PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA : Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPS Terpadu terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 4 Bandung.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPS Terpadu terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 4 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Disusun Oleh : NIRA TIARAWATI
1002184
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) UNTUK PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPS Terpadu terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 4 Bandung)
Oleh Nira Tiarawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nira Tiarawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN NIRA TIARAWATI
1002184
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPS Terpadu terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 4 Bandung)
Disetujui dan disahkan oleh: PEMBIMBING I
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd NIP. 195911211985031001
PEMBIMBING II
Dr. H. Rudi Susilana, M.Si NIP. 196610191991021001
Mengetahui, Ketua Jurusan
Kurikulum danTeknologi Pendidikan
Ketua Prodi Teknologi Pendidikan
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd NIP. 195911211985031001
Dr. Rusman, M.Pd NIP. 197205051998021001
(4)
(5)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 7
BAB II PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK PENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA A. Konsep Belajar ... 8
1. Pengertian ... 8
2. Ciri-ciri Belajar ... 8
B. Pembelajaran ... 10
1. Konsep Pembelajaran ... 10
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran ... 12
C. Model Pembelajaran ... 14
D. Problem Based Learning (PBL) ... 14
1. Pengertian Problem Based Learning ... 14
2. Karakteristik PBL ... 15
3. Manfaat PBL ... 16
(6)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Keuntungan dan Keterbatasan PBL ... 18
6. Teori yang Melandasi PBL ... 19
E. Kemampuan Berpikir Kritis ... 20
1. Pengertian Berpikir Kritis ... 20
2. Taksonomi Bloom ... 21
3. Indikator Berpikir Kritis ... 25
4. Keterampilan Berpikir Kritis ... 26
5. Ciri-ciri Orang yang Berpikir Kritis ... 27
F. Mata Pelajaran IPS ... 27
1. Pengertian ... 27
2. Tujuan ... 28
G. Kerangka Pemikiran ... 29
H. Hipotesis ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sample ... 31
1. Lokasi Penelitian ... 31
2. Populasi Penelitian ... 31
3. Sampel Penelitian ... 31
B. Desain Penelitian ... 32
C. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 33
D. Definisi Operasional ... 33
1. Problem Based Learning (PBL) ... 33
2. Kemampuan Berpikir Kritis ... 33
E. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 34
1. Instrumen Penelitian ... 34
2. Pengujian Instrumen ... 35
3. Hasil Uji Coba Instrumen ... 38
F. Teknik Pengumpulan Data ... 44
G. Teknik Analisis Data ... 44
(7)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Homogenitas ... 44
3. Uji t-independen ... 45
H. Prosedur Penelitian ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil Penelitian ... 47
1. Hasil Penelitian Berdasarkan Skor Pre-test, Post-test dan Gain Hasil Kemampuan Siswa dalam Berpikir Kritis ... 47
2. Hasil belajar kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung ... 52
3. Hasil belajar kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek mengevaluasi (C5) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung ... 54
4. Hasil belajar kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek menciptakan (C6) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung ... 57
B. Analisis Data Hasil Penelitian ... 59
1. Hasil Uji Normalitas ... 59
2. Hasil Uji Homogenitas ... 62
3. Hasil Uji Hipotesis ... 65
(8)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMPN 4 Bandung ... 72 2. Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMPN 4 Bandung Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Ranah Kognitif Aspek Menganalisis (C4) ... 75 3. Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMPN 4 Bandung Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Ranah Kognitif Aspek Mengevaluasi (C5) ... 77 4. Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMPN 4 Bandung Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Ranah Kognitif Aspek Menciptakan (C6)... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 81 B. Rekomendasi ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83 LAMPIRAN - LAMPIRAN
(9)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan teacher centered learning dengan student centered learning
... 11
Tabel 2.2 Keuntungan dan Keterbatasan PBL ... 18
Tabel 2.3 Perbedaan Taksonomi Lama dengan Taksonomi Baru ... 22
Tabel 2.4 Ranah Kognitif Taksonomi Bloom ... 23
Tabel 2.5 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Taksonomi Bloom ... 25
Tabel 3.1 Desain Penelitian Control Group Pretest and Posttest ... 32
Tabel 3.2 Hubungan Antar Variabel ... 33
Tabel 3.3 Interpretasi terhadap koefisien korelasi... 35
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas ... 39
Tabel 3.5 Tabel Validitas Butir Soal ... 39
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabelitas ... 41
Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda ... 42
Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Soal ... 43
Tabel 4.1 Rata-rata Skor Pre-Test dan Post-test Secara Keseluruhan ... 51
Tabel 4.2 Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Aspek Menganalisis... 53
Tabel 4.3 Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Aspek Mengevaluasi ... 55
