DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas V SDN Tak

(1)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL

THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS

KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

(PenelitianTindakanKelasMenerapkan Didactical Design Research di Kelas V SDN Taktakan 1 KecamatanTaktakan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

GITA ADHA RAYANI 1101408

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

2015


(2)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL

THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS

KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Desain Research di Kelas V SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan)

Oleh

GITA ADHA RAYANI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© GITA ADHA RAYANI 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR


(4)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

GITA ADHA RAYANI, Desain Pembelajaran Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing pada Konsep Daur Air Berdasarkan

Analisis Kesulitan Belajar (Learning Obstacle) Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya siswa yang belum memahami materi pembelajaran IPA, antara lain disebabkan oleh faktor penyajian buku teks, dan faktor guru. Dalam faktor penyajian buku teks ditemukan kekurangan penyajian materi pada konsep daur air, dimana materi yang disajikan membuat anak bingung untuk memahaminya. Kemudian dari faktor guru yang tidak menggunakan metode pembelajaran dan alat peraga dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak aktif dan hanya sebagai pendengar dan penerima tugas-tugas dari guru saja.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis kesuliatan belajar siswa (learning obstacle) dari materi Daur Air 2) Mendesain pembelajaran Cooperative Learning tipe snowball throwing pada konsep Daur Air berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle) 3) Mengimplementasikan desain pembelajaran Cooperative Learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dimodifikasi dengan Didactical Design Research (DDR) yang terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan (Prospective), pelaksanaan (Metapedadidactic), pengamatan (Metapedadidactic) , dan refleksi (Retrospective). Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi aktivitas guru. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Taktakan 1 berjumlah 30 siswa.

Hasil penelitian ini menunjukan peningkatan nilai setiap siklusnya, mulai dari siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar (68,7) dan pada siklus II nilai meningkat menjadi (81,5). Juga dari nilai hasil observasi aktiftas guru pada siklus I sebesar (67,5), pada siklus II meningkat menjadi sebesar (85).

Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode cooperative learning tipe snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada guru SD untuk menerapkan dan mengembangkan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe snowball


(5)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

throwing dan media yang tepat dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

ABSTRACT

GITA ADHA Rayani, Cooperative Learning Teaching type Snowball Throwing on Water Recycling Concept Analysis Based Learning Disabilities (Learning Obstacle) Grade V Elementary School.

This study was motivated by the many students who do not understand science teaching materials, among other factors caused by the presentation of textbooks, and teacher factor. In the presentation of the factor deficiency textbook presentation of the material found on the concept of the water cycle, in which the material is presented makes the child a loss to understand it. Then the teacher of factors that do not use methods of learning and teaching aids in learning, so that students are not active and just as a listener and recipient duties of teachers alone.

The purpose of this study were: 1) Analyze kesuliatan student learning (learning obstacle) of material Recycled Water 2) Designing Learning Cooperative Learning type of snowball throwing on Water Recycling concept is based on the analysis of students' learning difficulties (learning obstacle) 3) Implementing learning design Cooperative Learning type of snowball throwing on student learning outcomes.

The method used is classroom action research (PTK) modified with didactical Design Research (DDR), which consists of two cycles, each cycle consisting of planning (Prospective), implementation (Metapedadidactic), observations (Metapedadidactic), and reflection (Retrospective) , The instruments used are tests and teacher activity observation sheet. The subjects were students of class V SDN Taktakan 1 amounted to 30 students.

These results indicate an increase in the value of each cycle, starting from the first cycle of the average value of student learning outcomes (68.7) and the second cycle the value increased to (81.5). Also of value on the observation of activity of teachers in the first cycle of (67.5%), on the second cycle increased to (85%).

It can be concluded that by using the method of throwing snowball-type cooperative learning can improve student learning outcomes.

From the results of this study can be recommended to elementary school teachers to apply and develop science learning using cooperative learning


(6)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instructional methods and media types throwing snowball right in teaching to improve student learning outcomes.


(7)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional... 6

BAB II DESAIN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN LEARNING OBSTACLE A. Kajian Teori ... 8

B. Kajian Hasil Peneliti Sebelumnya ... 19

C. Kerangka Berpikir ... 20

D. Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Tindakan Kelas dengan Menerapkan DDR ... 22

B. Instrumen Penelitian dan Alat Pengumpulan Data ... 32

C. Teknik Analisis Data... 39

D. Subjek Penelitian ... 41

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian... 42

B. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 77

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

D. Jawaban Hipotesis ... 82

BAB VSIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 83

B. Saran ... 84 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi soal IPA tentang konsep daur air dengan model pembelajaran

snowball throwing ... 33

Tabel 3.2 Pedoman Observasi aktivitas guru pada pembelajaran konsep daur air dengan model pembelajaran snowball throwing ... ... 38

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pada pembelajarandaur air tahap prasiklus ... ... 43

Tabel 4.2 Kegiatan Pembelajaran Silkus 1 Tentang Konsep Daur Air ... ... 50

Tabel 4.3 Jawaban Prediksi Respon Siswa ... ... 57

Tabel 4.4 Hasil observasi aktifitas guru pada pembelajaran konsep daur air dengan model pembelajaran snowball throwing siklus I ... ... 60

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... ... 61

Tabel 4.6 Kegiatan Pembelajaran Silkus II Tentang Konsep Daur Air ... ... 65

Tabel.4.7 Jawaban Prediksi Siswa ... ... 72

Tabel 4.8 Hasil observasi aktifitas guru pada pembelajaran konsep daur air dengan model pembelajaran snowball throwing siklus II ... ... 74

Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... ... 75

Tabel 4.10 Rekapitulasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Konsep Daur Air Dengan Metode Snowball Trowing Dari Siklus I Sampai Siklus II... ... 77 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep Daur


(9)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Hubungan Segitiga Didaktis... 8

Gambar 4.1 Materi yang disajikan buku teks... 46

Gambar 4.2 Evaluasi dalam buku teks ... 46

Gambar 4.3 peta konsep pembelajaran daur air ... 47

Gambar 4.4 Peta Konsep Daur Air siklus I ... 49

Gambar 4.5 Lesson Design siklus 1 ... 49

Gambar 4.6 Guru menggambar skema daur air siklus I... 54

Gambar 4. 7 Percobaan proses pembuatan hujan siklus I ... 55

Gambar 4.8 Pemberian materi ke ketua kelompok siklus I ... 56

Gambar 4.9 Bola kertas berisi pertanyaan siswa siklus I ... 56

Gambar 4.10 Pertanyaan dan jawaban siswa siklus I ... 58

Gambar 4.11 Pertanyaan siswa siklus I... 58

Gambar 4.12 Jawaban siswa siklus I... 58

Gambar 4.13 Pertanyaan siswa siklus I... 59

Gambar 4.14 Jawaban siswa siklus 1 ... 59

Gambar 4.15 Peta konsep siklus II ... 63

Gambar 4.16 lesson design siklus II ... 64

Gambar 4.17 Percobaan proses pembuatan hujan siklus II... 69

Gambar 4.18 Pemberian materi ke ketua kelompok siklus II ... 70

Gambar 4.19 Siswa menulis pertanyaan Siklus II ... 70

Gambar 4.20 Guru berkelilng membantu siswa membuat pertanyaan siklus II . 71 Gambar 4.21 Pelemparan bola kertas siklus II... 71

Gambar 4.22 Pertanyaan siswa siklus II ... 73


(10)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Konsep Daur Air Dengan

Metode Snowball Trowing Dari Siklus I Sampai Siklus II ... 77

Grafik 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Konsep Daur Air Dengan Metode Snowball Throwing Dari Pra Siklus Sampai Siklus II.... 79


(11)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Alur PTK dengan menerapkan DDR dalam Pembelajaran Daur Air dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Modifikasi Kemmisdan Mc. Taggart... 27


(12)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Kegiatan PraSiklus, Siklus I dan Siklus II Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lampiran 5 Hasil Kerja Siswa Siklus I Lampiran 6 Hasil Kerja SiswaSiklus II

Lampiran 7 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 10 Riwayat Hidup Peneliti


(13)

1

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

(PENDAHULUAN)

A. LATAR BELAKANG

Menurut Vygotsky pembelajaran IPA itu melibatkan siswa dan guru, dari segi keterampilan alamiah dan keterampilan sosial perlu ada dalam pembelajaran tersebut. Saat ini kebanyakan guru memberikan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian dilaboraorium dalam melakukan penelitian atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi. Sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dan memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi. Dengan demikian pembelajaran merupakan kegiatan investigasi terhadap permasalahan alam di sekitarnya. Setelah melakukan investigasi dan mendapat data dari proses tersebut, kemudian hal tersebut perlu digeneralisir agar siswa memiliki pemahaman konsep yang baik, untuk itu siswa perlu dibimbing berpikir secara induktif. Selain itu, pada beberapa konsep IPA yang dilakukan, siswa perlu memverivikasi dan menerapkan suatu hukum atau prinsip. Sehingga siswa juga perlu dibimbing berpikir secara deduktif.

Seperti yang diungkapkan dalam Trianto (2007:102), IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melaluui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Lebih lanjut dinyatakan bahwa ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu: 1) kemampuan mengetahui yang diamati; 2) kemampuan memprediksi apa yang belum diamati dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut dari hasil eksperimen dan; 3) dikembengkanya sikap ilmiah. . Hal ini juga terlihat dari hasil belajar siswa yang masih berada dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM).


(14)

2

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu topic pembelajaran IPA SD kelas V adalah daur air, materi ini penting bagi siswa agar mereka dapat memahami siklus air dan kaitanya dengan proses terjadinya hujan. Adapun tujuan yang tercantum dalam kurikulum SD/MI adalah mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

Tantangan dalam mempelajari materi daur air adalah memahami proses terjadinya pengembunan, penguapan, pengendapan dan sebagainya. Di buku BSE konsep ini dijelaskan dari segi definisi menunjukan kesulitan bagi siswa memahami proses tersebut. Menurut Suryadi, kesulitan akibat sajian materi yang tidak mudah dipahami siswa disebut didactical obstacle.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik merancang desain pembelajaran daur air dengan menguasai terlebih dahulu berbagai kemungkinan kesulitan belajar siswa. Selain itu, untuk memperbanyak keterampilan sosial siswa, peneliti menelaah berbagai tipe cooperative learning, salah satunya adalah tipe snowball throwing yang melatih ketangkasan dan kerjasama siswa.

Berdasarkan pada data empiris yang diperoleh di lapangan, dikelas V SDN Taktakan 1, dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar kurang optimal. Hal tersebut dapat terjadi karena: Faktor siswa (1) Siswa yang hanya sebagai pendengar, mencatat dan menghafal konsep tanpa mempelejari dan memahami (2) Siswa kurang termotivasi untuk belajar karena tidak ada tantangan untuk berpikir, Faktor guru (1) Guru dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan satu metode dan tidak menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu (2) Keterbatasan guru dalam hal kemampuan mengenai metode dan pendekatan-pendekatan dalam mengajar. Hal ini juga terlihat dari hasil belajar siswa yang masih berada dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM).


