PENGARUH MINAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas X Sma Muhammadiyah Se-Kota Bandung.

(1)

PELAJARAN EKONOMI

(Survey pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Se-Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Arum Mulia Sari NIM. 0704310

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH MINAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI

(Survey pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Se-Kota Bandung)

Oleh

Arum Mulia Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Arum Mulia Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

MOTIVASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas X Sma Muhammadiyah Se-Kota Bandung) Skiripsi ini telah disetujui dan disyahkan oleh:

Pembimbing

Dr. Sumartini, MP NIP: 19590830 198601 2 001

Mengetahui, Ketua Program Pendidikan Ekonomi

Dr. Ikaputera Waspada, MM. NIP. 19610420 198703 1 002

Penanggung Jawab Yuridis,


(4)

ABSTRAK

Arum Mulia Sari. 0704310. “PENGARUH MINAT DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP MOTIVASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey Pada Siswa Kelas X Sma Muhammadiyah Se-Kota Bandung)”. Pembimbing Dr. Sumartini, MP.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung. Sedangkan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Muhammadiyah yang ada di Kota Bandung tersebut dengan populasi yang berjumlah 219 siswa, yang diambil denngan teknik sample random sampling.

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode survey explanatory. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah path analysis yaitu model yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

Hasil penelitian yang dilakukan membuktikan pengaruh minat belajar terhadap motivasi sebesar 35,2%, pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi sebesar 17,8%, pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar sebesar 15,2%, pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar sebesar 58,5%, pengaruh motivasi terhadap hasil belajar sebesar 20,9%.

Dan hasil penelitian menunjukkan baik secara parsial maupun simultan minat belajar, fasilitas, dan motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pihak sekolah, guru maupun orang tua untuk meningkatkan minat belajar siswa, memperlengkap fasilitasdan menumbuhkan motivasi belajar siswa agar dapat meningkatkan hasil belajarnya.


(5)

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah... 1.2Rumusan Masalah... 1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian... 1.3.1 Tujuan Penelitian... 1.3.2 Manfaat Penelitian...

1 5 6 6 7

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

2.1Kajian Pustaka... 2.1.1 Pengertian Belajar... 2.1.2 Konsep Hasil Belajar... 2.1.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 2.1.3 Konsep Motivasi Belajar...

2.1.3.1 Teori Motivasi... 2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar... 2.1.4 Konsep Minat Belajar... 2.1.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar... 2.1.5 Konsep Fasilitas Belajar...

2.1.5.1 Jenis-Jenis Fasilitas Belajar... 2.1.6 Hasil Penelitian Terdahulu... 2.2 Kerangka Berfikir... 2.3 Hipotesis... 8 8 8 9 14 14 15 16 17 18 19 22 25 35


(6)

v

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian... 3.2 Metode Penelitian... 3.3 Populasi dan Sampel... 3.3.1 Populasi... 3.3.2 Sampel... 3.4 Operasional Variabel... 3.5 Teknik Pengumpulan Data... 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian...

3.6.1 Uji Validitas... 3.6.2 Uji Reliabilitas... 3.7 Teknik Analisis Data...

3.7.1 Methode of Succesive Interval (MSI)... 3.8 Pengujian Hipotesis... 3.8.1 Uji F... 3.8.2 Uji t... 3.9 Menguji Koefisien Determinasi...

36 36 36 36 37 39 42 42 42 44 45 46 52 52 53 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian... 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 4.1.2 Gambaran Umum Responden... 4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian... 4.1.3.1 Gambaran Umum Variabel Minat Belajar Siswa... 4.1.3.2 Gambaran Umum Variabel Fasilitas Belajar Siswa... 4.1.3.3 Gambaran Umum Variabel Motivasi Belajar Siswa... 4.1.3.4 Gambaran Umum Variabel Hasil Belajar Siswa... 4.1.4 Hasil Analisis Pengujian Instrumen Penelitian... 4.1.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas...

55 55 58 58 60 61 61 63 65 66 67 68


(7)

4.1.5.3 Uji Autokorelasi... 4.1.5.4 Analisis Path... 4.1.5.4.1 Analisis Path Sub-stuktur 1 dan 2... 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...

72 73 74 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 5.2 Saran...

