PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE “INSIDE OUTSIDE CIRCLE” PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUT THULAB BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2017\2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN

MELALUI METODE “INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE”

  

PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUT THULAB

BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN

KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

SITI SHOLECHAH

NIM: 115-13-012

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

MOTTO

) 94 ( ٍرَدَقِب ُهاَنْقَلَخ ٍءْيَش َّلُك اَّنِإ

  

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”

  (QS Al-Qamar : 49) Sumber : Kemenag, 2013 : 530

  

اوُداَدْزاَو َنيِنِس ٍةَئاِم َث َلََث ْمِهِفْهَك يِف اىُثِبَلَو

) 52 ( اًعْسِت

  

“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan

tahun (lagi).

  

  (QS. Al Kahfi : 25) Sumber : Kemenag, 2013 : 296

  Sukses bukanlah akhir, kegagalan tidaklah fatal : itu adalah keberanian untuk melanjutkan perhitungan (Winston Churchill) Hidup itu bagaikan nilai mutlak.

  Jika hasilnya negatif, tetap ambil positifnya

  

PERSEMBAHAN

  8. Keluarga Besar D’Emmerick Hotel Salatiga (Sutrisna, Indra, Nastangin, Jodi, Likin, Wibi, Liss, Akit, Agung, Ridwan, Anjani, Ipul) khususnya sahabat FBS yang selalu memberi dukungan.

  14. Alumni Bahasa MAN Salatiga yang selalu memberi semangat.

  13. Keluarga Besar IPSI TRISAKA Salatiga.

  12. Anak LICOS (Lighting Communitty Salatiga) dan HOBBIT ’S Salatiga.

  11. Sahabat Efek Senja Band yang selalu memberi dukungan.

  10. Keluarga besar Remaja Masjid Al-Hidayah Jurang Gunting Salatiga.

  9. Keluarga besar TPQ/Madin Al-Hidayah Jurang Gunting Salatiga.

  Iwan Hariyono, Faridatun Nisa’, Nelvi Indriana, Firmanto, Sumarsih, Ahmad Dumiati, Oza).

  Karya tulis ini kupersembahkan untuk:

  6. Teman-teman PGMI seperjuangan periode 2013.

  5. Almamater IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Hj. Siti Farikhah, M. Pd, selaku pembimbing skripsi. Dan semua dosen saya yang telah memberikan ilmu.

  3. Saudara-saudara saya dari Desa Kemetul (Ibnu, Amin, Yasin) dan dari Desa Sombron (Rudik, Anik, Dedik).

  2. Kakak-kakakku Edi Purnomo beserta anak dan istri (Yanti) dan Agus Sudarwanto beserta anak dan istri (Nur).

  1. Bapak (Sukarli) dan Ibu ( Juminem) atas do’a dan kasih sayangnya selama ini, semoga Allah selalu memberi ridhlo-Nya kepada beliau berdua.

  15. Keluarga besar MI Miftahut Thulab Brambang Karangawen Demak.

  

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Metode

  “Inside Outside Circle” (IOC) Pada Siswa Kelas IV MI Miftahut Thulab

  Brambang, Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018 bisa selesai.

  Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW semoga beliau selalu dirahmati Allah.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan sampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Hj. Siti Farikhah, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, dan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis.

  6. Bapak Hudallah, S.Pd. selaku MI Miftahut Thulab Desa Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

  7. Bapak Rofik Mansur A, S.Pd.I. selaku guru kelas IV MI Miftahut Thulab yang telah berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat berlangsung.

  8. Siswa siswi kelas IV MI Miftahut Thulab yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikiuti jalannya penelitian dengan sungguh- sungguh.

  9. Teman-teman PGMI angkatan 2013 yang telah berjuang bersama-sama.

  Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa yang bersifat membangun sangat penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.

