pengetahuan, sikap dan perilaku seksual remaja
0 LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK
TAHUN ANGGARAN 2016
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA ANGGOTA PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R)
DI SMA N 2 BANTUL
Oleh:
Sriadi Setyawati, M.Si. Nurul Khotimah, M.Si.
Dr. Dyah Respati Suryo Sumunar, M.Si. Sri Agustin Sutrisnowati, M.Si.
Mawanti Widyastuti, M.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016
Penelitian ini Dibiayai dengan Dana DIPA Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
(2)
1 LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK
1. Judul Penelitian : Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Seksual Remaja Anggota Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) di SMA N 2 Bantul
2. Ketua Peneliti
a. Nama : Sriadi Setyawati, M.Si.
b. NIP/Golongan : 195401081983032001, IV/a c. Pangkat/Jabatan : Pembina, Lektor Kepala
d. Jurusan : Pendidikan Geografi
e. HP dan e-mail : 081326442918, sriadi_s@uny.ac.id 3. Sub Tema Penelitian : Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial 4. Bidang Keilmuan : Geografi Sosial
5. Tim Peneliti :
No. Nama dan Gelar Bidang Keahlian
1. Sriadi Setyawati, M.Si. Geografi Manusia 2. Nurul Khotimah, M.Si. Geografi Lingkungan 3. Dr. Dyah Respati SS, M.Si. Geografi Teknik 4. Sri Agustin S, M.Si. Geografi Manusia 5. Mawanti Widyastuti, M.Pd. Geografi Manusia 6. Mahasiswa yang terlibat :
No. Nama NIM Jurusan
1. Maya Indah Sari 14405247002 Pendidikan Geografi 2. Yan Budiarti 14405247003 Pendidikan Geografi 7. Lokasi Penelitian : SMA N 2 Bantul
8. Waktu Penelitian : 6 (enam) bulan
9. Dana yang diusulkan : Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) Yogyakarta, 28 Oktober 2016 Ketua Tim Peneliti
Sriadi Setyawati, M.Si. NIP. 19540108 198303 2 001 Mengetahui,
Dekan FIS Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Yogyakarta FIS UNY
Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. Dr. Hastuti, M.Si.
(3)
2 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami selaku Tim Peneliti untuk menyelesaikan laporan penelitian berjudul ”Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Seksual Remaja Anggota Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) di SMA N 2 Bantul”.
Laporan penelitian ini terselesaikan atas dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada Yth.:
1. Dekan FIS Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY.
3. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Laporan penelitian ini masih belum sempurna, namun demikian besar harapan kami semoga laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat.
Yogyakarta, 28 Oktober 2016 Ketua Tim Peneliti
Sriadi Setyawati, M.Si NIP. 19540108 198303 2 001
(4)
3 DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………
HALAMAN PENGESAHAN ………. 1
KATA PENGANTAR ……… 2
DAFTAR ISI ……… 3
DAFTAR TABEL ……… 4
RINGKASAN ……… 5
BAB I. PENDAHULUAN ………. 6
A. Latar Belakang Masalah ………. 6
B. Identifikasi Masalah……… 8
C. Batasan Masalah……….. 8
D. Rumusan Masalah……… 8
E. Tujuan Penelitian………. 9
F. Manfaat Penelitian……… 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……… 10
A. Kajian Teori………. 10
B. Kerangka Pemikiran……… 16
BAB III. METODE PENELITIAN ………. 17
A. Desain Penelitian………. 17
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel……….. 17
C. Tempat dan Waktu Penelitian………. 17
D. Populasi dan Sampel……… 18
E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ………. 18
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data………. 18
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………..…………. 22
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ….……….. 22
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ………. 23
BAB V. PENUTUP ……….. 28
A. Kesimpulan ……….... 28
B. Saran ……….. 28
DAFTAR PUSTAKA ……… 29
(5)
4 DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kisi-kisi pertanyaan angket pengetahuan seksual remaja ………….. 19
Tabel 2. Kisi-kisi pertanyaan angket sikap seksual remaja ……….. 20
Tabel 3. Kisi-kisi pertanyaan angket perilaku seksual remaja ………. 21
Tabel 4. Umur Responden ……… 23
Tabel 5. Responden memperoleh informasi seks pranikah ……….. 23
Tabel 6. Sumber informasi responden tentang seks pranikah ……….. 24
Tabel 7. Pengetahuan seksual responden ………. 25
Tabel 8. Responden punya pacar ………. 26
Tabel 9. Umur pertama kali responden punya pacar ………. 26
(6)
5 RINGKASAN
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA ANGGOTA PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R)
DI SMA N 2 BANTUL Oleh:
Sriadi Setyawati1, Nurul Khotimah2, Dyah Respati Suryo Sumunar4, Sri Agustin Sutrisnowati4, Mawanti Widyastuti5
Perilaku seksual merupakan masalah utama terkait berbagai kasus kenakalan remaja. Kasus kenakalan remaja, khususnya permasalahan seksual yang terjadi dari tahun ke tahun menunjukkan adanya peningkatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) mengetahui pengetahuan seksual remaja anggota PIK-R di SMA N 2 Bantul, dan (2) mengetahui sikap dan perilaku seksual remaja anggota PIK-R di SMA N 2 Bantul.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Variabel penelitian adalah pengetahuan remaja, sikap remaja, dan perilaku seksual remaja. Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Bantul, dari bulan April - Oktober Tahun 2016. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA N 2 Bantul yang berjumlah 830 orang. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA7, kelas X IPS2, XI IPA6, dan XI IPS1, yang keseluruhan berjumlah 111 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui metode observasi, angket, dan dokumentasi. Data penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengetahuan seksual responden adalah “cukup” (55,9%), “baik” (40,5%), dan “kurang” (3,6%), (2) (a) sikap seksual responden semuanya (100%) adalah “negatif” atau cenderung menghindari, menjauhi, dan membenci hal-hal berkaitan seks pranikah, dan (b) perilaku seksual responden untuk mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar adalah pegang tangan (55,9%), cium pipi (22,1%), dan cium bibir (7,4%). Semua responden (100%) belum pernah mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar dengan meraba bagian tubuh sensitif, petting, oral seks, anal seks, dan hubungan seksual.
(7)
6 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, dengan usia antara 24 tahun. Hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah remaja atau penduduk usia 10-24 tahun di D.I. Yogyakarta sebesar 834.922 jiwa atau 28,3% dari keseluruhan jumlah penduduk D.I. Yogyakarta (BPS, 2010). Seiring dengan masa peralihan yang dialaminya, remaja memiliki masalah sangat kompleks, hal ini dikarenakan umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu (curiousity) yang tinggi.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan seksualitas adalah permasalahan utama remaja seiring masa peralihan yang dialaminya. Berdasarkan data RPJMN tahun 2013 diketahui bahwa remaja yang mempunyai pacar saat ini sebesar 65%. Cara berpacaran yang dilakukan remaja adalah dengan berpegangan tangan (90%), cium bibir (30%), dan saling meraba (4%). Remaja di DIY rata-rata mempunyai pacar pertama kali pada usia 15,5 tahun. Remaja yang mempunyai pacar dan pernah melakukan hubungan seksual sebesar 2,1%. Jumlah remaja yang pernah mengikuti kegiatan PIK-R yang bersumber dari pendidik sebaya sebesar 67,4%, konselor sebaya sebesar 64,4%, dan sumber lainnya sebesar 42,4% (BKKBN DIY, 2014).
