Hubungan Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Chapter III VI

48

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional,

menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional. Bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,
tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada (Arikunto, 2013).
3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan.
Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian
sejenis dan ditemukannya masalah komitmen organisasi dan motivasi kerja dengan

kinerja perawat pelaksana.
3.2.2

Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan setelah penyusunan proposal yaitu pada bulan

Juli – Desember Tahun 2016.
3.3

Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana

yang bekerja di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan. Berdasarkan data rekam
medik tahun 2016 jumlah perawat sebanyak 148 orang.

48
Universitas Sumatera Utara

49


Pada saat melakukan penelitian hanya didapatkan sebanyak 116 orang sampel
dikarenakan terdapat perawat dalam keadaan cuti dan tidak bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini.
3.4

Metode Pengumpulan Data
Ada dua aspek dalam pengumpulan data yaitu: alat pengumpulan data dan

metode pengumpulan data. Semua data dikumpulkan dengan menggunakan alat
yang sudah disediakan yaitu kuesioner, dan metode pengumpulan data tambahan
lembar observasi. Kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu data demografi, kuesioner
komitmen organisasi, motivasi kerja dan kuesioner kinerja perawat pelaksana.
Kuesioner komitmen organisasi yang terdiri dari 24 pernyataan yang dikembangkan
berdasarkan ide Meyer & Allen (1991), dibagi menjadi tiga bagian yaitu affective
commitment sebanyak 8 pernyataan, contuniance commitment sebanyak 8
pernyataan dan normative commitment sebanyak 8 pernyataan. Terdiri dari 22
pernyataan postif dan 2 pernyataan negatif. Kuesioner motivasi kerja 30 pernyataan
dikembangkan berdasarkan teori motivasi dua faktor oleh Federick Hezberg (1952),
yaitu motivasi ekstrinsik terdiri dari 15 pernyataan dan motivasi intrinsik terdiri dari
15 pernyataan. Terdiri dari 26 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif.

Kuesioner kinerja dikembangkan berdasarkan ide Gomes (2003), yang terdiri dari
28 pernyataan subvariabel antara lain adalah kuantitas kerja, kualitas kerja,
pengetahuan tentang pekerjaan, kreativitas, kerjasama, tanggung jawab dan
inisiatif. Terdiri dari 21 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif.

Universitas Sumatera Utara

50

3.5

Uji Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Tujuan dari Content Validity Index (CVI) adalah untuk
menilai relevansi dari masing-masing item terhadap apa yang akan di ukur oleh
peneliti. Uji validitas dilakukan pada 3 orang yang expert di bidang penelitian yang
dilakukan oleh 2 orang expert dari rumah sakit dan 1 orang expert dari pendidikan.
Para expert menganalisa dan menilai kuesioner penelitian tentang komitmen

organisasi dan motivasi kinerja dengan kinerja. Berdasarkan hasil uji Content
Validity Index (CVI) expert diperoleh bahwa hasil CVI 24 item pernyataan
komitmen organisasi adalah 0,98, CVI 30 item pernyataan motivasi kerja adalah
0,91 dan CVI 28 item pernyataan kinerja adalah 0,80.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan uji
statistik cronbach alpha. Uji reliabilitas dilaksanakan di Rumah Sakit Martha
Friska Brayan, instrumen di uji coba kepada 30 orang perawat dan pasien di Ruang
Rawat Inap. Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner bahwa nilai Cronbach
Alpha untuk komitmen organisasi yaitu 0,803, untuk kuesioner motivasi kerja yaitu
0,715 dan untuk kuesioner kinerja yaitu 0,729. Dengan hasil tersebut kuesioner
dinyatakan reliabel.

Universitas Sumatera Utara

51

3.6


Variabel dan Definisi Operasional
Variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah semua variabel

yang terkandung dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Variabel tersebut adalah
komitmen organisasi (variabel independen), motivasi kerja (variabel independen)
dan kinerja perawat (variabel dependen)
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian Hubungan Komitmen Organisasi dan Motivasi
Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan.
No Variabel
Defenisi
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil
Operasional
Ukur
Variabel
Independen
Dengan
1

Komitmen
Komitmen
Kuesioner
Kurang
Organisasi
organisasi adalah
mengukur
baik
penerimaan yang
variabel
(skor
kuat perawat
komitmen
24-32),
terhadap tujuan dan
organisasi
Cukup
nilai-nilai
sebanyak 24
baik

organisasi, dan
pernyataan:
(skor
individu berupaya
serta berkarya dan
Affective
33-64),
memiliki hasrat
commitment
Baik
yang kuat untuk
(no 1 s/d 8),
(skor
tetap bertahan
contuniance
65-96).
diorganisasi
commitment
tersebut.
(no 9 s/d 16),

Persepsi perawat
dan normative
pelaksana
mengenai
commitment
komitmen
(no 17 s/d 24).
organisasi yaitu;
affective
commitment,
contuniance
commitment dan

Skala
Ukur

Skala
Ordinal

Universitas Sumatera Utara


52

2

3

Motivasi
Kerja

Variabel
Dependen
Kinerja
Perawat
Pelaksana

normative
commitment
Motivasi kerja
merupakan hasil

sejumlah proses
yang bersifat
internal atau
eksternal bagi
seorang perawat,
yang menyebabkan
timbulnya sikap
antusiasme dan
persistensi dalam
hal melaksanakan
kegiatan- kegiatan
tertentu. Faktor
yang memotivasi
yaitu ekstrinsik dan
intrinsik

Kinerja perawat
adalah prestasi
kerja yang
ditunjukan oleh

perawat pelaksana
dalam
melaksanakan
tugas-tugas asuhan
keperawatan
sehingga
menghasilkan
output yang baik
kepada customer
(organisasi, pasien,
perawat sendiri).
Persepsi perawat
pelaksana

Dengan
Kuesioner
mengukur
seluruh
variabel
motivasi kerja
sebanyak 30
pernyataan;
motivasi
ekstrinsik (no 1
s/d 15) dan
motivasi
intrinsik (no 16
s/d 30).

Kurang Skala
baik
Ordinal
(skor
30-60),
Cukup
baik
(skor
61-90),
Baik
(skor
91-120)

Dengan
Kuesioner
mengukur
variabel
kinerja perawat
sebanyak 28
pernyataan (no
1 s/d 28).

Kurang Skala
Ordinal
baik
(skor
28-45),
Cukup
baik
(skor
45-73),
Baik
(skor
74-112)

Universitas Sumatera Utara

53

mengenai kinerja
perawat tentang;
kuantitas kerja,
kualita kerja,
pengetahuan,
kreativitas,
kerjasama,
tanggung jawab
dan inisiatif.

