PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung.

(1)

No. Daftar: FPEB/517/UN.40.7.DI/LT/2013

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh Vidia Utami

0907378

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN KELUARGA

DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung)

Oleh:

Vidia Utami

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Vidia 2013

Universitas Pendidikan Indonesia November 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

VIDIA UTAMI

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Dr. Hj. Sumartini, M.P NIP.19590830 198601 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

ABSTRAK

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey pada Siswa

Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung)

Dibawah bimbingan Dr. Hj. Sumartini, M.P

Oleh VIDIA UTAMI

0907378

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi, (2) Pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi, dan (3) Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner atau angket sebagai alat pengumpul data. Sampel yang diambil sebanyak 338 responden yang merupakan siswa kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung. Perhitungan statistika menggunakan bantuan program SPSS 21.00 for Windows dan menggunakan teknik regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,702 atau sebesar 70,2% artinya pengaruh variabel bebas kecerdasan emosional (X1), lingkungan keluarga (X2), dan lingkungan sekolah (X3) terhadap variabel terikat hasil belajar (Y) sebesar 70,2% dan sisanya 29,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun parsial, varibel kecerdasan emosional, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Kecerdasan emosional, Lingkungan keluarga, Lingkungan sekolah, Hasil belajar.


(5)

ABSTRACT

The Effect of Emotional Intellegence, Family Environment and School Environment toward The Result of Students Learning Process on Economic Subject (Survey on

second grade social class at Private High School in Bandung) The Paper was under the Supervision of Dr. Hj. Sumartini, M.P

VIDIA UTAMI 0907378

The purpose of this paper was to discover : (1) the effect of emotional intellegence to student learning outcomes in Economics subject, (2) the effect of family environment to student learning outcomes in Economics subject, and (3) the effect of school environment to student learning outcomes in Economics subject.

This study used a survey explanatory method that uses primary data collected from questionnaries. The number of samples taken in this study are 338 students from second grade social class at Private High School in Bandung City. The statistic calculation uses SPSS 21.00 for Windows programme and multiple linear regression technics.

The results showed that the value of coeficients determination (R2) is 0,702

or 70,2% it’s means that the effect of emotional intellegence (X1), school

environment (X2) and family environment (X3) to student learning outcomes (Y) is 70,2% and the remaining 29,8% influenced by other factor outside of the models. Based on result obtained research findings that simultaneously or by partial, it is known that variabel emotional intellegence, family environtment and school environment has a positive effect and significant results on student learning outcomes.

Keywords : Emotional intelegence, Family environment, School environment, Student learning outcomes.


(6)

DAFTAR ISI ABSTRAK

...Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR

...Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH

...Error! Bookmark not defined.v

DAFTAR ISI ...v DAFTAR

TABEL...ixx

DAFTAR GAMBAR ...x DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2.1 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2.2 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ...E rror! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Teori-teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.


(7)

2.1.2.1 Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Teori Belajar dari Robert M. Gagne ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Teori Belajar dari Benjamin BloomError! Bookmark not defined. 2.1.3 Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Error! Bookmark not defined.


(8)

2.1.4.1 Pengertian Lingkungan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.2 Faktor-faktor Lingkungan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.3 Fungsi dan Peranan Lingkungan Keluarga... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.4 Hubungan Lingkungan Keluarga dengan Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1 Pengertian Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.2 Faktor-faktor Lingkungan Sekolah . Error! Bookmark not defined. 2.1.5.3 Fungsi dan Peranan Lingkungan Sekolah .... Error! Bookmark not defined.

2.1.5.4 Hubungan Lingkungan Sekolah dengan Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Kecerdasan Emosional (EQ) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.1 Pengertian Kecerdasan Emosional (EQ) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6.2 Teori Kecerdasan Emosional (EQ) . Error! Bookmark not defined. 2.1.6.3 Faktor-faktor Pembangun Kecerdasan Emosional (EQ) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6.4 Hubungan Kecerdasan Emosional (EQ) dengan Hasil Belajar Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(9)

3.3.2.1 Sampel Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2.2 Sampel Siswa... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.5 Sumber dan Jenis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2.1 Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2.2 Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) Error! Bookmark not defined.

3.9.2.3 Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) .... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.3 Karakteritik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.


(10)

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1 Variabel Kecerdasan Emosional (X1) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2 Variabel Lingkungan Keluarga (X2) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.3 Variabel Lingkungan Sekolah (X3) Error! Bookmark not defined. 4.1.3.4 Variabel Hasil Belajar Siswa (Y) ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Hasil Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Hasil Uji Heteroskedastis ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Hasil Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .. Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Hasil Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2.1 Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2.2 Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) Error! Bookmark not defined.

4.4.2.3 Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) .... Error! Bookmark not defined.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 4.5.3 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 4.5.4 Pengaruh Kecerdasan Emosional, Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.


(11)

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi SMA Swasta Kota Bandung Tahun Ajaran 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013 Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Nilai Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi Beberapa SMA

Swasta Kota Bandung yang Mengalami Penurunan pada Tahun Ajaran 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Siswa Kelas XI Jurusan IPS di SMA Swasta Kota Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Perhitungan dan Distribusi Sampel Sekolah ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMA Swasta Sampel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah .. Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Penyebaran responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Skor Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Emosional ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Gambaran Umum Kecerdasan Emosional Responden ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Skor Kecerdasan Emosional Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden Variabel Lingkungan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Gambaran Umum Lingkungan Keluarga Responden Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Skor Jawaban Responden Variabel Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Tabel 4.11 Gambaran Umum Lingkungan Sekolah Responden . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Gambaran Umum Hasil Belajar Siswa Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.14 Corelation Statistic ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Coefficientsa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.16 Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) . Error! Bookmark not defined. Tabel 4.18 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perbandingan Pencapaian Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi SMA Swasta dan SMA Negeri di Kota Bandung... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.1 Interaksi antara Person, Environtment, dan Behavior ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Komponen Esensial Belajar dan PembelajaranError! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Model Kecerdasan Emosional Bar-On ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.5 Pengaruh Emosi Positif ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.6 Aliran Konvergensi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah ... Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Penyebaran Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 101

Lampiran B. Angket Penelitian ... 104

Lampiran C. Hasil Regresi Menggunakan SPSS 21.0 for Windows ... 107

Lampiran D. Data Variabel X dan Y ... 111

Lampiran E. Tabel Penolong... 119

Lampiran F. MSI Kecerdasan Emosional ... 129

Lampiran G. MSI Lingkungan Keluarga ... 141

Lampiran H. MSI Lingkungan Sekolah ... 153

Lampiran I. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Kecerdasan Emosional .... 165

Lampiran J. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Lingkungan Keluarga ... 167

Lampiran K. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Lingkungan Sekolah ... 169

Lampiran L. Surat Izin Penelitian... 171

Lampiran M. SK dan Format Hasil Bimbingan... 172


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini dunia tengah memasuki Era Ekonomi Berbasis Pengetahuan dan menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Dalam menghadapi tantangan pada zaman ini, masyarakat khususnya generasi muda dituntut untuk terus mengembangkan kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga masyarakat Indonesia memiliki daya saing tinggi di kancah dunia. Pengembangan intelektual ini dapat ditempuh melalui penelitian, proses penumbuhan inovasi bangsa dan yang paling penting adalah pendidikan sehingga terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.

