PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMATERI OPERASI HITUNG AKAR PANGKAT TIGADENGAN PENDEKATAN APIQ (ARITMETIKA PLUS INTELIGENSI QUANTUM) PADA SISWAKELASVIMIN 1 SEMARANG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI
(ARITMETIKA PLUS INTELIGENSI QUANTUM) PADA SISWA
KELAS VI MIN 1 SEMARANG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: PUTRI PARAMESWARI NIM 115-12-096 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI
(ARITMETIKA PLUS INTELIGENSI QUANTUM )PADA SISWA
KELAS VI MIN 1 SEMARANG KECAMATAN AMBARAWA
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: PUTRI PARAMESWARI NIM 115-12-096 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
MOTTO
Matematika adalah buah peradaban. Matematika lenyap jika kehidupan berhenti berjalan. Matematika berkembang oleh karena degup kehidupan. Selama kita berpikir, itu artinya kita telah mengukir sejarah denganMATEMATIKA (RestuMustika) Berpikir matematika merupakan sebuah alat, tak ada gunanya memiliki alat itu jika kita tak berniat untuk menggunakannya, jauh lebih baik kita menggunakan waktu kita untuk berolahraga karena setidaknya akan menyehatkan tubuh kita daripada belajar matematika tetapi tanpa niat untuk menggunkan dalam kehidupan.(W. W. Sawyer)
The mathematician's patterns, like the painter's or the poet's
must be beautiful; the ideas, like the colours or the words
must fit together in a harmonious way. Beauty is the first
test: there is no permanent place in this world for ugly
mathematics (G. H. Hardy)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam
mengerjakan skripsi ini. Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.Pae(Parno) dan Mbok.e (Suwarti) sebagai wujud baktiku padanya, tiada henti curahan kasih, sayang, cinta dn tetesan keringatmu untuk buatku bahagia, namun tiada mampu aku balas jasamu, hanya kata demi kata yang terangkai dalam skripsi ini yang mampu aku persembahkan.
2. Adikku (Nur Rizqi Putra Parameswara) yang selalu menjadi inspirasiku dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang baru. Kau pahlawan kecilku.
3. Lek (Abdul Basir) yang telah mengajarkanku arti berjuang, memperjuangkan dan diperjuangkan.Darimuakubelajartegar, harusmampuberperangmelawansegalahalangrintangdanbukanlagisekedarber tahanatassegalacobaan.
4. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaikho selaku pengasuh PPTQ Al-Muntaha atas do‟a dan restu yang senantiasa beliau curahkan untukku.
5. Sahabat-sahabat terhebatku (Kakak Amik, Uut, Bitha, Asih, Wulan, Fadlil, Mbak Afifah, Mbak Lel, Mpuk Athi‟,Bu Syiva, Bu Dila) yang telah menemaniku dan memberiku semangat.
6. Sahabat-sahabat seperjuangan di PPTQ Al-Muntaha (Pipoh, Cemil, Sopi, Mbak Zah, Mbak Jan, Mbak Mpit, Mbak Mafa, Maslahah). Tetap dalam semangat nafas perjuangan.
7. Keluarga kecilku di PPTQ Al-Muntaha (Kepip, Okta, Hana, Apni, Dek Dewi) yang selalu menemaniku dalam suka maupun duka, yang tak pernah jenuh mendengar keluh kesahku dan senantiasa memberiku semangat.
8. Teman-Teman PGMI angkatan 2012.
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمحرلا الله مسب
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Akar Pangkat Tiga dengan PendekatanAPIQ (Aritmetika Plus
Inteligensi Quantum) pada Siswa Kelas VIMIN 1 Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017.Shalawat serta salam senantiasa terlimpah kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Suatu kebanggan tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih setulusnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
4. Bapak Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. selaku Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberi petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan waktunya untuk penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
7. Bapak Drs. Amin Murtadlo, M.Pd.I. selaku Kepala Sekolah MIN 1 Semarang Ibu Suryantini, S.Pd.I selaku wali kelas VI A, dan tak lupa beserta guru-guru yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di MIN 1 Semarang.
