ; ( 12) Nim boran, m encakup sebuah w ilayah kecil di bagian t im ur Sarm i; ( 13) Jayapura, m encakup bagian t im ur pant ai ut ara Papua Barat yang ber bat asan dengan Papua Nugini; ( 14) Jayaw ij aya, m encakup bagian t im ur Pegunungan Jayawij aya yang berbat asan dengan Papua Nugini; ( 15) Digul Hulu, m encak up w ilayah darat an di sebelah selat an Jayawij aya; ( 16) Muyu, m encakup darat an di sebelah t im ur Digul Hulu yang berbat asan dengan Papua Nugini; ( 17) Merauke, m encakup uj ung t im ur pant ai selat an Papua Barat yang berbat asan dengan Papua Nugini; ( 18) Mappi, m encakup w ilayah pant ai selat an di sebelah barat daya Merauke; ( 19) Asm at , m encakup wilayah pant ai selat an Papua Barat di sebelah barat Mappi; ( 20) Mim ika, m encakup w ilayah pant ai selat an Papua Barat di sebelah barat Asm at ; ( 21) Kaim ana, m encakup darat an di bagian t engah Papua Barat di bawah Pegunungan Jayaw ij aya; ( 22) Fakfak, m encakup pant ai t im ur bagian leher daerah Kepala Burung; dan ( 23) Paniai, m encakup pant ai barat bagian kaki di bawah daerah Kepala Burung.

C. Pe m ba gia n Adm in ist r a t if D a e r a h di Pa pu a

  Di zam an Orde Baru secara adm inist rat if Papua Barat m erupakan sebuah propinsi, disebut Propinsi I rian Jaya, yang t erdiri at as 9 kabupat en, yait u: ( 1) Sorong, m encakup kira- kira Raj a Am pat sert a sebagian Sorong dan Tem inabuan; ( 2) Manok w ar i, m encak up Manok w ar i, Bint uni dan

6 Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur: Ransiki; ( 3) Biak- Num for, m encakup Biak; ( 4) Yapen-Waropen, m encakup Yapen, Wendam en, dan War open; ( 5) Fak fak , m encak up Fak fak dan Paniai; ( 6) Paniai, m encakup Kaim ana; ( 7) Jayapura, m encakup Sarm i, Nim boran, dan Jayapura; ( 8) Jayaw ij aya, m encak up Jayaw ij aya; dan ( 9) Merauke, m encakup Digul Hulu, Muyu, Merauke, Mappi, Asm at , dan Mim ika.

  Sej ak m asa Refor m asi t ahun 1 9 9 9 hingga k ini, I r ian Jaya yang kem udian dinam ai kem bali Papua secara adm inist rat if dibagi m enj adi dua propinsi, m asing- m asing t erdiri at as 7 dan 14 kabupat en dan/ at au kot a. Per t am a, Pr opinsi Papua Barat m eliput i: ( 1) Kabupat en Mim ika, dan ( 2) Kabupat en Kaim ana sebagai pem ekaran dari Kabupat en Fakfak, yang pert am a sej ak 1999 dan yang kedua sej ak 11 Desem ber 2002; ( 3) Kabupat en Teluk Bint uni dan ( 4) Kabupat en Wondam a m asing- m asing sebagai pem ek ar an dar i Kabu pat en Man ok w ar i sej ak 1 1 Desem ber 2002; ( 5) Kabupat en Raj a Am pat , ( 6) Kabupat en Sorong Selat an, dan ( 7) Kot a Sorong sebagai pem ekaran dari Kabupat en Sorong, dua yang pert am a sej ak 11 Desem ber 2002 sedangkan yang ket iga sej ak 4 Okt ober 1999.

