PABRIK AGAR DARI RUMPUT LAUT GRACILARIA Spp. DENGAN PROSES ALKALI TREATMENT.
PABRIK AGAR DARI RUMPUT LAUT GRACILARIA Spp. DENGAN PROSES ALKALI TREATMENT
PROPOSAL PRA RENCANA PABRIK
OLEH :
1. Yudha Permana 0731010050
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2010
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(2)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Agar dari Gracillaria Spp. Dengan Proses Alkali Treatment”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Agar dari Gracillaria Spp. Dengan Proses Alkali Treatment”, ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur 2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Ibu Ir. Tjatoer Welasih, MT.
selaku dosen pembimbing.
(3)
iii
5. Partner serta rekan kerjaku Hafidhul Ilmi yang telah banyak membantu.
6. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia terutama angkatan 2007, FTI , UPN “Veteran” Jawa Timur.
7. Kedua orangtua yang selalu mendoakan kami.
8. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Sidoarjo , Juni 2011 Penyusun,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(4)
INTISARI
Perencanaan pabrik agar-agar ini diharapkan dapat berproduksi dengan kapasitas 35.000 ton agar-agar/tahun dalam bentuk solid. Pabrik beroperasi secara kontinyu berjalan selama 24 jam tiap hari dan 330 hari kerja dalam setahun.
Kegunaan terbesar dari agar-agar adalah pada bidang industri makanan, dimana agar-agar berfungsi sebagai bahan pengental sup, puding, campuran es krim dan banyak juga digunakan sebagai media tumbuh kultur jaringan dan mikroba di laboratorium. Secara singkat, uraian proses dari pabrik agar-agar sebagai berikut :
Pertama-tama rumput laut dibersihkan dari kotoran, kemudian dengan air rumput laut dicuci. kemudian dihaluskan . Setelah dihaluskan, diperoleh starch rumput laut. Starch rumput laut dipisahkan sehingga diperoleh HCl kemudian dikeringkan dan dihaluskan sebagai produk akhir tepung agar-agar.
Pendirian pabrik berlokasi di Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas Sistem Organisasi : Garis dan Staff Jumlah Karyawan : 100 orang Sistem Operasi : Semi Kontinyu
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
Analisa Ekonomi :
* Massa Konstruksi : 2 Tahun
(5)
v
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 172.256.538.915,57 * Total Capital Investment (TCI) : Rp. 460.130.164.127,74 * Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 197.078.466.986,84 * Biaya Utilitas (1 tahun) :Rp. 200.220.380.420,48
- Steam = 1915268,209 lb/hari - Air pendingin = 1126.1736 M3/hari - Listrik = 2808,6650 kWh - Bahan Bakar = 77939,8038 liter/hari * Biaya Produksi Total (TPC) : Rp. 507.714.536.783,77 * Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 700.000.000.000
* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank i) : 20% * Internal Rate of Return : 24%
* Rate On Investment : 34%
* Pay Out Periode : 3 tahun 11 bulan 19 hari * Break Even Point (BEP) : 28%
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel I.1. Data impor Agar-agar ....………... I - 3 Tabel II.1. Perbandingan Proses Pembuatan Agar-agar…………... II - 3 Tabel VII.1 Instrumentasi Pada Pabrik………...………… VII - 5 Tabel VII.2 Jenis dan Jumlah Fire Extinguisher... ………… VII - 7 Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….……… IX - 7 Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…… X - 11 Tabel X.2. Sistem Upah Karyawan ……….…… ... X - 13 Tabel XI.1 Biaya Operasi … ... XI - 8 Tabel XI.2 Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri XI - 9 Tabel XI.3 Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman XI - 9 Tabel XI.4 Tabel Cash Flow ……….……….…… XI - 10 Tabel XI.5 Internal Rate of Return (IRR)….……….…… XI - 12 Tabel XI.6 Rate On Equity (ROE)…… ... XI – 13 Tabel XI.7 Pay Out Periode (POP)…… ... XI – 14 Tabel XI.8 Data untuk Grafik BEP.…… ... XI – 16
(7)
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IX.1 Lay Out Pabrik ……….……….………… IX - 8 Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……….……….……… IX - 10 Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 11 Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 2 Gambar XI.1 Grafik BEP ……….……….……… XI - 16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(8)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……….……….………. i
KATA PENGANTAR ……….……….………. ii
INTISARI ……….……….……….……… iv
DAFTAR TABEL ……….……….……….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vii
DAFTAR ISI ……….……….……….………… viii BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1 BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1 BAB III NERACA MASSA ……….……….……. III – 1 BAB IV NERACA PANAS ……….……...……… IV – 1 BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……….... V – 1 BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA... ….. VI – 1 BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA... VII – 1 BAB VIII UTILITAS... VIII – 1 BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ...….……... IX – 1 BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN …….……….…. X – 1 BAB XI ANALISA EKONOMI...…....………... XI – 1 BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN... XII – 1 DAFTAR PUSTAKA
(9)
I - 1
Pra Rencana Pabrik A gar
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Agar- agar merupakan komoditi yang sudah lama ada dan dikenal di Indonesia. Kata agar – agar sendii berasal dari bahasa melayu yang artinya rumput laut (Winarno, 1990). Indonesia merupakan salah satu negara dengan wilayah pantai terpanjang dan terluas di dunia, dan memanfaatkan berbagai sumber daya pesisir yang ada. Salah satunya adaah rumput lau yang beberapa tahun ini sudah dikembangkan dan dibudidayakan sebagai pertanian pantai.
Rumput laut Indonesia mempunyai harga sangat tinggi di pasaran dunia, bukan hanya karena komposisi kimia didalamnya memenuhi persyaratan (seperi agar – agar, karagenan, dsb) tetapi karena wilayah perairan tempat ganggang laut tersebut tumbuh rata – rata belum tercemar limbah baik yang datang dari pencemar domastic (rumah tangga) ataupun pencemar non domestic (pabrik, industri, dsb).
Rumput laut khusunya rumput laut merah dan coklat adalah salah satu tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis untuk industri karena merupakan bahan baku yang luas penggunaanya. Salah satunya rumput laut ini mengandung agar yang apabila diolah lebih lanjut lagi dapat menghasilkan agar – agar yang banyak
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(10)
Pendahuluan I - 2
digunakan dalam industri makanan, farmasi, makanan hewan, dan industri - industri lain.
Untuk itu sangat disayangkan sekali apabila rumput laut Indonesia hanya dieksport sebagai bahan mentah saja tanpa mengolahnya sendiri menjadi produk – produk (bahan – bahan kimia lain) yang dapat digunakan dalam berbagai industri.
I.2. Perkembangan Industri Kimia Di Indonesia
Dari tahun ke tahun perkembangan industry di Indonesia mengalami peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas. Dengan kemajuan ini menyebabkan kebutuhan bahan baku ataupun bahan pendukung dala industry akan mengalami kenaikan pula.
Dewasa ini kebutuhan akan agar – agar terus mengalami peningkatan sejalan meningkatnya kebutuhan industry – industry di Indonesia.
Dilihat dari pengingkatan akan industry ini dari tahun ke tahun dan jumlah industry yang memproduksi agar – agar relative sedikit maka tujuan untuk memenuhi kebutuhan agar – agar akan teratasi baik kebutuhan dari dalam ataupun dari luar negeri.
(11)
Pendahuluan I - 3
Pra Rencana Pabrik A gar
I.3. Manfaat Didirikan Pabrik Agar – Agar
Manfaat didirikannya pabrik ini adalah agar dapat memenuhi kebutuhan agar – agar dalam negeri. Selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan industry – industry kimia, menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran serta dapat menumbuhkan dan memperkuat perekonomian di Indonesia.
Kebutuhan Agar – Agar di Indonesia dipenuhi oleh beberapa Negara pengimpor. Sampai saat ini Indonesia masih sangat membutuhkan agar – agar dari Negara – negar penghasil agar – agar. Dengan memperhatikan table di atas, maka penting sekali adanya perencanaan pendirian pabrik agar – agar di Indonesia. Hal ini membantu industry – industry lain dalam penyediaan bahan baku yang berupa agar – agar dan bila memungkinkan komoditi eksport.
Tahun Kapasitas (kg/tahun)
1998 11.483.424
1999 11.780.654
2000 15.831.621
2001 21.914.388
2002 22.198.750
Sumber : Biro Pusat Statistik Tabel I.1. Data Impor Agar - Agar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(12)
Pendahuluan I - 4
Dalam pendirian pabrik diperlukan suatu perkiraan kapasitas produksi agar produksi yang dihasilkan dapat sesuai dengan permintaan dalam memenuhi kebutuhan industry dalam negeri akan agar – agar dan meningkatkan devisa Negara.
I.4. Sifat dan Kegunaan
I.4.1 Sifat – Sifat Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan pada pembuatan Agar – Agar adalah rumput laut Gracilaria spp, NaOCl, NaOH, dan HCl yang memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
A. Gracilaria spp
- “Thalli” (kerangka tubuh tanaman) berbentuk silindris atai gepeng dengan percabangan, mulai dari yang sederhana sampai pada yang rumit dan rimbun.
- Di atas percabangan umumnya bentuk “Thalli” agak mengecil.
- Warna “Thalli” beragam, mulai dari warna hijau-coklat, merah, pirang, merah-coklat, dsb.