(15)

3

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada giliranya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.

Melalui pembelajaran cooperative learning model snowball throwing diharapkan siswa dapat memahami materi yang sulit pada konsep daur air dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono 2013:54).

Pada model pembelajaran snowball throwing siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan tentang daur air yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh (Saminanto 2010:37).

Pada model pembelajaran snowball throwing ini memadukan pendekatan komunikatif, integrative, dan keterampilan proses. Kegiatan melempar bola pertanyaan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkanya pada siswa lain. Dengan


(16)

4

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada giliranya mereka harus menjawab pertanyaan dari temanya yang terdapat dalam bola kertas.

Dalam metode snowball throwing, guru berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks komunikasi alamiah baik sosial, sains, hitungan dan lingkungan pergaulan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Desain Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Pada Konsep Daur Air Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar (Learning Obstacle) Siswa Kelas V Sekolah Dasar”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana desain pembelajaran cooperative learning tipe snowball Throwing Pada Konsep Daur Air Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar (Learning Obstacle) Siswa Kelas V Sekolah Dasar? Berdasarkan hal tersebut pertanyaan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kesulitan belajar siswa (learning obstacle) teridentifikasi dari materi Daur Air?

2. Bagaimana desain pembelajaran cooperative learning tipe snowball throwing pada konsep daur air berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle)?


(17)

5

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis kesuliatan belajar siswa (learning obstacle) dari materi Daur Air.

2. Mendesain pembelajaran Cooperative Learning tipe snowball throwing pada konsep Daur Air berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle).

3. Mengimplementasikan desain pembelajaran Cooperative Learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar siswa.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan tentang model pembelejaran snowball throwing dalam kegiatan belajara mengajar.

b. Menyediakan contoh metedologi penelitian mengenai bagaimana merancang pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.

c. Memberikan contoh yang dapat diteruskan dengan peneliti lain dengan konsep yang sama ataupun konsep yang berbeda.

2. Bagi guru

a. Menyediakan contoh bagaimana merancang pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa pada materi daur air. b. Menambah wawasan serta pemahaman dalam pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Snowball Throwing.

c. Meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).


(18)

6

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi siswa

a. Mamfasilitasi dengan desain pembelajaran baru agar siswa tidak merasa jenuh

b. Menumbuhkan sikap kerja sama, cepat tanggap yang dapat menimbulkan pengaruh positif.

c. Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

E. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional dalam penelitian ini berdasarkan beberapa pendapat ahli adalah sebagai berikut:

1. Desain Pembelajaran

Membuat desain pembelajaran sebelum melakukan kegiatan pembelajaran sangat membantu untuk proses belajar mengajar. Salah satu urgensi dari desain pembelajaran menurut Wiyani (2013:25) yaitu sebagai rancangan dasar dalam mengatur berbagai komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran. Komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran diuraikan dalam definisi desain pembelajaran yang diungkapkan oleh Gentry. Gentry (dalam Wiyani 2013:23) memaparkan bahwa desain pembelajaran merupakan upaya guru yang berkenaan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat digunakan untuk efektivitas pencapaian tujuan.

2. Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termakus bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta


(19)

7

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono 2013:54).

Snowball Throwing berasal dari dua kata yaitu “snowball” dan “throwing”. Kata snowball yang berarti bola salju, sedangkan kata throwing yang berarti melempar, maka snowball throwing dapat diartikan melempar bola salju.

Strategi pembelajaran snowball throwing atau yang juga sering dikenal dengan snowball fight merupakan pembelajarn yang di adopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran, snowball throwing diterpapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru (Huda 2014:226).

3. Konsep Daur Air

Daur air merupakan suatu proses sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus, dimana air tersebutt dapat berpindah-pindah dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi atau dari daratan menuju ke udara kemudian kembali ke daratan. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan).

4. Kesulitan Belajar (learning obstacle)

Dalam suatu proses pembelajaran, khususnya proses pembelajaran ipa, kesulitan belajar (learning obstacle) merupakan situasi yang dialami oleh siswa secara alamiah. Brousseau (dalam Suratno, 2009) menyatakan bahwa terdapat tiga faktor penyebab munculnya kesulitan belajar, yaitu hambatan ontogeni (akibat kesiapan mental belajar yang kurang), hambatan didaktis (akibat pengajaran guru), dan hambatan epistimologis (akibat pengetahuan siswa terhadap konteks yang terbatas).


(20)

22

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DENGAN MENERAPKAN DDR

Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode penelitian kelas dengan menerapkan DDR (didactical design research).

1. Penelitan Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas itu membebaskan (liberating) dan menyetarakan (emancipating) sifatnya bagi peneliti guru/dosen. Hal ini dijelaskan dengan konsep kritik diri atau monitor diri sehingga guru mau meningkatkan kemampuanya. Kritik diri juga dibangun oleh refleksi, yang banyak dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, antara lain untuk memperkecil kesenjangan antara idealisme sebagai guru yang baikdengan tampilan sehari-hari agar guru bekerja lebih profesional (Wiriaatmaja 2009:36).

Menurut Arikunto (2010:3) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Menuurut kemmis dan Mc. Taggart (dalam Arikunto, 2011:42) Penelitian tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktis dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan.


