Penerapan model pembelajaran komperatif metode Make-a Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang - USD Repository

  MAKE-A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MOTIVASI

DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH

MUNGKID KABUPATEN MAGELANG

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh :

Siti Sholihah

NIM : 101322004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

i ii

iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 4 Februari 2013 Penulis

  Siti Sholihah

  

iv

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILIMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Siti Sholihah Nama Mahasiswa : 101322004

  Demikian pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : MATCH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE MAKE-A

  UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH MUNGKID KABUPATEN MAGELANG

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 4 Februari 2013 Yang menyatakan v

  Siti Sholihah

  

ABSTRAK

MAKE-A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, MOTIVASI

DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH

MUNGKID KABUPATEN MAGELANG

  

Siti Sholihah

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2013

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan kompetensi dasar pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make A-Match. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid tahun ajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 33 siswa.

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dan masing- masing siklus menggunakan waktu 2 jam pelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) instrumen observasi terhadap guru, (2) instrumen observasi terhadap siswa, (3) instrumen observasi terhadap kelas, (4) instrumen observasi keaktifan, (5) instrumen motivasi belajar.

  Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan Rata-rata keaktifan belajar siswa pra penelitian : 58,71%; pada siklus I : 64,94% pada Siklus II : 85,76%. Hasil perhitungan Rata-rata motivasi belajar pra penelitian : 58,86%; pada siklus I : 66,78%; pada siklus II : 79,47%. Rata-rata hasil belajar siswa pra penelitian : 58,80, pada siklus I : 70,86 dan pada siklus II : 80,71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make A-Match dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang.

  

vi

  

ABSTRACT

APPLICATION METHODS COOPERATIVE LEARNING MAKE-A

MATCH METHOD TO INCREASE LIVELINESS, MOTIVATION AND

LEARNING STUDENTS CLASS VIII A DISTRICT MUNGKID SMP

  

MUHAMMADIYAH MAGELANG

Siti Sholihah

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2013

  This study aims to find out how to increase activity, motivation and student learning outcomes on economic subjects with basic competencies economic actors in the system of the Indonesian economy through the implementation of cooperative learning Make A-Match method. This research is a classroom action research (CAR). The subjects of this study were students of class

  VIII A Mungkid SMP Muhammadiyah school year 2010/2011, amounting to 33 students.

  Action research was conducted in two cycles and each cycle using a 2- hour lesson. The instrument used in this study are (1) observation instrument for teachers, (2) observation of student instruments, (3) classroom observation instruments, (4) active observation instruments, (5) learning motivation instruments ..

  Based on the analysis it can be concluded that the calculation of average pre-study student learning activity: 58,71% ; In the first cycle: 64,94%, in Cycle

  II: 85,76%. The results of the calculation of average pre-study learning motivation: 58,86%; in the first cycle: 66,78%; in cycle II: 79,47%. The average pre-study student learning outcomes: 58.80, on the first cycle: 70.86 and the second cycle: 80.71. It can be concluded that the implementation of cooperative learning Make A-Match method can improve the activity, motivation and learning outcomes of class VIII A Mungkid SMP Muhammadiyah Magelang.

  

vii

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make-A Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang

  ” berjalan lancar dan dapat menyelesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk melengkapi sebagian dari syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S-1, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

  Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Banyak hambatan sehingga menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1.

  Rohandi, Ph.D, selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USDY yang telah berkenan memberikan surat ijin peneliti.

  2. Indra Darmawan, SE, M.Si, selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan masukan, mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Dr. C. Teguh Dalyono, M.S, selaku pembimbing II yang memberi arahan dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak & Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USDY.

  5. Kepala sekolah SMP Muhammadiyah Mungkid yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. viii

6. Sukarjono sebagai guru IPS yang telah membantu dalam penelitian.

  7. Semua pihak yang telah memberi bantuan moral maupun material dalam penyusunan skripsi Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis yakin bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Yogyakarta, 4 Februari 2013 Peneliti

  Siti Sholihah NIM : 101322004

  

ix

DAFTAR ISI

  

x

  HALAMAN JUDUL ………………………………………………………

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………..

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………… LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………….

  ABSTRAK ……………………………..………………………………….. ABSTRACT ……………………………………………………………….. KATA PENGANTAR ……………………………………………………..

  DAFTA R ISI ………………………………………………………………. DAFTAR TABEL ………………………………………………………….

  DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….

  BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… B. Batasan Masalah …………………………………………………… C. Rumusan Masalah …………………………………………………. D. Tujuan Penelitian …………………………………………………... E. Manfaat Penelitian …………………………………………………. i ii iii iv v vi vii viii x xiii xiv xv

  1

  1

  4

  4

  5

  6

  BAB II KAJ

  7 IAN PUSTAKA ……………………………………………… A.

  7 Model Pembelajaran………………………………………………...

  B.

  10 Metode-metode Pembelajaran Kooperatif ……………...…………..

  C.

  13 Make-A Match………………………….…………………………… D.

  15 Keaktifan ……………………………….…………………………..

  E.

  16 Motivasi ………..…………………………………………………...

  F.

  18 Hasil Belajar ……………………………………………………….

  G.

  21 Hasil Penelitian Yang Relevan ……………………………………..

  H.

  21 Kerangka Berfikir …………………………………………………..

  I.

  24 Hipotesis ………………..…………………………………………..

  BAB III METO

  26 DE PENELITIAN ………………………………………...

  A.

  26 Jenis Penelitian ……………………………………………………..

  B.

  26 Rencana Penelitian ………………………………………………....

  1.

  26 Variabel Penelitian ……………………………………………..

  2.

  27 Subjek Penelitian ……………………………………………….

  3.

  27 Tempat Penelitian ……………………………………………… 4.

  27 Waktu Penelitian ……………………………………………….

  5.

  27 Objek Penelitian ………………………………………………..

  C.

  28 Prosedur Penelitian ………………………………………………… 1.

  28 Prosedur Penelitian dilakukan dalam 1 dan 2 siklus …………...

  D.

  33 Instrumen Penelitian ……………………………………………….

  E.

  35 Tehnik Pengumpulan Data ………………………………………… F.

  37 Indikator Keberhasilan …………………………………………….. xi

  

xii

  44

  89

  89

  84

  63

  63

  61

  60

  59

  58

  57

  57

  57

  42

  BAB IV GAMB ARAN UMUM …………………………………………... A. Sejarah Berdirinya SMP Muhammadiyah Mungkid ………………. B. Visi Dan Misi SMP Muhammadiyah Mungkid …………………… C. Sistem Pendidikan SMP Muhammadiyah Mungkid ………………. D. Kurikulum SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang… E. Susunan Organisasi SMP Muhammadiyah Mungkid ……………… F. Sumber Daya Manusia SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Ma gelang …………………………………………………………… G.

  42

  41

  39

  39

  BAB V HASIL PENE LITIAN DAN PEMBAHASAN …………………… A. Hasil Penelitian …………………………………………………….. B. Pembahasan ………………………………………………………… BAB VI PENUTUP ………………………………………………………... A. Kesimpulan ………………………………………………………… B. Saran ………………………………………………………………..

  Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ……………………….

  L.

  Hubungan Antara SMP Muhammadiyah Mungkid Dengan Instansi L ain …………………………………………………………………

  Dewan Sekolah / Komite Sekolah …………………………………. K.

  I. Fasilitas Pendidikan ………………………………………………... J.

  Kondisi Fisik Dan Lingkungan Sekolah SMP Muhamamdiyah Mungkid Ka bupaten Magelang …………………………………….

  H.

  Rekapitulasi Siswa SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Ma gelang ……………………………………………………………

  89 DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

  2 Tabel 1.1. Pengamatan Keaktifan Siswa di kelas …………………………...

  34 Tabel 3.1. Motivasi Belajar Operasional Variabel……………………………

Tabel 3.2. Operasional Variabel

  36 …………………………………………….. Tabel 3.3

  37 . Indikator Keberhasilan ……………………………………………

Tabel 4.1. Susunan Organisasi SMP Muhammadiyah Mungkid

  44 ……………

Tabel 5.1. Hasil Nilai Post Test Pra Siklus

  63 ………………………………….

Tabel 5.2. Ketuntasan Klasikal Aspek Kognitif Siswa

  74 ……………………… Tabel 5.3. Kriteria Deskriptif Presentase Keaktifan Siswa secara Kumulatif..

  75 Tabel 5.4. Keaktifan Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dalam %

  76 Tabel 5.5. Peningkatan Keaktifan Siswa

  77 ……………………………………..

Tabel 5.6. Kriteria Deskriptif Presentase dari Masing-masing aspek

  Keaktifan Siswa

  78 ………………………………………………………………

Tabel 5.7. Rincian Keaktifan Siswa dari Setiap Aspek yang diamati (%)

  78 …...

Tabel 5.8. Kriteria Deskriptif Presentase Motivasi Belajar Siswa secara kumulatif

  80 ……………………………………………………………………..

