Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T2 942011089 BAB IV

(1)

63

PEMBAHASAN

4.1 Paparan Data

4.1.1 Profil Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan

Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan adalah organisasi profesi yang merupakan wadah untuk menghimpun dan membina segenap guru Sekolah Dasar khususnya di Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dalam kedinasan untuk mewujudkan guru yang profesional sesuai dengan tugas yang diembannya. KKG Gugus Cengkeh terbentuk berdasarkan keputusan rapat guru-guru Sekolah Dasar yang dilaksanakan Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan pada hari sabtu, 25 Juli 1998 di SD Negeri 1 Kembangsari Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. Sekolah yang menjadi tempat kegiatan (yang menjadi SD Induk) adalah SD Negeri 1 Kembangsari yang beralamat di Dusun Sendari Desa Kembangsari Kecamatan Kandangan. Anggota KKG Gugus Cengkeh adalah semua guru-guru yang mengajar di Sekolah Dasar yang berada di wilayah Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan yang berjum-lah 54 orang guru kelas, 8 orang guru agama, 8 orang


(2)

guru penjaskes dan 5 orang guru bahasa Inggris, baik yang sudah berpendidikan sarjana maupun belum, serta yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun yang masih berstatus Wiyata Bhakti.

Adapun susunan pengurus KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan sebagai berikut:

1) Pelindung : Kepala UPT DINPENDIK

Kecamatan Kandangan

2) Ketua : Nur Salim, S.Pd

3) Sekretaris : Rohmat, S.Pd

4) Bendahara : Dwi Retnanik, S.Pd

5) Pemandu Mata Pelajaran :

a. Bahasa Indonesia : Istiyanto, S.Pd

b. PKn : N. Masrichah, S.Pd

c. Matematika : Pranggono, S.Pd

d. I P A : M. Tamiyis, S.Pd

e. I P S : Solichah, S.Pd

f. Bahasa Jawa : Ngatno, S.Pd

g. S B K :

- Seni Lukis : IstiPrihatiningsih

- Seni Suara : Subadi, A.Ma

- Ketrampilan : Waliyono, S.Pd

- Seni Tari : Anik Rahayu, S.Pd

6) Koordinator kelas :

a. Koordinator Kelas I : Sri Widiyarti, A.Ma

b. Koordinator kelas II : Sarinah, S.Pd

c. Koordinator kelas III : Murah Asih, S.Pd

d. Koordinator kelas IV : Tri Widi, S.Pd

e. Koordinator Kelas V : Rohmad, S.Pd


(3)

65

4.1.2 Program Kerja KKG Gugus Cengkeh Keca-matan Kandangan

Untuk mewujudkan mutu peningkatan kompe-tensi dan profesionalitas guru khususnya guru kelas yang ada pada Gugus Cengkeh Kecamatan Kandang-an, KKG Gugus Cengkeh telah menyusun rencana program kerja sebagai berikut:

Tabel 4.I

Program Kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Tahun 2012/2013

No Waktu pelaksanaan Jenis Kegiatan Sumber dana

1 Jangka Pendek a. Menyusun Administrasi Kesiswaan

b. Menyusun administrasi Guru : KTSP

2) Silabus

3) Program Tahunan 4) Program Semester

5) kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

6) Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) c.Pendalaman materi pelajaran

BOS Iuran Anggota

2 Jangka Menengah a. Membuat soal-soal Ulangan harian

b. Membuat Soal UTS I & II c. Membuat Kisi- kisi tes Praktik d. Membuat soal tes Praktik e. Menyusun Alat Peraga

pembelajaran

BOS Iuran Anggota

3 Jangka Panjang a. Sukses UN

b. Penularan Kurikulum 2013 c. Pelatihan penggunaan IT d. Program KKG Bermutu (bloggrant)

BOS Iuran Anggota

Sumber: Dokumen KKG Gugus Cengkeh kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung


(4)

4.1.3 Evaluasi Umum

Data evaluasi Program Kerja KKG Gugus Cengkeh tahun 2012/2013 tercermin sebagai berikut:

Tabel 4.2

Evaluasi Program Kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Tahun 2012/2013

No PROGRAM KERJA BULAN TERLAKSANA

1 JANGKA PENDEK

Menyusun ADM Kesiswaan Juli 2013 100 % Menyusun ADM Guru Juli 2013 50 %

KTSP Juli s.d Sept 100 %

Silabus Juli s.d Sept 100 %

Prota Juli s.d Sept 100 %

Promes Juli s.d Sept 100 %

KKM Juli s.d Sept 100 %

RPP Juli s.d Sept 100 %

II JANGKA MENENGAH.