- Substansi “Thalli” menyerupai jel atau lunak seperti tulang rawan. (Aslan, 1998)
(13)
Pendahuluan I - 5
Pra Rencana Pabrik A gar
B. Hydrogen Chlorida (HCl)
- Fase liquid dengan bau yang tajam. - Titik lebur 114,4 oC
- Titik didih 85,1 oC
- Stabil terhadap suhu sampai 1500 oC - Dapat digunakan sebagai pelarut
C. Natrium Hidroksida (NaOH) - Padatan berwarna putih
- Menyerap air dan CO2 dari udara
- Titik lebur 318 oC - Titik didih 1390 oC - Spesifik grafity 2,13
- Larut dalam air, alcohol dan gliserol
D. Sodium Hydrochlorite (NaOCl)
- Berbentuk cairan berwarna hijau kekuningan.
- Terbentuk dari reaksi antara chlorine (Cl2) dengan NaOH
- Sebagai oxidizing agent - Titik lebur 18 oC - Larut dalam air dingin
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(14)
Pendahuluan I - 6
I.4.2. Sifat – Sifat Produk
Agar – Agar
- Bentuk berupa serbuk putih
- Pada suhu 25 oC tidak larut dalam air dingin tetapi larut dalam air panas, etanol amid dan formida (Othmer,1968)
- Pada temperatur 32-40 oC berbentuk bekuan (solid) dan tidak mencair pada suhu dibawah 85 oC (Aslan, 1998)
- Larutan 1% agar – agar pada suhu 35 – 50 oC sudah cukup untuk membentuk gel yang kuat dengan titik cair 80 – 100 oC
- Dalam keadaan kering agar – agar sangat stabil tetapi pada suhu tinggi dan pH rendah agar – agar akan mengalami degradasi.
(15)
II - 1
Pra Rencana Pabrik A gar
BAB II
URAIAN DAN SELEKSI PROSES
II.1 Macam dan Uraian proses
Pada pembuatan agar-agar dari rumput laut ini terdiri dari tiga metode, yaitu:
1. Ekstraksi
2. Alkali Treatment
3. Metode Cetyl Pyridinium Chloride
II.1.1. Proses Ekstraksi
Rumput laut jenis Gelidium dicuci kemudian dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Rumput laut kemudian dipanaskan dengan air selama 1-1,5 jam didalam ekstraktor. Agar-agar hasil dari ekstraktor kemudian diumpankan ke Rotary Drum Vacum Filter dalam keadaan panas untuk memisahkan filtrate yang bersih dari residunya. Filtrate kemudian diumpankan ke kotak pembentukan gel dan didinginkan pada suhu kamar untuk membentuk gel . Gel kemudian dipotong-potong, hasilnya kemudian disusun diatas reed met untuk didinginkan. Gel yang sudah beku kemudian dicairkan dan dijemur dibawah terik matahari selama setengah bulan, jika akan dipakai gel dicairkan dengan fresh water kemudian difilter dan dikeringkan untuk menghasilkan strip agar-agar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(16)
Uraian dan Seleksi Proses II - 2
Jelly stick dicuci dengan air kemudian di press, kemudian dikeringkan untuk menghasilkan agar-agar powder.
II.1.2. Alkali Treatment
Rumput laut jenis Gracilaria dicuci kemudian dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Rumput laut ditambahkan dengan NaOH 6-7% selama 1-2 jam pada suhu 70-90oC dan ditambahkan sedikit asam untuk penetralan. Hasil dari Alkali Treatment dan penetralan diumpankan ke Hot Extraction untuk diekstraksi dengan pelarut air )sebanyak 15-20 kali) kemudian dididihkan selama 1-1,5 jam, konsentrasi maksimal dari hasil ekstraksi berkisar antara 0,8-1,5%. Cairan panas diumpankan ke Rotary Drum Vacuum Filter. Filtrate hasil dari Rotary drum didinginkan dalam cooling boxes pada suhu 40oC dan setelah terbentuk gel kemudian dipotong-potong. Gel yang membeku kemudian diumpankan ke hydraulic Press untuk dihilangkan airnya. Hasil dari Hydraulik press (cake) diumpankan ke Rotary Dryer pada suhu 70oC untuk dikeringkan. Produk agar-agar powder siap untuk dipacking.
II.1.3. Metode Cetyl Pyridinium Chloride (CPC)
Polimer kation direaksikan dengan galactan yang kandungan sulfatnya sangat tinggi pada pembuatan agar-agar. Penambahan sedikit λ–karagenan, polimer anion dengan kadar sulfat sangat tinggi dapat meningkatkan jumlah pembentukan garam ammonium empat kali lipat lebih cepat daripada dengan metode co-precipitation.
(17)
Uraian dan Seleksi Proses II - 3
Pra Rencana Pabrik A gar
II.2 Pemilihan Proses
Proses-proses di atas masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing dipandang dari segi bahan, proses, dan kualitas hasil. Untuk perbandingan proses tersebut terlihat dalam table 2.1 berikut:
Table 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Agar-agar
No Proses Alkali Treatment
Proses Ekstraksi Proses CPC
1.
2.
3.
4.
Bahan mudah didapat
Harga bahan baku murah
Kualitas agar lebih tinggi
Proses terdapat alkali treatment
Bahan mudah didapat
Harga bahan baku murah
Kualitas agar kurang tinggi
Tidak ada proses alkali treatment
Bahan lebih sulit didapat
Harga bahan baku lebih mahal
Kualitas agar kurang tinggi
Tidak ada proses alkali treatment
Dari ketiga metode diatas dipilih metode Alkali Treatment, hal ini disebabkan karena kualitas agar yang dihasilkan lebih tinggi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(18)
III - 1
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas produksi = 35.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun Satuan massa = kilogram/jam
1. Tangki Pencuci Multi Tahap I ( H-113 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
Agarose Atas :
Lemak Rumput Laut
Protein H2O Abu Kotoran
H2O Bawah : Kotoran
H2O H2O
1019,833 10198,33 92,712089 17522,585 17615,297 18542,418
5048,1733 2490,1262 137,67745 1495,1771 7,3427975 137,67745
1495,1771 7,3427975 92,712089 9271,2089
Agarose Lemak Protein H2O
Abu
27813,6268 27813,6268
5048,1733 2490,1262
(19)
N eraca Massa III -
Pra Rencana Pabrik A gar
2
2. Tangki Pencuci Multi Tahap II (Bleaching) ( H-113 )
3. Tangki Pencuci Multi Tahap III ( H-113 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
Rumput laut Atas :
Rumput Laut
H2O
NaOCl H2O NaOCl
H2O
Bawah : NaOCl H2O H2O
1495,1771 1019,3231 9216,5569 9221,1675 10198,3298 19419,4973 19419,4973 Agarose Lemak Protein H2O
Abu H2O
Abu 137,6775 0,5099 9178,4968 4,6106 5,1205 37,5502 42,6707 10198,3298 7,3428 1019,8330 Lemak 2490,1262 7,3428 Protein 137,6775 1495,1771 2490,1262 Agarose 5048,1733 5048,1733
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
Rumput laut Atas :
Rumput Laut
H2O NaOCl
H2O
Bawah : NaOCl H2O H2O
1019,8061 5048,1733
28.555,3235
28.555,3235
0,0268
0,5099 Abu 7,3428
Agarose Lemak 2490,1262 1019,3231 NaOCl Protein 137,6775 Abu 7,3428
H2O
10198,3298 10198,3298 18356,9937 18356,5106 18356,9937 0,4831 H2O
1495,1771
1495,1771 Agarose
Protein 137,6775 Lemak 2490,1262
5048,1733
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(20)
N eraca Massa III - 3
4. Tangki Pengencer NaOH ( M-121 )
5. Tangki Reaktor Alkali Treatment ( R-210 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
Dari gudang
H2O proses
9,1172 25,5281 1786,9640 1786,9640 29.793,6737 29.793,6737 NaOH 27995,7691 1823,4326 1,8234 9,1172 1,8234 27970,2411 Sub Total
Na2SO4 Na2SO4
H2O H2O
NaOH
NaCl NaCl
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
Rumput laut Atas :
Rumput Laut
H2O
Na2SO4 NaOCl NaOH
NaOH NaCl
NaCl H2O
Na2SO4 H2O
Bawah : Na2SO4
NaOCl NaOH NaCl H2O 27995,7691 1,8234 1786,9640 9,1172 Agarose Lemak Agarose 5048,1733 2635,1464 2356,2223 0,0261 415,0803 2490,1262 137,6775 7,3428 Protein Lemak H2O 1495,1771
1205,9597 29793,6737 1019,8061 10198,3298 8857,1442 11,8081 0,0504 806,8261 67,0290 0,0007 2490,1262 137,6775 7,3428 Agar-agar 1,7730 39.992,0035 39.992,0035 28361,7577 31134,8593 Abu
H2O NaOCl
Abu