88 89

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA

Muhammadiyah se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012... 3

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu... 22

Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2011-2012... 37

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X... 38

Tabel 3.3 Operasional Variabel... 39

Tabel 3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi... 45

Tabel 4.1 Jumlah, Jenjang, dan Jenis Sekolah di Kota Bandung Tahun 2013-2014... 56

Tabel 4.2 Nama Sekolah dan Alamat Sekolah... 58

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 59

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 60

Tabel 4.5 Skor Minat Belajar Siswa... 61

Tabel 4.6 Gambaran Umum Minat Belajar... 62

Tabel 4.7 Skor Fasilitas Belajar Siswa... 63

Tabel 4.8 Gambaran Umum Fasilitas Belajar Siswa... 64

Tabel 4.9 Skor Motivasi Belajar Siswa... 65

Tabel 4.10 Gambaran Umum Motivasi Belajar Siswa... 66

Tabel 4.11 Gambaran Umum Hasil Belajar Siswa... 67

Tabel 4.12 Jumlah Item Angket Penelitian... 68

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument... 69

Tabel 4.14 Nilai VIF dan Tolerance... 71

Tabel 4.15 Matriks Korelasi Antar Variabel-variabel Bebas dengan Variabel Terikat... 75

Tabel 4.16 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung... 76

Tabel 4.17 Uji Signifikansi Model... 78


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran... 34

Gambar 3.1 Diagram Analisis Jakur X1, X2, Z dan Y... 48

Gambar 3.2 Diagram Analisis Jalur untuk Model Sub-struktur 1... 49

Gambar 3.3 Diagram Analisis Jalur untuk Model Sub-struktur 2... 49

Gambar 4.1 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 59

Gambar 4.2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 60

Gambar 4.3 Scatter Plot... 72

Gambar 4.4 Statistika Durbin-watson... 73


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan manusia yang memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan spiritual keagamaan serta memiliki keterampilan, pemerintah telah menggariskan dalam Bab II Pasal 3 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang tujuannya bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Berdasarkan tujuan di atas, maka diperlukan pembangunan pendidikan. Pembangunan pendidikan adalah upaya memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Salah satu yang ingin dicapai pembangunan pendidikan pada saat ini yaitu peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran pada tingkat sekolah.


(11)

Sekolah dijadikan dasar untuk melaksanakan tujuan yang ingin dicapai oleh pembangunan pendidikan. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. Melalui berbagai kegiatan pembelajaran disetiap bidang studi, diharapkan dapat mencapai tujuan dari pembangunan pendidikan salah satunya adalah pembelajaran ekonomi.

Tujuan dari pembelajaran ekonomi di sekolah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan Negara.

2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.

3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan negara. 4. Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial

ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan gambaran konkrit keberhasilan proses belajar mengajar yang berlangsung di institusi pendidikan. Hasil belajar juga merupakan tolak ukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi tertentu yang telah diberikan, setelah peserta didik mengalami proses belajar pada waktu tertentu dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat dari ulangan harian, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS) dan Ujian Kenaikan Kelas (UKK).

Pada setiap sekolah memiliki ketentuan KKM (Kriteria Ketuntasan Nilai) yang berbeda. KKM adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan


(12)

3

oleh satuan pendidikan. KKM setiap pelajaran pun akan berbeda karena ditentukan dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

Salah satu sekolah yang memiliki permasalahan mengenai nilai rata-rata siswa dengan ketentuan KKM khususnya pada mata pelajaran ekonomi adalah SMA Muhammadiyah di Kota Bandung.

Dari hasil pra penelitian yang peneliti lakukan, berikut ini adalah hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung:

Tabel 1.1

Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Muhammdiyah se-kota Bandung

Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Nama Sekolah KKM Nilai Rata-rata

1. SMA Muhammadiyah

1 Bandung 70 36,7

2. SMA Muhammadiyah

2 Bandung 70 59,6

3. SMA Muhammadiyah

3 Bandung 70 46,8

4. SMA Muhammadiyah

4 Bandung 65 45,5

Sumber : hasil pra penelitian, diolah

Berdasarkan data yang diperoleh, KKM yang ditetapkan oleh SMA Muhammadiyah yang ada di Kota Bandung antara 65-70. Nilai akhir mata pelajaran ekonomi pada semester satu tahun ajaran 2011-2012 yang disajikan


(13)

pada tabel 1.1 menunjukan bahwa nilai rata-rata UAS mata pelajaran ekonomi masih berada di bawah KKM.

