PENGARUH STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRU
PENGARUH STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRUE OR FALSE
STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PASAMAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KAB. PASAMAN BARAT
**Siska Hardiana*, Zulfitri Aima**, Lita Lovia
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR,
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
Abstrak
Pemahaman konsep matematis siswa yang relatif rendah adalah hal yang
mendasari dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan strategi belajar aktif tipe
True or False Statemen lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa
dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas XI SMAN 1 Pasaman
Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen,
dengan rancangan random terhadap subjek. Populasi penelitian siswa kelas
XI IPA SMPN 1 Pasaman Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diambil secara
acak, kelas XI IPA3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA4 sebagai kelas
kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep matematis
dengan reabilitasnya r11 = 0,896. Teknik analisis data menggunakan uji Mannwhitney, diperoleh Z hitung =−0,17 dan Z tabel =0,5675 , karena Z hitung > Z tabel Sehingga
hipotesis penelitian diterima pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan strategi belajar
akti tipe True Or False Statement lebih baik daripada pemahaman konsep
matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: pemahamahaman konsep matematis, True Or False Statement
PENDAHULUAN
mernyebabkan
Matematika merupakan ilmu
matematika
pendidikan
haruslah
ditingkatkan
pengetahuan yang sangat berperan
seejak
penting dalam perkembangan ilmu
matematika dapat dikatakan sebagai
pengetahuan
landasan bagi perkembangan ilmu
karena
dalam
dini.
mutu
Oleh
pengetahuan
ilmu pengetahuan lain seperti teknik,
matematika juga salah satu mata
bidang sosial, ekonomi, dan alam.
pelajaran penentu kelulusan siswa
Matematika memiliki struktur dan
pada Ujian Nasional.
keterkaitan yang kuat dan jelas antar
Pembelajaran
kenyataan
ini
yang
teknologi
itu,
matematika terdapat konsep-konsep
konsepnya,
dan
karena
dan
matematika
diharapkan berjalan sesuai dengan
tujuan, yaitu adanya pemahaman
dan orangnya cendrung sama, pada
konsep bagi siswa. Pemahaman itu
saat diberikan soal-soal latihan yang
tidak hanya untuk memenuhi tujuan
berbeda dengan contoh yang telah
pembelajaran
diberikan siswa mengalami kesulitan
saja
melainkan
diharapkan dapat bermanfaat bagi
untuk menyelesaikanya.
siswa sendiri dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan
observasi
yang
dilakukan di kelas XI IPA SMAN 1
Pasaman diperoleh informasi bahwa
aktivitas
yang
terjadi
selama
pembelajaran matematika cenderung
berlangsung satu arah yaitu dari guru
ke siswa. Kurangnya minat siswa
untuk bertanya, kurangnya motivasi
siswa untuk aktif mengemukakan ideide kreatif sehingga siswa kurang
aktif dalam pembelajaran dan siswa
hanya hafal namun kurang memahami
konsep-konsep dari pelajaran yang
diberikan sehingga siswa kurang bisa
merumuskan
konsep-konsep
yang
dipelajari. Saat diberikan tugas oleh
guru
tidak
semua
mengerjakannya,
siswa
kebanyakan
serius
dari
siswa hanya mengandalkan teman
yang pandai, dengan kata lain pada
umumnya siswa kurang termotivasi
dan
bertanggung
jawab
dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Pada saat guru mengajukan
pertanyaan hanya beberapa orang
siswa saja yang berusaha menjawab
Selanjutnya
dari
hasil
wawancara dengan salah seorang
guru matematika SMAN 1 Pasaman
diperoleh informasi, siswa kurang
berminat dalam mengikuti pelajaran
matematika. Berdasarkan informasi
yang diperoleh siswa menganggap
matematika
merupakan
pelajaran
yang sulit dan membosankan. Selain
itu juga siswa menganggap pelajaran
matematika
yang
merupakan
menakutkan.
pelajaran
Siswa
lebih
cendrung menghapal rumus-rumus
dan konsep-konsep matematis yang
diberikan guru daripada berusaha
menemukan dan memahami rumusrumus dan konsep-konsep matematis
tersebut.
