Analisis Hukum Terhadap Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (Bumn) Pada PT.Pemuda Simalungun Abadi

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengadaan barang dan jasa merupakan suatu kegiatan dalam rancangan kerja untuk memenuhi kebutuhan bagi pengguna barang maupun jasa atau yang memberi pekerjaan. Barang yang dimaksud adalah setiap benda berwujud maupun tidak berwujud, bergerah maupun tidak bergerak yang merupakan kebutuhan pengguna barang tersebut. Sedangkan jasa yang dimaksud terdiri dari input, proses, dan/atau output. Jasa juga dapat diartikan sebagai yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan sesuai dengan kepentingan bagi pengguna barang dan jasa itu sendiri.

Dalam buku Ramli Samsul, Pengadaan barang dan jasa dimulai sejak perencanaan kebutuhan, penyusunan rencana pelaksanaan pengadaan, pemilihan penyedia, penandatanganan kontrak, pelaksanaan dan pengendalian kontrak, hingga diterimanya barang dan jasa.1

Pengadaan bertujuan untuk mendapatkan barang atau benda. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh pengguna barang. Jasa Terdiri dari Input, proses, dan/atau output.2

Dalam penulisan ini pengadaan barang dan jasa di pemerintah. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian nasional, disamping usaha swasta dan koperasi.

1

Ramli, Samsul, Buku Bacaan Wajib Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah. Samsul Ramli;Penyunting, Zulfa Simatur, Cet. 1.Jakarta: Visimedia,2-14. Hal 2 2

Ibid hal 6


(2)

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BUMN, swasta dan koperasi melaksanakan peran saling mendukung berdasarkan demokrasi ekonomi.3

Dalam sistem perekonomian nasional, BUMN ikut berperan menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Peran BUMN dirasakan semakin penting sebagai pelopor atau perintis dalam sektor-sektor usaha yang belum diminati usaha swasta. Disamping itu, BUMN juga mempunyai peran strategis sebagai pelaksana pelayanan pengembangan usaha kecil atau koperasu. BUMN juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, dividen dan hasil privatisasi. Pelaksanaan peran BUMN tersebut diwujudkan dalam kegiatan usaha pada hampir seluruh sektor perekonomian, seperti sektor pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, manufaktur, pertambangan, keuangan, pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik, industri dan perdagangan, serta konstruksi.4

Mengoptimalkan peran BUMN dan mampu mempertahankan keberadaannya dalam perkembangan ekonomi dunia yang semakin terbuka dan kompetitif, maka BUMN perlu menumbuhkan budaya korporasi dan profesionalisme antara lain melalui pembenahan pengurusan dan pengawasannya. Pengurusan dan pengawasan BUMN harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Peningkatan efisiensi dan produktivitas BUMN harus dilakukan melalui langkah-langkah restrukturisasi dan privatisasi.5

3

Mulhadi,”Hukum Perusahaan: Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia. Ghalia

Indonesia”. Hal. 142

4Ibid

5


(3)

Dalam catatan sejarah yang berasal dari Babilonia, Kitab undang-undang tertua disebut dengan Code Hammurabi.Sudah diatur tentangkontrak pemborongan dan konstruksi, dari contoh kesembilan belas Code Hammarabi yang menjelaskan bahwa, jika seorang pembangun membangun rumah untuk seseorang, dan tidak membangun dengan benar, dan rumah yang dibangun jatuh dan membunuh pemiliknya, maka pembangun harus di hukum mati. Dengan demikian hukum pemborongan dan konstruksi ini sebenarnya sudah tua, yakni setua peradaban manusia.6

Untuk mencapai kesejahteraan di Indonesia salah satu bentuk yang dilakukan ialah pembangunan nasional. Karena kesejahteraan masyarakat itu

Dalam setiap usaha yang dilakukan masyarakat Indonesia demi memajukan Negara di dalam setiap bidang maupun itu di bidang sosial, ekonomi, politik, perkembangan teknonologi, dan budaya, juga tidak kalah pentingnya dengan pembangunan dalam bidang hukum , untuk mewujudkan cita- cita perjuangan dalam hukum untuk menjadi supermacy of law.

