EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING METODE DISKUSI TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung.

(1)

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING METODE DISKUSI TEKNIK NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Ekonomi

Oleh

INA PURWANTI EKA 060579

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING METODE DISKUSI TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI

(Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

Skripsi ini disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd Siti Parhah, S.Pd.,M.SE

NIP. 195112161978031001 19800907 200912 2003

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,

Ina Purwanti Eka NIM. 060579


(4)

(5)

LEARNING METODE DISKUSI TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI

(Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

Oleh : Ina Purwanti Eka

060579

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran Cooperative Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Yasyfiy Bandung dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas X, jumlah sampel 44 siswa yang terdiri dari 22 siswa kelas eksperimen dan 22 siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode penelitian eksperimen . Analisis data yang digunakan adalah pengujian hipotesis beda dua rata-rata.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning metode diskusi Teknik Numbered Heads Together dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Studi Ini berimplikasi bahwa model pembelajaran Cooperative Learning metode diskusi teknik NHT dapat digunakan sebagai salah satu pilihan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

KATA KUNCI : Cooperative Learning, Teknik Numbered Heads Together, Hasil Belajar Siswa.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………... 7

A. Tujuan Penelitian ………... 7

B. Manfaat ..…………... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 10

2.1 Konsep Belajar ………... 10

2.2 Model Pembelajaran ……… 12

2.2.1 Model Pembelajaran Cooperative Learning ………... 16

2.2.1.1 Landasan Teori Model Pembelajaran Kooperatif ………... 17

a. Teori Perkembangan Kognitif Piaget ………... 18

b. Teori Belajar Konstruktivisme ……….. 19

c. Teori Vygotsky ……….... 20

2.2.1.2 Unsur-Unsur Dalam Pembelajaran Kooperatif ……… 21

2.2.1.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ………... 21

2.2.1.4 Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran Kooperatif ……... 21


(7)

2.4.1 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik NHT Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

………...… ..…….

30

2.5 Kerangka Pemikiran ………... 32

2.6 Hipotesis ………... 35

BAB III METODE PENELITIAN ………... 36

3.1 Metode Penelitian ……….... 36

3.2 Desain Penelitian ……… 37

3.3 Objek Penelitian ……….. 38

3.4 Populasi dan Sampel ……… 39

3.4.1 Populasi ……… 39

3.4.2 Sampel ……… 39

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ……… 39

A. Wawancara ………. 39

B. Instrumen Test ………... 40

3.6 Prosedur Penelitian ………... 40

A. Persiapan ……… 40

B. Penyusunan Desain Penelitian ………... 40

C. Instrumen Penelitian ………... 41

D. Uji Instrumen ………... 41

a. Uji Validitas Instrumen ………... 41

b. Uji Reliabilitas Instrumen ……… 43

c. Uji Tingkat Kesukaran ………... 44

d. Daya Pembeda ………... 45

1. Teknik Analisis Data ……….. 46

A. Uji Normalitas ………... 46


(8)

C. Pengujian Hipotesis ………... 49

A. Pengujian Perbedaan Dua Rata-rata Populasi Tdk Berhubungan ….. 49

B. Pegujian Perbedaan Dua Rata-rata Populasi Berhubungan ………... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN ………... 53

4.1 Hasil Penelitian ………... 53

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ……… 53

4.1.2 Deskripsi Obyek Penelitian ……… 54

4.1.3 Deskripsi Instrumen Penelitian ……… 55

a. Uji Validitas ……… 56

b. Uji Reliabilitas ………. 56

c. Uji Tingkat Kesukaran ……… 57

d. Uji Daya Pembeda ………... 59

4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian ………... 61

4.1.4.1 Kelas Eksperimen ………. 61

4.1.4.2 Kelas Kontrol ………... 64

4.1.5 Uji Hipotesis ……… 66

4.1.5.1 Uji Normalitas ………. 66

4.1.5.2 Uji Hipotesis Pertama ………... 67

4.1.5.3 Uji Hipotesis Kedua ……….. 69

4.1.5.4 Uji Hipotesis Tiga ………. 71

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 78

5.1 Kesimpulan ………. 78

5.2 Saran ……… 79 DAFTAR PUSTAKA


(9)

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bentuk dari kebudayaan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Mengubah suatu bangsa menjadi bangsa yang terhormat tentulah tidak mudah, namun bukan hal mustahil jika bangsa tersebut mampu menanamkan pondasi yang kuat untuk bangsa tersebut. Untuk dapat menanamkan pondasi yang kuat diperlukan suatu proses pendidikan yang mampu merubah cara pandang bangsa dari yang konvensional menjadi modern, artinya proses pendidikan harus mampu menghasilkan output yang memiliki kompetensi unggul dibidangnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya sistem pendidikan di Indonesia harus mengalami pembenahan diberbagai unsur yang salah satunya adalah dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari berlangsungnya pendidikan. Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai aspek yang terlibat didalamnya, seperti sarana-prasarana pembelajaran, guru dan siswa yang terlibat langsung.