  Ked u a, Pr op in si Pap u a m elip u t i ( 1 ) Kab u p at en Bov en Dig oel, ( 2 ) Kabupat en Mappi, dan ( 3 ) Kabupat en Asm at , k et iganya sebagai pem ek ar an dar i Kabu pat en Mer au k e sej ak 1 1 Desem ber 2 0 0 2 ; ( 4 ) Kabu pat en Yah u k im o, ( 5 ) Kabu pat en Pegu n u n gan Bin t an g, dan ( 6 ) Kabupat en Tolikara, sebagai pem ekaran dari Kabupat en Jayawij aya sej ak

  11 Desem ber 2002; ( 7) Kabupat en Sarm i, ( 8) Kabupat en Keerom , dan ( 9) Kot a Jayapura sebagai pem ekaran dari Kabupat en Jayapura sej ak 11 Desem ber 2002 unt uk dua yang pert am a, sedangkan yang ket iga sej ak 2 Agust us 1993; ( 10) Kabupat en Supiori sebagai pem ekaran dari Kabupat en Biak Num for sej ak 18 Desem ber 2003; ( 11) Kabupat en Waropen sebagai pem ekaran dari Kabupat en Yapen Waropen sej ak 11 Desem ber 2002; dan ( 12) Kabupat en Nabire, ( 13) Kabupat en Paniai, dan ( 14) Kabupat en Puncak Jaya, sebagai pem ekaran Kabupat en Paniai pada t ahun 1999.

  

D . Aga m a da n Ke se n ia n di Pa pu a

  Agam a asli m asyarakat Papua adalah anim ism e. Di kalangan warga Asm at , m isalnya, hidup keyakinan bahwa t anah Asm at dihuni oleh roh- roh yang t idak t erhit ung j um lahnya. Bahkan benda- benda m at i pun m em iliki kekuat an gaib yang bisa m em pengaruhi kehidupan. Di Asm at , sepert i j uga di banyak daerah lain di Papua, harapan hidup relat if rendah, akibat m asih banyak nya j enis penyak it m em at ik an seper t i m alar ia, disent r i, m unt aber, dan bronkhit is. Menurut kepercayaan orang Asm at , kenyat aan pahit ini bersum ber dari kej ahat an m agis yang dilakukan oleh orang- orang

  7 Mengangkat Pendidikan Asm at kam pung t ert ent u yang t idak puas, oleh roh leluhur yang j uga t idak puas, at au oleh roh binat ang buas ( Schneebaum , 1985) .

  Gam bar 4. Menghorm at i Roh Leluhur di Asm at Orang Belanda m ulai m enyebarkan agam a Prot est an sej ak t ahun 1855 khususnya di daerah pant ai ut ara Papua, m ulai dari pulau- pulau di Teluk

  Cendrawasih sam pai ke bagian barat daerah Kepala Burung dengan pusat di Manokwari. Penyebaran agam a Kat olik dim ulai lebih kem udian, yait u t ahun 1894, khususnya di pant ai selat an Papua dan berpusat di Merauke.

  Pe n y e b a r a n a g a m a Pr o t e st a n d a n Ka t o l i k d i b a r e n g i d e n g a n usaha m enyelenggarak an pelayanan pendidik an dan kesehat an unt uk m asyarakat set em pat . Sej arah pendidikan sekolah di Papua ant ara lain dit andai dengan penyelenggaraan sekolah- sekolah guru yang pert am a di daerah Teluk Cendrawasih oleh para m isionaris Prot est an. Dipelopori oleh para biarawan Fransiskan dari Belanda pada t ahun 1923 para m isionaris Kat olik m ulai m endirikan sekolah- sekolah di sekit ar Merauke, sehingga dalam wakt u kira- kira sepuluh t ahun ada lebih dari 100 sekolah Kat olik t ersebar di Papua Selat an, t erm asuk di Agat s dan Mim ika. Pada t ahun 1936 para biarawan Fransiskan j uga m ulai m enyiarkan agam a Kat olik dan m endirikan sekolah- sekolah Kat olik di daerah Kepala Burung dengan pusat di Manokwari, bahkan sam pai ke daerah- daerah di Pegunungan Jayaw ij aya yang ber bat asan dengan Papua Nugini. Tahun 1980 para biarawan OSC j uga m em ulai karya pelayanan m ereka khususnya di bagian pant ai selat an Papua Barat dengan pusat di Agat s.

