NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NADZHOM MISTIK YANG TERDAPAT PADA KITAB FAFIRRU ILALLAH KARYA MUDZIR NADZIR - Test Repository

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NADZHOM MISTIK

YANG TERDAPAT PADA KITAB FAFIRRU ILALLAH

KARYA MUNDZIR NADZIR

SKRIPSI

  Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

  Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S. Pd)

  

Diajukan Oleh :

Darwinto Aryanto(111-14-173)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN 2018

  

MOTTO

            

               “serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

  Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk ”.

      

  Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”.

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limopahan rahmat serta karunia- Nya tak lupa Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita nanti- nantikan Syafa‟atnya di akhirat kelak. Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Bapak (Suradi) dan Ibu (Sriyati) tercinta yang selalu mendo‟akan dan mendukung setiap langkahku untuk menuntut ilmu demi cita-cita yang di harapkan penulis.

  2. Adik tercinta Erna Sukowati, semoga engkau dapat menyusul kejenjang Perguruan Tinggi.

  3. Kepada segenap warga Krajan Krandonlor Suruh yang selalu mendukung agar cepat Wisuda, terlebih Jama‟ah Masjid Attaqwa dusun Krajan.

  4. Kepada keluarga besar Madrasah Diniyyah Awaliyyah kauman suruh yang selalu mendorong dengan motivasi dan do‟a agar cepat selesai dan barokah dunia akhirat.

  5. Terimakasih kepada guru-guru dari mulai guru MI Krandonlor 01, SMP Bina Insani, SMK Muhammadiyah Suruh, dan dosen-dosen IAIN Salatiga yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  6. Terimakasih kepada bapak Mufiq, S.Ag.,M.Phil. selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan menasihati demi terselesaikannya skripsi ini.

  7. Terimakasih kepada simbah Marbi selaku guru ngaji mulai Iqra‟ sampai Al- Qur‟an tanpamu penulis tidak mengenal Al-Qur‟an.

  8. Kepada Kyai Miftah (Gembong Pati), Kyai Muhsoni pengasuh PPM Bina Insani dan bapak Munzaini, Kyai Abdul Rohman (Bakal Rejo Susukan), Kyai Jamali Ihsan (Susukan). Yang telah memberi petuah dan nasehat kepada pribadi penulis yang semoga diberikan kesehatan dan keberkahan agar selalu membimbing murid-muridnya.

  9. Sahabat-sahabat seperjuangan Muhammad Ihsan, Ahmad Fuad, Muhammad Rafiq, M Nur Khaliq, M Mahzum. Dan sahabat-sahabat angkatan 2014 khususnya Prodi PAI.

  10. Sahabat PPL di SMA Negri 01 Salatiga dan KKN di desa Sumberan Wono Harjo, serta khususnya Bapak Bayan Suwanto sekeluarga.

  11. Pembaca yang budiman.

  

KATA PENGANTAR

هتاكربوّاللهةمحروّنكيلعّمّلا

ّ سلا

  Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menganugerahkan banyak karunia dan nikmat yang tak terhingga. Sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam

  

Nadzhom Mistik Yang Terdapat Pada Kitab Fafirru Ilallah Karya Mundzir

Nadzir.

  Tidak lupa Sholawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, dan segenap keluarga, sahabat, dan pengikutnya, yang selalu menjadi suritauladan yang baik yang membawa dari zaman kejahiliyyahan sampai zaman sekarang ini.

  Penulis skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Bapak Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3.

  Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.

  4. Bapak Mufiq, S.Ag.,M.Phil. selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran selalu memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini selesai.

  5. Bapak Dr. Muh. Irfan Helmy, LC., M.A. selaku pembimbing akademik.

  6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  7. Almarhum Kyai Mundzir Nadzir yang telah menulis kitab fafirru ilallah.

  8. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

  9. Kepada sahabat-sahabat dekat PAI, Keluarga PPL SMA N 01 Salatiga dan Kelompok KKN Desa Wonoharjo yang telah memberikan penulis pengalaman hidup yang luar biasa.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya.Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 03 September 2018 Penulis

  Darwinto Aryanto

  NIM: 11114173 PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

  Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543/ b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.

  Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan Alif Tidak dilambangkan bangkan

  ا

  Ba‟ B Be

  ب

  Ta‟ T Te

  ث

  ث

  S Es Tsa‟

  Jim J Je

  ج

  ح

  H Ha Ha‟

  Kha‟ Kh Ka dan Ha

  خ

  Dal D De

  د

  Zal Z Zet (dengan titik di atas)

  ذ

  ر

  R Ra‟

  Zal Zet

  ز

  Sin Es

  ش

  Syin Es dan Ye

  ش

  Sad S Es (dengan titik di bawah)

  ص

  Da D De (dengan titik dibawah)

  ض

  ط

  Mim M Em

  Bila dimatikan di tulis h تّبه

   Ta’ Marbutttah A.

