BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Problem Based Learning Berbantuan Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N 5 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri 5 Sindurejo Kecamatan Toroh Semester II Tahun 2014/2015 dengan jumlah siswa

15 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, terlihat bahwa sumber belajar yang digunakan hanya satu sumber buku sehingga siswa kurang mengeksplorasi pengetahuannya, serta penggunaan model dan media pembelajaran yang masih kurang inovatif menyebabkan siswa kurang tertarik memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Selain itu siswa belum terbiasa bekerjasama dalam kelompok dan malu-malu saat bertanya. Data hasil perolehan nilai hasil belajar sebelum dilakukan tindakan disajikan dalam tabel 11 berikut ini.

Tabel 11

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Sebelum Tindakan

No

Ketuntasan

Jumlah Siswa

1 Tidak Tuntas

Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum tindakan yang mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 5 siswa atau 33,33%, sedangkan yang masih di bawah ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa atau dengan presentase sebesar 66,67%. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.

Gambar 3 Diagram Hasil Belajar Sebelum Tindakan

Dengan melihat gambar 3 tentang diagram ketuntasan hasil belajar, diketahui bahwa sebanyak 66,66% siswa belum tuntas dan sisanya sebesar 33,33% sudah tuntas nilainya. Rendahnya hasil belajar siswa kelas 4 SD N 5 Sindurejo disebabkan guru masih menggunakan satu sumber buku sebagai buku panduan, model pembelajaran yang digunakan kurang inovatif serta kurang menggunakan media yang mampu menarik perhatian siswa. Data hasil observasi kegiatan diskusi siswa sebelum tindakan dapat dilihat dalam tabel 12 berikut ini.

Tabel 12

Kemampuan Diskusi Sebelum Tindakan

No Aspek Jumlah skor Persentase %

1 Keberanian

2 Kelancaran bahasa

3 Kejelasan ucapan

4 Penguasaan masalah

Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa kemampuan diskusi siswa masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut dikarenakan jumlah skor yang diperoleh yaitu 108 dari skor maksimal sebsesar 300. Sehingga kemampuan diskusi siswa baru mencapai 36% dari kemampuan yang diharapkan sebesar 80%. Persentase kemampuan diskusi siswa dapat dilihat dalam gambar 4 berikut ini.

Gambar 4 Diagram Kemampuan Diskusi

Sebelum Tindakan

Dengan melihat gambar 4 tentang kemampuan diskusi siswa sebelum tindakan, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam berdiskusi baru mencapai 36% sehingga masuk ke dalam kategori kurang. Sedangkan ketidakmampuan berdiskusi siswa mencapai persentasi yang cukup tinggi yaitu 64% sehingga perlu diturunkan agar kemampuan diskusi siswa meningkat. Data hasil observasi keberanian bertanya siswa sebelum tindakan dapat dilihat dalam tabel 13 berikut ini.

Tabel 13

Tabel Keberanian Bertanya Siswa Sebelum Tindakan No Aspek

Jumlah

Skor Persentase

Pertanyaan

1 Pertanyaan menggunakan

3 3 5 bahasa yang sederhana

2 Pertanyaan mudah

3 5 dipahami

3 Pertanyaan relevan dengan

3 5 materi

4 Siswa bertanya dengan

3 5 percaya diri

Jumlah 12 20

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa terdapat 3 siswa yang berani bertanya dari 15 siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga persentase siswa yang berani bertanya yaitu 20% dari seluruh siswa. Dari ketiga siswa yang bertanya diperoleh skor sebesar 12 dari skor maksimal sebesar 60, sehingga Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa terdapat 3 siswa yang berani bertanya dari 15 siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga persentase siswa yang berani bertanya yaitu 20% dari seluruh siswa. Dari ketiga siswa yang bertanya diperoleh skor sebesar 12 dari skor maksimal sebesar 60, sehingga

Gambar 5 Diagram Keberanian Bertanya

Sebelum Tindakan

Dengan melihat gambar 5 dapat diketahui persentase siswa yang berani bertanya sebesar 20%, sedangkan sisanya sebesar 80% siswa tidak berani bertanya. Maka dari itu, keberanian bertanya siswa perlu ditingkatkan dengan tindakan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II.

4.2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Praktek pelaksanaan siklus I dilaksanakan dengan Kompetensi Dasar “menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan” dan “menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan” dilakukan

dalam 3 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan tatap muka dan 1 kali pertemuan evaluasi dengan rincian berikut ini.

4.2.1 Perencanaan Tindakan Pertemuan I

Dalam siklus I pertemuan I kegiatan yang dilakukan adalah penyusunan perangkat pembelajaran terkait mata pelajaran IPA dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, dan materi tentang pengertian sumber daya alam, macam-macam sumber daya alam dan contohnya. Selain itu menyiapkan pula media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu video tentang macam-macam sumber daya alam yang terkait dengan materi pembelajaran. Kemudian menyiapkan lembar permasalahan bagi Dalam siklus I pertemuan I kegiatan yang dilakukan adalah penyusunan perangkat pembelajaran terkait mata pelajaran IPA dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, dan materi tentang pengertian sumber daya alam, macam-macam sumber daya alam dan contohnya. Selain itu menyiapkan pula media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu video tentang macam-macam sumber daya alam yang terkait dengan materi pembelajaran. Kemudian menyiapkan lembar permasalahan bagi

Pertemuan II

Dalam kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II ini dilakukan penyempurnaan kekurangan yang terdapat pada pertemuan sebelumnya dan juga sebagai tindak lanjut dari pertemuan I. Dalam pertemuan II guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan dan materi pembelajaran tentang manfaat sumber daya alam serta teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya alam. Media yang digunakan yaitu video pembelajaran tentang manfaat sumber daya alam dan cara-cara pengolahan sumber daya alam menggunakan teknologi sederhana. Kemudian menyiapkan lembar permasalahan bagi siswa, lembar observasi proses pembelajaran, proses diskusi, dan lembar observasi keberanian bertanya siswa. Dalam kegiatan pembelajaran Problem Based Learning berbantuan video guru mengkondisikan kelas menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan dengan menampilkan video pembelajaran tentang jenis-jenis sumber daya alam, kemudian siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk dapat saling bertukar pikiran dalam proses pengumpulan data dan pemecahan masalah yang diberikan oleh guru.

