MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIF LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 101767 TEMBUNG T.A 2011- 2012.

(1)

MENI NGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE COO PERATIF

LEARNI NG PADA MATA PELAJARAN

IPA DI KELAS IV SDN 101767

TEMBUNG T.A 2011 -2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk M emenuhi Persyaratan M emperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan PGSD – S1

OLEH :

ASIH MUGI LESTARI

NIM : 108313034

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kepada allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Cooperatif Learning Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV S DN 101767 Tembung T.A 2011- 2012”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

M aka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M . Si selaku Rektor UNIM ED. 2. Bapak Drs. Nasrun, Ms selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, Ms selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan

4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, M s selaku pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan

5. Bapak Drs. Nasrun, Ms selaku pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M .Pd selaku ketua Jurusan PPSD beserta seluruh staf pegawai

7. Ibu Dra. Rahmulyani, M .Pd,Kos selaku pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi


(6)

8. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M .Pd, Ibu Dra. M asta Ginting, M .Pd, Bapak Drs. Khairul Anwar, M .Pd dan Bapak Drs. Efendi M analu, M .Pd yang banyak memberikan masukan pada penyusunan skripsi.

9. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal pengetahuan kepada penulis

10.Bapak Drs. H. Ahmad Salim, M .Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 101767 Tembung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

11.Ibu M aruba siregar, S.Pd selaku Guru Kelas IV SD Negeri 101767 Tembung yang telah banyak memberikan masukan dalam penelitian. 12.Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada AyahandaKusnadi

dan Ibundaku Juniarti Dalimunthe,SE yang paling kucintai dan yang paling kusayangi Adikku Anggi Dwiki Annisa, dan Angga Ahmad Waluya buat Oma Hj. Faridah Hanim, buat ibu ku Nurharita Dalimunthe, si gendut M ayor dan Udak ku Idham Saudi Siregar, SH yang Ikhlas mendukung, selalu mendoakan, memberikan semangat, dan pengorbanan baik secara moril maupun material selama perkuliahan dan penulisan skripsi.

13.Terima Kasih Kepada Teman-teman seperjuangan yaitu: Gusni Rahmah, Kak Wanty M analu, Siti Rubaiyah Rukmana, Eka Kristina Saragih Serta seluruh teman-teman stambuk 2008 Program Studi S-I Khususnya seluruh Kelas D 2008.

14.Terimakasih teman – teman yang mendukung saya Eka, , Lia Pohan, Lia turnip, ema, uci, siska, dedi, aldy, fauzi yang telah banyak mendukung dan memberi semangat kepada saya selama pengerjaan skripsi ini.


(7)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan dari pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

M edan, 03Agustus 2012 Penulis

Asih M ugi Lestari 108313034


(8)

ABS TRAK

Asih Mugi Lestari, 108313034, Meningkatkan Hasil Belajar S iswa Dengan Menggunakan Metode Cooperatif Learning Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV S DN 101767 Tembung T.A 2011- 2012.

M asalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA pada Sub Pokok bumi dan alam semesta di kelas IV SDN 101767 Tembung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan untuk menerapkan pembelajaran cooperative tipe STAD pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 101767 Tembung.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, satu siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan 4 tahap yaitu: perencanaan pelaksanaan, observasi dan refleksi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 30 yang diantaranya 16 orang laki – laki dan 14 orang perempuan di SDN 101767 Tembung. T.A 2011 – 2012.

Hasil penelitian pada tes awal sebelum diberikan tindakan diperoleh nilai rata – rata kelas 47,67 dan 6 siswa yang tuntas belajar atau 20,00% dan siswa yang tidak tuntas belajar 24 siswa atau 80,00%. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 14 siswa atau 46,67% dan siswa yang tidak tuntas belajar 16 siswa atau 53,33% dengan nilai rata – rata 61,00. Pada siklus II diperoleh nilai rata – rata kelas meningkat menjadi 87,67 atau 100% dengan tingkat keberhasilan terdapat secara keseluruhan siswa.

