Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016
120
Lampiran 1. Kuesioner Higiene Perorangan Pedagang
KUESIONER
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG DAN
SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU
KOTA MEDAN TAHUN 2016
I.
Identitas responden
1. No. Identitas
2. Nama
3. Nama Pasar
:
:
:
II. Karakteristik responden
1. Jenis kelamin
a. Laki-laki
2. Umur
:
3. Pendidikan terakhir
a. SD
b. SMP
b.
perempuan
c. SMA
d. Perguruan tinggi
III. Wawancara diajukan kepada pedagang tentang higiene perorangan
1. Menurut bapak/ibu, apakah tujuan menjaga kebersihan diri sewaktu
menangani daging ayam?
a. Melindungi diri agar tetap tampak menarik
b. Melindungi diri agar tetap bersih
c. Memelihara dan melindungi kebersihan diri agar tidak
mengontaminasi daging ayam dengan bakteri selama proses
penanganan daging ayam
2. Apakah bapak/ibu mencuci tangan setelah menyembelih ayam?
a. Tidak mencuci tangan
b. Kadang-kadang mencuci tangan
c. Mencuci tangan
3. Apakah bapak/ibu menggunakan alat ketika membersihkan usus ayam?
a. Mengikis dengan menggunakan kuku
b. Kadang-kadang
c. Ya
Universitas Sumatera Utara
121
4. Menurut bapak/ibu, perlukah memakai sarung tangan pada saat menangani
daging ayam?
a. Tidak perlu
b. Kadang-kadang
c. Perlu
5. Apakah bapak/ibu bekerja sambil merokok?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
6. Apakah pakaian kerja bapak/ibu dicuci bersih setiap hari?
a. Tidak
b. Apabila kotor saja
c. Setiap hari
7. Apakah bapak/ibu menggunakan perhiasan saat bekerja (cincin, gelang,
jam tangan)?
a. Memakai perhiasan
b. Kadang-kadang memakai perhiasan
c. Tidak memakai perhiasan
8. Apakah celemek yang dipakai pada saat bekerja perlu dicuci?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya, minimal satu kali dalam sehari
9. Apakah saat menangani daging ayam kuku bapak/ibu pendek dan bersih?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
10. Apakah bapak/ibu tetap menangani daging ayam bila menderita penyakit
kulit di tangan?
a. Tetap menangani daging ayam
b. Kadang-kadang menangani daging ayam
c. Tidak menangani daging ayam
Universitas Sumatera Utara
122
Lampiran 2. Kuesioner Perilaku Pedagang
KUESIONER
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG, DAN
SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU
KOTA MEDAN TAHUN 2016
1.
PENGETAHUAN PEDAGANG
1. Menurut Anda, apakah ada bakteri pada kotoran ayam yang dapat
mengkontaminasi daging ayam?
a. Ada
b. Tidak ada
c. Tidak tahu
2. Menurut Anda, apakah proses mencuci daging ayam dapat menimbulkan
keberadaan bakteri?
a. Tidak, karena sudah dicuci
b. Ya, karena terdapat terkontaminasi
c. Tidak tahu
3. Menurut Anda, darimana kemungkinan bakteri berasal pada proses
pencucian?
a. Dari kotoran ayam yang menempel pada ampela
b. Dari daging ayam
c. Dari darah ayam
4. Menurut Anda, bagaimana proses pencucian daging ayam yang benar?
a. Pencucian daging ayam dipisahkan tempatnya dengan ampela
b. Pencucian daging ayam dan rampela disatukan pada satu tempat
c. Pencucian daging ayam dilakukan dengan menggunakan air yang tidak
mengalir
Universitas Sumatera Utara
123
5. Apa contoh perilaku yang menunjukkan kebersihan yang buruk?
a. Selalu mencuci tangan setiap akan menangani daging ayam
b. Setelah mengeluarkan isi kotoran dari ampela, langsung menjamah
daging ayam
c. Menutup mulut atau hidung ketika akan batuk dan bersin
6. Berapa kali seharusnya menyiram tempat penjualan agar tetap bersih?
a. Satu kali dalam sehari
b. Setiap kali tempatnya kotor
c. Tidak perlu disiram
7. Menurut Anda, air bagaimana yang baik digunakan untuk mencuci daging
ayam?
a. Air tergenang dalam ember
b. Air yang mengalir
c. Air kemasan
8. Menurut Anda, mengapa perlu menjaga kebersihan tangan dan jari,
rambut, hidung, mulut dan gigi, dan telinga ketika menjamah daging
ayam?
a. Supaya sehat
b. Untuk menghindari bakteri yang pada tangan dan jari, rambut, hidung,
mulut dan gigi, dan telinga mengontaminasi daging ayam
c. Supaya daging ayam tetap bersih
9. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan sanitasi?
a. Memelihara kebersihan diri
b. Memelihara kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subjeknya
10. Menurut Anda, bagaimana tempat sampah yang memenuhi syarat?
a. Tertutup, kedap air, dan mudah dibersihkan
b. Dapat menampung banyak sampah
c. Tempat sampah yang terbuka
11. Dibawah ini, bagaimana tahapan yang benar dalam menjaga peralatan
untuk penanganan daging ayam?
