MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 020266 BINJAI UTARA TAHUN AJARAN 2011/2010.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA KELAS V SD NEGERI 020266 BINJAI UTARA T.A 2011/2012

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

AKMALUN NAZLI NIM: 108313012

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PGSD S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyelsaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing Bapak Drs. Daritin Tarigan, M.Pd yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.

Teristimewa sekaili penulis sampaikan dan ucapkan terima kasih kepada Ayahanda H. Kamaluddin, S.E, ibunda Hj. Ratnawati Hasibuan, Abangnda Akmalun Ikhsan Amd IP, Adinda Akmal Fakcruddin Kahar yang dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan tawakal untuk menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

(UNIMED) yang telah memberikan kesempatan penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.


(6)

3. Bapak Pembantu Dekan I dan Bapak Pembantu Dekan II, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).

4. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi dan sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi terselesainya skripsi ini.

5. Ibu Dosen Penguji Skripsi Dra. Syamsuarni, M.Pd, Dra. Naeklan Simbolon, M.Pd, dan Dra. Nurmayani, M.Ag yang telah memberikan saran, bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi perbaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran, bimbingan dan petunjuk selama penulis kuliah di Universitas Negeri Medan.

7. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Unversitas Negeri Medan yang telah memberikan informasi dan layanan.

8. Ibu Nurlela S.Pd selaku Kepala Sekolah dan seluruh Bapak/ Ibu guru, staf pengajar SD Negeri 020266 Binjai Utara yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulisan melakukan penelitian di sekolah tersebut.

9. Saudara-saudaraku tercinta Ikhsan, Akmal, Afni, Andi, Nia, Finta, Stevi, Soraya, Susi, Selli Rulli, Umi, Nisa, kejar semua harapan dan cita-citamu.

10.Teman-teman terbaikku Aga Hardika, Asni Darmaito Rambe, Chiska Muthia, Delvi Yunita, Dian Pertiwi, Fradijah, Jesi Afriani, Reni Dwi Hariyanti, Saskia Sahara, Yusuf, & Alumni SMAN5 Binjai XII IPA1 2008 yang telah banyak memberikan dukungan, semangat dan perhatiannya.

11.Guru-guru privatku Bapak Fazrul, Bapak Paiman, Ibu Nursani suatu anugerah terindah bisa belajar langsung dan meminta ilmu kepada kalian.


(7)

12.Teman-teman PPLT SD Negeri 020252 Binjai Dewi, Dwi, Laila, Lia, Maya, Reza, Winda, Wulan, Yani terimakasih buat dukungan dan kenangan indah yang tercipta selama kita PPLT.

13.Buat yang teristimewa Dedek Meswar terimakasih sudah mampir di kehidupan saya menjadi penyemangat dan pelangi dengan warna-warni begitu indah sehingga selesainya skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga Allah Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan khususnya bagi calon guru dapat diterima dengan baik oleh para pembaca semua.

Medan, 2012

Penulis

Akmalun Nazli


(8)

ABSTRAK

Akmalun Nazli, NIM: 108313012, “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Simulasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD NEGERI 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2010”.

Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah masalah rendahnya keterampilan siswa dalam berbicara pada materi memerankan tokoh drama di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode simulasi dan dibantu boneka dari kaos kaki dapat meningkatakan keterampilan siswa dalam berbicara di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah “Meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada materi memerankan tokoh drama akan meningkat, jika metode simulasi dan dibantu boneka dari kaos kaki diimplementasikan dengan benar pada siswa kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2010. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 020266 Binjai Utara, dengan jenis penelitian yaitu “Penelitian Tindakan Kelas”. Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 32 siswa, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah metode simulasi dan dibantu boneka kaos kaki. Dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes yang berbentuk lisan dan lembar observasi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dengan guru kelas V di SD Negeri 020266 Binjai yang dilakukan terhadap 32 orang siswa terdapat 28 orang siswa (87,5%) yang mendapat hasil belajar rendah (belum tuntas) dan sebanyak 4 orang siswa (12,5%) yang termasuk dalam kategori (tuntas). Kemudian pada siklus I terdapat 6 orang siswa (18,8%) yang termasuk kategori (tuntas) dan sebanyak 22 orang siswa (68,8%) termasuk dalam kategori rendah (belum tuntas) dan nilai rata-rata yang diperoleh 59,7 . Pada siklus II terdapat 29 orang siswa (90,7%) termasuk dalam kategori tuntas, dan sebanyak 3 orang siswa (9,3%) termasuk dalam kategori rendah (belum tuntas) dan nilai rata-rata diperoleh 94,2. Berdasarkan hasil penelitian dari hasil tes siklus I dan sikulus II terjadi peningkatan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode simulasi dan dibantu boneka dari kaos kaki dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara materi memerankan tokoh drama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2012.


