PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI FATHU MAKKAH MELALUI METODE BERMAIN CERITA DAN MENYANYI PADA SISWA KELAS V MI ASINAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

MATERI FATHU MAKKAH MELALUI METODE BERMAIN

CERITA DAN MENYANYI PADA SISWA KELAS V

MI ASINAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

  

ISBANI

NIM 114 12 015

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

MATERI FATHU MAKKAH MELALUI METODE BERMAIN

CERITA DAN MENYANYI PADA SISWA KELAS V

MI ASINAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

  

ISBANI

NIM 114 12 015

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengamalkannya”.

  ( HR.

  Muttafaqun ‘alaih )

PERSEMBAHAN

  

Bapakku Ridwan dan ibuku Kamini yang telah mengiringi perjalanan hidupku

dengan untaian doa.

  

Istriku tercinta yang telah mewarnai hari-hari indah dalam kebersamaannya dan

yang selalu ada serta menemani hari-hariku dan menghiburku setiap saat.

  

Keluarga Besar PAI Ekstensi IAIN Salatiga Angkatan Tahun 2012, yang selalu

memberikan dukungan dalam perjalanan menimba ilmu pengetahuan.

  

Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu ada di saat suka maupun duka.

  

Keluarga besar MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Keluarga besar TK-TPA Al- ‘Alaq Desa Asinan kecamatan Bawen

Pengurus Badko TK-TPA Kecamatan Bawen.

  

Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan Skripsi dengan judul “PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM MATERI FATHU MAKKAH MELALUI METODE

BERMAIN CERITA DAN MENYANYI PADA SISWA KELAS V MI ASINAN

KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2015/2016”.

  Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga.

  

2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN

Salatiga.

  

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

  

5. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan

pencerahan selama penulis menuntut ilmu sampai skripsi ini selesai.

  

ABSTRAK

Isbani, 2016. Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Fathu

  Makkah Melalui Metode Bermain Cerita Menyanyi Pada Siswa Kelas V MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 .

  Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode BCM (Bermain Cerita dan Menyanyi, dan SKI.

  Skripsi ini membahas peningkatan hasil belajar siswa kelas V tentang materi

Peristiwa Fathu Makkah melalui metode BCM ( Bermain Cerita dan Menyanyi).

Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Apakah penggunaan metode

BCM pada materi Peristiwa Fathu Makkah dapat meningkatkan hasil belajar SKI pada

siswa kelas V MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2015/2016? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran SKI materi Peristiwa Fathu Makkah melalui metode BCM

pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 Penelitian ini menggunakan Penelitian Tidakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

kelas ini dilaksanakan di MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun

  

Pelajaran 2015/2016 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V. Melihat hasil belajar

siswa kelas V selama ini yang masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu 61. Hal ini dapat dilihat dari ulangan harian dengan

prosentase kelulusan 22,2% yang belum mencapai KKM. Maka dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode BCM pada mata pelajaran SKI materi Peristiwa Fathu

Makkah kelas V di MI Asinan. Dengan harapan dapat meingkatkan hasil belajar siswa

kelas V di MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Penelitian ini

berlangsung selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran SKI materi Peristiwa Fathu Makkah melalui metode BCM pada kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Hal itu dapat

dilihat dari hasil tes dari setiap siklus penelitian yang selalu meningkat. Pada siklus I

siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa atau 66,6% dengan rata-rata kelas 66,6; siklus II yang

tuntas sebanyak 9 siswa atau 100% dan rata-rata kelasnya 75,5.

  SAMPUL ............................................................................................

  I LEMBAR BERLOGO ........................................................................ Ii

JUDUL ................................................................................................ Iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... Iv

PENGESAHAN KELULUSAN .........................................................

  V PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ Vi

MOTTO .............................................................................................. Vii

PERSEMBAHAN ............................................................................... Vii

KATA PENGANTAR ........................................................................ Viii

ABSTRAK ..........................................................................................

  X DAFTAR ISI ...................................................................................... Xi

DAFTAR TABEL .............................................................................. Xiv

DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM ............................................ Xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... Xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...........................................................

  5 C. Tujuan Penelitian .............................................................

  5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .............

  5 E. Indikator keberhasilan ......................................................

  6 F. Manfaat Penelitian ............................................................

  6 G. Devisi Operasional ...........................................................

  7 H. Metodologi Peneltian ........................................................

  9 I. Sistematika Penulisan .......................................................

  14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar .....................................................................

