PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR - Promosi Kampung Lele sebagai Sentra Produksi Makanan di Boyolali

PROMOSI KAMPUNG LELE SEBAGAI SENTRA PRODUKSI MAKANAN DI BOYOLALI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir sebagai Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh: RATNA VEGA SUMIRAT C0704025

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

commit to user

PROMOSI KAMPUNG LELE SEBAGAI SENTRA PRODUKSI MAKANAN DI BOYOLALI

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji TA

Pada tanggal 24 Juli 2009

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Andreas Slamet Widodo, S. Sn. Arif Iman Santosa, S. Sn. NIP. 19751201 200112 1 002

NIP. 19790327 200501 1 002

Koordinator Tugas Akhir

Arif Iman Santosa, S. Sn.

NIP. 19790327 200501 1 002

commit to user

Disahkan dan diterima oleh Panitia Penguji dalam Sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada tanggal : 24 Juli 2009

Tim Penguji :

Ketua Sidang Tugas Akhir

Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M. Sn. (…………………….) NIP. 19510713 198203 1 001

Sekretaris Sidang Tugas Akhir

Hermansyah Muttaqin, S.Sn. (…………………….) NIP. 19711115 200604 1 001

Penguji I

Andreas Slamet Widodo, S. Sn. (…………………….) NIP. 19751201 200112 1 002

Penguji II

Arif Iman Santoso, S. Sn. (…………………….)

NIP. 19790327 200501 1 002

Disahkan :

Dekan

Ketua Jurusan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Desain Komunikasi Visual

Drs. Sudarno, MA Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M. Sn. NIP. 19530314 198506 1 001

NIP. 19510713 198203 1 001

commit to user

Karya ini kupersembahkan kepada: Papa dan Mama

commit to user

Bersukacitalah dalam Pengharapan, Sabarlah dalam Kesesakan, dan Bertekunlah dalam Doa. (Roma 12:12)

commit to user

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari beberapa pihak. Atas terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M.Sn. selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual sekaligus ketua sidang Tugas Akhir.

2. Andreas Slamet Widodo, S.Sn selaku pembimbing I Tugas Akhir.

3. Arif Iman Santoso, S.Sn selaku pembimbing II Tugas Akhir.

4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku sekretaris sidang Tugas Akhir.

5. Pak Darseno, Ketua Pokdakan Karya Mina Utama atas informasi yang telah diberikan.

6. Pak Lurah dan Bu Lurah Desa Tegalrejo atas informasi yang telah diberikan.

7. Bu Sarwoto, warga Kampung Lele atas informasi yang telah diberikan.

8. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan tugas ini, secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Surakarta, Juli 2009

Penulis

commit to user

PROMOSI KAMPUNG LELE SEBAGAI SENTRA PRODUKSI MAKANAN DI BOYOLALI

Ratna Vega Sumirat¹

Andreas Slamet Widodo², S.Sn Arif Iman Santoso, S.Sn³

Ratna Vega Sumirat ,2009. Pengantar Karya Tugas Akhir ini berjudul Promosi Kampung Lele sebagai Sentra Produksi Makanan di Boyolali. Kampung Lele merupakan sebuah kawasan yang didominasi oleh hamparan kolam budidaya lele dumbo. Produksinya lele konsumsi dalam bentuk segar dan olahan. Kampung Lele oleh Departemen Kelautan dan Perikanan diproyeksikan menjadi kota minapolitan. Potensi produk ikan lele di Boyolali ini akan dijadikan salah satu ikon nasional bidang perikanan. Lele Boyolali juga dapat dijadikan sarana untuk mewujudkan penganekaragaman pangan dalam memantapkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, Promosi Kampung Lele sebagai Sentra Produksi Makanan di Boyolali diharapkan dapat mendorong kebangkitan dan komersialisasi pangan lokal dan mendukung program revitalisasi pertanian sekaligus mengawali pengangkatan Kampung Lele sebagai kota Minapolitan.

__________________

¹ Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa dengan NIM. C0704025

² Dosen pembimbing I

³ Dosen pembimbing II

commit to user

THE PROMOTION OF KAMPUNG LELE AS A CENTRAL FOOD PRODUCTION IN BOYOLALI

Ratna Vega Sumirat¹

Andreas Slamet Widodo², S.Sn Arif Iman Santoso, S.Sn³

Ratna Vega Sumirat ,2009. The final assignment work entitled The Promotion of Kampung Lele as a Central Food Production in Boyolali. Kampung Lele representing an area predominated by huge conducting pool of catfish. It’s produce consume catfish in form of raw and manufactured. Kampung Lele is projected by Departement of Oceanic and Fishery as a Minapolitan city. This potention of catfish product in Boyolali will be made one of national fishery icon. Boyolali’s catfish also can be a medium to realize the food diversification in setling food resilience. Therefore, The Promotion of Kampung Lele as a Central Food Production in Boyolali expected can push the evocation and local food commercialisation and support the program of revitalisation agriculture at the same time early lifting of Kampung Lele as Minapolitan city.