(9)

ABSTRACT

Akmalun Nazli, NIM: 108313012, "Improving Speaking Skills Using Simulation Methods Subjects Indonesian In Class V SD STATE 020 266 North Binjai School Year 2011/2010".

Problems encountered in this study is the problem of low student skills in speaking on the material portrayed in the drama class V SD 020266 State of North Binjai. This study aims to determine whether the use of simulation methods and assisted puppets from socks to Increasing students' skills in speaking in class V SD 020 266 State of North Binjai. The hypothesis proposed in this study is "Improving speaking skills of students in the drama portrayed the material will increase, if the method of simulation and assisted sock puppet is implemented correctly in the fifth grade elementary school students Binjai 020 266 North State School Year 2011/2010.

The research was conducted in primary schools 020266 State of North Binjai, with the kind of research that is "Class Action Research". Subjects in this research is the V-grade students who are 32 students, while the objects in this study was aided simulation methods and sock puppets. And tools used to collect data is a verbal test and observation sheet.

Based on the observations made by the author fifth grade teacher at the elementary school 020 266 Binjai conducted on 32 students there are 28 students (87.5%) who received a low learning outcomes (not finished) and as many as four students (12.5% ) are included in the category (complete). Later in the cycle I have 6 students (18.8%) which includes the category (complete) and as many as 22 students (68.8%) included in the low category (not finished) and the average value of 59.7 obtained. In the second cycle there are 29 students (90.7%) included in the category of complete, and as many as three students (9.3%) included in the low category (not finished) and the average value of 94.2 is obtained. Based on the results of the test cycles I and II sikulus a significant increase. It can be concluded that by applying the methods and aided simulation of sock puppets can enhance students' skills in speaking materials portray the drama in Indonesian Language in Elementary School class V 020266 North Binjai Academic Year 2011/2012.


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

Judul Skripsi . . . i

Lembar Pengesahan . . . ii

Riwayat Hidup . . . iii

Abstrak . . . . . . iv

Kata Pengantar . . . v

Daftar Isi . . . viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang . . . 1

1.2 Identifikasi Masalah . . . 5

1.3 Batasan Masalah . . . 5

1.4 Rumusan Masalah . . . 5

1.5 Tujuan Masalah. . . 6

1.6 Manfaat Penelitian . . . 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis. . . 7

2.1.1 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia. . . 7

2.1.2 Pengertian Keterampilan. . . 9

2.1.3 Hakikat Berbicara. . . 10

a. Pengertian berbicara. . . 10


(11)

2.14 Pengertian Metode. . . 12

2.1.5 Hakikat Metode Simulasi. . . 14

a. Pengertian metode simulasi. . . 14

b. Tujuan Metode Simulasi. . . 15

c. Jenis-jenis Simulasi. . . 16

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi. . . . 16

e. Langkah-langkah Simulasi. . . 17

2.1.6 Boneka. . . 18

2.1.7 Boneka Kaos Kaki (Sock Dolls) . . . 19

2.1.8 Keuntungan Penggunaan Boneka. . . 19

2.2 Kerangka Berpikir. . . 21

2.3 Hipotesis Tindakan. . . 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. . . 24

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian. . . 24

3.3 Subjek Penelitian. . . 24

3.4 Objek Penelitian. . . . 24

3.4.1 Definisi Rasionalisasi Variabel Penelitian 24 3.5 Desain Penelitian. . . 25

3.6 Pengumpulan Data. . . 33

3.7 Teknik Analisis Data. . . 38

3.8 Indikator Kinerja. . . 40


(12)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian. . . 42

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I. . . 42

1. Perencanaan Siklus I. . . 42

2.1 Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I. . . 43

2.2 Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II. . . 48

3. Pengamatan. . . 52

4. Refleksi Siklus I. . . 55

4.1.2 Deskripsi Hasil Siklus II . . . 56

1. Perencanaan Siklus II. . . . . . 56

2.1 Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I. . . 57

2.2 Pelaksanaan Siklus II Pertemuan II. . . 62

3. Pengamatan. . . 67

4. Refleksi Siklus II. . . 70

4.2 Pembahasan. . . 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. . . 76

5.2 Saran. . . 76

DAFTARA PUSTAKA . . . . . . . . . 78


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penilaian Keterampilan Berbicara . . . 34

