PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBINAAN MORAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTANOPAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

(1)

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DALAM PEMBINAAN MORAL SISWA KELAS X SMA

NEGERI I KOTANOPAN TAHUN

PELAJARAN 2012/2013

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Wilda Nora NIM 309311056

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Wilda Nora. 309311056. Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Moral Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kotanopan Tahun Pelajaran 2012/2013. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembinaan moral siswa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal yang terdiri dari 5 kelas. Dengan jumlah populasi 200 orang. Dengan melihat jumlah populasi yang jumlahnya lebih dari 100 orang maka penulis mengambil sebagian siswa untuk dijadikan sampel. Sebanyak 40 orang yang ditetapkan secara acak sederhana (Random Sampling). Alat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan adalah Obsevasi, dan Angket. Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini dengan rumus statistik sederhana (persentase).

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berperan dalam pembinaan moral siswa. siswa tersebut sudah mengetahui dan menerapkan pengertian, maksud, isi Pancasila dan bagaimana menjadikannya sebagai pandangan hidup dan pengendalian diri dari setiap tindakan dan perbuatannya. Terlihat pada sikap dan tingkah laku dan tata bahasa yang selalu mematuhi segala peraturan-peraturan yang ada di sekolah dan juga di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tepat waktu yang direncanakan.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugat akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi ini diberi judul “Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Moral Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kotanopan Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr.H.Restu MS., selaku Dekan FIS

3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H., dan Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum Selaku Ketua dan sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Buha Simamora., SH,MH, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberi dukungan kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbingan-bimbingan, serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, Msi., selaku dosen pembimbing akademik penulis yang telah memberi dukungan kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbingan-bimbingan, serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Sri Hadiningrum,SH.M.Hum., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, petunjuk dan sarannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.


(7)

7. Bapak Dra. Rosnah Siregar, SH,M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, petunjuk dan sarannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kepada seluruh Dosen Jurusan PP-Kn FIS Unimed.

9. Kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kotanopan ibu Annagian,S.Pd, beserta guru dan staf pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data demi kesempurnaan skripsi ini.

10. Teristimewa dan tercinta saya sampaikan kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa, membesarkan, membimbing dan memberikan semangat dengan penuh kasih sayang serta pengorbanan yang tiada taranya, buat Ayahanda Mhd. Taon Nasution,S.Pd, dan Ibunda Nuriah Daulay,S.Pd. 11. Buat abang saya Khairul Saleh Nasution,S.Pd dan adik Hamdi Hidayat

Nasution Dan Rudi Hambali Nasution yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Kepada Bapak Jon di jurusan PPKn yang telah banyak membantu penulis

dalam administrasi yang dibutuhkan mehasiswa/i dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Buat Sahabat Karibku Sartika Sari Anggreni Marpaung yang selalu menjadi sahabat terbaik dan setiaku, yang setia memberikan dukungan, motivasi dan menguatkan penulis akan banyak hal.

14. Dan buat teman- temanku Qadarifa yang menjadi sahabat terbaikku di Unimed.

15. Teman – teman seperjuangan stambuk 2009 kelas A dan B Ekstensi dan Reguler serta teman-teman seluruh Mahasiswa/i PPKn yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

16. Adik – adik para siswa kelas X SMA Negeri 1 Kotanopan Kabupaten Madina Tahun Pelajaran 2012/2013 yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan angket.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.


(8)

Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama bagi penulis sendiri. Amin ...Ya...Rabbal Alamin.

Medan, Juni 2013 Penulis

Wilda Nora


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Karangka Teori ... 9

1. Pengertian Peran dan Guru ... 9

2. Pengertian PKn ... 11

3. Pengertian Moral ... 14

4. Pembinaan Moral ... 17

5. Peranan Guru dalam Pembinaan Moral Siswa ... 19


(10)

C. Hipotesis... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Lokasi Penelitian... 24

B. Populasi Dan Sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 25

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 26

1. Variabel Penelitian ... 26

2. Definisi Operasional ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data... 27

1. Observasi... 27

2. Angket... 27

E. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 34

C. Pengujian Hipotesis ... 54

D. Analisis Data Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dalam pembelajaran PKn sering menerapkan dan menanamkan nilai-

nilai yang terkandung dalam pancasila ... 33

Tabel 2. Pembelajaran PKn bisa menuntut anda untuk dapat mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari ... 34

Tabel 3. Guru PKn anda sudah menjalankan tugas guru sebagaimana tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2005 ... 35