Universitas Sumatera Utara
124
a. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan sabun,
keringkan, kemudian simpan di tempat yang bersih
b. Peralatan yang sudah dipakai, dicuci dengan air bersih, keringkan dan
simpan ditempat yang bersih
c. Cukup dengan dibersihkan
12. Apa yang tidak termasuk dalam penyebab kontaminasi pada daging ayam?
a. Pencemaran mikroba seperti bakteri pada makanan
b. Pencemaran fisik seperti rambut, debu, tanah, dan kotoran lainnya
c. Makanan tidak dibiarkan terbuka
13. Bagaimana kriteria meja tempat penjualan daging ayam yang tidak baik?
a. Di pisahkan tempat untuk menyembelih dan mengeluarkan jeroan
dengan tempat untuk meletakkan karkas yang siap dijual
b. Meja berlapis porselin putih dan bersih
c. Meja terbuat dari kayu
14. Untuk daging ayam yang dikupas kulitnya memakai serbet, hal apa yang
memungkinkan keberadaan bakteri pada serbet?
a. Memisahkan serbet yang digunakan untuk membersihkan meja
penjualan dengan serbet untuk mengupas ayam
b. Mencuci serbet sesering mungkin untuk menjaga kebersihannya
c. Serbet tidak diganti sehingga kotoran tetap menempel pada serbet
15. Apakah perlu dipisahkan tempat untuk meletakkan daging ayam dengan
ampela?
a. Perlu, karena pada ampela ada kemungkinan bakteri yang dapat
mengontaminasi daging ayam
b. Tidak perlu, karena memerlukan tempat yang banyak
c. Tidak perlu, karena daging ayam dan ampela sama-sama akan dijual
Universitas Sumatera Utara
125
2.
SIKAP PEDAGANG
NO
1
PERNYATAAN
S
TS
Kebersihan tangan adalah hal yang penting untuk
menghindari kontaminasi bakteri pada daging ayam
2
Mencuci tangan menggunakan sabun harus dilakukan
oleh pedagang sebelum menjamah daging ayam
3
Pedagang boleh memiliki kuku yang panjang
4
Pedagang seharusnya mengganti sesering mungkin air
panas untuk pencabutan bulu
5
Untuk menghindari kontaminasi, seharusnya mengganti
kain lap sesering mungkin dengan yang bersih
6
Tempat pencucian daging ayam dan ampela seharusnya
dipisahkan
7
Pedagang harus menggunakan air bersih dan mengalir
untuk proses pencucian ayam
8
Sebelum digunakan peralatan harus dibersihkan dahulu
9
Pisau yang digunakan untuk menyembelih dapat
digunakan kembali untuk memotong karkas
10
Pedagang memisahkan tempat penyembelihan dengan
tempat meletakkan daging yang siap dijual
11
Pedagang harus menyediakan tempat penampungan
kotoran ayam
12
Darah dari pemotongan ayam boleh langsung dibuang
ke saluran air limbah
13
Kebersihan tempat berjualan harus dijaga oleh pedagang
Universitas Sumatera Utara
126
3.