  Salatiga, 5 September 2017 Penulis

  

ABSTRAK

  Sholechah, Siti. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi

  Hitung Campuran Melalui Metode “Inside Outside Circle” (IOC) Pada Siswa Kelas IV MI Miftahut Thulab Brambang, Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018 . Skripsi. Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar Matematika dan Metode “Inside Outside Circle”

  (IOC) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

  Matematika materi operasi hitung campuran melalui metode

  “Inside Outside

Circle” (IOC) pada siswa kelas IV MI Miftahut Thulab Brambang, Karangawen

  Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Miftahut Thulab Desa Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang berjumlah 30 siswa meliputi 16 siswa laki-laki dan 14 data menggunakan tes dan metode observasi (pengamatan). Instrumen berupa tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar, dan lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif IOC dapat meningkatkan hasil belajar siswa MI Miftahut Thulab Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2017/2018. Dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa pada siklus I terdapat 19 siswa (63,3%) tuntas belajar dan 11 siswa (36,7%) belum tuntas belajar dengan rata-rata 62,7. Siklus II terdapat 28 siswa (93,3%) siswa tuntas belajar dan 2 siswa (6,7%) belum tuntas belajar dengan rata-rata 75. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II 30 %.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR LOGO .......................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v MOTTO ........................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 6 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7 F. Definisi Operasional .................................................................... 8 G. Metode Penelitian ........................................................................ 11 H. Sistematika Penulisan .................................................................. 16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar

  1. Definisi Hasil Belajar ............................................................ 18

  2. Macam-macam Hasil Belajar .................................................. 20

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................. 23

  B. Pembelajaran Matematika

  1. Pengertian Matematika .......................................................... 31

  2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ......................... 32

  3. Operasi Hitung Campuran ..................................................... 35

  4. Metode

  Cooperatif Learning “Inside Outside Circle” ......... 39

  5. Kaitan Antara Pembelajaran Matematika dengan Metode

  “Inside Outside Circle” ..................................................................... 44

  A. Gambaran Umum MI Miftahut Thulab

  1. Profil MI Miftahut Thulab .................................................... 47

  2. Sejarah MI Miftahut Thulab Desa Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak ............................................ 47

  3. Letak Geografis ..................................................................... 48

  4. Visi dan Misi MI Miftahut Thulab ........................................ 49

  5. Struktur Organisasi MI Miftahut Thulab .............................. 49

  6. Sarana dan Prasarana ............................................................. 50

  7. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa MI Miftahut Thulab .... 52

  8. Waktu Penelitian ................................................................... 55

  9. Kegiatan Ekstrakurikuler ...................................................... 55

  B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus

  1. Rancangan Penelitian Siklus I ............................................... 57

  2. Rancangan Penelitian Siklus II ............................................. 61

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Persiklus

  1. Deskripsi Prasiklus ................................................................ 66

  2. Deskripsi Siklus I .................................................................. 70

  3. Deskripsi Siklus II ................................................................. 77

  B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 82

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 85 B. Saran ............................................................................................ 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 90

  

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Gambar 1.1. Model Tahapan-tahapan PTK .................................................. 11Gambar 4.1 Diagram Evaluasi Prasiklus, Siklus I dan Siklus II ................... 83Tabel 1.1. Jumlah Subyek Penelitian ............................................................ 12Tabel 3.1. Struktur Organisasi MI Miftahut Thulab ..................................... 50Tabel 3.2. Sarana PrasaranaMI Miftahut Thulab .......................................... 51Tabel 3.3. Data Guru dan Karyawan MI Miftahut Thulab ........................... 52Tabel 3.4. Data Siswa MI Miftahut Thulab Tahun Ajaran 2017/2018 ......... 53Tabel 3.5. Nama-nama Siswa Kelas IV MI Miftahut Thulab ....................... 53Tabel 4.1. Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan ....................................... 67Tabel 4.2. Hasil Tes Formatif pada Sikus I ................................................... 70

