MANAJEMEN DIRI MAHASISWA BERSTATUS MENIKAH (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI Angkatan 2013) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

MANAJEMEN DIRI

MAHASISWA BERSTATUS MENIKAH

(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI

Angkatan 2013)

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

WULANDARI

NIM: 11113162

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  Dr. Lilik Sriyanti, M. Si. Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Wulandari Kepada: Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Wulandari NIM : 111-13-162 Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ Pendidikan Agama Islam Judul : MANAJEMEN DIRI MAHASISWA BERSTATUS

  MENIKAH (Studi Kasus Pada Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI Angkatan 2013)

  dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 11 September 2017 Pembimbing Dr. Lilik Sriyanti, M. Si.

  NIP. 19660814 199103 2003

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Telepon: (0298) Salatiga 50716

  

SKRIPSI

MANAJEMEN DIRI MAHASISWA BERSTATUS MENIKAH

(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI Angkatan 2013)

Disusun oleh

  

WULANDARI

NIM: 111-13-162

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga, pada Tanggal 26 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag.

  Sekretaris Penguji : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. Penguji I : Dr. Fatchurrohman, M.Pd. Penguji II : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

  Salatiga, 2 Oktober 2017 Dekan Suwardi, M.Pd NIP. 19670121 199903 1 002

  

DEKLARASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wulandari Nim : 111-13-162 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : MANAJEMEN DIRI MAHASISWA BERSTATUS

  MENIKAH (Studi Kasus Pada Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI Angkatan 2013)

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 11 September 2017 Yang menyatakan

   Wulandari

  NIM. 111-13-162

  

MOTTO

ًة

َوْحَرَو ًةَّدَىَه ْنُكٌَْيَب َلَعَجَو اَهْيَلِإ اىٌُُكْسَتِل اًجاَوْزَأ ْنُكِسُفًَْأ ْيِه ْنُكَل َقَلَخ ْىَأ ِهِتاَيآ ْيِهَو

  

َىوُرَّكَفَتَي ٍمْىَقِل ٍتاَيلآ َكِلَذ يِف َّىِإ

  Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir

  (Q.S Ar-Ruum (30): 21).

  Barang siapa mengerjakan kebajikan dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari (disia-siakan) Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah , rasa syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

  karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tuaku, ibunda dan ayahanda tercinta, Markamah dan Yasim (Alm) yang selalu membimbingku, mensupport baik material maupun non material, memberikan doa dengan ikhlas, nasihat, motivasi dan kasih sayang serta kesabaran menghadapiku, kalian adalah aset terindahku.

  2. Kakakku tercinta Marwijayanti dan suami serta ponakan tercinta, Nadhfa Ayu Wijayanti yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  3. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si selaku pembimbing yang telah mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi dan selalu mensupport dalam penyelesaian pendidikan ini.

  4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan semangat, membimbing dan selalu menasehati untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Supriyadi dan Ibu Nanik yang saya anggap sebagai orang tua sendiri serta adik Tyas dan Reza yang membantu, menyemangati dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Mas Munir yang memberikan doa, motivasi, nasihat dan membantu penyelesaian skripsi ini.

  7. Keluarga Mess An-nisa (Via, Eli, Mita) terimakasih untuk suka duka bersamanya, mbak ulil dan mbak nisa yang memberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

  8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  9. Teman-teman seperjuangan Jurusan PAI angkatan 2013.

  10. Teman-teman Ma‟had Putri Kembang Arum IAIN Salatiga.

  11. Teman-teman PPL SMK N 3 Salatiga.

  12. Teman-teman KKN di Desa Poten, Siwal Kaliwungu Kabupaten Semarang.

  13. Keluarga besar FK-WAMA yang selalu memberikan motivasi dan doa sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

  14. Semua pihak yang selalu memberikan semangat dan dukungan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  15. Pembaca yang budiman.

KATA PENGANTAR

  Syukur alhamdulillah skripsi yang berjudul “Manajemen Diri Mahasiswa Berstatus Menikah (Studi Kasus pada Jurusan PAI IAIN Salatiga Angkatan 2013” dapat penulis selesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW.

  Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyusun skripsi dengan sebaik-baiknya, namun mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar skripsi ini benar-benar dapat menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat, terutama bagi mahasiswa berstatus menikah.

  Penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang membantu terselesainya skripsi ini terutama kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam dan sekaligus pembimbing akademik.

