PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI PENCURIAN KARET DI DESA SIMANINGGIR KECAMATAN KOTAPINANG KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN.

(1)

PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI PENCURIAN KARET DI DESA SIMANINGGIR KECAMATAN KOTAPINANG

KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

T. Saddam Husein Nd Nasution Nim. 309311052

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI PENCURIAN KARET DI DESA SIMANINGGIR KECAMATAN KOTAPINANG

KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN

Oleh :

T. Saddam Husein Nd Nasution

Abstrak

Keamanan dalam negara merupakan syarat utama yang mendukung terwujudnya masyarakat madani yang adil, makmur dan beradab yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pemeliharaan keamanan dalam negeri melalui upaya penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi pemeliharaan keamanan, ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan dan pengayoman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet di desa Simaninggir dan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh kepolisian sektor Kotapinang dalam menangkap pelaku pencurian karet, serta alasan para pelaku dalam melakukan tindakan pencurian karet. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan wawancara.Adapun kesimpulan dari hasil penelitian di lapangan yaitu bahwasanya kinerja Polsekta Kotapinang telah berhasil mengatasi pencurian karet hal ini dapat dilihat dalam beberapa tahun terakhir ini tidak adanya laporan masyarakat tentang kasus pencurian karet, walaupun demikian polisi tetap juga sekali-sekali melakukan patroli pada siang hari untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kasus pencurian karet, dengan tugas yang diemban polisi dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman kepada masyarakat.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan dalam program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Peranan Kepolisian dalam Menanggulangi Pencurian Karet di Desa Simaninggir Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan”.

Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan banyak ribuan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Dr. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan UNIMED.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan UNIMED.

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan UNIMED.


(6)

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan UNIMED.

7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan UNIMED.

8. Bapak Drs. Buha Simamora, SH,M.H selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu penulis dengan penuh kesabaran selalu memberi arahan, selalu memberi petunjuk, bimbingan-bimbingan serta saran-saran demi terselesaikan dan kesempurnaannya skripsi ini.

9. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH. Ibu Sri Hadiningrum, SH,M.Hum. Bapak Drs. Liber Siagian, M.si selaku dosen penguji penulis.

10. Bapak serta Ibu dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) Fakultas IlmuSosial (FIS) UniversitasNegeri Medan UNIMED yang telah membekali ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

11. Bapak Muhamad Basyir selaku wakil Kapolsek Kotapinang

12. Bapak Bripka SE Nainggolan selaku Penyidik Pembantu (Juru Periksa) 13. Bapak Aiptu KB Simajuntak selaku Bintara Unit Lidik Polsekta Kotapinang 14. Bapak Brigpol Andi Yuliono selaku Bintara Unit Lidik Polsekta Kotapinang 15. Teristimewa buat Kedua Orang Tua Saya Tercinta yang saya sayangi, yang


(7)

v

Siregar yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta pengorbanannya baik secara materil maupun moril, terimakasih untuk semuanya.

16. Yang teristimewa buat kakak saya Nur Idah Yani Nasution, abang saya Ismail Ramadhan nasution, Awaluddin Nasution, serta adik saya yang tersayang Hermansyah Nasution

17. Yang saya sayangi keponaan saya Kodri dan Aulia.

18. Terimakasih buat famili-famili keluarga dekat yang selalu memberikan nasehat dan dukungan baik meteril maupun moril, terimakasih banyak. 19. Untuk teman-teman seperjuangan sahabat-sahabat saya jurusan Pkn 09

Ekstensi: Adi Nugraha Pane, Datuk Arsanul, Eka Mardinawan, Rabbani Saragih, Hamdan Siregar, Muammar Siregar, Rohdearnita Saragih, Rahmayanti Siregar, Zulaiha,Milton Sihaloho, Hamido Endar Siregar, Ragil, Janu, Irma, Zuwidayani, Dorta, Rohdiah dan teman-teman Reguler semuanya.

