DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE): Penelitian Didactical Design Research Pada Kelas V-B SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun Pelajaran 2014-2015.

(1)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

(Penelitian Didactical Design Research Pada Kelas V-B SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun Pelajaran 2014-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN 1106388

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SERANG 2015


(2)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

(Penelitian Didactical Design Research Pada Kelas V-B SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun Pelajaran 2014-2015)

Oleh

YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

(Penelitian Didactical Design ResearchPadaKelas V-B SDN

LebakwanaKecamatanKramatwatuKabupatenSerangTahunPelajaran 2014-2015)

Oleh

YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

disetujui dan disyahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I:

Dra. Sri Wuryastuti, M.Pd NIP. 19580614 198603 2 002

Pembimbing II

Dra. Hj. Nunu Nuchiyah, M.Pd NIP. 19530712 198003 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd NIP. 19620110 198803 1 003


(5)

ii Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING

OBSTACLE)

oleh:Yiyis Rikma Purnama Intan (1106388) ABSTRAK

Pada pembelajaran konsep sistem pernapasan manusia banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar (learning obstacle). Sebagian besar guru selalu memberikan kegiatan pembelajaran yang konvensional. Oleh karena itu guru harus mampu mendesain suatu pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik siswa, agar siswa dapat memahami materi secara baik dan menyeluruh. Tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi learning obstacle pada siswa yaitu melalui penggunaan metode pembelajaran didaktis (Didactical Design Research). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesulitan belajar (learning obstacle) berdasarkan respon anak kelas V-B SDN Lebakwana, (2) desain pembelajaran mengenai sistem pernapasan manusia berdasarkan learning obstacle, (3) implementasi desain pembelajaran terhadap pemahaman dan hasil belajar anak kelas V-B SDN Lebakwana. Metode penelitian yang dipergunakan adalah Metode pre eksperiment deskriptif. Subjek dalam penelitiannya yaitu seluruh anak kelas V-B di SDN Lebakwana Kab. Serang. Adapun data yang diperoleh merupakan hasil analisis dari tes awal (pre tes) nilai yang diperoleh siswa rata-rata dibawah 60 yaitu kurang dari KKM dengan nilai 65, setelah diberikan treatment hasil tes kedua (pest tes) mengalami perubahan nilai yang signifikan menjadi 80 artinya desain pembelajaran dapat membantu kesulitan belajar siswa dengan perbandingan 40 %, hasil observasi dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar siswa (learning obstacle) dapat teridentifikasi dan desain pembelajaran didaktis dapat mengurangi (learning obstacle )siswa dimana nilai yang siswa peroleh mencapai KKM.

Kata kunci : learning obstacle, desain didaktis Didactical Design Research (DDR), Konsep Pernapasan Manusia.


(6)

ii Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESIGN CONCEPT OF LEARNING IN HUMAN RESPIRATORY

SYSTEM BASED ON ANALYSIS OF STUDENT LEARNING

DIFFICULTY (LEARNING OBSTACLE)

by:Yiyis Rikma Purnama Intan (1106388)

ABSTRACT

On learning the concept of the human respiratory system are many students who have difficulty learning (learning obstacle). Most of the teachers always give conventional learning activities. Therefore, teachers should be able to design an innovative learning and in accordance with the characteristics of the students, so that students can understand the material well and thoroughly. Measures to be taken to overcome the obstacle on student learning is through the use of didactic learning methods (didactical Design Research). This study aims to determine: (1) the difficulty of learning (learning obstacle) based on the response graders of SDN Lebakwana VB, (2) the instructional design of the human respiratory system based on learning obstacle, (3) the implementation of learning design to the understanding and result graders learn VB SDN Lebakwana. The research method used is descriptive method is pre experiment. Subjects in the study are all children in SDN Lebakwana VB class district. Serang. The data obtained by the analysis of the test results, observation and documentation study. Based on the results of this study concluded that students' learning difficulties (learning obstacle) can be identified and didactic instructional design can reduce (learning obstacle) where students earn grades that students achieve KKM. Keywords: learning obstacle, didactic didactical design Design Research (DDR), Concept of Human Respiratory.


(7)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GRAFIK... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 3

E. Sistematika Penulisan... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS... 6

A. Hakekat Pembelajaran IPA Di Sd... 6

B. Metapedadidaktik ... 6

C. Metode Desain Pembelajaran Didaktis... 9

D. Langkah-Langkah Pembelajaran Didaktis... 12

E. Proses Berfikir Guru... 14

F. Pembelajaran IPA Alternatif... 15

G. Materi Bahan Ajar Sistem Pernapasan Manusia... 16

H. Karakteristik Anak Sd... 20

I. Kesulitan Belajar Pada Siswa SD... 20

1. Pengertian Kesulitan Belajar... 20

2. Upaya-Upaya Dalam Membantu Siswa Yang Kesulitan Belajar... 23

J. Kajian Peneliti Yang Relevan... 24

K. Kerangka Berfikir... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27


(8)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dsn Sampel Penelitian... 27

1. Populasi... 27

2. Sampel... 27

C. Metode dan Desain Penelitian... 27

D. Definisi Oprasional Variabel... 28

E. Desain Perencanaan Pembelajaran... 30

F. Prosedur Penelitian... 31

G. Instrumen Penelitian... 32

H. Teknik Pengolahan Data... 38

I. Hipotesis... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 41

B. Pembahasan... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 54

B. Saran... 54 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(9)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1... 42