  „iddah A.

  Konsonan angkap karena di tulis rangkap ةّدع

  Ya‟ Y Ye

  ي

  Hamzah , Apostrof

  ء

  Ha‟ H Ha

  ه

  Wawu W We

  و

  Nun N En

  ن

  م

  Ta‟ T Te (dengan titik dibawah)

  Lam L El

  ل

  Kaf K Ka

  ك

  Qaf Q Qi

  ق

  Fa‟ F Ef

  ف

  Gain G Ge

  غ

  „Ain „ k di atas

  ع

  Z Z Zet (dengan titik dibawah)

  ظ

  Di tulis Hibah

  Di Tulis Jizyah

  تيسج (ketentuan ini tidak di berlakukan terhdap kata-kata arab yang yang sudah teresap kedalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat dan sebagainya, kecuali di kendaki lafal aslinya). Bila di ikuti dengan kata

  “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka di tulis dengan h. auliya‟

  • - B.

  ءايلولأا تهارك

   Vokal Pendek Fathah Ditulis A

  ا

  Kasrah Ditulis

  I

  ا

  Dammah Ditulis U

  ا C.

   Vokal Panjang Fathah+Alif

  U Jahiliyah

  تيلهاج

  Fathah+Ya‟ mati A Yas‟ a

  ىعسي

  I Kasrah+Ya‟ Mati Karim

  نيرك

  ammah+wawumati U Furud

  ضورف

D. Vokal Rangkap

  Fathah+ya‟ mati

  نكنيب

  awu mati

  لوق

  ABSTRAK Aryanto, Darwinto. 2018. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Nadzhom Mistik yang Terdapat pada Kitab Fafirru Ilallah Karya Mundzir Nadzir.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam (FTIK). Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Mufiq, S.Ag.,M.Phil. Kata Kunci : Nilai, Pendidikan Karakter, Nadzhom Mistik.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai pendidikan Karakter dalam Nadzhom Mistik yang Terdapat Pada Kitab Fafirru Ilallah Karya Mundzir Nadzir. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1) apa nilai- nilai pendidikan karakter dalam nadzhom mistik yang terdapat pada kitab fafirru

  

ilallah karya Mundzir Nadzir. 2) bagaimana relevansinya nilai-nilai pendidikan

  karakter dalam nadzhom mistik yang terdapat di kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir dalam praktek kependidikan.

  Penelitian ini mengunakan pendekatan perpustakaan atau penelitian

  

library research dengan metode deduktif dan induktif. peneliti melakukan

  pengamatan secara langsung dengan membaca dan menelaah dari kitab fafirru

  

ilallah karya Mundzir Nadzir. Serta melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku

referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan.

  Temuan penelitian menunjukkan bahwa 1) Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Nadzhom Mistik antara lain: niat yang kuat, tidak sombong dan angkuh, tanggung jawab, peduli lingkungan, menghargai sejarah, konsisten atau istiqomah, nilai ibadah (taubat, sholat malam, mawas diri), sabar, tidak cinta dunia, teguh hati dan tidak putus asa, peduli sosial dan kasih sayang, berbuat baik dalam segala hal dan ingat serta waspada. 2) Relevansi Nadzhom Mistik dalam Pendidikan Islam sebagai berikut: Nadzhom mistik ini masih relevan untuk diajarkan dalam pendidikan Islam. Baik dari kalangan pendidikan Dasar maupun sampai Perguruan Tinggi, pendidikan formal maupun non formal. Karena di dalamnya mengandung nilai-nilai karakter yang baik yang terkait pendidikan karakter Nasional yaitu; Pendidikan karakter religius (tidak sombong dan angkuh, konsisten atau istiqomah, nilai ibadah ; taubat, melakukan shalat malam/tahajjud, mawas diri, sabar, tidak cinta dunia, berbuat baik dalam segala hal serta ingat dan waspada), pendidikan karakter tanggung jawab, peduli lingkungan, cinta tanah air, kerja keras (teguh hati dan tidak putus asa, tekad yang kuat), serta peduli sosial.

  DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................................

  I LEMBAR BERLOGO .................................................................................... Ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... Iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN....................................................... Iv

PENGESAHAN KELULUSAN .....................................................................

  V MOTTO ........................................................................................................... Vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... Vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... Ix

ABSTRAK ...................................................................................................... Xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... Xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. Xiv

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

  1 B. Fokus Penelitian ...................................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................