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................. 91 Lampiran 2 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................ 97 Lampiran 3 Hasil Observasi Guru Pelaksanaan Siklus I .............................. 99 Lampiran 4 Hasil Observasi Siswa Pelaksanaan Siklus I ............................. 102 Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................... 105 Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus II ............................................................... 111 Lampiran 7 Hasil Observasi Guru Pelaksanaan Siklus II ............................. 113 Lampiran 8 Hasil Observasi Siswa Pelaksanaan Siklus II ............................ 116 Lampiran 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ........................................ 119 Lampiran 10 Nilai SKK Mahasiswa .............................................................. 125 Lampiran 12 Lembar Konsultasi .................................................................... 131 Lampiran 13 Surat Izin Penelitian ................................................................. 132 Lampiran 14 Riwayat Hidup Penulis ............................................................ 135

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah bagian ilmu pengetahuan yang bersifat pasti

  (eksakta). Istilah matematika berasal dari istilah latin yaitu mathematica yang artinya berkaitan dengan hubungan pengetahuan (Haryono, 2014 : 6).

  Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari (Muhsetyo, 2015 : 1.26).

  Dari penjelasan di atas matematika itu adalah pengetahuan untuk melatih siswa berfikir secara logis. Sebagian besar siswa menganggap bahwa matematika itu pembelajaran yang sangat sulit, membosankan, serta menakutkan. Karena dalam perkembangan masa kini banyak perkembangan teknologi yang membuat anak malas untuk belajar.Ini membuat anak tidak ingin berfikir dengan logikanya. Dari perkembangan teknologi anak lebih menggampangkan pelajaran. Dalam hal ini pembelajaran kurang optimal, maka pendidik diharapkan mampu menerapkan metode pembelajaran yang efektif.

  Dalam pembelajaran matematika banyak guru yang mengeluhkan rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan matematika. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya siswa yang mengalami kesalahan dalam pembelajaran matematika sehingga mengakibatkan siswa rendahnya hasil belajar, padahal guru juga memberikan tugas baik itu di sekolah maupun di rumah.

  Rendahnya hasil belajar siswa ini dapat diartikan karena kurang efektifnya pembelajaran. Ini bisa disebabkan karena minat belajar siswa yang kurang, guru yang kurang bisa menguasai kelas, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai. Sekarang ini sistem pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi. Jadi pendidikan tidak hanya ditekankan pada aspek kognitif saja tetapi juga afektif dan psikomotorik.

  Kegiatan Pembelajaran yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan progam pengajaran dengan baik dan sistematis. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran. Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan (Bahri, 2006 : 72).

  Metode pembelajaran yang kurang efektif menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru sebagai tenaga pengajar harus selalu meningkatkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

  Survey di sekolah menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran matematika siswa terlihat kurang semangat dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang masih banyak digunakan oleh pendidik adalah ceramah. Kondisi ini juga terjadi pada siswa kelas IV MI Miftahut Thulab, dimana pada pembelajaran matematika pendidik lebih banyak menggunakan ceramah sehingga hanya sebagian kecil siswa yang memperoleh nilai belajar optimal. Hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa yang masih rendah yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan ya itu ≥ 60. Hasil belajar matemat ika siswa yang mencapai KKM ≥ 60 sebesar 56,7 % dari 30 mencapai KKM, karena itu perlu diterapkan metode yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih semangat dan aktif untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

  Para siswa masih mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal- soal cerita hitung campuran. Dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat bahwa ada beberapa penyebab hal ini bisa memungkinkan terjadi, yaitu: kemampuan siswa dalam memahami soal hitung campuran masih kurang, siswa belum dapat menentukan mana dulu yang harus dikerjakan, apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, serta kemampuan siswa dalam menentukan metode matematika yang digunakan dalam penyelesaian soal.

  Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka pendidik perlu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai atau tepat.

  Diantaranya metode inside-outside-circle yaitu metode yang memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi pada waktu yang bersamaan. Salah satu keunggulan metode ini adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan singkat dan teratur (Huda, 2014 : 247). Bila diterapkan di sekolah, metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan pembelajaran tidak monoton. Ini bisa membuat anak berfikir kritis dan tidak menggampangkan pembelajaran matematika dengan adanya perkembangan teknologi.

