PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI SIFAT-SIFAT BENDA
MELALUI METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING
PADA SISWA KELAS IV MIS ASINAN
KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NUR ACHMAT ARIFIN
NIM 115 11 059
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI SIFAT-SIFAT BENDA
MELALUI METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING
PADA SISWA KELAS IV MIS ASINAN
KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NUR ACHMAT ARIFIN
NIM 115 11 059
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik”.
( HR. Thabrani )
PERSEMBAHAN
Bapakku Ngadiyo dan Ibuku Sujatun yang telah mengiringi perjalanan hidupku
dengan untaian doa.
Adiku Amir tercinta yang telah mewarnai hari-hari indah dalam kebersamaannya
dan yang selalu ada serta menemani hari-hariku dan menghiburku setiap saat.
Keluarga Besar Kelas B Jurusan PGMI IAIN Salatiga Angkatan Tahun 2011,
yang selalu memberikan dukungan dalam perjalanan menimba ilmu pengetahuan.
Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu ada di saat suka maupun duka.
Keluarga besar MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.
Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga.
Dua teman saya (Mujo dan Towi)
Pendamping hidupku.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat
PENINGKATKAN
menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “
HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI
METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS
IV MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016”. Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan belajar pada penelitian.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin penelitian.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan izin penyusunan penelitian.
4. Bapak Wahidin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik dan memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis, edukatif, dan inovatif selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.
6. Ibu Laely Dwi Astutik S.Pd.I, Kepala Madrasah MI Asinan Kec. Bawen Kab.
Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Ibu Hid Zakiyah, S.Pd.I, Guru Kelas IV MI Asinan Kec.Bawen Kab.
Semarang, yang telah membantu kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
8. Seluruh guru dan karyawan MI Asinan Kec.Bawen Kab. Semarang, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
9. Seluruh siswa kelas IV MI Asinan Kec.Bawen Kab. Semarang, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu..
Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga, 15 Januari 2016 Nur Achmat Arifin
ABSTRAK
Arifin Nur Achmat, 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-sifat
Benda Melalui Metode Guide Discovery Learning Pada Siswa Kelas IV B MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 . Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Wahidin, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Guide Disovery Learning , dan IPA.
Skripsi ini adalah berisi tentang penelitian tindakan kelas yang membahas peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi Sifat- sifat Benda melalui metode Guide Disovery Learning. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan subjek penelitian adalah7 siswa kelas IV. Melihat hasil belajar siswa kelas IV selama ini yang masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu 65. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan Pra Siklus masih ada 57,15% yang belum mencapai KKM. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Guide Discovery Learning pada mata
pelajaran IPA materi sifat-sifat benda kelas IV di MI Asinan. Hal ini yang melatar belakangi kenapa dikelas IV MIS Asinan harus diadakan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar materi sifat-sifat benda melalui metode Guide Discovery learning pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode Guide
Metode Guide Discovery learning adalah metode yang Discovery learning. menekankan siswa untuk mencari, melakukan dan menemukan sendiri inti dari sebuah pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi sifat-sifat benda melalui metode Guide Discovery pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan Bawen
learning
Kabupaten Semarang. Hal itu dapat dilihat dari hasil tes dari setiap siklus penelitian yang selalu meningkat. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 4 siswa atau 57,15% dengan rata-rata kelas 67,14; siklus II yang tuntas sebanyak 5 siswa atau 71,42% dan rata-rata kelasnya 71,85 dan siklus III hasil belajar siswa 100% mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan dan dengan rata-rata kelas 82,85.
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................ I LEMBAR BERLOGO ........................................................................ Ii JUDUL ................................................................................................ Iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... Iv PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................... V PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ Vi MOTTO .............................................................................................. Vii PERSEMBAHAN ............................................................................... Vii KATA PENGANTAR ........................................................................ Viii ABSTRAK .......................................................................................... X DAFTAR ISI ...................................................................................... Xi DAFTAR TABEL .............................................................................. Xiv DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM ............................................ Xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... Xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................. 7 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............. 7
7 E. Manfaat Penelitian ........................................................
F. Definisi Operasional ......................................................... 8
G. Lokasi, Waktu, Subyek dan Obyek penelitian ................. 11
H. Metodologi Peneltian ........................................................ 12
I. Sistematika Penulisan ....................................................... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ..................................................................... 19
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................. 19
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....... 21
B. Metode Pembelajaran ....................................................... 24
1. Pengertian Metode Pembelajaran ............................... 24
2. Faktor-faktor Dalam Memilih Metode Pembelajaran. 25
C. Metode Guide Discovery Learning .................................. 29
29 1. Pengertian Metode Guide Discovery Learning ........
