JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
Nilai Kepuasan Pengguna Sepeda Merek Polygon di Kota Banda Aceh
Sri Rosmiati Sani, SE, M.Si Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekah Banda Aceh
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan sepeda merek Polygon di Kota Banda Aceh. Responden penelitian sebanyak 72 orang pelanggan sepeda Polygon yang diambil secara secara convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik uji beda rata-rata. Penelitian ini menemukan umumnya pelanggan sepeda Polygon di Kota Banda Aceh merasakan bahwa nilai pelanggan (nilai produk, pelayanan, karyawan, citra dan nilai biaya) yang mereka rasakan cukup baik, ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor 3,223. Namun demikian mereka memiliki harapan yang besar terhadap kelima nilai tersebut, ditunjukkan oleh nilai rata- rata skor sebesar 3,903. Pelanggan sepeda Polygon paling tidak puas terhadap nilai pelayanan. Sebaliknya nilai pelanggan yang dinilai paling memuaskan bagi pelanggan sepeda Polygon adalah nilai produk. Hasil pengujian statistik memperlihatkan nilai t hitung sebesar 7,141 lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat keyakinan 95 persen menunjukkan angka sebesar 1,994. Dengan demikian Ha diterima, sebaliknya Ho ditolak, yang bermakna terdapat perbedaan antara harapan dan kenyataan yang dirasakan pelanggan sepeda Polygon di Kota Banda Aceh sehubungan dengan nilai produk (product value), nilai pelayanan (service value), nilai karyawan (personnel value), nilai citra (image value), dan nilai biaya (price value ). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, secara umum pelanggan sepeda Polygon di Kota Banda Aceh sudah memiliki penilaian yang cukup baik terhadap nilai produk, pelayanan, karyawan, citra dan nilai biaya berkaitan dengan sepeda tersebut. Namun demikian dilihat dari perbandingan antara harapan dan kenyataan, harapan mereka terhadap kelima nilai tersebut masih lebih besar dari kenyataan yang mereka rasakan.
Kata Kunci: Nilai Produk (Product Value), Nilai Pelayanan (Service Value), Nilai Karyawan (Personnel Value ), Nilai Citra (Image Value) dan Nilai Biaya (Price Value).
Latar Belakang Penelitian
Tinggi rendahnya kepuasan pelanggan terhadap Dalam upaya meningkatkan kepuasan
suatu produk tergantung dari sejauhmana masing- pelanggan, setiap perusahaan dituntut untuk
masing nilai tersebut dipersepsikan baik oleh memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
konsumen. Nilai produk merupakan kemampuan Pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan
produk yang ditawarkan untuk memenuhi tidak terlepas dari nilai-nilai pelanggan. Karena
Nilai karyawan itu, setiap perusahaan dipandang perlu untuk
kebutuhan
pelanggan.
berhubungan dengan kemampuan karyawan mengkaji nilai pelanggannya. Nilai dapat
dalam memberikan pelayanan bagi pelanggan. diartikan sebagai pengkajian secara menyeluruh
Setiap pelanggan menginginkan adanya karyawan manfaat dari suatu produk, didasarkan persepsi
yang ramah, empati dan sopan dalam memberikan pelanggan atas apa yang telah diterima oleh
pelayanan.
pelanggan dan yang telah diberikan oleh produk Nilai citra berhubungan dengan penilaian tersebut. Nilai pelanggan adalah persepsi
pelanggan terhadap citra produk. Citra adalah pelanggan dari apa yang mereka inginkan terjadi
keseluruhan persepsi terhadap seluruh objek yang yaitu konsekuensi-konsekuensi dari produk/jasa
terbentuk berdasarkan informasi dan pengalaman yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhannya,
masa lalu konsumen. Setiap konsumen pada situasi spesifik (Harjati, 2003). Kepuasan
menginginkan produk dengan citra/image yang konsumen terhadap suatu produk (barang dan
lebih baik. Selanjutnya nilai biaya (price value) jasa) sangat ditentukan oleh sejauhmana produk
adalah penilaian konsumen terhadap biaya yang yang ditawarkan mampu memenuhi kebutuhan
harus mereka keluarkan untuk memperoleh suatu dan keinginan pelanggan.
produk. secara umum konsumen menginginkan Secara teoritis nilai pelanggan terdiri dari nilai
produk dengan biaya terjangkau, ada kemudahan- produk (product value), nilai pelayanan (service
kemudahan dalam melakukan pembelian dan lain value ), nilai karyawan (personnel value), nilai
sebagainya.
citra (image value), dan nilai harga (price value). Nilai kepuasan pelanggan produk kendaraan Dalam membeli suatu produk, pelanggan
roda dua seperti halnya sepeda merek Polygon mempersepsikan kelima jenis nilai tersebut.
tentunya tidak terlepas dari penilaian konsumen
Nilai Kepuasan Pengguna Sepeda Merek Polygon di Kota Banda Aceh
Sri Rosmiati Sani, SE, M.Si
terhadap lima jenis nilai di atas. Apalagi selama menjelaskan jumlah pengguna sepeda, namun ini, masyarakat sebagai konsumen sepeda
hasil pengamatan peneliti menunjukkan adanya memiliki banyak alternatif pilihan dalam memilih
kecenderungan yang demikian. Sepeda yang kendaraan mulai dari pilihan merek, hingga
digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan olah pilihan warna dan lain sebagainya. Alternatif
raga bukan hanya Polygon, akan tetapi juga terdiri pilihan merek misalnya, hingga saat ini pangsa
dari berbagai merek, termasuk sepeda Ontel yang pasar sepeda tidak hanya didominasi oleh merek
juga mendapat tempat tersendiri di hati Polygon, akan tetapi juga masih banyak sepeda
konsumennya.
merek lain yang menjadi pilihan bagi konsumen, Keberadaan sepeda Polygon di Kota Banda seperti dan lain sebagainya.
Aceh bukanlah satu-satunya sepeda yang menjadi Polygon merupakan merek sepeda buatan
pilihan masyarakat. Akan tetapi Polygon Indonesia. Tidak hanya terkenal di Indonesia,
sebenarnya hanya salah satu jenis sepeda yang tetapi juga di Asia Pasifik. Polygon mempunyai
menjadi perhatian masyarakat disamping sepeda keanekaragaman produk-produk sepeda seperti
merek lainnya. Namun berdasarkan hasil jenis sepeda gunung dan sepeda balap. Sepeda
wawancara yang peneliti lakukan dengan salah gunung yang lebih dikenal dengan sepeda MTB
seorang pemilik toko sepeda di Kota Banda Aceh, Mountain Bikes dan sepeda balap yang lebih
diketahui bahwa permintaan masyarakat terhadap dikenal dengan Road Bikes. Polygoncycle
cenderung mengalami membaginya lagi dengan jenis biasa dan royal
sepeda
Polygon
peningkatan dari waktu ke waktu, terutama untuk series. Royal series adalah sepeda yang termasuk
jenis sepeda balap (road bike). Penelitian ini kategori high level.