Berdasarkan permasalahan di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
pemahaman konsep matematis siswa
kelas XI SMAN 1 Pasaman relatif
rendah.
Pemahaman
merupakan
mengidentifikasi,
konsep
suatu
proses
memahami,
memberi contoh atau non contoh
suatu
objek
persoalan,
dan
mengadakan
analisa
terhadap
bahwa hasil belajar siswa dengan
permasalahan
untuk
kemudian
menggunakan strategi true or false
ditransformasikan
kedalam
model
matematika (Shadiq, 2009: 13).
statement
lebih
baik
dari
pada
pembelajaran konvensional.
Salah satu cara yang dapat
METODE PENELITIAN
dilakukan agar pemahaman konsep
Penelitian
ini
adalah
eksperimen
dengan
matematis siswa meningkat adalah
penelitian
dengan menggunakan strategi belajar
rancangan random terhadap subjek.
aktif tipe True Or False Statement.
Populasi penelitian adalah seluruh
Tipe ini merupakan salah satu strategi
siswa kelas
dalam pembelajaran aktif yang dapat
Pasaman Tahun Pelajaran 2012/2013.
menstimulasi
siswa
Sampel diambil secara acak, kelas XI
yang
IPA3 sebagai kelas eksperimen dan
terhadap
keterlibatan
materi
pelajaran
diberikan. Strategi ini merupakan
aktifitas
kolaboratif
yang
XI
IPA
SMAN
1
kelas XI IPA4 sebagai kelas kontrol.
dapat
Variabel bebas pada penelitian
mengajak siswa untuk terlibat dalam
ini adalah penerapan strategi True Or
materi
False
pembelajaran
berlangsung
(Zaini, 2002: 24).
eksperimen
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
konsep
apakah
matematis
Statement
pemahama
siswa
dengan
pada
dan
kelas
pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol, dan
variable
terikatnya
kemampuan
pemahaman
adalah
konsep
strategi belajar aktif tipe True Or
matematis siswa. Instrumen dalam
False Statement lebih baik daripada
penelitian ini adalah tes pemahaman
pemahaman konsep matematis siswa
konsep matematis siswa dalam bentuk
kelas XI IPA SMAN 1 Pasaman.
esai dengan r11 = 0,896.
Penelitian yang relevan dengan
HASIL PENELITIAN
penelitian ini adalah penelitian Rici
Berdasarkan hasil tes akhir
Efriani Putri (2010) dengan judul
yang dilakukan pada kedua kelas
Penerapan Strategi True or False
sampel,
Statement
pembelajaran
pemahaman konsep matematis siswa
matematika siswa kelas VIII SMPN
yang dapat dilihat pada Tabel 1
22 Padang. Kesimpulan yang didapat
berikut:
dalam
diperoleh
data
tentang
Tabel 1. Analisa Pemahaman
Konsep Kelas Sampel
Kelas
S
Xmaks Xmin
X´
Sampel
Eksperimen
Kontrol
86,83 13,59 100
76,75 15,65 100
56
50
berdistribusi normal maka, uji yang
digunakan adalah uji statistik NonParametrik yaitu Mann Whitney.
Berdasarkan
Pada Tabel 1 dapat dilihat
Uji
Mann
Whitney diperoleh Zhitung = -0,17 dan
bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas
Ztabel =0,5675 ,
z h itung> Z tabel
eksperimen lebih tinggi dari nilai
maka maka hipotesis diterima dengan
rata-rata kelas kontrol, dan simpangan
taraf nyata 0,05
karena
baku kelas eksperimen lebih tinggi
Jadi dapat disimpulkan bahwa
dari simpangan baku kelas kontrol.
pemahaman konsep matematis siswa
Hal
kelas
dengan menerapkan strategi belajar
eksperimen memiliki nilai yang lebih
aktif tipe True Or False Statement
beragam dari kelas kontrol.
lebih baik dari pada pemahaman
ini
berarti
bahwa
Untuk mengambil kesimpulan
konsep
matematis
dari penelitian ini maka dilakukan uji
menerapkan
hipotesis.
konvensional.
terlebih
Sebelum
dahulu
uji
hipotesis
dilakukan
uji
siswa
dengan
pembelajaran
PEMBAHASAN
normalitas kedua sampel.