(21)

23

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk sebuah penelitian yang dirancang untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas dengan menggunakan strategi-strategi peneliti dibantu dengan pihak sekolah.

a. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas :

1) Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktik factual, yaitu permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.

2) Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi

3) Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar di kelas yang bersangkutan.

b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas :

1) Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah 2) Meningkatkan relevansi pendidikan

3) mutu hasil pendidikan

4) Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan c. Prosedur penelitian

Berdasarkan karakteristik dan tujuan PTK diatas, maka penelitian tindakan kelas yang diambil oleh peneliti adalah PTK. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Penelitian Tindakan Kelas, 2011: 64), dengan melalui 4 tahap, yaitu: melakukan Perencanaan (planning), Tindakan (action), Pengamatan (observation), dan Refleksi (reflection), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun prosedur penelitian yang dipilih oleh


(22)

24

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti yaitu menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart dalam Arikunto (2011 : 64).

2. Didactical Design Research (DDR)

Pada penelitian tindakan kelas ini menerapkan metode penelitian DDR (didactical design research). DDR adalah penelititan yang bertujuan untuk mengungkap dan mengatasi hambatan belajar (Learning Obstacle) siswa pada proses pembelajaran. Penelitian ini merancang lembar kerja siswa sebagai salah satu bagian dari bahan ajar yang di aplikasikan pada pembelajaran satu sub tema daur air. Penelitian ini dilakukan untuk membuat suatu rancangan lembar kerja siswa berdasarkan hambatan belajar yang dialami oleh siswa kelas V sekolah dasar.

Menurut Suryadi (2011:12) Adapun alur penelitian design didaktis sebagai berikut:

a. Prospective analysis, meliputi:

1) Studi literature dari berbagai sumber yang relevan mengenai pembelajaran satu sub tema daur air yang menjadi kajian peneliti.


(23)

25

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Melakukan rekonstekstualisasi dan repersonalisasi terhadap bahan ajar dan konsultasi dengan dosen pembimbing.

3) Membuat instrument penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada pembelajaran satu sub tema daur air.

4) Membuat rancangan lembar kerja siswa b. Metapedadidactic analysis, meliputi:

1) Mengimplementasikan rancangan lembar kerja siswa yang telah dibuat dengan memperhatikan sisi-sisi seitiga didactic yaitu hubungan pedagogiks (HP), hubungan didactic (HD), dan antisipasi didaktis pedagogiks (ADP).

2) Melakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanan pembeljaran untuk mengungkapkan hambatan belajar siswa. 3) Memberi instrument tes untuk dapat membandingkan antara

learning obstacle siswa pada studi pendahuluan dengan learning obstacle siswa hasil implementasi desain lembar kerja siswa.

c. Rectrospective analysis, meliputi:

1) Mengaitkan antara hasil metapedadidactic analysis dengan Prospective analysis, yaitu mengaitkan antara hasil implementasi lembar kerja siswa pada proses pembelajaran dengan desain rancangan awal.

2) Mengkategorikan jenis hambtan belajar (learning obstacle) siswa pada pembelajaran satu sub tema daur air.


(24)

26

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menganalisis learning obstacle pada proses belajar saat uji coba bahan ajar dengan langkah-langkah berikut ini:

Desain awal, kegiatan yang dilaksanakan adalah:

1) Memilih dan menentukan materi yang akan menjadi bahan penelitian 2) Menganalisis materi

3) Diskusi dengan pembimbing dan guru yang sudah berpengalaman 4) Membuat instrumen awal (soal) untuk mengetahui kesulitan belajar

siswa pada materi tersebut

5) Mengujikan instrumen yang telah dibuat di beberapa jenjang ditambahkan dengan wawancara pada beberapa responden

6) Menganalisis hasil pengujian

7) Membuat kesimpulan mengenai kesulitan belajar yang muncul berdasarkan hasil pengujian

8) Menyusun desain didaktis awal Refleksi dan persiapan:

1) Menganalisis hasil jawaban siswa

2) Menyimpulkan kesulitan belajar siswa pada materi yang menjadi bahan penelitian

3) Memperbaiki desain


(25)

27

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Alur PTK dengan menerapkan DDR dalam Pembelajaran Daur Air dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

(modifikasi Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto)

Pra siklus Observasi

(Repersonalisasi) Melakukan pengamatan pada

saat KBM, mengumpulkan data hasil temuan-temuan pada

saat KBM Refleksi

(Retrospective) Mengevaluasi kekurangan permasalahan dalam proses

pembelajaran Daur air kemudian dianalisa untuk mengadakan kegiatan siklus 1

Siklus I Rencana

(Prospective)

Merancang RPP dengan menggunakan model snowball throwing. Mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah yang telah diketahui, mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dikelas.