  4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M. Si, selaku pembimbing yang telah mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan bekal pengetahuan, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

6. Teman-teman mahaasiswa IAIN Salatiga yang telah membantu penelitian penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Penulis berdo‟a semoga amal dan jasa baik semua pihak mendapatkan ganti dari Allah SWT yang setimpal, amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

  Salatiga, 31 Agustus 2013 Wulandari

  

ABSTRAK

  Wulandari. 2017. Manajemen Diri Mahasiswa Berstatus Menikah (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI Angkatan 2013). Skripsi, Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M. Si.

  Kata Kunci: manajemen diri, hasil studi, mahasiswa menikah

  Seorang mahasiswa yang berstatus menikah mempunyai tanggung jawab ganda yaitu sebagai mahasiswa dan sebagai istri atau ibu. Dengan tanggung jawab ganda tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana manajemen diri mahasiswa berstatus menikah dengan tugas gandanya sebagai mahasiswa dan ibu rumah tangga dengan baik, sehingga kedua tanggung jawab tersebut mampu terselesaikan dengan baik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui manajemen diri mahasiswa jurusan PAI IAIN Salatiga tahun 2013 yang berstatus menikah, 2) untuk mengetahui masalah yang dihadapi mahasiswa jurusan PAI

  IAIN Salatiga tahun 2013 yang berstatus menikah dan strategi penyelesaian masalah tersebut.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian mulai dilakukan pada bulan Desember 2016 di kampus IAIN Salatiga. Subjeknya adalah mahasiswa yang masih aktif dan sudah menikah yaitu 9 mahasiswa perempuan. Sedangkan informan yang digunakan adalah teman dekat subjek, orang tua subjek dan pembimbing akademik subjek. Teknik pengembilan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data ini menggunakan analisis data kualitatif yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang telah dikumpulkan kemudian direduksi atau dipilih dan disajikan menurut jenisnya, disusun, dijelaskan dengan kata-kata yang dipisahkan sesuai kategorinya sehingga mendapatkan sebuah kesimpulan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Manajemen diri yang baik pada mahasiswa yang berstatus menikah menunjukkan mahasiswa dapat membentuk karakter diri yaitu disiplin dan bekerja dengan totalitas dalam mengerjakan tugas gandanya, sebaliknya manajemen diri yang kurang baik seperti ketergantungan pada orang lain, suka bolos dan tidak sepenuhnya dalam mengemban kedua tugasnya maka akan membentuk karakter diri yang lemah. 2) Masalah yang dialami mahasiswa berstatus menikah yaitu a) kendala ekonomi diatasi dengan mencari pekerjaan sampingan untuk mencukupi kehidupan keluarganya, b) manajemen waktu, dalam mengatur waktu untuk mengkoordinir urusan rumah tangga maupun kuliah dibutuhkan ketahanan fisik yang kuat, c) kesulitan belajar karena keterbatasan waktu untuk belajar diatasi dengan mencari waktu luang untuk belajar dengan konsentrasi, mengerjakan tugas di malam hari atau terkadang bergantian dengan suami untuk menjaga anaknya.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i HALAMAN LOGO .............................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii DEKLARASI ....................................................................................................... iv MOTTO ................................................................................................................ v PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 10 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 10 D. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 11 E. Penegasan Istilah ..................................................................................... 11 F. Metode Penelitian .................................................................................... 13 G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 22 BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 23 A. Manajemen Diri ...................................................................................... 23

  1. Pengertian Manajemen Diri ................................................................ 23

  2. Manajemen Diri untuk Pembentukan Kebiasaan Studi yang Baik ..... 24

  3. Manfaat Manajemen Diri .................................................................... 29

  4. Pengaruh Manajemen Diri untuk Kebiasaan Studi yang Baik ............ 29

  B. Mahasiswa ............................................................................................... 30

  1. Pengertian Mahasiswa ......................................................................... 30

  2. Tugas Utama Mahasiswa .................................................................... 32

  3. Peran Mahasiswa ................................................................................. 33

  4. Tanggung Jawab Mahasiswa ............................................................... 35

  5. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa ............................................ 37

  6. Masalah Mahasiswa Berstatus Menikah ............................................. 38

  C. Pernikahan ............................................................................................... 44

  1. Pengertian Pernikahan ......................................................................... 44

  2. Syarat dan Rukun Nikah ..................................................................... 45

  3. Tugas-Tugas Suami dan Istri ............................................................... 47

  4. Hak dan Kewajiban Suami dan Istri .................................................... 48

  5. Manfaat menikah ................................................................................. 52

  D. Mahasiswa berstatus menikah ................................................................. 53

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............................ 56 A. Paparan Data ........................................................................................... 56

