IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ASWAJA UNTUK PENINGKATAN IMAN DAN TAQWA DI SMK AL FALAH SALATIGA - Test Repository

  

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ASWAJA

UNTUK PENINGKATAN IMAN DAN TAQWADI SMK

AL FALAHSALATIGA

SKRIPSI

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

SITI CHORIYAH

NIM: 111-11-187

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

MOTTO

نيِنِمْؤُمْلا ُلَمْكَا اًناَمْيِا اًقُلُخ ْمُهُنَس ْحَا

  

“Orang Mukmin Yang Paling Sempurna

Imannya Adalah Yang Paling Baik Akhlaknya”

(HR. Tirmidzi)

  

PERSEMBAHAN

Bismillahirahmanirrahim . Puji syukur alhamdulillah atas karunia Allah SWT.

  Karya ini kupersembahkan kepada: 1.

  Kedua orangtua saya tercinta (Bp. Ngaiman dan Ibu Khotimah) yang selalu mendukung dalam belajar baik lahir dan batin, mengorbankan segala-galanya, selalu memberikan yang terbaik, mendoakan dan memberikan motivasi, mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada penulis.

  2. Kakak-kakak saya, Nur Wahid, Nur Kholis, Marsih yang senantiasa menjadi panutan berjuang dalam membahagiakan Bapak dan Ibu, menjadi sumber semangat dalam segala hal.

  3. Dosen pembimbing Bapak Rasimin, S.Pd.I, M.Pd. yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya di tengah-tengah kesibukan beliau memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga serta guru-guru saya semua yang telah memberikan limpahan ilmu kepada penulis.

  5. Sahabat saya Munjiatun, Nur Hidayati, Martini, Eka Lestari, Astina Fitriyang selalu setia mendampingi dalam suka maupun duka hingga penulisan ini selesai.

  6. Rekan dan rekanita IPNU-IPPNU dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu setia membantu dan memberikan semangat kepada penulis.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah PEMBELAJARAN ASWAJA UNTUK

  “IMPLEMENTASI PENINGKATAN IMAN DAN TAQWA DI SMK AL FALAH SALATIGA

  ” Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteril. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku DekanFakultasTarbiyahdanIlmuKeguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku KetuaJurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak

  5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Progdi PAI IAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

  6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita.

  7. Seluruh keluarga dan keluarga di luar keluarga yang selalu memberi dukungan, motivasi serta iringan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  8. Kepala SMK Al Falah Salatiga beserta semua Guru, karyawan, dan seluruh siswa-siswinya yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.

  9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Teriring doa semoga amal dan budi baik semua yang telah diberikan kepada penulis menjadi catatan amal baik di sisi Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 07 September 2017 Penulis,

  Siti Choriyah

  

ABSTRAK

  Choriyah, Siti. 2017. Implementasi Pembelajaran Aswaja untuk Peingkatan Iman

  dan Taqwa di SMK Al Falah Salatiga Tahun 2017. Skripsi. Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.

  Kata Kunci: Implementasi, Pembelajaran Aswaja.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pembelajaran aswaja di SMK Al Falah Salatiga, (2) peranan pembelajaran aswaja untuk peningkatan iman dan taqwa terhadap siswa SMK Al Falah Salatiga, dan (3) faktor penghambat dan faktor pendukung yang dilakukan dalam pembelajaran aswaja untuk peningkatan iman dan taqwa siswa SMK Al Falah Salatiga.

  Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakanmetodeobservasi, interview/wawancara, dandokumentasi. Subyek yang diteliti adalah kepala sekolah, guru PAI, dan siswa.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pembelajaran aswaja di SMK Al Falah Salatiga di lakukan dengan cara sholat dhuhur berjamaah, sholat dhuha berjamaah, dan mujahadah; (2) implementasi pembelajaran aswaja untuk peningkatan iman dan taqwa di SMK Al Falah Salatigadengan keteladan yang diawali oleh para guru; (3) fakor pendukung implementasi pembelajaran aswja untuk peningkatan iman dan taqwa di SMK Al Falah Salatiga terbagi menjadi dua, yaitu faktor intern (keadaan siswa itu sendiri) dan faktor ekstern (visi dan misi sekolah, kekuatan dari guru dan dukungan seluruh stakeholders, kegiatan yang sudah terprogram dan budaya sekolah, prinsip kebersamaan antar warga sekolah, jumlah siswa yang tidak terlalu banyak sehingga mudah untuk mengontrol, sarana dan prasarana serta fasilitas yang baik, dan lingkungan yang kondusif); (4) faktor penghambatnya juga dapat digolongkan menjadi dua, faktor intern (kondisi siswa itu sendiri dan perbedaan karakter pada masing-masing siswa) dan faktor ekstern (perbedaan kebudayaan antara sekolah dengan rumah, kurangnya waktu pengawasan ketika siswa di luar sekolah, lingkungan bergaul, dan media sosial).

