Pengaruh Attitude Toward Academic Student Entitlement pada Kepuasan Konsumen - Studi pada: Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha Abstrak

Kepuasan adalah hasil akhir yang diinginkan oleh individu ketika menggunakan proses penyampaian manfaat produk. Dengan kepuasan, seorang pemasar mampu mendapatkan kesepakatan dengan pelanggan potensial tentang produk baik berupa barang atau jasa yang ditawarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Academic Toward Student Entitlement pada Kepuasan Mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Aktif Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Tahun Ajaran Genap 2013/2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sub variabel dari acdemic toward student entitlement yaitu product value of education berpengaruh pada Kepuasan Konsumen. Diharapkan, hasil penelitian ini menjadi salah satu masukan bagi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha untuk meningkatkan kepuasan konsumen khususnya mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Kata Kunci: Product Value of Education, Social Promotion, Role of Proffesors, Teaching Assistant, Administrators, Shopper or Scholars dan Kepuasan


(2)

v Universitas Kristen Maranatha Abstract

Satisfaction is the end result desired by the individual when using the process of delivering the benefits of the product. With satisfaction, the marketer is able to get a deal with potensial customer about the products in the form of goods or services on offer. This study aims to examine and analyse the effect of the student toward academic entitlement on student satisfaction. This sample is an active student majoring in management maranatha christian university teachings even 2013/2014. Result showed that the sub variables of student academic entitlement toward the product value of education effect on customer satisfaction. Expected, the result of this reseacrh in to one of the inputs for majoring in management maranatha christian university to improve customer satisfaction.

Key Words: Product Value Of Education, Social Promotion, Role Of Proffesors, Teaching Assistant, Administrators, Shopper or Scholars, and satisfaction.


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

2.1 Perilaku Konsumen dan Model Perilaku Konsumen ... 14

2.2 Stimulus ... 14

2.3 Organism ... 18

2.4 Respon ... 19

2.5 Produk sebagai salah satu rangsangan Marketing Mix ... 20

2.6 Mengelola jasa ... 22

2.7 Pengelolaan Service Of education ... 25

2.8 Product value of education ... 26

2.9 Social Promotion ... 26

2.10 Role Of Proffesors ... 27

2.11 Teaching assistant ... 28

2.12 Administrators ... 28

2.13 Shopper or scholars ... 29

2.14 Attitude ... 29

2.15 Kepuasan ... 30

2.16 Kerangka Pemikiran ... 31

2.17 Penelitian Terdahulu ... 33

2.18 Rerangka Teoritis ... 39

2.19 Pengembangan Hipotesis ... 40

2.20 Model Penelitian ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

3.2 Populasi dan Sampel ... 47

3.3 Metoda Pengumpulan Sampel dan Ukuran Sampel ... 47

3.4 Dimensi Operasional Variabel ... 50

3.5 Metoda Pengumpulan Data ... 67

3.6 Uji Validitas dan Hasil Uji Validitas ... 68

3.7 Uji Reliabilitas ... 73

3.8 Uji Outlier ... 75

3.9 Uji Heterokedastisidas ... 76

3.10 Metoda Analisis Data ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

4.1 Hasil Penelitian ... 80

4.1.1 Hasil Product Value Of Education berpengaruh pada kepuasan konsumen... 80

4.2 Ringkasan Hasil Pembahasan... 81

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 82

4.4 Perbandingan Dengan Penelitian Terdahulu ... 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1 Simpulan ... 96

5.2 Implikasi Manajerial ... 96

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 97

5.4 Saran ... 97


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Model Perilaku Konsumen... 15

TABEL 2.2 Penelitian Terdahulu ... 33

TABEL 3.1 Metoda Sistem Random ... 49

TABEL 3.2 DOV ... 51

TABEL 3.3 Hasil Uji Validitas ... 69

TABEL 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 74

TABEL 3.5 Hasil Uji Outlier ... 76

TABEL 3.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 77

TABEL 4.1 Hasil Uji Product Value Of Education pada Kepuasan Konsumen ... 80


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 32 Gambar 2.3 Kerangka Teoritis ... 39 Gambar 2.4 Model Penelitian ... 44


(7)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jurnal Utama Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Uji Validitas Lampiran 4 Data Ordinal


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepuasan adalah hasil akhir yang diinginkan oleh individu ketika menggunakan proses penyampaian manfaat produk. Kepuasan muncul ketika manfaat produk mampu untuk memenuhi kebutuhan individu yang menggunakan atau merasakan manfaat produk tersebut. Dengan demikian, pemenuhan sesuatu yang diharapkan sesuai dengan keinginan adalah suatu cara untuk mendapatkan kepuasan (Lee, 2014). Kepuasan telah menjadi indikator utama serta mendapat perhatian utama dari perusahaan dan pemasar. Dengan kepuasan, seorang pemasar mampu mendapatkan kesepakatan dengan pelanggan potensial mengenai produk baik berupa barang atau jasa yang ditawarkan.

