ADI NUGROHO F S T

ABSTRAK

Angga Adi Nugroho (105093003010).Pengembangan Sistem Informasi Pembelian Barang (Studi Kasus PT. Tiara Royale pada Departemen Purchasing and Store Order). ( Dibawah bimbingan Nur Aeni Hidayah dan Nia Kumaladewi).

Kegiatan pembelian merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen yang memerlukan dengan memperoleh jasa berupa uang menurut harga. PT. Tiara Royale yang berdiri pada tahun 1969 merupakan perusahaan yang menyediakan, mengorganisir acara-acara formal maupun non-formal dalam menyediakan layanan catering yang profesional dan eksklusif. Perusahaan memiliki sistem komputerisasi yang selama ini dipusatkan pada Departemen Purchasing dan Store Order untuk permintaan pengadaan barang, namun sistem yang berjalan di PT. Tiara Royale saat ini masih memiliki banyak kelemahan yang menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat.Kendala – kendala pada pengolahan data pada sistem berjalan yaitu kesulitan dalam mengakses beberapa menu pada aplikasi karena aplikasi yang digunakan sering mengalami error pada saat diakses, salah satunya terjadi saat karyawan ingin mengakses cetak dokumen dimana aplikasi tidak merespon perintah yang diinginkan, penyajian laporan pada aplikasi yang memakan waktu lama dalam memproses rekapitulasi laporan, penyajian informasi stock barang yang kurang akurat. Guna mendukung kelancaran pada sistem pembelian barang perlu dibuat sistem informasi yang dapat memberi kemudahan bagi proses kegiatan transaksi pembelian, sehingga informasi yang dihasilkan akurat dalam waktu yang tepat dan proses pengolahan data dapat berjalan lebih efektif.

Dalam pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metodologi pengembangan dengan strategi waterfall dalam system analysis and design, serta Unified Modelling Language (UML) sebagai tools dalam pemodelan sistemnya.Dengan adanya Sistem Informasi Pembelian Barang yang diusulkan diharapkan memberikan kemudahan dalam pengolahan data pada Departemen Purchasing and Store Order di PT. Tiara Royale yang meliputi proses input, transaksi,cek,cetak laporan dan grafik laporan.

Kata Kunci : Pembelian,waterfall, Unified Modelling Language (UML).

V Bab + xxviii halaman + 275 halaman + 113 gambar + 52 tabel + 23 pustaka + 45 lampiran Pustaka (23, 1998 : 2009)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan teknologi informasi sebagai salah satu alat bantu dalam sistem informasi sudah sangat luas. Penggunaannya dalam berbagai bidang termasuk perusahaan berskala kecil, menengah, maupun besar. Dengan semakin pesatnya peran serta teknologi informasi dalam kegiatan bisnis sekarang ini mendorong perusahaan untuk dapat mensiasati strategi sistem informasi yang tepat agar tercapainya maksud dan tujuan dari bisnis perusahaan tersebut. Untuk itu maka harus terdapat fasilitas yang dapat membantu menunjang bisnis perusahaan. Dengan keberadan teknologi komputer dapat membantu aktivitas kerja masyarakat sekarang. Salah satu pemanfaatan teknologi komputer dalam dunia bisnis adalah kegiatan pembelian barang. Kegiatan pembelian merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen yang memerlukan dengan memperoleh jasa berupa uang menurut harga (Marom:2000).