  16

1. Pengertian Hasil Belajar .............................................

  16

2. Macam-macam Hasil Belajar ......................................

  17

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......

  19

  4. Penilaian Hasil Belajar ................................................

  22 B. Metode Pembelajaran .......................................................

  24

1. Pengertian Metode Pembelajaran ...............................

  24

2. Faktor-faktor Dalam Memilih Metode Pembelajaran.

  25 C. Metode BCM (Bermain Cerita dan Menyanyi) ................

  28 1. Bermain.......................................................................

  28 2. Cerita............................................................................

  32 3. Bernyanyi ....................................................................

  38

4. Kelemahan dan Kelebihan Metode BCM ...................

  39 D. Sejarah Kebudayaan Islam ...............................................

  40

1. Pengertian SKI ............................................................

  40

2. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup SKI di MI .........

  41

3. SK dan KD SKI Kelas V ...........................................

  43 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian .............................................................

  44 1. Gambaran umum MI Asinan .......................................

  44 2. Pelaksanaan Penelitian ................................................

  46 B. Diskripsi Siklus I .........................................................

  46 C. Deskripsi Siklus II............................................................

  50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...............................................................

  54

1. Hasil Observasi ...........................................................

  54 2. Hasil Siklus I ...............................................................

  57 3. Hasil Siklus II ..............................................................

  60 B. Pembahasan .....................................................................

  63 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................

  66 B. Saran ................................................................................

  66 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................

  68

  69 LAMPIRAN ......................................................................................

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SK dan KD SKI kelas V .........................................................................

  43 Tabel 3.1 Nama siswa kelasV MI Asinan ..............................................................

  45 Tabel 4.1Nilai ulangan harian siswa ................................................................55

Tabel 4.2 Presentase nilai ulangan harian siswa kelas V .........................................

  55 Tabel 4.3 Data nilai SKI siklus I ............................................................................

  58 Tabel 4.4 Presentase nilai SKI siklus I ................................................................

  58 Tabel 4.5 Data nilai SKI Siklus II ..........................................................................

  61 Tabel 4.6 Presentase nilai SKI siklus II ................................................................

  61 Tabel 4.7 Perbandingan nilai SKI ..........................................................................

  63 Tabel 4.8 Selisih perbandingan nilai SKI siswa .....................................................

  65

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Tahap Penelitian .............................................................

  10 Gambar 4.1 Diagram nilai ulangan harian siswa kelas V ...................

  56 Gambar 4.2 Diagram nilai SKI siklus I ..............................................

  59 Gambar 4.3 Gambar 4.3 Diagram Nilai SKI Siswa Siklus II .............

  62 Gambar 4.4 Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Nilai SKI siswa.....

  64

  

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Pendidikan Agama Islam ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Menurut Al- Ghazali, tujuan umum pendidikan Islam tercermin dalam dua segi, yaitu insan purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, insan purna yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

  Berdasarkan hal tersebut Pendidikan Agama Islam harus sudah dilaksanakan mulai sejak usia belajar di MI (Madrasah Ibtidaiyah). Salah satu unsur yang turut menentukan kualitas insan purna yaitu penguasaan Sejarah Kebudayaan Islam. Salah satu mata pelajaran yang ada di MI yang perlu ditingkatkan kualitasnya adalah Sejarah Kebudayaan Islam dan di MI merupakan tempat pertama siswa mengenal konsep-konsep dasar Sejarah Kebudayaan Islam, karena itu pengetahuan yang diterima siswa hendaknya menjadi dasar yang dapat dikembangkan di tingkat sekolah yang lebih tinggi di samping mempunyai nilai-nilai Islami yang terkandung dalam Sejarah Kebudayaan Islam yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  Menurut Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 tahun 2008 Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan

  (way of life) melalui kegiatan bimbingan,pengajaran, latihan, keteladanan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

  Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI meliputi: Sejarah Arab pra islam , sejarah Rasulullah SAW. d an Khulafa’ ar-Rasyidin. Sejarah

  Kebudayaan Islam merupakan ilmu yang mempelajari tentang sejarah akan tetapi dalam indikator pencapaian tidak hanya mencapai ranah kognitif ataupun psikomotorik saja, melainkan akan sampai pada capaian ranah afektif. Dalam Sejarah Kebudayaan Islam tidak hanya sekedar tahu tentang sejarah melainkan juga siswa dididik untuk mampu mengambil hikmah/ibrah dan menerapkannya dalam kehidupannya dari sebuah cerita sejarah itu sendiri. Jadi Sejarah Kebudayaan Islam tidak saja merupakan transfer of knowledge tetapi juga merupakan pendidikan nilai (value education).

