AGAMA DAN SOSIAL EKONOMI PEDAGANG PASAR PROJO DI AMBARAWA TAHUN 1986- 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora

  

AGAMA DAN SOSIAL EKONOMI PEDAGANG

PASAR PROJO DI AMBARAWA TAHUN 1986-

2015

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Humaniora

Oleh:

Ika Putri Mahanani

  

216-13-007

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  ABSTRAK

  Nama : Ika Putri Mahanani NIM : 216-13-007 Jurusan : Sejarah Peradaban Islam

  Terbentuknya pasar merupakan konsekuensi logis pelembagaan transaksi jual-beli melalui aktivitas usaha perdagangan. Salah satu pasar yang memiliki potensi ekonomi yang baik adalah Pasar Projo Ambarawa. Lokasi Pasar Projo yang terletak dalam jalur regional Semarang Yogyakarta serta letak pasar yang diapit oleh kawasan penghasil komoditas pertanian mendorong Pasar Projo menjadi pasar sentra komoditas pertanian. Potensi Pasar Projo Ambarawa menguntungkan bagi para pedagang yang berdagang di pasar ini. Kegiatan perdagangan di Pasar Projo Ambarawa mendorong tumbuhnya perekonomian di kawasan Kabupaten Semarang. Pada era pasar bebas telah lahir pemikiran konvensional yang mengutamakan pencapaian keuntungan maksimal. Pemikiran konvensional tak selaras dengan ajaran agama Islam. Hampir 90 % lebih pedagang pasar Projo Ambarawa menganut agama Islam. Sebagai umat muslim pedagang menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim dengan melaksanakan ibadah. Ajaran agama Islam dapat membentuk etos dari para pedagang. Dengan hal tersebut mendorong penulis untuk meneliti mengenai relasi antara agama dengan kegiatan perdagangan di Pasar Projo Ambarawa.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah dibantu dengan metode pendekatan ekonomi, sosiologi. Dalam menguraikan materi dalam penelitian ini, penulis menguraikan penelitian ini dengan mengungkapkan peristiwa masa lalu dengan metode penelitian sejarah dibantu dengan ilmu ekonomi untuk menguraikan kegiatan perdagangan di Pasar Projo, serta menggunakan ilmu bantu sosiologi untuk mengungkapkan tingkat keberagamaan dan interaksi sosial dari para pedagang.

  Pedadang Pasar Projo Ambarawa memiliki tingkat kesadaran agama yang baik, kegiatan perdagangan tidak lantas membuat para pedagang lupa akan kewajibannya sebagai seorang muslim. Bagi pedagang pasar Projo Ambarawa bekerja merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT. Pemahaman ajaran agama Islam mendorong terbentuknya etos kerja pada kalangan para pedagang. Etos kerja para pedagang Pasar Projo Ambarawa dilandasi prinsip-prinsip ajaran agama Islam. Nilai-nilai ajaran agama Islam yang terdapat dalam Al- qur’an, Hadits dan Sunah Rasulullah membentuk etos kerja dari para Pedagang pasar Projo Ambarawa. Melalui etos kerja

  Islam timbul etika Islam dalam kegiatan perdagangan di Pasar Projo Ambarawa. Perilaku ekonomi dari para pedagang Pasar Projo Ambarawa dipengaruhi oleh pemahaman dari para pedagang mengenai ajaran-ajaran agama Islam. Relasi antara kegiatan perdagangan dan ajaran agama Islam dijembatani oleh etos kerja, dengan adanya etos kerja maka akan berimplikasi pada perilaku ekonomi dari pedagang.

  Kata kunci: Pasar Projo Ambarawa, Etos Kerja Islam, Perilaku Ekonomi Pedagang.

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Kedua orang tuaku Almarhum bapak Samroji dan Ibu Endang puji Astuti yang telah membesarkanku dengan penuh cinta.

  2. Nenek ku tercinta ibu Sutimah yang membibingku dari kecil hingga tumbuh besar.

  3. Adikku tersayang Dewi Yulianti terima kasih atas motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan tercinta Ana Fitriana, Tiara, Ulfa, Sofi Gendut, Sam’ani, Ely, Qisti, Judin, Fahmi, Qosem, Ingkan, Erni, Kharis, Sriyatun, Miladil, Aini, Rifkhan, Faiz, dan Tatik terima kasih karena mendorongku untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

  5. Terima kasih untuk bapak Dr. Benny Ridwan, M. Hum selaku Pembibing Skripsi yang telah sabar membibing penulis dengan tulus dan ikhlas.

  6. S. Sos., MA selaku Ketua Jurusan Terima kasih untuk bapak Haryo Aji

  Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta memberikan motivasi kepada penulis.

  7. Terima kasih kepada ibu Rina Andriani Hidayat, S.Hum., M.A. yang telah memberikan bimbingan, pengarahan serta motivasi kepada penulis.

  8. Terima kasih untuk seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

  MOTTO 1.

  Jangan pernah takut untuk bekerja keras karena hasil yang kita dapat adalah cerminan dari upaya yang kita lakukan.

2. Pertahankan moral dan etika kita sebagai seorang muslim karena etika moral seseorang tidak pernah dapat dibeli dengan uang.

  3. Jangan pernah takut untuk membagi ilmu yang kita punya, karena sejatinya ilmu tidak pernah berkurang ketika kita membaginya kepada orang lain melainkan ilmu itu akan bertambah dan akan membawa manfaat.