Upaya meningkatkan strategi bisnis perusahaan terutama kegiatan pembelian barang, merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kinerja perusahaan, tentunya akan membawa dampak yang baik untuk kemajuan sebuah perusahaan sehingga Upaya meningkatkan strategi bisnis perusahaan terutama kegiatan pembelian barang, merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kinerja perusahaan, tentunya akan membawa dampak yang baik untuk kemajuan sebuah perusahaan sehingga

PT. Tiara Royale yang berdiri pada tahun 1969 merupakan perusahaan yang menyediakan, mengorganisir acara-acara formal maupun non-formal dalam menyediakan layanan catering yang profesional dan eksklusif. Saat ini dalam menangani kebutuhan pembelian barang, Perusahaan memiliki sistem komputerisasi yang selama ini dipusatkan pada Departemen Purchasing and Store Order untuk permintaan pengadaan barang yang artinya seluruh data – data sudah berada dalam suatu komputer dalam program aplikasi pembelian barang, bagian inilah yang bertanggung jawab dalam penanganan segala hal yang berkaitan dengan transaksi pembelian barang. Namun sistem yang berjalan di PT. Tiara Royale saat ini masih memiliki banyak kelemahan dalam pengolahan data, yaitu.Terlalu banyak menu yang terdapat pada aplikasi yang nyatanya tidak diperlukan dalam pengolahan data, karyawan mengalami kesulitan dalam mengakses beberapa menu pada aplikasi karena aplikasi yang digunakan sering mengalami error pada saat diakses, contohnya sering terjadi saat karyawan ingin mengakses menu print atau mencetak dokumen dimana aplikasi tidak merespon perintah yang diinginkan. Permasalahan lain yang sering timbul dalam penyajian laporan pada aplikasi yang memakan waktu lama dan dalam memproses rekapitulasi laporan, dan kadangkala proses mengalami error sehingga harus memulai dari awal lagi, kendala seperti itu tentunya menyulitkan Departemen Purchasing and Store Order bilamana data tersebut harus disajikan cepat PT. Tiara Royale yang berdiri pada tahun 1969 merupakan perusahaan yang menyediakan, mengorganisir acara-acara formal maupun non-formal dalam menyediakan layanan catering yang profesional dan eksklusif. Saat ini dalam menangani kebutuhan pembelian barang, Perusahaan memiliki sistem komputerisasi yang selama ini dipusatkan pada Departemen Purchasing and Store Order untuk permintaan pengadaan barang yang artinya seluruh data – data sudah berada dalam suatu komputer dalam program aplikasi pembelian barang, bagian inilah yang bertanggung jawab dalam penanganan segala hal yang berkaitan dengan transaksi pembelian barang. Namun sistem yang berjalan di PT. Tiara Royale saat ini masih memiliki banyak kelemahan dalam pengolahan data, yaitu.Terlalu banyak menu yang terdapat pada aplikasi yang nyatanya tidak diperlukan dalam pengolahan data, karyawan mengalami kesulitan dalam mengakses beberapa menu pada aplikasi karena aplikasi yang digunakan sering mengalami error pada saat diakses, contohnya sering terjadi saat karyawan ingin mengakses menu print atau mencetak dokumen dimana aplikasi tidak merespon perintah yang diinginkan. Permasalahan lain yang sering timbul dalam penyajian laporan pada aplikasi yang memakan waktu lama dan dalam memproses rekapitulasi laporan, dan kadangkala proses mengalami error sehingga harus memulai dari awal lagi, kendala seperti itu tentunya menyulitkan Departemen Purchasing and Store Order bilamana data tersebut harus disajikan cepat

Oleh karena itu, Guna mendukung kelancaran pada sistem pembelian barang perlu dibuat sistem informasi yang dapat memberi solusi bagi proses kegiatan transaksi pembelian, hal ini penting mengingat setiap kegiatan transaksi yang dilakukan perusahaan nantinya harus dilaporkan per periode tertentu. Laporan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen sebagai bahan masukan ataupun pengambilan keputusan, yang nantinya akan digunakan untuk perencanaan aktifitas perusahaan ke depannya.