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya Seiring dengan semakin tingginya tingkat
perbedaan antara harapan dan kenyataan yang persaingan perusahaan pada industri kendaraan
dirasakan pelanggan sepeda merek Polygon di roda dua seperti halnya sepeda, upaya
Kota Banda Aceh sehubungan dengan nilai peningkatan kepuasan pelanggan menjadi sangat
produk (product value), nilai pelayanan (service penting. Pada dasarnya kepuasan pelanggan
value ), nilai karyawan (personnel value), nilai merupakan perasaan senang atau kecewa
citra (image value), dan nilai biaya (price value )”. seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
hasil) suatu produk dan harapan-harapannya
Nilai Pelanggan
(Kotler, 2001). Artinya, setiap konsumen akan Zeithaml yang dikutip oleh Endraswati (2008) cenderung memilih produk
mendefinisikan bahwa nilai pelanggan adalah memberikan nilai maksimum bagi kepuasan
yang dapat
penilaian menyeluruh atas kegunaan suatu produk mereka.
berdasarkan persepsi atas apa yang diterima dan Kenyataan menunjukkan, upaya untuk
apa yang dikorbankan. Thamrin (2003) meningkatkan kepuasan pelanggan dikalangan
menyatakan bahwa nilai pelanggan yang tinggi perusahaan tidak hanya dilakukan melalui
seharusnya menjadi tujuan utama dari semua pelayanan yang baik bagi calon pembeli, akan
bisnis karena pelanggan membuat keputusan tetapi juga ditempuh dengan cara memperbaiki
berdasarkan nilai yang diterima. Pelanggan akan desain produk, kemudahan dalam pembelian,
membeli produk atau jasa dari perusahaan yang hingga adanya garansi dan pelayanan purna jual.
mereka yakini menawarkan nilai pelanggan yang Perbaikan desain produk misalnya, diwujudkan
tinggi. Kepuasan timbul dalam benak konsumen dalam
ketika mereka membandingkan kinerja produk mengakibatkan produk dengan merek yang sama
bentuk inovasi
desain
sehingga
dan harapan mereka. Bila kinerja produk melebihi namun dengan tipe yang berbeda. Seperti halnya
harapan mereka maka konsumen akan puas. sepeda Polygon yang terdiri dari berbagai jenis
Dengan kata lain bila persepsi nilai produk tinggi, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
maka konsumen akan puas. Pendapat ini juga Hasil survey awal di Kota Banda Aceh
didukung oleh Howard dan Sheth yang dikutip menunjukkan
oleh Anderson (2004:54) yang menyatakan bahwa memanfaatkan sepeda Polygon untuk kegiatan
persepsi nilai konsumen merupakan faktor olah raga. Sekalipun olah raga bersepeda belum
penentu kepuasan konsumen. begitu familiar dikalangan masyarakat Kota
Sedangkan Harjati yang dikutip oleh Saryadi Banda Aceh secara umum, namun secara kasat
dan Wahyudin (2007) menyatakan bahwa nilai mata dapat dilihat bahwa jumlah pengendara
pelanggan adalah persepsi pelanggan dari apa sepeda semakin hari semakin meningkat.
yang mereka inginkan terjadi yaitu konsekuensi- Sekalipun tidak ada data kuantitatif yang
konsekuensi dari produk/jasa yang ditawarkan
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS Volume 1 Nomor 2 Desember 2013, Halaman 214-228
untuk memenuhi kebutuhannya, pada situasi suatu produk dan kebiasaan mereka untuk spesifik. Suatu merk yang paling unggul di antara
membeli kembali.
merk-merk lainnya akan menduduki posisi Kotler dan Keller (2007:171) menyatakan, pertama dalam benak konsumen dan merupakan
yang dipikirkan pelanggan adalah selisih antara merk yang paling mudah diingat oleh konsumen.
evaluasi calon pelanggan atas semua manfaat Hal ini sangat menguntungkan karena apabila
serta semua biaya tawaran tertentu dan alternatif- konsumen melakukan pembelian, merk yang
alternatif lain yang dipikirkan. Nilai pelanggan paling mudah diingat yang pertama kali akan
total (total customer value) adalah nilai moneter dipertimbangkan untuk dipilih.
yang dipikirkan atas sekumpulan manfaat Rangkuti (200 3:31) mendefinisikan “nilai
ekonomis, fungsional, dan psikologis yang sebagai pengkajian secara menyeluruh manfaat
diharapkan oleh pelanggan atas tawaran pasar dari suatu produk, didasarkan persepsi pelanggan
tertentu. Biaya pelanggan total (total customer atas apa yang telah diterima oleh pelanggan dan
cost ) adalah sekumpulan biaya yang pelanggan yang telah diberikan oleh produk tersebut”.
harapkan untuk dikeluarkan guna mengevaluasi, Konsumen membeli dari perusahaan apa yang
mendapatkan, menggunakan, dan membuang mereka yakini dapat menawarkan nilai tertinggi
tawaran pasar tertentu.
yang diberikan kepada pelanggan (customer
Gambar 1
delivered value ) yaitu perbedaan antara nilai total
Penentu-penentu Nilai yang Diberikan Ke Pelanggan
pelanggan (total customer value) dan biaya total
pelanggan (total customer cost). (Endraswati, Nilai yang Diberikan 2008).
Kepada Pelanggan
Sementara itu Fornell, et al yang dikutip oleh Thamrin (2003) juga mengatakan bahwa persepsi nilai konsumen merupakan faktor penentu kepuasan konsumen. Para penjual dapat
Nilai
Biaya
meningkatkan persepsi
meningkatkan persepsi pembeli terhadap kualitas
Total
Total
produk atau manfaat relatif terhadap harga jual. Karena pada dasarnya seorang konsumen
Nilai
Biaya
menginginkan nilai total terhadap segala sesuatu
Produk
Moneter
yang berkaitan dengan produk. Nilai total pelanggan meliputi nilai produk, nilai jasa, personil, dan citra, maksudnya nilai produk, nilai
Nilai
Biaya
jasa, dan personil merujuk fungsi (kegunaan)
Pelayanan
Waktu
produk. Citra lebih dikaitkan dengan image produk. Kalau konsumen membeli produk bermerek atau produk berkualitas tinggi, akan
Nilai
Biaya
menunjukkan bahwa produk tersebut memiliki Karyawan Energi citra positif. Sama halnya dengan mengkonsumsi
produk halal akan menunjukkan citra positif bagi umat Islam (Endraswati, 2008).