Pembangunan dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat secara merata oleh segenap lapisan masyarakat. Dalam sektor-sektor usaha yang dilakukan seperti dalam sektor pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, maufaktur, pertambangan, keuangan, pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik, industri, dan perdagangan, serta konstruksi. Dalam pelaksanaanya tentunya memperhatikan perkembangan pembangunan disekelilingnya sehingga kegiatan tersebut dapat berjalannya dengan baik.

6

Munir Fuady, Kontrak Pemborongan Mega Proyek, PT. Citra Aditya Bakti Bandung, 1998. hal 1


(4)

sangat erat sekali dengan masalah pembangunan. Disamping meningkatkan pendapatan nasional pelaksanaan pembangunan yang dilakukan di Indonesia ini haruslah juga menjamin pembagian pendapatan merata bagi seluruh rakyat sesuai rasa keadilan, sehingga di satu pihak pembangunan itu tidak harus mementingkan hasil produksi mereka, melainkan sekaligus dapat mencegah terjadinya kesenjangan sosial di seluruh lapisan masyrakat.

Proses pembangunan perlu adanya partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat agar terciptanya tujuan dari pembangunan nasional. Pengadaan barang dan jasa sangat diperlukan oleh suatu instansi atau lembaga di indonesia sehingga dapat mensukseskan pembangunan di segala bidang pembangunan.

Pembangunan Nasional sangat banyak jenis dan macamnya, salah satu bentuk realisasi dari pembangunanyaitu pembangunan proyek-proyek sarana dan prasarana umum.Sebagai contoh pembangunan jalan-jalan, jembatan, perkantoran, pembangunan perumahan rakyat, dan masih banyak lagi.

Pembangunan Nasional tidak terlepas dari berbagai lapisan seperti pemborong, pemberi tuga, arsiter, dan sebagainya. Dan juga prlu juga diperhatikan peralatan-peralatan yang canggih yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.

Selanjutnya, setiap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa diatur mulai dari Keppres No. 80 tahun 2003 tentang barang dan jasa yang selanjutnya digantikan dengan Perpres No.54 tahun 2010 yang di sempurnakan kembali Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.


(5)

Perpres No.70 tahun 2012 Pasal 1. Memberi definisi tentang Pengadaan Barang/jasa yaitu kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa.7

Perjanjian pemborongan pekerjaan adalah suatu perjanjian antara pihak yang memborongkan pekerjaan dengan pihak yang menerima pekerjaan, dimana pihak pertama menghendaki sesuatu hasil pekerjaan yang disanggupi oleh pihak lawan, atas pembayaran suatu jumlah uang sebagai harga pemborongan.

Dalam kegiatan barang dan jasa setiap pihak-pihak yang melaksanakan pembangunan ini memerlukan adanya suatu Kontrak/Perjanian, salah satu bentuk perjanjian itu adalah perjanjian/kontrak pengadaan barang dan jasa. Kontrak/Perjanjian pengadaan barang dan jasa termasuk dalam perjanjian pemborongan yang diatur dalam KUHPerdata pasal 1601. Pasal 1601b dan Pasal 1604 dan sampai dengan Pasal 1616 agar pelaksanaan barang /jasa pemerintah dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka dan perlakuan yang adi dan layak bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas pemerintah dan pelayanan.

8

Kenyataan yang sering terjadi dalam pelaksanaan Kontrak pengadaan barang/jasa sering bertentangan dengan pasal 1616 karena pelaksanaannya tidak

7

Republik Indonesia, Perpres No. 70 Tahun 2012, Tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah,Jakarta:Fokusmedia,2010,hal2

8 R. Subekti, Aneka Perjanjian, Cetakan Kesepuluh, PT. Citra Aditya Bakti,


(6)

efektif, tidak sesuai dengan prinsip persaingan sehat, dan tidak transparan. Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Analisis Hukum Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Pada PT. Pemuda Simalungun Abadi”. Sehingga dapat menjelaskan kontrak pengadaan barang dan jasa yang sesuai dengan UU nomor 70 tahun 2012 dan KUHPerdata.