Tabel 4.4 Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Aspek Menciptakan ... 57
(10)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ... 61
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 62
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Aspek Menganalisis (C4) ... 63
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Aspek Mengevaluasi (C5) ... 64
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Aspek Menciptakan (C6) ... 65
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Umum ... 66
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Aspek Menganalisis (C4) ... 68
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Aspek Mengevaluasi (C5) ... 70
(11)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 29
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 46
Gambar 4.1 Kurva Uji Hipotesis Umum ... 67
Gambar 4.2 Kurva Uji Hipotesis Aspek Menganalisis (C4) ... 69
Gambar 4.3 Kurva Uji Hipotesis Aspek Mengevaluasi (C5) ... 70
Gambar 4.4 Kurva Uji Hipotesis Aspek Menciptakan (C6) ... 72
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Rata-rata Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 49
Grafik 4.2 Rata-rata Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 50
Grafik 4.3 Rata-rata Skor Pre-test dan Post-test Secara Keseluruhan ... 51
Grafik 4.4 Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Aspek Menganalisis ... 53
Grafik 4.5 Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Aspek Mengevaluasi ... 56
Grafik 4.6 Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Aspek Menciptakan ... 58
(12)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
(13)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Nira Tiarawati (1002184). Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) untuk Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Studi
Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 4 Bandung). Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014. Secara umum tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif. Adapun secara khusus tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6) antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran PBL
pada Mata Pelajaran Problem Based Learning (PBL) terpadu di SMPN 4 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain Control Group Pretest and
Posttest. Teknik pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan uji-t independen. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan, bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6) antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4
Bandung. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi kepada Guru dan peneliti selanjutnya untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Selain itu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) juga diharapkan dapat mendorong siswa agar bisa memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelajaran IPS.
Kata Kunci : model pembelajaran, Problem Based Learning (PBL), berpikir kritis.
(14)
ii ABSTRACT
Nira Tiarawati (1002184). The use of Problem Based Learning Model Learning (PBL) for Improved Student Critical Thinking Ability (Quasi-Experimental Study of the Integrated Social Subjects Against Class VII student at SMP 4 Bandung). Thesis Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, University of Education Indonesia, 2014. Aim of this study was generally to know the use of a learning model named Problem Based Learning (PBL) on Social Science at SMPN 4 Bandung in increasing students' critical thinking ability on the cognitive domain. Specifically, this study aimed to investigate the increasing of students'critical thinking ability in several aspects of the cognitive domain, namely analysing (C4), evaluating (C5), and creating (C6) between classes that used Problem Based Learning (PBL) and those that did not. This study employs a quassi experimental with a quantitative approach using
Control Group Pretest and Posttest research design. The data were collected by
conducting a test. The data were analysed by using independent t-test. The result of this study showed that a Problem Based Learning (PBL) could increase the students' critical thinking ability. In addition, there was also an increasing of students' critical thinking ability in several aspects of cognitive area, namely analysing (C4), evaluating (C5), and creating (C6) between classes who used
Problem Based Learning (PBL) and those that did not. Result of this study
suggest teachers and next researchers to use Problem Based Learning (PBL) in increasing students' thinking ability. Besides, Problem Based Learning (PBL) hopefully can be used to solve problems especially in Social Science.
(15)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Kurikulum yang sedang coba diterapkan oleh pemerintah ke beberapa sekolah sasaran saat ini yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk lebih melakukan observasi, bertanya, bernalar dan mengkomunikasikan serta mempresentasikan apa yang diperoleh atau diketahui siswa setelah menerima materi pelajaran. Kurikulum 2013 tersebut pada dasarnya lebih menuntut keaktifan siswa dalam pembelajaran untuk menemukan pengetahuannya sendiri, sedangkan guru dalam pembelajaran tidak hanya sebagai pengajar yang menstransferkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan sebagai fasilitator dan motivator siswa yang membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri.