  4. Jujur, berpengetahuan luas, berintegritas, memiliki prinsip yang kuat, memegang teguh moral agama dan mau bekerja keras adalah kunci menjadi manusia yang berkualitas.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahi robil’alamin Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita mampu melaksanakan rutinitas kehidupan, tujuan serta arah yang akan mengantarkan kita yang lebih baik dalam kehidupan dimasa mendatang. Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yaitu nabi Muhammad SAW sosok paripurna yang mampu menanamkan pesan-pesan keharmonisan, kedamaian dan kebersamaan terhadap semua manusia dalam pembentukan Akhlak sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan. Mudah-mudahan semua yang mengikutinya mendapatkan safa’at di hari kiamat nanti amin.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.hum) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Agama dan Sosial Ekonomi Pedagang Pasar Projo di Ambarawa tahun 1986-2015 ”.

  Penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari pihak yang berkenan membantu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.

  Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN SALATIGA 2. Dr. Benny Ridwan, M. Humselaku Dekan Fakultas Ushuludddin Adab dan Humaniora IAIN SALATIGA.

3. Dr. H. Mubasirun, M. Ag. Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora IAIN SALATIGA.

4. Dr. M. Gufron, M. Ag. Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin

  Adab dan Humaniora 5. Haryo Aji S. Sos., MA selaku Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................iii PERSETUJUAN PEMBIBING...................................................................iv HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................v ABSTRAK......................................................................................................vi HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................vii

MOTTO..........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1 B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................................7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..........................................................10 D. Tinjauan Pustaka ...................................................................................11 E. Kerangka Konseptual ............................................................................16 F. Metode Penelitian ..................................................................................26

  G.

  Sistematika Penulisan ............................................................................30

  BAB II DINAMIKA PEREKONOMIAN PASAR PROJO TAHUN 1986-2015 A. Profil Pasar Projo tahun 1986 .................................................................31 B. Potensi Pasar Projo sebagai penopang Perekonomian Masyarakat Ambarawa dan Sekitarnya ......................................................................40 B.1 Rantai Pasar Perekonomian Pasar Projo ...........................................47 B.2 Aktifitas Perekonomian di dalam Pasar Projo ..................................50 C. Pasang Surut perekonomian pasar Projo .................................................54 C.1 Awal diselenggarakannya Pasar Pagi di Pasar Projo Ambarawa tahun 1986-1991 ...............................................................................................55 C.2 Masa kebangkitan pedagang Pasar Projo Pasca Kebakaran di tahun 1992 (1992-1998) ....................................................................................57 C.3 Perjuangan Para Pedagang Pasar Projo di tengah ketidakstabilan harga barang di pasaran (1999-2008).................................................................61 C.4 Geliat Aktifitas Perekonomian Pasar Projo Ambarawa di era pasar Bebas yang Melanda Indonesia (2009-2015) ..........................................65

  BAB III POTRET KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI PEDAGANG PASAR PROJO AMBARAWA A. Profil Pedagang Pasar Projo Ambarawa ..................................................70

  B.

  Kehidupan Sosial-Budaya Pedagang pasar Projo Ambarawa..................72 C. Kondisi Sosial-Ekonomi Pedagang Pasar Projo Ambarawa ...................75 D.

  Kehidupan Sosial-Agama Pedagang Pasar Projo Ambarawa..................82

  BAB IV ETOS KERJA BERBASIS KEAGAMAAN PEDAGANG PASAR PROJO DI AMBARAWA A. Pandangan Pedagang Pasar Projo tentang bekerja .................................89 B. Pandangan Keagamaan pedagang pasar Projo .......................................93 C. Etos kerja Pedagang Muslim di pasar Projo Ambarawa .......................103 D. Dampak Etos Kerja Islam Terhadap Perilaku Ekonomi Pedagang serta Sistem Ekonomi yang Berlangsung di Pasar Projo Ambarawa.............107 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................................116 B. Saran......................................................................................................119 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel.1 Keterangan Kerugian Dalam Kebakaran tahun 2012 ............................36 Tabel.2 Jumlah Pasca Revitalisasi tahun 2015 ...................................................39 Tabel.3 Luas area Pasar Projo Ambarawa ..........................................................39 Tabel.4 Potensi Pasar Projo Ambarawa dalam Aspek Lokasi ............................42 Tabel.5 Potensi Pasar Projo Ambarawa dalam Aspek Lingkungan Fisik ..........43 Tabel.6 Potensi Pasar Projo Ambarawa dalam Aspek Demografi .....................44 Tabel.7 Potensi Pasar Projo Ambarawa dalam Aspek Tenaga Pengelolaan Pasar Projo Ambarawa .................................................................................................45 Tabel. 8 Potensi Pasar Projo Ambarawa dalam Aspek Sosial-Ekonomi.............45 Tabel. 9 Potensi Pasar Projo Ambarawa dalam Aspek Jenis Barang dagangan...46

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar.1 Foto Aktivitas perdagangan di Jalan Jenderal Sudirman pada tahun 1939......................................................................................................................32 Gambar. 2 Foto Pasar Projo pada tahun 1969 ....................................................33 Gambar. 3 Foto Pasar Projo Pasca Kebakaran pada tahun 2012.........................37 Gambar.4 Foto Pasar Projo Pasca Revitalisasi tahun 2015.................................38 Gambar.5 Foto Kondisi Tempat Sholat di Dalam Pasar Projo Ambarawa .........84 Gambar. 6 Foto Kondisi Tempat Sholat di Dalam Pasar Projo Ambarawa .........85

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia didorong oleh berbagai sektor

  ekonomi salah satunya adalah sektor perdagangan. Salah satu indikator tingkat kemajuan di bidang ekonomi dilihat dari frekuensi kegiatan di sektor perdagangan. Kehidupan masyarakat tidak dapat lepas dari kegiatan perdagangan. Aktivitas perdagangan muncul atas kesadaran manusia tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan dalam hidupnya. Setiap manusia tidak bisa mendapatkan seluruh barang yang dibutuhkan dalam hidup, misalnya penduduk pantai tidak dapat menghasilkan sayuran sehingga harus membeli dari penduduk di gunung.

