PROTOTYPE SISTEM BUKA TUTUP PINTU AIR BERBASIS WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME.

(1)

WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME

Disusun oleh :

Moch. Anang NurChambali

0534010120/FTI/SI

Kepada

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

iii ABSTRAK

Keterlambatan atau kesalahan dalam penanganan membuka atau menutup pintu air pada sungai merupakan sebuah masalah yang serius apalagi kalau sampai merugikan masyarakat. Sistem pengaturan dan monitoring yang terdapat pada sistem kendali konvensional masih belum efisien yang ada pada aplikasi sebelumnya, dimana bergantung pada pengamatan manusia yang berada di sekitar pintu air. Pada sistem kendali modern, proses pengaturan dan monitoring dapat dilakukan dari jarak jauh melalui internet. Tugas akhir ini adalah salah satu contoh sistem kendali modern.

Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan untuk membuat simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air melalui Internet yang dapat melakukan proses monitoring, data acquisition. dan controlling. Proses dikendalikan menggunakan Mikrokontroler AT89S51 yang terhubung dengan komputer server

rnelalui kabel serial.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa simulasi sistem ini sudah dapat berjalan dengan baik beserta dengan fitur-fiturnya yaitu monitoring, data

acquisition, dan controlling pintu air, sedangkan kecepatan pergerakan pintu air sangat bergantung pada konstruksi gear box, motor, kecepatan koneksi internet

yang digunakan beserta spesifikasi komputer yang digunakan sebagai server.

Kata kunci:


(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan ilmu yang bermanfaat serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Prototype Buka Tutup Pintu Air Berbasis Web Secara Online Dan Realtime, guna memenuhi persyaratan kelulusan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika.

Dengan adanya bantuan berupa saran serta dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari beberapa pihak maka pembuatan Tugas Akhir ini dapat terwujud,oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan yang sudah tak terhitung lagi jumlahnya.

2. Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” JATIM Bapak Ir. Sutiyono, MT

3. Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN ”Veteran” JATIM Bapak Basuki Rahmat, S. SI, MT dan Bapak Budi Nugroho, S. Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan saran dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

4. Para Bapak /Ibu Dosen Pengajar Jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi.


(4)

ii

Semoga semua kebaikan dan niat baik dari semua pihak yang telah membantu terwujudnya Tugas Akhir ini dapat dibalas oleh Allah SWT.

Masih banyak kekurangan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima saran dan kritik dari pembaca sekalian guna mendapatkan hasil yang lebih baik dalam tugas-tugas selanjutnya.

Semoga dengan adanya tulisan ini banyak memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak.

Surabaya, 5 September 2010


(5)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II DASAR TEORI... 8

2.1 Monitoring Pintu Air... 8

2.2 Sistem Pengendalian ... 8

2.3 Mikrokontroler ... 10

2.3.1 Dasar Mikrokontroler... 11

2.4 Motor DC ... 13

2.5 Komunikasi Serial... 14

2.5.1 Konverter Logika RS232 ... 15


(6)

v

2.7 Mengkoneksi Database Melalui PHP... 17

2.7.1 Fungsi odbc_connect... 18

2.7.2 Fungsi odbc_close ... 18

2.7.3 Fungsi odbc_do atau odbc_exec ... 18

2.7.4 Fungsi odbc_num_fields... 19

2.7.5 Fungsi odbc_num_rows... 19

2.7.6 Fungsi odbc_field_name... 19

2.7.7 Fungsi odbc_field_len... 20

2.7.8 Fungsi odbc_field_type ... 20

2.7.9 Fungsi odbc_fetch_row... 20

2.7.10 Fungsi odbc_fetch_into... 21

2.7.11 Fungsi odbc_result... 21

2.7.12 Fungsi odbc_result_all ... 22

2.8 SQL Server 2005 ... 22

2.8.1 Sintak SQL Server 2005 ... 22

2.9 ODBC... 25

2.10 Macromedia Dreamweaver MX... 25

2.11 Database ... 28

2.11.1 Pengertian Database ...28

2.11.2 Entity Relation Diagram (ERD)... 29

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM... 31

3.1 Analisa Sistem ... 31

3.2 Perancangan Sistem ... 32


(7)

vi

3.2.2 Flowchart Diagram ... 34

3.2.2.1 Flowchart Login... 34

3.2.2.2 Flowchart Buka Tutup Pintu air ... 35

3.2.3 Diagram Berjenjang ... 35

3.2.4 Spesifikasi Kebutuhan Sistem... 36

3.2.5 Context Diagram ... 38

3.2.6 Data Flow Diagram ... 39

3.2.6.1 DFD Level 0... 40

3.2.6.2 DFD Level 1 Sub Buka Pintu ... 40

3.2.6.3 dfd Level 1 Sub Tutup Pintu ... 40

3.2.7 Entity Relationship Diagram ... 41

3.2.7.1 CDM (Conceptual Data Model)... 42

3.2.7.2 PDM (Physical Data Model)... 42

3.3 Perancangan Hardware... 42

3.3.1 Diagram Sistem Kontrol ... 43

3.3.2 Perancangan Mikrokontroler AT89S51 Dengan RS232... 44

3.3.3 Perancangan Miniatur ... 45

3.3.3.1 Sistem Penggerak ... 46

3.3.3.2 Input Sensor ... 46

3.4 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 47

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 50

4.1 Implementasi Lingkungan... 50

4.2 Implementasi data ... 51


(8)

vii

4.3.1 Form menu Utama ... 52

4.3.2 Form Login... 52

4.3.3 Form Monitoring... 53

4.3.4 Form Data pegawai ... 54

4.3.5 Form Laporan... 54

4.4 Implementasi Hardware... 55

4.4.1 Implementasi Miniatur ... 55

BAB V EVALUASI DAN UJICOBA ... 57

5.1 Ujicoba Perangkat Hardware... 57

5.1.1 Pengujian mikrokontroler AT89S51 ... 57

5.1.2 Koneksi Software Dengan USB Converter RS 232 ... 58

5.1.3 Pengisian Program Mikrokontroler... 59

5.2 Ujicoba Aplikasi ... 59

5.2.1 Form Menu Utama... 60

5.2.2 Form Login... 60

5.2.3 Form Kontrol ... 61

5.2.4 Form Laporan... 62

5.2.5 Form Tampilan Streaming Video ... 65

5.2.6 FormMore Link... 66

5.2.7 Form Contact Us... 66

5.2.8 Form Informasi Ketinggian Level Air Dan Posisi Pintu ... 67

5.3 Ujicoba Miniatur ... 67

5.3.1 Konfigurasi... 67


(9)

viii

5.3.1.2 Konfigurasi Komputer Client... 69

5.3.2 Ujicoba Database... 73

5.3.3 Ujicoba Sistem Pada Web Client... 75

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

6.1 Kesimpulan ... 80


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

2.1 Proses Sistem Kendali... 9

2.2 Sistem Kendali Lingkar Terbuka ... 9

2.3 Sistem Kendali Lingkar Tertutup... 9

2.4 Sistem Kerja Motor DC ... 14

2.5 Tampilan Awal Macromedia Dreamweaver MX... 26

2.6 One To One Relationship... 30

2.7 One To Many Relatoinship... 30

2.8 Many To Many Relationship... 30

3.1 Diagram Sistem Pengaturan Pintu Air ... 33

3.2 Flowchart Login Pada Web Client... 34

3.3 Flowchart Buka Tutup Pintu Air ... 35

3.4 Diagram Berjenjang ... 36

3.5 Diagram Context ... 39

3.6 DFD Level 0 ... 40

3.7 DFD Level 1 Sub Buka Pintu... 40

3.8 DFD Level 1 Sub Tutup Pintu ... 41

3.9 Conceptual Data Model... 42

3.10 Physical Data Model... 42

3.11 Diagram Blok Sistem Buka Tutup Pintu Air ... 43

3.12 Diagram Sistem Kontrol ... 43

3.13 Koneksi Pin AT89S51 Dengan RS 232 ... 44

3.14 Miniatur Sistem Buka Tutup Pintu Air ... 46

3.15 Form Login... 47

3.16 Form Monitoring... 48

3.17 Form Setting Pintu ... 48

3.18 Form Pegawai ... 49

3.19 Form Laporan... 49

4.1 Form Menu Utama... 52

4.2 Form Login... 53

4.3 Form Monitoring... 53

4.4 Form Data Pegawai... 54


(11)

x

4.6 Miniatur Sitem Buka Tutup Pintu Air... 58

5.1 RS 232 Converter to USB... 57

5.2 Pemasangan LED Pada Mikrokontroler AT89S51 ... 58

5.3 Pengisian Program Pada Mikrokontroler ... 59

5.4 Form Menu Utama... 60

5.5 Form Login... 61

5.6 Form Control... 61

5.7 Form Laporan ... 62

5.8 Form Laporan Option Tampilan ... 63

5.9 Hasil Print Laporan ... 63

5.10 Menu Form Laporan Grafik... 64

5.11 Menu Hapus Data... 64

5.12 Form Hapus Option... 65

5.13 Webcam Logitech QuickCam For Notebook Pro... 65

5.14 Tampilan Video Streaming... 66

5.15 More Link... 66

5.16 Form Kontak ... 67

5.17 Form Level Air Dan Posisi Pintu... 67

5.18 Konfigurasi Ip Komputer Server... 68

5.19 Konfigurasi Ip Adress Pada Komputer Client... 69

5.20 Ujicoba Miniatur Pada Posisi Level 0 Pada Kondisi Sebenarnya... 70

5.21 Ujicoba Miniatur Pada Posisi air Level 0 Tampilan Web Client... 71

5.22 Ujicoba Miniatur Pada Posisi Level 3 Pada Kondisi Sebenarnya... 71

5.23 Ujicoba Miniatur Pada Posisi air Level 3 Tampilan Web Client... 71

5.24 Ujicoba Miniatur Pada Posisi Level 7 Pada Kondisi Sebenarnya... 72

5.25 Ujicoba Miniatur Pada Posisi air Level 7 Tampilan Web Client... 72

5.26 Ujicoba Miniatur Pada Posisi Level 10 Pada Kondisi Sebenarnya... 73

5.27 Ujicoba Miniatur Pada Posisi air Level 10 Tampilan Web Client... 73

5.28 Posisi Ketinggian Pada Level 8 ... 74

5.29 Laporan Perubahan Data ... 74

5.30 Form Penambahan Pegawai... 75

5.31 Form Tampilan Pegawai Baru ... 75

5.32 Tampilan Edit Pegawai ... 76

5.33 Hasil Edit Data Pegawai ... 76


(12)