Dengan demikian, ketuntasan belajar siswa sudah tercapai baik secara individu maupun klasikal dan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran cooperative tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 101767 Tembung T.A 2011 – 2012.


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Jadwal Penelitian... 44

Tabel 1 : Data Skor Siswa Pada Tes Awal ... 46

Tabel 2 : Peresentase Jawaban Siswa Pada Pretes ……… 48

Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa Pada Tes Siklus I ………... 51

Tabel 4 : Peresentase Jawaban Siswa Pada Pos Test Siklus I …………... 54

Tabel 5 : Hasil Belajar Siswa Pada Tes Siklus II ……….. 59

Tabel 6 : Peresentase Jawaban Siswa Pada Pos Test Siklus II... 61


(10)

DAFTAR GAMB AR

Gambar 1: Desain Pene;itian Tindakan Kelas ... 38 Gambar 2: Diagram Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa ... 69


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I pertemuan I) Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I pertemuan II) Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II pertemuan I) Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II pertemuan II) Lampiran 5: Aspek Penilaian lembar Observasi Peneliti

Lampiran 6: Aspek Penilaian lembar Observasi Peneliti Siklus I Lampiran 7: Aspek Penilaian lembar Observasi Peneliti Siklus II Lampiran 8: Dokumentasi Penelitian

Lampiran 9: Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Tes Pretes Lampiran 10: Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Tes Postes I Lampiran 11: Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Tes Postes II Lampiran 12: Surat izin penelitian Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) sekarang ini membawa perubahan gaya hidup manusia baik dalam bidang sosial, sains, dan teknologi, budaya kepercayaan, informasi maupun pendidik.

Negara berkembang akan selalu berupaya untuk mengejar ketingalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan misalnya, pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai cara seperti mengganti kurikulum, meningkatkan kualitas guru melalui penataran atau memberi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan masyarakat. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis merencanakan bermacam – macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan berbagi kesempatan belajar itu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang


(13)

dicita –citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dam bentuk proses pembelajaran.

Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. “ M enyiapkan “ diartikan bahwa pesrta didik pada hakikatnya belum siap tetapi perlu disiapkan dan sedang menyiapkan dirinya sendiri.

Ilmu pengetahuan alam ( IPA ) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari serangkaian proses ilmiah . Salah satu tantangan mendasar dalam pelajaran IPA dewasa ini adalah mencari starategi proses pembelajaran yang memungkinkan bagi peningkatan mutu pendidikan IPA tersebut. IPA erat kaitannya dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep, atau prinsp – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu peroses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajarai diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.


(14)

Pada pelajaran IPA yang menjadi fokus dalam pembelajaran adalah adanya interaksi antara siswa dengan objek atau alam secara langsung. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana agar siswa dapat mengamati dan memahami obyek IPA.

Kedudukan mata pelajaran IPA sangat penting dalam dunia pendidikan karena mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam setiap jenjang pendidikan. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah, yakni karena guru jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, siswa yang kurang percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya, dan siswa merasa bosan dengan model pembelajaran yang digunakan guru.

Seperti yang telah peneliti observasi di kelas IV SDN 101767 Tembung bahwa siswa tidak suka dan tidak berhasil dengan pelajaran IPA sehingga pada saat guru menerangkan siswa mencari kesibukan yang lain untuk mengatasi kejenuhannya terhadap pelajaran tersebut karena selama proses pembelajaran, guru belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk menikuti pelajaran lanjutan. Hasil pengamatan awal ini diperoleh bahwa pembelajaran yang berlangsung monoton, yaitu guru lebih sering memberikan informasi dan siswa mencatat keterangan yang di tulis guru di papan tulis, sehingga siswa terlihat bosan dan tidak termotivasi untu belajar IPA serta menyebabkan nilai rata – rata kelas rendah. 65% yang mampu memperoleh nilai

dari 30 siswa, sedangkan 35% memperoleh nila sehingga hasil belajar

tidak mencapai criteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah yaitu mencapai nilai ketuntasan 70.