B. Permasalahan

Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah kontrak pengadaan barang dan jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada PT. Pemuda Simalungun Abadi telah memenuhi Perpres No. 70 Tahun 2012?

2. Apa jenis kontrak pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan ? 3. Bagaimana cara penyelesaian apabila terjadi perselisihan atas kontrak

antara Badan Usaha Milik Negara dengan PT. Pemuda Simalungun Abadi ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk memenuhi syarat guna untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sebagai tambahan pengetahuan. Namun berdasarkan permasalahan yang di kemukakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini adalah :


(7)

a. Untuk mengetahui apakah proses pengadaan barang dan jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada PT. Pemuda Simalungun Abadi telah memenuhi Perpres No. 70 Tahun 2012.

b. Untuk mengetahui bagaimana bentuk proses pelaksanaan kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan oleh PT. Pemuda Simalungun Abadi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

c. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian apabila terjadi perselisihan atas kontrak antara Badan Usaha Milik Negara dengan PT. Pemuda Simalungun Abadi.

2. Manfaat Penulisan

Secara teoritis, penulisan ini dapat dijadikan kajian tentang segi-segi hukum keperdataan khususnya yang berkaitan kontrak/perjanjian pengadaan barang dan jasa.

Secara praktis adalah memberikan sumbangan pemikiran tentang pelaksanaan kontrak/perjanjian pengadaan barang dan jasa di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Maupun tata cara untuk mengikuti pelaksanaan yang ada dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

D. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian harus dipergunakan metode sesuai dengan bidang yang diteliti. Agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam pembahasan digunakan metode penelitian yaitu :9

9 Abdul Muis, Pedoman Penulisan Skripsi dan Metode Penelitian Hukum, Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 1990,hal.3. .


(8)

1. Metode Pendekatan Normatif Doktrinal

Yaitu bertujuan untuk menemukan azas-azas hukum positif dan doktrin hukum positif.

2. Metode Pendekatan Normatif Non Doktrinal

Yaitu bertujuan menemukan azas-azas hukum tetapi tidak dari hukum positif atau disebut juga dengan istilah socio-Legal Research.

Sedangkan sumber data dan teknik pengumulan data dapat dilakukan dengan data sekunder (secondary data). Adapun data sekunder tersebut antara lain:

1) Bahan hukumprimer, yang merupakan bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat dan terkait dengan kontrak/perjanjian pengadaan barang dan jasa, yaitu : Kitab Undang-Undan Hukum Perdata (KUHPerdata) dan peraturanperundang-undangan.

2) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa bahan hukum primer yaitu : Buku-buku ilmiah, Makalah-makalah, Hasil-hasil penelitian dan wawancara.

3) Bahan hukum tersier, adalah bahan hukum yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang relevan untukmelengkapi data dalam penelitian ini, yaitu seperti Kamus Umum.

4) Teknik pengumpulan data

Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode pungumpulan data sebagai berikut :


(9)

a. Field research (penelitian lapangan)

Sehubungan dengan pengumpulan data atau bahan-bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini, juga dilakukan studi lapangan yaitu pengumpulan data-data mengenai objek yang di teliti dalam hal ini dilakukan melalui wawancara pada PT. Pemuda Simalungun Abadi . wawancara tersebut dilakukan dengan Abanganda Elbarino Shah selaku direktur PT. Pemuda Simalungun Abadi.

b. Library research (penelitian kepustakaan)

Yakni mengumpulkan bahan-bahan penulisan melalui bacaan-bacaan seperti buku, majalah ilmiah, hasil-hasil seminar, surat kabar, pendapat sarjana dan bahan-bahan bacaan yang relevan sebagai dasar pengembangan uraian teoritis penulisan ini.

5) Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dengan menggunakan metode kuatitatif. Setelah memperoleh data wawancara maka datatersebut dikumpulkan diolah dan selanjutnya disajikan melalui pendekatak kuantitatif, kemudian dilakukan analisa (pembahasan) dengan cara membandingkan teori-teori hukum atau pendapat-pendapat para ahli. Akhirnya ditarik suatu kesimpulan. Didalam penelitian hukum normatif, maka analisis data padahakekatnya berarti kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan hukum tertulis. Sistematika berarti, membuat klasifikasi terhadap bahan hukum tertulis, untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi.


