PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY.

(1)

PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

SMARTPHONE BLACKBERRY

(Survei Pada Pengguna Smartphone BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: Wulan Purnama 0901218

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengaruh Brand Trust Terhadap

Keputusan Pembelian

(Survei Pada Pengguna Smartphone

BlackBerry di Outlet Erafone BEC

Bandung)

Oleh Wulan Purnama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Wulan Purnama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI UNTUK UJIAN SIDANG

DRAFT SKRIPSI

PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

SMARTPHONE BLACKBERRY

(Survey Pada Konsumen Outlet Erafone BEC Bandung Pengguna

Smartphone BlackBerry)

Wulan Purnama 0901218

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh :

1. Pembimbing I

Heny Hendrayati, S.IP. MM NIP. 19761011 200501 2 002 2. Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

ABSTRAK

Wulan Purnama (0901218),Pengaruh Brand Trust terhadap Keputusan Pembelian

Smartphone BlackBerry (Survei Pada Pengguna Smartphone BlackBerry Outlet

Erafone BEC Bandung)” Di bawah bimbingan Heny Hendrayati, S.IP.MM

Banyaknya merek-merek smartphone yang ditawarkan dengan berbagai keunggulan dan kelebihan yang kemudian menyebabkan persaingan produk sejenis semakin ketat. Para produsen dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan produknya. Ini terlihat dari kondisi pemasaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan produk tetapi sudah mempengaruhi persepsi penggunanya.

Dilihat dari keputusan pembelian pengguna smartphone BlackBerry Outlet Erafone BEC Bandung, banyak faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, diantaranya : pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan jumlah pembeli, penentuan waktu pembelian, dan penentuan metode pembayaran. Sebagai upaya meningkatkan keputusan pembelian konsumen, BlackBerry terus berupaya meningkatkan brand trust (kepercayaan terhadap merek) yang dimensinya terdiri dari brand reliability dan brand intentions.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan populasi berjumlah 1200 orang responden dan sampel dengan jumlah 100 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson dan analisis regresi sederhana.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran brand trust yang dimiliki pengguna smartphone BlackBerry, mengetahui gambaran keputusan pembelian yang dilakukan pengguna smartphone BlackBerry dan sejauh mana pengaruh brand trust terhadap keputusan pembelian pengguna smartphone BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung. Aspek yang diteliti meliputi dua hal yaitu brand trust dan keputusan pembelian smartphone BlackBerry.

Hasil penelitian menunjukan bahwa brand trust dan keputusan pembelian konsumen outlet Erafone BEC Bandung pengguna smartphone BlackBerry berada pada kategori cukup baik. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,663 artinya terdapat hubungan yang kuat antara brand trust dengan keputusan pembelian smartphone BlackBerry. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana didapat pengaruh sebesar 0,795 dan KD= 43,9% sedangkan sisanya 56,1% dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.

Saran yang diberikan sebaiknya perusahaan dapat merencanakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan brand trust agar dapat mempengaruhi dan merubah persepsi konsumen untuk tetap percaya dan membeli produk BlackBerry karena brand trust memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.


(5)

ABSTRACT

Wulan Purnama (0901218), ͞The Influence of Brand Trust towards Purchasing Decision of Blackberry Smartphone (Survey on Blackberry Smartphone user of Erafone Outlet in BEC Bandung)͟ under guidance of Heny Hendrayati, S.IP.MM

The more various smartphone type from many brands with their own specialty creates the more intense competition between them. The company has to be very creative in creating their products. This is showed by the marketing condition that not only lean towards the product capability but also towards the user perception.

According to the purchasing decision of blackberry smartphone user from Erafone Outlet BEC Bandung, there are many factor that influence the consumer to purchase a product, like product selection, brand selection, distributor selection, buyer selection, time of purchase selection and payment methods selection. In order to increase the purchasing decision of consumers, BlackBerry always trying to increase their brand trust derived from brand reliability and brand intentions.

This study employs the descriptive and verificative methods with the population of 1200 and sample of 100 respondents. The analytical technique used by this study are pearson product moment correlative coefficient and simple regression analysis.

The objective of this study is to describe the brand trust execution BlackBerry smartphone users, to know the description of the purchase decision made BlackBerry smartphone users and the extent to which the effect of brand trust on purchase decisions BlackBerry smartphone users Outlet Erafone BEC Bandung. There are two aspects of this study, the brand trust and the purchasing decision of BlackBerry smartphone.

The result shows that the brand trust and purchasing decision BlackBerry smartphone users Outlet Erafone BEC Bandung are at the fairly good category. The correlation calculation is 0.663 means that there is strong relationship between brand trust and purchasing decision of blackberry smartphone. The results of calculation of simple regression analysis of the effect obtained 0.795 dan KD= 43,9% while the remaining of 56,1% were influenced by another factor undefined.

The suggestion for the company is that they should be able to plan a marketing strategy that aims to increase brand trust in order to influence and change the perception of consumers to continue to believe and buy BlackBerry products as brand trust has an influence on purchasing decisions.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...………... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR….………...……….. iii

DAFTAR ISI….………….………...……… vii

DAFTAR TABEL.……….………...………... x

DAFTAR GAMBAR…….………...… xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian…….………... 1

1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah…….…... 10

1.3 Tujuan Penelitian………...………. 10

1.4 Kegunaan Penelitian………….……….. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka………... 12

2.1.1 Konsep Pemasaran...………... 12

2.1.2 Bauran Pemasaran... 13

2.1.3 Produk………... 15

2.1.4 Konsep Brand... 16

2.1.4.1 Tingkatan Brand………..... 18

2.1.4.2 Karakteristik Brand………... 20

2.1.4.3 Manfaat Merek (Brand)………... 20

2.1.4.4 Keputusan Pemberian Brand……….... 21

2.1.5 Konsep Trust………... 24

2.1.5.1 Brand Trust………... 24

2.1.5.2 Pengukuran Brand Trust…………... 26

2.1.6 Perilaku Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan... 28

2.1.6.1 Perilaku Konsumen……….. 28

2.1.6.2 Model Perilaku Konsumen………...…… 29

2.1.6.3 Proses Pengambilan Keputusan………... 36


(7)

2.1.6.5 Definisi Keputusan Pembelian………. 47

2.1.6.6 Peran Pembeli……….. 48

2.1.6.7 Dimensi Keputusan Pembelian…...………. 49

2.1.7 Pengaruh Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian………... 50

2.1.8 Penelitian Terdahulu……… 52

2.2 Kerangka Pemikiran... 53

2.3 Paradigma Penelitian……….……… 57

2.4 Hipotesis... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……...………….……… 58

3.2 Metode dan Desain Penelitian………...…... 59

3.2.1 Metode Penelitian……… 59

3.2.2 Desain Penelitian………. 61

3.3 Operasionalisasi Variabel………..……… 62

3.4 Sumber Dan cara Penentuan data... 66

3.4.1 Sumber Data……… 66

3.4.2 Cara Penentuan Data………... 67

3.5 Teknik Pengumpulan data... 67

3.6 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan sampel...…... 69

3.6.1 Populasi... 69

3.6.2 Sampel...………. 69

3.6.2 Teknik Penarikan Sampel... 70

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis... 70

3.7.1 rancangan Analisis Data... 70

3.7.2 Validitas dan Reliabilitas... 72

3.7.2.1 Pengujian Validitas... 72

3.7.2.2 Pengujian Reliabilitas... 76

3.7.3 Tekinik Analisis data... 78

3.7.4 Rancangan Uji Hipotesis... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………..………... 85


(8)