  1. Sejarah Kampus IAIN Salatiga ........................................................... 56

  2. Profil Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga ................................... 65

  B. Temuan Penelitian ................................................................................... 69

  1. Profil Subjek ........................................................................................ 69

  2. Latar belakang menikah pada saat masih kuliah ................................. 79

  3. Tempat tinggal setelah menikah .......................................................... 84

  4. Manajemen diri mahasiswa yang berstatus menikah .......................... 87

  5. Masalah dan strategi penyelesaian mahasiswa yang berstatus menikah .............................................................................................. 92

  6. Hasil studi mahasiswa yang berstatus menikah .................................. 97

  BAB IV ANALISIS ........................................................................................ 101 A. Manajemen Diri Mahasiswa Berstatus Menikah ................................ 101 B. Masalah yang Dihadapi Mahasiswa Berstatus Menikah dan Strategi Penyelesaian Masalah ......................................................................... 104 BAB V PENUTUP ............................................................................................ 109 A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 109 B. Saran ...................................................................................................... 111 C. Penutup ................................................................................................ 112 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 114

  LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran

  1 Pedoman Wawancara Lampiran

  2 Verbatim Wawancara Lampiran

  4 Tabel Indeks Prestasi Lampiran

  5 Dokumentasi Foto Lampiran

  6 Riwayat Hidup Penulis Lampiran

  7 Daftar Nilai SKK Lampiran

  8 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  9 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa berada pada rentang usia 18/19 tahun sampai 24/25 tahun

  (Winkel & Hastuti, 2010: 157). Mahasiswa membutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk menempuh jenjang diploma 3 (D3) dan 4 tahun untuk menempuh jenjang Strata I (SI). Akan tetapi tidak memungkiri waktu yang ditentukan itu akan menjadi bertambah baik satu semester ataupun beberapa semester kedepan. Hal ini bisa di karenakan karena ada faktor-faktor tertentu yang menghambat atau bisa juga dari cara mengatur waktu yang kurang baik.

  Masa menjadi mahasiswa memang salah satu kesempatan dan peluang yang besar buat mereka dalam rangka pengembangan skill setelah mereka selesai menempuh pendidikan di tingkat dasar, menengah dan atas (SD-SMP-SMA). Lepas mengenyam bangku pendidikan dalam berbagai jenjang secara umum, mereka biasanya dikhususkan pada salah satu program studi di SMA, dan mengerucut pada satu konsentrasi jurusan yang mereka pilih di perguruan tinggi favorit mereka atau pilihan dari orang tua mereka (Risnawati, 2015:1).

  Mahasiswa, status yang diperoleh seseorang ketika pendidikannya sudah memasuki jenjang perguruan tinggi. Menurut peraturan pemerintah RI No. 30 tahun 1990 bahwasanya definisi mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Definisi mahasiswa dalam perkembangannya memiliki perluasan makna dikarenakan pada kenyataannya mereka tidak hanya berkecimpung di dunia kampus untuk mendengarkan penjelasan dosen, ujian, dan lain sebagainya. Tetapi para mahasiswa sudah masuk dalam kehidupan masyarakat juga. Masyarakat memandang mahasiswa adalah orang yang terpelajar dan dapat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Karena masyarakat menganggap mahasiswa mempunyai tingkatan lebih tinggi daripada siswa yang setiap harinya hanya belajar di kelas dan mengerjakan tugas. Mahasiswa biasanya sudah dianggap lebih dewasa dan mampu berperan positif dalam kehidupan bermasyarakat.

  Mahasiswa sangat diharapkan menjadi Agent of Change dan Agent of

  

Social Control sehingga pemerintah tidak lagi semena-mena dan masyarakat

  dapat hidup makmur. Akan tetapi pada kenyataan saat ini bertolak belakang dengan tujuan awal. Mahasiswa sekarang kebanyakan hanya memikirkan nilai-nilai ujian, ada juga yang hanya pacaran di kampus, kemudian ada yang ke kampus hanya untuk berasyik ria chatting dan online di dunia maya, menggosip ria di taman fakultas atau universitas, dan hal-hal naif lainnya. Sedikit sekali ditemukan mahasiswa yang berpikir, berdialog, dan berbuat bagaimana Indonesia saat ini dan ke depannya, bagaimana memajukan bangsa Indonesia yang masih banyak yang terbelakang, bagaimana rakyat Indonesia dapat memperoleh haknya dengan utuh, dan masalah-masalah kebangsaan lainnya. Yang dipikirkan mahasiswa sekarang kebanyakan hanya soal pacaran, senang-senang, fashion, tugas-tugas dari dosen yang mengikat tanpa mengetahui esensi tugas itu sendiri. Bahkan sebagian dari mereka ketika hidup di masyarakat tak layak disebut manusia terpelajar. Atau mungkin saking terpelajarnya sampai-sampai kehilangan kontrol dengan melakukan hal-hal negatif yang tak pantas dilakukan seorang terpelajar (Albab, 2015:1).