Tindakan (Metapedadidactic) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing Refleksi (Retrospective)

Mengidentifikasi pencapaian hasil belajar siswa, mengevaluasi tindakan untuk digunakan pada

siklus berikutnya

Observasi (Metapedadidactic) Peneliti dan guru bekerja sama

mengamati KBM yang berlangsung berdasarkan pedoman observasi, mengetahui kemajuan pembelajaran siswa dan apakah terdapat learning obstacle

yang di alami siswa saat pembelajaran berlangsung Siklus selanjutnya


(26)

28

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pra Siklus

a. Observasi (Repersonalisasi)

Sebagai langkah awal penelitian ini, peneliti membuat proposal penelitian dengan sebelumnya melakukan beberapa tahapan penelitain, mengingat penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berdasar pada permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas. Adapun tahapan pertama, peneliti menentukan sekolah dan tempat penelitian, kemudian meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Taktakan 1 untuk melakukan observasi penelitian sekaligus meminta bantuan kepada guru sebagai pengajar dalam kegiatan penelitian. Ketika izin penelitian telah diberikan oleh Kepala Sekolah dan guru kelas pun bersedia membantu, maka langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan observasi yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi siswa kelas V yang dijadikan sumber penelitian. Setelah itu, peneliti mulai mengidentifikasi permasalahan diantaranya :

1) Melakukan pengkajian pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas V SD dan standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas V SD,

2) menelaah buku-buku yang dipergunakan selama pembelajaran dan materi pembelajaran yang dituangkan dalam RPP

3) menganalisis kesulitan belajar siswa, dan 4) menentukan metode pembelajaran b. Refleksi (Retrospective)

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi. Dengan melihat kelemahan yang ada, maka peneliti mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Dari hasil observasi peneliti


(27)

29

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menemukan berbagai kelemahan didalam proses belajar mengajar yaitu :

1) Kurangnya pengetahuan awal siswa

2) Siswa ditempatkan pada posisi penerima saja 3) Siswa tidak diberi kesempatan untuk berfikir kritis

4) Pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah

5) Guru dan siswa tidak melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran

6) Interaksi antara guru dan siswa hanya sekedar saja

Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang peneliti temukan diatas, maka peneliti melihat pembelajaran yang dilaksanakan kurang bermakna. Siswa hanya sekedar menerima materi saja. Siswa tidak diberi kesempatan untuk memahami suatu konsep dengan menemukan sendiri melalui percobaan. Maka peneliti merasa perlu melakukan suatu tindakan yang diharapkan mampu untuk memperbaiki keadaan tersebut.

2. Siklus 1

a. Rencana (Prospektif)

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang disampaikan kepada siswa.

2) Peneliti mempersiapkan Rancangan Pembelajaran berbentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model cooperative learning tipe snowball throwing pada konsep daur air beserta prediksi respon siswa dan antisipasi guru.

3) Membuat lembar kerja siswa, lembar observasi berdasarkan hasil refleksi pada pra siklus.


(28)

30

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tindakan (Metapedadidaktik)

Dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya (tahap perencanaan), yaitu dengan melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat (terlampir). Adapun inti tahapanya adalah:

1) Guru melaksanakan apersepsi kepada murid dengan membawa murid dalam proses belajar untuk mengingat materi sebelumnya sehingga bisa berkaitan dengan materi yang akan mereka terima saat ini.

2) Guru memberikan konsep awal tentang Air dan kegunaanya bagi manusia

3) Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen dan memberikan pengarahan tentang cara kerja diskusi yang akan dilakukan siswa dalam kelompok.. 4) Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk

memberikan penjelasan tentang materi terkait

5) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudia menjelaskan materi yang disampaikan oleh gurukepada teman kelompoknya

6) Guru membimbing siswa membuat pertanyaan dalam kertas kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari siswa satu ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit

7) Setelah masing-masing siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan, siswa mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian


(29)

31

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Observasi (Metapedadidaktik)

Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan mencatat setiap aktivitas siswa pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer bertugas mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.

d. Refleksi (Retrospective)

Pada akhir kegiatan penelitian ini, peneliti bersama guru menganalisis dan melakukan evaluasi tentang permasalahan yang ada selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Apabila hasilnya belum mencapai rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus selanjutnya.


(30)

32

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. INSTRUMEN PENELITIAN DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini, menggunakan tiga jenis instrument yaitu : 1. Tes

a. Jenis Tes

Dalam pengukuran kegiatan pembelajaran menggunakan tes tertulis dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pensil sebagai instrument utamanya, sehingga pada saat tes mengerjakan soal dilakukakan secara tertulis dengan tulisan tangan. b. Bentuk tes

Bentuk tes dalam kegiatan pembelajaran ini menggunakan pilihan ganda yang termasuk salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam mengajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing pada konsep daur air.

Dalam penelitian ini terdapat 20 butir soal pilihan ganda (PG) sebagai berikut:


(31)

33

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Kisi-kisi soal IPA Tentang Daur Air Sederhana dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing

Kompetensi Dasar Indikator Tingkat kesukaran

K 1 (pengetaahuan)

K 2 (pemahaman)

K 3 (aplikasi)

Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhinya

Menjelaskan siklus air

Mudah 8, 9, 10, 20

Sedang 1, 2, 6, 7, 11,

12, 3

Sukar

Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi

daur air

Mudah

Sedang 4, 5, 16

Sukar 13, 14, 15, 17

Menyebutkan kegunaan air

dan cara menghemat air

Mudah 19

Sedang 18

Sukar


(32)

34

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal Tes Daur Air dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing

1. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami . . . .

a. penambahan b. perputaran c. pencampuran d. pengurangan.