8. Siswa-siswi kelas VI A MIN 1 Semarang yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Teman – teman PGMI angkatan 2012 yang selalu bersama dalam semangat nafas perjuangan.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya mampu berucap do’a semoga segala kebaikan mereka menjadi amal yang dapat membantu mereka di akhirat kelak serta mendapat balasan yang berlipat untuk kesuksesan dunia akhirat, aamiin.
ABSTRAK
Parameswari, Putri. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi
Hitung Akar Pangkat Tiga dengan Pendekatan APIQ (Aritmetika Plus Inteligensi Quantum) pada Siswa Kelas VI MIN 1 Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi,
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Wahidin, S.Pd.I., M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendekatan APIQ (Aritmetika Plus Inteligensi Quantum)
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI MIN 1 Semarang pada mata pelajaran Matematika dengan pendekatan APIQ. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan pendekatan APIQ(Aritmetika Plus Inteligensi Quantum)dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI MIN 1 Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?
Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil dengan tes dan lembar pengamatan. 4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VI MIN 1 Semarang, yang berjumlah 37 siswa, yang terdiri dari 20 siwa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan APIQ pada saat pembelajaran matematika.
Dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan APIQdapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa atau 70,27% dengan nilai rata-rata 77,83. Pada siklus II meningkat menjadi 34 siswa yang tuntas atau 91,89% dengan nilai rata-rata 90. Nilai akhir hasil belajar siswa siklus I dan siklus II memberi bukti bahwa penggunaan pendekatan APIQ pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga padasiswakelas VI MIN 1 Semarang mengalami peningkatan.
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul ............................................................................................................. i LembarBerlogo ............................................................................................... ii Judul ................................................................................................................ iii PersetujuanPembimbing ............................................................................... iv PengesahanKelulusan .................................................................................... v PernyataanKeaslianTulisan .......................................................................... vi
Motto ............................................................................................................... vii
Persembahan .................................................................................................. vii
Kata Pengantar .............................................................................................. xAbstrak ............................................................................................................ xiii
Daftar Isi ......................................................................................................... xiv
DaftarTabel ..................................................................................................... xviii
DaftarGambar ................................................................................................ xix
DaftarLampiran ............................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
F.
Definisi Operasional............................................................................. 9 G.
Metode Penelitian................................................................................. 11 H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 17 I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 19 J.
Sistematika Penulisan .......................................................................... 20
BAB II LANDASAN TOERI A. Belajar ................................................................................................. 22 1. Pengertian Belajar ........................................................................ 22 2. Tujuan Belajar ............................................................................... 24 3. Ciri-ciri Belajar ............................................................................ 25 4. Prinsip-prinsip Belajar................................................................... 25 5. Tahapan Proses Belajar ................................................................. 27 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................... 28 7. Tipe Kegiatan Belajar.................................................................... 31 B. Hasil Belajar ....................................................................................... 31 1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 31 2. Indikator Hasil Belajar ................................................................... 33 3. Instrument Penilaian Hasil Belajar ................................................. 35 4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..................................... 37 C. Pembelajaran Matematika ................................................................ 37 1. Hakikat Matematika ....................................................................... 37 2. Pembelajaran Matematika .............................................................. 38
1. Pengertian Akar Pangkat Tiga....................................................... 41 2.
Menentukan Bilangan Akar Pangkat Tiga .................................... 41 E.