  Dengan banyaknya mahasiswa yang berpikiran tentang pacaran, maka mereka harus mengetahui batasan-batasan dalam bergaul. Pergaulan antara lawan jenis ataupun sesama jenis saat ini tidak ada bedanya. Maka batasan-batasan dalam pergaulan harus diketahui untuk dijadikan sebagai bimbingan kepada khalayak umum yaitu tentang pandangan, pertemuan, percakapan, berjabat tangan dan bersentuhan badan. Apabila kita tidak mempunyai acuan dalam bergaul maka akan menyebabkan pada pergaulan bebas yang mana bisa terjadi pada usia SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa sekalipun.

  Akibat pergaulan bebas, dampak buruk yang akan terjadi adalah seks bebas, narkoba dan miras sehingga tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan tindakan sosial yang tidak baik. Seperti mencuri, memperkosa bahkan membunuh. Pada saat sekarang ini pergaulan bebas telah merambah ke tingkat bawah dan berkembang di anak SMA dan SMP. Di Indonesia sendiri di setiap SMA yang ada 50% muridnya tidak perawan lagi dan 30% untuk murid SMP. Semua ini terjadi karena pergaulan bebas dan dunia internet. Baik itu dari ponsel dengan menyimpan film dewasa. Sehingga membuat anak-anak menjadi penasaran untuk meniru adegan tersebut. Selain dari anak tersebut, ada faktor lain yang mendorong mereka seperti melihat orang dewasa yang melakukan pelecehan seksual di tempat umum. Dampak akibat pergaulan bebas itu adalah sikap mental yang kurang sehat, hamil diluar nikah, putus sekolah, tawuran antar pelajar, masalah kesehatan dan , 2015:1). gaya sosial (Yahyadanusa

  Maka untuk menghindari pergaulan bebas, diperlukan solusi untuk para mahasiswa agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas yaitu dengan pernikahan. Walaupun terkadang ada diantaranya masih sama-sama menjadi mahasiswa. Seorang mahasiswa tidak terbatasi oleh rentang usia dan status pernikahan. Banyak orang yang sudah menikah dan mempunyai anak melanjutkan kuliah. Mereka mempunyai kegigihan untuk tetap melanjutkan kuliahnya. Status menikah bukanlah penghalang untuk melanjutkan studi.

  Menikah merupakan jalan untuk mengantisipasi para mahasiswa agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas. Sebagai mahasiswa harus mampu menjaga dirinya dari pergaulan bebas. Akan tetapi sekarang ini mahasiswa mengangap dirinya yang paling benar, dalam artian bisa mengambil keputusan sendiri sesuka hati. Jika tidak terpondasi dengan agama yang kuat maka keputusan itu bisa jadi digunakan pada hal yang negatif seperti seks bebas.

  Tidak jarang ditemukan saat ini pelajar SMP atau SMA melakukan seksual pranikah. Hal ini disebabkan karena maraknya vidio mesum yang tersebar di internet dan mudah untuk diakses banyak orang. Akibatnya mereka ingin tahu dan mencoba tanpa memikirkan akibat selanjutnya. Seperti halnya kasus Yuyun yang diperkosa 14 orang yang masih dalam kategori pelajar SMP atau SMA.

  Seperti halnya wawancara Lailiya terhadap seseorang yang melakukan seks bebas yang menyatakan bahwa seksual bebas itu terjadi karena tidak mendapatkan restu dari orang tua. Selain itu ada yang melakukan seks bebas karena tidak tersadarkan diri akibat paksaan minuman minuman keras dari pasangan di luar nikah. Hal seperti ini harus diwaspadai bagi orang tua dalam pergaulan anak-anaknya.

  Manusia memang diberikan kebutuhan seksual oleh Allah. Dengan ini Allah telah menyiapkan wadah yang tidak illegal untuk menyalurkan kebutuhannya. Manusia telah diberikan oleh Allah nafsu dan syahwat untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya. Nafsu dan syahwat yang dimiliki manusia atau makhluk lain Allah telah menempatkan pada proporsi tempat dan waktu yang tepat. Allah telah membimbing kita dengan jalan yang sah dan benar sesuai dengan syara‟ agama terutama agama Islam yaitu dengan cara pernikahan. Sungguh Mulianya agama Islam yang menginginkan kehormatan wanita. Hal ini merupakan dambaan setiap orang walaupun mereka pernah terjebak dalam pergaulan bebas. Mereka tetap menginginkan pasangan yang bersih lahir batin.