Sumber daya manusia yang produktif merupakan penggerak pertumbuhan ekonomi. Untuk menghasilkan tenaga kerja yang produktif, maka diperlukan pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan. Dalam ekonomi berbasis pengetahuan, peran pendidikan sangat penting, antara lain untuk menghasilkan tenaga kerja yang unggul dan produktif, yang semakin mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan, untuk meningkatkan nilai tambah kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, di dalam era globalisasi yang penuh persaingan ketat di berbagai lini, agar bisa bertahan kita harus mampu menjadi bangsa yang terdidik, bangsa yang cerdas untuk kemudian memiliki etos kerja lebih baik dari bangsa lain. Kita semua sadar bahwa pendidikan dalam pembangunan negara adalah landasan penting bagi lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas, prestasi harus diimbangi dengan kecerdasan emosional. Karena pendidikan yang baik adalah bekal dalam mewujudkan bangsa yang kokoh, sejahtera dan bermanfaat.

Menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo (2005:81) “landasan dan asas

pendidikan sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu”. Landasan tersebut salah satunya adalah landasan pendidikan ekonomi.


(17)

Dapat dikatakan bahwa landasan pendidikan akan memberikan pijakan kearah mana pembentukan individu berlangsung. Pada era globalisasi ini, pirinsip ekonomi dari manusia yaitu untuk mencari laba yang sebesar-besarnya semakin menjadi pakem dalam kehidupan, keadaan seperti inilah yang melandasi mengenai pentingnya pendidikan ekonomi pada era globalisasi ini terhadap masalah ekonomi.

Selain itu, pentingnya ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan. Pendidikan ekonomi sama fungsinya dengan sumber-sumber pendidikan yang lain, seperti guru, kurikulum, alat peraga, dan sebagainya, untuk mensukseskan misi pendidikan, yang bermuara pada perkembangan peserta didik. Ekonomi merupakan salah satu bagian sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan afeksi, kognisi, dan keterampilan. Pendidikan ekonomi juga berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi dalam kehidupan manusia. Menyadari pentingnya pemahaman yang lebih mendasar mengenai pendidikan ekonomi membawa pada pentingnya pendidikan atau ilmu ekonomi untuk diberikan kepada siswa sekolah menengah dengan tujuan agar siswa mampu berekonomi atau melek ekonomi.

Menurut Neti Budiwati dan Leni Permana (2010:16) ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar pada pembelajaran ekonomi di SMA khususnya dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada di sekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi di sekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik.

Pentingnya peran pembelajaran ekonomi di SMA yang diberikan dengan tujuan membekali siswa akan dasar-dasar perekonomian mengenai peristiwa-peristiwa ekonomi dan masalah ekonomi sehari-hari, terutama yang mempunyai dampak atas kehidupan sehari-hari masyarakat serta menitikberatkan pada usaha


(18)

membina pengetahuan, keterampilan, dan sikap ekonomi para siswa. Namun sayangnya seringkali proses pendidikan kurang berjalan dengan baik, sehingga pengetahuan siswa akan dasar-dasar perekonomian sangatlah kurang, hal ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Dalam lembaga pendidikan yaitu sekolah, keberhasilan proses belajar diukur melalui hasil belajar. Hasil belajar mencakup seluruh mata pelajaran yang ada, salah satunya adalah hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi. Hasil belajar ekonomi adalah hasil dari proses yang telah dilalui siswa dengan mempelajari ekonomi, sehingga menghasilkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, kemudian didapatkan data hasil belajar berupa skor atau angka-angka melalui tes secara lisan maupun tertulis yang dilakukan oleh guru.

Untuk suatu proses pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan hasil belajar adalah salah satu ukuran untuk menunjukkan keberhasilan. Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat ditentukan oleh tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik, yang dapat dilihat dari nilai rapot ataupun nilai Ujian Nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa mutu pendidikan salah satunya dapat dilihat dari tinggi rendahnya nilai rata-rata pencapaian Ujian Nasional. Berikut ini nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi pada SMA Swasta Kota Bandung tahun ajaran 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013 :

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi

SMA Swasta Kota Bandung Tahun Ajaran 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013

No Nama Sekolah Tahun Ajaran

2010/2011 2011/2012 2012/2013

1 SMA 19 Bumi Siliwangi 7,5 7,98 6,04

2 SMA 55 Asia Afrika 7,66 9,08 5,96

3 SMA Advent Bandung 7,84 7,02 5,32

4 SMA Advent Cimindi 7,49 3,98 5,78

5 SMA Al Burhan 7,96 9,1 5,47

6 SMA Al Falah 7,79 6,44 5,62

7 SMA Alfa Centauri 6,72 6,63 5,64

8 SMA Al-Hadi 7,86 7,61 5,75

9 SMA Al-Islam 7,33 7,31 5,60

10 SMA Angkasa 8,69 8,59 5,57

11 SMA Bina Dharma 1 7,98 6,3 5,87

12 SMA Bina Dharma 2 7,61 8,56 5,57

13 SMA Bina Persada Nusantara 7,82 6,5 6,09


(19)

15 SMA BPI 1 7,5 9,07 6,00

16 SMA BPI 2 7,68 9,06 6,15

17 SMA BPPK 7,47 5,68 5,48

18 SMA Budi Istri 7,58 6,37 6,54

19 SMA Bunga Bangsa 8,16 8,46 5,80

20 SMA Daarul Quran * 4,55 6,50

21 SMA Darul Hikam 7,91 7,39 5,84

22 SMA Gamaliel Kota Bandung 7,54 6,81 5,67

23 SMA Guna Dharma 7,06 6,44 6,08

24 SMA Indonesia Raya * * 5,80

25 SMA Jenderal Sudirman 7,73 6,43 6,01

26 SMA Kartika Siliwangi-1 8,28 6,89 5,83 27 SMA Kartika Siliwangi-2 7,39 6,63 5,44 28 SMA Kartika Siliwangi-3 7,05 6,18 6,20

29 SMA Karya Agung 7,82 9,2 5,86

30 SMA Katolik Santo Aloysius 1 7,72 7,89 7,25 31 SMA Katolik Santo Aloysius 2 7,63 7,69 7,41

32 SMA Kemah Indonesia 2 7,72 7,01 6,32

33 SMA Kemala Bhayangkari 7,74 8,16 5,11

34 SMA Kifayatul Achyar Cibiru 8,01 6,73 5,57

35 SMA KP 2 Ujungberung 8,17 6,02 5,74

36 SMA Kristen Hidup Baru 7,8 8,31 6,34

37 SMA Kristen 1 Bina Bakti 7,37 6,59 5,88 38 SMA Kristen 1 BPK Penabur 7,83 7,95 7,98 39 SMA Kristen 2 Bina Bakti 7,38 6,88 6,75 40 SMA Kristen 2 BPK Penabur 7,4 6,83 6,95