  Aktivitas perdagangan merupakan cara bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bagi seorang pedagang aktivitas perdagangan merupakan caranya mendapatkan keuntungan sehingga menaikkan taraf hidup.

  Aktivitas perdagangan akan selalu membutuhkan fasilitas berupa ruang dengan prasarana dan sarana yang memadai untuk aktivitas perdagangan.

  1 Pasar merupakan salah satu fasilitas bagi aktivitas perdagangan. Dalam

  kegiatan perdagangan, pasar merupakan suatu sistem yang menghasilkan peraturan harga-harga dengan sendirinya. Pengaturan ini terjadi melalui interaksi antara pembeli dan penjual, yang bertindak tanpa pandang bulu, artinya tanpa memandang kekerabatan, status, perasaan, atau faktor lain

  2 1 diluar kedudukannya sebagai pembeli dan penjual.

  Nelarianty, Analisa Perbedaan Pasar Modern dan Pasar Tradisional, Ditinjau Dari Strategi Tata Letak (Lay Out) dan Kualitas Pelayanan Untuk Meningkatkan Posisi Tawar Pasar Tradisional, (JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 13 NO. 01 APRIL 2013 ISSN 1693-7619 ), hal.. 18-19. 2 Erwin Kharisma, “Rantai Pasar Komoditas Pertanian dan Dampaknya Terhadap Kegiatan Perdagangan Komoditas Pertanian Pasar Projo”. (Jurnal Wilayah dan

  Lingkungan Volume 2 Nomor 1, April 2014, 25-42) 2014, hal. 30

  Pasar pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional merupakan pasar yang memiliki aktivitas jual beli yang sederhana, terjadi tawar menawar dengan alat pembayaran berupa uang tunai.Pada era globalisasi sekarang ini terjadi fenomena menjamurnya pasar modern ditengah-tengah keberadaan pasar tradisional. Hal ini memunculkan persepsi di masyarakat yang beragam. Indonesia memasuki fase pasar bebas, dalam fase ini kapitalisme berkembang pesat. Kaum kapitalisme diuntungkan dengan sistem perekonomian pasar bebas. Pemasaran produk yang dilakukan oleh kaum kapitalisme didorong dengan kegiatan promosi yang baik. Gaya hidup masyarakat yang tidak dapat lepas dari alat-alat komunikasi dan informasi memberikan ruang bagi kaum kapitalis untuk menawarkan produknya. Bahkan di era pasar bebas masyarakat diperkenalkan cara berbelanja baru yakni home

  

shopping . Masyarakat diperkenalkan cara berbelanja hanya dengan memesan

  barang melalui telepon. Gaya hidup masyarakat ini mendorong masyarakat untuk lebih memilih gaya hidup praktis dan efisien. Keberadaan darisupermarket,

  

minimarket dan hypermarket menjadi saingan bagi pasar tradisional. Para

  konsumen lebih memilih berbelanja di pasar modern atau berbelanja dengan cara

home shopping . Hal ini membuat keberadaan pasar tradisional menjadi terancam.

  Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini, banyak sekali perdebatan mengenai pasar tradisional melawan pasar modern. Segalanya bermula ketika banyak pedagang pasar tradisional yang gulung tikar diakibatkan oleh menjamurnya pasar - pasar modern. Banyak pendapat dan pandangan para ahli digulirkan. Peraturan Presiden yang mengatur

  3 3 tentang hal ini pun juga telah dikeluarkan. Walaupun minimarket sering Jurnal Penelitian, Puji Astuti dkk, Presepsi Pedagang Pasar Terhadap Program

Perlindungan Pasar Tradisional Oleh Pemerintah Kota Semarang . Penelitian ini ditulis

oleh Lulud N Wicaksono, Drs Priyatno Harsasto, M Si,Dra Jurusan Ilmu Pemerintahan menawarkan potongan harga untuk barang atau produk-produk tertentu namun beberapa harga barang yang lain ternyata lebih mahal dari harga normal di pasaran maupun warung tradisional. Bagi konsumen-konsumen tertentu yang lebih memilih harga yang murah mungkin akan lebih mempertimbangkan untuk membeli di warung tradisonal. Kebanyakan konsumen dari minimarket saat ini adalah masyarakat golongan menengah ke atas.

4 Bagi masyarakat golongan menengah kebawah lebih memilih pasar

  tradisional sebagai tempat berbelanja barang kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau. Peran pasar tradisional sebagai pendorong perekonomian daerah, membawa keuntungan dari berbagai pihak. Rantai pasar yang berlangsung di dalam mekanisme pasar mendorong para pelaku ekonomi mendapatkan keuntungan dari kegiatan perdagangan.Keberadaan minimarket, hypermarket dan lain-lain menghambat proses pertumbuhan perekonomian pasar tradisional, bahkan keberadaan pasar modern dapat menyebabkan sebuah pasar tradisional mengalami penutupan karena kalah bersaing.Salah satu pasar tradisional yang masih bertahan hingga sekarang ialah Pasar Projo di Ambarawa Kabupaten Semarang.