  7 D. Kegunaan Penelitian .............................................................................

  8

  E. Kajian Pustaka ......................................................................................

  8 F. Penegasan Istilah .................................................................................

  10 G. Metode Penelitian .................................................................................

  12 H. Sistematika Penulisan Skripsi ...............................................................

  14 BAB II Biografi Naskah........... .......................................................................

  16 A.

  16 Biografi Mundzir Nadzir......................................................................

  B.

  17 Karya-Karya Mundzir Nadzir.............................................................

  C.

  18 Gambaran Umum Nadzhom Mistik....................................................

  D.

  20 Nadzhom Mistik dan Artinya..............................................................

  BAB III Kajian Teori.......................................................................................

  23 A.

  23 Pengertian Nilai.............................................................................

  B.

  26 Pengertian Pendidikan Karakter.....................................................

  C.

  29 Tujuan Pendidikan Karakter..........................................................

  D.

  32 Fungsi Pendidikan Karakter.. .........................................................

  E.

  33 Media Pendidikan Karakter............ ...............................................

  F.

  36 Landasan Pendidikan Karakter.......................................................

  G.

  39 Macam-Macam Pendidikan Karakter.............................................

  BAB IV PEMBAHASAN ...............................................................................

  44

  A.

  44 Nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Dalam Nadzhom Mistik 1.

  44 Tekad Yang Kuat..............................................................................

  2.

  47 Tidak Sombong Dan Angkuh............................................................

  3.

  49 Tanggung Jawab...............................................................................

  4.

  50 Peduli Lingkungan............................................................................

  5.

  52 Menghargai Sejarah...........................................................................

  6.

  54 Konsisten atau Istiqomah..................................................................

  7.

  56 Nilai Ibadah...............................................................

  a.

  57

taubat...........................................................................................

  b.

  60

melakukan Shalat Malam (Tahajjud)..........................................

  c.

  62

mawas Diri..................................................................................

  8.

  63 Sabar ................................................................................................

  9.

  66 Tidak Cinta Dunia............................................................................

  10.

  67 Teguh Hati.........................................................................................

  11.

  69 Peduli Sosial.......................................................................................

  12.

  70 Berbuat Baik Dalam Segala Hal Serta Ingat Dan Waspada ............

  B.

  

Nilai Pendidikan Karakter Dalam Nadzhom Mistik Yang terkait Pendidikan

Karakter Nasional...............................................................

  72

  C.

  77 Relevansi Nadzhom Mistik Dalam Pendidikan Islam...........................

  BAB V PENUTUP ..........................................................................................

  7

  9 A.

  79 Kesimpulan...........................................................................................

  B.

  80 Saran..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Lembar Konsultasi Lampiran 2 : Naskah Nadzhom Mistik Lampiran 3 : Riwayat Hidup Lampiran 4 : Daftar Nilai SKK Lampiran 5 : Pembimbing Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pengajaran dianggap sebagai tema urgen dan aktual yang menjadi perhatian masyarakat berbangsa secara umum. Dengan pendidikan dan pengajaran, peradaban akan mengalami kemajuan,

  masyarakat akan berkembang, dan terbentuklah suatu generasi (Hafidz dan Kastolani, 2009: 6). Manusia memperoleh derajat lebih tinggi dibanding mahluk-mahluk yang lain melalui proses pendidikan. Melalui pendidikan itu, harapannya mampu menghasilkan manusia-manusia yang berkarakter baik.

  Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sebab pendidikan dapat mendorong peningkatan sumber daya manusia. Manusia senantiasa terlibat dalam proses pendidikan, baik yang dilakukan terhadap orang lain maupun dirinya sendiri (Sukardjo dan Ukim, 2009: 1). Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa pendidikan bertujuan membentuk manusia-manusia yang cerdas dalam berbagai aspek baik intelektual, emosional, maupun spiritual, terampil serta memiliki kepribadian yang mulia.

  Pendidikan dapat menjadi tolak ukur bagi kemajuan dan kualitas suatu bangsa. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu negara dapat dicapai salah satunya dengan pembaharuan pendidikan yang baik. Jadi pendidikan mempunyai peran penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, pandai, dan berilmu pengetahuan yang luas, serta berakhlakul karimah. Untuk meningkatkan salah satu tujuan pendidikan nasional yang mempunyai peran penting dalam pembentukan manusia yang berkarakter yaitu melalui pendidikan.

  Dalam Undang-Undang Republik Indonesia dinyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Selain itu juga, pemerintah mengusahakan dan menyelengarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Helmawati, 2013: 1) . Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa pendidikan bertujuan membentuk manusia yang beriman, bertakwa serta berakhlak mulia.

