PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS III SD ISLAM SAINS DAN TEKNOLOGI AT-TAQWA SUMOGAWE KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Mempe

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI BANGUN DATAR

MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

PADA SISWA KELAS III

SD ISLAM SAINS DAN TEKNOLOGI AT-TAQWA SUMOGAWE

KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

  

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

WIRA FEBRIAWAN

NIM 11511060

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MATERI BANGUN DATAR

MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

PADA SISWA KELAS III

SD ISLAM SAINS DAN TEKNOLOGI AT-TAQWA SUMOGAWE

KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

  

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

WIRA FEBRIAWAN

NIM 11511060

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Belajar yang paling baik adalah belajar dari diri sendiri bukan dari orang lain. PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada: Kedua orang tua yang sangat saya sayangi (Bapak Budiyono dan Ibu Isti Karimah) yang tidak pernah henti memberikan doa dan kasih sayang yang tulus.

  Keluarga dan saudara-saudara yang telah mendukung dan memberikan semangat. Seseorang yang menjadi doa dan harapan saya, yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

  Sahabat-sahabatku terkasih yang selalu berbagi ilmu dan pengalaman serta memberikan motivasi, khususnya Adityan, Fitri, Abidu, Wahid, Muryono, Sri, Rika, Heny, Jazik, Ria, Bilkis. Tidak lupa kepada seluruh teman-teman PGMI kelas A dan B angkatan 2011, yang selalu meluangkan waktu untuk mengajari dalam menyusun skripsi, terimakasih atas semuanya dari awal sampai akhir. Juga saya persembahkan kepada pembaca yang budiman.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga penelilitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam senantiasa terlantunkan kepada Nabi Muhammad nanti.

  Penelitian yang diberi judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Model Guided Discovery Learning pada Siswa Kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI dan dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak Muh Khaeroni, S.Pd.I selaku kepala SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

  Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang turut membantu dalam penelitian.

  6. Tidak lupa seluruh siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At- Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

  Selanjutnya peneliti hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’

  

jazaan katsiran ”. Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

  sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, peneliti hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan peneliti pada khususnya.

  Salatiga, 12 Maret 2016 Peneliti

  ABSTRAK

  Febriawan, Wira. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar melalui Model Guided Discovery Learning pada Siswa Kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 Jurusan PGMI. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Peni Susapti, M.Si.

  

Kata kunci: Prestasi Belajar Matematika, Model Guided Discovery Learning

  Pembelajaran matematika di SD memiliki prestasi belajar yang rendah, dimana hal ini tidak terlepas dari sistem pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Hal ini berkaitan dengan masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas

  III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016?

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I, siklus II. Setiap siklus ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi.

  Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan prestasi belajar matematika materi bangun datar kelas III SD Islam SAINS dan Tekonolgi At-Taqwa Sumogawe tahun pelajaran 2015/2016. Melalui model

  Guided Discovery Learning adanya peningkatan prestasi belajar pada aspek

  kognitif yang dapat dilihat kondisi awal dari hasil pembahasan yaitu nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada pra-siklus sebesar 20% siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 80% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 100% siswa tuntas. Berdasarkan prestasi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ...................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN.................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .................................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................

  6 D. Hipotesis ...............................................................................................

  6 E. Indikator Keberhasilan........................................................................ ......

  6 F. Manfaat Penelitian ................................................................................

  7 G. Definisi Operasional .............................................................................

  8

  H. Metode Penelitian 10 1. Rancangan Penelitian .......................................................................

  10 2. Subjek Penelitian ..............................................................................

  10 3. Langkah-langkah Penelitian .............................................................

  11 4. Instrumen Penelitian .........................................................................

  13 6. Analisis Data ....................................................................................

  14 I. Sistematika Penulisan.............................................................................

  17 BAB II KAJIAN PUSTAKA .....................................................................

  19 A. Prestasi Belajar .....................................................................................

  19 1. Belajar..............................................................................................

  19 a. Definisi Belajar.............................................................................

  19 b. Hakikat Belajar..............................................................................

  20 2. Prestasi Belajar .................................................................................