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Guide Discovery Learning ....................................................................
29
3. Tahap –Tahap Pelaksanaan Metode Guide Discovery
Learning ...................................................
32
4. Hubungan Hasil Belajar dengan Metode Guide
Discovery Learning .................................................... 35
D. Pembelajaran IPA di MI ................................................... 36
1. Pengertian, Fungsi dan tujuan, dan Ruang Lingkup
IPA di MI .................................................................... 38
2. SK dan KD IPA Kelas IV ........................................... 39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Asinan .......................................... 42
1. Sejarah Berdirinya MI Asinan .................................... 42
2. Visi Misi dan Tujuan Madrasah ................................. 43
3. Data Personalia ........................................................... 43
4. Data Siswa .................................................................. 44
5. Sarana Prasarana dan Fasilitas .................................... 45
B. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................... 45
45 1. Subyek Penelitian ......................................................
2. Obyek Penelitian ........................................................ 45
C. Diskripsi Penelitian ......................................................... 46
1. Deskripsi Tiap Siklus ................................................. 46
2. Deskripsi Kegiatan Siklus I ........................................ 47
3. Deskripsi Kegiatan Siklus II ....................................... 52
4. Deskripsi Kegiatan Siklus III ..................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................... 62
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ...................................... 62
2. Analisis Kegiatan Siklus I .......................................... 6
3. Analisis Kegiatan Siklus II ......................................... 67
4. Analisis Kegiatan Siklus III ........................................ 70
B. Pembahasan ..................................................................... 73
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................... 78 B. Saran ................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 80
LAMPIRAN ...................................................................................... 80
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pedoman Pensekoran Aktifitas Guru dan Siswa ..........................
16 Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru dan siswa ........................
16 Tabel 2.1 SK dan KD IPA kelas IV .............................................................
39 Tabel 3.1 Data Nama-nama Guru MI Asinan ...............................................
43 Tabel 3.2 Data Siswa MI Asinan ................................................................
44 Tabel 3.3 Data Sarana Prasarana dan Fasilitas MI Asinan ...........................
45 Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ............................................
62 Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................... 64
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................... 67Tabel 4.8 Data hasil Belajar Siswa Siklus III ..................................... 71Tabel 4.11 Data Hasil Belajar Siswa Pras Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ....................................................................................... 73DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap Penelitian ............................................................. 13Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III .................................................75 Gambar 4.2 Grafik Tingkat Ketuntasan Klasikal Pra siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus II....................................................... 76
Gambar 4.3 Grafik Tingkat Keaktifan Guru Siklus I, Siklus II danSiklus III .......................................................................... 76
Gambar 4.4 Grafik Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I, Siklus II danSiklus III .......................................................................... 77
DAFTAR LAMPIRAN
18 Dokumentasi Siklus III
Lampiran
14 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Lampiran
15 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus III
Lampiran
16 Dokumentasi Siklus I
Lampiran
17 Dokumentasi Siklus II
Lampiran
Lampiran
Lampiran
19 Lembar Konsultasi
Lampiran
20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran
21 Lembar Soal Evaluasi Siswa
Lampiran
22 SKK
Lampiran
23 Daftar Riwayat Hidup
13 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Lampiran
1 Daftar Siswa
6 RPP Siklus II
Lampiran
2 Soal dan Kunci Jawaban Pra Siklus
Lampiran
3 Rekapitulasi Hasil Tes Pra Siklus
Lampiran
4 RPP Siklus I
Lampiran
5 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran
Lampiran
Lampiran
7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran
8 RPP Siklus III
Lampiran
9 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III
Lampiran
10 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
Lampiran
11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
12 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus III
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak sekali konsep pendidikan yang di kemukakan oleh beberapa
ahli. Diantaranya adalah Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh sesorang atau sekelompok orang untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri sesorang agar menjadi manusia yang seutuhnya yang memiliki kemampuan baik secara afektif, psikomotorik maupun kognitif.
Tujuan pembelajaran bidang pendidikan sebagaimana tercantum dalam SISDIKNAS 2003 yang menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berakhlak, berkeahlian, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan lingkungannya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin (BSPN, 2006:5).