Tabel 4.2... 45

Tabel 4.3... 46

Tabel 4.4... 47

Tabel 4.5 ... 48

DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1... 43

Grafik 4.2... 47


(10)

1 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses memperoleh ilmu yang dilakukan secara sadar sampai akhir hayat, demi memperoleh hidup yang lebih baik dan membuat seseorang memiliki pola berfikir dan keterampilan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Hal ini diperjelas oleh ( Sadulloh, 2010, hlm. 5) yang mengemukakan bahwa : Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Berdasarkan pendapat diatas, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi yang anak miliki untuk membentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai yang dikembangkan secara baik. Proses pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian materi oleh guru kepada peserta didik yang disampaikan secara terprogram. Dalam penyampaian materi guru harus memperhatikan bahan ajar seperti: sumber belajar, media, model proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar anak didiknya. Hal ini di perjelas oleh Hamalik, 2008: 25 (dalam Utami, 2013: 2)

yang menyatakan bahwa: “Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian

pengetahuan yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada peserta didik”. Dalam proses perencanaan pembelajaran proses berfikir guru terjadi pada tiga fase.

Suryadi & Suratno, (2014, hlm. 13) mengemukakan bahwa : ”Aktivitas Lesson Study yang meliputi tiga langkah Plan, Do, dan See sebenarnya dapat dikaitkan dengan proses berpikir guru pada tiga fase yaitu sebelum, pada saat, dan setelah pembelajaran.

Cara mengajar guru yang konvensional masih banyak ditemukan khususnya dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Dalam proses pembelajaran guru kurang memperhatikan hubungan didaktik dan hubungan pedagogik siswa, tidak memperhatikan perencanaan pembelajaran, dan hanya terpaku pada buku sumber yang seadanya dalam


(11)

2 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan pembelajaran didalam kelas, sehingga akan menimbulkan kesulitan belajar

(learning obstacle) bagi siswa. Dalam mengajar guru harus memperhatikan kreativitas

siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru. Berfikir kreatif untuk anak sekolah dasar perlu guru terapkan dalam proses pembelajaran, agar anak mampu berlatih setidaknya sedikit demi sedikit untuk merubah pola berfikir siswa yang sering dijumpai mendapatkan kesulitan dalam menerima dan memahami pembelajaran guru secara cepat, mudah dan tepat. Pada dasarnya jika guru tidak menerapkan pola berfikir kreatif pada siswa yang dikhawatirkan banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Kesulitan Belajar (learning obstacle) bagi siswa merupakan hal yang biasa ditemukan dalam proses pembelajaran, namun usaha demi usaha yang harus diupayakan dengan berbagai strategi dan pendekatan agar siswa dapat dibantu keluar dari kesulitan belajar khususnya pada pembelajaran IPA.

Untuk menemukan kesulitan belajar siswa (learning obstacle), peneliti melaksanakan studi pendahuluan (observasi) terlebih dahulu untuk memperoleh data yang akurat terkait anggapan peneliti terhadap learning obstacle dalam pembelajaran IPA di SD, khususnya materi sistem pernapasan pada manusia. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan oleh peneliti terbukti adanya learning obstacle. Untuk hasil penelitian telah diperoleh data-data seperti nilai hasil berlajar siswa rendah, pemahaman dan pengetahuan siswa yang masih kurang terlihat dari respon siswa, kemudian dari cara guru mengajar didalam kelas.

Studi pendahuluan dilakukan di SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Sekolah Dasar tersebut adalah SDN Lebakwana pada siswa kelas V-B. Dengan jumlah siswa secara keseluruhan 22 peserta didik, diantaranya 12 anak perempuan dan 10 anak laki-laki.

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan diatas, maka peneliti

mengangkat judul “Desain Pembelajaran Pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa (Learning Obstacle) Tahun Pelajaran 2014-2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :


(12)

3 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Bagaimana Learning Obstacle dapat teridentifikasi dari respon anak kelas V-B sekolah dasar?

2) Bagaimana desain pembelajaran Sistem Pernapasan Manusia berdasarkan analisis

Learning Obstacle ?

3) Bagaimana implementasi desain pembelajaran didaktis terhadap pemahaman dan hasil belajar anak ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini :

1) Untuk mengetahui kesulitan belajar (learning obstacle) berdasarkan respon anak kelas V-B sekolah dasar

2) Untuk mengetahui desain pembelajaran mengenai sistem penapasan manusia berdasarkan kesulitan belajar (learning obstacle)

3) Untuk mengetahui implementasi desain pembelajaran terhadap pemahaman dan hasil belajar anak

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta dapat dijadikan bahan kajian bagi guru, sekolah, peneliti dan pembaca, khususnya mengenai desain pembelajaran (didactical design research) kreativitas anak pada sistem pernapasan manusia berdasarkan kesulitan belajar (learning obstacle) kelas V-B sekolah dasar.