Tabel 2 Contoh Penilaian Indikator Keterampilan Berbicara . . . . 39

Tabel 3 Jadwal Penelitian . . . 41

Tabel 4 Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I . . . 44

Tabel 5 Persentasi Siswa Siklus I Pertemuan I . . . 47

Tabel 6 Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II . . . 49

Tabel 7 Persentasi Siswa Siklus I Pertemuan II . . . 52

Tabel 8 Pengamatan Kagiatan Guru Siklus I . . . 53

Tabel 9 Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I . . . 54

Tabel 10 Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemaun I . . . 59

Tabel 11 Persentasi Siswa Siklus II Pertemuan I . . . 61

Tabel 12 Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan II . . . 64

Tabel 13 Persentasi Siswa Siklus II Pertemuan II . . . 66

Tabel 14 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II . . . 68

Tabel 15 Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II . . . 69

Tabel 16 Rekapitulasi Keterampilan Berbicara Siswa . . . 71

Tabel 17 Persentasi Hasil Keterampilan Berbicara Siswa . . . 72


(14)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Rekapitulasi Persetase Peningkatan Ketrampilan

Berbicara Siswa . . . . . . 73 Diagram 2 Keterampilan Berbicara Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus 74


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Kerangka Berfikir . . . 22 Gambar 2 Desain PTK Model Kemmis dan Mc.Taggart . . . 26


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah berkembang dengan sangat pesat terutama dalam hal ruang lingkup materi pokok yang harus dibelajarkan guru kepada peserta didik untuk menciptakan suatu hasil dan dampak pendidikan yang berkualitas. Penggunaan media dan sumber belajar perlu diperhatikan agar dapat merangsang peserta didik untuk belajar. Pelajaran Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan kemampuan menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia saat ini diarahkan pada upaya membangun kemampuan serta keterampilan pelajaran Bahasa Indoensia.

Dalam standar kompetensi pelajaran Bahasa Indonesia ada empat aspek keterampilan berbahasa yang berhubungan erat satu sama lain. Keempat keterampilan itu meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi.

Ketarampilan berbicara merupakan salah satu dari keempat aspek keterampilan berbahasa dan juga merupakan sasaran pembelajaran Bahasa Indonesia. Di Sekolah Dasar (SD) pelajaran berbicara telah diberikan sebagai tindak lanjut dari pelajaran Bahasa Indonesia. Namun pada kenyataannya yang ditemukan di sekolah pembelajaran berbicara masih kurang mendapat simpati dari siswa. Jika demikian wajarlah kalau siswa sekolah dasar belum memiliki bekal yang memadai untuk terampil berbicara.


(17)

Menurut hasil observasi yang dilakukan penulis dengan guru kelas V di SD Negeri 020266 Binjai Utara bahwa masalah yang sering dihadapi pada saat kondisi awal yang didapat setelah melakukan observasi 27 dari 32 orang siswa mengalami kurangnya kemampuan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia 85%. Hal ini disebabkan karena oleh sering kali kurang mendapat pengelolaan yang belum tepat dalam pembelajaran yang terjadi di kelas. Masalah utama yang dihadapi siswa dalam ketidakmampuan siswa dalam berbicara dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti: para siswa merasa malu atau kurangnya percaya diri siswa ketika diminta untuk bercerita, bercakap-cakap, berpidato, memerankan tokoh drama, bahkan sekedar bertanya pun banyak di antara siswa yang tidak mampu, siswa merasa takut, kurangnya penguasaan kosa kata pada siswa sehingga siswa sulit untuk berbicara dengan baik dan benar. Dari faktor eksternal yaitu: kebanyakan siswa menganggap pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang membosankan bagi siswa sehingga siswa merasa bosan mengikuti materi pelajaran tersebut. Metode pembelajaran guru hanya metode ceramah. Tidak adanya media yang mendukung, kurangnya motivasi dari guru mengakibatkan siswa menjadi kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran tersebut.

Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan observasi terhadap guru kelas V di SD Negeri 020266 Binjai Utara, kenyataan yang terjadi bahwa anak-anak SD memiliki keterampilan dalam berbicara dapat kita lihat ketika mereka bermain di luar kelas. Di sana, mereka saling berkomunikasi secara lisan dengan lancar tanpa hambatan. Siswa-siswa itu begitu mudah mengungkapkan isi hati mereka, ide, gagasan, dan pengalaman dengan bahasa lisan yang disampaikannya dengan mudah. Ini menunjukkan bahwa siswa-siswa SD memiliki kemampuan serta keterampilan dalam berbicara. Artinya secara tidak sadar dalam diri anak sedang


(18)

berlangsung proses pembelajaran. Berpijak pada fakta di atas, maka pengajaran berbicara harus diupayakan lebih bermakna bagi siswa.

Dari pengamatan penulis, beberapa sekolah khususnya di Binjai masih banyak pada saat guru masuk ke materi pelajaran Bahasa Indonesia tentang memerankan tokoh drama kebanyakkan guru langsung memberikan tugas pada siswa untuk membaca atau memahami suatu naskah, kemudian siswa diminta memerankan drama tersebut. Sehingga siswa cenderung memerankan tokoh drama tersebut dengan asal-asalan, dan hanya untuk memenuhi tugas dari guru. Salah satu penyebab anak kurang dalam keterampilan berbicara yaitu karena guru kurang mampu memanfaatkan metode pembelajaran dalam proses mengajar di kelas.

Salah satu upaya yang dapat diterapkan dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam memerankan tokoh drama adalah guru harus dapat menanamkan keterampilan berbicara Bahasa Indonesia dalam suasana bermain dan menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa merasa bahwa belajar Bahasa Indonesia itu tidak sulit dan tidak membosankan. Selain memberikan teori tentang berbicara kepada siswa dalam proses belajar-mengajar, perlu juga diberikan pelatihan yang dapat merangsang siswa agar berani berbicara. Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan keterampilan berbicara dapat dilakukan melalui metode yang dipilih dalam pengajaran Bahasa Indonesia. Didalam proses belajar mengajar, siswa terlihat kurang aktif untuk mengikuti pelajaran. Hanya sebagian kecil dari siswa pada saat di dalam kelas mempunyai kemampuan berbicara yang baik.

Dalam Zainal Aqib menyatakan bahwa berbicara merupakan keterampilan yang harus dipelajari. Secara umum ada tiga metode belajar bicara yakni, trial and eror, meniru model dan pelatihan (simulasi). Dengan melihat keadaan yang terjadi di sekolah, maka peneliti menggunakan metode simulasi untuk mengatasi masalah yang terjadi di sekolah hal ini


(19)

dikarenakan metode simulasi dapat menambah kemampuan siswa dalam berbicara, dengan melakukan simulasi siswa terlatih untuk berbicara dengan cara yang menyenangkan. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran berbicara dan menghilangkan rasa takut siswa dalam berbicara di dalam kelas melalui metode simulasi peneliti membuat alat bantu yang murah. Alat bantu tersebut berupa kaos kaki yang bisa dibuat menjadi boneka sederhana yang digunakan siswa pada saat memerankan tokoh yang mereka perankan hal ini agar terciptanya suasana belajar yang menyenangkan untuk siswa belajar yang lebih bermakna. Hal ini sejalan dengan pepatah Cina yang berbunyi “saya dengar dan saya lupa, saya lihat dan saya ingat, saya kerjakan dan saya mengerti”.

Metode simulasi ini merupakan metode pembelajaran yang tepat dipilih dan dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Dalam metode ini siswa bermain seperti yang dialami dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga penerapan metode ini siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan judul “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Simulasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara T.A 2011-2012.”