Membuat soal-soal Ulangan Harian, membuat Soal UTS &II, membuat Kisi- kisi tes Praktik, membuat soal tes Praktik membentuk tim penyusun terkendala, Koordinasi anggota team kurang sehingga hasil penyusunan anggota yang telah berhasil belum bisa digandakan

Februari s.d April

25 %

Menyusun alat peraga terkendala sumber bahan dan buku penunjang sehingga team penyusun yang dibentuk belum menyusun alat peraga

Agustus s.d

Desember 0 %

III JANGKA PANJANG Sukses UN

Maret s.d

Mei 100 % Pelatihan Penggunaan IT

Terkendala tidak tersedianya Lab. Komputer dan tidak semua peserta mempunyai sarana yang digunakan

Oktober s.d

Desember 0 %

Penularan kurikulum 2013 Belum terlaksana karena terbentur

dengan kepentingan dinas

Juli s.d Agustus

0 %

Kegiatan KKG Bermutu (blogrant) Terkendala dengan turunnya/ cairnya

dana bantuan

Agustus s.d Desember

0 %

Rata – rata ketercapaian 62,5 %


(5)

67 Hasil evaluasi internal program kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan menunjukkan bahwa rata-rata keterlaksanaan program yang ditentu-kan KKG baru mencapai 62,5%. Mengacu pada indi-kator kesesuaian standar pengembangan dan penge-lolaan KKG dijelaskan bahwa Kegiatan KKG

dikate-gorikan sesuai (S) skor 51 – 75% apabila kegiatan KKG

Gugus Cengkeh sesuai dengan indikator Standar Pengembangan dan Pengelolaan KKG. Dengan demi-kian program KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dikatakan sesuai tetapi dengan skor minimal.

4.1.4 Evaluasi Berdasarkan Standar KKG

Dari hasil evaluasi internal program kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dengan indi-kator kesesuaian dengan skor minimal, maka kondisi seperti ini menuntut penganalisaan masalah

penge-lolaan KKG pada Gugus Cengkeh Kecamatan

Kandangan untuk menentukan program kerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan berdasarkan pendekatan-pendekatan tertentu. pendekatan-pende-katan yang akan diambil tentunya harus mengacu pada standar operasional penyelenggaraan KKG yang meliputi standar operasional organisasi, penyusunan

program, SDM, sarana prasarana, pengelolaan,


(6)

Untuk mengukur besarnya ketidaksesuaian kinerja KKG Gugus Cengkeh dengan Standar Pengem-bangan dan Pengelolaan program KKG yang dikeluar-kan oleh Depdiknas tahun 2008, maka indikator

ketidaksesuaiannya dijelaskan sebagai berikut

(Pachlan: 2013):

- antara 0% sampai dengan 34% = tinggi - antara 35% sampai dengan 68% = sedang - antara 69% sampai dengan 95% = rendah

- antara 96% sampai dengan 100% = terpenuhi

Dari hasil penyebaran instrumen Kinerja KKG

Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dengan

standar pengembangan dan pengelolaan KKG, maka diperoleh gambaran pengukuran data kinerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan sebagai beri-kut:


(7)

69

Tabel 4.3

Kinerja KKG Gugus Cengkeh

Kecamatan Kandangan Tahun 2012/2013

No standar Indikator

Indikator ketidak sesuaiannya tinggi sedang rendah Terpenuhi 0-34% 35-68% 69-95% 96 -100%

1 Standar Program

Penyusunan

program KKG - - 63,54% - Program KKG - 53,64% - Program rutin - - 78,27% - Program

