PENGARUH LOKASI PENJUALAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI DURIAN DI DESA LAU SIREME KECAMATAN TIGALINGGA KABUPATEN DAIRI.

(1)

PENGARUH LOKASI PENJUALAN TERHADAP

PENDAPATAN PETANI DURIAN DI DESA LAU

SIREME KECAMATAN TIGALINGGA

KABUPATEN DAIRI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagian syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

WIRA TEGUH SIDAURUK NIM. 709210070

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala anugerah dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang berjudul “Pengaruh Lokasi Penjualan Terhadap Pendapatan Petani Durian Di Desa Lau Sireme Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi”.

Penulisan skripsi ini diselesaikan sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik moril, waktu maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih setlusnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

4. Ibu T. Teviana, S.E, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

5. Ibu Dita Amanah, MBA, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan


(6)

iii

6. Bapak Edison Sagala, MS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Negeri Medan

8. Bapak Sopar Manik selaku Kepala Desa di desa Lau Sireme Kecamatan Tigalingga yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis

9. Seluruh Pegawai dan Petani di Desa Lau Sireme yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian

10. Terkhusus untuk orang tua penulis T.Sidauruk dan A.Purba yang senantiasa mendoakan, memberi dukungan dan semangat serta kasih sayang kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini 11. Abang penulis Dharta Sidauruk , Kakak penulis Klin Suylan Sidauruk

dan Adik penulis Charly Leo Vold Sidauruk yang turut mendoakan, memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini

12. Teman bertempur di Kadal FC dan LOD, Ricky Lion, Rimson Axe, Karlos Pudge , Fauzi Lucifer, Dan Raymond wilfridz Magina yang selalu member inspirasi yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

13. Iin Starmay, Novi, Elfrina, Juli dan Ramot yang selalu memberi masukan yang sangat membangun kepada penulis sehingga tetap semangat untuk menyelesaikan skripsi ini


(7)

iii

14. Teman-Teman di Organisasi Imass Unimed yang selalu menjadi tempat untuk berbagi pikiran disaat penulis mulai merasa buntu untuk mengerjakan skripsi ini

15. Kepada Yenni, Febrina, dan Venny yang menjadi teman nongkrong untuk mencari wivi gratis supaya skripsi ini lebih cepat selesai

16. Teman Sekkya Family, yang senantiasa memberi tempat yang nyaman untuk menyelesaikan skripsi ini

17. Teman seperjuangan penulis Hetty, Resnita dan Ika yang ikut membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini

18. Teman-teman dari Manajemen 2009, yang lain yang turut mendukung penulis

19. Teman tinggal di rumah Karsa cha , Salvatore dan Gery yang selalu memberi dukungan semangat dan moral untuk mendukung penulis

20. Teman - Teman di YGM (Youth Generation of Management) yang turut mendoakan dan mendukung penulis

21. Teman – Teman Junior Crew yang selalu mendoakan dan menjadi tempat berdiskusi oleh penulis


(8)

iii

22. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis Penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dan penulis menyadari masih banyaknya kekurangan yang diperbaiki lagi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2015

Penulis

Wira Teguh Sidauruk


(9)

ii ABSTRAK

Wira Teguh Sidauruk , NIM. 709210070. Pengaruh Lokasi Penjualan Terhadap Pendapatan Petani Durian Di Desa Lau Sireme Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan,

Tahun 2015.

Lokasi penjualan merupakan salah satu faktor yang utama di pemasaran hasil usaha. Tanpa adanya suatu lokasi penjualan akan menghambat pemasaran hasil-hasil produksi . Tempat yang strategis sangat menunjang pemasaran hasil usaha dapat berjalan dengan baik dan mencapai target yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi penjualan terhadap pendapatan petani durian di Desa Lau Sireme Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi.

