Perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ATAS PENGGUNAAN
ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS METODE MONTESSORI

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
ULFAH MAYASARI
NIM: 101134135

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulillah, peneliti persembahkan karya sederhana ini kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan kekuatan, kenikmatan dan kemudahan yang
luar biasa dalam setiap langkah yang telah peneliti tempuh.
2. Ibu dan Bapak tercinta atas cinta kasih dan dukungannya.
3. Teman-temanku PGSD 2010.
4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Ketika kita sedang tidak mengingat-Nya bahkan Ia selalu ada bersama kita dan
menurunkan anugerah-Nya. Pantaskah kita merusak semua itu??”(Anonim)

“Arti penting manusia bukan terletak pada apa yang ia peroleh melainkan apa
yang ia rindukan untuk diraih” (Kahlil Gibran)

“Belajar tentang pikiran dan ilmu pengetahuan tanpa belajar untuk memperkaya
hati sama dengan tak belajar apa-apa” (Aristoteles)

“God gives gifts to everyone .. some can write, some can dance.. He gave me the
skill to play football and i am making the most of it” (Ronaldinho)

“Kamu mungkin akan lupa dengan orang yang tertawa denganmu, tapi tak akan
lupa dengan orang yang pernah menangis denganmu”(Anonim)

“Katakan –YA– saja maka kamu akan bisa melakukannya” (Fendi)

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Mayasari, Ulfah. (2014). Perbedaan Prestasi Belajar Siswa atas Penggunaan
Alat Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar matematika
yang dibuktikan oleh PISA dan TIMSS melalui hasil studinya. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan alat
peraga matematika berbasis metode Montessori. Alat peraga matematika yang

digunakan adalah kotak pecahan untuk materi penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental dengan desain nonequivalent
control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IV SDN Keceme
1 dengan sampel siswa kelas IVA sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas IVB
sebagai kelompok eksperimen. Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil skor
pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan eksperimen. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu dokumentasi dan observasi.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah pre-test dan post-test berbentuk 10
soal uraian dan lembar observasi. Prosedur analisis data pada penelitian ini terdiri
dari menentukan null hypothesis, mengorganisasi data, menentukan taraf
signifikansi, menguji prasyarat analisis, dan menguji hipotesis. Teknik analisis
data yang digunakan untuk uji hipotesis adalah independent t-test yang didukung
dengan penggunaan Microsoft Exel dan Statistical Product and Service Solution
(SPSS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa
atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori. Secara
umum rata-rata skor post-test kelompok eksperimen (M = 31,28; SE = 1,69) lebih
tinggi dibandingkan kelompok kontrol (M = 24,46; SE = 1,67). Perbedaan
tersebut signifikan t(49) = -2,029 dan memiliki small effect size (r = 0,278; R2 =

7,728%). Peneliti merekomendasikan penggunaan alat peraga matematika
berbasis metode Montessori untuk digunakan dalam pembelajaran matematika di
sekolah dasar.
Kata kunci: alat peraga matematika, metode Montessori, prestasi belajar, kotak
pecahan.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Mayasari, Ulfah. (2014). The Differences of Student Achievement for Used
Montessori Method-based Math Visual Aid. Yogyakarta: Sanata
Dharma University.
This study exposed caused by the learning math achievement tiers in still
low as evidenced by data of TIMSS and PISA study results. This aims of the study
is to find out he differences of student achievement for used visual aid. The visual
aid that is used for the fraction box material for the fourth grade students in
elementary school. Fraction box used for addition and subtraction of fractions
material.

This research is a quasi-experimental with nonequivalent control group
design. The population in the researh is grade 4 of Keceme 1 elementary school.
Samples of the research are students of 4A for the control group and 4B as the
experimental group. Data in this study was obtained by pre-test and post-test on
the experimental group and the control group. Pre-test and post-test was
performed using 10 essay questions that have been tested for validity, reliability
and level of difficulty. Data was collected in two ways, namely documentation and
observation. The procedure of data analysis in this study is consisted of
determining the hypothesis, data management, determine the level of significance,
the classical assumption and tested the classical assumption and hypothesis. Data
analysis technique that is used for tested the hypotesis is independent sample t-test
that supported by Microsoft Exel and Statistical Product and Service Solutions
(SPSS).
The results showed that there was differences of student achievement for
used Montessori method-based math visual aid. Post-test experiment‟s group
(M=31,28; SE=1,69) better than control‟s group (M=24,46; SE=1,67). It was
indicated by t(49)=-2,029 and have small effect size (r=0,278; R2=7,728%). The
Montessori method-based math visual aid effective used for math study in
elementary school.
Keywords: math visual aid, Montessori method, student achievement, fractions

box.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
karunia dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Skripsi yang berjudul “Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Atas
Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori” disusun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan dukungan, bimbingan
dan kerjasama yang diperoleh peneliti dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segenap hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi,Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. E. Catur Rismiati, S.Pd.,MA.,Ed.D., Wakil Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah

Dasar,

Universitas

Sanata

Dharma

Yogyakarta,

sekaligus

pembimbing I yang telah sangat membantu dalam proses pembuatan karya
ilmiah ini.
4. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd, dosen pembimbing II yang telah memberikan
saran yang membangun dalam pembuatan karya ilmiah ini.
5. Walidi, S.Pd. Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Keceme I yang telah

memberikan dukungan serta ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian
di SDN Keceme I.
6. Siti Ngafiah, S.Pd. guru kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Keceme I yang telah
bekerja sama serta memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra
dalam penelitian kolaboratif.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Supriyati, A.Md. guru kelas IVA Sekolah Dasar Negeri Keceme I yang telah
bekerja sama serta memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra
dalam penelitian kolaboratif.
8. Siswa kelas IVA dan IVB Sekolah Dasar Negeri Keceme I, yang bersedia
bekerja sama dan sangat membantu dalam penelitian ini.
9. Ibu dan Bapakku yang selalu memberikan doa, kasih sayang, bimbingan, dan
dukungan baik moril maupun materil kepada peneliti.
10. Kakakku tersayang Lina Yuli Nuraini yang selalu memberikan dukungan dan
inspirasi.
11. Adikku Intan dan Daffa yang selalu menghibur dan memberikan keceriaan.
12. Alfi Kurniawan yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dan

dukungan kepada peneliti.
13. Teman-teman penelitian kolaboratif eksperimen Montessori (Mbak Ifa,
Wulan, Deta, Rasti, Berta, Adit, Putri), yang selalu berbagi pengetahuan,
semangat dan keceriaan kepada peneliti.
14. Teman-teman PPL SDN Keceme I (Mbak Ifa, Bang Toyib, Fendi, Pani, Eka),
yang memberikan bantuan selama peneliti melaksanakan penelitian di
sekolah.
15. Teman-teman PGSD USD kelas C angkatan 2010 yang selalu memberikan
inspirasi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
16. Sekretariat PGSD yang selalu membantu dalam hal administrasi dan segala
keperluan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
karya ilmiah ini. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat berguna
untuk karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.

Peneliti

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMMBING.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................................... iv
MOTTO............................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Identifikasi masalah................................................................................................. 7
C. Batasan Masalah ...................................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian................................................................................................... 8
G. Definisi Operasional ................................................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 11
A. Kajian Pustaka ......................................................................................................... 11
B. Kerangka Berpikir ................................................................................................... 38
C. Hipotesis .................................................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................... 41
A. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 41
B. Desain Penelitian ..................................................................................................... 41
C. Setting Penelitian..................................................................................................... 43
D. Variabel Penelitian .................................................................................................. 45
E. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................................. 48
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 50
G. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................. 51
H. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................................... 55
I. Prosedur Analisis Data ............................................................................................ 71
J. Jadwal Penelitian ..................................................................................................... 87
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 88
A. Deskripsi Penelitian................................................................................................. 88
B. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 93
C. Pembahasan ............................................................................................................. 118
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 123
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 123

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................... 124
C. Saran........................................................................................................................ 124
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................................... 126

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ................................................................................... 44
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test ................................................................... 53
Tabel 3.3 Lembar Observasi Proses Pembelajaran di Kelas ............................................... 54
Tabel 3.4 Kriteria Validitas Isi ............................................................................................ 57
Tabel 3.5 Hasil Penilaian Silabus........................................................................................ 57
Tabel 3.6 Hasil Penilaian RPP ............................................................................................ 58
Tabel 3.7 Hasil Penilaian Instrumen Penelitian .................................................................. 59
Tabel 3.8 Hasil Revisi Item 1.............................................................................................. 60
Tabel 3.9 Hasil Revisi Sebelum dan Setelah Validasi Permukaan ..................................... 62
Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Uji Validitas Empiris ................................................................. 63
Tabel 3.11 Perbandingan r hitung dan r tabel ..................................................................... 65
Tabel 3.12 Rincian Soal Sebelum dan Sesudah Validitas Konstruk ................................... 66
Tabel 3.13 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas...................................................................... 68
Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Reliabilitas Item Soal Pre-test dan Post-test ....................... 68
Tabel 3.15 Kualifikasi Indeks Kesukaran ........................................................................... 70
Tabel 3.16 Hasil Perhitungan IK ......................................................................................... 71
Tabel 3.17 Jadwal Penelitian............................................................................................... 87
Tabel 4.1 Proses Penelitian ................................................................................................. 90
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Pre-test dan Post-test ................................................................ 94
Tabel 4.3 Perbandingan Skor Pre-test dan Post-test Kontrol dan Eksperimen ................. 95
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Skor Pre-test Kelompok Kontrol ...................................... 97
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Skor Pre-test Kelompok Eksperimen ............................... 99
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Skor Pre-test.................................................................. 101
Tabel 4.7 Hasil Uji Independent Sample t-test Skor Pre-test ............................................ 103
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Skor Post-test Kelompok Kontrol .................................... 105
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Post-test Kelompok Eksperimen .............................. 106
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Skor Post-test .............................................................. 109
Tabel 4.11 Hasil Uji Independent Sample t-test.................................................................. 111

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Effect Size ........................................................................... 114
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Effect Size ............................................................................ 115
Tabel 4.14 Hasil Uji Paired Sample t-test Kelompok Kontrol ........................................... 117
Tabel 4.15 Hasil Uji Paired Sample t-test Kelompok Eksperimen .................................... 118