Pengembangan 13,19% - -

2

Standar Pengelo-laan

Pengelolaan

seluruh program - - - 100 % Pelaksanaan

program 10,41% - - - Kerangka Acuan

kerja 18,75% - - -

Proposal

kegiatan 27,08% - - - Evaluasi

kegiatan -

54,16 % - - 3 Standar Sumber daya manusia

Pembina KKG - 59,72% - -

Pendidik - 41,60% - -

4

Standar pembia-yaan

Sumber dana

pembiayaan - - - 100 % penggunaan

dana KKG - - - 100%

pertanggung

jawaban 0 % - - -

5

Standar penjamin mutu

Kegiatan KKG 18,73% - - -

6

Standar Organi-sasi

Organisasi KKG - - - 100% Pengurus KKG - - 91,24% - Anggota KKG - - - 100%

7 Standar Sarana dan Prasa-rana Sarana dan Prasarana yang tersedia

12,5% - - -

Sarana dan Prasarana tambahan yang tersedia

0 % - - -

Sumber: Diolah dari Pengisian instrument kinerja KKG gugus cengkeh tahun 2014


(8)

Keterangan: 63,54% = 27,08 % + 27,08% + 100 % + 100 % 4

= 63,54 ( setiap data yang diperolah diambil dari rata-rata indikator setiap dimensi standar)

Dari hasil penyebaran instrumen kinerja KKG dengan Standar Pengembangan dan Pengelolaan KKG terhadap seluruh guru yang ada di wilayah Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan, dapat diperoleh data bahwa terdapat beberapa ketidaksesuaian kinerja KKG dengan Standar Pengembangan dan Pengelolaan KKG. Hal ini dapat dilihat dengan masih adanya program yang mempunyai tingkat ketidaksesuaian kategori tinggi (T) = 0- 34%. Apabila diurutkan berdasarkan tingkat ketidaksesuaian adalah sebagai berikut:


(9)

71

Tabel 4.4

Tingkat Ketidaksesuaian Program KKG dengan standar pengembangan dan pengelolaan KKG

No Standar KKG

indikator ketidak sesuaian Tinggi

(T)

Sedang (S)

Rendah (R)

Terpenuhi

1 Standar Program - 47,84 - - 2 Standar Pengelolaan 67,19 - - -

3 Standar SDM - 49,34 - -

4 Standar Pembiayaan - 35,34 - - 5 Standar Penjamin

mutu

81,27 - - -

6 Standar Organisasi - - 2,87 - 7 Standar Sarana

prasarana

93,75 -

Sumber: dari hasil analisis penyebaran instrumen

Keterangan: 47,84 = 63,54% + 53,64% + 78,27% + 13,19% 4

= 52,16%

=100% - 52,16% = 47,84%

Dari hasil analisis, kemudian diurutkan berda-sarkan jumlah kesesuaian masing-masing standar, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar sebagai berikut: standar sarana dan prasarana dengan tingkat kesesuaian 6,25%; standar penjaminan mutu dengan tingkat kesesuaian 18,73%; standar pengelolaan dengan tingkat kesesuaian 32,81%; standar sumber daya manusia dengan tingkat kesesuaian 50.66%; standar program dengan tingkat kesesuaian 52,16%; standar pembiayaan dengan tingkat kesesuaian 66,66%; standar organisasi dengan tingkat kesesuaian


(10)

97,13%. Dari hasil analisis tersebut maka standar saran aprasarana yang mempunyai tingkat kesenjang-an paling tinggi yaitu 93,75%, dkesenjang-an stkesenjang-andar orgkesenjang-anisasi yang mempunyai tingkat kesesuaian paling tinggi yaitu 97,13%.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil kajian lapangan, analisis dokumen, analisis penyebaran instrumen dan hasil wawancara terhadap kinerja KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan diperoleh data sebagai berikut: Standar Program dengan tingkat kesesuaian 52,16%, tingkat kesenjangannya 47,84%. Berdasarkan pengu-kuran tersebut maka Standar Program tingkat kesenjangannya kategori sedang. Hal ini disebabkan karena dalam penyusunan program KKG belum melibatkan anggota, masih berpusat pada pengurus dan tidak adanya sosialisasi program kerja KKG sehingga anggota yang hadir hanya mengikuti kebijak-an pengurus. Sedkebijak-angkkebijak-an program rutin ykebijak-ang ada dinilai monoton karena agendanya hanya itu-itu saja sehingga timbul kebosanan bagi anggota yang berdam-pak pada tingkat kehadiran anggota KKG yang rata-rata hanya 70% tingkat kehadirannya tiap pertemuan.