Proses pembelajaran dalam kurikulum ini adalah proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada pembelajaran berpusat pada siswa, siswa diminta untuk menjadi lebih aktif dan bertanggung jawab sendiri dalam belajar. Konsep pembelajaran yang berpusat pada siswa akan membuat pemahaman siswa berkembang dan dapat meningkatkan mutu kualitas dari siswa itu sendiri. Student centered learning menjadikan guru sebagai pendamping bagi peserta didik dalam proses pembelajarannya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sidik (2010) diketahui bahwa aktivitas pembelajaran masih terfokus pada guru, siswa tidak dilibatkan dalam beragumen secara kritis, siswa tidak aktif dalam pembelajaran termasuk dalam mencari sumber pembelajaran dan kegiatan pembelajaran masih terasa menjemukan karena metode yang digunakan masih klasikal. Selain itu, melihat hasil penelitian yang telah dilakukan pula oleh Harisanti (2014) di salah satu SMP/Mts menemukan pembelajaran masih berorientasi pada guru, siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga
(16)
2
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa enggan untuk mengorganisasiskan dan mengembangkan pengetahuan mereka sendiri.
Setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan dalam membuat proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.
Melalui kurikulum 2013 pemerintah mengharapkan sekolah mampu mengembangkan tiga ranah yang terdapat dalam Standar Kompetensi Lulusan, yaitu Pertama, ranah sikap yang diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Kedua, ranah pengetahuan yang diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta dan Ketiga, ranah keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pada kurikulum 2013 ini, selain menggunakan pendekatan ilmiah (scientific) dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan juga mengembangkan mata pelajaran tematik terpadu, dimana salah satu dari mata pelajaran tematik terpadu tersebut adalah Mata Pelajaran IPS.
Mata Pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang isu-isu sosial dengan unsur kajiannya dalam konteks peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi. Tujuan mata pelajaran IPS sendiri dalam kurikulum 2013 berdasarkan Kemdikbud 2013 yaitu agar siswa memiliki kemampuan:
1). Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2). Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social. 3). Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan. 4). Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional, dan global.
Berdasarkan tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa dituntut untuk memahami materi yang telah dipelajari dan menghubungkan dengan kehidupan
(17)
3
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehari-hari, terlebih untuk menyelesaikan masalah yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu siswa dituntut pula untuk memiliki kemampuan berpikir logis dan kritis, sedangkan yang kita ketahui bahwa tidak sedikit siswa yang belum berpikir kritis saat ini. Hal itu terjadi karena guru belum bisa mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Seperti yang dikemukakan oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut Bambang Winarji dalam harian Berita Sore, www.beritasore.com yang diakses pada 14 Maret 2014 menyatakan bahwa :
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran dan pengajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan sistematis. Gurulah yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan.
Berdasarkan masalah tersebut, dapat dilihat bahwa siswa kurang terlatih mengembangkan keterampilan berpikir dalam memecahkan masalah, sehingga aspek tingkat tinggi pada ranah kognitif seperti analisis mengolah masalah, mengevaluasi, dan menciptakan belum tercapai dengan baik karena siswa masih kesulitan dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain masalah di atas, peneliti juga melakukan studi pendahuluan ke SMP Negeri 4 Bandung dengan melihat aktifitas siswa saat pembelajaran di kelas dan diketahui bahwa kemampuan siswa dalam berpikir kritis masih kurang serta hanya beberapa siswa yang aktif dan siswa lainnya cenderung pasif. Kenyataanya kemampuan berpikir kritis ini perlu dilatihkan kepada siswa untuk melatih siswa membuat keputusan dari berbagai sudut pandang secara logis. Senada dengan hal tersebut, Hasruddin (2009) dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa :
Menanamkan kebiasan berpikir kritis bagi pelajar perlu dilakukan agar mereka dapat mencermati berbagai persoalan yang setiap saat akan hadir dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka akan tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan, mampu menyelesaikannya dengan tepat, dan mampu mengaplikasikan materi pengetahuan yang diperoleh di
(18)
4
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bangku sekolah dalam berbagai situasi berbeda dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Selain itu, Liberna (2012) dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa :
berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting bagi setiap orang yang digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan dengan berpikir serius, aktif, teliti dalam menganalisis semua informasi yang mereka terima dengan menyertakan alasan yang rasional sehingga setiap tindakan yang akan dilakukan adalah benar.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan kemampuan berpikir kritis dapat membuat siswa mampu mengungkapkan pendapatnya sendiri dan dapat menganalisis pendapat orang lain. Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah sebaiknya melatih siswa untuk memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mencari, mengolah, dan menilai berbagai informasi secara kritis. Guru juga perlu mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya dengan menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif agar tercapainya tujuan dari pembelajaran IPS. Guru harus mampu mengelola proses pembelajaran yang dapat memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau belajar dan berperan aktif dalam pembelajaran dan memberikan kesempatan belajar kepada siswa dengan melibatkan siswa secara efektif dalam proses pembelajaran.
