Analisis Hukum Terhadap Kejahatan Carding Dalam Perspektif Cyber Law Di Indonesia (Studi Putusan Pn Jakarta Selatan No. 1193 Pid B 2013 Pn.Jak.Sel.)
ABSTRAKSI
Marshall Stanley Yehezkiel*
Prof. Dr. H. Ediwarman, S.H., M.Hum.**
Dr. Marlina, S.H., M.Hum.***
Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat tidak selalu
memberikan dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat, akan tetapi juga dapat
memberikan dampak negatif apabila disalahgunakan oleh oknum tertentu secara
melawan hukum. Pelaku kejahatan carding atau carder yang melakukan kejahatan
carding atau kejahatan kartu kredit atau credit card fraud menjadi salah satu
indikator sebagai bentuk penyalahgunaan teknologi informasi yang berdampak
negatif bagi kehidupan bermasyarakat, baik yang dilakukan secara online dengan
memanfaatkan media internet, maupun yang dilakukan secara offline.
Metode pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
pendekatan empiris atau yuridis sosiologis yang dalam penelitiannya, maka
Penulis memulai dari berlakunya hukum positif dan pengaruh berlakunya hukum
positif terhadap kehidupan masyarakat, serta pengaruh faktor non hukum terhadap
terbentuknya serta belakunya ketentuan hukum positif. Penelitian hukum yang
dilakukan berdasarkan metode pendekatan sosiologis atau empiris ini, Penulis
sebaliknya didukung juga oleh data sekunder atau studi dokumentasi. Tegasnya,
penelitian hukum empiris atau sosiologis ini juga ditunjang dengan penelitian
hukum normatif. Inilah yang seharusnya dilakukan dalam praktiknya agar
penelitian hukum ini mendapatkan hasil yang memadai, oleh karena itu
pengerjaannya menggunakan data-data sekunder sebagai data utama
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kejahatan carding
ini terdapat di dalam KUHPidana dan KUHAP, serta di luar KUHPidana dan
KUHAP melalui undang-undang khusus atau lex specialis, yaitu Undang-undang
RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan
Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang. Faktor terjadinya kejahatan carding terdiri dari
faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pelaku kejahatan carding
(carder) dan faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri pelaku
kejahatan carding (carder) tersebut. Kebijakan hukum pidana juga berperan aktif
dalam melakukan upaya pencegahan terhadap kejahatan carding, baik secara
penal, maupun secara non-penal dengan cara pre-entif dan preventif.
*
**
***
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Marshall Stanley Yehezkiel*
Prof. Dr. H. Ediwarman, S.H., M.Hum.**
Dr. Marlina, S.H., M.Hum.***
The development of technology which grows rapidly does not always give
a positive impact to the life of society, but also may adversely give negative affect
if they are misused by certain elements unlawfully. Carding offenders who commit
crimes or crimes carding a credit card or credit card fraud is one indicator as
abuse of technology of information that negatively impact the life of society,
whether conducted online by using internet media, as well as those done offline.
The method used in this thesis is the method of empirical or juridical
sociological approach that in his research, the author started from the enactment
of positive law and legal validity of the positive influence on people's lives, as well
as non-legal factors influence on the form of positive legal provisions. Legal
research that is conducted in this research is sociological approach or empirical
method, the author is also supported by secondary data or documentation. Strictly
speaking, the law of empirical or sociological research is also supported by the
normative legal research. This is what should be done in practice to study this law
in order to get adequate results, therefore the process using secondary data as the
main data.
Legislation governing the crime carding is contained in the Criminal Code
and the Criminal Procedure Code, as well as outside of the Criminal Code and
the Criminal Procedure Code through specific legislation or lex, namely Law No.
11 Year 2008 on Information and Electronic Transactions and the Law No. 8 of
2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering. Factor of carding
crimes consist of internal factors, namely the factors that comes from within the
offender carding (carder) and external factors, i.e. factors that come from outside
carding offenders (carder). Criminal law policy also plays an active role in
making efforts to prevent the crime carding, both penal, or in non-penal by way of
prevention.