Nilai
Biaya
Biaya total pelanggan meliputi biaya moneter
Citra
Mental
(harga produk), waktu (waktu yang dibutuhkan Sumber: Kotler dan Keller (2007: 171). oleh konsumen untuk membeli produk tersebut,
apakah produk sulit atau mudah didapatkan), Pengukuran terhadap nilai pelanggan pada energi (energi yang dikeluarkan konsumen untuk
dasarnya tidak terlepas dari perbandingan antara membeli produk), dan psikis (lebih dikaitkan
nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total. dengan mood atau hasrat konsumen dalam
Nilai pelanggan total merupakan segala sesuatu melakukan pembelian). Kalau pelanggan merasa
yang diterima oleh pelanggan dengan manfaatkan bahwa nilai yang diperoleh lebih tinggi dari biaya
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. yang dikeluarkan, maka pelanggan memperoleh
Nilai pelanggan total tersebut terdiri dari nilai laba yang dapat berwujud kepuasan pelanggan.
produk, nilai pelayanan, nilai karyawan dan nilai Pelanggan adalah orang yang memaksimalkan
citra. Sedangkan biaya pelanggan total adalah nilai, dan nilai yang diterima pelanggan akan
pengorbanan yang diberikan mempengaruhi tingkat kepuasannya terhadap
keseluruhan
pelanggan untuk memperoleh nilai total. Biaya total terdiri dari biaya moneter yang sifatnya
Nilai Kepuasan Pengguna Sepeda Merek Polygon di Kota Banda Aceh
Sri Rosmiati Sani, SE, M.Si
kuantitatif, biaya waktu, biaya energi dan biaya barang atau jasa memberikan tingkat kenyamanan mental. Seorang konsumen akan merasakan
yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, adanya kepuasan apabila biaya total yang mereka
termasuk pemenuhan kebutuhan yang tidak sesuai keluarkan untuk memperoleh suatu produk lebih
harapan atau pemenuhan yang melebihi harapan kecil bila dibandingkan dengan nilai total yang
pelanggan.
mereka rasakan. Kotler (2005 :46) menyatakan, “kepuasan Lebih lanjut Kotler (2007:171) menyatakan
pelanggan adalah perasaan pelanggan setelah bahwa dalam perekonomian yang persaingannya
membeli barang atau jasa tersebut”. Kotler juga maha hebat dengan semakin banyaknya
menjelaskan kepuasan pelanggan adalah fungsi pembelian yang rasional, perusahaan hanya dapat
dari pengharapannya dan kualitas produk yang menang dengan menciptakan dan memberikan
dirasakan oleh pelanggan. Pengharapan pelanggan nilai yang unggul. Tugas itu mencakup lima
dibentuk berdasarkan pengalaman mereka, saran kapabalitas berikut: memahami nilai pelanggan,
teman-teman dan iklan yang disampaikan menciptakan nilai pelanggan, memberikan nilai
perusahaan jasa. Pelanggan memilih memberi jasa pelanggan, merebut nilai pelanggan, dan
berdasarkan harapan ini dan setelah menikmati mempertahankan nilai
jasa tadi mereka akan membandingkannya dengan berhasil, perusahaan perlu menggunakan konsep
pelanggan. Supaya
apa yang mereka harapkan. Bila jasa yang mereka rantai nilai dan jaringan kerja pemberian nilai.
nikmati ternyata berada jauh dibawah yang mereka
harapkan,
maka mengakibatkan
Kepuasan Pelanggan
ketidakpuasan. Makin besar jurang harapan Kepuasan pelanggan adalah rangkuman
dengan kenyataan makin besar pula ketidakpuasan kondisi psikologis yang dihasilkan ketika emosi
pelanggan. Pada literatur selanjutnya, Kotler yang mengelilingi harapan yang tidak cocok
(2005:70) menyatakan : “Kepuasan pelanggan dilipat gandakan oleh perasaan-perasaan yang
adalah perasaan senang atau kecewa yang terbentuk dalam pelanggan tentang pengalaman
seseorang yang muncul setelah membandingkan pengkonsumsian. Kepuasan atau ketidakpuasan
antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap
terhadap kinerja atau (hasil) yang diharapkan. jika evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang
kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja
puas. Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian.
puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan Artinya bahwa pelanggan akan merasa puas bila
amat puas atau senang ”.
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan Selanjutnya Engel, et al yang dikutip oleh sebaliknya pelanggan akan merasa tidak puas bila
Tjiptono (2005 :146) meyatakan, “kepuasan hasilnya tidak sesuai dengan harapan (Tse dan
pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana Wilson, dalam Nasution, 2004:104).
alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya Masalah
memberikan hasil (outcome) sama atau perorangan yang sifatnya sangat subyektif karena
melampaui harapan pelanggan, sedangkan hal ini tergantung pada masing-masing individu
ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh untuk merasakan dan menyatakan. Masalah
tidak memenuhi harapan pelanggan. kepuasan ini sangat sulit untuk diukur. Jika diusahakan untuk diukur, ukuran tersebut tetap
Pengukuran Kepuasan Pelanggan
akan banyak mengandung unsur-unsur yang Kotler (2005:38), mengidentifikasikan metode bersifat subjektif. Untuk itu diasumsikan bahwa
untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu : ukuran kepuasan dapat dinyatakan secara ordinal
Complaint and Suggestion System (sistem keluhan (urutan), yaitu: tidak puas, kurang puas, cukup
dan saran), Customer Satisfaciton Surveys (survei puas, puas dan sangat puas.
kepuasan pelanggan), Ghost Shopping dan Lost Purnomo (2003:195) mengartikan kepuasan
Customers Analysis . Masing metode tersebut pelanggan sebagai “Perbedaan antara harapan dan
dijelaskan sebagai berikut.