  Penulis memilih metode pembelajaan ini untuk menekankan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Siswa memiliki banyak berkomunikasi. Oleh karena itu peneliti berusaha mengembangkan metode

  

Inside Outside Circle dalam suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam

rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika.

  Melalui pembelajaran dengan metode Inside Outside Circle diharapkan lebih efektif, karena siswa akan belajar lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dan siswa dapat lebih mudah menyerap materi pembelajaran, serta kematangan pemahaman terhadap jumlah materi pelajaran.

  Soal yang dibuat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sehingga akan mengarahkan siswa bahwa matematika bukan hanya ilmu saja tetapi dapat dipelajari dengan bermain yang mengasah kemampuan berpikir siswa. Pemberian pembelajaran matematika yang bermakna kepada siswa dan tidak memisahkan belajar matematika dengan pengalaman siswa sehari-hari, siswa akan dapat mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan tidak cepat lupa.

  Berdasarkan pada pembelajaran tindakan kelas dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran matematika operasi hitung campuran maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :PENINGKATAN HASIL

  BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE “INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE”

  PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUT THULAB BRAMBANG,

KARANGAWEN KAB. DEMAK TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah melalui penerapan metode

  “Inside- Outside-Circle dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran

  matematika materi operasi hitung campuran siswa kelas IV MI Miftahut Thulab Brambang, Karangawen Kab. Demak tahun pelajaran 2017/2018?

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi operasi hitung campuran melalui penerapan metode Inside-Outside-Circle pada siswa kelas IV MI Miftahut Thulab Brambang, Karangawen Kab. Demak tahun pelajaran 2017/2018.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:67). Sehingga saat bukti itu terkumpul kita bisa meningkatkan hasil belajar siswa.

  Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah penerapan metode Inside-Outside-Circle dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa materi operasi hitung campuran kelas IV MI Miftahut Thulab Brambang Kec. Karangawen Kab. Demak tahun pelajaran 2017/2018.

  2. Indikator Keberhasilan

  Dalam kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu a. Pencapai an hasil belajar lebih efektif yaitu melebihi KKM ≥ 60, dengan presentase minimal 75% dari jumlah siswa.

  b. Secara individu membuat siswa itu aktif, inovatif dan kreatif dalam pembelajaran, sedangkan secara kelompok membuat siswa bisa saling berinteraksi satu sama lain.

E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis

  Untuk perkembangan khasanah keilmuan terkait, pada pelajaran matematika serta strategi pembelajarannya yang dapat digunakan sebagai metode mengajar guru.

  2. Manfaat Praktis

  a. Untuk Guru 1) Dapat meningkatkan kreatifitas guru 2) Sebagai masukan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran b. Untuk Siswa

  1) Dapat meningkatkan motivasi siswa 2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa 3) Dapat merangsang otak dan kreatifitas belajar siswa.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari terjadinya berbagai penafsiran yang keliru penulis akan menegaskan istilah-istilah di dalam judul ini sebagai berikut :

  1. Hasil Belajar Hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat dari usaha (novianto, 2006 : 210) Menurut Gagne belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah (Suprijono,2009:2). Dalam proses belajar di masa pertumbuhan tersebut diharapkan untuk mendapatkan manfaat yang kemudian disebut sebagai hasil. diperoleh siswasetelah melalui aktivitas pembelajaran.

  2. Matematika Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang bersifat pasti (eksata) ternyata memiliki asal usul matematika tersendiri. Istilah matematika berasal dari istilah Latin yaitu Mathematica yang awalnya mengambil istilah Yunani yaitu Mathematike yang berarti relating to

  learning yang berkaitan dengan hubungan pengetahuan. Kata yunani

  tersebut mempunyai akar kata Mathema yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu pengetahuan (knowledge) yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi pengkajian matematika. Kata yang berhubungan juga dengan kata lainnya yang

  mathematike serumpun, yaitu mathenein atau dalam bahasa perancis les mathematiques yang berarti belajar (Haryono, 2014 :6 ).

  Dengan demikian maka kata matematika berarti pengetahuan yang diperoleh dari hasil proses belajar. Sehingga matematika merupakan suatu pengetahuan.