Berdasarkan tes akhir dan
Tabel 2. Nilai Lo dan Ltabel Masingmasing Kelas SMAN 1
Pasaman
No
Kelas
Lo
Ltabel
1. Eksperimen 0,166 0,137
0
0
2.
Kontrol
0,151 0,134
5
0
Berdasarkan Tabel 2 dapat
analisa data yag dilakukan pada kedua
dilihat bahwa L0 > Ltabel. Jadi dapat
konvensional. Hal ini dapat dilihat
disimpulkan
dari rata-rata tes akhir yang diikuti
bahwa
data
tidak
berdistribusi normal dengan taraf
kelas
sampel
terlihat
bahwa
pemahaman konsep matematis siswa
dengan strategi belajar aktif tipe True
Or
False
daripada
Statement
pemahaman
lebih
baik
konsep
matematis siswa dengan pembelajaran
kedua kelas sampel.
Gambaran
Proses
nyata 0,05. Setelah dilakukan uji
pembelajaran pada kelas eksperimen
normalitas dan didapat sampel tidak
sesuai
dengan
tahap-tahap
pelaksanaan
strategi
pembelajaran
Pada
kelas
kontrol
aktif tipe true or false statement
pembelajaran
dilakukan
secara
(Silberman:
guru
konvensional.
Dalam
proses
menjelaskan materi pelajaran dan
pembelajaran
siswa
kurang
memberikan contoh soal. Setelah
termotivasi untuk mengerjakan soal
guru
guru
yang diberikan, ini disebabkan karena
memberikan kartu pernyataan pada
sebagian besar mereka kurang tertarik
tiap siswa dan menjelaskan kegunaan
dengan proses pembelajaran yang
kartu
berlangsung,
111),
yaitu
menjelaskan
tersebut,
diperintahkan
materi,
kemudian
untuk
siswa
sehingga
pada
saat
menemukan
diberikan tes akhir sebagian besar
jawaban dari kartu tersebut, setelah
siswa tidak bisa mengerjakannya
itu siswa diberikan kesempatan untuk
dengan baik.
mempertanggungjawabkan
KESIMPULAN
hasil
pekerjaanya dan siswa yang bisa
mempertangung
jawabkan
Berdasarkan hasil analisis data
dan
pembahasan
yang
telah
pekerjannya di depan kelas diberikan
dikemukakan maka dapat diambil
skor sebagai umpan balik terhadap
kesimpulan
siswa. Hal ini memotivasi siswa
konsep
dalam belajar sehingga siswa tidak
menerapkan strategi belajar aktif tipe
merasa bosan dan pemahaman konsep
True Or False Statement lebih baik
siswa pun dapat meningkat.. Pada
daripada
saat diberikan tes akhir sebagian
matematis siswa dengan menerapkan
besar siswa di kelas eksperimen
pembelajaran konvensional.
sudah bisa mengerjakan soal dengan
DAFTAR RUJUKAN
baik.
Mereka
sudah
objek
sifat-sifat
tertentu
konsepnya,
dan
menurut
berdasarkan
mengaplikasikan
konsep dan algoritma kepemecahan
masalah.
matematis
pemahaman
siswa
pemahaman
dengan
konsep
mampu
menyatakan ulang sebuah konsep,
mengklasifikasikan
bahwa
Efriani, Rici. (2010). Penerapan
Strategi True or False
Statement
Dalam
Pembelajaran
Matematika
Siswa Kelas VII SMPN 22
Padang.
Skripsi
tidak
diterbitkan: STKIP PGRI
Sumatra Barat.
Santoso, Singgih. (2010). Satatistik
Non Parametrik. Jakarta. PT
Elex Media.
Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran
Matematika.
Yogyakarta:
Depdiknas.
Silberman, L. Melvin.2007. Active
Learning: 101 Cara Belajar
Siswa Aktif. Bandung:Nusa
Media.
Zaini,
Hisyam. (2002). Strategi
Pembelajaran
Aktif
di
Perguruan
Tinggi.