Rendahnya hasil belajar siswa SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung diduga disebabkan oleh banyak faktor. Baik faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi hasil. Faktor eksternal yaitu menyangkut peran orang tua, masyarakat, sekolah, dan lingkungan dalam mendukung kegiatan pembelajaran. Dan faktor Internal yaitu keadaan jasmaniah (kesehatan, dan cacat tubuh), psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) dan kelelahan.

Diantara Faktor eksternal yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah fasilitas belajar. Tersedianya fasilitas belajar disekolah harus mendapat perhatian dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, karena fasilitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa di sekolah.

Pihak sekolah harus memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan proses pembelajaran disekolah. Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga. Sedangkan sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas labolatorium sekolah dan berbagai media pengajaran lain.

Siswa tentu dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar siwa, masalah yang siswa hadapi dalam belajar relatif kecil, hasil belajar siswa tentu akan lebih baik.


(14)

5

Sedangkan faktor internal yang diduga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung adalah minat. Secara sederhana minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

Motivasi adalah faktor internal yang sangat dipengaruhi oleh kondisi selama proses pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya pengggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.

Dari latar belakang masalah diatas maka penulis bermaksud untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa baik internal maupun eksternal dengan judul penelitian: “Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Ekonomi” (Survey pada Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah se-Kota Bandung) 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya dan agar penelitian terarah dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:


(15)

1. Bagaimana gambaran minat belajar, fasilitas belajar, motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung?

2. Bagaimana pengaruh minat terhadap motivasi siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap terhadap motivasi siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung? 4. Bagaimana pengaruh minat terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung?

5. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung?

6. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran minat belajar, fasilitas belajar, motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh minat terhadap motivasi siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.


(16)

7

3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap terhadap motivasi siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh minat terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

5. Untuk mengatahui pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

6. Untuk mengatahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai minat belajar, fasilitas belajar, motivasi belajar dan hasil belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilakasanakan. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan faktor yang mempengaruhinya adalah minat belajar, fasilitas belajar dan motivasi. Sedangkan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang ada diSMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory. Menurut Singarimbun dan Efendi (2006 :4), survey explanatory

adalah “Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, dengan tujuan

untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.”

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:117), “Populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik


(18)

37

Tabel 3.1

Jumlah Siswa SMA Muhammadiyah se-kota Bandung Tahun ajaran 2011/2012

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1. SMA Muhammadiyah 1 Bandung 53 2. SMA Muhammadiyah 2 Bandung 30 3. SMA Muhammadiyah 3 Bandung 32 4. SMA Muhammadiyah 4 Bandung 104

Jumlah Siswa 219

3.3.2 Sampel

Menurut Arikunto (2006: 117) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Dalam penentuan jumlah sampel siswa, dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Slavin sebagai berikut:

( (Riduwan, 2008:65)

Keterangan :

n = ukuran sampel keseluruhan N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan

Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel siswa sebagai berikut :

2

1 Ne

N

n

1 219(0,05) 219

 

2

1 Ne

N

n


(19)

=

) 0025 , 0 ( 219 1

219

= 141,51  142

Dari perhitungan diatas, diperoleh ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 142 orang. Dengan menggunakan teknik sample random sampling.

ni

Keterangan:

N = ukuran sampel

Ni = ukuran populasi stratum ke 1 N = ukuran sampel keseluruhan ni = ukuran sampel

Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional, yang dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Sampel Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung

Nama Sekolah Jumlah Siswa Sampel Siswa

SMA Muhammadiyah 1 53 53/219x142 =34

SMA Muhammadiyah 2 30 30/219x142=19

SMA Muhammadiyah 3 32 32/219x142 =21 SMA Muhammadiyah 4 104 104/219x142 =67


(20)

39

3.4 Operasional Variabel

Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep teoritis, empiris dan analitis. Konsep teoritis merupakan variabel utama yang bersifat umum. Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional dan terjabar dari konsep teoritis. Konsep analitis adalah penjabaran dari konsep teoritis dimana data itu diperoleh. Adapun bentuk operasionalisasinya adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Epiris Konsep Analitis Skala

Minat Belajar (X1)

minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa adan yang menyuruh. (Slameto, 2010:180)

Secara konseptual minat siswa dikategorikan menjadi tiga dimensi: 1. Minat personal

Skor-skor minat belajar yang diperoleh dari aspek:

1) Ketertarikan siswa pada mata pelajaran ekonomi 2) Kemamauan keras untuk

belajar ekonomi

3) Selalu mengerjakan tugas mata pelajaran ekonomi 4) Keingintahuan mengenai

berita perkembangan ekonomi

5) Memiliki buku paket ekonomi

6) Bertanya pada guru atau siapapun yang paham mengenai masalah ekonomi

Ordinal

2. Minat situasional 1) Siswa mampu mempelajari pelajaran ekonomi tergantung kepada suasana kelas

2) Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran guru dilihat dari cara guru mengajar 3) Adanya dorongan dari

keluarga dalam berbagai bentuk sehingga siswa memiliki rasa senang terhadap mata pelajaran ekonomi


(21)

pelajaran ekonomi

2) Siswa terus menerus menggali informasi yang berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi dari berbagai sumber

3) Adanya keingintahuan yang besar terhadap mata pelajaran ekonomi khususnya dan terhadap hal-hal lain yang berkaitan dengan perekonomian umunya

4) Selalu ingin mendapatkan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari ketika mempelajari mata pelajaran ekonomi

5) Memiliki ketertarikan untuk mengoleksi berbagai buku pelajaran dan buku-buku yang berkaitan dengan ekonomi

Fasilitas Belajar Siswa

(X2)

Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat

memudahkan dan melancarkan pelaksanaan

suatu usaha. (Suharsimi Arikunto,

2006:37)

Berdasarkan tempat aktivitas belajar dilaksanakan, maka fasilitas belajar dapat dikelompokkan:

1. Fasilitas belajar di sekolah merupakan kelengkapan

sarana/fasilitas sekolah untuk proses kegiatan belajar mengajar

Skor tentang fasilitas belajar mengenai:

1) Fasilitas belajar di sekolah a. Kondisi ruang belajar,

penerangan didalam kelas, kondisi meja dan kursi untuk belajar di sekolah

b. Kondisi papan tulis, kapur, spidol di sekolah c. OHP/LCD

d. Kondisi ruang perpustakaan dan buku-buku yang ada di perpustakaan

Ordinal

2. Fasilitas belajar di rumah merupakan kelengkapan

sarana/fasilitas yang dapat digunakan siswa untuk belajar di rumah.

2) Fasilitas belajar di rumah a. Kondisi ruang belajar

dan penerangan di rumah b. Buku pelajaran, LKS, alat tulis (pensil, pulpen, penggaris, penghapus, dll)

c. Mesin tik/komputer dan kalkulator

Motivasi Belajar (Z)

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)

Motivasi belajar ada dua bagian yaitu:

Skor tentang motivasi belajar meliputi:


(22)

41

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan. (Hamalik, 2002:158)

1. Motivasi instrinsik merupakan daya dorong dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan

2. Motivasi ekstrinsik merupakan dorongan dari luar diri seorang siswa, berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri.

1) Motivasi instrinsik

a. Waktu yang digunakan untuk belajar

b. Mengikuti pelajaran dengan perhatian c. Melaksanakan jadwal

pelajaran yang telah direncakan

d. Berusaha mempelajari materi yang tidak dimengerti

e. Berusaha membeli buku pelajaran

f. Mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah g. Tujuan/cita-cita

h. Kepuasan terhadap apa yang telah diraih i. Berusaha belajar dengan

keras untuk dapat

bersaing dan

memperoleh nilai yang tinggi

j. Mempunyai kelompok belajar

k. Berusaha menghindari hal-hal yang dapat menghambat

keberhasilan belajar 2) Motivasi ekstrinsik

a. Membangkitkan

dorongan dan semangat kepada anak didik untuk belajar

b. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok c. Menggunakan metode

yang bervariasi

d. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

e. Menciptakan suasana

belajar yang

menyenangkan,

komunikatif, dan interaktif.

Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru

Hasil belajar sebagai gambaran keberhasilan seseorang dalam upaya mengoptimalkan

Data diperoleh dari pihak sekolah yaitu nilai Ujian Akhir Semester siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi.


(23)

dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi

siswa hasil belajar merupakan berakhirnya atau puncak proses belajar. Hasil belajar bagi sebagian

adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada

bagian lain merupakan peningkatan kemampuan

mental siswa. Dimyati (2009:3)

dimiliki melalui kegiatan yang diikuti. Yang terdiri dari:

 Kemampuan Kognitif

 Kemampuan Afektif

 Kemampuan Psikomotor

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu: 1. Angket (kuesioner)

Sugiyono (2009: 142) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”

2. Studi dokumentasi

Millan & Schumacher (Sugiyono 2009: 164) menjelaskan ”Studi dokumentasi merupakan literatur yang berhubungan/bersangkutan secara langsung terhadap masalah, penelitian sebelumnya yang menyelidiki variabel yang sama, dan ujian empiris dari teori dan

praktek.”