3.7 Metode Pengukuran
Instrumen pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
terstruktur yang dikembangkan berdasarkan komponen variabel komitmen
organisasi, motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana. Berdasarkan tujuan
penelitian, peneliti membuat karakteristik kuesioner dengan tiga kelompok jenis
kuesioner sebagai berikut:
1. Kuesioner Komitmen Organisasi
Kuesioner ini mengukur komitmen organisasi perawat pelaksana
berdasarkan persepsi dari perawat pelaksana sendiri. Alat ukur yang digunakan
adalah alat ukur Organizational Commitment Questionnare (OCQ) yang
dikembangkan oleh Allen & Meyer (1997). Alat ukur ini mengukur tiga
komponen yang terdapat dalam komitmen organisasi, yaitu komponen afektif,
komitmen kontinuans dan komitmen normatif. Kuesioner terdiri dari tiga bagian
yaitu data demografi, kuesioner komitmen organisasi, motivasi kerja dan
kuesioner kinerja perawat pelaksana. Kuesioner komitmen organisasi yang terdiri
dari 24 pernyataan yang dikembangkan berdasarkan ide Meyer & Allen (1991),

Universitas Sumatera Utara

54

dibagi menjadi tiga bagian yaitu affective commitment sebanyak 8 pernyataan,
contuniance commitment sebanyak 8 pernyataan dan normative commitment
sebanyak 8 pernyataan. Terdiri dari 22 pernyataan postif dan 2 pernyataan negatif.
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala. Skala yang dijadikan
alat ukur dapat dengan mudah mengungkap indikator yang hendak di ukur dengan
stimulus berupa pernyataan tanpa disadari oleh subjek yang bersangkutan karena
jawaban yang diberikan subjek bersifat refleksi (Azwar, 2012). Metode pengkuran
menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu gejala atau fenomena sosial. Skala Likert digunakan untuk mengukur
komitmen organisasi yang terdiri atas 4 pilihan jawaban yang menggunakan SS
(sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju), dimana
setiap pernyataan diberi range skor 1 sampai 4 dengan ketentuan sebagai berikut:
untuk pernyataan positif: (4) sangat setuju, (3) setuju, (2) tidak setuju, (1) sangat
tidak setuju dan untuk pernyataan negatif: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju,
(3) setuju, (4) sangat setuju (Sugiyono, 2000).
2. Kuesioner Motivasi Kerja
Kuesioner ini mengukur motivasi kerja perawat pelaksana berdasarkan
persepsi dari perawat pelaksana sendiri. Terdiri dari 30 (tiga puluh) item pernyataan
yang dikembangkan berdasarkan konsep teori dari Hezberg (1952). Diantaranya
motivasi ekstrinsik terdiri dari 15 pernyataan dan motivasi intrinsik terdiri dari 15
pernyataan. Terdiri dari 26 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif.

Universitas Sumatera Utara

55

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala, skala yang dijadikan
alat ukur dapat dengan mudah mengungkap indikator yang hendak di ukur dengan
stimulus berupa pernyataan tanpa disadari oleh subjek yang bersangkutan karena
jawaban yang diberikan subjek bersifat refleksi (Azwar, 2012). Metode pengukuran
menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu gejala atau fenomena sosial. Skala Likert digunakan untuk mengukur
motivasi kerja yang terdiri atas 4 pilihan jawaban yang menggunakan SS (sangat
setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju ), dimana setiap
pernyataan diberi range skor 1 sampai 4 dengan ketentuan sebagai berikut: untuk
pernyataan positif: (4) sangat setuju, (3) setuju, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak
setuju dan untuk pernyataan negatif: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)
setuju, (4) sangat setuju (Sugiyono, 2000).
3. Kuesioner Kinerja
Kuesioner ini mengukur kinerja perawat pelaksana berdasarkan persepsi
dari perawat pelaksana sendiri, yang dikembangkan berdasarkan konsep teori dari
Gomes (2003). Kuesioner berjumlah 28 (dua puluh delapan) pernyataan, terdiri dari
28 pernyataan subvariabel antara lain adalah kuantitas kerja, kualitas kerja,
pengetahuan tentang pekerjaan, kreativitas, kerjasama, tanggung jawab, inisiatif.
Terdiri dari 21 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif.

Universitas Sumatera Utara

56

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala. Skala yang dijadikan
alat ukur dapat dengan mudah mengungkap indikator yang hendak di ukur dengan
stimulus berupa pernyataan tanpa disadari oleh subjek yang bersangkutan karena
jawaban yang diberikan subjek bersifat refleksi (Azwar, 2012). Metode pengukuran
menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu gejala atau fenomena sosial. Pada variabel kinerja perawat pelaksana
pemberian skor pada jawaban SL (Selalu) = 4, SR (Sering) = 3, KD (Kadangkadang) = 2 dan TD (Tidak pernah) = 1, kemudian dikategorikan menjadi tiga
kategori yaitu; Kurang baik bila skor/nilai jawaban= 28-45, Cukup baik bila skor
jawaban= 46-73 dan Baik bila skor= >74, berdasarkan rumus Sturges
(Supranto,2000). Ridwan (2006) juga mengatakan apabila skor tertinggi dan
terendah sudah dapat ditentukan, dilanjutkan dengan menggunakan range.
Kemudian hasil rentang dikelompokkan menjadi baik, cukup baik dan kurang baik.
Selanjutnya jumlah rentang cukup dibagi 3 (tiga) untuk mendapatkan batas nilai
baik, cukup baik dan kurang baik.

Universitas Sumatera Utara

57

3.8 Pengolahan Data dan Metode Analisa Data
3.8.1 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Editing
Pada proses editing ini, peneliti memeriksa kuesioner untuk memastikan
bahwa tiap-tiap variabel penilaian dan memberikan hasil terhadap masalah yang
diteliti. Setelah selesai dilakukan pengeditan/pengecekan data kemudian data
diklasifikasikan berdasarkan aspek pengukuran (Azwar & Prihartono, 2003). Pada
tahap ini dilakukan pengecekan kelengkapan isian, hasil kuesioner.
b. Coding
Peneliti memberikan simbol-simbol tertentu dalam bentuk angka untuk
setiap jawaban untuk mempermudah pengolahan data sesuai dengan defenisi dan
kategori yang ditetapkan oleh peneliti.
c. Entry data
Pada langkah proses ini peneliti memasukkan data ke dalam komputer untuk
keperluan analisis dengan menggunakan program komputer.
d. Proccessing
Data hasil penilaian tiap-tiap variabel pada lembar observer dalam bentuk
“kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program atau software komputer.