Simonson (2007) menjelaskan ketika tercapainya kepuasan konsumen atau pelanggan potensial maka knowledge dari produk yang ditawarkan mampu mempengaruhi proses perilaku konsumen dan berakhir pada keuntungan pemasar. Selain itu, dampak tercapainya kepuasan adalah mampu terjalinnya long term customer relationship. Namun, ketika proses penyerahan kepuasan tidak berhasil maka terjadi titik berbahaya bagi pemasar. Hal ini didukung oleh Loh (2006) yang menjelaskan bahwa ketika terjadi kegagalan dalam proses penyampaian kepuasan, tantangan yang dihadapi pemasar dan perusahaan adalah bukan mengulang kembali penyampaian proses tersebut melainkan meyakinkan kembali konsumen dan pelanggan potensial untuk menerima kembali proses penyampaian kepuasan tersebut. Hal ini merupakan proses yang sulit bagi pemasar untuk meyakinkan kembali pelanggan potensial.

Berdasarkan fenomena tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konsumen melakukan evaluasi terhadap kegiatan pemasar dan perusahaan dalam melakukan


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha pemenuhan kepuasan, dan pada akhirnya menimbulkan sikap atau attitude dalam diri konsumen. Rahayungningsih (2008) menjelaskan sikap adalah bentuk dari respon dan perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung pada suatu objek. Hal ini didukung oleh Anas (2007) yang menjelaskan bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak dan bereaksi terhadap rangsangan suatu objek.

Kepuasan yang muncul dari dalam diri seseorang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk mengambil sebuah keputusan di waktu mendatang. Fishbein (1975) menjelaskan sikap dan perilaku yang munculkan dari suatu obyek oleh seseorang dipengaruhi oleh kepuasan yang timbul dari hasil evaluasi dan pada akhirnya individu tersebut menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan atau tidak.

Peter, J.Paul & Olson (2005) menjelaskan sikap konsumen atau individu terhadap suatu obyek didasari oleh kepercayaan dan keyakinan mengenai obyek tersebut. Kepercayaan dan keyakinan ini didapatkan dari pengalaman atau perkataan dan citra dari individu lain sebagai indikator yang dapat mengubah pengaruh positif menjadi negatif ataupun pengaruh negatif menjadi positif dari obyek tersebut.

Berdasarkan berbagai pandangan mengenai sikap konsumen dan kepuasan maka pemasar perlu memiliki pemahaman mengenai kepuasan. Kotler (2000) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil dari suatu produk atau layanan yang didapatkan dan dibandingkan dengan berbagai harapannya. Blong (2002) menjelaskan kepuasan diperoleh dari berbagai pengalaman akibat dari konsekuensi terhadap harapan yang diinginkan. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang menjelaskan kepuasan konsumen dapat diperoleh dengan melihat elemen-elemen dan syarat untuk mendapatkan kepuasan dari seorang pemasar maupun perusahaan.


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha Peter, J.Paul & Olson (2005) menjelaskan terdapat 4 (empat) elemen ciri konsumen mendapatkan kepuasan yaitu: pertama, expectations adalah harapan konsumen akan produk tersebut sudah terbentuk sebelum konsumen membeli atau memakai produk. Kedua, performance pengalaman yang didapatkan konsumen ketika sudah menggunakan produk tersebut apakah sesuai dengan harapan atau tidak. Ketiga, comparison konsumen menggunakan persepsi aktual untuk membandingkan produk yang sedang digunakan. Keempat, confirmation adalah ciri utama ketika produk yang dirasakan konsumen sesuai dengan harapan maka terjadi penguatan terhadap produk tersebut dan mampu memunculkan loyalitas.

Penelitian ini berfokus pada objek di lembaga pendidikan dan mahasiswa menjadi bagian penting dalam penelitian ini sebagai faktor utama untuk mengukur kepuasan dari pelayanan lembaga pendidikan. Morrow (2000) menjelaskan bahwa seorang individu yang berkualitas adalah individu yang mempunyai kualitas lebih dibandingkan dengan individu-individu lainnya. Sebagai indikator penguat fenomena ini, Greenberger (2008) menjelaskan individu dengan motivasi dan pembelajaran lebih mampu menjadi individu yang berkualitas di masa mendatang dan mempunyai nilai lebih di dalam dirinya. Dengan demikian, kualitas yang dimiliki oleh setiap individu merupakan hal dasar yang harus dipenuhi setiap individu untuk mampu bersaing.

Berdasarkan pentingnya permintaan sumber daya insani yang berkualitas menuntut setiap individu untuk memperkaya dan menambah skill agar dapat menghadapi persaingan di masa mendatang. Morrow (2000) menjelaskan bahwa semakin ketatnya persaingan membuat individu sadar bahwa cara terbaik untuk menghadapi tantangan tersebut adalah meningkatkan kualitas sumber daya insani yang dimiliki oleh setiap individu. Dampak yang terjadi jika individu kurang berkualitas dapat terlihat dari bagaimana seseorang melakukan hal seperti plagiat, korupsi ilmu,


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha dan membeli pendidikan dengan sejumlah uang (Dewey, 2001). Dengan demikian, pentingnya melakukan peningkatan skill sumber daya insani agar siap bersaing di masa mendatang dan tidak melakukan penyimpangan perilaku.