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alat Peraga Matematika Montessori Kotak Pecahan ...................................... 24
Gambar 2.2 Skema Penelitian yang Relevan ...................................................................... 38
Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 42
Gambar 3.2 Rumus Product Moment.................................................................................. 64
Gambar 3.3 Rumus Alpha Cronbach .................................................................................. 68
Gambar 3.4 Rumus Indeks Kesukaran ................................................................................ 69
Gambar 3.5 Rumus Uji Kolmogorov Smirnov .................................................................... 75
Gambar 3.6 Rumus Uji Lavene‟s Test ................................................................................ 76
Gambar 3.7 Rumus t-test..................................................................................................... 78
Gambar 3.8 Rumus Effect Size ............................................................................................ 84
Gambar 3.9 Rumus Koefisien Determinasi ........................................................................ 84
Gambar 4.1 Grafik Hasil Pre-test dan Post-test.................................................................. 95
Gambar 4.2 Grafik P-P plot Skor Pre-test Kelompok Kontrol ........................................... 98
Gambar 4.3 Grafik P-P plot Skor Pre-test Kelompok Eksperimen .................................... 100
Gambar 4.4 Grafik P-P plot Skor Post-test Kelompok Kontrol.......................................... 101
Gambar 4.5 Grafik P-P plot Skor Post-test Kelompok Eksperimen ................................... 103
Gambar 4.6 Rumus Effect Size ............................................................................................ 113

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian ............................................................................................... 129
Lampiran 2 Contoh Perangkat Pembelajaran Sebelum Validitas Isi .................................. 131
Lampiran 3 Contoh Komentar Validitas Isi Perangkat Pembelajaran ................................ 171
Lampiran 4 Contoh Perangkat Pembelajaran Setelah Validitas Isi .................................... 175
Lampiran 5 Contoh Instrumen Penelitian Sebelum Validitas Isi ........................................ 201
Lampiran 6 Contoh Komentar Validitas Isi Instrumen Penelitian ...................................... 207
Lampiran 7 Contoh Instrumen Penelitian Setelah Validitas Isi .......................................... 209
Lampiran 8 Hasil Validitas Permukaan .............................................................................. 215
Lampiran 9 Contoh Pekerjaan Siswa untuk Validitas Konstruk ......................................... 219
Lampiran 10 Tabulasi Data Mentah Hasil Uji Validitas Konstruk ..................................... 230
Lampiran 11 Tabel Koefisien r ........................................................................................... 232
Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Penelitian (dengan SPSS) ..................... 233
Lampiran 13 Contoh Pekerjaan Pre-test Siswa Kelompok Kontrol ................................... 236
Lampiran 14 Contoh Pekerjaan Pre-test Siswa Kelompok Eksperimen ............................ 240
Lampiran 15 Contoh Pekerjaan Post-test Siswa Kelompok Kontrol .................................. 244
Lampiran 16 Contoh Pekerjaan Post-test Siswa Kelompok Eksperimen ........................... 248
Lampiran 17 Tabulasi Data Mentah Skor Pre-test dan Post-test Kelompok Kontro ......... 252
Lampiran 18 Tabulasi Data Mentah Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok
Eksperimen.......................................................................................................................... 256
Lampiran 19 Analisis Skor Pre-test dan Post-test Kontrol dan Eksperimen (SPSS) ......... 260
Lampiran 20 Foto penelitian dan Hasil Observasi .............................................................. 263

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDUHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
A.

Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan matematika di Indonesia masih kurang membanggakan.

Pernyataan ini diperlihatkan oleh hasil penilaian yang dilakukan PISA
(Programme for International Student Assessment) dan TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study). PISA merupakan salah satu
lembaga studi tentang literasi membaca, matematika, dan sains yang
diselenggarakan setiap 3 tahun sekali. PISA dikoordinasikan oleh OECD
(Organisation for Economic Cooperation and Develompent) yang berpusat di
Perancis (Kemendikbud, 2011). TIMSS adalah suatu studi bertaraf internasional
yang memiliki tujuan untuk mengukur prestasi matematika dan sains negara
peserta di seluruh dunia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali. TIMSS
dikoordinasi oleh IEA (The International Association for the Evaluation of
Educational

Achievement)

yang pusatnya

ada

di

Amsterdam

Belanda

(Kemendikbud, 2011).
Hasil studi dari PISA menempatkan Indonesia pada peringkat 57 dari 65
negara dengan skor 371 atas kemampuan matematika yang dihasilkan oleh siswa
(Organization for Economic Cooperation and Development, 2009). Pencapaian
prestasi matematika Indonesia yang ditunjukkan oleh hasil studi TIMSS selama
beberapa tahun terakhir juga tida memuaskan. Hasil penilaian TIMSS pada tahun