Universitas Sumatera Utara

58

e. Cleaning
Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program
komputer guna menghindari terjadinya kesalahan pada pemasukkan data, untuk
selanjutnya dianalisis menggunakan komputer.
3.8.2 Metode Analisis Data
Analisa data dilakukan setelah semua data dikumpulkan oleh peneliti dan
diperiksa satu persatu. Setiap data dan pernyataan dalam kuesioner diberi kode
untuk mempermudah proses tabulasi dan analisa data. Analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi yang
berkaitan dengan karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin, lama kerja
dan pendidikan terakhir. Variabel penelitian yaitu komitmen organisasi, motivasi
kerja dan kinerja perawat.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilaksanakan untuk menilai hubungan antara variabel
independen (komitmen organisasi dan motivasi kerja) dengan variabel dependen
(kinerja). Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi spearmen yaitu
analisis bivariat yang berguna untuk menguhubungkan variabel independen
dengan variabel dependen. Bila nilai p < 0,05 berarti adanya hubungan komitmen
organisasi dan motivasi kerja dengan kinerja perawat pelaksana dan bila p > 0,05
maka disimpulkan tidak ada hubungan komitmen organisasi dan motivasi kerja
dengan kinerja perawat pelaksana.

Universitas Sumatera Utara

59

3.9

Pertimbangan Etik
Penelitian ini sudah mendapat persetujuan dari komisi etik penelitian

Bidang Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Dengan
memperhatikan aspek-aspek etika penelitian yang meliputi: informed consent,
anonymity dan confidentiality dengan uraian sebagai berikut:
3.9.1

Informed Consent
Sebelum dilakukan pengumpulan data, setiap responden terlebih dahulu

menandatangani lembar persetujuan responden (informed consent) setelah
mendapatkan penjelasan tentang tujuan dan pelaksanaan penelitian ini.
3.9.2

Anonimity
Memberikan jaminan terhadap identitas diri dalam penggunaan subjek

penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar
kuesioner yang akan dibagikan untuk diisi jawaban oleh responden.
3.9.3

Confidentiality
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, informasi dalam penelitian ini semata-mata hanya untuk
kepentingan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

60

BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1. Karasteristik Perawat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di RSU. Imelda Pekerja
Indonesia Medan, berikut akan ditunjukkan karakteristik identitas perawat
pelaksana berdasarkan usia, jenis kelamin, lama kerja dan pendidikan terakhir dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1.
Karakteristik Perawat di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016
(n=116).
Identitas
f
%
Usia
21-26
83
71,6
27-32
27
23,3
33-39
6
5,2
Jenis Kelamin
Perempuan
85
73,3
Laki-Laki
31
26,7
Lama Kerja
1-5
102
87,9
6-10
14
12,1
Pendidikan Terakhir
D-III Keperawatan
107
92,2
Sarjana Keperawatan + Ners
9
7,8

60
Universitas Sumatera Utara

61

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki usia
dari 21-26 tahun sebanyak 83 orang (71,6%), berdasarkan jenis kelamin mayoritas
perawat adalah perempuan sebanyak 85 orang (73,3%), berdasarkan lama kerja
mayoritas responden memiliki pengalaman kerja 1-5 tahun yaitu sebanyak 102
orang (87,9%) dan berdasarkan tingkat pendidikan adalah mayoritas D-III
Keperawatan sebanyak 107 (92,2%).

4.2 . Uji Asumsi
Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yaitu untuk
memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki
ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Salah satu uji asumsi yang
dilakukan adalah asumsi normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah
distribusi data dengan menggunakan berdistribusi normal dengan nilai angka
signifikan p > 0,05. Maksud asumsi normalitas adalah variabel Y berdistribusi
normal untuk tiap pengamatan variabel X yang dapat diketahui dari plot residual.
Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas atau apabila angka signifikan
p>0,05 maka data berdistribusi normal. Uji asumsi normalitas digunakan untuk
menguji apakah data subjek penelitian mengikuti suatu distribusi normal statistik.
Setelah dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmorov Smirnov ditemukan data
berdistribusi normal dimana memiliki nilai p>0,05. Hasil uji Kolmogrov Smirnov
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

62

Tabel 4.2.
Uji Normalitas Data Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja (n=116).
p
Komitmen Organisasi
0,082
Motivasi Kerja
0,083
Kinerja
0,068
Berdasarkan hasil Tabel 4.2. menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p)
untuk komitmen organisasi sebesar 0,082, untuk motivasi kerja 0,083 dan untuk
kinerja sebesar 0,068, nilai p untuk kedua variabel > 0,05, maka disimpulkan data
berdistribusi normal.

4.3. Hasil Analisis Univariat
4.3.1. Komitmen Organisasi Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja
Indonesia Medan
Hasil dari keseluruhan komitmen organisasi perawat pelaksana di RSU.
Imelda Pekerja Indonesia Medan dikategorikan dalam tabel distribusi frekuensi
komitmen organisasi berikut ini:
Tabel 4.3.
Distribusi Frekuensi Komitmen Organisasi Perawat Pelaksana di RSU. Imelda
Pekerja Indonesia Medan (n=116).
No
Komitmen Organisasi
f
%
1
Kurang Baik
7
6,0
2
Cukup Baik
41
35,3
3
Baik
68
58,6
Jumlah
116
100,0

Universitas Sumatera Utara

63

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.3. menunjukkan
bahwa paling banyak perawat pelaksana memiliki komitmen organisasi dalam
kategori baik sebesar 58,6%.
Pada tabel berikut akan dipaparkan jawaban perawat pelaksana tentang
pernyataan komitmen organisasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4.
Distribusi Jawaban Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tentang Komitmen Afektif (n=116).
Jawaban
Jumlah
No Pernyataan
STS
TS
S
SS
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
1 Saya
membanggakan
rumah sakit
(10) (8,6) (20) (17.2) (47) (40.5) (39) (33.6) (116) (100.0)
kepada orang
lain diluar
rumah sakit.
2 Saya benarbenar merasakan
seakan-akan
permasalahan
(16) (13.8) (33) (28.4) (34) (29.3) (33) (28.4) (116) (100.0)
organisasi
adalah
permasalahan
saya sendiri.
3 Saya berfikir
saya tidak akan
mudah menjadi
terikat dengan
organisasi lain (22) (19.0) (26) (22.4) (22) (19.0) (46) (39.7) (116) (100.0)
seperti saya
terikat dengan
organisasi ini.
4 Saya merasa
menjadi bagian
dari keluarga
(12) (10.3) (23) (19.8) (41) (35.3) (40) (34.5) (116) (100.0)
pada organisasi
ini.
5 Saya merasa
(12) (10.3) (38) (32.8) (29) (25.0) (37) (31.9) (116) (100.0)
terikat secara

Universitas Sumatera Utara

64

No

Pernyataan

STS
f
%

TS

Jawaban
S
f
%

SS

Jumlah

f
%
f
%
f
%
emosional pada
organisasi ini.
6 Organisasi ini
memiliki arti
(13) (11.2) (24) (20.7) (41) (35.3) (38) (32.8) (116) (100.0)
yang sangat
besar bagi saya.
7 Saya
mempunyai rasa
memiliki yang (18) (15.5) (20) (17.2) (58) (50.0) (20) (17.2) (116) (100.0)
kuat terhadap
organisasi.
8 Saya akan
sangat bahagia
menghabiskan (15) (12.9) (38) (32.8) (35) (30.2) (28) (24.1) (116) (100.0)
sisa karir saya
di organisasi ini.