  DAFTAR ISI COVER .................................................................................................... i

LOGO IAIN ............................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN KESEDIAAN PUBLIKASI .......................................................... iv

MOTTO ................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................ 3 C. Tujuan Penelitian.............................................................. 3 D. Manfaat Penelitian............................................................ 4 E. Penegasan Istilah .............................................................. 5 F. Metode Penelitian ............................................................. 6 G. Sistematika Penulisan ....................................................... 12

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Aswaja ...................................................... 14 B. Iman dan Taqwa .............................................................. 24 C. Implementasi Pembelajaran Aswaja untuk Peningkatan Iman dan Taqwa ..............................................................

  27 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A.

  Kondisi Umum SMK Al Falah Salatiga ......................... 32 1.

  Sejarah Berdirinya ..................................................... 32 2. Loksi Sekolah ............................................................ 32 3. Visi dan Misi Sekolah ................................................ 33 4. Tujuan Sekolah .......................................................... 33 5. Program Keahlian ....................................................... 34 6. Struktur Organisasi ..................................................... 34 7. Data Guru dan Karyawan .......................................... 35 8. Data Kesiswaan .......................................................... 36 9. Data Sarana dan Prasarana.......................................... 37 B. Temuan Penelitian ............................................................ 37 1.

  Pelaksanaan Pembelajaran Aswaja ............................ 37 2. Peranan Pembelajaran Aswaja ................................... 38 3. Faktor Pendukung dan Penghambat ...........................

  Implementasi Pembelajaran Aswaja .......................... 40

  B.

  Peranan Pembelajaran Aswaja ......................................... 47 C. Faktor Pendukung dan Penghambat .................................

  Implementasi Pembelajaran Aswaja ................................

  49 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ................................................................ 53 B. SARAN ............................................................................ 53

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Struktur Organisani ...................................................................

  34 Tabel 3.2 Data Guru ..................................................................................

  35 Tabel 3.3 Data Karyawan ..........................................................................

  36 Tabel 3.4 Data Siswa.................................................................................

  36 Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana ................................................................

  37

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Instrumen Pedoman Penelitian Lampiran 2 : Data Informan Lampiran 3 : Data Guru dan Karyawan Lampiran 4 : Gambar Dokumentasi Hasil Penelitian Lampiran 5 : Surat Tugas Pembimbing Lampiran 6 : Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 7 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 9 : Daftar Nilai SKK Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah Aswaja merupakan segala sesuatu yang ditujukan kepada perilaku

  atau jalan yang ditempuh oleh Nabi SAW (Badrun,2000:25). Salah satu aliran yang menjadikan Aswaja sebagi visi didalam organisasinya adalah NU (Nahdlatul Ulama). NU adalah organisasi terbesar di Indonesia yang memiliki peran dalam bidang pendidikan Islam di Indonesia. Dalam

  Khittah (Organisasi Sosial Keagamaan) 1926 sebagai dasar perjuangan Nahdliyin menghantarkan NU pada spirit perjuangan dalam berbagai

  aspek demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang menjadi cita- cita seluruh masyarakat Indonesia.

  Banyaknya lembaga pendidikan di bawah naungan NU berbanding lurus dengan jumlah umat NU yang mayoritas di negeri ini. Hal itu yang kemudian menuntut untuk dicantumkannya materi Aswaja sebagai salah satu mata pelajaran pada kurikulum sekolah yang berbasis NU. Materi

  Aswaja berhasil menjalar pada setiap satuan pendidikan berbasis NU

  sebagai proses internalisasi nilai-nilai

  Ahlussunnah Waljama‟ah An-

  dalam kerakter setiap pribadi generasinya. Sampai sekarang

  Nahdliyah

  materi tersebut terhimpun dalam satu mata pelajaran Pendidikan Aswaja(Ke-NU-an).

  Pendidikan Aswajadan Ke-NU-an diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa visi Aswaja adalah untuk mewujudkan manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, etis, jujur dan adil (tawassuth dan

  i‟tidal), berdisiplin, berkesimbangan (tawazun),

  bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya Ahlussunnah Wal jama’ah (amar ma‟ruf nahi munkar ).