xi

5.35 Hasil Laporan 1 April - 19 Juli ... 77

5.36 Laporan Grafik ... 78

5.37 Laporan Option Tanggal Grafik Akusisi... 79


(13)

xii

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

3.1 Kebutuhan Internal... 37

3.2 Kebutuhan External... 37

3.3 Kebutuhan Nonfungsional ... 38

3.4 Tabel Fungsi Kaki Mikrokontroler ... 45

4.1 Tabel-Tabel Basis Data ... 51

5.1 Hasil Pengujian Pada Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ... 58

5.2 Ketinggian Air Sebenarnya ... 62


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterlambatan atau kesalahan dalam penanganan membuka atau menutup pintu air pada sungai merupakan sebuah masalah yang serius apalagi kalau sampai merugikan masyarakat. Pemerintah kota sudah berusaha meminimalisasi banyaknya daerah yang menjadi korban banjir dengan membangun sebuah gardu-gardu pengawas level air sungai pada titik-titik tertentu. Akan tetapi pada sistem ini masih belum efektif dikarenakan masih bergantung pada pengamatan manusia, sedangkan untuk memonitoring level air sungai harus dilakukan terus-menerus selama 24 jam. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu sistem yang secara otomatis dapat memonitoring level air sungai serta mentransmisikan datanya secara otomatis, sehingga dapat dilakukan pengaturan pada pintu air sebagai upaya untuk meminimalisasi keterlamatan ataupun kesalahan penanganan pintu air sungai tersebut. Sistem tersebut dalam penerapannnya terbagi menjadi tiga proses yaitu :

Monitoring : proses untuk pengambilan data level ketinggian permukaan air.

 Data Acquisition : pengawas pintu air dapat melihat data-data atau

informasi-informasi ketinggian air terukur yang telah tersimpan dalam

database.

Controlling : pengawas dapat mengontrol pintu air dengan berdasarkan


(15)

Dari ketiga proses di atas diharapkan terjadinya banjir yang mendatangkan kerugian yang besar dapat ditekan lagi.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang dibicarakan dalam tugas akhir ini yaitu :

1. Aplikasi pada bidang penanganan pintu air masih belum banyak ada.

2. Mengaplikasikan teknologi pada bidang penanggulangan banjir sehingga pemanfaatan teknologi pada bidang ini dapat menjadi lebih berkembang seiring dengan perkembangan teknologi secara global.

3. Mekanisme manual dalam pengaturan dan monitoring pintu air selama ini masih belum efisien.

4. Pembuatan sistem pengaturan dan monitoring pintu air secara otomatis. 5. Menggunakan database untuk mengolah data agar data yang diolah lebih

terstruktur.

6. Untuk merancang dan membangun simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air melalui internet.

7. Pembuatan simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air dapat dikendalikan dari jarak jauh dalam hal ini melalui Internet.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan tentang sistem ini lebih terarah, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas pada proyek tugas akhir ini antara lain :

1. Sistem pengaturan dan monitoring pintu air ini dibuat dengan menggunakan basis mikrokontroler, pembahasan mengenai mikrokontroler AT89S51


(16)

hanya sebagai unit pengolah dan pengatur port yang difungsikan sebagai

portable data, tidak membahas mengenai stuktur hardware dari AT89S51. 2. Simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air ini menggunakan web

client sebagai user interface untuk mengontrol sistem tersebut melalui

internet.

3. Database yang digunakan adalah SQL Server 2005.

4. Bahasa Assembler digunakan untuk operasional mikrokontroller AT89S51. Penggunaan bahasa Assembler ini disebabkan karena kemudahan dalam perancangan dan pembuatannya.

5. Pengambilan data ketinggian air dengan menggunakan sensor level

ketinggian air yang dilakukan pada satu titik.

6. Cara kerja dari sistem pengaturan dan monitoring pintu air ini di implementasikan dengan menggunakan miniatur.

7. Rangkaian elektronik hanya pendukung dari sistem ini.

8. Visual Basic 6 yang sudah teraplikasi sebelumnya untuk digunakan sebagai program pada komputer yang berfungsi sebagai controller.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :

1. Mengaplikasikan teknologi pada bidang penanganan pintu air sehingga pemanfaatan teknologi pada bidang ini dapat menjadi lebih berkembang seiring dengan perkembangan teknologi secara global.

2. Untuk merancang dan membangun simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air melalui internet.


(17)

3. Merancang dan membuat hardware yang dapat mensimulasikan sistem apikasi buka tutup pintu air menggunakan detektor level air.

4. Membuat aplikasi web client berbasis PHP yang dapat berhubungan dengan aplikasi Visual Basic agar dapat mengontrol hardware yang telah dibuat. 5. Menguji coba hardware dan software sistem aplikasi buka tutup pintu air

menggunakan dektor level air.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :

1. Membantu pemantauan ketinggian permukaan air sungai pada komputer agar lebih mudah dilakukan dan lebih terstruktur dan terkomputerisasi seiring perkembangan jaman.

2. Memberikan kemudahan bagi penjaga pintu air untuk bisa mengontrol ketinggian air sungai sehingga dapat meminimalkan terjadinya banjir, sehingga memberikan kenyamanan pada daerah-daerah rawan banjir yang berada di sekitar pinggiran sungai.

3. Memberikan kemudahan bagi petugas pintu air dalam mengontrol pintu air tanpa harus di tempat.

1.6 Metode Penelitian

Dalam rangka mempersiapkan penyusunan skripsi, metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data, fakta dan keterangan bahan-bahan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas, maka penulis melakukan penelitian dengan cara :


(18)

1. Studi Literatur

- Mencari literature atau data-data yang berhubungan dengan mikrokontroler AT89S51, PHP dan semua komponen yang dipakai dalam pembuatan alat tugas akhir ini dan mempelajarinya.

- Mempelajari tentang dasar teori yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir.

2. Pembuatan alat

- Membuat rangkaian simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air. - Membuat miniatur simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air

untuk mengetahui cara kerja dari sistem.

- Mendesain dan membuat program untuk mengakses dan mengontrol sistem pengaturan dan monitoring pintu air dari komputer.

- Membuat tampilan web client dengan menggunakan Dreamweaver MX.

- Membuat database dengan menggunakan SQL Server 2005. - Menggabungkan hardware dan software yang telah dibuat. 3. Analisa Sistem dan Pengujian Alat

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air sesuai dengan yang diharapkan dan kemudian membuat analisa dari hasil pengujian tersebut.

4. Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan yang dibuat meliputi evaluasi tahap akhir terhadap pengoperasian simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air yang telah dibuat, serta kelebihan dan kelemahan dari sistem itu.


(19)

5. Pembuatan Laporan

Laporan dibuat berdasarkan dari seluruh kegiatan yang dilakukan serta meliputi evaluasi tahap akhir terhadap pengoperasian alat dan pemanfaatan dari alat tersebut.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam enam bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini membahas dasar teori untuk menunjang penyelesaian masalah dalam tugas akhir ini. Teori dasar yang diberikan meliputi : mikrokontroler, motor DC, Assembly, database Microsoft SQL Server 2005, Visual Basic 6 dan PHP

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Dalam bab ini akan dibahas analisa dan desain sistem secara terstruktur, yang dilengkapi dengan beberapa diagram dan pseudocode algoritma..

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas spesifikasi sistem, perangkat apa saja yang berhubungan dengan sistem dan berbagai macam implementasi sistem lainnya.


(20)

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini membahas skenario uji coba yang akan dilaksanakan dan pelaksanaan dari uji coba atau testing terhadap sistem yang telah dibuat. BAB VI PENUTUP

Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan dari bab-bab sebelumnya.


(21)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Monitoring Pintu Air

Sistem monitoring pada pintu air sungai sangat diperlukan untuk mengawasi keadaan permukaan air sungai yang selalu berubah mengalami pasang surut dan untuk mengatur atau mengontrol jumlah debit air yang akan mengalir ke hilir sebelum nantinya air tersebut akan diterima oleh masyarakat oleh karena itu diperlukan adanya suatu sistem yang secara otomatis dapat memonitoring level air sungai serta mentramisikan datanya secara otomatis, sehingga dapat dilakukan pengaturan pada pintu air sebagai upaya untuk meminimalisasi keterlambatan ataupun kesalahan penanganan pintu air sungai tersebut. Sistem ini lebih efisien jika dibandingkan dengan kebanyakan sistem yang dipakai selama ini yaitu hanya mengandalkan pengawasan dari penjaga pintu air.

2.2 Sistem Pengendalian

Untuk keperluan pengendalian, pengaturan dan supervisi dari suatu peralatan teknik biasanya diperlukan alat pendeteksi berupa alat ukur sinyal listrik, dimana pada awalnya sinyal ini biasanya mempunyai besaran fisika yang bisa diukur sesuai dengan harga besarannya. Besaran sinyal fisika ini kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh sensor/ detektor melalui pengukuran. Pengendalian biasanya menggunakan sensor untuk mendeteksi / mengukur keluaran yang akan dikembalikan sebagai umpan balik (feed back) untuk dibandingkan dengan masukan selaku referensi atau titik penyetelan (setting


(22)

PROSES

PIRANTI

AKTUATOR PROSES

PIRANTI

AKTUATOR PROSES KONTROLER

SENSOR

point). Sistem pengendalian ini disebut sebagai sistem kendali lingkar tertutup (Closed Loop Control). Pengendalian yang tidak memanfaatkan outputnya sebagai umpan balik untuk dibandingkan dengan masukan selaku refrensi, disebut sebagai sistem kendali lingkar terbuka (Open Loop Control). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 proses yang dikendalikan , Gambar 2.2 sistem kendali lingkar terbuka, Gambar 2.3 sistem kendali lingkar tertutup.

masukan (input) keluaran (output)

Gambar 2.1 Proses sistem kendali

masukan (input) keluaran (output)

Gambar 2.2 Sistem kendali lingkar terbuka

set point


(23)

2.3 Mikrokontroler

Sering didengar istilah mikroprosesor, mikrokomputer, dan mikrokontroler karena itu penting bagi kita untuk mengetahui perbedaannya. Mikroprosesor adalah bagian CPU (Central Processing Unit) dari sebuah komputer tanpa memory, I/O, dan peripheral yang dibutuhkan oleh suatu sistem yang lengkap. Supaya dapat bekerja, mikroprosesor memerlukan perangkat pendukung seperti RAM, ROM, I/O. Bila sebuah mikroprosesor dikombinasi dengan I/O dan memory (RAM/ ROM) akan dihasilkan sebuah mikrokomputer. Sebagai terobosan mikrokomputer ini dapat juga dibuat dalam bentuk single chip yaitu Single Chip Microcomputer (SCM) yang selanjutnya disebut sebagai mikrokontroler.

