PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN IMPROVE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANGKALANSUSU TAHUN PELAJARAN 2012-2013.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANGKALAN SUSU

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh :

YudhaWinard Fernandez Gultom NIM. 071233110034

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Yudha Winard Fernandez Gultom | NIM.071233110034. Penerapan Model Pembelajaran Improve Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Pelajaran 2012/2013. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2014. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan diterapkan model pembelajaran improve dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa di kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan subjek adalah siswa kelas X.1 yang berjumlah 36 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana dalam tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Sedangkan teknik analisis data adalah dengan data kualitatif dan data kuantitatif.

Dari hasil analisis data pretest sebagai hasil belajar awal siswa dengan 59,86%. Data postes siklus I dengan rata rata nilai 67,08% berarti ada peningkatan hasil belajar siswa sebesar 7,22%. Sedangkan, data postes siklus II dengan rata rata nilai hasil belajar siswa adalah 75%. Berarti, ada peningkatan hasil belajar siswa dari postes siklus I ke postes siklus II sebesar 15,14%. Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan aktivitas siswa sebesar 2,86%.( siklus I 21,98%. sedangkan siklus II 24,75%).

Dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran improve ini yang dilaksanakan pada sekolah SMA Negeri 1 Pangkalan Susu T.P 2012/2013 membuktikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa terealisasi disekolah tersebut.


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat yang berkelimpahan diberikan Nya kepada penulis. Segala, hikmat dan kebijakan oleh penulis diberikan Nya kesehatan. Dimana sampai pada saat ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.

Disini penulis telah menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan baik yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Improve Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dikelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Pelajaran 2013/2013”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persiapan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah berkenan memberikan banyak bimbingan kepada penulis sejak awal hingga selesai penulisan skripsi serta, semua pihak yang telah memberikan masukan dan bantuan pemikiran kepada penulis. Sehingga, skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku ketua jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, SH. M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(6)

5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang ada dijurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah selama ini mendidik dan memberikan pengarahan serta pengajaran kepada penulis diwaktu menjadi mahasiswa.

6. Kepada Kepala Sekolah SMA Teladan Pematang Siantar Bapak Sangkot Sitohang, M.Si yang telah menerima penulis untuk mengadakan Program Pengalaman Terpadu ( PPL) disekolah tersebut.

7. Kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pangkalan Susu yang telah memberikan ijin penelitian disekolah tersebut.

8. Kepada seluruh staff pengajar disekolah SMA Teladan Pematang Siantar dan SMA Negeri 1 Pangkalan Susu yang selama ini memberikan penulis semangat.

9. Teristimewa penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang buat Ayahanda M. Gultom, BA dan Ibunda RYM. Purba yang selama ini selalu mendoakan penulis dan memberikan dukungan, serta semangat yang luar biasa kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini dengan baik di Jurusan Pendidkan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

10. The special one yaitu Elizabeth May Pasaribu, S.Pd yang selama ini telah memberikan motivasi,dukungan, dan semangat kepada penulis. Sehingga, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11. Untuk sahabat penulis khususnya stambuk 2007 Reguler di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan seluruh teman - teman penulis diwaktu PPL yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

12. Gerakan Anak Sukaria (GAS FC) yang satu persatu tidak bisa disebutkan oleh penulis namanya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian semua.


(7)

13. Seluruh teman - teman penulis yang ada di UNIMED, USU, POLMED, ITM, MEDISTRA, IMELDA, UNIKA, UHN Medan, UHN Pematang Siantar, Universitas Simalungun (USI) penulis banyak mengucapkan terima kasih atas dukungan kalian. Dalam menyusun dan membuat skripsi ini kemungkinan besar terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan baik dalam bentuk tulisan maupun penyajian. Oleh, karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun baik dari bapak/ibu dosen maupun dari seluruh pihak yang telah membaca skripsi ini yang dibuat oleh penulis.