__________________

¹ Student majoring in Visual Communication design Faculty of Letters and Fine Arts UNS, NIM. C0704025

² 1st Lecturer Conselors

³ 2nd Lecturer Conselors

commit to user

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, merupakan wilayah yang yang dahulu didominasi persawahan. Sejak tahun 1993, wilayah ini berubah menjadi hamparan kolam budidaya lele dumbo. Ikan air tawar itu selanjutnya dipasok untuk memenuhi sejumlah daerah, bahkan hingga ke luar Jawa. Tidak heran jika nama desa itu kini lebih dikenal sebagai Kampung Lele. Nama itu pula yang diresmikan Gubernur Jateng H. Mardiyanto. Pada Februari 2007 Bapak Presiden (SBY) sempat berkunjung di Kampung Lele. Budidaya ikan lele berada di areal tanah sawah seluas

17 ha. Budidaya ikan lele tersebut dikelola oleh kelompok Mina Karya Utama. Hingga sekarang, kelompok tersebut mempunyai 105 anggota. Produksi lele konsumsi yang dihasilkan adalah 7 ton/hari dimana 5 ton/hari sudah terserap di market Yogyakarta, 2 ton sisa itu dipasarkan di kawasan Soloraya dan sebagian diolah menjadi produk makanan dalam kemasan. Produk makanan kemasan yang diproduksi di Kampung Lele antara lain abon lele, kripik sirip dan ekor, kripik daging lele, nugget lele, dan bakso lele.

Kampung Lele merupakan sub sektor peternakan Kabupaten Boyolali yang diproyeksikan menjadi kota minapolitan. Kawasan tersebut akan dijadikan kota perikanan yang direncanakan mampu tumbuh dan berkembang sejalan dengan komoditas unggulan dan usaha agribisnis yang dikembangkan. Struktur minapolitan sebagai pusat kegiatan, pusat pelayanan agribisnis, serta kawasan desa pemasok bahan baku berupa produksi primer. Potensi produk ikan lele di Boyolali ini akan dijadikan salah satu ikon nasional bidang perikanan.

commit to user

peranan strategis dalam upaya percepatan penganekaragaman pangan di daerah, karena bahan baku yang tersedia secara spesifik, lokasi, resep makanan yang diwariskan secara turun temurun, dan macamnya yang beranekaragam. Sehubungan dengan itu, makanan tradisional dengan beragam unsur pangan lokal dapat dijadikan sarana untuk mewujudkan penganekaragaman pangan dalam memantapkan ketahanan pangan.

Dalam rangka mendorong kebangkitan dan komersialisasi pangan lokal dan mendukung program revitalisasi pertanian pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus mengawali pengangkatan Kampung Lele sebagai kota Minapolitan, Penulis dalam memenuhi tugas akhir tertarik untuk mempromosikan Kampung Lele Boyolali.

Adapun judul yang diangkat adalah : ”Promosi Kampung Lele Sebagai Sentra Produksi Makanan di Boyolali” Judul tersebut mempunyai maksud mengkomunikasikan informasi positif yang memberikan kesan menyeluruh tentang Kampung Lele Boyolali melalui penjelasan dalam bentuk gambar dan tulisan yang pada akhirnya mengarahkan dan mempengaruhi khalayak umum atau konsumen pada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang bentuk promosi yang efektif pada Kampung Lele Boyolali sehingga menarik/menggugah minat masyarakat?

commit to user

Boyolali?

C. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dari promosi yang dilakukan terhadap Kampung Lele Boyolali antara lain:

1. Mengenalkan produk makanan Kampung Lele kepada masyarakat luas dengan menggunakan grafis yang sesuai dengan ciri khas yang dimiliki.

2. Menempatkan produk desain pada media promosi yang banyak dijumpai masyarakat terutama pada tempat yang menjual produk makanan dan tempat strategis menuju lokasi Kampung Lele Boyolali.

D. Target Visual

Direncanakan perancangan promosi ini akan menggunakan media-media sebagai berikut:

1. Logo

2. Corporate Identity

a. Kartu Nama

b. Id Card

c. Kop Surat

d. Amplop Surat

e. Nota

3. Baliho

4. X-Banner

5. Road Sign

commit to user

7. Flag Chain

11. Iklan Koran

12. Iklan Tabloid

13. Iklan Majalah

14. Iklan Transportasi

15. Packaging Design

16. Kalender Meja

17. Merchandise

a. Kaos

b. Paper Bag

c. Stiker

d. Pin

e. Mug

f. Jam Dinding

18. Branding Mobile

19. Brosure Holder

20. Website

21. Site Plan Pameran

E. Target Audience dan Target Market

Target sasaran dalam perancangan promosi Kampung Lele Boyolali meliputi:

commit to user

Target market adalah sasaran pasar yang dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar sasaran adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar.

Dalam perancangan promosi ini, yang menjadi target market adalah :

a. Segmentasi Geografis Promosi di sekitar Karisidenan Surakarta dan DI Yogyakarta.

b. Segmentasi Demografis

Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan Usia : 20 tahun s/d 40 tahun Pendidikan : semua tingkat pendidikan Status ekonomi: menengah ke bawah

2. Target Audience

Target audience adalah target market ditambah dengan faktor-faktor di sekelilingnya yang mempengaruhi target market dalam mengambil keputusan. Juga dapat disebut sebagai khalayak target, yaitu para pembeli potensial yang menjadi sasaran bidik iklan.

Target audience dalam perancangan promosi ini segmentasinya adalah :

a. Segmentasi Geografis Promosi di sekitar Karisidenan Surakarta dan DI Yogyakarta.

b. Segmentasi Demografis

Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan Usia : 20 tahun s/d 40 tahun Pendidikan : semua tingkat pendidikan Status ekonomi: menengah ke bawah

commit to user

Masyarakat yang membutuhkan alternatif kuliner yang beragam sekaligus memiliki kandungan gizi.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini dilakukan dalam riset untuk mengetahui kuantitas pengunjung dan sejauh mana minat masyarakat terhadap Kampung Lele Boyolali. Data juga diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data sehingga informasi atau data yang didapat merupakan data yang benar, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berbagai metode pengumpulan data yang dimanfaatkan dalam perancangan ini meliputi:

1. Observasi Observasi yang dilakukan dalam rangka mendapatkan data-data adalah dengan mendatangi langsung lokasi Kampung Lele dan lokasi budidaya lain yang dijadikan sebagai kompetitor dalam perancangan promosi ini.

2. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung dengan ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Karya Mina Utama, Lurah setempat, dan warga Kampung Lele.

3. Studi Pustaka Analisa dokumen melalui referensi buku, media massa, maupun internet yang mendukung isi dari tema yang diangkat.

4. Validitas data.

commit to user

dalam mendapatkan data tidak hanya dari satu sumber saja melainkan dari berbagai sumber yang ada sehingga mencapai suatu keberhasilan data.

commit to user

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Umum Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran dan masyarakat umum untuk membeli barang-barangnya. Adapun pengertian promosi antara lain:

a. Pengertian promosi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

”Promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran periklanan, demonstrasi dan usaha lain yang bersifat persuasif” (Hasan Shadily, 1996:790).

b. Pengertian promosi menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia:

”Promosi adalah usaha komunikasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen dan konsumen” (Tim Matari, 1996:790).

c. Pengertian promosi menurut Swastha : ”Promosi adalah komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar, bagi produk perusahaan” (Basu Swastha, 1987:6). Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan masyarakat atau target adopters dapat mengenal obyek sosial, kemudian memahami dan akhirnya merubah sikap.

Tujuan promosi adalah sebagai berikut:

a. Menginformasikan

1) Menginformasikan pasar mengenai produk baru.

commit to user

3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

4) Menjelaskan cara kerja produk.

5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan.

6) Memutuskan kesan yang salah.

7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.

8) Membangun citra perusahaan.

b. Membujuk pelanggan sasaran

1) Membentuk pilihan merek.

2) Mengalihkan pilihan ke merek lain.

3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.

4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman.

c. Mengingatkan

1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk-produk perusahaan.

3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.

4) Menjaga agar ingatan pembeli jatuh pada produk perusahaan. (Fandy Tjiptono, 1997:200)

2. Strategi Promosi

Strategi promosi menggabungkan pemanfaatan iklan, penjualan langsung, promosi penjualan, dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk

commit to user

keputusan membeli. Aktivitas promosi sangat mempengaruhi penjualan yang dicapai perusahaan.

a. Iklan Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu. Iklan adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran - televisi, radio, surat kabar, majalah - guna menyampaikan pesan. Kebanyakan bentuk iklan diarahkan kepada kelompok-kelompok spesifik dengan siapa pengiklan berkomunikasi.

Pengeluaran iklan perlu untuk meluncurkan dan mempertahankan produk-produk konsumen.

Aspek-aspek dalam sebuah iklan:

1) Pilihan Media

2) Pilihan Waktu

3) Pilihan Tempat

4) Pilihan Ukuran

5) Pilihan Frekuensi

6) Pilihan Daya Tarik/Kreatifitas

Ada banyak jenis periklanan yang berbeda :

1) Iklan Strategis, digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian

commit to user

merek, serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan-ulang bahwa merek ini tetap tersedia bagi para pengguna yang sudah ada.

2) Iklan Taktis, memiliki tujuan yang lebih mendesak. Periklanan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya, iklan taktis memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan jawaban pada hari yang sama.

3) Iklan Ritel, dilakukan oleh toko serba ada, pasar swalayan, dan dealer mobil yang memberikan banyak penawaran khusus dan mempunyai banyak persediaan barang dagang. Penetapan harga untuk promosi itu dinamakan “price-led” atau harga pelopor, sedangkan penawaran khusus itu sering disebut sebagai “loss leader” atau harga pemimpin yang kalah :dimana persediaan barang yang disiapkan akan dikorbankan oleh toko itu dengan keuntungan ala kadarnya atau bahkan tanpa keuntungan sama sekali, dimaksudkan agar dapat menarik banyak orang, sementara barang dagangan selebihnya tetap menggunakan harga normal. Kebanyakan pengecer mengikuti konvensi :mereka percaya bahwa semakin semakin sibuk dan kacau iklan mereka, akan semakin menggairahkan mereka tampaknya di mata konsumen. Namun, pengecer lainnya percaya bahwa iklan mereka harus bersifat “strategis” dan mampu membangun kepribadian jangka panjang bagi bisnis mereka. Para pengecer lain

commit to user

yang bersedia merancang iklan bagi mereka dengan biaya yang rendah.

4) Iklan Korporat, merupakan bentuk lain dari iklan strategis, ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk untuk mengkomunikasikan nilai- nilai korporatnya kepada publik. Iklan korporat seringkali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan terhadap pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru, atau mempublikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup. Kadang-kadang iklan korporat harus mengoreksi persepsi publik tentang perusahaan; sebagai contoh, perusahaan perminyakan mungkin perlu meyakinkan publik kembali tentang pengendalian pencemaran. Iklan korporat jelas tidak bertujuan untuk “menjual” - iklan itu dirancang untuk memenangkan hati dan pikiran melalui memenangkan persetujuan atas budaya perusahaan. Iklan ini bekerja secara internal dengan memengaruhi semangat kerja para pekerja, maupun secara eksternal terhadap para pelanggan perusahaan.

5) Iklan Bisnis kepada Bisnis, terjadi ketika sebuah perusahaan berbicara kepada perusahaan lain, yang biasanya dilakukan melalui halaman- halaman majalah bisnis seperti Forbes, Fortune dan The Economist. Penerbitan saham baru, rencana ekspansi yang baru, membangun good- will korporat, atau memperkenalkan struktur dan layanan perusahaan yang baru, dapat menjadi alasan bagi munculnya periklanan bisnis kepada bisnis.