Maka berdasarkan uraian permasalahan diatas, sangat menarik untuk melakukan penelitian terhadap sistem pembelian barang untuk mengatasi permasalahan, sehingga informasi yang dihasilkan akurat dalam waktu yang tepat, Maka berdasarkan uraian permasalahan diatas, sangat menarik untuk melakukan penelitian terhadap sistem pembelian barang untuk mengatasi permasalahan, sehingga informasi yang dihasilkan akurat dalam waktu yang tepat,

(Studi Kasus PT. Tiara Royale pada Departemen Purchasing and Store Order ) “.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di PT. Tiara Royale pada Departemen Purchasing and Store Order maka pokok – pokok masalah yang akan diteliti dalam penulisan ini, yaitu :

1. Bagaimana mengembangkan sistem informasi pembelian barang agar dapat terintegrasi dengan baik antara proses input, transaksi, cek dan laporan kegiatan pembelian barang.

2. Bagaimana sistem dapat menyajikan informasi cek stock barang yang akurat, laporan yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan manajemen perusahaan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mencapai tujuan supaya penelitian yang dilakukan lebih terarah dan dengan menimbang keterbatasan yang ada, maka penelitian hanya menekankan pada :

a. Pengolahan data permintaan pengadaan barang. Meliputi barang pecah belah, perlengkapan dekorasi pesta, bahan baku pembuatan makanan katering, alat tulis kantor, dan barang lainnya yang dibutuhkan perusahaan.

b. Menekankan pada pembangunan sistem informasi pembelian barang pada PT. Tiara Royale yang dimulai dari proses input data, transaksi pembelian barang, pengecekan sampai pada proses pembuatan laporan.

c. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metodologi pengembangan dengan strategi waterfall menggunakan bahasa pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai database-nya.

d. Tahap metode pengembangan sistem hanya sampai pada pengujian sistem yang baru.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan

1.4.1.1 Tujuan penulisan skripsi bagi peneliti adalah :

1. Mengembangkan sistem informasi pembelian barang pada Departemen Purchasing and Store Order untuk dapat mengolah kegiatan transaksi pembelian barang dari proses input, transaksi, sampai pada proses cek stock barang.

2. Membuat laporan data barang, supplier, pembelian (PO),dan proses transaksi secara cepat dan akurat dalam bentuk Digital Document (PDF) dengan periode harian, bulanan sampai tahunan.

1.4.1.2 Tujuan bagi Perusahaan adalah :

1. Mengadakan sistem baru yang dapat memudahkan pengolahan data transaksi pembelian barang.

2. Proses penyajian informasi laporan yang cepat, sesuai dan akurat untuk kebutuhan manajemen perusaahan sebagai dasar masukan bagi pengambilan keputusan bagi aktifitas perusahaan kedepannya.

1.4.2 Manfaat

1.4.2.1 Manfaat kegiatan untuk peneliti adalah :

1. Peneliti mampu memahami dan menganalisa faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu sistem informasi.

2. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

3. Membandingkan teori yang didapat di perkuliahan dengan masalah yang sebenarnya.

1.4.2.2 Manfaat kegiatan untuk Perusahaan adalah :

1. Memberikan solusi bagi karyawan dalam melakukan pengolahan data sistem informasi pembelian barang.

2. Menyediakan transfer dan sharing informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai data maupun laporan yang dibutuhkan baik tingkat karyawan maupun tingkat manajemen.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi:

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Di dalam menyusun skripsi ini, penulis berusaha mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Adapun metode yang penulis gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :

1) Observasi atau pengamatan langsung ke objek penelitian guna memperoleh data atau gambaran serta keterangan terhadap sistem yang sedang berjalan, Pengumpulan data dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.

2) Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka.Wawancara yang dilakukan harus memperhatikan berbagai aspek, seperti waktu kebiasaan, tempat, pribadi, lingkungan,dan lain - lain, supaya data yang diharapkan dapat diperoleh dengan mudah dan benar, yaitu dengan mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan Kepala Departemen dan karyawan/i pada PT. Tiara Royale guna mendapatkan data-data dan keterangan yang diperlukan.