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas


(24)

43

tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut :

  

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rXY (Sugiyono, 2009:255) Keterangan :

rxy = koefisien korelasi butir

∑X = jumlah skor tiap item

∑Y = jumlah skor total item

∑X2

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Y2

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

∑XY = jumlah perkalian X dan Y N = jumlah sampel

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga kriterianya adalah :

rxy < : validitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : validitas rendah 0,40 – 0,699 : validitas sedang/cukup 0,70 – 0,899 : validitas tinggi

0,90 – 1,00 : validitas sangat tinggi

Perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment terus disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :


(25)

2 1 2 t r n r   

(Riduwan, 2008: 137) keterangan :

t = uji signifikansi korelasi n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga distribusi ttabel dengan taraf signifikansi ( ) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga thitung> ttabel dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung lebih besar dari harga ttabel maka item tersebut valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Untuk menghitung uji reliabilitas penulis menggunakan teknik alpha dengan rumus :

             

2

2 11 1 1 t b k k r  

(Suharsimi Arikunto, 2006: 171) Keterangan:

11

r = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan

2


(26)

45

2

t

 = varians total

Untuk mengetahui interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi, menurut Suharsimi Arikunto (2006: 245) interpretasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan Antara 0,800 – 1,000 Reliabilitas sangat tinggi Antara 0,600 – 0,800 Reliabilitas tinggi Antara 0,400 – 0,600 Reliabilitas cukup Antara 0,200 – 0,400 Reliabilitas rendah Antara 0,000 – 0,200 Reliabilitas sangat rendah

Sedangkan untuk mencari nilai varians per-item digunakan rumus varians sebagai berikut :

 

N N

X X

2 2

2

(SuharsimiArikunto, 2006:110)

Jika ri > r 0,05→ reliabel

Sebaliknya jika ri ≤ r 0,05 → tidak reliabel

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis jalur (path analysis).Teknik analisis jalur (path analysis) ini digunakan untuk


(27)

menguji besarnya koefisisen jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2 terhadap Y serta dampaknya terhadap Z.

Sebagai salah satu syarat dilakukannya analisis jalur, data ordinal terlebih dahulu harus diubah menjadi interval dengan menggunakan Methode of Succesive Interval (MSI).

3.7.1 Methode of Succesive Interval (MSI)

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data yang berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval (MSI) dalam pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval. Adapun langkah kerja MSI sebagai berikut:

a) Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket.

b) Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

c) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

d) Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

e) Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.


(28)

47

f) Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.

g) Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut:

h) Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus:

Y = SV + [1+(SVMin)] Dimana K = 1+ [SVMin]

Selanjutnya data ordinal yang telah ditransformasikan menjadi data interval dapat langsung diolah dengan menggunakan teknik uji analisis jalur (Path Analysis). Secara matematis, hubungan diantara variabel yang menjadi fokus penelitian ini dapat diformulasikan ke dalam model persamaan strukturalnya sebagai berikut:

Z = F (X1, X2) Y = F (X1, X2, Z)

Persamaan struktural tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk diagram jalur sebagai berikut:

Z = Pzx1X1 + Pzx2X2 + e1

Y = Pyx1X1 + Pyx2X2 + PyzZ + e2

Keterangan :

Y = Hasil belajar siswa P = Koefisien jalur


(29)

X2 = Fasilitas belajar Z = Motivasi belajar siswa

Bentuk diagram jalur untuk model struktural sebagai berikut:

Gambar 3.1

Diagram analisis jalur X1, X2, Z dan Y

Pada Gambar 3.1 menunjukkan diagram jalur yang memiliki variabel endogen (dependen) yaitu Y dan Z serta dua variabel eksogen (independen) yaitu X1, X2. Sesuai dengan model persamaan strukturalnya, diagram jalur tersebut dapat diidentifikasi menjadi dua buah struktur yaitu struktur 1 dan sub-struktur 2. Jika digambarkan secara terpisah maka bentuk diagran jalur untuk model sub-struktur 1 adalah sebagai berikut:

X1

Z

X2

Y 2

1 yx1

yx2 zx1

zx2


(30)

49

Gambar 3.2

Diagram analisis jalur untuk model sub-struktur 1

Pada Gambar 3.2 menunjukkan digram jalur untuk model sub-struktur 1 yang menjelaskan hubungan kausal X1, X2 ke Z.

