KESIAPAN WARGA KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU ECO-CAMPUS.

(1)

No. Daftar FPIPS : 2042/UN.40.2.4/PL/2014

KESIAPAN WARGA KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN

INDONESIA MENUJU ECO-CAMPUS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh

RADEN ROBY MAULIDAN 0903943

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

KESIAPAN WARGA KAMPUS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN

INDONESIA MENUJU ECO-CAMPUS

Oleh

Raden Roby Maulidan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Raden Roby Maulidan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

KESIAPAN WARGA KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU ECO-CAMPUS

Oleh :

Raden Roby Maulidan

0903943

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd.

NIP. 19620512 198703 100 2

Pembimbing II

Drs. H. Dadang Sungkawa, M.Pd.

NIP. 19550201980021 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

FPIPS UPI

Dr.Hj. Epon Ningrum, M.Pd


(4)

(5)

vii

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

II. KAJIAN TEORITIS ... 7

A. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan ... 7

B. Lingkungan Hidup ... 8

1. Pengertian Lingkungan Hidup ... 8

2. Permasalahan Lingkungan Hidup ... 10

3. Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 12

C. Kesiapan (Readiness) ... 15

1. Pengertian Kesiapan ... 15

2. Prinsip-prinsip & Aspek Kesiapan ... 22

3. Kesiapan Individu Untuk Berubah ... 23

4. Pengukuran Kesiapan Individu Untuk Berubah ... 23

D. Kampus Berkelanjutan ... 24

1. Pengertian Eco-Campus... 27

2. Implementasi Eco-Campus Di Indonesia ... 29

3. Indikator Eco-campus ... 31

III. METODE PENELITIAN ... 46

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 46

1. Lokasi Penelitian ... 46

2. Populasi dan Sampel ... 46

B. Metode Penelitian ... 50

C. Desain Penelitian ... 51

D. Variabel Penelitian ... 53

E. Definisi Operasional ... 53

F. Instrument Penelitian ... 54


(6)

viii

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data ... 57

I. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 58

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 64

A. Hasil Penelitian ... 64

1. Lokasi Penelitian ... 64

2. Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Yang Menunjang Eco-Campus ... 65

B. Analisis Hasil Penelitian ... 74

1. Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju Eco-Campus ... 74

a. Kesiapan pengetahuan (Kognitif) ... 74

b. Kesiapan Sikap (Afektif) ... 76

c. Kesiapan Keterampilan (Psikomotor) ... 83

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN


(7)

ix

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

2.1 Taksonomi Ranah Psikomotorik ... 18

2.2 Green Matric Overall ... 29

2.2 Penyebaran Air Di Bumi ... 35

2.4 Standar BOD untuk Kualitas Air ... 37

2.5 Standar Kualitas Udara ... 43

2.6 Laju Udara ... 44

2.7 Daftar Skala Intensitas Kebisingan ... 44

2.8 Intensitas Seseorang Terhadap Kebisingan ... 45

3.1 Data Jumlah Civitas Akademika UPI ... 47

3.2 Jumlah Sampel Responden ... 50

3.3 Desain Penelitian ... 51

3.4 Variabel Penelitian ... 53

3.5 Jadwal Penelitian ... 56

3.6 Kriteria Penilaian Persentase ... 61

3.7 Skala Likert... 62

3.8 Kriteria Interpretasi Skor ... 63

4.1 Data Jumlah Civitas akademika UPI... 65

4.2 Ketersedian Sarana Dan Prasarana Pengelolaan Air... 66

4.3 Ketersedian Sarana Dan Prasarana Pengelolaan Sampah ... 67

4.4 Ketersedian Sarana Dan Prasarana Pengelolaan Listrik ... 68

4.5 Ketersedian Sarana Dan Prasarana Transportasi ... 70

4.6 Ketersedian Sarana Dan Prasarana RTH ... 72

4.7 Skor Pengetahuan Warga Kampus Tentang Eco-campus ... 74


(8)

x

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.9 Sikap Warga Kampus Dalam Menggunakan Air Secara Efisien ... 77

4.10 Sikap Warga Kampus Dalam Menggunakan Listrik Secara Efisien ... 77

4.11 Sikap Warga Kampus Terhadap Program Berbudaya Jalan Kaki ... 78

4.12 Sikap Warga Kampus Untuk Tidak Menggunakan Kendaraan Bermotor Ke Lingkungan Kampus ... 79

4.13 Sikap Warga Kampus Untuk Tidak Merokok Di Lingkungan UPI ... 79

4.14 Sikap Warga Kampus Terhadap Program Penghijauan Di UPI ... 80

4.15 Skor Kesiapan Sikap Warga Kampus UPI Tentang Eco-campus ... 81

4.16 Frekuensi Warga Kampus Membuang Sampah Pada Tempatnya ... 83

4.17 Frekuensi Warga Kampus Merokok Di Lingkungan Kampus UPI ... 84

4.18 Frekuensi Warga Kampus Dalam Menggunakan Air Di Kampus UPI ... 84

4.19 Frekuensi Warga Kampus Dalam Menggunakan Listrik Di Kampus UPI ... 85

4.20 Frekuensi Warga Kampus Dalam Penghijauan Di Kampus UPI ... 86


(9)

xi

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Pembangunan Berkelanjutan Pada Titik Temu 3 Pilar ... 25

2.2 Framework Of The Proposed Approach To Achieving Campus Sustainability 26 3.1 Peta Batas Area UPI ... 48

4.1 Water Treatment Plant Di UPI ... 66

4.2 Biopori Di Depan Gedung ISOLA ... 67

4.3 Tempat Sampah Organik & Anorganik Di UPI ... 64

4.4 Striker Himbauan Untuk Mematikan Listrik Dalam Hemat Energi... 80

4.5 Parkir Khusus Mobil Dan Motor ... 81

4.6 Kolam Dan Taman Di Kampus UPI ... 83

4.7 Katalog Tanaman ... 83

4.8 Persentase Pengetahuan Warga Kampus Tentang Eco-campus... 75


(10)

i

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KESIAPAN WARGA KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU ECO-CAMPUS

Oleh :

Raden Roby Maulidan (0903943)