Berdasarkan berbagai fenomena tersebut maka kualitas sumber daya insani sangat penting untuk mendapatkan perhatian, karena pada akhirnya mampu menciptakan individu yang siap bersaing pada masa mendatang (Dewey, 2001). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya individu adalah melalui pendidikan. Setiadi (2011) dalam penelitiannya menyampaikan bahwa disadari atau tidak pendidikan mampu mengubah paradigma yang ortodok dan dahulu menjadi sesuatu hal yang mampu dan lebih rasional. Hal ini berarti bahwa melalui proses pendidikan setiap individu tidak hanya mampu menyerap proses mendapatkan ilmu namun juga dapat digunakan sebagai jembatan pembuka perubahan paradigma dan perilaku ke arah yang lebih baik.

Menurut Wiit (2002), pendidikan terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu: pendidikan formal dan informal. Pendidikan informal adalah pendidikan yang didapatkan seseorang dalam bentuk ilmu atau bentuk perilaku dan diperoleh dengan cara tanpa harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan ilmu dan pengajaran tersebut. Sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan terintegrasi dengan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang pengajaran atau pendidikan yang diberikan kepada peserta didik dalam sebuah lembaga pendidikan atau organisasi, dan peserta didik wajib membayar biaya untuk mendapatkan layanan pendidikan tersebut (Wiit, 2002).

Penelitian ini lebih berfokus pada pendidikan formal karena melalui proses pendidikan formal individu lebih mampu mendapatkan pembelajaran yang lebih luas dan spesifik dengan bantuan tenaga pengajar yang handal untuk meningkatkan skill dan


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha kemampuan individu tersebut (Greenberger, 2008). Ketika individu berhasil menempuh pendidikan formal maka diharapkan menjadi individu yang lebih baik dalam hal skill khususnya dibandingkan dengan individu yang tidak menempuh pendidikan formal.

Berdasarkan peluang yang terjadi akibat adanya kebutuhan dan keinginan tersediannya pendidikan formal maka menciptakan fenomena baru yaitu, banyak bermunculan lembaga pendidikan formal yang menawarkan jasa dengan memberikan nilai lebih dibandingkan dengan lembaga pendidikan formal sebelumnya. Sebagai contoh, menjual fasilitas atau layanan yang berbeda yang bertujuan untuk merebut hati konsumen dalam hal ini mahasiswa (Morrow, 2000; Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010).

Berdasarkan fenomena tersebut lembaga pendidikan sadar bahwa peningkatan kinerja seperti membuat program kurikulum, fasilitas pembelajaran, dan efektivitas yang lebih baik dari sebelumnya mampu untuk memenangkan hati mahasiswa. Handayani (2003) menjelaskan untuk mendapatkan hati konsumen, lembaga pendidikan dituntut untuk memberikan kepuasan dan pemahaman mengenai apa yang diinginkan oleh konsumen. Berdasarkan hal ini maka orientasi dasar dari lembaga pendidikan mengalami perubahan.

Menurut Monlar (2006), pergeseran pertama kali dimulai pada tahun 1980-2002 yang mana lembaga pendidikan tidak hanya sebagai tempat untuk membuat mahasiswa berkualitas dan siap menghadapi persaingan, namun pada tahun-tahun terakhir ini peran lembaga pendidikan adalah sebagai perusahaan bisnis yang mencari konsumen-konsumen potensial yaitu mahasiswa (Utari, 2007). Lembaga pendidikan sadar bagaimana cara yang harus dilakukan agar mampu memenangkan pasar dan hati konsumen.


(13)

6 Universitas Kristen Maranatha Menurut Morrow (2000), lembaga pendidikan yang telah berhasil atau memilih untuk merubah orientasi sistem tidak hanya berhenti pada titik tersebut tetapi juga mulai melakukan perencanaan strategis untuk menghadapi persaingan memenangkan pasar. Berbagai strategi yang dilakukan adalah menggunakan teknologi dan meningkatkan tenaga ahli atau pengajar (Utari, 2007).

Dampak yang terjadi dari pergeseran orientasi lembaga pendidikan ini, menimbulkan perdebatan mengenai apakah mahasiswa ini adalah produk atau konsumen. Menurut Bot (2003), lembaga pendidikan pada saat ini khususnya pada perguruan tinggi, mempersiapkan diri untuk membangun citra lembaga pendidikan dalam benak mahasiswa untuk mengetahui status apakah sebenarnya yang diinginkan mahasiswa apakah mahasiswa sebagai produk perguruan tinggi atau mahasiswa sebagai seorang konsumen yang membeli dan berhak mendapatkan layanan dari lembaga pendidikan tersebut.

Buck (2000) juga menjelaskan bahwa apabila seorang mahasiswa ini dipersepsikan sebagai produk lembaga pendidikan maka mahasiswa tidak bisa menuntut hak-hak mengenai layanan yang diberikan oleh lembaga pendidikan ataupun mengenai hak untuk melakukan protes kepada lembaga pendidikan tersebut ketika mendapatkan pelayanan yang tidak sesuai dengan harapannya. Greenberger (2008) juga menjelaskan ketika mahasiswa diakui sebagai produk maka para mahasiswa ini mempunyai tanggung jawab untuk membangun citra dan kualitas dari lembaga pendidikan.