1495,1771 0,0268
(21)
N eraca Massa III -
Pra Rencana Pabrik A gar
4
6. Tangki Pencuci ( H-221 )
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
Rumput laut Atas :
Rumput Laut
Na2SO4
NaOCl Na2SO4
NaOH NaOCl
NaCl NaOH
H2O NaCl
H2O
Bawah : Na2SO4
NaOCl NaOH NaCl
H2O H2O
Agar-agar 0,6215 0,0027 881,5624 2635,1464 137,6775 2490,1262 2490,1262 1205,9597 1205,9597 2635,1464 806,8261
H2O
Abu 67,0290
H2O
Lemak 1495,1771 7,3428 3,5278 24.800,0037 24.800,0037 0,00004 1495,1771 7,3428 63,5012 0,0007 11,1866 0,0478 15868,1232 15942,8595 8857,1442 15942,8595 11,8081 8857,1442 0,0007 Abu Protein 0,0504 Lemak Agar-agar Protein Agarose Agarose 137,6775
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(22)
N eraca Massa III - 5
7. Hot Extraction ( H-310 )
Rumput laut Agar-agar (eks)
Agar-agar Na2SO4 Agarose NaOCl NaCl H2O
Na2SO4 Lemak
NaOCl Protein
NaOH Abu
NaCl H2O
HCl H2O
H2O
1495,1771 7,3428 0,0027 2635,1464 1205,9597 2490,1262 0,5671 1,2051 1,7722 175740,6771 Abu Agarose 175740,6771 881,5624 169.259,9850 2490,1262 137,6775 7,3428 3,5278 0,0000 0,6215 8857,1442 166881,7607 H2O
Lemak Protein Masuk kg/jam 137,6775 kg/jam Agar-agar 1757,4068 Keluar 0,9116 877,7397 3,5278 1205,9597 0,00004
(23)
N eraca Massa III -
Pra Rencana Pabrik A gar
6
8. Rotary Drum Vacum Filter (RDVF) ( H-312 )
Cake
Agar-agar (eks) Agar-agar
Agar-agar Agarose
Na2SO4 Abu
Agarose Agar-agar (eks)
NaOCl Lemak
NaCl Protein
H2O Na2SO4
Lemak NaOCl
Protein NaCl
Abu H2O
Filtrat :
Agar-agar (eks) Lemak
H2O pencuci Protein
0,0000 0,9103 169033,5202 173417,2969 749,2254
Na2SO4 NaOCl NaCl H2O
2846,1408 1755,0554 2486,7945 137,4932 3,5231 176263,4376 176263,4376 175740,6771 1757,4068 877,7397 522,7606 7,3428 0,0047 0,0000 0,0012 169259,9850 2490,1262 137,6775 3,3317 0,1842 0,9116 7,3428 2,3514 3,5278 1205,9597 0,0000 877,7397 1205,9597
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(24)
N eraca Massa III - 7
9. Hidraulic Press ( H-319 )
Cake
Agar-agar (eks) Agar-agar (eks)
Lemak Lemak
Protein Protein
Na2SO4 NaOCl NaCl H2O
Filtrat :
168546,9393 4865,9368
Na2SO4 3,5130
0,0000
168551,3600
173417,2969 173417,2969
Na2SO4 NaOCl NaCl H2O
NaOCl 0,0000
NaCl 0,9077
H2O
2486,7945
1755,0554 1755,0554
0,9103
137,4932
169033,5202
0,0101 2486,7945
137,4932 3,5231
0,0000001 0,0026 486,5809
(25)
N eraca Massa III -
Pra Rencana Pabrik A gar
8
10. Rotary Dryer ( B-321 )
Ke Cyclone Agar-agar (eks) Agar-agar (eks)
Lemak Lemak
Protein Protein
Na2SO4 Na2SO4
NaOCl NaOCl
NaCl NaCl
H2O H2O
Ke Belt Conveyor : Agar-agar (eks) Lemak
Protein Na2SO4
H2O
Total Total
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
1755,0554
4202,4122 663,5246
1667,3026 2362,4548 130,6186
4865,9368 4865,9368
NaOCl 0,0000001
NaCl 0,0025
42,0241 0,0096 0,0001 87,7528
444,5568 0,0000
124,3397
0,0026
6,8747
486,5809
0,0005 2486,7945
137,4932 0,0101
0,000000006
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(26)
N eraca Massa III - 9
11. Cyclone ( H-324 )
Atas :
Agar-agar (eks) H2O
Lemak Agar-agar (eks)
Protein Lemak
Na2SO4 Protein
NaOCl Na2SO4
NaCl NaOCl
H2O NaCl
Ke Belt Conveyor : Agar-agar (eks) Lemak
Protein Na2SO4
Total Total
216,7781
663,5246 663,5246
NaOCl 0,0000
NaCl 0,0001
446,7465
86,8752 123,0963 6,8059 0,0005 0,0000 0,0001
0,0000 444,5568
444,5568 124,3397
1,2434 6,8747
0,0687 0,0005
0,0000
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
87,7528
0,8775
(27)
N eraca Massa III -
Pra Rencana Pabrik A gar
10
12. Belt Conveyor ( J-325 )
Rotary Dryer :
Agar-agar (eks) Agar-agar (eks)
Lemak Lemak
Protein Protein
Na2SO4 Na2SO4
NaOCl NaOCl
NaCl NaCl
H2O H2O
Cyclone : Agar-agar (eks) Lemak
Protein Na2SO4
Total Total
4202,4122
NaOCl NaCl
216,7781
4419,1903 4419,1903
86,8752 123,0963 6,8059 0,0005
kg/jam 1667,3026
42,0241 2362,4548
1754,1779 130,6186
2485,5511
0,0000 0,0001 42,0241
0,0026 0,0096
137,4245 0,0000
0,0101 0,0025
0,0000
Masuk kg/jam Keluar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(28)
N eraca Massa III - 11
13. Ball Mill ( C-328 )
Dryer : Packing :
Agar-agar (eks) Agar-agar (eks)
Lemak Lemak
Protein Protein
Na2SO4 Na2SO4
NaOCl NaOCl
NaCl NaCl
H2O H2O
Recycle : Recycle :
Agar-agar (eks) Agar-agar (eks)
Lemak Lemak
Protein Protein
Na2SO4 Na2SO4
Total Total
NaOCl 0,0000
NaCl 0,0001
230,3772
4649,5675 4419,1903
92,3252 130,8185 7,2329 0,0005
230,3772 4419,1903
4649,5675 NaOCl
NaCl
92,3252 130,8185 7,2329 0,0005 0,0000 0,0001
0,0000 0,0000
0,0026 0,0026
42,0241 42,0241
2485,5511 2485,5511
137,4245
Masuk kg/jam Keluar kg/jam
1754,1779 1754,1779
137,4245
(29)
IV -
Pra Rencana Pabrik A gar
1
BAB IV
NERACA PANAS
Kapasitas produksi = 35.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun Satuan massa = kilogram/jam
Satuan panas = kilokalori/jam
1. Tangki Pelarut NaOH ( M-121 )
NaOH NaOH
NaCl NaCl
Na2SO4 Na2SO4
H2O H2O
H2O
H solution 454782,3346
16989,8890 10,2997 63,2455 581803,1207
598866,5549 598866,5549
2,4780 15,2165 127,6403 139851,2053
Masuk kcal Keluar kcal
4087,6801
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(30)
N eraca Panas IV - 2
2. Alkali Treatment ( R-210 )
Agarose Agar-agar
Lemak Na2SO4
Protein Agarose
H2O NaOCl
Abu NaOH
NaOCl NaCl
H2O Lemak Protein
NaOH Abu
NaCl Na2SO4
H2O
H eksotermis
Q steam Q loss
Masuk kcal Keluar
1750115,0262 86058,7612 3313,3456
67705,4465 kcal
16989,8890 85,0737
10,2997 63,2455 581803,1207 7504,1096 7171,5634 276,1121 7475,8857 7,0895 0,0295
55179,9665 48532,8775 21511,9098 0,3544 11718,0867 29,7365
1134,8639 1421814,3760
(31)
N eraca Panas IV -
Pra Rencana Pabrik A gar
3
3. Hot Extraction ( H-310 )
4. Cooling Conveyor ( E-316 )
Agar-agar (eks) Agar-agar Na2SO4 Agarose NaOCl NaCl
Na2SO4 H2O
NaOCl Lemak
NaOH Protein
NaCl Abu
H2O H2O
Q steam Q loss
13523231,7389
Masuk kcal Keluar kcal
48245,6841 46000,1222 18808,5798 22974,8359 Agar-agar Agarose 106,3421 75244,0436 88,3196 2896,9685 26889,8873 46246,7636 834408,8036 12418792,7899 0,0379 620939,6395 Lemak Protein H2O Abu 61,7766 0,0005 14,9157 13523231,7389 78436,9925 0,0006 74,3827 18,5823 12694498,876 107573,4515 4141,6820
Agar-agar (eks) Agar-agar (eks)
Na2SO4 Na2SO4
NaOCl NaOCl
NaCl NaCl
H2O H2O
Q pendingin 88,2014 2535502,8031 0,0006 18,5574 12677514,016 0,0001
Masuk kcal Keluar kcal
3,7115
45938,5754 9187,7151
17,6403
10178847,481
12723559,351 12723559,351
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(32)
N eraca Panas IV - 4
5. Rotary Dryer ( B-321 )
6. Heater Udara ( G-323 )
Agar-agar (eks) Agar-agar (eks)
Lemak Lemak
Protein Protein
Na2SO4 Na2SO4
NaOCl NaOCl
NaCl NaCl
H2O H2O
Ke Cyclone : Agar-agar (eks) Lemak
Protein Na2SO4 NaOCl NaCl H2O
Q udara 337403,4933 Q loss 16066,8330
376203,1160 376203,1160
1185,4909
0,0066 0,0000 0,0014 264403,0447 2772,3262 106,7372
0,0508 0,1447
0,0000 0,0000
0,0107 0,0304
7298,7138 1891,0855
Masuk kcal Keluar kcal
9187,7151 26184,9880
H zat padat ke conveyor
827,2281
61234,8272 2357,6001 21485,9043
O2 O2
N2 N2
Q steam 152085,2201 Q loss 7604,261
160023,7343 160023,7343
Masuk kcal Keluar kcal
1667,0880 32008,0894
(33)
V - 1
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
1. GUDANG PENAMPUNG RUMPUT LAUT ( F-111 )
Fungsi
= Untuk menyimpan rumput laut untuk sementara waktu sebelum diproses
Type
= Bangunan segi empat
Dasar pemilihan = Tipe yang umum digunakan untuk menyimpan solid.