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bumi Siliwangi, dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan warga kampus UPI menuju eco-campus. Program eco-campus merupakan konsep pengelolaan lingkungan hidup di lingkungan kampus dengan melibatkan warga kampus, program eco-campus belakangan ini mulai dikembangkan di Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Dalam pengambilan sampel digunakan rumus Slovin, sedangkan untuk teknik analisis yang digunakan adalah analisis persentase dan skala likert. Dalam penelitian ini, ada tiga rumusan masalah yang coba diungkap dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimanakah pengetahuan (kognitif) warga kampus UPI tentang

campus. 2. Bagaimanakah sikap (afektif) warga kampus UPI terhadap eco-campus. 3. Bagaimanakah keterampilan (psikomotor) warga kampus UPI

tentang eco-campus

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebagian besar kesiapan warga kampus sudah dapat dikatakan sangat siap, hal ini berdasarkan kesiapan pengetahuan (kognitif) tentang eco-campus yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi yaitu sekitar 81%, kesiapan sikap (afektif) terhadap eco-campus yang termasuk kedalam kategori tinggi yaitu 72,5%, kesiapan keterampilan (psikomotor) tentang eco-campus yang termasuk kedalam kategori tinggi yaitu 61,16%.

Kata kunci : Kesiapan Pengetahuan (Kognitif), Sikap (Afektif) dan


(11)

ii

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE READINESS OF INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION RESIDENTS TOWARD ECO-CAMPUS

BY:

Raden Roby Maulidan (0903943)

This study has taken at Indonesia University of Educadion campus, Bumi SIliwangi that aimed to examine the readiness of campus residents toward eco-campus program. Eco-eco-campus program is a concept of eco-campus environmental management by involving its residents. Nowadays, this eco-campus program was developed at Indonesia University of Education.

This study includes descriptive quantitative research. In the sample used Slovin formula, whereas analytical techniques used for the analysis and the percentage of the Likert scale. In this study, there are three formulation of the problem is trying to be revealed in this study, namely: 1. How is knowledge (cognitive) UPI residents of campus, 2. How do attitude (affective) UPI citizens to eco-campus, 3. How do skills (psychomotor) residents UPI about eco-campus.

The result of the study showed that the majority of college readiness residents can already be said to be very prepared, it is based on the readiness of knowledge (cognitive) on eco-campus are included in the category of very high at around 81%, readiness attitudes (affective) toward eco-campus that includes into the high category is 72,25%, readiness skills (psychomotor) on eco-campus is included in the high category is 61,16%

Keywords: Readiness Knowledge (Cognitive), Attitude (Affective) and Skills


(12)

1

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini isu-isu tentang lingkungan menjadi salah satu suatu pusat perhatian seluruh Dunia, diantaranya isu global warming, krisis ketersedian sumber daya energi, krisis ketersedian sumber pangan dan lain-lainya, hal tersebut merupakan dampak dari kemajuan teknologi yang semakin meningkat yang tidak di imbangi dengan wawasan lingkungan. Namun inti dari semua penyebab terjadinya permasalahan lingkungan adalah manusia itu sendiri. Pertumbuhan manusia yang semakin meningkat menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya kebutuhan manusia, sehingga terjadi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan tidak terkendali, yang menyebabkan terjadinya kerusakan terhadap lingkungan.

Permasalahan lingkungan pun semakin hari semakin meningkat. Di Indonesia saja, fenomena permasalahan lingkungan dapat dikatakan sangat tinggi, seperti deforestasi yang setiap tahunnya semakin meningkat sehingga menyebabkan hutan di Indonesia semakin berkurang dengan cepat. Padahal negara Indonesia sebagai salah satu penyumbang terbesar paru-paru dunia, Indonesia sendiri merupakan negara yang berada di urutan ketiga yang mempunyai hutan hujan tropis terluas di dunia. Peranan hutan dalam mengontrol cuaca dan menstabilkan perubahan iklim global dengan menyimpan karbon dengan jumlah yang sangat besar mempunyai peranan sangat penting. Disisi lain hutan pun mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan mempunyai peran penting dalam paradigma pembangunan, hal ini yang merupakan faktor pemicu terjadinya tingginya intesitas penembangan hutan. Paradigma pembangunan di Indonesia yang masih kurang memperhatikan aspek lingkungan, sangat perlu untuk menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, tidak hanya di Indonesia tetapi diseluruh negara pun harus menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan dan


(13)

2

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkelanjutan. Paradigma pembangunan harus mulai lebih diarahkan kembali terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Menurut Siahaan (2004:147) Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhannya. Wildensyah (2012:92) mengemukakan bahwa dalam pembangunan berkelanjutan ada tiga esensi yang harus diperhatikan diantaranya adalah

Pertama, memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan

kebutuhan yang akan datang. Kedua, tidak melampaui daya dukung lingkungan. Ketiga, mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan menyelaraskan antara sumber daya manusia dan pembangunan dengan sumber daya alam.

Salah satu bentuk penerapan pembangunan berkelanjutan yaitu pada tingkat kawasan pendidikan. Upaya pengaplikasian konsep pembangunan berkelanjutan pada sektor pendidikan dilakukan oleh salah satu badan organisasi dunia yaitu UNESCO yang mulai gencar menerapkan konsep “Education For Sustainable Development (ESD)”. Kawasan pendidikan dalam penelitian ini adalah kawasan perguruan tinggi, yang merupakan kawasan tempat dimana para intelektual muda dilahirkan, untuk dapat memberi solusi dalam suatu permasalahan bangsa dan pengembangan suatu bangsa. Sektor pendidikan merupakan salah satu alternatif yang baik untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satunya adalah kampus yang menerapkan keberlanjutan.

Kampus berkelanjutan merupakan kampus yang peduli terhadap lingkungan untuk masa yang akan datang, seperti halnya yang dikemukakan oleh menurut Thomashow (dalam Phramesti & Yuliastuti, 2013:184) kampus berkelanjutan adalah

Kampus yang menerapkan visi kawasan ekologis dengan teknologi, karakter, komunitas, program, yang menciptakan dan membentuk gaya hidup ramah lingkungan pada orang-orang yang menjadi bagian dari kampus tersebut.