Di sisi lain, Setiadi (2011) menjelaskan bahwa apabila mahasiswa dipersepsikan sebagai konsumen maka mahasiswa ini bisa menutut hak-hak sebagai seorang konsumen. Kosumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa dan digunakan untuk tujuan tertentu. Ketika mahasiswa dilihat dari sudut pandang


(14)

7 Universitas Kristen Maranatha konsumen sebagai pengguna jasa layanan lembaga pendidikan maka timbul sebuah evaluasi dari diri mahasiswa untuk menilai apakah sudah mendapatkan kepuasan yang sesuai atau tidak. Hal ini didukung oleh Tjiptono (2008) yang menjelaskan bahwa konsumen adalah penerima dari sebuah produk dan jasa untuk dievaluasi di masa mendatang. Bok (2003) juga menjelaskan bahwa ketika lembaga pendidikan melakukan komersialisasi seperti mewajibkan mahasiswa membayar uang kuliah maka mahasiswa berhak menyebut dirinya adalah seorang konsumen yang bisa meminta hak-hak atas layanan pendidikan dan hal ini di dukung pula oleh Morrow (2000).

Ketika mahasiswa dipersepsikan sebagai seorang konsumen, mahasiswa akan melakukan perceived value. Menurut Morrow (2000), lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk memberikan hak-hak yang telah dipersepsikan oleh seorang mahasiswa. Dengan perceived value ini, mahasiswa mengetahui hak-hak yang bisa dijadikan indikator dalam mengukur kepuasan, apakah lembaga pendidikan telah memberikan pelayanan yang maksimal untuk mahasiswa atau tidak dengan indikator yang disediakan.

Selain perceived value yang menjadi patokan atau tolak ukur mahasiswa dalam mengukur kepuasan terdapat academic entitlement. Menurut Greenberger (2008), academic entitlement adalah dimensi dari hak-hak mahasiswa yang bisa dijadikan tolak ukur untuk mengukur kepuasan dari apa yang diberikan oleh lembaga pendidikan. Menurut Jackson, Jackson, & Reinhardt (2010), academic entitlement berfokus pada 6 (enam) sub variabel yang dipersepsikan mahasiswa sebagai indikator mengukur kepuasan yaitu: product value of education, social promotion, role of proffesor, teaching assistants, administrators, dan shoppers or scholars.

Menurut Jackson & Reinhardt (2010), product value of education yaitu persepsi siswa mengenai apa yang akan didapatkan dari apa yang telah diinvestasikan pada


(15)

8 Universitas Kristen Maranatha lembaga pendidikan. Sebagai contoh, lembaga pendidikan memberikan 2 (dua) value kepada mahasiswa berupa value nyata atau terlihat seperti buku dan value psikososial berupa kurikulum panduan pembelajaran dari lembaga pendidikan (Abdullah, 2011). Social promotion adalah keuntungan yang didapatkan mahasiswa berupa networking dari lingkunganya ketika mahasiswa menjadi bagian dari lembaga pendidikan (Selma & Kadic, 2009). Dampak social promotion yang dirasakan oleh mahasiswa mampu mendorong dan membantu mahasiswa berhubungan dengan masyarakat sehingga pada akhirnya mahasiswa mampu saling bekerja sama tanpa memperhitungkan karakteristik setiap individu yang berbeda-beda.

Jackson, Jackson, & Reinhardt (2010) menjelaskan Role of proffesor adalah bagaimana setiap pengajar mampu membuat mahasiswa merasa yakin dengan gaya mengajar sehingga mahasiswa percaya dan mampu mendapatkan kualitas pembelajaran yang optimal. Menurut Banweet & Data (2001), ketika siswa ditempatkan sebagai seorang konsumen maka mahasiswa mempresepsikan apakah rasa percaya, tingkah laku, dan ide yang disampaikan mampu mendekati apa yang diperlihatkan oleh para pengajar. Murray (2007) juga menjelaskan bahwa sesungguhnya ketika siswa ditempatkan sebagai konsumen maka pihak pertama yang menjadi sorotan adalah para pengajar di dalam lembaga pendidikan tersebut.

Menurut Wiltshire (2001), Das et al. (2010), Jackson, Jackson, & Reinhardt (2010), Dewey (2001), teaching assitant adalah seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan mengajar dan memiliki waktu baik di dalam kelas maupun di luar kelas untuk menyampaikan pengajaran kepada lingkungan pergaulan dan komunitas di lingkungan pendidikan dimana mahasiswa tersebut berada. Menurut Jackson, Jackson, & Reinhardt (2010), Administrators adalah seseorang yang dipersepsikan mahasiswa sebagai orang yang mengelola keuangan, akses lembaga pendidikan dan informasi


(16)

9 Universitas Kristen Maranatha akademik. Menurut Jackson, Jackson, & Reinhardt (2010), shoppers or scholars adalah persepsi mahasiswa bahwa mahasiswa sebagai konsumen karena telah membayar untuk mendapatkan hak (shoppers) atau persepsi mahasiswa bahwa mahasiswa adalah produk yang tidak dapat menuntut hak pada lembaga pendidikan (scholars).