Suasana pembelajaran yang kondusif dapat diciptakan dengan adanya penggunaan model pembelajaran yang tepat dan menarik. Model pembelajaran tersebut dapat ditentukan oleh guru sebagai fasilitator dalam memilih model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut terdapat salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah). Model pembelajaran PBL dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan, memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa. Model pembelajaran PBL ini mendorong siswa dapat berpikir kreatif, imajinatif, refleksi, mengenalkan gagasan- gagasan pada saat yang tepat,
(19)
5
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencoba gagasan baru, dan mendorong siswa untuk memperoleh kepercayaan diri. Dalam proses pembelajarannya, model ini melibatkan permasalahan-permasalahan dalam dunia nyata yang harus dipecahkan oleh siswa yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah. Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka PBL merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Oleh sebab itu, dengan mempelajari model PBL guru diharapkan dapat membantu siswa dalam menghadapi dan mengatasi masalah yang ada pada dirinya.
Seperti yang dikemukakan oleh peneliti terdahulu Sidik (2010) mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran PKn yang dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas, diketahui bahwa model PBL dalam pembelajaran PKn telah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu melihat kesimpulan yang dikemukakan pula oleh penelitian lain Harisanti (2014) mengenai pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa melalui Problem Based Learning (PBL) dalam mata pelajaran IPS yang dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas, diketahui bahwa penerapan model PBL dalam mata pelajaran IPS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Melihat penelitian terdahulu tersebut, model PBL ini cocok digunakan oleh penulis untuk diujicobakan dalam pembelajaran di kelas untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dan atas dasar itu pula penulis bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Maka dari itu penulis merumuskan
penelitian ini dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) untuk Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”.
(20)
6
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara umum masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ranah kognitif antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional?”
Secara khusus masalah tersebut dapat dibedakan menjadi :
1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung?
2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ranah kognitif aspek mengevaluasi (C5) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung?
3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ranah kognitif aspek menciptakan (C6) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dalam meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis pada ranah kognitif.
(21)
7
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung.
2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ranah kognitif aspek mengevaluasi (C5) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung.
3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada ranah kognitif aspek menciptakan (C6) antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung.
D.Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap aspek lainnya yang lebih luas lagi.
2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Siswa
Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat pada kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis.
(22)
8
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Manfaat bagi Guru
Penelitian ini memberi masukan kepada guru untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir kritis.
c. Manfaat bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman langsung dalam pelaksanaan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dan dapat mengetahui seberapa pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based
(23)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kota Bandung. Sekolah ini berlokasi di Jalan Samoja No.5 kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang dijadikan sekolah sasaran dalam menerapkan kurikulum 2013 dari 4 sekolah negeri dan 2 sekolah swasta di Kota Bandung. Serta karena keingintahuan penulis mengenai implementasi di sekolah tersebut dalam mengembangkan cara berpikir kritis siswa apakah sudah diterapkan atau belum.
2. Populasi Penelitian
Menurut Arifin (2012:215) “populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang
terjadi”. Senada dengan itu Sugiyono (2012:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Kota Bandung yang berjumlah sembilan kelas.
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2009:81) “Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative” (mewakili).
Pada penelitian ini sampel ditarik dengan menggunakan teknik cluster sampling yakni cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu. Dalam penelitian ini peneliti memilih dua kelas dari sembilan kelas untuk dijadikan sampel, yakni kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-C sebagai kelas kontrol.
(24)
32
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Control Group Pretest and Posttest. Desain ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini dikenakan pretes O1
dan posttes 02, yang membedakan kelompok eksperimen dan kontrol yaitu
pada kelompok eksperimen mendapat perlakuan X.