3) Studi pustaka yaitu melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari interview dan observasi. Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber – sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

4) Studi Literatur Sejenis Kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari dan mambaca buku atau literate lainnya yang memiliki pokok tujuan yang sama dan dapat dijadikan acuan berkenaan dengan penelitian dan pengembangan sistem usulan.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam metode pengembangan sistem ini penulis menggunakan Pengembangan dengan strategi waterfall (sequential), menggambarkan bahwa tiap tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara berurutan. Dengan melakukan pengembangan secara bertahap dan menyeluruh, diharapkan dapat meminimalkan kekurangan sistem dan bisa lebih mengakomodasi kebutuhan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang relevan dengan permasalahan yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan diantaranya metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan dan membahas hasil penelitian pengembangan sistem peminatan meliputi hasil wawancara, analisis, desain, implementasi, operasi dan sistem pendukung.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan disajikan simpulan dan saran-saran yang penulis angkat berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Untuk lebih mendalami suatu konsep dasar dari sistem terdapat beberapa ahli yang berpendapat mengenai apa itu sistem, karakteristik sistem dan klasifikasi sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem sebagai sekelompok elemen –elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Al Fatta, 2007). Pengertian lain mengemukakan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2003). Murdick dan Ross, mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya uuntuk suatu tujuan bersama(Al Fatta, 2007).

Sedangkan, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sistem memiliki sifat-sifat atau karakteristik untuk dapat menjalankan suatu fungsi tertentu. suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu (Ladjamudin, 2005), yaitu :

1. Komponen-komponen (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

3. Lingkungan luar sistem (Environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (Interface) Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (Input) Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukkan perawatan adalah energi yang di inputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (Output) Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.

8. Sasaran sistem (Objective) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) . Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi pada dalam sistem tersebut. Suatu sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa ide- ide pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran- pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang nyata atau yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melaui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya: sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system .

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistik System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Contohnya: sistem komputer. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.

Sedangkan Sistem terbuka adalah adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang Sedangkan Sistem terbuka adalah adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang

2.2 Konsep Dasar Informasi

Untuk lebih mengenal apa itu data dan apa itu informasi, terlebih dahulu harus mengenal definisi dari data dan informasi itu sendiri. Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face ). Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor- faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi (Ladjamudin, 2005).

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Al Fatta, 2007). Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan.Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu pengambilan keputusan.Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga harus diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar, dan sebagiannya (Jogiyanto, 2005). Jadi pada intinya adalah bahwa hasil dari pengolahan data adalah informasi yang sangat diperlukan oleh penerimanya. Ini dapat dilihat dari gambar dibawah yang dikemukakan oleh Ladjamudin, berpendapat bahwa Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi (Ladjamudin,2005). Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut:

Masukan

Keluaran (Data)

Sumber: Ladjamudin, 2005

Gambar 2.1 Siklus Informasi

2.2.3 Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut (Kadir, 2003):

1. Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (timelines) Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.

3. Relevan (relevance) Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.

Sedangkan menurut Ladjamudin kualitas informasi tidak hanya ditentukan oleh 3 hal diatas. Menurutnya selain 3 hal diatas kualitas informasi juga harus bernilai ekonomis (economy), efisien (efficiency), dan dapat dipercaya (reliability).

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan (Jogiyanto, 2005). Tidak jauh beda dengan pendapat (Ladjamudin, 2005), yang berpendapat bahwa suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectivennes atau cost benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam menunjang suatu pengambilan keputusan, maka sistem informasi sangat diperlukan dalam hal mendapatkan informasi.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan ( Al Fatta, 2007).

Sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur - prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2005).