  Pembelajaran adalah kunci apakah materi ajar itu bisa diterima siswa dengan baik atau tidak. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sedangkan dalam Sejarah Kebudayaan Islam pembelajaran tidak hanya berupa konsep- konsep saja akan tetapi merupakan suatu pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan. ini tentunya akan menumbuhkan pemikiran bahwa Sejarah Kebudayaan Islam sangat membosankan karena cuma cerita. Oleh karena itu agar tidak menimbulkan pemikiran seperti itu Maka pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI harus dikemas seefektif mungkin agar pembelajaran tidak terasa membosankan.

  Dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam juga diperlukan suatu pemahaman terhadap suatu materi yang dipelajari salah satunya menggunakan metode BCM (Bermain Cerita Menyanyi). Metode ini merupakan metode yang dapat diterapkan untuk anak usia MI. Dalam hal ini siswa aktif melakukan eksplorasi atau observasi dengan bermain, cerita dan juga menyanyi. Kegiatan yang menyenangkan ini dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga berpengaruh dengan meningkatnya intelektual siswa, dan hasil belajar menjadi lebih tinggi serta dapat mengembangkan sikap atau nilai positif terhadap SKI.

  Hasil survey di MI Asinan kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Ditemukan beberapa masalah yaitu rendahnya minat belajar siswa di sebabkan penggunaan metode yang masih monoton, sehingga ketuntasan belajar pada materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini dibuktikan dengan hasil nilai yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Asinan adalah 60. Ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika pembelajaran berlangsung. minat pada beberapa mata pelajaran, padahal pada umunya siswa-siswa menaruh minat besar pada pelajaran tertentu. Kebanyakan anak didik belum mampu untuk mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru atau orang lain sangat diperlukan oleh peserta didik.

  Metode Bermain Cerita dan Menyanyi merupakan Metode yang dapat diterapkan untuk anak usia SD/MI. Dalam hal ini siswa aktif melakukan eksplorasi atau observasi melalui kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan ini dapat meningkatkan hasil belajar menjadi lebih baik serta dapat menghasilkan pengetahuan yang menyeluruh baik secara afektif, psikomotorik dan kognitif sehingga dapat mengembangkan sikap positif terhadap Sejarah Kebudayaan Islam.

  Oleh karena itu penulis menerapkan penggunaan metode BCM (Bermain Cerita dan Menyanyi), agar lebih diutamakan dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Metode ini dapat digunakan pada materi peristiwa fathu makkah di harapkan agar anak semangat dalam mengikuti pelajaran Sejarah Kebudayaan Isalm. Metode ini juga sangat membantu siswa untuk memahami bagaimana peristiwa sejarah islam tentang peristiwa fathu makkah dan bisa melekat pada diri siswa dalam jangka panjang karena siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan dan menumbuhkan motivasi siswa sehingga mereka mudah menerima materi pembelajaran. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini melalui penelitian dengan judul: Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Menyanyi) Pada Siswa Kelas V MI Asinan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: “Apakah penerapan metode Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM) dapat meningkatkan hasil belajar peristiwa Fathu Makkah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas V MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015

  /2016? ”

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: “untuk mengetahui peningkatan hasil belajar materi peristiwa Fathu Makkah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa kelas V MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.

  ”

  D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah jawaban sementara dan masih bersifat teoritis (Sukardi, 2008:41). Sehingga penelitian ini, dapat disimpulkan rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

  “ Jika metode Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM) dilakukan dengan baik, maka diharapkan hasil belajar siswa dalam mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam kelas V materi peristiwa Fathu Makkah akan meningkat di MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.