  3. Operasi Hitung Campuran Operasi hitung campuran adalah operasi hitung bilangan yang lebih dari satu macam operasi hitung (Irwan, 2009 : 36). Operasi hitung itu ada penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

  Jadi, apabila operasi hitung campuran itu misalnya ; operasi hitung perkalian dengan pembagian, operasi hitung penjumlahan dan pengurangan atau sebaliknya.

  Metode dalam bahasa inggris, method berarti cara. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa. Karena metode lebih menekankan pada peran guru, istilah metode sering digandengkan dengan kata mengajar, yaitu metode mengajar (Anitah, 2012 : 1.24).

  Dengan demikian metode pembelajaran adalah cara kerja yang bersifat relatif umum untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Cooperative Learning “Inside-Outside-Circle”

  Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah proses pembelajaram yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang memungkinkan siswa untuk bekerja secara bersama-sama di dalamnya guna memaksimalkan pembelajaran mereka sendiri dan pembelajaran satu sama lain (Johnson, terjemahan Narulita, 2010 : 4).

  Dengan begitu usaha yang kooperatif ini akan membuat siswa berusaha untuk saling memberikan manfaat terhadap satu sama lain sehingga semua anggota kelompok menerima manfaat dari usaha masing-masing anggotanya. Metode yang termasuk dalam pembelajaran ini adalah : Inside-Outside-Circle.

  Metode inside-outside-circle atau lingkaran dalam lingkaran luar dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan. Metode ini memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi pada waktu yang bersamaan. Ia dapat diterapkan untuk beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika, dan bahasa. Bahan bahan-bahan yang membutuhkan pertukaran pikiran dan informasi antar siswa (Huda, 2013 : 246-24). Sehingga pembelajaran metode

  

inside-outside-circle ini membentuk kelompok, kelompok luar

menghadap ke dalam dan kelompok dalam menghadap ke luar.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah Penelitian Tindakan Kelas, pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun sebagai siklus atau tahap- tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Model tahapan-tahapan pelaksanaan PTK

  Sumber : (Suyadi, 2010 : 50)

  a) Perencanaan tindakan menggambarkan hal-hal yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, alat peraga, serta lembar evaluasi.

  b) Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan.

  c) Pengamatan menggambarkan obyek yang diamati dan cara pengamatannya.

  d) Refleksi dengan menguraikan hasil perenungan mengenai keberhasilan dan atau kegagalan tindakan

2. Lokasi, waktu, dan subyek penelitian

  a. Lokasi Penelitian

  Lokasi : MI Miftahut Thulab Kec. Karangawen Kab. Demak

  Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Operasi Hitung Campuran Kelas/Semester : IV/I b.

   Waktu Penelitian

  Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

  c. Subyek Penelitian

  Subyek yang diteliti adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Miftahut Thulab Brambang Kec. Karangawen Kab. dan 14 anak perempuan.

Tabel 1.1 Jumlah Subjek Penelitian Kelas Jumlah siswa Laki-laki Perempuan

  IV

  16

  14

3. Instrumen Penelitian

  a) Lembar observasi Lembar observasi adalah lembar yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam mengobservasi guru dan siswa.

  b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih (Kemdikbud, 2014 : 106). RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa agar mencapai Kompetensi Dasar (KD).

  c) Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu dalam pelaksanaan kurikulum SD

  (Kemdikbud, 2014 : 110).

  4. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut meliputi sebagai berikut : pembelajaran kooperatif sesuai dengan rencana yang sudah disusun.

  b) Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

  c) Dokumentasi sebagai pelengkap untuk menyempurnakan data.