Pertemuan III

Dalam pertemuan III siswa diberikan soal evaluasi tentang pengertian sumber daya alam, macam-macam sumber daya alam berdasarkan jenis dan ketersediaannya, serta contoh sumber daya alam yang dapat langsung dimanfaatkan dan sumber daya alam yang diolah terlebih dahulu menggunakan teknologi. Soal evaluasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir dan evaluasi Dalam pertemuan III siswa diberikan soal evaluasi tentang pengertian sumber daya alam, macam-macam sumber daya alam berdasarkan jenis dan ketersediaannya, serta contoh sumber daya alam yang dapat langsung dimanfaatkan dan sumber daya alam yang diolah terlebih dahulu menggunakan teknologi. Soal evaluasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir dan evaluasi

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Implementasi Tindakan Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 dilakukan pada hari Senin 13 April 2015. Kegiatan awal pembelajaran dibuka dengan mengajak siswa berdoa, memberikan salam, dan absensi. Tahap pertama Problem Based Learning yaitu orientasi permasalahan diawali dengan memberikan apersepsi dengan mengajak siswa bermain tebak nama buah dan nama benda yang terdapat di alam dengan awalan huruf tertentu dilajutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yaitu pengertian sumber daya alam dan macam-macam sumber daya alam berdasar jenis dan ketersediaannya serta contohya. Kemudian guru menampilkan video pembelajaran tentang macam-macam sumber daya alam dan melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa.

Tahap kedua yaitu mengorganisasikan siswa untuk mandiri dengan membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 siswa. Kemudian guru membagikan lembar permasalahan kepada siswa dimana terdapat tabel yang harus dikerjakan secara individu dan terdapat tabel yang harus dikerjakan dengan cara berdiskusi kelompok. Ketika mencari solusi pemecahan masalah siswa boleh mencari informasi dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada misalnya buku paket IPA atau juga dengan melihat ulang video yang sudah ditampilkan sebelumnya.

Tahap ketiga membantu investigasi mandiri dan kelompok dengan cara guru berkeliling mengamati, memotivasi dan memfasilitasi siswa yang memerlukan bantuan selama berdiskusi. Tahap keempat yaitu mengembangkan dan mempresentasikan hasil. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompoknya sedangkan kelompok lain menanggapi kelompok yang maju presentasi. Tahap selajutnya adalah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dengan mengacu pada jawaban siswa guru bersama siswa lain membahas penyelesaian masalah yang Tahap ketiga membantu investigasi mandiri dan kelompok dengan cara guru berkeliling mengamati, memotivasi dan memfasilitasi siswa yang memerlukan bantuan selama berdiskusi. Tahap keempat yaitu mengembangkan dan mempresentasikan hasil. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompoknya sedangkan kelompok lain menanggapi kelompok yang maju presentasi. Tahap selajutnya adalah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dengan mengacu pada jawaban siswa guru bersama siswa lain membahas penyelesaian masalah yang

Kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan tindak lanjut dengan memeberikan pertanyaan kepada siswa contoh-contoh sumber daya alam hayati, non hayati, dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui kemudian meminta siswa untuk mempersiapkan diri dengan belajar materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya.

Selama tindakan pembelajaran siklus I pertemuan 1 berlangsung, penelti bertindak sebagai observer yang bertugas mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer melakukan pengamatan sambil mengisi lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, kegiatan diskusi siswa, dan lembar observasi keberanian bertanya siswa.

Hasil dari pengamatan aktivitas guru ketika proses pembelajaran berlangsung adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtut dan sesuai dengan tahap-tahap Problem Based Learning. Pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dan menyiapkan media dengan baik, kegiatan apersepsi dilakukan dengan baik hanya saja kegiatan apersepsi dan tujuan pembelajaran dilakukan secara terbalik tetapi guru tetap mampu membuat siswa fokus menuju materi yang akan diajarkan. Guru mampu menampilkan dan menjelaskan video dengan baik, tetapi guru kurang memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang video yang ditampilkan. Dalam menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa sehingga siswa mudah memahami permasalahan yang akan diselesaikan. Kegiatan inti juga dilaksanakan dengan baik yaitu membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil kemudian Hasil dari pengamatan aktivitas guru ketika proses pembelajaran berlangsung adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtut dan sesuai dengan tahap-tahap Problem Based Learning. Pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dan menyiapkan media dengan baik, kegiatan apersepsi dilakukan dengan baik hanya saja kegiatan apersepsi dan tujuan pembelajaran dilakukan secara terbalik tetapi guru tetap mampu membuat siswa fokus menuju materi yang akan diajarkan. Guru mampu menampilkan dan menjelaskan video dengan baik, tetapi guru kurang memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang video yang ditampilkan. Dalam menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa sehingga siswa mudah memahami permasalahan yang akan diselesaikan. Kegiatan inti juga dilaksanakan dengan baik yaitu membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil kemudian

Dalam aspek pemanfaatan media, guru sudah memanfaatkan media video dengan baik, hanya saja video hanya diputar sekali dan guru kurang memfasilitasi siswa untuk mengulang video lagi ketika melakukan pemecahan masalah. Bahasa yang digunakan sudah baik dan benar serta mudah dipahami siswa. Selain itu, guru menguasai kelas dengan baik.

