Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBE EDAAN PE NGARUH P PENERAPA AN METOD DE PENEM MUAN
DENGAN N METODE E CERAMA AH TERHA ADAP MINA AT, KEAKT TIFAN,
KEMAMP PUAN MER RUMUSKAN N MASALA AH DAN PR RESTASI B BELAJAR
PADA MATA PEL LAJARANIPA SISWA A KELAS I
V SD KAN
ISIUS WI
T TAHUN PE ELAJARAN N 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan un D ntuk memenu uhi salah sat tu syarat mem mperoleh ge elar Sarjana P Pendidikan Progra am Studi Pen ndidikan Gur ru Sekolah D Dasar
D Disusun oleh: : Robe erta Imma D Dyas
NIM M : 1011342
59 PRO OGRAM ST UDI PEND
IDIKAN G GURU SEKO OLAH DAS SAR JURUSAN I J
ILMU PEN NDIDIKAN F FAKULTA S KEGURU UAN DAN I
ILMU PEN DIDIKAN
UN NIVERSITA AS SANATA A DHARMA A
YO GYAKART TA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini mungkin masih terlalu sederhana .....
Tapi biarkanlah ini menjadi persembahan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, bagi orang-orang yang aku kasihi terlebih untuk (Alm) ayah, ibu dan kakakku serta jiwa keduaku yang telah mengajarkan aku sebuah arti hidup hingga hidupku menjadi semakin berarti dan bermakna...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(MATIUS 11:28)
Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(LUKAS 11:9)
Panggulah salib hidupmu dan berkorbanlah untukmu serta orang lain seperti Yesus yang telah memanggul salibnya untuk kita manusia. Hidup hanya sekali janganlah kau sia-siakan dan jalanilah dengan sepenuh hati maka hidupmu akan sangat berarti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka seperti layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Roberta Imma Dyas NIM : 101134259
Demi pengembangan Ilmu pengetahuan, saya memberikan perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul
PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN
DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN,
KEMAMPUAN MERUMUSKAN MASALAH DAN PRESTASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS WIROBRAJAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Beserta perangkat yang diperlukan (Bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN
DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN,
KEMAMPUAN MERUMUSKAN MASALAH DAN PRESTASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Roberta Imma Dyas
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2012
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah pada mata pelajaran IPA terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan pada semester genap 2011/2012.
Penelitian ini menggunakan metode penemuan dengan jenis penelitian kuantitatif yaitu tipe pretest posttest control group design.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, yaitu: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji formalitas dan uji statistik yang meliputi uji homogenitas, uji perbedaan pretest ke posttest, dan uji pengaruh perlakuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan soal pilihan ganda yang berjumlah 10, soal essai yang berjumlah 1 nomor untuk mengukur ketrampilan proses (kemampuan merumuskan masalah) dan 20 pernyataan untuk mengukur minat IPA secara umum dan lembar pengamatan keaktifan siswa selama pembelajaran.
Dari analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh minat kelompok kontrol dan eksperimen menghasilkan perbedaan yang signifikan yaitu: sig. (2-tailed) 0,008 < 0,05. Pengaruh keaktifan siswa terjadi perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan eksperimen yaitu harga sig. (2-tailed) yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Pengaruh kemampuan merumuskan masalah antara kelompok kontrol dan eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Pengaruh prestasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan yaitu: (2-tailed) 0,001 < 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DIFFERENCE OF THE INFLUENCE OF IMPLEMENTING
DISCOVERY METHOD AND SPEECH METHOD TOWARD THE
STUDENTS’ INTEREST, CLASS PARTICIPATION, ABILITY TO
FORMULATE PROBLEM AND THE LEARNING ACHIEVEMENT OF
THE FOURTH GRADE STUDENTS IN SCIENCE CLASS AT SD
KANISIUS WIROBRAJAN IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012
Roberta Imma Dyas
SANATA DHARMA UNIVERSITY
2012
The objective of this research is to find out the difference of the influence of implementing discovery method and speech delivery method in Science classes toward the students’ interest, class participation, and ability to formulate problems, and the learning achievement of the fourth grade students at SD Kanisius Wirobrajan in the second semester.