Cara berpacaran remaja yang tidak hanya berpegangan tangan, melainkan juga berciuman dan saling meraba dimungkinkan karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa, seperti VCD, handphone, internet, dan lain-lain, sehingga menjadikan remaja ingin mencoba tindakan perilaku seksual. Hal ini selain didukung adanya perubahan hormonal yang meningkat hasrat seksualnya pada remaja, juga dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja tentang seksual pranikah. Pengetahuan remaja yang kurang tentang seksual pranikah dapat dikarenakan orangtua merasa tabu membicarakan masalah seksual dengan anak dan hubungan orang tua dengan anak menjadi jauh sehingga anak berpaling ke sumber-sumber lain yang tidak akurat, seperti teman (Sarwono, 2006a).
(8)
7 Pengetahuan remaja yang kurang tentang perilaku seksual memungkinkan remaja melakukan kesalahan dalam bersikap. Sikap seksual remaja dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: pengetahuan, kebudayaan, media massa, pengalaman pribadi, lembaga pendidikan, lembaga agama, dan emosi dari dalam diri individu (Azwar, 2009). Adanya kesalahan dalam bersikap yang dilakukan oleh remaja selanjutnya dapat mengakibatkan remaja mempunyai perilaku yang tidak bertanggung jawab terhadap seksualitas. Perilaku seksual remaja kemudian diwujudkan mulai dari perasaan tertarik, berkencan, berpegangan tangan, mencium pipi, berpelukan, mencium bibir, memegang payudara, memegang alat kelamin, dan melakukan senggama (Sarwono, 2006b). Adanya perilaku seksualitas yang tidak bertanggungjawab pada remaja dapat memberikan dampak terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan aborsi.
Kondisi ini apabila dibiarkan maka akan mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, mengingat remaja sebagai generasi penerus bangsa harus dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani, mental, dan spiritual. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan remaja diperlukan suatu program yang dapat memberikan informasi dan layanan konseling bagi remaja. Implementasi Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, pasal 48 ayat 1(b), menyatakan bahwa “Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga”, maka Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai salah satu institusi pemerintah mencanangkan Program Generasi Berencana (GenRe) untuk mewujudkan tercapainya peningkatan kualitas remaja.
Program Genre selain dilakukan melalui pendekatan kepada keluarga yang mempunyai remaja, juga dilakukan melalui remaja itu sendiri. Pendekatan kepada remaja dilakukan melalui pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). PIK-R adalah suatu wadah kegiatan program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang KRR. PIK-R diharapkan dapat membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan pribadi (pertumbuhan fisik, mental,
(9)
8 emosional, spiritual) dan membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan sosial (melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat, mempraktekkan hidup sehat).
Berdasarkan observasi awal di SMA N 2 Bantul diketahui bahwa pelayanan PIK-R belum optimal, sehingga sebagian siswa mengatakan mereka memiliki pengetahuan yang kurang tentang seksual pranikah. Mereka juga kurang tahu bagaimana harus bersikap dan berperilaku untuk menghindari dampak negatif seksual pranikah. Oleh sebab itu, berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Seksual Remaja Anggota Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di SMA N 2 Bantul”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah dalam perspektif geografi dapat diidentifikasi sejumlah masalah sebagai berikut:
1. Pelayanan PIK-R belum optimal.
2. Remaja memiliki pengetahuan yang kurang tentang seksual pranikah.
3. Remaja kurang mengetahui bagaimana harus bersikap dan berperilaku untuk menghindari dampak negatif seksual pranikah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan pertimbangan urgensi permasalahan yang teridentifikasi di atas, maka masalah yang hendak dicari alternatif pemecahannya melalui kegiatan penelitian ini, yaitu:
1. Remaja memiliki pengetahuan yang kurang tentang seksual pranikah.
2. Remaja kurang mengetahui bagaimana harus bersikap dan berperilaku untuk menghindari dampak negatif seksual pranikah.
D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
(10)
9 1. Bagaimana pengetahuan seksual remaja anggota PIK-R di SMA N 2 Bantul? 2. Bagaimana sikap dan perilaku seksual remaja anggota PIK-R di SMA N 2
Bantul?
E. Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengetahuan seksual remaja anggota PIK-R di SMA N 2 Bantul. 2. Mengetahui sikap dan perilaku seksual remaja anggota PIK-R di SMA N 2
Bantul.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoritis
a. Pengembangan kajian ilmu geografi kependudukan, khususnya tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
b. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian sejenis. 2. Manfaat praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah yang menjadi lokasi penelitian dalam hal merumuskan arah kebijakan program (kegiatan) PIK-R berkaitan upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku seksual bagi remaja.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan, khususnya kantor KB untuk meningkatkan jumlah PIK-R di sekolah.
(11)
10 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Remaja
Masa remaja adalah penghubung antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa (Kartini Kartono, 2005). Rentang waktu usia remaja dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu: usia 12-15 tahun sebagai masa remaja awal, usia 15-18 tahun sebagai masa remaja pertengahan, dan usia 15-18-21 tahun sebagai masa remaja akhir.
Batasan usia remaja yang digunakan oleh UNFPA dan WHO adalah orang muda (young people), yaitu penduduk usia 10-24 tahun (BKKBN, 2014). Remaja yang dijadikan sebagai program Generasi Berencana (GenRe) oleh BKKBN adalah penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah. 2. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi jika seseorang telah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003) adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan dan sosial budaya. Adapun cara memperoleh pengetahuan dapat dibedakan menjadi cara tradisional dan cara modern. Cara tradisional melalui cara coba salah (trial and error), cara kekuasaan (otoritas), pengalaman pribadi, maupun jalan pikiran, sedangkan cara modern melalui metode penelitian ilmiah (metodologi penelitian).
Pengetahuan mempunyai 6 (enam) tingkatan, yaitu: a. Tahu (know)
Tahu diartikan kemampuan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Beberapa kata kerja yang digunakan untuk mengukur
(12)
11 bahwa seseorang tahu, antara lain: mampu menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, dan lain-lain.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah memahami objek atau materi akan dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan lain-lain terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi dalam hal ini adalah penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan lain-lain dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Beberapa kata kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa seseorang mampu menganalisis, antara lain: mampu menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan lain-lain.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Beberapa kata kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa seseorang mampu mensintesis, antara lain: mampu menyusun, meringkas, menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian dapat didasarkan pada kriteria yang ditemukan sendiri maupun menggunakan kriteria yang telah ada (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
(13)
12 Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat angket tentang pengetahuan yang akan diukur. Pengetahuan selanjutnya dapat dinilai, dimana setiap jawaban benar dari masing-masing pertanyaan diberikan nilai 1 dan jika salah diberikan nilai 0. Hasil penilaian selanjutnya dihitung totalnya dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, meliputi pengetahuan “baik”, “cukup”, dan “kurang”.
3. Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan melalui perilaku yang tertutup, sikap yang secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu, yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap suatu objek (Purwanto Heri, 1998). Ciri-ciri sikap, antara lain:
a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungan dengan objeknya.
b. Sikap dapat berubah, jika terdapat keadaan atau syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang lain.
c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan dengan objek tertentu.
d. Sikap mempunyai aspek motivasi dan aspek perasaan. e. Sikap dapat bersifat positif maupun negatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap, antara lain: emosional, pengalaman pribadi, orang lain, kebudayaan, media massa, pendidikan, agama, dan lain-lain.
Menurut Allport (1954) dalam Soekidjo Notoatmodjo (2003), sikap mempunyai 3 (tiga) komponen pokok, yaitu:
a. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek. b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
(14)
13 c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).
Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama akan membentuk sikap yang utuh (total attitude).
Sikap mempunyai 4 (empat) tingkatan, yaitu: a. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulasi yang diberikan (objek).
b. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap merespon.
c. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah indikasi dari sikap menghargai.
d. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah indikasi dari sikap bertanggung jawab.
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat angket tentang sikap yang akan diukur. Sikap selanjutnya dapat dinilai dengan jawaban setuju atau tidak setuju menggunakan skala likert, yang terdiri dari: “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”.
4. Perilaku (behavior)
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan (Soekidjo Notoatmodjo, 2003). Skiner (1938) dalam Soekidjo Notoatmodjo (2003), mengemukakan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Pemberian respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan.
Faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003) ada 2 (dua), yaitu:
(15)
14 a. Determinan atau faktor internal, adalah karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, seperti kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan lain-lain.
b. Determinan atau faktor eksternal, adalah lingkugan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain.
Dilihat dari bentuk respon stimulus, perilaku dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Perilaku tertutup (covert behavior)
Dalam perilaku tertutup, respon terhadap stimulus berupa perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang mau menerima stimulus, yang kemungkinan belum dapat diamati dengan jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Dalam perilaku terbuka, respon terhadap stimulus sudah jelas, berupa praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Menurut Lawrence Green (1980) dalam Soekidjo Notoatmodjo (2003), perilaku dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor utama, yaitu:
a. Faktor pendorong (predisposing)
Faktor pendorong meliputi pengetahuan, sikap, keyakinan, tradisi, kepercayaan, sistem nilai, pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan, dan lain-lain yang berkenaan dengan motivasi seseorang untuk bertindak. b. Faktor pendukung (enabling)
Faktor pendukung meliputi ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana, yang mendukung dan memfasilitasi terjadinya perilaku.
c. Faktor penguat (reinforcing)
Faktor penguat meliputi keluarga, tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan, dan juga undang-undang atau peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat angket tentang perilaku yang telah dilakukan berhubungan dengan objek tertentu. Dalam hal ini menggunakan metode mengingat kembali (recall).
(16)
15 5. Seksualitas
Seksualitas adalah suatu proses yang terjadi sepanjang kehidupan manusia lahir sebagai bayi hingga secara fisik menjadi mandiri, lepas dari ibunya dan akan berakhir ketika seseorang meninggal. Hubungan seksual pranikah adalah hubungan seksual secara intim yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi melalui hukum maupun agama dan kepercayaan masing-masing individu (Inggrid, 2004).
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2006b). Macam-macam perilaku seksual, antara lain: kissing (berciuman), necking (berpelukan), petting (bercumbu berat), intercourse (masuknya penis ke dalam vagina). Dampak dari perilaku seksual adalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), aborsi, dan penyakit menular seksual.
6. Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R)
PIK-R adalah suatu wadah kegiatan program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya (BKKBN, 2014).
Pengembangan PIK-R di lingkungan sekolah maupun masyarakat dapat berjalan baik jika didukung sumberdaya yang memadai. Sumberdaya yang perlu dipersiapkan adalah pengelola, pendidik sebaya dan konselor sebaya. Pengembangan PIK-R peranannya penting dalam membantu remaja memperoleh informasi dan layanan konseling tentang penyiapan kehidupan berkeluarga. Melalui keberadaan PIK-R, remaja dapat berdiskusi bersama tentang hal-hal yang berkaitan dengan remaja, antara lain tentang: 8 (delapan) fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan, TRIAD KRR, life skills, gender, advokasi dan KIE (BKKBN, 2014).
(17)
16 B. Kerangka Pemikiran
Pengetahuan remaja anggota PIK-R di SMA N 2 Bantul yang menyeluruh terhadap seksual pranikah akan mempengaruhi pembentukan sikap yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari remaja untuk berperilaku seksual sesuai batas atau norma. Adanya pengetahuan dan sikap yang baik anggota PIK-R terhadap seksual pranikah memungkinkan remaja memiliki niat untuk melakukan aktivitas seksual sesuai dengan pengetahuan dan sikapnya. Niat untuk melakukan aktivitas seksual sesuai dengan pengetahuan dan sikapnya didukung adanya norma seksual yang berlaku akan memperkuat munculnya perilaku seksual yang konsisten, antara pengetahuan, sikap, niat, dan perilakunya. Berikut ini disajikan skema kerangka pikir penelitian ini, sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Penelitian Pengetahuan
Seksualitas
Niat Melakukan
Aktivitas Seksual
Perilaku Seksual Sikap
terhadap Seksualitas
Norma Seksual
(18)
17 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan keadaan atau data yang diperoleh di lapangan. Penelitian deskriptif dilakukan guna mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku seksual remaja anggota PIK-R di SMA N 2 Bantul.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian ini terdiri dari pengetahuan remaja, sikap remaja, dan perilaku seksual remaja. Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengetahuan remaja adalah hasil “tahu” dari remaja setelah melakukan penginderaan mengenai berbagai hal tentang seksual pranikah. Pengetahuan remaja selanjutnya dapat dinilai baik, cukup, atau kurang.
2. Sikap remaja adalah kemampuan remaja untuk menyetujui atau tidak menyetujui terhadap aktivitas seksual dengan lawan jenis tanpa ikatan perkawinan yang sah. Sikap remaja dinilai menggunakan skala likert, yang terdiri dari sikap sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. 3. Perilaku seksual adalah gambaran remaja yang berhubungan dengan kegiatan
seksual, seperti berpegangan tangan, berciuman, sampai melakukan hubungan seksual (senggama). Perilaku remaja dinilai menggunakan jawaban melakukan dan tidak melakukan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Bantul. Alasan pemilihan lokasi penelitian di SMA N 2 Bantul mengingat di lokasi tersebut telah memiliki keberadaan PIK-R yang diharapkan mampu memberikan layanan informasi dan konseling bagi remaja, khususnya tentang seksual pranikah.