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan

output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.


(24)

2.3.1 Dasar Mikrokontroler

Sebuah mikrokontroler memiliki beberapa perlengkapan dasar, antara lain adalah CPU, Alamat, Data, Pengendali, Memori, RAM, ROM, Input/ Output.

 Central Processing Unit (CPU)

Unit pengelola pusat (CPU) terdiri atas dua bagian yaitu unit pengendali (CU) serta unit aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali adalah untuk mengambil, mengkode, dan melaksanakan urutan instruksi pada sebuah program yang tersimpan dalam memori. Sedangkan unit aritmatika atau perhitungan bertugas untuk menangani operasi perhitungan maupun bolean dalam program.

 Alamat

Untuk mencari rumah seseorang ditempat lain kita memerlukan alamat supaya kita dapat menemukan dan tidak tersesat begitu pula dengan mikroprosesor atau mikrokontroler, apabila suatu alat dihubungkan dengan mikrokontroler maka harus ditetapkan terlebih dahulu (address) dari alat tersebut. Untuk menghindari terjadinya dua alat bekerja secara bersamaan yang mungkin akan menyebabkan kerusakan.

 Data

CPU mikrokontroler AT89S51 mempunyai lebar bus 8 bit. Pena data 8 bit pada AT89S51 (D0, …..D7) ini terletak didalam chip karena jumlah pena luar pada mikrokontroler terbatas. Pena untuk bus data di multipleks dengan alamat A0, …..A7 pada port 0, sehingga sering juga disebut AD0, …..AD7.


(25)

 Pengendali

Selain bus alamat dan bus data mikroprosesor atau mikrokontroler dilengkapi juga dengan bus pengendali (control bus), yang fungsinya untuk menyerempakkan operasi mikroprosesor atau mikrokontroler dengan operasi rangkaian luar. Contoh pena pengendali ini antara lain ALE, PSEN, WR, RD, interupsi dan lain-lain

 Memori

Mikroprosesor dan mikrokontroler memerlukan memori untuk menyimpan program atau data. Ada beberapa tingkatan memori, diantaranya register internal, memori utama, dan memori massal. Sesuai dengan urutan tersebut waktu aksesnya dari yang lebih cepat ke yang lebih lambat.

- Register internal adalah memori didalam ALU, waktu akses sangat cepat, umumnya kurang dari 100 ns.

- Memory utama adalah memory yang ada pada suatu sistem, waktu aksesnya lebih lambat dibandingkan register internal, yaitu antara 200 sampai 1000 ns.

- Memori massal adalah memori untuk penyimpanan berkapasitas tinggi, biasanya berbentuk disket, pita magnetic, atau kaset.

 RAM

RAM (Random Access Memory) pada mikrokomputer bisa mencapai ukuran sekian megabyte dan bisa di-upgrade ke ukuran yang lebih besar dan berlokasi di luar chip CPU-nya, sedangkan RAM pada mikrokontroler ada di dalam chip mikrokontroler yang bersangkutan dan ukurannya sangat minim,


(26)

misalnya 128 byte, 256 byte dan seterusnya dan ukuran yang relatif kecil inipun dirasa cukup untuk aplikasi-aplikasi mikrokontroler.

 ROM

ROM (Read Only Memory) diisi saat proses produksinya. Informasi yang dituliskan harus dipesan oleh pelanggan sebelum chip diberikan. Dalam sistem mikrokontroler, informasi ini dapat dibaca oleh CPU tetapi tidak dapat dirubah. ROM adalah memori yang paling sederhana, kecil, dan murah. Sifat memori program ini non volatile, artinya tetap akan tersimpan walaupun tidak diberi catu daya.

Input/ Output

Pin I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program. Keluaran dan masukan pada mikrokomputer jauh lebih kompleks dibandingkan dengan mikrokontroler, yang jauh lebih sederhana, selain itu, pada mikrokontroler tingkat akses keluaran dan masukan bisa dalam satuan per bit.

2.4 Motor DC

Motor DC adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, energi gerak tersebut berupa putaran rotor. Pengubahan bentuk energi tadi berdasarkan kejadian suatu penghantar yang dialiri arus listrik dan berada di dalam medan magnet. Bila tegangan diberikan pada kumparan maka akan timbul medan magnet yang menyebabkan kumparan berputar. Putaran kumparan akan tergantung pada arus dan tegangan yang diberikan pada dirinya, ini semua disebut dengan prinsip dasar motor yang


(27)

mengunakan kumparan yang berputar. Kecepatan motor DC mempunyai selang kecepatan yang lebar yaitu antara kecepatan awal putaran per menit hingga beberapa putaran maksimal. Karena putaran motor tergantung pada tegangan yang diberikan pada motor tersebut, maka dalam sistem kontrol motor DC memang yang paling mudah dikendalikan dibanding dengan motor AC. Jadi , salah satu kelebihan dari motor DC yaitu kecepatan kerja dari motor DC mudah diatur dalam suatu rentang kecepatan yang lebar atau pengaturan yang teliti pada keluaran motornya.

Gambar 2.4 Sistem kerja motor DC

2.5 Komunikasi Serial

Komunikasi serial merupakan komunikasi di mana pengiriman data dilakukan per bit sehingga Iebih lambat dihandingkan dengan komunikasi paralel. seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bits sekaligus dalam sekali detak.

Pada komunikasi serial port dibagi menjadi dua kelompok. yaitu Data


(28)

dan DCE seperti modem, plotter, scanner. sedangkan contoh dan DTE seperti Terminal di komputer. Spesifikasi elektronik dan serial port berdasarkan pada

Electronic industry Association (EIA), seperti berikut:

- “Space” (logika 0) merupakan tegangan antara +3 hingga +25V. - “Mark” (logika 1) merupakan tegangan antar -3 hingga -25V.

- Daerah antara +3V hingga -3V tidak didefinisikan atau tidak terpakai. - Tegangan open circuit tidak holeh melebihi 25V.

- Arus hubungan singkat tidak botch melebihi 500mA.

2.5.1 Konverter Logika RS232

Jika peralatan yang digunakan dengan logika TTL, maka sinyal port serial harus dikonversikan terlehih dahulu ke pulsa TTL sebelum digunakan dan sebaliknya sinyal dan peralatan harus dikonversikan ke logika RS232 sebelum dimasukkan ke port serial. Konverter yang paling mudah digunakan adalah MAX232. Di dalam IC mi terdapat charge Pump yang akan membangkitkan +10

Volt dan -10 Volt dan sumber +5 Volt. Dalam IC DIP (Dual In-Line Package) 16

pin (8 pin x 2 baris) ini terdapat 2 buah transmitter dan 2 receiver. Sering juga

chip DS275 digunakan sebagai buffer serial.

2.6 Pre Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP adalah singkatan dan Pre Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan pada server dan diproses pada server

(sever-side). Hasilnya yang akan dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser.


(29)

Secara khusus. PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya. dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini seperti menampilkan isi database ke halaman web. Keunggulan server-side antara lain:

 Tidak diperlukan kompatibilitas browser atau harus rnenggunakan

browser tertentu, karena serverlah yang akan mengerjakan script PHP. Hasil yang dikirimkan kembali ke browser umumnya bersifat teks atau gambar saja sehingga pasti dikenal oleh browser apapun.

 Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server,

misalnya koneksi ke database.

Script tidak dapat “diintip” dengan menggunakan fasilitas view HTML

source.

Ada 2 cara yang biasa digunakan untuk menuliskan script PHP, yaitu : a. Embeded Script: yaitu meletakkan script PHP diantara tag-tag HTML

b. Non Embeded Script: yaitu pembuatan program murni PHP, dimana tag-tag HTML yang diletakkan didalamnya.


(30)

Kode PHP diawali dengan “<?php” dan diakhiri dengan “?>”. Pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag kode PHP. Berdasarkan tag inilah, pihak

server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya lalu hasilnya dikirim ke browser. Model kerja PHP yaitu ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server, selanjutnya web server menyampaikan ke client.

Salah satu kelebihan dan PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database. Dengan demikian. menampilkan data yang bersifat dinamis yang diambil dan database, merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Oleh sebab itu PHP sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dinamis. Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database

meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda seperti:

MySQL.

Microsoft Access.

Interbase.

dB(Visual FoxPro, Visual dBase, dan semacamnya).

Oracle.

2.7 Mengkoneksi Database Melalui PHP

PHP menyediakan sejumlah fungsi berawalan “odbc_” yang bermanfaat untuk mengakses database melalul ODBC. Beberapa diantaranya dibahas di bawah ini


(31)

2.7.1 Fungsi odbc_connect

Fungsi ini berguna untuk menghubungkan nama sumber data ODBC. Format pemanggilnya:

odbc_connect( nama_sumber_data, nama pemakai, password)

Argumen pertama berupa DSN. Argumen kedua berupa nama pemakai database

dan argumen ketiga berupa password pemakai. Bila sumber data tidak dilengkapi pemakai dan password, keduanya perlu diisi dengan string kosong.

Fungsi ini menghasilkan nilai balik bertipe interger, berupa pengenal hubungan ke sumber data. Fungsi ini menghasilkan nilal FALSE kalau hubungan gagal dibuka.

2.7.2 Fungsi odbc_close

Fungsi ini berguna untuk menutup hubungan dengan sumber data ODBC. Format pemanggilnya:

odbc_close( pengenal_huhungan)

Dalam hal ini, pengenal_hubungan adalah nilai yang dihasilkan oleh

odbc_connect.