Kapasitas
=
m
3Ukuran
= Lebar bangunan
=
m
Panjang bangunan
=
m
Tinggi bangunan
=
m
Bahan konstruksi
= Besi bertulang cor
Jumlah
=
1 buah
3119,4645
18,4093
9,2046
18,4093
2. BELT CONVENYOR ( J-112 )
Fungsi = Untuk mengangkut rumput laut dari gudang ke H-113 Type = Troughed belt conveyor with rolls of equal length Kapasitas maksimum = 32 ton/jam
Belt width = 14 in
Belt speed = 53 ft/min Trough width = 9 in
Skirt seal = 2 in
Panjang = 30,4138 ft
Sudut elevasi = 11.3o
Power = 4 hp
Jumlah = 1 buah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(34)
Spesifikasi A lat V - 2
3. TANGKI MULTI ( H-113 )
Fungsi
= Untuk mencuci dan menyerap zat - zat tertentu (bleaching) dari rumput laut
Type
= Silinder tegak tanpa tutup atas dan tutup bawah berbentuk conical,
Bahan konstruksi
= Carbon steel, SA - 283 Grade C
Waktu operasi
=
menit
Jumlah
= 2 buah
Tinggi bejana
=
ft
Diameter dalam bejana
=
ft
Tebal bejana
=
in
Tebal tutup bawah
=
in
Tinggi tutup bawah
=
ft
Daya motor
=
35
hp
150
16,5902
11,0601
4/16
5/16
1,6098
4. CONVEYOR ( J-114 )
Fungsi = Memindahkan bahan dari Tangki Multi 1 ke cutter Type = SCREW CONVEYOR
Kapasitas = cuft/jam Panjang = ft Diameter = in Kecepatan putaran = rpm Power = hp Jumlah = 1 buah
364,4 20
6 18 1,5
5. TANGKI NaOCl ( F-115 )
Fungsi : menyimpan NaOCl untuk proses
Type : silinder verikal
Kapasitas : cuft
Diameter : m
Tinggi : m
Tebal shell : in = cm
Tebal tutup : in = cm
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C
Jumlah : 1 buah
607,83 1,8288 3,5235
0,2108 0,5354
(35)
Spesifikasi A lat V - 3
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
6. POMPA ( L-116 )
Fungsi
= Untuk mengalirkan NaOCl ke tangki Tangki Multi I
Tipe
= Centrifugal Pump
Bahan
= Commercial Steel
Rate volumetrik
=
ft
3/dt
Total Dynamic Head
=
ft . Lbf / lbm
Effisiensi motor
=
Power
=
hp
Jumlah
=
1 buah
0,0004
40,014
80%
0,5
7. CUTTER ( C-123 )
Kapasitas = 11242 lb/jam
Power = 40 HP
Diameter = 50 cm
Kecepatan = 750 rpm Panjang pisau = 25 cm
Jumlah = 2 buah
bahan konstruksi : Stainles Steel
8. CONVEYOR ( J-124 )
Fungsi = Memindahkan Rumput Laut Dari cutter menuju ke Tangki alkali treatment (reaktor) Type = Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Kapasitas maksimum = 32 ton/jam Belt width = 14 in Belt speed = 53 ft/min Trough width = 9 in Skirt seal = 2 in
Panjang = ft
Sudut elevasi =
Power = 4 hp
Jumlah = 1 buah
30,4138 11.3o
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(36)
Spesifikasi A lat V - 4
9. GUDANG NaOH ( F-117 )
Fungsi = Untuk menyimpan NaOH untuk sementara waktu sebelum diproses
Type = Bangunan segi empat
Dasar pemilihan = Tipe yang umum digunakan untuk menyimpan solid.
Kapasitas = m3 / hari
Ukuran = Lebar bangunan = m
Panjang bangunan = m
Tinggi bangunan = m
Bahan konstruksi = Beton
Jumlah = 1 buah
968,94735
12,4674 12,4674 6,2337
10. BELT CONVEYOR ( J-118 )
Fungsi = Memindahkan bahan dari gudang penampung menuju ke bucket elevator Type = Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Kapasitas maksimum = 32 ton/jam Belt width = 14 in Belt speed = 53 ft/min Trough width = 9 in
Skirt seal = 2 in
Panjang = ft
Sudut elevasi =
Power = 4 hp
Jumlah = 1 buah
30,41381 11.3o
11. BUCKET ELEVATOR ( J-119 )
Fungsi = Memindahkan NaOH dari gudang ke tangki pengencer Type = Centrifugal discharge bucket elevator
Kapasitas = ton/jam
Kapasitas maksimum = 27 ton/jam Ukuran = 6" x 4" x 4.25" Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = ft
Ukuran feed (Max) = in
Bucket speed = ft/mnt
Putaran head shaft = rpm
Lebar belt = 7 in
Power total = hp
Jumlah = 1 buah
29,7937 13,7457 0,75 248,28061 47,4492 2,5
(37)
Spesifikasi A lat V - 5
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
12. HOPPER NaOH ( F-120 )
Fungsi : Menampung sementara NaOH
Type : Silinder dengan tutup bawah berbentuk konical dengan posisi vertical.
Kapasitas : cuft
Diameter dalam silinder : 3 ft
Tinggi silinder : ft
Tebal shell : ft
Diameter atas conical : 3 ft Diameter bawah conical : 1 ft Tinggi Conical : 2 ft
Cone angle : 45
Tebal angle : in
jumlah : 1 buah
4/16
3/16 49,863
8,3
13. TANGKI PENGENCER NaOH ( M-121 )
Fungsi = Mengencerkan NaOH menjadi larutan NaOH 8%
Type = Silinder dengan tutup bawah berbentuk conical dengan posisi vertikal
Volume = cuft
Kapasitas = kg/jam
= lb/jam
Diameter = ft
Tinggi = ft
Tebal shell =
Tebal tutup atas = 3/16 in Tebal tutup bawah = 3/16 in
Bahan konstruksi = Carbon stell SA-283 grade C
Jumlah = 4 buah
127,3225 29793,6737 65695,0505 5,0284 7,5425 1/6 in
14. POMPA ( L-122 )
Fungsi = Untuk mengalirkan larutan NaOH menuju ke tangki alkali treatment
Tipe = Centrifugal Pump
Bahan = Commercial Steel
Rate volumetrik = ft3/dt Total Dynamic Head = ft . lbf / lbm Effisiensi motor =
Power = 3 hp
Jumlah = 1 buah
0,0943 40,278
80%
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(38)
Spesifikasi A lat V - 6
15. TANGKI ALKALI TREATMENT (REAKTOR) ( R-210 ) Pada BAB VI
16. SCREW CONVEYOR ( J-211 )
Fungsi = Memindahkan bahan dari Reaktor menuju tangki pencuci Type = Plain spout or chutes
Kapasitas = cuft/jam Panjang = 20 ft
Diameter = 6 in Kecepatan putaran = 18 rpm Power = 3 hp Jumlah = 1 buah
691,0358
17. TANGKI PENCUCI ( H-221 )
Fungsi = Mencuci rumput laut dari NaOH
Type = Silinder dengan tutup bawah berbentuk conical dengan posisi vertikal
Volume = cuft
Kapasitas = kg/jam
= lb/jam
Diameter = ft
Tinggi = ft
Power = hp
Tebal shell =
Tebal tutup atas = 3/16 in Tebal tutup bawah = 3/16 in
Bahan konstruksi = Carbon stell SA-283 grade C
Jumlah = 1 buah
884,6173 24800,0037 54684,0082
9,7902 14,6853
1/6 in 19
18. SCREW CONVEYOR ( J-222 )
Fungsi = Memindahkan bahan dari Tangki pencuci menuju ke ekstraktor Type = Plain spout or chutes
Kapasitas = cuft/jam Panjang = 20 ft
Diameter = 6 in Kecepatan putaran = 18 rpm Power = 1 hp Jumlah = 1 buah
323,0787
(39)
Spesifikasi A lat V - 7
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
19. BUCKET ELEVATOR ( J-223 )
Fungsi = Mengangkut bahan menuju ke ekstraktor Type = Centrifugal discharge bucket elevator
Kapasitas = ton/jam
Kapasitas maksimum = 27 ton/jam Ukuran = 6" x 4" x 4.25" Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = ft
Ukuran feed (Max) = in
Bucket speed = ft/mnt
Putaran head shaft = rpm
Lebar belt = 7 in
Power total = 3 hp
Jumlah = 1 buah
8,8571
54,5608 0,750 73,809535
14,1058
20. HOPPER RUMPUT LAUT ( F-224 )
Fungsi : Menampung sementara Rumput Laut
Type : Silinder dengan tutup bawah berbentuk konical dengan posisi vertical.
Kapasitas : cuft
Diameter dalam silinder : 3 ft
Tinggi silinder : ft
Tebal shell : ft
Diameter atas conical : 3 ft Diameter bawah conical : 1 ft Tinggi Conical : 2 ft
Cone angle : 45
Tebal angle : in
jumlah : 1 buah
355,39 49,1
4/16
2/16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(40)
Spesifikasi A lat V - 8
21. HOPPER HCl ( J-225 )
Fungsi : Menampung sementara HCl
Type : Silinder dengan tutup bawah berbentuk konical dengan posisi vertical.