Belum adanya program pengembangan, disebab-kan karena kurang nara sumber yang kompeten, masih banyak anggota yang belum menguasai IT, bahkan pengurus pun masih bingung dengan apa


(11)

73 yang dimaksud dengan program pengembangan itu sendiri. Beberapa masalah tersebut terjadi karena semua program yang ada dalam Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan semuanya berpusat pada pengurus dan tidak disosialisasikan sehingga terjadi ketidaktahuan anggota terhadap program yang ada, pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan pada penyusunan administrasi perangkat pembela-jaran, adanya mutasi guru sehingga pengurus pun sering berganti-ganti yang menyebabkan kurangnya pemahaman pengurus terhadap program-program yang ada pada KKG.

Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan lebih melibatkan dan memberdayakan setiap anggota dalam penyusunan program kerja agar dapat diketahui program kegiatan yang dibutuhkan dan

melakukan sosialisasi program kepada seluruh

anggota. Disamping itu juga bisa melakukan

penambahan program yang bertujuan untuk

memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan

pendidikan, serta program penunjang. Serta

menyusun program menjadi lebih terstruktur ke dalam program umum, program rutin dan program pengembangan

Standar pengelolaan dengan tingkat kesesuaian 32,81%, tingkat kesenjangannya 67,19%. Berdasarkan


(12)

pengukuran tersebut maka standar pengelolaan tingkat kesenjangannya kategori tinggi. Hal ini dise-babkan karena dalam pengelolaan KKG Gugus Cengkeh masih sepenuhnya merupakan tanggung-jawab ketua. Selain itu juga disebabkan karena belum adanya kerangka acuan kerja sehingga kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan agenda/kesepakatan ang-gota pada pertemuan KKG untuk membahas perte-muan yang akan datang, serta dalam setiap akhir kegiatan tidak dilakukan evaluasi sehingga tidak mengetahui apakah kegiatan tersebut bermanfaat bagi anggota atau semua program terlaksana.

Beberapa masalah ini terjadi karena kurangnya partisipasi dari para anggota dalam pengelolaan KKG. Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru senior sehingga mengalami kesulitan dalam berkoordinasi dengan Kepala Sekolah ataupun pengurus. Tidak adanya permintaan laporan dari dinas perihal pelak-sanaan kegiatan KKG, laporan kegiatan yang disam-paikan ke dinas hanya kegiatan yang berasal dari blockgrant.

Strategi yang dapat dikembangkan adalah me-nyusun kerangka acuan kerja (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program; melakukan analisis kebutuhan untuk memetakan prioritas dan rencana program kegiatan; mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan.


(13)

75 Standar Sumber Daya Manusia (SDM) dengan tingkat kesesuaian 50.66%, tingkat kesenjangannya 49,34%. Berdasarkan pengukuran tersebut maka Standar Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat kesen-jangannya kategori sedang. Hal ini disebabkan karena pembina KKG masih berpusat pada pengurus, dari dinas belum memanfaatkan guru-guru yang ada pada Gugus Cengkeh. Hal ini dengan alasan bahwa guru-guru yang ada pada Gugus Cengkeh rata-rata sudah senior-senior sehingga kurang menguasai IT, sedang-kan guru junior yang ada rata-rata masih wiyata bhakti. Selain itu pendidik yang menjadi pembina dalam KKG kurang relevan karena rata-rata adalah guru kelas dan kepala sekolah. Masalah ini terjadi karena terbatasnya narasumber yang memiliki keah-lian yang relevan dengan materi yang disampaikan.

Srategi yang dapat dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan Dinas Kependidikan untuk penga-daan Sumber Daya Manusia (SDM); mengoptimalkan guru-guru pemandu yang ada dari anggota KKG untuk menjadi narasumber, menjalin kerjasama dengan KKG gugus lain atau KKG dari Kecamatan lain dalam penyediaan nara sumber.