  Sebuah pendidikan menuntut adanya kurikulum. Kurikulum yang terbaru sekarang ini di indonesia lebih menekankan pada ranah afektif yakni untuk membentuk karakter dari pribadi seseorang. Suatu bangsa yang memiliki karakter baik akan membangun sebuah peradaban besar yang kemudian mempengaruhi perkembangan dunia.

  Implementasi pendidikan karakter bisa dilakukan secara integrasi dalam pembelajaran. Artinya pengenalan dan penginternalisasian nilai- nilai ke dalam tingkah laku peserta didik mampu diterapkan melalui proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran selain untuk menguasai materi yang ditargetkan, juga dimaksudkan mengenal, menyadari, dan menjadikan nilai-nilai karakter pada peserta didik dalam kehidupan sehari- hari. Materi pendidikan karakter tidak lain adalah nilai-nilai moral, baik yang bersifat universal maupun lokal kultural, baik moral kesusilaan maupun kesopanan.

  Dalam era globalisasi ini, arus modernisasi membawa perubahan dan kemajuan yang berarti bagi bangsa Indonesia. Dalam satu sisi arus modernisasi membawa kemudahan bagi bangsa Indonesia. Pada sisi lainnya arus modernisasi dapat mengubah jati diri bangsa Indonesia jika salah menyikapinya. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman budaya serta adat istiadat, dapat dijadikan sebagai alat untuk menegaskan kepribadian bangsa Indonesia.

  Persoalan karakter bangsa pada saat ini bisa dikatakan sudah sangat menurun. Dan salah satu alternatif yang dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan menanamkan pendidikan moral dan menanamkan nilai-nilai agama sejak dini. Upaya pembentukan pendidikan karakter yang sesuai dengan bangsa ini tidak hanya teori-teori yang disampaikan di sekolah melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya kerja keras, toleran, cinta damai, tanggung jawab dan lain sebagainya.

  Negara Indonesia mayoritas beragama Islam, bahkan terkenal didunia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar didunia yang memeluk agama Islam. Dengan banyaknya suku bangsa, budaya, serta keanekaragaman bahasa menjadikan agama Islam sebagai agama yang

  

Rahmatan Lil Alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Tidak hanya rahmat

  bagi umat Islam saja tetapi juga rahmat bagi mereka yang berbeda keyakinan. Serta bukan hanya rahmat bagi umat manusia tetapi juga bagi seluruh alam baik hewan, tumbuhan, serta semua ciptaan Allah yang berada di alam semesta.

  Ulama ‟ yang kita kenal sebagai pewaris para nabi menyampaikan dakwah islam melalui berbagai cara dan dengan mempertimbangkan akan kesesuaiannya dengan kondisi umat. Inilah yang dirasakan bagi pemeluk Islam di indonesia. Agama Islam yang dibawa oleh para wali sembilan atau yang lebih terkenal dengan sebutan wali songo (baca:bahasa jawa) di tanah jawa jauh dari kata-kata kekerasan, yang ada hanyalah keramahan dan santun dalam berdakwah menyampaikan ajaran Islam.

  Indonesia yang terkenal akan keanekaragaman adat istiadat serta budaya khususnya tanah jawa, tidak lantas dihapus lalu diganti dengan kebudayaan Islam. Akan tetapi semua itu justru dijadikan sebuah media oleh wali sembilan atau yang lebih terkenal dengan sebutan wali songo dalam penyebaran agama Islam sendiri.

  Berkata Almarhum KH. Achmad Siddiq dalam bukunya Rahimsyah bahwa keberhasilan wali songo dalam menyebaran agama Islam di tanah Jawa adalah berkat setrategi dan metode dakwah yang tepat dalam melaksanakan tugas, sesuai dengan petunjuk Al-

  Qur‟an:             

             

   Artinya:

  “Hendaklah engkau ajak orang ke jalan Tuhanmu dengan Hikmah (kebijaksanaan) dengan petunjuk-petunjuk yang baik (ramah-tamah) serta ajaklah mereka berdialog (bertukar pikiran) dengan cara sebaik- baiknya”.(Q.S. an-Nahl 125). Demikianlah yang telah terjadi, sukses yang diperoleh walisongo dalam berdakwah bukanlah dengan mengacungkan pedang dan tombak, Bukan membawa pentungan, bukan pula membawa bom, tapi dengan hikmah (kebijaksanaan) dengan memberi petunjuk yang baik (ramah- tamah) berdialog (bertukar pikiran) dengan cara sebaik-baiknya.