  5. Analisis Data

  Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, dilakukan analisis prestasi yang telah dicapai siswa dalam lembar observasi, dan tes evaluasi. Data observasi penelitian diberikan dengan pemberian nilai berupa angka yang dikategorikan dengan kurang, cukup, baik dan sangat baik. Pada tindakan tiap siklus masing-masing satu kali pertemuan kemudian diberiperlakuan kegiatan yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

  Data hasil observasi meliputi penilaian afektif dan psikomotorik. Dalam penilaian hasil belajar afektif dan psikomotorik digunakan skala dengan rentang 1 sampai dengan 4. Dengan demikian jika dari penelitian ada 4 aspek yang harus diamati maka skor maksimum adalah 16 dan skor minimum adalah 4. Data hasil observasi penilaian afektif dan psikomotorik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

  Persentase (%) = x 100% (Arikunto, 2002 : 245)

  Menurut Nana Sudjana (2006:109), untuk mencari nilai rata-rata dari keseluruhan siswa dalam satu kelas menggunakan rumus sebagai berikut:

  ∑

  ̅ = Keterangan

  ̅ = nilai rata-rata ∑ = jumlah semua nilai siswa = banyaknya siswa

  Dari data hasil tes siswa pada tiap siklus akan diketahui hasil persentase ketuntasan belajar siswa. Selanjutnya dari data tersebut diperoleh pada tiap siklus analisis secara deskriptif kualitatif dengan menghitung persentase.

  Analisis data kuantitatif terdiri atas proses analisis untuk mengetahui tes hasil belajar siswa. Seseorang dikatakan tuntas belajar secara individu jika telah mencapai nilai 60 (KKM). Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individual adalah sebagai berikut :

  S = x 100 (Purwanto, 2000 : 112) Keterangan : S = Nilai ketuntasan belajar secara individual.

  R = Jumlah jawaban benar tiap siswa. N = Jumlah item soal.

  Ketuntasan belajar secara klasikal tercapai jika 75% dari seluruh peserta didik dalam kelas tersebut telah mencapai nilai 60.

  Untuk menghitung kriteria ketuntasan belajar secara klasikal digunakan rumus : P = x 100% (Mulyasa, 2005 : 99) Keterangan : P = Persentase ketuntasan belajar S = Jumlah siswa yang mencapai tuntas belajar N = Jumlah total siswa

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

  BAB I Berisi pendahuluan yang meliputi ; Latar belakang masalah,

  rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian yang mencakup manfaat teoritis dan manfaat praktis, definisi operasional yang menjelaskan judul penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan.

  BAB II Berisi kajian pustaka yang meliputi : hasil belajar yang

  mencakup definisi hasil belajar, macam-macam hasil belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, matematika dan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, operasi hitung campuran yang mencakup definisi pengurangan, definisi penjumlahan, definisi perkalian, definisi penjumlahan, serta definisi operasi hitung campuran. Metode pembelajaran kooperatif yang mencakup definisi metode

  inside-outside-circle

  pembelajaran kooperatif, definisi inside outside circle, dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif inside outside

  circle . Kaitan antara metode inside outside circle dan pembelajaran matematika.

  

BAB III pelaksanaan penelitian yang meliputi : gambaran umum

  penelitian yang berisi tentang letak geografis, sejarah MI Miftahut Thulab Brambang Kec. Karangawen Kab. Demak dan deskripsi pelaksanaan persiklus

  

BAB IV hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi : Data hasil

  persiklus dan pembahasan BAB V penutup yang meliputi : Kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar

1. Definisi Hasil Belajar

  Susanto (2013 : 4) mengemukakan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak. Sedangkan menurut Anitah (2012 : 1.17) belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan. Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan.

  Menurut Dimyati dalam Sutejo (2009: 48), hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa dari pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan yang diikutinya selama pembelajaran yang berupa keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  Menurut Suharsimi Arikunto dalam Sutejo (2009: 48), hasil belajar mempunyai beberapa makna dalam dunia pendidikan yaitu sebagai berikut

  a. Makna Bagi Siswa

  Dengan adanya hasil belajar, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana dia telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan.

  b. Makna Bagi Guru 1) Guru dapat mengetahui siswa yang berhak melanjutkan pelajaran karena sudah berhasil menguasai dan siswa yang belum berhasil menguasai pelajaran. 2) Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa, sehingga untuk pengajaran ke depan tidak perlu ada perubahan. 3) Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum.