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa untuk pernyataan yang paling banyak
dijawab “Sangat Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 3 sebesar 19,0%.
Pernyataan yang paling banyak dijawab “Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 5
dan 8 sebesar 32,8%. Pernyataan yang paling banyak dijawab “Setuju” yaitu
pernyataan nomor 7 sebesar 50.0% dan pernyataan yang paling banyak dijawab
untuk “Sangat Setuju” yaitu pernyataan nomor 3 sebesar 39,7%.
Tabel 4.5.
Distribusi Jawaban Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tentang Komitmen Berkelanjutan (n=116).
Jawaban
Jumlah
Pernyataan
STS
TS
S
SS
No
f
%
F
%
f
%
f
%
f
%
9 Saya khawatir
terhadap apa yang
mungkin terjadi
(7) (6,0) (42) (36,2) (33) (28,4) (34) (29,3) (116) (100,0)
jika saya berhenti
dari pekerjaan saya
tanpa memiliki

Universitas Sumatera Utara

65

No

10

11

12

13

14

15

Pernyataan

STS
f
%

pekerjaan lain yang
serupa
Akan sangat berat
bagi saya untuk
meninggalkan
organisasi ini
(13)
sekarang,
sekalipun saya
menginginkannya
Banyak hal dalam
kehidupan saya
akan terganggu
jika saya
memutuskan ingin (13)
meninggalkan
organisasi ini
sekarang
Akan terlalu
merugikan saya
untuk
(13)
meninggalkan
organisasi ini
sekarang
Saat ini tetap
bekerja di
organisasi ini
merupakan
(18)
kebutuhan
sekaligus juga
keinginan saya
Saya merasa
bahwa saya
memiliki sedikit
(13)
pilihan ingin
meninggalkan
organsisasi ini
Salah satu akibat
serius
meninggalkan
organisasi ini
(15)
adalah langkanya
peluang bekerja di
tempat lain

TS
F
%

Jawaban
S
f
%

SS
f
%

Jumlah
f

%

(11,2) (36) (31,0) (40) (34,5) (27) (23,3) (116) (100,0)

(11,2) (36) (31,0) (37) (31,9) (30) (25,9) (116) (100,0)

(11,2) (24) (20,7) (49) (42,2) (30) (25,9) (116) (100,0)

(15,5) (25) (21,6) (45) (38,8) (28) (24,1) (116) (100,0)

(11,2) (41 (35,3) (34) (29,3) (28) (24,1) (116) (100,0)

(12,9) (22) (19,0) (44) (37,9) (35) (30,2) (116) (100,0)

Universitas Sumatera Utara

66

No

Pernyataan

STS
f
%

TS
F
%

Jawaban
S
f
%

SS
f
%

Jumlah

f
%
16 Salah satu alasan
utama saya
melanjutkan
bekerja untuk
organisasi ini
adalah bahwa
meninggalkan
organisasi akan
membutuhkan
(7) (6,0) (23) (19,8) (58) (50,0) (28) (24,1) (116) (100,0)
pengorbanan
pribadi yang besar,
organisasi lain
mungkin tidak
akan sesuai dengan
keseluruhan
manfaat yang saya
dapat disini.

Tabel 4.5. menunjukkan bahwa untuk pernyataan yang paling banyak
dijawab “Sangat Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 18 sebesar 15,5%.
Pernyataan yang paling banyak dijawab “Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 9
sebesar 36,2%. Pernyataan yang paling banyak dijawab “Setuju” yaitu pernyataan
nomor 16 sebesar 50.0% dan pernyataan yang paling banyak dijawab untuk “Sangat
Setuju” yaitu pernyataan nomor 15 sebesar 30,2%.
Tabel 4.6.
Distribusi Jawaban Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tentang Komitmen Normatif (n=116).
Jawaban
Jumlah
STS
TS
S
SS
No Pernyataan
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
17 Saya pikir
sekarang orang
terlalu sering
(13) (11,2) (37) (31,9) (29) (25,0) (37) (31,9) (116) (100,0)
berpindah dari
organisasi satu

Universitas Sumatera Utara

67

No

18

19

20

21

Pernyataan
ke organisasi
lain
Saya tidak
percaya bahwa
seseorang
harus selalu
loyal terhadap
organisasinya
Berpindah dari
organisasi satu
ke organisasi
lain tampaknya
tidak etis bagi
saya.
Salah satu
alasan utama
untuk
melanjutkan
bekerja pada
organisasi ini
adalah bahwa
saya percaya
loyalitas adalah
penting dan
oleh karena itu
saya merasa
tetap bekerja
di rumah sakit
merupakan
kewajiban
moral.
Jika saya
memperoleh
tawaran
pekerjaan yang
lebih baik di
organisasi lain,
saya tidak akan
merasa bahwa
tawaran
tersebut
merupakan
alasan yang

STS
f
%

TS
f

%

Jawaban
S
f
%

Jumlah

SS
f

%

f

%

(16) (13,8) (45) (38,8) (23) (19,8) (32) (27,6) (116) (100,0)

(20) (17,2) (22) (19,0) (48) (41,4) (26) (22,4) (116) (100,0)

(16) (13,8) (24) (20,7) (45) (38,8) (31) (26,7) (116) (100,0)

(11) (9,5) (42) (36,2) (27) (23,3) (36) (31,0) (116) (100,0)

Universitas Sumatera Utara

68

No

Pernyataan

STS
f
%

TS

Jawaban
S
f
%

SS

Jumlah

f
%
f
%
f
%
tepat untuk
meninggalkan
organisasi saya.
22 Saya dididik
untuk percaya
terhadap nilai (14) (12,1) (13) (11,2) (61) (52 ,6) (28) (24,1) (116) (100,0)
tetap setia pada
satu organisasi.
23 Yang lebih
baik saat ini
adalah ketika
orang tetap
(9) (7,8) (35) (30,2) (48) (41,4) (24) (20,7) (116) (100,0)
bekerja di satu
organisasi
sepanjang karir
mereka.
24 Saya tidak
berfikir bahwa
menjadi
karyawan yang
tetap setia pada
(19) (16,4) (44) (37,9) (38) (32,8) (15) (12,9) (116) (100,0)
sebuah
organisasi
merupakan
tindakan yang
bijaksana.