  Pasar Projo merupakan pasar yang menjual barang sehari-hari dari komoditas pertanian, makanan hingga sandang. Pada aspek ekonomi, khususnya Ambarawa yang dilewati jalur regional mempunyai spesialisasi fungsi yang terletak ditengah kawasan produksi pertanian menjadikan Ambarawa pintu keluar bagi komoditas pertanian. Ambarawa yang diapit oleh Kecamatan Bandungan, Jambu, Sumowono, dan Bawen, dimana keempat kecamatan tersebut merupakan sentra pertanian, perkebunan,

  

Universitas Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa presepsi dari para

pedagang terhadap program-program pemerintah, dan melalui penelitian ini respon para

pedagang terhadap program pemerintah dapat dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah

untuk menyusun program-program yang mendorong kemajuan dari perekonomian di

pasar tradisional wilayah Semarang. 4 Jurnal. Utami Dewi dan F. Winarni, Pengembangan Pasar Tradisional

  

Menghadapi Gempuran Pasar Modern di Kota Yogyakarta . Proceeding Simposium Nasional ASIAN III Universitas 17 Agustus 1945 Semarang tanaman pangan, peternakan, dan perikanan. Sehingga Ambarawa yang mempunyai keuntungan lokasi, dan sering dimanfaatkan oleh kecamatan lain untuk memasarkan komoditas mereka karena kedekatannya dengan

  5 jalur regional.

  Dengan letak yang strategis memungkinkan Pasar Projo sebagai salah satu pasar atau pusat perekonomian yang berpengaruh di kota Ambarawa dan sekitarnya. Pentingnya peran dari Pasar Projo bagi perekonomian masyarakat khususnya para pedagang, ditunjukan dengan aktivitas Perdagangan Pasar Projo yang beroperasi dalam tiga sesi yakni pasar pagi dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, pasar siang dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, kemudian pasar pada waktu malam hari yakni pukul 18.00 WIB hingga pukul

  20.00 WIB. Bagi pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Pasar Projo di waktu malam berdagang hingga pukul 23.00 WIB.

  Pentingnya keberadaan Pasar Projo bagi kehidupan perekonomian Kabupaten Semarang menempatkan pasar ini, sebagai sentra komoditas pertanian di wilayah Kabupaten Semarang. Pertumbuhan perekonomian Pasar Projo Ambarawa tidak lepas dari peran para pedagag yang tetap bertahan dalam menjalankan usahanya di tengah pasang surut perekonomian di Pasar Projo.

  Dalam aktivitas perdagangan para pedagang memiliki tekad untuk tetap bertahan menjalankan usahanya berdagang, dalam tekad para pedagang terdapat kiat-kiat para pedagang menghadapi pasang surut perekonomian pasar. Kiat-kiat berdagang terbentuk atas nilai-nilai moral yang dimiliki oleh para pedagang. Nilai-nilai moral yang dimiliki para pedagang bersumber dari nilai-nilai budaya serta nilai ajaran agama Islam. 5 Ibid , hal. 27

  Agama mengatur segala tindak tanduk manusia, dalam agama Islam segala aspek kehidupan diatur, salah satunya dalam kegiatan ekonomi khususnya berdagang. Berdagang di dalam agama Islam bukanlah hal yang asing, mengingat berdagang meruapakan pekerjaan Rasulullah SAW sebelum beliau diangkat menjadi Rasul. Setiap pekerja, terutama yang beragama Islam, harus dapat menumbuhkan etos kerja secara Islami karena pekerjaan yang ditekuninya bernilai ibadah, termasuk di dalamnya menghidupi ekonomi keluarga. Tanpa itu , para pekerja hanya bisa mendapatkan nilai materi yang secara kuantitas hanya menjanjikan

  6 kepuasan semu.

  Keterkaitan agama dengan perekonomian di Pasar Projo merupakan tema yang belum pernah diangkat oleh siapapun, sehingga menarik minat penulis untuk melakukan penelitian. Agama memiliki pengaruh terhadap segala aspek kehidupan salah satunya ekonomi. Penulis tertarik dengan tema keterkaitan agama dengan aktivitas perdagangan di Pasar Projo karena di era pasar bebas ekonomi konvensional mulai berkembang di masyarakat, melalui penelitian ini penulis ingin mengungkapkan bahwa dalam aktivitas perdagangan terdapat keterkaitan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam.

  Beberapa ilmuwan muslim mengonsepsikan “aktivitas ekonomi merupakan bagian dari integrasi dari kehidupan beragama”. Mereka mengonsepsikan bahwa nilai-nilai agama bisa mendorong mobilitas sosial- ekonomi masyarakat. Keyakinan agama yang dimiliki individu atau kelompok tertentu dapat memunculkan nilai-nilai seperti etos kerja, kejujuran, hidup hemat dan lain-lain, yang terkait dengan kehidupan keagamaan yang dapat mendorong individu dan kelompok penganut

  7 agama tertentu bekerja produktif dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

  Era pasar bebas mendorong masyarakat untuk memiliki paradigma pemikiran ekonomi konvensional. Dalam ekonomi konvensional pelaku ekonomi akan berusaha untuk mendapatkan keuntungan maksimal, dalam pemikiran 6 Thohir Luth, Antara Perut & Etos Kerja Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:

  Gema Insani, 2001), Hal. 38 7 M Luthfi Malik. Etos Kerja, Pasar dan Masjid (Jakarta: LP3ES,2013), hal. 40& 49.