  21 a. Pengertian Prestasi Belajar...............................................................

  31 b. Perwujudan Prestasi Belajar.............................................................

  25 c. Pentingnya Penilaian Prestasi Belajar..............................................

  27 B. Matematika. ...........................................................................................

  29 1. Pengertian Matematika .....................................................................

  29 2. Posisi dan Peran Matematika ............................................................

  30 3. Tujuan Pendidikan Matematika..........................................................

  32 C. Bangun Datar.................................................... .......................................

  32 D. Model Guided Discovery Learning ........................................................

  38

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................

  46 A. Gambaran Umum SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa ...............

  46 1. Profil SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe...........

  46 2. Sarana dan Prasarana ........................................................................

  47 3. Visi dan Misi Madrasah....................................................................

  47 B. Subjek Penelitian ..................................................................................

  49 C. Waktu Penelitian ....................................................................................

  49 D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... .

  50 1. Deskripsi Pra Siklus .........................................................................

  51 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .........................................................

  51 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................

  62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

  75 A. Hasil Penelitian .....................................................................................

  75 1. Hasil Observasi ................................................................................

  75 2. Hasil Siklus I ....................................................................................

  78 3. Hasil Siklus II ..................................................................................

  83 B. Pembahasan ...........................................................................................

  88 BAB V PENUTUP ......................................................................................

  92 A. Kesimpulan ...........................................................................................

  92 B. Saran ......................................................................................................

  93 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 94

  

LAMPIRAN....................................................................................................

  80 Tabel 4.5 Data Hasil Obsrvasi Aktivitas Guru Siklus I.......................

  87 Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Matematika Siswa................................

  85 Tabel 4.10 Data Hasil Obsrvasi Aktivitas Siswa Siklus II.....................

  85 Tabel 4.9 Data Hasil Obsrvasi Aktivitas Guru Siklus II.....................

  84 Tabel 4.8 Persentase Nilai Matematika Siswa Siklus II......................

  82 Tabel 4.7 Data Nilai Matematika Siswa Siklus II................................

  80 Tabel 4.6 Data Hasil Obsrvasi Aktivitas Siswa Siklus I......................

  79 Tabel 4.4 Persentase Nilai Matematika Siswa Siklus I........................

  95 DAFTAR TABEL

  76 Tabel 4.3 Data Nilai Matematika Siswa Siklus I.................................

  76 Tabel 4.2 Persentase Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III.........................................................................................

  68 Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III..................................

  48 Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Tahun 2015- 2016......................................................................................

  16 Tabel 3.1 Daftar Nama Guru MI Miftahul Huda................................

Tabel 1.1 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa pada Aspek Kognitif................................................................................

  88

Tabel 4.12 Data Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa.........

  90 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas..............................

  11 Gambar 4.1 Diagram Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III..................

  77 Gambar 4.2 Diagram Nilai Matematika Siswa Siklus I...........................

  79 Gambar 4.3 Diagram Nilai Matematika Siswa Siklus II.........................

  85 Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Nilai Matematika Siswa.................

  89 Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa......

  90

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa Siklus I Lampiran 5. Lembar Otentik (asli) Hasil Tes Tertulis Siswa Siklus I dan II Lampiran 6. Daftar Nilai Siswa Siklus I Lampiran 7. Daftar Nilai Siswa Siklus II Lampiran 8. Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 9. Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 10. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 11. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 12. Dokumentasi Lampiran 13. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 14. Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 16. Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 17. Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

  teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

  Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

  Menurut Ismunamto (2011: 17) matematika adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan telaah terhadap bentuk atau struktur yang bersifat abstrak, sehingga diperlukan semacam konsep. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang besaran, struktur, ruang, dan perubahan.