Tabel 3.1
Desain Penelitian Control Group Pretest and Posttest
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 O2
Keterangan :
O1 : Pemberian soal instrumen pretest di kelas eksperimen dan kelas kontrol
X : Model pembelajaran PBL
O2 : Pemberian soal instrumen pretest di kelas eksperimen dan kelas kontrol
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu model pembelajaran PBL sebagai variabel bebas dan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sebagai variabel terkait. Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat pada tabel berikut:
(25)
33
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Hubungan Antar Variabel Variabel Bebas
Variabel Terkait
Penggunaan model pembelajaran PBL
(X)
Kemampuan berpikir kritis aspek menganalisis
(Y1) X1Y1
Kemampuan berpikir kritis aspek mengevaluasi
(Y2) X1Y2
Kemampuan berpikir kritis aspek menciptakan
(Y3) X1Y3
C.Pendekatan dan Metode Penelitian
Pada penelitian penggunaan model pembelajaran PBL untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau sebab-akibat penggunaan model pembelajaran PBL untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.
D.Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran yang dalam prosesnya lebih menekankan terhadap masalah dimana siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalah tersebut. PBL pada penelitian ini dilakukan oleh guru dan diterapkan dalam
(26)
34
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran IPS kelas VII-A SMPN 4 Kota Bandung dengan topik dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan ekonomi. PBL ini terdiri atas lima langkah, yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing pengalaman individual/kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dalam proses pembelajaran PBL ini siswa diberikan masalah-masalah yang menuntut siswa untuk membangun pengetahuan dan berperan aktif dalam memecahkan masalah tersebut. Siswa menkonstruksi pengetahuanya melalui berfikir kritis.
2. Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir Kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir secara mendalam dan rasional mengenai suatu pendapat. Berpikir kritis pada penelitian ini yaitu bagaimana berpikir kritis siswa kelas VII-A SMPN 4 Kota Bandung setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran PBL dengan melihat dari aspek menganalisis (C4), yaitu bagaimana siswa dapat menguraikan dan menganalisis suatu masalah. Kedua aspek evaluasi (C5), yaitu bagaimana siswa dapat mengkritik dampak dari aktivitas manusia terhadap lingkungan ekonomi. Ketiga aspek menciptakan (C6), yaitu bagaimana siswa dapat merumuskan dan merencanakan cara mengatasi masalah dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan ekonomi.
E. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes. Menurut Arifin (2012:226) “tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden”. Tes yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk uraian. Instrumen ini digunakan untuk melihat pengaruh penggunaan model
(27)
35
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 2 2 2
.
X
X
pembelajaran PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang hanya peneliti batasi pada aspek menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6).
2. Pengujian Instrumen a.Validitas
Validitas menurut Arifin (2011:245) adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrument yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur.Untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria, digunakan uji statistik yakni teknik korelasi product moment sebagai berikut :
(Arikunto, 2013:318) Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasikan N = jumlah responden
X = skor item tes Y = skor responden
Setelah mendapatkan hasil perhitungan koefisien korelasi selanjutnya hasil tersebut di tafsirkan dengan digunakan pedoman kriteria pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Interpretasi terhadap koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
(28)
36
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0.20 – 0.399 rendah
0.40 – 0.599 sedang
0.60 – 0.799 kuat
0.80 – 1.000 Sangat kuat
Setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian diuji tingkat
signifikansinya dengan rumus
r
n r t 2 1 2 dimana thitung > ttabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-2, maka soal tes tersebut valid dan sebaliknya.
b.Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arifin (2011: 248) adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Menurut Arikunto (2013:221) reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Uji reabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach :
22 11 1 1 t b V k k r (Arikunto, 2013:239) Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b = jumlah varian butir/item
2 t
(29)
37
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c.Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal menurut Arifin (2009:133) adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (menguasai materi) dengan peserta didik yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi).”