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian……….. 85

4.1.1.1 Visi, Misi dan Tujuan BlackBerry... 86

4.1.1.2 Strategi Pemasaran BlackBerry... 87

4.1.1.3 Sejarah BlackBerry di Indonesia... 88

4.1.1.4 Produk Unggulan BlackBerry……… 89

4.1.1.5 Sistem Operasi Smartphone BlackBerry……… 90

4.1.1.6 Perangkat Lunak Smartphone BlackBerry………. 91

4.1.1.7 Model Smartphone BlackBerry……….. 92

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik dan Pengalaman Responden…. 93 4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian………..………… 102

4.1.3.1 Gambaran Variabel Brand Trust………...…. 102

4.1.3.1.1 Tanggapan Mengenai Brand Reliability………... 103

4.1.3.1.2 Tanggapan ,Mengenai Brand Intentions………... 107

4.1.3.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Brand Trust…….. 112

4.1.3.3 Gambaran Variabel Keputusan Pembelian……... 114

4.1.3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Keputusan Pembelian………... 126 4.1.4 Hasil Pengujian Statistik………...……… 128

4.1.4.1 Koefisien Korelasi…..…...………... 128

4.1.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana……..………... 130

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian…………..……….. 133

4.2.1 Pembahasan Tingkat Brand Trust………... 133

4.2.2 Pembahasan Tingkat Keputusan Pembelian... 136

4.2.3 Pembahasan Pengaruh Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian………. 140 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan……… 143

5.2 Saran………. 144

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Klasifikasi Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi... 3

Gambar 1.2 Perbandingan Pengguna Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi Tahun 2011-2012 di Dunia... 4 Gambar 1.3 Market Share Smartphone di Indonesia... 6

Gambar 2.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)... 14

Gambar 2.2 Model Dua Komponen Dari Hubungan Brand Trust... 25

Gambar 2.3 Item of the Measurement Scales for Trust and Comitment…….... 26

Gambar 2.4 Mendapatkan dan Mempertahankan Kepercayaan………. 27

Gambar 2.5 Alur Kepercayaan Konsumen Pada Merek……… 28

Gambar 2.6 Model Prilaku Konsumen... 30

Gambar 2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 31

Gambar 2.8 Model Sederhana Proses Pengambilan Keputusan Konsumen... 37 Gambar 2.9 Model Lima-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian….... 42

Gambar 2.10 Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian... 45

Gambar 2.11 Kerangka Pemikiran... 56

Gambar 2.12 Paradigma Penelitian... 57

Gambar 3.1 Model Regresi……... 83

Gambar 4.1 Hasil Kontinum Brand Trust………... 113


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi global yang semakin pesat membuat setiap orang dituntut untuk bisa beradaptasi. Tidak sedikit teknologi baru muncul untuk melengkapi teknologi yang sudah ada atau bahkan muncul untuk menggantikannya. Dari waktu ke waktu industri telekomunikasi merupakan industri yang berkembang sangat pesat dengan inovasi yang berkembang secara terus menerus. Hal ini menjadi salah satu tuntutan untuk memenuhi standar konsumen akan kebutuhan sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

Era globalisasi sekarang, menimbulkan tantangan-tantangan baru karena menuntut suatu perusahaan untuk memperluas pasarnya di tengah persaingan kompetitif. Produk yang memiliki merek yang kuat, akan lebih mudah memenangkan persaingan.

Merek juga mempunyai peran yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan suatu perusahaan dengan merek-merek saingannya (Terence, 2000: 8). Sementara itu, kecenderungan perkembangan perang pemasaran di masa mendatang akan menjadi perang antar merek, yaitu suatu persaingan untuk memperoleh dominasi merek (Rangkuti, 2004: 10). Merek dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan dan menjadikan pembeda di antara para pesaing jika dikelola dan dikembangkan dengan benar.


(11)

atau penghasilan. Belakangan ini banyak pengguna handphone yang

menginginkan berbagai aplikasi untuk menunjang aktivitas mereka, oleh karena itu beberapa vendor papan atas yang terus mengembangkan ponsel cerdas yang bisa memuaskan kebutuhan komunikasi sekaligus hiburan. Ponsel cerdas ini biasa disebut sebagai smartphone.

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan

tingkat tinggi, kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Bagi beberapa orang, smartphone merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh

perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Dengan kata lain, smartphone merupakan

komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.

Smartphone merupakan sebuah device portable yang bisa melakukan

banyak hal mulai dari sekedar telepon, sms, browsing, apps, games dan banyak

keinginan lainnya (Rama Mamuaya, dailysocial.net:2011).

Smartphone semakin banyak digunakan oleh berbagai kalangan

masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Peningkatan jumlah kepemilikan smartphone kemungkinan besar disebabkan oleh trend gaya hidup masyarakat

(Budi Janto, What Indonews: 2013).

Smartphone memiliki berbagai macam klasifikasi untuk menarik minat

konsumen. Salah satu klasifikasi smartphone yaitu berdasarkan sistem operasi


(12)

Sumber: Elib.Unikom. ac. id

Gambar 1.1

Klasifikasi Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi

Dengan banyaknya merek dan jenis smartphone yang memiliki kelebihan dan kecanggihan yang ada di pasaran menuntut konsumen untuk lebih selektif dalam memilih smartphone yang berkualitas sesuai dengan dana dan kebutuhan,

mulai dari smartphone yang memiliki sistem operasi yang sederhana sampai

dengan smartphone yang memiliki sistem operasi yang super canggih.

S

M

AR

T

PHO

NE

Sistem operasi Symbian

NOKIA Nokia 700 Nokia 603

Sistem operasi iPhone

Sistem operasi RIM

Sistem operasi Windows Mobile

iPhone 4S

Blackberry

HTC Samsung Nokia

Sistem operasi Palm

Sistem operasi Android

Sistem operasi Bada

Palm HP Kyocera

HTC LG Motorola Samsung Sony


(13)

Smartphone berada di jalur 14.5% peningkatan dalam jumlah unit yang

terjual di seluruh dunia pada tahun 2009, dan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 21% pada tahun 2008-2013. Peningkatan ini disebabkan oleh jaringan data berkecepatan tinggi di AS, Eropa dan negara-negara Asia Pasifik, yang memungkinkan pengguna smartphone menggunakan layanan internet saat

bepergian, serta mengakses musik, video streaming, karena smartphone lebih dari sekedar membuat dan menerima panggilan. (www.waspada.co.id)

Salah satu merek smartphone ternama saat ini yaitu BlackBerry.