TINDAKAN PEDAGANG
NO
1
TINDAKAN
Selalu menjaga
kebersihan
Ya
tangan pada
Tidak
saat
menangani daging ayam
2
Menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka
lainnya) atau tidak terdapat luka
3
Menjaga kuku tetap pendek dan bersih
4
Memisahkan tempat pencucian ampela dan daging
ayam
5
Mencuci tangan setiap kali hendak menangani
daging ayam
6
Membuang darah dari pemotongan ayam ke saluran
air limbah
7
Selalu menggunakan air mengalir untuk mencuci
daging ayam
8
Mencuci peralatan yang sudah dipakai dengan air
bersih, mengalir, dan menggunakan sabun
9
Mengeringkan peralatan yang sudah selesai dipakai
dengan kain lap yang bersih
10
Menyimpan
peralatan
di
tempat
yang
bebas
pencemaran
11
Tidak menggunakan pisau menyembelih untuk
memotong karkas
12
Selalu mengganti air untuk mencuci daging dalam
ember bila sudah keruh
13
Membedakan serbet untuk membersihkan meja dan
serbet untuk mengupas kulit ayam
14
Serbet diganti sesering mungkin dengan yang bersih
15
Menyiram meja penjualan setiap kali kotor
Universitas Sumatera Utara
127
Lampiran 3. Lembar Observasi Sanitasi Tempat Penjualan
LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG DAN
SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU
KOTA MEDAN TAHUN 2016
I. DATA UMUM
1. Nama Pasar
:
2. Alamat Pasar
:
3. Nomor Tempat :
NO
URAIAN
BOBOT
NILAI
LOKASI, BANGUNAN, FASILITAS
1
Halaman bersih, rapi, tidak becek, dan berjarak
sedikitnya 500 meter dari sarang lalat/tempat
pembuangan sampah, serta tidak tercium bau busuk
atau tidak sedap yang berasal dari sumber pencemar.
Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara,
bersih dan bebas dari barang-barang yang tidak
berguna atau barang sisa.
Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak,
terpelihara, dan mudah dibersihkan.
Dinding dan langit-langit dibuat dengan baik,
terpelihara dan mudah dibersihkan.
1
5
Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi
bahan kedap air setinggi 2 (dua) meter dari lantai
PENCAHAYAAN
1
6
Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak
menimbulkan bayangan. Kuat cahaya sedikitnya 10
fc pada bidang kerja.
PENGHAWAAN
1
7
Ruang maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang
baik sehingga terjadi sirkulasi udara dan tidak pengap
1
2
3
4
1
1
1
AIR BERSIH
8
Sumber air bersih aman, jumlah cukup dan
bertekanan
5
AIR KOTOR
Universitas Sumatera Utara
128
9
Pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi,
WC, dan saluran air hujan lancar, baik dan tidak
menggenang
FASILITAS CUCI TANGAN DAN TOILET
1
1
Jumlah cukup, tersedia sabun, nyaman dipakai dan
mudah dibersihkan
3
0
PEMBUANGAN SAMPAH
1
1
Tersedia tempat sampah yang cukup, bertutup, anti
lalat, kecoa, tikus dan dilapisi kantong plastik yang
selalu diangkat setiap kali penuh.
2
RUANG PENGOLAHAN MAKANAN
1
Tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja pada
bangunan, dan terpisah dengan tempat tidur atau
tempat mencuci pakaian
1
1
Ruangan bersih dari barang yang tidak berguna
(barang tersebut disimpan rapi di gudang).
1
2
3
PERALATAN
1
Perlindungan terhadap peralatan dalam
pembersihan, penyimpanan, penggunaan
pemeliharaannya.
cara
dan
2
1
Proses pencucian melalui tahapan mulai dari
pembersihan sisa makanan, perendaman, pencucian
dan pembilasan.
5
1
Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan
peliharaan dan hewan pengganggu lainnya.
4
4
5
6
JUMLAH
31
Universitas Sumatera Utara
129
Lampiran 4. Hasil uji Salmonella sp. di laboratorium
Universitas Sumatera Utara
130
Universitas Sumatera Utara
131
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian
Universitas Sumatera Utara
132
Lampiran 6. Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
133
Lampiran 7. Output SPSS Bivariat
Crosstabs
Notes
Output Created
Comments
Input
10-Agu-2016 11:04:17
Missing Value Handling
Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data
File
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources
E:\yanri\master.sav
DataSet1
33
User-defined missing values are treated as
missing.
Statistics for each table are based on all the
cases with valid data in the specified range(s)
for all variables in each table.
CROSSTABS
/TABLES=kpersentaseH kpersentaseP
ksikap ktindakan ksanitasi BY salmonella
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.