Tuntutan manusia yang berkualitas hanya dapat dipenuhi oleh dunia pendidikan. Upaya pemenuhan tersebut merupakan suatu proses yang panjang yang dimulai sejak anak belajar di MI(Madrasah Ibtidaiyah). Salah satu unsur yang turut menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu penguasaan IPA. Salah satu mata pelajaran yang ada di MI yang perlu ditingkatkan kualitasnya adalah IPA dan MI merupakan tempat pertama siswa mengenal konsep-konsep dasar IPA, karena itu pengetahuan yang diterima siswa hendaknya menjadi dasar yang dapat dikembangkan di tingkat sekolah yang lebih tinggi di samping mempunyai kegiatan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif. Jadi dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya. Dari penjelasan diatas Pendidikan IPA dapat dikatakan usaha sadar dan terencana untuk mempelajari tentang alam sekitar secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi sarana peserta didik untuk mempelajari diri sediri dan alam sekitar , serta dapat dikembangkan dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada pembelajaran IPA sangat berkaitan dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat membuka berbagai pikiran dari siswa yang bervariasi sehingga siswa dapat mempelajari konsep-konsep dalam penggunaannya pada aspek yang terkandung dalam mata pelajaran IPA untuk memecahkan suatu masalah atau persoalan serta mendorong siswa membuat hubungan antara materi IPA dan penerapannya yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran adalah kunci apakah materi ajar itu bisa diterima siswa dengan baik. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sedangkan dalam
IPA tidak hanya berupa konsep-konsep saja akan tetapi merupakan suatu proses penemuan.
Maka dari itu pembelajaran IPA di MI harus dikemas se-efektif mungkin agar materi ajar benar-benar melekat dalam diri peserta didik.
Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial melalui pemberian pengalaman belajar terhadap siswa yang dikemas dalam penemuan itu sangat penting.
Karena dengan seperti itu akan membuat peserta didik menempatkan konsep- konsep tersebut dalam sistem memori jangka panjang (long term memory) dan dapat menggunakannya untuk berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi (higher level thinking) seperti pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Pemahaman konsep-konsep esensial yang baik semestinya akan mempermudah mereka dalam mencapai hasil belajar yang baik.
Tujuan pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam salah satunya adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan berkaitan dengan kehidupan (Depdiknas, 2008:148). Apabila dalam proses belajar mengajar IPA guru tidak menggunakan media pembelajaran, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep pembelajaran yang disampaikan guru , sehingga berdampak pada kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran IPA juga diperlukan suatu pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Dalam mata pelajaran IPA salah satunya adalah menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing (Guide Discovery Learning). Metode Guide Discovery learning dapat dikatakan sebagai gabungan dari Metode ekspositori dengan inkuiri, tujuannya adalah untuk mendapatkan efektivitas belajar yang optimal khususnya bagi anak usia MI.
Metode ini merupakan metode yang dapat diterapkan untuk anak usia MI. Dalam hal ini siswa aktif melakukan eksplorasi atau observasi atas bimbingan guru. Kegiatan ini dapat meningkatkan intelektual siswa, dan hasil belajar menjadi lebih tinggi serta dapat mengembangkan sikap positif terhadap IPA.
Hasil survey di MI Asinan kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Ditemukan beberapa masalah yaitu rendahnya minat belajar siswa di sebabkan penggunaan metode yang masih monoton, sehingga ketuntasan belajar pada materi pembelajaran IPA belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini dibuktikan dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar. Ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika pembelajaran berlangsung. Dalam proses belajar mengajar masih ditemukan siswa yang kurang menaruh minat pada beberapa mata pelajaran, padahal pada umunya murid murid menaruh minat besar pada pelajaran tertentu. Kebanyakan siswa belum mampu untuk mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru atau orang lain sangat diperlukan oleh peserta didik.
Di Madrasah Ibtidaiyah Asinan kecamatan Bawen Kabupaten Semarang hasil belajar IPA masih rendah dikarenakan penggunaan metode yang kurang sesuai. Sehingga akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran IPA. Banyak anak yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM), karena guru belum menemukan metode yang sesuai. Maka guru harus mencari dan menemukan metode yang tepat agar mempermudah peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Metode Guide Discovery learning merupakan Metode yang dapat diterapkan untuk anak usia SD/MI. Dalam hal ini siswa aktif melakukan eksplorasi atau observasi atas bimbingan guru. Kegiatan ini dapat meningkatkan hasil belajar menjadi lebih tinggi serta dapat menghasilkan pengetahuan yang menyeluruh baik secara afektif, psikomotorik dan kognitif sehingga dapat mengembangkan sikap positif terhadap IPA.