Kapasitas : cuft
Diameter dalam silinder : 3 ft
Tinggi silinder : ft
Tebal shell : ft
Diameter atas conical : 3 ft
Diameter bawah conical : 1 ft
Tinggi Conical : 2 ft
Cone angle : 45
Tebal angle : in
jumlah : 1 buah
0,0299 8,0
4/16
2/16
22. HOT EKSTRAKTION ( H-310 )
Fungsi = Untuk mengambil agar - agar dalam rumput laut
Type = Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk dishead dan tutup bawah
berbentuk conical, yang dilengkapi dengan pengaduk dan jaket. Bahan konstruksi = Carbon steel, SA - 283 Grade C
Jumlah = 3 buah
- Tinggi bejana = ft
- Diameter dalam bejana = ft
- Tebal bejana = in
- Tebal tutup atas = in
- Tebal tutup bawah = in
- Tinggi tutup atas = ft
- Tinggi tutup bawah = ft
- Putaran = rpm
- Daya motor = 21 hp
19,1123 12,7415 3/16 5/16 5/16 1,6401 1,8789 50
23. POMPA ( L-311 )
Fungsi = Untuk mengalirkan bahan ke RDVF
Tipe = Centrifugal Pump
Bahan = Commercial Steel
Rate volumetrik = ft3/dt
Total Dynamic Head = ft . Lbf / lbm Effisiensi motor =
Power = 17 hp
Jumlah = 1 buah
1,7268 45,996
(41)
Spesifikasi A lat V - 9
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
24. ROTARY DRUM VACUUM FILTER ( H-312 )
Fungsi = Untuk memisahkan bahan dari larutannya Type = Standart rotary drum vacum filter
diameter = 5 m
Panjang = 8 m
Putaran = 10 rpm ( Perry Ed 7, 18 - 96 )
Eff motor =
Power motor = 43 Hp Bahan = Carbon stell
Jumlah = 1 buah
80%
25. TANGKI PENAMPUNG SEMENTARA ( F-313 )
Fungsi = Menyimpan sementara filtrat RDVF sebelum ke Cooling Conveyor
Kapasitas = cuft
Diameter = ft
Tinggi = ft
Tebal shell = in
Tebal tutup atas = in
Tinggi tutup atas = ft
Tebal tutup bawah = 3/16 in
Jumlah = 2 buah
3608,278806 13,1932 26,3864
3/16 3/16 1,2153
26. POMPA (L-314 )
Fungsi = Untuk mengalirkan bahan ke Cooling Conveyor
Tipe = Centrifugal Pump
Bahan = Commercial Steel
Rate volumetrik = ft3/dt
Total Dynamic Head = ft . Lbf / lbm Effisiensi motor =
Power = 17 hp
Jumlah = 1 buah
1,7039 45,839
80%
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(42)
Spesifikasi A lat V - 10
27. COOLING CONVEYOR ( E-316 )
Fungsi : Untuk mendinginkan produk agar - agar Type : Plain spouts or chutes
Kapasitas : cuft/jam
Panjang : ft
Kecepatan putaran : rpm
Diameter : in
Jumlah : 1 buah
9
6234,746961 70
12
28. Cutter ( C-137 )
Kapasitas = lb/jam
Power = Hp
Diameter = cm
Kecepatan = rpm
Panjang pisau = cm
Jumlah = buah
bahan konstruksi : Stainles Steel 191160
40 50 750
25 2
29. CONVEYOR ( J-318 )
Fungsi = Mengangkut agar - agar ke hidraulic press Type = Screw Conveyor
Kapasitas = cuft/jam Panjang = 20 ft
Diameter = 9 in Kecepatan putaran = 20 rpm Power = 14 hp Jumlah = 1 buah
6.134,1369
(43)
Spesifikasi A lat V - 11
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
30. HIDRAULIC PRESS ( H-319 )
Fungsi : Untuk mengepres slurry dari cooling conveyor
Type : Standart Hidroulic Press
Laju slurry : lb/jam
Waktu pengepresan : 30 menit
Volume cake : cuft
Luas area filter : ft2
Jumlah : 6 buah
382319,7612 128,27
76,478
31. CONVEYOR ( J-320 )
Fungsi = Memindahkan bahan dari Hidrolic press menuju ke rotary dryer Type = SCREW CONVEYOR
Kapasitas = cuft/jam Panjang = 20 ft
Diameter = 9 in Kecepatan putaran = 20 rpm Power = hp Jumlah = 1 buah
11,3100
0,5
32. ROTARY DRYER ( B-321 )
Fungsi = Untuk mengurangi kandungan air pada Agar-agar
Type = Rotary drum
Kapasitas = lb/jam
Isolasi = Batu isolasi Tebal Isolasi = 4 in
Tebal Shell = in
Diameter = ft
Panjang = 50 ft
Tinggi bahan = ft
Sudut rotary = 0.61o
Time of passes = menit
Power = hp
Jumlah = 1 buah
704,9161
2/16 7,17 1,075
1185 3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(44)
Spesifikasi A lat V - 12
33. BLOWER ( G-322 )
Tipe = Centrifugal blower
Kapasitas = cuft/menit
HP shaft = 14 hp
Bahan konstruksi = Carbon Steel
Jumlah = 1 buah
4462,7812
34. HEATER UDARA ( E-323 )
Tipe = Double Pipe Exchanger 4 x 3 in IPS Ukuran = Panjang = 30 ft
ID = ft De = ft
OD = ft Rdo =
Rdi = Δpa = psi
ΔPp = psi
Pipa Anulus
0,3385 0,1012
0,2917 0,0020
0,0010 0,7747
32,3541
35. CYCLONE ( H-324 )
Fungsi = Memisahkan padatan dari aliran udara panas Type = Cyclone Separator
Kapasitas = lb/j
Ukuran = Bc = ft ; Lc = ft
Dc = ft ; Sc = ft
De = ft ; Zc = ft
Hc = ft ; Jc = ft
Tebal shell = in
Tebal tutup atas = in
Tebal tutup bawah = in
Bahan konstruksi = Carbon Steel SA 283 Grade C
Jumlah = 1 buah
30883,2909
5,3784 43,0271
21,5135 2,6892
10,7568 43,0271
10,7568 5,3784
1/4 1/4 1/4
(45)
Spesifikasi A lat V - 13
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
36. BELT CONVEYOR ( J-325 )
Fungsi = Memindahkan bahan dari gudang penampung menuju bucket elevator Type = Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Kapasitas maksimum = 32 ton/jam Belt width = 14 in Belt speed = 53 ft/min Trough width = 9 in
Skirt seal = 2 in
Panjang = ft
Sudut elevasi =
Power = 4 hp
Jumlah = 1 buah
30,4138 11.3o
37. BUCKET ELEVATOR ( J-326 )
Fungsi = Memindahkan bahan menuju ke hopper Type = Centrifugal discharge bucket elevator
Kapasitas = ton/jam
Kapasitas maksimum = 27 ton/jam Ukuran = 6" x 4" x 4.25" Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = ft
Ukuran feed (Max) = 1 in
Bucket speed = ft/mnt
Putaran head shaft = rpm
Lebar belt = 7 in
Power total = 2 hp
Jumlah = 1 buah
4,4192
7,0000 36,826586
7,0380
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(46)
Spesifikasi A lat V - 14
38. HOPPER AGAR-AGAR ( F-327 )
Fungsi : Menampung sementara Agar - agar
Type : Silinder dengan tutup bawah berbentuk konical dengan posisi vertical.
Kapasitas : cuft
Diameter dalam silinder : 3 ft
Tinggi silinder : ft
Tebal shell : ft
Diameter atas conical : 3 ft Diameter bawah conical : 1 ft Tinggi Conical : 2 ft
Cone angle : 45
Tebal angle : in
jumlah : 1 buah
2/16 214,51
29,2 3/16
39. BALL MILL ( C-328 )
Fungsi : Menghaluskan ukuran agar - agar hingga 100 mesh
Type : Mercy ball mill
Kapasitas : ton / jam
Diameter mill : ft
Panjang mill : ft
Diameter ball : in
Ukuran : 3 x 2ft
Kecepatan putar : 24 rpm
Power : Hp
Bahan ball : Carbon steel
Bahan konstruksi : Carbon steel C-283
Jumlah : 1 buah
4,6496 8,0 6,0 0,1845
181,02
40. SCREEN ( H-329 )
Fungsi = Menyaring bahan dari Hammer Crusher
Type = Vibrated Screen
Kapasitas = ton/jam
Power = 3 hp
Speed = 50 vibration/dy ; P = 3 Hp ( Peter's 4ed;p.567)
Tyler equivalent design = mesh
Sieve no =
Sieve design = standard 149 micron
Sieve opening = mm
Ukuran kawat = mm
Effesiensi = %
Jumlah = 3 buah
100 0,149 0,11 99,95 4,6496 100
(47)
Spesifikasi A lat V - 15
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
41. BUCKET ELEVATOR ( J-330 )
Fungsi = Memindahkan NaOH dari gudang ke tangki pengencer Type = Centrifugal discharge bucket elevator
Kapasitas = ton/jam
Kapasitas maksimum = 27 ton/jam Ukuran = 6" x 4" x 4.25" Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = ft
Ukuran feed (Max) = in
Bucket speed = ft/mnt
Putaran head shaft = rpm
Lebar belt = 7 in
Power total = hp
Jumlah = 1 buah
0,2304 13,7457 0,75 1,9198108 0,3669 2
42. BELT CONVEYOR ( J-331 )
Fungsi = Untuk mengangkut rumput laut dari gudang ke H - 113 Type = Troughed belt conveyor with rolls of equal length Kapasitas maksimum = 32 ton/jam
Belt width = 14 in
Belt speed = 53 ft/min
Trough width = 9 in
Skirt seal = 2 in
Panjang = ft
Sudut elevasi =
Power = 4 hp
Jumlah = 1 buah
30,4138 11.3o
43. SILO TEPUNG AGAR-AGAR ( F-332 )
Fungsi = Menampung produk utama Agar-agar
Type = Silinder dengan tutup bawah berbentuk conical dengan posisi vertikal
Volume = cuft
Diameter = ft
Tinggi = ft
Tebal shell = Tebal tutup atas = 3/16 in Tebal tutup bawah = 3/16 in
Bahan konstruksi = Carbon stell SA-283 grade C
Jumlah = 1 buah
4065,9570 15,9513 23,9269 1/6 in
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(48)
Spesifikasi A lat V - 16
(49)
VI - 1
Perencanaan Alat Utama
Pra Rencana Pabrik Aluminium Sulfat
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(50)
VII - 1
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat tercatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki, serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama. 3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur, tekanan, dan radiasi.