(11)

Aspek-aspek yang paling dominan dalam proses pendidikan adalah guru dan siswa. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran disebut kegiatan belajar mengajar (KBM) atau proses pembelajaran.

Guru yang merupakan salah satu pelaku dalam proses pendidikan harus memiliki kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kemampuan ini akan menjadi bekal guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar. Karena itu pendidikan menjadi proses jangka panjang yang memerlukan perencanaan matang yang meliputi: mengkoordinasikan unsur-unsur tujuan, bahan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar (media pembelajaran) serta penilaian.

Peranan siswa atau peserta didik dalam proses belajar mengajar turut menentukan keberhasilan dari proses tersebut, sehingga siswa perlu diberikan motivasi agar tumbuh keinginan yang besar dalam hatinya untuk terlibat langsung dalam proses belajar mengajar agar memperoleh hasil sesuai dengan harapan.

Rendahnya keinginan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi sebuah masalah yang akan menghambat berjalannya proses pembelajaran, karena jika siswa tidak termotivasi dalam belajar maka mereka akan kurang memperhatikan dan bahkan acuh tak acuh pada saat belajar, oleh karena itu rendahnya keinginan belajar siswa harus segera di cari tahu penyebabnya dan segera ditangani.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa ( Sudjana, 1989 :39 ). Faktor dari


(12)

3

dalam diri siswa meliputi : sikap siswa, motivasi siswa, rasa percaya diri siswa, kebiasaan belajar, dan cita-cita atau hobi siswa. Sedangkan faktor dari luar siswa meliputi : kompetensi guru, sarana dan prasarana, kebijakan penilaian dan lingkungan sosial.

Kompetensi guru menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena itu menjadi tugas guru untuk menerapkan suatu metode pembelajaran yang tepat agar mampu menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar yang diharapkan benar-benar dapat dicapai secara maksimal. Pra penelitian yang dilakukan penulis di Madrasah Aliyah Yasyfiy Bandung Kelas X, di duga kondisi ini terjadi karena kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi.

Data pra penelitian mengenai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di kelas X MA Yasyfiy Bandung. Dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Hasil Tes Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Tahun Ajaran 2011-2012

Kualifikasi

Frekuensi siswa Persentase (%)

X-1 (Orang) X-2 (Orang) X-1 (%) X-2 (%)

Sangat baik (A) 3 4 13 18

Baik (B) 5 5 23 23

Cukup (C) 7 6 32 27

Kurang (D) 7 7 32 32

Jumlah 22 22 100 100


(13)

Keterangan :

Sangat baik (A) memiliki nilai 9 sampai dengan 12

Baik (B) memiliki nilai 8 dan 7

Cukup (C) memiliki nilai 6

Kurang (D) memiliki nilai 5 kebawah

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 13 % siswa kelas X 1 dan 18 % siswa kelas X 2 mendapatkan hasil tes yang memuaskan. Siswa yang hasilnya baik ada 23% siswa kelas X 1 dan 23% siswa kelas X 2 , 32 % siswa kelas X 1 dan 27 % siswa kelas X 2 dengan nilai cukup dan 32% siswa kelas X 1 dan 32% siswa kelas X 2 memperoleh nilai kurang. Jelas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai memuaskan dalam pelajaran ekonomi kelas X MA Yasyfiy Bandung masih tergolong rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan, hal ini terjadi karena saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu dalam proses pembelajaran ekonomi masih kurang mendapat perhatian siswa kepada pelajaran yang sedang dijelaskan guru. Selain itu, masih kurang keterlibatan siswa dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran hal tersebut berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Berbagai upaya kearah peningkatan pembelajaran ekonomi terus dilakukan, yaitu dengan perbaikan terhadap strategi, metode serta tipe pelaksanaan pembelajaran.

Model pembelajaran ekonomi yang diterapkan saat ini oleh sebagian besar guru lebih cenderung menggunakan model pembelajaran biasa atau konvensional, yang lebih terfokus pada guru (Astuti, 2000:2). Cara ini tentu akan mengakibatkan siswa tidak mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi kurang efektif dan kurang efisien. Selain itu, pembelajaran


(14)

5

ini mengakibatkan siswa tidak mampu berfikir tingkat tinggi. Hal ini didukung oleh Utari (1993 : ii) bahwa sebagian besar guru menyajikan materi kurang menggali kemampuan siswa untuk bernalar.