BlackBerry merupakan salah satu produk smartphone yang diproduksi oleh

BlackBerry Ltd, yang secara khusus memposisikan diri sebagai suatu solusi mobile office yang lengkap.

Sumber: Global Statcounter 2012

Gambar 1.2

Perbandingan Pengguna Smartphone berdasarkan Merek Tahun2011-2012 Di Dunia

Berdasarkan data pada Gambar 1.2 terlihat bahwa dari Maret 2011 –Mei 2012 pengguna BlackBerry terus menunjukkan tren penurunan di level dunia.

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%

Nokia

i Phone

Samsung

BlackBerry OS

Sony


(14)

Berbanding terbalik dengan pengguna Android dan i Phone yang mengalami tren peningkatan.

Data lain mengenai pangsa pasar BlackBerry dalam penjualan smartphone di dunia juga mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Top Smartphone Operating Systems Market Share Q2 2011 –2012 (Units in Millions)

Operating System Q2 2011 Market Share Q2 2012 Market Share

Android 46.9% 68.1%

iOS 18.8% 16.9%

BlackBerry OS 11.5% 4.8%

Symbian 16.9% 4.4%

Windows Phone 7 / Windows Mobile

2.3% 3.5%

Linux 3.0% 2.3%

Others 0.5% 0.1%

Grand Total 100.0% 100.0%

Sumber: IDC Wordwide Mobile Phone Tracker August 2012

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa Market Share BlackBerry OS mengalami penurunan sebesar 6.7% dari 11.5% di tahun 2011 menjadi 4.8% di tahun 2012, sementara Android dan Windows 7 / Windows Mobile mengalami kenaikan dalam penjualannya.

Tidak hanya di dunia, di Indonesia sendiri Market share BlackBerry mengalami penurunan meskipun pada tahun 2011 BlackBerry sempat mengalami kenaikan Penjualan. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 1.3


(15)

Sumber: IDC (Bloomberg Businessweek,Data)

Gambar 1.3

Market Share Smartphone di Indonesia

Berdasarkan Gambar 1.3, tercatat Indonesia merupakan Negara yang mengalami perubahan yang signifikan, dimana device berbasis Android

mengambil alih penjualan BlackBerry.

Pertumbuhan yang terjadi pada pengguna Blackberry dan berubahnya orientasi masyarakat mengenai produk ponsel merupakan suatu fenomena yang terjadi di mana-mana. Banyak faktor yang menjadi pemicu perubahan pertumbuhan pengguna BlackBerry.

Untuk dapat melihat fenomena pertumbuhan pengguna BlackBerry yang terjadi saat ini, maka penulis mengambil sample pada konsumen khususnya pengguna BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung.

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% 140,00%

Nokia Samsung BlackBerry i Phone

Nokia Samsung BlackBerry i Phone

2010 31,00% 33% 14,00% 3%

2011 19,00% 36,00% 43,00% 1,20%


(16)

Tabel 1.2

Presentase Penjualan Smartphone di Outlet Erafone BEC Bandung Tahun 2009 – Juli 2013

2009 2010 2011 2012 Juli 2013

Nokia 27.4 28.3 26.1 16.2 14.5

BlackBerry 23.6 24.1 27.3 24.2 20.7

Samsung 15.8 16.2 20.0 27.5 29.3

LG 6.4 8.3 5.8 6.7 5.3

i Phone 9.6 10.4 11.2 13.8 15.2

Lain-lain 17.2 12.7 9.6 11.6 15.0

Sumber: Bag. Pendataan Outlet Erafone BEC Bandung (data telah diolah kembali)

Dari tabel 1.2 diperoleh informasi bahwa fenomena yang dialami BlackBerry mengalami peningkatan dari tahun 2009- 2011 sebesar ±3%, tetapi untuk tahun berikutnya BlackBerry mengalami penurunan sebesar 3.1%.

Banyaknya merek-merek smartphone yang beredar di pasaran dengan

berbagai keunggulan dan kelebihan menyebabkan persaingan produk yang sejenis semakin ketat. Para produsen dituntut untuk lebih kreatif dan mampu berinovasi dalam mengembangkan produknya. Ini terlihat dari pemasaran yang tidak hanya sekedar persaingan produk tetapi juga adanya perbedaan persepsi konsumen.

Pada saat yang sama, konsumen dihadapkan dengan berbagai macam preferensi brand smartphone. Sedangkan konsumen bebas memilih merek yang

akan dibelinya karena pengambilan keputusan ada pada konsumen (Schiffman & Kanuk, 2004: 547).

Untuk mengetahui seberapa banyak pengunjung atau konsumen yang melakukan pembelian smartphone merek BlackBerry maka dilakukan pra


(17)

penelitian pada Outlet Erafone BEC Bandung. Hasil pra penelitian dapat dilihat pada tabel 1.3

Tabel 1.3

Merek Smartphone Yang Paling Banyak Dibeli di Outlet Erafone BEC Bandung Januari - Juli 2013

Merek Smartphone Jumlah Penjualan Produk Per Pcs

Nokia 233

Samsung 283

BlackBerry OS 157

LG 87

i phone 82

Oppo 111

TOTAL 953

Sumber: Data Erafone Juli tahun 2013

Tabel 1.3 menunjukkan dari total 953 pembeli selama 7 bulan di Outlet Erafone BEC Bandung ternyata smartphone yang paling banyak dibeli adalah

Android. Hal ini terjadi karena menurut salah satu karyawan Erafone, Android memiliki lebih banyak pilihan sesuai dengan budget yang mereka miliki, sudah

menggunakan prosessor quad-core, memiliki aplikasi messenger yang tidak kalah hebat dan memiliki fitur-fitur yang lebih canggih.

Dari hasil wawancara yang dilakukan pada pengunjung Outlet Erafone BEC Bandung juga didapat alasan mengapa mereka tidak menggunakan smartphone BlackBerry atau mereka yang pada awalnya merupakan pengguna


(18)

konsumen mengatakan bahwa Trackball atau trackpad BlackBerry bermasalah, layar berdebu, layar sering nge-blank, boros batrei, elemen bagian samping tidak bekerja, biaya langganan BBM terlalu mahal.

Hal tersebut menunjukkan adanya permasalahan yang terjadi pada keputusan pembelian smartphone merek BlackBerry. Keadaan ini berkaitan

dengan banyaknya para pesaing yang menawarkan produk smartphone dengan

berbagai aplikasi dan fitur yang lebih baik dengan harga yang lebih murah.

Melihat banyaknya potensi smartphone di Indonesia, fenomena

meningkatnya pengguna smartphone masih akan terus berlanjut untuk beberapa

waktu mendatang. Untuk BlackBerry Ltd hal ini akan sangat menguntungkan, karena semakin banyak pengguna smartphone maka sudah pasti akan

memperbesar potensi yang bisa digarap di pasar dengan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang sudah ada. Maka solusi untuk semakin besarnya potensi smartphone dan meningkatnya keputusan pembelian adalah motivasi, integritas

merek, persepsi seseorang dan brand trust (kepercayaan terhadap merek).