(15)

Pada pembelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan bumi dan alam semesta, guru harus lebih memperhatikan strategi belajar yang tepat. Dengan demikian guru dituntut untuk menguasai sepenuhnya model pembelajaran yang bervariasi. Keberhasilan seorang pengajar akan tercermin bila guru dapat mengupayakan seluruh siswanya memahami akan materi yang diajarkan melalui proses belajar mengajar yang tepat dan aktif. Oleh karena itu, dalam pembelajaran IPA perlu diciptakan kondisi agar siswa selalu aktif untuk mencari tahu tentang dunia sekitar.

Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA yang dilakukan dikelas yang menjadi sumber utama tidak hanya berasal dari guru saja. Sumber informasi bisa saja diperoleh dari lingkungan ataupun temanya sendiri. Sementara siswa sendiri juga memiliki kemampuan atau pengetahuan yang dapat meningkatkan aktivitas mereka dalam pembelajaran secara berkelompok. M elalui pembelajaran secara berkelompok, siswa dapat saling bertukar informasi dan dapat mengemukakan pendapatnya masing – masing dengan percaya diri.

Namun yang menjadi persoalan sekarang ini bahwa pelajaran IPA tidak begitu diminati oleh siswa. Siswa masih menganggap bahwa IPA itu merupakan mata pelajaran yang sulit sehingga siswa tidak minat untuk mempelajarinya dan ini berdampak pada hasil belajar siswa. Salah satu penyebab hasil belajar siswa menurun dalam mata pelajaran IPA adalah guru belum bisa menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Guru cenderung menggunakan metode ceramah, dan kegiatannya masih berpusat pada guru sehingga siswa menjadi cepa bosan. Aktifitas siswa dapat dikatakan hanyalah mendengarkan penjelasan dari guru dan mencatat hal – hal yang lebih penting. Ini terlihat jelas ketika proses pembelajaran


(16)

IPA berlangsung. Pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang kurang aktif dan sibuk sendiri dengan kegiatannya. Siswa jarang bertanya dan pada saat mengerjakan tugas banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah.

Yang menjadi kelemahan dari guru sekarang ini adalah guru masih menggunakan kompetensi dalam proses pembelajaran dan bukan strategi mengajar yang kurang tepat tersebut menjadi salah satu penyebab kurangnya minat dan motivasi belajar siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA agar guru mampu mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar yang menarik dikelas, guru harus menguasai prinsip – prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai hasil belajar siswa serta memilih dan menggunakan strategi pembelajaran. Semua itu tidak hanya dipahami secara teoritis, akan tetapi dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar.

Dalam proses pembelajaran peranan orang tua dan kondisi kelas sangatlah penting. Namun pada kenyataannya masih banyak orang tua yang belum secara maksimal mendukung dan memotivasi anak dalam belajar. Terlihat dari fasilitas belajar siswa seperti buku, pensil, pena dan penggaris masih banyak yanng tidak membawa pada saat proses pembelajaran dimulai. Akibat dari perilaku tersebut siswa jadi malas mendengarkan penjelasan dari guru dan siswa malah sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti mengganggu teman, pasif dalam mengikuti pelajaran dan pada saat mengerjakan soal siswa jadi mendapat nilai rendah.


(17)

Penggunaan metode mengajar yang kurang tepat tersebut menjadi salah satu penyebab kurangnya minat dan motivasi belajar siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dari pengamatan peneliti waktu Program Pengalaman Lapangan Terpadu( PPLT ) di SDN 101767 Tembung, di kelas IV saat proses pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran IPA, siswa kurang aktif dalam belajar sehingga siswa masih mendapat nilai rendah.