Medan, Juli 2014

Yudha Winard Fernandez Gultom


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL……….viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan masalah ... 4

D. Rumusan masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Model Pembelajaran Improve ... 7

2. Teori Belajar ... 10

3. Strategi, Model Pendekatan Pembelajaran ... 13

4. Aktivitas Belajar……….15

5. Hasil Belajar………...16

6. Improve Learning………...17


(9)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Lokasi Penelitian ... 35

B. Populasi Penelitian ... 35

C. Sampel Penelitian ... 35

D. Definisi Operasional ... 35

E. Prosedur Penelitian ... 36

F. Kegiatan Penelitian ... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ... 41

H. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Hasil Pembahasan ... 46

1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar... 46

2. Hasil Tes Belajar ... 47

B. Analisis data ... 49

1. Pembahasan Hasil Penelitian... 49

2. Reduksi………...49

3. Penyajian Data………50

C. Siklus I ... 51

a. Perencanaan Tindakan ... 53

b. Pelaksanaan Tindakan ... 53

c. Pengamatan ... 53

d. Refleksi... 54

D. Siklus II ... 55


(10)

b. Pelaksanaan Tindakan ... 56

c. Pengamatan ... 56

d. Refleksi ... 57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………..58

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Model Penelitian Tindakan Kelas ... 34 Gambar 4.1 : Grafik Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa ... 47 Gambar 4.2 : Grafik Hasil Belajar Siswa 48


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 2 : Soal Pretest Siklus I

Lampiran 3 : Soal Post Test Siklus I Lampiran 4 : Daftar Nilai Pretest Siklus I Lampiran 5 : Daftar Nilai Post Test Siklus I Lampiran 6 : Soal Post Test Siklus II Lampiran 7 : Daftar Nilai Post Test Siklus II Lampiran 8 : Angket

Lampiran 9 : Absensi Siswa

Lampiran 10 : Foto Dokumentasi Penulis Lampiran 11 : Nota-tugas

Lampiran 12 : Penerbitan Surat Izin Penelitian Lampiran 13 : Izin Mengadakan Penelitian Lampiran 14 : Surat Keterangan Perpustakaan Lampiran 15 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 16 : Surat keterangan Laboratorium Jurusan PP-Kn

Lampiran 17 : Surat Keterangan Sumbangan Buku ke Jurusan PP-Kn Lampiran 18 : Surat Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 19 : Daftar Riwayat Hidup


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diseluruh negara, pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi seluruh penduduk masyarakat yang menempati negara tersebut khususnya di negara Indonesia. Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting untuk proses belajar mengajar. Pembelajaran dikatakan baik apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan sumber belajar lainnya dalam suatu kesatuan waktu yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, seharusnya pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi, menantang dan bermakna bagi siswa. Kemungkinan kegagalan seorang guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan oleh proses belajar mengajar yang kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Oleh sebab itu guru bukan hanya mengajar, melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan kesadaran dirinya untuk mengadakan perubahan – perubahan dan perbaikan pada proses pembelajaran. Seorang guru

ideal akan mampu bertindak dan berpikir kritis dalam menjalankan tugasnya secara profesional dan dapat menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri. Pendidikan Kewarganegaraan


(14)

merupakan mata pelajaran pokok yang diajarkan di sekolah menengah atas ( SMA ), maupun tingkat pendidikan yang paling terendah di sekolah dasar ( SD ) .

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA negeri 1 Pangkalan Susu, bahwa aktivitas yang ditunjukkan siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tergolong rendah. Kecenderungan siswa yang selalu pasif dalam menerima pelajaran, malas bertanya, tidak fokus pada mata pelajaran yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari antusias siswa dalam mempelajari materi pelajaran pendidikan kewarganegaraan sangat kurang, mereka cenderung tidak peduli terhadap materi yang disampaikan oleh guru sehingga ketika guru mengadakan ulangan banyak siswa yang tidak dapat menjawab soal yang diujikan.

Ketika dilakukan wawancara mengenai materi yang diujikan sebagian besar siswa mengatakan tidak mengerti akan materi yang diujikan, karena guru kurang menggunakan variasi dalam mengajar. Demikian juga menurut pengamatan penulis, ketika berlangsungnya pembelajaran, guru masih menggunakan metode konvensional sehingga guru kurang peka terhadap faktor penyebab kesulitan siswa dan kurangnya pendekatan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran terhadap siswa. Kebanyakan guru kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa cenderung pasif.

Pada prinsip nya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dimana siswa dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya.

Memperhatikan permasalahan di atas maka sudah selayaknya dalam pengajaran pendidikan kewarganegaraan perlu dilakukan suatu inovasi. Dalam hal ini guru selaku tenaga pendidik harus mampu mengubah metode pengajaran konvensional dan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif IMPROVE (Introducing new concept,


(15)

Metakognitive questioning, Practicing, Reviewing and reducing difficulty, Obtaining mastery,

Verivication, Enrichment). Model pembelajaran improve diharapkan mampu mencapai

keberhasilan pembelajaran di sekolah dan dapat dijadikan suatu alternatif pemecahan masalah guna meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa yang berkontribusi pada peningkatan hasil belajar siswa. “Hakikat metode improve adalah pembelajaran dengan menggunakan penekanan pada proses pembentukan suatu konsep dan memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses tersebut”. Derek Glover (2005:12). Berdasarkan uraian diatas, masalah ini penting untuk diteliti sehingga penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul” Penerapan Model Pembelajaran Improve Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Cara untuk meningkatkan aktivitas Belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu dengan menggunakan model pembelajaran improve.