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

1999 memperlihatkan bahwa prestasi matematika Indonesia berada pada peringkat
32 dari 38 peserta, pada tahun 2003 berada pada posisi 37 dari 46 peserta dan
pada tahun 2007 berada pada peringkat 35 dari 45 negara peserta (Kemendikbud,
2011).
Marpaung (2012: 1) merumuskan beberapa indikator mengenai kualitas
pendidikan matematika di Indonesia yang masih sangat rendah yang sejalan
dengan hasil penilaian PISA dan TIMSS. Indikator-indikator tersebut antara lain:
(1) prestasi yang berhasil dicapai para wakil Indonesia dalam olimpiade dunia
tahun 1995-2007 selalu di bawah median, (2) prestasi yang berhasil dicapai
Indonesia dalam TIMSS tahun 1999 hanya mampu menduduki peringkat 37 dari
82 peserta, dan (3) rata-rata nilai hasil ujian matematika bidang studi matematika
di sekolah dasar tahun 1995-2005 hanya mencapai kurang dari 6. Indikator yang
dirumuskan tersebut memperlihatkan bahwa kualitas pendidikan matematika
memerlukan perbaikan sejak sekolah dasar.
Matematika merupakan bidang studi yang sangat penting bagi siswa sekolah
dasar. Siswa mampu mengasah keterampilan berpikir melalui bidang studi
matematika. Hal ini dikarenakan materi-materi yang terdapat pada bidang studi
matematika banyak dijumpai siswa dan dapat digunakan untuk menyelesaikan
berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga sangat kontekstual bagi
siswa. Teori yang dikemukakan oleh Piaget menyatakan bahwa anak usia 7-12
tahun atau setara dengan siswa sekolah dasar berada dalam tahapan operasional
konkret. Anak yang berada pada tahap ini membutuhkan sesuatu yang nyata
dalam proses pembelajaran sehingga konsep yang abstrak dapat dicerna dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

baik oleh siswa. Siswa sekolah dasar juga membutuhkan suatu hal yang konkrit
untuk mempermudah pemahaman terhadap materi yang dipelajari (Dahar, 2011).
Materi yang abstrak dapat dipahami oleh siswa melalui hal-hal konkret yang
dapat digunakan anak. Hal yang konkret dapat diperoleh siswa melalui
penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran. Alat peraga pembelajaran
merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang
dilaksanakan di dalam atau di luar kelas dengan tujuan membangun komunikasi
dan interaksi antara siswa dengan guru (Arsyad, 2007: 7). Arsyad (2007: 26) juga
mengemukakan bahwa penggunaan alat peraga pembelajaran mempunyai manfaat
yang signifikan dalam proses pembelajaran. Manfaat alat peraga pembelajaran
tersebut ialah (1) meningkatkan proses dan hasil belajar karena alat peraga
pembelajaran dapat memperjelas materi atau informasi yang disampaikan dalam
proses pembelajaran, (2) meningkatkan motivasi belajar karena penggunaan alat
peraga dapat menarik perhatian siswa untuk belajar, (3) meningkatkan interaksi
siswa terhadap teman dan lingkungan sekitar, (4) membawa anak pada situasi
sekontekstual mungkin yakni memberi pengalaman yang dapat mereka temukan
dalam kehidupan sehari-hari, dan (5) membuat siswa mandiri dalam memilih
pembelajaran sesuai dengan minat dan kemampuannya. Alat peraga sangat
membantu siswa untuk mengkonkritkan hal-hal atau materi-materi yang abstrak.
Berkaitan dengan materi yang abstrak, Sumantri (2001: 154) juga menyoroti
pentingnya alat peraga pembelajaran yang salah satunya adalah dalam hal
penekanan pada dasar-dasar yang konkrit dari suatu konsep yang abstrak.
Sumantri merumuskan pentingnya penggunaan alat peraga dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

pembelajaran dengan penjelasan fungsi alat peraga pembelajaran sebagai berikut:
(1) alat bantu mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, (2) meletakkan
dasar-dasar konkrit atas konsep yang abstrak, (3) memperbaiki mutu
pembelajaran, dan (4) membangkitkan motivasi belajar. Peningkatan motivasi
belajar merupakan salah satu keuntungan penggunaan alat peraga matematika
yang dirumuskan oleh Suherman, keuntungan-keuntungan lain penggunaan alat
peraga di antaranya konsep abstrak matematika dapat tersaji dalam bentuk
konkrit, merangsang keterampilan berfikir siswa, menjadikan siswa aktif dalm
pembelajaran, dan merangsang siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri
(Suherman, 2003: 243). Teori pembelajaran yang dikemukakan Jerome Bruner
menyatakan bahwa pengetahuan yang di peroleh sendiri oleh siswa mampu
bertahan lebih lama dan menghasilkan pengetahuan yang paling baik (Dahar,
2011: 79). Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penjelasan dia atas adalah
alat peraga dapat membangun pengetahuan siswa secara mandiri dan membantu
siswa dalam memahami materi yang disampaikan sesuai dengan tahapan
perkembangannya.
Praktik pendidikan yang berlangsung saat ini menunjukkan pembelajaran
matematika di sekolah dasar yang dilaksanakan belum sesuai dengan tahap
perkembangan siswa sekolah dasar itu sendiri. Pembelajaran matematika dengan
materi yang bersifat abstrak di sekolah dasar masih disampaikan dengan metode
ceramah atau drilling yang membuat siswa cepat bosan dalam pembelajaran
(Sindo, 11 November 2013). Ahmad Fauzy seorang pengajar Program Studi
Staitistika FMIPA UII juga berpendapat bahwa lemahnya penguatan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

