NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh
IKA KHUSNUL FADHILAH NIM 11111049 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM
ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI
KARYA DEDDY MIZWAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
IKA KHUSNUL FADHILAH
NIM 11111049
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
KEMENTERIAN AGAMA RI
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Salatiga 50721 Website:Email: administrasi@iainsalatiga.ac.id Imam Mas Arum, M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi : SaudaraIkaKhusul F Kepada
Yth. Dekan IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb .
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : IkaKhusnulFadhilah Nim : 111 11 049
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul :Nilai-NilaiPendidikan Islam Dalam Film AlangkahLucunyaNegeriIniKaryaDeddyMizwar Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 22Februari 2016 Imam Mas Arum. M,Pd.
NIP. 19790507 201101 1008
SKRIPSI
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM
ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI
KARYA DEDDY MIZWAR
DISUSUN OLEH
IKA KHUSNUL FADHILAH
NIM : 11111049
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Maret 2016 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IslamSusunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Peni Susapti, M.Si Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.Pd Penguji I : Drs. Ahmad Sultthoni, M.Pd Penguji II : Tri Wahyuni Hidayati, M.AgSalatiga, 4 April 2016 Dekan FTIK IAIN Saalatiga Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : IkaKhusnulFadhilah NIM : 111 11 049 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Denganpenuhkejujurandantanggungjawab, menyatakanbahwaskripsi yang
sayatulisinibenar-benarmerupakanhasilkaryasayasendiri,bukanjiplakandarikaryatulis orang lain. Pendapatatautemuan orang lain yang
terdapatdalamskripsiinidikutipataudirujukberdasarkankodeetikilmiah.Salatiga, 22Februari 2016 Penulis IkaKhusnulFadhilah NIM. 111 11 049
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan (Q.S. Al-Hashr: 18).”
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini aku persembahkan untuk: 1.Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Kamid dan Ibu Retianingsih, karena dengan bimbingan, pengorbanan, kasih sayang, dan doa keduanya lah aku melangkah ke depan dengan optimis untuk meraih cita-cita.
2. Adiku tercintaBagusDwiKurniawan yang selalu memberikan canda tawa sehingga semangat lagi untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. TemanspesialkuRistuPrihatmoko yang selalu memberi dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. KeluargabesarMENWA 953 Kalimosodo IAIN Salatiga, yang selalumemberikansemangat.
5. Teman-teman kos HFC Ninik Himawati, Riska Pratiwi, Titik Muarifah, Farida K, Indah Rahayu, Yeni Wulansari, Etik Handayani, Lailatul Mufidah, yang selalu membuat kecerian memenjadi penyemangat.
6. Sahabatku Yuli Hastuti, Siti Masitoh, RiaWinarni, Nurul Fadhilah, Usriya Hidayati, Dwi Silvia, yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
7. Teman-temanku seperjuangan angkatan tahun 2011, dan teman lainnya di IAIN Salatiga.
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Film
Alangkah Lucunya Negeri Ini Karya Deddy Mizwar. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw beserta keluarga,
sahabat, dan seluruh umat yang mencintainya.Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada berbagai pihak
yang telah memberikan motivasi, bimbingan, arahan dan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada: 1.BapakDr. Rahmat Haryadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. BapakSuwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. IbuSiti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan PAI.
4. BapakImam Mas Arum, M. Pd., selaku pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
5. BapakM. Gufron, M.Ag, selaku dosen pembimbing akademik yang membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
7.
8.
apak dan Ibu Penulis (Bapak Kamid dan Ibu Retianingsih), yang senantiasa
memberikan dukungan berupa moril, materil, dan spiritual kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.9. Teman-teman senasib seperjuangan angkatan2011, khususnya jurusan PAI.
Terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas bantuan dan motivasinya.
Harapan penulis semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini teriring dengan doa Jazakumullah Khairal Jaza’.Penulis menyadari bahwa skripsi ini, masih terdapat banyak
kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna perbaikan
penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, 22Februari 2016 Penulis Ika Khusnul Fadhilah
ABSTRAK
Fadhilah, Ika Khusnul. 2016. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Film Alangkah
Lucunya Negeri Ini Karya Deddy Mizwar . Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Nilai-nilai Pendidikan Islam, Film AlangkahLucunyaNegeriIni.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah nilai-nilai
pendidikan Islam dalam Film AlangkahLucunyaNegeriIniKaryaDeddyMizwar.
Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1.
Apakah nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandungdalam film
AlangkahLucunyaNegeriIni 2.Apasajametodepengajaranpendidikan Islam yang
digunakandalam film AlangkahLucunyaNegeriIni3.Bagaimanakah implikasi
nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam film
AlangkahLucunyaNegeriIniKaryaDeddyMizwar pada kehidupan sehari-hari.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library
research), sedangkan metode yang digunakan adalah metode dokumentasi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotika,
yaitu penafsirtanda. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode
dokumentasi,bersumberdaribuku, suratkabar, majalah, internet,VCD, danpenelitiankepustakaanuntukmendapatteori-teori yang relevan.. Temuan penelitianini menunjukkan bahwa : (1)Nilai-nilai Pendidikan Islam
yang terkandung dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini diantaranya: nilai
pendidikan aqidah/keimanan (iman kepada Allah, iman kepada hari akhir),
nilai pendidikan syari’ah/ibadah (ibadah shalat, thaharah), nilai pendidikan
akhlak{akhlak manusia terhadap Allah (bertawakal kepada Allah, berdoa
kepada Allah, bersyukur, berdzikir, memohon ampun kepada Allah ), akhlak
manusia terhadap diri sendiri (jujur, sabar, optimis, ajaran introspeksi diri,
syaja’ah, menuntut ilmu), akhlak manusia terhadap oran lain (berbakti kepada
orang tua, tolong menolong, menghargai orang lain, ramah tamah)}, (2)Metode-
metode pengajarandiantaranya:metode tanya jawab, metode demonstrasi/praktek,
metode nasehat,metode karyawisata, (3) Implikasi nilai pendidikan Islam dalam
kehidupan sehari-hariyaitu tentang pentingnya penanaman nilai-nilai pendidikan
Islam yang harus dilakukan sejak dini untuk membentuk pribadi yang berkarakter
dan berakhlak mulia.Seorang anak adalah generasi penerus bangsa yang tidak
hanya harus kuat dalam hal ilmu pengetahuan akan tetapi juga kuat dalam hal
kepribadian.DAFTAR ISI SAMPUL
LEMBAR BERLOGO …………………………………………………………. ii
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… iiiHALAMAN PERSETUJUAN
………………………………………………… iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ………………………………… v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………. V
HALAMAN MOTO
……………………………………………………………. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ix
ABSTRAK……………………………………………………………………… xi
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………….......... 1 B. RumusanMasalah…………………………………………....... 5 C. Tujuan Penelitian………………………………………………. 6 D. MafaatPenelitian………………………………………………. 7 E. Metode Penelitian………………………………………………. 8 F. Penegasan Istilah………………………………………………... 12 G. Sistematika Penulisan…………………………………………… 14 \
BAB II BIOGRAFI FILM A. BiografiDeddyMizwar………………………………………..16 B. Latar Belakang Pembuatan Film AlangkahLucunyaNegeri Ini.21 C. Karakteristik Film DeddyMizwar ……………………………...23
D. Karya-Karya DeddyMizwar ………………………………….. 24 E. Unsur-Unsur Intrinsik Film ……………………………………. 27 F. Sinopsis Film AlangkahLucunyaNegeriIni …………………... 30
BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN A. Tentang Nilai…………………………………………………34 B. KarakterSeorangPendidik…………………………………..42 C. Metode-metodePengajaranPendidikan Islam ………………43
BAB IV PEMBAHASAN A.
………………………………………48 Nilai-Nilai Pendidikan Islam 1.
Pendidikan Aqidah/Keimanan………………………………48 2. Pendidikan Syari’ah/Ibadah………………………………...51 3. Pendidikan Akhlak………………………………………….5 B. Metode-metodepengajaranPendidikan Islam dalam film AlangkahLucunyaNegeriIni……………………………………………
...82 C. Implikasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kehidupan ……88
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………91
B. Saran ……………………………………………………………..93 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 2 Daftar Nilai SKK Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran 4 Naskah Film Lampiran 5 Dokumen Film Lampiran 6 Riwayat Hidup PenulisBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini masyarakat merasa terganggu oleh kehadiran orang
yang lalu lalang di perempatan lalu lintas, di pinggir jalan, di sekitar gedung perkantoran, pertokoan, dan banyak tempat-tempat lain yang sering dijadikan tempat beroprasi. Belakangan ini pengemis, pengamen, dan glandangan semakin banyak berkliaran di jalan, terutama di Jakarta dan kota-kota besar lainya, terutama di kota besar. Di Solo sendiri misalnya, mereka beroprasi di perempatan atau pertigaan jalan, di pinggir jalan dan di sekitar terminal. Pemuda, remaja, pasangan suami istri, anak-
anak, dan bahkan perempuan renta semakin memenuhi ruang publik kita.