Yang sudah seharusnya perguruan tinggi dapat memberikan contoh atau menunjukkan pemikiran yang lebih baik terhadap tanggung jawab manusia


(14)

3

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap kondisi lingkungannya dengan mengadopsi pendekatan berkelanjutan. Menurut meng, Abidin & Razak (dalam Ruby dan Nani, 2013:186) mengemukakan bahwa :

Kampus dipandang sebagai kawasan yang memiliki tingkat penggunaan energi yang tinggi melalui aktivitas pendidikan di gedung-gedung, serta produksi sampah yang besar dari aktivitas warga kampus.

Kampus berkelanjutan ini kemudian dipopulerkan dengan istilah

eco-campus atau dikenal dengan istilah kampus hijau (green eco-campus), eco-eco-campus

merupakan kampus yang menerapkan konsep ekologis yang ramah lingkungan, ini seperti yang dikemukakan oleh Wildensyah (2012:92) eko-kampus adalah konsep pengelolaan lingkungan hidup di wilayah kampus dengan melibatkan semua civitas akademik (warga kampus).

Di Indonesia sendiri program eco-campus telah banyak di implementasikan pada Universitas negeri dan swasta, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknik Bandung(ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lain-lainya. Tujuan dari program eco-campus sendiri bukan hanya untuk ajang meningkatkan gengsi, tetapi Pada dasarnya penerapan program eco-campus bertujuan untuk mengupayakan agar warga kampus dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian warga kampus terhadap lingkungan sekitarnya, dengan cara membiasakan diri dengan selalu menjaga lingkungan sekitarnya. Salah satu universitas ternama di Indonesia yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan kampus yang akan mulai mengembangkan program eco-campus, seperti yang dikemukakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPI dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana (PPLHMB) yang telah melakukan kegiatan sosialisasi kepada para pihak dan civitas akademika UPI untuk mendukung program eco-campus di UPI pada tanggal 30 November – 1 Desember 2010 di Auditorium LPPM. UPI sendiri merupakan kampus yang letaknya berada di bawah kaki gunung tangkuban perahu, hal ini jelas akan menjadi faktor yang mendukung UPI dalam mengembangkan program


(15)

eco-4

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

campus. Bukan saja kondisi lingkungan yang menjadi salah satu faktor UPI

mengembangkan program eco-campus, tetapi UPI yang merupakan kampus yang banyak menghasilkan seorang guru dapat menjadi salah satu pembawa perubahan terhadap peserta didiknya, sehingga guru tersebut dapat menerapkan kepedulian terhadap lingkungan terhadap peserta didiknya.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang akan menuju eco-campus belakangan ini mulai mengembangkan program berwawasan lingkungan dan hemat energi yang menjadi point terpenting dalam program eco-campus. Salah satu dari program eco-campus tersebut yaitu mengajak para pengguna kendaraan bermotor untuk berbudaya berjalan kaki dan bersepeda untuk mengurangi polusi udara, mengadakan bus kampus, gerakan penghijaun seperti penanaman pohon yang telah dilakukan pihak kampus UPI di lahan terbuka, menerapkan sistem Water Treatment Plant (WTP), kemudian mulai menggunakan alat-alat yang hemat energi listrik, desain gedung yang mulai menerapkan konsep green building.

Pola pikir seluruh perilaku warga kampus UPI untuk ikut serta menjaga dan memelihara lingkungan menjadi faktor terpenting dalam keberhasilan program

eco-campus di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Perilaku kebiasan

warga kampus, kepedulian, pemahaman dan pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pencapaian keberhasilan program eco-campus. Kesiapan warga kampus harus lebih diperhatikan dalam memulai implementasi pengembangan program eco-campus, agar implemntasi eco-campus tersebut dapat tercapai dengan lancar dan baik. Menurut Salatin dalam Ruby & Nani (2013:183) bahwa:

Untuk mewujudkan konsep seperti kampus ramah lingkungan, eko kampus, kampus berkelanjutan, kampus konservasi atau istilah-istilah lainnya yang sebenarnya memiliki prinsip yang sama, yaitu berwawasan lingkungan, maka perlu didukung oleh setiap civitas akademika yang ada di dalamnya.

Maka dari itu kesiapan warga kampus sangat perlu untuk pencapaian hasil yang maksimal.


(16)

5

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “KESIAPAN WARGA KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU ECO-CAMPUS”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan data dan uraian di atas, diharapkan dapat diketahui sejauh mana pelaksanaan eco-campus yang berada di lingkungan kampus Bumi Siliwangi UPI. Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul

“KESIAPAN WARGA KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU ECO-CAMPUS”.

Adapun rumusan masalah penelitian ini lebih ditekankan kepada hal-hal yang menyangkut::

1. Bagaimanakah pengetahuan (kognitif) warga kampus UPI tentang

eco-campus?

2. Bagaimanakah sikap (afektif) warga kampus UPI terhadap eco-campus ? 3. Bagaimanakah keterampilan (psikomotor) warga kampus UPI tentang

eco-campus ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kesiapan pengetahuan warga kampus UPI terhadap

eco-campus.

2. Untuk mengetahui kesiapan sikap warga kampus UPI terhadap eco-campus.

3. Untuk mengetahui kesiapan keterampilan warga kampus UPI tentang

eco-campus

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:


(17)

6

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memperoleh informasi tentang sarana dan prasarana yang menunjang program eco-campus.

2. Memperoleh informasi tentang kesiapan warga kampus dalam pelaksanaan

eco-campus di UPI.

3. Bagi pihak universitas pendidikan Indonesia sebagai bahan masukan kepada pengembangan (stakeholder) eco-campus di Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Sebagai bahan acauan serta referensi bagi penelitian yang terkait selanjutnya.


(18)

46

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan. DR. Setiabudhi No 229. Lokasi UPI termasuk ke dalam daerah administratif Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI) terletak pada 6°51’00”LS - 6°51’20”LS dan 107°58’10” BT - 107°59’50” BT dengan memiliki luasnya ± 75 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.