  Petunjuk yang baik bukan hanya dalam masalah agama, terbukti para wali tersebut juga memberi petunjuk tentang cara bercocok tanam yang lebih canggih, cara pengobatan Islami dan cara berdagang yang baik. Mereka juga menggunakan kesenian rakyat sebagai media dakwah seperti wayang dan gending, gamelan serta tembang-tembang dan syiiran yang bernuansa Islami (Rahimsyah, 2013: 4). Itulah dakwah yang diterapkan oleh para walisongo, bukan hanya menyebarkan agama Islam saja namun juga mengajari urusan dunia seperti bercocok tanam. Itu sejalan dengan doa yang di contohkan Nabi Muhammad saw, yaitu

  “ya Allah berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat”.

  Inilah yang dicontoh oleh para muballigh serta ulama‟ di indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang, mereka mencontoh para wali zaman dahulu dalam berdakwah. Ulama‟ kita dalam berdakwah juga tidak memakai kekerasan namun dengan jalan suritauladan yang baik serta dengan jalan hikmah. Ada yang berdakwah melalui berkelana, ada juga yang memakai cara mendirikan podok pesantren, namun ada juga yang menyampaikan dakwah melalui menulis nasihat-nasihat yang baik dalam bentuk kitab yang berbahasa arab, ada juga yang berbahasa arab pegon

  (bahasa arab tetapi berbahasa jawa). Salah satunya ialah Syekh Mundzir Nadzir yang menulis kitab fafirru ilallah yang hingga saat ini karya beliau masih dapat kita jumpai walaupun kitab ini tergolong kitab yang langka.

  Alasan yang mendorong penulis, memilih tema karakter karena merupakan pilar utama (setelah aqidah ) dalam membangun sebuah tatanan kehidupan manusia. Seseorang tidak akan bisa selamat, karena dalam sebuah masyarakat tidak akan bisa tegak dan kokoh, dan suatu negara tidak akan jaya tanpa ditopang oleh nilai-nilai karakter yang baik. Berbagai upaya yang dilakukan orang dalam berinteraksi atau bermuamalah dengan masyarakat. Hal ini membutuhkan suatu metode atau cara-cara yang bisa menjaga atau mempererat hubungan antara manusia atau yang lain. Metode atau cara tersebut kita istilahkan dengan pendidikan karakter. Karena pentingnya kedudukan karakter dalam kehidupan, maka peneliti mengambil nilai-nilai pendidikan karakter sebagai bahan penelitian.

  Dalam konteks penanaman dan pembinaan karakter di atas, penulis berpendapat bahwa Syekh Mundzir Nadzir dengan ilmu dan pengalamannya melalui karya-karyanya memberi bimbingan kepada segenap muslim agar menjadi individu yang bersih dari sifat-sifat yang tidak terpuji, berkarakter baik dan mengerti bagaimana seharusnya ia bersikap menghadapi segala peristiwa yang dialami bangsanya.salah satu karya beliau yang patut untuk diteliti karena memuat tentang konsep atau nilai pendidikan karakter adalah kitab Farirru Ilallah.

  Kitab fafirru ilallah terdiri dari beberapa bab, tetapi penulis tertarik untuk meneliti pada bagian yang berisikan nadzhom mistik. Maka dalam hal ini, penting kiranya penulis untuk meneliti mengenai nilai-nilai pendidikan karakter sehingga judul penelitian yang akan diteliti penulis adalah

  “NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM

  NADZHOM MISTIK YANG TERDAPAT PADA KITAB FAFIRRU

  ILALLAH KARYA MUNDZIR NADZIR ”.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mendapatkan beberapa pokok permasalahan, di antaranya sebagai berikut:

  1. Apa nilai-nilai pendidikan karakter dalam nadzhom mistik yang terdapat pada kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir.

  2. Bagaimana relevansinya nilai-nilai pendidikan karakter dalam

  nadzhom mistik yang terdapat di kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir dalam praktek kependidikan.

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam nadzhom mistik yang terdapat pada kitab fafirru

  ilallah karya Mundzir Nadzir.

1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter dalam nadzhom mistik yang terdapat pada kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir.

2. Untuk mengetahui relevansinya nilai-nilai pendidikan karakter dalam

  nadzhom mistik yang terdapat pada kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir dalam praktek kependidikan.

D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan baik untuk peneliti sendiri maupun untuk masyarakat islam jawa khususnya. Secara lebih rinci kegunaan penelitian ini sebagai berikut: 1.