The research uses discovery method in which the type of research is quantity, that is pre test and post test control group design. There were two groups randomly chosen in this research, they were experiment and control groups. The techniques of data analysis used are formal and statistic tests which include testing the homogeny, testing the difference of pre test and post test, and testing the influence of treatment. The system of collecting data in this research was done by giving pre test and post test in the control and experiment classes with 10 multiple choice, 1 essay question to measure the processing skills (ability to formulate problems) and 20 statements to measure the students’ interest generally and specifically in Science classes.
The data analysis which was done shows that the influence of interest of both control and experiment classes are significantly different in which: sig. (2-
tailed ) 0.008 < 0.05. There is a significant difference in the influence of the
students’ class participation between the control and experiment groups: that sig.(2-tailed) gains 0.000 < 0.05. The influence of students’ ability to formulate problem between the control and experiment groups also shows a significant difference that sig. (2-tailed) gains 0.000 < 0.05. The influence of the students’ learning achievement between control and experiment groups is significantly different. That is (2-tailed) 0.001 < 0.05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas limpahan berkat dan karunia yang tanpa batas Ia berikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan baik. Skripsi yang berjudul Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Minat, Keaktifan, Kemampuan Merumuskan Masalah dan Prestasi Belajar pada Mata
Pelajaran IPA di SD Kanisius Wirobrajan, bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu penulis ingin menngucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan FKIP.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanto SJ, S.S, BST, M.A, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan izin penelitian.
3. Drs. Atmadi, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian telah membimbing penulis, memberikan saran serta masukan yang begitu berharga hingga terselesainya penulisan skripsi ini.
4. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., selaku dosen pembimbing II yang sudah membrikan saran juga semangat dalam penulisan skripsi ini.
5. Klidiatmoko, S.Pd SD., selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
6. Thomas, selaku guru kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas IV.
7. Segenap siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang bersedia menjadi subyek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang dengan penuh kebaikan dan kesabaran memberikan pengajaran yang sangat berguna bagi penulis untuk masa depan dan secara khusus atas pengetahuan yang berguna bagi terselesainya penulisan skripsi ini.
9. Keluargaku tercinta, alm. Stefanus Sutik Wandi, Anastasia Asih dan Robertus Novan Imma Dhita. Atas semua doa, dukungan serta semangat yang diberikan.
10. Seseorang yang telah menjadi bagian dari hidupku Rudiyanta
11. Untuk sobat-sobatku 7Pup’s (Gembuz, Kompleh, alm. Icunk, Djuki, Kunyik, Enthunk)
12. Teman-temanku PGSD last season, Adelia Rena, Maria, dan teman PKM serta PPL yang dengan tulus hati mau memberikan bantuan, kerja samanya selama ini.
13. Teman-teman seprofesi guru PGTK Pangudi Luhur Yogyakarta.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak berperan dalam penulisan skripsi ini dan perjalanan studi penulis.
Semoga Tuhan Yang Penuh Kasih yang membalas kebaikan kalian semua. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi banyak pihak.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... vii ABSTRAK ............................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... .. 1 A. Latar Belakang Masalah ....... ..................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5 E. Sistematika ................. ................................................................ 6 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................... ......... 7 A. Metode Penemuan (discovery) ............................................ 7 B. Metode Ceramah.................................................................. 10 C. Minat .................................................................................... 11 D. Keaktifan ............................................................................ 13 E. Kemampuan Merumuskan Masalah ................................... 14 F. Prestasi Belajar ..................................................................... 15 G. Pembelajaran IPA SD .......................................................... 19 H. Penelitian yang Relevan ...................................................... 21 I. Hipotesis Penelitian ............................................................. 22 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 24 A. Jenis Penelitian .................................................................... 24 B. Subjek Penelitian ................................................................. 25 C. Variabel penelitian ............................................................... 25 D. Definisi operasional ............................................................. 27 E. Instrumen penelitian ............................................................ 27 F. Uji Validitas ......................................................................... 31 G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 32 H. Teknik Analisis Data ........................................................... 32 I. Jadwal penelitian ................................................................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 37 A. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Minat Siswa ................................. 37 B. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Keaktifan Siswa .......................... 43 C. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Kemampuan Merumuskan Masalah ................................................................................... 47 D. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Penemuan dengan Metode Ceramah terhadap Prestasi Belajar Siswa ...................................................................................... 53 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 59 A. Kesimpulan .......................................................................... 59 B. Saran .................................................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 62 LAMPIRAN ............................................................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting yang harus
dilaksanakan demi kemajuan bangsa. Hal ini dikarenakan pendidikan adalah hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Pendidikan dapat berlangsung dengan baik apabila dilaksanakan dengan benar sehingga prestasi siswa tersebut dapat terlihat. Melalui pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berprestasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keberhasilan seseorang dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal dipengaruhi oleh faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi minat, ketrampilan, keaktifan, cara belajar, kondisi fisik dan psikis siswa ), dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi kurikulum pengajaran, tata tertib sekolah, fasilitas, interaksi guru dan siswa).
Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu menguntungkan atau menarik maka dia akan memiliki minat yang tinggi tetapi ketika sesuatu yang ingin didapat tersebut tidak menarik lagi maka minat akan menurun. Dapat dikatakan minat sifatnya tidak tetap. Salah satu penunjang keberhasilan siswa dipengaruhi oleh minat siswa terhadap sesuatu, contohnya pada mata pelajaran tertentu yang menurut siswa menarik. Tidak hanya pada materi tetapi juga pada penyampaian yang diberikan oleh guru misalnya guru memberikan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permainan atau praktik langsung yang sesuai dengan bahan ajar yang disampaikan.
Tetapi pada kenyataannya, sampai saat ini masih banyak guru yang dalam penyampaian materi menggunakan cara tradisional yaitu ceramah. Metode ceramah membuat perhatian siswa hanya tertuju pada satu fokus yaitu guru. Hal ini menyebabkan siswa terhambat dalam pembelajaran aktif. Siswa akan menjadi aktif ketika dihadapkan pada tugas yang harus dikerjakan dengan terjun langsung pada apa yang akan diselesaikan. Oleh karena itu, diharapkan guru lebih banyak menyampaikan materi tidak hanya secara teoritik tetapi lebih ke hal praktik. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa sehingga dapat mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif dimana masing- masing siswa dapat melibatkan kemampuannya secara maksimal. Aktifitas siswa yang timbul akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan ketrampilan yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa.
Pada kenyataannya, dari semua mata pelajaran yang diajarkan pasti ada beberapa mata pelajaran yang tidak disukai oleh siswa sehingga menyebabkan siswa enggan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Padahal dari soal- soal tersebutlah, siswa dapat melatih kemampuannya dalam merumuskan masalah sehingga dapat menemukan pemecahan masalah dari setiap soal. Oleh karena itu, guru harus bisa menyajikan materi, menyampaikan materi, dan memberikan pemecahan masalah semudah dan semenarik mungkin bagi siswa. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
metode penemuan. Dalam pembelajaran ini siswa didorong untuk mengembangkan minat dan keaktifan sehingga mampu melakukan proses perumusan masalah. Melalui metode ini siswa dapat meningkatkan prestasi belajar karena siswa mendapat pengalaman secara nyata dan melakukan kegiatan bersama dengan siswa lain. Dengan penerapan metode penemuan terbimbing diharapkan minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Wirobrajan dapat meningkat bila dibandingan dengan metode ceramah. Dari uraian tersebut diatas, maka penelitian tentang pembelajaran melalui metode penemuan terbimbing perlu diungkap melalui studi eksperimen dengan rangkaian penelitian yang dikemas secara runtut dan menarik untuk melihat efektifitasnya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan sebuah penelitian guna mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap keaktifan pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012?
3. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap kemampuan merumuskan masalah pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012?
4. Apakah ada perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh minat siswa kelas
IV di SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012pada mata
pelajaran IPA dengan metode penemuan dibandingkan dengan metode ceramah.
2. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh keaktifan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012 pada mata pelajaran IPA dengan metode penemuan dibandingkan dengan metode ceramah.
3. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh kemampuan klasifikasi siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012 pada mata pelajaran IPA dengan metode penemuan dibandingkan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Untuk mengetahui tinggi rendahnya perbedaan pengaruh prestasi siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap 2011/2012 pada mata
pelajaran IPA dengan metode penemuan dibandingkan dengan metode ceramah. D Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti Dengan penelitian ini, peneliti memperoleh hasil penelitian yang dapat memberikan konsep bagi peneliti dalam upaya mengembangkan metode penemuan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA khususnya di Sekolah Dasar.