Sedangkan Ladjamudin menjelaskan suatu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1 Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2 Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saaat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

3 Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen yaitu hardware, software prosedur, orang, database, jaringan komputer dan komunikasi data (Kadir, 2003):

a. Perangkat keras (hardware) Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program Sekumpulan

yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.

intruksi

c. Prosedur Sekumpulan

dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

aturan

yang

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database) Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

keenam komponen diatas diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.4 Konsep Pembelian

Untuk lebih mengetahui tentang pembelian terlebih dahulu mengenal akuntansi, dan transaksi akuntansi termasuk didalamnya mengenai pembelian, Untuk lebih mengetahui tentang pembelian terlebih dahulu mengenal akuntansi, dan transaksi akuntansi termasuk didalamnya mengenai pembelian,

2.4.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi (accounting) adalah proses pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian – kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan ) kepada para pemakai informasi yang berkepentingan.Akuntansi memberikan jasa yang sangat vital dengan memasok informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk membuat pilihan – pilihan yang masuk akal diantara alternatif penggunaan sumber – sumber daya yang langka dalam menjalankan bisnis dan kegiatan – kegiatan ekonomi (Simamora, 2000).

Aktivitas – aktivitas bisnis Para pengambil keputusan

Dilakukan dengan mencatat data berbagai

Dilakukan dengan

Dilakukan dengan

pembuatan laporan kegiatan bisnis

menyimpan dan

menyaikan data berbagai

kegiatan bisnis

keuangan

Sumber : Simamora (2000) Gambar 2.2 Akuntansi sebagai suatu sistem informasi

2.4.2 Transaksi Akuntansi

Transaksi akuntansi ( accounting transaction ) adalah kejadian ekonomi yang membutuhkan pengakuan akuntansi. Oleh karena itu, kejadian yang mempengaruhi elemen apa saja dari persamaan akuntansi ( aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik ) mestilah dicatat.Suatu transaksi dapat pula berupa pertukaran nilai yakni pembelian , penjualan , pembayaran, penagihan atau pinjaman. Contoh pembelian barang keperluan kantor. Sebuah dokumen sumber biasanya mendukung bukti keberadaan transaksi. Dokumen sumber adalah setiap bukti tertulis atau tercetak dari transaksi bisnis yang merekam fakta – fakta essential dari transaksi tersebut. Contoh dokumen sumber adalah penerimaan kas, cek yang dikeluarkan, tagihan kepada pelanggan, Faktur dan lainnya ( Simamora, 2000).

2.4.3 Aplikasi Akuntansi Terkait Pembelian

Mendefinisikan aplikasi akuntansi sebagai suatu paket peranti lunak yang digunakan oleh organisasi untuk mencatat dan menyimpan data SIA (Sistem Informasi Akuntansi) dan menghasilkan laporan – laporan yang dibutuhkan baik perusahaan, organisasi atau seseorang yang membutuhkan informasi tersebut (Jones, 2009). Aplikasi akuntansi dapat dikembangkan oleh organisasi itu sendiri, dibuat oleh konsultan atau dibeli perusahaan. Aplikasi akuntansi umumnya diorganisasikan kedalam modul – modul fungsi – fungsi terkait (misalnya pembelian dan penerimaan)

dikelompokkan kedalam suatu modul. Sebagai contoh modul pembelian akan digunakan untuk mencatat pesanan pembelian, menerima faktur pembelian dan mencatat pembayaran kepada pemasok atau supplier. Modul – modul khusus lainnya meliputi penjualan, buku besar, penggajian, persediaan, dan perhitungan biaya pekerjaan atau proyek. Sebuah organisasi bisa menggunakan satu modul atau beberapa modul yang ditawarkan oleh produk peranti lunak akuntans, modul – modul akuntansi biasanya terintegrasi sehingga informasi yang dimasukkan kedalam suat modul dapat dibawa kedalam modul lainnya yang sesuai misalnya, pencatatan sebuah informasi data mengenai supplier atau pemasok pada modul pembelian akan mengakibatkan suatu perbaruan pada unsur pemasok persediaan di gudang yang terdapat pada modul persediaan. Dibawah in adalah dalah satu contoh menu pembelian pada perusahaan ELERBE,Inc.