Ada beberapa alternative pemecahan masalah dalam meningkatkan pembelajaran IPA, diantaranya dengan mengunakan model dapa– model pembelajaran yang mampu mengkondisikan suasana belajar yang kondusif bagi pembelajaran IPA sehingga siswa mempunyai kesempatan belajar lebih banyak, sekaligus sebagai media pengembangan dan pelatihan sikap dan keterampilan sosialnya selama pembelajaran.

Salah satu alternative model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah pembelajaran cooperative tipe STAD (Student Team Achievement Divison) untuk memperbaiki proses pembelajaran.

STAD (Student Team Achievement Divison) merupakan pendekatan

pembelajaran yang paling sederhana dan mengacu pada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi baru kepada siswa menggunakan kalimat verbal dan teks.Pembelajaran itu dirancang untuk menyelesaikan permasalahan di SDN 101767 Kelas IV Tembung. Sehingga dengan menerapkan pembelajaran cooperative tipe STAD pada penelitian ini diharapkan tujuan IPA dapat tercapai antara lain berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama, berpikir keritis, serta dapat mengemunyakakan pendapatnya dengan bai


(18)

Berdasarkan latar belakang masalah diatas sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Banyak model pembelajaran yang relevan diantaranya adalah pembelajaran Cooperatif Learning tipe Student Team Achievement Division ( STAD ). Permasalahan

tersebut menarik untuk diangkat dalam penelitian yang berjudul :“Meningkatkan

Hasil Belajar S iswa dengan Menggunakan Metode Cooperatif Learning Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN 101767 Tembung”.

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Kurangnya minat siswa dalam belajar IPA.

2. Siswa lebih banyak pasif dalam kegiatan belajar.

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.

4. M etode mengajar guru kurang variatif sehingga kurang mengaktifkan siswa

dalam belajar.

1.3

Batasan Masalah

M engingat banyaknya permasalahan seperti dikemukakan pada identifikas masalah diatas, peneliti perlu membuat batasan masalahnya. M asalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran cooperaif learning tipe Student Team Achievement Division ( STAD ) di kelas IV SDN 101767 Tembung Tahun Ajaran 2011 / 2012.


(19)

1.4

Rumusan Masalah

Berdaskan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :Apakahdengan menggunakan pembelajaran kooperaif learning tipe Student Team Achievement Division(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaranIPA di kelas IV SDN 101767 Tembung Tahun Ajaran 2011 / 2012?

1.5

Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :Untuk mengetahu penggunaan metodecooperatif learning tipe Student Team Achivement Division ( STAD ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas IV SDN 101767 Tembung T.A 2011 – 2012.

1.6

Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa di SDN 101767 Tembung, dapat dijadikan sebagai bahan

acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Cooperatif Learning Tipe Student Team Achivement Division ( STAD )

2. Bagi gurudi SDN 101767 Tembung, penelitian ini dapat menjadi

alternative pengajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan mengukur keberhasilannya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, serta memperoleh wawasan baru dalam hal penggunan metode pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.


(20)

3. Bagi sekolahSDN 101767 Tembung, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai masukan atau evaluasi guna meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan disekolah.

4. Secara teoritis, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi peneliti


(21)

BAB V

KESIMPULA DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan peneliti tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan pembelajaran cooperative tipe STAD dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan penggunaan pembelajaran cooperative tipe STAD dalam mata pelajaran IPA sub pokok bumi dan alam semesta dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.

2. Sebelum melakukan siklus I peneliti member tes awal, nilai rata – rata yang diperoleh yaitu 47,67 ( 20%) hal ini berati 6 siswa ( 20%) siswa yang tuntas belajar dan 24 siswa ( 80% ) yang tidak tuntas belajar.