Tabel 5.9. Motivasi Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II (%)

  81 ……………………………………………………………………………

Tabel 5.10. Peningkatan Motivasi Siswa

  82 …………………………………….

Tabel 5.11. Kriteria Deskriptif Presentase dari Masing-masing aspek

  Motivasi Belajar Siswa 82 ………………………………………………………. xiii

Tabel 5.12. Rincian Motivasi Belajar Siswa dari Setiap Aspek yang diamati

  (%)

  82 ……………………………………………………………………………

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berfikir .………………………………………. 24Gambar 4.1. Susunan Organisasi SMP Muhammadiyah Mungkid

  ……………. 44

  

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

  14. Pengamatan Keaktifan di Kelas …………………………….

  99 100 103 104 106 108 113 114 116 117 119 121 123 124 126

  94

  92

  Aspek Siklus I ………………………………………………

  …………………………………………… 17. Rincian Keaktifan Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati

  16. Rincian Keaktifan Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati Aspek Pra Siklus

  15. Daftar Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ………………….

  

xv

  Lampiran 1. Silab us Pembelajaran ……………………………………….

  10. Soal Akhir Siklus II ………………………………………… 11.

  Kisi-kisi Soal Akhir Siklus II ……………………………….

  8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……………… 9.

  Kunci Jawaban dan Skor Penilaian ………………………… 7. Kartu Make-A Match ……………………………………….

  5. Lembar Jawab ……………………………………………… 6.

  4. Soal Akhir Siklus I ………………………………………….

  3. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus I ………………………………..

  2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...……………...

  Lembar Jawab ……………………………………………… 12. Kunci Jawaban dan Skor Penilaian ………………………… 13. Kartu Make-A Match ……………………………………….

  

xvi

18.

  Rincian Keaktifan Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati Aspek Siklus II ……………………………………………...

  19. Rincian Motivasi Belajar Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati Aspek Pra Siklus …………………………………..

  20. Rincian Motivasi Belajar Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati Aspek Siklus I ……………………………………..

  21. Rincian Motivasi Belajar Siswa Dari Setiap Aspek Yang Diamati Aspek Siklus II …………………………………….

  22. Daftar Hadir………………………………………………… 23.

  Kegiatan Belajar Mengajar ………………………………….

  24. Kegiatan Make-A Match …………………………………… 25.

  Hasil Make-A Match ………………………………………..

  26. Kegiatan Akhir Siklus (Mengerjakan Soal) ………………...

  128 130 132 134 136 137 138 140 142

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di sekolah masih sering kita jumpai proses pembelajaran yang

  menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber informasi, sehingga di kelas siswa hanya diam, duduk, mendengarkan, menghafal, mencatat semua informasi yang disampaikan oleh guru. Proses seperti ini membuat siswa kurang termotivasi untuk aktif dan kurang bisa mengembangkan diri serta sukar untuk benar-benar memahami materi karena siswa cepat lupa.

  Proses pembelajaran yang baik hendaknya memposisikan siswa sebagai subjek yang aktif dalam mencapai informasi, sedangkan guru sebagai fasilitator yang mengorganisir belajar ke dalam bentuk yang mudah dipahami oleh siswa. Jadi informasi yang didapat siswa dapat lebih mudah diterima oleh siswa.

  Saat pembelajaran IPS yang didominasi dengan menggunakan metode ceramah ternyata aktifitas selama proses pembelajaran tidak muncul secara maksimal, karena pembelajaran berpusat pada guru. Oleh karena itu keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sangat kurang, guru seharusnya senantiasa menggunakan berbagai pendekatan, metode, strategi dan tehnik yang dapat merangsang keaktifan siswa sehingga siswa dapat mengembangkan seluruh potensi dalam dirinya.

  Kenyataannya guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran selain itu siswa cenderung tidak memperhatikan materi yang diajarkan guru. Sehingga hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal. Terbukti dengan data dan informasi yang diperoleh penulis saat observasi pada kelas VIII A SMP Muhamadiyah Mungkid dengan total siswa 34.