  Terdapat lembaga pendidikan tertentu yang memasukkan Aswaja dalam muatan kurikulumnya. Terkait hal tersebut, SMK Al Falah Salatiga adalah salah satu lembaga pendidikan yang mencantumkan Aswaja sebagai pelajaran wajib muatan lokal . Gagasan ini muncul sebagai reaksi atas keberadaan kaum terpelajar di daerah ini yang belum mampu menyeimbangkan antara keilmuan yang dimiliki dengan kenyataan sosial dimana mereka berada. Mereka yang unggul dalam bidang agama cenderung fanatik dan mengharamkan budaya-budaya di masyarakat, disisi lain mereka yang unggul dalam bidang sosial jauh dari nilai-nilai agama. Masing-masing dari mereka cenderung fanatik pada budaya dan keyakinan sendiri tanpa mempertimbangkan unsur-unsur budaya lain yang ada disekitarnya.

  Penelitian ini, diharapkan dapat memberi gambaran praktis tentang tingkat apresiasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Aswaja. Sehingga dapat dipahami bagi semua pihak utamanya bagi para siswa untuk terus pengelola madrasah untuk terus melakukan upaya optimalisasi dalam meningkatkan pembelajaran Aswajadi SMK Al Falah Salatiga.

  Berdasarkam penjajakan awal di lapangan tersebut, maka judul penelitian ini adalah

  Implementasi Pembelajaran Aswaja untuk Peningkatan Iman dan Taqwa siswa di SMK Al Falah Salatiga”.

B. Rumusan Masalah

  Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Aswaja di SMK Al Falah

  Salatiga? 2. Bagaimana peranan pembelajaran Aswaja untuk peningkatan iman dan takwa siswa SMK Al Falah Salatiga?

  3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran aswajauntuk peningkatan iman dan taqwa siswa SMK Al Falah Salatiga? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya.

  Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijakpada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan :

  1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Aswaja di SMK Al Falah Salatiga.

  2. Untuk mengetahui peranan pembelajaran Aswaja untuk peningkatan iman dan takwa terhadap siswa SMK Al Falah Salatiga.

  3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung yang dilakukan dalampelaksanaa pembelajaran aswaja untukpeningkatan iman dan taqwa siswa SMK Al Falah Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara peraktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.

  Secara Teoritis a.

  Dapat memberikan kontribusi keilmuan secara konseptual dan pengembangan cakrawala pemikiran Ke-NU-an.

  b.

  Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih terhadap perkembangan Pendidikan Aswaja kedepan.

2. Secara Praktis a.

  Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan informasi ilmiah tentang apresiasi siswa terhadap PendidikanAswaja di SMK Al Falah Salatiga serta dapat dijadikan sebagai acuan peningkatan pembelajaran Aswaja kedepan.

  Sebagai bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus sebagai tambahan informasi mengenai apresiasi siswa terhadap pelajaran Aswaja khususnya di SMK Al Falah Salatiga.

E. PenegasanIstilah

  Sebagai pedoman untuk pembahasan selanjutnya, dan agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap pengertian judul penelitian ini, maka ada beberapa kata atau istilah yang perlu didefinisikan.

  1. Implementasi Implementasi adalah memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijaksanaan yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman- pedoman kebijaksanaan Negara yang mencakup baik usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian (Wahab, 2008: 65).

  2. Pembelajaran Aswaja Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pegalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut koknitif, afektif, dan psikomotor (Djamara, 2011:13).

  Aswaja merupakan segala sesuatu yang ditujukan kepada perilaku

  Jadi, dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Aswaja adalah perubahan tingkah laku pada seseorang yang di peroleh dari pengalaman dan tingkah laku secara koknitif, afektif, dan psikomotor.

  3. Iman Pengertianimansecaraetimologis yang berasaldariamanayu’minu yang artinyapercaya. Dalamkitab Al Munjid disebutkan bahwa iman itu artinya adalah membenarkan secaramutlak. Secaratermonologi adalah mempercayai dan menyakinidalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan merealisasikan dalam perbuatan (Fathurrohman, 1979:24).

  4. Taqwa Taqwa yaitu sikap mental orang-orang mukmin dari kepatuhannya dalam melaksanakan perintah-perintah Allah SWT serta menjauhi segala larangan-larangannya atas dasar kecintaan semata (Novan,2012:27).

F. Metode Penelitian

  1.Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.Peneliti memilih menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk mencari dan menemukan pengertian dan pemahaman tentang atau metode deskriptif. Metode diskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan(Arikunto, 2004: 234).

