PENGARUH KURANGNYA PENGGUNAAN PUPUK HAYA

BIOFERTILISASI
PENGARUH KURANGNYA PENGGUNAAN PUPUK HAYATI PADA
PERTANIAN BERKELANJUTAN

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dian David Surbakti

(150110080203)

Ega Elmiagi Mulayana

(150510090034)

Ichsan Ilyas

(150510110139)

Dillas Ligar Ramdhania

(150510120003)


PROGRAM STUDI AGORTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2015
1

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Biofertilisasi
mengenai ‘Pengaruh Kurangnya Penggunaan Pupuk Hayati Pada Pertanian Berkelanjutan’ yang
merupakan tugas mata kuliah Biofertilisasi.
Adapun makalah tentang‘Pengaruh Kurangnya Penggunaan Pupuk Hayati Pada Pertanian
Berkelanjutan’ ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun yang lainnya. Oleh karena itu sangat diharapkan bagi
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini. Kritik dan saran
saudara-saudara akan sangat membantu kami dalam memperbaiki penyusunan suatu karya ilmiah
dikemudian hari.
Penyusun mengharapkan semoga dari makalah Biofertilisasi ini kita dapat mengambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi dan bermanfaat terhadap pembaca.

Jatinangor, 17 Maret 2015

Penyusun

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul / Cover............................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................


1
2
3

BAB I Pendahuluan.................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Tujuan.................................................................................................

4
4
5

BAB II Pembahasan.................................................................................
2.1 Dampak pada Tanah…………………………………………………….
2.2 Peran Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah…………………
2.3 Dampak Pada Tanaman……………………………………………..
2.4 Dampak Pada Lingkungan………………………………………….
2.5 Penggunaan Pupuk Hayati………………………………………….
2.6 Mekanisme Perbaikan Lahan Oleh Pupuk Hayati………………….
2.7 Lingkungan Pendukung Mikroba…………………………………...


8
9
10
10
12
14

BAB III Penutup......................................................................................
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………

15
15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………

16

3


6
7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Dewasa ini petani semakin gencar menggunakan pupuk anorganik sebagai ‘vitamin’
untuk tanaman yang mereka budidaya kan. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui dampak
negative yang akan ditimbulkan apabila memberikan pupuk organik secara terus-menerus
terlebih lagi dengan dosis dan konsentrasi tanpa ukuran bahkan tanpa adanya kalibrasi terlebih
dahulu, dengan kata lain semua di sama ratakan.
Apabila ditinjau lebih jauh, kebanyakan pupuk anorganik yang beredar dipasaran hanya
mengandung unsur-unsur makro seperti sp-36, npk, kcl dan urea yang mengandung unsur hara
makro seperti fosfor, nitrogen, kalium. Padahal, tanah dan tanaman perlua adanya keseimbangan
antara unsur hara makro dan mikro yang dapat menunjang kesuburan tanah dan produktivitas
yang diinginkan.
Ada 3 unsur yang dibutuhkan tanah untuk mencapai keseimbangan dalam tanah yaitu
antara faktor biologi tanah, fisika tanah dan kimia tanah. Kelebihan atau kekurangan salah satu
unsur tersebut akan terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan tanah menjadi keras dan akan

meracuni tanah itu sendiri yang malah akan menyebabkan penurunan produktivitas tanaman
tersebut.
Kekurangan unsur mikro biasanya dijumpai pada tanah masam (ph rendah), dan tanah
basa (ph tinggi), tanah mineral berbahan induk masam atau berbahan organik rendah
(pupukorganik.org).
Tanah yang terus menerus diberi pupuk fosfat apabila sudah jenuh fosfat akan berubah
menjadi asam dan semua unsur hara diendapkan menjadi garam fosfat yang tidak bisa diserap
oleh tanaman dan tanah menjadi keras menggumpal. Tanah dalam kondisi asam unsur mikro
akan terikat oleh partikel tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman (pupukorganik.org).
Adanya kejenuhan produksi akibat penggunaan pupuk yang melebihi dosis, selain
menimbulkan pemborosan juga akan menimbulkan berbagai dampak negatif terutama
pencemaran air tanah dan lingkungan, khususnya yang menyangkut unsur pupuk yang mudah
larut seperti nitrogen (n) dan kalium (k) (LIPI, 2015).
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumberdaya yang
dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapatdiperbaharui (unrenewable
resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap
4

lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaan
sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian

yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap
lingkungan (Kasumbogo Untung, 1997).
Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif
menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat
rendahnya kandungan C-organik dalam tanah, yaitu