Banyaknya kriminalitas yang sering terjadi dikaitkan terutama dengan anak-anak jalanan, karena mereka di beberapa kesempatan terlihat melakukan tindak-tindak kriminalitas seperti pencopet, perampasan, melakukan tindak kekerasan, penodongan, perkelahian, dan masih banyak kejahatan-kejahatan lain yang rentan dilakukan oleh anak-anak jalanan. Kebanyakan mereka melakukan seperti itu disebabkan karena faktor ekonomi, mereka tidak dapat memperoleh pendidikan di sekolah formal.
Apa yang terjadi jika mereka sejak kecil sudah melakukan hal seperti itu, kurangnya pendidikan bagi mereka tentunya bisa menyebabkan mereka
buta akan ilmu pengetahuan dan bisa juga akhlak mereka tidak terdidik
dengan baik.Generasi muda mempunyai peranan penting dalam menentukan
baik buruknya peradaban di kemudian hari. Jika tatanan kehidupan saat
ini dianggap baik, maka tugas generasi muda adalah bagaimana cara
mempertahankan atau meningkatkan kualitas tatanan kehidupan tersebut.
Sebaliknya jika tatanan kehidupan saat ini dianggap gagal, maka tugas
generasi muda juga untuk memperbaiki atau merancang ulang sebuah
tatanan kehidupan agar menjadi baik.Berdasarkan fenomena di atas, maka sudah saatnya sistem
pendidikan menjadi sarana peningkatan mutu manusia. Semakin
terdidiknya seseorang semakin tinggi pula pemahaman, yang ditandai
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan
Islam mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena
pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, akan tetepi juga
bersifat praktis. Ajaran-ajaran dalam Islam tidak memisahkan iman dan
amal. Oleh karena itu Syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan
orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses
pendidikan dan tentunya dengan menggunakan metode-metode tertentu
dalam mengajarkannya.Berdasarkan undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003
BAB IV Pasal 5 bahwa: Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus, warga Negara di daerah terpencil atau terbelekang serta masyarakat adat yang terpencil bahkan memperoleh pendidikan layanan khusus; warga Negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus, setiap warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat (UU RI No. 20 th. 2003, 2009: 8). Sehubungan dengan itu, pendidik perlu menanamkan sikap moral
yang baik dan sikap patriotis kepada peserta didik. Anak adalah amanat
Allah yang dititipkan kedua orang tuanya. Ketika seorang anak lahir ke
dunia dan melihat apa yang ada dalam rumah dan sekelilingnya,
tergambar dalam benaknya sosok awal dari sebuah gambaran kehidupan.
Jiwanya yang masih suci dan bersih akan menerima segala bentuk apa saja
yang datang mempengaruhinya. Maka sang anak akan dibentuk oleh
setiap pengaruh yang datang dalam dirinya.Imam Al Ghazali berkata: Anak adalah amanat bagi orang tuanya,
hatinya bersih, suci, dan polos. Kosong dari segala ukiran dan gambaran.
Anak akan selalu menerima segala yang diukirnya, dan akan cenderung
terhadap apa saja yang diukirnya, dan akan cenderung terhadap apa saja
yang mempengaruhinya (Hafizh, 1997: 35).Hal ini sesuai dengan hadits Nabi, yaitu:
Artinya: “Setiap bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah (suci). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yuhadi, Nasrani, atau Majusi.
(H.R: Bukhari) (Mustafa, 1993: 573).