Saat ini banyak alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Tentunya agar siswa bersemangat untuk belajar maka harus dipilih metode yang membuat mereka aktif dalam proses pembelajaran, oleh karena itu model pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan semangat kepada siswa dalam mengatasi masalah siswa dalam belajar. Salah satu metode yang dapat di gunakan dalam penerapan model pembelajaran Cooperative Learning adalah Metode Diskusi dengan teknik NHT (Numbered Heads Together) , dalam metode ini siswa belajar dalam satu kelompok dan menuntut keaktifan masing-masing siswa agar dapat menyelesaikan tugas. Metode ini dianggap efektif untuk mengatasi kurangnya keaktifan siswa dalam belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan. Siswa yang belajar dalam kondisi pembelajaran kooperatif dituntut untuk bekerjasama pada tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya.

Rusyan (1996:16), mengemukakan bahwa metode diskusi merupakan salah satu cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan pada situasi masalah


(15)

yang dapat dipecahkan secara bersama-sama. Sedangkan Suryosubroto (2006:179), menyebutkan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan masalah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan dan menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Numbered Head Together (NHT) merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Kangen (1993) untuk melibatkan banyak siswa dalam memperoleh materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran (Ibrahim at all, 2000:28). Struktur yang dikembangkan oleh Kangen ini menghendaki siswa belajar saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada penghargaan individual. Ada struktur yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya untuk mengajarkan keterampilan sosial (Ibrahim at all, 2000:25).

Merujuk pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis sangat tertarik melakukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(16)

7

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi antara siswa kelompok eksperimen sebelum penerapan model pembelajaran

Cooperative Learning dengan metode diskusi teknik Numbered Heads Together

dengan siswa kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional?(Pre Test)

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi antara siswa kelompok eksperimen setelah penerapan model pembelajaran

Cooperative Learning dengan metode diskusi teknik Numbered Heads Together

dengan siswa kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional?(Post Test)

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dalam mata pelajaran ekonomi sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran

Cooperative Learning dengan metode diskusi tehnik Numbered Heads Together?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian A. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi antara siswa kelompok eksperimen sebelum penerapan model pembelajaran Cooperative Learning dengan metode diskusi teknik

Numbered Heads Together dengan siswa kelompok kontrol yang

menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi antara siswa kelompok eksperimen setelah penerapan model pembelajaran Cooperative Learning dengan metode diskusi teknik


(17)

Numbered Heads Together dengan siswa kelompok kontrol yang

menggunakan model pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa di kelas eksperimen dalam mata pelajaran ekonomi sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Cooperative Learning dengan metode diskusi teknik

Numbered Heads Together

B. Manfaat 1. Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan ajar lanjut dari penelitian terdahulu maupun sebagai replikasi penelitian sebelumnya secara lebih mendalam dikemudian hari terutama yang berhubungan dengan perkembangan model pembelajaran Cooperative

Learning metode diskusi teknik NHT dan memperoleh pengalaman berfikir

untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan pembelajaran.

b. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan sumbangan pemikiran mengenai penerapan model Cooperative Learning dengan Metode Diskusi teknik Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa. 2. Empiris

a. Bagi penulis

 Memperoleh wawasan dan pengetahuan khususnya tentang bagaimana penerapan model Cooperative Learning metode diskusi teknik NHT terhadap peningkatan Hasil Belajar.


(18)

9

b. Bagi siswa

 Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah khususnya yang mengalami kesulitan belajar karena model ini mengajarkan kerjasama dengan teman.

c. Bagi guru

 Diharapkan menjadi masukan dalam memperluas pengetahuan mengenai model Cooperative Learning metode diskusi teknik Numbered

Heads Together (NHT) sebagai salah satu model mengajar alternatif agar

dapat digunakan dalam mengajar ekonomi untuk meningkatkan hasil belajar.

d. Bagi sekolah

 Hasil penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas belajar siswa.