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari responden dan data sekunder yang di peroleh dari Kantor Kepala Desa di Desa Lau Sireme.Populasi dalam penelitian ini adalah Petani durian di desa Lau Sireme yang berjumlah 124 orang. Penentuan sampel digunakan sampling insidental”, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secarakebetulan/ incidental bertemu dengan penelitian dapat digunakan sebagai sampel dan diperoleh sampel berjumlah 75 responden. Pengujian yang digunakan adalah ujivaliditas dan reabilitas serta uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi sederhana dengan rumus Y= α + bX +e.

Dengan uji validitas diperoleh r-hitung> r-tabel untuk masing-masing item pertanyaan dan rebilitas angket diperoleh alpha cronbach untuk variabel X yaitu0,807 dan untuk variabel Y yaitu 0,752.Nilai ini lebih besar bila dibanding dengan r-tabel yaitu 0,2272.

Analisis data diperoleh dari persamaan regresi yaitu Y = 19,533 + 0,285x +e, yang artinya jika variable independen dianggap konstan, maka nilai pendapatan diperoleh 19,533. Uji parsial pada X = 0,285. Jika dibanding dengan t-tabel, maka t-hitung> t-tabel atau 2,931>1,666 dengan level signifikan 0.002 < 0.05. koefisien determinasi (adjust R square) sebesar 0.215 artinya bahwa besar pengaruh lokasi penjualan terhadap pendapatan sebesar 21,5% sedangkan 78,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.


(10)

ii ABSTRACT

Wira Teguh Sidauruk, NIM. 709210070. Effect Against Farmer Income Sales Location Durian In the village of Lau Sireme Tigalingga District of Dairi. Thesis Department of Management, Faculty of Economics, University of Medan,

2015

Location of sales is one of the major factors in the marketing of the business. Without a sales location will hamper the marketing of production. Very strategic place to support the marketing of the business can be run well and achieve the expected target. This study aims to determine how much influence the location of the sale of the income of farmers in the village of Lau Sireme durian Tigalingga District of Dairi.

This study uses primary data obtained from the respondents and secondary data obtained from the Office of the Chief of the Village in the village of Lau Sireme. The population in this study is the durian Farmers in the village of Lau Sireme totaling 124 people. The samples used sampling incidental ", ie sampling technique based on chance, that anyone who by chance / incidental met with the research can be used as a sample and a sample obtained amounted to 75 respondents. The test used is the validity and reliability as well as the classical assumption. Hypothesis testing is done with a simple regression analysis with the

formula Y = α + bX + e.

With the validity of the test is obtained r-count> r-table for each item questionnaire questions and rebilitas obtained Cronbach alpha for the variable X is 0.807 and for the variable Y is 0.752. This value is greater when compared with r-table is 0.2272.

Analysis of the data obtained from the regression equation is Y = 19.533 + 0,285x + e, which means that if the independent variables are considered constant, then the value of the income earned 19.533. Partial Test at X = 0.285. If compared with the t-table, then t count> t-table or 2.931> 1.666 with a significant level of 0.002 <0.05. coefficient of determination (adjusted R-square) of 0.215 means that the influence of the location of the sales revenue of 21.5%, while 78.5% are influenced by other variables outside of this research.


(11)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Perumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.2 Penelitian Relevan ... 17

2.3 Kerangka Berfikir... 19

2.4 Hipotesis ... 20

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Lokasi penelitian ... 21


(12)

v

3.2.1 Populasi ... 21

3.2.2 Sampel ... 21

3.3 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional... 22

3.3.1 Variabel penelitian ... 22

3.3.2 Defenisi Operasional ... 22

3.4 Metode Pengambilan Sampel ... 23

3.5 Metode Pengumbulan Data ... 23

3.6 Skala pengukuran ... 24

3.7 Instrumen Penelitian ... 25

3.8 Metode Analisis ... 25

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian ... 32

4.1.1 Letak Geografis ... 32

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 39

4.5 Uji Heterokedasitas ... 41

4.6 Analisis Regresi Sederhana ... 42

4.7 Pengujian Hipotesis ... 43

4.8 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 45

4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47 DAFTAR PUSTAKA


(13)