Secara umum pendidik mempunyai peranan dalam mendorongindividu atau masyarakat untuk mencapai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Proses pendidikan merupakan upaya mengembangkan dan
mengaktualisasikan peserta didik dengan maksimal sesuai dengan bakat
dan minat baik secara formal maupun informal. Penanaman nilai-nilai
pendidikan, keagamaan, dan budi pekerti. Sumber pendidikan tidak hanya
didapat dari seorang pendidik namun media pendidikan baik cetak
maupun elektronik memainkan peran sangat krusial.Sebagai contoh media audio visual, yaitu film memiliki kelebihan
dibandingkan dengan media lain. Selama ini sudah banyak film-film yang
mengandung nilai-nilai pendidikan yang sudah dapat dinikmati oleh para
penonton. Selain sebagai wahana untuk menghibur, film juga bermanfaat
sebagai media pembelajaran. Dalam pembelajaran media pembelajaran
sangat penting sebagai penunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran mempunyai banyak macam, yakni alat, metode, dan teknik
yang digunakan dalam rangka mengefektifkan proses komunikasi dan
pembelajaran.Film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” mengangkat cerita tentang
seputar pendidikan dengan sebuah konsep bergenre komedi yang memiliki
unsur-unsur sosial. Dimana terdapat perbandingan antara orang-orang
yang berpendidikan dan tidak berpendidikan.Dalam cerita ini, ada seseorang lulusan sarjana muda bernama Muluk, tanpa lelah ia mencari kerja. Kemudian pada suatu hari Muluk bertemu dengan seorang anak yang berprofesi sebagai pencopet, Komet. Setelah bertemu dengan Komet dan genknya di markas pencopet, yang dipimpin oleh Bang Jarot, memunculkan sebuah rencana dipikiran Muluk untuk berkerjasama dengan Bang Jarot. Pada awalnya muluk hanya menginginkan pekerjaan, dan digaji, tapi lama kelamaan, ia ingin mengubah para pencopet cilik itu menjadi manusia yang lebih berguna khususnya dalam mencari uang yang halal pada usahanya mereka itu, Muluk dibantu oleh Pipit seorang sarjana agama dan Samsul seorang sarjana pendidikan. Tapi hal ini ditentang oleh orang tua Pipit dan Muluk yang menganggap pekerjaan yang mereka dapat berasal dari hasil mencopet begitu banyak rintangan yang dihadapi untuk menjalankan misi Muluk.
Maka untuk mengetahui problematika tersebut penulis mengangkat skripsi dengan tema: “NILAI-NILAI PENDIDIKAN
ISLAM DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan- pertanyaan yang hendak dicari jawabannya melalui penelitian. Di dalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikhah, 2013: 302).
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Apakah nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”? 2.
Apa saja metode pengajaran pendidikan Islam yang digunakan dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”? 3.
Bagaimana implikasi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Deddy Mizwar pada kehidupan sehari-hari? C.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian memberikan gambaran yang khusus atau spesifik mengenai arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan realistis penelitian tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan diteliti (STAIN Salatiga, 2008: 50-51).
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Deddy Mizwar.
2. Untuk mengetahui metode pangajaran pendidikan Islam dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Deddy Mizwar.
3. Untuk mendeskripsikan implikasi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” karya Deddy Mizwar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini mempunyai maksud agar dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis,
1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstruksi pada pendidikan tentang nilai-nilai pendidikan Islam apa yang harus diajarkan kepada anak-anak sehingga anak akan tumbuh menjadi manusia yang sempurna, memperluas pengetahuan peneliti dalam hal isi pesan yang terdapat pada film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”, memberikan gambaran tentang pesan sosial, dan memberi sumbangan dan penelitian dalam bidang film, khususnya pada pesan-pesan sosial di dalam sebuah film.
2. Manfaat Praktis Sebagai informasi untuk mempertimbangkan bagi mereka yang berkepentingan dan bertanggungjawab terhadap pendidikan baik formal maupun informal sangat memerlukan pendekatan modern, rasional, komprehensif, mudah dimengerti, dan ditangkap oleh seluruh indra maupun dinamika kehidupan pada umumnya.
E. Metode Penelitian
Istilah metode, berasal dari kata methodos (Yunani) berarti cara atau jalan. Menyangkut dengan upaya ilmiah, metode dihubungkan dengan cara kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami, objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapat data dan informasi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Darmawan, 2013, 127). Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah:
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian studi pustaka (library research) yaitu mencari data atau mengumpulkan data dengan cara membaca, memahami, menganalisis, menelaah buku atau tulisan, baik dari majalah, dokumen-dokumen, mengakses internet yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, serta didukung dengan obyek penelitian yaitu film
“Alangkah Lucunya Negeri Ini ”.
Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan pendekatan semiotika. Semiotika berasal dari kata seme, bahasa Yunani, yang berarti penafsir tanda. Literatur lain menjelaskan bahwa semiotika
berasal dari kata semeion, yang berarti tanda. Dalam pengertian yang
lebih luas, sebagai teori, semiotika berarti studi sistematis mengenai
produksi tanda, bagaimana cara kerjanya, apa manfaatnya terhadap
kehidupan manusia. Semiotika dalam hal ini berarti berusaha mengkaji
karya sastra melalui tanda-tanda yang ada dalam objek penelitian.Semiotika (tanda) sendiri dapat digolongkan menjadi tiga
tingkat yaitu ikon, indeks, dan simbol. Ikon merupakan hubungan
tanda dan objek karena serupa, misalnya foto. Indeks merupakan
hubungan tanda dan objek karena sebab akibat, seperti asap dan api.
Sedangkan simbol adalah hubungan hubungan tanda dan objek karena
kesepakatan, seperti bendera. Dalam rangka mencapai efek yang
diharapkan, film dibangun atas dasar berbagai sistem tanda, seperti:
gambar, suara, kata-kata, dan musik, termasuk gedung pertunjukan,
lokasi, penonton, cara-cara membuatnya, dan sebagainya (Ratna,
2004: 25).Kaitannya dengan hal tersebut, penulis lebih cenderung
menggunakan analisis simbol dimana dalam sastra, simbol yang
terpenting adalah bahasa. Simbol dapat dianalisis melalui suku kata,
kalimat, alinia, bab, dan seterusnya. Bahkan juga dapat melalui tanda
baca huruf sebagaimana ditemukan dalam analisis gaya bahasa.Seperti halnya dalam film alangkah lucunya negeri ini, simbol
yang berupa gambar gerak, bergerak, dialog, suara, dan sebagainya dianalisis melalui bahasa baik dari kata, kalimat, alenia dan menjadi sebuah paragrap.
2. Motode Pengumpulan Data (Arikunto, 1980: 201) Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Motode dokumentasi yaitu, mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
Untuk memudahkan dalam pengumpulan data, maka penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan data dari sumber data primer, yaitu VCD film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”, sumber data sekunder yaitu berbagai macam literatur yang berhubungan dengan objek penelitian (segala data yang berkaitan dengan kajian film
“Alangkah Lucunya Negeri Ini ” sehingga dapat membantu dalam menganalisis film “Alangkah Lucunya Negeri Ini ”.
Data yang dikumpulkan berasal dari tayangan film
“AlangkahLucunya Negeri Ini ” yaitu dengan cara melihat dan memahami, menghayati, dan mencermati adegan demi adegan dalam film tersebut. Dengan cara yang demikian, maka akan diperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan seperti gambaran-gambaran tokoh utama, sifat, dan karakteristik masing-masing tokoh. Data yang diperoleh kemudian dituliskan secara sistematik yang sesuai dengan rancangan analisis sebagai pembahasan dalam skripsi.
3. Sumber Data Data berupa teks yang terdapat pada film “Alangkah Lucunya
Negeri Ini ”, dan ditambah memakai data lain yang bersumber dari buku-buku, surat kabar, majalah, internet, VCD, dan lain sebagainya. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mendapatkan teori-teori yang relevan data yang dapat dipakai untuk menjelaskan masalah.
4. Metode Analisis Data (Endraswara, 2006: 160) Metode yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah content analisys (analisis isi) atau analisis dokumen, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara maupun tulisan.
Pada dasarnya, analisis konten dalam bidang sastra tergolong dalam upaya pemahaman karya sastra dari aspek ekstrinsik. Aspek- aspek yang meliputi diluar estetika struktur sastra tersebut, dibedah, dihayati, dan dibahas mendalam. Unsur ekstrinsik sastra yang menarik perhatian analisis konten cukup banyak, antara lain meliuti: a.
Pesan moral etika b. Nilai pendidikan (didaktis) c. Nilai filosofis d. Nilai religious e. Nilai kesejarahan
Dengan kata lain, peneliti memanfaatkan analisis konten apabila hendak mengungkap kandungan nilai tertentu dalam karya sastra.