3. Setelah melaksanakan siklus I dengan menggunakan pembelajar

cooperative tipe STAD yang kemudian ke post tes I maka diperoleh niali rata – rata 61,00 dan 14 siswa ( 46,67% ) yang dinyatakan tuntas belajar dan 16 siswa lagi ( 53,33% ) yang dinyatakan masuh belum tuntas belajar.

4. Kemudian pada pelaksanaan siklus II dengan menggunakan pembelajar cooperative tipe STAD yang kemudian dilanjutkan ke post tes II maka diperoleh nilai rata – rata 87,67 dan diketahui bahwa seluruh siswa yang berjumlah 30 orang ( 100% ) yang dinyatakan tuntas belajar.

5. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran cooperative tipe STAD dalam pembelajaran IPA khususnya bumi dan alam Semesta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(22)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini juga penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Agar para kepala sekolah melakukan supervise dengan pembaharuan pembelajaran IPA serta pendalaman penggunaan pembelajaran cooperative tipe STAD.

2. Agar para guru di SDN 101767 Tembung mencoba menerapkan

penggunaan pembelajaran cooperative tipe STAD sebagai salah satu alternative dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Agar pihak sekolah SDN 101767 Tembung semakin memaksimalkan

penerapan model pembelajaran yang berfokus pada memaksimalkan aktivitas belajar siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bahwa pembelajaran IPA dengan menggunkan pembelajaran cooperative

tipe STAD ini adalah suatu cara yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

5. Bagi para pembaca penulis mengharapkan agar betul – betul

mengembangkan model pembelajaran ini dalam pembaharuan


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2010. Belajar dan M engajar. Yrama Widya. Bandung.

Dewi Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melaluti PTK. Pasca Sarjana Unimed. M edan

http://www.indonbiu.com/2009/05/pembelajaran-cooperative-learning.htm

http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/22/hakikat-ipa-di-sd/

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html

Kunandar. 2010. Langkah M udah PTK. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Lie, Anita. 2010. Coperative Learning. Grasindo. Jakarta.

Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Slavin Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Nusa M edia. Bandung

SudjanaNana,DR.2009.Penilaian Hasil Proses

BelajarM engajar.RemajaRosdakarya.Bandung.


(1)

Berdasarkan latar belakang masalah diatas sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Banyak model pembelajaran yang relevan diantaranya adalah pembelajaran Cooperatif Learning tipe Student Team Achievement Division ( STAD ). Permasalahan tersebut menarik untuk diangkat dalam penelitian yang berjudul :“Meningkatkan Hasil Belajar S iswa dengan Menggunakan Metode Cooperatif Learning Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN 101767 Tembung”.

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Kurangnya minat siswa dalam belajar IPA. 2. Siswa lebih banyak pasif dalam kegiatan belajar. 3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.

4. M etode mengajar guru kurang variatif sehingga kurang mengaktifkan siswa dalam belajar.

1.3

Batasan Masalah

M engingat banyaknya permasalahan seperti dikemukakan pada identifikas masalah diatas, peneliti perlu membuat batasan masalahnya. M asalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran cooperaif learning tipe Student Team Achievement Division ( STAD ) di kelas IV SDN 101767 Tembung Tahun Ajaran 2011 / 2012.


(2)

1.4

Rumusan Masalah

Berdaskan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :Apakahdengan menggunakan pembelajaran kooperaif learning tipe Student Team Achievement Division(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaranIPA di kelas IV SDN 101767 Tembung Tahun Ajaran 2011 / 2012?

1.5

Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :Untuk mengetahu penggunaan metodecooperatif learning tipe Student Team Achivement Division ( STAD ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas IV SDN 101767 Tembung T.A 2011 – 2012.

1.6

Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa di SDN 101767 Tembung, dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Cooperatif Learning Tipe Student Team Achivement Division ( STAD )

2. Bagi gurudi SDN 101767 Tembung, penelitian ini dapat menjadi alternative pengajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan mengukur keberhasilannya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, serta memperoleh wawasan baru dalam hal penggunan metode pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.