Banyaknya smartphone yang dipasarkan dengan berbagai merek dan

keunggulannya menjadikan preferensi konsumen smartphoneBlackBerry menjadi

lebih tinggi. Maka, penting bagi BlackBerry Ltd untuk membangun brand trust

dalam pemasarannya.

Brand trust mampu berperan dalam menghadirkan sebuah merek di hati

para konsumen sesuai dengan harapan yang melekat pada merek tersebut serta membedakannya dengan merek pesaing.


(19)

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek

Blackberry” survey pada Konsumen di Outlet Erafone BEC Bandung. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Semakin banyaknya para pesaing yang menawarkan berbagai aplikasi dan fitur smartphone yang lebih baik dengan harga yang lebih murah membuat

menurunnya penjualan smartphone BlackBerry. Menurunnya pengguna

BlackBerry dan berubahnya orientasi masyarakat mengenai produk ponsel merupakan suatu fenomena yang terjadi di mana-mana. Banyak faktor yang menjadi pemicu menurunnya pengguna BlackBerry.

Penyebab turunnya peminat BlackBerry di Indonesia diprediksikan karena tidak mampunya BlackBerry bersaing dengan smartphone lain yang memiliki

lebih banyak keunggulan dan dengan hadirnya layanan BlackBerry Messenger pada perangkat iOS dan Android. Maka, penting bagi BlackBerry untuk membangun brand trust dalam pemasarannya. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran brand trust pengguna smartphone merek

Blackberry di Outlet Erafone BEC Bandung?

2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian pengguna smartphone

merek Blackberry di Outlet Erafone BEC Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh brand trust terhadap keputusan pembelian

pengguna smartphone merek Blackberry di Outlet Erafone BEC


(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran brand trust yang dimiliki pengguna smartphone merek

Blackberry di Outlet Erafone BEC Bandung

2. Gambaran keputusan pembelian yang dilakukan pengguna smartphone merek Blackberry di Outlet Erafone BEC Bandung

3. Meneliti pengaruh brand trust terhadap keputusan pembelian

pengguna smartphone merek Blackberry di Outlet Erafone BEC

Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang diharapkan baik secara teoritis, maupun praktis, sehubungan dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran yang terkait dengan brand trust dan keputusan pembelian serta memberikan

pengalaman nyata dan pengetahuan di bidang manajerial tentang ilmu dan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dibandingkan dengan realita yang terjadi di masyarakat secara umum.

2. Secara Praktis

Sebagai bahan pertimbangan bagi BlackBerry Ltd dalam merancang strategi untuk meningkatkan brand trust agar dapat meningkatkan


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menguji bagaimana upaya mempertahankan brand trust

terhadap keputusan pembelian smartphone Blackberry, penelitian ini akan

meneliti dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (Independent variable) yang diteliti yaitu Brand trust ,dengan sub variable: brand reliability dan brand intention. Kemudian yang menjadi di variabel terikat

(dependent variable) adalah keputusan pembelian smartphone merek Blackberry. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen smartphone Blackberry di Outlet Erafone BEC Bandung. Dilihat dari berbagai kasus dan masalah yang terjadi pada berbagai merek smartphone maka penulis memilih Blackberry

sebagai objek penelitian.

Selain itu, karena penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yaitu dari bulan Juli sampai November 2013, maka menurut (Husein Umar 2008:45) metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Informasi dan sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian dengan tujuan untuk mengetahui langsung pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.


(22)

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dirumuskan dalam bentuk tabel untuk mempermudah melihat metode penelitian yang digunakan berdasarkan masing-masing tujuan penelitian. Tabel tersebut terdiri dari tujuan penelitian, sifat penelitian, pendekatan penelitian, tipe penelitian, unit analisis atau unit observasi, dan time horizon.

Tabel 3.1

Rumusan Metode Penelitian Tujuan Penelitian Sifat

Penelitian Pendekatan Penelitian Unit Analisis/Unit Observasi Time Horizon 1. Untuk mengetahui brand

trust yang dimiliki pengguna smartphone Blackberry Deskriptif Ex planat ory Surve y Konsumen Smartphone BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung C ro ss Sec ti onal

2. Untuk mengetahui

keputusan yang dilakukan pengguna smartphone Blackberry untuk melakukan pembelian

Deskriptif

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh brand trust terhadap keputusan pembelian pada

smartphone Blackberry

Verifikatif

Untuk menjawab dan mengungkap tujuan penelitian pertama dan kedua digunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif dari sumber dan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara observasi, dan kuesioner pada konsumen Outlet Erafone BEC Bandung yang menjadi pengguna smartphone merek


(23)

penelitian yang dimaksudkan menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal yang lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sifat penelitian deskriptif yaitu digunakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa kini yang bertujuan untuk membuat deskripsi karakteristik dari pengguna suatu produk, dengan cara membuat profil para pengguna produk dengan mengelompokannya berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lainnya.

Untuk menjawab dan mengungkapkan tujuan penelitian ketiga digunakan metode penelitian yang bersifat verifikatif dari sumber data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden ditambah dengan data sekunder. Penelitian verifikatif menurut suharsimi Arikunto (2010:15) penelitian

yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain. jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pegumpulan

data di lapangan. Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu

hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, dimana dalam penelitian ini penelitian verifikatifbertujuan untuk mengetahui brandtrust

dan seberapa pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.

Mengingat penelitian ini bersifat deskriptifdan verifikatif yangdilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitianyang akan digunakan adalah explanatory survey.

Maholtra (2010:96) menyatakan bahwa:

Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi


(24)

manajemen atau para peniliti tersebut. Penjelasan penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga.

Berdasarkan pengertian tersebut penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah informasi dari sebagian populasi yang dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Adapun unit analisis dari penelitian ini yaitu konsumen Outlet Erafone BEC Bandung yang menggunakan smartphone merek Blackberry.

3.2.2 Desain Penelitian

“Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akandilaksanakan” (Suharsimi Arikunto 2010:90). Dalam desain penelitian tercakup penjelasan secara terperinci mengenai tipe desain riset yang memuat prosedur yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi serta mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah. Tipe riset desain ini berhubungan dengan tingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap data yang dikumpulkan.

Desain riset dapat dibagi menjadi tiga macam. Pertama, riset eksplanatori yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua, riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu. Ketiga, riset kausal yaitu untuk menguji hubungan “sebab akibat”. Ketiga jenis riset ini menghasilkan informasi yang berbeda-beda sehingga penentuan desain riset yang akan digunakan tergantung pada informasi yang akan dicari dalam riset pemasaran (Istiyanto 2005:29).