(Hadi, 1997: 152) Langkah-langkah analisis data meliputi: a. Memutar film yang dijadikan obyek penelitian b.
Mentrasfer film ke dalam bentuk tulisan atau skenario c. Menganalisis isi film dan mengklasifikasikannya mengenai materi dan muatan-muatan edukatif yang terdapat di film tersebut.
d.
Mengkomunikasikannya dengan kerangka teori yang digunakan Dalam membahas data-data tersebut, penulis menggunakan metode induktif, yaitu analisis data yang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa konkrit, kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum.
F. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman penafsiran terhadap judul penelitian di atas, maka penulis menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut, diantaranya sebagai berikut: 1.
Nilai Encyclopedi Britannica dikatakan bahwa, nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas objek yang menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat (Syam, 1986: 133). Dalam arti yang lain, nilai adalah konsep-konsep abstrak di dalam diri manusia atau masyarakat, mengenai hal-hal yang dianggap baik, benar dan hal-hal yang dianggap buruk dan salah (Muhaimin, 1993: 110). Nilai adalah sikap yang dijadikan dasar pertimbangan, standart, atau prinsip sebagai ukuran bagi kelakuan (Nasution, 1989: 133).
Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan nilai adalah konsep-konsep abstrak didalam diri manusia mengenai hal-hal yang
dianggap baik, benar, dan hal-hal yang dianggap buruk atau salah.
2. Pendidikan Islam Menurut Muhammad Fadil Al-Djamali, pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya (pengaruh dari luar) (Arifin, 2012: 17). Pendidikan Islam ialah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insan yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam (Materi UKL PAI, hal 25). Pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual, dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberi nilai-nilai, prinsip-prinsip dan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat (Langgulung, 1992: 63).
Jadi pendidikan Islam adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya manusia ideal (insan kamil) yang berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat pada Islam sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
3. Film Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan kuran melalui proses kimiawi, proses elektronika, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem mekanik, elektronik, dan atau lainnya (Baksin, 2003: 6).
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, halaman motto, dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.
Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam lima bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II BIOGRAFI FILM Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: Biografi Deddy Mizwar, Latar Belakang pembuatan film “Alangkah Lucunya Negeri Ini ”, karakteristik film “Alangkah Lucunya Negeri Ini ”, dan sinopsis film “Alangkah Lucunya Negeri Ini ”.
BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN Dalam bab ini akan diuraikan deskripsi pemikiran penulis mengenai: Tentang nilai-nilai pendidikan Islam dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini.
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai: Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”, metode-metode
pengajaran pendidikan Islam dalam Film
“Alangkah Lucunya Negeri Ini ”, dan implikasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam Film “Alangkah Lucunya Negeri Ini”.BAB V PENUTUP Bab penutup berisi kesimpulan dan saran
BAB II BIOGRAFI FILM A. Biografi Deddy Mizwar 1. Riwayat Hidup Deddy Mizwar Pada tahun 1948 pasangan H. Andrian Andres dan Hj. Sun’ah
menikah. Setelah setahun dikaruniai anak pertama yang diberi nama Ahyani, namun dia meninggal. Tahun 1951, lahir anak kedua yang diberi nama Yenny Andriani. Dua tahun kemudian, menyusul putri ketiga, yang diberi nama Yetty Adriati.
Deddy Mizwar dilahirkan pada tanggal 5 Maret 1955. Deddy lahir dengan kondisi yang jauh berbeda dari ketiga kakaknya. Bayi itu kulitnya putih bersih. Ayah Deddy berdarah Indo (Belanda-Bugis), sementara ibunya berdarah Bugis-Betawi. Setelah melahirkan Deddy Sun’ah masih dikaruniai tiga anak lagi, yang kesemuanya laki-laki, yaitu Erwin Fatullah, Yerry Asfar, dan Yulisar Armansyah.
Waktu kecil Deddy Mizwar dipanggil Deded. Deddy mendapat perhatian lebih dari ibunya dibandingkan dengan kakak-kakaknya.