kinerja atau hasil yang diharapkan”, maksudnya
a. Complaint and Suggestion System (sistem bahwa kepuasan pelanggan tercipta jika
keluhan dan saran)
pelanggan merasakan output atau hasil pekerjaan Setiap organisasi yang berorientasi pada sesuai dengan harapan, atau bahkan melebihi
pelanggan perlu memberikan kesempatan harapan pelanggan. Oliver yang dikutip oleh
yang luas kepada para pelanggannya untuk Barnes (2003:64) menyatakan kepuasan adalah
menyampaikan saran, pendapat dan keluhan tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan
mereka. Media yang digunakan bisa berupa yang berarti bahwa penilaian pelanggan atas
kotak saran, yang diletakkan di tempat-tempat
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS Volume 1 Nomor 2 Desember 2013, Halaman 214-228
strategis (yang mudah dijangkau atau sering mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat dilewati oleh pelanggan), kartu komentar
mengambil keputusan perbaikan/penyem- (yang diisi langsung maupun dikirim via pos
purnaan selanjutnya. Bukan hanya exit kepada perusahaan), saluran telepon khusus
interview saja yang perlu, tetapi customer lost bebas pulsa, dan lain-lain. Informasi-
rate juga penting, dimana peningkatan informasi yang diperoleh melalui motode ini
customer loss rate menunjukkan kegagalan dapat memberikan ide-ide baru dan masukan
perusahaan dalam memuaskanpelanggannya. yang berharga pada perusahaan, sehingga
Selanjutnya Matilla dan James yang dikutip memungkinkan perusahaan untuk bereaksi
oleh Tjiptono (2005:36) menyatakan, metode dengan tanggap dan cepat dalam mengatasi
survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan masalah-masalah yang timbul. Akan tetapi,
pengukuran berbagai cara sebagai berikut: karena metode ini bersifat pasif, maka sulit
a. Directly Reported Satisfaction untuk mendapatkan gambaran lengkap
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung mengenai kepuasan atau ketidakpuasan
dengan pertanyaan seperti seberapa puas pelanggan. Tidak semua pelanggan yang tidak
pelanggan terhadap pelayanan perusahaan puas akan menyampaikan keluhannya, bisa
pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak saja mereka langsung beralih pemasok dan
puas, netral, puas, sangat puas. tidak akan membeli produk perusahaan itu
b. Derived Satisfaction
lagi. Upaya mendapatkan saran yang barus Pelanggan diberi pertanyaan mengenai dari pelanggan juga sulit diwujudkan dengan
seberapa besar mereka mengharapkan suatu metode ini. Terlebih lagi bila perusahaan
atribut tertentu dan seberapa besar yang tidak memberikan timbal balik dan tindak
mereka rasakan.
lanjut yang memadai kepada mereka yang
c. Problem Analysis
telah bersusah payah berfikir menyumbang
untuk menuliskan ide kepada perusahaan.
Pelanggan diminta
masalah-masalah yang mereka hadapi
b. Customer Satisfaciton Surveys (survei berkaitan dengan penawaran dari perusahaan kepuasan pelanggan)
dan jasa diminta untuk menuliskan perbaikan- Umumnya banyak penelitian mengenai
perbaikan yang mereka sarankan. kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan
d. Importance/Performance penelitian survei, baik dengan survei melalui
untuk merangking pos, telepon, maupun wawancara pribadi.
Pelanggan diminta
berbagai elemen (atribut) dari penawaran Melalui survei perusahaan akan memperoleh
berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tanggapan dan umpan balik secara langsung
dan sebera baik kinerja perusahaan dalam dari pelanggan dan juga memberikan tanda
masing-masing elemen.
positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
Keterkaitan Nilai Pelanggan dan Kepuasan
c. Ghost Shopping
Pelanggan
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran Nilai pelanggan pada dasarnya merupakan mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan
penilaian menyeluruh atas kegunaan suatu produk mempekerjakan beberapa orang (ghost
berdasarkan persepsi atas apa yang diterima dan shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai
apa yang dikorbankan. Pelanggan akan membeli pelanggan/pembeli
produk atau jasa dari perusahaan yang mereka perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka
potensial
produk
yakini menawarkan nilai pelanggan yang tinggi. melaporkan
Nilai pelanggan yang tinggi akan tercipta apabila kekuatan dan kelemahan produk perusahaan
teman-temannya
mengenai
harapan pelanggan terhadap segala sesuatu yang dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka
berkaitan dengan produk sudah terpenuhi. Karena dalam pembelian produk-produk tersebut.
kepuasan timbul dalam benak konsumen ketika Selain itu, para ghost shopper tersebut juga
mereka membandingkan kinerja produk dan dapat mengamati cara perusaan dan
harapan mereka. Dengan kata lain bila persepsi pesaingnya melayani permintaan pelanggan,
nilai produk tinggi.
menjawab pertanyaan
Keterkaitan antara nilai pelanggan dengan menangani setiap keluhan.
pelanggan
dan
kepuasan seperti yang dikemukakan oleh Kotler
d. Lost Customers Analysis (2005:68) “para pelanggan bertindak dalam Perusahaan sebaiknya menghubungi para
rangka memaksimumkan nilai dengan dibatasi pelanggan yang telah berhenti membeli atau
oleh biaya pencarian serta keterbatasan telah pindah pemasok agar dapat memahami
pengetahuan, mobilitas, dan penghasilan. Mereka
Nilai Kepuasan Pengguna Sepeda Merek Polygon di Kota Banda Aceh
Sri Rosmiati Sani, SE, M.Si
membentuk harapan akan nilai dan bertindak Honda di Bangkalan. Penelitian tersebut berdasarkan harapan itu. Kenyataan apakah suatu
menemukan bahwa sikap konsumen terhadap tawaran
atribut-atribut sepeda motor Honda yang terdiri mempengaruhi kepuasan dan kemungkinan
memenuhi
harapan akan nilai
dari atribut kualitas mesin, suku cadang, bahan pembelian ulang ”. Pendapat ini juga didukung
bakar, harga jual kembali, dan model yang oleh pendapat Lovelock dan Wright (2007:102)
dijadikan ukuran untuk menilai mutu, ciri dan yang menyatakan, “pelanggan mengalami
desain produk adalah sangat baik. Hal ini berbagai tingkat kepuasan atau ketidakpuasan
disimpulkan atas dasar perhitungan analisis model setelah mengalami masing-masing jasa sesuai
multiatribut attitude yang hasil nilai sikap dengan sejauh mana harapan mereka terpenuhi
diketahui sebesar 12,93. Walaupun sikap atau terlampaui. Karena kepuasan adalah keadaan
konsumen tidak maksimal (0), tetapi nilai sikap emosional, reaksi pasca-pembelian mereka dapat
sebesar 12,93 ini dapat dikatakan sangat baik berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan,
karena berada di antara 0-100 dalam skala sikap netralitas, kegembiraan atau kesenangan”.