(25)

Oleh karena itu desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas. Desain kausalitas ini tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, mana variabel yang dipengaruhi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh (Malhotra 2005:100) bahwa desain kausalitas tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab-akibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya mempertahankan keputusan pembelian terhadap pengaruh brand trust smartphone merek

Blackberry.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep definsi operasional tersebut membantu kita untuk mengklasifikasikan gejala disekitar ke dalam kategori khusus dari variabel (Arikunto, 2010:91). Menurut Sugiyono (2012:39) dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan sebagai berikut :

1. Variabel bebas/independent variable, (X)

yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable). Dalam hal ini yang dijadikan variabel independennya adalah brandtrust (X) yang terdiri

dari dua dimensi brand reliability, brand intention. 2. Variabel terikat/dependent variable (Y)


(26)

yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel dependennya adalah Keputusan keputusan pembelian (Y).

Untuk memudahkan dalam memahami variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini, operasionalisasi variabel ini dijelaskan secara rinci dalam Tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

variabel Dimensi Indikator Ukuran skala

Brandtrust (X) Brand reliability  Keunggulan produk dibandingkan pesaing

 Kualitas produk menurut

pelanggan

 Kualitas suku cadang menurut pelanggan  Penciptaan desain produk yang sesuai dengan harapan pengguna  Kepercayaan merek dalam memenuhi kebutuhan

 Tk. Keunggulan produk

 Tk. Penciptaan produk

smartphone yang berkualitas  Tk. Penciptaan

suku cadang yang berkualitas  Tk. Pemenuhan

harapan pengguna  Tk. Kepercayaan bahwa merek dapat memenuhi kebutuhan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(27)

Variabel Dimensi Brand intention Indikator  Penanganan keluhan yang memuaskan

 Servis produk yang memuaskan  Ketersediaan informasi produk yang lengkap  Penolakan terhadap produk pesaing  Memberikan anjuran atau referensi kepada orang lain untuk membeli produk tersebut

Ukuran  Tk. Kepuasan

penanganan keluhan

 Tk. Kepuasan servis produk

 Tk.

Kelengkapan informasi yang diberikan  Tk. Kesiapan

pengguna untuk menolak produk pesaing

 Tk. Kesediaan pengguna untuk memberikan informasi yang positif Skala Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(28)

Variabel Keputusan pembelian

(Y)

Dimensi Indikator  Pemilihan Produk  Pemilihan Merek  Pemilihan Saluran Pembelian Ukuran  Tk. pembelian

berdasarkan manfaat produk  Tk. pembelian

berdasarkan kebutuhan atau keinginan terhadap produk  Tk. pembelian

produk berdasarkan kualitas produk

 Tk. pembelian berdasarkan daya tarik merek BlackBerry  Tk. pembelian

berdasarkan kepercayaan terhadap merek BlackBerry  Tk. pembelian

berdasarkan kemudahan akses lokasi pembelian produk BlackBerry  Tk. pembelian

berdasarkan ketersediaan berbagai pilihan produk Skala Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(29)

Variabel Dimensi Indikator  Penentuan Jumlah Pembelian  Penentuan Waktu Pembelian  Penentuan Metode Pembayaran Ukuran  Tk. pembelian

berdasarkan kuantitas kebutuhan produk

 Tk. pembelian berdasarkan frekuensi kebutuhan produk

 Tk. pembelian berdasarkan kebutuhan terhadap produk  Tk. pembelian

berdasarkan adanya promosi yang dilakukan BlackBerry  Tk. pembelian

berdasarkan keragaman metode pembayaran  Tk. pembelian

berdasarkan kemudahan metode pembayaran Skala Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(30)

3.4 Sumber dan Cara Penentuan Data 3.4.1 Sumber Data

Untuk mengumpulkan data objek penelitian, digunakan metode pengumpulan sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada konsumen Outlet Erafone BEC Bandungyang menggunakan smartphone Blackberry, pengumpulan data primer

dilakukan melalui penelitian lapangan. 2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh untuk mendukung kebenaran dari data primer dengan referensi atau bahan acuan dari buku-buku ekonomi dan manajemen yang membahas mengenai topik penelitian dan keterangan serta informasi yang dimuat di jurnal, majalah, atau dokumen-dokumen perusahaan yang mendukung.

3.4.2 Cara penentuan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat berupa populasi atau sampel. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Populasi dalam penelitian ini (N) yaitu konsumen Outlet Erafone BEC Bandung yang menggunakan smartphone

Blackberry. Sedangkan sample adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Iqbal Hasan, 2002:58).


(31)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan melalui dua teknik, yaitu Observasi dan Wawamcara, serta Kuesioner.

Data primer

Untuk memperoleh data primer penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode:

1. Observasi dan Wawancara

Observasi dilakukan kepada pengguna Blackberry yang menjadi konsumen di Outlet Erafone BEC Bandung. Sedangkan wawancara dilakukan dengan cara berbincang-bincang kepada pengguna Blackberry di Outlet Erafone BEC Bandung.

2. Kuesioner

dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu konsumen Outlet Erafone BEC Bandung yang merupakan pengguna Blackberry. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling tepat. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang merupakan elemen-elemen dari Brand reliability, Brand intention, dan


(32)

Data sekunder

Untuk memperoleh data sekunder penulis melakukan pengkajian pada sumber informasi berupa textbook, jurnal, artikel dari internet yangberhubungan dengan pembahasan penelitian ini.

3.6 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.6.1 Populasi

Untuk mendapatkan data-data yang relevan dan valid maka diadakan penarikan sampel dari suatu populasi yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generelasasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2012:80).

Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung yang merupakan konsumen pengguna smartphone BlackBery di Outlet Erafone BEC Bandung dengan jumlah pengunjung weekday 486 orang dan jumlah pengunjung weekend 714 orang sehingga total pengunjungnya adalah 1200 orang (sumber: hasil Pra Penelitian Selasa, 16 Juli 2013).

3.6.2 Sampel

Menurut Arikunto (2010:174) Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi terletak pada sifat karakteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak.


(33)

Dalam penentuan jumlah sampel, peneliti dengan rumus perhitungan slovin yaitu :

Dimana :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah populasi D = presesi (10%)

Maka dengan rumus tersebut jumlah dalam sampel penelitian ini adalah:

n =

n =

n = 92,31 dibulatkan menjadi 100

Dari hasil perhitungan sampel diatas, maka diputuskan penelitiakan mengambil sampel sebanyak100 orang dari jumlah populasi.

3.6.3 Teknik Penarikan Sampel

Dikutip dari buku Sugiyono (2012:81) teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population) dan bersifat homogen, maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Systematic random sampling atau pengambilan

sampel acak sistematis.

Pada penelitian ini, peneliti menyebarkan secara langsung kuesioner kepada pengunjung di Erafone BEC Bandung. Berdasarkan perhitungan sampel


(34)

sebelumnya, telah didapatkan jumlah sampel yang akan digunakan yaitu sebanyak 100 orang pengunjung Erafone BEC Bandung pengguna smartphone BlackBerry. 3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.7.1 Rancangan Analisis Data

Data yang diperoleh dari lapangan diolah dan dianalisa dengan menggunakan dua metode, yaitu:

a. Metode Kuantitatif, metode ini dapat dibantu dengan alat bantu statistik. Metode statistik ini digunakan untuk menganalisa pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

b. Metode Kualitatif, metode ini hanya menggunakan data-data yang masuk dengan cara mengelompokkan dan ditabulasikan untuk memudahkan dalam menjelaskan.