2.7.3 Fungsi odbc_do atau odbc_exec

Fungsi ini berguna untuk mengeksekusi permintaan yang terdapat pada

string_query terhadap hubungan yang dinyatakan dalam pengenal_hubungan. Format pemanggilnya:

odbc_do(pengenal_hubungan, string_query)

odbc_exec( pengenal_hubungan. string_query) Dalam hal ini pengenal_hubungan adalah nilai yang dihasilkan oleh


(32)

Fungsi odbc_do atau odbc_exec memberikan nilai balik bertipe integer

yang menyatakan pengenal hasil. Nilai ini yang digunakan sebagai acuan pada berhagai fungsi, seperti odbc_fetch_row dan odbc_num_fields. Bila nilai balik berupa FALSE. itu menandakan bahwa permintaan yang dilakukan tidak valid. 2.7.4 Fungsi odbc_num_fields

Fungsi ini berguna untuk memperoleh jumlah field yang terdapat pada suatu hasil. Format pemanggialan fungsi ini:

odbc_num_fields( pengenal_hasil)

Dalam hal ini, pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do

atau odbc_exec. Bila terjadi sesuatu kesalahan, fungsi memberikan nilai balik berupa FALSE.

2.7.5 Fungsi odbc_num_rows

Fungsi ini berguna untuk memperoleh jumlah record yang terdapat pada suatu hasil. Pada perintah INSERT, DELETE, dan UPDATE fungsi ini menghasilkan jumlah record yang dipengaruhi oleh pernyataan-pernyataan tersebut. Format pemanggil fungsi ini:

odbc_num_rows( pengenal_hasil)

pada beberapa driver, fungsi ini terkadang memberikan nilai FALSE

sesudah pernyataan SELECT dilakukan. Jadi odbc_num_records belum tentu menghasilkan jumlah record hasil SELECT. Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dari fungsi odbc_do atau odbc_exec.

2.7.6 Fungsi odbc_field_name

Fungsi ini berguna untuk memperoleh panjang kolom. Format pemanggilnya:


(33)

Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

odbc_exec dan nomor_kolom adalah nomor kolom dan nama kolom yang ingin diperoleh. Penomoran kolom dimulai dari 1. Fungsi ini memberikan nilai balik

FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan. 2.7.7 Fungsi odbc_field_len

Fungsi ini berguna untuk memperoleh panjang kolom. Format pemanggilnya:

odbc_field_len(pengenal_hasil, nomor_kolom)

Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilal yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

odbc_exec dan nomor_kolom adalah nomor kolom. Penomoran kolom dimulai dari 1. Fungsi ini memberikan nilai balik FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan. 2.7.8 Fungsi odbc_field_type

Fungsi ini berguna untuk memperoleh tipe kolom. Format pemanggilnya:

odbc_field_type( pengenal_hasil, nomor_kolom)

Dalam hal in pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

odbc_exec dan nomor_kolom adalah nomor kolom. Penomoran kolom dimulai dari 1. Fungsi ini memberikan nilai balik FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan. 2.7.9 Fungsi odbc_fetch_row

Fungsi ini berguna untuk memperoleh sebuah baris dan sebuah himpunan hasil. Format pemanggilnya:

Odbc_fetch_row(pengenal_hasil, nomor_baris)

Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilal yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau


(34)

Argumen kedua bersifat optional. Jika tidak disertakan, baris berikutnya yang akan diproses.

Hasil fungsi ini berupa TRUE kalau baris ditemukan atau FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan. Hasil TRUE menyatakan posisi kursor pada baris yang dituju. Untuk mendapatkan data baris, diperlukan menggunakan fungsi

odbc_result.

2.7.10 Fungsi odbc_fetch_into

Fungsi ini mempunyai kegunaan seperti pada odbc_fetch_row, tetapi hasilnya dikirim ke array, bentuk pemanggilnya:

odbc_fetch_into( pengenal_hasil, nomor_baris, array_field)

Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

odbc_exec dan nomor_baris adalah nomor baris dan baris yang ingin diperoleh. Hasil baris akan diletakkan pada argumen ketiga (array_field). argumen ketiga ini harus berupa referensi. Nilai balik fungsi ini berupa jumlah kolom yang dihasilkan atau FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan.

2.7.11 Fungsi odbc_result

Fungsi ini mempunyai kegunaan untuk memperoleh nilai dan sebuah kolom pada baris sekarang. Bentuk pemanggilnya:

odbc_result( pengenal_hasil, kolom)

Argumen pertama adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do. Argumen kedua dapat diisi dengan nomor kolom ataupun nama kolom. Penomoran kolom dimulai dan nomor 1. nilai balik fungsi ini berupa string yang menyatakan nilai kolom. Bila terjadi sesuatu kesalahan. nilai halik berupa FALSE


(35)

2.7.12. Fungsi odbc_result_all

Fungsi ini mempunyai kegunaan untuk menampilkan semua baris dan suatu hasil ke browser. Bentuk pemanggilnya:

odbc_result_all(pengenal_hasil.format)

Argumen pertama adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do. Argumen kedua (bisa ada bisa tidak ada) berupa string yang menyatakan format tabel yang akan dihasilkan pada browser. Nilai balik fungsi ini berupa jumlah baris yang dihasilkan oleh fungsi odbc_do atau odbc_exec.

2.8 SQL Server 2005

Micrososft SQL Server 2005 merupakan perangkat lunak Relational Database Management System ( RDBMS ) yang handal. Didukung untuk mendesain proses transaksi yang besar. SQL Server 2005 bukanlah bahasa pemrograman tetapi sub-language yang terdiri dari 30 pernyataan khusus dengan tuas mengelola database. Pernyataan SQL server diintegrasikan pada bahasa pemrograman yang sebenarnya seperti Visual Basic 6.0.

2.8.1 Sintak SQL Server 2005

Ada banyak sintak yang disediakan SQL Server 2005 untuk mempermudah pengolahan data, contoh sintak dalam SQL Server 2005 adalah sebagai berikut :

Select ( mengakses data )

Pernyataan select digunakan untuk mengakses dan mengambil data dari


(36)

SELECT [ ALLIDISTINCT ] pilih_kolom [ INTO ( tabel_baru)]

[ FROM { nama_tabel/ nama_view}] [ WHERE klausa]

Where ( memilih baris )

Pernyataan where digunakan untuk memilih baris mana yang akan digunakan dalam database dari suatu tabel, contoh sintak penggunaan

where :

SELECT list_kolom FROM nama_tabel WHERE kondisi  Delete ( menghapus data )

Baris-baris yang tidak terpakai dapat dihapus dengan pernyataan delete, contoh sintak penggunaan delete :

DELETE FROM nama_tabel WHERE syarat

Menciptakan Tabel

Tabel diciptakan melalui pernyataan create table, sebagai contoh :

CREATE TABLE nama_tabel (

ID_Barang (tipe data), Nama_Barang (tipe data)  Mengubah Struktur Tabel

Setelah suatu tabel tercipta, kadangkala perlu dilakukan perubahan struktur tabel, hal ini dapat dilakukan dengan pernyataan ALTER TABLE, sebagai contoh :

ALTER TABEL nama_tabel ADD nama_kolom ( tipe data)


(37)

Menambah Data

Bila data telah tercipta, pemasukan data pada SQL Server dapat dilakukan dengan perintah insert table untuk memasukkan data dalam suatu tabel, sebagai contoh :

INSERT INTO nama_tabel VALUES ( kondisi )  Mengubah Data

Data yang telah tersimpan pada tabel dapat diubah dengan menggunakan pernyataan update, sebagai contoh :

UPDATE nama_tabel

SET kolom = ‘nama_data’ WHERE syarat = ‘syarat’

SET untuk menentukan kolom yang akan diubah dan nilai

penggantinya.

WHERE menentukan kondisi dari baris-baris yang akan diganti.  Fungsi Agregate

Merupakan fungsi-fungsi yang hasilnya diambil dari proses tiap baris pada tabel. Fungsi-fungsi tersebut adalah :

COUNT ( * ) untuk mendapatkan jumlah baris ( cacah data ).

SUM ( kolom ) untuk mendapatkan hasil penjumlahan data.

MAX ( kolom ) untuk mendapatkan nilai tertinggi ( maksimum ).

MIN ( kolom ) untuk mendapatkan nilai terendah ( minimum ).


(38)

2.9 ODBC

ODBC (Open Database Connectivity) merupakan suatu aplikasi yang berfungsi untuk menjembatani beberapa jenis database dengan aplikasi yang menggunakannya. ODBC menggunakan Dynamic Link Library (DLL) yang disediakan oleh berbagai vendor Database Management System (DBMS) untuk menyediakan layanan akses ke masing-masing jenis database. Dan bila jadi perubahan atau perpindahan database maka tidak perlu perubahan sama sekali pada aplikasi. Yang harus dilakukan hanyalah menyesuaikan DSN (Data Source Name) yang terdapat pada ODBC yang diakses oleh aplikasi yang bersangkutan.

2.10 Macromedia Dreamweaver MX

Pada awalnya para web designer memakai program-program manual dalam membuat web. Dengan memasukkan satu persatu perintah HTML sehingga membuat web membutuhkan waktu yang lama, tidak efisien, terlalu rumit (salah rnemasukkan perintah program menjadi error). Akhirnya muncul program- program web yang menyediakan perintab-perintab HTML dan perintah-perintah

web lainnya dengan secara visual. Pembuatan web menjadi lebih efisien, banyak macam variasi tambahan dan lebih cepat. Salah satu program itu adalah

Macromedia Dreamweaver MX.

Macromedia Dreamweaver MX adalah editor What You See Is What You Got (Apa yang anda lihat itu yang apa anda dapat). Dengan pengertian ini, pengguna dapat membuka Dreamweaver MX, mulai mengetik, menyimpan dokumen ke dalam file HTML dan melihatnya dalam sebuah browser dengan sedikit atau tanpa ketidakteraturan. Dreamweaver menyesuaikan dirinya dengan gaya pribadi dan tingkat kemahiran. Kebanyakan komponen yang ada seperti di gambar 2.5 memudahkan proses pembuatan. Macromedia Dreamweaver MX, rnenyediakan bermacam- macam tombol shortcut.