  Sesungg uhnya Allah telah berfirman dalam Qur‟an Surat Al-Hujurat: 13 yaitu:

  

ََ ْنِِ ْمَُُمَر ْكَأ َّنِإ اوُفَراَعَ تِل َلِئاَبَ قَو اًبوُعُش ْمُكاَنْلَعَجَو ىَثْ نُأَو ٍرَكَذ ْنِم ْمُكاَنْقَلَخ اَّنِإ ُساَّنلا اَهُّ يَأ اَي

ٌي ِبَخ ٌميِلَِ َهَّللا َّنِإ ْمُكاَقْ تَأ ِهَّللا Hai manusia, sesungguhnja Kami mentjiptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa

dan bersuku-suku supaja kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang

jang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang jang paling

bertakwa di antara kamu. Sesungguhnja Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal (Al-

  Qur‟an dan Terjemahannya Kementerian Agama RI, 1977: 847). Allah SWT tidak menjadikan manusia seperti makhluk lainnya, yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan antara jantan dan betina tanpa ada aturan. Akan tetapi, untuk menjaga kehormatan dan martabat manusia, Allah SWT mengadakan hukum sesuai dengan martabat tersebut.

  Maka hubungan antara laki-laki dan perempuan diatur secara terhormat dengan suatu ikatan pernikahan. Pernikahan adalah cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi manusia untuk melestarikan hidupnya.

  Menikah saat kuliah sebagai solusi menghindari zina dan menundukkan pandangan dengan lawan jenisnya. Kehidupan setelah menikah akan berbeda dengan sebelum menikah. Perbedaan akan terlihat dari keseharian, seperti akan merasa aman dan tenang karena terhindar dari seks bebas.

  Kekhawatiran yang sering dirasakan adalah kuliah menjadi terbengkalai. Memang bukan perkara yang mudah untuk bisa menjalani tanggung jawab besar. Itulah kemungkinan yang akan terjadi jika menikah saat masih kuliah. Keputusan untuk menikah saat kuliah bukanlah hal yang salah. Bahkan, dari cara pandang agama Islam pernikahan justru menyelamatkan diri dari perbuatan zina. Tetapi hal ini memang membutuhkan komitmen yang kuat sehingga tidak mengganggu kuliah, lulus tepat waktu dan mencetak Index Prestasi (IP) yang Istimewa. Namun, tidak semua bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dari pernikahan tersebut akan muncul beberapa masalah yang mungkin bisa mengganggu perkuliahan. Sehingga mahasiswa yang berstatus menikah haruslah pandai memanajemen waktu. Karena mahasiswa yang berstatus menikah mempunyai tanggung jawab ganda.

  Mahasiswa yang telah menikah mempunyai tanggung jawab sebagai suami atau istri, dan juga mempunyai tanggung jawab sebagai pelajar. Peran seorang istri dalam kehidupan rumah tangga yaitu untuk mengurus rumah, melayani suami, memasak dan menjaga harta benda suami. Selain itu, tugas seorang istri akan bertambah ketika sudah memiliki anak. Status istri yang sekaligus menjadi ibu mempunyai tugas lebih yaitu merawat, menyusui, membesarkan dan mendidik anak keturunannya dan segala sesuatu yang yang berkaitan dengan tanggung jawab yang harus dilakukan. Selain sebagai ibu seorang istri juga menjadi guru pertama dan utama bagi anak-anaknya. Kesuksesan seorang istri sekaligus ibu yaitu ketika ia mendapatkan ridho suami dan anak yang ia didik memepunyai akhlak yang mulia.

  Sedangkan peran sebagai mahasiswa yaitu belajar untuk menjadi seorang smart student. Smart student merupakan mahasiswa yang cerdas yang memiliki peran sebagai agent of change (agen perubahan), social

  

control (kontrol sosial), dan iron stock

(Gustian, 2013:1-2).

  Mahasiswa memperdalam dan mengembangkan diri di dalam pembidangan keilmuan yang ditekuninya sehingga dapat memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab intelektualnya. Mahasiswa juga sebagai jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan dan pemecahan masalah-masalah kehidupan sesuai dengan bidangnya.