2. Kehadiran Peneliti

  Untuk dapat memahami makna dan mengetahui penerapan dan tingkat keimanan dan taqwa dibutuhkan keterlibatan langsung peneliti di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul data. Peneliti datang dan secara langsung berinteraksi di tengah-tengah objek penelitian dan melakukan pengamatan, wawancara mendalam dan aktivitas-aktivitas lainnya demi memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini. Peneliti turun langsung ke kancah penelitian, tanpa mewakilkan pada orang lain, agar kegiatan yang berkaitan dalam menggali, mengidentifikasi data informasi dan fenomena yang muncul di lapangan dapat diperoleh secara akurat.

  3. Lokasi Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian,maka peneliti hadir secara langsung di lokasi sampai memperoleh data yang dibutuhkan.Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah SMK Al Falah Salatiga.

  4. Sumber Data Sebelum penelitian dilaksanakan, maka perlu ditentukan sumber data yaitu subjek dari mana data diperoleh, sehingga peneliti memperoleh sumber data yang dipandang paling mengetahui dan berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti.

  Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah: a.

  Sumber data primer diperoleh dari personal yang terkait dengan topik penelitian yaitu :Kepala sekolah, guru Aswaja dan siswa SMK Al Falah Salatiga.

  b.

  Sumber data sekunder dapat diperoleh dari semua sumber yang sudah ada. Sumber data lain yang dijadikan referensi penulis dalam penelitian ini seperti dokumen-dokumen, buku, Handphone, laptop, komputer dan yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi pokok bahasan penelitian ini.

  5. Prosedur Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang relevan, maka prosedur pengumpulan data yang akan digunakan meliputi: a.

  Metode wawancara Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

  Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329). Dokumen dalam di sekolah, danstruktur organisasi di SMK Al Falah Salatiga. Metode ini diperlukan sebagai metode bantu dalam mengumpulkan data tentang implementasi pembelajaran aswaja dalam peningkatan iman dan taqwa di SMK Al Falah Salatiga.

  b. Metode observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dalam teknik ini peneliti melakukan pengamatan-pengamatan terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti(Sugiono, 2011: 228).

  c. Metode dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku.Dokumen bisa berbentuk gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar. Dokumen yan berbentuk karya misalnya karya seni yag dapat berupa gambar, patung, dan film.

  Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiono, 2011:240). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data penerapan pembelajaran aswaja dalam peningkatan iman dan taqwa siswa.

  6. Analisis Data Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2011: 245).

  Penelitian ini akan di analisis secara kualitatif untuk mengolah data dari lapangan : a.

  Pengumpulan data Proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh data yang diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik, seperti wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi yang diperoleh dari penelitian.

  b.

  Reduksi data Dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan- pernyataan yang perlu dijaga dalam penelitian ini. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal- hal yang penting.

  c.

  Penyajian data Dengan menggambarkan fenomena-fenomena atau keadaan sesuai dengan data yang telah di reduksi terlebih dahulu.

  d. Kesimpulan

  7. Pengecekan Keabsahan Data Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber data. Pendapat tersebut mengandung makna bahwa dengan menggunakan metode trianggulasi dengan mempertinggi validitas memberi kedalaman hasil penelitian sebagai pelengkap apabila data yang diperoleh dari sumber data pertama masih ada kekurangan agar data yang diperoleh ini semakin dapat dipercaya, maka data yang dibutuhkan tidak hanya dari satu sumber data saja tetapi berasal dari sumber-sumber lain yang terkait dengan sumber penelitian. Di sisi lain trianggulasi data adalah cara untuk memperoleh data dengan jalan membandingkan data hasil wawancara dan hasil pengamatan maupun dokumentasi yang diperoleh dari penelitian.

  8. Tahap-tahap Penelitian Tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut: a.

  Tahap pertama, pelaksanaan penelitian dimulai dari mengamati dan ikut sebagai partisipan dalam lapangan. Penulis harus mengadakan pendekatan secara terbuka kepada responden dengan tujuan untuk memperoleh informasi atau data awal. data-data sudah terkumpul kemudian dianalisis dan diikuti dengan laporan hasil analisis data yang dilakukan.

  c.

  Tahap ketiga, selanjutnya pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data apabila terdapat ketidak sesuaian maka perlu diadakan perbaikan.

  d.

  Tahap keempat, ialah merancang penulisan. Dalam tahap ini dijelaskan rancangan penulisan walaupun tidak dilakukan secara rinci yang akan digunakan sebagai pegangan penulisan selanjutnya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka tahap- tahap penulisan yang dilaksanakan adalah mulai dari penyerahan surat perizinan penulis kepada SMK Al Falah Salatiga. Setelah melawati proses barulah penulis bisa melaksanakan observasi, melakukan wawancara dengan responden dan mengumpulkan hasil dokumentasi sebagaimana yang telah direncanakan.

G. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

  Bab II Kajian pustaka pada bab ini akan dijelaskan hal-hal yang melingkupi teori dalam skripsi yaitu: kajian teori tentang Aswaja, kajian teori pengembangan iman dan taqwa, latar belakang munculnya

  Bab III paparan data dan temuan penelitian dalam paparan data dan temuan data akan dijelaskan tentang gambaran umum SMK Al Falah,struktur organisasi sekolah, visi dan misi sekolah, data guru dan siswa sekolah, dan peningkatan iman dan taqwa siswa SMK Al Falah Salatiga.

  Bab IV memuat tentang gagasan peneliti, keterkaiatan pola-pola, kategori-kategori, dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori di SMK Al Falah Salatiga terhadap teori-teori, serta penafsiran dan penjelasan dan penjelasan dari dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan.

  Bab V penutup berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pemikiran bagi yang nerkepentingan.

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Aswaja 1. Pengertian Pembelajaran Aswaja Pengertianas-Sunnah menurutistilah terdapat beberapa pendapat. Menurut Ulama Ahlul-Hadits, al-Sunnah didefinisikan sebagai segala yang dinukilkan dari Nabi SAW, baik berupa perkataan, perbuatan. Aswaja (

  ahlusSunnahwalJama‟ah) terbentuk dari tiga kata dasar yakni Ahl, al-Sunnahdan al- Jama‟ah. Dalam kamus al-Munawwir,

  Ahlberartifamili, keluarga, ataukerabat (Ahmad Warson, maupun

  taqrir dan perjalanan hidup Nabi, baik yang demikian itu sebelum

  Nabi SAW diangkat sebagai Nabi maupun sesudahnya( as-Siddiqie, 1964).

  Adapun menurut Ahlul-Ushul, al-Sunnah didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dinukilkan dari Nabi SAW secara khusus dan tidak terdapat nash-nya dalam al-

  Qur’an, tetapi dinyatakan oleh Nabi SAW dan merupakan penjelasan isi al-

  Qur’an pertama kali (Al-Misri, 1990). Sedangkan menurut Ahlul-Fiqh, al-Sunnah diartikan sebagai ketetapan dari Nabi SAW yang bukan fardu dan tidak wajib (Al-Misri, 1990).

  Dalam perkembangan selanjutnya banyak para Ulama, Ahlul-

  Hadits periode terakhir yang kemudian mengidentifikasikan kata al- dalam masalah keimanan pada Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, para Rosul-Nya, serta hari kiamat. Begitu juga tentang keimanan dalam masalah takdir dan keutamaan parasahabat (al-Misri, 1990).

  Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik pengertian umum yaitu bahwa yang dimaksud al-Sunnah adalah segala sesuatu yang dirujukan kepada perilaku atau jalan ditempuh olehNabi SAW. Akan tetapi, dalam konteks ini pengertian al-Sunnah yang diterima dan dipahami oleh masyarakat bukan hanya terbatas pada perilaku yang dirujukan pada Nabi SAW, melain kan juga kepada sahabat Nabi SAW (Siradj, 1998).

  Adapun pegertian

  al jama‟ah, di lihat dari segi bahasa berarti

  kelompok. Ia berasal dari kata

  jama‟a yang artinya perhimpunan (

  WarsonMunwwir,1984). Sedangkan pengertian

  al jama‟ah dari segi

  istilah sangat berbeda bahkan kadang-kadang antara pengertian yang satu dengan pengertian lainnya saling bertolak belakang.hal itu disebabkan ketika para ulama mendefinisikan kata

  al jama‟ah mereka senantiasa dipengaruhi oleh setting sosial umat Islam yang ada saat itu.

  Definisi

  al jama‟ah yang diberikan oleh Imam al Bukhari adalah,

ahlul „ilmi (kaum ulama/kaum intelektual). Sedangkan Imam As-

  Sarkhasi, pengikut mazhab Hanafi, mendefinisikan

  al jama‟ah sebagai

  jama’ah kaum muslimin yang termasuk dalam kategori orang-orang yang mempertahankan kebenaran dimana saja mereka berada

  Menurut Imam al Thabari,

  al jama‟ah adalah “golongan

  mayoritas” (Ismail,1995). Definisi ini agaknya merupakan pengulangan ungkapan dari hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Malik, yang menyatakan bahwa pada suatu ketika para sahabat bertanya kepada Nabi SAW tentang golongan yang akan selamat. Nabi SAW menjawab, yaitu

  “jama‟ah-

jama‟ah” (golongan mayoritas). Namun dalam hal ini Nabi SAW tidak

  memberikan keterangan lebih lanjut mengenai golongan ini. Dari riwayat at Thabari dapat disimpulakan bahwa al jama’ah adalah golongan yang terkumpul dalam suatu pemerintahan yang dipimpin oleh seorang amir. Menurut at Thabari, maksud hadist diatas adalah komitmen jama’ah dalam mentaati perintah pemimpin, yang melepaskan bai’at berarti keluar dari jama’ah (Ismail,1995).