Yogyakarta: IAIN Sunan
Kalijaga.
STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PASAMAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KAB. PASAMAN BARAT
**Siska Hardiana*, Zulfitri Aima**, Lita Lovia
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR,
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
Abstrak
Pemahaman konsep matematis siswa yang relatif rendah adalah hal yang
mendasari dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan strategi belajar aktif tipe
True or False Statemen lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa
dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas XI SMAN 1 Pasaman
Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen,
dengan rancangan random terhadap subjek. Populasi penelitian siswa kelas
XI IPA SMPN 1 Pasaman Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diambil secara
acak, kelas XI IPA3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA4 sebagai kelas
kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep matematis
dengan reabilitasnya r11 = 0,896. Teknik analisis data menggunakan uji Mannwhitney, diperoleh Z hitung =−0,17 dan Z tabel =0,5675 , karena Z hitung > Z tabel Sehingga
hipotesis penelitian diterima pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan strategi belajar
akti tipe True Or False Statement lebih baik daripada pemahaman konsep
matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: pemahamahaman konsep matematis, True Or False Statement
PENDAHULUAN
mernyebabkan
Matematika merupakan ilmu
matematika
pendidikan
haruslah
ditingkatkan
pengetahuan yang sangat berperan
seejak
penting dalam perkembangan ilmu
matematika dapat dikatakan sebagai
pengetahuan
landasan bagi perkembangan ilmu
karena
dalam
dini.
mutu
Oleh
pengetahuan
ilmu pengetahuan lain seperti teknik,
matematika juga salah satu mata
bidang sosial, ekonomi, dan alam.
pelajaran penentu kelulusan siswa
Matematika memiliki struktur dan
pada Ujian Nasional.
keterkaitan yang kuat dan jelas antar
Pembelajaran
kenyataan
ini
yang
teknologi
itu,
matematika terdapat konsep-konsep
konsepnya,
dan
karena
dan
matematika
diharapkan berjalan sesuai dengan
tujuan, yaitu adanya pemahaman
dan orangnya cendrung sama, pada
konsep bagi siswa. Pemahaman itu
saat diberikan soal-soal latihan yang
tidak hanya untuk memenuhi tujuan
berbeda dengan contoh yang telah
pembelajaran
diberikan siswa mengalami kesulitan
saja
melainkan
diharapkan dapat bermanfaat bagi
untuk menyelesaikanya.
siswa sendiri dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan
observasi
yang
dilakukan di kelas XI IPA SMAN 1
Pasaman diperoleh informasi bahwa
aktivitas
yang
terjadi
selama
pembelajaran matematika cenderung
berlangsung satu arah yaitu dari guru
ke siswa. Kurangnya minat siswa
untuk bertanya, kurangnya motivasi
siswa untuk aktif mengemukakan ideide kreatif sehingga siswa kurang
aktif dalam pembelajaran dan siswa
hanya hafal namun kurang memahami
konsep-konsep dari pelajaran yang
diberikan sehingga siswa kurang bisa
merumuskan
konsep-konsep
yang
dipelajari. Saat diberikan tugas oleh
guru
tidak
semua
mengerjakannya,
siswa
kebanyakan
serius
dari
siswa hanya mengandalkan teman
yang pandai, dengan kata lain pada
umumnya siswa kurang termotivasi
dan
bertanggung
jawab
dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Pada saat guru mengajukan
pertanyaan hanya beberapa orang
siswa saja yang berusaha menjawab
Selanjutnya
dari
hasil
wawancara dengan salah seorang
guru matematika SMAN 1 Pasaman
diperoleh informasi, siswa kurang
berminat dalam mengikuti pelajaran
matematika. Berdasarkan informasi
yang diperoleh siswa menganggap
matematika
merupakan
pelajaran
yang sulit dan membosankan. Selain
itu juga siswa menganggap pelajaran
matematika
yang
merupakan
menakutkan.
pelajaran
Siswa
lebih
cendrung menghapal rumus-rumus
dan konsep-konsep matematis yang
diberikan guru daripada berusaha
menemukan dan memahami rumusrumus dan konsep-konsep matematis
tersebut.