  Penyiaran agam a t eist ik sedikit banyak berpengaruh t erhadap nasib kebudayaan dan kesenian lok al. Sej um lah kebiasaan yang dipandang bert ent angan dengan aj aran Krist iani, sepert i m engayau, dilarang baik oleh pem erint ah Belanda m aupun para m isionaris Krist iani. Nam un karena

8 Mengangkat Pendidikan Asm at

  Berlayar Ke Timur:

  Gam bar 5. Bangunan Gerej a di Asm at berbagai kebiasaan t ersebut lazim nya j uga dikait kan dengan j enis- j enis kesenian t ert ent u sepert i seni ukir dan t ari- t arian, pelarangan it u sedikit banyak berdam pak t erhadap kem unduran bahkan punahnya sej um lah j enis kesenian lokal di Papua.

  Salah sat u j enis kesenian yang cukup m aj u di Papua adalah seni ukir. Konon kesenian ini bisa dibagi dalam t iga golongan besar, yait u: ( 1) seni ukir kawasan Teluk

  Ce n d e r a w a s i h ; ( 2 ) s e n i u k i r kawasan Jayapura; dan ( 3) seni ukir k aw asan Pan t ai Bar at - Day a Pap u a. Salah sat u seni ukir Pant ai Barat - Daya Papua yang sangat t erkenal dan m asih bert ahan hingga kini adalah seni ukir Asm at yang berpusat di pert em uan t iga sungai besar di Teluk Flam ingo di pant ai barat - daya Papua ( Koent j araningrat , Man soben , & Biak ai, 1 9 9 4 ) . Mar ilah sekarang kit a fokuskan perhat ian kit a ke bum i dan m asyarakat Asm at .

  9 Mengangkat Pendidikan Asm at

BAB I I I M ASYARAKAT D AN BUD AYA ASM AT A. Bu m i da n Pe n du du k Asm a t Ada paling t idak dua versi t ent ang art i kat a Asm at . Versi pert am a, kat a it u berasal dari kat a asm at - ow yang berart i “ kam i m anusia sej at i”. Nam a ini berasal dari legenda t ent ang Fum eripit s, m anusia pert am a Asm at . Pada suat u hari Fum eripit s t erdam par di Syuru sesudah perahunya t erbalik

  dihant am badai. Seekor burung elang m em ulihkan kesehat annya. Karena kesepian hidup sendirian di kediam annya yang besar di t engah hut an, Fum eripit s m em buat pat ung- pat ung dari kayu, sebagian berj enis lelaki sedangkan sebagian lain berj enis perem puan dan yang dit em pat kannya di sekit ar rum ah kediam annya. Kendat i m erasa puas, nam un t ernyat a dia m asih m erasa kesepian. Maka, dipot ongnya sebuah pohon dan dia lubangi bagian t engah bat ang pohon it u. Salah sat u uj ung bat ang kayu yang berlubang it u dia t ut up dengan kulit kadal dan diikat nya dengan rot an yang sudah dia lum uri dengan cam puran darahnya sendiri dan lim au put ih. Jadilah sebuah t ifa at au sej enis gendang. Sam bil m enari, Fum eripit s m em ukul- m ukul t ifa hasil kar yanya it u keras- keras. Tiba- t iba, pat ung per em puan dan pat ung- pat ung lain yang dibuat nya ik ut m enar i- nar i. Dari sana orang Asm at percaya bahwa m anusia Asm at adalah m anusia sej at i sedangkan Syuru, t em pat kot a Agat s kini berada, adalah dusun t ert ua dan asal orang Asm at .

  Kedua, kat a Asm at berasal dari kat a As- Asm at yang berart i “ kam i m anusia pohon.” Penulis belum m enem ukan legenda yang m enj elaskan asal- usul kat a ini.