Berdasarkan 6 (enam) dimensi tersebut maka mendorong lembaga pendidikan untuk memberikan kinerja yang mampu memuaskan hak-hak mahasiswa. Menurut Kartono (2002), kepuasan tidak hanya diukur dari hasil uang yang sudah diinvestasikan namun kebanggaan dan minat belajar juga mampu dijadikan ukuran kepuasan dari seorang konsumen di lembaga pendidikan. Tjiptono (2008) juga menjelaskan bahwa kepuasan akan terwujud ketika hasil yang sudah diberikan seadil apa yang didapatkan atau bisa dikatakan apa yang sudah siswa investasikan di sebuah lembaga pendidikan akan memberikan hasil seperti apa yang sudah dipersepsikan di awal.

Berdasarkan berbagai fenomena yang telah dijelaskan sebelumnya maka peneliti bertujuan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh attitude toward academic student entitlement pada kepuasan konsumen (studi pada mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).


(17)

10 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh product value of education pada kepuasan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha?

2. Apakah terdapat pengaruh social promotion pada kepuasan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha?

3. Apakah terdapat pengaruh role of proffesors pada kepuasan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha?

4. Apakah terdapat pengaruh teaching assistants pada kepuasan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha?

5. Apakah terdapat pengaruh administrators pada kepuasan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha?

6. Apakah terdapat pengaruh shoppers or scholars pada kepuasan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha?


(18)

11 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut

1. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh product value of education pada kepuasan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. 2. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh social promotion pada

kepuasan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

3. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh role of proffesors pada kepuasan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

4. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh teaching assistant pada kepuasan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

5. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh administrators pada kepuasan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

6. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh shoppers or scholars pada kepuasan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat adalah: Bagi akademisi

Memberikan indikator atau variabel yang bisa digunakan untuk mengukur kepuasan terhadap lembaga pendidikan. Indikator yang diberikan dalam penelitian adalah product value of education seperti pemberian buku panduan kurikulum dan beasiswa; social promotion yang memberikan keuntungan berupa networking ketika membangun hubungan di lembaga pendidikan; role of proffesor adalah pengajar yang mampu menciptakan rasa percaya ketika mendapat pembelajaran; teaching assistants memberikan sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi pelajaran lebih di


(19)

12 Universitas Kristen Maranatha luar dosen pengajar; administrators memberikan setiap kebutuhan informasi mengenai lemaga pendidikan kepada mahasiswa, dan shoppers or scholars adalah bagaimana sebaiknya mempersepsikan mahasiswa sebagai produk atau konsumen atau keduanya dari lembaga pendidikan.Dan diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengembangkan kembali model penelitian dengan menambah variabel yang bisa digunakan sebagai indikator pengukur kepuasan konsumen di lembaga pendidikan.

Bagi Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan menjadi bahan pertimbangan ketika lembaga pendidikan merancang dan membuat strategi yang didasari oleh 6 (enam) indikator kepuasan yaitu:

- Product value of education seperti lembaga pendidikan menyediakan buku panduan kurikulum dan beasiswa kepada mahasiswa yang pada akhirnya mahaiswa merasa diperhatikan oleh lembaga pendidikan;

- Social promotion yang mana lembaga pendidikan bisa mengembangkan sistem networking bagi mahasiswa ketika melakukan kegiatan berinteraksi untuk membangun hubungan dengan masyarakat;

- Role of proffesor yang mana lembaga pendidikan menyediakan tenaga pengajar atau dosen yang berkualitas untuk membuat mahasiswa menjadi peserta didik yang berkualitas;

- Teaching assistants yang mana lembaga pendidikan memberikan kewenangan untuk memilih mahasiswa yang berprestasi untuk menjadi seorang teaching asistant;


(20)

13 Universitas Kristen Maranatha - Administrators yang mana lembaga pendidikan mempunyai pusat informasi yang mudah di akses mengenai seluruh lembaga pendidikan untuk memudahkan perserta didik untuk mengetahui semua informasi lembaga pendidikan.

- Shoppers or scholars yang mana lembaga pendidikan menempatkan mahasiswa sebagai produk atau konsumen atau keduanya dari lembaga pendidikan tersebut, sehingga lembaga pendidikan mampu menciptakan dan meningkatkan kinerja yang bertujuan untuk memenangkan hati konsumen dan pasar di masa mendatang.


(21)

96 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada responden mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha, maka dapat di tarik simpulan sebagai berikut:Terdapat pengaruh positif Product Value of Education pada Kepuasan Konsumen. Sedangkan variabel Social Promotion, Role of Professors, Teaching Assistant, Administrators dan Shopper or Scholars tidak dapat diuji dan dianalisis karena variabel-veriabel tersebut tidak valid dan reliabel.

5.2 Implikasi Manajerial

Dengan adanya penelitian ini di Universitas Kristen Maranatha maka berdasarkan penelitian ini Universistas Kristen Maranatha bisa dan dapat melihat faktor-faktor apa saja yang perlu di perhatikan. Universitas bisa melakukan perbaikan kualitas Personal Attitude, curriculum, Future Employment, Attraktivenees of Intitution, dan Tution Fees, sehingga kualitas Jurusan Manajamen Universitas Kristen Maranatha dapat menjadi daya tarik bagi calon Mahasiswa baru dan tolak ukur kepuasan Mahasiswa itu sendiri.