Standar pembiayaan dengan tingkat kesesuaian 66,66%, tingkat kesenjangannya 35,34%. Berdasarkan pengukuran tersebut maka standar pembiayaan tingkat kesenjangannya kategori sedang. Hal ini dise-babkan karena tidak pernah ada pelaporan


(14)

penggu-naan keuangan dalam setiap kegiatan, jika ada pelaporan hanya bersifat menyeluruh tidak rinci. Keuangan yang ada hanya berdasarkan iuran anggota sehingga habis untuk pelaksanaan kegiatan serta dana untuk kegiatan masih kurang. Masalah ini

terjadi karena belum turunnya dana blockgrant dalam

mendukung kegiatan KKG.

Strategi yang dapat dilakukan adalah menentu-kan skala prioritas dalam penganggaran berdasarmenentu-kan analisis kebutuhan. Pemerintah mendorong pening-katan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG di antaranya program KKG bermutu dan proposal bantuan blokgrant. Di samping penggalian dana secara mandiri melalui anggota, pembukuan, dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pema-sukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola.

Standar Penjaminan Mutu dengan tingkat kese-suaian 18,73%, tingkat kesenjangannya 81,27%, ber-dasarkan pengukuran tersebut maka standar penja-minan mutu tingkat kesenjangannya kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang sistem penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi; belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi untuk melihat kesesuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG; pedom-an evaluasi hpedom-anya berdasarkpedom-an laporpedom-an ypedom-ang disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan; belum semua hasil/output yang diperoleh dari kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan;


(15)

77 belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya. Masalah ini terjadi karena belum adanya pemahaman baik dari pengurus maupun anggota tentang sistem penjaminan mutu itu sendiri sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan.

Strategi yang dapat dilakukan adalah menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang rinci, jelas, dan realistik sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal; menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang kompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi misal-nya KKG Kabupaten.

Standar organisasi dengan tingkat kesesuaian 97,13%, tingkat kesenjangannya 2.87%. Berdasarkan pengukuran tersebut maka standar organisasi tingkat kesenjangannya kategori terpenuhi. Hal ini disebabkan karena struktur organisasi sudah mempunyai pemba-gian tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing personil; optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG. Namun dalam pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART melainkan berdasarkan pada penun-jukan. Masalah ini terjadi karena dalam kegiatan KKG itu yang penting ada pengurus dan kegiatan itu berjalan tanpa harus membuat AD/ART.


(16)

Strategi yang dapat dilakukan adalah mengem-bangkan organisasi yang sesuai dengan Standar Organisasi KKG, memperjelas struktur organisasi dengan menyusun TUPOKSI masing-masing personil; menyusun AD/ART organisasi sebagai pedoman penyelenggaraan.

Standar Sarana Prasarana dengan tingkat kese-suaian 6,25%, tingkat kesenjangannya 93,75%. Berda-sarkan pengukuran tersebut maka standar sarana prasarana tingkat kesenjangannya kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena kegiatan KKG sendiri belum mempunyai ruang kegiatan sendiri. Tiap pelaksanaan KKG menggunakan ruang kelas sehingga setiap kegiat-an KKG menggkegiat-anggu kegiatkegiat-an KBM dengkegiat-an membu-barkan beberapa kelas untuk pulang sebelum waktu-nya; jarak tempuh yang terlalu jauh antar masing-masing sekolah anggota KKG maupun dengan sekre-tariat sehingga berpengaruh terhadap kedatangan kegiatan KKG; keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat kegiatan; kurangnya sarana prasarana yang berupa media pembelajaran dan belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini terjadi karena ruang kegiatan yang sebenarnya ruang KKG diguna-kan sebagai ruang kelas karena bertambahnya murid sedang ruang kelas kurang, sehingga yang semula gedung kegiatan KKG digunakan sebagai ruang kelas.


(17)

79 Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk menunjang sarana dan prasarana berupa pengajuan bantuan dana pendirian gedung KKG dengan lahan yang sudah tersedia; memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi bagi anggota KKG dengan cara melakukan pelatihan tentang media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, misal-nya presentasi melalui power point.

Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa pening-katan kinerja KKG Gugus Cengkeh dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, maka kinerja KKG Gugus Cengkeh harus disesuaikan dengan Standar Pengelolaan dan Pengembangan KKG. Dari hasil analisis, kemudian diurutkan berdasarkan ketercapaian kinerja KKG dari masing-masing standar mulai dari yang kesenjangannya tertinggi sampai kesenjangannya terendah, standar sarana dan prasa-rana disesuaikan terlebih dahulu dengan standar pengelolaan dan pengembangan KKG, karena tingkat ketidaksesuaiannya tertinggi yaitu 97.13%. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian pada standar

penja-minan mutu dengan ketidaksesuaian 71,27%.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pembenahan pada standar pengelolaan dengan tingkat ketidak-sesuaian 67,19%. Berikutnya secara berurutan yang harus dibenahi adalah standar Sumber Daya Manusia


(18)

dengan tingkat ketidaksesuaian 59,34%, standar program tingkat kesesuaian 57,84%, dan berikutnya pada standar pembiayaan, serta yang terahir adalah pembenahan pada standar organisasi.

Melalui pembenahan dan penyesuaian standar pengembangan KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dengan standar pengelolaan dan pengem-bangan KKG diharapkan dapat meningkatkan kinerja KKG pada Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan profe-sionalitas pada guru-guru yang ada di Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan melalui pelaksanaan program kegiatan KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan.


(1)

Standar Sumber Daya Manusia (SDM) dengan

tingkat kesesuaian 50.66%, tingkat kesenjangannya 49,34%. Berdasarkan pengukuran tersebut maka Standar Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat kesen-jangannya kategori sedang. Hal ini disebabkan karena pembina KKG masih berpusat pada pengurus, dari dinas belum memanfaatkan guru-guru yang ada pada Gugus Cengkeh. Hal ini dengan alasan bahwa guru-guru yang ada pada Gugus Cengkeh rata-rata sudah senior-senior sehingga kurang menguasai IT, sedang-kan guru junior yang ada rata-rata masih wiyata bhakti. Selain itu pendidik yang menjadi pembina dalam KKG kurang relevan karena rata-rata adalah guru kelas dan kepala sekolah. Masalah ini terjadi karena terbatasnya narasumber yang memiliki keah-lian yang relevan dengan materi yang disampaikan.

Srategi yang dapat dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan Dinas Kependidikan untuk penga-daan Sumber Daya Manusia (SDM); mengoptimalkan guru-guru pemandu yang ada dari anggota KKG untuk menjadi narasumber, menjalin kerjasama dengan KKG gugus lain atau KKG dari Kecamatan lain dalam penyediaan nara sumber.

Standar pembiayaan dengan tingkat kesesuaian 66,66%, tingkat kesenjangannya 35,34%. Berdasarkan pengukuran tersebut maka standar pembiayaan tingkat kesenjangannya kategori sedang. Hal ini dise-babkan karena tidak pernah ada pelaporan


(2)

penggu-76

naan keuangan dalam setiap kegiatan, jika ada pelaporan hanya bersifat menyeluruh tidak rinci. Keuangan yang ada hanya berdasarkan iuran anggota sehingga habis untuk pelaksanaan kegiatan serta dana untuk kegiatan masih kurang. Masalah ini

terjadi karena belum turunnya dana blockgrant dalam

mendukung kegiatan KKG.

Strategi yang dapat dilakukan adalah menentu-kan skala prioritas dalam penganggaran berdasarmenentu-kan analisis kebutuhan. Pemerintah mendorong pening-katan kompetensi dan profesionalisme guru melalui KKG di antaranya program KKG bermutu dan proposal bantuan blokgrant. Di samping penggalian dana secara mandiri melalui anggota, pembukuan, dan pencatatan keuangan dilakukan dengan baik yang meliputi pema-sukan, pengeluaran dan total dana yang dikelola.

Standar Penjaminan Mutu dengan tingkat kese-suaian 18,73%, tingkat kesenjangannya 81,27%, ber-dasarkan pengukuran tersebut maka standar penja-minan mutu tingkat kesenjangannya kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang sistem penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi; belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi untuk melihat kesesuaian standar dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG; pedom-an evaluasi hpedom-anya berdasarkpedom-an laporpedom-an ypedom-ang disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program kegiatan; belum semua hasil/output yang diperoleh dari kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang direncanakan;


(3)

belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai

bahan tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya. Masalah ini terjadi karena belum adanya pemahaman baik dari pengurus maupun anggota tentang sistem penjaminan mutu itu sendiri sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan.

