KEBIJAKAN YANG TEPAT UNTUK PENDIDIKAN YA

KEBIJAKAN YANG TEPAT UNTUK
PENDIDIKAN YANG BAIK
Nama: Yohanes Bosco D. R. Mawar
NIM: 14110241025
Prodi Kebijakan Pendidikan- Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan- Fakultas Ilmu
Pendidikan-Universitas Negeri Yogyakarta

Pendidikan itu sangat penting bagi setiap mahkluk yang bernama
manusia. Dengan pendidikan seseorang akan menjadi manusia yang
berpendidikan. Orang yang berpendidikan adalah orang yang memiliki
kemampuan intelektual yang baik, kemampuan emosional yang baik, dan
kemampuan spiritual yang baik pula. Ketiga hal itu yang sangat
dibutuhkan di dunia ini. Hal ini yang membuat tingkat urgensi dari sebuah
pendidikan meningkat. Karena penting, maka tak mengherankan kalau
benyak masyarakat yang peduli terhadapnya.
Kepedulian yang tinggi dari masyarakat terhadap pendidikan sudah
tertanam dalam jiwa masyarakat sejak dahulu kala. Misalnya pada masa
penjajahan. Walaupun kita harus mengakui, bahwa pendidikan pada masa
itu, masih berfondasikan atau brlandaskan pada kepentingan politik para
penjajah. Pendidikan pada masa itu didesain sedemikian rupa sehingga
mendudukung misi parah penjajah.

Setelah penjajah secara resmi mengangkat kaki dari bumi pertiwi, ditandai
dengan proklamasi kemerdekaan, Indonesia pun bangkit dan membangun
kembali reruntuhan pilar-pilar pendidikan. Pendidikan dijadikan sebagai
sebuah tujuan nasional Bangsa Indonesia yang harus dicapai. Hal ini dapat
kita lihat dalam preambule UUD 1945, yaitu:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahateraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada:

1

ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Untuk mencapai salah satu tujuan nasional bangsa kita tersebut,

tentunya kita harus menempuh langkah-langkah strategis, dan metodemetode yang tepat. Kedua hal ini menjadi bagian yang terkandung di
dalam kebijakan pendidikan (educational policy). Sudah banyak
kebijakan-kebijakan yang dihasilkan dan diterapkan dalam dunia
pendidikan kita. Semuanya itu selalu berubah seiring perubahan zaman,
perubahan sistem pemerintahan, dan pergantian pemimpin. Hal ini sangat
berpengaruh baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap
sistem pendidikan di negeri kita ini. Sampai saat ini, hal itu masih terjadi
bahkan menjadi rutinitas setiap periode. Fakta-fakta ini cukup memperkuat
bukti, bahwa sampai saat ini Bangsa Indonesia masih mencari langkahlangkah strategis dan metode-metode yang tepat untuk diterapkan di dalam
sistem pendidikan kita, agar terwujud salah satu tujuan nasional Bangsa
Indonesia, yaitu: mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia, kebijakan adalah rangkaian
konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang
pemerintahan, organisasi, dan sebagainya). Sedangkan pendidikan
menurutnya adalah perbuatan mendidik. Jadi, kebijakan pendidikan itu
adalah segalah sesuatu yang menjadi rangkaian konsep dan asas yang
menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu perbuatan
mendididk.

Istilah kebijakan dalam dunia pendidikan sering disebut dengan
istilah perencanaan
tentang

pendidikan (educational

pendidikan (master

plan

of

planning), rencana
education),

induk

pengaturan

pendidikan (educational regulation), kebijakan tentang pendidikan (policy

of education) namun istilah-istilah tersebut itu sebenarnya memiliki

2

perbedaan isi dan cakupan makna dari masing-masing yang ditunjukan
oleh istilah tersebut (Arif Rohman, 2009: 107-108).
Dari pemaparan di atas, dapat kita ketahui bahawa peran kebijakan
pendidikan (educational policy) sangat penting dalam mencapai tujuan
nasional Bangsa Indonesia. Dia seakan menjadi ujung tombak di suatu
perubahan di dalam dunia pendidikan.
Ada sebuah pepatah Bahasa Latin yang berbunyi: “tempora mutantur et nos
mutamur in illis”, yang berarti waktu terus berubah dan kita pun turut
berubah di dalamnya. Pepatah ini sangat mendulang realitas pendidikan kita
saat ini, dimana selalu berubah dari waktu ke waktu. Menurut catatan sejarah,
Bangsa Indonesia sudah banyak melakukan perubahan-perubahan di dalam sistem
pendidikannya. Yang paling tampak dalam perubahan itu adalah kurikulumnya.
Perubahan itu dilatarbelakangi oleh pergantian zaman, pergantian sitem
pemerintahan, dan pergantian pemimpin bangsa. Sejak Indonesia merdeka sampai
dengan penerapan Kurikulum 2013, negeri ini telah memiliki sekian banyak
kurikulum, yakni: 1) Rencana Pelajaran 1947, 2) Rencana Pendidikan 1950, 3)