Setelah mengetahui langkah perbaikan kualitas dan variabel item yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa Jurusan Manajemn Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, dampak yang akan terjadi adalah terciptanya CRM (Customer Relationship Marketing) yang erdampak jangka panjang bagi Jurusan Manajemn Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Selain


(22)

97 Universitas Kristen Maranatha itu,akan terciptanya perbaikan citra dan possitioning Jurusan Manajemn Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, pada akirnya akan meningkatkan minat dari para calon mahasiswa di masa mendatang.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Pengujian Validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlated. 2. Responden cenderung malas mengisi butiran-butiran pertanyaan kuesioner. 3. Variabel dalam penelitian ini hanya bisa dibandingkan dengan variabelnya

saja.

4. Menggabungkan kuesioner baru dan perlu pengujian lebih lanjut. 5. Data tidak normal.

6. Item pertanyaan kuesioner terlalu banyak. 7. Kurangnya sampel penelitian.

5.4 Saran

1. Melakukan pengujian Validitas dengan metoda lain seperti CFA.

2. Lebih melakukan pengarahan terhadap responden dalam mengisi kuesioner. 3. Seharusnya pengumpulan data lebih akurat sehingga variabel bisa di

generalisasikan.

4. Menggunakan item pertanyaan kuesioner yang sudah valid. 5. Menggunakan data yang akurat agar hasil data normal.

6. Menggunakan item pertanyaan yang wajar dan sesuai yang di anjurkan para ahli.


(23)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Abdullah (2011). The development of HEdPERF: a new measuring instrument of service quality for the higher education sector

Amstrong (2006). Sales Forecast For Existing Consumer Products and Services: Do Purchase Intentions Contribute to Accuracy?. The Wharton School, University of

Pennsylvinia, Philadelphia.

Anas (2007). Perilaku Konsumen. Prenada Media. Jakarta

Assael (1995). Consumer Behaviour and Marketing Action. Boston : Kent Publishing.

Banweet & Data (2001). A study of the effect of perceived lecture quality on post lecture intentions

Belk, 1975 dalam Magdalena, 2005. ANALISIS PENGARUH SITUASI, PRODUK,

INDIVIDU PADA PERILAKU MEMBELI DAN MENGKONSUMSI MAKANAN RINGAN.

Blong (2002). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying

What We’re Selling? In (Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010 dan Brennan, 2001).

Bok (2003). Higher education and its communities: Interconnections, interdependencies and a research agenda.

Bolton (2010). Creating Value in Transnational Higher Education: The Role of Stakeholder Management.

Bot (2003). Students’ Involvement in Authentic Modelling Practices as Contexts in Chemistry Education.

Boyd, Walker and Larreche (2000). Assessing student satisfaction in transnational Higher education. International Journal of Educational Management, Vol. 27.


(24)

Universitas Kristen Maranatha Cooper & Schindler. (2011). Business Research Methods. 11th Edition, New York: Mc.

Graw-Hill Irwin.

Das (2011). Business Students’ Perceptions of Best University Professors: Does Gender Role Matter?

David dkk. (2006).The Effects of Different Teaching, Research, and Service Emphases on Individual and Organizational Outcomes in Higher Education Institutions.

Dentzau (2013). The value of place.

Dewey (2001). Would ‘Good’ Values Yield Good ‘Value’? PositioningHigher Education in

an Emerging Knowledge Economy.

Fishbein (1975). “Application and Analysis of The Behavioral Differential Inventory For Assessing Situasional Effects in Buyer Behavior,” Advances In Consumer Research, 2(1): 370-380.

Gaertner (2013). Preparing Students for College and Careers: The Causal Role of Algebra II.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Greenberger (2008). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying

What We’re Selling? In (Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010 dan Brennan, 2001).

Guiry & Lutzs (2006). Defining and measuring Recareational shopper identity.

Hanskrav (2001). The Importance of Managing Points-Of-Marketing in Marketing Higher Education Programmes – Some Conclusions.

Handayani (2003). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta.


(25)

Universitas Kristen Maranatha Jacson & Kimberly (2004). Does a Nexus Exist Between the Work of Administrators and

Student Outcomes in Higher Education?: An Answer Systematic Review of Research.

Jackson, Jackson, & Reinhardt (2010). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying What We’re Selling?

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, edisi pertama.

Kartono (2002). Marketing In Venus. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Knight dkk. (2011). Relationship between perceived and observed studentcentred learning environments in Qatari elementary mathematics and science classrooms.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and Control 9th Edition, Prentice Hall International, Int, New Yersey.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Management, The Milenium Edition, Ten edition, USA: PrenticeHall, Inc.

Lai dkk. (2011). The perceived value of higher education: the voice of Chinese students.

Lee (2014). Eugene and Baker-Prewitt. 2000. An examination of the Relationship between Service Quality, Customer Satisfaction, and Store Loyalty. International Journal of Retail & Distribution Management, Volume 28, pp. 73-82.

Loh (2006). Service Management and Marketing, 2nd ed., Wiley, New York, NY.

Magdalena, N. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis Magister Manajemen, Program Studi Sarjana S-2 Manajemen, Universitas Gajah Mada.

Mahony dkk. (2014). Distributive Justice in Higher Education: Perceptions of Administrators.


(26)

Universitas Kristen Maranatha Monlar (2006). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying What We’re

Selling? In (Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010 dan Brennan, 2001).