(51)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 2
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan laju, seperti pada kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisika dan kimia, seperti densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah : - Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.
- Akurasi hasil pengukuran. - Bahan konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung.
- Mudah diperoleh di pasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini, maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut.
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah : - Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang ditentukan. - Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(52)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 3
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element / Sensor.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element merubah energi yang dirasakan dari media yang sedang dikontrol menjadi sinyal yang bisa dibaca (misalnya dengan tekanan fluida).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi sinyal yang didapat dari sensing element dan diubah menjadi data yang bisa dibaca (perubahan data analog
menjadi digital), digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing element ke receiving element. Alat kontrol ini mempunyai fungsi untuk merubah data bersifat
analog (tidak terlihat) menjadi data digital (dapat dibaca).
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Sinyal Error yang dihasilkan harus diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk mengoreksi harga variabel manipulasi.
(53)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 4
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment Macam instrumentasi pada suatu perencanaan pabrik misalnya :
1. Flow Control ( F C )
Mengontrol aliran setelah keluar suatu alat.
2. Flow Ratio Control ( F R C / F F C )
Mengontrol perbandingan (ratio) aliran pada aliran bercabang.
3. Level Control ( L C )
Mengontrol ketinggian liquid didalam tangki
4. Weight Control ( W C )
Mengontrol berat solid yang dikeluarkan dari tangki
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(54)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 5
5. Pressure Control ( P C )
Mengontrol tekanan pada suatu aliran / alat
6. Temperature Control ( T C ) Mengontrol suhu pada suatu aliran / alat
Tabel VII.1. Instrumentasi pada pabrik
NO NAMA ALAT KODE INSTRUMENTASI
1. GUDANG RUMPUT LAUT ( F - 111 ) ( WC )
2. TANGKI MULTI ( H - 113 ) ( FC )
3. TANGKI PENGENCER ( M - 121 ) ( FC )
4. POMPA ( L - 116 ) ( FC )
5. TANGKI REAKTOR ( L - 210 ) ( FC & TC )
6. TANGKI PENCUCI ( H - 221) ( FC )
7. TANGKI HOT EXTRACTION ( H - 310 ) ( FC & TC ) 8. ROTARY DRUM VACUUM FILTER ( H - 312 ) ( FC ) 9. COOLING CONVEYOR ( E - 316 ) ( TC )
10. HUMMER MILL ( C - 317 ) ( FC )
11. HEATER UDARA ( E - 323 ) ( FC )
12. TANGKI PENAMPUNG FILTRAT ( F - 313 ) ( LI ) 13. SILO TEPUNG AGAR-AGAR ( F - 330 ) ( WC )
(55)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 6
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
- Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang besar yang disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh peralatan itu sendiri.
- Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah maupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori , yaitu : 1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia. 3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya dan pada pabrik ini pada khususnya.
VII.2.1. Bahaya Kebakaran A. Penyebab kebakaran.
- Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas, workshop
dan lain-lain.
- Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar serta instrument lainnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(56)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 7
B. Pencegahan.
- Menempatkan unit utilitas dan unit pembangkitan cukup jauh dari lokasi proses yang dikerjakan.
- Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan tertutup.
- Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.
- Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran
C. Alat pencegah kebakaran.
- Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
- Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini dapat dilihat pada tabel VII.1.
- Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida. - Untuk bahan baku yang mengandung racun, maka perlu digunakan kantong-kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah-daerah strategis pada pabrik ini.
Tabel VII.2. Jenis dan Jumlah Fire-Extinguisher.
NO. TEMPAT JENIS BERAT
SERBUK
JARAK
SEMPROT JUMLAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pos Keamanan Kantor Daerah Proses Gudang Bengkel Unit Pembangkitan Laboratorium YA-10L YA-20L YA-20L YA-10L YA-10L YA-20L YA-20L 3 2 4 2 2 2 2
(57)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 8
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
VII.2.2. Bahaya Kecelakaan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahan dapat digunakan sebagai berikut :
A. Vessel.
Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan kerusakan fatal, cara pencegahannya :
- Menyeleksi dengan hati-hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasanya dipakai untuk tangki penyimpan, perpipaan dan peralatan lainnya dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai dengan standar ASME (America Society Mechanical Engineering). - Memperhatikan teknik pengelasan.
- Memakai level gauge yang otomatis.
- Penyediaan man-hole dan hand-hole ( bila memungkinkan ) yang memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk digunakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(58)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 9
B. Heat Exchanger.
Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena kebocoran-kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :
- Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya thermal expansion.
- Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan. - Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri-sendiri.
- Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut. Disamping itu juga rate aliran harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan fase didalam pipa.
C. Peralatan yang bergerak.
Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati-hati, maka akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan dengan :
- Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa. - Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan ruang gerak.
D. Perpipaan.
Selain ditinjau dari segi ekonomisnya , perpipaan juga harus ditinjau dari segi keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat membahayakan pekerja terutama pada malam hari,
(59)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 10
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
seperti terbentur, tersandung dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran-kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, maka dapat dilakukan cara :
- Pemasangan pipa (untuk ukuran yang tidak besarhendaknya pada elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadi kebocoran.
- Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai bahan konstruksi dari steel.
- Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan terhadap kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing
atau pondasi yang bergerak.
- Pemberian warna pada masing-masing pipa yang bersangkutan akan dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran.
E. Listrik.
Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya dapat dilakukan :
- Alat-alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti dengan cat warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna.
- Pemasangan alat remote shut down dari alat-alat disamping starter. - Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator
tidak mengalami kesulitan dalam bekerja.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(60)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 11
- Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses. - Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi.
- Meletakkan jalur-jalur kabel listrik pada posisi aman.
- Merawat peralatan listrik, kabel, starter, trafo dan lain sebagainya.
F. Isolasi.
Isolasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap pada karyawan dari kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena itu dilakukan :
- Pemakaian isolasi pada alat-alat yang menimbulkan panas seperti reaktor, exchanger, kolom distilasi dan lain-lain. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi pekerjaan.
- Pemasangan isolasi pada kabel instrumen, kawat listrik dan perpipaan yang berada pada daerah yang panas , hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
G. Bangunan Pabrik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan pabrik adalah :
- Bangunan-bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu suar (mercu suar).
(61)
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII - 12
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
VII.2.3. Bahaya Karena Bahan Kimia
Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia seperti bahan-bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya.
Cara lainnya adalah memberikan tanda-tanda atau gambar-gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat-alat yang berbahaya, sehingga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal-hal tersebut diatas, usaha-usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal-hal seperti:
1. Di dalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang merokok.
2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu yang alasnya mengandung logam.
3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang memasuki daerah proses diharuskan mengenakan topi pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan barang-barang dari atas.
4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya, maka harus disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah dan sarung tangan yang harus dikenakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(62)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII - 117
BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
VIII.1. Lokasi Pabrik
Dalam perencanaan suatu pabrik, penentuan lokasi suatu pabrik merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan suatu pabrik. Penentuan ini juga ditinjau dari segi ekonomis yaitu berdasarkan pada “ Return On Investment “ , yang merupakan persentase pengembalian modal tiap tahun.
Daerah operasi ditentukan oleh faktor utama, sedangkan tepatnya lokasi pabrik yang dipilih ditentukan oleh faktor-faktor khusus. Setelah mempelajari dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi tersebut, maka pabrik yang direncanakan ini didirikan di daerah Gresik. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut karena dengan mempertimbangkan faktor-faktor utama dan faktor-faktor khusus.