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian eksperimen (experimental research).Metode penelitian eksperimen ini digunakan untuk melihat hubungan sebab akibat antara variabel bebas (model pembelajaran Cooperative Learning tehnik NHT) dan variabel terikat (hasil belajar siswa). Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiono, 2008:72). Dilihat dari pengertian tersebut maka secara khusus metode eksperimen dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang digunakan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/ treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada atau tidaknya pengaruh tindakkan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan berbeda. Metode eksperimen digunakan untuk mengkaji hubungan dua variable atau lebih.Perbedaannya terletak dalam hal variable bebas. Dalam penelitian eksperimen harus melakukan manipulasi atau perlakuan terhadap variabel bebas (Sudjana 1995 : 56). Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat


(20)

37

akibat dari suatu perlakuan (Arikunto, 1993 : 3). Dengan demikian peneliti berupaya untuk meneliti dan menemukan pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam kondisi yang sengaja dikontrol, dibuat konstan.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu : (1) Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada. (2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. (Nazir, 1983 : 84-85)

Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah Pre test post

testcontrol group design atau pre tespost tes kelompok control. Desain ini

melibatkan dua kelompok subjek, satu diberi perlakuan eksperimen (kelompok eksperimen) dan yang lain tidak diberi apa-apa (kelompok kontrol). Dari desain ini efek dari suatu perlakuan terhadap variabel dependen akan diuji dengan cara membandingkan keadaan variabel dependen pada kelompok eksperimen setelah dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Desain dalam penelitian ini bila dibuat bagan adalah sebagai berikut :


(21)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Grup Variabel terikat Pre Test Post Test

Eksperimen X 01 02

Kontrol - 03 04

Sumber: Arikunto (2006, 86) Keterangan :

X : dikenakan treatment atau perlakuan dengan model pembelajaran Cooperative Learning metode diskusi teknik

Numbered Heads Together

- : tidak dikenakan treatment atau perlakuan

01 : tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen 02 : tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen 03 : tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok control 04 : tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok control

1.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian adalah hasil belajar siswa di MA Yasifiy Bandung, sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X 1 yang diperlakukan sebagai kelas control dan siswa-siswi kelas X 2 yang diperlakukan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang dikenakan tindakan

dengan model pembelajaran Cooperative Learningmetode


(22)

39

1.4 Populasi dan Sampel 1.4.1Populasi

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X di MA Yasyfiy Bandung. Dengan jumlah siswa pada kelas X 1 sebanyak 22 siswa dan kelas X 2 sebanyak 22 siswa. Jadi jumlah populasi secara keseluruhan adalah 44 siswa.

3.4.2 Sampel

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah Saturation Sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian. Penulis menentukan sampel dengan mengambil seluruh siswa kelas X di MA Yasyfiy Bandung sebagai sampel penelitian.

1.5 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data A. Wawancara

Interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan. (Margono, 2007:165). Interview ini dilakukan penulis pada studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang harus diteliti. Interview ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi sebelum dikenakan threatment atau diterapkannya model pembelajaran


(23)

B. Instrumen Test

Instrumen test ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi sebelum dan sesudah dikenakan treatment atau diterapkannya model pembelajaran Cooperative

Learning metode diskusi teknik Numbered Heads Together.

1.6 Prosedur Penelitian A. Persiapan

Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan pra penelitian di MA Yasifiy Bandung dengan cara berdiskusi dengan guru Ekonomi kelas X untuk memperoleh kejelasan mengenai hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi. Kemudian menentukan kelas yang akan dikenakan tindakan atau perlakuan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap seluruh kelas. Kelas X di MA Yasifiy Bandung hanya terdapat 2 (dua) kelas yaitu kelas X 1 dan X 2. Setelah dilakukan pengamatan terhadap kedua kelas tersebut, maka ditentukanlah kelas X 1 sebagai kelompok kontrol dan kelas X 2 kelompok eksperimen yang dikenakan tindakan atau perlakuan dengan diterapkannya model pembelajaran Cooperative Learning metode diskusi teknik Numbered Heads

Together.

B.Penyusunan Desain Penelitian

 Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus.


(24)

41

 Mengkonsultasikan instrumen penelitian dengan kedua dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II serta guru bidang studi Ekonomi kelas XI.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner mengenai hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir pernyataan. Adapun proses penyusunan instrumen penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

 Membuat kisi-kisi instrument penelitian.

 Menyusun soal (instrument) berdasarkan kisi-kisi.

 Melakukan uji coba instrumen penelitian

 Mengkaji ulang instuman yang telah di uji coba

D. Uji Instrumen

a. Uji validitas instrumen

Menurut Scarvia B Anderson dalam Arikunto (2006: 1) menyatakan bahwa suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Pada penelitin ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Korelasi Product Moment dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Pierson.

  

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rXY


(25)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi butir

∑X = Jumlah skor tiap item

∑Y = Jumlah skor total item

∑X2

= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Y2

= Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

∑XY= Jumlah perkalian X dan Y

N = Jumlah sampel

Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan indeks validitas tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Validitas

Besarnya nilai r Interprestsi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah

Rendah

Sangat rendah (tidak berkorelasi)

Sumber: Arikunto (2005:206)

Kriteria pengujian diambil dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan taraf nyata α = 0,05. Item dinyatakan valid jika thitung> ttabel.