Morrow (2000). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying What We’re Selling? In (Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010 dan Brennan, 2001).

Murray (2007). Instructional development in higher education: impact on teachers’ teaching behaviour as perceived by students.

Negara, 2002 dalam Magdalena, 2005. ANALISIS PENGARUH SITUASI, PRODUK, INDIVIDU PADA PERILAKU MEMBELI DAN MENGKONSUMSI MAKANAN RINGAN.

Neuman, W. Lawrence (2013). Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif da Kuantitatif Edisi 7. PT Indeks. Jakarta Barat

Pence dkk. (2013). Teacher Acquisition of Functional Analysis Methods Using Pyramidal Training.

Peter, J. Paul & Olson, C. Jerry. (2005). Consumer Behaviour & Marketing Strategy. McGraw-Hill Companies, Inc., 1221 Avenue of the Americas, New York, NY.

Rahayuningsih (2008). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta.

Saladin (2006). Manajemen Pemasaran : Analisis,Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung : Linda Karya.

Simonson (2007). Satisfaction and repurchase intention: B2B buyerseller relationships in medium-technology industries.

Selma & Kadic (2009). Teaching Tree Thinking to College Students: It’s Not as Easy as You Think

Setiadi (2011). Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media.


(27)

Universitas Kristen Maranatha Sobur (2003) dalam Khoisiyah (2013). Mengevaluasi Kualitas Layanan Pendidikan Tinggi

Dengan Menggunakan Konsep 4 D (Disconfirmation, Dissatisfaction, Dissonance, Disaffection).

Stanton (2008). Self-Entitled College Students: Contributions of Personality, Parenting, and Motivational Factors

Sue dkk. (2008). A dramaturgical analysis of the service encounter in higher education.

Sugiyono. (2004). Metode Penilitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penilitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. 1st ed. CV. Andi Offset (Penerbit Andi). Yogyakarta. Sunjoyo., Setawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi

SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta. Bandung.

Suryani (2008). Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tjiptono (2008). Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Utari (2007). Metode Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Wainer (2004). Shopping for Colleges When What We Know Ain't.

Wiltshire (2001). LEARNING TO LIVE TOGRTHER EDUCATION FOR THE PROMOTION OF SOCIAL COHESION AND A CULTURE OF NON- VIOLENCE.


(1)

itu,akan terciptanya perbaikan citra dan possitioning Jurusan Manajemn Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, pada akirnya akan meningkatkan minat dari para calon mahasiswa di masa mendatang.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Pengujian Validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlated. 2. Responden cenderung malas mengisi butiran-butiran pertanyaan kuesioner. 3. Variabel dalam penelitian ini hanya bisa dibandingkan dengan variabelnya

saja.

4. Menggabungkan kuesioner baru dan perlu pengujian lebih lanjut. 5. Data tidak normal.

6. Item pertanyaan kuesioner terlalu banyak. 7. Kurangnya sampel penelitian.

5.4 Saran

1. Melakukan pengujian Validitas dengan metoda lain seperti CFA.

2. Lebih melakukan pengarahan terhadap responden dalam mengisi kuesioner. 3. Seharusnya pengumpulan data lebih akurat sehingga variabel bisa di

generalisasikan.

4. Menggunakan item pertanyaan kuesioner yang sudah valid. 5. Menggunakan data yang akurat agar hasil data normal.

6. Menggunakan item pertanyaan yang wajar dan sesuai yang di anjurkan para ahli.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah (2011). The development of HEdPERF: a new measuring instrument of service quality for the higher education sector

Amstrong (2006). Sales Forecast For Existing Consumer Products and Services: Do Purchase Intentions Contribute to Accuracy?. The Wharton School, University of

Pennsylvinia, Philadelphia.

Anas (2007). Perilaku Konsumen. Prenada Media. Jakarta

Assael (1995). Consumer Behaviour and Marketing Action. Boston : Kent Publishing.

Banweet & Data (2001). A study of the effect of perceived lecture quality on post lecture intentions

Belk, 1975 dalam Magdalena, 2005. ANALISIS PENGARUH SITUASI, PRODUK,

INDIVIDU PADA PERILAKU MEMBELI DAN MENGKONSUMSI MAKANAN RINGAN.

Blong (2002). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying

What We’re Selling? In (Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010 dan Brennan, 2001).

Bok (2003). Higher education and its communities: Interconnections, interdependencies and a research agenda.

Bolton (2010). Creating Value in Transnational Higher Education: The Role of Stakeholder Management.

Bot (2003). Students’ Involvement in Authentic Modelling Practices as Contexts in Chemistry Education.

Boyd, Walker and Larreche (2000). Assessing student satisfaction in transnational Higher education. International Journal of Educational Management, Vol. 27.


(3)

Cooper & Schindler. (2011). Business Research Methods. 11th Edition, New York: Mc. Graw-Hill Irwin.

Das (2011). Business Students’ Perceptions of Best University Professors: Does Gender Role Matter?

David dkk. (2006).The Effects of Different Teaching, Research, and Service Emphases on Individual and Organizational Outcomes in Higher Education Institutions.

Dentzau (2013). The value of place.

Dewey (2001). Would ‘Good’ Values Yield Good ‘Value’? PositioningHigher Education in an Emerging Knowledge Economy.