Processor Time
Elapsed Time
Dimensions Requested
Cells Available
00:00:00,062
00:00:00,028
2
174762
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
N
Percent
N
Percent
kpersentaseH * salmonella
33 100,0%
0
,0%
kpersentaseP * salmonella
33 100,0%
0
,0%
ksikap * salmonella
33 100,0%
0
,0%
ktindakan * salmonella
33 100,0%
0
,0%
ksanitasi * salmonella
33 100,0%
0
,0%
N
Total
Percent
33 100,0%
33 100,0%
33 100,0%
33 100,0%
33 100,0%
kpersentaseH * salmonella
Crosstab
kpersentaseH
0
1
Total
Count
% within
kpersentaseH
Count
% within
kpersentaseH
Count
% within
kpersentaseH
salmonella
negatif
positif
13
2
Total
15
86,7%
13,3%
100,0%
16
2
18
88,9%
11,1%
100,0%
29
4
33
87,9%
12,1%
100,0%
Universitas Sumatera Utara
134
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value
df
(2-sided)
Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
N of Valid Casesb
,038a
,000
,038
1
1
1
,846
1,000
,846
,037
33
1
,848
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
1,000
,626
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,82.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Lower
Upper
Value
Odds Ratio for kpersentaseH (,00 /
1,00)
For cohort salmonella = negatif
For cohort salmonella = positif
N of Valid Cases
,813
,100
6,583
,975
1,200
33
,754
,191
1,261
7,528
kpersentaseP * salmonella
Crosstab
kpersentaseP
0
1
2
Total
salmonella
negatif
positif
13
2
86,7%
13,3%
14
1
93,3%
6,7%
2
1
66,7%
33,3%
29
4
87,9%
12,1%
Count
% within kpersentaseP
Count
% within kpersentaseP
Count
% within kpersentaseP
Count
% within kpersentaseP
Total
15
100,0%
15
100,0%
3
100,0%
33
100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value
1,707a
1,429
,138
33
df
2
2
1
Asymp. Sig. (2sided)
,426
,489
,710
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
,36.
Universitas Sumatera Utara
135
ksikap * salmonella
Crosstab
ksikap
1
salmonella
negatif
positif
21
1
95,5%
4,5%
8
3
72,7%
27,3%
29
4
87,9%
12,1%
Count
% within ksikap
Count
% within ksikap
Count
% within ksikap
2
Total
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2df
sided)
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
N of Valid Casesb
3,556a
1,742
3,349
1
1
1
,059
,187
,067
3,448
33
1
,063
Total
22
100,0%
11
100,0%
33
100,0%
Exact Sig. (2sided)
Exact Sig. (1sided)
,097
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,33.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Odds Ratio for ksikap (1,00 / 2,00)
For cohort salmonella = negatif
For cohort salmonella = positif
N of Valid Cases
Value
7,875
1,313
,167
33
95% Confidence Interval
Lower
Upper
,711
87,261
,904
1,906
,020
1,423
ktindakan * salmonella
Crosstab
ktindakan
0
1
2
Total
Count
% within ktindakan
Count
% within ktindakan
Count
% within ktindakan
Count
% within ktindakan
salmonella
negatif
positif
7
0
100,0%
,0%
20
3
87,0%
13,0%
2
1
66,7%
33,3%
29
4
87,9%
12,1%
Total
7
100,0%
23
100,0%
3
100,0%
33
100,0%
Universitas Sumatera Utara
,097
136
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value
2,251a
2,745
2,109
33
df
2
2
1
Asymp. Sig. (2sided)
,324
,253
,146
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,36.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for ktindakan (,00 /
1,00)
ksanitasi * salmonella
Crosstab
ksanitasi
0
1
2
Total
Count
% within ksanitasi
Count
% within ksanitasi
Count
% within ksanitasi
Count
% within ksanitasi
salmonella
negatif
positif
18
2
90,0%
10,0%
9
2
81,8%
18,2%
2
0
100,0%
,0%
29
4
87,9%
12,1%
Total
20
100,0%
11
100,0%
2
100,0%
33
100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value
,740a
,942
,025
33
df
2
2
1
Asymp. Sig. (2sided)
,691
,625
,875
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,24.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for ksanitasi (,00 / 1,00)
Universitas Sumatera Utara
137
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
Gambar lampiran 1. Peneliti mewawancarai pedagang daging ayam
Gambar lampiran 2. Tempat penampungan air bersih
Universitas Sumatera Utara
138
Gambar lampiran 3. Tempat penampungan sampah tidak tertutup dan tidak kedap
air
Gambar lampiran 4. Meja tempat penjualan daging ayam
Universitas Sumatera Utara
139
Gambar lampiran 5. Pencucian jeroan dilakukan di dalam ember
Gambar lampiran 6. Talenan untuk pemotongan karkas
Universitas Sumatera Utara
140
Gambar lampiran 7. Kandang ayam dekat dengan penampungan air bersih
Gambar lampiran 8. Saluran pembuangan air limbah
Universitas Sumatera Utara
141
Gambar lampiran 9. Penambahan TTB dan Iodine pada sampel pada tahap
pengayaan
Gambar lampiran 10. Sampel yang positif Salmonella sp
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Kuesioner Higiene Perorangan Pedagang
KUESIONER
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG DAN
SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU
KOTA MEDAN TAHUN 2016
I.