  Proses pembelajaran matematika di kelas, guru akan menemukan berbagai permasalahan, baik permasalahan siswa, metodologis, akademis, maupun nonakademis lainnya. Semua permasalahan tersebut akan berdampak kepada hasil belajar siswa, jadi semua itu harus dianggap sebagai tantangan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

  Permasalahan pembelajaran matematika yang ditemui antara lain: (1) siswa yang lambat dalam memahami isi pembelajaran, (2) siswa ada yang membuat suatu kesimpulan terhadap permasalahan, (4) hasil belajar yang masih rendah, belum bisa memenuhi nilai KKM. Di dalam kelas seorang guru juga dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran dengan maksimal. Oleh karena itu diperlukan kreativitas dan gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di kelas terutama pada mata pelajaran matematika. Kreativitas dan gagasan baru yang dimaksud di sini adalah kemampuan seorang guru dalam memilih pendekatan, metode, strategi ataupun media pembelajaran matematika untuk menghadapi permasalahan yang ada. Begitu beragamnya permasalahan siswa dalam belajar, sehingga para ahli pembelajaran mengembangkan berbagai strategi pembelajaran. Adanya berbagai permasalahan belajar dan tersedianya beragam model pembelajaran, menuntut adanya kemampuan seorang guru untuk memadukan antara model pembelajaran yang digunakan dengan kerakteristik model belajar siswa (Wena, 2011 : 170).

  Pelaksanaan pembelajaran matematika harus dilaksanakan secara interaktif antara guru dengan siswa. Apabila tidak ada kesinambungan antara guru dengan siswa, maka pembelajaran matematika tidak akan bermakna. Harus ada interaksi antara guru dengan siswa untuk menunjang pembelajaran matematika yang berkualitas. Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran agar lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru harus memberikan kebebasan untuk siswa agar mengembangkan keaktifan dan kreatifitas siswa sesuai dengan bakat dan minatnya agar tujuan matematika seharusnya dikemas dengan model yang menarik, menantang, dan menyenangkan.

  Pembelajaran matematika terutama pada materi bangun datar merupakan materi pelajaran kelas III semester 2 yang membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam, karena materi tersebut akan selalu ada di setiap jenjang yang lebih tinggi. Dibutuhkan model pembelajaran yang tepat, sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang telah ditentukan dan diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Materi ini berisi tentang macam-macam bangun datar. Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung yang merupakan panjang dan lebar bukan tinggi atau tebal. Dalam materi bangun datar untuk siswa kelas III sekolah dasar siswa diharapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat dari berbagai macam bangun datar sederhana seperti segitiga, persegi, dan persegi panjang.

  Berdasarkan hasil survei peneliti dengan wali kelas III hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun datar masih banyak yang kurang paham. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal materi bangun datar. Hal ini dibuktikan dari 10 siswa ada 6 siswa yang belum tuntas mencapai KKM. Nilai KKM untuk mata pelajaran matematika di SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang adalah 60. Nilai rata-rata dalam kelas tersebut adalah 53.

  Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa dalam satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Guru dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya (Rusman, 2010:229).

  Untuk mengatasi permasalahan di atas, guru harus dapat berusaha meningkatkan dan mengembangkan kualitas proses pembelajaran matematika sesuai dengan kebutuhan kognitif dan keterampilan intelektual siswa. Kualitas pembelajaran yang baik akan berdampak pada konsep matematika yang bersifat abstrak, dapat dipahami oleh semua siswa dengan mudah dan lebih bermakna. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang berorientasi pada hal tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran

  

Guided Discovery Learning. Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak

  (2012:177) metode Guide Discovery Learning adalah suatu pendekatan mengajar dimana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut. Model ini efektif untuk mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya membantu mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas.

  Model Guided Discovery Learning sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran matematika khususnya materi bangun datar pada siswa kelas III untuk meningkatkan pemahamannya. Siswa akan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran karena mau tidak mau mereka harus menemukan sendiri apa yang mereka pelajari dengan bimbingan guru. Keberhasilan ini, karena saat siswa menemukan dan berhasil mereka akan merasakan kebanggaan tersendiri, disitulah pembelajaran akan bermakna dan menjadi daya ingat tersendiri.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat judul penelitian “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Model Guided Discovery Learning pada Siswa Kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Rumusan Masalah

  Apakah melalui model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016?