21. Teman-teman PPL : Paroloan Ambarita, Heri, Rian, Boy, Nurbaini, Tia, Tika, Uci, Adek dan semua-semuanya.

Dalam penulisan skripsi ini masih banyak pihak yang ikut berperan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu untuk itu penulis ucapkan ribuan terimakasih.

Dengan keterbatasan kesempatan, waktu dan kemampuan yang ada, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan yang dimiliki setiap orang apalagi penulis masih belajar, baik segi bahasa, isi, maupun cara penulisan maka dari itu


(8)

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi kita semua, khususnya dalam dunia pendidikan serta bagi siapa saja yang membacanya.

Medan, Juli 2013 Penulis

T. Saddam Husein Nd Nasution NIM. 309311052


(9)

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori ... 8

1. Pengertian Kepolisian ... 8

a.Kedudukan Kepolisian Republik Indonesia ... 9

b. Tugas dan Wewenang Polisi ... 9

c. Rangkaian Perbuatan Pencurian Karet ... 28

d. Usaha-usaha dalam Menanggulang Pencurian Karet .. 28

e. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Pencurian Karet .. 30

B. Kerangka Berfikir ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Lokasi Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel... 33

1. Populasi ... 33


(11)

ix

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 34

1. Variabel Penelitian ... 34

2. Definisi Operasional... 34

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 35

1. Observasi ... 35

2. Angket ... 35

3. Kisi-kisi Penelitian ... 35

4. Wawancara ... 36

E. Tehnik Analisis Data ... 36

BAB IV PEMBAHASAN... 37

A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

Judul Halaman

Tabel 1 Menangkap pelaku pencurian karet... 38 Tabel 2 Pelaku mengadakan perlawanan... 39 Tabel 3 Menangani kasus pencurian karet... 40 Tabel 4 Apakah sering terjadi pencurian karet

di desa simaninggir... 43 Tabel 5 Melakukan patroli khusus dalam menangani

Kasus pencurian karet... 44 Tabel 6 Mengambil tindakan lain... 45 Tabel 7 Terluka dalam melakukan penangkapan

Terhadap pelaku pencurian karet... 47 Tabel 8 Patroli pada malam hari... 48 Tabel 9 Membuat peta kerawanan yang berkaitan

Dengan kasus pencurian karet... 49 Tabel 10 Penduduk setempat ikut terlibat dalam

Melakukan pencurian karet... 50 Tabel 11 Hambatan dalam menanggulangi

Pencurian karet... 51 Tabel 12 Alasan pelaku dalam melakukan pecurian


(13)

Karena faktor ekonomi... 52 Tabel 13 Pencurian pada malam hari... 53 Tabel 14 Pengaruh untuk melakukan tindakan

Pencurian karet... 54 Tabel 15 Melakukan pencurian karet lebih

Dari lima orang... 55 Tabel 16 Menanggulangi pencurian karet... 56


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket 2. Daftar Wawancara 3. Nota Tugas

4. Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan 5. Surat Mengadakan penelitian dari Fakultas 6. Surat Penelitian dari tempat penelitian

7. Surat keterangan bebas perpustakaan dari Jurusan 8. Surat keterangan bebasa perpustakaan dari Unimed 9. Daftar peserta seminar proposal penelitian

10. Kartu bimbingan skripsi 11. Pernyataan keaslian tulisan 12. Daftar riwayat hidup


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad.2002.Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Tarsito

Arikunto, Suharsimi.2001.Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Anggoro, Toha, dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Chazawi Adami, 2001. Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada

Comte,Aguste.2005.Pengantar Sosiologi.Bogor: Ghalia Indonesia.