(10)

E. Keaslian Penulisan

Skripsi ini berjudul “Analisis Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pada PT. Pemuda Simalungun Abadi”. Sejauh pengamatan dan sepengetahuan Penulis, materi yang dibahas dalam skripsi ini belum pernah dijadikan judul maupun pembahasan dalam skripsi yang ada terdahulu, sehingga penulis tertarik mengangkat judul di atas serta

permasalahannya sebagai judul dan pembahasan dalam skripsi ini.

F. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam kegiatan penelitian tentang Analisis Hukum Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada PT.Pemuda Simalungun Abadi adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan membahas Latar belakang, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan, Keaslian Penulisan.

BAB II KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA

Pada bagian ini akan membahas mengenai Pegertian Kontrak Menurut Hukum di Indonesia, Dasar Hukum Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa, Struktur Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa. BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI KONTRAK PENGADAAN

BARANG DAN JASA PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

Pada bab ini akan membahas tentang Pengertian dan Pengaturan mengenai Pengadaan Barang dan Jasa pada Baan Usaha Milik


(11)

Negara 9BUMN) menurut Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012, Jenis kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Subjek dalam Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa, Isi Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa, Prosedur Kontrak/Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BAB IV ANALISIS TERHADAP KONTRAK PENGADAAN BARANG

DAN JASA BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN PT.PEMUDA SIMALUNGUN ABADI

Bab ini menguraikan Sekilas tentang PT.Pemuda Simalungun Abadi, Prosedur Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan PT.Pemuda Simalungun Abadi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan Perpres No. 70 tahun 2012, Jenis Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang dikerjakan PT.Pemuda Simalungun Abadi dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Penyelesaian Perselisihan atas Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan PT. Pemuda

Simalungun Abadi dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(1)

efektif, tidak sesuai dengan prinsip persaingan sehat, dan tidak transparan. Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Analisis Hukum Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Pada PT. Pemuda Simalungun Abadi”. Sehingga dapat menjelaskan kontrak pengadaan barang dan jasa yang sesuai dengan UU nomor 70 tahun 2012 dan KUHPerdata.

B. Permasalahan

Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah kontrak pengadaan barang dan jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada PT. Pemuda Simalungun Abadi telah memenuhi Perpres No. 70 Tahun 2012?

2. Apa jenis kontrak pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan ? 3. Bagaimana cara penyelesaian apabila terjadi perselisihan atas kontrak

antara Badan Usaha Milik Negara dengan PT. Pemuda Simalungun Abadi ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk memenuhi syarat guna untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sebagai tambahan pengetahuan. Namun berdasarkan permasalahan yang di kemukakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini adalah :


(2)

a. Untuk mengetahui apakah proses pengadaan barang dan jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada PT. Pemuda Simalungun Abadi telah memenuhi Perpres No. 70 Tahun 2012.

b. Untuk mengetahui bagaimana bentuk proses pelaksanaan kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan oleh PT. Pemuda Simalungun Abadi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

c. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian apabila terjadi perselisihan atas kontrak antara Badan Usaha Milik Negara dengan PT. Pemuda Simalungun Abadi.

2. Manfaat Penulisan

Secara teoritis, penulisan ini dapat dijadikan kajian tentang segi-segi hukum keperdataan khususnya yang berkaitan kontrak/perjanjian pengadaan barang dan jasa.

Secara praktis adalah memberikan sumbangan pemikiran tentang pelaksanaan kontrak/perjanjian pengadaan barang dan jasa di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Maupun tata cara untuk mengikuti pelaksanaan yang ada dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

D. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian harus dipergunakan metode sesuai dengan bidang yang diteliti. Agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam pembahasan digunakan metode penelitian yaitu :9

9 Abdul Muis, Pedoman Penulisan Skripsi dan Metode Penelitian Hukum, Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 1990,hal.3.


(3)

1. Metode Pendekatan Normatif Doktrinal

Yaitu bertujuan untuk menemukan azas-azas hukum positif dan doktrin hukum positif.