  Kegunaan Teoritis Secara teoritis keilmuan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu dan pendidikan karakter melalui nadzhom mistik yang terdapat pada kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir, utamanya adalah membentuk jati diri manusia yang baik melalui nilai- nilai pendidikan.

2. Kegunaan Praktis

  Secara praktis keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan pada proses pembelajaran dan menanamkan karakter religius bagi pendidik maupun peserta didik.

E. Kajian Pustaka

  Kajian pustaka digunakan sebagai perbandingan terhadap penelitian yang sudah ada baik dari segi kekurangan maupun kelebihan yang telah ada sebelumnya. Dengan kajian pustaka ini diharapkan dapat mempunyai andil yang besar dalam mendapatkan suatu informasi tentang teori yang ada kaitannya dengan judul dalam penelitian ini (Latifah, 2017: 13).

  Sebelum penulis menjabarkan pembahasan tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam nadzhom mistik yang terdapat pada kitab

  fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir.

  Maka penulis mencoba menelaah buku yang ada untuk dijadikan sebagai perbandingan dan acuan dalam menulisnya. Sebagai acuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa kajian pustaka sebagai rumusan berfikir. Beberapa kajian pustaka tersebut di antaranya:

  Pertama, Much Aulia Esa Setyawan yang meneliti di IAIN Salatiga yakni “Konsep Pendidikan Karakter Menurut Sunan Kalijaga”.

  Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2017. Skripsi ini mengkaji tentang konsep pendidikan karakter menurut Sunan Kalijaga.

  Kedua, Skripsi Oleh

  Askin Ila Hayati yang berjudul “ Nilai pendidikan karakter dalam syair ilir- ilir karya sunan kalijaga”. Jurusan

  Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2017. Skripsi ini mengkaji tentang Nilai pendidikan karakter dalam syair ilir-ilir karya sunan kalijaga.

  Ketiga,

  Skripsi Oleh Fitriyanti Wahyuni yang berjudul “ Pendidikan Karakter Dalam Kitab

  Adabul Alim Wal Muta‟alim Karya

  K.H. Hasyim Asy‟ari”. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

  2017. Skripsi ini mengkaji tentang Pendidikan Karakter Dalam Kitab Adabul Alim Wal Muta‟alim Karya K.H. Hasyim Asy‟ari.

  Adapun persamaan ketiga skripsi tersebut dengan penulis adalah terletak pada objek penelitian yaitu sama-sama mengkaji tentang pendidikan karakter. Sedangkan perdaannya terletak pada subjek penelitian. Peneliti mengkaji tentang nilai pendidikan karakter dalam

  nadzhom mistik yang terdapat pada kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul sekripsi ini, maka penulis perlu memberikan kerangka teori atau pengertian pada istilah-istilah dalam judul tersebut yang sekaligus menjadi batasan dalam pembahasan selanjutnya. Istilah-istilah tersebut meliputi:

1. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter a.

  Nilai Nilai atau value (bahasa Inggris) atau valere (bahasa latin) berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, dan kuat. Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, di inginkan, berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan.

  Nilai dianggap sebagai “keharusan” suatu cita yang menjadi dasar bagi keputusan yang diambil oleh seseorang. Nilai-nilai itu yang menjadi dasar kenyataan yang tidak dapat dipisahkan atau diabaikan (Sjarkawi, 2009:29). Nilai ialah hal penting dalam setiap hal yang dilakukan manusia.

  b.

  Pendidikan Secara sederhana dan umum, pendidikan bermakna sebagai usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi bawaan, baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Mahfud, 2006:32).

  Pendidikan juga hal penting untuk menuntaskan anak-anak bangsa dari kebodohan, karena maju atau tidaknya suatu bangsa berawal dari sebuah pendidikan dalam negara tersebut.

  c.

  Karakter Menurut Wynne (1991) dalam bukunya Darmiyati Zuchdi, istilah karakter diambil dari bahasa Yunani yang berarti “to mark

  (menandai). Istilah ini lebih difokuskan pada bagaimana upaya pengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku (Zuchdi, 2009: 10).

  2. Nadzhom Mistik

  Nadzhom

  mistik adalah sebuah sya‟ir yang berisikan pesan-pesan, maupun nasihat, dari Syekh Mundzir Nadzir yang terdapat dalam kitab

  fafirru ilallah.

  3. Kitab Fafirru Ilallah Kitab ini berbahasa arab pegon atau jawa arab, yang membahas seputar kiamat baik kiamat kecil maupun kiamat besar. Serta di dalam kitab ini diterangkan tanda-tanda datangnya kiamat tersebut, kitab

  Fafirru ilallah berbahasa arab jawa ini adalah karya dari Syekh Mundzir Nadzir.