2. Peristiwa penguapan dalam daur air terjadi akibat.... a. gaya tarik bumi b. gravitasi bulan

c. jumlah air sangat banyak d. sinar matahari

3. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . . a. penguapan

b. pengembunan c. pengendapan d. peresapan

4. Jika uap air bercampur dengan gas-gas buangan yang

berbahaya, akan terjadi.... a. pencemaran udara b. hujan asam

c. penyakit saluran pernapasan

d. hujan

5. Gas beracun penyebab hujan asam antara lain berasal dari.... a. limbah rumah tangga

b. limbah pengolahan makanan c. gas buangan kendaraan bermotor

d. gas alam

6. Uap air naik ke udara membentuk . . . . a. awan

b. pelangi c. air d. es

7. Daur air mempunyai 3 unsur pokok yaitu....

a. penguapan, presipitasi, pengendapan

b. evaporasi, pengendapan, kondensasi

c. penguapan, evaporasi, presipitasi

d. evaporasi, presipitasi, penguapan

8. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air


(33)

35

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini akan berkumpul di angkasa kemudian turun menjadi . . . . a. hujan

b. kabut c. angin d. pelangi 9. Daur adalah....

a. perubahan-perubahan tertentu yang berulang dalam suatu pola tertentu b. perubahan yang

menghasilkan jenis zat baru c. perubahan-perubahan yang

mengakibatkan terjadinya perubahan struktur

d. perubahan yang

menghasilkan jenis struktur baru

10. Air di permukaan Bumi mengalami penguapan karena mendapat . . . .

a. panas bumi b. panas matahari c. tiupan angin d. terpaan hujan

11. Air di Bumi selalu tersedia karena adanya . .

a. lautan b. hujan

c. mata air d. daur air

12. Evaporasi adalah proses . . . . a. pengendapan

b. penguapan c. pengembunan d. perairan

13. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di Bumi yaitu . . . . a. terasering

b. reboisasi

c. penggundulan hutan d. pembuatan bendungan 14. Perumahan sebaiknya tidak

dibangun di.... a. dekat jalan raya b. daerah resapan air c. daerah kering d. dekat hutan

15. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . .

a. mengurangi peresapan air b. membuat jalan terasa panas c. dapat mencegah banjir


(34)

36

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. air dapat merembes dengan cepat

16. Kegiatan manusia yang tidak menyebabkan daur air

terganggu adalah....

a. penebangan pohon secara liar

b. penutupan jalan dengan beton

c. pembuatan taman di lahan sempit

d. meratakan halaman dengan kanblok

17. Penutupan jalan dengan aspal atau konblok dapat

mengakibatkan.... a. jalanan menjadi becek b. terjadi banjir di musim hujan c. kendaraan sulit melintas d. air hujan meresap dengan baik

18. Air digunakan untuk mandi dan mencuci sayuran. Hal tersebut menunjukkan fungsi air sebagai....

a. peluruh b. pengotor c. pelarut d. pembersih

19. Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . . a. mencuci pakaian tiap hari

dalam jumlah sedikit b. mencuci kendaraan rutin

tiap hari

c. menyirami tanaman dengan air keran

d. mematikan keran setelah selesai digunakan

20. Peristiwa kondensasi mengubah . . . menjadi titik-titik air.

a. uap air b. angin c. hujan d. panas

Kunci Jawaban!


(35)

37

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. C 6. A 7. B 8. A

9. A 10.B 11.D 12.B

13.D 14.B 15.A 16.C

17.B 18.D 19.D 20.A

2. Observasi

Pada penelitian ini yang akan diobservasi adalah pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada konsep Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Mempengaruhinya dengan mengunakan model Snowball Throwing. Observasi dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalam kelas dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat sebelumnya.

Ngalim Purwanto (2007:193) dalam Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran menjelaskan bahwa observasi ialah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.


(36)

38

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Konsep Daur Air Dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing

No Aspek Indikator

Skor

1 2 3 4

1 Penyajian Kelas

Pemberian motivasi dan apersepsi

Kejelasan dalam penyampaian materi

Interaksi guru dengan siswa

2

Guru

Membentuk kelompok-kelompok

Pembagian kelompok dilakukan secara heterogen

Melaksanakan metode snowball throwing

3 Game

Pengkondisian kelas pada saat game

Mengatur pelemparan bola kertas yang berisi pertanyaan oleh siswa satu ke yang lainya

4 Kegiatan akhir

Penghitungan skor perolehan Mengumumkan kelompok yang menjadi pemenang

Mengakhiri pembelajaran Jumlah

Jumlah keseluruhan Rata-rata Persentase Pencapaian


(37)

39

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriterian Penilaian: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik

4 = Sangat Baik Nilai rata-rata = Jumlah Skor

Jumlah Indikator Persentase Pencapaian = Jumlah Skor x 100

Jumlah Skor Tertinggi

3. Pengolahan Data Hasil Tes Siswa

Data yang diperoleh dari hasil tes tertulis siswa dilakukan pengolahan data, kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan perhitungan presentase, setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil belajar siswa, peneliti memeriksa jawaban siswa dan menilai soal yang telah dikerjakan siswa. Adapun criteria penilaianya sebagai berikut

Nilai rata-rata = Jumlah Nilai x 100 Jumlah Nilai Maksimal

C. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data, maka data perlu segera diolah. Menurut Arikunto (2006) Secara garis besar analisis data mencakup tiga langkah, yakni :

1. Persiapan


(38)

40

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data.

b. Mengecek macam – macam isian data 2. Tahap pentabulasian

Dalam tahap ini pengklasifikasian data kegiatan pentabulasian data melalui beberapa hal, yaitu :

a. Penilaian skor pada hasil observasi

b. Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat presentase

c. Pemberian skor terhadap item – item yang perlu diberi skor, artinya pemberian skor pada soal – soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa. Skor setiap siswa dikumpulkan untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus pembelajaran.