Pendekatan APIQ (Aritmatika Plus Inteligensi Quantum) ............. 44
1. Pengertian Pendekatan .................................................................. 44 2.
APIQ (Aritmatika Plus Inteligensi Quantum) ............................... 45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MIN 1 Semarang ................................................ 51 B. FasilitasSaranadanPrasarana ........................................................... 52 C. Guru danStaf ...................................................................................... 53 D. Visi dan Misi MIN 1 Semarang ......................................................... 55 E. Subjek Penelitian ................................................................................ 56 F. PelaksanaanPenelitian ....................................................................... 59 1. DeskripsiPelaksanaanSiklus I ........................................................ 59 2. DeskripsiPelaksanaanSiklus II ....................................................... 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ................................................................................... 71 1. SiklusI ............................................................................................ 71 2. Siklus II .......................................................................................... 81 B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 90 BAB V PENUTUP
Daftar pustaka Lampiran-lampiran BiografiPenulis
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Fasilitas Sarana dan Prasarana MIN 1 Semarang ................................... 48 Tabel 3.2Data Tenaga Pendidik dan Staf MIN 1 Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 .............................................................................................. 49 Tabel 3.3Nama Siswa Kelas VI A MIN 1 Semarang............................................. 52 Tabel4.1Nilai Siswa Siklus I .................................................................................. 68 Tabel4.2Hasil Pengamatan Guru Siklus I .............................................................. 72 Tabel4.3Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ............................................................. 73 Tabel4.4Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus 1 ............ 76 Tabel4.5Nilai Siswa Siklus II ................................................................................ 77 Tabel4.6Hasil Pengamatan Guru Siklus II ............................................................. 82 Tabel4.7Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ........................................................... 83 Tabel4.8Data PeningkatanJumlahSiswa yang Mencapai KKM Siklus II .............. 85 Tabel4.9Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM dari Siklus I ke
Siklus II ................................................................................................. 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian ................................................................. 13DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Pre test Siklus I
Lampiran 3 Lampiran 4Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Post test Siklus I LembarPengamatan Guru dan SiswaSiklus I
Lampiran 5 Lampiran 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaan Siklus II Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II
Lampiran 7 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Pre test Siklus II
Lampiran 8 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Post test Siklus II
Lampiran 9 Foto Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 10 Penunjukan Dosen Pembimbing Lampiran 11 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 13 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 14 Daftar SKKPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Jika mendengar istilah matematika, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah serangkaian bilangan beserta perhitungan yang rumit ataupun sistem persamaan yang sulit untuk ditemukan penyelesaiannya. Segala sesuatu yang sulit, rumit, dan pelik semuanya ada di dalam matematika. Persepsi inilah yang selama ini membayangi pikiran kita sehingga menjadikan diri kita sulit mempelajari suatu hal yang sebenarnya mudah untuk dipelajari dan mampu dikuasai ilmunya, yaitu ilmu matematika.
Pada umumnya siswa ataupun mahasiswa menganggap matematika adalah film horror dan sangat menakutkan bagi mereka. Sedangkan guru matematika mereka anggap sebagai sutradara film horror. Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa matematika pada abad kedua puluh sekarang ini, seluruh kehidupan manusia sudah mempergunakan matematika, mulai dari perhitungan yang paling sederhana misalkan menghitung 2 + 3 = 5, sampai menggunakan matematika yang lebih rumit lagi misalkan perhitungan ilmu astronomi, geologi, ilmu hisab, geografi dan lain sebagainya. Lalu, masih wajarkah ketika matematika menjadi momok yang menakutkan dan patut dihindari, sedang mereka hidup dengan matematika setiap harinya?
Bahkan dalam Islam pun telah dijelaskan bahwa semua yang diturunkan di muka bumi ini adalah dengan ukuran tertentu yang sudah disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan makhluknya.
Seperti yang tertera dalam QS Al-Hijr : 21
“Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya,
Kami tidak menurunkannya, melainkan dengan ukuran tertentu."Kemudian mengapa masih ada ilmu yang harus ditakuti dan dihindari sedang itu telah ditentukan ukurannya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh alam dan seisinya? Terkhusus dalam hal ini ilmu matematika, salah satu ilmu yang telahmemberikan begitu banyak manfaat bukan hanya bagi manusia dalam kehidupannya, tetapi juga bagi rumpun keilmuan lainnya.