(19)
18 Adapun waktu yang diperlukan untuk kegiatan penelitian ini adalah selama 6 (enam) bulan, yakni dari bulan April - Oktober Tahun 2016.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 2 Bantul, yang berjumlah sebanyak 830 orang. Sampel penelitian ditentukan secara purposive. Dalam penelitian ini diambil sampel sejumah 111 orang, yang terdiri dari siswa kelas X IPA7 sebanyak 32 orang, siswa kelas X IPS2 sebanyak 22 orang, siswa kelas XI IPA6 sebanyak 33 orang, siswa kelas XI IPS1 sebanyak 24 orang. Sebelum angket dibagikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian, angket telah diujicobakan pada kelas X IPS1 dengan siswa sebanyak 23 orang.
E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data primer diperoleh melalui observasi serta jawaban remaja berdasarkan pertanyaan dari angket. Data primer pada penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku seksual remaja anggota PIK-R. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui dokumentasi arsip sekolah, meliputi jumlah siswa dan kondisi sekolah, yang dipergunakan untuk menyusun deskripsi lokasi penelitian.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Edit data
Edit data adalah memeriksa data yang telah dikumpulkan melalui angket. Edit data dilakukan untuk meneliti kembali apakah isian dalam lembar pertanyaan sudah cukup baik untuk diproses, sehingga jika terdapat kekurangan dapat segera dilengkapi.
(20)
19 2. Pengkodean
Pengkodean adalah pemberian kode berupa angka pada masing-masing variabel penelitian, yang selanjutnya dimasukkan dalam lembaran tabel kerja untuk mempermudah entri data ke komputer.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah kegiatan meringkas jawaban dari angket menjadi satu tabel induk yang memuat semua jawaban responden. Jawaban dari responden akan dikumpulkan dalam bentuk kode-kode yang disepakati untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya.
Angket yang menjadi alat ukur pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari 13 butir pertanyaan pengetahuan seksual remaja, 15 butir pertanyaan sikap seksual remaja, dan 11 butir pertanyaan perilaku seksual remaja.
Tabel 1. Kisi-kisi pertanyaan angket pengetahuan seksual remaja
Variabel Indikator No. Soal Jumlah
Pengetahuan Seksual Remaja
Definisi seks pranikah
1 1
Definisi
masturbasi/onani
2 1
Cara mendapat informasi seks pranikah
3 1
Akibat hubungan seksual pranikah
4, 5, 6, 7, 8, 9 6 Faktor yang
mempengaruhi hubungan seksual pranikah
10, 11 2
Alternatif pemecahan
hubungan seksual pranikah
12, 13 2
Jumlah Butir Soal 13 Sumber: analisis data, 2016
Hasil isian angket berupa pengetahuan seksual selanjutnya dapat dinilai, dimana setiap jawaban benar dari masing-masing pertanyaan diberikan nilai 1 dan jika salah diberikan nilai 0. Hasil penilaian selanjutnya dihitung totalnya dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, meliputi pengetahuan
(21)
20 “baik”, “cukup”, dan “kurang”. Dengan jumlah pertanyaan pengetahuan seksual remaja sebanyak 13 butir, maka nilai terendah adalah 0, nilai tertinggi adalah 13, dan jika dibuat 3 (tiga) kelas, maka pengetahuan “kurang” jika memiliki skor 0-4, pengetahuan “cukup” jika memiliki skor 5-9, dan pengetahuan “baik” jika memiliki skor 10-13.
Tabel 2. Kisi-kisi pertanyaan angket sikap seksual remaja
Variabel Indikator Pertanyaan No. Soal Jumlah Positif Negatif
Sikap Seksual Remaja
Kognitif (kepercayaan mengenai
sesuatu yang berlaku bagi objek sikap)
4 5 1, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15
9
Afektif
(perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu)
2 1 3, 4, 11 3
Konatif
(kecenderungan berperilaku)
2 1 2, 6, 13 3
Jumlah Butir Soal 8 7 15
Sumber: analisis data, 2016
Hasil isian angket berupa sikap seksual remaja selanjutnya juga dapat dinilai menggunakan skala. Skala sikap seksual remaja dinilai menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban sikap positif dan negatif, yang dinilai sebagai berikut: 1. Pernyataan positif
a. Jawaban sangat setuju : nilai 4 b. Jawaban setuju : nilai 3 c. Jawaban tidak setuju : nilai 2 d. Jawaban sangat tidak setuju : nilai 1 2. Pernyataan negatif
a. Jawaban sangat setuju : nilai 1 b. Jawaban setuju : nilai 2 c. Jawaban tidak setuju : nilai 3 d. Jawaban sangat tidak setuju : nilai 4
(22)
21 Hasil penilaian selanjutnya dihitung totalnya dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, meliputi sikap “positif” (kecenderungan untuk mendekati seksual pranikah) dan sikap “negatif” (kecenderungan untuk menghindari seksual pranikah). Dengan jumlah pertanyaan sikap seksual remaja sebanyak 15 butir, maka nilai terendah adalah 15, nilai tertinggi adalah 60, dan jika dibuat 2 (dua) kelas, maka sikap “positif” jika memiliki skor 15-37 dan sikap “negatif” jika memiliki skor 38-60.
Tabel 3. Kisi-kisi pertanyaan angket perilaku seksual remaja
Variabel Indikator No. Soal Jumlah
Perilaku Seksual Remaja
Punya pacar 1, 2, 3 3
Cara
mengungkapkan kasih sayang
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
8
Jumlah Soal 11
Sumber: analisis data, 2016
Hasil isian angket berupa perilaku seksual remaja selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan dideskripsikan.
(23)
22 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SMA Negeri 2 Bantul didirikan pada tahun 1976. Sekolah ini saat ini mempunyai 27 kelas, dengan peminatan IPA, IPS, dan memiliki jumlah siswa sebanyak 830 orang. SMA Negeri 2 Bantul terletak di Jalan RA Kartini, Trirenggo, Bantul, Yogyakarta, dan secara astronomis terletak pada 7˚48’33” - 8˚09’27” LS dan 110˚25’00” - 110˚41’66’ BT (http://sman2bantul.sch.id).