  Berdasarkan paparan peran diatas, mahasiswa yang sedang kuliah pasca menikah ini memiliki bermacam-macam masalah, diantaranya: mengenai manajemen diri, yaitu bagaimana seorang mahasiswa tersebut bisa memposisikan diri secara tepat, sebagai mahasiswa yang tugasnya belajar dan sebagai istri yang mempunyai tugas untuk mengurus keluarganya tanpa menelantarkan sedikitpun. Bukan hanya itu saja, untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu lulus dari perguruan tinggi dan menjadi sarjana bermutu atau sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah. Betapa pentingnya manajemen diri, karena dengan manajemen diri mahasiswa bisa mendorong diri sendiri untuk maju, mengatur semua urusan potensi pribadi, mengendalikan kemauan untuk mencapai hal-hal yang baik, dan mengembangkan berbagai segi dari kehidupan pribadi agar lebih sempurna (Gie, 1995).

  Di samping itu, sebagai mahasiswa juga harus mempunyai tujuan yang jelas agar tidak menyesal akhirnya. tidak sedikit mahasiswa yang lupa akan tujuannya sehingga tidak mempunyai arah sebagai pegangan. Karena mahasiswa terlalu sibuk dengan pekerjaan rumah tangganya.

  Menurut peneliti, mahasiswa yang berstatus menikah ini lebih menarik. Sebab, mahasiswa yang melakukan tugasnya sebagai pelajar maupun istri atau ibu harus mempunyai tenaga yang extra lebih, bisa merasakan susah senangnya melakukan dua tugas sekaligus tanpa mengabaikan salah satunya, serta harus mampu melihat waktu untuk belajar, mengurus keluarga dan istirahat. Selanjutnya juga harus mampu menerapkan cara belajar yang tepat agar bisa memudahkannya untuk mencapai target belajar yang ingin di capai.

  Menentukan dan menerapkan cara belajar bagi seorang mahasiswa memang membutuhkan kejelian, dan perlu dikembangkan bagi mahasiswa yang berstatus menikah. Mahasiswa tidak boleh mengandalkan belajar hanya ketika kuliah saja, karena belajar bisa kapan saja dan dimana saja.

  Berdasarkan hal di atas, begitu pentingnya seorang mahasiswa yang berstatus menikah menentukan yang terbaik bagi dirinya, sehingga bisa memanajemen dirinya dengan baik, bisa mengatasi masalah atau kendala yang dia hadapi dalam melakukan tugasnya sebagai istri atau ibu maupun pelajar, supaya mahasiswa bisa menentukan cara maupun waktu belajarnya yang tepat untuk dirinya sehingga bisa meningkatkan prestasi belajarnya.

  Karena alasan tersebut, penulis melihat beberapa mahasiswa yang berstatus menikah mempunyai prestasi yang stabil, ada yang menurun bahkan meningkat. Dengan demikian, penulis tertarik untuk mengangkat skripsi yang berjudul “MANAJEMEN DIRI MAHASISWA BERSTATUS MENIKAH

  (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI Angkatan 2013 )”.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik beberapa pokok permasalahan yang perlu dikaji pada mahasiswa yang berstatus menikah, antara lain: 1.

  Bagaimana manajemen diri mahasiswa jurusan PAI IAIN Salatiga tahun 2013 yang berstatus menikah?

  2. Apa saja masalah yang dihadapi mahasiswa jurusan PAI IAIN Salatiga tahun 2013 yang berstatus menikah dan bagaimana strategi penyelesaian masalah tersebut? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan yang dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Mengetahui manajemen diri mahasiswa jurusan PAI IAIN Salatiga tahun 2013 yang berstatus menikah.

2. Mengetahui masalah yang dihadapi mahasiswa jurusan PAI IAIN

  Salatiga tahun 2013 yang berstatus menikah dan strategi penyelesaian masalah tersebut.

D. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis

  Tulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terkhusus untuk manajemen diri mahasiswa berstatus menikah dan menambah ilmu bimbingan pra/pasca menikah.

2. Secara Praktis

  Kegunaan praktis yang diharapkan peneliti adalah dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa yang telah menikah agar dapat memanajemen diri dengan baik dalam keluarga maupun aktivitasnya sebagai mahasiswa untuk belajar sehingga akan mendapatkan hasil yang bagus sampai penyelesaian kuliah Strata 1 dan keluarga dapat terurus dengan baik tanpa melalaikan tugasnya sebagai suami, istri maupun ibu dalam rumah tangganya.

E. Penegasan Istilah 1. Manajemen Diri

  Manajemen (Tahzim) berasal dari kata nazhamal asy yaa nazhman artinya: menyusun berbagai hal dan menggabungkan sebagainya pada sebagian yang lain. Menurut Jawad (2004:41) Manajemen adalah penataan, pengorganisasian dan pemikiran manusia, sehingga ia mampu menata dan merapikan segala hal yang ada disekitarnya, mengetahui skala prioritasnya dan menjadikan seluruh hidupnya serasi dengan orang lain.