2. Cara untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu dengan menggunakan model pembelajaran improve.

3. Cara model pembelajaran improve dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu dengan menggunakan model pembelajaran improve.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, dapat ditentukan yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah tentang penerapan model pembelajaran


(16)

improve dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dibuat maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran improve dapat meningkatkan aktivitas belajar pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu ?

2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran improve dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu ?

E. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu melalui penerapan model pembelajaran

improve.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu melalui penerapan model pembelajaran

improve.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan bagi peneliti dalam menggunakan model pembelajaran improve dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu. 2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi dalam


(17)

efisien dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu.

3. Sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi civitas akademis fakultas ilmu sosial di UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :

1. Hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

improve dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan

Susu T.P. 2012/2013, hal ini dapat dilihat pada setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dari 21,89% (kriteria cukup) menjadi 24,75% (kriteria baik dan baik sekali).

2. Hasil belajar siswa setelah dilaksanakan dengan model pembelajaran improve pada siklus I diperoleh sebesar 61,11% atau 22 siswa, sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan yaitu hasil belajar siswa yang diperoleh sebesar 32 siswa atau 88,89%. Jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 27%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberi saran kepada pembaca antara lain:

1. Sebaiknya guru dapat menerapkan dan menerapkan model pembelajaran

improve dalam proses kegiatan belajar mengajar disekolah, terutama terhadap

materi pembelajaran yang lebih membutuhkan ketelitian dan pengahayan yang lebih khusus. Hal itu bertujuanagar aktivitas dan hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.

2. Disarankan bagi guru yang akan menggunakaan metode improve learning agar memahami secara pasti tentang metode ini serta efesiensinya terhadap materi yang akan diajarkan supaya dapat memberikan hasil yang lebih baik.


(19)

3. Dalam penerapan model pembelajaran improve, guru dapat menerapkan beberapa tehnik pembelajaran tidak hanya dengan ceramah atau diskusi namun dapat juga dengan metode lain seperti mengamati dan meneliti.

4. Bagi pembaca yang ingin menggali lebih lanjut tentang metode pembelajaran

improve atau yang berhubungan dengan metode improve learning dapat

menggunakan karya tulis ini sebagai bahan acuan serta perbandingan agar dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik lagi.

5. Penulis mengharapkan kiranya karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan peneliti pada khususnya, serta menyarankan bagi pembaca yang ingin membuat karya tulis yang berkaitan dengan metode pembelajaran improve

learning agar dapat mengembangkan metode pembelajaran ini baik ketika

melaksanakan penelitian dikelas.

6. Penulis juga mengaharapkan masukan yang positif dan membangun dari segenap pembaca agar kedepannya penulis dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik lagi.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Z. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru.Bandung: Yrama Widya. Blom, Benyamin S. (1975). Taxonomi Of Educational Objective dalam

Suprojono.2010. interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: raja grafindo Persada Darnati (2008) Upaya peningkatan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Problem Posing

Pada Pembelajaran Matematika. Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 4 No.1

Daulay, Effendi (2008) Penerapan strategi cooperative learning untuk menghadapi ujian

nasional bahasa inggris. Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, Volume 1

Diedrich. B. Paul. (1967). Educational Psycology dalam Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan

Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Djamarah, syaiful Bahari dan Aswan Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Glover, Derek dan Sue Law. 2005. Improving Learning, Jakarta: Grasindo Hamalik, Oemar.2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Herdian.2009. Model Pembelajaran Improve

Ibrahim, Nurdin. 2009. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Pengaruh Pembelajaran

Berbantuan Komputer terhadap Hasil Belajar. Vol. 15, No.1, Januari 2009

Latifah, Yunia Rahmawati (2008) Implementasi Improving Learning dengan metode Diskusi Kelompok sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam

pembelajaran matematika Kelas VIII E SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Skripsi,

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lie, Anita.2008. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia

Ludgren. Suprijono. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: PSMS UNESA Rohani, Ahmat. 2007. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: rineka Cipta

Sanjaya, Wina.2008. strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan.Jakarta:Kencana


(21)

Sugiono. 2007. Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Subandio. 2008. Implementasi Improving Learning dengan Teknik Inquiry. Surakarta. UNS Uno, Hamzah. 2009. Teori Motivasi dan pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara


(1)

improve dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dibuat maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran improve dapat meningkatkan aktivitas belajar pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu ?