2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian terbagi menjadi dua yaitu populasi wilayah dan populasi manusia. Populasi wilayah mencakup seluruh objek yang ada di kawasan Kampus utama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bumi Siliwangi) dan populasi manusia mencakup seluruh civitas akademik yang berada di Kampus utama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bumi Siliwangi).


(19)

47

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sampel

Sampel merupakan salah satu dari bagian populasi yang dapat mewakili karakteristik populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proporsional Random, yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang digunakan secara acak, tetapi pengambilan secara acak ini dilakukan dengan terlebih dahulu memperhatikan proporsi dari masing-masing katagori populasi. Teknik pengambilan sampel ini dipilih dengan alasan bahwa karakteristik populasi bersifat heterogen, dimana populasi terbagi kedalam katagori mahasiswa, dosen dan karyawan.

Tabel 3.1

Data Jumlah Civitas Akademika UPI

No. Civitas akademika Jumlah

1. Mahasiswa 26.986

2. Dosen 1.108

3. Karyawan 656

JUMLAH 28.750

Sumber: BAAK UPI (2012-2013(2))

Proporsi masing-masing katagori populasi dapat dicari dengan menggunakan perhitungan berikut ini:


(20)

48

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(21)

49

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Mahasiswa

n = 26986

28750 � 100 = 94%

b. Dosen

n = 1108

28750 � 100 = 4%

c. Karyawan

n = 656

28750 � 100 = 2%

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh proporsi untuk masing-masing katagori adalah 94% untuk Mahasiswa, 4% untuk Dosen dan 2% untuk Karyawan. Setelah proporsi masing-masing katagori populasi diperoleh, langkah berikutnya adalah menentukan jumlah sampel yang akan diambil. Namun sebelum sampai pada tahap itu, terlebih dulu harus menentukan jumlah sampel secara keseluruhan. Penetapan jumlah sampel keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Hasan, 2002:61). Dalam penelitian ini peneliti menetapkan batas toleransi sebesar 5%. Total sampel dapat ditentukan dengan perhitungan berikut berikut :

n =

1+��2

Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi


(22)

50

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = 28 .750

1+28.750 (0,05)2 = 399,9 dibulatkan 400 orang

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel untuk seluruh responden sebesar 400 orang. Jumlah tersebut dibagi menjadi 3 sampel, dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Jumlah Sampel Responden Civitas Akademika

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian terdapat suatu metode yang di perlukan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Sugiyono (2011:2) mengemukakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Hasan (2002:21) metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif & survey. Menurut Sugiyono (2010 : 147) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

No Responden Proporsional Jumlah

1 Mahasiswa 94% 376 orang

2 Dosen 4% 16 orang


(23)

51

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Sedangkan metode survey menurut Sukmadinata, (2009 : 319) merupakan penelitian yang diarahkan pada pengumpulan, menganalisis dan menginterpretasikan opini tentang hal-hal tertentu dari populasi yang cukup besar.

Metode penelitian deskriptif dan survey cocok digunakan untuk penelitian kesiapan warga kampus UPI menuju eco-campus, hal ini untuk mengetahui opini kesiapan warga kampus UPI menuju eco-campus yang populasinya cukup besar.

C. Desain Penelitian

Tabel 3.3

Desain Penelitian

Langkah Penelitian Kegiatan

Pra Penelitian

1. Perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian. 2. Penentuan lokasi penelitian

3. Pengumpulan Data Sekunder.

a. Data jumlah warga kampus UPI meliputi data jumlah dosen, mahasiswa dan karyawan dari biro sumber daya manusia UPI.

4. Perancangan Instrumen Penelitian

a. Studi Pustaka Tentang materi terkait judul penelitian


(24)

52

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu wawancara,angket dan ceklist)

Langkah Penelitian Kegiatan

Lapangan

Mencari Data Primer 1. Melakukan Observasi

2. Wawancara, Angket dan Ceklist 3. Dokumentasi

Pasca Lapangan

Pengolahan Data :

1. Editing : penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau sudah relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut.

2. Tabulasi : proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel.

3. Analisis : untuk melakukan analisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan presentase dan skala likert untuk mengetahui kesiapan warga kampus UPI menuju eco-campus. Setelah itu dijabarkan secara deskriptif gunamengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dilapangan.


(25)

53

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Variabel Penelitian

Hasan (2004 : 12) Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel tersebut seperti digambar dalam tabel 3.4, sebagai berikut

Tabel 3.4

Variabel Penelitian

E.Definisi Operasional

Judul dalam penelitian ini adalah “KESIAPAN WARGA KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU ECO-CAMPUS”.

Dalam penilitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu untukdijelaskan definisi operasionalnya dalam konteks penelitian ini. Beberapa istilah antara lain :

Variabel Indikator

Kesiapan Warga Kampus Menuju Eco-Campus

Kesiapan Kognitif Kesiapan Afektif Kesiapan Psikomotorik


(26)

54

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Eco-Campus

Eco-campus berasal dari kata ekologi kampus yang memiliki makna dalam

dirinya sendiri. Ekologi berasal dari kata yunani yaitu oikos yang berarti rumah atau tempat untuk hidup dan logos yang berarti ilmu. Sedangkan eco-campus menurut Wildensyah (2012: 92) adalah konsep pengelolaan lingkungan hidup di wilayah kampus dengan melibatkan semua civitas akademika (warga kampus).

Jadi kesimpulannya eco-campus adalah kampus yang menerapkan system manajemen lingkungan yang melibatkan semua civitas akademika, untuk menciptakan kampus ramah lingkungan dan ekologis.

2. Kesiapan Warga Kampus

Warga kampus adalah suatu seluruh peserta atau anggota yang berada di sekitar kampus. Menurut Slameto (2003:113) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Sedangkan Arikunto (2001:59) mengemukakan bahwa kesiapan adalah :

“Kesiapan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan atau kompetensi sesorang yang hanya dapat diperoleh melalui kegiatan belajar dan mencakup bidang pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) keterampilan (psikomotor).”

jadi kesimpulannya kesiapan warga kampus adalah seluruh anggota yang berada di sekitar kampus yang kondisinya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dengan mencakup bidang pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) keterampilan (psikomotor).