(14)

LAMPIRAN TABEL Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan Produksi Hortikultura di Indonesia ... 2

Tabel 1.2 Perkembangan Produksi Durian... 3

Tabel 3.1 Data Sampel Petani Durian ... 22

Tabel 3.6 Instrumen Penelitian ... 25

Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 33

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan usia... 34

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin... 34

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 35

Tabel 4.6 Validitas Variabel Lokasi Penjualan ... 36

Tabel 4.7 Reliabilias Lokasi ... 37

Tabel 4.8 Uji validitas ... 37

Tabel 4.9 Reliabilitas Iklim kerja ... 38

Tabel 4.10 Uji normalitas ... 39

Tabel 4.11 Uji Multikolonieritas ... 40

Tabel 4.12 Uji Multikolonieritas ... 41


(15)

Tabel 4.14 Regresi Sederhana ... 42 Tabel 4.15 Uji-t ... 44 Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 45


(16)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. “kenyataan yang terjadi yakni sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor

pertanian” (Husodo, dkk, 2004:23-24).

Disektor pertanian, masih banyak komoditas berpotensi yang belum di tangani serius. Salah satunya yang dilirik para eksportir adalah buah-buahan komersial karena memiliki peluang pasar yang besar, baik di dalam maupun luar negeri yang tak kalah dengan komoditas lainnya.

Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam subsektor, yaitu sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Hortikultura sebagai salah satu sub sektor pertanian yang unggul, perlu terus dikembangkan karena komoditas yang dihasilkan termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat bermanfaat sebagai sumber pangan nabati, protein nabati, vitamin, bahan baku obat (biofarmaka), dan estetika. Pada tahun 2010, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga yang berlaku dari sub sektor hortikultura mencapai Rp 88,851 triliun. Dan selama periode 2006-2010, komoditas sub sektor hortikultura cenderung mengalami peningkatan produksi setiap tahunnya seperti yang disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

No


(18)

Perkembangan Produksi Hortikultura Tahun 2006 -2010 di Indonesia Sumber: BPS. Direktorat Jenderal Horikultura 2014.

Pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan dapat dirancang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam perekonomian nasional. Keunggulan komoditi buah-buahan dapat diidentifikasi melalui besarnya kontribusi komoditi buah-buah-buahan terhadap PDB Indonesia yang menurut Ditjen Hortikultura (2010) mencapai Rp 46,721 triliun atau sekitar 52,6 persen dari total PDB sub sektor hortikultura pada tahun 2010. Selain itu, terdapat pula kecenderungan peningkatan produksi setiap tahunnya selama periode 2006-2010 seperti terdapat pada Tabel 1.1

Komoditas hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia sangat banyak aneka jenisnya. Sejak tahun 2000 Departemen Pertanian menetapkan 10 komoditas hortikultura utama, yaitu Pisang, jeruk, mangga, manggis, dan durian untuk buah-buahan. Kentang, cabe, bawang merah, dan bawang daun untuk sayuran.

Komoditi durian yang berkembang di masyarakat umumnya tumbuh secara alamiah dan dimiliki secara turun temurun. Berdasarkan data BPS (2011), durian merupakan komoditas hortikultura dengan persentase pertumbuhan terbesar kedua dalam hal produksi, yaitu sebesar 77,59 persen selama periode tahun 2010-2011 dimana pada tahun 2010 jumlah produksi sebanyak 492.139 ton dari luas lahan panen 46.290 Ha dengan produktivitas sebesar 10,63

2006 2007 2008 2009 2010

1

Buah-buahan

(ton) 16.171.130 17.116.622 18.027.889 18.521.552 18.853.058

2

Sayuran(ton)