Oleh karena itu penulis menawarkan penggunaan metode Penemuan Terbimbing (Guide Discovery learning), agar lebih diutamakan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Metode ini dapat digunakan pada materi sifat- sifat benda di harapkan agar anak semangat dalam mengikuti pelajaran IPA. Metode ini juga sangat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep tentang sifat-sifat benda dan bisa melekat pada diri siswa dalam jangka panjang, karena siswa yang melakukan penemuan sendiri, mendapatkan informasi sendiri dan tetap di bantu dengan bimbingan guru. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini melalui penelitian dengan judul: PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING PADA KELAS IV MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah yaitu : apakah penggunaan metode guide
disovery learning pada mata pelajaran IPA materi sifat - sifat benda dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat benda melalui metode Guide
Discovery learning pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dalam suatu penelitian yang harus di uji kebenaranya. Dalam penelitian ini dapat didiskripsikan bahwa Melalui metode Guide Discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Metode penemuan terbimbing ini cocok untuk di terapkan dalam pembelajaran IPA. Siswa tidak hanya belajar IPA secara konsep, akan tetapi siswa belajar melalui menemukan dari apa yang dipelajari melalui bimbingan seorang guru. Sehingga siswa akan lebih memahami materi bukan sekedar mengetahui, karena siswa sendiri yang melakukan dan menemukan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA, sehingga dengan motivasi yang kuat sisiwa dapat lebih tahu dan paham, serta juga dapat menumbuhkan sikap rasa ingin tahu dan rasa cinta terhadap alam sekitar.
b. Bagi guru Bagi guru penelitian ini dapat memeberikan manfaat dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa.
c. Bagi sekolah Bagi sekolah penelitian ini dapat memeberikan kontribusi untuk perbaikan proses pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
F. Definisi Oprasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam persepsi atau judul , maka penulis memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman istilah-istilah yang ada dalam judul:
1. Hasil Belajar
Menurut suprijono (5:2009) hasil belajar adala pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil pemebelajaran yang di kategorikan oleh para pakar pendidikan dilihat secara fregmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyeluruh bagi peserta didik baik secara afektif, psikomotorik maupun kognitif.
Hasil belajar menurut Gagne dalam Sapriati, dkk (2014;1.40) terdapat lima macam hasil belajar yaitu: a. Informasi ferbal.
b. Keterampilan-keterampilan intelektual.
c. Strategi-strategi kognitif.
d. Sikap-sikap e. Kterampilan-keterampilan.
2. Metode Guide Discovery Learning
Menurut Eggen (2012:177) metode guide discovery learning adalah satu pendekatan mengajar di mana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut. Metode ini efektif untuk mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya membantu mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik- topik yang jelas.
Menurut Hamalik, (1991:136) metode guide discovery learning adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi objek-objek, dan eksperimentasi sebelum membuat generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep.
Kemendikbud (2013) menyebutkan bahwa metode Guide Discovery
Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk final, tetapi diharapkan siswa mengorganisasikan sendiri.
Metode Guide Discovery Learning adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif menemukan inti pokok utama belajar sendiri dengan tetap dibimbing oleh guru. Adapun tahap-tahap Metode
Discovery Learning dalam (Kemendikbud 2013), tahap pertama yaitu
Stimulation adalah sebuah pemberian contoh sebuah rangsangan kepada
siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan rasa ingin menyelidiki menyangkut materi pembelajaran. Tahap kedua yaitu, Problem statement adalah tahap yang dimana siswa mengidentifikasi sebanyak mungkin dari sebuah contoh yang telah di berikan oleh guru yang relevan kemudian beberapa dipilih dan dirumuskan sebagai hipotesis. Tahap ketiga yaitu, yaitu tahap dimana siswa dan guru mengumpulkan
Data collection
informasi-informasi yang relevan yang digunakan untuk pembuktian hipotesis tersebut. Tahap keempat yaitu, Data Processing adalah tahap dimana data yang sudah terkumpul di olah secara sistematis. Tahap kelima yaitu, Verification adalah tahap yang dimanan siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Tahap keenam yaitu, Generalization adalah tahap dimana siswa memberikan sebuah kesimpulan atau menyatukan hasil informasi yang didapat dari tahap Verification.