(27)

55

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Menurut Hartono (2011:58) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data atau informasi yang berhubungan dengan penelitian. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, selanjutnya setelah fokus terhadap penelitian menjadi jelas, diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui wawancara dan alat bantu yang digunakan dalam proses penelitian. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alat Penelitian

a. Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan sebagai panduan dalam wawancara.

b. Angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. c. Kamera untuk mendokumentasikan kondisi faktual di lapangan.

d. GPS (Global Positioning System) untuk memberikan informasi mengenai letak astronomis, kemiringan lereng dan ketinggian lokasi penelitian. e. Komputer dengan spesifikasi Intel ® pentium®processor P6100, 14,0 HD

LED LCD”, RAM 2 GB. f. Software Map Info 10.5.

2. Bahan


(28)

56

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Base Map Universitas Pendidikan Indonesia.

c. Data Jumlah Mahasiswa, Dosen, Karyawan di UPI

G.Prosedur Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menjadwalkan waktu dari mulai penelitian sampai selesai. Seperti pada tabel 3.5 yaitu tabel jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.5

Jadwal Penelitian

No Materi Skripsi Waktu Penelitian

1 Proposal Penelitian September

2 Penyusunan BAB 1 Oktober

3 Penyusunan BAB II dan III November

4 Instrumen Penelitian Desember


(29)

57

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 Pengolahan Data Lapangan Februari

7 Penyusunan BAB IV dan V Maret

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Hasan (2004:23) mengemukakan bahwa pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

a. Observasi

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian (Tika,2005:44). Observasi yang digunakan dalam penelitian adalah observasi nonpartisipan dan struktur. Observasi nonpartisipan merupakan observasi yang tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang – orang yang sedang diamati tetapi sebagai pengamat independen, seperti untuk mengetahui kesiapan warga kampus tentang eco-campus dan


(30)

58

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

informasi dari pihak UPI tentang akan diadakanya eco-campus di UPI.

Sugiyono (2013:205) mengemukakan observasi terstrukur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya. Menurut Sugiyono (2013:205) pedoman wawancara terstruktur, atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara (interview) merupakan suatu cara untuk memperoleh informasi dengan berdialog langsung antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai. Metode wawancara yang digunakan merupakan metode wawancara yang berstruktur, yaitu wawancara berstruktur merupakan wawancara yang sebelumnya telah menyiapkan instrumen penelitian yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Metode wawancara ini digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi langsung dari pihak biro rencana pengembangan dan pembangunan UPI, untuk mengetahui lebih dalam tentang akan diadakanya program eco-campus di UPI sebagai data awal atau pra-penelitian. Sedangkan dari pihak biro aset & fasilitas UPI yaitu untuk mengetahui sarana dan prasarana yang telah menunjang program eco-campus.

c. Angket/Kuesioner

Penggunaan angket dalam penelitian merupakan hal yang penting untuk pengumpulan data primer yang relevan, tanggapan dan padangan dari responden.


(31)

59

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menurut Hartono (2011:59) angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang aspek-aspek atau karakteristik yang melekat pada responden. angket yang digunakan adalah angket menggunakan kuesioner tertutup. Menurut Hartono (2011:59) angket berfungsi dengan baik bila digunakan untuk mengukur sikap atau hal-hal yang menjadi kebiasaan atau rutinitas responden.

Penggunaan angket ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kesiapan warga kampus UPI menuju eco-campus. Penyebaran angket dalam penelitian ini dilakukan kepada civitas akademika atau warga kampus Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengetahui kesiapannya menuju

eco-campus.

2. Data Sekunder

a. Studi Literatur

Studi literatur dimaksudkan untuk mendapat sejumlah data dan informasi yang mempunyai kaitan dengan permasalahan yang diteliti sebagai landasan pemikiran dalam penelitian. Adapun studi literatur yang berkaita antara lain buku- buku yang relevan dan hasil penelitian pihak lain yang berkaitan dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan masalah penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan metode pengumpulan data-data yang dapat menunjang penelitian antara lain dari buku, majalah, koran, peta dan foto-foto


(32)

60

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sesuai dan dapat melengkapi data dan informasi bagi keperluan penelitian.

I. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Menurut Sumaatmadja (1988: 114) analisis data merupakan pengolahan dan interpretasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian. Secara sistematis langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengecekan yang terdapat pada instrumen,dengan mengecek kelengkapan dari jawaban responden, meliputi kejelasan informasi, kebenaran mengisi dan pengisian.

2. Mentabulasi data, langkah tersebut untuk memperoleh frekuensi jawaban dan berdasarkan klasifikasi dengan dibuat sesuai yang diharapkan.

3. Analisis data, dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis persentase dan Skala Likert :

a. Persentase.

Teknik analisis data persentase menurut Santoso (2001:299)

mengungkapkan “untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan

fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan menggunakan

formula”. Formula persentase sebagai berikut :

Keterangan :

P = Besarnya persentase

P =


(33)

61

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f = Frekuensi tiap jawaban responden

n = Jumlah keseluruhan responden

Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulah data sementara penulis memilih parameter yang digunakan oleh Arikunto (1996 : 57). Berikut kriteria persentase yang digunakan dirinci seperti yang terdapat pada tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

0% Tidak ada/tak seorangpun

1% - 24% Sebagian kecil

25% - 49% Kurang dari setengahnya

50% Setengahnya

51% - 74% Lebih dari setengahnya

75% - 99% Sebagian besar

100% Seluruhnya


(34)

62

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Skala Likert

Untuk penelitian ini digunakan summated rating scale atau yang sering disebut juga Skala Likert. Menurut Sugiyono (2009:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini Skala Likert digunakan untuk mengetahui dari variabel indikator – indikator kesiapan warga kampus menuju

eco-campus. Setelah itu indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur dalam

menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban tiap item tersebut kemudian menggunakan Skala Likert yang memiliki gradasi dari negatif sampai positif, seperti pada tabel 3.7 sebagai berikut.