6) Iklan Layanan Masyarakat, sedang meningkat dewasa ini. Pemerintah dan otoritas kesehatan sedang gencar-gencarnay mengkomunikasiakn pesan-

commit to user

pengemudi kendaraan bermotor tentang bahaya minuman keras dan mengemudi. Berbagai institusi dan organisasi amal berusaha meringankan masalah sosial yang beragam – pengungsi, tunawisma, orang cacat, serta kejahatan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

Pada umumnya, kebanyakan kampanye iklan merek diawali dengan iklan strategis, dan kemudian didukung oleh iklan taktis. Banyak pakar membangun merek yang percaya bahwa setiap iklan adalah iklan strategis . Begitu pula logo atau merek dagang dicantumkan, merek itu mulai “berbicara”. Oleh karena itu, baik iklan taktis maupun iklan di Yellow Pages harus memiliki nada dan tata cara dari merek itu. Selama resesi, kita melihat lebih banyak lagi iklan taktis karena perushaan berusaha mendorong angka penjualan dalam pasar yang sedang lesu dengan menawarkan berbagai kemudahan, potongan harga, serta melakukan promosi. (May Lwin and Jim, 2005 : 15-25)

Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat Manajemen periklanan merupakan proses 5 tahap yang dikenal dengan 5 M : penetapan tujuan (Mission), keputusan tentang anggaran (Money), keputusan pesan (Message), penetapan media (Media), dan evaluasi mengenai kampanye (Measurement).

Penetapan tujuan periklanan harus berdasarkan keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penetuan posisi pasar, dan bauran pemasaran. Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yakni :

commit to user

Iklan informatif bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan.

2) Iklan Persuasif Iklan persuasif bertujuan membentuk permintaan selektif suatu merk tertentu. Ini dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merk, mendorong alih merk, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima kunjungan penjualan.

3) Iklan Pengingat Iklan pengingat bertujuan mengingatkan konsumen pada produk yang sudah mapan dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan di mana produk dapat dibeli, membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musim, dan mempertahankan kesadaran puncak.

4) Iklan Penambah Nilai Iklan penambah nilai bertujuan menambah nilai merk pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan pengutan peresepsi konsumen. Iklan yang efektif menyebabkab merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih prestisius, dan mungkin super dalam persaingan (M. Suyanto, 2004 : 7)

commit to user

Penjualan langsung adalah presentasi langsung dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk mendapatkan penjualan. Penjualan langsung dan periklanan mempunyai kesamaan dalam beberapa hal, antara lain menciptakan kesadaran terhadap produk, menyampaikan informasi dan meyakinkan orang agar mau membeli. Penjualan langsung mempunyai beberapa kekuatan istimewa: Para penjual dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan dan mengatasi penolakan, mereka dapat menargetkan pembeli, dan mereka mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar dan memberikan umpan balik.

c. Promosi Penjualan Promosi penjualan terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara lain peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel, display titik pembelian, pemberian insentif, dan kupon. Pengeluaran promosi penjualan pada prinsipnya lebih besar daripada pengeluaran periklanan. Urutan teknik-teknik komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan, promosi dapat digunakan untuk menargetkan pembeli, menjawab kesempatan khusus dan menciptakan insentif pembelian.

d. Publisitas Publisitas adalah suatu cara merangsang timbulnya permintaan yang bersifat impersonal terhadap suatu produk, jasa, atau ide dengan cara memasang berita komersial di mass media dan tidak dibayar langsung oleh sponsor. Kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat dapat memberikan kontribusi yang penting bagi strategi promosi jika kegiatan-kegiatan tersebut

commit to user

Publisitas bisa bersifat negatif atau positif dan sampai batas tertentu tidak dapat dikendalikan seperti komponen-komponen promosi lainnya.

B. Tinjauan Umum Media

Dalam berkomunikasi secara visual, hal yang paling penting adalah dimana dia nantinya akan ditempatkan. Karena itu diperlukan media. Media dalam komunikasi visual sangatlah beragam. Akhir-akhir ini bahkan ditemui banyak sekali media dengan bentuk yang juga beragam.

1. Media Lini Atas (Above the Line) dan Media Lini Bawah (Below the Line)

Dalam dunia periklanan dikenal istilah Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). ATL merupakan media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, sedangkan BTL tidak memberikannya. Artinya, biro iklan tidak berhak menerima komisi dari biaya operasional dari media-media BTL. Perbedaan lainnya terletak pada sifat media itu sendiri. Sifat ATL merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. Sedangkan BTL media yang ‘langsung’ mengena pada audience karena sifatnya yang memudahkan audience langsung mencerap satu produk/pesan saja.

Media ATL, antara lain: Surat kabar, Majalah, Televisi, Radio, Media luar ruang (outdoor), Bioskop, dll. Media BTL, antara lain: directmail, katalog, Point of Purchase, Pameran, brosur, dll.

commit to user

Sekarang yang sedang hangat dibicarakan di kalangan periklanan adalah media baru Through The Line (TTL). TTL merupakan media yang sifatnya menetap dan menyesuaikan dengan media di sekelilingnya, sifatnya juga langsung berinteraksi dengan audience, mempunyai daya stopping power yang kuat.

Contoh ATL dengan BTL adalah iklan sebuah brand di majalah sekaligus ditempeli sampel produknya. Contoh BTL dengan ATL kegiatan event di outlet tertentu yang disebarluaskan lewat iklan radio dan sms.