(26)

43

b. Uji reliabilitas instrumen

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Tes reliabilitas bertujuan untuk mengenali apakah alat pengumpul data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, keseimbangan dalam mengungkap suatu gejala tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan pada waktu yang berlainan.

Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha dari Cronbach. Rumus alpha ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal berbentuk uraian.

Rumus Alpha

( )

(Arikunto, 2006: 196) Keterangan:

r11 : relibilitas instrumen k : banyaknya soal

: jumlah varians butir


(27)

Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan indeks reliabilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas

Koefisien Kolerasi Interprestsi

0,81 - 1,00 0,61 - 0,80 0,41 - 0,60 0,21 - 0,40 0,00 - 0,20

Tinggi Cukup Agak rendah

Rendah Sangat rendah

Sumber: Arikunto (2005:208)

Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika rhit> rtab dengan tingkat kepercayaan 95%dengan dk(n-2) maka item tersebut dikatakan reliabel.

c. Uji Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran (TK) dari masing-masing butir soal tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a.Menghitung jawaban yang benar per item soal b.Memasukkan ke dalam rumus

P =

(Arikunto, 2006 : 208) Keterangan :


(28)

45

B : jumlah siswa yang menjawab benar per item soal JS : jumlah seluruh siswa peserta

Indeks kesukaran (P) diklasifikasikan sebagai berikut : P 0,00 sampai dengan 0,30 = soal sukar

P 0,31 sampai dengan 0,70 = soal sedang P 0,70 sampai dengan 1,00 = soal mudah

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dalam membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal disebut dengan Indeks Diskriminasi (D). Langkah-langkahnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Untuk kelompok kecil seluruh kelompok tes dibagi dua sama besar, 50 % kelompok atas (JA) dan 50 % kelompok bawah (JB).

b. Untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27 % skor teratas sebagai kelompok atas (JA) dan 27 % skor terbawah sebagai kelompok bawah (JB).

Daya pembeda ini digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrument penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal, dengan menggunakan rumus :


(29)

Keterangan :

D : daya pembeda

JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA

: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PA

: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.4

Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Rentan Nilai Kriteria

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

Negatif Semuanya tidak baik, sebaiknya dibuang (Arikunto, 2006:218)

1. Teknik Analisis Data A. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh tersebar secara normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan tes kecocokan Chi-kuadrat dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :


(30)

47

1. Membuat distribusi frekuensi a. Menentukan rentang

R = skor tertinggi-skor terendah Menentukan banyaknya kelas interval (k)

K = 1 + 3,3 log n

b. Menentukan panjang interval (P) P =

c. Memasukkan data skor ke dalam tabel berikut :

X Fi Xi Fi.Xi (xi-x) Fi(xi-x)2

d.Menghitung rata-rata skor dengan rumus : X = ∑

e.Menghitung standar deviasi dengan rumus : S =∑

2.Menguji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan batas kelas interval (L), yaitu dengan cara nilai ujung bawah kelas interval – 0,5 dari ujung kelas interval di tambah 0,5

b. Mentransformasikan batas kelas interval ke dalam bentuk normal standar (Z) dengan rumus :

Z =


(31)

L kelas interval dihitung dengan menggunakan standar Z yaitu dengan cara Za – Zb

d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (Ei). Frekuensi yang diharapkan dihitung dengan rumus :

Ei = L x N Dimana :

Ei : frekuensi yang diharapkan I : luas kelas interval

N : jumlah data

e. Menghitung Chi-Kuadrat dengan rumus : X2 =∑

f.Menentukan derajat kebebasan dengan rumus : Dk = k – 3

f.Menentukan nilai Chi Kuadrat pada daftar nilai x2ditentukan pada α = 0,05 dan dk = k-3

g.Menentukan kriteria uji normalitas :

Jika x2hitung< x2tabel maka data terdistribusi normal dan jika di luar kriteria tersebut maka data tidak terdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dua buah varians dilakukan untuk mengetahui apakah kedua populasi mempunyai varians yang homogen atau heterogen. Tes uji


(32)

49

homogenitas dua buah varians ini dilakukan bila dua kelompok data ternyata berdistribusi normal. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Menentukan varians data penelitian 2. Menghitung nilai F dengan rumus :

(Sudjana, 1996 : 249) Dimana :

F : nilai terbesar uji homogenitas S2b: varians terbesar

S2k: Varians terkecil

3. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus : DK1 = n1– 1 dan dk2 = n2-1