Ilmu matematika adalah suatu rumpun ilmu pengetahuan yang dapat dikatakan sebagai ratunya ilmu di mana semua cabang ilmu pasti tak akan lepas dari pokok keilmuan matematika, yaitu hitungan.Fungsi matematika menjadi sangat penting dalam perkembangan berbagai macam ilmu pengetahuan. Tidak heran jika akhirnya matematika menjadi salah satu mata pelajaran dasar di setiap pendidikan formal dan mata pelajaran yang wajib ada di ujian nasional.
Matematika yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang bersifat pasti (eksakta) ternyata memiliki asal usul matematika tersendiri. Banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan (science), berkaitan dengan bilangan, titik, garis, ruang, abstraksi, besaran, dan lain sebagainya (Didi, 2014: 59).
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang tersusun secara beraturan dan logis, berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit. Pelajaran matematika tersusun sedemikian rupa sehingga pengertian konsep abstrak yang baru dipahami perlu segera diberi penguatan agar bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat pada pola pikirnya terlebih untuk jenjang pendidikan dasar. Untuk itu perlu adanya evaluasi hasil belajar guna mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep yang diterimanya. Oleh karena pada dasarnya setiap akhir program pembelajaran pasti akan mendapatkan hasil belajar.
Menurut Nawawi dalam Susanto (2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Agar dapatmemperoleh hasil belajar yang maksimal maka diperlukan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.Untuk mewujudkannya, maka pendekatan yang tepat mutlak dibutuhkan selama proses pembelajaran, tak terkecuali pada mata pelajaran matematika.
Pada umumnya pembelajaran matematika masih menggunakan pendekatanpembelajaran monoton yang berpusat pada guru. Siswa seolah- olah menjadi gelas kosong, dan guru adalah teko yang penuh dengan air. Mereka dianggap sebagai pembelajar yang tanpa mengetahui apapun dan guru adalah satu-satunya sumber belajar yang tahu segalanya.
Pembelajaran yang berpusat pada guru seperti ini tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplor pengetahuan yang sudah didapatkannya baik dari pengalaman maupun pembelajaran sebelumnya. Hal ini menyebabkan siswa jenuh dan kelas menjadi monoton, sehingga siswa
Seperti dalam hasil wawancara peneliti kepada wali kelas VI A Madrasah Ibtidaiyah Negeri1 SemarangKecamatanAmbarawaKabupaten Semarang, ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran matematika, diantaranya kurangnya pemahaman siswa tentang materi operasi hitung akar pangkat tiga yang diajarkan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terbukti dari hasil ulangan matematika siswa kelas
VI A yang menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 66,7.
Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VI A MIN 1 Semarang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu siswa kurang memperhatikan materi yang guru sampaikan ketika pembelajaran berlangsung, sibuk bermain sendiri atau mengobrol dengan teman, bahkan ada pula siswa yang hanya diam pura-pura paham karena takut untuk bertanya kepada guru tentang materi yang dijelaskan. Hal inilah yang ditengarai menjadi faktor utama permasalahan pembelajaran matematika yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa kelas VI AMIN 1 Semarang Kecamatan AmbarawaKabupaten Semarang.
Selain faktor tersebut di atas, faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yakni karena belum tepatnya pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran.Sebagian besarguru masih menggunakan pendekatan lama yaitu pendekatan yang hanya berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan siswa cenderung pasif, dan bosan sehingga
Seorang guru dituntut untuk memiliki kreativitas dalam menyampaikan materi pelajaran agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan sehingga mampu menumbuhkan minat siswa terhadap materi pelajaran yang akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Sehubungan dengan hal itu, peneliti melakukan diskusi bersamadengan guru kelas untuk menemukan pendekatan yang tepat dalam mengatasi problematika tersebut. Dari hasil diskusi yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan tawaran alternatif solusinya yaitu dengan penggunaan pendekatanAPIQ (Aritmetika Plus untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa
Inteligensi Quantum)
pada mata pelajaran matematika yang ada di MIN 1 Semarang Kecamatan AmbarawaKabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penerapan pendekatanAPIQ mampu memberikan inovasi terbaru dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga.