A. PEMELIHARAAN 1. Pemasok 2. Persediaan 3. Karyawan

B. PENCATAT KEJADIAN 1. Permintaan (Memilih barang dan Jasa yang akan dibeli) 2, Pesanan Pembelian 3. Penerimaan

C. MENAMPILKAN ATAU MENCETAK LAPORAN Laporan Kejadian 1. Laporan Pesanan Pembelian yang baru 2. Laporan Pesanan Pembelian yang belum selesai

Daftar Acuan agen dan barang atau jasa 3. Daftar Pemasok 4. Daftar Persediaan

D. Query 1. Kejadian 2. Pemasok 3. Persediaan

E. KELUAR

Sumber : Jones (2009) Gambar 2.3 Menu siklus pembelian pada perusahaan ELERBE.Inc.

2.4.4 Pengertian Pembelian

Kegiatan pembelian merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen yang memerlukan dengan memperoleh jasa berupa uang menurut harga (Marom:2000).Sedangkan menurut (Manulang,1998) mendefinisikan pembelian sebagai barang – barang yang dibutuhkan orang – orang atau suatu badan dimana barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan, baik dikonsumsi maupun untuk dijual kembali.Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian, yaitu :

1. Fungsi gudang.

2. Fungsi pembelian.

3. Fungsi Penerimaan.

4. Fungsi akuntansi

1. Fungsi Gudang Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang – barang yang langsung pakai ( tidak diselenggarakan persediaan barang 1. Fungsi Gudang Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang – barang yang langsung pakai ( tidak diselenggarakan persediaan barang

2. Fungsi Pembelian Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih daam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

3. Fungsi Penerimaan Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.

4. Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar )yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang.

Dari beberapa Fungsi akuntansi pembelian diatas fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem informasi pembelian barang di PT. Tiara Royale pada departemen purchasing and store order meliputi fungsi gudang, fungsi pembelian, dan fungsi penerimaan, fungsi akuntansi hanya dalam penerimaan faktur dari supplier dan nota pembayaran yang dilakukan pada bagian keuangan.

2.4.5 Jaringan Prosedur Sistem Pembelian

Jaringan prosedur dalam sistem pembelian adalah :

a. Prosedur permintaan pembelian.

b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok atau supplier.

c. Prosedur order pembelian.

d. Prosedur distribusi pembelian.

Sumber : Bodnar ( 2000) Gambar.2.4 Jaringan Prosedur Dalam Sistem Pembelian

2.4.6 Unsur Pengendalian Intern

Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem pembelian dirancang untuk mencapai tujuan pokok pengendalian intern akuntansi berikut ini (Bodnar, 2000) :

1. Menjaga kekayaan ( persediaan ) dan kewajiban perusahaan (utang dagang atau bukti kas).

2. Menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi (utang dan persediaan ).

Untuk merancang unsur – unsur pengendalian intern akuntansi yang diterapkan dalam sistem pembelian , unsur pokok sistem pengendalian intern yang terdiri dari (Bodnar, 2000) :

1. Organisasi Dalam organisasi harus dipisahkan tiga fungsi pokok berikut ini : fungsi operasi , fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi. Tidak satupun transaksi yang dilaksanakan dari awal sampai akhir hanya oleh satu orang fungsi saja. Hal ini dimaksudkan agar selalu terjadi pengecekan intern ( internal check ) dalam pelaksanaan suatu transaksi, sehingga kekayaan perusahaan terjamin keamanannya dan data akuntansi terjamin ketelitian dan keandalannya.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur pencatatan Dalam organisasi , setiap transaksi keuangan terjadi melalui sistem otorisasi tertentu. Tidak ada satupun transaksi yang terjadi yang tidak diotorisasi oleh yang memiliki wewenang untuk itu. Otorisasi terjadinya transaksi dilakukan dengan pembubuhan tandatangan oleh manajer yang memiliki wewenang untuk itu, pada dokumen sumber atau dokumen pendukung. Setiap transaksi yang terjadi dicatat dalam sistem atau catatan akuntansi. Dengan demikian karena setiap transaksi terjadi dengan otorisasi dari yang berwenang dan dicatat melalui prosedur terrtentu, maka kekayaan perusahaan akan terjamin keamanannya dan keandalannya, Contoh : Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi.