  ” Penerapan metode Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM) dinyatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai, dalam penelitian ini peneliti menggunakan KKM yang ditentukan oleh MI Asinan sebagai tolok ukur keberhasilan siswa. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah:

  1. Secara individual Siswa dinyatakan tuntas apabila dapat mencapai skor ≥61 pada materi peristiwa Fathu Makkah.

  2. Secara klasikal Presentase sebanyak 100% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥61.

F. Manfaat Hasil Penelitian

  1. Manfaat Secara Teoritis

  Secara teoritis hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan literatur dalam penyempurnaan proses pembelajaran menuju terciptanya suasana belajar-mengajar yang lebih inovatif, kreatif dan menyenangkan.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Siswa 1) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada proses pembelajaran.

  2) Menumbuhkan mahabbah terhadap Rasulullah Saw. 3) Meningkatkan hasil belajar materi ajar yang harus dikuasai.

  1) Memiliki metode pembelajaran alternatif yang sesuai pada kompetensi dasar.

  2) Penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

G. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran judul penelitian ini, berikut dijelaskan tentang maksud yang terkandung dalam variabel judul penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

  1. Hasil Belajar SKI Hasil belajar menurut Gagne adalah pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap, apersepsi, dan ketrampilan. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sementara menurut Lindgren, hasil belajar melip uti kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

  Pengertian Sejarah menurut Murodi dapat dilihat dari dua aspek bahasa, kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu syajarotun, yang artinya pohon. Sedang kata sejarah menurut istilah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang berkaitan dengan berbagai proses kehidupan manusia dan dipelajari untuk diambil hikmahnya bagi perjalanan kehidupan di masa-masa mendatang. Kebudayaan berasal dari kata “Budi” dan “Daya” kemudian di gabungkan menjadi “Budidaya” yang berarti sebuah upaya untuk menghasilkan dan manfaat bagi hidup dan kehidupan.

  Sejarah kebudayaan islam adalah studi tentang riwayat hidup Rasulullah SAW, Sahabat-sahabat dan Imam-imam pemberi petunjuk yang diceritakan kepada siswa-siswa sebagai contoh teladan yng utama dari tingkah laku manusia yang ideal, baokdalam kehidupan pribadi maupun sosial.

  Jadi yang dimaksud hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam adalah suatu perubahan terhadap siswa mengenai pengetahuan tentang sejarah islam. Selain dapat mengetahui sejarah islam siswa juga mampu mengambil ‘ibra, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah. Hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam berbentuk sebuah pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan kepribadian siswa.

  2. Metode Bermain Cerita dan Menyanyi (BCM) Menurut Garvey dalam Wuntad (2008:15), mengemukakan bahwa Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak. Bermain tidak memiliki tujuan ekstrinsik, namun motivasinya lebih bersifat intrinsik. Bermain bersifat spontan dan suka rela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak.

  Bermain melibatkan peran aktif keikut sertaan anak. Bermain memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti misalnya: kemampuan kreatifitas, kemampuan memecahkan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya. anak. Menyenandungkan lagu, apalagi yang berirama riang, sungguh merupakan kegiatan yang digandrunginya. Lagu pada dasarnya adalah bentuk dari bahasa nada.

  Jadi yang dimaksud judul skripsi metode Bermain Cerita dan Menyanyi dapat diterapkan pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi peristiwa Fathu Makkah pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Asinan Bawen.

H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (active

  research ) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

  pembelajaran di kelasnya. (Arikunto, 2006:58) 2.

   Subjek Penelitian

  Subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas V MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengan jumlah 9 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Guru kelas V MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

  Penelitian ini terdiri dari tahap: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun skema dan penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:

  Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2007:74)

  Penelitian tindakan kelas memiliki tahapan yang secara umum terdiri atas 2 siklus atau lebih yang dibagi dalam empat langkah berikut : a. Perencanaan (planning)

  Perencanaan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Menyiapkan desain pembelajaran dengan metode Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM).

  2) Menyiapkan lembar observasi (pengamatan) sebagai pedoman atas proses pembelajaran dalam metode Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM).

  Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS II

  Pengamatan terhadap materi yang diajarkan.

  b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan yaitu bertindak di kelas, melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan desain pembelajaran yang telah direncanakan. Pada saat pelaksaan tindakan, dilakukan observasi terhadap proses belajar mengajar untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat dari penggunaan metode Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM).

  c. Pengamatan (Observation) Pengamatan (Observation) adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap segala perilaku dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan metode Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM).

  d. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini, dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas. Dari hasil lembar observasi dan hasil post test dinilai apakah metode pembelajaran yang dilakukan pendidik menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan atau belum bisa mengatasi masalah maka perlu dilanjutkan pada siklus II dan seterusnya sampai diperoleh kemajuan dalam pemecahan masalah. Dalam penelitian tindakan kelas ini, menggunakan metode pengumpulan sdata sebagai berikut: a. Metode Observasi

  Menurut Anas Sudjono dalam (Irham, 2013: 239) observasi atau pengamatan merupakan cara untuk menghimpun data atau bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Bentuk dari metode ini berupa lembar observasi atau pengamatan yang ditujukan untuk siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

  b. Metode Tes Metode tes yang peneliti gunakan untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berupa tes tertulis. Bentuk soal tes tertulis yang peneliti ambil berupa tes esai atau soal uraian, tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang akan diberikan pada akhir pembelajaran.

  c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang berupa catatan hasil belajar, transkrip nilai, foto-foto, laporan pengamatan, tes dan dokumen lain yang mendukung selama proses penelitian. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian, yang terdiri atas: a. Lembar Observasi

  Lembar observasi atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran dalam materi peristiwa Fathu Makkah kelas V melalui metode Bermain, Cerita, Menyanyi (BCM).

  b. Analisis tes dan Butir soal Analisis tes dan Butir soal merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari tes tersebut. Sebab itu, tes digunakan guru harus memliki kualitas yang baik. Analisis tes berkaitan dengan pertanyaan apakah tes itu mampudijadikan sebagai alat ukur benar-benar mampu mengukur apa yang hendak di ukur?, dan sampai mana tes tersebut dapat diandalkan dan berguna?.

6. Teknik Analisis data

  Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik sederhana yaitu teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data secara kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa. Data tersebut dapat diolah dengan persentase (Djamarah, 2005:264-265). Adapun rumus penelitian sebagai berikut: Keterangan : P : Prosentase F : Jumlah siswa yang tuntas belajar N : Jumlah semua siswa

I. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun sistematika skripsi penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

  1. BAB I PENDAHULUAN, yang berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Hipotesis Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Oprasional, Tempat, Waktu,

Subyek dan obyek penelitian, Metodologi penelitian, Sistematika penulisan.

  2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, yang berisikan tema pertama yaitu definisi Hasil belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Tema kedua definisi Metode Pembelajaran, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran. Tema ketiga Definisi Metode BCM (Bermain Cerita dan Bernyanyi ), Tema keempat Kelebihan dan Kelemahan metode BCM, Tahap- tahap Pelaksanaan Metode BCM (Bermain Cerita dan Bernyanyi ). Tema ke lima yaitu Pembelajaran SKI , Beberapa Teori-teori Para Ahli dan Penerapanya dalam SKI di MI/SD, Pengertian, Fungsi dan Tujuan , Ruang Lingkup SKI di MI, SK dan KD kelas V di MI.

3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, yang memuat Pelaksanaan

  Penelitian mengenai Deskripsi atau gambaran pelaksanaan peningkatan hasil pada mata pelajaran SKI melalui metode BCM (Bermain Cerita dan Bernyanyi ) pada siswa kelas V MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2015/2016. Meliputi Laporan Situasi Umum MIS Asinan dan Laporan Kegiatan Per siklus; Deskripsi Pelaksanaan Pra siklus, Deskripsi pra siklus, Deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, dan Deskripsi pelaksanaan siklus III.

  4. BAB IV PEMBAHASAN, Pembahasan mengungkap Analisis peningkatan hasil pada mata pelajaran SKI melalui metode BCM (Bermain Cerita dan Bernyanyi ) pada siswa kelas V MIS Asinan kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Meliputi Analisis Kegiatan Persiklus, Analisis hasil Pra siklus, Analisis Hasil siklus I, Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis Hasil siklus III serta Pembahasan.

  5. BAB V PENUTUP, yang isinya meliputi Kesimpulan, dan Saran-saran.

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

  Menurut Gagne, hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap, apersepsi, dan ketrampilan. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sementara menurut Lindgren, hasil belajar meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

  Menurut Nana Sudjana dalam Sopiatin (2011: 63-64) mengemukakan, bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan belajar dan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh guru sebagai perancang belajar mengajar. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah laku.