  G.

  Metode Penelitian Dalam penulisan ini terdapat beberapa hal pokok yang mendasari penelitian yaitu jenis penelitian sumber data, metode pengumpulan data, dan analisis data.

  1. Jenis Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan atau penelitian

  library research karena dilakukan dengan mencari data atau informasi

  riset melalui membaca jurnal ilmiah. Buku-buku referensi dan bahan- bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan.

  2. Sumber Data a.

  Sumber Data Primer Data primer yang digunakan dalam penulisan sekripsi ini adalah kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir.

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data dari pengumpulan informasi atau data yang diperoleh dari buku-buku dan tulisan dari disiplin ilmu yang berkaitan, yaitu buku tentang pendidikan karakter, buku sejarah Islam, dan website tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam nadzhom mistik karya Mundzir Nadzir.

  3. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data daam penelitian ini adalah peneliti melakukan pengamatan secara langsung dengan membaca dan menelaah dari kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir. Serta melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan. Dengan cara menjajagi ada tidaknya buku-buku atau sumber tertulis lainnya yang ada kaitannya dengan judul skripsi. Setelah data terkumpul maka dilakukan penelaahan secara sistematis dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data atau informasi untuk bahan penelitian.

  4. Metode Analisis Data

  Metode analisis data yang pertama digunakan adalah analisis secara induktif dan deduktif. Analisis induktif adalah metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta ke konkret, kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 1981: 42).

  Metode deduktif adalah dari hal-hal atau teori yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus (Hadi, 1981: 42).

  Kedua adalah penggunaan content analysis. Yang dimaksud

  content analysis adalah suatu teknik untuk membuat inferensi-inferensi

  yang dapat ditiru dan shahih data dengan memperhatikan konteksnya (Hadi, 1981: 15). Penggunaan dari setiap metode analisis data dengan metode yang sesuai sehingga didapatkan hasil yang maksimal.

H. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal

  Bagian awal ini meliputi: sampul, lembar berlogo, judul(sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

  BAB I : PENDAHULUAN memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka(penelitian terdahulu), penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

  BAB II : BIOGRAFI NASKAH memuat riwayat hidup Mundzir Nadzir, karya-karya beliau, gambaran umum nadzhom mistik, serta nadzom mistik beserta artinya. BAB III : KAJIAN TEORI, pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian nilai, pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, fungsi pendidikan karakter, media pendidikan karakter, landasan pendidikan karakter, dan macam-macam pendidikan karakter.

  BAB IV PEMBAHASAN, memuat analisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam nadzhom mistik pada kitab fafirru ilallah karya Mundzir Nadzir, nilai-nilai pendidikan karakter dalam nadzhom mistik yang terkait pendidikan karakter Nasional Indonesia, serta relevansinya dalam pendidikan Islam.

  BAB V PENUTUP Merupakan rangkaian terakhir dari penulisan skripsi yang memuat kesimpulan, saran dan penutup. Bagian akhir dari skripsi ini, memuat: daftar pustaka, lampiran- lampiran.

BAB II BIOGRAFI NASKAH DAN ISI NASKAH A. Biografi Mundzir Nadzir Kiai Mundzir Nadzir biografinya jarang ditulis dalam berbagai referensi, beliau lahir di dusun Sekaran, Keludan, Kertosono, Kediri. Syekh Mundzir Nadzir adalah putera pertama dari bapak KH. Nadzir Kertosono dan ibu Hannah. Saudara beliau berjumlah 5 orang yakni: Danial, Dewi Rohilah, Asma‟ul Husna, Ilham Nadzir Jamsaren Kediri

  (dosen di Institut Tribakti Kediri dan beliau adalah satu-satunya saudara Syekh Mundzir Nadzir yang masih hidup), dan Thoha Nadzir Jawa Tengah. Semasa mudanya beliau gemar mencari ilmu, di antara kota tempat beliau ngangsu kaweruh adalah kota Malang, Jogja, Lirboyo Kediri dan daerah di Jawa Tengah. Beliau menikah dengan Ummu Kulsum dan dikaruniai 3 putra, yakni: Hasan Karbala, Husein Qubailah dan Atho‟illah.