2. Bagi Siswa Melalui pembelajaran penemuan, siswa mendapatkan pengalaman baru dalam belajar sehingga pembelajaran tidak monoton dan akan mengurangi tingkat kebosanan siswa terhadap pembelajaran yang dirasa sulit khususnya IPA sehingga kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan selanjutnyan keaktifan dan minat siswa meningkat yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa.
3. Bagi Guru Sebagai bahan tertulis dan pertimbangan bagi guru Sekolah Dasar khususnya Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan dan guru Sekolah Dasar pada umumnya dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa sehingga prestasi belajar IPA siswa dapat ditingkatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E.
Sistematika Penelitian
Penulisan skripsi disajikan dengan sistematika Bab I berisi Pendahuluan, Bab II menguraikan Kajian Pustaka, Bab III membahas Metode Penelitian, Bab IV meguraikan Hasil Penelitian dan Pembahasan serta Bab V berisi Kesimpulan dan Saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A Metode Penemuan (Discovery) Wahana (2010:57) mengungkapkan bahwa metode merupakan
prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, serta cara teknis untuk memperoleh pengetahuan. Prosedur tersebut juga dapat memperkembangkan pengetahuan yang ada. Metode adalah cara-cara yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda dalam rangka mencapai kompetensi dasar pembelajaran yang telah ditetapkan. Supandi dan Zaenuri dalam Purnomo (2005:326), salah satu macam metode yang dikenal adalah metode discovery. Metode discovery ini berbeda dengan metode inquiry, tetapi pada dasarnya kedua metode ini saling berkaitan. Inquiry artinya penyelidikan, sedangkan discovery artinya penemuan.
Menurut Purnomo, dkk (2009:326) discovery merupakan metode yang dipandang memiliki kadar yang tinggi dalam pendekatan keterampilan proses karena menekankan siswa memproses perolehannya. Penyelidikan dilakukan siswa berdasarkan petunjuk guru. Petunjuk yang diberikan umumnya dalam bentuk pertanyaan membimbing. Dari jawaban siswa, guru mengajukan pertanyaan melacak dengan maksud mengarahkan siswa.
Melalui metode discovery diharapkan pembelajaran yang dilakukan guru mudah diingat, sajian materi pelajaran lebih bermakna, mempunyai arti
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menarik bagi siswa, dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
Pendapat lain yang diungkapkan Roestiyah (2001:20) bahwa metode
discovery adalah proses mental (mengamati, merumuskan masalah,
mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya) dimana siswa mampu menemukan sendiri atau mengalami sendiri, sedangkan guru hanya membimbing serta memberikan instruksi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode penemuan atau discovery adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menyajikan materi pembelajaran. Tentu saja pembelajaran yang disajikan dalam metode ini menarik bagi siswa, dan dapat mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang timbul dari materi pembelajaran.
Menurut Roestiyah (2001:20-21) metode dicovery mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan metode ini yaitu: a. Metode discovery mampu membantu siswa dalam mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta menguasai ketrampilan siswa.
b. Siswa memperoleh pengetahuan yang sifatnya mendalam sehingga dapat tertinggal dalam diri siswa.
c. Membangkitkan semangat dan gairah siswa dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan memajukan dirinya sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
e. Mampu mengarahkan dan memberikan motivasi pada siswa sehingga lebih giat belajar.
f. Pusat metode ini adalah siswa, sedangkan guru hanya mendampingi dan mengarahkan siswa.
Hal-hal di atas merupakan keunggulan metode discovery. Walaupun demikian baiknya, tetapi metode ini juga mempunyai kekurangan yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:
a. Siswa harus benar-benar siap mental untuk mendapatkan cara belajar dengan metode ini.
b. Penggunaan metode discovery kurang berhasil apabila dilakukan pada kelas besar.
c. Bagi guru dan siswa yang sudah terbiasa menggunakan perencanaan dan pembelajaran tradisional, maka akan kecewa dengan adanya metode penemuan.
d. Beberapa ada yang berpendapat bahwa metode ini lebih mementingkan proses pengertian saja sedangkan pembentukan sikap dan ketrampilan siswa kurang diperhatikan.