Tabel 4. Makna yang didapat siswa setelah belajar PKn ... 36

Tabel 5. Dalam pembelajaran PKn sering dibahas tentang upaya pemecahaan masalah yang terjadi dikalangan siswa ... 38

Tabel 6. Hambatan dalam pembelajaran PKn ... 39

Tabel 7. Pembelajaran PKn sangat jelas... 41

Tabel 8. Guru menegur siswa yang curang atau ribut ... 42

Tabel 9. Pembelajaran PKn sering dikaitkan dengan tindakan moral ... 43

Tabel 10. Tingkah laku siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam pancasila ... 44

Tabel 11. Isi materi pembelajaran PKn berpengaruh merubah sikap dan perilaku siswa... 45

Tabel 13. Merasa nyaman dengan menerapkan nilai-nilai pancasila atau hanya tuntutan dari guru PKn saja ... 47

Tabel 14. Cara guru PKn dalam menanamkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam pancasila ... 49

Tabel15. Setelah belajar PKn, siswa sudah bisa memiliki keterampilan mengamalkan dan melestarikan pancasila dan UUD 1945 ... 50


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket 2. Nota Tugas

3. Surat Izin Penelitian Dari Jurusan 4. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas

5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Tempat Penelitian 6. Surat Keterangan Telah Menyerahkan Skripsi dari Tempat Penelitian 7. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan UNIMED

8. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian 9. Surat Keterangan dari Laboratorium PP-Kn

10.Surat Keterangan Penyerahan Buku dan Tidak Ada Masalah dengan Perpustakaan Fakultas

11.Pernyataan Keaslian Tulisan 12.Daftar Riwayat Hidup


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan Bangsa Indonesia, yaitu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mengusahakan untuk mencerdaskan kehidupan pendidikan nasional. Sebagai perwujudan cita-cita nasional tersebut telah diterbitkan dalam pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa serta bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupaan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pembaharuan sistem pendidikan memerlukan strategi tertentu. Menurut Zuriah (2007:15) Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, meliputi:

1. Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia.

2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. 3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

4. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikat pendidikan yang memberdayakan. 5. Pendekatan koprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan. 6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik.

7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan.

8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata. 9. Pelaksanaan wajib belajar.

10. Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan. 11. Pemberdayaan peran serta masyarakat.

12. Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat.

13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional.


(14)

2

Dengan strategi tersebut diharapkan visi,misi dan tujuan pendidikan nasional dapat terwujud secara efektif dengan melibatkan berbagai pihak secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan kerangka dasar strategi dan arah pendidikan yang jelas diharapkan mutu pendidikan di Indonesia semakin meningkat dan tidak terus-menerus terpuruk seperti saat ini.

Menurut Zuriah (2007:10) Tuntutan untuk menyelenggarakan pendidikan budi pekerti ataupun pendidikan moral, terutama didasarkan pertimbangan 3 hal

sebagai berikut: “Melemahnya ikatan keluarga serta kecenderungan negatif di

dalam kehidupan remaja dan suatu kebangkitan kembali dari perlunya nilai-nilai

etik, moral, dan budi pekerti”.

Dalam mencapai harapan dan cita-cita di atas, tugas guru pendidikan kewarganegaraan menjadi sangat krusial dan menentukan dalam pembinaan moral siswa.

Hadi (2002:21) mengatakan bahwa: “Dewasa ini pelaksanaan pendidikan

moral di sekolah diberikan melalui pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) dan pendidikan agama akan tetapi masih tampak kurang pada keterpaduan

dalam model dan strategi dan pembelajaran”.

Pembinaan moral dalam lingkungan sekolah dapat dilihat dari bagaimana menjaga hubungan yang sangat vital antara pengetahuan dan tindakan. Moral muncul disaat seorang berpikir tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan. Moral melibatkan pengujian terhadap berbagai sikap dan perasaan yang dimiliki oleh seseorang. Moral menyangkut masalah mengenai


(15)

3

keputusan-keputusan yang berkaitan dengan apa yang ada pada diri seseorang tersebut.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter baik serta setia kepada bangsa dan negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.

Pembinaan moral dilakukan dengan cara menanamkan nilai moral yang tercakup dalam Pancasila atau berusaha untuk mengembangkan pola perilaku seseorang sesuai dengan kehendak masyarakatnya. Kehendak ini berwujud moralitas atau kesusilaan yang berisi nilai-nilai dan kehidupan yang berada dalam masyarakat.