Fishbein (1975). “Application and Analysis of The Behavioral Differential Inventory For Assessing Situasional Effects in Buyer Behavior,” Advances In Consumer Research, 2(1): 370-380.

Gaertner (2013). Preparing Students for College and Careers: The Causal Role of Algebra II.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Greenberger (2008). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying

What We’re Selling? In (Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010 dan Brennan, 2001). Guiry & Lutzs (2006). Defining and measuring Recareational shopper identity.

Hanskrav (2001). The Importance of Managing Points-Of-Marketing in Marketing Higher Education Programmes – Some Conclusions.

Handayani (2003). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta.


(4)

Jacson & Kimberly (2004). Does a Nexus Exist Between the Work of Administrators and Student Outcomes in Higher Education?: An Answer Systematic Review of Research.

Jackson, Jackson, & Reinhardt (2010). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying What We’re Selling?

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, edisi pertama.

Kartono (2002). Marketing In Venus. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Knight dkk. (2011). Relationship between perceived and observed studentcentred learning environments in Qatari elementary mathematics and science classrooms.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and Control 9th Edition, Prentice Hall International, Int, New Yersey.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Management, The Milenium Edition, Ten edition, USA: PrenticeHall, Inc.

Lai dkk. (2011). The perceived value of higher education: the voice of Chinese students.

Lee (2014). Eugene and Baker-Prewitt. 2000. An examination of the Relationship between Service Quality, Customer Satisfaction, and Store Loyalty. International Journal of Retail & Distribution Management, Volume 28, pp. 73-82.

Loh (2006). Service Management and Marketing, 2nd ed., Wiley, New York, NY.

Magdalena, N. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis Magister Manajemen, Program Studi Sarjana S-2 Manajemen, Universitas Gajah Mada.

Mahony dkk. (2014). Distributive Justice in Higher Education: Perceptions of Administrators.


(5)

Monlar (2006). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying What We’re Selling? In (Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010 dan Brennan, 2001).

Morrow (2000). Students as Consumers of Knowledge: Are They Buying What We’re Selling? In (Jackson, Jackson, & Reinhardt, 2010 dan Brennan, 2001).

Murray (2007). Instructional development in higher education: impact on teachers’ teaching behaviour as perceived by students.

Negara, 2002 dalam Magdalena, 2005. ANALISIS PENGARUH SITUASI, PRODUK, INDIVIDU PADA PERILAKU MEMBELI DAN MENGKONSUMSI MAKANAN RINGAN.

Neuman, W. Lawrence (2013). Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif da Kuantitatif Edisi 7. PT Indeks. Jakarta Barat

Pence dkk. (2013). Teacher Acquisition of Functional Analysis Methods Using Pyramidal Training.

Peter, J. Paul & Olson, C. Jerry. (2005). Consumer Behaviour & Marketing Strategy. McGraw-Hill Companies, Inc., 1221 Avenue of the Americas, New York, NY.

Rahayuningsih (2008). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta.

Saladin (2006). Manajemen Pemasaran : Analisis,Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung : Linda Karya.

Simonson (2007). Satisfaction and repurchase intention: B2B buyerseller relationships in medium-technology industries.

Selma & Kadic (2009). Teaching Tree Thinking to College Students: It’s Not as Easy as You Think

Setiadi (2011). Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media.


(6)

Sobur (2003) dalam Khoisiyah (2013). Mengevaluasi Kualitas Layanan Pendidikan Tinggi Dengan Menggunakan Konsep 4 D (Disconfirmation, Dissatisfaction, Dissonance, Disaffection).

Stanton (2008). Self-Entitled College Students: Contributions of Personality, Parenting, and Motivational Factors

Sue dkk. (2008). A dramaturgical analysis of the service encounter in higher education.

Sugiyono. (2004). Metode Penilitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penilitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. 1st ed. CV. Andi Offset (Penerbit Andi). Yogyakarta. Sunjoyo., Setawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi

SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta. Bandung.

Suryani (2008). Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tjiptono (2008). Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Utari (2007). Metode Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Wainer (2004). Shopping for Colleges When What We Know Ain't.

Wiltshire (2001). LEARNING TO LIVE TOGRTHER EDUCATION FOR THE PROMOTION OF SOCIAL COHESION AND A CULTURE OF NON- VIOLENCE.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Attitude Toward Brand, Brand Uniqueness, Perceived Quality Terhadap Self Brand Conecctions pada Produk iPhone di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

0 3 27

Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha (Studi pada Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 2 28

Pengaruh Academic Entitlement, Reference Group, dan Personal Attitude terhadap Education Brand Choice pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 21

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Starbucks Coffee di Paris Van Java Bandung (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

10 65 21

Pengaruh Presepsi Harga terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Produk Kopiko 78 di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

0 0 26

Pengaruh Strategi Green Marketing terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Pelanggan Teh Kotak di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 0 24

Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Angkatan 2009-2011 Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 20

Pengaruh Brand Trust pada Brand Commitment Produk AQUA (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

0 0 28

Pengaruh Atribut Produk Minuman Ringan Jus Kemasan Buavita Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Di Lingkungan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 25

Pengelompokan Konsumen Berdasarkan Dimensi Brand Trust Merek Produk Nokia (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

0 0 28