matematika disebabkan oleh pengaturan kelas yang monoton dan penyampaian
materi yang dilaksanakan secara abstrak (Sindo, 11 November 2013). Guru tidak
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran agar siswa dapat terbantu dalam
memahami materi yang sedang dipelajari. Hal ini hanya membuat siswa kurang
dapat menguasai konsep yang terkandung dalam materi. Penggunaan alat peraga
pada siswa sekolah dasar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar bidang
studi matematika karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa.
Alat peraga matematika berbasis metode Montessori adalah alat peraga yang
menitikberatkan

pada

kemandirian

belajar

siswa

dan

mengembangkan

kemampuan anak. Metode Montessori merupakan metode pembelajaran yang
dikembangkan oleh Maria Montessori. Maria Montessori merupakan seorang
dokter wanita pertama di Universitas Roma yang lahir pada 31 Agustus 1870 di
Chiaravalle, Italia (Magini, 2013: 7-23). Montessori mengetahui adanya
diskriminasi dan perlakuan tidak selayaknya pada anak-anak tunagrahita pada saat
Ia menjadi seorang asisten sosial di klinik psikiatri rumah sakit Santo Sprito pada
tahun 1896 yang kemudian membuatnya tergugah untuk mencarikan solusi bagi
masalah ini. Montessori terinpirasi untuk mengembangkan sebuah metode
pembelajaran bagi anak-anak tunagrahita. Inspirasi tersebut muncul dari hasil
penelitian yang dilakukan Seguin (1812-1881) dan Ittard (1775-1838) yang
berhasil mendidik anak dengan keterbelakangan mental dan menderita cacat
permanen (Magini, 2013: 24-26).
Pendapat Montessori juga menjelaskan bahwa penggunaan alat peraga pada
proses pembelajaran dapat membantu anak dalam mengembangkan keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

berfikir, memberi kebebasan dalam menentukan hal yang ingin dipelajari, dan
membuat anak lebih mandiri serta kreatif dalam belajar (Montessori, 2003: 33).
Montessori juga menjelaskan bahwa alat peraga yang diperlihatkan dan digunakan
akan mempermudah anak sekolah dasar dalam memahami kemampuan dasar ilmu
pengetahuan serta membantu anak untuk berimajinasi (Lillard, 1997: 80). Alat
peraga pembelajaran matematika berbasis metode Montessori memiliki beberapa
kelebihan yang sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran di antaranya
alat peraga pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki pengendali
kesalahan dalam penggunaannya, kemudian mampu membuat anak terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Alat peraga pembelajaran tersebut juga memiliki daya
tarik karena alat peraga tersusun dari warna dan proporsi yang menarik bagi anakanak sehingga memiliki nilai estetika. Alat peraga berbasis metode Montessori
juga dapat mendidik anak agar dapat mandiri dalam pembelajaran (Morrison,
2012: 114).
Penggunaan alat peraga matematika berbasis metode montessori ini dapat
digunakan guru sebagai salah satu terobosan untuk menciptakan pembelajaran
yang konkrit bagi siswa karena siswa dapat menggunakan dan berinteraksi secara
langsung

dengan

Wahyuningsih

alat

(2011)

peraga

pembelajaran

tersebut

melakukan

penelitian

mengenai

secara

langsung.

pengaruh

model

pendidikan Montessori terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas IV di
Sekolah Dasar Negeri Jati Asih, Bekasi. Hasil penelitian tersbut menunjukkan
bahwa metode pembelajaran Montessori memberikan pengaruh positif pada hasil
belajar matematika siswa. Alat peraga Montessori merupakan material dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi anak baik secara akademis
maupun non akademis. Pengembangan yang lain adalah anak yang menggunakan
alat peraga Montessori dapat membelajarkan anak secara mandiri serta memiliki
pengendali kesalahan sehingga jika terjadi kesalahan, anak mampu mengetahui
dan memperbaiki sendiri kesalahan yang mereka lakukan.
Alat peraga Montessori sesuai dengan tahapan perkembangan siswa dan
mengkondisikan siswa untuk belajar mandiri dalam pembelajaran. Penelitian yang
dilaksanakan Wahyuningsih (2011) juga menguatkan bahwa alat peraga
Montessori dapat memberi pengaruh yang positif pada hasil belajar matematika.
Peneliti berdasarkan pernyataan di atas, tertarik untuk meneliti perbedaan prestasi
belajar siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode
Montessori.
B.

Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang

masalah yang telah disusun ialah sebagai berikut:
1.

Prestasi belajar matematika di Indonesia masih tergolong rendah.

2.

Materi matematika di sekolah dasar bersifat abstrak.

3.

Siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran matematika.

4.

Kurangnya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.

8

Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini ialah sebagai berikut:

1.

Alat peraga pembelajaran yang digunakan pada kelompok eksperimen
adalah alat peraga pembelajaran berbasis Montessori yakni berupa kotak
pecahan.

2.

Prestasi belajar matematika yang dimaksud adalah hasil prestasi yang
dicapai siswa Sekolah Dasar Negeri Keceme 1 kelas IV pada materi
pecahan. Prestasi belajar tersebut dilihat dari perolehan nilai pada test atau
ulangan pada aspek kognitif saja.

3.

Materi yang digunakan dalam penelitian ialah pada Standar Kompetensi 6.
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar
6.3 Menjumlahkan pecahan dan 6.4 Mengurangkan pecahan.