Sarana prasarana yang dimiliki SMA Negeri 2 Bantul, antara lain: ruang teori/kelas, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, aula, ruang pertemuan kedap suara, ruang perpustakaan, ruang UKS, gazebo, joglo, ruang BK, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, masjid, kantor satpam, lapangan basket, lapangan voli, lapangan bulu tangkis, arena lompat jauh, lapangan futsal, kantin, koperasi siswa dan guru, parkir sepeda motor dan mobil, dan rumah penjaga sekolah (http://sman2bantul.sch.id). Keberadaan sarana prasarana tersebut mendukung kegiatan pembelajaran dan sekaligus prestasi siswa, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
SMA Negeri 2 Bantul memiliki beberapa kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi, yaitu: OSIS, MPK, dewan upacara, Dewan Ambalan Diponegoro RA Kartini, Rohis Al-Falaq, PMR UNIDA, SMADA Research Community (SRC), Revolutio (organisasi jurnalistik), tim basket putra putri, tim bola voli, tim futsal, tim pencak silat, tim tari tradisional, dan tim teater (http://sman2bantul.sch.id). Berdasarkan laporan BKKBN DIY tahun 2014, SMA Negeri 2 Bantul juga memiliki organisasi berupa Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), meskipun keberadaannya belum optimal sampai saat ini. PIK-R adalah wadah kegiatan yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja.
(24)
23 B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden a. Umur Responden
Distribusi umur responden yang menjadi sampel penelitian disajikan dalam Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Umur responden
No. Umur responden (tahun) Jumlah Persentase
(%)
1 14 4 3,6
2 15 45 40,5
3 16 56 50,5
4 17 6 5,4
Jumlah 111 100,0
Sumber: analisis data, 2016
Tabel 4 menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar adalah 16 tahun, yaitu sebesar 50,5%, diikuti umur 15 tahun (40,5%), umur 17 tahun (5,4%), dan sisanya umur 14 tahun (3,6%). Usia 14-16 tahun merupakan usia remaja pertengahan dan pada usia tersebut dimungkinkan muncul dorongan seksual yang terjadi pada masa remaja. Ciri remaja pertengahan adalah telah mengalami kematangan fisik, untuk laki-laki sudah mimpi basah, sedangkan untuk perempuan sudah mengalami haid.
b. Responden memperoleh informasi seks pranikah
Distribusi responden yang telah memperoleh informasi seks pranikah dapat disajikan dalam Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5. Responden memperoleh informasi seks pranikah No. Responden memperoleh informasi seks
pranikah Jumlah
Persentase (%)
1 Ya 96 86,5
2 Tidak 15 13,5
Jumlah 111 100,0
Sumber: analisis data, 2016
Tabel 5 menunjukkan sebagian besar responden (86,5%) telah memperoleh informasi seks pranikah dan sisanya sejumlah 13,5% belum memperoleh informasi tersebut. Adanya informasi seks pranikah yang
(25)
24 diperoleh remaja dimungkinkan juga mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap seksual pranikah. Berikut distribusi sumber informasi responden tentang seks pranikah:
Tabel 6. Sumber informasi responden tentang seks pranikah No. Sumber informasi responden tentang
seks pranikah Jumlah
Persentase (%)
1 Televisi 4 4,2
2 Petugas kesehatan 5 5,2
3 Guru 15 15,6
4 Orangtua 5 5,2
5 Televisi & petugas kesehatan 15 15,6
6 Televisi & majalah/koran 14 14,6
7 Televisi & teman sebaya 10 10,4
8 Petugas kesehatan & guru 18 18,8
9 Guru & orangtua 10 10,4
Jumlah 96 100,0
Sumber: analisis data, 2016
Tabel 6 menunjukkan bahwa sumber informasi responden tentang seks pranikah bervariasi. Sumber informasi responden paling banyak adalah petugas kesehatan & guru, yaitu sebesar 18,8%, diikuti guru serta televisi & petugas kesehatan (15,6%), televisi & majalah/koran (14,6%), televisi & teman sebaya (10,4%), petugas kesehatan serta orangtua (5,2%), dan paling sedikit dari televisi (4,2%). Petugas kesehatan & guru menjadi salah satu sumber informasi penting bagi remaja untuk meningkatkan pengetahuan seks pranikah, selain sumber informasi lain, seperti televisi (media elektronik), majalah/koran (media massa), teman sebaya, dan orangtua.
2. Pengetahuan Seksual Remaja
Perhitungan tingkat pengetahuan seksual responden dapat dilihat pada Lampiran 2. Setiap jawaban pengetahuan seks pranikah yang dijawab dengan benar oleh responden diberikan nilai 1, sedangkan jika salah diberikan nilai 0. Pengetahuan seksual responden dinilai “kurang” jika memiliki skor 0-4, “cukup” jika memiliki skor 5-9, dan “baik” jika memiliki skor 10-13. Distribusi pengetahuan seksual responden sebagai berikut:
(26)
25 Tabel 7. Pengetahuan seksual responden
No. Pengetahuan seksual responden Jumlah Persentase (%)
1 Baik 45 40,5
2 Cukup 62 55,9
3 Kurang 4 3,6
Jumlah 111 100,0
Sumber: analisis data, 2016
Tabel 7 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan seksual responden sebagian besar adalah pengetahuan “cukup” yaitu sebesar 55,9%, diikuti pengetahuan “baik” (40,5%), dan sisanya pengetahuan “kurang” (3,6%). Pengetahuan responden didominasi tingkat pengetahuan “cukup” dikarenakan secara umum remaja kelas X dan XI telah memperoleh pendidikan seksual dalam pembelajaran di sekolah pada tingkatan sekolah sebelumnya (SMP), salah satunya melalui kurikulum mata pelajaran IPA, melalui materi organ reproduksi, proses kehamilan, dan kesehatan reproduksi. Beberapa responden yang menjadi sampel penelitian juga memperoleh pendidikan seksual melalui kurikulum mata pelajaran biologi, khususnya untuk responden yang dari kelas X IPA7 dan XI IPA6.
3. Sikap Seksual Remaja
Perhitungan sikap seksual responden dapat dilihat pada Lampiran 3. Ada 2 (dua) model penilaian untuk jawaban responden. Pernyataan positif dengan jawaban “sangat setuju = 4”, “setuju = 3”, “tidak setuju = 2”, dan “sangat tidak setuju = 1”, sedangkan untuk pernyataan negatif dengan jawaban “sangat setuju = 1”, “setuju = 2”, “tidak setuju = 3”, dan “sangat tidak setuju = 4”. Sikap seksual responden dinilai “positif” jika memiliki skor 15-37 dan sikap “negatif” jika memiliki skor 38-60.
Dari hasil perhitungan sikap seksual responden pada Lampiran 3 diketahui bahwa semua responden (100%) memiliki sikap seksual “negatif”. Sikap seksual “negatif” dapat diartikan ada kecenderungan dari responden untuk menghindari, menjauhi, bahkan membenci hal-hal yang berkaitan
(27)
26 dengan seks pranikah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengetahuan, agama, pengalaman pribadi, orangtua, guru, informasi media massa dan media elektronik, kebudayaan, dan diri sendiri.