PendekatanAPIQ adalah suatu pendekatan yang memperkenalkan kepada siswa tentang pembelajaran matematika yang mudah dan menyenangkan.
PendekatanAPIQ berusaha menciptakan suasana belajar di kelas menjadi hidup dengan model pembelajaran inovatif, yaitu belajar sambil bermain.
Pendekatan pembelajaran APIQ didesain secara istimewa, lain dari yang lain. Pembelajaran sangat inovatif dan kreatif sehingga membuat siswa akan ketagihan belajar matematika. Mereka menguasai matematika tidak saja dalam hal kemampuan berhitung cepat, tetapi yang lebih penting adalah mereka memahami konsep dasar dari matematika itu sendiri. Diterapkannya pendekatanAPIQ ini, diharapkan siswa mampu mengikuti proses
Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dapat dilakukan dengan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam hal ini peneliti mengangkat judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG AKAR PANGKAT TIGA DENGAN PENDEKATAN APIQ (ARITMETIKA PLUS
INTELIGENSI QUANTUM) PADA SISWA KELAS VI MIN 1
SEMARANG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah yaitu: “Apakah dengan pendekatan APIQ (Aritmetika Plus
Inteligensi Quantum) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi
operasi hitung akar pangkat tiga pada siswa kelas VI MIN 1 Semarang Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?” C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pendekatan APIQ
(Aritmetika Plus Inteligensi Quantum) dalam meningkatkan hasil belajar
matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga pada siswa kelas VI A MIN 1 Semarang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan Penelitian 1.
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa, 2011: 63). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan
APIQ (Aritmetika Plus Inteligensi Quantum) dapat meningkatkan hasil
belajar matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga pada siswa kelas VI A MIN 1 Semarang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan Penelitian
Penelitian tindakan kelas diasumsikan berhasil apabila dilakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran, maka akan berdampak terhadap perbaikan perilaku siswa dan hasil belajar. Penggunaan pendekatan APIQ ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.
Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur hasil belajar siswa. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penelitian (Direktorat Pendidikan Madrasah, 2010: 43).Adapun indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut: a.
Secara Individu Siswa dapat mencapai nilai ≥ 66,7sesuai KKM yang telah ditentukan dari sekolah pada materi operasi hitung akar pangkat tiga.
Secara klasikal presentase sebanyak ≥ 85% dari total semua siswa dalam satu kelas mencapai KKM yaitu 66,7 (Trianto, 2009: 241).
E. Manfaat Penelitian 1.
Secara Teoritik Temuan penelitian ini sebagai dasar bagi pengembangan kajian keilmuan yang berkaitan dengan implementasi penerapan pendekatan
APIQ dalam upaya meningkatakan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga.
2. Secara Praktis a.
Siswa Dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika dengan pendekatan
APIQ.
b.
Guru Sebagai masukan bagi guru dalam mengajarkan matematika dengan pendekatan APIQ untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien.
c.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Memberikan manfaat bagi madrasah, pengawas madrasah dan instansi terkait dalam melakukan pembinaan kompetensi profesional guru, khususnya dalam implementasi penggunaan pendekatan APIQ
F. Definisi Operasional
Untuk memperjelas judul di atas, penulis memberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada, dengan harapan tidak ada kesalahpahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilah-istilah tersebut yaitu: 1.
Hasil Belajar Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
Belajar didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak.
Sedangkan hasil belajar yaitu perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Nawawi menyatakan hasil belajar sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto, 2013: 4-5).
Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang didapatkan setelah dengan kegiatan belajar yang bersifat relatif menetap. Dalam penelitian tindakan kelas ini lebih belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes.
2. Matematika Istilah matematika berasal dari istilah Yunani yaitu Mathematika yang berarti pengetahuan atau belajar. Matematika adalah ilmu tentang besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Menurut James dalam Ensiklopedi Matematika (2015: 4), matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, dan besaran. James juga menyatakan bahwa matematika terbagi menjadi tiga bidang meliputi aljabar, analisis, dan geometri. Pada dasarnya matematika adalah ilmu tentang pola, yaitu pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis, keteraturan pola atau ide, dan pengetahuan tentang bentuk yang terorganisasi.