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan fakta yang menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam berbicara disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

1. Kurangnya percaya diri siswa adanya rasa malu, takut pada diri siswa 2. Guru kurang mampu memanfaatkan metode pembelajaran


(20)

3. Kurangnya penguasaan kosa kata pada siswa sehingga siswa sulit untuk berbicara dengan baik dan benar

4. Kurangnya perhatian serta motivasi dari guru

5. Kebanyakaan siswa menganggap pelajaran bahasa Indonesia pelajaran yang membosankan

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan di atas maka yang menjadi batasan masalah pada penelitian adalah hanya pada memerankan tokoh drama di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode simulasi dan di bantu boneka dari kaos kaki yang dalam hal ini dibatasi meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah dengan menggunakan metode simulasi dan dibantu boneka dari kaos kaki dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada materi memerankan tokoh drama di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2012?” 1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode simulasi dengan di bantu boneka dari kaos kaki dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah : Bagi siswa :


(21)

 Sebagai bahan masukan agar siswa lebih kreatif lagi dalam menuangkan ide, gagasan serta pikirannya dalam berbicara

Bagi guru :

 Dapat memperoleh keterampilan baru yaitu penggunaan boneka dari kaos kaki sebagai alternatif dalam mengembangkan dan menggunakan teknik pembelajaran yang kreatif. Bagi Sekolah :

 Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Bagi peneliti :

 Menambah wawasan bagi peneliti dan sebagai bekal untuk meningkatkan profesionalisme untuk calon guru dimasa yang akan datang dan ingin mengetahui seberapa besar pengaruh metode simulasi dalam meningkatkan keterampilan berbicara.


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini, maka dapar diambil kesimpulan sebagai berikut :

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi kelanjutan dari skripsi, jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode simulasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar sangatlah besar manfaatnya karena dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, keberhasilan yang dilakukan oleh peneliti dengan metode simulasi dapat dilihat dari hasil penelitian yang didapat oleh peneliti selama dilapangan :

1. Pada siklus I hasil yang dicapai tidak sesuai dengan target ketercapaian nilai, karena hanya 68,8% siswa yang tergolong pada gilongan tuntas.

2. Pada siklus II hasil yang diperoleh sudah sangat cukup mengembirakan dan sudah mencapai tingkat ketuntasan yaitu 90,7%. Dan setelah dilakukan tindakan siklus II ini maka peneliti tidak perlu melakukan penelitia pada siklus III.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyarankan :

1. Agar setiap guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga dapat memiliki kemampuan dalam menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan topik pelajaran.

2. Agar guru menerapkan metode simulasi didalam pembelajaran karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara.


(23)

3. Agar guru menggunakan metode simulasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, karena metode simulasi terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. 4. Agar Kepala Sekolah membuat program pembelajaran metode simulasi di sekolah

dasar karena hal ini dapat meningkatkan hasil prestasi belajar.

5. Pihak sekolah kiranya, perlu untuk melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran. Serta mengadakan pelatihan tentang penggunaan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan guru sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H.P & Aleka. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan tinggi. Jakarta: Kencana. Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

___________ 2009. Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. KTSP SD. Jakarta : Depdiknas.

Dewi, Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Program Pascasarjana UNIMED. Hall, E.Gene., Quiin, F.Linda & Gollink, M.Donna. 2008. Mengajar Dengan Senang. Terjemahan Soraya Ramli. Jakarta : Indeks.

Heryati, Yeti. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Multi Kreasi Satudelapan. Lamuddin, Finoza. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi.

Maggie, Smith & Chris, Dukes. 2010. Cara Mengembangkan Keterampilan Berkomunikasi dan Berbahasa pada anak Prasekolah. Diterjemahkan oleh

Wasi Dewanto. Jakarta : Indeks.

Muhibbinsyah. 2010. Psikologi pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Partin, L.Ronald. 2009. Kiat Nyaman Mengajar Di Dalam Kelas. Terjemahan Bambang Sarwiji. Jakarta : Indeks.

Roestiyah, NK. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat : Ciputat Press.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Standar Proses Pendidikan. Bandung : Prenada Media Group.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya. Sudjana, D. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah

Production.

Tarigan, Henry Guntur. 2007. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.


(25)

Untasnia, Putri. 2011. Boneka Dari Kaos Kaki (Sock Dolls). Surabaya : Tiara Aksa.

Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press.

,2011. Pengertian Boneka. Diambil (online), Molylovelyme.blogspot.com Diakses 16 Oktober 2011.