  ekonomi konvensional pelaku ekonomi dibebaskan untuk memilih cara mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Pelaku ekonomi tidak dibatasi oleh nilai-nilai atau norma-norma apapun. Dalam ekonomi konvensional mengesampingkan mengenai nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakan, dan pemikiran ekonomi konvensional mengesampingkan peraturan dalam ajaran agama. Hal ini bertolak belakang dengan pemikiran Islam, dalam ajaran agama Islam segala sesuatu yang dilakukan seseorang dalam rangka mencari ridha Allah, sehingga seorang muslim melakukan kegiatan bekerja harrus diniati untuk mendapatkan ridha Allah. Selain itu pemikiran konvensional yang membebaskan pelaku ekonomi untu mendapatkan keuntungan dalam berbagai cara, hal ini tidak sesuai dengan aturan dalam ajaran agama Islam. Dalam ajaran agama Islam seorang muslim harus menghasilkan pendapatan yang halal, usaha yang dilakukan harus sesuai dengan syariah Islam. Dalam agama Islam seorang muslim harus bekerja dengan cara yang baik dan benar menurut ajaran agama Islam sehingga penghasilan yang didapatkan memiliki hukum yang halal. Dalam penelitian ini ingin menguraikan mengenai peran ajaran agama Islam dalam pertumbuhan perekonomian di Pasar Projo Ambarawa.

  Gigihnya para pedaganng muslim yang bertahan berdagang di Pasar Projo menghadapi pasang surut perekonomian pasar mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini. Pemilihan Pasar Projo sebagai lokasi penelitian disebabkan karena pasar ini merupakan pasar sentra komoditas pertanian di Kabupaten Semarang. Sebagai pasar sentra komoditas pertanian, aktivitas perdagangan di Pasar Projo Ambarawa memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Semarang. Penulis tertarik untuk meneliti mengenai aspek keagamaan yang berperan dalam pertumbuhan perekonomian Pasar Pro jo Ambarawa. Judul dari penelitian ini adalah “Agama dan Sosial Ekonomi Pedagang Pasar Projo tahun 1986-2015.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

  Penelitian ini bermaksud untuk menguraikan dan mendeskripsikan mengenai peran ajaran agama Islam dalam aktivitas perekonomian di Pasar Projo Ambarawa. Pokok permasalahan dari penelitian ini terdapat pada relasi antara aktivitas perdagangan dengan agama Islam yang dampaknya terhadap dinamika perekonomian Pasar Projo Ambarawa.

  Dalam penelitian ini penulis membatasi temporal dari tahun 1986 hingga tahun 2015. Dalam temporal ini terbagi atas empat periodesasi, pertama tahun 1986-1991, kedua tahun 1992-1998, ketiga 1999-2008, yang keempat tahun 2009- 2015. Periodesasi pertama yakni tahun 1986 hingga 1991, pemilihan tahun ini dilandasi karena pada tahun 1986 aktivitas pasar pagi di Pasar Projo yang dirintis oleh pedagang. Penentuan periodesasi kedua yakni pada tahun 1992-1998 disebabkan pada tahun 1992 Pasar Projo mengalami kebakaran, ketika para pedagang Pasar Projo merintis ulang usaha dagangnya pasca kebakaran, disamping itu antara tahun 1992 hingga tahun1998 para pedagang Pasar Projo harus menghadapi krisis serta kondisi politik yang tidak stabil yang berpengaruh terhadap kondisi perekonomian nasional. Penentuan periodesasi pada tahun 1998 disebabkan, pada tahun ini Presiden Soeharto lengser dari jabatannya sebagai Presiden, kondisi ini mempengaruhi tatanan perekonomian nasional tidak terkecuali perekonomian di Pasar Projo Ambarawa.

  Periodesasi ketiga memilih tahun 1999-2008, pemilihan tahun 1999 ini dikarenakan pada tahun ini nilai tukar rupiah membaik dari tahun sebelumnya, selain itu membaiknya nilai tukar rupiah membuat harga barang dan jasa di pasar dapat dikendalikan oleh pemerintah. Kemudian pembatasan periode hingga tahun 2008 disebabkan pada tahun ini Indonesia memasuki era pasar bebas, dan kebijakan pemerintah menghadapi pasar bebas juga berubah, selain itu sistem ekonomi Pasar Projo yang bertahan di tengah gempuran pasar bebas yang melanda Indonesia, pada tahun 1999-2008. Pada tahun 2008 Indonesia menyambut sistem baru dalam bidang perekonomian nasional yakni sistem pasar bebas.

  Kemudian periodesasi yang keempat yaitu pada tahun 2009 hingga 2015, pemilihan tahun 2009 disebabkan di tahun 2009 dampak Indonesia memasuki era pasar bebas.Era pasar bebas menuntut para pedagang Pasar Projo untuk tetap bertahan dengan persaingan pasar modern berupa toko-toko besar seperti

  

supermarket , minimarket dan yang lainnya. Penulis membatasi hingga tahun

  2015, karena pada tahun ini Pasar Projo mengalami penataan ulang baik bangunan pasar maupun sistem ekonomi Pasar Projo setelah terjadi kebakaran di tahun 2012. Pada tahun 2015 Pasar Projo memiliki citra baru yakni bangunan pasar mencerminkan citra modern dan sistem ekonomi yang menggunakan sistem pasar tradisional.

  Dalam penelitian ini membatasi hanya pada Pasar Projo Ambarawa. Pemilihan lokasi dikarenakan Pasar Projo terletak di Kota Ambarawa.

  Ambarawa memiliki potensi dalam pusat pelayanan regional Jawa Tengah bersamaan dengan Bawen dan Ungaran. Kemudian dari aspek pertumbuhan kota, jalur transportasi memegang porsi besar pada perkembangan kota. Ambarawa yang diapit oleh Kecamatan Bandungan, Jambu, Sumowono, dan Bawen, dimana keempat kecamatan tersebut merupakan sentra pertanian, perkebunan, tanaman pangan, peternakan, dan perikanan. Sehingga Ambarawa yang mempunyai keuntungan lokasi sering dimanfaatkan oleh kecamatan lain untuk memasarkan komoditas

  8 mereka karena kedekatannya dengan jalur regional.