2) Manfaat Secara Praktis

Adapun manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah: a. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam melakukan penelitian pendidikan, khususnya tentang desain pembelajaran (didactical


(13)

4 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

design research) kreativitas anak pada sistem pernapasan manusia berdasarkan

kesulitan belajar (learning obstacle) kelas V sekolah dasar. b. Bagi Guru

Dengan penggunaan metode desain pembelajaran didaktik (didactical

design research) guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam

mengajar, memahami anak, konsentrasi dan kreatif pada anak dalam memberikan pembelajaran dan guru diharapkan dapat meningkatkan kerativitas anak dalam mengurangi kesulitan belajar (learning obstcale) anak.

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang guru berikan dan siswa mampu kreatif dalam berfikir , khususnya lembaga di SD Lebakwan dalam rangka mengatasi kesulitan belajar

(learning obstacle) anak melaui penggunaan metode desain pembelajaran

didaktik (didactical design research). d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya mengenai hal yang sama secara lebih mendalam.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memahami alur dalam skripsi yang akan dibuat oleh peneliti, maka peneliti membuat struktur organisasi skripsi, adapun struktur organisasi skripsi ini terdiri dari :

Bab I Pendahuluan yang berisikan: (a) latar belakang, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) sistematika penulisan.

Bab II berisikan kajian teoritik tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran desain didaktis berdasarkan kesulitan belajar pada sistem pernapasan di sekolah dasar yaitu: (a) hakekat pembelajaran IPA di sekolah dasar, (b) Metapedadidaktik, (c) metode desain pembelajaran didaktis, (d) langkah-langkah desain pembelajaran didaktis, (e) proses berfikir guru, (f) pembelajaran IPA alternatif, (g) materi bahan ajar sistem pernapasan manusia, (h) karakteristik anak SD, (i) kesulitan belajar pada siswa sekolah dasar yaitu: 1) pengertian kesulitan belajar dan 2)


(14)

5 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upaya-upaya dalam membantu siswa yang kesulitan belajar, (j) kajian Peneliti terdahulu yang relevan, (k) kerangka berfikir.

Bab III membahas metode penelitian yang terdiri dari : (a) lokasi, (b) populasi dan sampel, (c) metode dan desain penelitian, (d) definisi operasional variabel, (e) desain perencanaan pembelajaran , (f) prosedur penelitian, (g) instrumen penelitian, (i) teknik pengelolaan data, (j) hipotesis.

Bab IV berisikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan.


(15)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penelitian Didactical Design Research (DDR) akan dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang-Banten.

B. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010, hlm. 173). Penelitian mengambil populasi di kelas V SDN Lebakwana kecamatan Kramatwatu kabupaten Serang-Banten.

b. Sampel

Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. (Syaodih, 2010, hlm. 252).

Dalam penelitian mengambil sampel di SDN Lebakwana pada siswa Kelas V-B. Peneliti mengambil siswa sebanyak 22 anak untuk memperoleh data.dimana nak perempuan dengan jumlah 12 anak dan anak laki-laki dengan jumlah 10 anak

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 109) bahwa” penelitian pre eksperimen hasilnya

merupakan variabel dipenden bukan semata-mata di pengaruhi oleh variabel

independen”. Hal ini dapat terjadi, karena tidak ada variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian dilaksanakan. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah desain prates-pascates satu kelompok (One group pretest-postest group)” (Syaodih, 2010, hlm. 208 ). Dalam desain ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberikan pretest (tes


(16)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

awal) dan di akhir pembelajaran sampel diberikan posttest (tes terakhir). Desain ini di gunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan keterampilan desain proses pembelajaran dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah (kesulitan belajar). Berikut merupakan tabel desain one group pretest-posstest desigen.

Tabel 3.1

Desain Penelitian One Group Pretest-Posstest Desigen. Kelompok Pretest Perlakuan

(Tretmen) Posttest

Eksperimen O1 X O2

( Syaodih, 2010: 208) Keterangan :

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan di berikan)

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan diberikan)

X : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1) Desain Pembelajaran (Didactical Design Research)

Desain Pembelajaran adalah Perencanaan atau konsep guru dalam berfikir untuk melakukan proses pembelajaran (Lesson Study). Tahapan-tahapan yang perlu guru lakukan dalam membuat desain pembelajaran, seperti halnya dalam guru dalam menjelaskan materi, dalam mengatasi respon siswa didalam kelas. Perlakuan guru yang diberikan kepada siswa tidak mudah dan tidak sederhana dimana memerlukan waktu untuk menganalisis pemahaman dan respon siswa pada saat proses pembelajaran maupun hasil dari proses pembelajaran. Hidayat, dkk (2010, hlm. 12) “ Proses pengemabangan situasi didaktis, analisis situasi belajar yang terjadi sebagai respon atas situasi didaktis yang dikembangkan, serta keputusan-keputusan yang diambil guru selama proses pembelajaran berlangsung, menggambarkan bahwa proses


(17)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Kesulitan Belajar Siswa (Learning Obstacle)

Kesulitan belajar (learning obtacle) adalah adanya suatu masalah yang siswa alami sehingga siswa mengalami kesulitan belajar. Ada tiga faktor yang membuat siswa mengalami kesulitan belajar yaitu, dikarena faktor guru dalam mengajar dikelas, kedua faktor kemampuan daya berfikir anak, dan faktor penggunaan media yang guru berikan. Dalam hal yang peneliti memperoleh kesulitan belajar siswa dikarenakan faktor guru dalam mengajar didalam kelas, oleh karena itu diperlukannya desain pembelajaran didaktik untuk menangani kesulitan belajar pada siswa. Dengan penggunakan pembelajaran didaktis para guru mampu mengurangi kesulitan belajar pada siswa sehingga siswa mampu berfikir dengan lanacar atau kreatif. Chudari, dkk (2012, hlm. 20) menyatakan

“Masalah belajar adalah suatu kondisi tetentu yang dialami oleh murid sehingga menghambat kelancaran proses belajarnya.