(39)

Gambar 2.5. Tampilan Awal Macromedia Dreaweaver MX

Dalam ruang kerja Macromedia Dreamweaver MX semua fungsi-fungsinya telah dijadikan jadi satu dalam satu Aplication Window, antara lain:

a. Document Window

Ketika membuat halaman web, Document Window adalah tempat untuk memanipulasi rancangan atan kode secara visual.

b. Document Toolbar

Panel ini memberikan akses drag and drop yang cepat untuk menampilkan semua hal di dalam Insert Menu. Pengguna dapat menyisipkan elemen, image file dan lainnya dalam bentuk apapun dengan meng-klik tunggal mouse.

c. Property Inspector

Panel kecil ini digunakan apabila memerlukan perubahan pada suatu elemen di

Docoment Windows, misalnya penebalan kata atau kalimat yang ada di Document Windows.

d. Insert Bar

Panel ini berisi berfungsi untuk menampilkan berbagai jenis obyek, seperti gambar, tabel. dan layer ke dalam sebuah document. Setiap obyek yang


(40)

ditambahkan adalah berupa kode-kode HTML yang mernungkinkan untuk mengatur hal pada obyek yang ditambahkan tadi.

e. Panel Groups

Panel Groups adalab panel-panel yang dijadikan menjadi satu kelompok. Untuk memperluas suatu kelompok panel caranya adalah dengan meng-klik panah yang terletak pada sebelah kiri dan nama pengelompokan.

f. Site Panel

Panel ini membuat berfungsi untuk menangani file dan folder pada web yang sedang dibuat. Panel ini juga memberikan Layanan untuk memperlihatkan situs,

remote dan mencoba file pada server yang bekerja pada situs tersebut. g. Main Development Area

Tempat menempatkan image dasar atau memanipulasi Javasript yang kompleks.

h. Preview/Debug In Browser

Dokumen dapat dilihat di sebuah browser sebelum menyimpannya, (dengan memilih ikon ini dan memilih sebuah browser dan daftar browser). Ketika

Dreamweaver MX di-install, maka program secara otomatis mengenali browser

mana yang di-install dan menempatkan mereka ke dalam menu dropdown.

Debugger memungkinkan pengguna untuk memeriksa syntax atau logical error

pada kode javascript. pengguna dapat menulis kode pada Code View dan kemudian menjalankan debugger untuk maju ke Iangkah selanjutnya dan memeriksa error.

i. File Status

Menampilkan menu pop-up File Status j. Reference

Sebuah ciri khusus yang sangat baik pada Dreamweaver MX adalah penambahan refrensi O’Reilly, Referensi menyediakan pilihan HTML, CSS atau Javascript. k. Code Navigation

Setelah memulai debugging kode dengan menggunakan debugger dan Dream weaver MX, dapat dilanjutkan kode Javascript dengan menggunakan Code Navigation.

l. Refresh Design View


(41)

m. Code View

Ketika menciptakan halaman web. Dreamwearer MX rnenghasilkan kode HTML di bawahnya. Tidak peduli apa yang dibuat di dalam Document Window kode tersebut pada akhimya adalah apa yang dihasilkan. Untuk melihat kode ini, klik

Code View. Melalui tampilan ini dapat dimodifikasi.

n. Design View

Elemen drag dan drop, ketikkan ke dalamnya atau sisipkan beberapa image dan atur ukurannya. Design View menyediakan representasi visual yang lebih baik daripada kode yang ada di baliknya. ini sepertinya merupakan tampilan yang akan sering digunakan.

o. Document Tile

Semua halaman web harus memiliki sebuah judul. Jika judul proyek disebut My Company”, ketikkan Welcome to My Company pada kotak input title dan tekan

enter. Sebuah judul akan ditampilkan di bagian atas Document Window. Document Title juga akan muncul di atas setiap browser window

2.11 Database

Database dipakai untuk menyimpan data sehingga dapat dimanipulasi dengan mudah. Tanpa database, programmer akan membuat prosedur-prosedur yang rumit untuk memanipulasi data. Dengan menggunakan PHP dalam pembangunan web. membuat semua model database seperti Microsoft® Access, Microsoft® SQL Server. Oracle, dan sebagainya dapat diakses sejauh database

tersebut mempunyai hubungan dengan ODBC (Open Data Base Conectivity) yaitu interface pemrograman yang memungkinkan aplikasi mengakses data dalam sistem manajemen database yang menggunakan standar akses SQL (Structured Query Language).

2.11.1 Pengertian Database

Database pada dasarnya memiliki pengertian kumpulan data-data dan informasi yang terstruktur dalam suatu tabel dan relasi sehingga memudahkan dalam pengolahan data. Database ini digunakan khususnya untuk arus informasi atau data dalam jumlah besar. Database dipakai untuk menyimpan data sehingga dapat dimanipulasi dengan mudah.


(42)

Database dipakai untuk aplikasi sederhana sampai yang rumit dimana rnelibatkan beberapa user. Oleh karena itu Database dibagi sesuai dengan kompleksitasnya. Ada dua model Database. yaitu:

a. Database yang berdiri sendiri (Stand alone). Merupakan database yang sangat sederhana karena disimpan dalam sistem file lokal dan mengakses pada mesin yang sama. Database ini hanya dipakai untuk satu aplikasi saja.

b. Database terhagi (File share). Hampir sama dengan database stand-alone, tetapi dapat diakses oleh beberapa user. Database ini akan mengalami masalah jika aplikasi memerlukan banyak perhitungan dan pada saat yang bersamaan ada pengaksesan ke dalam database.

2.11.2 Entity Relation Diagram (ERD)

Sebuah ERD mendokumentasikan data sebuah informasi dengan cara menentukan data-data apa yang terdapat dalam setiap entity dan bagaimana relationship (hubungan) antara sebuah entity dengan yang lainnya.

Di bawab ini akan dijelaskan beberapa hal yang dapat digunakan dalam ERD:

a. Entity (Obyek data) adalah “sesuatu” atau “obyek” yang ada dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dan obyek Iainnya. Entity dapat berupa environmental element (elemen di sekitar sistem yang berhubungan dengan sistem tersebut),

resource (sumber daya yang herhuhungan dengan sistem yang ada). Entity

digambarkan dengan (kata benda tunggal) di dalamnya.

b. Attribute adalah menguraikan bagian-bagian yang ada berdasarkan jumlah dan entity yang mempunyai tipe yang sama dan kemudian membagi-bagikan bagian-bagian tersebut.

c. Identifier ialah atribut yang mengidentifikasikan sebuah entity secara unik. d. Relationship ialah hubtingan yang terjadi antara dua buah entity dan digambarkan dengan garis dan sebuah kata kerja disampingnya.

e. Connectivity ialah jumlah yang menunjukkan berapa kali sebuah entity muncul dalam relasi dengan entity lainnya. Ada 3 jenis hubungan, yaitu:

1. One-to-one relationship


(43)

dengan satu anggota entity pada entity yang berbeda

Relationship_1 Entity_1

Entity_2

Gambar 2.6. One To One Relationship

2. One-to-many

Merupakan hubungan antara salah satu anggota entity yang satu dengan beberapa anggota entity yang lainnya

Relationship_1 Entity_1

Entity_2

Gambar 2.7. One To Many Relationship

3. Many-to-many

Merupakan hubungan antara beberapa anggota entity yang satu dengan beberapa anggota entity yang lainnya

Relationship_1 Entity_1

Entity_2


(44)

BAB III

ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM

Simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air melalui internet dan tugas akhir ini adalah sebuah simulasi sistem yang dapat digunakan untuk membantu dan memberikan kemudahan bagi penjaga pintu air untuk bisa mengontrol ketinggian air sungai khususnya pada daerah hilir atau dataran rendah agar tidak meluap (banjir). Simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air melalui internet ini dalam penerapannya terbagi menjadi tiga proses yaitu:

- Monitoring: Proses untuk menampilkan data level ketinggian permukaan air sungai.

- Data Acquisition: Proses pengambilan data level ketinggian permukaan air sehingga pengawas pintu air dapat melihat data-data atau informasi-informasi ketinggian air terukur yang telah tersimpan dalam database.

- Controlling: Pengawas dapat mengontrol pintu air dengan herdasarkan data- data

level ketinggian air yang didapat.

Pada bab ini merupakan bagian perencanaan dan bagian pembuatan perangkat lunak dan perangkat keras, yang akan dibahas tentang langkah-langkah perencanaan dan pembuatan tugas akhir, yang merupakan pokok bahasan utama dalam pembuatan tugas akhir ini.

3.1 Analisa Sistem

Pada bab ini, dibuat perancangan dan pembuatan dari sistem pengendalian pintu air sungai yang semula dikendalikan secara manual yang kemudian akan di otomatisasikan berbasiskan online. Bagian pembuatan perangkat lunak meliputi pemograman PHP dan pemograman Assembly pada mikrokontroler AT89S51


(45)

sedangkan untuk bagian pembuatan perangkat keras yang meliputi perangkat mekanik serta perangkat elektronik. Pembuatan perangkat mekanik terdiri dari desain mengenai miniatur itu sendiri yaitu pembuatan miniatur sungai dan pintu air sungai. Sedangkan pembuatan perangkat keras elektronik terdiri dari pembuatan rangkaian sistem mikrokontroler AT89S51, rangkaian sensor air dan rangkaian driver motor.

3.2 Perancangan Sistem

Sub bab ini menjelaskan mengenai proses desain perangkat lunak yang akan dibuat dan hardware yang digunakan. Proses desain sistem dalam sub-bab ini akan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu : alur umum sistem, spesifikasi kebutuhan sistem, alur umum, flowchart program PHP, perancangan data, perancangan antarmuka dan perancangan hardware.

Aplikasi ini merupakan sistem yang bisa mempermudah pihak pengelola pintu air setempat dalam hal kepraktisan, efisien membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk menggerakkan pintu air. Adapun sub-sub perancangan yang akan dilakukan untuk merancang sistem ini, sub perancangan tersebut meliputi :

Manajemen Umum

 Tambah, hapus, edit pengguna (operator).

 Menentukan konfigurasi pada aplikasi sistem secara otomatis atau

manual. Laporan

 Format laporan dapat ditampilkan berupa teks.