2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran improve dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu ?

E. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu melalui penerapan model pembelajaran improve.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu melalui penerapan model pembelajaran improve.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan bagi peneliti dalam menggunakan model pembelajaran improve dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu. 2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi dalam


(2)

efisien dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu.

3. Sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi civitas akademis fakultas ilmu sosial di UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :

1. Hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran improve dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan Susu T.P. 2012/2013, hal ini dapat dilihat pada setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dari 21,89% (kriteria cukup) menjadi 24,75% (kriteria baik dan baik sekali).

2. Hasil belajar siswa setelah dilaksanakan dengan model pembelajaran improve pada siklus I diperoleh sebesar 61,11% atau 22 siswa, sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan yaitu hasil belajar siswa yang diperoleh sebesar 32 siswa atau 88,89%. Jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 27%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberi saran kepada pembaca antara lain:

1. Sebaiknya guru dapat menerapkan dan menerapkan model pembelajaran improve dalam proses kegiatan belajar mengajar disekolah, terutama terhadap materi pembelajaran yang lebih membutuhkan ketelitian dan pengahayan yang lebih khusus. Hal itu bertujuan agar aktivitas dan hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.

2. Disarankan bagi guru yang akan menggunakaan metode improve learning agar memahami secara pasti tentang metode ini serta efesiensinya terhadap materi yang akan diajarkan supaya dapat memberikan hasil yang lebih baik.


(4)

3. Dalam penerapan model pembelajaran improve, guru dapat menerapkan beberapa tehnik pembelajaran tidak hanya dengan ceramah atau diskusi namun dapat juga dengan metode lain seperti mengamati dan meneliti.

4. Bagi pembaca yang ingin menggali lebih lanjut tentang metode pembelajaran improve atau yang berhubungan dengan metode improve learning dapat menggunakan karya tulis ini sebagai bahan acuan serta perbandingan agar dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik lagi.

5. Penulis mengharapkan kiranya karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan peneliti pada khususnya, serta menyarankan bagi pembaca yang ingin membuat karya tulis yang berkaitan dengan metode pembelajaran improve learning agar dapat mengembangkan metode pembelajaran ini baik ketika melaksanakan penelitian dikelas.

6. Penulis juga mengaharapkan masukan yang positif dan membangun dari segenap pembaca agar kedepannya penulis dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik lagi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Z. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru.Bandung: Yrama Widya. Blom, Benyamin S. (1975). Taxonomi Of Educational Objective dalam

Suprojono.2010. interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: raja grafindo Persada Darnati (2008) Upaya peningkatan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Problem Posing

Pada Pembelajaran Matematika. Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 4 No.1

Daulay, Effendi (2008) Penerapan strategi cooperative learning untuk menghadapi ujian nasional bahasa inggris. Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, Volume 1

Diedrich. B. Paul. (1967). Educational Psycology dalam Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Djamarah, syaiful Bahari dan Aswan Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Glover, Derek dan Sue Law. 2005. Improving Learning, Jakarta: Grasindo Hamalik, Oemar.2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Herdian.2009. Model Pembelajaran Improve

Ibrahim, Nurdin. 2009. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer terhadap Hasil Belajar. Vol. 15, No.1, Januari 2009

Latifah, Yunia Rahmawati (2008) Implementasi Improving Learning dengan metode Diskusi Kelompok sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika Kelas VIII E SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Lie, Anita.2008. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia

Ludgren. Suprijono. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: PSMS UNESA Rohani, Ahmat. 2007. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: rineka Cipta

Sanjaya, Wina.2008. strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana


(6)

Sugiono. 2007. Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Subandio. 2008. Implementasi Improving Learning dengan Teknik Inquiry. Surakarta. UNS Uno, Hamzah. 2009. Teori Motivasi dan pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VA SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 67

PENERAPAN MODEL PELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS X DI SMA NEGERI 1 BLANGPEGAYON TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 24

PENGARUH BELAJAR MANDIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS X SMA AN-NIZAM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 2 21

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBINAAN MORAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTANOPAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 24

PENERAPAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURUUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS X SMAN 1 PANGARIBUAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 22

EFEKTIVITAS METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 2 19

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS XI SMA KALAM KUDUS MEDAN PADA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 3 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IPA-2 Di SMA N 1 Tasikmalaya.

0 5 65

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 17