Tabel 4.6. menunjukkan bahwa untuk pernyataan yang paling banyak
dijawab “Sangat Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 19 sebesar 17,2%.
Pernyataan yang paling banyak dijawab “Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 18
sebesar 38,8%. Pernyataan yang paling banyak dijawab “Setuju” yaitu pernyataan
nomor 19 dan 23 sebesar 41,4% dan pernyataan yang paling banyak dijawab untuk
“Sangat Setuju” yaitu pernyataan nomor 17 sebesar 31,9%.

Universitas Sumatera Utara

69

4.3.2. Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia
Medan
Hasil dari keseluruhan motivasi kerja perawat pelaksana di RSU. Imelda
Pekerja Indonesia Medan dikategorikan dalam tabel distribusi frekuensi motivasi
kerja berikut ini:
Tabel 4.7.
Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja
Indonesia Medan (n=116).
No
Motivasi Kerja
f
%
1
Kurang Baik
5
4,3
2
Cukup Baik
44
37,9
3
Baik
67
57,8
Jumlah
116
100,0

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.7 menunjukkan
bahwa paling banyak perawat pelaksana memiliki motivasi kerja dalam kategori
baik sebesar 57,8%.
Pada tabel berikut akan dipaparkan jawaban perawat pelaksana tentang
pernyataan motivasi kerja selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8.
Distribusi Jawaban Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tentang Motivasi Intrinsik (n=116).
Jawaban
Jumlah
STS
TS
S
SS
No Pernyataan
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
1 Saya
mengerjakan
tugas-tugas
(2) (1,7) (24) (20,7) (47) (40,5) (43) (37,1) (116) (100,0)
yang diberikan
kepada saya
2 Saya
mempelajari
(3) (2,6) (22) (19,0) (36) (31,0) (55) (47,4) (116) (100,0)
bagaimana
menyelesaikan

Universitas Sumatera Utara

70

No

3

4

5

6

7

8

Pernyataan
tugas-tugas
baru
merupakan
kegiatan yang
bermanfaat
Saya mampu
untuk
menyelesaikan
pekerjaan saya
sebaik orang
lain
Biasanya saya
akan mendapat
penghargaan
untuk prestasi
kerja saya
yang menonjol
Tugas-tugas
dalam
pekerjaan
memberikan
tantangan
seperti yang
saya harapkan
Saya merasa
bahwa apapun
yang saya
lakukan dalam
pekerjaan,
akan berhasil
dengan baik
Meskipun
harus bekerja
secara optimal,
saya merasa
tidak sia-sia
karena ada
manfaatnya
Saya selalu
berusaha agar
kepentingankepentingan
saya yang lain

STS
f
%

TS
f

%

Jawaban
S
f
%

Jumlah

SS
f

%

f

%

(3) (2,6) (26) (22,4) (34) (29,3) (53) (45,7) (116) (100,0)

(1) (0,9) (28) (24,1) (48) (41,4) (39) (33,6) (116) (100,0)

(4) (3,4) (17) (14,7) (65) (56,0) (30) (25,9) (116) (100,0)

(14) (12,1) (15) (12,9) (37) (31,9) (50) (43,1) (116) (100,0)

(2) (1,7) (20) (17,2) (40) (34,5) (54) (46,6) (116) (100,0)

(5) (4,3) (23) (19,8) (37) (31,9) (51) (44,0) (116) (100,0)

Universitas Sumatera Utara

71

No

9

10

11

12

13

14

Pernyataan
tidak
mengganggu
pekerjaan saya
Senang
rasanya
apabila
diberitahukan
akan mendapat
imbalan untuk
hal yang saya
kerjakan
Sedikit sekali
penghargaan
yang saya
peroleh atas
prestasi yang
menonjol
Pekerjaan saya
sangat
membantu
mencapai
kebahagiaan
pribadi saya
Saya tidak
suka untuk
memberikan
usaha secara
optimal dalam
melaksanakan
pekerjaan
Pekerjaan saya
menuntut lebih
banyak usaha
daripada
bayaran yang
saya terima
Saya
memperoleh
bantuan dari
atasan saya,
apabila saya
membutuhkan
nya

STS
f
%

TS
f

%

Jawaban
S
f
%

Jumlah

SS
f

%

f

%

(7) (6,0) (20) (17,2) (63) (54,3) (26) (22,4) (116) (100,0)

(3) (2,6) (40) (34,5) (39) (33,6) (34) (29,3) (116) (100,0)

(2) (1,7) (20) (17,2) (59) (50,9) (35) (30,2) (116) (100,0)

(8) (6,9) (49) (42,2) (22) (19,0) (37) (31,9) (116) (100,0)

(4) (3,4) (29) (25,0) (46) (39,7) (37) (31,9) (116) (100,0)

(11) (9,5) (20) (17,2) (43) (37,1) (42) (36,2) (116) (100,0)

Universitas Sumatera Utara

72

No

Pernyataan

STS
f
%

TS

Jawaban
S
f
%

SS

Jumlah

f
%
f
%
f
%
15 Saya merasa
sulit
mendapatkan
bantuan yang
saya butuhkan (3) (2,6) (46) (39,7) (32) (27,6) (35) (30,2) (116) (100,0)
dari orang lain
untuk
menyelesaikan
pekerjaan saya

Tabel 4.8. menunjukkan bahwa untuk pernyataan yang paling banyak
dijawab “Sangat Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 6 sebesar 12,1%.
Pernyataan yang paling banyak dijawab “Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 12
sebesar 42,2%. Pernyataan yang paling banyak dijawab “Setuju” yaitu pernyataan
nomor 5 sebesar 56.0% dan pernyataan yang paling banyak dijawab untuk “Sangat
Setuju” yaitu pernyataan nomor 2 sebesar 47,4%.
Tabel 4.9.
Distribusi Jawaban Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tentang Motivasi Ekstrinsik (n=116).
Jawaban
Jumlah
No Pernyataan
STS
TS
S
SS
f %
f
%
f
%
f
%
f
%
16 Kebijakan
rumah sakit
membantu saya
(3) (2,6) (18) (15,5) (54) (46,6) (41) (35,3) (116) (100,0)
dalam
menyelesaikan
pekerjaan saya.
17 Saya
memperoleh
sejumlah
(7) (6,0) (22) (19,0) (46) (39,7) (41) (35,3) (116) (100,0)
tunjangan
kesejahteraan
yang

Universitas Sumatera Utara

73

No

18

19

20

21

22

23

Pernyataan
menguntungkan
dari rumah sakit
Rasanya banyak
orang yang
dapat
mengungguli
saya dalam
pekerjaan
Saya ingin
mempertimbang
kan dengan
serius untuk
meninggalkan
pekerjaan saya
Saya merasa
benar-benar
tidak tertantang
dalam pekerjaan
saya sekarang
ini
Atasan saya
jarang
mengatakan
sesuatu apabila
saya telah
menyelesaikan
pekerjaan
dengan baik
Saya tidak suka
terhadap
tekanan-tekanan
yang saya
rasakan dalam
pekerjaan
Kebijakan
rumah sakit
sering
menghambat
saya untuk
menyelesaikan
pekerjaan
dengan sebaikbaiknya