(1)

3. Kurangnya penguasaan kosa kata pada siswa sehingga siswa sulit untuk berbicara dengan baik dan benar

4. Kurangnya perhatian serta motivasi dari guru

5. Kebanyakaan siswa menganggap pelajaran bahasa Indonesia pelajaran yang membosankan

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan di atas maka yang menjadi batasan masalah pada penelitian adalah hanya pada memerankan tokoh drama di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode simulasi dan di bantu boneka dari kaos kaki yang dalam hal ini dibatasi meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah dengan menggunakan metode simulasi dan dibantu boneka dari kaos kaki dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada materi memerankan tokoh drama di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2012?” 1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode simulasi dengan di bantu boneka dari kaos kaki dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara di kelas V SD Negeri 020266 Binjai Utara Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah : Bagi siswa :


(2)

 Sebagai bahan masukan agar siswa lebih kreatif lagi dalam menuangkan ide, gagasan serta pikirannya dalam berbicara

Bagi guru :

 Dapat memperoleh keterampilan baru yaitu penggunaan boneka dari kaos kaki sebagai alternatif dalam mengembangkan dan menggunakan teknik pembelajaran yang kreatif. Bagi Sekolah :

 Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Bagi peneliti :

 Menambah wawasan bagi peneliti dan sebagai bekal untuk meningkatkan profesionalisme untuk calon guru dimasa yang akan datang dan ingin mengetahui seberapa besar pengaruh metode simulasi dalam meningkatkan keterampilan berbicara.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini, maka dapar diambil kesimpulan sebagai berikut :

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi kelanjutan dari skripsi, jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode simulasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar sangatlah besar manfaatnya karena dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, keberhasilan yang dilakukan oleh peneliti dengan metode simulasi dapat dilihat dari hasil penelitian yang didapat oleh peneliti selama dilapangan :

1. Pada siklus I hasil yang dicapai tidak sesuai dengan target ketercapaian nilai, karena hanya 68,8% siswa yang tergolong pada gilongan tuntas.

2. Pada siklus II hasil yang diperoleh sudah sangat cukup mengembirakan dan sudah mencapai tingkat ketuntasan yaitu 90,7%. Dan setelah dilakukan tindakan siklus II ini maka peneliti tidak perlu melakukan penelitia pada siklus III.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyarankan :

1. Agar setiap guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga dapat memiliki kemampuan dalam menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan topik pelajaran.

2. Agar guru menerapkan metode simulasi didalam pembelajaran karena terbukti dapat


(4)

3. Agar guru menggunakan metode simulasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, karena metode simulasi terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. 4. Agar Kepala Sekolah membuat program pembelajaran metode simulasi di sekolah

dasar karena hal ini dapat meningkatkan hasil prestasi belajar.

5. Pihak sekolah kiranya, perlu untuk melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran. Serta mengadakan pelatihan tentang penggunaan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan guru sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H.P & Aleka. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan tinggi. Jakarta: Kencana. Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

___________ 2009. Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Bandung: Yrama

Widya.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. KTSP SD. Jakarta : Depdiknas.

Dewi, Rosmala. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Program Pascasarjana UNIMED. Hall, E.Gene., Quiin, F.Linda & Gollink, M.Donna. 2008. Mengajar Dengan Senang. Terjemahan Soraya Ramli. Jakarta : Indeks.

Heryati, Yeti. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Multi Kreasi Satudelapan. Lamuddin, Finoza. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi.

Maggie, Smith & Chris, Dukes. 2010. Cara Mengembangkan Keterampilan Berkomunikasi

dan Berbahasa pada anak Prasekolah. Diterjemahkan oleh Wasi Dewanto. Jakarta : Indeks.

Muhibbinsyah. 2010. Psikologi pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Partin, L.Ronald. 2009. Kiat Nyaman Mengajar Di Dalam Kelas. Terjemahan Bambang

Sarwiji. Jakarta : Indeks.

Roestiyah, NK. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat : Ciputat Press.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Standar Proses Pendidikan. Bandung : Prenada Media Group.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya. Sudjana, D. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah

Production.

Tarigan, Henry Guntur. 2007. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :


(6)

Untasnia, Putri. 2011. Boneka Dari Kaos Kaki (Sock Dolls). Surabaya : Tiara Aksa.

Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press.

,2011. Pengertian Boneka. Diambil (online), Molylovelyme.blogspot.com Diakses 16 Oktober 2011.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 5 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CINCIN TOKOH DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU-MALANG

1 12 21

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 9 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 58

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

1 5 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 4 58

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI BINJAI WANGI KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 61

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DENGAN MEDIA BONEKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII A DAN B DI SMP NEGERI I NATAR LAMPUNG SELATAN

0 9 23

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

3 13 38

View of MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X MIPA 11 SMAN 2 KOTA CIREBON TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1 1 13