Identitas responden
1. No. Identitas
2. Nama
3. Nama Pasar
:
:
:
II. Karakteristik responden
1. Jenis kelamin
a. Laki-laki
2. Umur
:
3. Pendidikan terakhir
a. SD
b. SMP
b.
perempuan
c. SMA
d. Perguruan tinggi
III. Wawancara diajukan kepada pedagang tentang higiene perorangan
1. Menurut bapak/ibu, apakah tujuan menjaga kebersihan diri sewaktu
menangani daging ayam?
a. Melindungi diri agar tetap tampak menarik
b. Melindungi diri agar tetap bersih
c. Memelihara dan melindungi kebersihan diri agar tidak
mengontaminasi daging ayam dengan bakteri selama proses
penanganan daging ayam
2. Apakah bapak/ibu mencuci tangan setelah menyembelih ayam?
a. Tidak mencuci tangan
b. Kadang-kadang mencuci tangan
c. Mencuci tangan
3. Apakah bapak/ibu menggunakan alat ketika membersihkan usus ayam?
a. Mengikis dengan menggunakan kuku
b. Kadang-kadang
c. Ya
Universitas Sumatera Utara
121
4. Menurut bapak/ibu, perlukah memakai sarung tangan pada saat menangani
daging ayam?
a. Tidak perlu
b. Kadang-kadang
c. Perlu
5. Apakah bapak/ibu bekerja sambil merokok?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
6. Apakah pakaian kerja bapak/ibu dicuci bersih setiap hari?
a. Tidak
b. Apabila kotor saja
c. Setiap hari
7. Apakah bapak/ibu menggunakan perhiasan saat bekerja (cincin, gelang,
jam tangan)?
a. Memakai perhiasan
b. Kadang-kadang memakai perhiasan
c. Tidak memakai perhiasan
8. Apakah celemek yang dipakai pada saat bekerja perlu dicuci?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya, minimal satu kali dalam sehari
9. Apakah saat menangani daging ayam kuku bapak/ibu pendek dan bersih?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
10. Apakah bapak/ibu tetap menangani daging ayam bila menderita penyakit
kulit di tangan?
a. Tetap menangani daging ayam
b. Kadang-kadang menangani daging ayam
c. Tidak menangani daging ayam
Universitas Sumatera Utara
122
Lampiran 2. Kuesioner Perilaku Pedagang
KUESIONER
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG, DAN
SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU
KOTA MEDAN TAHUN 2016
1.
PENGETAHUAN PEDAGANG
1. Menurut Anda, apakah ada bakteri pada kotoran ayam yang dapat
mengkontaminasi daging ayam?
a. Ada
b. Tidak ada
c. Tidak tahu
2. Menurut Anda, apakah proses mencuci daging ayam dapat menimbulkan
keberadaan bakteri?
a. Tidak, karena sudah dicuci
b. Ya, karena terdapat terkontaminasi
c. Tidak tahu
3. Menurut Anda, darimana kemungkinan bakteri berasal pada proses
pencucian?
a. Dari kotoran ayam yang menempel pada ampela
b. Dari daging ayam
c. Dari darah ayam
4. Menurut Anda, bagaimana proses pencucian daging ayam yang benar?
a. Pencucian daging ayam dipisahkan tempatnya dengan ampela
b. Pencucian daging ayam dan rampela disatukan pada satu tempat
c. Pencucian daging ayam dilakukan dengan menggunakan air yang tidak
mengalir
Universitas Sumatera Utara
123
5. Apa contoh perilaku yang menunjukkan kebersihan yang buruk?
a. Selalu mencuci tangan setiap akan menangani daging ayam
b. Setelah mengeluarkan isi kotoran dari ampela, langsung menjamah
daging ayam
c. Menutup mulut atau hidung ketika akan batuk dan bersin
6. Berapa kali seharusnya menyiram tempat penjualan agar tetap bersih?
a. Satu kali dalam sehari
b. Setiap kali tempatnya kotor
c. Tidak perlu disiram
7. Menurut Anda, air bagaimana yang baik digunakan untuk mencuci daging
ayam?
a. Air tergenang dalam ember
b. Air yang mengalir
c. Air kemasan
8. Menurut Anda, mengapa perlu menjaga kebersihan tangan dan jari,
rambut, hidung, mulut dan gigi, dan telinga ketika menjamah daging
ayam?
a. Supaya sehat
b. Untuk menghindari bakteri yang pada tangan dan jari, rambut, hidung,
mulut dan gigi, dan telinga mengontaminasi daging ayam
c. Supaya daging ayam tetap bersih
9. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan sanitasi?
a. Memelihara kebersihan diri
b. Memelihara kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subjeknya
10. Menurut Anda, bagaimana tempat sampah yang memenuhi syarat?
a. Tertutup, kedap air, dan mudah dibersihkan
b. Dapat menampung banyak sampah
c. Tempat sampah yang terbuka
11. Dibawah ini, bagaimana tahapan yang benar dalam menjaga peralatan
untuk penanganan daging ayam?