  Data tersebut sebagai berikut :

Tabel 1.1. Pengamatan keaktifan siswa di kelas

  No. Aktifitas Jumlah Presentase

  1. Siswa tertarik dan antusias pada materi 10 29,4% pembelajaran

  2. Siswa bertanya kepada guru 6 17,65%

  3. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 12 35,29% dengan tepat

  4. Siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran 22 64,71%

  5. Siswa menggangu teman lain 6 17,65%

  6. Siswa mondar mandir di kelas 4 11,65%

  7. Siswa mengantuk saat pembelajaran 12 35,29% Sumber : hasil pra observasi 2012 Berdasarkan hasil observasi tersebut penulis menemukan beberapa metode yang digunakan oleh guru yaitu ceramah tidak mampu mengaktifkan siswa sehingga siswa merasa bosan dan tidak tertarik pada materi pembelajaran. Hasilnya siswa mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran IPS yang materi tentang pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia pada siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Yang banyak hafalan, metode ceramah yang digunakan oleh guru untuk belajar dan hasil belajar siswa tidak mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan minimal untuk

  pelajaran IPS di SMP Muhammadiyah Mungkid adalah 67. Diantara jumlah siswa 34 siswa yang tuntas 7, siswa tidak tuntas 27, tidak ikut ulangan 0 dan nilai rata-rata 58,80 Sumber hasil observasi 2011.

  Untuk menyelesaikan masalah kurangnya aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS peneliti dalam PTK yang dibuatnya mengambil judul “Penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make-A

  Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas

  VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012”.

  Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar di SMP Muhamadiyah Mungkid adalah sebagai berikut :

  1. Strategi pembelajaran atau metode pembelajaran masih menggunakan cara tradisional / konvensional.

  2. Media pembelajaran jumlahnya terbatas / tidak mencukupi kebutuhan pembelajaran, sehingga dalam mengajar guru menggunakan media yang sederhana atau belum menggunakan produk teknologi dan informasi.

  3. Faktor siswa.

  a. Siswa kurang semangat dalam mengikuti pelajaran di kelas, terutama pada jam pelajaran terakhir.

  b. Kurangnya minat belajar siswa c. Input siswa yang rendah

  d. Latar belakang siswa sebagian besar dari kalangan ekonomi rendah dan keluarga broken home.

  4. Faktor guru Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan materi, sehingga menyebabkan pembelajaran menjadi monoton dan tidak menyenangkan. Berdasarkan fenomena tersebut di atas, B. guru idealnya merubah metode mengajar yang dirasa kurang efektif.

  Batasan Masalah

  Adanya beberapa masalah yang terkait dengan pembelajaran IPS Ekonomi di kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid, Penerapan model pembelajaran Make-A Match untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa masih rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Make A Macth.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah:

1. Apakah model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan

  keaktifan siswa kelas VIII A semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011 / 2012.

  2. Apakah model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan motivasi

  belajar siswa kelas VIII A Semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011 / 2012.

  3. Apakah model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan hasil

  belajar siswa kelas VIII A Semester II SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 2011 / 2012.

D. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk meningkatkan keaktifan pada materi pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia melalui model pembelajaran Make A

  Match bagi siswa kelas VIII A Semester II tahun pelajaran 2011 / 2012.

2. Untuk meningkatkan motivasi pada materi pelaku-pelaku ekonomi dalam

  sistem perekonomian Indonesia melalui model pembelajaran Make A

  Match bagi siswa kelas VIII A Semester II tahun pelajaran 2011 / 2012 3.

  Untuk meningkatkan hasil belajar pada materi pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia melalui model pembelajaran Make

  A Match bagi siswa kelas VIII A Semester II tahun pelajaran 2011 / 2012

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

  1. Guru a. Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan

  b.

  Memberi wacana baru tentang pembelajaran aktif melalui model pembelajaran Make A Match.

  c. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.

  2. Bagi siswa

  a. Meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru.

  b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif.

  c. Meningkatkan tanggung jawab dan rasa kebersamaan bagi setiap kelompok kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

  3. Bagi Lembaga / Sekolah Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan di SMP Muhammmadiyah Mungkid agar lebih menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

  1. Pengertian Model Pembelajaran

  Model pembelajaran yaitu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran. Lingkungan pembelajaran, dan pengolahan kelas.

  Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

  2. Model Pembelajaran Langsung

  Pembelajaran langsung adalah toeri behaviorisme dan teori belajar sosial. Pembelajaran langsung menekankan belajar sebagai perubahan perilaku. Jika behaviorisme menekankan balajar sebagai proses stimulus- respons bersifat mekanis, maka teori belajar sosial beraksentuasi pada perubahan perilaku bersifat organis melalui peniruan.