Tabel 3.7 Skala Likert

No Simbol Keterangan Skor Item

Positif Negatif

1 SS Sangat Setuju/ Sangat Sering

5 1

2 S Setuju/ Sering 4 2

3 RR/R Ragu-Ragu/

Kadang-Kadang

3 3

4 TS/P Tidak Setuju /Pernah 2 4

5 STS/TP Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah

1 5

Sumber : Diadaptasi dari beberapa sumber, 2014


(35)

63

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jawaban responden dilakukan sebagai berikut :

Skor indeks = (F1x1) + (F2x2) + (F3x3) + (F4x4) + (F5x5)

Keterangan untuk pernyataan yang positif yaitu :

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (STS/TP) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 ( TS/P)

F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (RR/KK) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (S) F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (SS)

Keterangan untuk pernyataan yang negatif yaitu :

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (SS) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 ( S) F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (RR/KK) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (TS/P) F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (STS/TP) Selanjutnya untuk melihat kesiapan responden secara keseluruhan yang dinyatakan dalam tinjauan kontinum, dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Menentukan skor maksimal : skor tertinggi x jumlah responden 2. Menentukan skor minimal : skor terendah x jumlah responden 3. Persentase skor : (total skor : nilai maksimal) x 100

Setelah itu kemudian dilakukan interpretasi skor untuk melihat sejauh mana kesiapan warga kampus menuju eco-campus. Berikut adalah kriteria interpretasi


(36)

64

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu skor menurut Arikunto (2003:57) :

Tabel 3.8

Kriteria Interpretasi Skor Persentase Kriteria

81% - 100% Sangat Tinggi

61% - 80% Tinggi

41% - 60% Sedang

21% - 40% Rendah

0% - 20% Sangat Rendah


(37)

93

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian terakhir yang membahas tentang kesimpulan yang diperoleh serta saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. Penjelasan dari kesimpulan dan saran tersebut diuraikan pada sub bab di bawah ini.

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu : kesiapan pengetahuan, kesiapan sikap dan kesiapan keterampilan.

Berdasarkan perhitungan tingkat kesiapan pengetahuan warga kampus UPI tentang eco-campus termasuk dalam kategori sangat tinggi, hal ini disebabkan oleh sebagian besar pengetahuan warga kampus tentang yang diteliti, menunjukan pengetahuan mereka yang berada diantara rata-rata dan diatas rata-rata yaitu sekitar 81%. Sedangkan untuk kesiapan sikap warga kampus UPI, terhadap UPI menuju eco-campus termasuk ke dalam kategori tinggi yaitu sekitar 72,5% yang berdasarkan hasil hitungan skala likert, hal ini disebabkan banyaknya yang menyatakan setuju terhadap program eco-campus. Tingginya Sikap warga kampus dipengaruhi oleh sangat tingginya pengetahuan warga kampus tentang eco-campus.

Untuk kesiapan keterampilan warga kampus terhadap program eco-campus dapat dikatakan tinggi yaitu sekitar 61,16%, hal ini terlihat dari banyaknya warga kampus yang melakukan kegiatan yang telah sesuai dengan program

eco-campus seperti seringnya membuang sampah pada tempatnya, tidak pernah

merokok di kawasan dilarang merokok, sering mengunakan air dan listrik dengan efisien. Namun untuk kegiatan program penghijauan di lingkungan kampus UPI, masih banyak warga kampus yang menyatakan tidak pernah mengikuti program penghijauan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi pihak kampus untuk mengikutsertakan warga kampus dalam kegiatan penghijauan dilingkungan kampus UPI.


(38)

94

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk ketersediaan sarana dan prasarana yang telah cukup menunjang

eco-campus yaitu hanya dari sarana dan prasarana pengelolaan air di lingkungan,

seperti telah diterapkannya sistem water treatment plant yang berfungsi mengubah air sungai yang keruh menjadi air yang bersih. Sedangkan untuk transportasi di dalam kampus, pihak UPI telah menyediakan kendaraan minibus berwarna hijau. Kendaraan transportasi dalam kampus sendiri baru ada satu buah, dan rencana pihak UPI akan menambah jumlah kendaraan transportasi tersebut.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa warga kampus UPI sudah dikatakan siap, hal ini terlihat dari sangat tingginya kesiapan pengetahuan dan tingginya sikap sera ketrampilan warga kampus terhadap eco-campus. Sedangkan dari segi sarana dan prasarana yang menunjang eco-campus masih belum dapat dikatakan menunjang, hal ini terlihat dari masih minimnya fasilitas-fasilitas yang menunjang program eco-campus.

B. Saran

Setelah memperoleh kesimpulan, maka peneliti mencoba memberikan rekomendasi atau saran, sebagai berikut :

1. Perlu untuk diselenggarakannya sosialisasi tentang eco-campus terhadap seluruh warga kampus UPI, seperti dengan mengadakan seminar atau penyuluhan-penyuluhan di setiap fakultas. Karena masih banyak warga kampus yang tidak mengetahui bahwa UPI akan menjadi eco-campus, tidak hanya itu adanya sosialisasi tentang eco-campus sendiri dapat meningkatkan pengetahuan warga kampus tentang eco-campus.

2. Dalam rangka mempelancar proses UPI menuju eco-campus maka perlu suatu peningkatan dalam bidang sarana dan prasarana agar dapat menunjang program eco-campus, seperti mengadakan alat daur ulang sampah dan menambah fasilitas tempat sampah, menambah fasilitas layanan transportasi dalam kampus dan membuat parkiran khusus kendaraan mobil, menambah tempat untuk berkumpul untuk berdiskusi dan berteduh seperti pembuatan


(39)

95

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gazebo, mengadakan layanan sepeda kampus, dan lain-lain yang menunjang

program eco-campus.

3. Perlu sebuah pemeliharan dan pengawasan yang lebih intensif terhadap sarana dan prasarana yang telah ada, sehingga sarana dan prasarana tersebut akan terjaga dan terpelihara dengan baik, seperti halnya pemeliharaan untuk taman, dan pohon yang rentan tumbang yang dapat membahayakan warga kampus. kemudian perlu ada sanksi bagi warga kampus yang merusak sarana dan prasarana tersebut, agar memberikan efek jera.