  1) Hasil belajar merupakan cerminan bagi sekolah dalam hal kesesuaian dengan harapan.

  2) Sebagai pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa yang akan datang.

  3) Hasil belajar merupakan pedoman bagi sekolah untuk mengetahui pencapaian suatu standar.

  Dari beberapa pengertian hasil belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh merupakan suatu hasil dari perubahan sikap, mental, dan perilaku seseorang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat diukur melalui proses penilaian setelah melakukan kegiatan belajar. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajarnya apabila dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku yang relatif menetap.

2. Macam-macam Hasil Belajar

  Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pemahaman Konsep

  Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (2013 : 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

  Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumaatmadja pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang yang telah memliki konsep, berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak.

  Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk.

  Sehubungan dengan evaluasi produk ini, W.S. Winkel dalam Susanto (2013 : 8) menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan sampai berapa jauh suatu tujuan instruksional telah tercapai; semua tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Berdasarkan pandangan Winkel ini, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar.

  b. Keterampilan Proses Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013 : 9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

  Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.

  Indrawati dalam Susanto (2013 : 9) merumuskan bahwa keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi). Dengan kata lain, keterampilan ini digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan teori.

  c. Sikap Menurut Azwar dalam Susanto (2013 : 10), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Selanjutnya, Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercaya yang menyangkut emosional; dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.

  Sementara menurut Sardiman dalam Susanto (2013: 11), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

  Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.

  Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Suwardi, 2009 : 23).

  Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal (Susanto, 2013 : 12). Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

  a. Faktor internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri ini meliputi : 1) Intelegensi atau kecerdasan

  Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

  Intelegensi merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya seorang anak dalam belajar, manakala anak memiliki intelegensi yang normal, tetapi prestasi belajarnya sangat rendah sekali. Hal ini tentu disebabkan oleh hal-hal yang lain, misalnya sering sakit, tidak pernah belajar di rumah, dan sebagainya. Menurut Dalyono

  (2009 : 184) intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan segala jenis masalah.

  Intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda, dari berbagai anak antara anak satu dengan anak yang lainnya, sehingga seorang anak pada usia tertentu memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu, maka jelaslah bahwa faktor intelegensi merupakan faktor yang sangat berperan dalam menentukan hasil belajar. 2) Minat dan perhatian dan mengenang beberapa kegiatan. Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda atau hal atau sekumpulan obyek.

  Minat diartikan sebagai kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau mengamati sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri (Sardiman, 2005 : 76).

  Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu (Tu’u, 2004 : 79). Jadi, minat adalah sesuatu yang timbul karena keinginan sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain atau kecenderungan jiwa seseorang kepada sesuatu yang biasanya disertai dengan perasaan senang.

  Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.

  3) Motivasi belajar Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya. Sedangkan motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis atau psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat dalam diri siswa yang mendorongnya untuk (berprestasi setinggi mungkin).

  Motivasi menurut Mc. Donald adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorangyang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2008 : 148).

  Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Motivasi merupakan daya penggerak/pendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai suatu tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. 4) Ketekunan

  5) Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya, baik positif maupun negatif. Guru dituntut untuk selalu menunjukkan sikap positif terhadap dirinya sendiri, dan terhadap mata pelajaran yang menjadi kesukaannya (Slameto, 2003 : 59). Sikap siswa di sini sangat berhubungan dengan kesiapan dan kematangan siswa, karena kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan baik. 6) Kebiasaan belajar 7) Kondisi fisik dan kesehatan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS IV MI MONOKERTO KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 0 102

PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 158

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH CEKELAN DESA KAUMAN KEC. KEMUSU KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 - Test Repositor

0 0 182

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN (SATUAN PANJANG) MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI KEPUTON KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 3 162

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN NOGOSAREN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI TRANSPORTASI MELALUI PENDEKATAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI BONOMERTO KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS V MIN GUBUG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA CUKIL KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 2 170

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED-HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUT THULAB BRAMBANG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 20172018

0 0 156