D.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan

prestasi belajar siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode
Montessori?”.
E.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui adanya perbedaan prestasi

belajar siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode
Montessori.
F.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi mengenai alat

peraga berbasis Montessori. Manfaat penelitian ini antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

1.

Siswa dapat memperbaiki prestasi belajar dalam bidang studi matematika.

2.

Sekolah dapat termotivasi untuk lebih mengembangkan kualitas pendidikan
matematika melalui alat peraga berbasis Montessori.

3.

Peneliti dapat mendalami penggunaan alat peraga pembelajaran berbasis
Montessori dalam proses pengembangan prestasi belajar matematika siswa
dan dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran ketika menjadi
seorang guru kelak

G.

Definisi Operasional
Beberapa definisi mengenai bahasan-bahasan yang berkaitan dengan

penelitian ini ialah sebagai berikut:
1.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang mengandung ilmu yang
tersusun secara sistematis dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir
dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari secara logis.

2.

Alat peraga merupakan benda yang digunakan untuk memperagakan suatu
konsep atau materi pembelajaran dengan tujuan memberikan sarana
pemahaman anak terhadap pembelajaran.

3.

Alat Peraga Matematika merupakan benda yang digunakan untuk
memperagakan kegiatan dalam pembelajaran matematika dengan tujuan
membantu pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika yang
abstrak.

4.

Metode Montessori merupakan metode yang digunakan dalam pembelajaran
dengan memberikan kebebasan pada anak dalam menentukan materi yang
ingin dipelajari serta menggunakan alat peraga yang didesain agar dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

melatih kemampuan sensorial anak dan pengorganisasian panca indera
dalam pelaksanaan pembelajarannya.
5.

Alat peraga Montessori adalah benda yang digunakan dalam pembelajaran
yang memiliki pengendali kesalahan, dapat mengembangkan potensi anak
baik secara akademis maupun non akademis, dan mampu menciptakan
kemandirian belajar.

6.

Alat peraga matematika berbasis metode montessori adalah material dalam
pembelajaran matematika yang dapat membelajarkan anak secara mandiri
serta memiliki pengendali.

7.

Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh pembelajar meliputi
perubahan tingkah laku dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan
yang diperoleh melalui pengalaman belajar (interaksi dengan lingkungan).

8.

Siswa sekolah dasar merupakan siswa yang berada pada rentang usia 7-12
tahun.

9.

Pre-test merupakan suatu kegiatan pengukuran yang dilaksanakan pada
awal pembelajaran untuk mengetahui tingkat kemampuan awal yang
dimiliki siswa.

10.

Post-test merupakan suatu kegiatan pengukuran yang dilaksanakan pada
akhir pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa atas
pembelajaran yang telah diikuti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini terdapat pembahasan teori yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu
kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Bab ini terdapat
pembahasan teori yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu kajian teori, penelitian
yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka
membahas tentang teori yang mendukung dan penelitian yang relevan. Kerangka
berpikir berisi tentang rumusan konsep yang didapat dari berbagai kajian teori
yang disusun oleh peneliti. Hipotesis penelitian berisi tentang dugaan sementara
yang terjadi pada penelitian.
A.

Kajian Pustaka
Bab kajian pustaka membahas tentang berbagai teori yang berhubungan

dengan penelitian dan mendukung penelitian yang dilaksanakan dan penelitian
yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti. Teori yang dibahas
yaitu tahapan perkembangan anak sekolah dasar, metode Montessori, dan alat
peraga matematika, pembelajaran matematika, materi penjumlahan pengurangan
pecahan, dan prestasi belajar.
1.

Tahapan Perkembangan Anak Sekolah Dasar
Tahapan perkembangan anak pada topik ini akan dibahas menurut dua

tokoh yaitu Piaget dan Maria Montessori. Piaget membagi empat tahapan
perkembangan

anak menurut

usianya

(Hill,

2011: 160-164).

Tahapan

perkembangan anak menurut Piaget ialah sensori motor, pra operasional, pra
operasional konkret, dan operasional konkret. Tahap sensori motor merupakan

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

tahapan yang dilalui anak ketika berusia 0-2 tahun. Pada tahap ini kemampuan
anak barulah mengenali hal-hal yang ditangkap oleh panca inderanya.
Kemampuan lain anak dengan usia 0-2 tahun adalah dapat bergerak refleks yang
merupakan bawaan lahir yang membantu pembentukan perilaku anak pada tahap
selanjutnya. Tahap kedua adalah pra operasional konkret. Anak pada tahap ini
ialah anak dengan usia 2-7 tahun. Anak pada tahapan ini telah dapat
menghubungkan pengalaman yang dilihat pada suatu waktu dengan pengalaman
pribadi yang dialami saat ini. Tahapan selanjutnya adalah operasional konkret.
Anak pada tahapan ini merupakan anak dengan usia 7-12 tahun. Kemampuan
anak pada tahapan ini adalah telah mampu memahami simbol matematis namun
anak belum dapat memahami hal-hal yang abstrak secara menyeluruh. Anak pada
jenjang sekolah dasar termasuk dalam tahapan operasional konkret menurut
Piaget dalam teori perkembangaannya ini. Tahapan terakhir menurut Piaget
adalah operasional konkret. Tahapan ini berlaku pada anak dengan usia di atas 12
tahun. Pada tahapan ini anak telah dapat memecahkan masalah, mampu berpikir
kreatif, dan telah mampu mengaitkan simbol (Hill, 2011: 166-168). Anak sekolah
dasar menurut tahapan perkembangan yang dikemukakan Piaget membutuhkan
pembelajaran yang konkret atau pembelajaran yang benar-benar dekat dengan
anak dan membuat anak aktif dalam pembelajaran.
Tahapan menurut ahli yang kedua merupakan tahapan perkembangan anak
menurut Maria Montessori. Maria Montessori membagi tahapan perkembangan
anak menjadi tiga, yaitu usia 0-6 tahun, 6-12 tahun, dan 12-18 tahun (Holt, 2008:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