Hasil aktivitas siswa adalah siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik hal ini diketahui ketika kegiatan awal pembelajaran siswa duduk tenang dan mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran serta siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi dengan baik. Ketika ditayangkan video siswa memperhatikan dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru tetapi siswa kurang aktif bertanya tentang video karena siswa kurang diberi kesempatan bertanya oleh guru. Siswa mampu memahami permasalahan dengan dijelaskan oleh guru beberapa kali apa yang harus dikerjakan oleh siswa. Dalam kegiatan inti ketika membentuk kelompok ada beberapa siswa yang masih kebingungan dan perlu diarahkan oleh guru, akan tetapi setelah terbentuk kelompok siswa mampu berinteraksi dengan cukup baik. Ketika melakukan kegiatan investigasi siswa mampu berdiskusi bersama kelompok dengan baik tetapi yang masih kurang adalah penampilan siswa ketika melakukan presentasi masih terlihat malu-malu dan gugup serta siswa lain kurang mampu memberikan tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok yang maju presentasi. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan akhir, dimana siswa dengan bimbingan guru mampu membuat rangkuman dan kesimpulan dengan baik.

Hasil observasi diskusi siswa adalah sebagian besar siswa cukup berani mengungkapkan pendapat ketika berdisuksi bersama kelompok meskipun masih terdapat siswa yang hanya diam saja dan memilih mengerjakan sendiri atau hanya Hasil observasi diskusi siswa adalah sebagian besar siswa cukup berani mengungkapkan pendapat ketika berdisuksi bersama kelompok meskipun masih terdapat siswa yang hanya diam saja dan memilih mengerjakan sendiri atau hanya

Hasil observasi keberanian bertanya siswa pada siklus I pertemuan 1 hasilnya adalah tidak ada siswa yang bertanya, hal ini disebabkan guru kurang memberi kesempatan dan kurang memfasilitasi siswa untuk bertanya, sehingga siswa tidak ada satupun siswa yang bertanya.

Implementasi Tindakan Pertemuan II

Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa

14 April 2015. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian mengkondisikan siswa untuk menerima pembelajaran, dan menyiapkan media video yang akan ditayangkan.

Tahap pertama Problem Based Learning diawali dengan memberikan apersepsi dengan mengajak siswa bermain tebak kata nama hewan dengan awalan huruf tertentu dan tebak nama benda yang berasal dari sumber daya alam yang diolah secara sederhana yang berawalan huru huruf T yaitu tahu, tempe, tape. Akan tetapi permainan tebak kata divariasikan dengan permainan “Do Mi Ka Do” sehingga siswa lebih semangat. Berdasarkan jawaban dari kegiatan apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu manfaat sumber daya alam, mengidentifikasi sumber daya alam yang dapat langsung dimanfaatkan dan yang harus diolah terlebih dahulu menggunakan teknologi. Kemudian guru menampilkan video contoh-contoh sumber daya alam yang harus diolah terlebih dahulu dan cara pengolahan kedelai menjadi tempe, ketela menjadi tape, pengolahan kokon ulat sutra menjadi benang, dan susu menjadi yogurt. Stelah melihat video guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami dari video. Setelah siswa bertanya, selanjutnya guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang terkait materi sehingga pemikiran siswa terarah pada permasalahan yang sedang dipelajari. Tahap selajutnya yaitu tahap mengorganisasikan siswa untuk mandiri guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil dimana 1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa Tahap pertama Problem Based Learning diawali dengan memberikan apersepsi dengan mengajak siswa bermain tebak kata nama hewan dengan awalan huruf tertentu dan tebak nama benda yang berasal dari sumber daya alam yang diolah secara sederhana yang berawalan huru huruf T yaitu tahu, tempe, tape. Akan tetapi permainan tebak kata divariasikan dengan permainan “Do Mi Ka Do” sehingga siswa lebih semangat. Berdasarkan jawaban dari kegiatan apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu manfaat sumber daya alam, mengidentifikasi sumber daya alam yang dapat langsung dimanfaatkan dan yang harus diolah terlebih dahulu menggunakan teknologi. Kemudian guru menampilkan video contoh-contoh sumber daya alam yang harus diolah terlebih dahulu dan cara pengolahan kedelai menjadi tempe, ketela menjadi tape, pengolahan kokon ulat sutra menjadi benang, dan susu menjadi yogurt. Stelah melihat video guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami dari video. Setelah siswa bertanya, selanjutnya guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang terkait materi sehingga pemikiran siswa terarah pada permasalahan yang sedang dipelajari. Tahap selajutnya yaitu tahap mengorganisasikan siswa untuk mandiri guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil dimana 1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa

Tahap keempat yaitu siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompoknya dan kelompok lain diminta untuk menanggapi atau bertanya terkait hasil yang dipresentasikan yang belum begitu dipahami. Tahap kelima yaitu menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi siswa dengan mengacu pada jawaban siswa, guru bersama siswa lain membahas penyelesaian masalah yang dipresentasikan kemudian memberikan saran perbaikan kepada kelompok yang maju presentasi. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas. Setelah itu siswa bersama guru membuat ringkasan dan kesimpulan bahwa terdapat sumber daya alam yang dapat langsung dimanfaatkan contohnya air, tanah, udara, matahari, dan sumber daya alam yang harus diolah terlebih dahulu menggunakan teknologi misalnya barang tambang.