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul, kemudian data tersebut diolah dan ditafsirkan sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel program Brand trust (X) ada pengaruhnya atau

tidak terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).Maka prosedur yang harus dilakukan pengelolaan data penelitian dilakukan sebagai berikut :

1. Proses Editing

Tahap awal analisis data yaitu melakukan editing/pemeriksaanpada data yang telah dikumpulkan dari hasil survei di lapangan. Pada dasarnya proses editing data ini bertujuan agar data yang akan dianalisis akurat dan lengkap.


(35)

2. Proses Scoring

Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau opini para responden. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (sugiyono 2007:107). Jawaban setiap instrumen skala ini mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3

Pola Skoring Kuesioner Skala Lima

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat kuat 5

2 Kuat 4

3 Sedang 5

4 Rendah 2

5 Sangat rendah 1

Sumber : Sugiyono (2007: 108) 3. Tabulasi

perekapan data hasil scoring pada langkah ke dalam tabel sehingga

diharapkan para pembaca dapat melihat hasil peneltian dengan jelas. 4. Tahap uji coba kuesioner

untuk menguji layak tidaknya kuesioner disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan reliabilitas.


(36)

5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif maka digunakan teknik analisis regresi berganda

3.7.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.7.2.1pengujian Validitas

Uji Validitas adalah suatu derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono 2009:117). Validitas dalam penelitian dijelaskan dalam salahsatu derajat ketepatan pengukuran tentang isi dari pernyataan yang dibuat penulis. Teknikuji yang digunakan adalah teknik korelasi melalui koefisien korelasi product moment. Skor ordinal dari setiap item pertanyaan yang diuji validitasnya

dikorelasikan dengan skor ordinal keseluruhan item, jika koefisien korelasi tersebut positif, maka item tersebut valid, sedangkan jika negatif maka item yang tersebut tidak valid dan akan dikeluarkan dari kuisioner atau digantikan dengan pernyataan perbaikan. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment. Dengan rumus :

rxy

=

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

r

xy : Koefisien Validitas item yang dicari


(37)

∑Y : Jumlah hasil pengamatan variabel Y

∑ : Jumlah dari hasil kali pengamatan variabel X dan variabel Y

∑X2

: Jumlah dari hasil pengamatan variabel X yang telah dikuadratkan

∑Y2

: Jumlah dari hasil pengamatan variabel Y yang telah dikuadratkan Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut :

1. Item pertanyaan atau pernaytaan responden penelitian dikatakan valid apabila r hitung> r tabel.

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid apabila r hitung< r tabel.

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.0 for windows. Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama,

maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yang seluruhnya ada 20 item. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5%, dengan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28). Didapat r tabel sebesar 0,374. Uji validitas untuk variabel Brand Trust dan


(38)

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Penelitian Variabel X (Brand Trust)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan 1 0,629 0,374 Valid

2 0,610 0,374 Valid

3 0,475 0,374 Valid

4 0,422 0,374 Valid

5 0,514 0,374 Valid

6 0,624 0,374 Valid

7 0,545 0,374 Valid

8 0,439 0,374 Valid

9 0,673 0,374 Valid

10 0,652 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013 dengan SPSS 19.0 For Windows

Berdasarkan tabel 3.4 diatas, maka dapat disimpulkan seluruh kuesioner Brand Trust (X) dinyatakan valid, karena setiap item pertanyaan memiliki r hitung

lebih besar dari r tabel. Sehingga item pertanyaan tersebut dapat dinyatakan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.

Peneliti juga melakukan pengujian validitas untuk varibel Y yaitu keputusan pembelian, dapat terlihat ddialam tabel 3.5 seperti berikut:


(39)

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas

Penelitian Variabel Y (Keputusan Pembelian)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,536 0,374 Valid

2 0,406 0,374 Valid

3 0,610 0,374 Valid

4 0,653 0,374 Valid

5 0,600 0,374 Valid

6 0,454 0,374 Valid

7 0,554 0,374 Valid

8 0,537 0,374 Valid

9 0,438 0,374 Valid

10 0,424 0,374 Valid

11 0,580 0,374 Valid

12 0,720 0,374 Valid

13 0,640 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013 dengan SPSS 17.0 For Windows

Berdasarkan tabel 3.5 diatas, maka dapat disimpulkan seluruh kuesioner keputusan pembelian (Y) dinyatakan valid, karena setiap item pertanyaan memiliki r hitung lebih besar dari r tabel. Sehingga item pertanyaan tersebut dapat dijadikan alat ukur untuk variabel yang diteliti.


(40)

3.7.2.2Pengujian Reliabilitas

Instrumen penelitian disamping harus valid, juga harus dapat dipercaya

(reliabel). Reliabilitas adalah sejauh mana skala mampu menciptakan hasil yang

konsisten jika pengukuran berulang dilakukan terhadap karakteristik tertentu (Malhotra 2005:309). Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut pun dapat dipercaya. Pengujian reabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Suharsimi Arikunto 2009:196).

( )

Dimana:

r11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 = Jumlah Varians butir

∑12 = varians total

Untuk mencari tiap butir digunakan rumus varians sebagai berikut :

∑ ∑

Dimana:

σ2

= Varians

∑x = Jumlah skor N = Jumlah Responden


(41)

Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.0 for

windows. Berdasarkan jumlah kuesioner yang disebar kepada 30 responden

dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu (30-2=28) didapat r tabel yaitu sebesar 0,374. Adapun hasil pengujian reliabilitas Brand

Trust dan keputusan pembelian sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Reliabilitas

Penelitian Variabel Brand Trust (X) dan Keputusan Pembelian (Y)

Varibel r Hitung r Tabel Keterangan

Brand Trust 0,742 0,374 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,779 0,374 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahanm Data, 2013 dengan SPSS 19.0 For Windows

Hasil pengujian pada tabel 3.6 menunjukan bahwa hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian X dan Y dinyatakan reliabel, hal ini karena masing-masing nilai r hitung lebih besar dari r tabel.

Dari hasil kedua pengujian instrumen yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Penenlitian ini dapat dilanjutkan karena tidak ada sesuatu yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian, dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.


(42)

3.7.3 Teknik Analisis Data

Dikutip dari Buku Sugiyono (2012:15) “Skala ordinal adalah skala yang

datanya berbentuk rangking atau peringkat, dan jarak antara satu data dengan data

yang lain tidak sama”. Untuk memberikan nilai terhadap jawaban dalam

kuesioner dibagi dalam lima tingkat alternatif jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor) .