3. Materi Akar pangkat tiga Bentuk akar adalah akar dari bilangan rasional yang menghasilkan bilangan irrasional. Akar adalah kebalikan dari bentuk pangkat. Akar a
( √ ) adalah bilangan positif atau nol yang jika dikuadratkan menghasilkan bilangan a. Berdasarkan pengertian tersebut, jadi akar pangkat tiga adalah kebalikan dari bentuk pangkat tiga.
4. Pendekatan APIQ (Aritmetika Plus Inteligensi Quantum) APIQ (Aritmetika Plus Inteligensi Quantum) adalah pendekatan pembelajaran matematika kreatif yang membantu siswa memahami pada umumnya menempatkan aljabar sebagai fundamental, APIQ justru menempatkan aritmetika sebagai fundamental utama matematika.
APIQ mengajarkan matematika kreatif secara utuh meliputi aritmetika, geometri, aljabar, statistik, kalkulus, dan lain-lain. Materi APIQ disusun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing perseorangan sehingga memungkinkan siswa untuk melejitkan kemampuannya secara maksimal.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian pada kegiatan ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang sering disebut dengan PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data untuk memenentukan tingkat keberhasilan jenis tindakan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran (Haryono, 2015: 23).
PTK dapat pula dijelaskan berdasarkan gabungan kata yang yang menyusunnya, yaitu “Penelitian” + “Tindakan” + “Kelas”. Makna setiap kata tersebut adalah sebagai berikut: a.
Penelitian; menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggukan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b.
Tindakan;sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus kegiatan.
c.
Kelas; dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama pula (Suharsimi, 2014: 2).
Dari uraian di atas kita dapat mendefinisikan pengertian PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
Penggunaan PTK dalam kegiatan penelitian ini dengan pertimbangan perlunya perbaikan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tigadengan kegiatan reflektif.
Daur ulang dalam penelitian tindakan terdiri dari empat tahap yaitu: a)
Perencanaan tindakan (planning),
b) Penerapan tindakan (action)
c) Observasi dan evaluasi (observation and evaluation)
d) Refleksi (reflecting)
Gambar 1.1 Siklus Penelitian 2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitiana) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MIN 1 Semarang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
b) Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2016 di MIN 1 Semarang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.
c) Subyek Penelitian dan Kolaborator
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 37 yaitu 18 siswa dan 19 siswi, serta Ibu Suryantini selaku guru kels VI A sekaligus kolaborator peneliti. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga dengan pendekatan APIQ.
3. Langkah-langkah Penelitian
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suharsimi, 2014: 16). Lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut: a.
Perencanaan (Planning) 1)
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan pendekatan APIQ.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan APIQ.
3) Mempersiapkan lembar observasi untuk penilaian perhatian siswa danlembar observasi untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan APIQ.
4)
5) Menyusun soal/tes formatif untuk siswa.
6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan APIQ.
b.
Pelaksanaan Tindakan (Action) Pada tahap ini guru menerapkan apa yang telah direncanakan yaitu penerapan pembelajaran harus sesuai dengan skenario yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
c.
Pengamatan (Observation) Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan-tindakan tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dinilai, dan dianalisis untuk dijadikan umpan balik.
d.
Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Tahap ini digunakan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Kemudian berdasarkan data yang telah terkumpul dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang selanjutnya. Tahap refleksi ini meliputi: (1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran; (2) Evaluasi hasil
4. Instrumen Peneliltian
Bentuk instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Lembar Observasi, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga menggunakan pendekatan APIQ.
b.
Lembar Soal Tes, digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terkait materi operasi hitung akar pangkat tiga dengan pendekatan APIQ.
c.