Pada bulan ketiga produksi ASI ibunya macet sehingga Deddy kekurangan ASI. Karena tak kenyang menyusu, tak heran bila Deddy sering rewel dan menangis berkepanjangan. Kebiasaan menangis ini terus berlanjut hingga usia SD. Ketika menangis Deddy biasanya akan menendang-nendang dan memberantakkan barang-barang di
sekitarnya. Deddy baru berhenti menangis kalau sudah capek dan
mengantuk.Setiap kali Deddy menangis, ibunya membakar merang (tankai
padi) di depannya. Ketika asap merang makin tebal, Deddy pun sulit
bernapas, sehingga ia menghentikan tangisnya. Tapi, setelah asapnya
hilang dia mengangis lagi. Ibunya bahkan pernah membawa Deddy ke
‘orang pintar’ agar tidak menangis terus.Di mana ibunya Deddy adalah anak yang manis. Mereka
berdua memang punya banyak kenangan manis. Berprofesi sebagai
perias pengantin, ibunya sering ‘menentang’ anak kebanggaanya ke
tempat-tempat pesta pernikahan.Saat duduk di kelas 3 SD, Deddy pernah diajak ibunya merias
pengantin ke daerah Cikarang, Jawa Barat. Deddy tidak mengeluh
sedikit pun, meski diajak berjalan kaki cukup jauh lewat pematang
sawah dan jalanan becek. Deddy justru sangat bahagia dan
menikamati perjalanan itu, lebih-lebih saat pulangnya diberi ayam
jago oleh orang yang mengundang ibunya. Saat itulah ibunya
merasakan bakat seni Deddy mulai tampak.Deddy Mizwar menikah pada tanggal 23 Agustus 1986 dengan
Giselawaty. Gisela adalah salah satu keluarga Brigjen Wiranegara di
daerah Cijantung Jakarta. Perkawinannya dengan Gisela, Deddy
memperoleh keturunan yang bernama Senandung Nacita dan Zulfikar
Rakita (http://www.femina-online.com/ Jum’at, 29-01-2016).2. Pendidikan Deddy Mizwar Pendidikan pertama Deddy Mizwar adalah TK Taman Siswa tahun 1961 (Dokumen PT. DGCS). Ibunya ingin sekali anaknya menjadi seorang dokter. Sewaktu di TK hingga SMP setiap kali ada karnaval tujuh belasan di sekolah atau kampung Deddy selalu didandani dengan seragam dokter.
Setelah TK, Deddy melanjutkan di SD Van Lith di Jalan Gunung Sahari, mengikuti jejak kedua kakaknya. Sekolah itu sangat disiplin dan murid-muridnya pintar-pintar. Deddy lulus dari SD pada tahun 1967 (Dokumen PT. DGCS). Deddy melanjutkan di SMA Negeri X dan lulus pada tahun 1970. Tekat ibunya untuk mengantar anak laki-laki pertamanya menjadi dokter memang sudah sangat bulat.
Tapi, ketika menyadari mahalnya biaya sekolah di fakultas kedokteran, niat itu terpaksa berbelok. Deddy disuruh masuk ke Sekolah Menengah Farmasi (SMF) Tunas Bangsa, yang dulunya bernama Sekolah Asisten Apoteker (SAA) pada tahun 1971-1974 di daerah Cikini (Dokumen PT. DGCS).
Sehabis pulang dari sekolah Deddy selalu disuruh oleh ibunya untuk belajar agama ke Ustad Sabeni di daerah Bendungan Jago.
Deddy mengaku sangat menikmati masa kanak-kanaknya, termasuk menikmati permainan anak-anak kampung yang populer pada masa itu, seperti petak umpet, getok lele, dampu, dan sebagainya. Memasuki
SD, Deddy mulai hobi membaca komik dan cerita silat Cina dan
sangat hobi main sepak bola.Di tahun 1970- an, Sun’ah berusaha membina anak-anak muda
di kampungnya lewat kelompok Karang Taruna. Selain bermusik,
mereka juga berteater dan berpuisi. Sun’ah bahkan mengundang
seorang guru teater dari Taman Ismail Marzuki (TIM) yang bernama
Alkisar Safar.Bersama Yetti Deddy ikut main musik, lenong, dan teater.
Deddy memiliki bakat yang lebih dibandingkan dengan teman-
temannya. Menurut Alkisar, Deddy seperti “mutiara yang terpendam”,
kalau digosok terus dia akan menjadi seniman teater yang hebat.Sembari sekolah, Deddy terus menekuni hobinya berseni
peran. Ia bahkan bergabung dengan Teater Jakarta pimpinan Alkisar di