4. Menentukan nilai uji homogenitas daftar nilai F pada taraf signifikan 0,05 dengan dk 1 = dk 2

5. Menentukan kriteria pengujian homogenitas :

Jika F hitung< F tabel maka data terdistribusi homogen dan jika di luar kriteria tersebut maka data tidak terdistribusi homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis menurut Susetyo (2010) dalam bukunya “Statistik untuk analisis data penelitian”, bahwa pengujian hipotesis dapat dijelaskan dibawah ini :


(33)

Suatu penelitian eksperimen atau percobaan yang dilakukan oleh seorang peneliti ingin membandingkan metode mengajar A dengan metode mengajar B dalam pelajaran ekonomi. Masing-masing kelompok kelas diberi perlakuan metode mengajar A dengan kelas eksperimen dan kelompok lain diberi perlakuan metode mengajar B dengan kelas kontrol. Penetapan kelompok kontrol berdasarkan perlakuan yang biasa dilakukan dan kelompok eksperimen adalah perlakuan baru yang tidak biasa dilakukan. Kedua kelompok yang diteliti tidak memiliki hubungan satu dengan yang lainnya, atau benar-benar berasal dari dua populasi berbeda. Setelah keduanya belajar dengan masing-masing metode mengajar A dan metode mengajar B, diberikan tes untuk memperoleh data hasil belajar yang kemudian dibandingkan rata-rata mana yag lebih tinggi diajar metode A atau metode B.

Pengujian berbeda dua rata-rata populasi yang tidak berhubungan memiliki ketentuan sebagai berikut :

1. Simpangan baku populasi ( ), 1 = 2 = masing-masing diketahui maka menggunakan rumus, yaitu :

z =

atau ditulis : z =

di mana :

X1 = rata-rata sampel kelompok 1 X2 = rata-rata sampel kelompok 2


(34)

51

= simpangan baku populasi perbedaan rata-rata, diperoleh dari :

= √

Taraf nyata atau signifikan α, maka kriteria pengujian dua pihak adalah :

H0 diterima jika – z1/2(1-α) < z < z1/2(1-α) harga z1/2(1-α) diperoleh dari daftar distribusi normal baku dengan peluang ½ (1-α), sebaliknya H0 ditolak pada harga lainnya. Kriteria pengujian satu pihak adalah :

H0 diterima jika z ≤ z (1-α) dan harga z (1-α) diperoleh dari daftar distribusi normal baku dengan peluang 1-α, sebaliknya H0 ditolak pada harga lainnya.

2. Simpangan baku populasi ( ), 1 = 2 = masing-masing tidak diketahui maka menggunakan rumus :

t =

atau ditulis :

t =

dimana :

X1 = rata-rata sampel kelompok 1 X2 = rata-rata sampel kelompok 2

s = simpangan baku populasi perbedaan rata-rata, diperoleh dari :

s = √

s2 =


(35)

H0 diterima jika – t (1-1/2α) < t < t(1-1/2α), harga t(1-1/2α) diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1-1/2 α), sebaliknya H0 ditolak pada harga lainnya.

Kriteria pengujian satu pihak adalah :

H0diterima jika t ≤ t(1-α) harga t(1-α) diperoleh dari daftar distribusi normal baku dengan peluang 1-α, sebaliknya H0 ditolak pada harga lainnya. Pengujian diatas kedua populasi berdistribusi normal dan variasinya sama tidak hiterogen.

B.Pengujian perbedaan dua rata-rata populasi berhubungan

Bagian sebelumnya membahas cara pengujian perbedaan dua rata-rata populasi dengan uji t, di mana skor kelompok yang satu tidak bergantung pada skor kelompok kedua atau yang lainnya. Dengan kalimat lain perlakuan yang diberikan tidak ada perbandingannya, sehingga hanya ada satu perlakuan. Penelitian semacam ini biasanya menggunakan desain pra-eksperimen yang lebih dikenal dengan desain pre-tes post-tes (one group pretest – posttest design). Desain ini membandingkan perubahan yang terjadi sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan.

Perhitungan simpangan baku beda dua rata-rata menggunakan rumus sebagai berikut :

t = dimana :

D = ∑ dan

√∑


(36)

53

D = adalah pasangan skor X1 – X2 D = rata-rata D


(37)

78

Ina Purwanti Eka, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol sebelum perlakuan.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol setelah perlakuan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi teknik Numbered heads

together lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model

pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hal ini terlihat dari data yang menunjukkan peningkatan dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas eksperimen sebelum dan setelah diberikan model pembelajaran


(38)

79

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti mengajukan saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi teknik Numbered heads together dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang perlu dipertimbangkan oleh guru untuk dipergunakan, karena model ini dapat mengembangkan keaktifan siswa, kreatifitas dan prestasi dalam belajar.