*
**
***
Student at Law Faculty in University of North Sumatera
Advisor I
Advisor II
Universitas Sumatera Utara
Marshall Stanley Yehezkiel*
Prof. Dr. H. Ediwarman, S.H., M.Hum.**
Dr. Marlina, S.H., M.Hum.***
Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat tidak selalu
memberikan dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat, akan tetapi juga dapat
memberikan dampak negatif apabila disalahgunakan oleh oknum tertentu secara
melawan hukum. Pelaku kejahatan carding atau carder yang melakukan kejahatan
carding atau kejahatan kartu kredit atau credit card fraud menjadi salah satu
indikator sebagai bentuk penyalahgunaan teknologi informasi yang berdampak
negatif bagi kehidupan bermasyarakat, baik yang dilakukan secara online dengan
memanfaatkan media internet, maupun yang dilakukan secara offline.
Metode pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
pendekatan empiris atau yuridis sosiologis yang dalam penelitiannya, maka
Penulis memulai dari berlakunya hukum positif dan pengaruh berlakunya hukum
positif terhadap kehidupan masyarakat, serta pengaruh faktor non hukum terhadap
terbentuknya serta belakunya ketentuan hukum positif. Penelitian hukum yang
dilakukan berdasarkan metode pendekatan sosiologis atau empiris ini, Penulis
sebaliknya didukung juga oleh data sekunder atau studi dokumentasi. Tegasnya,
penelitian hukum empiris atau sosiologis ini juga ditunjang dengan penelitian
hukum normatif. Inilah yang seharusnya dilakukan dalam praktiknya agar
penelitian hukum ini mendapatkan hasil yang memadai, oleh karena itu
pengerjaannya menggunakan data-data sekunder sebagai data utama
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kejahatan carding
ini terdapat di dalam KUHPidana dan KUHAP, serta di luar KUHPidana dan
KUHAP melalui undang-undang khusus atau lex specialis, yaitu Undang-undang
RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan
Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang. Faktor terjadinya kejahatan carding terdiri dari
faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pelaku kejahatan carding
(carder) dan faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri pelaku
kejahatan carding (carder) tersebut. Kebijakan hukum pidana juga berperan aktif
dalam melakukan upaya pencegahan terhadap kejahatan carding, baik secara
penal, maupun secara non-penal dengan cara pre-entif dan preventif.
*
**
***
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Marshall Stanley Yehezkiel*
Prof. Dr. H. Ediwarman, S.H., M.Hum.**
Dr. Marlina, S.H., M.Hum.***
The development of technology which grows rapidly does not always give
a positive impact to the life of society, but also may adversely give negative affect
if they are misused by certain elements unlawfully. Carding offenders who commit
crimes or crimes carding a credit card or credit card fraud is one indicator as
abuse of technology of information that negatively impact the life of society,
whether conducted online by using internet media, as well as those done offline.
The method used in this thesis is the method of empirical or juridical
sociological approach that in his research, the author started from the enactment
of positive law and legal validity of the positive influence on people's lives, as well
as non-legal factors influence on the form of positive legal provisions. Legal
research that is conducted in this research is sociological approach or empirical
method, the author is also supported by secondary data or documentation. Strictly
speaking, the law of empirical or sociological research is also supported by the
normative legal research. This is what should be done in practice to study this law
in order to get adequate results, therefore the process using secondary data as the
main data.
Legislation governing the crime carding is contained in the Criminal Code
and the Criminal Procedure Code, as well as outside of the Criminal Code and
the Criminal Procedure Code through specific legislation or lex, namely Law No.
11 Year 2008 on Information and Electronic Transactions and the Law No. 8 of
2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering. Factor of carding
crimes consist of internal factors, namely the factors that comes from within the
offender carding (carder) and external factors, i.e. factors that come from outside
carding offenders (carder). Criminal law policy also plays an active role in
making efforts to prevent the crime carding, both penal, or in non-penal by way of
prevention.
*
**
***
Student at Law Faculty in University of North Sumatera
Advisor I
Advisor II
Universitas Sumatera Utara