3. Praktik yang sehat

a. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok.

b. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan, jika fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.

c. Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok dengan cara menghitung dan

tersebut dan membandingkannya dengan tembusan surat order pembelian.

menginspeki

barang

2.4.7 Pengertian Barang

Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah beras, minuman, buku. Sedangkan contoh barang yang akan digunakan untuk menghasilkan barang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah mesin-mesin, peralatan, bangunan pabrik. Barang-barang tersebut merupakan contoh barang berwujud. Disamping itu ada pula barang yang tak berwujud seperti udara dan sinar matahari (Rahardja, 2008).

2.5 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada, dengan harapan bahwa sistem yang baru tersebut dapat mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Sedangkan definisi lain menyebutkan pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada, dengan harapan bahwa sistem yang baru tersebut dapat mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Sedangkan definisi lain menyebutkan pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami dan menganalisa masalah.

c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.

e. Merancang solusi yang telah dipilih.

f. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih.

g. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).

Untuk mempermudah pendekatan pemecahan masalah (problem-solving), terdapat empat tahapan yang harus diselesaikan untuk proyek pengembangan sistem, yaitu permulaan sistem (system initiation),analisis sistem (system analysis), desain sistem (system design) dan implementasi sistem (system implementation) ( Whitten, 2004). Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara general problem-solving dan proses pengembangan sistem (Whitten, 2004).

Tabel 2.1 Tabel korelasi antara general problem-solving

dan proses pengembangan sistem

Proses pengembangan sistem General problem-solving Permulaan sistem (System initiation)

1. Mengidentifikasi masalah (juga membuat

rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut). Analisis Sistem (System analysis)

2. Memahami dan menganalisa masalah.

3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

Desain Sistem (System design)

4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.

5. Merancang solusi yang telah dipilih.

Implementasi sistem

6. Mengimplementasikan solusi (System implementation)

yang telah dipilih.

7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).

1. Permulaan

initiation) , yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat

Sistem

(System (System

2. Analisis Sistem (System analysis), yaitu memahami dan menganalisa masalah. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi. System analysis diharapkan dapat memberikan pemahaman masalah yang lebih dan kebutuhan proyek kepada tim proyek.

3. System design , yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis.

4. System implementation , yaitu mengimplementasikan solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan

sistem. System implementation meliputi kegiatan sistem. System implementation meliputi kegiatan

Pengembangan sistem yang telah dijelaskan diatas adalah proses berurutan (sequential). Strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu persatu, penyelesaian sequential menghasilkan sistem informasi yang seluruhnya baru karena penampilan pengembangan ini seperti air terjun (waterfall), maka pendekatan ini disebut waterfall development.

complete

system initiation

the entire informatio

complete

resul n system

Sumber : ( Whiiten : 2004 )

Gambar 2.4 Pengembangan dengan strategi waterfall

2.6 Analisis dan desain Berorientasi Objek ( Object Oriented Analysis and Design)menggunakan UML (Unified Modeling Language)

teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang

mendorong dilakukannya usaha untuk mendesain bahasa pemodelan standar Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metode OO untuk membuat suatu model bahasa yang uniform/seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.

Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode yang uniform/seragam dari masing-masing metode mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release pada bulan Oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan

UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspon oleh OMG (Object Management Group ), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime Limited, dll serta dipelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn.

UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component. UML menyediakan sembilan diagram yang dikelompokkan ke dalam lima kelompok yang berbeda perspektif dalam memodelkan sistem.

2.6.1 Diagram Unified Modelling Language (UML)

UML terdapat beberapa jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, statis atau dinamis. Beberapa jenis diagram dalam UML, adalah sebagai berikut .(Whitten, 2004). :

1. Diagram Kelas (Bersifat Statis) Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka

2. Use-Case Narative (Bersifat Statis) Deskripsi tekstual kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem dalam menyelesaikan suatu tugas. Berbeda dengan use case diagram, use case desain sistem menggunakan sebuah narasi dari pandangan pengguna sistem, use case desain sistem lebih bersifat percakapan (dialog).