  Manajemen diri berarti segenap langkah dan tindakan mengatur segala sesuatu tentang diri sendiri, mengendalikan emosional diri dan meningkatkan kualitas diri (Gie, 1995:187).

  Manajemen diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang dalam mengatur dirinya serta menentukan prioritas yang terbaik bagi dirinya. Walaupun mereka kuliah berstatus menikah. Sehingga dapat seimbang antara tugasnya sebagai pelajar dan mengurus keluarganya.

2. Mahasiswa Berstatus Menikah

  Mahasiswa yaitu kelompok manusia penganalisis yang bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan penalaran (Salam, 2004:69). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mahasiswa yaitu orang yg belajar di perguruan tinggi (2007: 696).

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 782) menikah berarti melakukan nikah atau kawin. Nikah berarti ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama.

  Sedangkan perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Sudarsono, 1991:309).

  Dengan demikian, yang peneliti maksudkan mahasiswa berstatus menikah adalah seorang mahasiswa yang berperan ganda sebagai mahasiswa dengan tugas belajar dan dengan tugas sebagai istri maupun ibu dalam rumah tangganya.

F. Metode Penelitian

  Metode penelitian merupakan cara-cara ilmiah untuk memahami atau memecahkan masalah sehingga didapatkan kebenaran yang sifatnya kebenaran ilmiah (Idrus, 2009:9). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan akurat, maka pada penelitian ini menggunakan tahap-tahapan sebagai berikut: 1.

   Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini yaitu dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2008:6).

  Penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Penelitian lapangan ini terkait dengan pengamatan secara langsung kepada responden terkait manajemen diri dan hasil studinya. Melalui pendekatan ini penulis akan terjun langsung ke lapangan.

  Moleong (2008: 2), menyatakan, bahwa penelitian lapangan bisa juga dianggap sebagai metode untuk mengumpulkan data kualitatif. Hal yang utama adalah peneliti terjun ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan.

  Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah para mahasiswa jurusan PAI IAIN Salatiga yang berstatus menikah. Dari status pernikahan tersebut akan muncul berbagai permasalahan yaitu manajemen diri terhadap urusan keluarga dan kuliahnya.

  2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangatlah penting.

  Karena peneliti harus melakukan pengamatan secara langsung dan terjun ke lapangan untuk mendapatkan hasil yang diperlukan untuk menunjang penelitiannya. Maka peneliti melakukan penelitian langsung di IAIN Salatiga dan melakukan wawancara dengan subjek penelitian di IAIN Salatiga.

  3. Lokasi Penelitian

  Penelitian dilaksanakan di Kampus IAIN Salatiga Jl. Lingkar Salatiga, Kel. Pulutan, Kec. Sidorejo-Salatiga. Peneliti bermaksud mengungkap dan mengetahui manajemen diri dan hasil studi atau prestasi yang mereka dapatkan.

4. Sumber Data

  Sumber data adalah subjek yang diteliti. Subjek penelitian adalah orang atau siapa saja yang dijadikan sumber penelitian (Arikunto, 1998:114).

  Sumber data terbagi menjadi dua yaitu: a. Sumber data primer

  Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari informan. Yaitu dari orang yang dipandang mengetahui masalah yang akan dikaji dan bersedia memberikan data atau informasi yang diperlukan. Data primer ini sebagai data yang terpercaya bagi peneliti.

  Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara mahasiswa jurusan PAI angkatan 2013 yang kuliah dengan berstatus menikah.

  b.

  Sumber data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain data primer. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen yang terkait penelitian dan data-data dari subjek yang diteliti. Dokumen yang digunakan adalah foto ketika wawancara dan data akademik informan.

  Teknik pengambilan sampel sumber data dalam penelitian ini bersifat snowball, karena melalui informan 1 peneliti disarankan ke informan 2 dan informan 3. Dari informan 3 ke informan 4 dan berlanjut sampai informan terakhir, yaitu ke 10. Setelah sampai ke informan 10 data sudah penuh. Sehingga sampel sumber data sudah mencukupi dan tidak perlu menambah sampel yang baru. Melalui teknik ini, peneliti mendapatkan 10 informan dan dapat memperoleh informasi yang lengkap. Untuk memperoleh data yang akurat peneliti juga mencari sumber data dari orang tua, teman dekat dan dosen pembimbing akademik mahasiswa yang berstatus menikah (Sugiyono, 2008:220).

5. Teknik Pengumpulan Data

  Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: a.

  Metode Observasi atau Pengamatan Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis (Idrus, 2009:101).