e. Kemungkinan pemakaian metode ini tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B Metode Ceramah
Menurut Tanlain (2007:43) asal kata “ceramah" berarti penuturan langsung secara lisan oleh penutur kepada para pendengar. Pada konteks mengajar , metode ceramah adalah salah satu metode mengajar kelas dengan cara penyajian poin-poin bahan ajar yang berupa informasi, konsep, prinsip, tugas oleh guru secara lisan kepada siswa, dan disertai penjelasan dengan contoh-contoh, gambar, ilustrasi, peragaan, pertanyaan dan audio visual. Selain itu, Tanlain (2009:48) juga mengungkapkan bahwa metode ceramah adalah metode pembelajaran dimana guru yang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas besar dengan cara menyajikan poin-poin bahan pelajaran berupa informasi, konsep dan prinsip yang disampaikan secara lisan langsung kepada siswa. Kelebihan metode ceramah menurut Munthe (2009: 61) adalah : a. Dapat digunakan di kelas besar.
b. Materi yang banyak dapat disampaikan secara singkat.
c. Lebih ekonomis, terlebih dari segi biaya.
d. Baik bila materi baru belum tersedia dalam bentuk hard copy. Sedangkan kelemahan metode ini adalah :
a. Membuat siswa menjaga daya tahan berkonsentrasi menggunakan indra telinga yang terbatas.
b. Membuat siswa terganggu dengan hal-hal visual.
c. Membuat siswa sulit menentukan gagasan.
d. Siswa cenderung diperlakukan sama rata oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Guru cenderung bersifat otoriter dan kelas menjadi monoton.
C Minat a. Pengertian minat Minat adalah salah satu hal yang penting dalam proses belajar.
Menurut Syah (2007:136) minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam bidang studi tertentu. Dengan minat tersebut seorang siswa juga akan mencapai prestasi yang diinginkan.
Menurut Djiwandono (2006:366) kegiatan siswa adalah kunci dari minat mereka. Dengan demikian melalui pengamatan guru melihat antusiasme dalam proses pembelajaran dan keingintahuan siswa terhadap materi, maka dapat dikatakan bahwa hal ini merupakan salah satu cara guru dalam mengukur minat siswa. Dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya guru menciptakan “meja minat”. Meja biasa, yang dapat diisi oleh siswa sendiri dengan barang-barang yang aneh yang disukai siswa dari rumah. Hal itu secara tidak langsung menarik minat anak sehingga akan memupuk minat siswa.
Menurut Purnomo (2006:253) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini kemudian akan mendatangkan kepuasan tersendiri bagi siswa. Bila kepuasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkurang, minatpun juga akan berkurang. Minat memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, antara lain: a) Menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar.
b) Mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi anak, semakin yakin mereka mengenai pekerjaan yang diidamkan, semakin besar minat mereka terhadap kegiatan yang mendukung tercapainya aspirasi itu.
c) Menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni.
d) Meningkatkan prestasi.
b. Indikator minat
Purnomo (2009:254) mengungkapkan beberapa indikator untuk menunjukkan bahwa siswa mempunyai minat dalam pembelajaran IPA antara lain:
a) memiliki perhatian terhadap pelajaran
b) sering bertanya sebagai wujud rasa ingin tahu
c) semangatnya lebih tinggi/ antusias ketika mengikuti pembelajaran
d) kreativitasnya muncul, cenderung selalu mencoba walaupun sering gagal, tidak akan pernah puas dengan hasil yang sudah dicapai.
c. Cara menumbuhkan minat
Sri Esti Wuryani dalam Poernomo, dkk (2006: 358-369) mengemukakan bahwa, agar siswa-siswi mereka tertarik pada materi pelajaran yang mereka sampaikan, maka yang harus dilakukan para guru adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) materi pelajaran yang disampaikan hendaknya berguna bagi siswa
b) menumbuhkan keingintahuan siswa
c) cara penyampaian pelajaran menarik dan bervariasi
d) menggunakan permainan dan simulasi e) menggunakan tehnik-tehnik kerjasama kelompok.
D Keaktifan
Sriyono (1991: 74) mengungkapkan bahwa keaktifan adalah sesuatu yang diusahakan guru pada saat mengajar agar murid aktif secara jasmani maupun rohani. Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus- menerus terlibat, baik secara mental maupun fisik.
Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika siswa bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami pengalaman yang dialami. Hal ini diungkapkan oleh Hollingsworth, dkk (2008:8).
Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa pengertian keaktifan:
Menurut Sardiman (2001:98) aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini menurut Rohani (2004:6-7) belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah siswa giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Saat siswa aktif jasmaninya dengan sendirinya ia juga aktif jiwanya, begitu juga sebaliknya.
E Kemampuan Merumuskan Masalah
Santika (2009:5) mengungkapkan bahwa IPA memiliki metode khusus dalam proses pembelajaran yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah dalam IPA yang harus dikembangkan oleh para siswa diantaranya:
a. Perumusan masalah Dalam perumusan masalah, siswa diharapkan supaya siswa mengetahui obyek atau permasalahan yang harus diteliti atau dipecahkan.
b. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis Dalam hal ini siswa menyusun beberapa pertanyaan sebagai wujud dari rasa keingintahuannya terhadap sesuatu hal yang berhubungan dengan obyek IPA.
c. Perumusan Hipotesis Perumusan hipotesis merupakan rumusan dugaan sementara yang ditulis oleh siswa berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
d. Pengujian hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam pengujian hipotesis, siswa melakukan kegiatan atau percobaan guna membuktikan hipotesisnya.
e. Penarikan kesimpulan Dalam proses ini, siswa memperoleh makna dari pembelajaran sehingga dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari.
Menurut Sriyono (1992:97), ada lima tahapan yang ditempuh dalam menerapkan metode discovery yaitu (a) merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa, (b) menetapkan jawaban sementara atau hipotesis, (c) siswa mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis, (d) menarik kesimpulan dari jawaban, dan (e) mengaplikasikan kesimpulan dalam situasi baru.
F Prestasi Belajar
a. Pengertian prestasi belajar Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai.
Prestasi dapat diukur dengan tes prestasi. Tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi. Prestasi belajar menurut WS. Winkel (1984:3) adalah merupakan bukti usaha yang dicapai. Belajar diartikan sebagai suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan dengan didapatnya kemampuan baru yang diperoleh. Dengan demikian belajar sebagai alat dalam prestasi belajar merupakan suatu perubahan yang disengaja dan berlangsung lama sehingga untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa dalam belajar maka diadakan tes prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prestasi belajar juga sangat ditentukan oleh adanya evaluasi suatu hasil belajar. Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar tercapai dan bantuan yang perlu diberikan tidak mencapai hasil yang diberikan. Prestasi belajar dapat juga diukur dengan menggunakan tes formatif. Tes formatif adalah penggunaan tes prestasi guna melihat sejauh mana kemajuan belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu program pengajaran. Tes Sumatif adalah penggunaan tes prestasi guna menghasilkan informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu program pengajaran.
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Dari definisi di atas maka prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai- nilai tes atau angka-angka yang dibukukan oleh guru.
Sedangkan pengertian secara umum prestasi belajar adalah hasil tertinggi yang telah dicapai seseorang dalam bidang tertentu.
Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari evaluasi belajarnya. Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan maupun praktek yang kemudian diberi skor, yang bisa berwujud angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Roestiyah (1982:159) prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a) Faktor internal Yang dimaksud faktor internal adalah faktor-faktor yang timbul di dalam diri anak itu sendiri. Faktor Internal ini diantaranya sebagai berikut: 1) Tujuan belajar yang jelas dari siswa
Siswa menganggap dirinya masuk ke sekolah lanjutan sekedar memenuhi anjuran orang tua atau sekedar menggunakan waktu senggang dan hanya sekedar menjaga gengsi melanjutkan sekolah dengan maksud agar memperoleh hadiah sepeda bagus atau mungkin ada yang berpendapat bahwa sekolah lanjutan adalah tempat pergaulan siswa. Jadi seseorang yang mau belajar harus punya tujuan yang jelas jika ingin prestasi belajarnya baik. 2) Minat terhadap bahan pelajaran
Minat menentukan sukses tidaknya seorang siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Setiap siswa hendaknya punya minat terhadap mata pelajaran yang diikutinya. Kurangnya minat belajar berpengaruh terhadap prestasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Kesehatan Badan yang sehat akan lebih menguntungkan bagi setiap orang. Dengan badan yang sering sakit-sakitan dan kurang tenaga merupakan faktor penghambat kemajuan belajar seseorang. 4) Kecakapan mengikuti pelajaran
Cakap mengikuti pelajaran apabila siswa mengerti hal-hal yang diajarkan dan kemudian akan menambah pengetahuan yang lebih luas untuk bisa memahami dan mengerti isi pelajaran diperlukan perhatian dan konsentrasi, menanggapi secara kritis apa yang diajarkan, sebelumnya mengikuti pelajaran lebih dahulu membaca pokok-pokok yang diajarkan b) Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si anak. Faktor eksternal ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Faktor yang datang dari lingkungan keluarga, misalnya cara orang tua mendidik anak, suasana keluarga, dan sosial ekonomi keluarga. 2) Faktor yang datang dari masyarakat, misalnya cara hidup lingkungan, teman bergaul, media cetak maupun elektronik.