3. Tahap penerapan data

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, kegiatan tersebut adalah :

a. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian

b. Mendeskripsikan hasil temuan, membahasnya, dan menarik sebuah kesimpulan.


(39)

41

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN

1. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) pada materi daur air dengan menggunakn model pembelajaran snowball throwing di kelas V SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang. Dengan Jumlah siswa sebanyak 30 orang. Dengan jumlah 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan yang dijadikan subjek peneliti.

2. Lokasi

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut adalah karena SD tersebut sebagai lokasi program pengalaman lapangan (PPL) sehingga memudahkan peneliti untuk bertukar pendapat dengan guru kelas dan kepala sekolah. Adapun tempat atau lokasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tempat : SDN Taktakan 1

Alamat : Jl. Raya Takari Desa Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang-Banten


(40)

83

83

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dimulai dari tahap pra siklus sampai dengan siklus II, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Learning Obstacle

Proses pembelajaran pada konsep Daur air yang menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe snowball throwing didapatkan beberapa jenis-jenis kesulitan belajar siswa dalam memahami pembelajran, dan kesulitan siswa dalam memecahkan sebuah pertanyaan. Hal ini terbukti pada lembar kerja siswa yang telah peneliti analisis, diantaranya learning obstacle tersebut berasal dari penyajian buku teks yang kurang memadai dan kurang konsisten dan juga karena guru yang kurang kreatif dalam memandu proses pembelajaran.

2. Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran materi Daur air menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing berhasil meningkatkan keaktifan siswa dan memudahkan guru dalam menjalankan alur pembelajaran dikelas, karena didalam desain pembelajaran ini dilengkapi dengan prediksi respon siswa dan antisipasi guru, sehingga setiap pembelajaranya sudah dengan alur yang jelas, desain pembelajaran juga akan selalu berubah setiap pertemuanya, berubah dalam hal ini berarti desain pembelajaran bisa diperbarui lagi sesuai dengan kondisi di kelas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil observasi aktifitas guru dengan menggunakan desain pembelajaran materi Daur air menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dari siklus I sampai siklus II. Dimana nilai hasil observasi aktifitas guru pada siklus I sebesar 67,5% yang


(41)

84

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikategorikan kedalam nilai cukup, dan pada siklus II meningkat menjadi 85% dengan kategori nilai yang baik.

3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada konsep Daur air dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing mengalami peningkatan nilai, ini terlihat dari rata-rata nilai pada tahap pra siklus yang hanya mencapai kriteria nilai kurang baik yaitu sebesar 44, dan nilai rata-rata pada siklus I dikategirkan kepada nilai yang cukup baik yaitu sebesar 68,7, pada siklus II nilai rata-rata mencapai kriteria yang baik yaitu sebesar 81,5. Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut, peningkatan nilai ini diperngaruhi oleh metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, artinya metode ini berhasil dalam pengingkatan belajar siswa dan memenuhi kriteria yang diharapkan peneliti, karena metode ini mengharuskan siswa untuk menjadi aktif, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan lainya. Dapat peneliti simpulkan metode ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

B. Saran

1. Bagi guru SD

Para guru hendaknya dapat lebih profesional sebagai pengajar di kelas dengan

menggunakan metode-metode pembelajaran diantaranya metode

pembelejaran kooperatif tipe snowball throwing, dan hasil penelitian ini hendaknya dapat disosialisasikan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam organisasi gugus sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan.

2. Bagi Kepala Sekolah

Para kepala sekolah diharapkan lebih berperan sebagai leader di Sekolah dan memotivasi para tenaga pengajar untuk menggunakan metode pembelajaran


(42)

85

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang kreatif, juga dapat memilih dan melengkapi buku paket IPA serta alat peraga.

3. Bagi Peneliti Lain

Dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat dijadikan gambaran atau panduan untuk peneliti lain, baik dengan metode penelitian yang sama ataupun berbeda, penelitian ini juga tidak mengklasifikasikan tipe hambatan belajar yang dialami siswa, maka dari itu disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menguatkan tipe-tipe hambatan belajar/kesulitan belajar yang dialami siswa agar penelitian ini lebih memiliki fokus untuk mengatasi tipe kesulitan belajar siswa.


(43)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anjar. (2012). Dalam Agnista. 2013. Metode Pembelajaran Snowball Throwing.

[online] tersedia

http:agnista.blogspot.com/2013/04/metode_pembelajaran_snowballthrowi ng.html [1/2/2015]

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas edisi revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Lidnillah, D. (2011). Conaplin Journal: Educational Design Research, 1(1), hlm. 4-5

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nur’aeni. (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang : Ikhwan Mandiri Press.

Suprijono, Agus. (2011). Model-model Pembelajaran Inofativ Berorientasi Konstruktivitik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Saminanto. (2010). Dalam Krisna. 2012. Model Pembelajaran Snowball

Throwing. [online] tersedia

http:dataseverku.blogspot.com/2012/02/model_pembelajaran_snowballthr owing.html [1/2/2015].

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana.


(44)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka

Wiriatmadja, Rochiati. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Wiyani, N.A. (2013). Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media


(1)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN

1. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) pada materi daur air dengan menggunakn model pembelajaran snowball throwing di kelas V SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang. Dengan Jumlah siswa sebanyak 30 orang. Dengan jumlah 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan yang dijadikan subjek peneliti.