  C. Rumusan Tujuan

  Untuk mengetahui bahwa melalui model Guided Discovery Learning siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

  D. Hipotesis

  Model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

  E. Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas III SD Islam SAINS dan Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada aspek kognitif. Adapun indikator pembelajaran bangun datar melalui model Guided

  Discovery Learning yang dapat dirumuskan peneliti adalah peningkatan

  prestasi belajar siswa dilihat dari hasil tes dan persentase ketuntasan belajar klasikal yang dicapai siswa. Keberhasilan siswa untuk aspek kognitif dapat dilihat dari tes tertulis, jika prestasi belajar siswa mencapai nilai minimal 60 secara individu dan mencapai ketuntasan minimal 85% secara klasikal.

F. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritik pengembangan pendidikan pada umumnya, dan dapat memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar khusunya dalam mata pelajaran matematika, terutama dalam hal meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran matematika materi bangun datar pada kelas III Semester 2.

  2. Manfaat Praktis

  a. Manfaat bagi Guru Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

  b. Manfaat bagi Siswa 1) Siswa memperoleh pelajaran matematika yang lebih menarik, menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami materi matematika sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

  2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri, kelompok, yang terstruktur dan yang tidak terstruktur.

  3) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran.

  c. Manfaat bagi Sekolah lain sehingga suasana intensif tersebut menjadi lebih harmonis.

  2) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan. 3) Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya guru- guru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang memadai.

G. Definisi Operasional

  1. Prestasi belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Belajar adalah proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi dengan lingkungannya (Hartiny, 2010 : 31). Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang diberikan oleh guru (Asmara, 2009 : 11). Jadi prestasi belajar ialah hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu tertentu.

  Dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar siswa materi bangun datar adalah kemampuan yang dimiliki setiap siswa mengenai pengetahuan, pemahaman tentang materi tersebut yang ditandai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM yaitu 60.

  2. Model Guided Discovery Learning Model Guided Discovery Learning menurut Dr. Oemar Hamalik

  (2001:136), adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi objek-objek, dan eksperimentasi sebelum membuat generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep. Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak (2012:177) metode Guide Discovery Learning adalah suatu pendekatan mengajar dimana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut. Model ini efektif untuk mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya membantu mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas.

H. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

  (PTK) yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) dan di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK.

  Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya.

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action

  research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

  pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:28). Penerapan PTK dalam pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika rendah dan adanya keinginan guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian.

  2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah siswa SD Islam SAINS dan

  Teknologi At-Taqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang berjumlah 10 siswa, laki-laki 7 siswa dan perempuan 3 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas III.

  Peneliti menggunakan pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat dan guru yang melaksanakan atau mengajar. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016.

  3. Langkah-langkah Penelitian Arikunto (2006 : 20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu meliputi : planning (rencana), action (tindakan), observation

  (pengamatan), dan reflection(refleksi). Adapun skema dan penjelasan untuk masing-masing tahapan, sebagai berikut: Perencanaan

  Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan

  Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

  Pengamatan

  ?

Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006 : 74)

  a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan berkaitan dengan hal-hal yang harus disiapkan untuk melaksanakan tindakan perbaikan berkaitan dengan masalah penelitian yang ditetapkan (Somadayo, 2013 : 44).

  b. Pelaksanaan Tindakan

  Merupakan tahapan pengaplikasian semuan perencanaan tindakan yang telah disusun (Somadayo, 2013 : 44).

  c. Observasi Observasi tindakan kelas merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menggali data yang dilakukan dengan cara (peneliti bertindak sebagai pengajar) selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi yang telah disiapkan.

  d. Refleksi (Reflection) Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan. Analisis dan refleksi dilakukan untuk memaknai hasil temuan pada pelaksanaan tindakan dan menentukan tingkat keberhasilan tindakan dalam menyelesaikan masalah penelitian (Somadayo, 2013: 44).

  4. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan adalah : a. Lembar observasi, alat yang digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. b. Soal tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam mata pelajaran matematika materi bangun datar.

  c. Silabus, untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, indikator, dan penilaian yang akan d. RPP, dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar.

  e. Materi pembelajaran, digunakan untuk bahan dalam pencapaian kompetensi dasar.