xii-xiv). Karakteritik dari masing-masing tahapan perkembangan anak menurut
Maria Montessori ialah sebagai berikut:
a.

Tahap usia 0-6 tahun
Montessori percaya bahwa setiap anak mempunyai potensi atau kemampuan
yang besar dan unik. Hal demikian dapat dirumuskan karena sejak anak
dilahirkan atau usia 0 tahun sampai 6 tahun, usia ini merupakan usia emas
bagi anak karena pada usia ini mereka mudah sekali menyerap pengetahuan
dan bahasa apapun dari lingkungan mereka. Tahap ini disebut juga periode
masa peka atau sensitif. Tahap pertama ini merupakan tahapan penentu atas
keberhasilan-keberhasilan pada tahap berikutnya.

b.

Tahap usia 6-12 tahun
Perkembangan anak pada tahap kedua ini sangat terpengaruh dari
perkembangan anak pada tahap pertama. Anak berhasil melewati tahapan
perkembangan kedua dengan baik apabila anak mampu melalui tahapan
perkembangan awal dengan baik. Tahap ini merupakan periode sensitif pada
logika dan pembenaran. Perkembangan pada tahap ini ditampilkan dalam
kemampuan berimajinasi, kecenderungan untuk berkelompok, penggunaan
kemampuan fisik, dan mengembangkan kemampuan sosial yang cukup luas.

c.

Tahap usia 12-18 tahun
Tahap ini merupakan tahap akhir perkembangan anak menurut Maria
Montessori. Anak pada tahap ini perkembangan akan mengarah pada
kematangan fisik, pencarian identitas, pencarian model ideal yang akan
diiukuti, dan pencarian kedudukan di lingkungan dimana anak berada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Tahapan ini juga membuat anak menjadikan suatu hal atau model sebagai
acuannya.
Setiap anak menurut Montessori akan melalui tiga tahapan yang berbeda
dan

berurutan.

Masing-masing

karakteristik-karakteristik

yang

tahapan

perkembangan

berbeda-beda.

Satu

anak

memiliki

karakteristik

yang

menyamakan ketiga tahap tersebut adalah bahwa setiap anak memiliki
kemampuan yang besar dan unik.
Anak sekolah dasar pada umumnya berusia 7 tahun hingga 12 tahun. Piaget
dan Maria Montessori memiliki penjelasan mengenai tahapan perkembangan anak
yang setara dengan usia anak sekolah dasar. Anak sekolah dasar pada tahapan
perkembangan menurut Piaget ada pada tahapan operasional konkret, sedangkan
menurut Montessori berada pada tahapan kedua dimana anak sangat sensitif serta
lebih cenderung pada logika dan pembenaran. Kesimpulan berdasarkan uraian di
atas adalah anak sekolah dasar memerlukan pembelajaran yang konkret dan ada
pembenaran yang sesuai dengan logika anak.
2.

Metode Montessori
Topik ini membahas dua bahasan mengenai metode Montessori, yaitu

sejarah dan karakteristik metode Montessori. Penjelasan mengenai dua bahasan
tersebut ialah sebagai berikut:
a.

Sejarah metode Montessori
Metode Montessori merupakan inovasi pembelajaran yang lahir atas

pemikiran salah satu tokoh pendidikan dunia Montessori. Maria Montessori
merupakan seorang dokter wanita pertama di Universitas Roma yang lahir pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