3. Use-Case Diagram (Bersifat Statis) Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan system.

4. Sequence Diagram (Bersifat dinamis) Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek.

5. Collaboration Diagram (Bersifat dinamis) Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Statechart Diagram (Bersifat Dinamis) Diagram state ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

7. Activity Diagram (bersifat dinamis) Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

8. Component Diagram (Bersifat Statis) Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas,

antarmuka-antarmuka (interface), serta kolaborasi- kolaborasi.

9. Deployment Diagram (Bersifat Statis) Digunakan untuk mendeskripsikan arsitektur fisik dalam istilah “node” untuk hardware dan software dalam 9. Deployment Diagram (Bersifat Statis) Digunakan untuk mendeskripsikan arsitektur fisik dalam istilah “node” untuk hardware dan software dalam

2.6.2 Notasi Unified Modelling Language (UML)

Berikut ini adalah notasi-notasi yang ada di UML (Hermawan, 2004) :

a. Aktor (Actor)

Aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan.

b. Kelas (Class)

Kelas seperti juga objek adalah sesuatu yang membungkus (encapsulate) informasi dan prilaku dalam dirinya.

c. Use Case

Use case adalah peringkat tertinggi dari fungsionalitas yang dimiliki sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan/memanfaatkan sistem. Use case menjelaskan suatu urutan kegiatan yang dilakukan oleh aktor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu walaupun menjelaskan kegiatan namun use case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh aktor dan sistem, bukan bagaimana aktor dan sistem melakukan kegiatan tersebut.

d. Interaction

Interaction digunakan untuk menunjukkan baik aliran pesan atau informasi antar objek maupun hubungan antar objek.

e. Interface

Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan pada operasi dalam class.

f. Package

Package adalah container atau wadah konseptual yang digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari suatu sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari suatu model yang sedang dibangun.

g. Note

Note dibangun untuk membangun keterangan dan komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam mode. Note ini bisa ditempelkan kesemua elemen notasi yang lain.

h. Dependency

Dependency merupakan relasi yang menunjukkan bahwa perubahan pada suatu elemen memberikan pengaruh pada Dependency merupakan relasi yang menunjukkan bahwa perubahan pada suatu elemen memberikan pengaruh pada

i. Association

Association menggambarkan navigasi antar class (navigation), berapa banyak objek lain yang bisa berhubungan dengan satu objek (multiplicity antar class), dan apakan suatu class menjadi bagian dari class lainnya (aggregation).

j. Generalization

Generalization menunjukkan hubungan antar elemen yang lebih umum ke elemen yang lebih spesifik (sub class).

k. Realization

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

UPAYA PENINGKATAN “ORIENTASI REALITA”PENGENALAN ORANG PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM MELALUI INTERVENSI TERAPI AKTIVITAS INDIVIDU DI RUANG MELATI RSJ.DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG. TAHUN 2012

1 50 16

HUBUN GAN AN TAR A KUA LITAS P ELAYA NA N DA N P ROMOTION MIX (BERD ASARKAN P ERSE P S I P ASIEN) DE NGAN P ROSES P ENGAM BILAN KEP UT USAN P ASIEN DA LAM P EM AN F AA TAN P ELAY AN AN RA WAT INAP DI RSD KAL IS AT

0 36 20

Modul TK F edit nuceu 3 mei 2016

24 676 168

Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 1 S Rositawaty Aris Muharam 2008

0 27 147

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGHETHER (NHT) DAN SNOWBALL THROWING (ST) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII DI SMP YP 17 BARADATU WAYKANAN T

0 25 90

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGHETHER (NHT) DAN SNOWBALL THROWING (ST) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII DI SMP YP 17 BARADATU WAYKANAN T

2 37 89

S 1 Teknik Kimia

0 11 2