Gambar 3.3

Diagram analisis jalur untuk model sub-struktur 2

Pada Gambar 3.3 menunjukkan digram jalur untuk model sub-struktur 2 yang menjelaskan hubungan kausal X1, X2, dan Z ke Y.

X1

Z

X2

1 zx1

zx2

X1

Z

X2

Y 2

1 yx1

yx2


(31)

Menghitung koefisien jalur dapat didasarkan pada koefisien regresi, koefisien korelasi, atau koefisien determinasi multipel. Berikut dijelaskan perhitungan koefisien atas dasar koefisien regresi, yaitu:

1. Gambarkan diagram jalur dan persamaan struktural yang sesuai dengan hipotesis.

2. Menghitung koefisisen jalur terlebih dahulu dihitung persamaan regresi multipel Z atas X1, X2 dan:

Z = β0 + β1X1 + β2X2 + e1

Serta persamaan regresi multipel Y atas Z, yaitu:

Z = β0 + β1X1 + β2X2 + β3Z + e2

Dari persamaan tersebut dapat diketahui standar masing-masing variabel, sehingga bisa diketahui besarnya koefisien jalur, yaitu:

Pyxk = Keterangan:

Pyxk = Koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam sub-struktur yang dianalisis

Sk = Standar deviasi variabel eksogen (independen) Sy = Standar deviasi endogen (dependen)


(32)

51

3. Menghitung pengaruh langsung, tak langsung dan koefisien determinasi total:

a. Besarnya pengaruh langsung (DE) variabel eksogen k terhadap variabel endogen I dinyatakan oleh persamaan :

DEik = (Pik)(Pik) = (Pik)2

Besarnya DE variabel X1 terhadap Z adalah (PZX1)2

b. Pengaruh tak langsung (IE) dari satu variabel eksogen terhadap variabel endogen dapat terjadi melalui dua kemungkinan.

1) Melalui hubungan korelatif dengan variabel eksogen lain IEik = (Pik)(rkk)(Pik)

Keterangan :

rkk = Koefisien antara variabel eksogen

Besarnya IE variabel X1 terhadap Z adalah (Pzx1)(r12)(Pzx2)

Maka besarnya pengaruh total (TF) variabel eksogen k terhadap variabel i adalah

TEk = DEik + IEik = [(Pik)(rkk)(Pik)]

2) Melalui variabel endogen lain yang terdapat dalam model, dihitung melalui persamaan : IEike = (Pik)(Pyk)

Besarnya IE variabel eksogen X1 terhadap variabel endogen Y melalui variabel Z adalah (PzI)(Pzz)

3) Koefisien determinasi total (R2ik) menunjukkan besarnya pengaruh secara bersamaan variabel eksogen Xk terhadap variabel endogen i. R2ik dihitung dengan rumus :


(33)

R2ik = ∑(pik)(ryk)

(Kusnendi, 2008:17) Keterangan :

Ryk = Koefisisen korelasi antara variabel eksogen k dengan variabel endogen I.

4) Pengaruh variabel residu PXk.ei menunjukkan besarnya pengaruh variabel residu atau variabel lain yang tidak diteliti, dengan rumus: PXk.ei = √

3.8 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variable bebas dengan variable terikat baik secara simultan maupun secara parsial, maka dalam suatu penelitian perlu dilakukan pengujian, dalam hal ini melalui pengujian hipotesis. Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui: 3.8.1 Uji F

Pengujian F statistik untuk mengetahui pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel-variabel terikat. Nilai F dapat diperoleh melalui rumus:

F =


(34)

53

kriteria uji Ho ditolak jika nilai F hitung lebih besar atau sama dengan F

tabel, untuk tingkat kesalahan α = 0,05 atau jika nilai ρ (tingkat probabilitas membuat kesalahan) lebih kecil atau sama dengan tingkat α = 0,05.

3.8.2 Uji t

Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variable terikat. pengujian t statistik ini merupakan uji signifikansi satu arah dengan rumus sebagai berikut:

tk =

; (df = n-k-1

Keterangan :

ρk = koefisien jalur yang akan diuji

tk = nilai t hitung untuk setiap koefisien jalur variable Xk

k = jumlah variable eksogen yang terdapat alam sub-struktur yang sedang diuji

n = jumlah pengamatan

Sepk = standar error koefisien jalur yang bersesuaian Df = derajat kebebasan

kriteria juji Ho ditolak jika nilai t hitung lebih besar atau sama dengan nilai t tabel untuk derajat kebebasan (df = n-k-1) dan α = 0,05 atau nilai ρ (tingkat

probabilitas membuat kesalahan) lebih kecil atau sama dengan tingkat α = 0,05.