Universitas Sumatera Utara
124
a. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan sabun,
keringkan, kemudian simpan di tempat yang bersih
b. Peralatan yang sudah dipakai, dicuci dengan air bersih, keringkan dan
simpan ditempat yang bersih
c. Cukup dengan dibersihkan
12. Apa yang tidak termasuk dalam penyebab kontaminasi pada daging ayam?
a. Pencemaran mikroba seperti bakteri pada makanan
b. Pencemaran fisik seperti rambut, debu, tanah, dan kotoran lainnya
c. Makanan tidak dibiarkan terbuka
13. Bagaimana kriteria meja tempat penjualan daging ayam yang tidak baik?
a. Di pisahkan tempat untuk menyembelih dan mengeluarkan jeroan
dengan tempat untuk meletakkan karkas yang siap dijual
b. Meja berlapis porselin putih dan bersih
c. Meja terbuat dari kayu
14. Untuk daging ayam yang dikupas kulitnya memakai serbet, hal apa yang
memungkinkan keberadaan bakteri pada serbet?
a. Memisahkan serbet yang digunakan untuk membersihkan meja
penjualan dengan serbet untuk mengupas ayam
b. Mencuci serbet sesering mungkin untuk menjaga kebersihannya
c. Serbet tidak diganti sehingga kotoran tetap menempel pada serbet
15. Apakah perlu dipisahkan tempat untuk meletakkan daging ayam dengan
ampela?
a. Perlu, karena pada ampela ada kemungkinan bakteri yang dapat
mengontaminasi daging ayam
b. Tidak perlu, karena memerlukan tempat yang banyak
c. Tidak perlu, karena daging ayam dan ampela sama-sama akan dijual
Universitas Sumatera Utara
125
2.
SIKAP PEDAGANG
NO
1
PERNYATAAN
S
TS
Kebersihan tangan adalah hal yang penting untuk
menghindari kontaminasi bakteri pada daging ayam
2
Mencuci tangan menggunakan sabun harus dilakukan
oleh pedagang sebelum menjamah daging ayam
3
Pedagang boleh memiliki kuku yang panjang
4
Pedagang seharusnya mengganti sesering mungkin air
panas untuk pencabutan bulu
5
Untuk menghindari kontaminasi, seharusnya mengganti
kain lap sesering mungkin dengan yang bersih
6
Tempat pencucian daging ayam dan ampela seharusnya
dipisahkan
7
Pedagang harus menggunakan air bersih dan mengalir
untuk proses pencucian ayam
8
Sebelum digunakan peralatan harus dibersihkan dahulu
9
Pisau yang digunakan untuk menyembelih dapat
digunakan kembali untuk memotong karkas
10
Pedagang memisahkan tempat penyembelihan dengan
tempat meletakkan daging yang siap dijual
11
Pedagang harus menyediakan tempat penampungan
kotoran ayam
12
Darah dari pemotongan ayam boleh langsung dibuang
ke saluran air limbah
13
Kebersihan tempat berjualan harus dijaga oleh pedagang
Universitas Sumatera Utara
126
3.