(Likert) yang berarti sangat baik/positif. Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa
Fahri (2009) dalam penelitiannya yang nilai pelanggan dapat mempengaruhi tingkat
berjudul Analisis Kinerja Kualitas Pelayan kepuasan konsumen yang dalam hal ini adalah
Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Telkomsel konsumen sepeda merk Polygon. Sebagaimana
Pontianak Area, antara lain menyimpulkan bahwa yang dikemukakan oleh Thamrin (2003) bahwa
kualitas pelayanan Telkomsel, diproyeksikan “persepsi nilai konsumen merupakan faktor
dalam 5 komponen, yaitu: sikap customer service, penentu kepuasan konsumen”. Hal ini berarti
tanggapan Grapari Pontianak dalam menghadapi bahwa semakin baik penilaian konsumen terhadap
keluhan pelanggan, jasa pembayaran, fasilitas suatu produk akan semakin tinggi pula tingkat
tambahan dan ketepatan waktu pelayanan. kepuasan mereka.
Penilaian dan analisis kuantitatif dengan menggunakan diagram kartesius menunjukkan
Hasil Penelitian Terkait
bahwa pelanggan merasa puas dan menganggap Saryadi dan Wahyudin (2007) dalam
penting atas sikap customer service dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Nilai
memberikan informasi secara jelas dan simpati Kepuasan Pelanggan Kendaraan Bermotor Roda 2
serta bersikap ramah. Jasa pembayaran kurang Di Surakarta (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek
memuaskan pelanggan. Hal ini dikarenakan Merk Honda) menyimpulkan sebagai berikut.
keanekaragaman
cara
pembayaran yang
1. Variabel product value, service value, dan sebenarnya memudahkan pelanggan, kurang personnel value secara individu signifikan
dipahami pelanggan.
mempunyai pengaruh positif terhadap nilai Penelitian ini memiliki perbedaan dengan kepuasan pelanggan, sedangkan variabel
hasil penelitian sebelumnya seperti dijelaskan di image value tidak signifikan terhadap nilai
atas. Penelitian Saryadi dan Wahyudin melihat kepuasan pelanggan. Variabel price value
nilai kepuasan pelanggan sebagai fungsi dari lima secara individual signifikan mempunyai
nilai pelanggan meliputi product value, service pengaruh negatif terhadap nilai kepuasan
value, personnel value, image value, dan price pelanggan;
value . Dengan kata lain, dalam penelitian Saryadi
2. Variabel bebas product value, service value, dan Wahyudin nilai pelanggan dijadikan sebagai personnel value, image value, dan price value
variabel bebas, sedangkan nilai kepuasan secara
pelanggan dijadikan variabel terikat sehingga pengaruh terhadap variabel nilai kepuasan
bersama-sama
mempengaruhi
peralatan analisis data yang digunakan adalah pelanggan (customer satisfaction value) pada
regresi linier berganda. Sedangkan penelitian ini =1%;
hanya terfokus pada nilai kepuasan pelanggan
3. Harga berpengaruh negatif, berarti apabila dimana nilai kepuasan diukur berdasarkan perusahaan
perbandingan antara kenyataan harapan dan produknya, pelanggan beranggapan produk
kenyataan yang dirasakan oleh pelanggan itu mungkin kurang berkualitas dan tidak akan
berkaitan dengan masing-masing nilai pelanggan memuaskan pelanggan. Sebaliknya bila harga
sehingga peralatan analisis data yang digunakan terlalu tinggi bagi pelanggan, seolah
adalah uji beda rata-rata.
perusahaan tidak percaya akan kemampuan beli pelanggan. Ariskamalia (2007) mengadakan penelitian
dengan judul Sikap Konsumen Sepeda Motor
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS Volume 1 Nomor 2 Desember 2013, Halaman 214-228
Kerangka Pemikiran dan Pengembangan
Berdasarkan uraian tersebut kerangka
Hipotesis
pemikiran tersebut, maka paradigma penelitian Konsumen sepeda Polygon tentunya memiliki
atau hubungan antar konsep dalam penelitian nilai-nilai yang berlaku dalam dirinya. Nilai
seperti terlihat dalam Gambar 2. konsumen pada dasarnya merupakan persepsi
Gambar 2 Paradigma Penelitian
Sepeda Merek Polygon
Kebutuhan/Keinginan Yang Diterima/Dialami Pembeli Terhadap:
Pembeli Terhadap:
produk (product value), nilai produk (product value), nilai karyawan (personnel value), nilai
karyawan (personnel value), nilai citra (image value), dan nilai biaya
citra (image value), dan nilai biaya
(price value)
(price value)
Harapan Konsumen Persepsi Konsumen
Perbandingan Harapan dan Persepsi
Kepuasan
konsumen dari apa yang mereka inginkan terjadi Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, yaitu konsekuensi-konsekuensi dari produk/jasa
maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhannya
dapat dinyatakan sebagai berikut: “terdapat pada situasi spesifik. Dengan demikian konsumen
perbedaan antara harapan dan kenyataan yang akan merasa puas terhadap suatu produk dan jasa
dirasakan pelanggan sepeda merek Polygon di apabila apa yang mereka harapkan sesuai dengan
Kota Banda Aceh sehubungan dengan nilai apa yang mereka rasakan.
produk (product value), nilai pelayanan (service Nilai konsumen yang dimaksudkan dalam
value ), nilai karyawan (personnel value), nilai penelitian ini terdiri dari nilai produk (product
citra (image value), dan nilai biaya (price value) ”. value), nilai karyawan (personnel value), nilai citra (image value), dan nilai biaya (price value).
METODE PENELITIAN
Pada dasarnya setiap konsumen menginginkan
Ruang Lingkup Penelitian
agar nilai-nilai tersebut sesuai dengan keinginan Pengukuran kepuasan pembeli dilihat dari mereka.
ada atau tidaknya perbedaan antara harapan dan konsumen dalam penelitian ini dapat dilakukan
kenyataan yang dirasakan sehubungan dengan dengan melihat perbedaan atau perbandingan
lima nilai pelanggan yang terdiri dari nilai produk antara apa yang mereka harapkan dengan
(product value), nilai pelayanan (service value), kenyataan yang mereka rasakan, sehubungan
nilai karyawan (personnel value), nilai citra dengan masing-masing nilai tersebut.