STS
f %

TS
f

%

Jawaban
S
f
%

Jumlah

SS
f

%

f

%

(2) (1,7) (25) (21,6) (54) (46,6) (35) (30,2) (116) (100,0)

(2) (1,7) (31) (26,7) (37) (31,9) (46) (39,7) (116) (100,0)

(9) (7,8) (38) (32,8) (30) (25,9) (39) (33,6) (116) (100,0)

(3) (2,6) (52) (44,8) (23) (19,8) (38) (32,8) (116) (100,0)

(3) (2,6) (21) (18,1) (49) (42,2) (43) (37,1) (116) (100,0)

(3) (2,6) (53) (45,7) (20) (17,2) (40) (34,5) (116) (100,0)

Universitas Sumatera Utara

74

No

Pernyataan

24 Atasan saya
jarang
memberikan
bantuan yang
saya perlukan
25 Saya yakin
akan mendapat
kenaikan
jabatan jika saya
bekerja keras
26 Saya suka
mengambil
resiko pada
pekerjaan saya
dengan
mencoba ide-ide
yang baru
27 Apa yang saya
kerjakan sangat
membosankan
28 Saya
bertanggung
jawab terhadap
hasil-hasil
pekerjaan saya
29 Saya bertahan
pada pekerjaan
saya, karena
menyenangkan
30 Saya kadang
mendapat
bantuan dari
orang lain untuk
menyelesaikan
pekerjaan saya

STS
f %

TS
f

%

Jawaban
S
f
%

Jumlah

SS
f

%

f

%

(4) (3,4) (32) (27,6) (37) (31,9) (43) (37,1) (116) (100,0)

(3) (2,6) (41) (35,3) (23) (19,8) (49) (42,2) (116) (100,0)

(4) (3,4) (42) (36,2) (41) (35,3) (29) (25,0) (116) (100,0)

(3) (2,6) (56) (48,3) (26) (22,4) (31) (26,7) (116) (100,0)

(5) (4,3) (30) (25,9) (47) (40,5) (34) (29,3) (116) (100,0)

(4) (3,4) (22) (19,0) (55) (47,4) (35) (30,2) (116) (100,0)

(6) (5,2) (20) (17,2) (70) (60,3) (20) (17,2) (116) (100,0)

Tabel 4.9. menunjukkan bahwa untuk pernyataan yang paling banyak
dijawab “Sangat Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 20 sebesar 7,8%.
Pernyataan yang paling banyak dijawab “Tidak Setuju” yaitu pernyataan nomor 27
sebesar 48,3%.

Universitas Sumatera Utara

75

Pernyataan yang paling banyak dijawab “Setuju” yaitu pernyataan nomor 30
sebesar 60.3% dan pernyataan yang paling banyak dijawab untuk “Sangat Setuju”
yaitu pernyataan nomor 25 sebesar 42,2%.

4.3.3. Kinerja Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Hasil dari keseluruhan kinerja perawat pelaksana di RSU. Imelda Pekerja
Indonesia Medan dikategorikan dalam tabel distribusi frekuensi kinerja perawat
pelaksana berikut ini:
Tabel 4.10.
Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia
Medan (n=116).
No
Kinerja
f
%
1
Kurang Baik
5
4,3
2
Cukup Baik
40
34,5
3
Baik
71
61,2
Jumlah
116
100,0

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 4.10 menunjukkan
bahwa paling banyak perawat pelaksana memiliki kinerja dalam kategori baik
sebesar 61,2%.
Pada tabel berikut akan dipaparkan jawaban perawat pelaksana tentang
pernyataan kinerja, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.11.
Distribusi Jawaban Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tentang Kinerja (n=116).
Jawaban
Jumlah
Pernyataan
TP
J
K
S
No
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
1 Saya mampu
mengerjakan
(4) (3,4) (25) (21,6) (49) (42,2) (38) (32,8) (116) (100,0)
pekerjaan sesuai

Universitas Sumatera Utara

76

No

Pernyataan

TP
f

2

3

4

5

6
7

8

9

rencana asuhan
yang ditentukan
Pada jam
istirahat saya
mengevaluasi
pekerjaan saya
dan
mempersiapkan
diri untuk
melanjutkan
pekerjaan
Saya akan
melakukan
pekerjaan saya
sampai
tuntas/selesai
Saya
menetapkan
rencana asuhan
dalam bekerja
Saya melakukan
asuhan sesuai
dengan
kompetensi yang
saya miliki
Saya bekerja
dengan disiplin
Saya
memberikan
pelayanan
keperawatan
dengan
membedakan
status sosial
Saya
menyelesaikan
pekerjaan sesuai
dengan standar
prosedur
operasional
Dalam bekerja,
saya mengacu
pada landasan

J
%

f

%

Jawaban
K
f
%

Jumlah

S
f

%

f

%

(5) (4,3) (27) (23,3) (40) (34,5) (44) (37,9) (116) (100,0)

(6) (5,2) (34) (29,3) (35) (30,2) (41) (35,3) (116) (100,0)

(6) (5,2) (35) (30,2) (26) (22,4) (49) (42,2) (116) (100,0)

(13) (11,2) (23) (19,8) (47) (40,5) (33) (28,4) (116) (100,0)

(20) (17,2) (18) (15,5) (29) (25,0) (49) (42,2) (116) (100,0)

(16) (13,8) (29) (25,0) (41) (35,3) (30) (25,9) (116) (100,0)

(11) (9,5) (28) (24,1) (31) (26,7) (46) (39,7) (116) (100,0)

(14) (12,1) (31) (26,7) (40) (34,5) (31) (26,7) (116) (100,0)

Universitas Sumatera Utara

77

No

Pernyataan

TP
f

10

11

12

13

14

15

16

17

pengetahuan
yang saya miliki
Sebelum
melakukan
tugas, terlebih
dahulu saya
memahami
materi
pekerjaannya
Saya memahami
dengan baik
asuhan yang
saya berikan
Saya menolak
mengikuti
pelatihan yang
menunjang
pekerjaan saya
Saya
mempelajari
sesuatu yang
baru untuk
mengasah
keahlian
Ketika
mendapatkan
permasalahan
atau kesulitan
saya meminta
petunjuk dari
atasan
Saya
mengantisipasi
sesuatu dalam
bekerja sebelum
timbul
permasalahan
Saya mengambil
keputusan yang
ceroboh
Dalam
menjalankan
pekerjaan, saya

J
%

f

%

Jawaban
K
f
%

Jumlah

S
f

%

f

%

(8) (6,9) (33) (28,4) (40) (34,5) (35) (30,2) (116) (100,0)

(7) (6,0) (21) (18,1) (59) (50,9) (29) (25,0) (116) (100,0)