3.9 Menguji koefisien determinasi

Koefisien determinasi ( ) menunjukan besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:


(35)

= ∑ Keterangan :

= besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen

terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis

= koefisien korelasi (zero order correlation) K = variabel eksogen

Y = variabel endogen

Nilai ( ) berikisar antara 0-1 (0< <1), dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik

b. Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik.


(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran minat belajar siswa berada pada kategori sedang, fasilitas belajar berada pada kategori sedang, motivasi berada pada kategori tinggi dan hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi pada mata pelajaran ekonomi di kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

2. Minat belajar siswa berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

3. Fasilitas belajar siswa berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

4. Minat belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

5. Fasilitas belajar siswa berpengaruh positifn terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota


(37)

6. Motivasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

 Untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi, hendaknya siswa perlu meningkatkan minat belajar,

 Selalu bertanya kepada guru atau siapapun yang lebih paham mengenai kesulitan yang dihadapi dalam mata pelajaran,

 Dapat meluangkan waktu untuk mempelajari materi pelajaran yang telah atau akan diajarkan di sekolah

2. Bagi guru

 Pihak guru hendaknya memberikan tugas agar siswa dapat memepelajari kembali apa yang sudah dipelajari,

 Hendaknya guru dapat meningkatkan pengajarannya agar siswa dapat bersemangat dan lebih terpcu untuk meningkatkan hasil belajarnya misalnya pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang menarik dan tidak monoton.


(38)

90

 Guru senantiasa membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan pendekatan emosional khususnya dalam proses belajar mengajar dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan bahan pengajaran yang satu dengan yang lainnya, serta mengaitkannya dengan kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari.

 Pihak guru hendaknya memberikan penghargaan kepada siswa seperti memberikan nilai tambahan, pujian, dan lain-lain ketika siswa mengerjakan tugas tepat waktu atau menjawab pertanyaan agar siswa termotivasi.

3. Bagi sekolah

 Sekolah hendaknya meningkatkan fasilitas belajar. Karena dengan adanya saran dan prasaran yang disediakan pihak sekolah maka akan menunjang proses kegiatan belajar mengajar sehingga dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa.

 Sekolah senantiasa memberikan suasana dan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan minat siswa untuk belajar khususnya mata pelajaran ekonomi sehingga membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan minatnya dan membantu memecahkan permasalahan siswa.


(39)

4. Bagi peneliti selanjutnya

Kepada peneti selanjutnya yang akan meneliti mengenai hasil belajar siswa, agar mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang belum dibahas dalam penelitian ini.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Abdul Hadis dan Nurhayati B. (2010). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Alhusin, Syahri. (2003). Aplikasi Statistika Praktis dengan SPSS For Window. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, dkk. (2000). Belajar dan Pembelajaran.Semarang: IKIP Semarang Press.

Departemen Pendidikan Nasional Kebudayaan. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2003). Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gujarati, Damodar. (1998). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. (2004). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta.


(41)

Sardirman, (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Singarimbun, M dan Efendi, S. (1995). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LPES.

Sistem Pendidikan Nasional. (2003). UU RI No 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sujanto, Agus. (2004). Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syaodih, N, Sukmadinata. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan. Cetakan 2. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosda Karya.

Supranto, J. (2005). Ekonometrika. Jakarta: Ghalia Indonesia.

The Liang Gie. (2002). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press

SUMBER SKRIPSI

Rahayu, Eptiarti. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada 5 SMA di Kabupaten Purwakarta). Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sitorus, Marulina. (2011). Pengaruh Kesiapan Belajar, Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya pada Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajajaran Ekonomi di SMA Angkasa Bandung Tahun Ajaran 2010-2011. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Fitriani, Ike Pratiwi. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(42)

Suhaebah, Siti. (2005). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi SMAN di Kota Bandung. Skripsi Upi Bandung: Tidak diterbitkan.

SUMBER JURNAL

Werdiyanti, Andaru. (2008). Pengaruh Kompetensi Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas dan Fasilitas Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Dinamika Pendidikan. Vol 3, No 1.