(image value), dan nilai biaya (price value).
Nilai Kepuasan Pengguna Sepeda Merek Polygon di Kota Banda Aceh
Sri Rosmiati Sani, SE, M.Si
Selanjutnya sepeda yang dimaksudkan dalam untuk membedakan tingkatan data. Penggunaan penelitian ini dibatasi hanya pada sepeda merek
skala Likert dalam penelitian ini adalah untuk Polygon. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa
memberikan skor/bobot terhadap alternatif pilihan sepeda merek Polygon banyak diminati oleh
jawaban pada masing-masing pertanyaan/ masyarakat di Kota Banda Aceh.
pernyataan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
Populasi dan Penarikan Sampel
Pemberian skor tersebut mengacu pada skala Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Likert dengan point 1 sampai 5 sesuai dengan masyarakat yang membeli sepeda Polygon di
jumlah alternatif pilihan jawaban yang disediakan. Kota Banda Aceh yang jumlahnya tidak diketahui
Pada kolom harapan alternatif pilihan jawaban secara pasti. Karena itu untuk kepentingan
yang disediakan adalah dalam bentuk tingkat penelitian, sampel penelitian ini sebanyak 75
kepentingan, sehingga pemberian skor berlaku: orang pengguna sepeda Polygon dengan ketentuan
skor 1 = sangat tidak penting, skor 2 = tidak selain menggunakan sepeda Polygon, pembeli
penting, skor 3 = cukup penting, skor 4 = penting, yang dimaksudkan juga sudah pernah membeli
dan skor 5 = sangat penting. Selanjutnya untuk dan menggunakan sepeda merek lain selain
kolom kenyataan, pilihan jawaban yang Polygon. Hal ini dimaksudkan agar dalam
disediakan dalam bentuk tingkat kesetujuan, mengungkapkan persepsi yang berhubungan
sehingga pemberian skor berlaku: skor 1 = sangat dengan nilai kepuasan, seorang responden adalah
tidak setuju, skor 2 = tidak setuju, skor 3 = cukup mereka yang sudah dapat mempersepsikan nilai
setuju, skor 4 = setuju, dan skor 5 = sangat setuju. kepuasan terhadap sepeda merek lain. Selanjutnya pengedaran kuesioner kepada calon responden
Peralatan Analisis Data
dilakukan secara convinience sampling. Artinya Karena kepuasan pembeli dapat dilihat peneliti secara langsung memberikan kuesioner
berdasarkan kesenjangan antara harapan dan kepada pengguna sepeda merek Polygon yang
kenyataan, maka pengukuran kepuasan pembeli lebih awal dijumpai.
dapat dilihat dari ada atau tidaknya perbedaan antara harapan dengan kenyataan yang diterima
Teknik Pengumpulan Data
masing-msaing nilai Teknik pengumpulan data yang digunakan
sehubungan
dengan
pelanggan yang meliputi nilai produk (product dalam penelitian ini adalah dengan cara
value ), nilai karyawan (personnel value), nilai mengedarkan kuesioner kepada pembeli sepeda
citra (image value), dan nilai biaya (price value). Polygon yang terpilih menjadi sampel penelitian.
Kesenjangan antara harapan atau tingkat Kuesioner tersebut berbentuk berpasangan (terdiri
kepentingan dengan kenyataan yang dirasakan dari dua kolom) yaitu kolom harapan dan kolom
dapat dirumuskan sebagai berikut: kenyataan. Setiap kolom berisi pertanyaan/
Sektor kesenjangan = sektor persepsi – sektor pernyataan yang berhubungan dengan nilai
ekspektasi.
pelanggan yang meliputi nilai produk (product Februadi, dkk (2000) menyatakan sektor value ), nilai karyawan (personnel value), nilai
kesenjangan (gap score) nol berarti persepsi citra (image value), dan nilai biaya (price value).
konsumen sama dengan apa yang mereka Masing-masing pertanyaan/pernyataan disediakan
ekspektasikan. Sektor negatif menunjukkan alternatif pilihan jawaban. Responden diminta
kenyaaan yang dirasakan berada dibawah harapan. untuk memilih salah satu alternatif pilihan
Sektor positif berarti nilai yang mereka rasakan jawaban yang dianggap paling sesuai pada
lebih dari apa yang mereka harapkan. masing-masing pertanyaan/ pernyataan terkait.
Dari seluruh kuesioner yang dianalisis, dilakukan perhitungan untuk mencari nilai rerata
Skala Pengukuran
untuk setiap item pernyataan dan untuk kedua Skala pengukuran data yang digunakan
bagian kuesioner juga (bagian ekspektasi dan dalam penelitian ini terdiri dari skala nominal dan
persepsi). Dari nilai rerata tersebut dihitung nilai skala Likert. Skala nominal adalah penggunaan
rerata untuk masing-masing nilai pelanggan. skala untuk membedakan dua kelompok data atau
Selanjutnya untuk mencari nilai gap antara lebih. Dalam penelitian ini, skala nominal
kenyataan dan harapan, digunakan rumus di atas. digunakan untuk data yang berhubungan dengan
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi karakteristik responden seperti jenis kelamin,
perbedaan antara harapan dan kenyataan yang tingkatan usia, status perkawinan, tingkat
dirasakan konsumen sepeda Polygon peralatan pendidikan dan lain sebagainya. Selanjutnya skala
statistik yang digunakan peralatan statistik uji Likert adalah pemberian skala yang dimaksudkan
beda rata-rata (Uji t) dengan metode paired-
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS Volume 1 Nomor 2 Desember 2013, Halaman 214-228
sample t test (uji t sampel berpasangan). Rangkuti perjalanan, desain yang menarik dan variasi (2003:132) menyatakan nilai t untuk data
pilihan warna.
berpasangan dapat dicari dengan rumus sebagai Nilai pelayanan adalah nilai guna yang berikut.
dirasakan
pelanggan
sehubungan dengan
D D pelayanan pada saat dan setelah pembelian. t
Indikator yang digunakan terdiri dari kemudahan Sd / n
memesan sepeda, adanya lissing/jaminan kredit,
kemudahan dalam melakukan transaksi, pilihan
Di
i 1 cara pembayaran (cash & credit), dan adanya
D pelayanan purna jual. Nilai karyawan adalah nilai n
2 Di D
guna yang dirasakan pelanggan sehubungan
Sd
dengan karyawan. Indikator yang digunakan
i 1 n 1 dilayani dengan cepat, kamauan karyawan Dimana:
terdiri dari pembeli dilayani dengan baik, pembeli
(karyawan tokok sepeda) menyelesaikan masalah
D i = Hasil pengurangan nilai rata-rata yang dihadapi oleh konsumen, karyawan memiliki skor harapan dengan nilai rata-
sikap empati dan karyawan mau menepatai rata skor kenyataan.
janjinya.