31 Agustus 1870 di Chiaravalle, Italia yang menjadikannya sebagai simbol wanita
modern di Italia pada waktu itu. Montessori aktif dalam kongres wanita
internasional yang menyuarakan kesetaraan antara hak wanita dan hak laki-laki.
Sampai pada tahun 1896 tepatnya di bulan November, Montessori menjadi dokter
pembantu di rumah sakit Santo Sprito yang akhirnya menjadikannya sebagai
asisten sosial di klinik psikiatri yang dimiliki rumah sakit Santo Sprito. Profesi
inilah yang membuat Montessori mengetahui adanya diskriminasi dan perlakuan
tidak selayaknya pada anak-anak tunagrahita yang membuatnya tergugah untuk
mencarikan solusi bagi masalah ini. Montessori terinpirasi untuk mengembangkan
sebuah metode pembelajaran bagi anak-anak tunagrahita. Inspirasi tersebut
muncul dari hasil penelitian yang dilakukan Seguin (1812-1881) dan Ittard (17751838) yang berhasil mendidik anak dengan keterbelakangan mental dan menderita
cacat permanen (Montessori, 2003: 5). Hal ini lah yang menjadi salah satu titik
yang menjadikan Montessori sebagai tokoh pendidik anak.
Montessori memulai metode pedagogi eksperimental selama 2 tahun di
Casa dei Bambini (Rumah Anak-anak). Casa dei Bambini merupakan sekolah
pertama yang Ia dirikan bagi anak-anak di daerah kumuh pinggiran Italia. Sekolah
ini merupakan perwujudan niat Maria Montessori untuk menerapkan metode
pembelajaran bagi anak tunagrahita pada anak-anak normal (Magini, 2013: 2547). Hal ini merupakan langkah awal Montessori dalam memperbaiki pendidikan
anak-anak kala itu. Pembelajaran dalam sekolah ini diterapkan untuk anak-anak
usia 3-6 tahun. Sekolah penerapan metodenya ini merupakan eksperimen dalam
tahap permulaan. Penerapan ide dari temuan-temuan Itard dan Seguin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Montessori terapkan dan kembangkan dalam metodenya di Casa dei Bambini
berhasil sangat sukses (Montessori, 2002: 28-47). Keberhasilan tersebut sangat
mengejutkan dan di luar dugaan sehingga metode tersebut direalisasikan dengan
digunakan dalam praktek pendidikan anak secara lebih luas bahkan hingga saat
ini.
b.

Karakteristik metode Montessori
Metode Montessori merupakan metode pembelajaran yang berbeda dengan

metode-metode pembelajaran yang lain. Metode Montessori merupakan metode
yang dilaksanakan dengan selalu menitikberatkan pada kemandirian dan
kebebasan anak dalam menentukan hal yang ingin mereka pelajari (Montessori,
2003: 33). Pembelajaran dengan menggunakan metode Montessori ini akan
membuat anak-anak belajar sambil bermain sehingga anak-anak yang sedang
belajar pun menganggap apa yang mereka lakukan sama halnya seperti bermain
(Holt, 2008: xi). Anak dapat belajar secara terstruktur dan fokus pada sesuatu
sedang mereka kerjakan dengan melibatkan kemampuan sensorial anak yang
dihubungkan pada pengorganisasian saraf, panca indera, serta lingkungan sekitar
anak dalam pembelajaran dengan metode Montessori.
Pembelajaran dengan metode Montessori juga merupakan aktivitas belajar
penemuan melalui alat peraga dengan desain yang eksplisit sehingga mampu
memberikan makna bagi anak (Lillard, 2005: 324-325). Guru dalam pembelajaran
berbasis metode Montessori berperan bukan sebagai pengajar namun sebagai
direktris. Kelas yang menerapkan metode montessori dalam pembelajarannya
terdiri dari siswa dengan usia yang heterogen atau berbeda-beda. Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

menggunakan metode Montessori akan dapat membuat anak menjadi individu
yang mandiri dan memperoleh pembelajaran yang bermakna.
3.

Alat Peraga Matematika
Topik ini membahas tiga bahasan mengenai alat peraga matematika yaitu

pengertian alat peraga matematika, alat peraga matematika berbasis metode
Montessori, dan karakteristik alat peraga matematika berbasis metode Montessori.
Penjelasan mengenai tiga bahasan tersebut ialah sebagai berikut:
a.

Pengertian alat peraga matematika
Alat peraga merupakan dua kata yang berbeda arti. Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2008) mendefinisikan alat sebagai suatu benda yang digunakan untuk
mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan peraga adalah
alat media pembelajaran yang digunakan dalam memperagakan sajian
pembelajaran. Alat peraga berdasarkan dua kata tersebut dapat diartikan sebagai
benda yang digunakan untuk memperagakan sajian pembelajaran. Suherman
(2003: 243) menjelaskan bahwa alat peraga matematika merupakan media yang
digunakan dalam pembelajaran yang sekaligus berfungsi sebagai alat untuk
menanamkan konsep materi kepada siswa. Keuntungan yang dapat diperoleh
melalui penggunaan alat peraga matematika antara lain siswa termotivasi untuk
mengikuti kegiatan belajar mengajar, mempermudah siswa dalam pemahaman
konsep materi matematika yang abstrak, mempermudah hubungan antara konsep
abstrak yang diperoleh siswa dengan benda atau kegiatan di lingkungan sekitar,
menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran, mengkondisikan siswa untuk
berpikir dan memecahkan masalahnya sendiri (Suherman, 2003: 243).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Proses pembelajaran matematika sangat membutuhkan alat peraga
matematika. Hal ini dikarenakan alat peraga matematika sangat berpengaruh
terhadap proses penyerapan dan ingatan siswa mengenai materi atau pengetahuan
matematika (Silver, Brunsting, Walsh, & Thomas, 2013). Materi yang terkandung
dalam matematika merupakan pengetahuan prosedural (Susanto, 2012: 181)
sehingga dapat diserap dengan baik oleh siswa jika menggunakan alat peraga. Hal
ini disebabkan karena terdapat sebuah proses dan interaksi secara langsung antara
siswa dan alat peraga matematika pada saat menggunakan alat peraga matematika
dalam proses pembelajaran.
Alat peraga matematika dapat dipersiapkan sebelum pembelajaran
be