9.527.463 9.455.464 10.035.094 10.510.054 10.612.372

3

Tanaman Hias

4

Daun/BungaP

otong (Tgk) 166.645.684 179.374.218 205.564.659 262.667.876 248.080.490

5

BungaTabur(

Kg) 24.795.996 15.775.751 20.388.119 28.262.919 24.970.713

6

Biofarmaka(K


(19)

ton/Ha meningkat menjadi 873.980 ton dari luas lahan panen 67.579/Ha dan produktivitas sebesar 12,93 ton/Ha pada tahun 2011. Hal tersebut menunjukkan peluang bagi perkembangan usaha penjualan produk buah durian segar serta produk pendukung seperti makanan dan minuman olahan.

Table 1.2

No Kecamatan 2008 2009 2010 2011

1 Sidikalang 0 0 0 0

2 Berampu 0 0 0 0

3 Sitinjo 36,81 0 0 107,0

4 Parbuluan 0 0 0 0

5 Sumbul 0 0 0 18,0

6 Silahisabungan 0 0 0 0

7 Silima punga-punga 272,7 285,60 299,88 760,0 8 Lae parira 0 37,80 39,69 350,0 9 Siempat nempu 190,9 199,50 209,48 340,0 10 Siempat nempu hulu 1022,72 379,05 398,00 1125,0 11 Siempat nempu hilir 0 176,40 185,22 900,0 12 Tigalingga 0 544,95 572,20 864,0 13 Gunung Sitember 463,63 486,15 510,46 315,0 14 Pegagan hilir 289,90 52,50 55,13 364,2 15 Tanah Pinem 240,9 252 264,60 75,0 Jumlah/Total 2517,56 2413,95 2534,66 5121,9

Perkembangan Produksi Durian tahun 2008-2011 di Kabupaten Dairi

Secara Nasional Kabupaten Dairi merupakan salah satu sentra pengembangan tanaman Durian. Berdasarkan data Dinas Pertanian Sumatera Utara yang biasa kita lihat di tabel 1.2, Produktivitas durian di Kabupaten Dairi terus meningat dari tahun ke tahun, hasil perkebunan pada tahun 2010 sebesar 2534,66 Ton/Ha jauh lebih meningkat pada 2011 sebesar 5121,9 Ton/Ha dengan Luas lahan panen komoditi durian seluas 375/Ha yang tersebar hampir di seluruh kecamatan. Ini menunjukkan bahwa daerah di kawasan Dairi sangat cocok untuk tempat bertani Durian Buah ini buah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, karena buah ini sangat dekat dengan kehidupan masyarat di karena kan rasanya yang sangat enak dan memiliki aroma yang


(20)

khas membuat kita dapat dengan mudah mengenal buah ini. Selain itu masyarakat telah banyak membudidayakan buah durian sebagai usaha pertanian yang menguntungkan.

Diantara beberapa jenis durian yang ada di Indonesia, yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Dairi khususnya Di desa Lau sireme kecamatanTigalingga adalah Durian Tiga lingga yang merupakan jenis durian lokal, karena jenis ini lebih mudah dibudidayakan di bandingkan dengan jenis durian yang lainnya dan struktur tanahyang sangat mendukung terhadap jenis durian ini.

Pada saat musim panen durian tiba yaitu pada saat bulan Agustus dan Januari para petani di Desa Lau Sireme menjual hasil panen durian langsung di lokasi perkebunan tanaman durian di Budidayakan hal ini disebabkan tidak adanya tempat khusus yang tersedia untuk menjual hasil perkebunan sehingga mereka lebih memilih untuk menjualnya di lokasi perkebunan karena ini dapat menghemat biaya pengangkutan hasil panen Durian.