3) Konsep Sistem Pernapasan Manusia

Konsep sistem pernapasan manusia adalah yang terdiri sebuah struktur yang meliputi organ pada sistem pernapasan manusia. Dimana organ-organ pada sistem pernapasan manusia memiliki peranan ataupun fungsi tersendiri. Sistem pernapasan manusia sangat penting untung dipelajari karena dilakukan dalam kegitan sehari-hari dalam bernapas untuk menghirup udara atau oksigen yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme. Pernapasan manusia haruslah dijaga agar selalu tetap sehat seperti olahrga teratur, makanan yang bergizi dan menghindari udara yang kotor. Bila kesehatan pernapasan selalu dijaga , maka dapat terhindar dari gangguan pernapasan seperi asma.

E. Desain Perencanaan Pembelajaran (Desain Lesson Study) Dalam perencanaan pembelajaran meliputi beberapa tahapan : 1. Perencanaan (Plan)

Dalam tahap ini guru melakukan proses perencanaan yang matang dan sistematis. Dengan menyiapkan dan merencanakan berbagai keperluan pada proses pelaksanaan pembelajaran seperti halnya: memilih materi yang akan


(18)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diajarkan, memilih buku yang baik untuk digunakan dalam mengajar, memilih model pembelajaran yang kondusif dan efesien, membuat media yang akan digunakan, guru memahami karakter anak dalam kelas, penguasaan sikap guru dalam materi maupun dalam merespon pertanyaan-pertanyaan peserta didik. Sehingga nantinya guru tidak bingung dan salah dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan peserta didik.

2. Pelaksaan Pembelajaran (Do)

Pada tahap selanjutnya adalah melaksanakan atau mengimplementasikan apa saja yang telah direncanakan sebelumnya secara matang. Pada proses ini tentu saja guru seabagai model dalam menyampaian konsep dan materi kepada siswa, sesuai yang guru telah persiapakan sebelumnya.

3. Tahapan Refleksi (See)

Dalam tahap terakhir ini guru merevisi atau melihat dari hasil yang telah guru lakukan, apakah kegiatan pembelajaran sudah baik dan perlu adanya perbaikan.

F. Prosedur Penelitian

Untuk desain penelitian ini, sebelum membuat desain penelitian memerlukan tahapan berikut ini:

1) Menentukan Materi Pembelajaran

Rekontekstualisasi untuk memperoleh desain pembelajaran yang mudah dipahami dan menggunakan bahasa sederhana dan sarat akan makna yang sesuai dengan usia anak sekolah dasar. Setelah rekontekstualisasi materi membuat studi pendahuluan dari materi sistem pernapasan. Studi pendahuluan dilakukan dengan tes tertulis dan wawancara dengan siswa maupun guru kelas. Hasil dari studi pendahuluan di analasis.

2) Memilih Model Pembelajaran

Dalam membuat desain penelitian, peneliti menemukan model pembelajaran yang cocok digunakan untuk mengimplementasikan desain pembelajaran yang telah dibuat, model pembelajaran yang dipilih adalah:


(19)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok diskusi, dimana jumlah siswa dibagi empat kelompok, dimana kelompok pertama bertanya, kelompok dua dan kelompok tiga menjawab, kelompok empat sebagai yang membuat kesimpulan.

Setelah membuat desain pembelajaran didaktis peneliti sudah mengimplentasikan desain, apabila masih ada learning obstacle maka peneliti mengadakan revisi desain pembelajaran sesuai dengan learning obstacle yang diperoleh. Dengan adanya desain revisi meskipun learning obstacle tidak bisa diatasi setidaknya learning obstacle dapat berkurang dari materi sistem pernapasan.

3) Jika semua data telah diperoleh sudah cukup maka peneliti menganalisis semua data, mulai dari studi pendahuluan, hasil dari implementasi desain awal sebagai data untuk laporan penelitian. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah.

Untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian, maka peneliti membuat bagan desain penelitian sebagai berikut:

Gambar :3.1

Alur peneliti melakukan penelitian (Didactical Design Research)

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrument berfungsi untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji. Adapun instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tes, observasi, dan wawancara.

Menganalis materi pembelajaran

Membuat

Instrument awal Studi Pendahuluan

Menganalis LO hasil implementasi

didaktis awal Implementasi desain didaktis awal

Membuat desain didaktis awal

Mengabadikan hasil analisis data studi pendahuluan, implementasi desain didaktis awal

Menganalis LO hasil studi pendahuluan

Membuat laporan penelitian


(20)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Instrumen Tes Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa

Instrumen tes yang akan digunakan adalah pre tes dan post tes. Pre tes digunakan untuk mengukur pemahaman awal siswa mengenai materi sistem pernapasan manusia sedangkan post tes digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa mengenai materi sistem pernapasan manusia. Pre tes dan post

tes diberikan kepada kelas V-B yaitu sebagai kelas eksperimen.