Namun yang diingat adalah semua media ada kekuatan maupun kelemahannya. Jadi tidak bisa menunjuk pada satu media saja yang dianggap sempurna atau efektif, semua tergantung pada strategi dalam melakukan proses perencanaan media.

Berdasarkan media yang digunakan iklan dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Iklan Media Cetak

Media cetak merupakan media statis dan mengutamakan pesan – pesan visual, yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah tulisan, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman hitam putih. (Renald Kasali, 1992: 99)

Yang termasuk media cetak antara lain:

a. Surat kabar Pemilihan media koran sebagai media utama karena memiliki keunggulan karakteristik sebagai berikut :

1) Market Coverage

commit to user

cakupan pasar cukup luas (nasional, regional atau lokal).

2) Comparison Shopping (Catalog Value) Konsumen mempunyai kebiasaan membawa koran sebagai referensi untuk memperoleh barang waktu berbelanja. Informasi yang penting dimuat secara tertulis pada koran yang dapat dibawa kemana - mana.

3) Positive Consumer Attitudes Konsumen umumnya memandang koran memuat hal - hal yang sangat aktual dan terkini yang perlu diketahui oleh khalayak luas.

4) Flexibility Pengiklan dapat bebas memilih jenis pasar (dalam cakupan geografis) yang akan diprioritaskan. Dengan demikian dapat dipilih media yang cocok. Koran nasional yang biasanya harus dilakukan pemesanan 6 bulan sebelumnya, koran - koran lokal umumnya sangat flexibel dalam memuat iklan, baik permintaan mendadak yang berkaitan dengan ukuran, frekuensi pemuatan, maupun penggunaan warna (spot color atau full color ). (Rhenald Kasali, 1995 : 103-110)

b. Majalah

Karakteristik dari media majalah yaitu :

1) Khalayak sasaran Menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi.

2) Penerimaan Khalayak

commit to user

dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestise majalah yang bersangkutan.

3) Long life span Memiliki usia edar paling lama dari seluruh media yang ada.

4) Kualitas visual Kualitas visual majalah sangat prima karena umumnya dicetak diatas kertas yang berkualitas prima. Iklan berdasarkan luas space yang digunakan pada media cetak surat kabar, majalah dan sejenisnya adalah :

a. Iklan baris Yaitu pesan yang dibuat hanya terdiri beberapa baris kata / kalimat saja dan biaya yang dikenakan juga dihitung per baris.

b. Iklan kolom Yaitu iklan yang memiliki lebar satu kolom namun lebih tinggi dari iklan baris. Biaya yang dikenakan juga lebih mahal dari iklan baris.

c. Iklan advertorial Adalah iklan yang memiliki ukuran luas sebagaimana iklan display, hanya saja teknik penyampaian pesan lebih diarahkan pada bentuk berita.

d. Iklan display Memiliki ukuran yang luas sehingga memungkinkan berisi ilustrasi, gambar maupun tulisan yang cukup besar dan banyak. Selain media cetak koran dan majalah ada beberapa media iklan dengan teknik

cetak antara lain :

commit to user

Adalah alat pendukung dalam bidang administrasi, meliputi amplop, kop surat, kartu nama, nota, map, dan lain sebagainya. Media ini lebih bersifat eksklusif dan terbatas.

b. Poster Yaitu media iklan warna pada selembar kertas dengan ukuran yang bervariasi (A3 atau A4), dicetak dalam jumlah banyak dan yang ditempel pada lokasi tertentu. (Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996:130)

c. Brosur Informasi promo yang biasanya dituangkan pada selembar kertas atau lebih, yang berisi keterangan produk barang dan jasa yang ditawarkan secara ringkas dan jelas. (Agustrijanto, 2002 : 132)

d. Banner Banner atau kain rentang adalah jenis iklan yang dicetak di kain lebar yang direntangkan atau di pasang di jalan, di depan toko, bangunan, maupun sudut jalan. (Kamus Periklanan Indonesia, 1996:15).

Media iklan ini memiliki ukuran yang bervariasi. Selain dengan cetak offset, pengerjaaan media ini juga dapat menggunakan teknik sablon.

e. Merchandise Yaitu hadiah ekstra yang biasa diberikan kepada audience seperti misalnya kipas, bag, topi dan lain sebagainya.

2. Iklan elektronik

Adalah iklan yang dipasang dengan menggunakan media yang berbasis perangkat elektronik. Yang termasuk media elektronik yaitu:

commit to user

Iklan radio memiliki karakteristik yang khas, yaitu hanya dapat dinikmati melalui audio (suara) saja. Suara dalam iklan radiodapat berupa salah satu atau perpaduan dari kata-kata (voice), musik dan sound effect.

Kekuatan yang dimiliki radio sebagai media iklan antara lain :

1) Radio mempunyai pendengar yang spesifik.

2) Radio merupakan media intrusif, artinya iklan radio memiliki efektivitas memutuskan atau menyela perhatian pendengar.

3) Biaya produksinya rendah.

4) Radio mempunyai fungsi sebagai pengingat atas iklan yang dimuat di media lain.

5) Radio merupakan media yang fleksibel dan bukan musiman, artinya iklan dapat disiarkan sesuai dengan jam-jam siar yang dikehendaki dan memiliki pendengar sepanjang musim. (Rhenald Kasali, 1995 : 120-130).

b. Televisi Media televisi merupakan media audio visual yang memiliki unsur suara, gerak dan gambar sehingga sangat berpotensi untuk menarik perhatian dan impresif.