Kurangnya perhatian Pemerintah terhadap kehidupan para petani mengakibatkan para petani sulit untuk menjual hasil perkebunannya, tidak adanya tempat khusus untuk menjual dan kurangnya infrastruktur yang memadai di daerah itu mengakibatkan sulitnya pemasaran hasil Durian untuk sampai ke Kota besar sehingga para petani tidak dapat memperoleh untung yang besar. Para pengumpul sangat berperan di dalam pemasaran durian di daerah ini, pengumpul menjadi tempat petani untuk menjual hasil panennya dengan harga yang mereka tentukan sendiri. Apabila pemerintah berperan aktif pasti masyarakat lebih sejahtera dengan memperoleh untung yang lebih besar karena adanya patokan harga yang pasti dari harga durian di Pasaran.

MenurutRahardi (2003:03) pola rendahnya usaha tani yang kebanyakan masih bersifat tradisional merupakan sebab rendahnya produktivitas dan lemahnya pemasaran buah-buahan di


(21)

Indonesia. Sesuatu hal yang sangat di sayangkan mengingat usaha tani buah-buahan memerlukan penaganan yang khusus dari awal penanaman hingga pemasaran hasil panen.

(Soekartawi, 2002)Penerimaan usahatani merupakan total penerimaan dari kegiatan usahatani yang diterima pada akhir proses produksi. Penerimaan usahatani dapat pula diartikan sebagai keuntungan material yang diperoleh seorang petani atau bentuk imbalan jasa petani maupun keluarganya sebagai pengelola usahatani maupun akibat pemakaian barang modal yang dimilikinya.

Dari pengamatan yang dilakukan ada beberapa masalah yang dihadapi oleh petani durian, yakni:

1. Terbatasnya lokasi penjualan hasil panen durian 2. Infrastruktur yang kurang memadai

3. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap kehidupan petani.

Berdasarkan gambaran di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Lokasi Penjualan terhadap Pendapatan Petani Durian di Desa

Lau Sireme Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka di rumuskan permasalahan sebagai berikut yaitu :

Apakah lokasi penjualan Di Desa Lau Sireme Kabupaten Dairi mempengaruhi pendapatan Petani durian.


(22)

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Lokasi Penjualan Terhadap Pendapatan Petani Durian Di Desa Lau Sireme Kecamatan Tiga Lingga Kabupaten Dairi”.

1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh lokasi penjualan terhadap pendapatan petani durian di Desa Lau Sireme.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Lokasi Penjualan Terhadap Pendapatan Petani Di Desa Lau Sireme Kecamatan Tiga Lingga Kabupaten Dairi.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang pengaruh Lokasi penjualan terhadap pendapatan serta mengetahui sejauh mana hubungan antara teori yang diperoleh di perkulihan dengan kondisi nyata di lapangan.

2. Bagi petani, sebagai bahan masukan dan pertimbangan petani Durian dalam usaha peningkatan pendapatan.

3. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur perpustakaan Universitas Negeri Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai Letak Lokasi yang mempengaruhi pendapatan Petani.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Hasil analisis data SPSS diperoleh model regresi Y = 19,533 + 0,285x +e Angka 19,533 merupakan angka tetap, tidak berubah , dengan asumsi faktor lain konstan. Konstanta sebesar 19,533 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel X (lokasi penjualan), maka nilai pendapatan adalah sebesar 19,533 Koefisien X sebesar 0,285 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan lokasi penjualan akan mempengaruhi peningkatan atau penurunan pendapatan sebesar 0,285 ( asumsi factor lain konstan ).

1.Hasil penelitian terbukti bahwa lokasi penjualan memiliki hubungan yang positif terhadap pendapatan dengan R square pada model regresi bernilai 0,215 berarti pengaruh komunikasi terhadap iklim kerja adalah 21,5% sedangkan 78,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel-variabel independen lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Selain itu tanda positif pada angka 0,215 menujukkan adanya arah yang sama dari variabel tersebut, artinya semakin meningkatnya variabel X (lokasi penjualan) yang terjadi maka semakin meningkat juga pendapatan (Y).