  5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Observasi, peneliti melakukan pengamatan selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan.

  b. Dokumentasi, dilakukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar hidup (Rosma Hartiny, 2010:93). Instrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah RPP, nilai siswa sebelum penerapan model pembelajaran Guided Discovery Learning, dan foto atau gambar selama proses belajar mengajar berlangsung sebagai tanda bukti konkret dalam pelaksanaan penelitian.

  6. Analisis Data

  Analisis data adalah menganalisa seluruh data yang sudah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh melalui hasil tes, observasi, dan wawancara, jenis data atau informasi kuantitatif dan kualitatif tergantung dari dampak atau hasil keluaran yang dapat di harapkan.

  Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

  a. Prestasi Belajar pada Aspek Kognitif Prestasi belajar pada aspek kognitif dengan analisis nilai rata-rata tes tertulis, kemudian dikategorikan dalam bentuk klasifikasi.

  Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 60.

  Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≥ 60. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa <60. Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKM yang dipilih sebesar 80%. Untuk

  Persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus (Djamarah, 2000 : 226) : P = x 100 % Keterangan: P : Persentase

  : Jumlah siswa yang tuntas belajar : Jumlah semua siswa

  Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Aqib, 2010 : 204) :

  ∑

  X=

  ∑

  Dengan = Jumlah nilai keseluruhan siswa

  ∑ = Jumlah siswa

  ∑ = Nilai rata-rata

  Setelah prestasi belajar siswa matematika materi bangun datar dengan melalui model Guided Discovery Learning dianalisis secara kuantitatif yakni dengan memberikan nilai yang kemudian diklasifikasikan sesuai dengan acuan penilaian. Adapun klasifikasi prestasi belajar pada aspek kognitif sebagai berikut ini:

  Tabel 1. 1 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif No Nilai Predikat

  1 86-100 Sangat baik

  2 71-85 Baik 3 56-70 Cukup 4 41-55 Kurang 5 < 40 Sangat kurang b. Aktivitas Siswa

  Penilaian pada aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Data hasil observasi menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai dalam bentuk angka (4, 3, 2, 1). Untuk aktivitas guru yang berarti angka 1= kurang, 2= Cukup, 3= baik, 4= sangat baik dengan cara memberikan tanda (

  ˅) pada kolom skala nilai. Setelah itu diperolehlah nilai total.

  c. Aktivitas Guru Penilaian pada aktivitas guru diperoleh dari hasil observasi selama guru mengajar. Data hasil observasi menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai dalam bentuk angka (4, 3, 2, 1). Untuk aktivitas guru yang berarti angka 1= kurang, 2= Cukup, 3= baik, 4= sangat baik dengan cara memberikan tanda ( ˅) pada kolom skala nilai. Setelah itu diperolehlah nilai total.

  I. Sistematika Penulisan

  1. Bagian awal terdiri dari: sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  2. Bagian inti terdiri dari: tujuan, hipotesis, indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II, Kajian pustaka, terdiri dari uraian yang mengenai: prestasi belajar, matematika materi bangun datar, model Guided Discovery Learning, hubungan antara pembelajaran matematika dengan Guided Discovery Learning.

  BAB III, Pelaksanaan Penelitian, terdiri dari uraian yang mengenai: gambaran umum SD Islam SAINS dan Teknologi At-Tqwa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, subjek penelitian, waktu penelitian, dan deskripsi pelaksanaan siklus.

  Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari uraian yang mengenai analisis per siklus dan pembahasan hasil penelitian. Bab V, Penutup. Pada bagian penutup terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian Akhir, pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran- lampiran, dan riwayat hidup peneliti.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

  1. Belajar

  a. Definisi Belajar 1) Definisi Belajar Menurut Bahasa

  Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya memperolehkan ilmu atau kepandaian yang belum dicapai sebelumnya (Baharuddin & Wahyuni, 2008: 13). 2) Definisi Belajar Menurut Para Ahli

  Definisi belajar menurut para ahli antara lain sebagai

  a) Menurut Suprijono (2014: 4), belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

  b) Menurut Kastolani (2014: 56), belajar adalah tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya dan latihan yang diperkuatnya.

  c) Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2008: 11), belajar adalah proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap.

  d) Menurut Trianto (2013: 16), belajar adalah perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses interaksi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan, tingkah laku yang berupa perbuatan, pemahaman, keterampilan dan sifat yang positif sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

  b. Hakikat Belajar pegangan dalam memahami secara mendalam masalah belajar.