Sebelum soal tes yang dibuat untuk mengukur kesulitan belajar yang dialami siswa, soal tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu. Pre tes dapat dugunakan untuk mengetahui kesulitan (Lo) siswa. Berdasarkan Leraning

Obstacle (Lo) siswa maka peneliti dapat mendesain pembelajaran. Suatu tes

dapat dikatakan baik sebagai alat ukur kemampuan pemecahan masalah harus memenuhi syarat tes yaitu, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

a. Validitas Butir Soal

Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut Sudijono (dalam Amalia 2012, hlm. 52). Penelitian validitas dilakukan dengan membandingkan atau mengkorelasikan antara hal yang dinilai kriteriumnya.

Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas teoritis terlebih dahulu yang dilakukan oleh beberapa ahli dalam hal ini para dosen pembimbing dan guru kelas di tempat penelitian. Setelah dilakukan uji validitas teoritis serta revisi beberapa soal sesuai dengan masukan dari dosen pembimbimng maupun guru pelajaran IPA maka instrumen siap di uji dan diberikan kepada sampel penelitian.

Sebelum instrumen diberikan kepada sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti mengujicobakan instrumen kepada siswa lain yang tidak menjadi sampel dalam penelitian, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat dipahami dengan benar oleh siswa dan tidak menimbulkan salah pengertian. Setelah melalui tahap uji validitas konstruksi oleh para ahli, maka diteruskan dengan menghitung


(21)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

validitas. Cara mengetahui validitas alat ukut dengan mengguanakn teknik yang dikemukakan oleh Pearson, yakni teknik korelasi product moment dengan angka kasar (Syaodih, 2010, hlm. 230) adalah sebagai berikut:

Menghitung koefisien korelasi product moment (r) hitung (rxy), dengan

mengguanakn rumus sebagai berikut:

r

xy = N ∑ xy –(∑ x)(∑ y)

√ { N ∑ X2–(∑ X)2}- { N∑ Y2 - ∑ Y)2} Gambar 3.2

Koefisien Korelasi product moment

Keterangan:

r

xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

∑ XY = hasil skor X dan Y untuk setiap respon

∑ X = skor item tes

∑ Y = skor total respon N = jumlah sampel

Nilai rata-rata rxy yang diperoleh dari korelasi Product moment di uji

tingkat signifikannya dengan uji – t untuk menentukan valid atau tidaknya sebuah butir soal yang akan digunakan, yang memiliki rumus:

t = r xy√ n-2

√1-r2 Keterangan :

t = hitung

n = banyaknya peserta tes


(22)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujiannya adalah jika t hitung > t tabel dengan dk = n-2 dan

taraf signifikannya α = 0,05 maka tes tersebut valid secara signifikan (Sudjana,

2004, hlm. 380). Interprestasi yang lebih rinci mengenai nilai rxy tersebut oleh

Guilfrord Suherman (dalam Amalia 2012, hlm. )dibagi ke dalam kategori-kategori pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas

Koefisien Validitas Klasifikasi

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Sedang

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

Sesuai dengan tabel klasifikasi validitas diatas maka soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memiliki koefisien validitas sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

b. Reliabilitas

Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen bisa dipercaya serta dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data apabila instrumen tersebut sudah dianggap baik Arikunto, (dalam Amalia 2012, hlm. 56).

Menghitung nilai reliabilitas dengan metode parohan atau r nn dengan mengguanakan rumus berikut.

Rn = 2r

1+r keterangan :

rnn

= reliabilitas keseluruhan tes yang dicari

r = korelasi antara sekor-sekor tes kedua parohan Arikunto (dalam Amalia 2012 hlm. 56 )


(23)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Titik tolak ukuran koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi dari Arikunto (dalam Amalia 2012, hlm. 56) yang disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Validitas Klasifikasi

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Sedang

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan tabel klasifikasi reliabilitas di atas maka soal yang akan dipakai sebagai instrumen penelitian ini adalah soal instrumen tes yang memiliki nilai koefisien reliabilitas minimal > rn 0,40. Hasil perhitungan yang

diperoleh dari nilai reliabilitas soal uji instrumen adalah 1,99. Maka soal tes memiliki reliabilitas sangat tinggi.

c. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memcecahkannya, sebaiknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat mencoba lagi karena duluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran Arikunto, (dalam Amalia 2012, hlm. 53)

Rumusan yang digunakan untuk menentukan indeks kesukaran adalah sebagai berikut :

Pi =

x

SmN

Keterangan :

Pi = indeks kesukaran soal ke-i


(24)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sm = skor maksimum

N = jumlah peserta tes

Dengan ketentuan pada tabel 3.5 : Tabel 3.5

Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Indeks Kesukaran Klasifikasi

Pi = 0,00 Soal terlalu sukar

0,00 < Pi ≤ 0,30 Soal sukar 0,3 < Pi ≤ 0,70 Soal sedang 0,70 < Pi < 1,00 Soal mudah

Pi = 1,00 Soal terlalu mudah

(Syaodih, 2010, hlm. 286) Dengan melihat klasifikasi indeks kesukran di atas maka soal yang akan dipakai sebagai instrumen penelitian ini jika dipresentasikan maka proporsinya adalah 25% soal mudah, 50% soal sedang dan 25% soal sukar.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah. Dari 20 soal yang diujicobakan dalam menentukan daya pembeda akan diambil 27% siswa yang termasuk kelompok atas dan 27% siswa yang termasuk kelompok bawah.