Sd = Standar deviasi. Nilai citra adalah Nilai guna yang dirasakan n = Jumlah responden (n = 75)
diperoleh seseorang dari sebuah alternatif sebagai Pengujian hipotesis didasarkan pada
hasil dari kemampuan alternatif tersebut untuk perbandingan nilai t hitung dan nilai t tabel pada
keingintahuan, menyediakan tingkat keyakinan 95 persen, dengan ketentuan
membangun
kesenangan baru, dan/atau memuaskan keinginan sebagai berikut:
untuk mendapatkan pengetahuan. Indikator yang - Apabila nilai t hitung > nilai t tabel maka Ha
digunakan untuk mengukur nilai citra terdiri dari diterima, sebaliknya Ho ditolak yang
ketertarikan terhadap sepeda merek Polygon, bermakna terdapat perbedaan antara harapan
merek Polygon sudah familiar dikalangan dan kenyataan yang dirasakan pelanggan
konsumen sepeda, membeli Polygon memiliki sepeda merek Polygon di Kota Banda Aceh
prestise tersendiri dan membeli polygon untuk sehubungan dengan nilai produk (product
mendapatkan utility maksimum. value ), nilai pelayanan (service value), nilai
Terakhir nilai biaya adalah biaya yang karyawan (personnel value), nilai citra (image
dikeluarkan konsumen sebagai evaluasi terhadap value ), dan nilai biaya (price value).
keinginan atau harapan pada produk. Nilai biaya - Apabila nilai t hitung < nilai t tabel maka Ha
terdiri dari biaya moneter, biaya waktu, biaya diterima, sebaliknya Ho ditolak yang
energi dan biaya mental. Indikator yang bermakna tidak terdapat perbedaan antara
digunakan untuk mengukur nilai biaya berkaitan harapan dan kenyataan yang dirasakan
dengan sepeda merek Polygon adalah harga beli pelanggan sepeda merek Polygon di Kota
relatif murah, onderdil sepeda tidak mahal, Banda Aceh sehubungan dengan nilai produk
adanya hadiah pembelian, adanya potongan harga (product value), nilai pelayanan (service
dan adanya garansi frame.
value ), nilai karyawan (personnel value), nilai citra (image value), dan nilai biaya (price
Uji Reliabilitas dan Validitas
value ).
Uji Reliabilitas
Keandalan (reliability) suatu pengukuran
Operasional Variabel
menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut Variabel yang dioperasionalkan dalam
tanpa bias (bebas kesalahan-error free) dan penelitian ini terdiri dari lima nilai pelanggan
karena itu menjamin pengukuran yang konsisten yang meliputi nilai produk (product value), nilai
lintas waktu dan lintas beragam item dalam karyawan (personnel value), nilai citra (image
instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu value ), dan nilai biaya (price value). Nilai produk
pengukuran merupakan indikasi mengenai adalah nilai guna yang dirasakan konsumen
stabilitas dan konsistensi di mana instrumen sehubungan dengan fisik produk. Indikator yang
mengukur konsep dan membantu menilai digunakan untuk mengukur nilai produk sepeda
ketepatan sebuah pengukuran (Sekaran, 2006:40). Polygon terdiri dari daya tahan sepeda,
Hal ini berarti bahwa pengujian reliabilitas kelengkapan atribut sepeda, performansi yang
digunakan untuk mengetahui apakah alat lebih baik, kehandalan dalam melakukan
pengumpulan data telah menunjukkan tingkat
Nilai Kepuasan Pengguna Sepeda Merek Polygon di Kota Banda Aceh
Sri Rosmiati Sani, SE, M.Si
ketepatan, keakuratan, atau konsistensi alat atribut produk sepeda merek Polygon dinyatakan tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu
valid, atau mampu mengukur persepsi mereka dari sekelompok individu, walaupun dilakukan
terhadap nilai produk tersebut. pada waktu yang berbeda. Menurut Peterson
Demikian pula halnya dengan item (dalam Ma’ruf, 2005:95) koefesien alpha
pernyataan berkaitan dengan nilai produk pada cronbach yang dipersyaratkan sebagai tolok ukur
belahan tingkat kepentingan, juga dinyatakan reliabilibitas konstruk adalah di atas 0,70.
valid karena nilai r hitung untuk seluruh item pernyataan juga lebih besar bila dibandingkan
Pengujian Validitas
dengan nilai r tabel.
Suatu skala pengukuran disebut valid apabila Nilai r hitung untuk seluruh item pernyataan ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan
yang berkaitan dengan kenyataan yang dirasakan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala
pada nilai pelayanan menunjukkan angka lebih pengukuran tidak valid, maka ia tidak bermanfaat
besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel. bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang
Dengan demikian dapat diartikan bahwa seluruh seharusnya dilakukan (Kuncoro, 2003:151).
item pernyataan yang berkaitan dengan nilai Dalam penelitian ini, penentuan validitas dapat
pelayanan pada belahan kenyataan yang dirasakan dilakukan dengan mencari nilai korelasi skor
dinyatakan valid. Demikian pula halnya dengan masing-masing item dengan skor total item untuk
item pernyataan berkaitan dengan nilai pelayanan setiap variabel. Kemudian nilai r hitung yang
pada belahan tingkat kepentingan, juga diperoleh dari korelasi tersebut dibandingkan
dinyatakan valid karena nilai r hitung untuk dengan nilai r tabel pada tingkat keyakinan 95
seluruh item pernyataan juga lebih besar bila persen. Suliyanto (2006:149) menyatakan, apabila
dibandingkan dengan nilai r tabel. nilai r hitung > r tabel item pernyataan tersebut
Selanjutnya nilai r hitung untuk seluruh item dinyatakan valid. Sebaliknya apabila nilai r hitung
pernyataan yang berkaitan dengan kenyataan yang < r tabel maka item pernyataan tersebut tidak
dirasakan pada nilai karyawan menunjukkan valid.