Djamali R. Abdoel, Pengantar Hukum Indonesia, Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006

Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED. 2008. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan Goetomo.2005.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya

Gerry Muhammad Rizki, 2008. KUHAP dan KUHP. Jakarta : Permata Press Indonesia Undang-undang , P.d. (2007). KUHP dan KUHAP. Bandung : Citra

Umbara

Marpaung, Leden. 2005. Asas, Teori, Praktik Hukum Pidana. Jakarta : Sinar Grafika

Mardalis. 2004. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta : Bumi Aksara

Nawawi, Barada Arif. 2001. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan

Penanggulangan Kejahatan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabeta.

Tunggal, Hadi Setia.2003.UU No.2, UU Tentang Kepolisian Negara RI dan UU

Pertahanan Negara Beserta Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta


(16)

Yulius, Waskita, S.H, dan Dra. Ninik Widiyanti. 2002. Kejahatan dalam

Masyarakat dan Pencegahannya. Jakarta : PT. Bina Aksara.

Wirjono Prodjodikoro, 2003, Tindak-Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, Bandung : PT. Refika Aditama.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pencurian adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengambil benda atau barang milik orang lain secara diam-diam untuk dimiliki. Dalam melakukan pencurian, ada beberapa cara yang dilakukan dalam pencurian seperti yang terdapat dalam unsur-unsur pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yaitu:

1. Menipu: yaitu mengambil hak orang lain secara licik sehingga orang lain menderita kerugian.

2. Menyuap: yaitu seseorang memberikan sesuatu baik berupa barang ataupun uang maupun lainnya kepada orang lain agar pemberi memperoleh keuntungan baik materiil maupun moril, sedangkan pemberian itu ada pihak lain yang dirugikan

Pencurian merupakan tindak pidana yang paling banyak dilakukan di Indonesia. Dalam pencurian yang dilakukan dengan sengaja yaitu pencuri menghendaki dan mengetahui akan akibat dari tindakannya, seorang kleptomania atau penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri, Dalam melakukan pencurian bukan karena memang memerlukan barang yang diambilnya atau bukan karena barang itu, ksrna memang memiliki nilai yang mahal. Tapi melakukan pencurian karena adanya dorongan yang tidak bisa ditahannya. Hal ini jelas berbeda dengan seorang pencuri biasa yang merasa khawatir kalau-kalau tindakannya diketahui orang lain,maka seorang kleptomania atau penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri


(18)

sama sekali tidak memiliki kekhawatiran seperti itu saat melakukan pencurian. Bagi diri seorang kleptomania atau penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri, tindakan mencuri justru merupakan sebuah tindakan yang menyenangkan Bagi dirinya.

Seiring dengan perkembangan zaman tindak pidana pencurian juga semangkin meningkat, dikarenakan tingkat pengangguran yang cukup besar dan sulitnya untuk mencari pekerjaan, serta kurangnya perhatian pemerintah untuk mengatasi tingkat pengangguran yang semakin meningkat, Sedangkan yang sudah tamat sarjana masih banyak yang menganggur seandainya mendapatkan pekerjaan tidak pada pada bidang yang dimilikinya, apalagi yang hanya sekedar tamatan SMA mungkin lebih sulit lagi untuk mencari pekerjaan, timbullah pemikiran yang singkat mau mendapatkan uang denga cara yang cepat tanpa harus memikirkan resikonya dialaminya demi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu dengan jalan mencuri. Hal tersebut dapat dilihat pencurian yang marak terjadi dalam masyarakat, walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang mengatur tentang tindak pidana pencurian akan tetapi kejahatan pencurian masih sering terjadi.