Untuk mengetahui daya pembeda instrumen dengan menggunakan rumus, yaitu :

DP = mean kelompok atas – mean kelompok tinggi Skor maksimum skor

Dengan klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 3.6


(25)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

DP : 0,40 – 1,00 Soal diterima baik

DP : 0,30 – 0,39 Soal diterima tapi perlu diperbaiki DP : 0,20 – 0,29 Soal diperbaiki

DP : 0,00 – 0,19 Soal tidak dipakai/dibuang

2. Observasi

Menurut Arikunto, dkk (2010, hlm.127) observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sebeapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Observasi dilaksanakan untuk mengamati dan mengukur aktivitas guru dalam membimbing siswa serta melihat kegiatan belajar mengajar yang terjadi dalam kelas. Dari hasil observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan guru, penelitian juga dapat mendesain pembelajaran yang berdasarkan kesulitan belajar siswa.

3. Wawancara

Adapun wawancara dilakukan guna memperoleh informasi yang lebih lengkap dan mendalam mengenai sikap siswa tentang pembelajaran IPA mengenai materi sistem penapanasan manusia di kelas V-B berdasarkan desain yang telah dibuat.

H. Teknik Pengolahan Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari data kuantitatif. Data kuantitatif yang akan dianalisis berupa data pre tes dan post tes. 1) Pre tes

Pre tes adalah tes yang diberikan sebelum diberikannya pembelajaran

dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pembelajaran. Hasil pre tes diolah dengan cara nilai sama dengan jumlah skor yang di peroleh siswa dibagai dengan skor maksimal dan dikalikan 100, dapat di rumuskan dengan :

Nilai = Jumlah skor pemerolehan siswa


(26)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jumlah skor maksimal

Selanjutnya, hasilnya dideskripsikan dimana akan menggambarkan (Lo). Sehingga leraning obstacle dari siswa dapat teridentifikasi dengan diadakannya

pre tes.

2) Post tes

Post tes adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar siswa setelah diberikannya perlakuan berupa pembelajaran. Hasil pre tes dan pos tes di bandingkan untuk melihat analisis kesulitan belajar siswa mengalami penurunan. Jika hasil post tes siswa mengalami peningkatan pemeroleh skor, maka dapat disimpulkam bahwa adanya penurunan kesulitan belajar pada siswa terutama dalam pembelajaran IPA dengan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (Lo).

Data-data yang telah dijelaskan diatas akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, dengan penjelasan sebagai berikut:

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Syaodih, 2010, hlm. 72). Data yang disajikan dalam statistik ini dalam bentuk tabel dan grafik, serta dijelaskan juga mengenai rata-rata.

I. Hipotesis

Dalam penelitian ini, pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (learning

obstacle) Sekolah Dasar kelas V-B digunakan sebagai perencanaan bahan

pembelajaran yang dibandingkan dengan pembelajaran biasa atau konvensional. Hipotesis nol (H0) pada penelitian yang dilakukan berdasarkan kesulitan belajar ,

yaitu desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar tersebut dirumuskan sebagai berikut:


(27)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kesulitan belajar siswa

yang mendapatkan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia dengan anak yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

H0 :

µ1

=

µ2

Sedangkan Hipotesis kerja (H1) yang dikemukakan untuk mencari perbedaan yang ada antara keefektifan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar di sekolah dasar kelas V-B adalah sebagai berikut:

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan dalam desain pembelajaran konsep pernapasan manusia sekolah dasar kelas V-B dengan pembelajaran yang konvensional.

H1 :

µ1

µ2


(28)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada uraian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Berdasarkan analisis wawancara dan hasil tes siswa maka kesulitan belajar siswa

(Learning obstacle) dapat teridentifikasi. Sebelum diberikan pembelajaran

dengan desain didaktis pengetahuan atau pemahaman siswa mengenai sistem pernapasan manusia masih rendah.

2) Desain Pembelajaran yang dibuat mampu memberikan penurunan terhadap kesulitan belajar pada siswa. Setelah diterapkan pembelajaran dengan desain didaktis hasil belajar siswa mengalami peningkatan .

3) Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal mengurangi kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep sistem pernapasan manusia setelah diterapkan pembelajaran dengan desain didaktis. Hal ini terlihat apabila dibandingkan dengan proses pembelajaran sebelumnya yang belum menggunakan desain didaktis (DDR).

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan dan hasil temuan di lapangan, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1) Bagi Guru Sekolah Dasar

a) Dalam memberikan suatu pengajaran untuk siswa, guru harus menjelaskan secara matang untuk memberikan penyampian yang signifikan atau yang sesuai harapan, agar menghindari suatu kesulitan belajar (learning obstacle) pada siswa. Salah satunya dengan situasi pembelajaran didkatis dengan membuat siswa krearif dalam menerima pembelajaran dikelas.

b) Guru diharapkan dapat menggunakan desain didaktis dalam membuat suatu perencanaan pembelajaran dengan berbagai modifikasi dalam kegiatan pembelajaran utnuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru dan sesuai dengan perkembagan siswa.

c) Penggunaan desain didaktis agar berhasil dengan baik, hendaknya dipesiapkan secara baik, mulai dari persiapan harian, materi pembelajaran yang akan


(29)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak juga disampaikan dengan metode didaktis dan teknik pembelajaran yang bervariasi serta menarik bagi anak sehingga anak dapat keratif dalam menerima materi pembelajaran.