3. IPA
Menurut Depag RI (2004:2005) IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah . Pendidikan Pengetahuan Alam menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan potensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar seara ilmiah. IPA adalah usaha yang dilakukan oleh sorang atau sekelompok orang untuk mencari tahu, untuk mengetahui, untuk memahami, dan untuk memahami tentang diri sendiri dan alam sekitar.
G. Lokasi, Waktu, Subyek dan Obyek penelitian
1. Lokasi penelitan
: MI Asinan Kec.Bawen Kab.Semarang
a) Tempat penelitian : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
b) Mata pelajaran : Sifat-sifat Benda
c) Materi pokok : IV/I
d) Kelas/semester
2. Waktu penelitian
Penelitian dilkukan pada akhir semester I tahun ajaran 2015
- – 2016
a) Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 November 2015
b) Sikus II dilaksanakan pada tanggal 19 November 2015
c) Siklus III dilaksanakan pada tanggal 24 November 2015
3. Subyek dan Obyek penelitian
a) Subyek penelitian Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV
MIS Asinan Bawen. Di kelas IV ini berjumlah 7 orang, 2 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki.
b) Obyek penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah segala bentuk aktifitas siswa ketika proses pembelajaran dan segala bentuk aktifitas guru dalam merencanakan, melaksanakan hingga mengevaluasi pembelajaran dalam mata pelajaran IPA materi sifat-sifat benda. Hasil belajar siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran IPA materi sifat-sifat benda melalui Metode Discovery Learning.
H. Metodologi penelitian
1. Rancangan penelitian
Dari hasil diskusi dengan guru kelas IV MI Asinan telah ditetapkan bahwa penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak 3 siklus tindakan yaitu, tindakan I membahas materi pelajaran sifat-sifat benda padat yang akan dilakasanakan pada 17 november 2015 ; Siklus tindakan II membahas materi pelajaran sifat-sifat benda cair yang akan dilaksanakan pada 18 november 2015 ; Siklus tindakan III membahas materi pelajaran sifat-sifat benda gas yang akan dilaksanakan pada 24 november 2015. Penelitian akan berhasil jika sdah mencapai ketuntasan minimal sebesar 80% dari jumlah siswa.
2. Langkah-langkah penelitian
Arikunto (2007 : 74), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi: perencanaan,tindakan, pengamatan, refleksi. Ataupun gambaran tahap penelitian adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Tahap PenelitianSiklus Penelitian (Arikunto 2007:74) SIKLUS I SIKLUS II
Permasalahan Perencanaan tindakan I
Pelaksanaan tindakan I Pengamatan/ pengumpulan data
I Refleksi I Pelaksanaan tindakan II
Permasalahan baru hasil refleksi I Perencanaan tindakan II
Refleksi
II Pengamatan/ pengumpulan data II Apabila masalah belum terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus berikutnya Siklus I
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapaan dilakukan kegiatan sebagai berikut; 1) Diskusi dengan guru atau teman untuk menentukan metode penelitian tindakan kelas sebagai alternatif tindakan pemecahan masalah. 2) Mempersiapkan media, bahan dan alat-alat pembelajaran materi sifat-sifat benda.
3) Membuat rencana pembelajaran (RPP). 4) Membuat kelompok belajar. 5) Menyiapkan bahan ajar. 6) Membuat lembar observasi 7) Menyusun soal post tes untuk kegiatan evaluasi.
b. Tahap pelaksanaan Dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran
c. Tahap pengamatan Mengamati proses pembelajaran sesuai dengan petunjuk lembar observasi.
d. Tahap refleksi 1) Melakukan evaluasi tindakan.
2) Melakukan diskusi dengan guru mengenai hasil evaluasi tindakan. 3) Melakukan perbaikan dan revisi dari hasil evaluasi tindakan guna untuk siklus selanjutnya.dst.
3. Tekhnik pengumpulan data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah ketika proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode guide
discovery learning pada matap pelajaran IPA materi sifat-sifat benda.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi yaitu berupa pengamatan dengan lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung dan menggunakan tekhnik pengumpulan data testr setelah pembelajaran selesai dilaksanakan.