Berdasarkan permasalahan di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
pemahaman konsep matematis siswa
kelas XI SMAN 1 Pasaman relatif
rendah.
Pemahaman
merupakan
mengidentifikasi,
konsep
suatu
proses
memahami,
memberi contoh atau non contoh
suatu
objek
persoalan,
dan
mengadakan
analisa
terhadap
bahwa hasil belajar siswa dengan
permasalahan
untuk
kemudian
menggunakan strategi true or false
ditransformasikan
kedalam
model
matematika (Shadiq, 2009: 13).
statement
lebih
baik
dari
pada
pembelajaran konvensional.
Salah satu cara yang dapat
METODE PENELITIAN
dilakukan agar pemahaman konsep
Penelitian
ini
adalah
eksperimen
dengan
matematis siswa meningkat adalah
penelitian
dengan menggunakan strategi belajar
rancangan random terhadap subjek.
aktif tipe True Or False Statement.
Populasi penelitian adalah seluruh
Tipe ini merupakan salah satu strategi
siswa kelas
dalam pembelajaran aktif yang dapat
Pasaman Tahun Pelajaran 2012/2013.
menstimulasi
siswa
Sampel diambil secara acak, kelas XI
yang
IPA3 sebagai kelas eksperimen dan
terhadap
keterlibatan
materi
pelajaran
diberikan. Strategi ini merupakan
aktifitas
kolaboratif
yang
XI
IPA
SMAN
1
kelas XI IPA4 sebagai kelas kontrol.
dapat
Variabel bebas pada penelitian
mengajak siswa untuk terlibat dalam
ini adalah penerapan strategi True Or
materi
False
pembelajaran
berlangsung
(Zaini, 2002: 24).
eksperimen
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
konsep
apakah
matematis
Statement
pemahama
siswa
dengan
pada
dan
kelas
pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol, dan
variable
terikatnya
kemampuan
pemahaman
adalah
konsep
strategi belajar aktif tipe True Or
matematis siswa. Instrumen dalam
False Statement lebih baik daripada
penelitian ini adalah tes pemahaman
pemahaman konsep matematis siswa
konsep matematis siswa dalam bentuk
kelas XI IPA SMAN 1 Pasaman.
esai dengan r11 = 0,896.
Penelitian yang relevan dengan
HASIL PENELITIAN
penelitian ini adalah penelitian Rici
Berdasarkan hasil tes akhir
Efriani Putri (2010) dengan judul
yang dilakukan pada kedua kelas
Penerapan Strategi True or False
sampel,
Statement
pembelajaran
pemahaman konsep matematis siswa
matematika siswa kelas VIII SMPN
yang dapat dilihat pada Tabel 1
22 Padang. Kesimpulan yang didapat
berikut:
dalam
diperoleh
data
tentang
Tabel 1. Analisa Pemahaman
Konsep Kelas Sampel
Kelas
S
Xmaks Xmin
X´
Sampel
Eksperimen
Kontrol
86,83 13,59 100
76,75 15,65 100
56
50
berdistribusi normal maka, uji yang
digunakan adalah uji statistik NonParametrik yaitu Mann Whitney.
Berdasarkan
Pada Tabel 1 dapat dilihat
Uji
Mann
Whitney diperoleh Zhitung = -0,17 dan
bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas
Ztabel =0,5675 ,
z h itung> Z tabel
eksperimen lebih tinggi dari nilai
maka maka hipotesis diterima dengan
rata-rata kelas kontrol, dan simpangan
taraf nyata 0,05
karena
baku kelas eksperimen lebih tinggi
Jadi dapat disimpulkan bahwa
dari simpangan baku kelas kontrol.
pemahaman konsep matematis siswa
Hal
kelas
dengan menerapkan strategi belajar
eksperimen memiliki nilai yang lebih
aktif tipe True Or False Statement
beragam dari kelas kontrol.
lebih baik dari pada pemahaman
ini
berarti
bahwa
Untuk mengambil kesimpulan
konsep
matematis
dari penelitian ini maka dilakukan uji
menerapkan
hipotesis.
konvensional.
terlebih
Sebelum
dahulu
uji
hipotesis
dilakukan
uji
siswa
dengan
pembelajaran
PEMBAHASAN
normalitas kedua sampel.