  Modelling berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada peserta

  didik. Modelling mengikuti urut-urutan berikut :

  a. Guru mendemonstrasikan perilaku yang hendak dicapai sebagai hasil belajar.

  b. Perilaku itu dikaitkan dengan perilaku-perilaku lain yang sudah dimiliki peserta didik. c. Guru mendemonstrasikan berbagai bagian perilaku tersebut dengan cara yang jelas, terstruktur, dan berurutan disertai penjelasan mengenai apa yang dikerjakannya setelah setiap langkah selesai dikerjakan.

  d. Peserta didik perlu mengingat langkah-langkah yang dilihatnya dan kemudian menirukannya.

  Model pembelajaran langsung dapat diterapkan pada mata pelajaran apa pun, namun yang paling tepat untuk mata pelajaran yang berorientasi kinerja atau performance, seperti membaca. Model pembelajaran langsung juga cocok untuk komponen-komponen keterampilan dalam mata pelajaran yang lebih berorientasi pada informasi, seperti sejarah, sosiologi, dan sejenisnya.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

  Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah :

  a.

  Positive interdependence (saling ketergantungan positif) b. Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan) c. Face to face promotive interaction (interaksi promotif) d. Interpersonal skill (komunikasi antaranggota) e.

  Group processing (pemrosesan kelompk)

  Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

  Pembelajaran kooperatif terdri dari 6 (enam) fase yaitu : 1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik 2) Menyajikan informasi.

  3) Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar. 4) Membantu kerja tim dan belajar 5) Mengevaluasi 6) Memberikan pengakuan atau penghargaan.

4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

  Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan. Proses belajar penemuan meliputi proses informasi, transformasi, dan evaluasi.

  Hasil belajar dari pembelajaran berbasis masalah adalah peserta didik memiliki keterampilan penyelidikan, mempunyai kemampuan mengatasi masalah, mempunyai kemampuan mempelajari peran orang dewasa, dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan indipenden.

  Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan pembelajaran berbasis masalah harus ditandai oleh keterbukaan, keterlibatan aktif peserta didik, kebebasan intelektual. B.

  Metode-Metode Pembelajaran Kooperatif

  1. Jigsaw

  Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point. Guru menanyakan kepada peseta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut.

  Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Jika dalam satu kelas ada 40 orang, maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang.

  Setelah kelompk asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya dari guru.

  Berikutnya membentuk kelompok ahli. Jumlah kelompok ahli tetap

  4. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing- masing kelompok asal. Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Setelah diskusi di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal, mereka berdiskusi.

  Diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan.

  2. Think-Pair-Share

  Pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya guru meminta peserta didik berpasang-pasangan untuk berdiskusi.

  Hasil diskusi dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab

  3. Numbered Heads Together

  Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sesuai jumlah konsep yang dipelajari. Tiap-tiap orang dalam tiap-tiap kelompok diberi nomor 1-8.

  Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap- tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru.

  4. Group Investigation

  Dimulai dengan pembagian kelompok memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu.

  Sesudah topik permasalahannya disepakati, peserta didik beserta guru menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.

  Setiap kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah mereka rumuskan. Langkah berikutnya adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok

  5. Two Stay Two Stray

  Diawali dengan pembagian kelompok, setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya.

  Setelah diskusi intrakelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya bertemu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta (tamu) mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompoknya kepada tamu tersebut. Orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertemu kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing.

  Setelah kembali ke kelompok asal, peserta didik yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan.

  6. Make A-Match

  Yang perlu dipersiapkan adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

  Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok pembawa isi jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai. Posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U. Kelompok pertama dan kedua belajar saling berhadapan.

  Jika masing-masing kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi.

  Pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan- jawaban kepada kelompok penilai. Kelompok ini kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok. Kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu menjadi kelompok penilai. Kelompok penilai pada sesi pertama dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian memegang kartu jawaban. Mereka dalam bentuk huruf U. Kegiatan seperti contoh yang pertama.

C. Make-A Match

  Langkah-langkah penerapan metode Make A Match sebagai berikut :

  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

  2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.

  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

  4. Tiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

  Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa latin (ilmiah).

  5. Setiap siswa dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

Dokumen yang terkait

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Penerapan model pembelajaran komperatif metode Make-a Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang.

0 17 157

Penerapan model pembelajaran Students Teams Achievement Division untuk meningkatkan aktivitas dan hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VII A SMP Kartika Magelang

0 1 107

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi - USD Repository

0 1 297

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw : studi kasus siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik - USD Repository

0 1 146

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi - USD Repository

0 0 206

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Jigsaw pada pembelajaran fisika kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri pokok bahasan tekanan - USD Repository

0 3 248

Keterlibatan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema pythagoras di kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang - USD Repository

0 16 343

Penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 222