4. Perilaku Seksual Remaja a. Responden punya pacar
Distribusi responden yang pernah mempunyai pacar dan saat ini juga berpacaran sebagai berikut:
Tabel 8. Responden punya pacar
No. Responden punya pacar Ya Tidak
1 Pernah punya pacar 68
(61,3%)
43 (38,7%)
2 Sekarang punya pacar 38
(55,9%)
30 (44,1%) Sumber: analisis data, 2016
Tabel 8 menunjukkan bahwa sebanyak 61,3% dari responden pernah mempunyai pacar dan sisanya sejumlah 38,7% belum mempunyai pacar sampai saat ini. Dari sejumlah 61,3% responden yang pernah punya pacar, saat ini yang sedang berpacaran sejumlah 55,9%. Berikut disajikan distribusi umur pertama kali responden punya pacar, yaitu:
Tabel 9. Umur pertama kali responden punya pacar No. Umur pertama kali responden
punya pacar Jumlah
Persentase (%)
1 11 10 14,7
2 12 14 20,6
3 13 15 22,1
4 14 25 36,7
5 15 4 5,9
Jumlah 68 100,0
Sumber: analisis data, 2016
Tabel 9 menunjukkan umur pertama kali responden punya pacar paling banyak adalah usia 14 tahun (36,7%), diikuti usia 13 tahun (22,1%), usia 12 tahun (20,6%), usia 11 tahun (14,7%), dan sisanya baru mulai berpacaran di usia 15 tahun (5,9%). Umur pertama kali responden berpacaran dapat
(28)
27 dikatakan sebagai titik awal individu pertama kali dalam berpacaran atau pada saat berduaan dengan pacar yang sekarang atau sebelumnya dalam mengungkapkan rasa kasih sayang bisa melakukan beberapa perilaku seks pranikah, seperti pegang tangan, meraba bagian tubuh sensitif, cium pipi, cium bibir, petting, oral seks, anal seks, dan hubungan seksual.
b. Cara responden mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar
Distribusi cara responden mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Cara responden mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar No. Cara responden mengungkapkan
kasih sayang Ya Tidak
1 Pegang tangan 38
(55,9%)
30 (44,1%) 2 Meraba bagian tubuh sensitif, seperti
sekitar alat kelamin, payudara, paha
0 (0%)
68 (100,0%)
3 Cium pipi 15
(22,1%)
53 (77,9%)
4 Cium bibir 5
(7,4%)
63 (92,6%)
5 petting (saling menempelkan alat
kelamin)
0 (0%)
68 (100,0%)
6 Oral seks (mulut/alat kelamin) 0
(0%)
68 (100,0%)
7 Anal seks 0
(0%)
68 (100,0%)
8 Hubungan seksual 0
(0%)
68 (100,0%) Sumber: analisis data, 2016
Tabel 10 menunjukkan bahwa cara responden mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar, yaitu sejumlah 55,9% dengan pegang tangan, 22,1% dengan cium pipi, dan 7,4% dengan cium bibir. Semua responden (100%) belum pernah mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar dengan meraba bagian tubuh sensitif, petting, oral seks, anal seks, dan hubungan seksual. Semakin baik tingkat pengetahuan remaja dimungkinkan memiliki perilaku seksual yang sehat karena pengetahuan yang dimiliki remaja akan membentuk kepribadian yang baik dan berdampak pada perilaku sehari-hari yang baik pula, termasuk perilaku remaja terhadap seks pranikah.
(29)
28 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengetahuan seksual responden didominasi pengetahuan “cukup” (55,9%),
diikuti pengetahuan “baik” (40,5%), dan sisanya pengetahuan “kurang” (3,6%).
2. Sikap seksual responden semuanya (100%) memiliki sikap seksual “negatif” atau memiliki kecenderungan untuk menghindari, menjauhi, bahkan membenci hal-hal yang berkaitan dengan seks pranikah.
3. Perilaku seksual responden dalam mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar, yaitu sejumlah 55,9% dengan pegang tangan, 22,1% dengan cium pipi, dan 7,4% dengan cium bibir. Semua responden (100%) belum pernah mengungkapkan kasih sayang terhadap pacar dengan meraba bagian tubuh sensitif, petting, oral seks, anal seks, dan hubungan seksual.
B. Saran
Beberapa saran yang direkomendasikan terkait hasil penelitian, antara lain: 1. Perlunya bimbingan dan pengawasan intensif dari orang tua bagi remaja
terkait pentingnya kesehatan reproduksi, termasuk di dalamnya seksual pranikah.
2. Perlunya pengoptimalan keberadaan PIK-R di sekolah dan peran aktif Guru Bimbingan & Konseling (BK) dalam peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi dan guru agama dalam peningkatan pendidikan moral.
3. Perlunya kerjasama lintas sektoral (Dinas Kesehatan, psikolog, BKKBN/Kantor KB) untuk memberikan penyuluhan agar remaja bisa lebih memahami tentang ruang lingkup dan bahaya dari perilaku seksual.
(30)
29 DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2009). Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
BKKBN. (2014). Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK-R/M). Jakarta: BKKBN Direktorat Bina Ketahanan Remaja.
BKKBN DIY. (2014). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Seksual Remaja Anggota PIK Remaja dengan Remaja Bukan PIK Remaja di Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN DIY.
BPS. (2010). Sensus Penduduk 2010. Yogyakarta: BPS DIY. http://sman2bantul.sch.id. SMA Negeri 2 Bantul .
Inggrid. 2004. Seks dan Seksualitas, dalam
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ulyarizkia-5099-3-bab2.pdf. diakses tanggal 15 Maret 2016.
Kartini Kartono. (2005). Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Purwanto Heri. (1998). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Sarwono, S.W. (2006a). Peranan Orangtua dalam Pendidikan Seks. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Sarwono, S.W. (2006b). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Soekidjo Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
(31)
30 Lampiran 1 KUESIONER
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA ANGGOTA PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R)
DI SMA N 2 BANTUL
Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan anda yang sesungguhnya!
I. Identitas Responden
1. No : …….. (diisi petugas)
2. Nama : …... 3. Umur : …….. (tahun)
4. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
5. Apakah Anda pernah mendapatkan informasi tentang seks pra nikah 1. Ya
2. Tidak pernah; stop, lanjut pertanyaan II
6. Jika Ya, darimana Anda mendapatkan informasi? (jawaban boleh lebih dari satu)
1. Majalah/Koran 2. Televisi 3. Radio
4. Petugas kesehatan 5. Internet
6. Poster
7. Teman sebaya 8. Guru
9. Orang tua
II. Pengetahuan Remaja tentang Seks Pranikah
Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan dengan seksama! Pilihlah salah satu jawaban tersedia yang Anda anggap paling benar dengan membubuhkan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar.