Kegiatan akhir dari pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilakukan dengan memberikan pesan moral kepada siswa untuk memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana dan harus bertanggung jawab agar sumber daya alam dapat dimanfaatkan oleh generasi berikutnya. Selanjutnya guru memberitahu siswa bahwa pertemuan berikutnya akan dilaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran sehingga siswa diminta untuk belajar dan mempersiapkan diri dengan baik.

Selama tindakan pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, peneliti bertindak sebagai observer yang bertugas mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer melakukan pengamatan sambil mengisi lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, kegiatan diskusi siswa, dan lembar observasi keberanian bertanya siswa.

Hasil dari pengamatan aktivitas guru ketika proses pembelajaran berlangsung adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtut dan sesuai dengan tahap-tahap Problem Based Learning. Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dan menyiapkan media dengan baik, kegiatan apersepsi dilakukan dengan baik dengan mengajak siswa bermain “Do Mi Ka Do” dan tebak kata dilajutkan dengan penjelasana tentang tujuan pembelajaran. Kegiatan selajutnya yaitu guru mampu menyajikan video dan memberikan penjelasan dengan baik. Kemudian guru sudah memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas dalam video atau dalam setiap kesempatan. Kegiatan inti dilakukan dengan baik, yaitu g menyampaikan permasalahan dengan baik dan jelas kemudian membimbing siswa dengan baik ketika melakukan diskusi. Setelah itu guru memfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas. Kegiatan akhir dilaksanakan dengan baik dengan memberikan pesan moral yang positif kepada siswa. Guru mampu memanfaatkan video dengan baik dan efisien. Penggunaan bahasa baik dan mudah dipahami siswa serta menguasai kelas dari awal hingga akhir.

Hasil aktivitas siswa adalah siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, hal ini diketahui ketika kegiatan awal pembelajaran siswa duduk tenang dan mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran serta siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi dengan baik. Ketika ditayangkan video siswa memperhatikan dengan baik dan mampu mengkritisi video yang dilihat dengan mengajukan beberapa pertanyaan serta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa mampu memahami permasalahan dengan dijelaskan oleh guru dengan baik. Dalam kegiatan inti siswa mampu membentuk kelompok dengan baik dan mampu berinteraksi melakukan investigasi bersama kelompok. Ketika melakukan presentasi ada bebebapa siswa yang masih malu-malu tapi beberapa siswa sudah mulai percaya diri untuk tampil di depan kelas. Siswa mampu memanfaatkan dan memahami video dengan baik serta mampu menggunakan bahasa dengan baik, jelas dan mudah dipahami.

Hasil observasi diskusi siswa adalah sebagian besar siswa cukup berani mengungkapkan pendapat ketika berdisuksi bersama kelompok. Jika sebelumnya masih terdapat siswa yang diam saja, tetapi dalam kegiatan pembelajaran kali ini siswa sudah mulai ikut terlibat dalam kegiatan diskusi. Kelancaran bahasa siswa selama proses diskusi cukup lancar dan ucapannya jelas. Siswa mampu memahami permasalahan yang akan diselesaikan dan ketua kelompok terlihat memahami permasalahan dengan baik sehingga mampu memimpin siswa lain untuk menemukan solusi dari permasalahan yang didiskusikan.

Hasil observasi keberanian bertanya siswa pada siklus I pertemuan II hasilnya adalah setelah diberi kesempatan guru untuk bertanya maka terdapat beberapa siswa yang berani menyampaikan pertanyaan dengan percaya diri, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih melu dan tidak begitu jelas ucapannya ketika bertanya.

Implementasi Tindakan Pertemuan III

Pertemuan III dari siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 15 April 2015. Pertemuan ketiga ini digunakan untuk melakukan evaluasi dengan waktu 1 jam pelajaran (35 menit) dan mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi guru memberikan refleksi dan motivasi kepada siswa kemudian mengakhiri kegitan pembelajaran.

Ketika proses evaluasi berlangsung, siswa mengerjakan soal dengan tenang dan percaya diri serta siswa mampu menyelesaikan soal evaluasi tepat waktu.

4.2.3 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I, selanjutnya diadakan refleksi dengan berdiskusi bersama guru untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran IPA melalui model Problem Based Learning berbantuan video bagi guru, siswa serta bagi observer untuk memperbaiki kekurangan dan untuk penyempurnaan di siklus berikutnya. Dari diskusi didapatkan bahwa guru ketika menggunakan model Problem Based Learning berbantuan video siswa menjadi lebih aktif, dengan menayangkan video siswa menjadi lebih kritis dengan bertanya tentang video yang kurang dipahami, dan pada penilaian guru melakukan penilaian hasil belajar, proses diskusi siswa dan keberanian bertanya siswa.

Namun masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki misalnya saja guru masih kurang memfasilitasi dan kurang memberi kesempatan kepada siswa bertanya sehingga siswa terbiasa dan berani bertanya.

Berdasarkan kegiatan pada siklus I kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar. Hasil dari penilaian proses yaitu pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa, proses diskusi siswa dan keberanian bertanya siswa serta hasil belajar yaitu hasil evaluasi dari siklus I. Hasil dari pengamatan aktivitas guru dan siswa siklus I pertemuan I, II, dan III dapat dilihat pada uraian berikut ini.