  Menurut Reigeluth dalam Rusmono (2012:7) semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda adalah merupakan hasil belajar. Akibat ini dapat berupa akibat yang sengaja akibat nyata sebagai hasil penggunaan metode pengajaran tertentu.

  Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif da psikomotorik sebahai hasil dari kegiatan belajar. Hal ini dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Susanto (2013:5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.(Susanto, 2013:5)

  Sehingga dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi siswa saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara terpisah, melainkan komprehensif.

2. Macam-macam Hasil Belajar

  Ada beberapa macam hasil belajar sesuai potensi kemanusiaan peserta didik yaitu sebagai berikut: a. Ranah Kognitif 1) Pengetahuan: kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari.

  2) Pemahaman: kemampuan mengangkat makna dari yang dipelajari. 3) Aplikasi: kemampuan untuk menggunakan hal yang sudah dipelajari dalam situasi baru yang konkret. dalam unsur-unsurnya, supaya struktur organisasinya dimengerti. 5) Sintesis: kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang baru.

  6) Evaluasi: kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang dipelajari untuk sesuatu tujuan tertentu.

  b. Ranah Afektif 1) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang datang kepada siswa dalam konteks situasi dan gejala. 2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulasi yang datangnya dari luar.

  3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap stimulus tadi.

  4) Organisasi, yakni pengembangan atas nilai keadaan satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. 5) Karakter nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimilki dan mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku seseorang.

  c. Ranah Psikomotorik 1) Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

  2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar. visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain. 4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan. Gerakan-gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks. 5) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive, seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. (Sopiatin, 2011:66-68)

  Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat macam-macam hasil belajar yaitu baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

  Menurut Suryabrata dkk dalam buku Psikologi Belajar (Lilik Sriyanti 2011:23) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum penyebab keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Faktor eksternal

  Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri-dari :

  1) Faktor nonsosial berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah dan sejenisnya. 2) Faktor sosial

  Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak).

  Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya.

  b. Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari :

  1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari: a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya

  Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.

  b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, terutama terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan masuknya pengetahuan dalam diri individu.

  2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna terhadap aktifitas belajar. Bakat dan minat terhadap sesuatu mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, keras untuk mendapatkan hasil yang baik. Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa yang mempunyai daya juang tinggi optimis, penuh semangat, sementara ada siswa yang kepribadiannya mudah putus asa, kuarng energik gampang menyerah. Kondisi-kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.

  Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor yang berasal dari dalam maupun luar individu siswa.

4. Penilaian Hasil Belajar

  a. Pengertian Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar siwa merupakan objek yang akan dinilai, sedangkan hasil belajar siswa mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  (Sudjana, 2009: 3) Jadi, penilaian hasil belajar adalah suatu proses pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa dengan suatu cara tertentu. Guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pembelajaran melalui proses penilaian hasil belajar tersebut.

  b. Fungsi Penilaian 1) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.

  2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. para orang tuanya. (Sudjana, 2009:3-4) Jadi, fungsi penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menguasai materi pembelajaran sehingga dapat dijadikan bahan refleksi dan evaluasi untuk proses belajar selanjutnya. Selain itu penilaian juga berfungsi sebagai apresiasi terhadap siswa yang sudah melaksanakan pembelajaran.

  c. Tujuan Penilaian 1) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. 2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

  3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. 4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan (pemerintah, masyarakat, orang tua siswa).(Sudjana, 2009:4)

  Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan tujuan penilaian belajar selain untuk mengevaluasi siswa juga bisa bertujuan untuk pembelajaran seperti guru, metode, dan metode pembelajaran.

B. Metode pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

  Menurut Hasibuan (1993:3), metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi merupakan saran atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI SEJARAH MASA HINDU BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF ROWOSARI TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPS

0 0 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 2 246

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SATUAN JARAK DAN KECEPATAN MELALUI METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V MI AL-HIDAYAH PLELEN KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI

0 2 163

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME) PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Isla

0 0 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016-2017 SKRIPSI

0 1 210

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE ROLE-PLAYING PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF ARROSYIDIN PUCANG KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 118

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MI PABELAN KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

1 1 140

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI SURAH AL-LAHAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DESA PANCURAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 117

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI

0 0 189