  Sedangkan menurut W. Gulo (2002:116) observasi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data di mana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian pada peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengar, merasakan, dan dicatat seobyektif mungkin.

  Posisi peneliti di sini adalah sebagai observer. Dalam hal ini, peneliti terjun langsung ke lapangan dimana peneliti melakukan penelitian untuk observasi agar mendapatkan data yang diinginkan.

  Dengan metode ini peneliti secara langsung mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu mengenai mahasiswa berstatus menikah. Peneliti menggunakan metode ini untuk mendapatkan gambaran mengenai mahasiswa berstatus menikah, yang berhubungan dengan latar belakangnya, manajemen diri, dan hasil studi serta kendala-kendala yang dihadapi.

  b.

  Metode Wawancara Metode wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. sehingga wawancara dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif yang dimiliki oleh responden secara langsung (Gulo, 2002:119).

  Wawancara dilakukan kepada beberapa responden meliputi: mahasiswa yang berstatus menikah, teman dekatnya, serta dosen pembimbing akademik mahasiswa yang bersangkutan. Dengan menggunakan pedoman wawancara yang disiapkan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya daftar pertanyaan baru yang berkaitan dengan tema penelitian ini, guna mendapatkan hasil yang di inginkan.

  c.

  Metode Dokumentasi Menurut W. Gulo (2002:123) dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu.

  Metode dokumentasi adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, notulen, agenda, dan lain sebagainya (Arikunto, 1998:236).

  Peneliti menggunakan metode ini supaya memperoleh kelengkapan buku referensi sebagai penunjang perkuliahan dan buku catatan. Peneliti juga berharap agar memperoleh data hasil prestasi mahasiswa yang telah dicapai dari semester ke semester (menggunakan transkip nilai indeks prestasi dari masing-masing informan), dan foto-foto yang berkaitan tentang penelitian ini.

  6. Informan

  Informan merupakan orang yang memberikan informasi atau orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Informan atau yang sering disebut dengan responden dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang memberikan penjelasan atas informasi yang dibutuhkan seperti teman dekat, orang tua maupun dosen pembimbing akademik.

  7. Analisis Data

  Analisis data merupakan proses menata, mengedit, memperbaiki dan mengetik kembali data sesuai dengan kategorinya (Idrus, 2009:147).

  Peneliti menggunakan analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (Idrus, 2009:148-151) yaitu dengan empat hal sebagai berikut.

  a.

  Pengumpulan Data Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data lapangan yang berupa kata-kata dan foto dengan meggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan alat bantu yang berupa kamera. b.

  Reduksi Data Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berjalan secara terus menerus sejalan pelaksanaan penelitian berlangsung.

  c.

  Penyajian Data Penyajian data disini dimaknai sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

  d.

  Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan disini berarti menarik arti dari data yang ditampilkan sesuai pemahaman peneliti. Kesimpulan-kesimpulan ini akan dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung.

8. Pengecekan Keabsahan Data

  Dalam penelitian ini peneliti berusaha memperoleh keabsahan data temuannya. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan temuan ini adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan bantuan sesuatu yang lain (Idrus, 2009:145).

  Ada tiga macam teknik triangulasi yaitu sumber, metode dan teori. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data , 2013:1-2). (Mudjiarahardjo Misalnya yaitu dengan melakukan wawancara atau mencari informasi kepada orang terdekat atau orangtua informan agar dapat memperkaya pengetahuan peneliti.

  Sedangkan triangulasi dengan metode, menurut Patton (dalam Moleong, 2009:331), terdapat dua strategi yaitu (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Misalnya untuk melakukan pengecekan kembali derajat kepercayaan data yaitu dengan melakukan pengecekan dokumen yang dimiliki informan atau bisa juga dilakukan dengan wawancara teman dekat informan.

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Dalam Bidang Antropologi

0 0 13

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 17

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

0 1 118

PENERAPAN SYARIAH ISLAM DI INDONESIA (Studi Kasus Gerakan Negara Islam Indonesia di Wilayah Salatiga) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Syariah

0 0 162

NILAI- NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM HAJI BACKPACKER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 104

PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PAI (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 SALATIGA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata I (S.Pd.) Dalam Ilmu Tarbiyah

0 3 119

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KECERDASAN SPIRITUAL DALAM IBADAH PUASA PERSPEKTIF TASAWUF SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 126

ILMUISASI ISLAM DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 4 188

PENDIDIKAN KARAKTER Kajian Pemikiran Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ayyuhal Walad SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 3 86

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PART TIME DENGAN IPK (INDEKS PRESTASI KUMULATIF) MAHASISWA PAI IAIN SALATIGA ANGKATAN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 117