Tabel 14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

No Aspek Penilaian Skor Skor Skor Skor

1 Pelaksanaan Problem Based

3 3 10 6 Learning Berbantuan Video

- Kegiatan awal - Kegiatan inti - Kegiatan akhir

2 Pemanfaatan media video

3 Penggunaan bahasa

1 Jumlah

4 Penguasaan kelas

Dari tabel 14 diketahui bahwa pada aspek pertama yaitu pelaksanaan Problem Based Learning berbantuan video dari kegiatan awal, inti, dan akhir yang mendapat skor 1 sebanyak 3 poin, skor 2 sebanyak 3 poin, skor 3 sebanyak

10 poin, dan skor 4 sebanyak 6 poin. Aspek kedua pemanfaatan media video yang mendapat skor 2 sebanyak 1 poin, skor 3 sebanyak 2 poin, dan skor 4 sebanyak 1 poin. Aspek ketiga penggunaan bahasa yang mendapat skor 3 sebanyak 1 poin dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 poin. Aspek yang terakhir adalah penguasaan kelas mendapatkan skor 4. Dengan demikian dari data observasi siklus I pertemuan I dapat diketahui persentase kategori kurang sebesar 10%, 10 poin, dan skor 4 sebanyak 6 poin. Aspek kedua pemanfaatan media video yang mendapat skor 2 sebanyak 1 poin, skor 3 sebanyak 2 poin, dan skor 4 sebanyak 1 poin. Aspek ketiga penggunaan bahasa yang mendapat skor 3 sebanyak 1 poin dan yang mendapat skor 4 sebanyak 2 poin. Aspek yang terakhir adalah penguasaan kelas mendapatkan skor 4. Dengan demikian dari data observasi siklus I pertemuan I dapat diketahui persentase kategori kurang sebesar 10%,

Tabel 15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II

No Aspek Penilaian Skor Skor Skor Skor

1 Pelaksanaan Problem

2 9 11 Based Learning Berbantuan Video

- Kegiatan awal - Kegiatan inti - Kegiatan akhir

2 Pemanfaatan media video

3 Penggunaan bahasa

1 Jumlah

4 Penguasaan kelas

Dari tabel 15 diketahui bahwa pada aspek pertama yaitu pelaksanaan Problem Based Learning berbantuan video dari kegiatan awal, inti, dan yang mendapat skor 2 sebanyak 2 poin, mendapat skor 3 sebanyak 9 poin, dan mendapatkan skor 4 sebanyak 11 poin. Aspek kedua pemanfaatan media video yang mendapat skor 3 sebanyak 3 poin dan skor 4 sebanyak 1 poin. Aspek ketiga penggunaan bahasa yang mendapat skor 3 sebanyak 1 poin dan skor 4 sebanyak 2 poin. Aspek yang terakhir adalah penguasaan kelas mendapatkan skor 4. Dengan demikian dari data observasi siklus I pertemuan II dapat diketahui persentase kategori cukup sebesar 6,7%, kategori baik mencapai 43,3 % dan kategori sangat baik sebesar 50%. Untuk hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat dalam tabel

16 berikut ini.

Tabel 16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

No Aspek Penilaian Skor Skor Skor Skor

1 Pelaksanaan Problem

3 7 9 4 Based Learning Berbantuan Video

- Kegiatan awal - Kegiatan inti - Kegiatan akhir

1 2 Jumlah

2 Pemanfaatan media video

Dari tabel 16 diketahui bahwa pada aspek pertama yaitu pelaksanaan Problem Based Learning L berbantuan video dari kegiatan awal, inti, dan akhir yang mendapatkan skor 1 sebanyak 3 poin, mendapat skor 2 sebanyak 7 poin, mendapat skor 3 sebanyak 9 poin, dan mendapat skor 4 sebanyak 4 poin. Aspek kedua pemanfaatan media video yang mendapatkan skor 3 sebanyak 1 poin dan skor 4 sebanyak 2 poin. Dengan demikian dari data observasi siklus I pertemuan I dapat diketahui persentase kategori kurang sebesar 11,5%, kategori cukup sebesar 26,9%, kategori baik sebesar 38,5%, dan kategori sangat baik sebesar 23,1%. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini.

Tabel 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

No Aspek Penilaian Skor Skor Skor Skor

1 Pelaksanaan Problem Based

2 12 9 Learning Berbantuan Video

- Kegiatan awal - Kegiatan inti - Kegiatan akhir

3 Jumlah

2 Pemanfaatan media video

Dari tabel 17 diketahui bahwa pada aspek pertama yaitu pelaksanaan Problem Based Learning berbantuan video dari kegiatan awal, inti, dan akhir yang mendapat skor 2 sebanyak 2 poin, mendapat skor 3 sebanyak 12 poin, dan skor 4 sebanyak 9 poin. Aspek kedua pemanfaatan media video skor 4 sebanyak 3 poin. Dengan demikian dari data observasi siklus I pertemuan II dapat diketahui persentase kategori cukup sebesar 7,7%, kategori baik sebesar 46,1%, dan kategori sangat baik sebesar 46,1%. Selanjutnya hasil observasi kegiatan diskusi siswa siklus I pertemuan I dapat dilihat dalam tabel 18 berikut ini.