Faktor sosial ekonomi sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Apalagi pada zaman sekarang susahnya untuk mendapatkan pekerjaan karena tingkat persaingan yang begitu ketat, banyak anak yang putus sekolah karena orangtuanya tidak sanggup lagi untuk membiayai pendidikannya sebab orangtua tidak mempunyai pendidikan ditambah lagi dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, lama kelamaan akan menimbulkan sifat yang tidak


(19)

mengikuti dengan apa yang dilakukan kawannya tersebut.Serta dalam Suatu susunan masyarakat yang dimana yang satu dalam kemewahan, sedangkan susunan masyarakat yang lain masih banyak dalam kemiskinan dan kesengsaraan serta kurangnya perhatian dari orang yang memiilki tingkat ekonomi menengah keatas tersebutterhadap orang miskin disekitarnya, menimbulkan jurang pemisah yang begitu dalam, karena faktor ekonomi yang tidak setarap. akhirnya kemiskinan semakin bertambah yang sangat erat hubungannya untuk melakukan tindakan pencurian, karena untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan terpaksa melakukan pencurian. Krisis di bidang ekonomi membawa pada banyaknya pengangguran, gelandangan dan Iain-lain, pataologi sosial atau penyakit masyarakat apabila bertambah akan mengarah kepada dekadensi moral. Jadi faktor sosial ekonomi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan pencurian.

Di daerah desa simaninggir sering terjadi pencurian karet baik itu dilakukan oleh warga kampung itu ataupun warga dari luar desa simaninggir, tapi biasanya pencurian karet tersebut jarang dilakukan oleh orang luar pada umumnya pelakunya dari kampung itu juga. Karena ada salah seorang yang memiliki kebun karet yang cukup luas seseorang tersebut tertutup terhadap masyarakat di desa desa simaninggir kurangnya sosialisasi dengan masyarakat dan kurangnya perhatian untuk membantu warga miskin di desa simaninqgir tersebut, akhirnya timbullah pemikiran penduduk di desa simaninggir tersebut untuk mencuri getah di kebun karet orang tersebut. Biasanya Pencurian itu dilakukan pada siang hari dan pada tengah malam disaat orang terlelapnya tidur dan di deaerah desa simaninggir itupun rumah warga tidak terlalu banyak serta belum adanya di buat


(20)

Posko siskamling oleh masyarakat di daerah simaninggir tersebut dan sistem keamanan belum ada dilaksanakan oleh masyarakat tersebut. Dengan demikian akan memberikan peluang yang leluasa bagi para pencuri untuk melakukan tindakan pencurian karet.

Bentuk kejahatan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini dengan melihat banyaknya kasus yang terjadi di dalam masyarakat yaitu kejahatan pencurian sesuai dengan Bab XXII tentang pencurian pasal 362 KUHP dinyatakan bahwa " barang siapa mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karna pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak sebanyak sembilan ratus rapiah (hamzah, 2003: 30). Salah satu jenis pencurian yang dimaksud pada pasal diatas yaitu tentang pencurian karet.

Dengan banyaknya kasus-kasus pencurian yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat, salah satu tindak pidana pencurian itu adalah pencurian karet yang kerap kali sering terjadi baik tanpa adanya kekerasan maupun dengan kekerasan.

Dari uraian yang telah dikemukakan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimanakah peranan kepolisian dalam mengatasi tindak kriminalitas Karena dalam beberapa tahun terakhir ini ada sebagian masyarakat di Desa Simaninggir merasa resah karena sudah beberapa kali mau memanen, ternyata getah karet yang mau dipanen sudah tidak ada lagi, pemilik kebun karet merasa kesal. Karena kejadian yang terjadi pada masyarakat tersebut,sehingga


(21)

penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang : “Peranan Kepolisian Dalam Menanggulangi Pencurian Karet di Desa Simaninggir Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam setiap penelitian, merupakan hal paling utama dan diiringi dengan cara pemecahannya. Namun sebelum itu harus melakukan kualifikasi masalah.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Usaha-usaha yang dilakukan kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet 2. Hambatan-hambatan yang dialami oleh kepolisian dalam menanggulangi

pencurian karet

3. Faktor penyebab terjadinya pencurian karet

4. Kinerja kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Faktor-faktor penyebab terjadinya pencurian karet

2. Usaha-usaha yang dilakukan kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet


(22)

D. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta memberikan arah dan pedoman dalam melaksanakan pengumpulan data perlu dirumuskan masalah sebagaimana yang dikatakan Sugiyono (2004:55) : “masalah diartikan sebagai suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.Berdasarkan kutipan tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Berdasarkan kutipan tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor apa yang menyebakan terjadinya pencurian karet?