Aritonang, Keke T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur. No 10, Tahun ke-7, Juni 2008.

SUMBER INTERNET


(1)

89

Arum Mulia Sari, 2014

Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Motivasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Muhammadiyah se-Kota Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

 Untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi, hendaknya siswa perlu meningkatkan minat belajar,

 Selalu bertanya kepada guru atau siapapun yang lebih paham mengenai kesulitan yang dihadapi dalam mata pelajaran,

 Dapat meluangkan waktu untuk mempelajari materi pelajaran yang telah atau akan diajarkan di sekolah

2. Bagi guru

 Pihak guru hendaknya memberikan tugas agar siswa dapat memepelajari kembali apa yang sudah dipelajari,

 Hendaknya guru dapat meningkatkan pengajarannya agar siswa dapat bersemangat dan lebih terpcu untuk meningkatkan hasil belajarnya misalnya pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang menarik dan tidak monoton.


(2)

90

Arum Mulia Sari, 2014

Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Guru senantiasa membangkitkan minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan pendekatan emosional khususnya dalam proses belajar mengajar dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan bahan pengajaran yang satu dengan yang lainnya, serta mengaitkannya dengan kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari.

 Pihak guru hendaknya memberikan penghargaan kepada siswa seperti memberikan nilai tambahan, pujian, dan lain-lain ketika siswa mengerjakan tugas tepat waktu atau menjawab pertanyaan agar siswa termotivasi.

3. Bagi sekolah

 Sekolah hendaknya meningkatkan fasilitas belajar. Karena dengan adanya saran dan prasaran yang disediakan pihak sekolah maka akan menunjang proses kegiatan belajar mengajar sehingga dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa.

 Sekolah senantiasa memberikan suasana dan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan minat siswa untuk belajar khususnya mata pelajaran ekonomi sehingga membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan minatnya dan membantu memecahkan permasalahan siswa.


(3)

91

Arum Mulia Sari, 2014

Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Bagi peneliti selanjutnya

Kepada peneti selanjutnya yang akan meneliti mengenai hasil belajar siswa, agar mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang belum dibahas dalam penelitian ini.


(4)

Arum Mulia Sari, 2014

Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Abdul Hadis dan Nurhayati B. (2010). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Alhusin, Syahri. (2003). Aplikasi Statistika Praktis dengan SPSS For Window. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, dkk. (2000). Belajar dan Pembelajaran.Semarang: IKIP Semarang Press.

Departemen Pendidikan Nasional Kebudayaan. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2003). Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gujarati, Damodar. (1998). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. (2004). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta.


(5)

Arum Mulia Sari, 2014

Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan, dkk. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

Sardirman, (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Singarimbun, M dan Efendi, S. (1995). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LPES.

Sistem Pendidikan Nasional. (2003). UU RI No 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sujanto, Agus. (2004). Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syaodih, N, Sukmadinata. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan. Cetakan 2. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosda Karya.

Supranto, J. (2005). Ekonometrika. Jakarta: Ghalia Indonesia.

The Liang Gie. (2002). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press

SUMBER SKRIPSI

Rahayu, Eptiarti. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada 5 SMA di Kabupaten Purwakarta). Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sitorus, Marulina. (2011). Pengaruh Kesiapan Belajar, Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya pada Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajajaran Ekonomi di SMA Angkasa Bandung Tahun Ajaran 2010-2011. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Fitriani, Ike Pratiwi. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(6)

Arum Mulia Sari, 2014

Pengaruh Minat Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suhaebah, Siti. (2005). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi SMAN di Kota Bandung. Skripsi Upi Bandung: Tidak diterbitkan.

SUMBER JURNAL

Werdiyanti, Andaru. (2008). Pengaruh Kompetensi Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas dan Fasilitas Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Dinamika Pendidikan. Vol 3, No 1.

Aritonang, Keke T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur. No 10, Tahun ke-7, Juni 2008.

SUMBER INTERNET


Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGARUH LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 1 15

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey pada siswa kelas XI SMA Negeri di Kota Bandung).

0 1 39

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cikalongwetan ).

0 1 27

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: Survey Pada Siswa Kelas XI IPS Swasta di Kabupaten Bandung Barat.

16 59 14

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IIS SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG.

0 0 15

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Survey Pada Siswa Kelas X Di SMA Pasundan 2 Bandung).

0 1 32

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

0 0 40

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

0 0 43

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas X SMA Pasundan se-Kota Bandung.

0 0 48

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 45