Tabel 18 Hasil Observasi Kemampuan Diskusi Siklus I Pertemuan I

No

Aspek

Jumlah Persentase

2 Kelancaran bahasa

3 Kejelasan ucapan

4 Penguasaan masalah

25 9,61 Jumlah

5 Pendapat

Dari tabel 18 dapat diketahui bahwa kemampuan diskusi siswa mencapai 42,69% yang diperoleh dari aspek keberanian dengan skor 20 dengan persentase sebesar 7,69%; kelancaran bahasa mendapatkan skor 21 dengan persentase sebesar 8,07%; kejelasan ucapan skor 21 dengan persentase 8,07%; penguasaan masalah skor 24 dengan persentase 9,23% dan pendapat skor 25 dengan persentase 9,61%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan diskusi siswa masuk ke dalam kategori cukup tetapi masih terlalu rendah. Untuk hasil observasi kegiatan diskusi siswa siklus I pertemuan II dapat dilihat dalam tabel 19 berikut ini.

Tabel 19 Hasil Observasi Kemampuan Diskusi Siklus I Pertemuan II

No

Aspek

Jumlah Persentase

2 Kelancaran bahasa

3 Kejelasan ucapan

4 Penguasaan masalah

Dari tabel 19 dapat diketahui bahwa kemampuan diskusi siswa mencapai 52,6% yang diperoleh dari keberanian skor yang diperoleh 29 dengan persentase sebesar 9,6%; kelancaran bahasa skor 31 dengan persentase 10,3%; kejelasan ucapan skor 30 dengan persentase 10%; penguasaan masalah skor 34 dengan persentase 11,3% dan pendapat skor 34 dengan persentase 11,3%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan diskusi siswa masuk ke dalam kategori cukup. Untuk hasil observasi keberanian bertanya siswa siklus I pertemuan I dapat dilihat dalam tabel 20 berikut ini.

Tabel 20 Hasil Observasi Keberanian Bertanya Siklus I Pertemuan I

No Aspek

Jumlah

Skor Persentase

Pertanyaan

1 Pertanyaan menggunakan

- bahasa yang sederhana

2 Pertanyaan mudah dipahami -

3 Pertanyaan relevan dengan

- materi

4 Siswa bertanya dengan

- percaya diri

- Dari tabel 20 diketahui bahwa tidak ada siswa yang berani bertanya, hal ini

Jumlah -

dikarenakan pada pembelajaran siklus I pertemuan I guru kurang memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Hasil observasi keberanian bertanya siswa siklus I pertemuan II dapat dilihat dalam tabel 21 berikut ini.

Tabel 21

Hasil Observasi Keberanian Bertanya Siklus I Pertemuan II No Aspek

Jumlah

Skor Persentase

Pertanyaan

1 Pertanyaan menggunakan

bahasa yang sederhana

2 Pertanyaan mudah dipahami 8 13,3

3 Pertanyaan relevan dengan

8 13,3 materi

4 Siswa bertanya dengan

6 10 percaya diri

Jumlah 30 50

Dari tabel hasil observasi keberanian bertanya siswa siklus I pertemuan II dapat diketahui bahwa terdapat 8 siswa yang berani mengajukan pertanyaan dengan skor yang diperolah sebesar 30 dari skor maksimal 60, sehingga persentase keberanian bertanya siswa sebesar 50%. Berikutnya hasil ketuntasan belajar siswa siklus I dapat dilihat dalam tabel 22 berikut ini.

Tabel 22 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Ketuntasan Jumlah Siswa

1. Tidak Tuntas

Dari data tabel 22 dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA siklus I terdapat

6 siswa yang tidak tuntas dengan presentase 40% dan 9 siswa yang tuntas dengan presentase 60% dari seluruh siswa. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 22 dapat

dilihat pada gambar 6 berikut ini.

Gambar 6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Pertemuan I

Dari diagram 6 diketahui bahwa siswa yang yang tuntas sebanyak 60% dari keseluruhan siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 40%. Meskipun persentase ketuntasan siswa sudah mengalami peningkatan, akan tetapi kenaikan ini belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai yaitu sebesar 80% dari seluruh siswa sehingga perlu dilakukan tindakan di siklus II.

4.3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Praktek pelaksanaan siklus II dilaksanakan dengan Kompetensi Dasar “Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan”.

Pembelajaran siklus II dilakukan dalam 3 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan tatap muka dan 1 kali pertemuan evaluasi. Siklus II merupakan tindakan Pembelajaran siklus II dilakukan dalam 3 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan tatap muka dan 1 kali pertemuan evaluasi. Siklus II merupakan tindakan

4.3.1. Perencanaan Tindakan Pertemuan I

Dalam siklus II pertemuan I kegiatan yang dilakukan adalah menyusun perangkat pembelajaran mata pelajaran IPA kompetensi dasar menjelaskan dampak pengambila bahan alam terhadap pelestarian lingkungan dengan materi ajar dampak negatif kegiatan manusia dan pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana. Kemudian menyiapkan media yang digunakan yaitu video pembelajaran tentang dampak-dampak kegiatan manusia dalam mengelola sumber daya alam yang tidak bertanggungjawab misalnya banjir, lonsor, dan kelangkaan BBM. Guru juga menyiapkan alat peraga berupa ember, triplek, tanah, tanah berumpt dan air untuk mendemonstrasikan tanah longsor bersama siswa..Selanjutnya menyiapkan lembar permasalahan bagi siswa yang tiap kelompok mendapat permasalahan yang berbeda dengan kelompok lain. Dalam kegiatan pembelajaran Problem Based Leraning berbantuan video guru mengkondisikan kelas menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan dengan menampilkan video pada masing-masing kelompok kemudian siswa diberi lembar permasalahan untuk didiskusikan solusinya kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompoknya.