Untuk penelitian kali ini, peneliti menggunakan regresi sederhana. Dengan alasan karena peneliti hanya meneliti dua variabel saja yaitu :

1. Brand Trust sebagai Variabel X

2. Keputusan Pembelian sebagai variabel Y

Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti menggunakan data deskriptif. Yaitu dengan menyebarkan kuesioner/survei lapangan. Ini dilakukan agar memperoleh hasil untuk pemecahan masalah. Kuesioner ini disusun oleh peneliti berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh Brand Trust terhadap keputusan pembelian.

Pengolahan data yang terkumpul dari hasil keusioner dapat dikelompokan kedalam tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data pada pendekatan penelitian.

Selain menggunakan data deskriptif, peneliti juga menggunakan data verifikatif. Teknik analisa data yang digunakan untuk melihat pengaruh Brand

Trust (X) terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu dengan menggunakan analisis

regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel saja.


(43)

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang akan diteliti. Hubungan yang dimaksud adalah apakah hubungan yang positif ataupun hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan)Y.

Hal serupa dinyatakan oleh Ghozali (2012:96) bahwa tujuan analisis korelasi adalah untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan natara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit-1 dan paling besar 1, artinya:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendektai -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Penentuan koefisien Korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (pearson’s Product Moment Coeficient Of Correlation) menurut Simamora (2004:62), yaitu:


(44)

Keterangan:

N = Banyaknya item yang diteliti X = Nilai Variabel X yaitu Brand Trust

Y = Nilai Variabel Y yaitu Keputusan Pembelian

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Setuju 0,20 – 0,399 Setuju 0,40 – 0,599 Cukup Setuju 0,60 – 0,799 Tidak Setuju 0,80 – 1,000 Sangat Tidak Setuju

b. Analisis Regresi Sederhana

Ghozali (2012:7) „analisis Regresi sederhana digunakan untuk menguji

pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal satu variabel independen yaitu brand trust dengan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

Persamaan umum regresi linear sederhana adalah :

∑ ∑ ∑


(45)

Keterangan :

Yʹ = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila Y = 0

b = Angka arah atau koefisen regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus menurut sugiyono (2008:272):

Keterangan :

Y = Sumbu keputusan pembelian

X = Sumbu Brand Trust

a = Konstanta

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑


(46)

b = koefisien regresi

n = banyaknya responden

1. Mencari Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variasi (naik/turunnya) variabel terikat, maka digunkaan koefisien determinasi (KD) dengan rumus berikut :

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada tabel dibawah ini :

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Setuju 0,20 – 0,399 Setuju 0,40 – 0,599 Cukup Setuju 0,60 – 0,799 Tidak Setuju 0,80 – 1,000 Sangat Tidak Setuju


(47)

3.7.4 Rancangan Uji Hipotesis

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable

yaitu Brand trust (X) yang terdiri dari (X1)Brand reliability , (X2)Brand intention,

sedangkan variabel dependen adalah Keputusan pembelian(variabel Y). Yang menjadi hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara Brand trust dengan keputusan pembelian smartphone Blackberry . Untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji kerartian koefisien arah regresi. Hipotesi yang diajukan yaitu variabel independen Brand Trust (variabel

X) sedangkan variabel dependen adalah Keputusan Pembelian (variabel Y). Hipotesis tersebut digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Model Regresi Keterangan :

X1 = Variabel Brand reliability

X2 = Variabel Brand intention

Y = Variabel Keputusan Pembelian

Untuk menguji hipotesis dilakukan uji dua pihak dengan rumus:


(48)

Keterangan :

r = koefisien korelasi pearson n = banyaknya sampel

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : Jika thitung> ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika thitung< ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak

(sugiyono, 2008:250)

Taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

 H1 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Brand trust dengan

keputusan pembeliansmartphone merek Blackberry.

 H0: ρ > 0 , artinya terdapat pengaruh antara Brand trust dengan keputusan


(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada konsumen smartphone

BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung mengenai pengaruh Brand Trust

terhadap Keputusan Pembelian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran Brand Trust konsumen smartphone BlackBerry di Outlet Erafone

BEC Bandung berada pada kategori cukup baik. Dilihat dari aspek tertinggi pada dimensi brand Reliability yaitu perasaan puas dengan kualitas

produl-produk yang ditawarkan BlackBerry. Sedangkan aspek terendah yaitu keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan merek smartphone lain

yang menunjukkan bahwa BlackBerry belum memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya.

2. Gambaran keputusan pembelian smartphone BlackBerry di Outlet Erafone

BEC Bandung berada pada kategori cukup baik. Dilihat dari aspek tertinggi pada dimensi penentuan waktu pembelian yaitu smartphone BlackBerry dibeli pada saat kebutuhan telekomunikasi meningkat sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan telekomunikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sedangkan aspek terendah yaitu kebutuhan atau keinginan menggunakan smartphone BlackBerry sangat tinggi karena BlackBerry bukan merupakan


(50)

3. Diketahui bahwa brand trust memiliki pengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen smartphone BlackBerry di Outlet Erafone BEC

Bandung. Hal ini berarti keputusan pembelian dipengaruhi oleh brand trust.

Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara brand trust dengan keputusan pembelian.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh brand trust

terhadap keputusan pembelian smartphone BlackBerry di outlet Erafone BEC

Bandung, peneliti mengajuka beberapa saran yang dapat dijadikan alternatif dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan organisasinya di masa yang akan datang.

1. Pihak perusahaan harus dapat merencanakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan brand trust (kepercayaan terhadap merek) agar dapat mempengaruhi dan merubah persepsi konsumen untuk tetap percaya dan membeli produk BlackBerry.

2. BlackBerry harus terus melakukan inovasi-inovasi terhadap smartphone yang diproduksinya dan menjaga kualitas agar tidak kalah saing, karena sudah semakin banyak perusahaan smartphone yang berani membuat produk

smartphone dengan harga yang murah dan memiliki spesifikasi tinggi

3. Perbaikan dari aspek brand trust dalam produk hendaknya didasari oleh saran dan keluhan konsumen agar produk yang diciptakan sesuai dengan keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen.