  Pasar Projo sebagai pusat transaksi di Ambarawa, mempunyai peran yang besar dalam perekonomian masyarakat Ambarawa dan sekitarnya.

  Dari uraian diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini antara lain: 1.

  Bagaimana kondisi sosial-ekonomi pedagang Pasar Projo Ambarawa 1986? 2. Bagaiamana dinamika perekonomian di Pasar Projo Ambarawa tahun

  1986-2015? 3. Bagaimana relasi antara agama dengan sosial ekonomi pedagang Pasar

  Projo Ambarawa? 4. Bagaimana dampak etos kerja Islami pada perilaku ekonomi pedagang dalam sistem ekonomi Pasar Projo?

8 Jurnal Erwin Kharisma, Rantai Pasar Komoditas Pertanian dan Dampaknya

  

Terhadap Tingkat Perdagangan Komoditas Pertanian Pasar Projo . (Jurnal Wilayah dan

Lingkungan Volume 2 Nomor 1, April 2014, 25-42), hal. 27-28

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  Pada proses pembahasannya secara, peneliti berusaha untuk menyusunnya secara sistematis, yang didasari dengan tujuan dan kegunaan penelitian ini sendiri. Tujuan dan kegunaan penelitian, berguna sebagai patokan untuk menentukan ke arah mana penelitian ini dan untuk apa penelitian ini dilakukan.

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.

  Menguraikan kondisi sosial-ekonomi pedagang Pasar Projo di Ambarawa tahun 1986.

  2. Menguraikan sejarah perkembangan ekonomi Pasar Projo Ambarawa tahun 1986-2015.

  3. Menganalisis relasi antara agama dengan sosial ekonomi pedagang Pasar Projo Ambarawa.

  4. Menjelaskan dampak etos kerja Islami Pedagang Pasar Projo terhadap perilaku ekonomi pedagang dalam sistem ekonomi Pasar Projo. Dengan adanya penelitian ini, dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1.

  Secara praktis akademis diharapakan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai relasi Agama dengan aktivitas perdagangan sehingga berpengaruh terhadap dinamika perekonomian Pasar Projo Ambarawa.

2. Dapat memberikan koleksi pustaka bagi jurusan sejarah Peradaban Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

D. Tinjauan pustaka

  Dalam skripsi ini menggunakan sumber berupa pustaka-pustaka, sumbe- sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Sumber pustaka pertama berupa Jurnal Kajian Ekonomi, Januari 2013, Vol. I,

  No. 02, dengan artikel berjudul Analisa Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan

  

Konsumsi Di Indonesia, yang ditulis oleh Dewi Ernita, Syamsul Amar dan Efrizal

  Syofyan. Artikel ini menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2000 hingga tahun 2013 Sumber kedua berupa Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Juli 2010, dengan artikel yang berjudul Perdagangan Bebas Regional dan Daya Saing

  

Ekspor: Kasus Indonesia, yang ditulis oleh Amalia Adininggar Widyasanti.

  Dalam artikel ini menyajikan data keterlibatan Indonesia dalam perjanjian dagang Internasional serta peran Indonesia dalam pasar bebas.

  Jurnal Ekonomi MODERNISASI, dengan

  Sumber Pustaka selanjutnya berupa

  

artikel yang berjudul Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Kinerja

Pedagang Pasar Tradisional di Wilayah Kabupaten Malang , yang ditulis oleh

  Endi Sarwoko. Dalam artikel ini menjelaskan tentang aspek konsumen, produk/komoditas, dan harga; mengetahui dampak kehadiran ritel modern(Indomaret dan Alfamart) terhadap kinerja pedagang di pasar tradisional, dilihat dari omset, keuntungan, dan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Malang.

  Sumber Pustaka berikutnya berupa artikel dalam Jurnal BioKultur, Vol.I/No.2/Juli- Desember 2112, berjudul Strategi Rasional Pedagang Pasar

  

Tradisional, yang ditulis oleh Wahyu Dwi Sutami. Dalam penelitian Wahyu Dwi

  Sulami ini membahas menguraikan mengenai cara para pedagang menghadapi kendala-kendala pengiriman, pelayanan dan pembayaran. Selain kendala waktu dan cuaca. Para pedagang mengatasi kendala itu dengan cara menjalin relasi dengan tengkulak, konsumen (pembeli), antar pedagang, petugas. Di samping kerja keras para pedagang, perilaku hemat, dan religi para pedagang.

  Sumber pustaka selanjutnya berupa laporan akhir program Pascasarjana Institut Agama Islam Walisongo Semarang tahun 2006 yang berjudul Etos Dagang Jawa Studi Terhadap Pemikiran Sri Sultan Hamengkunegara IV. Disusun oleh Daryono. Dalam laporan ini menguraikan mengenai pemikiran dari Sri Sultan Hamengkunegara terhadap etos dagang Jawa.

  Sumber pustaka berikutnya Jurnal Bimas Islam Vol. 9 No. 3, tahun 2016 dengan ISSN: 1978-9009, Jakarta. Dalam jurnal ini terdapat enam artikel antara lain, artikel berjudul Pemberdayaan Ekonomi dan Korelasinya Terhadap Kualitas

  

beragama , yang ditulis oleh Sugito dan Siti Julaeha. Artikel kedua berjudul

Negara Versus Pasar: Paradigma Islam Merespon Liberalisasi Perdagangan ,

  Oleh Abdullah Ubaid. Artikel yang ketiga berjudul Peran Majelis Taklim dalam

  

Dinamika Sosial Umat Islam, oleh Firman Nugraha. Artikel keempat berjudul

Makna Simbolik Zakat dalam Prespektif Nurcholish Madjid , oleh Wiwin. Artikel

  yang kelima berjudul Filantori Islam Berbasis Harta Wakaf Masjid (Studi atas

model pengelolaan wakaf Masjid Agung Bersejarah di Jawa) , oleh A.