VIII.1.1. Faktor Utama
Faktor utama meliputi :
a. Bahan Baku
Persediaan bahan baku dalam suatu pabrik adalah merupakan salah satu faktor penentuan dalam memilih lokasi pabrik yang tepat. Dalam hal ini bahan baku yang digunakan berasal dari produk lokal dalam negeri. Bahan baku yang digunakan dapat diperoleh di gresik dan sekitarnya.
b. Pemasaran
Dengan melihat pangsa pasar yang prospektif maka produk ini bisa dikatakan memenuhi pangsa pasar tersebut. Distribusi dan pemasaran dari produk
(63)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII -
---
Pra Rencana Pabrik Agar-agar
118
dapat dilakukan melalui kota Surabaya dimana segala fasilitas telah tersedia karena kedudukan Surabaya sebagai Ibukota Propinsi Jawa Timur.
c. Tenaga Listrik dan Bahan Bakar
Agar produksi dari pabrik ini tidak bergantung pada supply listrik dari PLN dan untuk menghemat beaya, maka didirikan unit-unit pembangkit listrik sendiri, sehingga PLN digunakan apabila pabrik tidak beroperasi dan apabila generator ada kerusakan. Dengan demikian pabrik diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Bahan bakar untuk pabrik ini mudah diperoleh dari Pertamina.
d. Persediaan Air
Air merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu Industri Kimia. Dalam hal ini air digunakan sebagai sanitasi, pencegahan bahaya kebakaran , media pendingin , steam serta untuk air proses. Selama pabrik beroperasi, kebutuhan air relatif cukup banyak, maka untuk memenuhi kebutuhan air tersebut diambil air sungai yang letaknya tidak jauh dari lokasi pabrik dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu. Mengingat lokasi pabrik ini direncanakan dekat dengan aliran sungai, maka persoalan penyediaan air tidak akan mengalami kesulitan.
e. Iklim dan Cuaca
Keadaan iklim dan cuaca didaerah lokasi pabrik pada umumnya baik, tidak terjadi angin ribut, gempa bumi maupun banjir.
VIII.1.2. Faktor Khusus
Faktor-faktor khusus meliputi :
a. Transportasi
Salah satu faktor khusus yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pabrik adalah faktor Transportasi, baik untuk bahan baku maupun untuk
produk-Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(64)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII - 119
produk yang dihasilkan. Masalah transportasi tidak mengalami kesulitan karena tersedianya sarana perhubungan yang baik. Fasilitas pengangkutan darat dapat dipenuhi dengan adanya jalan raya yang dilalui oleh kendaraan yang bermuatan berat dan fasilitas pengangkutan laut dapat dipenuhi dengan tersedianya pelabuhan laut baik di sekitar. Untuk transportasi udara dapat dipenuhi melalui bandara udara di Surabaya.
b. Buangan Pabrik
Dalam hal ini, buangan pabrik tidak menimbulkan persoalan yang penting, karena pabrik ini tidak membuang sisa-sisa proses produksi yang mengandung bahan yang berbahaya karena air buangan pabrik telah mengalami pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan penerima air buangan.
c. Tenaga Kerja
Umumnya tenaga kerja dapat dengan mudah dipenuhi dari daerah sekitar lokasi pabrik dengan ongkos buruh yang cukup murah dan hal ini merupakan langkah positif untuk mengurangi angka pengangguran.
d. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah
Menurut Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah, daerah lokasi pabrik merupakan daerah kawasan industri.
e. Karakteristik dari lokasi
Struktur tanah cukup baik dan juga daya dukung terhadap pondasi bangunan pabrik dan pondasi jalan.
f. Faktor lingkungan sekitar pabrik
Menurut pengamatan, tidak ada pertentangan dari penduduk sekitarnya dalam pendirian pabrik baru mengingat daerah tersebut merupakan daerah
(65)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII -
---
Pra Rencana Pabrik Agar-agar
120
industri. Selain itu fasilitas perumahan, pendidikan, kesehatan dan tempat peribadatan sudah tersedia di daerah tersebut.
Berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan faktor-faktor tersebut diatas, maka pemilihan lokasi pabrik cukup memenuhi persyaratan.
VIII.2. Tata letak pabrik
Dasar perencanaan tata letak pabrik harus diatur sehingga didapatkan : a. Konstruksi yang efisien.
b. Pemeliharaan yang ekonomis. c. Operasi yang baik.
d. Dapat menimbulkan kegairahan kerja dan menjamin keselamatan kerja yang tinggi.
Untuk mendapatkan tata letak pabrik yang baik harus dipertimbangkan beberapa faktor, yaitu :
a. Tiap-tiap alat diberikan ruang yang cukup luas agar memudahkan pemeliharaannya.
b. Setiap alat disusun berurutan menurut fungsi masing-masing sehingga tidak menyulitkan aliran proses.
c. Untuk daerah yang mudah menimbulkan kebakaran ditempatkan alat pemadam kebakaran.
d. Alat kontrol yang ditempatkan pada posisi yang mudah diawasi oleh operator.
e. Tersedianya tanah atau areal untuk perluassan pabrik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(66)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII - 121
Dalam pertimbangan pada prinsipnya perlu dipikirkan mengenai biaya instalasi yang rendah dan sistem menejemen yang efisien. Tata letak pabrik dibagi dalam beberapa daerah utama, yaitu :
VIII.2.1. Daerah proses
Daerah ini merupakan tempat proses. Penyusunan perencanaan tata letak peralatan berdasarkan aliran proses. Daerah proses diletakkan ditengah-tengah pabrik, sehingga memudahklan supply bahan baku dari gudang persediaan dan pengiriman produk kedaerah penyimpanan, serta memudahkan pengawasan dan perbaikan alat-alat.
VIII.2.2. Daerah penyimpanan ( Storage Area )
Daerah ini merupakan tempat penyimpanan hasil produksi yang pada umumnya dimasukkan kedalam tangki atau drum yang sudah siap dipasarkan.
VIII.2.3. Daerah pemeliharaan pabrik dan bangunan
Daerah ini merupakan tempat melakukan kegiatan perbaikan dan perawatan peralatan, terdiri dari beberapa bengkel untuk melayani permintaan perbaikan dari pabrik dan bangunan.
VIII.2.4. Daerah utilitas
Daerah ini merupakan tempat penyediaan keperluan pabrik yang berhubungan dengan utilitas yaitu air, steam, brine dan listrik.
(67)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII -
---
Pra Rencana Pabrik Agar-agar
122
VIII.2.5. Daerah Administrasi
Merupakan pusat dari semua kegiatan administrasi pabrik dalam mengatur operasi pabrik serta kegiatan-kegiatan lainnya.
VIII.2.6. Daerah Perluasan
Digunakan untuk persiapan jika pabrik mengadakan perluasan dimasa yang akan datang. Daerah perluasan ini terletak dibagian belakang pabrik.
VIII.2.7. Plant Service
Plant Service meliputi bengkel, kantin umum dan fasilitas
kesehatan/poliklinik. Bangunan-bangunan ini harus ditempatkan sebaik mungkin sehingga memungkinkan terjadinya efisiensi yang maksimum.
VIII.2.8. Jalan Raya
Untuk memudahkan pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi, maka perlu diperhatikan masalah transportasi. Salah satu sarana
transportasi yang utama adalah jalan raya.
Setelah memperhatikan faktor-faktor diatas, maka disediakan tanah seluas 20.000 m2 dengan ukuran 100 m x 200 m . Pembagian luas pabrik diperkirakan sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(68)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII - 123
Tabel VIII.1. Pembagian Luas Pabrik
No. BANGUNAN Ukuran, m m2 Jumlah Luas total
1 JALAN ASPAL 2.350 2.350
2 POS KEAMANAN 5 x 5 25 4 100 3 PARKIR 20 x 30 600 2 1.200 4 TAMAN 20 x 10 200 4 800 5 TIMBANGAN TRUK 10 x 10 100 1 100 6 PEMADAM KEBAKARAN 10 x 10 100 2 200 7 BENGKEL 15 x 15 225 1 225 8 KANTOR 30 x 40 1.200 1 1.200 9 PERPUSTAKAAN 25 x 20 500 1 500 10 KANTIN 15 x 15 225 1 225 11 POLIKLINIK 10 x 10 100 1 100 12 MUSHOLA 30 x 30 900 1 900 13 RUANG PROSES 60 x 60 3.600 1 3.600 14 RUANG CONTROL 10 x 10 100 1 100 15 LABORATORIUM 25 x 25 625 1 625 16 UNIT PENGOLAHAN AIR 30 x 30 900 1 900 17 UNIT PEMBANGKIT
LISTRIK 25 x 20 500 1 500 18 UNIT BOILER 25 x 20 500 1 500 19 STORAGE PRODUK 25 x 25 625 1 625 20 STORAGE BAHAN BAKU 25 x 25 625 1 625 21 GUDANG 25 x 25 625 1 625 22 UTILITAS 20 x 20 400 1 400 23 DAERAH PERLUASAN 60 x 60 3.600 1 3.600
Total 18.625 20.000
Luas Bangunan Gedung
= (2) + (3) + (5) + (6) + (7) + (8) + (9) + (10) + (11) + (12) = 4.750 m2
Luas Bangunan Pabrik
= (13) + (14) + (15) + (16) + (17) + (18) + (19) + (20) + (21) + (22) = 8.500 m2
(69)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII -
---
Pra Rencana Pabrik Agar-agar
124
3
4
5
7
12
15
16
17
18
19
20
21
22
23
2
4
4 4
6
14
3
6
8
9
10
11
13
2
2
2
S
k
al
a = 1 :
100
Gambar VIII.1. Lay Out Pabrik
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(70)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII - 125
KETERANGAN GAMBAR :
....