2. Siswa harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya serta harus saling kerjasama dalam kelompoknya agar semua potensi yang ada dalam setiap siswa dapat berkembang.

3. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengkaji dan menelaah mengenai pengembangan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi teknik Numbered heads together secara lebih luas dan mendalam agar pengembangan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi tehnik Numbered heads together menjadi semakin efektif dan menjadi lebih baik.


(39)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anita Lie. (2007). Cooperative Learning, Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-RuangKelas.Jakarta :Grasindo.

Anita Lie. (2008). Cooperative Learning, MempraktekanCoopeartive Learning di Ruang-RuangKelas.Jakarta :Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega. (1990). Strategi Belajar Mengajar

(Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Hamalik, Oemar. 1995. KurikulumdanPembelajaran. Jakarta :BumiAksara.

Ibrahim et all. (2000).Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Surabaya University Press Ibrahim, M dan Nur, M. (2004). Pembelajaran Berdasarkan masalah. Surabaya:

UNESA Univercity Press.

Isjoni.(2010). Cooperative Learning EfektivitasPembelajaranKelompok.Bandung :Alfabeta.

NetiBudiwati&LeniPermana.(2010). PerencanaanPembelajaranEkonomi.Bandung : Lab EkonomidanKoperasi.

Rusyan, A. Tabrani. (1996). Metode Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanah Duta. Santyasa, I Wayan. 2007. Model-model PembelajaranInovatif. (Makalah)

Slameto.(2003). BelajardanFaktor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta : PT Raja GrasindoPersada.

Sudjana, Nana. (1996) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Balai Pustaka.


(40)

Syah, Muhibin. (2010). Psikologipendidikandenganpendekatanbaru.Bandung : PT RemajaRosdakarya.

SyaifulSagala. 2009. KonsepdanMaknaPembelajaran. Bandung : CV Alfabeta. Trianto, 2007.Model-model pembelajaranInovatifBerorientasiKonstruktivistik.Jakarta

:PrestasiPustaka

SKRIPSI

Maryam, Ai Siti (2009).Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran PROBLEM

BASED INSTRUCTION (PBI) dengan menggunakan Metode Diskusi terhadap

Minat Belajar Siswa pada mata pelajaran Ekonomi(Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Conggeang)

Pratiwi, Ati (2010). Pengaruh Penerapan Model Cooperatif Learning teknik

Numbered Heads Together Terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi ( Studi Eksperimen pada Kelas XI di SMA Puragabaya Bandung)

Fatnasari, Nadia (2011). Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning dengan Teknik Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada siswa kelas X SMA Swadaya Bandung)

Rahmatiah, Rizki (2011). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas XI di SMA PGRI Bandung)

Lestari, Santi (2012). Pengaruh Penerapan Model cooperative learning type student facilitator and explaining dengan media flip chart terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Ekperimen pada kelas X di SMA N 3 Cirebon)

INTERNET

Al Ghozali, Imam (2012). Bukti dan Sifat Kebenaran Dalam Penelitian Agama dan


(41)

( Experimental ). [online]. Tersedia

:http://blog.uinmalang.ac.id/jokopurwanto/category/al-islam/page/3/ dalam Imam Al Ghozali Experimental

Hasil studi pendahuluan di kelas VIII G SMP N 13 Malang,Problem Based

Instruction, motivasi belajar, prestasi.Tersedia

:http://library.um.ac.id/free- contents/index.php/pub/detail/penerapan-model-pembelajaran-problem-based- instruction-pbi-untuk-meningkatkan-motivasi-dan-prestasi-belajar-siswa-kelas-viii-g-smpn-13-malang-yuni-erviyanti-49095.html

http://sulipan.wordpress.com/2011/05/16/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-learning/

DwiAprianto, Dadang (2008).Faktor-Faktor Yang

MempengaruhiMinatBelajarSiswaPada Mata PelajaranPendidikanJasmani (StudiSiswa/Siswi SMPN 1 Bandung KabupatenTulungagung)(31 Mei 2010) (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/IK/article/view/2902)


(1)

53

Ina Purwanti Eka, 2013

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik

Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D = adalah pasangan skor X1 – X2

D = rata-rata D


(2)

78 Ina Purwanti Eka, 2013

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik

Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol sebelum perlakuan.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol setelah perlakuan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi teknik Numbered heads together lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hal ini terlihat dari data yang menunjukkan peningkatan dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas eksperimen sebelum dan setelah diberikan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi teknik Numbered heads together.


(3)

79

Ina Purwanti Eka, 2013

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik

Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti mengajukan saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi teknik Numbered heads together dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang perlu dipertimbangkan oleh guru untuk dipergunakan, karena model ini dapat mengembangkan keaktifan siswa, kreatifitas dan prestasi dalam belajar.

2. Siswa harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya serta harus saling kerjasama dalam kelompoknya agar semua potensi yang ada dalam setiap siswa dapat berkembang.

3. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengkaji dan menelaah mengenai pengembangan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi teknik Numbered heads together secara lebih luas dan mendalam agar pengembangan model pembelajaran Cooperative learning metode diskusi tehnik Numbered heads together menjadi semakin efektif dan menjadi lebih baik.


(4)

Ina Purwanti Eka, 2013

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anita Lie. (2007). Cooperative Learning, Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-RuangKelas.Jakarta :Grasindo.

Anita Lie. (2008). Cooperative Learning, MempraktekanCoopeartive Learning di Ruang-RuangKelas.Jakarta :Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega. (1990). Strategi Belajar Mengajar

(Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Hamalik, Oemar. 1995. KurikulumdanPembelajaran. Jakarta :BumiAksara.

Ibrahim et all. (2000).Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Surabaya University Press Ibrahim, M dan Nur, M. (2004). Pembelajaran Berdasarkan masalah. Surabaya:

UNESA Univercity Press.

Isjoni.(2010). Cooperative Learning EfektivitasPembelajaranKelompok.Bandung :Alfabeta.

NetiBudiwati&LeniPermana.(2010). PerencanaanPembelajaranEkonomi.Bandung : Lab EkonomidanKoperasi.

Rusyan, A. Tabrani. (1996). Metode Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanah Duta. Santyasa, I Wayan. 2007. Model-model PembelajaranInovatif. (Makalah)

Slameto.(2003). BelajardanFaktor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta : PT Raja GrasindoPersada.

Sudjana, Nana. (1996) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Balai Pustaka.


(5)

Ina Purwanti Eka, 2013

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Syah, Muhibin. (2010). Psikologipendidikandenganpendekatanbaru.Bandung : PT RemajaRosdakarya.

SyaifulSagala. 2009. KonsepdanMaknaPembelajaran. Bandung : CV Alfabeta. Trianto, 2007.Model-model pembelajaranInovatifBerorientasiKonstruktivistik.Jakarta

:PrestasiPustaka

SKRIPSI

Maryam, Ai Siti (2009).Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) dengan menggunakan Metode Diskusi terhadap Minat Belajar Siswa pada mata pelajaran Ekonomi(Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Conggeang)

Pratiwi, Ati (2010). Pengaruh Penerapan Model Cooperatif Learning teknik Numbered Heads Together Terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi ( Studi Eksperimen pada Kelas XI di SMA Puragabaya Bandung)

Fatnasari, Nadia (2011). Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning dengan Teknik Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada siswa kelas X SMA Swadaya Bandung)

Rahmatiah, Rizki (2011). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas XI di SMA PGRI Bandung)

Lestari, Santi (2012). Pengaruh Penerapan Model cooperative learning type student facilitator and explaining dengan media flip chart terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Ekperimen pada kelas X di SMA N 3 Cirebon)

INTERNET

Al Ghozali, Imam (2012). Bukti dan Sifat Kebenaran Dalam Penelitian Agama dan Filsafat


(6)

Ina Purwanti Eka, 2013

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Diskusi Teknik Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen pada kelas X di MA Yasyfiy Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ( Experimental ). [online]. Tersedia

:http://blog.uinmalang.ac.id/jokopurwanto/category/al-islam/page/3/ dalam Imam Al Ghozali Experimental

Hasil studi pendahuluan di kelas VIII G SMP N 13 Malang,Problem Based Instruction, motivasi belajar, prestasi.Tersedia :http://library.um.ac.id/free- contents/index.php/pub/detail/penerapan-model-pembelajaran-problem-based- instruction-pbi-untuk-meningkatkan-motivasi-dan-prestasi-belajar-siswa-kelas-viii-g-smpn-13-malang-yuni-erviyanti-49095.html

http://sulipan.wordpress.com/2011/05/16/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-learning/

DwiAprianto, Dadang (2008).Faktor-Faktor Yang MempengaruhiMinatBelajarSiswaPada Mata PelajaranPendidikanJasmani (StudiSiswa/Siswi SMPN 1 Bandung KabupatenTulungagung)(31 Mei 2010) (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/IK/article/view/2902)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8