PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan di Kelas IV SD Negri 1 Sukajadi Kecamatan Pondoksalam Kabupaten P

(1)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Struktur dan

Fungsi Bagian Tumbuhan di Kelas IV SD Negri 1 Sukajadi Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh IIS SUMIATI NIM. 0810520

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA 2012


(2)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH

DASAR

( Penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negri 1 sukajadi kecamatan pondoksalam kabupaten purwakarta)

OLEH IIS SUMIATI

NIM 0810520

Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing 1

Drs. Mujono, S.Pd, M.pd Nip. 195904241986031025

Pembimbing 2

Dra.Hj Erna Suwangsih, S.Pd, M.pd Nip.196006181984032002

Mengetahui

Ketua Program Studi SI PGSD

Dra. Puji Rahayu, M.pd


(3)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ……….……… i

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH ..………... ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. v

ABSTRAK ……… vii

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR GAMBAR ………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiv

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 5

C. Tujuan Penelitian ………... 5

D. Manfaat Penelitian ………. 6

E. Metode Penelitian ………. 7

F. Sistematika Penulisan ……… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….. 10

A. Demonstrasi ……… 10

1. Pengertian Demonstrasi …….……… 10


(4)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tujua Metode Demonstrasi ……… …… 12

4. Langkah – Langkah Penerapan Metode Demonstrasi ….. 15

B. Belajar Dan Hasil Belajar ……….. 16

1. Pengertian Belajar ……….. 16

2. Materi Ajar …….……… 18

C. Penerapan Metode Demonstrasi ……… 19

D. Hasil Belajar ……… 19

1. Pengertian Hasil Belajar ……….. 19

BAB III METODE PENELITIAN ……… 22

A. Jenis Penelitian ………. 22

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ……… 22

B. Klarifikasi Konsep ……… 24

1. Metode Demonstrasi ……… 24

2. Hasil Belajar ……….. 24 C. Desain Penelitian ……….. 25

1. Alur Pelaksanaan Tindakan ……… 26

2. Pelaksanaan Tindakan ………. 27

3. Observasi ……….………. 27

4. Analisis, Refleksi Dan Revisi ……… 27

D. Prosedur Penelitian ……… 28

E. Lokasi Dan Subjek Penelitian ………. 30

F. Instrumen Penelitian ……….. 30


(5)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Validasi Data ……….……… 32

I. Teknik Pengolahan Data ……… 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 34

A. Deskripsi Data Awal Penelitian ………. 34

1. Lokasi dan Subjek penelitian ……… 34

2. Karakter Siswa ……….. 35

3. Karakteristik Guru …… ……… 35

B. Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian ……… 37

1. Sebelum Penerapan Metode Demonstrasi ……… 37

2. Siklus ke satu ……… 42

3. Siklus ke dua ………... 49

4. Siklus ke tiga ……… 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 66

A. Kesimpulan ……… 66

B. Saran ………. 67

DAFTAR PUSTAKA ………. 68 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR ( Penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN 1 Sukajadi kec. Pondoksalam kab. Purwakarta)

Oleh: Iis Sumiati

Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh siswa.

Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA, diduga kuat karena materi-materi dalam IPA dianggap kurang menarik dan menjenuhkan berupa hapalan yang bersifat abstrak. Proses pembelajaran menjadi tidak menyenangkan dan membosankan, ketika bahan belajar tidak memadai. Memahami sesuatu yang abstrak memerlukan konsentrasi yang tinggi, sedangkan anak usia sekolah dasar baru berada pada tahap oprasional konkrit sehingga belum mampu berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Dengan demikian siswa seringkali mengalami kesulitan dalam belajar.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dikelas IV SDN 1 Sukajadi kec. pondoksalam kab. purwakarta melalui metode demonstrasi. Selain itu juga untuk mengetahui respon dan minat yang ditunjukan siswa pada respon pembelajaran IPA serta untuk mengetahui hasil akhir dari metode demonstrasi. Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan pada proses dan hasil yang dicapai pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 siklus, dimana setiap siklus meliputi perencanaan tindakan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (action), tahap pengamatan (observe), tahap Analisis, refleksi dan revisi, seperti itu seterusnya dilaksanakan dalam 3 siklus.


(7)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap ,kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Kurikulum, 2006). Pembelajaran IPA akan lebih baik bila mana guru dapat menciptakan interaksi timbal balik antara kegiatan belajar dan mengajar, antar Guru,materi metode, Pendekatan sarana dan sumber belajar.

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang di perlukan dirinya masyarakatbangsa dan Negara” .

Untuk mencapai Pendidikan Nasional tentu saja memerlukan proses yang kontinyu dan berkesinambungan yang harus dilakukan oleh pihak – pihak yang terlibat.


(8)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pendidikan baik itu dalam unsur pendidik, peserta didik, kedinasan dan lembaga lembaga pendidikan maupun lingkungan pendidikan.

Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang komplek dimana anak di harapkan bukan hanya mengerti pelajaran secara teori saja akan tetapi penerapannya.Untuk itu perlu di cari suatu pendekatan / metode yang dapat mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga dapat meningkatkan motifasi sekaligus mempermudah pemahaman siswa dalam belajar IPA. salah satu pendekatan pembelajaran IPA yaitu dengan metode demonstrasi yaitu metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.

Kebanyakan proses pembelajaran yang di gunakan oleh guru adalah pembelajaran konvensional yakni ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Dalam hal ini proses pembelajaran di dominasikan oleh guru untuk menyikapi hal tersebut maka pendekatan pembelajaran perlu ada perubahan.

Zamrani (2000) mengemukakan bahwa orentasi pendidikan kita saat ini mempunyai ciri: Cenderung memerlukan peserta didik berstatus objek, Guru berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indroktiner, Materi bersifat subject – oriented, Manajemen bersifat sentralitas

Dalam KTSP tahun 2006 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah salah satu mata pelajaran yang diharapkan menjadi wadah untuk siswa mengembangkan potensinya dengan mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan pada terlibatnya siswa secara langsung dalam pembelajaran. IPA sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar ( SD)


(9)

3

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki beberapa fungsi diantaranya menanamkan pengetahuan dan konsep – konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari, serta menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains dan teknologi.

Melalui metode Demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada siswa. Demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh siswa, sampai pada cara agar siswa dapat memecahkan suatu masalah.

Pembelajaran IPA dengan sebuah strategi yang tepat maka akan mengoptimalkan hasil belajar siswa sehingga mampu memahami setiap bahan belajar dan kemampuan berfikirnya.

Permasalahan di lapangan, proses pembelajaran IPA cenderung bersifat hafalan, karena mata pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru lebih banyak berupa pengetahuan dari pada kemampuan berfikirnya sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna, proses pembelajaran lebih berpusat pada guru dan suasana belajar menjadi membosankan yang menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran. Mata pelajaran IPA disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan di Masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi bahwa hasil pencapaian nilai pada pelajaran IPA di SDN 1 Sukajadi kelas IV masih kurang yaitu 61, hal ini terjadi karena kesulitan dalam praktek dan menggunakan alat peraga sehingga pada proses pembelajran tidak menarik, hal ini akan membuat penurunan prestasi dan mutu siswa. Serta dikhawatirkan pelajaran IPA


(10)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi pelajaran yang tidak disenangi siswa, sedangkan kebutuhan pengetahuan IPA sangat penting terutama melatih agar siswa berfikir kritis dan ilmiah.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berlanjut, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan metode sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan kepada siswa. Penggunaan metode yang tepat memberi kemungkinan siswa lebih aktif dalam belajar serta proses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Salah satu metode yang dianggap tepat untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan pengembangan alat peraga dan sikap ilmiah dalam mata pelajaran IPA adalah metode Demonstrasi. Metode Demonstrasi adalah pengembangan alat peraga dan sikap ilmiah dalam mata pelajaran IPA. Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan alat peraga untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukkan tertentu pada siswa. Sebagai suatu metode pembelajaran memiliki beberapa kelebihan yaitu : 1.Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme dapat dihindari, sebab siswa dapat secara langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan, 2. Proses pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga dapat melihat peristiwa yang terjadi, 3. Dengan mengamati langsung, siswa dapat membandingkan antara teori dan kenyataan, 4. Merangsang siswa untuk lebih aktif mengamati dan mencobanya sendiri, 5. Memudahkan siswa memahami bahan pelajaran.

Penggunaan metode seyogianya tidak terlepas dari konteksnya bahwa metode menggunakan media merupakan komponen dari sitem intruksional secara keseluruhan dan memperjelas pesan atau materi agar tidak terlalu verbalisis (kata – kata atau lisan belaka).


(11)

5

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari kajian diatas, guru hendaknya memahami serta berusaha untuk menimbulkan minat yang besar dalam diri setiap siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu dianggap perlu untuk dikaji lebih dalam mengenai penelitian ini, yang menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar Pada Pokok Bahasan Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan ( Penelitian Tindakan Kelas Pada SDN 1 Sukajadi Kelas IV, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta).

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam kegiatan ini bagaimana meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi. Adapun secara khusus rumusan masalah dalam penelitian ini terakumulasi dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada pokok bahasan Struktur dan fungsi bagian tumbuhan sebelum diterapkan metode demonstrasi ?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA bahasan Struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui metode demonstrasi ?

3. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Struktur dan fungsi bagian tumbuhan setelah diterapkan metode demonstrasi ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam kajian ini adalah ingin mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan penerapan metode Demonstrasi.


(12)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui pembelajaran IPA sebelum menerapkan Metode Demonstrasi.

2. Untuk mengetahui aktivitas pembelajaran siswa dalam proses pembelajaran IPA untuk menerapkan Metode Demonstrasi.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan Metode Demonstrasi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dijadikan sebagai pedoman dalam upaya peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran IPA melalui penerapan metode demonstrasi sebagai berikut :

1. Bagi peneliti sebagai guru

a. Untuk meningkatkan profesionalisme peneliti sebagai guru.

b. Memperbaiki cara mengajar sehingga proses pembelajaran lebih bermakna.

c. Untuk menambah wawasan dalam mengembangkan kreatifitas penggunaan metode.

d. Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.


(13)

7

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat meningkatkan apresiasi dan pengalaman ekpresif siswa dalam hal peningkatan aktivitas dan kreativitas dalam proses pembelajaran.

E. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian

Permasalahan yang muncul pada penelitian ini berasal dari kegiatan pembelajaran sehari – hari di kelas. Maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Sebagai refleksi dari masalah yang ditemukan di kelas IV SDN 1 Sukajadi kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru dilapangan, singkatnya penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan dikelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada.

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan oleh guru dalam bentuk berbagai macam kegiatan dan tindakan yang bersifat perbaikan terhadap mutu pembelajaran dikelas, tindakan ini sangat penting karena berkenaan dengan kualitas pendidikan yang harus terus menerus di tingkatkan agar sekolah menghasilkan para lulusan yang siap untuk melanjutkan kejenjang berikutnya karena pendidikan dasar ini merupakan landasan bagi pendidikan di tingkat selanjutnya.


(14)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan aturan pengolahan dan analisis data penelitian kualitatif. Data yang terkumpul terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya, kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan pertanyaan penelitian. Data yang akan diolah terlebih dahulu dicek validitasnya atau keabsahannya, dengan menggunakan triangulasi data, konfirmasi kepada pihak-pihak terkait untuk memperoleh keterangan atau informasi tentang keabsahan data yang dimaksud. Kriteria keberhasilan ditentukan dengan melihat hasil peningkatan dari hasil belajar peserta didik pada setiap siklusnya.

b. Lokasi dan Subjek Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas akan dilakukan di kelas IV SDN 1 Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta.

c. Instrumen Penelitian a. Observasi b. Wawancara c. Tes Hasil Belajar F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini secara garis besar terdiri dari tiga (3) bagian, yaitu : bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir skripsi. Bagian awal skripsi terdiri dari : halaman judul, lembar pengesahan pembimbing, lembar pengesahan penguji, lembar pernyataan tentang keaslian karya ilmiah, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian isi sebagai inti skripsi terdiri atas 5 bab, yang meliputi :


(15)

9

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada BAB I Pendahuluan yang berisi tentang A. Latar Belakang Masalah; B. Rumusan Masalah; C. Tujuan Penelitian; D. Manfaat Penelitian; E. Metode Penelitian; dan F. Sistematika Penulisan Skripsi.

Bab II Kajian pustaka yang terdiri dari variabel – variabel yang diberi judul Metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SD.

Bab III Metode penelitian,. Berisi tentang A. Jenis Penelitian; B. Definisi Operasional, C. Desain penelitian; D. Prosedur Penelitian; E. Lokasi dan Subjek Penelitian; F. Instrumen Penelitian; G. Tekhnik Pengumpulan Data; H. Teknik Pengolahan Data.

Bab IV Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan. Diantaranya: A. Deskripsi Data Awal Penelitian; B. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian; C. Pembahasan Hasil Penelitian.

Bab V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran – saran.

Bagian akhir skripsi terdiri dari Daftar Pustaka; Lampiran – lampiran; dan Riwayat Hidup Peneliti yang mendukung penelitian ini.


(16)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(17)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun menurut Furchan dalan Hatimah (2007 : 87) metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi.

“Metodologi dalam kegiatan penelitian harus mendapat perhatian yang serius dari peneliti karena aspek dari metodologi ini sangat menentukan diperolehnya hasil penelitian yang tepat (valid) dan dapat diandalkan. Dinyatakan demikian karena dalam metodologi dibahas tentang cara – cara yang ditempuh untuk memecahkan masalah penelitian.” (Kasbulloh, 1999 : 50) Permasalahan yang muncul pada penelitian ini berasal dari kegiatan pembelajaran sehari-hari dikelas. Maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa inggris disebut dengan classrom action

research ( CAR ). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) memiliki

peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila dilaksanakan dengan baik dan benar. Diterapkan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah


(18)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau memperbaiki situasi kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukurtingkat keberhasilannya.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) adalah suatu kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan praktisi yang dilaksanakan didalam kelas, dilakukan secara sistematis dan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas.

Dalam melaksanakan PTK ini langkah – langkah yang ditempuh tidak terlepas dari prinsip – prinsip penelitian. Prinsip – prinsip penelitian tindakan kelas menurut Kasbollah (1999 : 26 – 29) adalah sebagai berikut :

1. Tugas utama guru adalah mengajar artinya PTK tidak boleh mengganggu tugas mengajar.

2. Dalam melakukan PTK pengumpulan data tidak boleh terlalu menyita waktu.

3. Metodologi yang dipaki harus tepat dan terpercaya.

4. Masalah penelitian yang ditangani oleh guru harus merupakan masalah yang memang dihadapi, masalah yang menarik dan bersifat faktual.

5. Penelitian Tindakan ini tidak boleh menyimpang dari prosedur etika di lingkungan kerja.

6. PTK merupakan suatu proses belajar yang sistematis.

7. PTK berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan melakukan perubahan yang dituangkan dalam tindakan.

8. PTK menuntut guru membuat “jurnal pribadi” dimana guru mencatat kemajuan, persoalan yang dihadapi dan hasil refleksi tentang proses belajar siswa seta pelaksanaan penelitian.

9. PTK sebaiknya di mulai dengan hal – hal yang sederhana lebih dulu namun nyata. Dengan demikian siklus – siklus dimulai dengan yang kecil sehingga perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dapat membuat isu, ide dan asumsi menjadi lebih jelas.

10.Dalam PTK, guru melihat dan menilai diri sendiri secara kritis terhadap apa yang dikerjakan dikelasnya.

Guru sebagai peneliti harus memahami prinsp – prinsip yang ada dalam PTK agar kegiatan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.


(19)

24

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. KLARIFIKASI KONSEP

a. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan alat peraga untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan sesuatu. Dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru atau melibatkan siswa. Tetapi akan lebih aktif apabila siswa terlibat langsung dalam pembelajarannya, dengan partisipasi siswa dalam demonstrasi dapat membuat pelajaran lebih efektif karena perhatian siswa dapat dipusatkan pada apa yang sedang didemonstrasikan, pembelajaran juga akan lebih terarah dan dapat merangsang siswa untuk lebih aktif mengikuti pembelajaran.

Sesuai dengan karakteristik siswa yang selalu ingin tahu dan belum bisa berfikir konkret maka metode demonstrasi juga dapat menambah pengalaman siswa, bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan serta dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam pikiran siswa yang selalu ingin tahu. Metode demonstrasi merupakan metode yang menunjukkan terjadinya proses sesuatu baik sebenarnya maupun menggunakan tiruannya. Dengan demikian siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan pengetahuannya sehingga siswa menjadi bersemangat untuk terus belajar.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku seseorang kearah yang lebih baik yang dicapai melalui ranah afektif, kognitif dan psikomotornya. Pada ranah kognitif terdapat beberapa perubahan yaitu hasil belajar dalam ranah kognitif dapat menambah pengetahuan serta ingatan siswa , memahami dalam setiap hal yang diajarkan, menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari, menghubungkan pengetahuan, pemahaman yang diperoleh dan menerapkannya membentuk rangkaian yang sintesis.


(20)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah itu menganalisis dan mengevaluasi hasil dari pembelajaran yang diperoleh siswa. Dengan hasil belajar di atas, siswa dapat mengetahui struktur dan fungsi dari tumbuhan, siswa dapat mengetahui jenis dan akar tumbuhan yang ada di alam sekitar sehingga siswa dapat menjaga kelestarian dan keeimbangan alam.

C. DESAIN PENELITIAN

Dalam pelaksanannya, PTK dilakukan melalui beberapa tahap yang digambarkan dalam beberapa siklus sebagi upaya untuk menelaah secara menyeluruh masalah yang menjadi rumusan masalah.

Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbollah, 1999 : 14) mengungkapkan bahwa : „Penelitian tindakan digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah – langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen – momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi.‟

Desain penelitian yang disusun peneliti adalah berbentuk spiral seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Alur pelaksanaan PTK dilihat pada Gambar 3.1.


(21)

26

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Kasbolah


(22)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Perencanaan

Perencanaan dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab adanya masalah dan pengembangan bentuk tindakan sebagai pemecahan masalah. Setelah menemukan masalah, perlu segera melakukan langkah identifikasi penyebab munculnya masalah. Kemudian melakukan analisis terhadap penyebab adanya masalah yang akan dijadikan landasan berfikir untuk mencari alternatif suatu tindakan yang dapat dikembangkan sebagai bentuk solusi masalah. Rencana dalam PTK ini sangat diperlukan karena tanpa rencana semua kegiatan PTK akan menjadi berantakan atau tidak terarah, sehingga tujuan yang diinginkan tidak akan tercapai.

2. Tindakan

Dalam tahap ini peneliti harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah direncanakan, akan tetapi dalam tindakan juga harus terlihat wajar atau tidak dibuat – buat. Dalam keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan perlu diperhatikan agar sinkron dengan maksud semula.

3. Observasi

Tahap selanjutnya yaitu observasi yang merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas.

4. Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Dalam refleksi peneliti juga harus mengingatkan kembali apa yang sudah tercapai dan apa yang belum tercapai.


(23)

28

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. PROSEDUR PENELITIAN

1. Observasi Awal

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di lapangan bahwa siswa dalam belajar IPA cenderung dengan cara menghafal dan pembelajaran lebih berpusat pada guru sehingga siswa biasa belajar dengan cara duduk, diam, catat, dan hafal. Ini berarti suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini sangat penting untuk dilaksanakan agar peneliti dapat mengetahui efektifitas tindakan yang dilakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyusun rencana tindakan dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Mengadakan koordinasi dengan guru – guru dan kepala SDN 1 Sukajadi tentang masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ;

2. Melakukan wawancara dengan wali kelas untuk mengetahui potensi siswa ;

2. Merencanakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan berjalan dengan baik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut, diantaranya:

a. Observasi

Secara umum observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan.


(24)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi langsung antara pewawancara dengan yang diwawancarai.

c. Tes

Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu.

3. Melaksanakan Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam PTK ini didasarkan atas perencanaan yang telah dibuat. Agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program lebih optimal. Pelaksanaan tindakan pada dasarnya adalah guru dalam pelaksanaan tindakan mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai peneliti dan sebagi praktisi pendidikan, sehingga penelitian berjalan dengan sewajarnya tanpa dibuat – buat dan tidak mengganggu jalannnya kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, tujuan penelitian tercapai tanpa harus mengorbankan kegiatan pembelajaran.

4. Observasi

Dalam PTK, observasi atau pengamatan dapat disebut pula sebagai pengumpulan data dalam penelitian. Kegiatan observasi dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan. Observasi digunakan untuk mengetahui pengaruh tindakan yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa dengan cara mencatat kekurangan dan kelebihan yang telah dicapai dalam tindakan serta kendala yang dihadapai. Dari hasil observasi kemudian dijadikan kajian untuk melakukan refleksi yang menjadi acuan pelaksanaan siklus berikutnya.


(25)

30

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Analisis dan Refleksi

Pada tahap analisis peneliti menganalisi hasil observasi kemudian melakukan refleksi. Dalam refleksi ini peneliti mulai mengingat dan merenungkan kembali pelaksanaan tindakan yang telah tercatat dalam observasi. Dengan refleksi peneliti berusaha memahami proses, berbagai masalah, kekurangan dan kelebihan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam melaksanakan PTK.

Melalui proses refleksi ditarik kesimpulan untuk dijadikan acuan perubahan kearah perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Setelah semua terlaksana kemudian melakukan siklus berikutnya dengan format yang telah diperbaiki dan kemudian melaksanakan kembali siklus sampai tercapainya tujuan penelitian.

E. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas akan dilakukan di SDN 1 Sukajadi Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta. Adapun Pemilihan lokasi penelitian tersebut berdasarkan jarak tempat tinggal dengan lokasi peneliti sangat dekat dan adanya hubungan yang baik antara peneliti dengan warga sekolah tempat peneliti ini sehingga memudahkan bagi peneliti dalam melakukan koordinasi warga sekolah yang diteliti.

Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa - siswi kelas IV di SDN 1 Sukajadi yang berjumlah 20 orang. Terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa


(26)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perempuan. Fokus penelitian ini adalah dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA di sekolah dasar.

F. INSTRUMEN PENELITIAN a. Observasi

Secara umum observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan.

b. Wawancara

Wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan mengunakan bahasa lisan secara langsung. Wawancara digunakan untuk mengetahui kebenaran data atau informasi yang diperoleh. Wawancara dengan guru kelas digunakan untuk mengumpulkan sejumlah informasi tentang kebutuhan belajar, kesulitan dan masalah yang dihadapi siswa dengan cara bertatap muka. Jenis pertanyaan disusun secara berurutan yang dituangkan dalam daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.

c. Tes

Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Jenis tes disesuaikan dengan pembelajaran yang telah berlangsung selama tindakan, melalui metode demonstrasi sebagai suatu metode mengajar dalam mata pelajaran IPA untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan.


(27)

32

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi dengan melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama PTK berlangsung. Dari pengamatan yang telah dilakukan menemukan kelemahan dapat ditindaklanjuti untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku siswa yang terjadi pada proses pembelajaran. Observasi dilakukan secara langsung untuk mengumpulkan data tentang proses kegiatan. Data yang telah dikumpulkan melalui observasi antara lain mengenai aktivitas belajar siswa, yaitu komunikasi interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Tujuannya untuk mengetahui potensi belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dan untuk mencatat berbagai masalah tentang kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan yang akan diperbaiki dalam kegiatan refleksi. Observasi di anggap sebagai teknik yang tepat untuk mengumpulkan data tentang proses kegiatan pembelajaran di kelas karena peneliti dapat melihat secara langsung objek yang ingin diteliti tanpa melalui perantara.

H. VALIDASI DATA

Agar data yang diperoleh lebih valid, maka perlu dilakukan beberapa tindakan, yaitu:

a. Member check yaitu mengecek kebenaran data temuan peneliti dengan


(28)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap siklus sampai akhir keseluruhan pelksanaan tindakn, sehingga terjaring data yang lengkap dan memiliki validitas serta reabilitas yang tinggi.

b. Expert opinion yaitu pengecekan keabsahan temuan peneliti dan prosedur

penelitian yang telah diperiksa dengan menginformasikan kepada sumber data pertama ( peneliti dan siswa).

c. Triangulasi data yaitu teknik pemeriksaaan keabsahan (validitas) data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

I. TEKNIK PENGOLAHAN DATA

Setelah mendapatkan data – data dari hasil observasi, wawancara dan tes hasil belajar, peneliti mulai mengolah data yang telah didapat dengan menggunakan rumus sebagi berikut :

P = F X 100 n

Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah Frekuensi n = Jumlah Responden 100 = Bilangan Konstan (Aqib dkk, 2010 : 40 – 41)


(29)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil penelitian tentang penerapan metode demonstrasi untuk perbaikan proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA dikelas IV SDN 1 Sukajadi Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta dapat di simpulkan sebgai berikut:

1. Proses pembelajaran khususnya di SDN 1 Sukajadi sebelum menerapkan metode demonstrasi hasil belajar siswa kurang memuaskan karena nilainya sebagian besar di bawah KKM.

2. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA dengan cara menggunakan metode demonstrasi pada siklus ke satu menunjukan hasil yang cukup dengan perolehan nilai 61 keatas sebanyak 12 siswa (60%) dari 20 siswa, pada siklus ke dua menunjukkan hasil yang baik dengan perolehan nilai diatas 61 sebanyak 18 siswa yakni (90%) dari 20 siswa dan pada siklus terakhir atau ketiga menunjukkan hasil yang sangat baik dan memuaskan dengan perolehan nilai semua siswa diatas nilai KKM , selain nilai nya di atas nilai KKM, siswa jadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran karena pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi memberikan dampak positif bagi siswa.

3. Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi data hasil penelitian yaitu nilai rata-rata siswa pada tahap awal proses pembelajaran sebelum menerapkan


(30)

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode demonstrasi menunjukan nilai 58,6. Hasil nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran IPA pada siklus ke satu 65,9. pada siklus ke dua 70,15. Pada siklus ke tiga 82,1.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada Peneliti Sebagai Guru

Kepada peneliti yang berikutnya akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa , penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan landasan penyusun rencana penelitian yang akan dilakukan. Kekurangan yang ada dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki rencana pelaksanaan untuk mencapai keberhasilan dan idealnya sebuah penelitian tindakan kelas.

2. Kepada Sekolah

Untuk dapat meningkatkan pestasi pembelajaran para siswa di SDN 1 Sukajadi Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta lebih baik lagi, maka diharapkan agar pihak sekolah terus mengembangkan metode demonstrasi dengan berkesinambungan guna menjadi pelopor bagi sekolah – sekolah yang belum menerapkan metode demonstrasi ini. Agar melatih siswanya untuk lebih aktif dalam mengembangkan kreativitas pembelajaran IPA sehingga nantinya pihak sekolah mampu memecahkan masalah dengan cara menghubungkan dalam kehidupan sehari – hari.


(1)

5. Analisis dan Refleksi

Pada tahap analisis peneliti menganalisi hasil observasi kemudian melakukan refleksi. Dalam refleksi ini peneliti mulai mengingat dan merenungkan kembali pelaksanaan tindakan yang telah tercatat dalam observasi. Dengan refleksi peneliti berusaha memahami proses, berbagai masalah, kekurangan dan kelebihan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam melaksanakan PTK.

Melalui proses refleksi ditarik kesimpulan untuk dijadikan acuan perubahan kearah perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Setelah semua terlaksana kemudian melakukan siklus berikutnya dengan format yang telah diperbaiki dan kemudian melaksanakan kembali siklus sampai tercapainya tujuan penelitian.

E. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas akan dilakukan di SDN 1 Sukajadi Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta. Adapun Pemilihan lokasi penelitian tersebut berdasarkan jarak tempat tinggal dengan lokasi peneliti sangat dekat dan adanya hubungan yang baik antara peneliti dengan warga sekolah tempat peneliti ini sehingga memudahkan bagi peneliti dalam melakukan koordinasi warga sekolah yang diteliti.

Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa - siswi kelas IV di SDN 1 Sukajadi yang berjumlah 20 orang. Terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa


(2)

31

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perempuan. Fokus penelitian ini adalah dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA di sekolah dasar.

F. INSTRUMEN PENELITIAN a. Observasi

Secara umum observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan.

b. Wawancara

Wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan mengunakan bahasa lisan secara langsung. Wawancara digunakan untuk mengetahui kebenaran data atau informasi yang diperoleh. Wawancara dengan guru kelas digunakan untuk mengumpulkan sejumlah informasi tentang kebutuhan belajar, kesulitan dan masalah yang dihadapi siswa dengan cara bertatap muka. Jenis pertanyaan disusun secara berurutan yang dituangkan dalam daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.

c. Tes

Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Jenis tes disesuaikan dengan pembelajaran yang telah berlangsung selama tindakan, melalui metode demonstrasi sebagai suatu metode mengajar dalam mata pelajaran IPA untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan.


(3)

Penelitian ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi dengan melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama PTK berlangsung. Dari pengamatan yang telah dilakukan menemukan kelemahan dapat ditindaklanjuti untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku siswa yang terjadi pada proses pembelajaran. Observasi dilakukan secara langsung untuk mengumpulkan data tentang proses kegiatan. Data yang telah dikumpulkan melalui observasi antara lain mengenai aktivitas belajar siswa, yaitu komunikasi interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Tujuannya untuk mengetahui potensi belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dan untuk mencatat berbagai masalah tentang kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan yang akan diperbaiki dalam kegiatan refleksi. Observasi di anggap sebagai teknik yang tepat untuk mengumpulkan data tentang proses kegiatan pembelajaran di kelas karena peneliti dapat melihat secara langsung objek yang ingin diteliti tanpa melalui perantara.

H. VALIDASI DATA

Agar data yang diperoleh lebih valid, maka perlu dilakukan beberapa tindakan, yaitu:

a. Member check yaitu mengecek kebenaran data temuan peneliti dengan


(4)

33

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap siklus sampai akhir keseluruhan pelksanaan tindakn, sehingga terjaring data yang lengkap dan memiliki validitas serta reabilitas yang tinggi.

b. Expert opinion yaitu pengecekan keabsahan temuan peneliti dan prosedur penelitian yang telah diperiksa dengan menginformasikan kepada sumber data pertama ( peneliti dan siswa).

c. Triangulasi data yaitu teknik pemeriksaaan keabsahan (validitas) data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

I. TEKNIK PENGOLAHAN DATA

Setelah mendapatkan data – data dari hasil observasi, wawancara dan tes hasil belajar, peneliti mulai mengolah data yang telah didapat dengan menggunakan rumus sebagi berikut :

P = F X 100 n

Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah Frekuensi n = Jumlah Responden 100 = Bilangan Konstan (Aqib dkk, 2010 : 40 – 41)


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil penelitian tentang penerapan metode demonstrasi untuk perbaikan proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA dikelas IV SDN 1 Sukajadi Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta dapat di simpulkan sebgai berikut:

1. Proses pembelajaran khususnya di SDN 1 Sukajadi sebelum menerapkan metode demonstrasi hasil belajar siswa kurang memuaskan karena nilainya sebagian besar di bawah KKM.

2. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA dengan cara menggunakan metode demonstrasi pada siklus ke satu menunjukan hasil yang cukup dengan perolehan nilai 61 keatas sebanyak 12 siswa (60%) dari 20 siswa, pada siklus ke dua menunjukkan hasil yang baik dengan perolehan nilai diatas 61 sebanyak 18 siswa yakni (90%) dari 20 siswa dan pada siklus terakhir atau ketiga menunjukkan hasil yang sangat baik dan memuaskan dengan perolehan nilai semua siswa diatas nilai KKM , selain nilai nya di atas nilai KKM, siswa jadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran karena pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi memberikan dampak positif bagi siswa.

3. Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi data hasil penelitian yaitu


(6)

66

Iis Sumiati,2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode demonstrasi menunjukan nilai 58,6. Hasil nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran IPA pada siklus ke satu 65,9. pada siklus ke dua 70,15. Pada siklus ke tiga 82,1.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada Peneliti Sebagai Guru

Kepada peneliti yang berikutnya akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa , penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan landasan penyusun rencana penelitian yang akan dilakukan. Kekurangan yang ada dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki rencana pelaksanaan untuk mencapai keberhasilan dan idealnya sebuah penelitian tindakan kelas.

2. Kepada Sekolah

Untuk dapat meningkatkan pestasi pembelajaran para siswa di SDN 1 Sukajadi Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta lebih baik lagi, maka diharapkan agar pihak sekolah terus mengembangkan metode demonstrasi dengan berkesinambungan guna menjadi pelopor bagi sekolah – sekolah yang belum menerapkan metode demonstrasi ini. Agar melatih siswanya untuk lebih aktif dalam mengembangkan kreativitas pembelajaran IPA sehingga nantinya pihak sekolah mampu memecahkan masalah dengan cara menghubungkan dalam kehidupan sehari – hari.


Dokumen yang terkait

Penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya : penelitian tindakan kelas di MI Miftahul Huda Tebet Jakarta Selatan

0 5 126

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA :Penelitian Tindakan Kelas Akan Dilaksanakan Siswa Kelas IV Di MI Rauldlatut Tholibin Cirebon.

0 6 30

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN :Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV MI Al-Huda 1 Desa Cintamekar Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 201

0 0 24

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DI KELAS IV SD PRIANGAN BANDUNG.

0 0 38

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DI KELAS IV SD PRIANGAN BANDUNG.

1 1 33

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 31

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN : Penelitian Dilaksanakan di Kelas IV SDN Nambo 04 Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor Semester I Tahun Pelajaran 2012

0 0 39

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI BAGIAN- BAGIAN TUMBUHAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa kelas IV SDN Bojong Karangtengah Cianjur Pada Materi pokok bagian- bagian t

0 0 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIANBAGIAN TUMBUHAN DI KELAS IV SDN KEPUNDUAN KECAMATAN DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 1 PASURUAN KECAMATAN PABEDILAN KABUPATEN CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 22