2. Lokasi

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut adalah karena SD tersebut sebagai lokasi program pengalaman lapangan (PPL) sehingga memudahkan peneliti untuk bertukar pendapat dengan guru kelas dan kepala sekolah. Adapun tempat atau lokasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tempat : SDN Taktakan 1

Alamat : Jl. Raya Takari Desa Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang-Banten


(2)

83

83 Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dimulai dari tahap pra siklus sampai dengan siklus II, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Learning Obstacle

Proses pembelajaran pada konsep Daur air yang menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe snowball throwing didapatkan beberapa jenis-jenis kesulitan belajar siswa dalam memahami pembelajran, dan kesulitan siswa dalam memecahkan sebuah pertanyaan. Hal ini terbukti pada lembar kerja siswa yang telah peneliti analisis, diantaranya learning obstacle tersebut berasal dari penyajian buku teks yang kurang memadai dan kurang konsisten dan juga karena guru yang kurang kreatif dalam memandu proses pembelajaran.

2. Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran materi Daur air menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing berhasil meningkatkan keaktifan siswa dan memudahkan guru dalam menjalankan alur pembelajaran dikelas, karena didalam desain pembelajaran ini dilengkapi dengan prediksi respon siswa dan antisipasi guru, sehingga setiap pembelajaranya sudah dengan alur yang jelas, desain pembelajaran juga akan selalu berubah setiap pertemuanya, berubah dalam hal ini berarti desain pembelajaran bisa diperbarui lagi sesuai dengan kondisi di kelas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil observasi aktifitas guru dengan menggunakan desain pembelajaran materi Daur air menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dari siklus I sampai siklus II. Dimana nilai hasil observasi aktifitas guru pada siklus I sebesar 67,5% yang


(3)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikategorikan kedalam nilai cukup, dan pada siklus II meningkat menjadi 85% dengan kategori nilai yang baik.

3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada konsep Daur air dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing mengalami peningkatan nilai, ini terlihat dari rata-rata nilai pada tahap pra siklus yang hanya mencapai kriteria nilai kurang baik yaitu sebesar 44, dan nilai rata-rata pada siklus I dikategirkan kepada nilai yang cukup baik yaitu sebesar 68,7, pada siklus II nilai rata-rata mencapai kriteria yang baik yaitu sebesar 81,5. Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut, peningkatan nilai ini diperngaruhi oleh metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, artinya metode ini berhasil dalam pengingkatan belajar siswa dan memenuhi kriteria yang diharapkan peneliti, karena metode ini mengharuskan siswa untuk menjadi aktif, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan lainya. Dapat peneliti simpulkan metode ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

B. Saran

1. Bagi guru SD

Para guru hendaknya dapat lebih profesional sebagai pengajar di kelas dengan

menggunakan metode-metode pembelajaran diantaranya metode

pembelejaran kooperatif tipe snowball throwing, dan hasil penelitian ini hendaknya dapat disosialisasikan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam organisasi gugus sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan.

2. Bagi Kepala Sekolah

Para kepala sekolah diharapkan lebih berperan sebagai leader di Sekolah dan memotivasi para tenaga pengajar untuk menggunakan metode pembelajaran


(4)

85

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang kreatif, juga dapat memilih dan melengkapi buku paket IPA serta alat peraga.

3. Bagi Peneliti Lain

Dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat dijadikan gambaran atau panduan untuk peneliti lain, baik dengan metode penelitian yang sama ataupun berbeda, penelitian ini juga tidak mengklasifikasikan tipe hambatan belajar yang dialami siswa, maka dari itu disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menguatkan tipe-tipe hambatan belajar/kesulitan belajar yang dialami siswa agar penelitian ini lebih memiliki fokus untuk mengatasi tipe kesulitan belajar siswa.


(5)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anjar. (2012). Dalam Agnista. 2013. Metode Pembelajaran Snowball Throwing.

[online] tersedia

http:agnista.blogspot.com/2013/04/metode_pembelajaran_snowballthrowi ng.html [1/2/2015]

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas edisi revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Lidnillah, D. (2011). Conaplin Journal: Educational Design Research, 1(1), hlm. 4-5

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nur’aeni. (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang : Ikhwan Mandiri Press.

Suprijono, Agus. (2011). Model-model Pembelajaran Inofativ Berorientasi Konstruktivitik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Saminanto. (2010). Dalam Krisna. 2012. Model Pembelajaran Snowball

Throwing. [online] tersedia

http:dataseverku.blogspot.com/2012/02/model_pembelajaran_snowballthr owing.html [1/2/2015].

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana.


(6)

Gita Adha Rayani, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka

Wiriatmadja, Rochiati. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Wiyani, N.A. (2013). Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media


Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BANJIR BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARING OBSTACLE) SD KELAS V: Penelitian Tindakan Kelas yang menerapkan Didactical Design Research di kelas V SD neg

0 0 35

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE): Penelitian Didactical Design Research Pada Kelas V-B SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun Pelajaran 2014-2015.

0 1 31

DESAIN PEMBELAJARAN SIFAT-SIFAT CAHAYA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS V SEMESTER 2: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research Di Ke

1 5 52

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING CYCLE PADA MATERI GERAK BENDA KELAS 3 SEMESTER 2: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research Pada Siswa Kelas III Se

0 7 40

DESAIN PEMBELAJARAN GAYA BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.

1 3 44

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN

0 1 45

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA KONSEP GAYA MAGNET di KELAS IV SEKOLAH DASAR: Suatu Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research (DDR) di

3 3 52

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang.

0 2 39

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP GAYA GESEK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BERLAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR.

0 3 42