2. Hasil Uji t regresi dengan nilai thitung dibanding ttabel bahwa X (2.931) >

(1,666) atau thitung> ttabel, maka hipotesis diterima lokasi penjualan


(24)

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini lokasi penjualan sangat penting ditingkatkan, meskipun tidak terlalu besar pengaruh nya, tetapi dari sini dapat kita lihat salah satu pentingnnya lokasi penjualan dalam peningkatan pendapatan petani.

2. Penelitian ini hanya meneliti tentang Lokasi Penjualan danyang menjadai sampel adalah petani durian di Desa Lau Sireme Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Untuk itu agar penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih luas lagi misalnya tentang Pengaruh Pendidikan , Pengalaman atau luas lahan terhadap Pendapatan Petani durian Di Desa Lau Sireme Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi supaya memperoleh data dan hasil yang lebih akurat.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, dkk, 2003.Ilmu Pendidikan usahatani. Rineka Cipta. Jakarta

Basu Swastha, 2000, Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan

Modern, Jakarta:Liberty

Charles W.lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel.2001. Pemasaran. Edisi pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Delvira ,2010. “Pengaruh Lokasi dan Harga Cabai terhadap Pendapatan Petani Cabai pada desa Merdeka kec. Merdeka kabupaten Karo”. Jurnal Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara

FandyTjiptono, 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. Gustiyana, H.2004.Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian.

Salemba empat: Jakarta.

Handayani. 2007. Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Pekerja Sektor Informal di Kota Binjai. Skripsi.Universitas Sumatera Utara. Medan.

Hendri, Ma’ruf,2005 Pemasaran Ritel, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Husodo, S.Y., 2004, Pertanian Mandiri, Jakarta :Penerbit Swadaya.

Intan, Kaban,2010. “Pengaruh Lokasi Penjualan terhadap Pendapatan Petani Tomat pada Desa Merdeka Kec.Merdeka Kabupaten Karo”.vol. 3 no. 1 hal 31 Jurnal.Universitas Sumatera Utara.Medan.

Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2007.Intermediate Accounting. Edisi Keduabelas. Jilid Kedua. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I dan II, terjemahan Hendra Teguh, Penerbit : PT. Prenhalindo, Jakarta.

Lamb, Hair, McDaniel. 2003. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat. Losch, August.2009. Economics of location. London.

Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Lupiyoadi, Rahmatdan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi2.


(26)

Marno Nugroho dan Ratih Paramita.2009. Analisis Pengaruh Lokasi,

Keanekaragaman Barang Terhadap Keputusan Berbelanja dan Loyalitas Konsumen di Carrefour Semarang. EKOBIS vol. 2 no. 1 hal 43.Universitas

Islam Sultan Agung, Semarang.

Parulian, 2003.“Pengaruh Lokasi penjualan Terhadap Tingkat Pendapatan Petani

Rotan di Kelurahan Sei Kambing Kecamatan Medan Petisah, Kota

Medan”.vol. 1 no. 2 hal 34.Jurnal Fakultas Ekonomi: Universitas Sumatera

Utara. Medan.

Prawirokusumo, Soeharto., 2002, Ilmu Usaha Tani dan ekonomi kerakyatan, BPFE, Yogyakarta.

Rahardi, 2003, Cerdas Beragrobisnis Mengubah Peritangan Menjadi Peluang

Berinvestasi. Agro Media Pustaka : Jakarta.

Rahim, A. dan Diah R. D. H. 2008. Pengantar, Teori, dan Kasus Ekonomika Pertanian. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rustam, 2002 Standar Akuntansi Keuangan, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.

Sagala, Edison Drs., 1996 .“Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi

Pendapatan Usahatani Jahe Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara”.

hal 41 Jurnal Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri.