(40)

96

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, S. 1996. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta

. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Chaplin, P.J. 2000. Kamus Lengkap Psikologi. PT. Raja Grafindo Persada. Dalyono. M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Handayani, Sri. 2009. Arsitektur dan Lingkungan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Hartono. 2011. Metode penelitian. Pekanbaru : Zanafa Publishing.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Metode Penelitian Dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Kartini Kartono dan Dali Gulo. 2000. Kamus Psikologi. Bandung : CV Pionir Jaya.

Machmud, Syahrul. 2012. Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Edisi Kedua. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mitchell, Bruce. Dan B. Setiawan. Dwita .H.R. Pengelolaan Sumberdaya Dan

Lingkungan, Edisi Kedua. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Ndraha, Taliziduhu. 1991. Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa. Jakarta : Bumi Aksara.

Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan, Cetakan Pertama. Yogyakarta : GRAHA ILMU.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


(41)

97

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R. Slamet. 1981. Ekologi : Ilmu Lingkungan, Dasar-Dasar & Pengertiannya. Surabaya : Usaha Nasional.

Rafi’I, S. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Angkasa

Sastrawijaya, Tresna. A. 2009. Perencanaan Lingkungan, Edisi Ketiga. Jakarta : Rineka Cipta.

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan Dan Ekologi Pembangunan, Edisi

Kedua. Jakarta : Erlangga.

Silalahi, M. Daud. 2001. Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum

Lingkungan Indonesia, Edisi Ketiga. Bandung : Alumni.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Soeriaatmadja, R.E. 2000. Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan

Lingkungan. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen

Pendidikan Nasional.

Soeriaatmadja, R.E. 1997. Ilmu Lingkungan. Bandung : ITB.

Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan.Yogyakarta : BPFE.

Soemarwoto, Otto. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D(12th

ed).Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Soemaatmadja, Nursid. 2000. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya, dan

Lingkungan Hidup, Edisi Ketiga. Bandung : Alfabeta.

Sunaryo, Kartadinata. 2009. Program Pengembangan Kegiatan Kemahsiswaan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Supardi, Imam. 1994. Lingkungan Hidup Dan Pelestariannya. Bandung : Alumni Wasty, Soemanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Wildeansyah, Iden. 2012. Sisi Lain Arsitektur, Sipil & Lingkungan. Bandung : Alfabeta CV.


(42)

98

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yudhawati, R., & Dany H. 2011. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Skripsi, Tesis dan Disertasi :

Fitriyani, Sisca. 2013. Persepsi Mahasiswa Studi Kependidikan Universitas

Pendidikan Terhadap Program Sarjana Mendidik Di Daerah Terdepan, Terluas Dan Tertinggal. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Bandung : Tidak Diterbitkan.

Syaiful, Bahri. 2013. Model Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis

Eco-Campus Untuk Meningkatkan Perilaku Arif Lingkungan. TESIS

Pasca Sarjana UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Ciliana. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja, Keterlibatan Kerja, Stres Kerja, Dan

Komitmen Organisasi Terhadap Kesiapan Individu Untuk Berubah.

Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Jurnal dan Laporan Penelitian :

Balitbang Kemendiknas. 2010. Pokok-Pokok Materi Pendidikan Untuk

Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development/ESD). Jakarta : Pusat Penelitian Kebijakan.

BPLHD Jabar. 2004. Implementasi Kampus Berbudaya Lingkungan. Bandung : Makalah Seminar Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Mahasiswa Se-Jawa Barat.

Fatchurrochman, R. 2011. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan

Belajar, Pelaksanaan Prakerin Dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI. Edisi Khusus

No. 2, HAL 60-69

Finlay, J & Massey J. 2012. Eco-campus : Apllying The Eco-City Model To

Develop Green University And College Campuses. International Journal

Of Sustainability In Higher Education. Vol 13 No. 2. Hal 151-162. Habib, M. Alshuwaikhat & Ismaila Abubakar. 2008. An Integrated Approach To

Achieving Campus Sustainability: Assessment Of The Current Campus Environmental Management Practices. Journal Of Cleaner Production.


(43)

99

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mochammad Chaerul, Yandi Rama Krisna Dan Fazlul Rahman Hasan. 2011.

Persepsi Mahasiswa ITB Tentang Pengelolaan Lingkungan Di ITB Dalam Rangka Pengembangan Konsep Eco-campus. Berk. Penel. Hayati

Edisi Khusus : 4E (19-27).

R. Gobinath, K. Rajeshkumar, N. Mahendran. 2010. Environmental Performance

Studies On Educational Institutions. International Journal Of

Environmental Sciences. Volume 1, 19-28.

Ruby Phramesti & Nani Yuliastuti. 2013. Kajian Keberkelanjutan Universitas

Negeri Semarang (UNNES) Sebagai Kampus Konservasi; Studi Kasus UNNES Sekaran, Semarang. Jurnal Teknik PWK. Vol 2 No.1. Hal

183-190.

Yudi Ganing Dwi Utami & Hudaniah. 2013. Self Efficacy Dengan Kesiapan

Kerja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmiah Psikologi

Terapan. Vol 01, No. 01. Hal 39-51.

Internet :

Ganesha Hijau ITB. 2012. Eco-campus Institut Teknologi Bandung. Tersedia di

www.ecocampus.itb.ac.id [diakses 14 Februari 2013]

LPPM UPI. 2010. Sosialisasi Penerapan Eco-campus Di Universitas Pendidikan

Indonesia, Program Peningkatan Kapasitas SDM PPLHMB-LPPM UPI.

Tersedia di www.lppm.upi.edu [diakses 14 februari 2013]

P.Nasoetion.2010. Green Campus Vs Pemanasan Global. Tersedia

www.gogreenindonesiaku.blogdetik.com [diakses 22 maret 2013]

Universitas Indonesia. 2012. Greenmetric. Tersedia di www.greenmetric.ui.ac.id

[diaskses 10 desember 2013]

Tanpa Nama. 2013. Eco-Campus Programme Struktur. Tersedia di

http://www.eco-schools.org/menu/about/ecocampus[diaskses 10


(44)

100

Raden Roby Maulidan, 2014

Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(1)

95

gazebo, mengadakan layanan sepeda kampus, dan lain-lain yang menunjang program eco-campus.