  Dan akhirnya beliau wafat kemudian istrinya, Ummu Kulsum dinikahi oleh adik beliau Ilham Nadzir. Beliau mempunyai banyak nama laqob atau nama julukan di antaranya adalah Munhamir

  رِمَهْنُم karena terinspirasi dari

  ayat al- Qur‟an:

  اَن ْحَتَفَف ََبا َوْبَأ َِءاَمَّسلا َ ءاَمِب َ رِمَهْنُم (QS. Al-Qomar: 11), dan َةَجاَنُم

  singkatan dari

  رذنمَ َ ريذنَ َ ىواجَ َ روميت. Beliau dimakamkan di belakang

  Masjid Al-Huda Desan Ketami Kediri (wakaf Bapak Shodaqoh)

  

B. Kitab Karya Mundzir Nadzir

  Syekh Mundzir Nadzir adalah sosok gemar menulis, beliau penulis yang ulet di antara karya beliau adalah:

1. Kitab fafirru ilallah 2.

  Kitab lubabul hadits 3. Cerita Syekh Subakir 4. Kitab tanwirul qori‟ 5. Kitab an-nuqthah 6. Muskhaf al-qur‟an dengan tulisan tangan yang belum sempat beliau selesaikan hingga beliau wafat.

  7. Kitab Qowa‟idul I‟lal yang hingga kini masih banyak dikaji di pesantren-pesantren salaf di Indonesia. Kitab ini menjadi rujukan di beberapa pesantren di Indonesia, selain karena kitab ini sangat ringkas dan mencakup seluruh model atau cara pengi‟lalan yang berjumlah 19 kaidah menggunakan bahasa Arab dan bahasa Jawa yang ditulis dengan menggunakan tulisan pegon. Dengan pembukaan I yang membahas tentang bina‟ secara terperinci dalam bahasa Jawa, pembukaan II berisi latar belakang penulisan kitab, dan materi

  Qowa‟idul I‟lal yang mencantumkan kaidah I‟lal dalam bahasa Arab

  kemudian dijelaskan ke dalam bahasa Jawa lalu dicantumkan contoh proses pengi‟lalan dengan menggunakan bahasa Arab (hanya berisi 19 kaidah dengan sedikit tambahan), pembahasannya pun tidak terlalu rumit sehingga mudah dipelajari. Terlebih lagi karena di sana terdapat keterangan berbahasa Jawa yang memudahkan para pembacanya yang berasal dari Jawa. “Saya menulisnya dengan bahasa yang ringkas dan

  mudah untuk memudahkan pemula dalam menghafal dan memahaminya

  ”, ungkap beliau dalam mukaddimah kitab ini

  

  C. Gambaran Umum Nadzhom Mistik Pada Kitab Fafirru Ilallah

  Kitab Fafirru ilallah ini selesai ditulis pada tanggal 13 Ramadhan tahun 1381 H/17 Februari tahun 1962 M. Kitab Fafirru ilallah menjelaskan kejadian-kejadian yang akan terjadi dari tanda-tanda kiamat kecil sampai kiamat besar. Kitab ini bisa dikaji untuk kalangan tua maupun muda. Karena ditulis dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Dibuat dengan menggunakan tulisan Arab pegon atau Arab jawa tidak seperti tarkib kalam Arab. Mudah dipahami oleh umat Islam di jawa khususnya.

  Keterangan-keterangan yang ada di kitab ini, selain tertulis memakai huruf Arab pegon, semua itu kutipan-kutipan dari kumpulan beberapa kitab, antara lain:

  tafsir, bada‟iuzzuhur, nurul abshor, shohihul bukhori, bahrul madzi juz 15- 16 „ala sarkhil mukhtashor shohikhutturmudzhi, al-majlisussaniyyah, durorul khisan, hamisy nashoikhuddiniyyah, syarah jauharotuttauhid, dan lain-lain (Nadzir, 1956: 4). Seperti kitab-kitab klasik yang lain yang sering dikaji dalam lingkup pesantren dalam menjelaskan suatu hal untuk memudahkan mengingat dan menghafal maka di buat sebuah sya‟ir atau Nadzhom. Begitu pula dengan kitab Fafirru ilallah untuk memudahkan menyampaikan suatu hal, maupun nasihat-nasihat yang baik untuk genersi muda kitab Fafirru ilallah juga terdapat sebuah Nadzhom mistik yang mengisyaratkan kepada generasi penerus untuk selalu ingat serta mendekatkan diri kepada Allah swt.

  Tidak mengherankan apabila masyarakat Islam di jawa ini khususnya para pengikut thoriqoh sering mengkaji kitab ini karena isinya tentang anjuran-anjuran untuk selalu mengingat Allah swt seperti nama kitab ini Fafirru ilallah yang artinya maka cepatlah menuju kepada Allah.

  Nadzhom mistik merupakan suatu nasihat yang dibentuk dalam

  sebuah nadzhom atau syai‟ir yang bertujuan mempermudah dalam penyampaian nasihat-nasihat. Nadzhom mistik ini terdapat dalam kitab