41 SMA Kristen 3 BPK Penabur 7,21 7 6,38

42 SMA Kristen Dago 6,21 8,08 6,10

43 SMA Kristen Kalam Kudus 6,03 6,37 6,02

44 SMA Kristen Paulus 7,46 7,29 5,81

45 SMA Kristen Pelita Bangsa 6,73 7,53 5,66

46 SMA Kristen Trimulia 6,7 6,82 6,20

47 SMA Kristen Yahya 6,62 6,45 5,83

48 SMA Lab. Percontohan UPI 7,82 8,31 5,55

49 SMA Langlangbuana 7,67 6,82 6,35

50 SMA Ma’arif 7,9 9,1 5,67

51 SMA Medina 7,76 6,99 5,71

52 SMA Muhammadiyah 3 Plus 7,77 8,64 6,19

53 SMA Muhammadiyah 4 Cibiru * 7,48 5,81

54 SMA Muhammadiyah 1 8 8,83 5,65

55 SMA Muhammadiyah 2 7,31 7,25 6,03

56 SMA Muslimin 7,55 7,93 5,58

57 SMA Mutiara 1 7,31 8,14 *

58 SMA Mutiara 2 8,09 7,68 6,48

59 SMA Mutiara Bunda 6,33 5,31 6,36

60 SMA Nasional 7,14 8,11 5,43

61 SMA Nugraha 7,53 5,57 5,94

62 SMA Nusantara 8,33 6,19 5,83

63 SMA Nusantara 1 8,14 5,69 6,24

64 SMA Pahlawan Toha 7,67 7,31 5,77

65 SMA Pajajaran 1 7,29 7,42 6,17

66 SMA Pasundan 1 7,51 8,99 5,73


(20)

68 SMA Pasundan 3 7,01 8,54 5,75

69 SMA Pasundan 4 6,85 8,09 5,72

70 SMA Pasundan 5 7,25 9 5,88

71 SMA Pasundan 7 5,88 8,62 5,82

72 SMA Pasundan 8 7,86 8,87 5,84

73 SMA Pasundan 9 7,61 8,37 5,25

74 SMA PGII 1 7,55 7,16 5,80

75 SMA PGII 2 7,48 6,62 5,33

76 SMA PGRI 1 7,49 7,23 5,74

77 SMA PGRI 2 7,78 6,52 6,24

78 SMA PGRI 3 * 6,79 5,97

79 SMA Plus Al Ghifari 7,81 8,39 5,36

80 SMA Plus Muhajirin 7,7 * *

81 SMA Plus Muthahari 7,33 6,57 5,57

82 SMA Plus Pariwisata * 6,96 5,96

83 SMA PMB 7,3 7,75 5,23

84 SMA Puragabaya 7,6 7,1 5,85

85 SMA Putra Padjajaran 7,13 7,9 6,18

86 SMA Rajawali 7,83 7,44 6,01

87 SMA Rehoboth 7,37 5,19 5,89

88 SMA Santa Angela 7,43 7,3 6,77

89 SMA Santa Maria 1 7,63 7,72 6,14

90 SMA Santa Maria 2 7,9 7,98 5,98

91 SMA Sebelas Maret 8 6,19 5,25

92 SMA Sumatra 4 No.1 7,98 7,05 5,71

93 SMA Sumatra 4 No.2 7,89 6,44 6,15

94 SMA Swadaya 7,67 8,25 6,30

95 SMA Tamansiswa 7,93 8,82 5,90

96 SMA Taruna Bakti 7,55 6,91 5,81

97 SMA Terpadu Krida Nusantara 7,93 8,07 6,26

98 SMA Trinitas 7,24 6,8 6,91

99 SMA Yas 7,98 8,34 6,06

100 SMA YPI 7,88 7,6 6,26

101 SMA YPS 7,3 * 5,93

102 SMA YPKKP 6,71 5,04 6,02

103 SMA YWKA 7,75 8,03 5,85

RATA-RATA 7,54 7,34 5,96

Catatan: *) Belum mengikuti Ujian Nasional Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

Pada Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa rata-rata pencapaian hasil Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata Nilai Ujian Nasional pada tahun ajaran 2010/2011 sebesar 7,54 kemudian pada tahun ajaran 2011/2011 turun menjadi 7,34 dan pada tahun ajaran 2012/2013 mengalami penurunan kembali menjadi 5,96. Selain itu jika dibandingkan dengan SMA Negeri, rata-rata nilai Ujian Nasional pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta juga cenderung


(21)

lebih rendah jika dibandingkan dengan SMA Negeri, perbandingnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut :

Gambar 1.1

Perbandingan Pencapaian Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi SMA Swasta dan SMA Negeri di Kota Bandung

(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung)

Gambar 1.1 menunjukan bahwa pada tahun ajaran 2010/2011 rata-rata UN di SMA Swasta sebesar 7,54 sedangkan di SMA Negeri sebesar 7,94 pada tahun ajaran 2011/2012 nilai rata-rata UN di SMA Swasta yaitu sebesar 7,34 sedangkan di SMA Negeri sebesar 8,46 dan pada tahun ajaran 2012/2013 nilai rata-rata UN di SMA Swasta sedikit lebih tinggi yaitu sebesar 5,96 sedangkan di SMA Negeri sebesar 5,85.

Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Bandung pada Tabel 1.1 diatas, dapat diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan SMA Swasta di Kota Bandung tersebut, terdapat beberapa sekolah yang mengalami penurunan nilai rata-rata Ujian Nasional pada mata pelajaran ekonomi selama tiga tahun ajaran berturut-turut yaitu tahun ajaran 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013. Dalam Tabel 1.2 dibawah ini diperlihatkan nilai rata-rata Ujian

SMA Swasta SMA Negeri

0 2 4 6 8 10

2010/2011 2011/2012 2012/2013 7,54 7,34

5,96 7,94 8,46

5,85


(22)

Nasional mata pelajaran ekonomi di beberapa SMA Swasta Kota Bandung yang terus mengalami penurunan pada hasil belajarnya, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.2

Nilai Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi Beberapa SMA Swasta Kota Bandung yang Mengalami Penurunan pada Tahun Ajaran

2010/2011, 2011/2012, 2012/2013

NO NAMA SEKOLAH Tahun Ajaran

2010/2011 2011/2012 2012/2013

1 SMA Advent Bandung 7,84 7,02 5,32

2 SMA Al Falah 7,79 6,44 5,62

3 SMA Alfa Centauri 6,72 6,63 5,64

4 SMA Al-Hadi 7,86 7,61 5,75

5 SMA Al-Islam 7,33 7,31 5,60

6 SMA Angkasa 8,69 8,59 5,57

7 SMA Bina Dharma 1 7,98 6,30 5,87

8 SMA Bina Persada Nusantara 7,82 6,50 6,09

9 SMA BPPK 7,47 5,68 5,48

10 SMA Darul Hikam 7,91 7,39 5,84

11 SMA Gamaliel 7,54 6,81 5,67

12 SMA Guna Dharma 7,06 6,44 6,08

13 SMA Jenderal Sudirman 7,73 6,43 6,01

14 SMA Kartika Siliwangi-1 8,28 6,89 5,83

15 SMA Kartika Siliwangi-2 7,39 6,63 5,44

16 SMA Kemah Indonesia 2 7,72 7,01 6,32

17 SMA Kifayatul Achyar 8,01 6,73 5,57

18 SMA KP 2 Ujungberung 8,17 6,02 5,74

19 SMA Kristen 1 Bina Bakti 7,37 6,59 5,88

20 SMA Kristen 2 Bina Bakti 7,38 6,88 6,75

21 SMA Kristen 3 BPK Penabur 7,21 7,00 6,38

22 SMA Kristen Paulus 7,46 7,29 5,81

23 SMA Kristen Yahya 6,62 6,45 5,83

24 SMA Langlangbuana 7,67 6,82 6,35

25 SMA Medina 7,76 6,99 5,71

26 SMA Muhammadiyah 4 * 7,48 5,81

27 SMA Muhammadiyah 2 7,31 7,25 6,03

28 SMA Mutiara 2 8,09 7,68 6,48

29 SMA Nugraha 7,53 5,57 5,34

30 SMA Nusantara 8,33 6,19 5,83

31 SMA Pahlawan Toha 7,67 7,31 5,77

32 SMA PGII 1 7,55 7,16 5,80


(23)

34 SMA PGRI 1 7,49 7,23 5,74

35 SMA PGRI 2 7,78 6,52 6,24

36 SMA PGRI 3 * 6,79 5,97

37 SMA Plus Muthahari 7,33 6,57 5,57

38 SMA Plus Pariwisata * 6,96 5,96

39 SMA Puragabaya 7,60 7,10 5,85

40 SMA Putra Padjajaran 7,13 7,90 6,18

41 SMA Rajawali 7,83 7,44 6,01

42 SMA Santa Angela 7,43 7,30 6,77

43 SMA Sebelas Maret 8,00 6,19 5,25

44 SMA Sumatra 40 No.1 7,98 7,05 5,71

45 SMA Sumatra 40 No.2 7,89 6,44 6,15

46 SMA Taruna Bakti 7,55 6,91 5,81

47 SMA YPI 7,88 7,60 6,26

RATA-RATA 7,65 6,89 5,87

Catatan: *) Belum mengikuti Ujian Nasional Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

Dilihat dari Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa selama tiga tahun ajaran berturut-turut di setiap sekolah selalu mengalami penurunan, selain itu jumlah perolehan nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi di beberapa SMA Swasta di Kota Bandung juga mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata nilai Ujian Nasional pada beberapa sekolah tersebut tahun ajaran 2010/2011 sebesar 7,65 mengalami penurunan pada tahun ajaran 2011/2012 menjadi 6,89 dan kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun ajaran 2012/2013 menjadi 5,87. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penurunan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang terdapat di beberapa SMA Swasta di Kota Bandung tersebut.

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap siswa dan guru mata pelajaran ekonomi di beberapa sekolah, dapat diketahui bahwa rendahnya hasil belajar siswa bukan karena siswa tidak cerdas namun secara emosi mereka kurang bisa mengendalikan diri dengan baik, motivasi belajar yang rendah dan kurang fokus pada saat pembelajaran maupun pada saat ulangan berlangsung. Kecerdasan emosional siswa yang berbeda-beda dapat mempengaruhi hasil belajar mereka dalam pembelajaran ekonomi. Jika persepsi siswa tersebut positif terhadap


(24)

pelajaran ekonomi, maka hasil belajar yang mereka peroleh akan tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika kecerdasan emosional siswa cenderung negatif terhadap pelajaran ekonomi, maka hasil belajar mereka pun akan rendah.

Selain itu rendahnya nilai rata-rata Ujian Nasional ekonomi diduga dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi kondisi fisiologis seperti kondisi jasmani siswa, dan aspek psikologis seperti intelegensi, sikap, minat, bakat dan motivasi. Sedangkan faktor yang lainnya adalah faktor eksternal yakni faktor yang berasal dari luar diri siswayang meliputi lingkungan keluarga, guru, masyarakat dan teman sebaya.

Faktor lingkungan keluarga dan sekolah diduga memiliki pengaruh yang lebih besar dalam menentukan hasil belajar siswa. Menurut Hasbullah (2008:38) lingkugan keluarga merupakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikanyang paling banyak diterima oleh anak yaitu dalam lingkungan keluarga.

Labih lanjut, Hasbullah (2008:50) juga mengatakan bahwa sebagian besar pembentukan kecerdasan, sikap dan minat sebagai bagian dari pembentukan kepribadian, dilaksanakan di lingkungan sekolah. Dan sekolah juga mempunyai peranan penting di dalam proses sosialisasi, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi mahluk sosial. Kenyataan ini menunjukan, betapa penting dan besarnya pengaruh dari lingkungan sekolah.

Selain faktor eksternal, salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor psikologis (kecerdasan). Selama ini banyak orang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan Kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotient (IQ) yang juga tinggi. Namun, menurut hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa Intelligence Quotient (IQ) bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi salah satunya adalah Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan landasan bagi prestasi belajar siswa. Kecerdasan emosional itu meliputi kemampuan


(25)

mengendalikan diri, memiliki semangat dan ketekunan, memotivasi diri sendiri, ketahanan menghadapi frustasi, kemampuan mengatur suasana hati, kemampuan empati. Seperti yang dikatakan oleh Daniel Goleman (1996:44) bahwa :

Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.

Kecerdasan Emosional merupakan landasan bagi hasil belajar siswa, semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi pula dalam menentukan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. Kecerdasan Emosional merupakan salah satu faktor dari individu peserta didik. Kecerdasan Emosional juga memegang peranan penting dalam proses belajar siswa karena belajar melibatkan emosi positif yang memunculkan semangat dan motivasi sehingga hasil belajarnya akan lebih baik.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi” (Survey pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang masalah, terlihat bahwa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung ?

2. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung ?


(26)

3. Bagaimana pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

2. Mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

3. Mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1Manfaat Praktis

1. Bagi guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan proses pembelajaran dengan cara memperbaiki model, metode, strategi dan teknik pembelajaran, sehingga dapat membantu siswa dalam memahami dan mengusai materi pelajaran ekonomi.

2. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta evaluasi bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran ekonomi khususnya dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3. Bagi penulis

Menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.


(27)

1.3.2.2Manfaat Teoritis

1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan konsep-konsep mengenai kecerdasan emosional, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah serta pengaruhnya terhadap hasil belajar.

2. Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi terhadap khasanah ilmu pendidikan khususnya mengenai pengaruh kecerdasan emosional, dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian lebih lanjut baik sebagai perluasan dari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.


(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek dalam penelitian adalah hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi. Variabel eksogen dalam penelitian ini meliputi kecerdasan emosional (X1) , lingkungan keluarga (X2) dan lingkungan sekolah (X3) dengan variabel endogennya yaitu hasil belajar siswa (Y). Sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas XI jurusan IPS yang ada di SMA Swasta Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang dilakukan atau yang diambil oleh peneliti untuk mengkaji persoalan-persoalan atau masalah yang dihadapi. Agar masalah tersebut dapat dipecahkan dengan tepat, sebuah penelitian harus memilih satu metode penelitian yang sesuai.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (2006:4) survey eksplanatori adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, dengan tujuan untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI jurusan IPS di SMA Swasta Kota Bandung yang mengalami penurunan pada hasil belajarnya sebanyak 47 sekolah yang terdiri dari 2.161 siswa. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(29)

Tabel 3.1

Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS di SMA Swasta Kota Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 SMA Advent Bandung 12

2 SMA Al Falah 32

3 SMA Alfa Centauri 44

4 SMA Al-Hadi 24

5 SMA Al-Islam 28

6 SMA Angkasa 181

7 SMA Bina Dharma 1 26

8 SMA Persada Nusantara 8

9 SMA BPPK 29

10 SMA Darul Hikam 54

11 SMA Gamaliel 75

12 SMA Guna Dharma 30

13 SMA Jenderal Sudirman 31

14 SMA Kartika Siliwangi-1 168

15 SMA Kartika Siliwangi-2 68

16 SMA Kemah Indonesia 2 18

17 SMA Kifayatul Achyar 18

18 SMA KP 2 Ujungberung 27

19 SMA Kristen 1 Bina Bakti 87

20 SMA Kristen 2 Bina Bakti 10

21 SMA Kr 3 BPK Penabur 98

22 SMA Kristen Paulus 13

23 SMA Kristen Yahya 44

24 SMA Langlangbuana 75

25 SMA Medina 39

26 SMA Muhammadiyah 4 34

27 SMA Muhammadiyah 2 11

28 SMA Mutiara 2 29

29 SMA Nugraha 31

30 SMA Nusantara 14

31 SMA Pahlawan Toha 31

32 SMA PGII 1 128

33 SMA PGII 2 21

34 SMA PGRI 1 116

35 SMA PGRI 2 36

36 SMA PGRI 3 63

37 SMA Plus Muthahari 22

38 SMA Plus Pariwisata 25

39 SMA Puragabaya 20

40 SMA Putra Padjajaran 36

41 SMA Rajawali 32

42 SMA Santa Angela 103

43 SMA Sebelas Maret 13

44 SMA Sumatra 4 No.1 54

45 SMA Sumatra 4 No.2 11

46 SMA Taruna Bakti 67

47 SMA YPI 25

Jumlah 2.161 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagai dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono (2010:85) memberikan pengertian bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dari pendapat tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.


(30)

Dalam penenilitian ini, teknik sampling dilakukan melalui metode stratified random sampling. Menurut Riduwan (2012:58) stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara

proposional”. Dalam penelitian ini, teknik sampel dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

3.3.2.1Sampel Sekolah

Dalam penentuan sampel sekolah. Dari populasi sekolah yang berjumlah 47 sekolah diambil melalui metode presentase. Hal ini didasarkan atas pendapat Suharsimi Arikunto (2006:134) sebagai berikut :

Jika jumlah subjek populasi besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

- Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

- Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut dari banyak sedikitnya data

- Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti

Bersasarkan pada pendapat diatas, maka dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 15 % dari populasi, sehingga sampel sekolah yang diambil adalah sebanyak 15 % X 47 = 7,05 dibulatkan menjadi 7 sekolah.

Setelah sampel sekolah diketahui, maka sampel sekolah tersebut didistribusikan kedalam strata berdasarkan klasifikasi nilai akreditasi sekolah, yang dibagi kedalam 2 klasifikasi yaitu A dan B. Dimana sekolah yang

memperoleh nilai akreditasi ≥85,00 masuk kedalam klasifikasi A dan sekolah yang mendapatkan nilai akreditasi ≤ 85,00 masuk kedalam klasifikasi B.

Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel sekolah adalah sebagai berikut :

(Riduwan dan Kuncoro, 2011:45)

Keterangan

ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya


(31)

Tabel 3.2

Perhitungan dan Distribusi Sampel Sekolah Klasifikasi Nama Sekolah Nilai

Akreditasi Sampel Sekolah

A SMA Santa Angela 97,79

Dibulatkan menjadi 5 sekolah

1.SMA PGII 1 2.SMA Darul Hikam 3.SMA Kartika

Siliwangi 1 4.SMA Taruna Bakti 5.SMA Angkasa

SMA PGII 1 96,24

SMA Kristen 1 Bina Bakti 96,04 SMA Kristen 2 Bina Bakti 96,00 SMA Taruna Bakti 95,08 SMA Kristen Yahya 95,04 SMA Kristen 3 BPK Penabur 94,11

SMA PGII 2 92,01

SMA Darul Hikam 91,98 SMA Plus Muthahari 91,86

SMA PGRI 1 90,75

SMA Kartika Siliwangi-1 89,94 SMA Advent Bandung 89,75

SMA BPPK 89,19

SMA PGRI 3 88,69

SMA Sumatra 4 No.1 88,64 SMA Guna Dharma 88,43 SMA Kartika Siliwangi-2 88,11 SMA Kristen Paulus 87,99

SMA Angkasa 87,73

SMA Alfa Centauri 87,19

SMA Nugraha 87,04

SMA Bina Dharma 1 87,01

SMA PGRI 2 86,95

SMA Puragabaya 86,64

SMA Sumatra 4 No.2 86,50 SMA Kifayatul Achyar 86,23 SMA Langlangbuana 86,04

SMA Mutiara 2 85,45

SMA KP 2 Ujungberung 85,44 SMA Sebelas Maret 85,14

B SMA Gamaliel 84,75

Dibulatkan menjadi 2 sekolah

1.SMA Al-Falah

2.SMA Al-Hadi SMA Pahlawan Toha 84,21

SMA Al-Falah 83,75

SMA Putra Padjajaran 82,61

SMA YPI 82,46

SMA Muhammadiyah 2 82,41 SMA Plus Pariwisata 81,80

SMA Al-Hadi 81,60

SMA Muhammadiyah 4 81,19 SMA Jenderal Sudirman 80,66

SMA Medina 80,53

SMA Kemah Indonesia 2 77,25

SMA Al-Islam 75,99

SMA Persada Nusantara 75,54

SMA Nusantara 75,48


(32)

Sumber: Badan Akreditasi Propinsi Jawa Barat 3.3.2.2Sampel Siswa

Setelah diperoleh sampel sekolah, maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel siswa. Sampel siswa dalam penelitian ini diambil dari siswa kelas XI IPS di sekolah yang dijadikan populasi. Penarikan sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin, yaitu sebagai berikut :

Riduwan (2009:65) Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d2 = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel siswa dapat dihitung sebagai berikut :

Melalui perhitungan diatas, jumlah sampel minimal siswa yang diperoleh dalam penelitiaan ini adalah sebesar 338 orang siswa. Adapun penentuan jumlah sampel siswa untuk masing-masing sekolah dilakukan secara proposional dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : N = ukuran sampel

Ni = ukuran populasi starum ke 1 N = ukuran sampel keseluruhan


(33)

Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proposional, yang dapat dilihat dalam tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3

Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung

No. Nama Sekolah Jumlah

Siswa

Sampel Siswa 1. SMA Al-Falah 32 32/654 x 338 = 17 2. SMA Al-Hadi 24 24/654 x 338 = 12 3. SMA Darul Hikam 54 54/654 x 338 = 28

4. SMA PGII 1 128 128/654 x 338 = 66

5. SMA Kartika Siliwangi-1 168 168/654 x 338 = 87 6. SMA Taruna Bakti 67 67/654 x 338 = 35 7. SMA Angkasa 181 181/654 x 338 = 93

Jumlah 654 338

Berdasarkan tabel 3.3 diatas yang menjadi sampel siswa dalam penelitian ini adalah sebanyak 338 siswa kelas XI IPS SMA Swasta di Kota Bandung.

3.4 Operasional Variabel

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu kecerdasan emosional (X1), lingkungan keluarga (X2) dan lingkungan sekolah (X3). Sedangkan yang menjadi variabel dependen yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (Y). Operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala Kecerdasan Emosional (X1) Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi, menjaga kecerdasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan

Kecerdasan emosional (EQ) meliputi: Intrapribadi

Data skor tes diperoleh dari:

 Skor pada kemampuan menyampaikan secara jelas pikiran dan perasaan  Skor pada membela diri

dan mempertahankan pendapat

 Skor pada kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri  Skor pada mewujudkan

potensi


(34)

sosial.

(Daniel Goleman, 2000:13)

Antarpribadi

Penyesuaian diri

Pengendalian stress

Suasana hati umum

 Skor dalam memahami perasaan dan pikiran orang lain

 Skor dalam bekerja sama dengan kelompok  Skor dalam menciptakan

hubungan yang saling menguntungkan  Skor pada kemampuan

untuk melihat sesuatu sesuai dengan kenyataan  Skor pada kemampuan

menyesuaikan perasaan, pikiran dan tindakan kita demgan keadaan yang berubah-ubah

 Skor pada kemampuan

untuk menghadapi stres  Skor pada kemampuan

untuk tetap tenang dan berkonsentrasi saat menghadapi kejadian gawat dan tetap tegar menghadapi konflik emosi

 Skor dalam kemampuan

untuk menahan atau menunda keinginan untuk beritndak

 Skor pada kemampuan

untuk mensyukuri kehidupan

 Skor dalam menyukai diri sendiri dan orang lain  Skor pada kemampuan

untuk bersemangat serta bergairah dalam


(35)

melakukan setiap kegiatan Lingkungan Keluarga (X2) Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan (Hasbullah, 2008:38) Keadaan siswa mengenai kondisi dan situasi yang ada di lingkungan keluarga serta interaksi siswa dengan unsur-unsur yang ada di sekitar keluarga

Data skor lingkungan keluarga dilihat dari aspek :

 Cara orang tua mendidik anak  Relasi antar anggota

keluarga  Suasana rumah

 Keadaan ekonomi

keluarga Ordinal Lingkungan Sekolah (X3) Lingkungan sekolah adalah lingkungan pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, dan terarah yang dilakukan oleh pendidik yang profesional (Wiji Suwarno, 2008:42) Keadaan siswa mengenai kondisi dan situasi yang ada di sekolah serta interaksi siswa dengan berbagai unsur di lingkungan sekolah

Data skor lingkungan sekolah dilihat dari aspek:

 Relasi guru dengan siswa

 Relasi siswa dengan siswa

 Metode pembelajaran  Disiplin sekolah  Fasilitas sekolah


(36)

Hasil belajar (Y)

Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya dari puncak proses belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 2009:3)

Hasil belajar meliputi nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran ekonomi

Data diperoleh dari pihak sekolah tentang nilai raport yang diperoleh siswa kelas XI semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran ekonomi.

Interval

3.5 Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitan ini adalah :

1. Dinas Pendidikan Kota Bandung

2. Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain

3. SMA Al-Falah, Al-Hadi, SMA Darul Hikam, SMA Kartika Siliwangi-1, SMA PGII 1, SMA Taruna Bakti, SMA Angkasa.

Sedangkan jenis data yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer yang diperoleh dari siswa SMA Al-Falah, SMA Al-Hadi, SMA Darul Hikam, SMA Kartika Siliwangi-1, SMA PGII 1, SMA Taruna Bakti, SMA Angkasa.

2. Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung dan SMA Al-Falah, SMA Al-Hadi, SMA Darul Hikam,SMA Kartika Siliwangi-1, SMA PGII 1, SMA Taruna Bakti, SMA Angkasa.


(37)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah melalui:

1. Angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan untuk menggali informasi mengenai masalah yang dibahas. Menurut Suharisimi Arikunto (2006:151)

“kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

2. Studi dokumentasi, yaitu studi untuk mencari dara mengenai hal-hal atau variabel yang diteliti berupa dokumen-dokumen yang ada pada objek penelitian, dalam hal ini nilai ujian siswa kelas XI mata pelajaran ekonomi semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 pada sekolah-sekolah yang diteliti. 3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari

buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu hasil belajar.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2006: 160). Instrumen penelitan yang digunakan dalam penelittian ini adalah angket tentang kecerdasan emosional, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Adapun langkah-langkah penyusunan angket salam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data dari responden mengenai kecerdasan emosional, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

2. Menentukan objek yang menjadi responden yaitu siswa kelas XI yang menjadi sampel penelitian.

3. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian.


(38)

5. Merumuskan pertanyaan alternatif jawaban untuk jenis jawaban yang sifatnya tertutup. Jenis instrumen yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang disertai alternatif jawaban yang sudah disediakan. 6. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang

bersifat tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah daftar pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal. 7. Menyebarkan angket

8. Mengelola dan menganalisis hasil angket

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan dua macam pengujian yaitu uji validitias dan uji reabilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen Arikunto dalam Riduwan (2010:109) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment adalah:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Riduwan (2010:110)

Dimana:

r hitung = koefisien korelasi Ʃ Xi = jumlah skor item

Ʃ Yi = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden


(39)

Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisien korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai rdengan derajat kebebasan (n-2) dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Peneliti menggunakan program Microsoft Excel 2010 dalam pengolahan data

Tabel 4.16 dibawah ini merupakan hasil uji validitas dengan kriteria pengujian jika rhitung> rtabel dengan taraf kepercayaan 95% maka instrumen tersebut valid dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka instrumen tersebut tidak valid.

Tabel 3.5

Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel No Item r hitung r tabel Keputusan Kecerdasan

Emosional (X1)

1 0,59

0,31

Valid

2 0,35 Valid

3 0,35 Valid

4 0,53 Valid

5 0,34 Valid

6 0,72 Valid

7 0,45 Valid

8 0,42 Valid

9 0,44 Valid

10 0,35 Valid

11 0,48 Valid

12 0,53 Valid

13 0,46 Valid

14 0,46 Valid

15 0,72 Valid

Lingkungan Keluarga

(X2)

16 0,65

0,31

Valid

17 0,50 Valid

18 0,55 Valid

19 0,73 Valid

20 0,49 Valid

21 0,66 Valid

22 0,41 Valid

23 0,53 Valid

Lingkungan Sekolah

(X3)

24 0,51

0,31

Valid

25 0,71 Valid

26 0,57 Valid


(40)

28 0,34 Valid

29 0,64 Valid

30 0,70 Valid

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Dari Tabel 3.5 diatas, menunjukan bahwa seluruh hasil r hitung> r tabel untuk tingkat α = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item pertanyaan untuk variabel ini dinyatakan valid, dan layak untuk dijadikan insturmen penelitian.

3.7.2 Uji Reabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Realibilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2006:178).

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Untuk menghitung uji reabilitas, peneliti menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010 dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, Riduwan dan Kuncoro (2011:221) menjelaskan langkah-langkah mencari nilai relabilitas dengan metode Alpha Cronbachsebagai berikut :

1. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:


(41)

Dimana:

Si = varians skor tiap-tiap item ƩXi2 = jumlah kuadrat item Xi (ƩXi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan N = jumlah responden

2. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

Dimana:

ƩSi = jumlah varians semua item S1 + S2+ S3....Sn = varians item ke-1, 2, 3...n 3. Menghitung varians total dengan rumus:

∑ ∑

Dimana:

St = varians total

ƩXi2 = jumlah kuadrat X total (ƩXi)2 = jumlah X total dikuadratkan N = jumlah responden

4. Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

( ) ( ∑ )

Dimana:

r11 = nilai reliabilitas

ƩSi = jumlah varians skor tiap-tiap item St = varians total

k = jumlah item

Selanjutnya diuji dengan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:


(42)

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Harga rXY atau rb ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut rawal-akhir. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman Brownyakni:

Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan distribusi tabel (Tabel r) untuk α = 0,05 dengan df (dk = n - 2). Keputusan: Jika r11> r tabel berarti reliabel dan sebaliknya jika r11< r tabel berarti tidak reliabel.Adapun hasil pengujian realibilitas instrumen tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6

Uji Reliabilitas Variabel Variabel No

Item

Varian Item

Total Varian

r hitung r tabel Keterangan Kecerdasan

Emosional (X1)

1 0,72 35,08 0,71 0,31 Reliabel

2 0,90

3 1,27

4 0,49

5 0,35

6 0,56

7 0,37

8 0,94

9 0,38

10 1,62

11 0,44

12 0,92

13 0,51

14 1,01

15 0,65

Lingkungan Keluarga

(X2)

16 1,21 20,74 0,64 0,31 Reliabel

17 0,95

18 0,81

19 1,02

20 0,90

21 1,51

22 0,81

23 0,79


(43)

Sekolah (X3) 25 0,32

26 0,49

27 0,45

28 1,16

29 0,82

30 1,29

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Pada Tabel 3.6 diatas, menunjukan bahwa instrumen penelitian pada variabel kecerdasan emosional, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah memiliki reliabilitas yang baik karena rhitung> rtabel dengan α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.

3.8 Uji Asumsi Klasik 3.8.1 Uji Multikolinearitas

Yana Rohmana (2010:140) menjelaskan bahwa “multikolinearitas itu berarti

adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak (perfecr or exact) di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi”.

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat multikolienaritas, sebaliknya jika koefisien antarvariabel independen (X) itu koefisiennya tinggi (8,0 – 1,0) maka diduga terdapat multikolinearitas (Yana Rohmana, 2010:143).

Selain itu, untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor). Pedoman untuk menentukan model regresi bebas multikolinearitas adalah:

VIF

Bilamana VIF > 10 maka ini menunjukan kolinearitas tinggi (adanya multikolinearitas) dan sebaliknya.


(44)

3.8.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasits bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Yana Rohmana (2010:161) menjelaskan salah satu cara mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan metode informal (Grafik). Cara grafik adalah dengan menampilkan grafik sebar (scatter plot) dari variabel residual kuadrat dan variabel independen maka dapat diketahui kena atau tidaknya heteroskedastisitas. Variabel residual kuadrat ini dapat dihasilkan dari variabel residual.

Variabel residual baru akan kita hitung jika sudah melakukan estimasi (regresi). Oleh karennya, pembuatan grafik harus dimulai dengan menjalankan proses regresi terlebih dahulu. Ketentuannya dari metode grafik ini menurut Yana Rohmana (2010:161) adalah :

Jika residual mempunyai varian yang sama (homoskedastisitas) maka kita tidak mempunyai pola yang pasti dari residual. Sebaliknya, jika residual mempunyai sifat heteroskedastisitas jika residual ini menunjukan pola tertentu.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode informal (grafik), dengan bantuan program SPSS 21.00 for Windows.

3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.9.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang terkumpul adalah jenis data ordinal (angket) dan interval, data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interva. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:30) transformasi data ordinal menjadi interval gunannya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval. Data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval melalui Method of Successive Interval (MSI). Metode ini


(45)

dilakukan untuk data yang bersifat ordinal sehingga akan memudahkan dalam perhitungannya, cara mentransformasikan data sebagai berikut :

1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut dengan frekuensi;

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor;

5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proposisi kumulatif yang telah diperoleh;

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel tinggi densitas);

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

3.9.2 Pengujian Hipotesis

3.9.2.1Koefisien Determinasi (R2)

Gujarati (2001:94) menjelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketetapan suatu garis regresi. Koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.


(46)

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut : Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.

3.9.2.2Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)

Pengujian F statistik untuk mengetahui pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel-variabel terikat. Nilai F dapat diperoleh melalui rumus :

Kriteria Uji F adalah :

 Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

 Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

3.9.2.3Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)

Uji t statistik digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y. Menurut Yana Rohmana (2010: 73) Prosedur uji t:

(Sumber: Gujarati, 2001:139)


(47)

a. Membuat hipotesis melalui uji satu arah (one tile test) atau dua arah (two tile test)

 Uji hipotesis positif satu arah :

0

H : 1 0

a

H : 1> 0

 Uji hipotesis negatif satu arah :

0

H : 1 0

a

H : 1< 0

 Atau uji dua arah :

0

H : 1 0

a

H : 1 0

b. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel

distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Nilai t hitung dicari dengan rumus :

) ( 1

1 1

  

 

Se

t dimana  merupakan nilai pada hipotesis nul. Atau secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus:

c. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel). Keputusan menolak atau menerima H sebagai berikut: 0

 Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka Ho ditolak atau menerima Ha, artinya variabel itu signifikan.

 Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka Ho diterima atau menolak Ha, artinya variabel itu tidak signifikan.


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin tinggi kecerdasan emosional maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

2. Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin baik lingkungan keluarga maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

3. Lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin baik lingkungan sekolah maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelilitan yang telah dikemukakan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Untuk memperbaiki hasil belajar siswa SMA Swasta di Kota Bandung perlu ditingkatkan kecerdasan emosional siswa. Jadi sekolah harus memperhatikan aspek kecerdasan emosional siswa dengan menciptakan suasana dan iklim sekolah yang baik bagi perkembangan kepribadian siswa.


(49)

b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus didukung dengan lingkungan sekolah yang baik, guru-guru ekonomi yang profesional, serta sarana dan prasarana belajar yang lengkap untuk siswa dalam menunjang kegiatan belajarnya.

2. Bagi Orang Tua dan Guru

a. Guru diharapkan lebih meningkatkan pendekatan secara emosional kepada siswa agar terciptanya relasi atau hubungan yang baik antara guru dengan siswa.

b. Orang tua harus menciptakan suasana rumah yang kondusif dengan memberikan perhatian terhadap perkembangan belajar anak, tidak hanya sekedar menyediakan sarana dan prasarana belajar tetapi juga perhatian dan pengawasan dalam kegiatan belajarnya.

c. Perlu adanya bimbingan dari orang tua dan guru secara bersama-sama untuk membentuk anak menjadi terampil baik dalam aspek kognitif maupun emosional.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat menyelesaikan masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut selain dari kecerdasan emosional masih banyak kecerdasan lain yang juga turut berperan bagi kesuksesan seseorang diantaranya kecerdasan intelektual, spiritual dll.

b. Lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan masyarakat, karena dapat membantu kelancaran proses belajar disekolah, untuk itu perlu diadakannya penelitan lebih lanjut terhadap variabel lingkungan masyarakat.

c. Faktor lingkungan sekolah yang salah satu unsurnya didalamnya adalah cultural atau kebudayaan sekolah merupakan unsur yang sangat penting terhadap pembentukan kebiasaan belajar disekolah untuk itu perlu diadakan penelitian mengenai unsur kebudayaan sekolah.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks :

Ahmadi, A. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, N dan Permana, L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Gujarati, D. (2001). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.

Goleman, D. (1996). Emotional Intelligence (Mengapa EI lebih penting daripada IQ). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, D. (2000). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hasbullah. (2008). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Singarimbun, M dan Sofyan, E. (2006). Metode Penelitian Survey II. Jakarta:

LP3S

Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto, N. (2009). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakakarya.

Riduwan dan Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung. Alfabeta

Rohiat. (2008). Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Refika Aditama.

Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.


(1)

a. Membuat hipotesis melalui uji satu arah (one tile test) atau dua arah (two tile test)

 Uji hipotesis positif satu arah : 0

H : 1 0

a

H : 1> 0

 Uji hipotesis negatif satu arah : 0

H : 1 0

a

H : 1< 0

 Atau uji dua arah : 0

H : 1 0

a

H : 1 0

b. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Nilai t hitung dicari dengan rumus :

) ( 1

1 1

  

 

Se

t dimana  merupakan nilai pada hipotesis nul. Atau secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus:

c. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel). Keputusan menolak atau menerima H sebagai berikut: 0

 Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka Ho ditolak atau menerima Ha, artinya variabel itu signifikan.

 Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka Ho diterima atau menolak Ha, artinya variabel itu tidak signifikan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin tinggi kecerdasan emosional maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

2. Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin baik lingkungan keluarga maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

3. Lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin baik lingkungan sekolah maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta Kota Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelilitan yang telah dikemukakan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Untuk memperbaiki hasil belajar siswa SMA Swasta di Kota Bandung perlu ditingkatkan kecerdasan emosional siswa. Jadi sekolah harus memperhatikan aspek kecerdasan emosional siswa dengan menciptakan suasana dan iklim sekolah yang baik bagi perkembangan kepribadian siswa.


(3)

b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus didukung dengan lingkungan sekolah yang baik, guru-guru ekonomi yang profesional, serta sarana dan prasarana belajar yang lengkap untuk siswa dalam menunjang kegiatan belajarnya.

2. Bagi Orang Tua dan Guru

a. Guru diharapkan lebih meningkatkan pendekatan secara emosional kepada siswa agar terciptanya relasi atau hubungan yang baik antara guru dengan siswa.

b. Orang tua harus menciptakan suasana rumah yang kondusif dengan memberikan perhatian terhadap perkembangan belajar anak, tidak hanya sekedar menyediakan sarana dan prasarana belajar tetapi juga perhatian dan pengawasan dalam kegiatan belajarnya.

c. Perlu adanya bimbingan dari orang tua dan guru secara bersama-sama untuk membentuk anak menjadi terampil baik dalam aspek kognitif maupun emosional.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat menyelesaikan masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut selain dari kecerdasan emosional masih banyak kecerdasan lain yang juga turut berperan bagi kesuksesan seseorang diantaranya kecerdasan intelektual, spiritual dll.

b. Lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan masyarakat, karena dapat membantu kelancaran proses belajar disekolah, untuk itu perlu diadakannya penelitan lebih lanjut terhadap variabel lingkungan masyarakat.

c. Faktor lingkungan sekolah yang salah satu unsurnya didalamnya adalah cultural atau kebudayaan sekolah merupakan unsur yang sangat penting terhadap pembentukan kebiasaan belajar disekolah untuk itu perlu diadakan penelitian mengenai unsur kebudayaan sekolah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks :

Ahmadi, A. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, N dan Permana, L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Gujarati, D. (2001). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.

Goleman, D. (1996). Emotional Intelligence (Mengapa EI lebih penting daripada IQ). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, D. (2000). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hasbullah. (2008). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Singarimbun, M dan Sofyan, E. (2006). Metode Penelitian Survey II. Jakarta:

LP3S

Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto, N. (2009). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakakarya.

Riduwan dan Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung. Alfabeta

Rohiat. (2008). Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Refika Aditama.


(5)

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Stein, S. J dan Howard (2002). Ledakan EQ. 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Bandung: Mizan.

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Mohamad, S. (2004). Psikologi, Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Bani Quraisy.

Sumandi, S. (2004). Psikologi Pendidikan. Jarkarta : Raja Grafindo Persada. Suwarno, W. (2008). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Group.

Muhibbin, S. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, S. N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Tirtarahardja, U dan Sulo, L. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo

Hamzah, B. U. (2010). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Syamsu, Y dan Nurihsan, A. J. (2008). Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Karya Ilmiah :

Solehati, D. (2012). “Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi”. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sumiati. (2011). “Pengaruh Lingkungan Belajar Siswa Terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata


(6)

Pelajaran Ekonomi Syariah di SMP Kota Tasikmalaya”. Skripsi UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Muhammad, Kdan Suroso.(2007). “Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan

Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi”.Dalam Jurnal Pendidikan

Ekonomi[Online]. Vol 2 No. 2. 20 halaman.

Tersedia:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/DP/article/view/447/403 [22Juli 2013].

Triwindarti, R. (2012). “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntasi Siswa Kelas XI IPS MAN

Yogyakarta II Tahun Ajaran 2011/2012”. Dalam Jurnal Kajian Pendidikan

& Akuntansi Indonesia. Edisi 2 volume 1 tahun 2012. 33 halaman. Tersedia :http://journal.student.uny.ac.id[20 Juli 2013]

Sumber Internet :

Hubungan kecerdasan intelektual dan hasil belajar (2012). Tersedia di:

http://www.blog-guru.web.id/2012/08/hubungan-kecerdasan-intelektual-dan.html.

Nilai Akreditasi SMA Kota BandungProvinsi Jawa Barat (2012). Tersedia di : www.ban-sm.or.id

Sumber Lain :

_____.Data sekolah SMA Swasta Kota Bandung. Klasifikasi SMA Swasta di Kota Bandung Tahun 2012. Bandung: Dinas Pendidikan Kota Bandung.

_____.Nilai Ujian Nasional SMA Swasta Kota Bandung. (2010-2012). Rata-rata Nilai Ujian Nasional SMA Swasta Kota Bandung. Bandung: Dinas Pendidikan Kota Bandung.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI GURU, LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN MASYARAKAT, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1

1 8 208

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI IIS SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 35

Pengaruh Disiplin, Kesiapan Belajar, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi : survei pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

0 3 20

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey pada siswa kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri kluster satu se-Kota Bandung.

0 2 49

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung.

6 13 49

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIO-EKONOMI KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survei Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri di Wilayah di III Kab. Bandung.

0 0 47

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey pada siswa kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri kluster satu se-Kota Bandung.

0 0 49

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

5 15 59

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung.

0 2 44

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA/MA Swasta Kota Cimahi.

0 0 39