(29) (25,0) (28) (24,1) (30) (25,9) (29) (25,0) (116) (100,0)

(13) (11,2) (26) (22,4) (43) (37,1) (34) (29,3) (116) (100,0)

(15) (12,9) (27) (23,3) (26) (22,4) (48) (41,4) (116) (100,0)

(7) (6,0) (29) (25,0) (41) (35,3) (39) (33,6) (116) (100,0)

(11) (9,5) (39) (33,6) (44) (37,9) (22) (19,0) (116) (100,0)

(16) (13,8) (20) (17,2) (47) (40,5) (33) (28,4) (116) (100,0)

Universitas Sumatera Utara

78

No

Pernyataan

TP
f

18

19

20

21

22

23

24

bekerja secara
baik dengan
siapa pun
Saya menilai
bahwa pekerjaan
orang lain tidak
lebih baik
daripada yang
saya lakukan
Saya membina
hubungan baik
dengan sesama
perawat dan
tenaga kesehatan
lain di rumah
sakit
Saya beusaha
menghindari
adanya
complain/
keluhan orang
lain atas
pekerjaan saya
Saya
mendahulukan
kepentingan
tugas dari
kepentingan
pribadi
Saya tidak
mengindahkan
peraturan dan
tata tertib rumah
sakit
Saya
menghindari
perilaku tidak
terpuji dalam
menjalankan
tugas saya
Saya
mengingkari
sumpah jabatan

J
%

f

%

Jawaban
K
f
%

Jumlah

S
f

%

f

%

(11) (9,5) (30) (25,9) (46) (39,7) (29) (25,0) (116) (100,0)

(10) (8,6) (37) (31,9) (23) (19,8) (46) (39,7) (116) (100,0)

(13) (11,2) (39) (33,6) (23) (19,8) (41) (35,3) (116) (100,0)

(15) (12,9) (45) (38,8) (24) (20,7) (32) (27,6) (116) (100,0)

(16) (13,8) (30) (25,9) (41) (35,3) (29) (25,0) (116) (100,0)

(17) (14,7) (38) (32,8) (17) (14,7) (44) (37,9) (116) (100,0)

(26) (22,4) (26) (22,4) (32) (27,6) (32) (27,6) (116) (100,0)

Universitas Sumatera Utara

79

No

Pernyataan

TP
f

25

26

27

28

dalam
menjalankan
tugas saya
Saya berusaha
mengatasi
kesulitan dalam
bekerja sesuai
dengan
kemampuan
saya
Saya kembali
mencari
referensi apabila
menjumpai ilmu
yang tidak saya
pahami
Saya
mempunyai
berinisiatif
untuk belajar
mandiri dalam
rangka
meningkatkan
keterampilan
saya
Saya melakukan
tugas sesuai
dengan uraian
tugas dan
kewenangan
saya.

J
%

f

%

Jawaban
K
f
%

Jumlah

S
f

%

f

%

(9) (7,8) (44) (37,9) (32) (27,6) (31) (26,7) (116) (100,0)

(10) (8,6) (43) (37,1) (27) (23,3) (36) (31,0) (116) (100,0)

(12) (10,3) (38) (32,8) (28) (24,1) (38) (32,8) (116) (100,0)

(20) (17,2) (30) (25,9) (30) (25,9) (36) (31,0) (116) (100,0)

Tabel 4.11. menunjukkan bahwa untuk pernyataan yang paling banyak
dijawab “Tidak Pernah” yaitu pernyataan nomor 12 sebesar 25,0%. Pernyataan
yang paling banyak dijawab “Jarang” yaitu pernyataan nomor 21 sebesar 38,8%.

Universitas Sumatera Utara

80

Pernyataan yang paling banyak dijawab “Kadang” yaitu pernyataan nomor 11
sebesar 50.9% dan pernyataan yang paling banyak dijawab untuk “Selalu” yaitu
pernyataan nomor 4 dan 6 sebesar 42,2%.

4.4. Hasil Analisis Bivariat
4.4.1. Hubungan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Perawat Pelaksana
Untuk mengetahui hubungan komitmen organisasi dengan kinerja perawat
pelaksana maka dengan menggunakan analisis korelasi Spearman. Hasil dari uji
korelasi Spearman antara komitmen organisasi dengan kinerja perawat pelaksana
di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.12.
Hasil Uji Korelasi Spearman Komitmen Organisasi dengan Kinerja Perawat
Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan (n=116).
Correlations
Komitmen
organisasi
Spearman's rho Komitmen
organisasi

Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
n
Kinerja
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
n
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Kinerja

1.000

.642**

.
116

.000
116

.642**

1.000

.000
116

.
116

Dari hasil uji korelasi Spearman diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000
< 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi
dengan kinerja perawat pelaksana. Hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi
sebesar 0,642 yang termasuk kedalam kategori kuat (0,60-0,799).

Universitas Sumatera Utara

81

4.4.2. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana
Untuk mengetahui hubungan komitmen organisasi dengan kinerja perawat
pelaksana maka dengan menggunakan analisis korelasi Spearman. Hasil dari uji
korelasi Spearman antara motivasi kerja dengan kinerja perawat pelaksana di RSU.
Imelda Pekerja Indonesia Medan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.13.
Hasil Uji Korelasi Spearman motivasi kerja dengan kinerja perawat pelaksana di
RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan (n=116).
Correlations
Motivasi
Kerja
Kinerja
Spearman's rho Motivasi Kerja
Correlation
1.000
.339 **
Coefficient
Sig. (2-tailed)
.
.000
n
116
116
Kinerja
Correlation
.339 **
1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed)
.000
.
n
116
116
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2 tailed).

Dari hasil uji korelasi Spearman diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000
< 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi
dengan kinerja perawat pelaksana. Hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi
sebesar 0,339 yang termasuk kedalam kategori rendah (0,20-0,399).

Universitas Sumatera Utara

82

BAB 5
PEMBAHASAN

5.1. Komitmen Organisasi Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja
Indonesia Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap komitmen organisasi,
diperoleh hasil komitmen organisasi perawat pelaksana di RSU. Imelda Pekerja
Indonesia Medan, menunjukkan bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki
komitmen organisasi dalam kategori baik sebanyak 68 orang (58,6%).
Sumber daya manusia merupakan faktor penentu yang sangat penting bagi
keefektifan berjalannya sebuah kegiatan dalam suatu organisasi. Keberhasilan dan
kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat
kompetensi, profesionalisme, dan juga komitmennya terhadap bidang pekerjaan
yang ditekuninya (Sidharta & Meily, 2011). Komitmen organisasi (organizational
commitment) mencerminkan tingkatan dimana seseorang mengenali sebuah
organisasi dan terikat pada tujuan-tujuannya. Ini adalah sikap kerja yang penting
karena orang-orang yang memiliki komitmen diharapkan bisa menunjukkan
kesediaannya untuk bekerja lebih keras demi mencapai tujuan organisasi dan
memiliki hasrat yang lebih besar untuk tetap bekerja disuatu perusahaan (Kritner
dan Kinicki, 2014).