Rencana Pendidikan 1958, 4) Rencana Pendidikan 1964, 5) Kurikulum 1968, 6)
Kurikulum 1974, 7) Kurikulum 1978, 8) Kurikulum 1984, 9) Kurikulum 1994, 10)
Kurikulum 2004, dan 11) Kurikulum 2013. Hal ini menunjukan bahwa Bangsa
Indonesia

adalah

bangsa

yang

dinamis

dalam

proses

pengembangan

kurikulumnya. Apakah semua perubahan itu telah membantu masyarakat

Indonesia, dalam mewujudkan salah satu tujuan nasional Bangsa Indonesia, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa? Seperti apa kebijakan-kebijakan pendidikan
yang diharapkan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mewujudkan
tujuannya tersebut?
Kalau kita melihat benang merah dari setiap perubahan di bangsa kita ini,
sepintas akan tampak jelas oleh kita, bahwa perubahan-perubahan yang terjadi
dari waktu ke waktu itu, disebabkan karena Bangsa Indonesia ingin mencari
langkah-langkah yang strategis serta metode-metode yang tepat, dimana keduanya
itu memiliki sifat adaptif dan antisipatif. Tetapi yang menjadi pertanyaannya,
adalah: sudahkah langkah-langkah yang ditempuh dan metode-metode yang
diterapkan itu memiliki sifat adaptif dan antisipatif? Secara rasional dapat kita

3

katakan bahwa langkah-langkah dan metode-metode yang ada di bangsa kita ini
belum memiliki sifat adaptif dan antisipatif. Hal ini terbukti sangat jelas dari
fakta-fakta yang dibeberkan di atas, bahwa sejak kemerdekaannya Bangsa
Indonesia telah melakukan perubahan kurikulum pendidikannya sebanyak sebelas
kali. Kita juga harus mengakui bahwa sistem pendidikan kita yang belum stabil,
dan kebijakan-kebijakan pendidikan yang diterapkan di bangsa ini yang belum

sepenuhnya memiliki unsur adaptif dan antisipatif

itu, sangat berpengaruh

terhadap pencapaian hasil dari proses pendidikan kita yang rata-ratanya masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu untuk memperbaiki hasil dan untuk
mencapai kesempurnaan dari proses yang ada, sangat dibutuhkan suatu perhatian
khusus pada kebijakan-kebijakan pendidikan yang dapat dengan mudah
menyesuaikan (diri) dengan keadaan (kebijakan yang adaptif), dan kebijakankebijakan pendidikan yang bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang (akan)
terjadi (kebijakan yang antisipatif).
Pendidikan sangat penting di dalam kehidupan kita. Sehingga tak
mengherankan, kalau pendidikan selalu mendapat perhatian ekstra dari berbagai
pihak. Salah satu tujuan nasional Bangsa Indonesia juga, adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan itu kita harus mampu merumuskan
sebuah kebijakan yang di dalamnya terdiri dari langkah-langkah dan metodemetode yang memiliki sifat adaptif dan antisipatif.
Banyak kebijakan-kebijakan yang sudah dan sementara diterapkan di dalam
dunia pendidikan kita. Namun tidak sedikit dari kebijakan-kebijakan itu yang
mengalami kegagalan. Hal ini bukan saja karena kita keliru dalam
menerapkannya, tetapi juga karena kita telah gagal dalam merumuskan arah atau
orientasi, dan gagal dalam menentukan langkah-langkah dan metode-metode dari

kebijakan-kebijakan itu. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan itu,
kita harus menentukan suatu orientasi yang baik, serta berusaha untuk
menerapkan langkah-langkah dan metode-metode yang memiliki sifat adaptif dan
antisipatif di dalam kebijakan-kebijakan pendidikan kita.

4

Daftar Pustak:
Sumarsono Mestoko. 1986. Pendidikan di Indonesia dari Jaman ke Jaman.
Jakarta: Balai Pustaka.
Y.B Mangunwijaya. 2003. Impian dari Yogyakarta. Jakarta: Kompas.
Chan, Stevan M. 2002. Pendidkan Liberal. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

5