angka lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan demikian dapat diartikan bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN
seluruh item pernyataan yang berkaitan dengan
Hasil Uji Validitas
nilai karyawan pada belahan kenyataan yang Uji validitas dalam penelitian ini didasarkan
dirasakan dinyatakan valid. Demikian pula halnya pada perbandingan nilai r hitung dan nilai r tabel.
dengan item pernyataan berkaitan dengan Nilai r hitung diperoleh dengan mengkorelasikan
karyawan pada belahan tingkat kepentingan, juga skor jawaban pada setiap item pernyataan
dinyatakan valid karena nilai r hitung untuk kuesioner dengan total skor item pada setiap nilai
seluruh item pernyataan juga lebih besar bila pelanggan. Baik untuk belahan kuesioner yang
dibandingkan dengan nilai r tabel. berhubungan dengan yang dirasakan (tingkat
Nilai r hitung untuk seluruh item pernyataan kesetujuan) maupun yang berhubungan dengan
yang berkaitan dengan nilai citra pada belahan yang
kenyataan yang dirasakan oleh konsumen juga Sedangkan nilai r tabel diperoleh dari tabel
menunjukkan angka lebih besar bila dibandingkan statistik r product moment. Suatu item dinyatakan
dengan nilai r tabel. Hal ini berarti bahwa seluruh valid apabila nilai r hitung lebih besar bila
item pernyataan yang berkaitan dengan kenyataan dibandingkan dengan nilai r tabel. Sebaliknya
yang dirasakan konsumen sehubungan dengan apabila nilai r hitung suatu item pernyataan lebih
citra sepeda merek Polygon juga dinyatakan valid. kecil bila dibandingkan dengan nilai r tabel, maka
Demikian pula halnya dengan item item pernyataan terkait dinyatakan tidak valid.
pernyataan berkaitan dengan nilai citra pada Hasil pengolahan data menunjukkan nilai r
belahan tingkat kepentingan konsumen terhadap hitung untuk seluruh item pernyataan yang
nilai tersebut, juga menunjukkan nilai r hitung berkaitan dengan kenyataan yang dirasakan pada
lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel, nilai produk menunjukkan angka lebih besar bila
sehingga dapat diinterpretasikan bahwa seluruh dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan
item pernyataan yang digunakan untuk mengukur demikian dapat diartikan bahwa seluruh item
kepentingan konsumen terhadap nilai citra sepeda pernyataan yang berkaitan dengan nilai produk
merek Polygon dinyatakan valid. Untuk lebih pada belahan kenyataan yang dirasakan pengguna
jelasnya mengenai hasil uji validitas dapat dilihat sepeda merek Polygon dinyatakan valid. Dengan
Tabel 1.
kata lain, seluruh item pernyataan yang digunakan untuk mengukur penilaian konsumen terhadap
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS Volume 1 Nomor 2 Desember 2013, Halaman 214-228
Tabel 1 Nilai r Hitung dan Nilai r Tabel Sebagai Tolok Ukur Validitas
r Tabel Keterangan Pelanggan
R hitung
Item
R hitung
(n = 72)
Nilai Produk
Valid Nilai Pelayanan
Valid Nilai Karyawan
Valid Nilai Citra
Valid Nilai Biaya
Valid Sumber: Data Primer (Diolah), 2013
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat
Hasil Uji Reliabilitas
nilai r hitung lebih besar bila dibandingkan Tolok ukur reliabilitas kuesioner dalam dengan nilai
r tabel. Sehingga dapat penelitian ini adalah nilai cronbach alpha yang diinterpretasikan bahwa setiap item pernyataan
diperoleh melalui perhitungan statistik. Suatu pada masing-masing nilai pelanggan baik untuk
kuesioner dinyatakan handal apabila memiliki nilai yang dirasakan (tingkat kesetujuan) maupun
nilai cronbach alpha di atas 0,60. Hal ini berarti untuk nilai yang diharapkan (tingkat kesetujuan)
bahwa apabila hasil perhitungan menghasilkan dinyatakan valid.
nilai cronbach alpha dibawah 0,60, maka
Tabel 2 Nilai Cronbach Alpha Masing-masing Nilai Pelanggan Sebagai Tolok Ukur Reliabilitas Kuesioner Nilai Cronbach Alpha
Variabel Keterangan
Kenyataan
Harapan
Nilai Produk
Handal Nilai Pelayanan
Handal Nilai Karyawan
Handal Nilai Citra
Handal Nilai Biaya
Handal Sumber: Data Primer (Diolah), 2013.
Nilai Kepuasan Pengguna Sepeda Merek Polygon di Kota Banda Aceh
Sri Rosmiati Sani, SE, M.Si
kuesioner dinyatakan tidak handal. Hasil penilaian (tingkat kesetujuan) pada setiap item- pengolahan data menunjukkan nilai cronbach
item pernyataan yang berhubungan dengan lima alpha masing-masing variabel penelitian yang
Selanjutnya dengan terdiri dari lima nilai pelanggan yang meliputi
nilai
pelanggan.
membandingkan antara kedua nilai rata-rata skor nilai produk, nilai pelayanan, nilai karyawan, nilai
(tingkat kepentingan dan kenyataan dirasakan) citra dan nilai biaya, baik untuk yang diharapkan
akan dapat diperoleh nilai kesenjangan (gap) yang (tingkat kepentingan) maupun untuk yang
dapat dijadikan indikator besar kecilnya dirasakan (tingkat kesetujuan).
perbedaan antara harapan dan kenyataan yang Tabel 2 di atas memperlihatkan bahwa nilai
dirasakan pembeli sepeda Polygon. cronbach alpha masing-masing nilai pelanggan
Hasil pengolahan data menunjukkan, nilai baik untuk tingkat kepentingan (yang dirasakan)
rata-rata skor tingkat kepentingan pembeli sepeda maupun untuk tingkat kesetujuan (yang dirasakan)
Polygon terhadap nilai produk menunjukkan menunjukkan nilai cronbach alpha di atas 0,60.
angka sebesar 3,962. Angka ini mendekati 4,00 Dengan demikian dapat diartikan bahwa
(skor untuk pilihan jawaban penting), dapat kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
diartikan bahwa harapan pelanggan terhadap nilai dinyatakan handal. Dengan kata lain, kuesioner
produk sepeda Polygon tersebut tergolong tinggi. yang digunakan untuk mengukur kepuasan
Sedangkan nilai rata-rata skor pilihan jawaban pembeli sepeda Polygon berdasarkan lima nilai