3. Perlu sebuah pemeliharan dan pengawasan yang lebih intensif terhadap sarana dan prasarana yang telah ada, sehingga sarana dan prasarana tersebut akan terjaga dan terpelihara dengan baik, seperti halnya pemeliharaan untuk taman, dan pohon yang rentan tumbang yang dapat membahayakan warga kampus. kemudian perlu ada sanksi bagi warga kampus yang merusak sarana dan prasarana tersebut, agar memberikan efek jera.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, S. 1996. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta

. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Chaplin, P.J. 2000. Kamus Lengkap Psikologi. PT. Raja Grafindo Persada. Dalyono. M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Handayani, Sri. 2009. Arsitektur dan Lingkungan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Hartono. 2011. Metode penelitian. Pekanbaru : Zanafa Publishing.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Metode Penelitian Dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Kartini Kartono dan Dali Gulo. 2000. Kamus Psikologi. Bandung : CV Pionir Jaya.

Machmud, Syahrul. 2012. Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Edisi Kedua. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mitchell, Bruce. Dan B. Setiawan. Dwita .H.R. Pengelolaan Sumberdaya Dan

Lingkungan, Edisi Kedua. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Ndraha, Taliziduhu. 1991. Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa. Jakarta : Bumi

Aksara.

Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan, Cetakan Pertama. Yogyakarta : GRAHA ILMU.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


(3)

97

R. Slamet. 1981. Ekologi : Ilmu Lingkungan, Dasar-Dasar & Pengertiannya. Surabaya : Usaha Nasional.

Rafi’I, S. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Angkasa

Sastrawijaya, Tresna. A. 2009. Perencanaan Lingkungan, Edisi Ketiga. Jakarta : Rineka Cipta.

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan Dan Ekologi Pembangunan, Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Silalahi, M. Daud. 2001. Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Edisi Ketiga. Bandung : Alumni.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Soeriaatmadja, R.E. 2000. Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Soeriaatmadja, R.E. 1997. Ilmu Lingkungan. Bandung : ITB.

Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan.Yogyakarta : BPFE.

Soemarwoto, Otto. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D(12th ed).Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Soemaatmadja, Nursid. 2000. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan Hidup, Edisi Ketiga. Bandung : Alfabeta.

Sunaryo, Kartadinata. 2009. Program Pengembangan Kegiatan Kemahsiswaan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Supardi, Imam. 1994. Lingkungan Hidup Dan Pelestariannya. Bandung : Alumni Wasty, Soemanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Wildeansyah, Iden. 2012. Sisi Lain Arsitektur, Sipil & Lingkungan. Bandung : Alfabeta CV.


(4)

Yudhawati, R., & Dany H. 2011. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Skripsi, Tesis dan Disertasi :

Fitriyani, Sisca. 2013. Persepsi Mahasiswa Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Terhadap Program Sarjana Mendidik Di Daerah Terdepan, Terluas Dan Tertinggal. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Syaiful, Bahri. 2013. Model Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Eco-Campus Untuk Meningkatkan Perilaku Arif Lingkungan. TESIS Pasca Sarjana UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Ciliana. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja, Keterlibatan Kerja, Stres Kerja, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kesiapan Individu Untuk Berubah. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Jurnal dan Laporan Penelitian :

Balitbang Kemendiknas. 2010. Pokok-Pokok Materi Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development/ESD). Jakarta : Pusat Penelitian Kebijakan.

BPLHD Jabar. 2004. Implementasi Kampus Berbudaya Lingkungan. Bandung : Makalah Seminar Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Mahasiswa Se-Jawa Barat.

Fatchurrochman, R. 2011. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan Prakerin Dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI. Edisi Khusus No. 2, HAL 60-69

Finlay, J & Massey J. 2012. Eco-campus : Apllying The Eco-City Model To Develop Green University And College Campuses. International Journal Of Sustainability In Higher Education. Vol 13 No. 2. Hal 151-162. Habib, M. Alshuwaikhat & Ismaila Abubakar. 2008. An Integrated Approach To

Achieving Campus Sustainability: Assessment Of The Current Campus Environmental Management Practices. Journal Of Cleaner Production. No 6. Hal 1777-1785.


(5)

99

Mochammad Chaerul, Yandi Rama Krisna Dan Fazlul Rahman Hasan. 2011. Persepsi Mahasiswa ITB Tentang Pengelolaan Lingkungan Di ITB Dalam Rangka Pengembangan Konsep Eco-campus. Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus : 4E (19-27).

R. Gobinath, K. Rajeshkumar, N. Mahendran. 2010. Environmental Performance Studies On Educational Institutions. International Journal Of Environmental Sciences. Volume 1, 19-28.

Ruby Phramesti & Nani Yuliastuti. 2013. Kajian Keberkelanjutan Universitas Negeri Semarang (UNNES) Sebagai Kampus Konservasi; Studi Kasus UNNES Sekaran, Semarang. Jurnal Teknik PWK. Vol 2 No.1. Hal 183-190.

Yudi Ganing Dwi Utami & Hudaniah. 2013. Self Efficacy Dengan Kesiapan Kerja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol 01, No. 01. Hal 39-51.

Internet :

Ganesha Hijau ITB. 2012. Eco-campus Institut Teknologi Bandung. Tersedia di www.ecocampus.itb.ac.id [diakses 14 Februari 2013]

LPPM UPI. 2010. Sosialisasi Penerapan Eco-campus Di Universitas Pendidikan Indonesia, Program Peningkatan Kapasitas SDM PPLHMB-LPPM UPI. Tersedia di www.lppm.upi.edu [diakses 14 februari 2013]

P.Nasoetion.2010. Green Campus Vs Pemanasan Global. Tersedia www.gogreenindonesiaku.blogdetik.com [diakses 22 maret 2013]

Universitas Indonesia. 2012. Greenmetric. Tersedia di www.greenmetric.ui.ac.id [diaskses 10 desember 2013]

Tanpa Nama. 2013. Eco-Campus Programme Struktur. Tersedia di

http://www.eco-schools.org/menu/about/ecocampus[diaskses 10


(6)