  Ibnu Al Mubarraq enfsirka al jama’ah adalah sebagai orang memiliki sifat- sifat keteladanan yang sempurna berdasarkan al Qur’an dan al Sunnah. Itulah sebabnya ia kemudian membuat perumpamaan dengan orang-orang yang memiliki integritas moral yang tinggi, seperti Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali (Al Misri,1990). Sedangkan ulama lain seperti asy Syatibi, membatasi ala jama’ah hanya kepada para sahabat saja, dan orang-orang sesudah mereka tidak diolongkan sebagai al jama’ah (Al Misri,1990).

  Dari berbagai pandangan di atas, dapat disimpulakan bahwa istilah a.

  Kaum ulama atau kelompok intelektual.

  b.

  Golongan yang terkumpul dalam suatu pemerintahan yang dipimpin oleh seorang amir.

  c.

  Golongan yang di dalamnya terkumpul orang-orang yang memiliki integritas moral atau akhlak, ketaatan dan keimanan yang kuat.

  d.

  Golongan mayoritas kaum muslimi.

  e.

  Sekelompok sahabat Nabi SAW.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan akhir, yang dimaksud

  Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah (Aswaja) adalah suatu golongan

  mayoritas kaum muslimin yang mengklaim sebagai pengikut Nabi SAW dan menerima konsensus (ijma’) para sahabat (Badrun, 2000:31- 34).

2. Tujuan Pembelajaran Aswaja

  Aswaja dalam bidang pendidikan Islam sangat penting sekali dikembangkan sebagainilaipendidikanislam di Indonesia, disampingitupendidikanaswajamunculkarenakebutuhanmasyarakat Indonesia, yaitupendidikan agama dan moral.

  Hal diatas dapat dibuktikan dengan keadaan bangsa yang kita rasakan sekarang, banyak anak cucu kita yang meniru budaya barat, misalnya, berpakaian yang mengundang hawa nafsu, pergaulan bebas dan lain-lain . Hal itu membuktikan bahwasannya nilai agama dan nilai moral generasi penerus bangsa ini melemah. Akan tetapi, dalam nilai-nilai agama dan moralitas. Sehingga tak ada contoh bagi pemuda bangsa untuk memperbaiki moral.

  Pendidikan aswaja mempunyai kelebihan, salah satunya: pendidikan aswaja tidak hanya ditujukan ke lembaga pendidikan saja namun juga di tujukan kepada masyarakat luas, hal ini dapat memperkuat aspek agama maupun moralitas masyarakat. Misalnya acara pengajian rutin yang di isi oleh ulama’ , hal itu sangat baik untuk meningkatkan nilai-nilai agama dalam masyarakat.Hal lain yang istimewa dari pendidikan aswaja adalah: pendidikan yang lebih dikonsentrasikan pada lembaga pendidikan islami atau dapat disebut pondok pesantren. Hal itudapatmembantukitaselaku orang tuasupayaanakcucukitadapatmengenalnilai-nilai agama dan moral.

3. Latar Belakang Munculnya Pembelajaran Aswja

  Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internali sasinilai-nilai agama dalam kehidupan setiappribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolahmaupun masyarakat.

  Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an merupakan salah satu komponen yang dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

  Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai- nilai ahlusunnah wal jama’ah, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai hamba Allah SWT.

  Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa visi Aswaja adalah untuk mewujudkan manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, etis, jujur dan adil (

  

tawassuth dan i‟tidal), berdisiplin, berkesimbangan (tawazun),

  bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya ahlussunnah waljama’ah (amar ma’ruf nahi munkar). Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: Menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan materi; Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; Memberikan kebebasan yang lebih luas program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan. Pendidikan Aswaja dan Ke-Nu-an diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban dan martabat ahlussunnah wal jama’ah. Kader Nahdlatul Ulama diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an.