Pembinaan moral dalam Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya dapat diusahakan supaya guru PKn menjadi orang yang baik bagi penumbuhan dan pengembangan mental dan moral anak didik, di samping tempat pemberian pengetahuan, pendidikan keterampilan dan pengembangan bakat dan kecerdasan. Dengan kata lain, supaya sekolah atau khususnya guru PKn merupakan lapangan sosial bagi anak, di mana pertumbuhan mental, moral, sosial dan segala aspek kepribadian dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Berdasarkan pada fungsi tersebut, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus dinamis dan mampu menarik perhatian peserta didik. Guru PKn merupakan orang yang dapat membawa anak didik kepada pembinaan mental sehat, moral yang tinggi dan pengembangan bakat, sehingga anak itu dapat lega dan tenang dalam pertumbuhannya dan jiwanya tidak goncang. Kegoncangan jiwa dapat menyebabkan mudah terpengaruh oleh tingkah laku yang kurang baik.


(16)

4

Dengan demikian, sebagai guru PKn jangan hanya mementingkan prestasi tanpa dibarengi dengan peningkatan akhlak yang bermoral. Oleh karena itu, sebagai guru PKn peningkatan perestasi harus dibarengi dengan peningkatan akhlak dan penanaman nilai dan moral. Sebagai guru PKn harus memperhatikan dalam membina nilai moral dari siswa itu harus betul-betul menerapkan pengertian, maksud, isi Pancasila itu dan bagaimana menjadikannya sebagai pandangan hidup dan pengendalian diri dari setiap tindakan dan perbuatan kita. Apabila Pancasila telah dimengerti dan didudukkan dalam fungsi pengendali tingkah laku anak didik, maka pelaksanaan nilai moral dari Pancasila itu dalam hidup harus dimengerti dan diketahui. Usaha guru PKn dalam membina siswa menerapkan Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia, hendaknya nilai moral dari Pancasila itu betul-betul diketahui oleh setiap siswa. Maka peranan guru dalam pemberian mata pelajaran PKn dapat membantu dan membina moral siswa dalam arti pengetahuan, penghayatan, dan pengamalan nilai moral Pancasila dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara.

Jadi mengetahui dan memahami nilai-nilai Pancasila dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang utama untuk dapat mengendalikan tingkah laku demi ketenteraman hidup, tetapi di SMA Negeri 1 Kotanopan menurut pengamatan penulis tidak sepenuhnya seperti dinyatakan di atas ditandai dengan masih adanya siswa yang terlambat masuk sekolah,masih ada siswa yang tidak tepat waktu mengumpul tugas, siswa yang membolos, bahkan kurang menghargai guru.


(17)

5

Hal ini disebabkan pemahaman dan penerapan norma-norma yang berlaku di sekolah belum dipahami dan dilaksanakan dengan baik, inilah yang menjadi alasan penulis memberi judul peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembinaan moral siswa kelas X SMA Negeri 1 Kotanopan Tahun Pelajaran

2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Menurut Poerwadarminta (2000:294) mengatakan bahwa: “identifikasi

adalah menentukan atau menetapkan identitas, masalah adalah sesuatu yang harus

dipecahkan”. Jadi identifikasi masalah adalah menentukan suatu menetapkan

sesuatu yang harus dipecahkan mengingat dalam suatu penelitian banyak dijumpai permasalahan maka harus diberi penyelesaian.

Agar penelitian ini menjadi terarah dan jelas tujuannya maka perlu dipaparkan identifikasi masalahnya, yaitu sebagai berikut:

1. Peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam pembinaan moral siswa

2. Kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam upaya penanaman moral siswa melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Respon siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

C. Pembatasan Masalah

Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan karena mengingat luasnya masalah dalam penelitian ini, sesuai yang dikemukakan Nasution (2007:20) berikut ini:


(18)

6

Analisis masalah juga membatasi ruang lingkup masalah. Di samping itu masih perlu dinyatakan secara khusus batas-batas masalah agar penelitian lebih terarah. Lagi pula dengan demikian kita peroleh gambaran yang jelas, apabila penelitian itu dapat dianggap selesai dan berakhir. Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya.

Maka untuk mempermudah penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam pembinaan moral siswa.

2. Perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

D. Rumusan Masalah

Dalam buku pedoman penulisan skiripsi Unimed (2006:11), menyatakan:

“Perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian merupakan perumusan format

yang operasional dari masalah yang diteliti, isi masalah harus konsisten sesuai

dengan latar belakang dan ruang lingkup masalah”.

Berdasarkan pernyataan pedoman di atas maka penulis membuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan guru pendidikan kewarganegaraan dalam pembinaan moral siswa?

2. Bagaimana Perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?


(19)

7

E. Tujuan Penelitian

Sudah merupakan hal yang lazim bagi setiap orang yang melakukan penelitian terlebih dahulu melakukan tujuan apa yang hendak dicapai, sebab tanpa tujuan segala yang dilakukan akan membawa hasil yang sis-sia. Lebih lanjut seperti dikemukakan Nasution (2007:17) berikut ini:

Tiap penelitian harus mempunyai tujuan –tujuan yang harus dicapai. Tujuan bertalian erat dengan masalah yang dipilih serta analisis masalah itu. tidak ada ketentuan berapa banyak tujuan harus dicapai dalam suatu tesis. Banyak tujuan dapat mengakibatkan banyaknya waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembinaan moral siswa.

2. Untuk mengetahui Perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Secara akademik untuk menambah dan mengembangkan khasanah keilmuan peneliti dalam hal pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam pembinaan moral.

2. Secara teoritis dapat menambah wawasan dan informasi bagi guru-guru dan calon guru dalam membina moral siswa.


(20)

8

3. Bagi masyarakat secara praktis hasil penelitian ini sebagai informasi bahwa peran guru pendidikan kewarganegaraan sangat besar dalam pembinaan moral siswa.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Guru pendidikan kewarganegaraan sudah berperan dalam pembinaan moral siswa dapat dilihat dari usaha yang dilakukan guru pendidikan kewarganegaraan dalam pembinaan moral siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kotanopan seperti melalui pembelajaran, guru memberikan pemahaman tentang konsep tentang pendidikan nilai dan moral yang benar kepada siswa atau memahami nilai-nilai Pancasila dan siswa agar dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dan guru tidak hanya memberikan materi pelajaran kepada siswa, guru juga harus memberikan contoh sikap yang dapat di contoh siswa, dan sikap yang positif yang dapat mengarahkan siswa menjadi lebih baik.

2. Dengan usaha Guru pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan dan menerapkan moral siswa dapat dilihat dari sikap yang ditunjukkan siswa yang selalu mematuhi peraturan di sekolah serta tata bahasa yang digunakan siswa yang mencerminkan manusia bermoral.

B. Saran

1. Diharapkan agar guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan lebih mempertahankan profesionalismenya dalam mengajar agar dapat lebih meningkatkan pembinaan moral siswa dan memiliki wawasan yang luas


(22)

dalam menyampaikan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan kemampuan dalam mengembangkan metode pengajaran untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Diharapkan kepada orang tua agar lebih peduli dalam memperhatikan

kelangsungan pendidikan anak, baik di rumah maupun sekolah.

3. Diharapkan siswa memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan untuk mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, ini akan mempermudah pembinaan moral yang dilakukan guru.

4. Siswa harus lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


(23)

1

1

DAFTAR PUSTAKA

Alwi Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Azra, Azyumani. 2003. Demokrasi Hak Asasi Manusia dalam Masyarakat

Madani. Jakarta:p.Renada Media

Daradjat Zakiah. 2002. Membina Nilai-Nilai Moral Di Indonesia. Jakarta. PT Bulan Bintang.

Fakultas Ilmu Sosial.Unimed. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Hadi,Gunawan. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Erlangga

Husin, Suadi. 2009. Ilmu Kewarganegaraan. Laboratorium pendidikan Pancasila Fakultas ilmu sisial: unimed

Jhonson. 2000. Pengertian Peran Dan Guru dalam Pendidikan. http://www.google.co.id. Diakses : 15 februari 2013.

Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta. PT RajaGrafindo. Nasir. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Chalia Indonesia Nasution. S. 2007. Metode Research. Bandung: Bumi Aksara

Poerwadarminta. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak (peran moral, intelektual,

emosional dan sosial sebagai wujud integritas membangun jati diri.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Undang-Undang nomor 14 tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen

UUSPN ( SISDIKNAS). 2003. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Fokus Medan


(24)

Zuriah,Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif

Perubahan. Jakarta. PT Bumi Aksara


(1)

7

E. Tujuan Penelitian

Sudah merupakan hal yang lazim bagi setiap orang yang melakukan penelitian terlebih dahulu melakukan tujuan apa yang hendak dicapai, sebab tanpa tujuan segala yang dilakukan akan membawa hasil yang sis-sia. Lebih lanjut seperti dikemukakan Nasution (2007:17) berikut ini:

Tiap penelitian harus mempunyai tujuan –tujuan yang harus dicapai. Tujuan bertalian erat dengan masalah yang dipilih serta analisis masalah itu. tidak ada ketentuan berapa banyak tujuan harus dicapai dalam suatu tesis. Banyak tujuan dapat mengakibatkan banyaknya waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam

pembinaan moral siswa.

2. Untuk mengetahui Perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Secara akademik untuk menambah dan mengembangkan khasanah keilmuan peneliti dalam hal pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam pembinaan moral.

2. Secara teoritis dapat menambah wawasan dan informasi bagi guru-guru dan calon guru dalam membina moral siswa.


(2)

8

3. Bagi masyarakat secara praktis hasil penelitian ini sebagai informasi bahwa peran guru pendidikan kewarganegaraan sangat besar dalam pembinaan moral siswa.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Guru pendidikan kewarganegaraan sudah berperan dalam pembinaan moral siswa dapat dilihat dari usaha yang dilakukan guru pendidikan kewarganegaraan dalam pembinaan moral siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kotanopan seperti melalui pembelajaran, guru memberikan pemahaman tentang konsep tentang pendidikan nilai dan moral yang benar kepada siswa

atau memahami nilai-nilai Pancasila dan siswa agar dapat

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dan guru tidak hanya memberikan materi pelajaran kepada siswa, guru juga harus memberikan contoh sikap yang dapat di contoh siswa, dan sikap yang positif yang dapat mengarahkan siswa menjadi lebih baik.

2. Dengan usaha Guru pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan

dan menerapkan moral siswa dapat dilihat dari sikap yang ditunjukkan siswa yang selalu mematuhi peraturan di sekolah serta tata bahasa yang digunakan siswa yang mencerminkan manusia bermoral.

B. Saran

1. Diharapkan agar guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan lebih

mempertahankan profesionalismenya dalam mengajar agar dapat lebih meningkatkan pembinaan moral siswa dan memiliki wawasan yang luas


(4)

dalam menyampaikan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan kemampuan dalam mengembangkan metode pengajaran untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Diharapkan kepada orang tua agar lebih peduli dalam memperhatikan

kelangsungan pendidikan anak, baik di rumah maupun sekolah.

3. Diharapkan siswa memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan untuk mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, ini akan mempermudah pembinaan moral yang dilakukan guru.

4. Siswa harus lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


(5)

1

1

DAFTAR PUSTAKA

Alwi Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Azra, Azyumani. 2003. Demokrasi Hak Asasi Manusia dalam Masyarakat Madani. Jakarta:p.Renada Media

Daradjat Zakiah. 2002. Membina Nilai-Nilai Moral Di Indonesia. Jakarta. PT Bulan Bintang.

Fakultas Ilmu Sosial.Unimed. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Hadi,Gunawan. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Erlangga

Husin, Suadi. 2009. Ilmu Kewarganegaraan. Laboratorium pendidikan Pancasila Fakultas ilmu sisial: unimed

Jhonson. 2000. Pengertian Peran Dan Guru dalam Pendidikan.

http://www.google.co.id. Diakses : 15 februari 2013. Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta. PT RajaGrafindo. Nasir. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Chalia Indonesia Nasution. S. 2007. Metode Research. Bandung: Bumi Aksara

Poerwadarminta. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak (peran moral, intelektual,

emosional dan sosial sebagai wujud integritas membangun jati diri. Jakarta: PT Bumi Aksara

Undang-Undang nomor 14 tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen

UUSPN ( SISDIKNAS). 2003. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Fokus Medan


(6)

Zuriah,Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta. PT Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

PERANAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PENANAMAN NILAINILAI DEMOKRASI PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 BUKIT KEMUNING LAMPUNG UATARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 13

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 28 104

PERANAN MEDIA MASSA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA N 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 56

KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 52 64

PENGARUH KARAKTERISTIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP SIKAP SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS XI SMA NEGERI 2 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TP 2012/2013

2 31 84

PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 72

PERANAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI KEJUJURAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 22 62

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEBANGSAAN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 32 77

AFIKS PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

7 29 56

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIMPANG PEMATANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

6 20 62