(46)

Mekanisme dan Penerapan Sistem

 Petugas mengatur aplikasi web client pada ketinggian level air (0-10)

tertentu maka pintu air melakukan aksi buka atau tutup (0%-100%) sesuai pengaturan pintu yang telah ditetapkan.

 Jika level air telah mencapai level 10 (maksimal) alarm akan bunyi.

3.2.1 Alur Umum Sistem

Pembuatan alat pengaturan pintu air sungai di perairan pasang surut dengan pengoperasian berbasis mikrokontroler AT29S51 terdiri dari 2 bagian yaitu pembuatan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Gambaran secara umum tugas akhir ini dapat dilihat dari gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram sistem pengaturan pintu air

Prinsip kerja dari alat ini adalah sensor level air menerima perubahan ketinggian permukaan air sungai dan masukan dari sensor akan diteruskan ke rangkain mikrokontroer AT89S51. Pada rangkaian mikrokontroler, data analog yang diterima dihubungkan dengan pin pada port yang dimiliki mikrokontroler. Dengan menggunakan program Assembly mikrokontroler, data yang diterima dari

Miniatur

(Sensor level ketinggian air pintu air) ADC Mikrokontroler AT89S51 PC Server Motor DC

Database User

Driver

Motor DC


(47)

sensor level air, diproses atau diolah PC kemudian dikirim melalui port ke rangkaian penggerak motor pintu air. Penggerak motor pintu air menggunakan tegangan sebesar 5 volt DC pada motor agar penggerak motor pintu air dapat bekerja sesuai kondisi pasang surutnya air sungai.

3.2.2 Flowchart Diagram

Perancangan flowchart digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses terstruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi. Demi memudahkan pembaca orang awam dalam mengerti isi dari web client aplikasi ini. Adapun perancangan aplikasi web client sistem pengaturan pintu air ini adalah sebagai berikut:

3.2.2.1Flowchart Login

Login hanya bisa dilakukan oleh pegawai yang sudah terdaftar (operator).

Login ini dilakukan oleh pegawai yang akan melaksanakan tugasnya sebagai penjaga pintu air sekaligus mengontrol pergerakan pintu air pada saat kondisi tertentu.

Gambar 3.2 Flowchart Login Pada web client

Y

T Start

Username & Password

Validasi

Form Aplikasi Valid


(48)

3.2.2.2Flowchart Buka Tutup Pintu Air

Flowchart buka pintu air ini menjelaskan tentang informasi yang diterima oleh sensor level air, yang sebelumnya harus diatur lewat aplikasi web client pada ketinggian air berapa pintu air melakukan aksi setelah itu sistem akan berjalan secara otomatis.

Gambar 3.3 Flowchart Buka Tutup Pintu Air

3.2.3 Diagram Berjenjang

Pada diagram berjenjang terdapat beberapa level dan beberapa sub proses diantaranya : pada level 0 terdapat tiga proses yang terdiri dari proses data, pintu air, dan proses pembuatan laporan. Pada masing – masing proses ini memiliki sub proses juga untuk lebih jelasnya lihat Gambar 3.4.

T T

Y Y

Y Y

T Start

Ketinggian pintu air yang diinginkan

B lebih rendah dari A

End

A = posisi pintu yang diinginkan B = posisi pintu sekarang

B lebih tinggi dari A

Motor naik

Motor turun

B = A

B = A


(49)

Gambar 3.4 Diagram berjenjang

3.2.4 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Tabel dibawah ini berisi kebutuhan-kebutuhan dari perangkat sistem buka tutup pintu air otomatis. Penjelasan mengenai tabel-tabel adalah sebagai berikut :

 ReqID : setiap kebutuhan memiliki ID yang unik. Penjelasan mengenai ID

sebagai berikut :

1. Karakter pertama : ‘F’ atau ‘N’ mempresentasikan/ mewakili fungsional atau nonfungsional.

2. Group karakter kedua terdiri dari dua huruf untuk kategori : IA untuk kategori internal appication dan EA untuk external application.

Description : setiap kebutuhan memiliki sebuah/mewakili SMART

description.

Priority : setiap kebutuhan memiliki prioritas : ”Must” – menandakan

sebuah kebutuhan yang harus diimplementasikan. “Optional” – menandakan sebuah kebutuhan yang akan diimplementasikan hanya jika terdapat waktu extra.


(50)

1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional menjelaskan layanan yang dapat diberikan atau fungsi-fungsi yang ada pada sistem yang dibangun.

Kebutuhan Internal

Adalah faktor-faktor yang dapat dilihat/ diobservasi oleh pengembang dari sistem, contohnya :

Redibility

Testability

Tabel 3.1 Kebutuhan Internal

ReqID Description Priority

FIA01 Pengembang dapat menambahkan fitur/ software

baru terhadap sistem.

Optional

FIA02 Pengembang dapat merubah sistem operasi aplikasi.

Optional

Kebutuhan External

Adalah faktor-faktor yang dapat diobservasi oleh stakeholder : Contohnya :

Corretness

Robustness

Performance

Tabel 3.2 Kebutuhan External

ReqID Description Priority

FEA01 Pengguna mampu melakukan login/ logout

pada aplikasi di komputer.

Must

FEA02 Pengguna dapat melakukan penyimpanan

setting pada aplikasi.

Must FEA03 Pengguna dapat melakukan setting mode

otomatis atau manual pada aplikasi.

Must

FEA04 Pengguna dapat mengolah data pegawai(menambah, merubah, menghapus).


(51)

FEA05 Pengguna dapat memantau keadaan air dan pintu air secara realtime.

Must

FEA06 Pengguna dapat melihat laporan tentang keadaan air dan pintu secara berkala.

Optional

FEA07 Pengguna dapat mencetak hasil laporan pemantauan pada database.

Optional

2. Kebutuhan Nonfungsional

Adalah batasan-batasan sistem atau batasan-batasan pada saat proses pengembangan.

Tabel 3.3 Kebutuhan Nonfungsional

ReqID Name Description Priority N01 Platform Sistem diimplementasikan dengan

PHP

Must

N02 Platform Web Optional

N03 Performance Kinerja mokrokontroler dikontrol menggunakan aplikasi dan web client.

Must

N04 Performance Sistem mampu merespons posisi air dan pintu.

Must

N05 Usability Sistem dapat digunakan dengan mudah.

Must

N06 Reliability Tingkat keakuratan 90%. Must

N07 Robustness Sistem mampu bertahan (tidak hang) ketika pintu air bergerak dan posisi air mengalami perubahan di waktu yang sama.

Must

N08 Deployment Sistem sudah harus melewati unit test sebelum di deploy.

Must

N09 Deployment Hasil dari coding harus didokumentasikan.

Must

3.2.5 Context Diagram

Merupakan pengembangan proses yang tertinggi dalam tingkatan (level) dan berhubungan dengan beberapa entity yang terlibat langsung dengan pengolahan data dalam sistem yang dibuat. Context diagram yang dimaksud mengacu pada Gambar 3.1 dimana proses terhubung dengan 2 (dua) entity yaitu pegawai dan pintu air.


(52)

Gambar 3.5 Diagram Context

3.2.6 Data Flow Diagram

Dari diagram berjenjang di atas maka bisa digambarkan lebih detail lagi untuk proses pada masing-masing level dengan membuat DFD (Data Flow Diagram). Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Data Flow Diagram menggambarkan aliran data yang bergerak dari dan ke dalam proses. Untuk membuat DFD penulis menggunakan tools yaitu Power Designer 6 Process Analyst.

3.2.6.1DFD Level 0

DFD level 0 merupakan hasil decompose dari DFD level context. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini:


(53)

Gambar 3.6. DFD Level 0

3.2.6.2 DFD Level 1 Sub Buka Pintu

DFD level 1 sub buka pintu merupakan hasil decompose dari proses buka pintu DFD level 0. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.7 DFD Level 1 Sub Buka Pintu

3.2.6.3DFD Level 1 Sub Tutup Pintu

DFD level 1 sub tutup pintu merupakan hasil decompose dari proses tutup pintu DFD level 0. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini:


(54)

Gambar 3.8 DFD Level 1 Sub Tutup Pintu

3.2.7 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) merupakan suatau rancangan pemodelan struktur database yang akan dibuat dengan menunjukkan hubungan atau relasi yang terjadi. Ada 2 macam perancangan ERD yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini. Pada perancangan data ini menjelaskan tentang 2 model data yaitu : Model Data Konseptual/ Conceptual Data Model dan Model Data Fisik/ Physical Data Model. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dibawah ini.

3.2.7.1CDM (Conceptual Data Model)

Model data konseptual pada aplikasi ini mempresentasikan rancangan basis data konseptual di aplikasi. Berikut ini model data konseptual yang digambar dengan menggunakan perangkat lunak Power Designer 12, lebih jelasnya perhatikan Gambar 3.9 berikut ini.


(55)

Gambar 3.9 Conceptual Data Model

3.2.7.2PDM (Physical Data Model)

Model data ini dibuat dengan cara me-generete diagram model data konseptual di atas. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel-tabel yang akan digunakan dalam implementasi database pada aplikasi.

Gambar 3.10 Physical Data Model

3.3 Perancangan Hardware

Pada bagian perancangan tugas akhir ini dapat digambarkan diagram blok dari sistem buka tutup pintu air otomatis sebagai berikut :


(56)

MINIATUR

KONTROLER

SENSOR RS 232 LEVEL

Gambar 3.11 Diagram blok sistem buka tutup pintu air

Pada Gambar dapat diketahui hardware yang digunakan terhubung pada komputer (PC) menggunakan komunikasi serial RS 232, sehingga pada hardware tersebut juga memerlukan sebuah input/ output serial RS 232 sebagai penerjemah agar dapat berkomunikasi dengan komputer. Data yang telah didapat kemudian diteruskan pada Mikrokontroler AT89S51 dan kemudian diproses untuk membuka/ menutup pintu air sesuai dengan perintah yang diberikan oleh komputer (PC).