(3)

3. Bagi sekolahSDN 101767 Tembung, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai masukan atau evaluasi guna meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan disekolah.

4. Secara teoritis, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi peneliti sendiri untuk lebih memahami karakteristik siswa.


(4)

BAB V

KESIMPULA DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan peneliti tindakan kelas yang dilakukan

dengan menggunakan pembelajaran cooperative tipe STAD dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Dengan penggunaan pembelajaran cooperative tipe STAD dalam mata

pelajaran IPA sub pokok bumi dan alam semesta dapat meningkatkan

hasil belajar dan aktivitas siswa.

2. Sebelum melakukan siklus I peneliti member tes awal, nilai rata – rata

yang diperoleh yaitu 47,67 ( 20%) hal ini berati 6 siswa ( 20%) siswa

yang tuntas belajar dan 24 siswa ( 80% ) yang tidak tuntas belajar.

3. Setelah melaksanakan siklus I dengan menggunakan pembelajar

cooperative tipe STAD yang kemudian ke post tes I maka diperoleh niali

rata – rata 61,00 dan 14 siswa ( 46,67% ) yang dinyatakan tuntas belajar

dan 16 siswa lagi ( 53,33% ) yang dinyatakan masuh belum tuntas

belajar.

4. Kemudian pada pelaksanaan siklus II dengan menggunakan pembelajar

cooperative tipe STAD yang kemudian dilanjutkan ke post tes II maka

diperoleh nilai rata – rata 87,67 dan diketahui bahwa seluruh siswa yang

berjumlah 30 orang ( 100% ) yang dinyatakan tuntas belajar.

5. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran cooperative tipe STAD dalam

pembelajaran IPA khususnya bumi dan alam Semesta dapat


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini juga penulis menyarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Agar para kepala sekolah melakukan supervise dengan pembaharuan

pembelajaran IPA serta pendalaman penggunaan pembelajaran

cooperative tipe STAD.

2. Agar para guru di SDN 101767 Tembung mencoba menerapkan

penggunaan pembelajaran cooperative tipe STAD sebagai salah satu

alternative dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Agar pihak sekolah SDN 101767 Tembung semakin memaksimalkan

penerapan model pembelajaran yang berfokus pada memaksimalkan

aktivitas belajar siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bahwa pembelajaran IPA dengan menggunkan pembelajaran cooperative

tipe STAD ini adalah suatu cara yang digunakan dalam meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

5. Bagi para pembaca penulis mengharapkan agar betul – betul

mengembangkan model pembelajaran ini dalam pembaharuan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2010. Belajar dan M engajar. Yrama Widya. Bandung.

Dewi Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melaluti PTK. Pasca Sarjana Unimed. M edan

http://www.indonbiu.com/2009/05/pembelajaran-cooperative-learning.htm

http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/22/hakikat-ipa-di-sd/

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html

Kunandar. 2010. Langkah M udah PTK. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Lie, Anita. 2010. Coperative Learning. Grasindo. Jakarta.

Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Slavin Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Nusa M edia. Bandung

SudjanaNana,DR.2009.Penilaian Hasil Proses

BelajarM engajar.RemajaRosdakarya.Bandung.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DI KELAS V SDN 101767 TEMBUNG T.A 2016/2017.

0 4 27

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 101767 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 25

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 101767 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 27

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SD NEGERI 101769 TEMBUNG T.P 2011/2012.

0 2 19

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXAMPLES NON EXAMPLES DI SD NEGERI 101767 TEMBUNG T.A 2011/2012.

0 2 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI KELAS IV SD. NEGERI 101767 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 20

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 101767 TEMBUNG T.A 2011/2012.

0 1 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 164517 TEBING TINGGI T.A 2011/2012.

0 0 19

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DI KELAS V SD NEGERI 101767 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 19

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SDN 101768 TEMBUNG T.A 2011/2012.

0 4 25