Pedoman Dokumentasi, diperlukan untuk memperoleh gambaran kegiatan selama proses pembelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga menggunakan pendekatan APIQ.
d.
Silabus, digunakan sebagai perencanaan dan pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut. Silabus dalam penelitian ini untuk acuan pembuatan RPP dan pengelolaan kegiatan pembelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga menggunakan pendekatan APIQ.
e.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), digunakan sebagai rancangan dalam perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan saat proses mengajar di kelas sehingga dapat memberikan gambaran yang harus dilakukan saat mengajar mata pelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga menggunakan pendekatan APIQ.
H. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan pendekatan:
1. Tes Tertulis Tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi operasi hitung akar pangkat tiga. Pada setiap siklus, guru memberikan tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa terhadap penguasaan materi pelajaran.
2. Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti melihat situasi penelitian. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan APIQ dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung akar pangkat tiga. Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan untuk mengetahui sejauh mana perhatian siswa terhadap materi operasi hitung akar pangkat tiga yang diajarkan.
3. Data Dokumentasi Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menggunakan dokumentasi dilakukan peneliti disimpan dalam bentuk foto. Dokumentasi ini dapat membantu guru dalam memantau kegiatan di kelas sehingga peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran matematika menggunakan pendekatan
APIQ . Dokumentasi foto tersebut juga dapat dijadikan sebagai sumber data yang dapat menguatkan data yang lain (Haryono, 2015: 83).
I. Teknik Analisis Data
Penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan siswa, dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pelajaran. Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi atau mengklasifikasikan hasil penelitian (Suharsimi, 2014: 132). Analisis data digunakan untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah membuktikan hipotesis dansebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya.
Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini adalah teknik deskriptif analitik. Hasil Belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes kemudian diolah dengan menggunakan deskripsi presentase. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk menemukan tingkat hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Nilai presentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut: NP = nilai prosentase NK = nilai komulatif R = jumlah responden (Haryono, 2015: 125)
Menurut Ainur Rofieq (Arifin, 2012: 278) salah satu cara penskoran tes yaitu penskoran dengan beda bobot. Penskoran dengan beda bobot, yaitu pemberian skor dengan memberikan bobot berbeda untuk sejumlah soal. Biasanya bobot butir soal menyesuaikan dengan tingkatan kognitif yang telah ditetapkan guru.
Skor = ∑
Keterangan: B = jumlah soal yang dijawab benar b = bobot setiap soal Si = skor ideal (skor yang mungkin dicapai bila semua soal dijawab dengan benar)
J. Sistematika Penulisan 1.
Bagian Awal Bagian awal dari sebuah laporan PTK terdiri dari: halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar.
2. Bagian Utama
BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pendekatan penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Pendekatan penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.
BAB II Kajian Pustaka mencakup: hasil belajar, matematika, Pendekatan APIQ (Aritmetika Plus Inteligensi Quantum). BAB III Metodologi Penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV Hasil Penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan, serta berisi pembahasan.
BAB V Penutup berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran.
3. Bagian Akhir Bagian akhir dari sebuah laporan PTK terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Pengertian Belajar Kata atau istilah belajar bukanlah menjadi suatu hal yang baru lagi
dan sudah sangat dikenal secara luas, namun dalam pembahasan tentang belajar ini terdapat beragam definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang secara praktis sudah paham benar mengenai apa yang dimaksud dengan belajar. Berikut ini beberapa definisi menurut para ahli: a.
Gredler (dalam Baharuddin, 2015: 17) menyatakan bahwa belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks.
b.
Winkel (dalam Susanto, 2013: 4) mengartikan belajar sebagai suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Jadi belajar adalah suatu aktivitas yang timbul akibat adanya interaksi antara seseorang dengan seseorang maupun seseorang dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan baik dalam segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan. setiap orang yang beriman untuk belajar saja, tetapi juga untuk mengajarkan apa yang telah diajarkan kepada mereka, seperti yang tercantum dalam QS Al-Kahf: 66