3.3.1 Diagram Sistem Kontrol

Sistem pengontrolan yang digunakan pada sistem buka tutup pintu air ini menggunakan metode sistem kendali lingkar tertutup (Closed Loop Control) yang pengendaliannya menggunakan sensor untuk mendeteksi/ mengukur keluaran yang akan dikembalikan sebagai umpan balik (feed back) untuk dibandingkan dengan masukan selaku referensi atau titik penyetelan (setting point).

set point

Gambar 3.12 Diagram Sistem Kontrol PC TXD RS 232 RXD TXD MAX 232 RXD P0.0 MIKROKONTROLER AT89S51 TXD

RXD P0.2 DRIVER

DRIVER PINTU BUKA

TUTUP PINTU

LEVEL CONVERTER


(57)

3.3.2 Perancangan Mikrokontroler AT89S51 dengan RS232

Adapun rancangan penggunaan mikrokontroler khususnya penggunaan

port-port pada mikrokontroler AT89S51 yang nantinya akan terhubung dengan serial RS 232, rancangan ini memudahkan pengerjaan yang nantinya akan diterapkan pada mikrokontroler.

Gambar 3.13 Koneksi pin AT89S51 dengan RS 232

Pada Gambar dapat diketahui bahwa perancangan hardware untuk realisasi tugas akhir ini menggunakan modul utama berupa minimum sistem AT89S51. Port 0 pada mikrokontroler digunakan sebagai port output untuk menghidupkan lampu.

Port 3 sebagai port fungsi spesial, misal untuk komunikasi serial, interupt, timer/ counter, dan external data memory write/ read strobe. Untuk sistem peralatan ini fungsi yang dipakai adalah komunikasi serial, pada port 3.0 sebagai RXD dan


(58)

Tabel 3.4 Tabel Fungsi Kaki Mikrokontroler

Port Mikroontroler Fungsi

P0.1 Buka Pintu Air P0.2 Tutup Pintu Air P0.5 Sensor Ketinggian Pintu P0.6 Sensor Ketinggian Air

P2.0 Data ADC

P2.1 Data ADC

P2.2 Data ADC

P2.3 Data ADC

P2.4 Data ADC

P2.5 Data ADC

P2.6 Data ADC

P2.7 Data ADC

P3.0 RXD (RS 232) P3.1 TXD (RS 232)

P3.5 Write ADC

P3.6 Read ADC

P3.7 Select ADC

3.3.3 Perancangan Miniatur

Pembuatan miniatur sungai ini digunakan untuk memberikan simulasi aliran sungai dari hulu ke hilir, sehingga dapat diketahui bagaimana kinerja dari bagian-bagian yang terdapat pada simulasi sistem pengaturan dan monitoring

pintu air.

Pembuatan miniatur ini menggunakan bahan dasar yaitu akrilik ketebalan 3 mm dan menggunakan satu buah box plastic. Desain dari miniatur ini berbentuk persegi panjang dimana pada masing-masing ujungnya terdapat lubang sebagai masuknya air dan keluarnya air. Satu buah box plastic berfungsi sebagai tempat menampung air baik sebagai sumber air untuk miniatur maupun sebagai tempat


(59)

pembuangan air dari miniatur, selain itu juga terdapat pompa air yang diletakkan didalam box plastic.

Gambar 3.14 Miniatur sistem buka tutup pintu air

3.3.3.1Sistem Penggerak

Miniatur pintu penggerak ini akan digerakkan dengan sebuah motor DC yang telah dilengkapi oleh gearbox. Dalam hal ini motor yag telah dilengkapi

gearbox tidak bekerja sendirian karena motor gearbox tersebut dilengkapi dengan

gear dan as penggerak pada pintu air dapat digerakkan dengan motor gearbox, sehingga posisi dari pintu air dapat diatur.

3.3.3.2Input Sensor

Sensor yang digunakan dalam plant miniatur pintu air sungai ini, baik sensor ketinggian air maupun sensor posisi pintu air adalah potensiometer yang membedakan adalah jika sensor ketinggian air menggunakan potensiometer putar sedangkan untuk sensor posisi pintu menggunakan potensiometer geser. Disini digunakan sistem pembagi tegangan untuk mendapatkan level output tegangan


(60)

ID PEGAWAI

PASSWORD

yang sesuai sebagai inputan ke ADC yang nantinya akan mengeluarkan nilai digital yang akan digunakan sebagai indikator.

Cara kerja dari sensor ketinggian air ini yaitu sensor akan membaca perubahan ketinggian air dari pelampung yang terhubung ke potensiometer. Pelampung yang terdorong oleh tekanan air akan bergerak ke atas maupun ke bawah dan akan memutar potensiometer sehingga potensiometer akan memberikan perubahan nilai tegangan sesuai dengan besar kecilnya perubahan nilai resistansinya. Sama halnya dengan cara kerja sensor posisi pintu yaitu sensor akan membaca perubahan posisi pintu yaitu setiap gerakan naik/ turun pintu yang langsung terhubung dengan sensor akan meggesser pontensiometer sehingga potensio akan memberikan perubahan nilai tegangan sesuai besar kecilnya perubahn nilai resistensinya.

3.4 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak

Perancangan antarmuka merupakan perancangan halaman aplikasi web client yang akan berinteraksi langsung dengan pengguna, rancangan ini di desain sesederhana mungkin untuk memudahkan pengguna untuk pengoperasikan aplikasi ini, ada beberapa rancangan antarmuka yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 3.15 Form Login


(61)

KETINGGIAN AIR : 100% SETTING PINTU AIR

Setelah berhasil melewati login pegawai akan memasuki form utama sebagai berikut :

Gambar 3.16 Form Monitoring

Dari form utama jika masuk menu setting akan muncul form sebagai berikut :

Gambar 3.17 FormSetting Pintu

Dari form pegawai jika masuk menu pegawai akan muncul form sebagai berikut : KETINGGIAN AIR PINTU AIR

100% 100% 90% 90% 80% 80% 70% 70% 60% 60% 50% 50% 40% 40% 30% 30% 20% 20% 10% 10% 0% 0%

KETINGGIAN AIR PINTU AIR

100% ... 90% ... 80% ... 70% ... 60% ... 50% ... 40% ... 30% ... 20% ... 10% ... 0% ...

SAVE CANCEL START STOP


(62)

Gambar 3.18 Form pegawai

Dari form pegawai jika masuk menu laporan akan muncul form sebagai berikut :

Gambar 3.19 Form laporan

ID_PEG NAMA_PEG ALAMAT_PEG JENIS_KELAMIN_PEG

KODE_LAP TANGGAL JAM POSISI_AIR POSISI_PINTU PEGAWAI UPDATE

NEW DELETE


(63)

BAB IV

IMPELEMENTASI SISTEM

Pada Bab IV ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan sistem yang telah dibuat pada bab III. Bagian implementasi sistem kali ini meliputi lingkungan implementasi, implemantasi data, implementasi proses, implementasi antar muka, dan impelementasi alat peraga.

4.1 Implementasi Lingkungan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada implementasi sistem kali ini.

Perangkat keras :

- 1 buah laptop berprosesor Intel Atom N280 1.66 Ghz - SDRAM DDR2 1 GB PC-6400

- Harddisk 160 GB

- Miniatur simulasi pintu air(perangkat mekanik serta perangkat elektronik). - USB converter RS 232.

- Webcam Logitech QuickCam For Notebook Pro

Perangkat perangkat lunak :

- Sistem operasi Microsoft Windows XP Home Edition service pack 3.

- Assembly sebagai bahasa pemograman untuk memprogram mikrokontroler.

- PHP sebagai bahasa pemograman yang digunakan untuk aplikasi web client.


(64)

- Sql Server 2005 untuk menyimpan dan mengolah semua data di dalam aplikasi ini.

4.2 Implementasi Data

Rancangan data konseptual yang telah dipetakan menjadi diagram pada bagian perancangan sistem akan diimplementasikan ke dalam lingkungan basis data SQL server 2005. Table-tabel basis data yang dibuat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel-tabel basis data

Nama Tabel Keterangan Nama Kolom Tipe Data

ID_PEGAWAI Varchar(5) NAMA_PEGAWAI Char(25) ALAMAT_PEGAWAI Varchar(30) JENIS_KELAMIN_PEGAWAI Char(6)

PEGAWAI Menyimpan data pegawai yang

bertugas sebagai operator dari

aplikasi PASSWORD_PEGAWAI Varchar(10) KODE_LAPORAN Varchar(5) TANGGAL Datetime JAM Datetime KETINGGIAN_AIR Varchar(5) PEGAWAI Varchar(25) PENGONTR OLAN Menyimpan semua aktifitas pintu air dan ketinggian permukaan air POSISI_PINTU Varchar(5) KETINGGIAN_AIR Varchar(5) KETINGGIAN_PINTU Varchar(5) SETTING_ PINTU Menyimpan data sebagai parameter pergerakan pintu air PEGAWAI Char(25)

4.3 Implementasi Antarmuka

Rancangan antarmuka memudahkan pengguna dalam melakukan pekerjaan Implementasi antarmuka, dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara langsung tetang isi dari aplikasi web client buka tutup pintu air, baik gambaran dalam bentuk gambar maupun penjelasan dalam penggunaannya.


(65)

4.3.1 Form Menu Utama

Form menu utama merupakan menu untuk menjalankan aplikasi yang ada dari sistem yang dibuat (Gambar 4.1), pada form utama terdapat menu pilihan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 4.1 Form menu utama

Pada form halaman utama ini akan melakukan refresh setiap per 5 detik sekali agar informasi yang di peroleh dari mikrokontroler yang terbaru bisa terupdate.

4.3.2 Form Login

Saat pertama kali program dijalankan form login akan ditampilkan sebagai

login pegawai apabila ingin melakukan setting pengontrolan, hanya pegawai yang terdaftar yang berhak untuk menggunakan aplikasi login ini. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Ketikkan id pegawai pada id pegawai. 2. Ketikkan password pada kolom password.


(66)

Gambar 4.2 Form Login

4.3.3 Form Monitoring

Pada form monitoring pegawai dapat melihat tinggi rendahnya permukaan air sungai serta user dapat melihat pengaturan pintu air yang telah ditetapkan, sekaligus pegawai dapat mensetting ketinggian air.

Gambar 4.3 Form Monitoring

Pada setting pintu ini per level memiliki ketinggian 1,1cm mewakili pada posisi ketinggian sebenarnya, dengan total maksimal ketinggian sebenarnya 11 cm dibagi 10 level, Jadi total ketinggian pada posisi 1,1cm per level

.