2) Bagi Lembaga Pendidikan

a) Memberikan kesempatan dalam upaya guru meningkatkan kualitas pelaksanaan proses pembelajaan yang berupa bimbingan kepada anak SD dalam Kesuliatan Belajara (leraning obstacle).

b) Penggunaan pembelajaran didkatis salah satunya alternatif pelaksanaan pembelajaran di SD sebagai upaya dalam mengatasi kesulitan belajar

(learning obstacle) pada siswa .

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

a) Diharapkan kepada guru Sekolah Dasar dapat melakukan penelitian mengenai situasi pembelajaran didaktis dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dapat berhasil dengan baik.

b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pinjakan awal untuk melakukan penelitian serupa, dan diharapkan dapat menindaklanjuti temuan-temuan dalam penelitian ini yang belum diteliti.


(30)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, N, J (2012). Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Kemauan

Membaca Dini Anak TK. Bandung: Upi Bandung

Arikunto, S .(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Pt Rineka Cipta Hidayat, Topik dkk .(2010). Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan

Pembelajaran MIPA Dalam Konteks Indonesia. Bandung: Jica

FPMPA.

Khoerunisa, E .(2013). Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran

Ipa materi siklus air dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperiment pada kelas V sekolah dasar. Universitas Pendidikan

Indonesia

Mulyana, Suratno, & Susryadi .(2013). Recontextualising Didactical

Situations in Primary Mathematics Instruction1. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Chudari, I, dkk .(2010). Bimbingan Konseling. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nusantara, D, R .(2014). Pengembangan Multi Media Pembelajaran Pada

Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas IV Sekolah Dasar. S1 Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rositawaty, S & Muharam, A .(2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam 5. Jakarta : Pusat Pembukuan.

Suryani, N (2013). Desain Didaktis Pesawat Sederhana

Pada Pembelajaran IPA Di Kelas V Sekolah Dasar : Didactical Design Research Di Sdn V . Universitas Pendidikan Indonesia.

Syaodih, N .(2010). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Suryadi, D & Suratno, T .(2014) . Metapedadidaktik dan Didactical

Design Research (DDR) Dalam Implementasi Kurikulum dan Praktik Lesson Study. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Suratno, T .(2014). Rekontekstualisasi Lesson Study di Indonesia

Pendekatan Didactical Design Research. Universitas Pendidikan


(31)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suratno, T .(2014). School Improvement and professional Learning in an

Indonesian Primary School: The Role Of Teacher Thinking,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Sudjana, dkk. (2004). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Sadulloh, U .(2010). Pedagogik (ilmu mendidik). Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif dan R & D. Bandung : ALfabeta

Utami, S, D .(2013). Pengembangan Bahan Ajar Ipa Sekolah Dasar

Tentang Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit :

Didactical Design Research Pembelajaran Ipa Di Kelas Iv Sekolah Dasar Gugus V Kecamatan Ciamis. S1 Thesis, Universitas

Pendidikan Indonesia

Yousnelly ,P ,Oky D & Zuneldi. (2010). IPA ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Yudhistira


(1)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jumlah skor maksimal

Selanjutnya, hasilnya dideskripsikan dimana akan menggambarkan (Lo). Sehingga leraning obstacle dari siswa dapat teridentifikasi dengan diadakannya

pre tes.

2) Post tes

Post tes adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar siswa setelah diberikannya perlakuan berupa pembelajaran. Hasil pre tes dan pos tes di bandingkan untuk melihat analisis kesulitan belajar siswa mengalami penurunan. Jika hasil post tes siswa mengalami peningkatan pemeroleh skor, maka dapat disimpulkam bahwa adanya penurunan kesulitan belajar pada siswa terutama dalam pembelajaran IPA dengan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (Lo).

Data-data yang telah dijelaskan diatas akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, dengan penjelasan sebagai berikut:

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Syaodih, 2010, hlm. 72). Data yang disajikan dalam statistik ini dalam bentuk tabel dan grafik, serta dijelaskan juga mengenai rata-rata.

I. Hipotesis

Dalam penelitian ini, pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (learning

obstacle) Sekolah Dasar kelas V-B digunakan sebagai perencanaan bahan

pembelajaran yang dibandingkan dengan pembelajaran biasa atau konvensional. Hipotesis nol (H0) pada penelitian yang dilakukan berdasarkan kesulitan belajar , yaitu desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar tersebut dirumuskan sebagai berikut:


(2)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kesulitan belajar siswa yang mendapatkan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia dengan anak yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

H0 :

µ

1 =

µ

2

Sedangkan Hipotesis kerja (H1) yang dikemukakan untuk mencari perbedaan yang ada antara keefektifan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar di sekolah dasar kelas V-B adalah sebagai berikut:

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan dalam desain pembelajaran konsep pernapasan manusia sekolah dasar kelas V-B dengan pembelajaran yang konvensional.