Sigit Trian daru dan Totok, 2006. Ilmu Usaha Tani dan ekonomi kerakyatan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Simangunsong, M.P. 2000.Akuntansi Biaya. Penerbit Karya Utama, Jakarta. Soekartawi. 2006:24. Analisis Usahatani. UI Press, Jakarta.

Sopiah, dan Syihabudhin. 2008, Manajemen Bisnis Ritel, Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.

Stice, Stice, Skousen. 2009. Akuntansi, Buku 1, Edisi 16. Salemba empat : Jakarta Sujarno. 2008. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Komveksi( Studi Kasus Di Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta). Skripsi.Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta.

Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Suratiyah. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.


(27)

Zulfikar 2003.“Pengaruh Lokasi penjualan terhadap Pendapatan Petani Wortel

pada Desa Gongsol Kabupaten Karo”.Jurnal.Universitas Sumatera Utara.

Medan.

Jakarta(ID): BPS.Direktorat Jenderal Hortikultura. 2014. Daerah Sentra. http://hortikultura.deptan.go.id/?q = node / 306. [diakses 23mei 2014].


(1)

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Lokasi Penjualan Terhadap Pendapatan Petani Durian Di Desa Lau Sireme Kecamatan Tiga Lingga Kabupaten Dairi”.

1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh lokasi penjualan terhadap pendapatan petani durian di Desa Lau Sireme.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Lokasi Penjualan Terhadap Pendapatan Petani Di Desa Lau Sireme Kecamatan Tiga Lingga Kabupaten Dairi. 1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang pengaruh Lokasi penjualan terhadap pendapatan serta mengetahui sejauh mana hubungan antara teori yang diperoleh di perkulihan dengan kondisi nyata di lapangan.

2. Bagi petani, sebagai bahan masukan dan pertimbangan petani Durian dalam usaha peningkatan pendapatan.

3. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur perpustakaan Universitas Negeri Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai Letak Lokasi yang mempengaruhi pendapatan Petani.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Hasil analisis data SPSS diperoleh model regresi Y = 19,533 + 0,285x +e Angka 19,533 merupakan angka tetap, tidak berubah , dengan asumsi faktor lain konstan. Konstanta sebesar 19,533 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel X (lokasi penjualan), maka nilai pendapatan adalah sebesar 19,533 Koefisien X sebesar 0,285 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan lokasi penjualan akan mempengaruhi peningkatan atau penurunan pendapatan sebesar 0,285 ( asumsi factor lain konstan ).

1.Hasil penelitian terbukti bahwa lokasi penjualan memiliki hubungan yang positif terhadap pendapatan dengan R square pada model regresi bernilai 0,215 berarti pengaruh komunikasi terhadap iklim kerja adalah 21,5% sedangkan 78,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel-variabel independen lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Selain itu tanda positif pada angka 0,215 menujukkan adanya arah yang sama dari variabel tersebut, artinya semakin meningkatnya variabel X (lokasi penjualan) yang terjadi maka semakin meningkat juga pendapatan (Y).

2. Hasil Uji t regresi dengan nilai thitung dibanding ttabel bahwa X (2.931) > (1,666) atau thitung> ttabel, maka hipotesis diterima lokasi penjualan berpengaruh positif terhadap pendapatan.


(3)

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini lokasi penjualan sangat penting ditingkatkan, meskipun tidak terlalu besar pengaruh nya, tetapi dari sini dapat kita lihat salah satu pentingnnya lokasi penjualan dalam peningkatan pendapatan petani.