Strategi yang dapat dilakukan adalah menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang rinci, jelas, dan realistik sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal; menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang kompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi misal-nya KKG Kabupaten.

Standar organisasi dengan tingkat kesesuaian 97,13%, tingkat kesenjangannya 2.87%. Berdasarkan pengukuran tersebut maka standar organisasi tingkat kesenjangannya kategori terpenuhi. Hal ini disebabkan karena struktur organisasi sudah mempunyai pemba-gian tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing personil; optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG. Namun dalam pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART melainkan berdasarkan pada penun-jukan. Masalah ini terjadi karena dalam kegiatan KKG itu yang penting ada pengurus dan kegiatan itu berjalan tanpa harus membuat AD/ART.


(4)

78

Strategi yang dapat dilakukan adalah mengem-bangkan organisasi yang sesuai dengan Standar Organisasi KKG, memperjelas struktur organisasi dengan menyusun TUPOKSI masing-masing personil; menyusun AD/ART organisasi sebagai pedoman penyelenggaraan.

Standar Sarana Prasarana dengan tingkat kese-suaian 6,25%, tingkat kesenjangannya 93,75%. Berda-sarkan pengukuran tersebut maka standar sarana prasarana tingkat kesenjangannya kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena kegiatan KKG sendiri belum mempunyai ruang kegiatan sendiri. Tiap pelaksanaan KKG menggunakan ruang kelas sehingga setiap kegiat-an KKG menggkegiat-anggu kegiatkegiat-an KBM dengkegiat-an membu-barkan beberapa kelas untuk pulang sebelum waktu-nya; jarak tempuh yang terlalu jauh antar masing-masing sekolah anggota KKG maupun dengan sekre-tariat sehingga berpengaruh terhadap kedatangan kegiatan KKG; keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah yang menjadi tempat kegiatan; kurangnya sarana prasarana yang berupa media pembelajaran dan belum memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini terjadi karena ruang kegiatan yang sebenarnya ruang KKG diguna-kan sebagai ruang kelas karena bertambahnya murid sedang ruang kelas kurang, sehingga yang semula gedung kegiatan KKG digunakan sebagai ruang kelas.


(5)

Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan

menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk menunjang sarana dan prasarana berupa pengajuan bantuan dana pendirian gedung KKG dengan lahan yang sudah tersedia; memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi dan komunikasi bagi anggota KKG dengan cara melakukan pelatihan tentang media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, misal-nya presentasi melalui power point.

Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa pening-katan kinerja KKG Gugus Cengkeh dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, maka kinerja KKG Gugus Cengkeh harus disesuaikan dengan Standar Pengelolaan dan Pengembangan KKG. Dari hasil analisis, kemudian diurutkan berdasarkan ketercapaian kinerja KKG dari masing-masing standar mulai dari yang kesenjangannya tertinggi sampai kesenjangannya terendah, standar sarana dan prasa-rana disesuaikan terlebih dahulu dengan standar pengelolaan dan pengembangan KKG, karena tingkat ketidaksesuaiannya tertinggi yaitu 97.13%. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian pada standar

penja-minan mutu dengan ketidaksesuaian 71,27%.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pembenahan pada standar pengelolaan dengan tingkat ketidak-sesuaian 67,19%. Berikutnya secara berurutan yang harus dibenahi adalah standar Sumber Daya Manusia


(6)

80

dengan tingkat ketidaksesuaian 59,34%, standar program tingkat kesesuaian 57,84%, dan berikutnya pada standar pembiayaan, serta yang terahir adalah pembenahan pada standar organisasi.

Melalui pembenahan dan penyesuaian standar pengembangan KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan dengan standar pengelolaan dan pengem-bangan KKG diharapkan dapat meningkatkan kinerja KKG pada Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan profe-sionalitas pada guru-guru yang ada di Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan melalui pelaksanaan program kegiatan KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T2 942011089 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T2 942011089 BAB II

0 1 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T2 942011089 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Patimura UPTD Pendidikan Kec. Tanggungharjo Kab. Grobogan T2 942015017 BAB IV

0 0 20

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Komite Sekolah di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung

0 0 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Komite Sekolah di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung

0 0 44

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Komite Sekolah di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Komite Sekolah di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung

0 0 118