Rumus daya pembeda soal : DP = XKA - XKB
Skor Maks Keterangan :
DP = daya pembeda
XKA = rata-rata kelompok atas
XKB = rata-rata kelompok bawah
Skor maks = skor maksimum
Sebelum menggunakan rumus tersebut, maka perlu ditempuh terlebih dahulu langkah-langkah berikut :
1. Menghitung jumlah skor tiap siswa
2. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan
skor terkecil
3. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah
siswa banyak (di atas 30) dapat ditetapkan 27%
4. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok’
Setelah diketahui hasil dari perhitungan, selanjutnnya membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut :
0.40 keatas = sangat baik 0,30 – 0,39 = baik
0,20 – 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan 0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang
(30)
38
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arifin 2009:133)
d.Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal menurut Arifin (2009:134) adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Langkah-langkah
untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk uraian adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
Rata-rata = Jumlah skor peserta didik tiap soal
Jumlah peserta didik
2. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus :
Tingkat kesukaran = Rata-rata
Skor maksimum tiap soal
3. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut :
0,00 – 0,30 = sukar 0,31 – 0,70 = sedang 0,71 – 1,00 = mudah
4. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara
membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriteria. (Arifin 2009:135)
3. Hasil Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan kepada siswa kelas VII-F SMP Negeri 4 Bandung. Uji coba instrumen tersebut dilakukan untuk mengetahui kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian kepada siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Berdasarkan hasil uji coba instrumen ini diketahui validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal sebagai berikut:
a. Hasil Uji Validitas
(31)
39
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 2 2 2
.
X
X
rumus product moment sebagai berikut :
(Arikunto, 2013:318)
Dari hasil perhitungan data hasil uji coba alat pengumpul data dengan menggunakan rumus product moment dan kemudian diuji tingkat signifikansinya, maka diperoleh data pada tabel berikut :
Tabel 3.4
HASIL UJI VALIDITAS
rxy Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan
0,504 SEDANG 1,697 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefesien korelasi r= 0,504 dan thitung sebesar 5,474 serta ttabel dengan derajat
kebebasan (dk) = 32-2 = 30 dengan α = 0.05 (5%) pada taraf kepercayaan 95% sehingga didapatkan ttabel sebesar 1,697. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen tes dinyatakan valid secara signifikan karena thitung > ttabel. Dari hasil pengujian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah valid.
Berdasarkan uji coba instrumen yang telah dilakukan kepada siswa kelas VII-F SMP Negeri 4 Bandung, maka dapat diketahui validitas butir soal sebagai berikut:
Tabel 3.5
(32)
40
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan jumlah siswa yang berjumlah 32 maka diperoleh nilai rtabel = 0,349. Setiap butir soal dinyatakan valid atau signifikan
jika rhitung > rtabel dan soal yang dinyatakan tidak valid atau tidak
signifikan jika r hitung < r tabel. Dari perhitungan 10 soal uji coba
diperoleh hasil 2 soal yang tidak valid dengan nomer soal 1 dan 4. Maka, soal yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian. Sedangkan 8 soal dinyatakan valid. Dengan demikian 8 soal yang valid tersebut akan digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur kemampuan berpikir kritis siswa dalam ranah kognitif aspek C4, C5, dan C6 pada kelompok siswa kelas eksperimen dan kontrol.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Perhitungan uji reabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach :
No Soal
rhitung
rtabel
Validitas1 0,216 0,349 TIDAK VALID
2 0,385 0,349 VALID
3 0,406 0,349 VALID
4 0,179 0,349 TIDAK VALID
5 0,496 0,349 VALID
6 0,487 0,349 VALID
7 0,363 0,349 VALID
8 0,645 0,349 VALID
9 0,530 0,349 VALID
(33)
41
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 2 11 1 1 t b V k k r (Arikunto, 2013:239)Dari hasil perhitungan data hasil uji coba alat pengumpul data dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan kemudian diuji tingkat signifikansinya, maka diperoleh data pada tabel berikut :
Tabel 3.6
HASIL UJI RELIABELITAS
rhitung rtabel Keterangan
0,670 0,349 Reliabel
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung sebesar 0,670.