H1 :

µ

1≠

µ

2


(3)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada uraian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Berdasarkan analisis wawancara dan hasil tes siswa maka kesulitan belajar siswa

(Learning obstacle) dapat teridentifikasi. Sebelum diberikan pembelajaran

dengan desain didaktis pengetahuan atau pemahaman siswa mengenai sistem pernapasan manusia masih rendah.

2) Desain Pembelajaran yang dibuat mampu memberikan penurunan terhadap kesulitan belajar pada siswa. Setelah diterapkan pembelajaran dengan desain didaktis hasil belajar siswa mengalami peningkatan .

3) Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal mengurangi kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep sistem pernapasan manusia setelah diterapkan pembelajaran dengan desain didaktis. Hal ini terlihat apabila dibandingkan dengan proses pembelajaran sebelumnya yang belum menggunakan desain didaktis (DDR).

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan dan hasil temuan di lapangan, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1) Bagi Guru Sekolah Dasar

a) Dalam memberikan suatu pengajaran untuk siswa, guru harus menjelaskan secara matang untuk memberikan penyampian yang signifikan atau yang sesuai harapan, agar menghindari suatu kesulitan belajar (learning obstacle) pada siswa. Salah satunya dengan situasi pembelajaran didkatis dengan membuat siswa krearif dalam menerima pembelajaran dikelas.

b) Guru diharapkan dapat menggunakan desain didaktis dalam membuat suatu perencanaan pembelajaran dengan berbagai modifikasi dalam kegiatan pembelajaran utnuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru dan sesuai dengan perkembagan siswa.

c) Penggunaan desain didaktis agar berhasil dengan baik, hendaknya dipesiapkan secara baik, mulai dari persiapan harian, materi pembelajaran yang akan


(4)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak juga disampaikan dengan metode didaktis dan teknik pembelajaran yang bervariasi serta menarik bagi anak sehingga anak dapat keratif dalam menerima materi pembelajaran.

2) Bagi Lembaga Pendidikan

a) Memberikan kesempatan dalam upaya guru meningkatkan kualitas pelaksanaan proses pembelajaan yang berupa bimbingan kepada anak SD dalam Kesuliatan Belajara (leraning obstacle).

b) Penggunaan pembelajaran didkatis salah satunya alternatif pelaksanaan pembelajaran di SD sebagai upaya dalam mengatasi kesulitan belajar

(learning obstacle) pada siswa .

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

a) Diharapkan kepada guru Sekolah Dasar dapat melakukan penelitian mengenai situasi pembelajaran didaktis dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dapat berhasil dengan baik.

b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pinjakan awal untuk melakukan penelitian serupa, dan diharapkan dapat menindaklanjuti temuan-temuan dalam penelitian ini yang belum diteliti.


(5)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, N, J (2012). Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Kemauan

Membaca Dini Anak TK. Bandung: Upi Bandung

Arikunto, S .(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Pt Rineka Cipta

Hidayat, Topik dkk .(2010). Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan

Pembelajaran MIPA Dalam Konteks Indonesia. Bandung: Jica

FPMPA.

Khoerunisa, E .(2013). Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran

Ipa materi siklus air dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperiment pada kelas V sekolah dasar. Universitas Pendidikan

Indonesia

Mulyana, Suratno, & Susryadi .(2013). Recontextualising Didactical

Situations in Primary Mathematics Instruction1. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Chudari, I, dkk .(2010). Bimbingan Konseling. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nusantara, D, R .(2014). Pengembangan Multi Media Pembelajaran Pada

Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas IV Sekolah Dasar. S1 Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rositawaty, S & Muharam, A .(2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam 5. Jakarta : Pusat Pembukuan.

Suryani, N (2013). Desain Didaktis Pesawat Sederhana

Pada Pembelajaran IPA Di Kelas V Sekolah Dasar : Didactical Design Research Di Sdn V . Universitas Pendidikan Indonesia.

Syaodih, N .(2010). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Suryadi, D & Suratno, T .(2014) . Metapedadidaktik dan Didactical

Design Research (DDR) Dalam Implementasi Kurikulum dan Praktik Lesson Study. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Suratno, T .(2014). Rekontekstualisasi Lesson Study di Indonesia

Pendekatan Didactical Design Research. Universitas Pendidikan


(6)

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(LEARNING OBSTACLE)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suratno, T .(2014). School Improvement and professional Learning in an

Indonesian Primary School: The Role Of Teacher Thinking,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Sudjana, dkk. (2004). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Sadulloh, U .(2010). Pedagogik (ilmu mendidik). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif dan R & D. Bandung : ALfabeta

Utami, S, D .(2013). Pengembangan Bahan Ajar Ipa Sekolah Dasar

Tentang Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit :

Didactical Design Research Pembelajaran Ipa Di Kelas Iv Sekolah Dasar Gugus V Kecamatan Ciamis. S1 Thesis, Universitas

Pendidikan Indonesia

Yousnelly ,P ,Oky D & Zuneldi. (2010). IPA ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Yudhistira


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

0 3 151

KONSEP DASAR DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN

0 4 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 4 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 6 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 55

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI PEMBELAJARAN PEMETAAN KONSEP (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Perintis 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 51 56

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 26

PENGARUH PENGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA N 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 54

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

0 0 7

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH

0 0 11