Berdasarkan tes akhir dan
Tabel 2. Nilai Lo dan Ltabel Masingmasing Kelas SMAN 1
Pasaman
No
Kelas
Lo
Ltabel
1. Eksperimen 0,166 0,137
0
0
2.
Kontrol
0,151 0,134
5
0
Berdasarkan Tabel 2 dapat
analisa data yag dilakukan pada kedua
dilihat bahwa L0 > Ltabel. Jadi dapat
konvensional. Hal ini dapat dilihat
disimpulkan
dari rata-rata tes akhir yang diikuti
bahwa
data
tidak
berdistribusi normal dengan taraf
kelas
sampel
terlihat
bahwa
pemahaman konsep matematis siswa
dengan strategi belajar aktif tipe True
Or
False
daripada
Statement
pemahaman
lebih
baik
konsep
matematis siswa dengan pembelajaran
kedua kelas sampel.
Gambaran
Proses
nyata 0,05. Setelah dilakukan uji
pembelajaran pada kelas eksperimen
normalitas dan didapat sampel tidak
sesuai
dengan
tahap-tahap
pelaksanaan
strategi
pembelajaran
Pada
kelas
kontrol
aktif tipe true or false statement
pembelajaran
dilakukan
secara
(Silberman:
guru
konvensional.
Dalam
proses
menjelaskan materi pelajaran dan
pembelajaran
siswa
kurang
memberikan contoh soal. Setelah
termotivasi untuk mengerjakan soal
guru
guru
yang diberikan, ini disebabkan karena
memberikan kartu pernyataan pada
sebagian besar mereka kurang tertarik
tiap siswa dan menjelaskan kegunaan
dengan proses pembelajaran yang
kartu
berlangsung,
111),
yaitu
menjelaskan
tersebut,
diperintahkan
materi,
kemudian
untuk
siswa
sehingga
pada
saat
menemukan
diberikan tes akhir sebagian besar
jawaban dari kartu tersebut, setelah
siswa tidak bisa mengerjakannya
itu siswa diberikan kesempatan untuk
dengan baik.
mempertanggungjawabkan
KESIMPULAN
hasil
pekerjaanya dan siswa yang bisa
mempertangung
jawabkan
Berdasarkan hasil analisis data
dan
pembahasan
yang
telah
pekerjannya di depan kelas diberikan
dikemukakan maka dapat diambil
skor sebagai umpan balik terhadap
kesimpulan
siswa. Hal ini memotivasi siswa
konsep
dalam belajar sehingga siswa tidak
menerapkan strategi belajar aktif tipe
merasa bosan dan pemahaman konsep
True Or False Statement lebih baik
siswa pun dapat meningkat.. Pada
daripada
saat diberikan tes akhir sebagian
matematis siswa dengan menerapkan
besar siswa di kelas eksperimen
pembelajaran konvensional.
sudah bisa mengerjakan soal dengan
DAFTAR RUJUKAN
baik.
Mereka
sudah
objek
sifat-sifat
tertentu
konsepnya,
dan
menurut
berdasarkan
mengaplikasikan
konsep dan algoritma kepemecahan
masalah.
matematis
pemahaman
siswa
pemahaman
dengan
konsep
mampu
menyatakan ulang sebuah konsep,
mengklasifikasikan
bahwa
Efriani, Rici. (2010). Penerapan
Strategi True or False
Statement
Dalam
Pembelajaran
Matematika
Siswa Kelas VII SMPN 22
Padang.
Skripsi
tidak
diterbitkan: STKIP PGRI
Sumatra Barat.
Santoso, Singgih. (2010). Satatistik
Non Parametrik. Jakarta. PT
Elex Media.
Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran
Matematika.
Yogyakarta:
Depdiknas.
Silberman, L. Melvin.2007. Active
Learning: 101 Cara Belajar
Siswa Aktif. Bandung:Nusa
Media.
Zaini,
Hisyam. (2002). Strategi
Pembelajaran
Aktif
di
Perguruan
Tinggi.
Yogyakarta: IAIN Sunan
Kalijaga.