Dengan jumlah N = 32 didapatkan rtabel sebesar 0,349. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen tes dinyatakan reliabel secara signifikan karena rhitung > rtabel. Dari hasil pengujian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah reliabel.
c. Hasil Daya Pembeda Soal
Untuk menghitung daya pembeda soal, peneliti menggunakan rumus daya pembeda soal sebagai berikut :
DP = XKA – XKB Skor Maks
(34)
42
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan membandingkan hasil daya pembeda dengan kriteria : 0.40 keatas = sangat baik
0,30 – 0,39 = baik
0,20 – 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan
0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang
Berdasarkan uji daya pembeda soal tersebut, diperoleh rician data sebagai berikut :
Tabel 3.7
Hasil Uji Daya Pembeda
No KA KB KA-KB SM Indeks Tafsiran
1 2,37 2,1 0,27 4 0,06 Kurang Baik
2 3,5 2,25 1,25 4 0.31 Baik
3 3,25 2,1 1,15 4 0,29 Cukup
4 2,1 1,75 0,35 4 0,08 Kurang Baik
5 2,62 1 1,62 4 0,40 Sangat Baik
6 3,25 1,87 1,38 4 0,34 Baik
7 3 2,1 0,9 4 0,22 Cukup
8 4 1,3 2,7 4 0,67 Sangat Baik
(35)
43
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 3,5 2,1 1,4 4 0,35 Baik
Berdasarkan hasil daya pembeda tersebut ditemukan 2 dari 10 soal berkriteria kurang baik, diantaranya soal nomor 1 dan. 4. Maka, soal tersebut dibuang, sehingga jumlah soal yang akan digunakan untuk penelitian berjumlah 8 soal.
d. Hasil Tingkat Kesukaran Soal
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal, peneliti menggunakan rumus :
Tingkat kesukaran = Rata-rata
Skor maksimum tiap soal
(Arifin 2009:135) Setelah diperoleh hasil tingkat kesukaran, selanjutnya membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut :
0,00 – 0,30 = sukar 0,31 – 0,70 = sedang 0,71 – 1,00 = mudah
Berdasarkan tingkat kesukaran soal tersebut, diperoleh rician data sebagai berikut :
Tabel 3.8
(36)
44
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Soal Kategori Soal
1 Sedang
2 Mudah
3 Sedang
4 Sedang
5 Sedang
6 Sedang
7 Sedang
8 Mudah
9 Sedang
10 Mudah
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes sebagai teknik pengumpulan data. Test yang dilakukan untuk mengukur kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa. Tes ini dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis siswa. Test ini terdiri dari pretest dan posttest yang meliputi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis pengolahan data pada penelitian ini, diantaranya:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak.
(37)
45
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Untuk menghitung uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus :
F = S12
S22
(Arifin, 2011:281) Keterangan :
S12 : simpangan baku sample 1 yang dikuadratkan (varian 1)
S22 : simpangan baku sample 2 yang dikuadratkan (varian 2)
3. Uji t - Independen
Pada penelitian ini dalam menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test independent dua rata-rata.
Rumus uji t-independent adalah :
t =
(Sugiyono, 2012:250)
Keterangan :
t = nilai t yang dihitung X = nilai rata-rata
= nilai yang dihipotesiskan s = simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel
(38)
46
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan sebagai arahan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Memilih Masalah
Studi Pendahuluan
Mengidentifikasi Masalah
(39)
47
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penyusunan Instrumen Penelitian
Pengumpulan Data
Kelas Eksperiemen Kelas Kontrol
Pengolahan Data
Analisis Data
(40)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Penelitian ini mengungkapkan masalah tentang bagaimana penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Secara khusus, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4).
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek mengevaluasi (C5).
3. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek menciptakan (C6).
B. Rekomendasi 1. Bagi Siswa
a. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat mendorong siswa agar bisa memecahkan masalah
(41)
82
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelajaran IPS.
b. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat pada kegiatan pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran pada Mata Pelajaran IPS.
b. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat dijadikan masukan bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir kritis.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penulis juga merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji lebih luas lagi mengenai penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) terhadap aspek menganalis (C4), mengevaluasi
(C5), dan menciptakan (C6) serta lebih mengembangkan penelitian pada variabel dan ranah lainya.
(42)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aje. (2013). LPMP Dorong Peningkatan Mutu Guru. [online]. Tersedia di:
www.beritasore.com. Diakses 14 Maret 2014.
Amir, M. Taufiq. (2013). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Anderson, dkk (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, and Assessing. Longman
Arief Achmad. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [online]. Tersedia di :
http://re-searchengines.com/1007arief3.html. Diakses 16 Februari 2014.
Arifin, Zainal. (2011a). Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Arifin, Zainal. (2009b). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.
Budiman, R. (2010). Pengaruh Kegiatan Praktikum Berbasis Inkuiri Terhadap
Perolehan Hasil Belajar Siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga.