(51)

4. Dari saran diatas sekiranya dapat memberi masukan yang baik bagi perusahaan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen untuk kedepannya. Selain itu perusahaan dapat membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya sebagai bahan acuan untuk penetapan kebijakan yang berhubungan dengan brand trust untuk


(52)

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Arikuto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT.Rineka Cipta

Dahlen, Micael, Fredrik Lange, & Terry Smith,. 2010. Marketing

Communications A Brand Narrative Approach. John Wiley & Sons Ltd

Delgado-Ballester, Elena, Munuera-Aleman, Jose Louis & Yogue-Guillen, Maria Jesus. 2003. “Development and Validation of A Brand Trust and Scale”,

International Journal of Market Research, Vol.45/1,p. 35-53

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Ing, Phang & Fumitaka Furuoka,. 2007. An Examination Of The Celebrity

Endorsers Characteristics And Their Relationship With The Image Of

Consumer Products. UNITAR E-JOURNAL Vol , No 2, Jun 2007

Kautonen, Teemu & Heikki Karjaluoto,. 2008. Trust And New Technologies:

Marketing And Management On The Internet And Mobile Media,Edward

Elgar Publishing

Kenning, Peter,. 2008. The Influence of General Trust and Specific Trust on

Behaviour.Vol. 36 No. 6, 2008 pp. 461-476

Kotler, Philip, & Gary Armstrong,. 2010, Principles of Marketing thirteen New

Jersey: Pearson Education Prentice Hall

Kotler, Phillip dan Kelvin Lane Keller, 2012, “Marketing Management”, 14th Edition. New Jearsey : PEARSON


(53)

Pujiastuti, Y. Sri; Tamtomo, T.D. Haryo; Suparno, N. IPS Terpadu Semester 1. Erlangga: Jakarta. 2006

Rangkuti, Freddy (2004). The Power of Brand, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama

Schiffman , Keanuk. (2010). A Model Of Consumer Decision Making. Mc Graw

Hill

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Thae, Lee Min,. 2005. The Impact Of Perceptions of Interactivity on Customer

Trust and Transaction Intention in Mobile Commerce. International Journal

of Marketing Research

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta : Penerbit Andi. E-BOOK

Kotler, Philip, & Gary Armstrong,. 2012, Principles of Marketing 14E. New

Jersey: Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall, One Lake Street, Upper Saddle River.


(54)

INTERNET

Beritaonline. (2012). Strategi Penjualan Smartphone BlackBerry. Tersedia:

http://toyota.add-news.com/strategi-penjualan-handphone-blackberry/ Answers Corporation. (2014). What is BlackBerry’s Vision and Missions

Statement?Tersedia:

http://wiki.answers.com/Q/What_is_blackberry%27s_vision_and_mission_s tatement?#slide=1

Strategic Management Insight. (2013). Mission Statement Of BlackBerry. Tersedia:

http://www.strategicmanagementinsight.com/missionstatements/blackberry mission-statement.html


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada konsumen smartphone BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung mengenai pengaruh Brand Trust terhadap Keputusan Pembelian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran Brand Trust konsumen smartphone BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung berada pada kategori cukup baik. Dilihat dari aspek tertinggi pada dimensi brand Reliability yaitu perasaan puas dengan kualitas produl-produk yang ditawarkan BlackBerry. Sedangkan aspek terendah yaitu keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan merek smartphone lain yang menunjukkan bahwa BlackBerry belum memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya.

2. Gambaran keputusan pembelian smartphone BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung berada pada kategori cukup baik. Dilihat dari aspek tertinggi pada dimensi penentuan waktu pembelian yaitu smartphone BlackBerry dibeli pada saat kebutuhan telekomunikasi meningkat sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan telekomunikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sedangkan aspek terendah yaitu kebutuhan atau keinginan menggunakan

smartphone BlackBerry sangat tinggi karena BlackBerry bukan merupakan


(2)

145

3. Diketahui bahwa brand trust memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen smartphone BlackBerry di Outlet Erafone BEC Bandung. Hal ini berarti keputusan pembelian dipengaruhi oleh brand trust. Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara brand trust dengan keputusan pembelian.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh brand trust terhadap keputusan pembelian smartphone BlackBerry di outlet Erafone BEC Bandung, peneliti mengajuka beberapa saran yang dapat dijadikan alternatif dari permasalahan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan organisasinya di masa yang akan datang.

1. Pihak perusahaan harus dapat merencanakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan brand trust (kepercayaan terhadap merek) agar dapat mempengaruhi dan merubah persepsi konsumen untuk tetap percaya dan membeli produk BlackBerry.

2. BlackBerry harus terus melakukan inovasi-inovasi terhadap smartphone yang diproduksinya dan menjaga kualitas agar tidak kalah saing, karena sudah semakin banyak perusahaan smartphone yang berani membuat produk

smartphone dengan harga yang murah dan memiliki spesifikasi tinggi

3. Perbaikan dari aspek brand trust dalam produk hendaknya didasari oleh saran dan keluhan konsumen agar produk yang diciptakan sesuai dengan keinginan, harapan dan kebutuhan konsumen.


(3)

146

4. Dari saran diatas sekiranya dapat memberi masukan yang baik bagi perusahaan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen untuk kedepannya. Selain itu perusahaan dapat membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya sebagai bahan acuan untuk penetapan kebijakan yang berhubungan dengan brand trust untuk meningkatkan keputusan pembelian


(4)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arikuto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Dahlen, Micael, Fredrik Lange, & Terry Smith,. 2010. Marketing

Communications A Brand Narrative Approach. John Wiley & Sons Ltd

Delgado-Ballester, Elena, Munuera-Aleman, Jose Louis & Yogue-Guillen, Maria

Jesus. 2003. “Development and Validation of A Brand Trust and Scale”, International Journal of Market Research, Vol.45/1,p. 35-53

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Ing, Phang & Fumitaka Furuoka,. 2007. An Examination Of The Celebrity Endorsers Characteristics And Their Relationship With The Image Of

Consumer Products. UNITAR E-JOURNAL Vol , No 2, Jun 2007

Kautonen, Teemu & Heikki Karjaluoto,. 2008. Trust And New Technologies:

Marketing And Management On The Internet And Mobile Media,Edward

Elgar Publishing

Kenning, Peter,. 2008. The Influence of General Trust and Specific Trust on

Behaviour.Vol. 36 No. 6, 2008 pp. 461-476

Kotler, Philip, & Gary Armstrong,. 2010, Principles of Marketing thirteen New Jersey: Pearson Education Prentice Hall

Kotler, Phillip dan Kelvin Lane Keller, 2012, “Marketing Management”, 14th Edition. New Jearsey : PEARSON


(5)

Pujiastuti, Y. Sri; Tamtomo, T.D. Haryo; Suparno, N. IPS Terpadu Semester 1. Erlangga: Jakarta. 2006

Rangkuti, Freddy (2004). The Power of Brand, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Schiffman , Keanuk. (2010). A Model Of Consumer Decision Making. Mc Graw Hill

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Thae, Lee Min,. 2005. The Impact Of Perceptions of Interactivity on Customer Trust and Transaction Intention in Mobile Commerce. International Journal of Marketing Research

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta : Penerbit Andi. E-BOOK

Kotler, Philip, & Gary Armstrong,. 2012, Principles of Marketing 14E. New Jersey: Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall, One Lake Street, Upper Saddle River.


(6)

INTERNET

Beritaonline. (2012). Strategi Penjualan Smartphone BlackBerry. Tersedia: http://toyota.add-news.com/strategi-penjualan-handphone-blackberry/

Answers Corporation. (2014). What is BlackBerry’s Vision and Missions

Statement?Tersedia:

http://wiki.answers.com/Q/What_is_blackberry%27s_vision_and_mission_s tatement?#slide=1

Strategic Management Insight. (2013). Mission Statement Of BlackBerry. Tersedia:

http://www.strategicmanagementinsight.com/missionstatements/blackberry mission-statement.html