Pertemuan II

Dalam pembelajaran siklus II pertemuan II guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan dan materi ajar tentang kegiatan manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengolahan sumber daya alam yang tidak bijaksana. Selanjutnya guru menyiapkan video tentang macam- macam kegiatan manusia yang dapat mencegah atau mengatasi dampak negatif pengolahan sumber daya alam yang tidak bijaksana seperti video melakukan reboisasi, penghematan energi, dan konservasi laut. Kemudian menyiapkan lembar permasalahan bagi siswa dan lembar observasi bagi observer selama melakukan observasi. Dalam kegiatan pembelajaran dengan model Problem

Based Learning berbantuan video guru mengkondidikan kelas menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menampilkan video kemudian siswa bersama kelompok diminta untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan menemukan solusinya yang dilajutkan presentasi menyampaikan hasil diskusi.

Pertemuan III

Dalam pertemuan III siswa diberikan soal evaluasi tentang macam-macam dampak negatif pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana, kegiatan manusia yang berdampak negatif dalam pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan manusia yang dapat mengatasi atau mencegah dampak negatif pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana. Soal evaluasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir yang berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan video.

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II dilakukan pada hari Kamis 16 April 2015. Kegiata awal pembelajaran dibuka dengan mengajak siswa berdoa, memberi salam dan absensi. Tahap pertama Peoblem Based Learning yaitu orientasi permasalahan yang diawali denga apersepsi dengan mengajak siswa untuk melihat video tanah longsor kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang mengarahkan siswa pada tujuan pembalajaran. Kemudian siswa diminta membaca teks bacaan tentang berbagai macam dampak negatif pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana dilajutkan dengan memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang bacaan yang kurang begitu dipahami. Setelah itu guru bersama siswa mendemonstrasikan terjadinya tanah lonsor. Tahap selanjutnya yaitu mengorganisasikan siswa untuk mandiri, dalam tahap ini siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil dan diberi permasalahan. Siswa bersama kelompoknya masing-masing diminta untuk mencari solusi dari permasalahan yang didapat dengan mencari informasi dari berbagai sumber yang ada.

Tahap ketiga guru membantu siswa ketika sedang berdiskusi dengan cara berkeliling mengamati, memotivasi dan memfasilitasi siswa yang memerlukan bantuan. Tahap keempat adalah siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan ditanggapi siswa lain. Tahap terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi yang disampaikan kemudian memberikan saran perbaikan atas jawaban dan penampilan siswa.

Kegiatan selajutnya adalah siswa bersama guru membuat rangkuman dan kesimpulan tentang berbagai dampak negatif pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana misalnya banjir, tanah longsor, kelangkaan BBM, kerusakan terumbu karang, dll. Bencana-bencana tersebut merupakan akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab seperti menebang hutan secara liar, mengeksploitasi BBM dan merusak habitat laut dan untuk mencegah bencana tersebut, manusia harus mengelola sumber daya alam dengan baik contohnya tidak melakukan penebangan liar, melakukan reboisasi, dan juga menghemat penggunaan SDA. Kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah kepada siswa dan meminta siswa untuk belajar tentang materi selanjutnya.

Selama tindakan pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung peneliti bertindak sebagai observer yang bertugas mengamati jalannya pembelajaran dari awal smapai akhir. Observer melakukan pengamatan sambbil mengisi lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, kegiataan diskusi siswa dan lembar observasi keberanian bertanya siswa.

Hasil dari pengamatan aktivitas guru siklus II pertemuan I adalah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan runtut sesuai tahap-tahap Problem Based Learning . Pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi dengan baik dan penyampaian tujuan pembelajaran jelas. Guru semakin sering memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan guru melibatkan siswa ketika melakukan demonstrsi. Penyampaian permasalahan kepada siswa menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kegiatan inti berjalan dengan baik, guru berkeliling memantau dan membantu siswa melakukan diskusi kemudian memfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi dengan baik. Dalam aspek pemanfaatan media guru Hasil dari pengamatan aktivitas guru siklus II pertemuan I adalah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan runtut sesuai tahap-tahap Problem Based Learning . Pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi dengan baik dan penyampaian tujuan pembelajaran jelas. Guru semakin sering memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan guru melibatkan siswa ketika melakukan demonstrsi. Penyampaian permasalahan kepada siswa menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kegiatan inti berjalan dengan baik, guru berkeliling memantau dan membantu siswa melakukan diskusi kemudian memfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi dengan baik. Dalam aspek pemanfaatan media guru

Hasil aktivitas siswa adalah siswa mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. hal ini terlihat dari kegiatan awal siswa sudah duduk tenang dan mempersiapkan buku pelajaran kemudian siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan baik. Siswa mengamati video dengan baik dan mampu memahami isi video. Ketika dibentuk kelompok siswa mampu berinteraksi dengan baik dalam kelompok. Selanjutnya ketika presentasi siswa sudah terlihat percaya diri ketika menyampaikan hasil diskusi.

Hasil observasi diskusi siswa adalah siswa sudah mampu berdiskusi dengan baik. hal tersebut terlihat dari siswa sudah berani mengeluarkan pendapat ketika berdiskusi bersama kelompok. Ketika bebicara sudah tidak malu-malu dan jelas serta siswa sudah mampu memahami permasalahan dengan baik. Ketua kelompok mampu memimpin diskusi dan anggota kelompok mau diajak kerjasama dengan baik.

Hasil observasi keberanian bertanya siswa siklus II pertemuan I adalah semakin sering siswa diberi kesempatan bertanya semakin banyak pula siswa yang berani mengajukan pertanyaan. Ketika menyampaikan pertanyaan terlihat bahwa siswa mulai percaya diri, bahasa yang digunakan jelas, pertanyaan mudah dipahami dan sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.