4. Sistematika Pembelajaran Aswaja a.

  Pendekatan Pendekatan pembelajaran Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an bersifat terpadu, meliputi aspek-aspek berikut :

  1) Keyakinan, yakni menanamkan pemahaman di dalam diri peserta didik tentang kebenaran paham Aswaja sehingga peserta didik termotivasi untuk menjalankan ajaran-ajaran

  2) Pengamalan, yakni memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil- hasil pengamalan ibadah dan akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan

  3) Pembiasaan, yakni memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membiasakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan paham Aswaja dalam menghadapi masalah kehidupan

  4) Rasional, yakni usaha memberikan peranan pada rasio (akal) peserta didik dalam memahami dan membedakan berbagai bahan ajar dalam standar materi serta kaitannya dengan prilaku yang baik dengan perilaku yang buruk dalam kehidupan duniawi

  5) Emosional, yakni upaya mengugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati prilaku yang sesuai dengan paham

  Aswaja (ajaran Islam) dan budaya bangsa 6)

  Fungsional, yakni menyajikan bentuk semua standar materi (sejarah, aqidah, fiqh/ibadah dan akhlak) dari segi manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas

  7) Keteladanan, yakni menjadikan figur tenaga pendidik serta petugas satuan pendidikan (madrasah/sekolah) lainnya maupun orang tua peserta didik, sebagai cerminan manusia yang berkepribadian baik.

  Sistim penyajian Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu: 1)

  Pendekatan monolitik, artinya mata pelajaran Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an diberi alokasi waktu tersendiri dan kemudian dijadwalkan sesuai dengan alokasi waktu pada setiap minggu, misalnya 2 (dua) jam pelajaran dalam seminggu.

  2) Pendekatan terintegrasi, yaitu apabila materi pokok pada

  Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an sama dengan materi pokok pada mata pelajaran lainnya, misalnya, dalam hal materi pokok tentang bacaan shalat yang ada pada Pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an sama dengan materi bacaan shalat dalam mata pelajaran fiqh, atau dalam hal sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, apabila berkaitan dengan materi pokok pada sejarah kebudayaan Islam.

  b.

  Penilaian Penilaian hasil belajar mengacu pada indikator pencapaian hasil belajar yang ditetapkan dalam kurikulum. Setiap kemajuan hasil belajar peserta didik dilaporkan dalam bentuk deskriptif yang memberikan gambaran hasil: 1) peserta didik dan orang tuanya, untuk memahami potensi yang dimiliki.

  2) guru, untuk menentukan tindak-lanjut bagi pengembangan diri peserta didik. 3) pihak-pihak yang berkepentingan, untuk perbaikan program pembelajaran dan silabus atau kurikulum.

  Penilaian hasil belajar dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan demikian, penilaian harus didukung dengan adanya rekaman perkembangan tingkat kemajuan peserta didik dalam menguasai setiap kompetensi dasar sebagai kemampuan minimal yang harus dicapai oleh semua peserta didik.

  Penilain seperti ini disebut dengan penilaian berbasis kelasyangmemuat prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui identifikasi kompetensi/hasil belajar yang telah dicapai, pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan.

  Penilaian berbasis kelas harus memperlihatkan 3 (tiga) ranah yaitu: pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Ketiga ranah ini sebaiknya dinilai proporsional sesuai dengan sifat pelajaran pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an. Penilaian yang menyeluruh pada segenap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik harus mempetimbangkan tingkat perkembangan siswa serta bobot setiap aspek dari setiap

B. ImandanTaqwa 1.

  Pengertian Iman dan Taqwa Iman dan taqwa adalah dua unsur agamis yang essensil dari suatu agama dan tidak mungkin terlepas dari pembahasan filsafat, khususnya filsafat agama yang membahas masalah agama dari segi filsafat. Filsafat agama dalam pandangan berbagai filosof bukanlah pembahasan filsafat secara bebas, tetapi ia membahas agama dari segi spektif filsafat dengan titik tolak tertentu. Agama itu bermacam- macam pedoman dan landasan yang dipergunakan sebagai titik tolak pembahasan tulisan ini adalah ajaran alam.

  Landasanberfilsafatadalahakalbukanwahyu, oleh karena itu dalam sejarah filsafat terdapat filosof yang beriman dan ada pula filosof yang kufur yang hanya percaya pada pengetahuan indra yang didukung oleh akal, terutama filosof yang beraliran materialisme. Sebenarnya antara berfikir filosofis dan berfikir relegius mempunyai titik mulai yang sama, keduanya mulai dengan percaya. Dalam filsafat dimulai dengan percaya pada kemampuan akal, sedangkan dalam agama dimulaidenganpercayapadaketetapanwahyu.Menurit agama Islam, Iman diartikan secara sederhana adalah kepercayaan yang memunculkan ketaqwaan, sedangkan dalam filsafat agama iman tersebut dipahami secara radikal dan ketaqwaan dipahami sebagai konsep kita.