2. Bagaimanakah usaha-usaha yang dilakukan polisi dalam menanggulangi pencurian karet?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya pencurian karet

2. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan polisi dalam menanggulangi pencurian karet.


(23)

F. Manfaat penelitian

Adapun yang menjadi mamfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai usaha-usaha kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet di wilayah hukum polsek kotapinang kabupaten labuhan batu selatan.

2. Sebagai bahan untuk mendukung penegakan hukum dalam menanggulangi kejahatan pencuria karet

3. Memberikan informasi tertulis kepada masyarakat tentang fungsi polisi.


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada Bab-bab sebelumnya maka pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor penyebab terjadinya pencurian karet adalah karena faktor ekonomi dan faktor ajakan teman yang juga berpengaruh dalam melakukan pencurian karet serta hasil dari penjualan-penjualan getah karet yang menguntungkan.

2. Dalam melakukan penangkapan pihak Kepolisian Kapolsekta Kotapinang perlu adanya partisipasi dari masyarakat untuk dapat menanggulangi pencurian karet, dengan mengadakan sistem keamanan lingkungan (siskamling) dan adanya perpolisian pada masyarakat (Polmas) dengan demikian dapat memudahkan Polisi dalam melakuan pencurian dan penangkapan terhadap para pelaku pencurian karet.

3. Hambatan- hambatan yang dihadapi oleh Kepolisian Kapolsekta Kotapinang pada saat menangkap pelaku pencurian karet adalah adanya perlawanan dari pelaku yang berusaha untuk melarikan diri, kondisi dari perkebunan karet yang tanahnya agak jurang yang membuat petugas agak susah melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku pencurian karet.

4. Dalam beberapa tahun terakhir ini tidak ada lahi laporan dari masyarakat tentang pencurian karet, dengan demikian kinerja Kepolisian Kapolsekta Kotapinang cukup bagus dalam mengatasi pencurian karet.


(25)

B. Saran

1. Kiranya Pihak Kepolisian Kapolsekta Kotapinang lebih meningkatkan kinerjanya dalam hal mengadakan patroli pada daerah yang rawan akan terjadinya pencurian karet.

2. Kiranya dalam mendapat laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan sebaiknya Polisi melayani dengan baik berkata lemah lembut agar masyarakat merasa terlindungi.

3. Diharapkan pada masyarakat setiap adanya tindakan seseorang yang mencurigakan agar segera melapor ke kantor polisi, Untuk ikut serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan hidup bermasyarakat.


(1)

Posko siskamling oleh masyarakat di daerah simaninggir tersebut dan sistem keamanan belum ada dilaksanakan oleh masyarakat tersebut. Dengan demikian akan memberikan peluang yang leluasa bagi para pencuri untuk melakukan tindakan pencurian karet.

Bentuk kejahatan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini dengan melihat banyaknya kasus yang terjadi di dalam masyarakat yaitu kejahatan pencurian sesuai dengan Bab XXII tentang pencurian pasal 362 KUHP dinyatakan bahwa " barang siapa mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karna pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak sebanyak sembilan ratus rapiah (hamzah, 2003: 30). Salah satu jenis pencurian yang dimaksud pada pasal diatas yaitu tentang pencurian karet.

Dengan banyaknya kasus-kasus pencurian yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat, salah satu tindak pidana pencurian itu adalah pencurian karet yang kerap kali sering terjadi baik tanpa adanya kekerasan maupun dengan kekerasan.