No. JENIS BANGUNAN Ukuran, ( m ) Luas, ( m2 )
2 POS KEAMANAN 5 x 5 25
3 PARKIR 20 x 30 600
4 TAMAN 20 x 10 200
5 TIMBANGAN TRUK 10 x 10 100
6 PEMADAM KEBAKARAN 10 x 10 100
7 BENGKEL 15 x 15 225
8 KANTOR 30 x 40 1.200
9 PERPUSTAKAAN 25 x 20 500
10 KANTIN 15 x 15 225
11 POLIKLINIK 10 x 10 100
12 MUSHOLA 30 x 30 900
13 RUANG PROSES 60 x 60 3.600
14 RUANG CONTROL 10 x 10 100
15 LABORATORIUM 25 x 25 625
16 UNIT PENGOLAHAN AIR 30 x 30 900
17 UNIT PEMBANGKIT LISTRIK 25 x 20 500
18 UNIT BOILER 25 x 20 500
19 STORAGE PRODUK 25 x 25 625
20 STORAGE BAHAN BAKU 25 x 25 625
21 GUDANG 25 x 25 625
22 UTILITAS 20 x 20 400
(71)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII -
---
Pra Rencana Pabrik Agar-agar
126
Gambar IX.3. Lay Out Peralatan Pabrik
F-320
H-220
Ruang
Control
F-110
F-110
F-110
F-110
X-130
F-120
H
210
F-211
C
140
B-230
E-240
C
250
F330
F330
F330
F330
F310
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
(72)
Lokasi dan Tata Letak Pabrik --- VIII - 127
KETERANGAN :
No Nama Alat Kode Alat Jumlah
Peralatan Proses
1 BELT CONVEYOR J-112 1
2 TANGKI MULTI I H-113 1
3 POMPA L-116 1
4 SCREW CONVEYOR J-114 2
5 CUTTER C-123 1
6 BELT CONVEYOR J-118 1
7 BELT CONVEYOR J-124 1
8 BUCKET ELEVATOR J-119 1
9 TANGKI PENGENCER NaOH M-121 1
10 POMPA L-122 1
11 SCREW CONVEYOR J-211 1
12 TANGKI PENCUCI H-221 1
13 SCREW
CONVEYOR J-222 1
14 BUCKET ELEVATOR J-223 1
15 HOT EKSTRAKSI H-310 3
16 POMPA L-311 1
17 ROTARY DRUM VACUM
FILTER H-312 1
18 POMPA L-314 1
19 COOLING
CONVEYOR E-316 1
20 HAMMER MILL C-317 1
21 SCREW
CONVEYOR J-318 1
22 SCREW
CONVEYOR J-320 1
23 ROTARY
DRYER B-321 1
24 BLOWER
UDARA G-322 1
25 BELT CONVEYOR J-325 1
26 BUCKET
ELEVATOR J-326 1
27 BALL MILL C-328 1
28 SCREEN H-329 1
(1)
XII - 1
BAB XII
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri akan Agar-agar, Indonesia masih mengimpor agar-agar dari beberapa negara. Di lain pihak, Indonesia mempunyai bahan baku yang tersedia. Sehingga pendirian pabrik agar-agar dengan mempunyai masa depan yang baik.
XII.1. Pembahasan
Untuk mendapatkan kelayakan bahwa pra rencana pabrik ini, maka perlu ditinjau dari beberapa faktor , antara lain :
Pasar
Kebutuhan dalam negeri akan agar-agar yang selama ini masih diimpor, hal ini akan menguntungkan dalam segi pangsa pasar dalam negeri. Karena bahan dasarnya yang dapat diperoleh secara mudah di dalam negeri di Indonesia. Sehingga keadaan tersebut akan mampu menjadi modal dalam persaingan internasional dan persaingan domestik.
Lokasi
Lokasi pabrik terletak di daerah Industri yaitu Manyar, Gresik. Lokasi ini dekat dengan bahan baku. Hal ini akan memudahkan dalam transportasi bahan baku maupun produk. Maka pemilihan lokasi di daerah Gresik dapat diterima. Teknis
Peralatan yang digunakan dalam pra rencana ini sebagian besar merupakan peralatan standar yang umum digunakan dan mudah didapat. Sehingga masalah pemeliharaan alat serta pengoperasiannya tidak mengalami kesulitan.
(2)
XII - 2
Analisa Ekonomi :
* Massa Konstruksi : 2 Tahun
* Umur Pabrik : 10 Tahun
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 287.873.625.212 * Working Capital Investment (WCI) : Rp. 172.256.892.321 * Total Capital Investment (TCI) : Rp. 460.130.517.533 * Biaya Bahan Baku (1 tahun) :Rp.197.082.707.855
* Internal Rate of Return : 21%
* Rate On Investment : 30%
* Pay Out Periode : 4 Tahun
* Break Even Point (BEP) : 28%
XII.2. Kesimpulan
Dengan melihat berbagai pertimbangan serta perhitungan yang telah dilakukan, maka pendirian pabrik agar-agar didaerah industri Gresik secara teknis dan ekonomis layak untuk didirikan. Adapun rincian pra rencana pabrik agar-agar yang dimaksud adalah sebagai berikut :
* Kapasitas : 35.000 ton/tahun
* Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas * Sistem Organisasi : Garis dan Staff
* Jumlah Karyawan : 100 orang
* Sistem Operasi : Continuous
* Waktu Operasi : 330 hari/tahun
(3)
XII -
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan proses A lkali T reatment
1
BAB XII
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri akan Agar-agar, Indonesia masih mengimpor agar-agar dari beberapa negara. Di lain pihak, Indonesia mempunyai bahan baku yang tersedia. Sehingga pendirian pabrik agar-agar dengan mempunyai masa depan yang baik.
XII.1. Pembahasan
Untuk mendapatkan kelayakan bahwa pra rencana pabrik ini, maka perlu ditinjau dari beberapa faktor , antara lain :
Pasar
Kebutuhan dalam negeri akan agar-agar yang selama ini masih diimpor, hal ini akan menguntungkan dalam segi pangsa pasar dalam negeri. Karena bahan dasarnya yang dapat diperoleh secara mudah di dalam negeri di Indonesia. Sehingga keadaan tersebut akan mampu menjadi modal dalam persaingan internasional dan persaingan domestik.
Lokasi
Lokasi pabrik terletak di daerah Industri yaitu Manyar, Gresik. Lokasi ini dekat dengan bahan baku. Hal ini akan memudahkan dalam transportasi bahan baku maupun produk. Maka pemilihan lokasi di daerah Gresik dapat diterima.
Teknis
Peralatan yang digunakan dalam pra rencana ini sebagian besar merupakan peralatan standar yang umum digunakan dan mudah didapat. Sehingga masalah pemeliharaan alat serta pengoperasiannya tidak mengalami kesulitan.
(4)
Pembahasan dan Kesimpulan XII -
Pabrik A gar dari Rumput Laut Gracillaria Spp. Dengan Proses A lkali T reatment
2
Analisa Ekonomi :
* Massa Konstruksi : 2 Tahun
* Umur Pabrik : 10 Tahun
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 287.873.625.212
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 172.256.892.321
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 460.130.517.533
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) :Rp.197.082.707.855
* Internal Rate of Return : 21%
* Rate On Investment : 30%
* Pay Out Periode : 4 Tahun
* Break Even Point (BEP) : 28%
XII.2. Kesimpulan
Dengan melihat berbagai pertimbangan serta perhitungan yang telah dilakukan, maka pendirian pabrik agar-agar didaerah industri Gresik secara teknis dan ekonomis layak untuk didirikan. Adapun rincian pra rencana pabrik agar-agar yang dimaksud adalah sebagai berikut :
* Kapasitas : 35.000 ton/tahun
* Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas * Sistem Organisasi : Garis dan Staff
* Jumlah Karyawan : 100 orang
* Sistem Operasi : Continuous
* Waktu Operasi : 330 hari/tahun
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Brownell, L. E and Young, E. H, Process Equipment Design, John Willey and Sons inc. New York, 1959.
Dean John, A, Lange’s Handbook Chemistry thirteenth edition, Mc. Graw Hill Book Company, Singapore, 1985.
Geankoplis, C. J, Transport Process and Unit Operation second edition, Allyn and Bacon inc. Boston, 1983.
Hesse, H. C, and Rushton, J. H, Process Equipment Design, D. Van Norstrand Company, New Jersey.
Himmeblau, D. M, Basic and Principles and Calculation in Chemical
Engineering fourth edition, Prestice Hall Inc. Englewood Clift, New York, 1962.
Hougen, O. A. and Watson, K. M., Chemical Process Principles, 2nd ed. John Willey and sons Inc. New York, 1954.
Joshi , MV. ,Process Equipment Design, Second Edition, Mcmilian India Limited, New Delhi, 1981.
Kern, D. Q. Process Heat Transfer, International edition, Mc. Graw Hill Company, Singapore, 1965.
Ludwig, E. E. Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants, 2th ed. Gulf Publishing, Co., Houston, Texas, 1977.
Mc. Cabe, W. L., and Smith, J. H., Unit Operation of Chemical Engineering, 4rd ed. Mc. Graw Hill Company, Singapore, 1976.
Perry, J. h. Perry’s Chemical Engineering Handbook, 6th ed. Mc Graw Hill Company, Tokyo.
Perry, J. h. Perry’s Chemical Engineering Handbook, 3th ed. Mc Graw Hill Company, Tokyo.
Peters, M. S. and Klaus Timmerhaus, Plant Design and Economic for Chemical Engineering, 4th ed. Mc. Graw Hill Company, Singapore, 1987.
Peters, M. S. and Klaus Timmerhaus, Plant Design and Economic for Chemical Engineering, 5th ed. Mc. Graw Hill Company, Singapore, 2003.
(6)
Severn, W.H., 1954, Steam, Air and Gas Power, 5th ed., John Wiley & Sons, Inc., New York.
Ulrich, G. D., A Guide to chemical Engineering Process Design and
Economics, John Willey and Sons Inc., New York, 1984. www.matche.com
www.fao.org