Luasnya masyarakat yang dijangkau oleh televisi terkadang menyebabkan penyiaran bersifat umum dan menjemukan. Oleh karena itu segmentasi pasar suatu stasiun terbagi-bagi menurut rubrik yang disiarkan.

Bentuk iklan televisi antara lain :

1) Pensponsoran (iklan yang dibiayai sponsor).

2) Partisipasi (iklan yang disisipkan diantara satu atau beberapa acara / spot).

3) Spot Announcements (iklan pada pergantian acara).

commit to user

c. Internet Internet adalah media yang memiliki cakupan jangkauan mengglobal sehingga memungkinkan untuk mempromosikan produk pada masyarakat dunia. Hanya saja untuk masyarakat Indonesia, media ini hanya bisa diakses oleh masyarakat perkotaan besar.

3. Media Luar Ruang

Poster, spanduk dan transit ad (misalnya iklan di bis/panel bis) yang ditempatkan di samping papan reklame merupakan bagian dari media luar ruang. Efektifitas Media Luar Ruang

a. Jangkauan Kemampuan media menjangkau khalayak sasaran. Pada media luar ruang, faktor ini bersifat lokal, artinya hanya mampu menjangkau daerah di sekitarnya saja. Hal ini terjadi karena dalam hal bepergian, ternyata manusia sering hanya menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti rute kecuali jika ada gangguan.

b. Frekuensi Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan.

c. Kontinuitas Kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan.

commit to user

Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya. Memiliki kemampuan tampil dengan mencolok dan tiba-tiba.

e. Warna Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan.

f. Pengaruh Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas. Harus dapat dibaca setidaknya dalam tujuh detik. Menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relatif jauh. Menggunakan warna yang tepat sebagai pembantu.

Media luar ruang meliputi:

a. Billboard Papan reklame adalah poster dalam ukuran besar. Poster ukuran besar ini didesain untuk dilihat orang-orang yang melakukan perjalanan dengan kendaraan. Kata ”papan reklame” atau billboard yang sekarang digunakan oleh orang awam dan praktisi periklanan sedunia untuk menjelaskan poster berukuran raksasa itu sebenarnya berkaitan dengan istilah bills dari abad ke-

19. Pada masa itu orang menyebut poster dengan nama bills. (Rhenald Kasali, 1995 : 136).

b. Iklan transportasi Iklan transportasi terdiri dari iklan-iklan luar ruang yang khusus di pasang disisi luar dan disebelah dalam kendaraan atau instrumen transportasi yang selalu merupakan tempat yang bergerak (bis, kereta api, kapal laut,

commit to user

persinggahan alat transportasi (stasiun, terminal, bandara, atau pelabuhan laut). (http.//digilib.petra.ac.id)

c. Neon box Neon box merupakan media iklan luar ruang yang biasanya

mempunyai fungsi hampir sama sebagai papan nama perusahaan.

C. Tinjauan Umum Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Kontak, hubungan, penyampaian dan penerimaan pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang memungkinkan pesan itu bisa diterima atau dipahami.

Komunikasi membantu menentukan bagaimana iklan, penjualan perorangan, dan promosi penjualan digunakan dalam program pemasaran.

Dalam mengembangkan suatu komunikasi yang menyeluruh dan program promosi komunikator harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan khalayak sasaran.

b. Menentukan tujuan komunikasi.

c. Merangsang pesan.

d. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi.

e. Menetapkan jumlah anggaran promosi.

f. Memilih bauran promosi.

g. Mengukur hasil-hasil promosi.

h. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran. (Philip Kotler, 1996:247)

commit to user

a. Pengenalan kebutuhan

b. Pengumpulan informasi

c. Evaluasi alternatif

d. Keputusan membeli

e. Kegunaan produk

2. Komponen Komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

a. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

b. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

c. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.

d. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain

e. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.

D. Tinjauan Umum Desain Grafis

1. Pengertian Grafis

commit to user

Graphein yang berarti menulis atau menggambar. ”Seni Grafis yaitu seni gambar dalam dua dimensi pada umumnya mencakup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan fotografi” (Hendi Hendratman, 2006:3).

Secara spesifik, cakupan tadi terbatas pada karya yang dicetak atau karya seni yang dibuat untuk diperbanyak melalui proses cetak. Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri (yang biasa disebut seni komersial). Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk; menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis; desain informasi; dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

Faktor yang membuat desain menjadi menarik secara visual, antara lain:

a. Pemilihan Warna Pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisa dan strategi agar pekerjaan lebih mudah dan terarah.

b. Lay Out Lay out adalah usaha untuk menyusun, menata unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Pekerjaan lay out memerlukan kaidah-kaidah yang perlu diketahui seperti: Proporsi, Keseimbangan, Irama, Kesatuan, Fokus dan Kontras.

1) Axial

commit to user

diletakkan pada posisi tertentu di halaman iklan. Pada metode itu akan ditempatkan banyak bidang kosong.

2) Group Lay out ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang diletakkan berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang di halaman iklan. Tujuannya adalah untuk memberikan satu pusat perhatian.

3) Band Elemen iklan dipasang membentuk seperti sabuk, tapi letaknya membujur secara vertikal. Tipikal tersebut memberikan Blocking materi setinggi halaman iklan.

4) Path Model ini menyebar kan materi, baik berupa foto maupun teks secara zig zag seluas halaman iklan. Secara estetika, model itu membuat mata pembaca cepat capek, tetapi dalam trik tertentu halaman itu mendapatkan perhatian merata pada permukaan halaman.