Dari uraian yang telah dikemukakan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimanakah peranan kepolisian dalam mengatasi tindak kriminalitas Karena dalam beberapa tahun terakhir ini ada sebagian masyarakat di Desa Simaninggir merasa resah karena sudah beberapa kali mau memanen, ternyata getah karet yang mau dipanen sudah tidak ada lagi, pemilik kebun karet merasa kesal. Karena kejadian yang terjadi pada masyarakat tersebut,sehingga


(2)

penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang : “Peranan Kepolisian Dalam Menanggulangi Pencurian Karet di Desa Simaninggir Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam setiap penelitian, merupakan hal paling utama dan diiringi dengan cara pemecahannya. Namun sebelum itu harus melakukan kualifikasi masalah.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Usaha-usaha yang dilakukan kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet 2. Hambatan-hambatan yang dialami oleh kepolisian dalam menanggulangi

pencurian karet

3. Faktor penyebab terjadinya pencurian karet

4. Kinerja kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Faktor-faktor penyebab terjadinya pencurian karet

2. Usaha-usaha yang dilakukan kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet


(3)

D. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta memberikan arah dan pedoman dalam melaksanakan pengumpulan data perlu dirumuskan masalah sebagaimana yang dikatakan Sugiyono (2004:55) : “masalah diartikan sebagai suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.Berdasarkan kutipan tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Berdasarkan kutipan tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor apa yang menyebakan terjadinya pencurian karet?

2. Bagaimanakah usaha-usaha yang dilakukan polisi dalam menanggulangi pencurian karet?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya pencurian karet

2. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan polisi dalam menanggulangi pencurian karet.


(4)

F. Manfaat penelitian

Adapun yang menjadi mamfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai usaha-usaha kepolisian dalam menanggulangi pencurian karet di wilayah hukum polsek kotapinang kabupaten labuhan batu selatan.

2. Sebagai bahan untuk mendukung penegakan hukum dalam menanggulangi kejahatan pencuria karet

3. Memberikan informasi tertulis kepada masyarakat tentang fungsi polisi.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada Bab-bab sebelumnya maka pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor penyebab terjadinya pencurian karet adalah karena faktor ekonomi dan faktor ajakan teman yang juga berpengaruh dalam melakukan pencurian karet serta hasil dari penjualan-penjualan getah karet yang menguntungkan.

2. Dalam melakukan penangkapan pihak Kepolisian Kapolsekta Kotapinang perlu adanya partisipasi dari masyarakat untuk dapat menanggulangi pencurian karet, dengan mengadakan sistem keamanan lingkungan (siskamling) dan adanya perpolisian pada masyarakat (Polmas) dengan demikian dapat memudahkan Polisi dalam melakuan pencurian dan penangkapan terhadap para pelaku pencurian karet.

3. Hambatan- hambatan yang dihadapi oleh Kepolisian Kapolsekta Kotapinang pada saat menangkap pelaku pencurian karet adalah adanya perlawanan dari pelaku yang berusaha untuk melarikan diri, kondisi dari perkebunan karet yang tanahnya agak jurang yang membuat petugas agak susah melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku pencurian karet.

4. Dalam beberapa tahun terakhir ini tidak ada lahi laporan dari masyarakat tentang pencurian karet, dengan demikian kinerja Kepolisian Kapolsekta Kotapinang cukup bagus dalam mengatasi pencurian karet.


(6)

B. Saran

1. Kiranya Pihak Kepolisian Kapolsekta Kotapinang lebih meningkatkan kinerjanya dalam hal mengadakan patroli pada daerah yang rawan akan terjadinya pencurian karet.

2. Kiranya dalam mendapat laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan sebaiknya Polisi melayani dengan baik berkata lemah lembut agar masyarakat merasa terlindungi.

3. Diharapkan pada masyarakat setiap adanya tindakan seseorang yang mencurigakan agar segera melapor ke kantor polisi, Untuk ikut serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan hidup bermasyarakat.