1. Yang dimaksud dengan seks pranikah adalah … a. Melakukan hubungan seksual sebelum menikah
b. Melakukan hubungan seksual tanpa ada ikatan pernikahan
c. Hubungan seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan resmi menurut hukum maupun agama
d. Hubungan seksual di luar pernikahan 2. Menurut saudara apakah maturbasi/onani?
a. Melakukan hubungan seksual
b. Merangsang alat kelamin sendiri sehingga mendatangkan kenikmatan c. Memegang alat kelamin
(32)
31 d. Berkencan
3. Berikut cara yang bisa dilakukan oleh remaja untuk mendapat informasi mengenai seks pranikah, kecuali …
a. Membaca buku
b. Mengikuti program konseling remaja
c. Mengadakan eksperimen dalam bentuk perilaku seksual d. Melalui penjelasan guru
4. Manakah pernyataan berikut tentang dampak perilaku seks pranikah yang anda anggap paling tepat?
a. Oral seks (seks dengan mulut) tidak berisiko menularkan penyakit b. Onani merupakan alternatif terbaik untuk mencegah seks pranikah c. Perangsangan organ seks (masturbasi) pada perempuan tidak
mengandung risiko kesehatan
d. Ciuman bibir dapat memudahkan penularan penyakit yang ditularkan melalui mulut
5. Berikut ini merupakan dampak kehamilan remaja, kecuali … a. Keterpaksaan menikah akibat kehamilan di luar nikah b. Kehamilan mengandung risiko kematian akibat perdarahan
c. Rasa takut terhadap masalah sosial setelah kehamilan diketahui masyarakat
d. Ada rasa bangga karena berfungsinya organ reproduksinya 6. Dampak psikologis akibat melakukan seks pranikah adalah …
a. Terkena infeksi menular seksual b. Kehamilan yang tidak diinginkan c. Aborsi yang berakibat pada perdarahan d. Stres, rasa berdosa yang terus menerus
7. Diantara pernyataan berikut mana yang paling tepat!
a. Kehamilan dapat dicegah dengan menggunakan kondom saat hubungan seksual
b. Kehamilan tidak akan terjadi kalau hubungan seks hanya dilakukan sekali
c. Hubungan seks usia muda dapat memicu kanker rahim
d. Penyakit menular seksual tidak akan menular hanya dengan ciuman bibir
8. Berikut akibat/dampak perilaku seks pranikah, kecuali … a. Bisa terkena sangsi berupa hukuman penjara
b. Mendapat sangsi moral dan agama c. Menambah pengalaman
d. Merusak nama baik pribadi dan keluarga
9. Berikut ini dampak infeksi Menular Seksual (IMS) akibat hubungan seksual pranikah pada laki-laki, kecuali …
a. Gangguan buang air kecil/kencing b. Kemandulan
c. Lebih tahan terhadap infeksi HIV
(33)
32 10.Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku seksual remaja
adalah …
a. Remaja dengan prestasi tinggi yang memungkinkan rasa keinginantahuan yang tinggi tentang seksual
b. Adaya komunikasi terbuka antara orangtua dengan remaja seputar masalah seksual
c. Remaja yang mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan nilai-nilai yang dianutnya
d. Pengaruh teman sebaya yang dikaitkan dengan norma kelompok sebaya
11.Perilaku seks beresiko pada remaja bisa terjadi karena …
a. Keluarga berfungsi optimal membantu remaja menyalurkan dorongan seksual dengan norma yang berlaku
b. Remaja mempunyai nilai yang kuat mengenai agama
c. Kurangnya pengalaman mendengar, melihat stimulasi, mendorong munculnya perilaku seksual
d. Remaja memiliki pengalaman yang kurang tentang kesehatan reproduksi
12.Alternatif terbaik untuk memecahkan masalah kehamilan pranikah adalah …
a. Menggugurkan kandungan karena belum cukup umur dan berbahaya bagi kesehatan
b. Menikah dan meneruskan kehamilan
c. Meneruskan kehamilan serta mengasuh anaknya sendiri d. Mengugurkan kandungan dan melanjutkan sekolah
13.Beberapa upaya untuk mencegah hubungan seksual pranikah adalah … a. Memilih tempat-tempat yang menimbulkan fantasi atau rangsangan
seksual
b. Meminimalkan keterlibatan teman saat pacaran c. Menghindari frekuensi pertemuan dengan pacar
(34)
33 III. Sikap Remaja Terhadap Seks Pranikah
Petunjuk: Bacalah setiap pernyataan dengan seksama! Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia yang sesuai dengan sikap, pendapat, dan pengalaman anda dengan membubuhkan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar:
SS = Sangat Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya tahu cara untuk mencegah kehamilan remaja adalah dengan kontrasepsi
2. Apabila ada teman yang pernah melakukan aktivitas seksual ada rasa ingin melakukannya juga
3. Saya akan marah apabila ada yang berbuat tidak senonoh dengan saya
4. Saya sangat sedih sekali apabila ada teman saya hamil di luar nikah
5. Saya tahu bahwa penyakit menular seksual hanya akan menular bila melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK) 6. Saya mau melakukan hubungan seks setelah
resmi menikah
7. Saya berpendapat bahwa kehamilan merupakan alasan yang bisa ditempuh agar hubungan direstui orang tua
8. Saya tahu dengan mendalami ilmu agama dapat mencegah perilaku seks pranikah
9. Saya tahu bahwa dampak kehamilan remaja bisa meyebabkan kematian akibat perdarahan 10. Sebagai seorang remaja putri menjaga
keperawanannya sangatlah penting
11. Saya senang bila pacar mengungkapkan kasih sayang melalui aktivitas seksual
12. Saya tahu kehamilan tidak akan terjadi bila hubungan seksual hanya dilakukan sekali 13. Saya tidak akan melihat tayangan yang berbau
pornografi
14. Seks boleh dilakukan remaja sebagai ekspresi cinta yang tulus untuk pacar
15. Saya tahu hanya dengan ciuman bibir kita tidak akan tertular penyakit menular melalui mulut (TBC, hepatitis B, Infeksi tenggorokan)
(35)