82

Universitas Sumatera Utara

83

Jennifer M. George dan Gareth R. Jones (2012), yang mengungkapkan
bahwa komitmen organisasi yaitu komitmen pada saat karyawan tersebut masuk
menjadi anggota suatu organisasi, senang, percaya, dan merasa baik berada di
organisasi tersebut. Kemudian ketika karyawan sudah tidak memiliki komitmen
dan keinginan yang besar untuk berada di suatu organisasi tetapi mereka
memikirkan penghasilan yang ditinggalkan terlalu besar seperti (kehilangan
senioritas, keamanan kerja, pensiun, tunjangan kesehatan, dan sebagainya).
Sedangkan Newstrom memberikan pengertian yang sama antara organizational
commitment dengan employee loyalty, yaitu sebagai suatu tingkatan di mana
pekerja mengidentifikasi dengan organisasi dan ingin melanjutkan secara aktif
berpartisipasi

di dalamnya.

Pekerja

mengidentifikasi dengan

organisasi

menunjukkan bahwa pekerja bercampur dengan baik dan sesuai dengan etika dan
harapan organisasi bahwa mereka mengalami perasaan kesetiaan dengan
perusahaan (Wibowo, 2015).
Dapat disimpulkan bahwa semakin baik komitmen organisasi perawat
pelaksana maka semakin baik hasil yang didapatkan dari pencapaian tujuan-tujuan
organisasi atau rumah sakit. Jika rumah sakit atau memiliki perawat yang
mempunyai komitmen tinggi maka kualitas rumah sakit akan semakin tinggi,
karena perawat tidak hanya sebatas pekerja namun merupakan bagian dari rumah
sakit itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara

84

5.2. Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia
Medan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap motivasi kerja,
diperoleh hasil motivasi kerja perawat pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia
Medan menunjukkan bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki motivasi kerja
dalam kategori baik sebanyak 67 orang (57,8%).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susan, et al (2012) motivasi
karyawan diperlukan agar mereka dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan baik. Riniwati (2011), secara matematik hubungan kinerja dan motivasi
dapat ditulis P = f (A.M) atau P = A x M. Performance (P) adalah fungsi (f) dari
ability level (A) dan degree of motivation (M). Peran motivasi dan kemampuan pada
prestasi kerja (kinerja) dapat dijelaskan sebagai berikut: kemampuan yang tinggi
dan didukung pula akan memberikan keragaman yang baik berupa produktivitas
yang lebih baik (produktif). Jika motivasi rendah dan kemampuan tinggi maka akan
terjadi dilema tentang apa tujuan dari organisasi dan apa peranan karyawan, serta
manfaat bagi karyawan. Jika motivasi tinggi tetapi kemampuan rendah, maka
diperlukan pelatihan bagi karyawan. Keadaannya akan menjadi lebih buruk jika
motivasi rendah dan kemampuan rendah maka produktivitas juga akan rendah”.
Pelayanan dalam organisasi harus mendorong individu dengan motivasi tinggi
untuk posisi garis depan untuk mendapatkan hasil kinerja yang lebih baik (Rajeev
& Jyoti, 2012).

Universitas Sumatera Utara

85

Dapat disimpulkan bahwa perawat pelaksana yang memiliki motivasi kerja
yang baik tentunya harus didukung dengan perhatian dari pihak rumah sakit. Oleh
sebab itu motivasi penting karena dengan motivasi setiap perawat mau bekerja keras
dan antusias untuk mencapai produktivitas tinggi. Dengan motivasi kerja yang baik,

maka hasil kerja yang dicapai akan menjadi lebih baik.

5.3. Kinerja Perawat Pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kinerja, diperoleh
hasil kinerja perawat pelaksana di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
menunjukkan bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki kinerja dalam kategori
baik sebanyak 71 orang (61,2%). Hasil penelitian Nikpeyma, et al (2014),
mengungkapkan bahwa sistem kinerja perawat dihadapkan dengan berbagai
masalah. Untuk menyelesaikan masalah tersebut organisasi atau yang bersangkutan
harus meningkatkan struktur, proses dan hasil kinerja, dalam rangka mencapai
tingginya kualitas perawatan pasien. Michael Amstrong (2010) mengemukakan
bahwa, “Performance is indeed often regarded as simply the outcomes achieved: a
record of a person’s accomplishments”. Pengertian tersebut bermakna bahwa,
kinerja memang sering dianggap hanya sebagai hasil yang dicapai dan catatan
prestasi seseorang. Kinerja dapat dianggap sebagai perilaku atau cara di mana
organisasi, tim dan individu melihat pekerjaan yang dilakukan.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Robbins dan Coulter (2012),
“Performance is the end result of an activity”. Pengertian tersebut bermakna bahwa,
kinerja adalah hasil akhir dari suatu kegiatan.

Universitas Sumatera Utara

86

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseoarng atau kelompok orang
dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar
hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika. (Mangkuprawira, 2011).
Kinerja karyawan seringkali dijadikan salah satu penilaian terhadap kinerja
perusahaan, karena karyawanlah yang menjadi penggerak dalam menjalankan
aktivitas perusahaan, terutama dalam perusahaan jasa pelayanan seperti rumah
sakit.
Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
komitmen untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Kinerja merujuk pada tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik, maka
kinerja dinyatakan baik dan sukses. Untuk itu manajemen rumah sakit sebagai suatu
organisasi harus berupaya untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan dan
harapan perawat untuk meningkatkan kinerjanya.

5.4. Hubungan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Perawat Pelaksana di
RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap hubungan
komitmen organisasi dengan kinerja perawat pelaksana di RSU. Imelda Pekerja
Indonesia Medan didapatkan nilai r sebesar 0,519 yang menunjukkan bahwa
kekuatan hubungan antara komitmen organisasi dengan kinerja perawat
pelaksana pada kategori “Sedang” dengan nilai p 0,00 < 0,05.

Universitas Sumatera Utara

87

Hal ini menjelaskan adanya hubungan yang signifikan antara kedua
variabel, arah hubungan adalah positif yaitu jika komitmen organisasi semakin
baik maka kinerja perawat pelaksana semakin tinggi. Kinerja dalam rumah sakit
sangat ditentukan oleh kualitas perawat yang memiliki komitmen. Hasil penelitian
sebelumnya yaitu penelitian Mahardika dan Guntur (2011) pada RSU PKU
Muhammadiyah Pekalongan kinerja perawat dipengaruhi oleh komitmen
organisasi. Komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Nilai t
hitung untuk variabel komitmen organisasi adalah 2,124 dengan hasil
signifikansinya 0,037