  Zaenurrosyid. Artikel keenam berjudul Kontruksi Indeks Keislaman Ekonomi dan

  

Kajian Empirisnya di Indonesia , oleh Ali Rama. Secara garis besar Jurnal ini

mengkaji mengenai relasi antara agama dan perekonomian dalam masyarakat.

  Sumber Pustaka selanjutnya berupa artikel dari Jurnal TURATS, Vol. 4, No. 1, Juni 2008, berjudul Islam dan Etos Kerja: Relasi Antara Kualitas Keagamaan

  

dengan Etos Produktivitas Kerja di Daerah Kawasan Industri Kabupaten Bekasi ,

  yang ditulis oleh Acep Mulyadi. Penelitian Acep Mulyadi merupakan kelanjutan dari studi-studi sosiologi sejak Max Weber hingga penelitian-penelitian manejemen belakangan ini yang semuanya bermuara pada satu kesimpulan bersama, yakni kesuksesan dalam bidang pekerjaan tidak lepas dari etos kerja.

  Perilaku kerja atau etos kerja seorang pekerja dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya.

  Sumber berikutnya berupa artikel dengan judul Keragaman Pranata Agama

  

dan Budaya Serta Implikasinya Bagi Penguatan Kegiatan Ekonomi, yang ditulis

Ahmad Imron Rozuli. Dalam artikel ini menjelaskan mengenai peran pranata

  oleh

  

agama dan budaya dalam transformasi kehidupan ekonomi masyarakat di desa

Wonosari.

  Sumber pustaka selanjutnya berupa skripsi dengan judul Etos Kerja Dalam

  

perspektif Alqur’an, yang ditulis oleh Dhita Juliena. Diajukan Untuk Memenuhi

  Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2015.

  Skripsi ini menjawentahkan etos Kerja dalam Pandangan agama Islam yang tertuang dalam Alqur’an.

  Sumber pustaka berikutnya adalah Jurnal ALQALAM Volume.30 Nomor.2 (Mei-Agustus) 2013, dengan artikel yang berjudulAgama & Spirit Ekonomi: Studi

  

Etos Kerja Dalam Komparasi Perbandingan Agama, yang ditulis oleh Wasisto

  Raharjo Jati. Artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi relasi agama dan ekonomi dalam pembentukan etos kerja. Tesis awal mengenai relasi agama dan etos kerja dilakukan oleh Max Weber dalam studinya yang berjudul Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme Dalam perspektif Weberian, agama berperan besar dalam membentuk nilai-nilai etos kerja seperti rasionalisme, asketisisme, dan “panggilan” yang mendorong manusia bekerja keras di dunia. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan tesis Weber dengan melakukan komparasi nilai etos kerja dalam berbagai agama lainnya.

  Selanjutnya sumber berupa

  Naskah Publikasi dengan judul Hubungan Antara

  

Religiusitas Dengan Etos Kerja Islami Pada Dosen Universitas Islam Yogyakarta

Indonesia Yogyakarta , ditulis oleh Ahmad Syafiq dan Hepi Wahyuningsih,

  Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, tahun 2008. Dalam naskah ini menguraikan mengenai hubungan antara religiusitas dimensi ibadah, dimensi penghayatan dan dimensi pengamalan dengan etos kerja islami.

  Sumber selanjutnya berupa buku dengan judul Etika Ekonomi dan Bisnis

  editor Yahya Wijaya & Nina Mariani

  Perspektif Agama-Agama di Indonesia,

  Noor. Buku ini diterbitkan Globethics.net Focus 16. Terbit tahun 2014. Buku ini menguraikan mengenai berbagai etika bisnis yang sesuai dengan moral agama Islam.

  Sumber pustaka selanjutnya berupa buku yang berjudul Antara Perut &Etos

  

Kerja Dalam Perspektif Islam, yang ditulis oleh Thohir Luth, dan diterbitkan

  Gema Insani pada tahun 2001. Buku ini menjelaskan mengenai konsep kerja berdasarkan Islam serta moralitas kerja berlandaskan ajaran Islam.

  Sumber pustaka selanjutnya yakni buku berjudul Etos Kerja, Pasar dan

  

Masjid, yang ditulis oleh M. Luthfi Malik. Diterbitkan oleh LP3ES di Jakarta

  tahun 2013. Buku ini menguraikan mengenai perjuangan panjang pedagang Gu- Lakudo dalam transformasi pedagang modern. Dalam menguraikan transformasi ekonomi yang dialami pedagang Gu-Lakudo yang tidak lepas dari pengaruh pranata agama.dalam buku ini menjelaskan mengenai peran agama Islam yang membentuk etos kerja pedagang Gu-Lakudo dalam menghadapi transformasi perekonomian modern.

  Sumber pustaka selanjutnya berupa Thesis dengan judul Hubungan Antara

  

Aktivitas Perdagangan dan Permasalahan Lalu Lintas di Jalan Jenderal

Sudirman Ambarawa, Disusun dalam rangka Memenuhi Persyaratan Program

  Studi Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang, yang ditulis oleh Dwi Nopi Awaty dengan NIM. L4D005069, tahun 2007. Thesis ini menguraikan mengenai permasalahan lalu lintas di Ambarawa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan di pasar Projo Ambarawa.