Faktor yang datang dari lingkungan sekolah, misalnya cara guru menyampaikan pelajaran standar pelajaran, perpustakaan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) pada usia sekolah dasar penting dilakukan, hal ini karena manusia tanpa disadari telah mengenal dan mempraktekkan IPA sejak ia dilahirkan. Menurut Santika (2009:1)
IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan makhluk hidup dan alam semesta. Dalam pembelajaran IPA perlu dilakukan suatu eksperimen untuk penguatan secara konseptual.
Menurut Srini (2001:2) kata IPA merupakan singkatan kata Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “ Natural Science” secara singkat disebut “Science”.
Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut
dengan alam. Science artinya pengetahuan. Jadi IPA atau science itu secara harafiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam yang mempelajari peristiwa-peristiwa di alam semesta.
1. Kompetensi Dasar IPA SD Kelas 1V Materi pembelajaran IPA yang digunakan dalam penelitian ini mengambil standar kompetensi 8 tentang memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari pada kompetensi dasar 8.4 menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik (Depdiknas, 2007).
Ikhwan dan Wahyudi (2009:109) mengatakan bahwa bunyi
merupakan bentuk energi yang disebabkan oleh benda bergetar. Menurut Aprilia (2009:136) bunyi merupakan energi. Suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber energi bunyi. Bunyi berasal dari getaran.
2. Materi Pembelajaran IPA
a. Perubahan Energi Bunyi melalui penggunaan alat musik Aprilia (2009: 139-140) mengatakan dalam bukunya bahwa “d i dalam piano terdapat banyak senar yang terbuat dari baja.
Senar ini dipasang dengan cara diregangkan. Apabila kita menekan tuts piano, maka pemukul di dalam piano memukul sebuah senar. Senar ini bergetar dan menimbulkan bunyi. Bunyi ini disebut nada. Ukuran senarnya berbedabeda. Inilah yang membuat tinggi dan rendahnya nada berbeda. Harmonika juga dapat menghasilkan bunyi bila ditiup. Ketika ditiup, lidah-lidah logam yang terletak di dalamnya bergetar dan menghasilkan nada. Hasilnya, kita bisa mendengarkan bunyi yang indah dari harmonika itu. Seruling dapat menghasilkan bunyi yang indah ketika ditiup. Udara yang ditiupkan ke dalam seruling membuat udara di dalamnya bergetar. Untuk menghasilkan nada yang berbeda-beda, jemari kita harus menutup sebagian lubang-lubang pada seruling tersebut. Itulah yang menyebabkan seruling menghasilkan nada-nada yang indah.
Biola dapat menghasilkan bunyi ketika digesek. Gesekan yang terjadi antara senar biola dan alat penggeseknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghasilkan bunyi. Jika ingin memainkan nada yang berbeda, maka kita harus menekan sebagian senar yang ada pada biola tersebut.
Gitar dapat menghasilkan bunyi ketika dawainya dipetik. Petikan itu menyebabkan dawai bergetar. Nada-nada yang indah pun akan terdengar ketika kita menekan sebagian senar yang ada pada gitar tersebut. Semakin halus dan pendek senarnya, maka semakin tinggi nada yang dihasilkan”.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi bunyi
Faktor-faktor yang berpengaruh pada besar kecilnya bunyi yang dihasilkan menurut Mulyatiarifin (2009:79) adalah: 1) Jarak sumber bunyi terhadap penerima. 2) Kuat atau lemahnya getaran yang dihasilkan. 3) Energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan benda. 4) Jenis benda yang bergetar.
H Penelitian yang Relevan
Metode penemuan telah banyak digunakan untuk pembelajaran