4. Instrumen penelitian
a. Lembar Observasi yang di buat oleh peneliti untuk mengamati proses penelitian.
b. Lembar test yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk evaluasi.
c. Perangkat pembelajarn yang digunakan untuk proses pembelajaran berupa media,alat, sumber belajar, RPP, silabus dll.
5. Metode analisis data
Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang, menggolongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk mendukung tujuan penelitian.
Adapun rumus rata-rata kelas danpresentase ketuntasan klasikal sebagai berikut.
Menghitung nilai rata-rata kelas a.
Kurang (K) (Aqib, 2011: 161)
Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru dan Siswa Tingkat Keberhasilan (%) ArtiCukup (C)
55
Baik (B)
65
Sangat Baik (SB)
85
1 Tidak Tidak melakukan
Keterangan :
Kriteria Penilaian Indikator Skor Ya Aktif melakukan
Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Aktifitas Guru dan Siswab. Pedoman pesekoran dan kriteria hasil aktifitas guru dan siswa
Untuk hasil kegiatan observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa dapat dilihat dengan cara sebagai berikut: a. Menghitung persentase keaktifan guru dan siswa.
Keterangan : ft = frekuensi siswa tuntas KKM ∑f = jumlah frekuensi seluruhnya
= jumlah siswa (Aqib, 2011: 40) b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal.
= nilai rata-rata = jumlah semua nilai siswa
- – 100 %
- – 84 %
- – 64 %
- – 54 %
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal Pada bagian awal terdiri dari Halaman Sampul, Lembar Logo,
Halaman Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Lembar Persetujuan Pengesahan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran.
2. Bagian isi Pada bagian isi terdiri dari Bab I yang isinya Latar Belakang,
Rumusan Masalah, Hipotesis Penelitian, Manfaat Penelitian, Devinisi Oprasional, Tempat, Waktu, Subyek dan obyek penelitian, Metodologi penelitian, Sistematika penulisan.
Bab II yang isinya tema pertama yaitu devinisi Hasil belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Tema kedua devinisi Metode Pembelajaran, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran. Tema ketiga Devinisi Metode Guide Discovery Learning , Kelebihan dan Kelemahan metode Guide Discovery Learning, Tahap-tahap Pelaksanaan Metode Guide Discovery Learning. Tema ke empat yaitu Hubungan Hasil Belajar dengan metode Guide Discovery . Tema ke lima yaitu Pembelajaran IPA ,IPA di MI/SD,
Learning
Pengertian, Fungsi dan Tujuan , Ruang Lingkup IPA di Mi, dan SK dan KD kelas IV di MI.
Bab III yang isinya Pelaksanaan Penelitian mengenai Deskripsi atau gambaran pelaksanaan peningkatan hasil pada mata pelajaran IPA melalui metode Penemuan Terbimbing (Guide Discovery Learning) pada siswa kelas IV MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2015/2016. Meliputi Laporan Situasi Umum MIS Asinan dan Laporan Kegiatan Per siklus; Deskripsi Pelaksanaan Pra siklus, Deskripsi pra siklus, Deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, dan Deskripsi pelaksanaan siklus III.
Bab IV yang isinya Hasil Penelitian dan Pembahasan mengungkap Analisis peningkatan hasil pada mata pelajaran IPA melalui metode Guide Discovery Learning pada siswa kelas IV MIS Asinan kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Meliputi Analisis Kegiatan Persiklus, Analisis hasil Pra siklus, Analisis Hasil siklus I, Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis Hasil siklus III serta Pembahasan.
Bab V yang isinya Penutup. Meliputi Kesimpulan, dan Saran-saran.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir skripsi ini memuat : Daftar Pustaka, Lampiran- lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut suprijono (2009:5), hasil belajar adala pola-pola perbuatan , nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
a. Informasi verbal Kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsagan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual Kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
Ketermapila intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep dan menegmbangkan prinsip-prinsip keilmuan. Ketermapilan intelektual merupakam kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif Kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik Kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap Kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,ingatan), comprehension (pemahaman,menjelaskan, meringkas, memberikan contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).
Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memeberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
charagterization (karakteristikisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan routinized. Psikomotor juga mencakup
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, ionformasi, pengertian, dan sikap.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil pemebelajaran yang di kategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fregmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sriyanti (2011 : 23), proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain berasal dari luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila anak cerdas , aktif dan kreatif pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam belajar karena faktor keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya banyak ditemukan anak- anak dari keluarga yang ekonomi lemah justru sukses dalam belajar karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang profesional.