  Berdasarkan sejumlah definisi belajar yang telah diuraikan, ada kata yang sangat penting untuk diketahui, yakni kata “perubahan”.

  Ketika kata “perubahan” dibicarakan dan dipermasalahkan, maka pembicaraan sudah menyangkut permasalahan mendasar dari masalah belajar. Apa pun formasi kata dan kalimat yang dirangkai oleh para ahli untuk memberikan pengertian belajar, maka intinya tidak lain adalah masalah “perubahan” yang terjadi dalam diri individu yang belajar.

  Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Perubahan tingkah laku akibat mabuk karena meminum minuman keras, akibat gila, akibat tabrakan, dan sebagainya, bukanlah kategori belajar yang dimaksud. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar (Djamarah, 2011: 14- 15).

  2. Prestasi Belajar

  a. Pengertian Prestasi Belajar pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan. Harjati (2008 : 43) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu tertentu.

  Prestasi belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Prestasi belajar pada diri siswa sering tidak langsung tampak tanpa siswa itu melakukan tindakan untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, prestasi belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan siswa berubah dalam perilaku, sikap, dan kemampuannya. Kemampuan-kemampuan yang menyebabkan perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman.

  Prestasi belajar dalam aspek kognitif menurut Bloom ini secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari siswa. Dalam hal ini mencakup keterampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman, atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar.

  Prestasi belajar matematika materi bangun datar dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki setiap siswa mengenai pengetahuan, pemahaman tentang materi tersebut yang ditandai dengan adanya perubahan prestasi belajar siswa secara berkelanjutan baik pada aspek kognitif, serta tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM yaitu 60.

  Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika memperoleh nilai ≥ 60, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut

  ≥ 80% siswa yang telah tuntas belajarnya. Berdasarkan ketentuan KTSP penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing- masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah juga berbeda. Dengan demikian, setiap sekolah dan setiap mata pelajaran 2013: 241).

  Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan guru dalam melakukan penilaian hasil belajar, yaitu: 1) Penilaian Acuan Norma (Norm-Referenced Assesment), adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar siswa lain di kelompoknya. Hal ini berarti bahwa tolak ukur atau standar bersifat relatif, dalam artian akan tergantung pada kemampuan kelompok yang bersangkutan. 2) Penilaian Acuan Patokan (Criterion-Referenced Assesment), adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu hasil yang harus dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Hal ini berarti bahwa tolak ukur atau standar bersifat mutlak, dalam artian tidak dipengaruhi oleh kemampuan kelompok (Mudjijo, 1995: 95).

  Penilaian prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian pada aspek kognitif. Penilaian pada aspek kognitif melalui tes tertulis yang berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dimana siswa harus mencapai standar ketuntasan minimal. Standar ketuntasan minimal tersebut telah ditetapkan oleh guru dengan memperhatikan prestasi siswa yang dianggap berhasil. Siswa dikatakan tuntas apabila hasil belajar siswa telah mencapai skor dikatakan telah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, dengan nilai KKM yaitu 60.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PEDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 1 149

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 210

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MATERI KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG, KEC SIMO, KAB BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan

0 0 176

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 2 246

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME) PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Isla

0 0 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI HEWAN DAN JENIS MAKANANNYA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKIS KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 0 152

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA KELAS V DI MI NURIL HUDA LOSARI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 169

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PELAJARAN IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) PADA SISWA KELAS IV SD ISLAM SAINS TEKNOLOGI (SD IST) AT-TAQWA KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

0 3 156

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR SEDERHANA DAN SIFATNYA MELALUI STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS III MI NAFIATUL HUDA DEMAKAN KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017

0 0 191

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT MELALUI STRATEGI CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV MI MA’HAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Dia

0 0 136