2. Penelitian ini hanya meneliti tentang Lokasi Penjualan danyang menjadai sampel adalah petani durian di Desa Lau Sireme Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Untuk itu agar penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih luas lagi misalnya tentang Pengaruh Pendidikan , Pengalaman atau luas lahan terhadap Pendapatan Petani durian Di Desa Lau Sireme Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi supaya memperoleh data dan hasil yang lebih akurat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, dkk, 2003.Ilmu Pendidikan usahatani. Rineka Cipta. Jakarta

Basu Swastha, 2000, Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan

Modern, Jakarta:Liberty

Charles W.lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel.2001. Pemasaran. Edisi pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Delvira ,2010. “Pengaruh Lokasi dan Harga Cabai terhadap Pendapatan Petani Cabai pada desa Merdeka kec. Merdeka kabupaten Karo”. Jurnal Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara

FandyTjiptono, 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. Gustiyana, H.2004.Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian.

Salemba empat: Jakarta.

Handayani. 2007. Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Pekerja Sektor Informal di Kota Binjai. Skripsi.Universitas Sumatera Utara. Medan.

Hendri, Ma’ruf,2005 Pemasaran Ritel, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Husodo, S.Y., 2004, Pertanian Mandiri, Jakarta :Penerbit Swadaya.

Intan, Kaban,2010. “Pengaruh Lokasi Penjualan terhadap Pendapatan Petani Tomat pada Desa Merdeka Kec.Merdeka Kabupaten Karo”.vol. 3 no. 1 hal 31 Jurnal.Universitas Sumatera Utara.Medan.

Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2007.Intermediate Accounting. Edisi Keduabelas. Jilid Kedua. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I dan II, terjemahan Hendra Teguh, Penerbit : PT. Prenhalindo, Jakarta.

Lamb, Hair, McDaniel. 2003. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat. Losch, August.2009. Economics of location. London.

Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Lupiyoadi, Rahmatdan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi2.


(5)

Marno Nugroho dan Ratih Paramita.2009. Analisis Pengaruh Lokasi,

Keanekaragaman Barang Terhadap Keputusan Berbelanja dan Loyalitas Konsumen di Carrefour Semarang. EKOBIS vol. 2 no. 1 hal 43.Universitas

Islam Sultan Agung, Semarang.

Parulian, 2003.“Pengaruh Lokasi penjualan Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Rotan di Kelurahan Sei Kambing Kecamatan Medan Petisah, Kota

Medan”.vol. 1 no. 2 hal 34.Jurnal Fakultas Ekonomi: Universitas Sumatera Utara. Medan.

Prawirokusumo, Soeharto., 2002, Ilmu Usaha Tani dan ekonomi kerakyatan, BPFE, Yogyakarta.

Rahardi, 2003, Cerdas Beragrobisnis Mengubah Peritangan Menjadi Peluang

Berinvestasi. Agro Media Pustaka : Jakarta.

Rahim, A. dan Diah R. D. H. 2008. Pengantar, Teori, dan Kasus Ekonomika Pertanian. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rustam, 2002 Standar Akuntansi Keuangan, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.

Sagala, Edison Drs., 1996 .“Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi

Pendapatan Usahatani Jahe Di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara”.

hal 41 Jurnal Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri.

Sigit Trian daru dan Totok, 2006. Ilmu Usaha Tani dan ekonomi kerakyatan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Simangunsong, M.P. 2000.Akuntansi Biaya. Penerbit Karya Utama, Jakarta. Soekartawi. 2006:24. Analisis Usahatani. UI Press, Jakarta.

Sopiah, dan Syihabudhin. 2008, Manajemen Bisnis Ritel, Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.

Stice, Stice, Skousen. 2009. Akuntansi, Buku 1, Edisi 16. Salemba empat : Jakarta Sujarno. 2008. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Komveksi( Studi Kasus Di Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta). Skripsi.Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta.

Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Suratiyah. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.


(6)

Zulfikar 2003.“Pengaruh Lokasi penjualan terhadap Pendapatan Petani Wortel

pada Desa Gongsol Kabupaten Karo”.Jurnal.Universitas Sumatera Utara.

Medan.

Jakarta(ID): BPS.Direktorat Jenderal Hortikultura. 2014. Daerah Sentra. http://hortikultura.deptan.go.id/?q = node / 306. [diakses 23mei 2014].