TINDAKAN PEDAGANG
NO
1
TINDAKAN
Selalu menjaga
kebersihan
Ya
tangan pada
Tidak
saat
menangani daging ayam
2
Menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka
lainnya) atau tidak terdapat luka
3
Menjaga kuku tetap pendek dan bersih
4
Memisahkan tempat pencucian ampela dan daging
ayam
5
Mencuci tangan setiap kali hendak menangani
daging ayam
6
Membuang darah dari pemotongan ayam ke saluran
air limbah
7
Selalu menggunakan air mengalir untuk mencuci
daging ayam
8
Mencuci peralatan yang sudah dipakai dengan air
bersih, mengalir, dan menggunakan sabun
9
Mengeringkan peralatan yang sudah selesai dipakai
dengan kain lap yang bersih
10
Menyimpan
peralatan
di
tempat
yang
bebas
pencemaran
11
Tidak menggunakan pisau menyembelih untuk
memotong karkas
12
Selalu mengganti air untuk mencuci daging dalam
ember bila sudah keruh
13
Membedakan serbet untuk membersihkan meja dan
serbet untuk mengupas kulit ayam
14
Serbet diganti sesering mungkin dengan yang bersih
15
Menyiram meja penjualan setiap kali kotor
Universitas Sumatera Utara
127
Lampiran 3. Lembar Observasi Sanitasi Tempat Penjualan
LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG DAN
SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU
KOTA MEDAN TAHUN 2016
I. DATA UMUM
1. Nama Pasar
:
2. Alamat Pasar
:
3. Nomor Tempat :
NO
URAIAN
BOBOT
NILAI
LOKASI, BANGUNAN, FASILITAS
1
Halaman bersih, rapi, tidak becek, dan berjarak
sedikitnya 500 meter dari sarang lalat/tempat
pembuangan sampah, serta tidak tercium bau busuk
atau tidak sedap yang berasal dari sumber pencemar.
Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara,
bersih dan bebas dari barang-barang yang tidak
berguna atau barang sisa.
Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak,
terpelihara, dan mudah dibersihkan.
Dinding dan langit-langit dibuat dengan baik,
terpelihara dan mudah dibersihkan.
1
5
Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi
bahan kedap air setinggi 2 (dua) meter dari lantai
PENCAHAYAAN
1
6
Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak
menimbulkan bayangan. Kuat cahaya sedikitnya 10
fc pada bidang kerja.
PENGHAWAAN
1
7
Ruang maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang
baik sehingga terjadi sirkulasi udara dan tidak pengap
1
2
3
4
1
1
1
AIR BERSIH
8
Sumber air bersih aman, jumlah cukup dan
bertekanan
5
AIR KOTOR
Universitas Sumatera Utara
128
9
Pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi,
WC, dan saluran air hujan lancar, baik dan tidak
menggenang
FASILITAS CUCI TANGAN DAN TOILET
1
1
Jumlah cukup, tersedia sabun, nyaman dipakai dan
mudah dibersihkan
3
0
PEMBUANGAN SAMPAH
1
1
Tersedia tempat sampah yang cukup, bertutup, anti
lalat, kecoa, tikus dan dilapisi kantong plastik yang
selalu diangkat setiap kali penuh.
2
RUANG PENGOLAHAN MAKANAN
1
Tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja pada
bangunan, dan terpisah dengan tempat tidur atau
tempat mencuci pakaian
1
1
Ruangan bersih dari barang yang tidak berguna
(barang tersebut disimpan rapi di gudang).
1
2
3
PERALATAN
1
Perlindungan terhadap peralatan dalam
pembersihan, penyimpanan, penggunaan
pemeliharaannya.
cara
dan
2
1
Proses pencucian melalui tahapan mulai dari
pembersihan sisa makanan, perendaman, pencucian
dan pembilasan.
5
1
Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan
peliharaan dan hewan pengganggu lainnya.
4
4
5
6
JUMLAH
31
Universitas Sumatera Utara
129
Lampiran 4. Hasil uji Salmonella sp. di laboratorium
Universitas Sumatera Utara
130
Universitas Sumatera Utara
131
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian
Universitas Sumatera Utara
132
Lampiran 6. Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
133
Lampiran 7. Output SPSS Bivariat
Crosstabs
Notes
Output Created
Comments
Input
10-Agu-2016 11:04:17
Missing Value Handling
Data
Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data
File
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
Resources
E:\yanri\master.sav
DataSet1
33
User-defined missing values are treated as
missing.
Statistics for each table are based on all the
cases with valid data in the specified range(s)
for all variables in each table.
CROSSTABS
/TABLES=kpersentaseH kpersentaseP
ksikap ktindakan ksanitasi BY salmonella
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.