  Sumber pustaka berikutnya yakni Jurnal Wilayah dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1, April 2014, 25-42, dengan artikel yang berjudul Rantai Pasar

  

Komoditas Pertanian dan Dampaknya Terhadap Kegiatan Perdagangan

Komoditas Pertanian Pasar Projo , yang ditulis oleh Erwin Kharisma. Dalam artikel ini menjelaskan mengenai jaringan ekonomi perdagangan komoditas pertaniaan di Pasar Projo. Dari seluruh tinjauan diatas menunjukan belum ada yang mengangkat pasar Projo untuk diteliti dalam studi peneletian sejarah. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan studi sejarah sosial-ekonomi serta sosiologi-antropologi. Penelitian ini akan menyajikan dinamika perekonomian di Pasar Projo Ambarawa dari tahun 1986 hingga 2014 dengan ditinjau dari strategi bertahan para pedagang untuk bertahan dengan mengaitkan pada etos kerja para pedagang yang dibentuk dari nilai-nilai ajaran agama Islam.

E. Kerangka Konseptual

  Dalam skripsi ini menggunakan kerangka konseptual sebagai berikut: Keyakinan terhadap keberadaan transendental atau kekuatan supra- manusia ini telah ada sepanjang sejarah umat manusia. Bahkan dalam masyarakat primitif pun, “cara beragama” telah melekat dengan mempercayai kekuatan- kekuatan ruh (spirit), dewa- dewa dan jin yang terdapat di beberapa tempat seperti batu atau pohon. Dalam Islam, fenomena ‘bertuhan pada diri manusia’ ini disebut sebagai bentuk “perjanjian primordial”, yakni mengakui adanya Tuhan dan hasrat berbakti

  9 pada Nya sebagai alam asli manusia.

  Dalam konteks ini penulis akan memfokuskan pada agama Islam. Agama memiliki peran penting dalam membentuk moral manusia. Ajaran agama mengatur manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia. Ajaran agama Islam mengatur manusia dalam seluruh aspek kehidupan. Agama Islam merupakan keyakinan yang dianut oleh sebagian beasar para pedagang di Pasar Projo Ambarawa. 9 Jurnal, Acep Mulyadi, Islam dan Etos Kerja: Relasi Antara Kualitas

  

Keagamaan dengan Etos Produktivitas Kerja di Daerah Kawasan Industri Kabupaten

Bekasi. TURATS, Vol. 4, No. 1, Juni 2008, hal. 3

  Agama Islam ~ baik normatif-teologis bersifat individual maupun amal- kebijakan kolektif ~ menekankan perlunya mengedepankan pola keseimbangan hidup. Di samping taat beribadah kepada Tuhan demi mencapai kebahagiaan akhirat, orang muslim juga harus bekerja keras dengan menggunakan segala kemampuan rasionalitasnya, kompetitif dan strategis. Terkait dengan akses sumber daya ekonomi, Islam merespons positif setiap pengembangan usaha perdagangan, sebagaimana dilakukan

  10 Muhammad sebelum menjadi Nabi. Dalam perkembangan zaman yang

  semakin modern keberadaan agama terutama agama Islam mengalami tantangan akan eksistensinya. Bahkan tantangan tersebut menyebabkan terjadinya kemunduran peradaban manusia, guncangan yang paling terasa ialah munculnya paham ateisme dengan beragam variannya, seperti pemikiran sosialis yang berkembang sebagai basis keilmuan Marxisme

  11 mengonsepsikan bahwa agama adalah “candu”bagi masyarakat.

  Ajaran agama Islam mulai mengalami tantangan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Ancaman yang paling nyata ialah berkembangnya paham sekuler, pada paham sekuler menempatkan agama pada posisi yang tidak begitu penting. Paham sekuler akan mendorong pada kehidupan masyarakat yang mengutamakan hal-hal keduniawian atau mendorong masyarakat bersikap dan bertindak ke arah hedonisme. Dengan berkembangnya sikap masyarakat yang hedonis akan menggeser posisi ajaran agama Islam sebagai pedoman bagi umat muslim. Untuk menjawab segala asumsi yang berusaha mengesampingkan peran agama dalam kehidupan ekonomi dijawab oleh sosiolog yakni Max Weber dengan mempublikasikan hasil studi empiris tentang konvergensi nilai-nilai agama dan munculnya kapitalisme pada masyarakat Barat. (The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism).

  Dalam buku itu, Weber menautkan nilai-nilai keagamaan dengan perilaku rasional individu dalam konteks perkembangan ekonomi kapitalisme Eropa Barat Pasca-revolusi industri. Walaupun demikian Weber tidak 10 menafikkan pengaruh “tradisi“ pemikiran “rasional” yang telah berurat- 11 M Luthfi Malik. Etos Kerja, Pasar dan Masjid (Jakarta: LP3ES,2013), hal. 8

Dokumen yang terkait

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 9

PELAKSANAAN PUTUSAN (EKSEKUSI) TERHADAP SENGKETA HARTA BERSAMA DI PENGADILAN AGAMA AMBARAWA (Studi Analisis Putusan Nomor: 0224Pdt.G2010PA.Amb) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

0 0 100

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

MEDIASI PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA TAHUN 2012-2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 0 88

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 BANCAK KAB.SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 147

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP PREFERENSI NASABAH MENABUNG DI BANK SYARI’AH MANDIRI KC SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah

0 0 136

PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IAIN SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 130

PENGARUH INTENSITAS PEMBINAAN MENTAL AGAMA TERHADAP KEPRIBADIAN SEHAT NARAPIDANA DI RUTAN KELAS II B KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 94