(67)

Pada form data pegawai menyediakan menu tambah pegawai maupun melihat daftar pegawai yang ada, untuk melakukan penambahan, perubahan, ataupun penghapusan pegawai hanya login primary user yaitu admin yang dapat melakukan kegiatan tersebut.

Gambar 4.4. Form Data Pegawai

4.3.5 Form Laporan

Sistem akan secara otomatis merekam per periode waktu sesuai pengaturan, form laporan menampilkan semua data yang tersimpan secara otomatis.


(68)

Pada form laporan diatas merupakan record dari laporan ketinggian air yang tersimpan secara otomatis oleh sistem, penyimpanan laporan berdasarkan setiap perubahan ketinggian yaitu berdasarkan perubahan level, apabila level

berubah ketika sistem melakukan refresh per 5 detik maka data akan terrecord ke

database, namun apabila level tidak mengalami perubahan ketika sistem melakukan refresh maka data tidak akan terrecord oleh database.

Fungsi ini berguna untuk memiminimalis pemakaian database.

4.4 Implementasi Hardware

Dalam pembuatan perangkat lunak pengontrolan pintu air dibutuhkan suatu alat yang berguna sebagai peraga sistem yang telah dibuat agar dapat mengetahui cara kerja sistem secara keseluruhan dan untuk memastikan apakah sistem telah berjalan sesuai perancangan, agar hardware dapat bekerja harus terhubung dengan rangkaian mikrokontroler dan komputer.

4.4.1 Implementasi Miniatur

Pembuatan miniatur sungai ini digunakan untuk memberikan simulasi aliran sungai dari hulu ke hilir, sehingga dapat diketahui bagaimana kinerja dari bagian-bagian yang terdapat pada simulasi sistem pengaturan dan monitoring

pintu air. Pembuatan miniatur ini menggunakan bahan dasar yaitu akrilik ketebalan 3 mm. Desain dari miniatur ini berbentuk persegi panjang dimana pada masing-masing ujungnya terdapat lubang sebagai masuknya air dan keluarnya air.


(69)


(70)

BAB V

EVALUASI DAN UJICOBA

5.1 Ujicoba Perangkat Hardware

Untuk menghubungkan aplikasi sistem agar bisa berkomunikasi dengan menggunakan mikrokrontroler dibutuhkan media transfer data menggunakan koneksi alat USB converter RS 232. Dalam pembahasan proyek tugas akhir ini ujicoba perangkat dilakukan dengan menggunakan media koneksi kabel USB

converter RS 232.

Gambar 5.1 RS 232 Converterto USB

5.1.1 Pengujian Mikrokontroler AT89S51

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroler AT89S51 yang telah dibuat dapat berfungsi dengan baik. Adapun pengujian ini dilakukan dengan memberikan logika 1/0 ke pin nomor 37, 38 (port

0.0, port 0.2) seperti Gambar 3.11, hanya saja tiap pin tersebut dihubungkan dengan lampu LED. Dengan harapan jika pin 38 diberikan logika 1 maka LED nomor 1 akan menyala demikian juga jika diberikan logika 0 maka LED akan mati, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.2 dibawah ini.


(71)

Gambar 5.2 Pemasangan LED pada mikrokontroler AT89S51

Dengan menempatkan rangkaian LED pada keluaran mikrokontroler AT89S51 dan memberikan nilai logika 1 atau 0 ke port yang di inginkan maka hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1 Hasil pengujian pada rangakaian mikrokontroler AT89S51

Pengujian Port Nilai logika Lampu LED 1 2 3 4 P0.1 P0.1 P0.2 P0.2 1 0 1 0 Menyala Mati Menyala Mati

Dari tabel diatas dapat dilihat jika port 0.0 diberikan logika 1 maka LED pertama akan menyala dan jika diberikan logika 0 maka LED akan mati, begitu juga yang terjadi pada port-port yang lain, dari hasil tersebut dapat dikatakan rangkaian mikrokontroler AT89S51 bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

5.1.2 Koneksi Software Dengan USB Converter RS 232

Pada bagian ini merupakan gambaran koneksi software dengan hardware

dengan menggunakan alat bantu USB converter RS 232, agar nantinya program bisa masuk antara komputer dengan hardware dengan cara menyamakan


(72)

dapat diganti-ganti agar program tidak terjadi kesalahan karena tidak sesuai dengan CommPort yang digunakan sebelumnya.

5.1.3 Pengisian Program Mikrokontroler

Pada waktu memasukkan program pada mikrokontroler AT89S51 pada waktu awal program masih berbentuk format notepad, dari bentuk notepad

tersebut kita jadikan bentuk .HEX agar nantinya program bisa masuk pada mikrokontroler. Pada saat memasukkan program dapat menggunakan program

Microkontroller ISP Software lalu pilih open file cari format .HEX yang telah dibuat tadi lalu pilih. Dari situlah cara memasukkan program pada mikrokontroler AT89S51.

Gambar 5.3 Pengisian program pada mikrokontroler

5.2 Ujicoba Aplikasi

Ujicoba aplikasi komunikasi dilakukan pada beberapa proses penting. Mulai dari langkah awal pembentukan koneksi antara aplikasi komunikasi dengan

hardware melalui media koneksi USB converter RS 232 sampai akses fungsi komunikasi pada software melalui program Visual Basic 6.0 sebagai media


(73)

aplikasi antara hardware dan software yang dihubungkan preprogram PHP dengan perantara database sebagai penengah agar dapat berkomunikasi dengan sistem secara online.

5.2.1 Form Menu Utama

Pada saat pertama kali menjalankan aplikasi akan muncul menu utama sistem buka tutup pintu air otomatis, yang menunjukkan ketinggian air saat itu juga, yang sudah di setting sebelumnya, agar user dapat melihat secara langsung ketinggian pintu air saat itu juga.

Gambar 5.4 Form Menu Utama

5.2.2 Form Login

Untuk dapat menggunakan form pada aplikasi pegawai diwajibkan login, untuk melakukan login user admin/operator, diharuskan mengisi kolom ID PEGAWAI dengan id pegawai masing-masing dan mengisi kolom PASSWORD


(74)

Gambar 5.5 FormLogin

5.2.3 Form Control

Form control berfungsi sebagai pemantau ketinggian air dan ketinggian pintu air, sistem akan berjalan secara otomatis sesuai dengan pengaturan, pada form ini operator dapat mengatur ketinggian pintu air sesuai dengan yang diinginkan.


(1)

Gambar 5.32 Tampilan Edit Pegawai Berikut hasil dari pengeditan data dari pegawai joko

Gambar 5.33 Hasil Edit Data Pegawai  Menu Delete

Menu delete dipergunakan untuk penghapusan data pegawai apabila data pegawai tersebut sudah tidak diperlukan lagi.


(2)

77

Gambar 5.34 Penghapusan Data Pegawai

Gambar diatas sistem akan melakukan confirm apabila data akan dihapus. b. Laporan

Menu laporan digunakan sebagai bukti kegiatan pemantaun pintu air selama kurun waktu tertentu sesuai dengan setting laporan yang akan di tampilkan. Berikut contoh hasil laporan dari 1 April sampai dengan 19 Juli

Gambar 5.35 Hasil Laporan 1 April - 19 Juli


(3)

Gambar 5.36 Laporan Grafik

Keterangan dari gambar di atas yaitu ketinggian level 0 terjadi sebanyak 2 kali dalan kurun waktu yang ditentukan pegawai, pada level 1 terjadi sebanyak 6 kali dalam kurun waktu yang ditentukan pegawai, dan berlanjut seterusnya. Dari grafik diatas dapat disimpulkan banyaknya jumlah level 1 dalam kurun waktu tertentu, dengan tampilan grafik di atas membantu dari pihak pegawai untuk menyimpulkan rata-rata kegiatan dari pintu air dalam kurun waktu tertentu berdasarkan banyaknya level ketinggian air.

Untuk laporan grafik dapat juga ditampilkan secara akusisi antara tanggal, ketinggian level air, dan waktu, tetapi untuk tampilan grafik akusisi ini hanya bisa menampilkan 1 hari pada tanggal tertentu saja.


(4)

79

Gambar 5.37 Laporan Option Tanggal Grafik Akusisi Menu option tanggal ditempatkan pada tanggal 20 bulan April 2010

Gambar 5.38 Tampilan Grafik Akusisi

Keterangan untuk gambar di atas yaitu posisi level air pada tanggal 20 April 2010 pada pukul 11:17:26 pada posisi level 1 ketinggian air, dan seterusnya.


(5)

80 Realtime adalah sebagai berikut::

1. Penggunaan sistem buka tutup pintu air otomatis sangat membantu pengawas pintu air untuk memonitoring pintu air.

2. Melalui laporan tentang aktifitas air dan pintu maka pegawai pintu air dapat memiliki data-data air dan pintu secara berkala yang dapat di ambil secara online.

3. Sistem ini dapat mengendalikan pergerakan pintu air sehingga buka tutup pintu air dapat di kontrol dari sistem pada komputer.

4. Pemakaian database dapat mengurangi kesalahan dalam pendataan aktifitas pintu air.

5. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan. komputer server yang terhubung langsung dengan web client melalui port serial dapat melakukan pengaturan posisi pintu air sesuai dengan setting yang ditentukan dan dapat menerima, mengolah, dan menampilkan data-data level ketinggian air yang diterima dari komputer server. Jadi dapat disimpulkan bahwa interfacing dan transfer data antara komputer server dengan web client dapat dilakukan dengan baik.


(6)

81 6. Modul sensor level ketinggian air yang dibuat tidak terlalu presisi karena

tingkat pendeteksian air berada pada tiap 1,1 cm. jadi ketinggian air antara 0 cm hingga 1 cm akan memberikan data input-an yang sama pada mikrokontroller.

7. Server dan software komputer server harus dalam keadaan terkoneksi ke jaringan dan aktif (nyala) supaya dapat menerima permintaan data monitoring level ketinggian air dan update data untuk pengaturan pintu air yang dilakukan melalui web client.

6.2 Saran

Adapun saran dalam pengembangan sistem ini adalah :

1. Untuk pengembangan berikutnya software tidak hanya menggunakan 1 pintu air saja, akan tetapi dapat menambah unit pintu air dalam satu sungai.

2. Pemberian peringatan akan ketinggian level air dapat dilakukan melalui SMS.