34 IV. Perilaku Remaja Terhadap Seks Pranikah
1. Apakah Anda pernah punya pacar? 1. Ya
2. Tidak, Stop dan berhenti sampai disini
2. Berapa umur Anda ketika pertama kali punya pacar? … tahun 3. Apakah Anda sekarang mempunyai pacar?
1. Ya 2. Tidak
Dalam berpacaran pada saat berduaan dengan pasangan (pacar yang sekarang ataupun yang sebelumnya), untuk mengungkapkan rasa kasih sayang atau sekedar mencoba ataupun ingin tahu apakah Anda pernah:
4. Pegangan tangan 1. Ya
2. Tidak
5. Meraba bagian tubuh sensitif, seperti sekitar alat kelamin, payudara, paha 1. Ya
2. Tidak 6. Cium pipi
1. Ya 2. Tidak 7. Cium bibir
1. Ya 2. Tidak
8. Petting (saling menempelkan alat kelamin) 1. Ya
2. Tidak
9. Oral seks (mulut/alat kelamin) 1. Ya
2. Tidak 10. Anal seks
1. Ya 2. Tidak
11. Hubungan seksual 1. Ya
(36)
35 Lampiran 2 PENGETAHUAN SEKSUAL REMAJA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 JML PENGE-TAHUAN 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 BAIK
2 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 CUKUP
3 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 5 CUKUP
4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 BAIK 5 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 BAIK
6 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 CUKUP
7 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5 CUKUP
8 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 5 CUKUP
9 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 10 BAIK 10 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 BAIK 11 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 BAIK 12 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 BAIK 13 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 6 CUKUP 14 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 CUKUP 15 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6 CUKUP 16 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 CUKUP 17 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK 18 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 CUKUP 19 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK 20 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 CUKUP 21 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 4 KURANG 22 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 5 CUKUP 23 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 CUKUP 24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 BAIK 25 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 CUKUP 26 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 5 CUKUP 27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 BAIK 28 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 BAIK 29 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 CUKUP 30 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5 CUKUP 31 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 5 CUKUP 32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 10 BAIK 33 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 BAIK 34 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 BAIK 35 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10 BAIK 36 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 6 CUKUP
(1)
35
Lampiran 2
PENGETAHUAN SEKSUAL REMAJA
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 JML
PENGE-TAHUAN
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
2
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
3
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
4
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
5
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
11
BAIK
6
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
7
CUKUP
7
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
5
CUKUP
8
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
9
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
10
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
10
BAIK
11
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
10
BAIK
12
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
13
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
6
CUKUP
14
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
CUKUP
15
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
6
CUKUP
16
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
8
CUKUP
17
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
18
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
7
CUKUP
19
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
20
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
21
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
4
KURANG
22
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
23
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
7
CUKUP
24
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
25
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
26
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
27
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
28
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
11
BAIK
29
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
7
CUKUP
30
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
5
CUKUP
31
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
32
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
33
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
10
BAIK
34
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
10
BAIK
35
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
(2)
36
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 JML
PENGE-TAHUAN
37
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
CUKUP
38
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
6
CUKUP
39
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
8
CUKUP
40
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
41
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
7
CUKUP
42
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
43
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
44
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
4
KURANG
45
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
46
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
7
CUKUP
47
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
48
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
49
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
50
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
51
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
11
BAIK
52
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
7
CUKUP
53
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
5
CUKUP
54
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
55
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
56
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
10
BAIK
57
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
10
BAIK
58
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
59
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
6
CUKUP
60
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
CUKUP
61
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
6
CUKUP
62
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
8
CUKUP
63
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
64
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
7
CUKUP
65
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
66
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
67
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
4
KURANG
68
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
69
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
7
CUKUP
70
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
71
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
72
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
73
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
74
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
11
BAIK
(3)
37
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 JML
PENGE-TAHUAN
76
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
5
CUKUP
77
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
78
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
79
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
10
BAIK
80
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
10
BAIK
81
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
82
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
6
CUKUP
83
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
CUKUP
84
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
6
CUKUP
85
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
8
CUKUP
86
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
87
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
7
CUKUP
88
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
89
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
90
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
4
KURANG
91
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
92
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
7
CUKUP
93
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
94
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
9
CUKUP
95
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
96
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
BAIK
97
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
11
BAIK
98
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
7
CUKUP
99
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
5
CUKUP
100
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
5
CUKUP
101
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
102
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
10
BAIK
103
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
10
BAIK
104
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
10
BAIK
105
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
6
CUKUP
106
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
CUKUP
107
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
6
CUKUP
108
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
8
CUKUP
109
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
110
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
7
CUKUP
111
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
BAIK
Keterangan:
-
Jawaban benar dengan nilai 1; jawaban salah dengan nilai 0
-
Pengetahuan
“kurang” jika skor 0
-
4, “cukup” jika skor 5
-
9, dan “baik” jika
skor 10-13
(4)
38
Lampiran 3
SIKAP SEKSUAL REMAJA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JML SIKAP
1 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 51 NEGATIF
2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 50 NEGATIF
5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 42 NEGATIF
7 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 48 NEGATIF
8 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 50 NEGATIF
9 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 2 49 NEGATIF
10 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 55 NEGATIF
11 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 54 NEGATIF
12 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 51 NEGATIF
13 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 49 NEGATIF
14 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 52 NEGATIF
15 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 53 NEGATIF
16 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56 NEGATIF
17 1 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 53 NEGATIF
18 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 52 NEGATIF
19 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54 NEGATIF
20 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 NEGATIF
21 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 45 NEGATIF
22 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 48 NEGATIF
23 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
24 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 51 NEGATIF
25 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
26 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
27 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 50 NEGATIF
28 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 42 NEGATIF
30 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 48 NEGATIF
31 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 50 NEGATIF
32 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 2 49 NEGATIF
33 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 55 NEGATIF
34 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 54 NEGATIF
35 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 51 NEGATIF
36 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 49 NEGATIF
(5)
39
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JML SIKAP
38 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 53 NEGATIF
39 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56 NEGATIF
40 1 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 53 NEGATIF
41 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 52 NEGATIF
42 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54 NEGATIF
43 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 NEGATIF
44 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 45 NEGATIF
45 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 48 NEGATIF
46 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
47 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 51 NEGATIF
48 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
49 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
50 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 50 NEGATIF
51 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 42 NEGATIF
53 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 48 NEGATIF
54 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 50 NEGATIF
55 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 2 49 NEGATIF
56 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 55 NEGATIF
57 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 54 NEGATIF
58 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 51 NEGATIF
59 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 49 NEGATIF
60 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 52 NEGATIF
61 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 53 NEGATIF
62 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56 NEGATIF
63 1 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 53 NEGATIF
64 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 52 NEGATIF
65 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54 NEGATIF
66 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 NEGATIF
67 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 45 NEGATIF
68 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 48 NEGATIF
69 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
70 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 51 NEGATIF
71 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
72 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
73 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 50 NEGATIF
74 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 42 NEGATIF
76 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 48 NEGATIF
(6)
40
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JML SIKAP
78 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 2 49 NEGATIF
79 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 55 NEGATIF
80 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 54 NEGATIF
81 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 51 NEGATIF
82 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 49 NEGATIF
83 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 52 NEGATIF
84 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 53 NEGATIF
85 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56 NEGATIF
86 1 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 53 NEGATIF
87 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 52 NEGATIF
88 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54 NEGATIF
89 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 NEGATIF
90 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 45 NEGATIF
91 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 48 NEGATIF
92 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
93 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 51 NEGATIF
94 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
95 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 NEGATIF
96 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 50 NEGATIF
97 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55 NEGATIF
98 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 42 NEGATIF
99 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 48 NEGATIF
100 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 50 NEGATIF
101 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 2 49 NEGATIF
102 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 55 NEGATIF
103 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 54 NEGATIF
104 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 51 NEGATIF
105 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 49 NEGATIF
106 1 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 52 NEGATIF
107 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 53 NEGATIF
108 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56 NEGATIF
109 1 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 53 NEGATIF
110 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 52 NEGATIF
111 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54 NEGATIF