5) T Walaupun ini termasuk model yang sudah kuno, tapi ternyata model itu masih banyak yang menggunakan karena dirasa masih efektif.

6) Z Ide penggunaan model ini adalah untuk meratakan perhatian di seluas permukaan halaman. Biasanya mode ini digunakan dalam iklan- iklan berscript latin yang dibaca dari kiri ke kanan.

7) S

commit to user

bagi pembaca yang menggunakan script non latin dan membacanya dari kanan ke kiri, misalnya huruf arab.

8) U

Elemen iklan dipasang mengikuti huruf U

(Agus Kusriyanto, 2007)

c. Finishing Dalam desain grafis agar tampilan lebih megah dan mewah, perlu penambahan detail berupa tekstur, efek, cahaya dan bentuk-bentuk yang harmonis.

2. Komponen Desain Grafis

Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan/estetika, akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. Desain bisa menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur/komponen dalam desain grafis, antara lain:

a. Garis Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Garis dapat juga merupakan potongan di permukaan yang keras yang biasa disebut grafir. Garis juga didefinisikan sebagai titik-titik yang bergerak. Selain itu, garis juga disebut sebagai jalur terbuka. Tetapi dalam desain grafis, garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang.

Garis secara orientasi, terdiri dari:

commit to user

tak bergerak.

2) Garis lurus vertikal , memberi kesan: stabilitas, kekuatan atau kemegahan.

3) Garis lurus miring diagonal, memberi kesan: tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.

4) Garis melengkung (kurva), memberi kesan: keanggunan, halus. Kombinasi garis Horisontal dan Vertikal, memberi kesan: formal, kokoh, tegas. Kombinasi garis Diagonal, memberi kesan: konflik, perang, benci, larangan. Kombinasi garis Kurva. Spiral memberi kesan: kelahiran atau generasi penerus, hipnotis. Setengah lingkaran memberi kesan: kekokohan. Gelombang memberi kesan: mengalir, lembut, gemulai.

Pengulangan. Pengulangan akan menimbulkan irama. Sehingga kesannya bisa riang, tenang, malas, stabil. Zig zag memberi kesan bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.

Pancaran, memberi kesan: adanya jarak, kejauhan, fokus, meledak, spontanitas, memusat, keluasaan, tanpa batas.

b. Bentuk (Shape) Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau formasi yang tertutup atau jalur yang tertutup. Banyak cara melukiskan bentuk pada permukaan dua dimensi. Salah satu cara melukiskan bentuk adalah dengan garis. Garis dapat menggambarkan bentuk yang datar, misalnya lingkaran (bola), elip, silinder, piramid, atau kubus. Bentuk dapat diisi dengan warna, nada, atau tekstur. Cara lain menggambarkan bentuk adalah menggunakan warna dan kolase.

commit to user

Warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, suasana bagi yang melihatnya. Di dunia komputer grafis banyak sistem/model warna, antara lain:

1) RGB (Red Green Blue)

2) CMYK (Cyan Magenta Yellow Black)

3) HLS (Hue Lightness Saturisation)

4) LAB Color (Lightness A (green-red axis) B (blue yellow axis))

5) RGB Hexadecimal: misal #FF0000 Dalam kebutuhan cetak dan printing, warna yang dipakai adalah sistem/model CMYK, sedangkan untuk tampil di layar monitor saja warna yang biasa digunakan adalah RGB dan RGB Hexadecimal.

Warna sangat mempengaruhi psikologi manusia. Setiap negara dan budaya mempunyai arti tersendiri dalam mengartikan warna. Dalam lingkup universal arti warna:

1) Merah, melambangkan perjuangan, nafsu, aktif, dominan, kemauan keras, persaingan, keberanian, energi, kehangatan, cinta, bahaya.

2) Biru, melambangkan ketenangan, kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan.

3) Hijau, melambangkan alami, sehat, keinginan, keberuntungan, kebanggaan,kekerasan hati dan berkuasa.

4) Kuning, melambangkan optimisme, harapan, tidak jujur, berubah-ubah, gembira, santai.

5) Ungu/Jingga, melambangkan spiritual, misteri, kebangsawanan, sombong, kasar, keangkuhan.

commit to user

hangat.

7) Coklat, melambangkan tanah/bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masa depan.

8) Abu-abu, melambangkan intelek, futuristik, milenium, sederhanaan, sedih.

9) Putih, melambangkan suci, bersih, tepat, tidak bersalah.

10) Hitam, melambangkan power, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, anggun.

d. Ilustrasi/gambar image

Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodanya:

1) Manual/Hand Drawing/Gambar Tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas,cat, spidol,dll.

2) Computerized. Menggunakan computer, membuat gambar secara vektor dan bitmap.

e. Huruf/tipografi Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

Jenis–jenis font meski begitu banyak tetapi tetap dalam kategori sebagai berikut:

1) Huruf tanpa kait (sans serif): tidak memiliki kait/hook, hanya batang dan tangkainya saja. Contoh: arial, tahoma.

2) Huruf berkait (serif): memiliki kait/hook pada ujungnya. Contoh: times roman, garamond.

commit to user

Contoh: brushscript, mistral, shelley.

4) Huruf dekoratif: setiap huruf dibuat secara detail, kompleks dan rumit. Contoh: augsburger initial.

5) Huruf monospace: bentuknya bisa sama seperti huruf sans serif atau serif tapi jarak dan ruang setiap hurufnya sama. Contoh: courrier, monotype cursive, OCR.

f. Ruang (Space) Desain grafis memerlukan ruang untuk menempatkan komponen grafis seperti gambar, teks, dll tetapi jangan sampai menghabiskan ruang desain dengan demikian ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat atau ruang yang harus diisi, justru ruang kosong adalah komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut, desain terlihat lebih mudah dicerna, fokus sehingga lebih komunikatif dan menarik.