Harisanti, W. (2014). Pengembangan Kemampuan Brpikir Kritis Siswa Melalui
Problem Based Learning (PBL) dalam mata pelajaran IPS. Skripsi,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Hasruddin. (2009). Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui
(43)
84
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kuswana, Wowo Sunaryo. (2013). Taksonomi Berpikir. Bandung: Rosdakarya
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kurikulum 2013 SMP/MTs
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Kemendikbud.
Liberna. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Jurnal Formatif, 2 (3), hlm. 192.
Marsudi. (2011). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Lingkungan
Terhadap Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas Xi Sma Negeri 1 Lembang. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Saraswati, M dan Ida W. (2008). Be Smart IPS. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Sidik, E.P. (2010). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Pkn.
Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2002a). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2012b). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suyono, dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Konsep
Dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
(44)
85
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tuemuzi, A. (2011). Pembaharuan Pembelajaran IPS dalam Rangka Mendukung
Pembangunan Nasional dan Peningkatan Wawasan Internasional. Tersedia
di: www.kompasiana.com. Diakses 14 Maret 2014.
Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta
Sari, N. (2009). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep IPA Siswa Sekolah Dasar. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Seran, E. (2010). Dampak Penerapan Metode Role Playing Pada Mata Pelajaran
IPS Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kepekaan Sosial Siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Utari, R. (2011). Taksonomi Bloom dan Bagaimana Penggunaanya. [online]. Tersedia di :
(1)
47
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penyusunan Instrumen Penelitian
Pengumpulan Data
Kelas Eksperiemen Kelas Kontrol
Pengolahan Data
Analisis Data
(2)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini mengungkapkan masalah tentang bagaimana penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Secara khusus, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4).
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek mengevaluasi (C5).
3. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran IPS terpadu di SMPN 4 Bandung dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada ranah kognitif aspek menciptakan (C6).
B. Rekomendasi
1. Bagi Siswa
a. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat mendorong siswa agar bisa memecahkan masalah
(3)
82
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelajaran IPS.
b. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat pada kegiatan pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran pada Mata Pelajaran IPS.
b. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat dijadikan masukan bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir kritis.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penulis juga merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji lebih luas lagi mengenai penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) terhadap aspek menganalis (C4), mengevaluasi
(C5), dan menciptakan (C6) serta lebih mengembangkan penelitian pada variabel dan ranah lainya.
(4)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Amir, M. Taufiq. (2013). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Anderson, dkk (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, and Assessing. Longman
Arief Achmad. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [online]. Tersedia di :
http://re-searchengines.com/1007arief3.html. Diakses 16 Februari 2014.
Arifin, Zainal. (2011a). Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. Arifin, Zainal. (2009b). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.
Budiman, R. (2010). Pengaruh Kegiatan Praktikum Berbasis Inkuiri Terhadap
Perolehan Hasil Belajar Siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga.
Harisanti, W. (2014). Pengembangan Kemampuan Brpikir Kritis Siswa Melalui
Problem Based Learning (PBL) dalam mata pelajaran IPS. Skripsi,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Hasruddin. (2009). Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui
(5)
84
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kuswana, Wowo Sunaryo. (2013). Taksonomi Berpikir. Bandung: Rosdakarya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kurikulum 2013 SMP/MTs
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Kemendikbud.
Liberna. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Jurnal Formatif, 2 (3), hlm. 192.
Marsudi. (2011). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Lingkungan
Terhadap Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas Xi Sma Negeri 1 Lembang. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Saraswati, M dan Ida W. (2008). Be Smart IPS. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Sidik, E.P. (2010). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Pkn.
Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2002a). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2012b). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suyono, dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Konsep
Dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
(6)
Nira Tiarawati, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Peningkatan .Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tuemuzi, A. (2011). Pembaharuan Pembelajaran IPS dalam Rangka Mendukung
Pembangunan Nasional dan Peningkatan Wawasan Internasional. Tersedia
di: www.kompasiana.com. Diakses 14 Maret 2014.
Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta
Sari, N. (2009). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep IPA Siswa Sekolah Dasar. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Seran, E. (2010). Dampak Penerapan Metode Role Playing Pada Mata Pelajaran
IPS Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kepekaan Sosial Siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Utari, R. (2011). Taksonomi Bloom dan Bagaimana Penggunaanya. [online]. Tersedia di :