  Iman dan taqwa sendiri bukan merupakan kesatuan yang utuh, akan tetapi antara keduanya merupakan dua pengetahuan yang mempunyai hubungan erat sekali. Tinggi rendahnya nilai keimanan berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya nilai ketqwaan.

  Sedangkan tinggi rendahnya nilai ketaqwaan sebagai bukti nilai kebenaran nilai iman yang dimiliki.

  Kata iman adalah bahasa Arab, berasal dari kata amana artinya aman. Maksudnya orang yang beriman selalu memiliki perasaan aman karena yakin selalu dilindungi oleh Allah. Dalam kaitan inilah iman terkait dengan aqidah. Aqidah itu berasal dari bahasa Arab “aqada” artinya ikatan. Maksudnya ikatan hati dengan Allah. Definisi iman adalah keyakinan penuh yang dibenarkan oleh hati, diucapkan oleh lidah dan diwujudkan oleh amal perbuatan (Wiyani, 2012:23-24).

  Taqwa adalah sikap mental orang-orang mukmin dari kepatuhannya dalam melaksanakan perintah-perintah Allah SWT serta menjauhi segala larangan-larangannya atas dasar kecintaan semata ( Wiyani,2012:27).

2. Indikator Peningkatan Iman dan Taqwa

  Menurut al Qur'an, Iman itu sebenarnya lebih kepada cinta yang sangat. Percaya saja bahwa Tuhan itu ada, tak menjamin seseorang menjadi beriman. Beriman kepada Allah bukan sekedar percaya saja, melainkan cinta yang sangat kepada Allah. Al Qur'an banyak mengajukan petunjuk indikator apakah seseorang itu ada benih iman ataukah tidak. Indikator itu antara lain : a.

  Bila di sebut namaNya bergetar hatinya.

  b.

  Bila dibacakan ayat-ayatnya semakin bertambahlah iman (cinta)Nya.

  c.

  Ingin selalu membaca suratNya.

  d.

  Rela berkorban untuk yang dicintaiNya.

  e.

  Inginselalu berdekatan kepadaNya f. Ingin hidup bersama dengan (ajaran)Nya. Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi.Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten (istiqomah). Karakteristik orang

  • – orang yang bertaqwa, secara umum dapat dikelompokkan kedalam lima kategori atau indikator ketaqwaan, yaitu: a.

  Iman kepada Allah, para malaikat, kitab–kitab dan para nabi.

  Dengan kata lain, instrument ketaqwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan memelihara fitrah iman.

  b.

  Mengeluarkan harta yang dikasihnya kepada kerabat, anak yatim, orang

  • –orang miskin, orang–orang yang terputus di perjalanan, orang
  • –orang yang meminta–minta dana, orang–orang yang tidak
hamba sahaya. Indikator taqwa yang kedua ini, dapat disingkat dengan mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta.

  c.

  Mendirikan solat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain, memelihara ibadah formal.

  d.

Dokumen yang terkait

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM IMAN DAN TAQWA SMPN DI KECAMATAN GERUNG

0 0 14

SKRIPSI APLIKASI E-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMK NU MIFTAHUL FALAH DAWE KUDUS

0 0 18

PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN AL FALAH SALATIGA TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 92

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI MTs MIFTAHUL FALAH BETAHWALANG, BONANG, DEMAK - Test Repository

0 1 101

MANAJEMEN PESANTREN BERBASIS SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL FALAH DUKUH KEC. SIDOMUKTI KOTA SALATIGA 2014 - Test Repository

0 0 164

ANALISIS PERILAKU NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN SIJANGKA DI BMT AL ISHLAH SALATIGA Tugas Akhir - ANALISIS PERILAKU NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN SIJANGKA DI BMT AL ISHLAH SALATIGA - Test Repository

0 0 86

PERPADUAN METODE PEMBELAJARAN AL-QUR’AN (STUDI ANALISIS TENTANG METODE AL BAGHDADI, IQRO’, QIROATI, AT TARTIL, DAN TILAWATI) DI TPQ AL GHOZALI NOBOREJO ARGOMULYO SALATIGA TAHUN 2015 - Test Repository

0 2 141

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU TOLERANSI INTRA-AGAMA (Studi Kasus di SMK Karya Nugraha dan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali) - Test Repository

0 2 170

PENGUATAN KARAKTER TOLONG MENOLONG (TA’AWUN) SISWA MELALUI PROGRAM EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA DI SMK AL FALAH SALATIGA TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

0 1 142

IMPLEMENTASI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) DI BMT ANDA SALATIGA - Test Repository

0 0 96