Namun, tidak semua karya desain menampung semua komponen grafis tersebut. Mungkin hanya satu atau beberapa unsur yang diprioritaskan.

3. Prinsip Desain

Agar desain menarik, komponen grafis harus diedit, retouching, diberi efek dll. Kemudian dikomposisikan/di lay out dengan prinsip desain antara lain:

a. Keseimbangan (Balance) Secara keseluruhan, komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan/halaman desain dalam satu komponen, yang selanjutnya akan dilihat komponen yang lebih kecil.

commit to user

merasakan keterkaitan bersama, kelihatan bersatu, dan perasaan harmonis.

b. Skala dan Proporsi Skala adalah perubahan ukuran/size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi. Sedangkan proporsi adalah adanya perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

c. Fokus Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus difokuskan/diarahkan pada satu titik.

d. Irama (Rhythm) Irama adalah pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan, pola/patern tertentu. Pengulangan adalah mengulang elemen visual, beberapa atau seluruhnya secara konsisten. Variasi adalah perubahan sejumlah elemen, misalnya warna, ukuran, bentuk, ruang, posisi, dan bobot visual elemen.

e. Kesatuan (Unity) Semua bagian dan unsur grafis bersatu padu dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai suatu kesatuan. Beberapa prinsip yang membuat kesatuan adalah sebagai berikut:

1) Hubungan, yaitu mengulang suatu elemen, misalnya warna, arah, nilai, bentuk, tekstur, atau membangun suatu gaya, misalnya gaya linier, atau membangun hubungan diantara elemen yang ada.

commit to user

vertikal secara tetap, kolom, margin, dan ruang yang membentuk kerangka untuk mengorganisasikan ruang, huruf, dan gambar dalam desain.

3) Kesejajaran, yaitu hubungan visual yang dibuat antara elemen-elemen, bentuk, dan obyek yang mempunyai garis poros yang sama.

4) Aliran, yaitu menggunakan prinsip ritme bergerak dari elemen satu ke elemen lain.

Bagian penting dari strategi kreatif adalah menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan. Beberapa pendekatan menentukan ide penjualan utama antara lein menggunakan:

a. Strategi generik. Berorientasi pada keunggulan biaya keseluruhan dan diferensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah daripada pesaing. Diferensiasi menonjolkan perbedaan yang menyolok pada mereknya dengan merek pesaing tidak secara superior. Diferensiasi terdiri dari diferensiasi produk (bentuk, pernak pernik, kualitas, keandalan, dan mudah diperbaiki baik gaya dan rancangannya), diferensiasi pelayanan (mudahnya pemesanan, instalasi pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan, dan pelayanan lainnya), diferensiasi personal (lewat keunggulan personal), diferensiasi saluran (lewat keunggulan rancangan distribusi, cakupan, keahlian, dan kinerja), diferensiasi citra.

b. Generik Preemtive. Serupa dengan strategi generik, tetapi menonjolkan superioritasnya.

c. Strategi Unique Selling Point Preposition.

commit to user

oleh produk saingannya.

d. Strategi brand image. Sebuah merek atau produk diproyeksikan pada suatu citra (image) tertentu (melalui periklanan). Gagasannya agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah produk (selain keuntungan fisik yang mungkin ada).

e. Strategi inherent drama. Strategi karakteristik produk yang membuat konsumen membeli.

f. Strategi resonansi. Berfokus pada situasi atau kondisi yang ditemukan yang menguatkan pengalaman hidup konsumen. Biasanya berorientasi pada gaya hidup dari pasar yang diharapkan.

g. Strategi positioning. Menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen.

commit to user

IDENTIFIKASI DATA

A. Identifikasi Obyek Perancangan

1. Sejarah berdiri

Awalnya budidaya lele diusahakan oleh seorang pembudidaya pada areal yang terbatas. Mengingat keuntungan yang cukup besar selanjutnya usaha ini dikembangkan oleh 15 orang pembudidaya ikan yang tergabung dalam Kelompok Tani Ikan BANGKIT (Bangun Kelompok Tani Ikan Tegalrejo). Pada tahun 1998, kelompok ini berganti nama menjadi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) KARYA MINA UTAMA. Pokdakan ini semakin berkembang, saat ini jumlah anggota mencapai 105 orang dengan unit usaha sebanyak 1445 kolam. Luas setiap kolam rata-rata 50 m², setiap m² berisi 250-300 ekor. Lele konsumsi yang dihasilkan 7-10 ton per hari, kebutuhan benih 200 ribu per hari. Distribusi produk tersebut untuk pemenuhan pasar local, Surakarta, Semarang, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan Jakarta.

2. Lokasi

Kampung Lele berlokasi di Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Di bawah naungan Dinas Peternakan dan Perikanan di Jalan Duren No.2B Telp. (0276)322449-321064 Faks. (0276) 322449 Boyolali.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Kelompok Pembudidaya Ikan (pokdakan) KARYA MINA UTAMA dapat digambarkan sebagai berikut:

commit to user

Kepala Desa

PENASEHAT Alip Parwoto

KETUA Darseno

WAKIL KETUA Gunadi

SEK RETARIS 1. Tritunggal 2. Mursidi

BENDAHARA Sidiq Sudiyono

SEKSI PEMASARAN Sunardi

SEKSI PENGENDALIAN

HAMA PE NYAKIT

Indradi

SEKSI PRODUKSI