Pertemuan II

Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II dilaksanakan hari Jumat 17 April 2015. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengkondisikan siswa untuk menerima pembelajaran, dan menyiapkan video yang akan ditayangkan. Tahap pertama Problem Based Learning diawali dengan mengulas pembelajaran pertemuan sebelumnya kemudian memberikan apersepsi yaitu mengajak siswa bermain “Do Mi Ka Do” dengan lagu lain

kemudian siswa diminta menyebutkan contoh dampak negatif akibat pengelolaan sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab dan contoh kegiatan manusia yang dapat mengatasi dampak negatif tersebut. Dari jawaban siswa guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan II

siklus II. Selanjutnya siswa diminta mengamati video tentang kegiatan manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengelolaan sumber daya alam dan melakukan tanya jawab bersama guru. Tahap selanjutnya adalah mengorganisasikan siswa untuk mandiri dengan cara membentuk siswa ke dalam kelompok kecil dan meminta setiap kelompok untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dbagikan oleh guru. Tahap ketiga guru berkeliling memantau, membantu dan memfasilitasi siswa yang membutuhkan bantuan selama diskusi berlangsung. Tahap keempat yaitu siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sedangkan siswa lain diminta untuk menanggapi dengan memberi pertanyaan atau saran perbaikan atas penampilan kelompok yang maju presentasi. Setelah presentasi selesai masuk ke tahap kelima yaitu guru menganalisis dan mengevaluasi jawaban siswa kemudian memberikan saran perbaikan atas jawaban dan penampilan siswa. Dalam kegiatan akhir siswa bersama guru mmebut rangkuman serta kesimpulan bahwa manusia dapat mencegah atau mengatasi dampak negatif pengelolaan sumber daya alam contohnya dengan cara reboisasi, pembuatan sengkedan pada tanah miring, melakukan gerakan hemat energi kemudian melakukan konservasi laut, dll. Kemudian guru memberikan pesan moral yang positif kepada siswa dan memberitahu siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan evaluasi pembelajaran sehingga siswa diminta untuk belajar dan mempersiapkan diri dengan baik.

Selama tindakan pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung, peneliti bertindak sebagai oberver yang bertugas mengamati jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer melakukan pengamatan sambil mengisi lembar observasi akitivitas guru, aktivitas siswa, kegiatan diskusi siswa, dan lembar observasi keberanian bertanya siswa.

Hasil dari pengamatan aktivitas guru ketika proses pembelajaran berlangsung adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtut dan sesuai tahap-tahap Problem Based Learning. Pada kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan baik, media disiapkan dengan baik, dan kegiatan apresepsi dilaksanakan dengan sangat baik pula dilanjutkan penyampaian tujuan Hasil dari pengamatan aktivitas guru ketika proses pembelajaran berlangsung adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtut dan sesuai tahap-tahap Problem Based Learning. Pada kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan baik, media disiapkan dengan baik, dan kegiatan apresepsi dilaksanakan dengan sangat baik pula dilanjutkan penyampaian tujuan

Hasil observasi aktivitas siswa adalah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model Probelm Based Learning berbantuan video dengan sangat baik. Siswa mampu menangkap pernasalahan yang disajikan guru dengan baik dan mampu berinteraksi dengan siswa lain. Siswa mampu mengkritisi video dengan baik dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait video yang sedang diamati dan mampu memahami isi video dengan baik hal ini terlihat ketika siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang video siswa mampu menjawab dengan benar. Ketika maju presentasi siswa terlihat sangat percaya diri dan mampu menjawab pertanyaan siswa lain dengan baik. Bahasa yang digunakan siswa semakin baik, jelas dan mudah dimengerti.

Hasil observasi kegiatan diskusi siswa adalah siswa sangat percaya diri untuk menyampaikan pendapatnya ketika sedang berdiskusi. Ucapan siswa sangat jelas dan mudah dipahami serta sangat memahami permasalahan yang sedang dibahas. Secara keseluruhan diskusi berjalan sangat lancar. Ketua kelompok mampu memimpin diskusi serta didukung peran anggota kelompok yang bekerjasama dengan sangat baik.

Hasil observasi keberanian bertanya siswa adalah semakin sering siswa diberi kesempatan untuk bertanya semakin banyak pula siswa yang berani mengajukan pertanyaan dengan percaya diri. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan materi serta mudah dipahami oleh siswa lain. Secara keseluruhan sebagian besar siswa berani bertanya dengan percaya diri.

Pertemuan III

Pertemuan III dari siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 18 April 2015. Pertemuan ketiga ini digunakan untuk melakukan evaluasi dengan waktu 1 jam pelajaran (35 menit) dan mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 20 butir. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi guru memberikan refleksi dan motivasi kepada siswa kemudian mengakhiri kegitan pembelajaran.

Ketika proses evaluasi berlangsung, siswa mengerjakan soal dengan tenang dan percaya diri serta siswa mampu menyelesaikan soal evaluasi tepat waktu

4.3.3. Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II, selanjutnya diadakan refleksi dengan berdiskusi bersama guru untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran IPA melalui model Problem Based Learning berbantuan video bagi guru, siswa dan observer. Dari diskusi didapatkan bahwa ketika guru menggunakan model Probelm Based Learning berbantuan video siswa menjadi lebih aktif dan lebih kritis. Guru ketika memberi apersepsi dan menyampaikan tujuan memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat serta berani bertanya dengan percaya diri. Namun meskipun sudah mengalami peningkatan masih tetap diperlukan perbaikan secara berkesinambungan agar hasil belajar yang sudah meningkat dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.