Processor Time
Elapsed Time
Dimensions Requested
Cells Available
00:00:00,062
00:00:00,028
2
174762
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
N
Percent
N
Percent
kpersentaseH * salmonella
33 100,0%
0
,0%
kpersentaseP * salmonella
33 100,0%
0
,0%
ksikap * salmonella
33 100,0%
0
,0%
ktindakan * salmonella
33 100,0%
0
,0%
ksanitasi * salmonella
33 100,0%
0
,0%
N
Total
Percent
33 100,0%
33 100,0%
33 100,0%
33 100,0%
33 100,0%
kpersentaseH * salmonella
Crosstab
kpersentaseH
0
1
Total
Count
% within
kpersentaseH
Count
% within
kpersentaseH
Count
% within
kpersentaseH
salmonella
negatif
positif
13
2
Total
15
86,7%
13,3%
100,0%
16
2
18
88,9%
11,1%
100,0%
29
4
33
87,9%
12,1%
100,0%
Universitas Sumatera Utara
134
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value
df
(2-sided)
Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
N of Valid Casesb
,038a
,000
,038
1
1
1
,846
1,000
,846
,037
33
1
,848
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
1,000
,626
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,82.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Lower
Upper
Value
Odds Ratio for kpersentaseH (,00 /
1,00)
For cohort salmonella = negatif
For cohort salmonella = positif
N of Valid Cases
,813
,100
6,583
,975
1,200
33
,754
,191
1,261
7,528
kpersentaseP * salmonella
Crosstab
kpersentaseP
0
1
2
Total
salmonella
negatif
positif
13
2
86,7%
13,3%
14
1
93,3%
6,7%
2
1
66,7%
33,3%
29
4
87,9%
12,1%
Count
% within kpersentaseP
Count
% within kpersentaseP
Count
% within kpersentaseP
Count
% within kpersentaseP
Total
15
100,0%
15
100,0%
3
100,0%
33
100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value
1,707a
1,429
,138
33
df
2
2
1
Asymp. Sig. (2sided)
,426
,489
,710
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
,36.
Universitas Sumatera Utara
135
ksikap * salmonella
Crosstab
ksikap
1
salmonella
negatif
positif
21
1
95,5%
4,5%
8
3
72,7%
27,3%
29
4
87,9%
12,1%
Count
% within ksikap
Count
% within ksikap
Count
% within ksikap
2
Total
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2df
sided)
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
N of Valid Casesb
3,556a
1,742
3,349
1
1
1
,059
,187
,067
3,448
33
1
,063
Total
22
100,0%
11
100,0%
33
100,0%
Exact Sig. (2sided)
Exact Sig. (1sided)
,097
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,33.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Odds Ratio for ksikap (1,00 / 2,00)
For cohort salmonella = negatif
For cohort salmonella = positif
N of Valid Cases
Value
7,875
1,313
,167
33
95% Confidence Interval
Lower
Upper
,711
87,261
,904
1,906
,020
1,423
ktindakan * salmonella
Crosstab
ktindakan
0
1
2
Total
Count
% within ktindakan
Count
% within ktindakan
Count
% within ktindakan
Count
% within ktindakan
salmonella
negatif
positif
7
0
100,0%
,0%
20
3
87,0%
13,0%
2
1
66,7%
33,3%
29
4
87,9%
12,1%
Total
7
100,0%
23
100,0%
3
100,0%
33
100,0%
Universitas Sumatera Utara
,097
136
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value
2,251a
2,745
2,109
33
df
2
2
1
Asymp. Sig. (2sided)
,324
,253
,146
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,36.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for ktindakan (,00 /
1,00)
ksanitasi * salmonella
Crosstab
ksanitasi
0
1
2
Total
Count
% within ksanitasi
Count
% within ksanitasi
Count
% within ksanitasi
Count
% within ksanitasi
salmonella
negatif
positif
18
2
90,0%
10,0%
9
2
81,8%
18,2%
2
0
100,0%
,0%
29
4
87,9%
12,1%
Total
20
100,0%
11
100,0%
2
100,0%
33
100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Value
,740a
,942
,025
33
df
2
2
1
Asymp. Sig. (2sided)
,691
,625
,875
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,24.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for ksanitasi (,00 / 1,00)
Universitas Sumatera Utara
137
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
Gambar lampiran 1. Peneliti mewawancarai pedagang daging ayam
Gambar lampiran 2. Tempat penampungan air bersih
Universitas Sumatera Utara
138
Gambar lampiran 3. Tempat penampungan sampah tidak tertutup dan tidak kedap
air
Gambar lampiran 4. Meja tempat penjualan daging ayam
Universitas Sumatera Utara
139
Gambar lampiran 5. Pencucian jeroan dilakukan di dalam ember
Gambar lampiran 6. Talenan untuk pemotongan karkas
Universitas Sumatera Utara
140
Gambar lampiran 7. Kandang ayam dekat dengan penampungan air bersih
Gambar lampiran 8. Saluran pembuangan air limbah
Universitas Sumatera Utara
141
Gambar lampiran 9. Penambahan TTB dan Iodine pada sampel pada tahap
pengayaan
Gambar lampiran 10. Sampel yang positif Salmonella sp
Universitas Sumatera Utara