2. Metode Pendekatan Normatif Non Doktrinal

Yaitu bertujuan menemukan azas-azas hukum tetapi tidak dari hukum positif atau disebut juga dengan istilah socio-Legal Research.

Sedangkan sumber data dan teknik pengumulan data dapat dilakukan dengan data sekunder (secondary data). Adapun data sekunder tersebut antara lain:

1) Bahan hukumprimer, yang merupakan bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat dan terkait dengan kontrak/perjanjian pengadaan barang dan jasa, yaitu : Kitab Undang-Undan Hukum Perdata (KUHPerdata) dan peraturanperundang-undangan.

2) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa bahan hukum primer yaitu : Buku-buku ilmiah, Makalah-makalah, Hasil-hasil penelitian dan wawancara.

3) Bahan hukum tersier, adalah bahan hukum yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang relevan untukmelengkapi data dalam penelitian ini, yaitu seperti Kamus Umum.

4) Teknik pengumpulan data

Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode pungumpulan data sebagai berikut :


(4)

a. Field research (penelitian lapangan)

Sehubungan dengan pengumpulan data atau bahan-bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini, juga dilakukan studi lapangan yaitu pengumpulan data-data mengenai objek yang di teliti dalam hal ini dilakukan melalui wawancara pada PT. Pemuda Simalungun Abadi . wawancara tersebut dilakukan dengan Abanganda Elbarino Shah selaku direktur PT. Pemuda Simalungun Abadi.

b. Library research (penelitian kepustakaan)

Yakni mengumpulkan bahan-bahan penulisan melalui bacaan-bacaan seperti buku, majalah ilmiah, hasil-hasil seminar, surat kabar, pendapat sarjana dan bahan-bahan bacaan yang relevan sebagai dasar pengembangan uraian teoritis penulisan ini.

5) Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dengan menggunakan metode kuatitatif. Setelah memperoleh data wawancara maka datatersebut dikumpulkan diolah dan selanjutnya disajikan melalui pendekatak kuantitatif, kemudian dilakukan analisa (pembahasan) dengan cara membandingkan teori-teori hukum atau pendapat-pendapat para ahli. Akhirnya ditarik suatu kesimpulan. Didalam penelitian hukum normatif, maka analisis data padahakekatnya berarti kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan hukum tertulis. Sistematika berarti, membuat klasifikasi terhadap bahan hukum tertulis, untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi.


(5)

E. Keaslian Penulisan

Skripsi ini berjudul “Analisis Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pada PT. Pemuda Simalungun Abadi”.

Sejauh pengamatan dan sepengetahuan Penulis, materi yang dibahas dalam skripsi ini belum pernah dijadikan judul maupun pembahasan dalam skripsi yang ada terdahulu, sehingga penulis tertarik mengangkat judul di atas serta

permasalahannya sebagai judul dan pembahasan dalam skripsi ini. F. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam kegiatan penelitian tentang Analisis Hukum Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada PT.Pemuda Simalungun Abadi adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan membahas Latar belakang, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan, Keaslian Penulisan.

BAB II KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA

Pada bagian ini akan membahas mengenai Pegertian Kontrak Menurut Hukum di Indonesia, Dasar Hukum Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa, Struktur Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa. BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI KONTRAK PENGADAAN

BARANG DAN JASA PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

Pada bab ini akan membahas tentang Pengertian dan Pengaturan mengenai Pengadaan Barang dan Jasa pada Baan Usaha Milik


(6)

Negara 9BUMN) menurut Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012, Jenis kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Subjek dalam Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa, Isi Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa, Prosedur Kontrak/Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BAB IV ANALISIS TERHADAP KONTRAK PENGADAAN BARANG

DAN JASA BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN PT.PEMUDA SIMALUNGUN ABADI

Bab ini menguraikan Sekilas tentang PT.Pemuda Simalungun Abadi, Prosedur Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan PT.Pemuda Simalungun Abadi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan Perpres No. 70 tahun 2012, Jenis Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang dikerjakan PT.Pemuda Simalungun Abadi dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Penyelesaian Perselisihan atas Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan PT. Pemuda

Simalungun Abadi dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN