PENGARUH VIDEO PEMBELAJARAN KULTUR JARINGAN TERHADAP RETENSI DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

(1)

BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

NOVO ANJAR WIGUNA NIM : 8106173010

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

NOVO ANJAR WIGUNA NIM : 8106173010

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Novo Anjar Wiguna. Pengaruh Video Pembelajaran Kultur Jaringan Terhadap Retensi dan Hasil Belajar Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan hasil belajar kultur jaringan pada sub topik inisiasi dan penanaman sub kultur antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan video pembelajaran dan siswa yang dibelajarkan dengan media gambar diam dalam bentuk power point. (2) perbedaan retensi (daya ingat) antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran dengan media gambar diam dalam bentuk power point. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan pada tahun pembelajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2008 Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa angkatan 2008 kelas reguler A dan kelas reguler B yang dipilih secara purposive sampling.Penelitian ini merupakan penelitianquasi experimentdengan Pretest Posttest Control Group Design. Seluruh data dianalisa dengan menggunakan program SPSS 19 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran dan gambar diam terhadap hasil belajar (thit= 69,127 P=0,000) (2) terdapat perbedaan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran dan gambar diam terhadap retensi (thit= 31,028 P=0,000).

Kata kunci : video pembelajaran, gambar diam, retensi, hasil belajar, kultur jaringan.


(6)

ABSTRACT

Novo Anjar Wiguna. The Effect of Tissue Culture Learning Video to The Retention and Learning Outcome Of The Biology Students in The State University of Medan. 2014.

The aim of this research are to observe : (1) the difference of tissue culture learning outcome in the initiation and planting sub culture between the collegier that be taught by using learning video and the collegier that be taught by using static picture in form of power point. This research is done in the Biology Department of State University of Medan at 2011/2012. The population of this research are all collegiers that sit in the year of 2008 of Biology Department in State University of Medan, while the sample of this research are the collegier of regular A and B classes that chosen by purposive sampling. This research is a kind of quasi experiment with Pretest Postest Control Group Design. All of the data is analyzed by using SPSS 19 for Windows. The result of the research shown that : (1) there is a difference in the learning outcome between the using of learning video and the static picture (thit= 69,127 P=0,000) (2) there is a difference in the retention between the using of learning video and the static picture (thit=31,028 P=0,000).

Keywords : Learning video, static picture, retention, learning outcome, tissue culture.


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Salawat dan salam dipersembahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Tesis ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada yang terhormat Bapak Dr. H. Syahmi Edi, M.Si dan Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini. Apresiasi yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada narasumber, Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc, Bapak H. Syariffuddin, M,Sc., Ph.D, Bapak Dr. H. Hasruddin, M.Pd yang dengan keluasan dan kedalaman ilmunya masing-masing telah memberikan masukan yang begitu berartiterhadap tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si sebagai ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan izin bagi penulis untuk mengadakan penelitian di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan yang


(8)

dipimpinnya, seluruh mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan yang telah menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini, serta kepada teman-teman sejawat Abangda Muhammad Faisal, S.Si., M.Pd, Natalia R. Keliat, M.Pd, Silvi Puspa W. Sari, M.Pd, Nani I. Rangkuti, M.Pd, Tri Mustika S., M.Pd, Pandu Prabowo, M.Pd, Retnita E. Lubis, M.Pd, Abangda Ihsan Fahmi, ST., Mhd. Iqbal H. Tambunan, S.Pd., Ikhsan, S.Pd., dan seluruh rekan-rekan sekelas yang telah banyak membantu penulis dalam suka maupun duka dalam melewati perjalanan selama perkuliahan hingga kini.

Secara khusus penulis juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua, Ayahanda tercinta Suaji dan Ibunda tercinta Sri Mulyani yang dengan penuh kasih sayang, bekerja keras, membimbing, memberi perhatian, doa yang selalu menyertai perjalanan hidup penulis serta saudara-saudaraku yang terkasih Endang Ramadhani, Teguh Suhri, dan Ade Suhanda yang selalu mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Magister Pendidikan.

Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian pendidikan penulis hingga menyelesaikan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga, semoga semua bantuan yang telah diberikan menjadi amal jariah yang akan mendapatkan balasan yang lebih baik dan lebih pantas lagi di sisi Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin.

Medan, April 2014 Penulis,

Novo Anjar Wiguna NIM: 8106173010


(9)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1 Hakekat Belajar dan Hasil Belajar ... 10

2.1.2 Hakekat Media Pembelajaran ... 13

2.1.3 Video Pembelajaran……… ... 19

2.1.4 Gambar Diam ……… ... 19

2.1.5 Hakikat Retensi Memori ... 21

2.1.6 Materi Kultur Jaringan……… ... 24

2.2 Kerangka Berpikir ... 41

2.2.1 Perbedaan retensi antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan mengunakan video pembelajaran dan gambar diam dalam power point ... 35

2.2.2 Perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan mengunakan video pembelajaran dan gambar diam dalam power point... 36

2.3 Hipotesis Penelitian... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel ... 38

3.2.1 Populasi……….. .... 38

3.2.2 Sampel ………... .... 38

3.3 Desain Penelitian ... 38

3.4 Defenisi Operasional ... 39

3.5 Prosedur Penelitian ... 40

3.6 Instrumen Pengumpulan Data ... 41


(10)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 43

4.1 Hasil Penelitian……….. ... 43

4.1.1 Deskripsi Hasil Dan Data.. ... 43

4.1.1.1 Hasil Belajar Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Dan Gambar Diam ... 43

4.1.1.2 Retensi Setelah Dilakukan Posttes Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Dan Gambar Diam ... 44

4.1.2 Uji Prasyarat Statistik... 44

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 44

4.1.2.2 Uji Homogenitas ... 46

4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 46

4.2 Pembahasan ... 47

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN... 51

5.1 Kesimpulan... 51

5.2 Implikasi ... 51

5.3 Saran ... 52


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Hasil Rata-rata Nilai Ujian Final Kultur Jaringan

Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri

Medan Stambuk 2008 Tahun Pembelajaran 2009/2010…………. 5 Tabel 3.1 Disain Penelitian………39 Tabel 3.2 Kisi-kisiTes Hasil Belajar………..41 Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Hasil Belajar dan Retensi……… 46 Tabel 4.2 Hasil Uji Hipotesis Pembelajaran dengan Menggunakan

Video Pembelajaran dan Gambar Diam Terhadap Hasil Belajar (Posttes) dan Retensi……… 47


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Posisi Media dalam Pembelajaran ... 14

Gambar 2.2. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ... 15

Gambar 2.3. Kerucut Pengalaman Edgar Dale... 18

Gambar 3.1. Skema Penelitian ... 40

Gambar 4.1 Hasil Belajar yang Diajarkan dengan Menggunakan Video Pembelajaran dan Gambar Diam ... 43

Gambar 4.2 Retensi Setelah Dilakukan Posttes yang Diajarkan dengan Menggunakan Video Pembelajaran dan Gambar Diam ... 44


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Kultur Jaringan ... 54

Lampiran 2. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) ... 57

Lampiran 3. Garis Besar Program Media (GBPM)... 63

Lampiran 4. Naskah Video Pembelajaran ... 64

Lampiran 5. Soal dan Jawaban... 79

Lampiran 6. Skor Hasil Belajar dan Retensi ... 86

Lampiran 7. Rata-rata Standar Deviasi Hasil Belajar dan Retensi ... 89

Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hasil Belajar Retensi... 91

Lampiran 9. Uji Homogenitas Hasil Belajar dan Retensi ... 92


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu misi pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan kualitas manusia seutuhnya. Kesadaran akan pentingnya pendidikan di Indonesia maka mutu Pendidikan Nasional harus ditingkatkan. Pendidikan Nasional merupakan sebuah sistem yang di dalamnya mengandung komponen-komponen pendidikan itu sendiri. Melalui peningkatan mutu komponen-komponen itu secara sendiri atau bersama-sama akan menunjang mutu pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu pendidikan mempunyai peranan yang penting selain untuk membentuk manusia yang berkualitas, pendidikan juga penting bagi kelangsungan dan kemajuan hidup bangsa. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Menurut UU No. 20 / 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3 disebutkan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,


(15)

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Keberhasilan yang diharapkan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain tenaga pengajar yang kompeten, fasilitas yang mendukung pembelajaran, model dan strategi pembelajaran yang tepat, juga dapat digunakan media pembelajaran. Penggunaan media memungkinkan pelajar untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan, sikap ilmiah, hasil belajar dan daya ingat mereka sesuai dengan tujuan yang dicapai. Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Selain itu, faktor retensi atau lekatnya konsep dalam ingatan dapat dijadikan indikator bermutunya pembelajaran.

Begitu pesatnya ilmu pengetahuan dalam bidang sains terutama biologi, dimana salah satunya yaitu ilmu tentang kultur jaringan tumbuhan yang dapat membantu mengeksploitasi suatu tanaman untuk beregenerasi dengan sangat pesat dan mampu diatur sesuai dengan kebutuhan manusia modern seperti saat ini, maka kultur jaringan merupakan salah satu cabang dari ilmu biologi yang sangat perlu untuk dikembangkan dewasa ini khususnya di Indonesia. Pembelajaran dengan teknologi multimedia interaktif secara individual mampu membuat pelajar mandiri dan aktif dalam belajar, tidak demikian halnya untuk kelas klasikal ketika belajar di kelas karena pembelajaran didominasi oleh guru. Kerumitan bahan yang akan diajarkan kepada pelajar, dapat disederhanakan dengan bantuan media. Bahkan keabstrakan bahan pelajaran dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, pelajar akan lebih mudah mencerna bahan ajar daripada tanpa


(16)

bantuan media. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media video pembelajaran.

Masalah-masalah dalam dunia pendidikan di atas tidak hanya dapat dilihat pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) ataupun Sekolah Menengah Atas (SMA) tetapi juga dapat dilihat di Perguruan Tinggi (PT). Universitas Negeri Medan merupakan salah satu Universitas yang membentuk tenaga pengajar untuk dilepas sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mendukung terwujudnya mahasiswa calon guru yang kompeten baik dari segi kemampuan ilmu bidang studi atau pun perangkat pembelajaran serta fasilitas pendukung lainnya terus dilakukan agar menjadi Universitas yang unggul dalam menciptakan mahasiswa calon guru yang sesuai standar yag diinginkan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pembelajaran di Universitas Negeri Medan, terutama Jurusan Biologi sebahagian besar sudah menggunakan media pembelajaran seperti penggunaan Overhead Projector (OHP), proyektor Liquid Crystal Display (LCD) sehingga membantu dalam menyampaikan informasi berbentuk visual kepada mahasiswa.

Namun, kenyataan yang terjadi belakangan ini, di Universitas Negeri Medan ini juga mengalami kendala pada penambahan jumlah SKS pada mata kuliah, sehingga matakuliah ini mengalami dampak yaitu dengan cara berkurangnya jumlah SKS nya, khusus bagi mata kuliah kultur jaringan yang semulanya berjumlah empat SKS dan disertai oleh matakuliah praktikum, maka karna kejadian di atas mengalami penyusutan sehingga matakuliah praktikum ditiadakan. Hal ini berdampak pada pengetahuan dan kecakapan dalam memahami kultur jaringan secara komprehensif.


(17)

Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Para psikolog pendidikan mempelajari bagainama informasi diletakkan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan atau disimpan setelah disandikan (encoded), dan bagaimana ia ditemukan atau diungkapkan kembali untuk tujuan tertentu di kemudian hari (Santrock, 2010).

Daya ingat atau retensi yang kuat membuat apa yang diketahui akan tersimpan dalam memori dan akan memudahkan sel otak untuk berkoneksi satu sama lain. Manusia yang memiliki retensi yang lemah dapat berpengaruh buruk terhadap ingatannya. Tenaga pengajar sering menanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan pada setiap awal pelajaran, namun kadang tenaga pengajar merasa kecewa karna tidak ada atau sedikit dari peserta didik yang mampu menjawab dengan benar sesuai dengan keinginan tenaga pengajar tersebut. Menurut Arsyad (dalam Rusman, dkk, 2011) mengemukakan, video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk.

Media video pembelajaran dapat digolongkan ke dalam jenis mediaaudio visual aids (AVA), yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bias dilihat. Hal-hal di atas memang sangat perlu diperhatikan, namun apalah artinya jika hal tersebut tidak mampu tertangkap dalam pemikiran pebelajar. Dramawan abad ke-20 Tennessee Williams mengatakan bahwa hidup adalah memori kecuali momen sekarang yang berlalu demikian cepat sehingga anda sulit untuk mengingatnya.


(18)

Rendahnya hasil belajar kognitif, dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata ujian final yang dilakukan oleh mahasiswa yang tak mampu mendapat nilai kategori baik yaitu antara skor 80-89. Salah satu contoh hasil rata-rata nilai ujian final tahun pembelajaran 2009/2010 dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Hasil Rata-rata Nilai Ujian Final Kultur Jaringan Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan Stambuk 2008 Tahun Pembelajaran 2009/2010.

Kelas Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata

A reguler 90 43 70,3

B reguler 90 40 70,4

Ekstensi 90 50 67,6

Non dik 90 60 75,3

Sumber : dokumen penilaian dosen matakuliah kultur jaringan.

Hal ini membuktikan bahwa sejumlah informasi tidak bertahan lama dalam ingatan mahasiswa. Masih rendahnya kualitas belajar dapat diketahui dari indikator kualitas proses dan hasil belajar. Kualitas proses pembelajaran dapat diamati dari bagaimana aktivitas mahasiswa, interaksi dosen-mahasiswa, dan motivasi belajar mahasiswa. Sedangkan kualitas hasil belajar dapat diamati dari prestasi dan ketuntasan belajar mahasiswa. Di sisi lain, penelitian-penelitian sejenis tidak ada yang menyentuh ranah dari sisi materi kultur jaringan ini sendiri, kebanyakan penelitian-penelitian sejenis lebih menelisik kedalam materi-materi lain untuk dapat di kemukakan lebih lanjut. Arsyad (2005) berpendapat agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, sebaiknya penerima pesan (mahasiswa) diajak untuk memanfaatkan semua alat indranya. Levie & Levie (dalam Arsyad, 2005) menyatakan bahwa belajar melalui stimulus gambar atau visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat dan mengenali kembali.


(19)

Pelibatan berbagai organ tubuh mulai telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetik) membuat informasi lebih mudah dimengerti (Arsyad, 2004). DePorter (2000) mengungkapkan manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 50% dari apa yang dilihat dan didengarnya (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30% (visual), dan dari yang didengarnya hanya 20% (audio), dan dari yang dibacanya hanya 10%. Kemampuan menghadirkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan imagery. Menurut Marlin (1984) objek-objek yang tidak nyata, tidak selalu dapat dihadirkan selayaknya representasi dunia nyata. Secara kognitif pembelajaran dengan menggunakanmental imagery akan meningkatkan retensi siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran yang ada.

Kraidy (dalam McClean et al., 2005) melalui penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat visual yang dirancang dengan baik, pebelajar dapat mencerna sejumlah besar informasi dalam waktu yang relative singkat dan mengkonstruksi visualisasi dari suatu proses.Berdasarkan fakta di atas, maka penulis berpendapat bahwa untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kultur jaringan adalah memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar agar diperoleh pembelajaran yang efektif, mampu meningkatkan aktivitas belajar sehingga menguatkan retensi memori mereka akan sejumlah informasi yang akan berdampak pada hasil belajar kognitifnya.


(20)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Pengajar mengalami kesulitan dalam menyampaikan informasi yang bersifat imagery seperti halnya kegiatan yang membutuhkan tampilan berupa proses. 2. Rendahnya kemampuan retensi mahasiswa dalam menyampaikan hal yang

berhubungan dengan suatu proses kegiatan berdampak pada rendahnya nilai rata-rata ujian mahasiswa.

3. Penelitian untuk menguji tentang retensi pada matakuliah kultur jaringan belum pernah dilakukan.

4. Waktu yang tidak memadai menyebabkan kurang tersampainya materi pelajaran yang banyak dan luas.

5. Penggunaan media pembelajaran (khususnya video pembelajaran) masih sangat kurang.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas terlihat begitu banyaknya masalah yang muncul untuk diteliti dan yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pada kelas I, media pembelajaran berupa video yang digunakan untuk menyampaikan informasi terlebih dahulu disunting sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran dan pada kelas II, yang disajikan adalah gambar diam dalam bentuk power point.


(21)

2. Hasil belajar yang diperoleh berupa hasil belajar dari ranah kognitif (C1, C2, C3, C4, C5, dan C6).

3. Daya ingat (retensi) merupakan hasil belajar biologi mahasiswa, yang dibatasi pada ranah kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi) pada matakuliah kultur jaringan.

4. Topik / materi yang diberikan adalah inisiasi dan penanaman yang dilakukan setelah perlakuan dan setelah 21 hari dari pemberian informasi mengenai materi inisiasi dan penanaman sub kultur.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan retensi kultur jaringan pada materi inisiasi dan penanaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan menggunakan video pembelajaran dan gambar diam dalam bentuk power point?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kultur jaringan pada materi inisiasi dan penenaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dan gambar diam dalam bentukpower point?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, antara lain :

1. Untuk mengetahui perbedaan retensi kultur jaringan pada materi inisiasi dan penanaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan menggunakan video pembelajaran dan gambar diam dalam bentukpower point.


(22)

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kultur jaringan pada materi inisiasi dan penenaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dan gambar diam dalam bentukpower point.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan akan memberi manfaat secara teoritis, (1) Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh video pembelajaran terhadap daya ingat (retensi) dan hasil belajar mahasiswa. (2) Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan atau sebagai pijakan bagi peneliti pendidikan yang relevan di masa yang akan datang. (3) Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan media video pembelajaran dan (retensi) daya ingat. Manfaat secara praktis, (1) Sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka meningkatkan mutu tenaga pengajar dan meningkatkan pemberdayaan tenaga pengajar dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di masa yang akan datang. (2) Sebagai umpan balik bagi tenaga pengajar dalam upaya meningkatkan daya ingat dan hasil belajar peserta didik melalui media pembelajaran yang tepat. (3) Sebagai bahan pertimbangan bagi tenaga pengajar untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran biologi, khususnya pada tingkat perkuliahan.


(23)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) terdapat perbedaan retensi (daya ingat) kultur jaringan pada sub topik inisiasi antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dan gambar diam dalam bentuk power point, dimana retensi yang atau daya ingat mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan video memiliki retensi atau daya ingat yang lebih baik dari pada yang dibelajarkan dengan gambar diam. (2) terdapat perbedaan hasil belajar kultur jaringan pada sub topik inisiasi dan penanaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan menggunakan video pembelajaran dan diam dalam bentuk power point,dimana hasil belajar mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan video memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pada yang dibelajarkan dengan gambar diam.

5.2 Implikasi

Hal yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa biologi. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan pemberian video pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa biologi, hal ini dikarenakan melalui video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar yang pada gilirannya mampu mengiringi dan ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar


(24)

dengan menggunakan video pembelajaran lebih baik dari pembelajaran menggunakan gambar diam. Hal ini menunjukkan bahwasanya dengan video pembelajaran lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar karena mampu memperlihatkan urutan kerja dalam proses pengerjaan kultur jaringan di dalam laboratorium dan menyelesaikan masalah dalam rangka pencapaian tujuan belajar. 5.3 Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: (1) Kepada para pengampu mata kuliah kultur jaringan agar memaksimalkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran sebagai salah satu cara menyampaikan pembelajaran. (2) Penelitian lanjutan pada penerapan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran disamping kepada Dosen yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada mahasiswa sebagaimana mekanisme pembelajaran berlangsung menggunakan video pembelajaran dan apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan agar pada saat pembelajaran berlangsung kejanggalan dan kekakuan dalam proses pembelajaran dapat diminimalkan. (3) Dari hasil penelitian yang sudah ada, peneliti hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan media yang lebih baik lagi digunakan untuk mahasiswa dan tidak terfokus pada pembelajaran dengan menggunakan video saja. Mungkin ada lebih banyak lagi pembelajaran yang lebih baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., & Totok, B. 2000. Memahami dan Menangani Siswa Dengan Problema Dalam Belajar; Pedoman Guru. Jakarta. Proyek Peningkatan Mutu SLTP. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Alsa, A., & Harjiti, P. 2002. Pengaruh Interferensi Rehearsal Terhadap Retensi Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gama sains IV (1).

Arikunto, S. 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Arsyad. 2002.Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad. 2004.Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.

Arsyad. 2005.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press Indonesia.

Criticos, C. 1996.Media Selection. Plomp, T., & Ely, D.P. (Eds.): International of Education Technology, 2ndEdition. New York: Elsevier Science, Inc.

Daryanto. 2009.Panduan Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.

De Porter,B. 2000.Quantum Teaching(terjemahan). Bandung. Kaifa-Mizan. Good, D., J., 2004.The use flash animation within a web environment, enhancing

comprehension of experimental procedures in biotechnology laboratory, International Journal of Intructional Media.Volume 4:355-371.

Hackbarth, S., 1996, The Educational Technology Hand-book A Comprehensive Guide Process and Products For Learning, Educational Technology Publications, New Jersey.

Hamalik, O. 2003.Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi aksara. Hamalik, O. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi aksara.

Hamid, A. 2007.Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed.

Harahap, F. 2007.Praktikum Kultur Jaringan. Medan: FMIPA, Unimed.

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S.E., 2002, Instructional Media and Technology for Learning, 7th Edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Heward, W. L., 1996, Exceptional Children 5th Edition (An Introduction to Special Education), Prentice-Hall, Inc., New Jersey.


(26)

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media Pembelajaran: Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar. Malang: FIP. UM.

Kusuma, L. 2006.Kultur Jaringan Tanaman Jarak. Depok: Agro Media Pustaka. Marlin, M. W. 1984.Cognition. Fort Worth: Harcourt Brace Publishers.

McClean, P., Johnson,C., Rogers, R., Daniels, L., Reber, J., Slator,B. M., Terpstra, J., and White, A. 2005. Molecular and cellular biologyanimations: development and impact on student learning. Cell Biol. Education. 4:169-179.

Nugroho, A., & Sugito, H. 2001.Pedoman Pelaksanaan Tekhnik Kultur Jaringan. Jakarta: Penebar swadaya.

Nurhadi & Senduk, G. A. 2003. Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

O’Day, D. H. 2006. Animated cell biologi: a quick and easy method for making effective high-quality teaching animations. CBE life science education, 5:255-263.

Rachmatullah, 2009.Tips Menanam in vitro. Jakarta: Nine karya.

Riyanto, Y. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas. Jakarta: Kencana prenada media group.

Rohani, A. 2004.Pengelolaan Pengajaran. Edisi revisi. Jakarta: Rineka cipta. Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi Dan

Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, W. 2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Remaja. Bandung: Rosdakarya.

Santrock, J.W. 2010.Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group. Sardiman. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Raja

grafindo.

Sari, S., I., 2011. Pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media animasi dan gambar diam terhadap aktivitas belajar dan retensi memori biologi siswa kelas IX SMA Negeri 11 Medan. Medan: Unimed.


(1)

2. Hasil belajar yang diperoleh berupa hasil belajar dari ranah kognitif (C1, C2, C3, C4, C5, dan C6).

3. Daya ingat (retensi) merupakan hasil belajar biologi mahasiswa, yang dibatasi pada ranah kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi) pada matakuliah kultur jaringan.

4. Topik / materi yang diberikan adalah inisiasi dan penanaman yang dilakukan setelah perlakuan dan setelah 21 hari dari pemberian informasi mengenai materi inisiasi dan penanaman sub kultur.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan retensi kultur jaringan pada materi inisiasi dan penanaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan menggunakan video pembelajaran dan gambar diam dalam bentuk power point?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kultur jaringan pada materi inisiasi dan penenaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dan gambar diam dalam bentukpower point?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, antara lain :

1. Untuk mengetahui perbedaan retensi kultur jaringan pada materi inisiasi dan penanaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan menggunakan video pembelajaran dan gambar diam dalam bentukpower point.


(2)

dan penenaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dan gambar diam dalam bentukpower point.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan akan memberi manfaat secara teoritis, (1) Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh video pembelajaran terhadap daya ingat (retensi) dan hasil belajar mahasiswa. (2) Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan atau sebagai pijakan bagi peneliti pendidikan yang relevan di masa yang akan datang. (3) Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan media video pembelajaran dan (retensi) daya ingat. Manfaat secara praktis, (1) Sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka meningkatkan mutu tenaga pengajar dan meningkatkan pemberdayaan tenaga pengajar dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di masa yang akan datang. (2) Sebagai umpan balik bagi tenaga pengajar dalam upaya meningkatkan daya ingat dan hasil belajar peserta didik melalui media pembelajaran yang tepat. (3) Sebagai bahan pertimbangan bagi tenaga pengajar untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran biologi, khususnya pada tingkat perkuliahan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) terdapat perbedaan retensi (daya ingat) kultur jaringan pada sub topik inisiasi antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dan gambar diam dalam bentuk power point, dimana retensi yang atau daya ingat mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan video memiliki retensi atau daya ingat yang lebih baik dari pada yang dibelajarkan dengan gambar diam. (2) terdapat perbedaan hasil belajar kultur jaringan pada sub topik inisiasi dan penanaman sub kultur antara mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan menggunakan video pembelajaran dan diam dalam bentuk power point,dimana hasil belajar mahasiswa Unimed yang dibelajarkan dengan video memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pada yang dibelajarkan dengan gambar diam.

5.2 Implikasi

Hal yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa biologi. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan pemberian video pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa biologi, hal ini dikarenakan melalui video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar yang pada gilirannya mampu mengiringi dan ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar


(4)

dengan menggunakan video pembelajaran lebih baik dari pembelajaran menggunakan gambar diam. Hal ini menunjukkan bahwasanya dengan video pembelajaran lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar karena mampu memperlihatkan urutan kerja dalam proses pengerjaan kultur jaringan di dalam laboratorium dan menyelesaikan masalah dalam rangka pencapaian tujuan belajar. 5.3 Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: (1) Kepada para pengampu mata kuliah kultur jaringan agar memaksimalkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran sebagai salah satu cara menyampaikan pembelajaran. (2) Penelitian lanjutan pada penerapan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran disamping kepada Dosen yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada mahasiswa sebagaimana mekanisme pembelajaran berlangsung menggunakan video pembelajaran dan apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan agar pada saat pembelajaran berlangsung kejanggalan dan kekakuan dalam proses pembelajaran dapat diminimalkan. (3) Dari hasil penelitian yang sudah ada, peneliti hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan media yang lebih baik lagi digunakan untuk mahasiswa dan tidak terfokus pada pembelajaran dengan menggunakan video saja. Mungkin ada lebih banyak lagi pembelajaran yang lebih baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., & Totok, B. 2000. Memahami dan Menangani Siswa Dengan Problema Dalam Belajar; Pedoman Guru. Jakarta. Proyek Peningkatan Mutu SLTP. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Alsa, A., & Harjiti, P. 2002. Pengaruh Interferensi Rehearsal Terhadap Retensi Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gama sains IV (1).

Arikunto, S. 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Arsyad. 2002.Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad. 2004.Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.

Arsyad. 2005.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press Indonesia.

Criticos, C. 1996.Media Selection. Plomp, T., & Ely, D.P. (Eds.): International of Education Technology, 2ndEdition. New York: Elsevier Science, Inc.

Daryanto. 2009.Panduan Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.

De Porter,B. 2000.Quantum Teaching(terjemahan). Bandung. Kaifa-Mizan. Good, D., J., 2004.The use flash animation within a web environment, enhancing

comprehension of experimental procedures in biotechnology laboratory, International Journal of Intructional Media.Volume 4:355-371.

Hackbarth, S., 1996, The Educational Technology Hand-book A Comprehensive Guide Process and Products For Learning, Educational Technology Publications, New Jersey.

Hamalik, O. 2003.Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi aksara. Hamalik, O. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi aksara.

Hamid, A. 2007.Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed.

Harahap, F. 2007.Praktikum Kultur Jaringan. Medan: FMIPA, Unimed.

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S.E., 2002, Instructional Media and Technology for Learning, 7th Edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Heward, W. L., 1996, Exceptional Children 5th Edition (An Introduction to Special Education), Prentice-Hall, Inc., New Jersey.


(6)

FIP. UM.

Kusuma, L. 2006.Kultur Jaringan Tanaman Jarak. Depok: Agro Media Pustaka. Marlin, M. W. 1984.Cognition. Fort Worth: Harcourt Brace Publishers.

McClean, P., Johnson,C., Rogers, R., Daniels, L., Reber, J., Slator,B. M., Terpstra, J., and White, A. 2005. Molecular and cellular biologyanimations: development and impact on student learning. Cell Biol. Education. 4:169-179.

Nugroho, A., & Sugito, H. 2001.Pedoman Pelaksanaan Tekhnik Kultur Jaringan. Jakarta: Penebar swadaya.

Nurhadi & Senduk, G. A. 2003. Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

O’Day, D. H. 2006. Animated cell biologi: a quick and easy method for making effective high-quality teaching animations. CBE life science education, 5:255-263.

Rachmatullah, 2009.Tips Menanam in vitro. Jakarta: Nine karya.

Riyanto, Y. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas. Jakarta: Kencana prenada media group.

Rohani, A. 2004.Pengelolaan Pengajaran. Edisi revisi. Jakarta: Rineka cipta. Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi Dan

Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, W. 2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Remaja. Bandung: Rosdakarya.

Santrock, J.W. 2010.Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group. Sardiman. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Raja

grafindo.

Sari, S., I., 2011. Pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media animasi dan gambar diam terhadap aktivitas belajar dan retensi memori biologi siswa kelas IX SMA Negeri 11 Medan. Medan: Unimed.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Torso Terhadap Hasil Belajar Biologi (Studi Eksperimental Terhadap Siswa SMP Negeri 6 Binjai)

1 41 73

MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF DAN MEDIA PEMBELAJARAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA MATA KULIAH KULTUR JARINGAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 4 26

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR BIMBINGAN KONSELING MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 3 40

PENGARUH MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN HERBARIUM DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 24

PENGARUH VIDEO PEMBELAJARAN TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH DAN MOTIVASI BELAJAR PADA HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ANGKATAN 2013 PADA PEMBELAJARAN LICHENES.

0 2 22

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP TERMINOLOGI LATIN DALAM BIOLOGI DENGAN HASIL BELAJAR DI JURUSAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI BIOLOGI DI SMA NEGERI TANJUNGMORAWA.

0 3 26

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KARYA INOVATIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 6 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI IPA-BIOLOGI SISWA SMP.

0 3 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 23