PENGARUH PE R SE PSI SISW A TENTANG KETELADANAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA MI ARROSYIDIN NGANDONG BANARAN GRABAG MAGELANG TAHUN 2 0 1 0 SKRIPSI

  

PENGARUH PE R SE PSI SISW A TENTANG KETELADANAN GURU

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA MI ARROSYIDIN NGANDONG

BANARAN GRABAG MAGELANG TAHUN 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

UMI FARIHAH

  

NIM: 11408175

JURUSAN TARBIYAH DEPARTEMAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI JURUSAN TARBIYAH

  No. 03 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323706 fax. (0298) 323433 DEKLARASI

  Bismillahirrahmaanirrahim

  Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam refrensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran - pikiran orang laindiluar refrensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggub mempertanggungjawabkan kembali keasilan skripsi ini dihadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga 13 Agustus 2010 Peneliti

  Umi Farihah 114 08 175 DEPARTEMAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI JURUSAN TARBIYAH No. 03 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323706 fax. (0298) 323433

  Abdul Aziz Nugraha Pratama. M.Ag. M.M Dosen

  STAIN Salatiga Jl. Stadion No. 03 Salatiga

  Salatiga 13 Agustus 2010

NOTA PEMBIMBING

  Lampiran : 3 (Tiga) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdri. Umi Farikah

  Assalamu’alaikum Wr.Wb Kepada Yth.

  Ketua STAIN Salatiga

  Di Salatiga

  Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi suadara : : Umi Farihah : 114 08 175 : Tarbiyah/PAI Ekstensi

  : PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETELADANAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA MI ARROSYIDIN N G AN DONG BANARAN GRABAG MAGELANG 2010

  Bersama ini mohon agar naskah skripsi saudari tersebut diatas agar dapat segera dimunaqosyahkan. Demikian harap menjadikan perhatian

  Wasalamu ’alaikum Wr. JVb

  Nama NIM Jurusan/Progdi Judul

  KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  

Jl. Tentara Pelajar 0 2 Telp. ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 , Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0 7 2 1

PENGESAHAN

  Sekripsi saudari : Umi Farihah dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408175 yang berjudul : PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETELADANAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA MI ARROSYIDIN

  NGANDONG BANARAN GRABAG MAGELANG 2010 telah dimunaqosyahkan pada sidang Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Salatiga pada hari............. tanggal............ 2010 M yang bertepatan pada tanggal.............1431 H dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

  ............... 2010 M Salatiga

  ............... 1431 H

  

PANITIA UJIAN

Ketu& Sidan Sckcrtaris sidang Prof. D u $ . Budihario, M. Ag

  19£#0021984031001 197308012003121002

  

Pembimbing

Abdul Aziz Nugraha Pratama. M.Ag. M.M

  Nip. 197010282000031001

  I V

  MOTTO A 'jiw w g < K o g o s o w ( bv jijiy n w g ( d j

  < s o w L j i m

  PERSEMBAHAN

  1. Kepada Allah Swt, segala puji hanya kepada Allah sang Maha Raja

  2. Kepada ke-dua orang tua, S.Rusman dan Trismiati, beliau berdua adalah pejuang yang hebat

  

3. Kepada kakak-kakak: kang sidin, kang pa’i, kang aris, kang munir, mbak ipah,

mbak sitoh, mbak solekah Thank’s fo r All

  4. Kepada keponakan yang selalu membuat aku bangga pada kalian khilwa, zakaria dan lutfi yang jauh dimata.

  

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

  Segala puji bagi Allah dzat maha bijak, penuntun para panutan sumber dari segala sumber. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada beliau Nabi Muhammad Saw, yang menjadi uswah bagi umat manusia terutama yang mengaku umat beliau.

  Pada akhirnya penulisan skripsi ini bisa selesai, sangat disadari penulisan ini tidak akan bisa selesai tanpa ada orang-orang yang hebat yang selalu sedia membantu saat ada kebuntuan. Tiada yang patut diucapkan selain terimakasih yang mendalam untuk semuanya.

  Terutama untuk:

  1. Kedua Orang Tua,

  2. Kepada saudara-saudara, terima kasih atas dukungan kalian

  3. Dosen pembimbing skripsi Bp. Abdul Aziz Nugraha Pratama Mag.M.M

  4. Kaprogdi ekstensi BpJoko Sutopo

  5. Mahabbaty Mikdat Musa Mubaroq yang selalu membimbing ku agar tidak GAPTEK

  6. Sahabat ku Nurul isti kokom, Epi, Kentik, Ma’e, ta’in yang selalu membantu. Dan semuanya yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, maaf belum bisa menyebut secara detail karena kebodohan dan kekurangan penulis.

  Salatiga 13 Agustus 2010

  DAFTAR ISI

  Halaman Judul Lembar Nota Pembimbing ................................................................... • • •• iii Lembar Pengesahan...................................................................................

   BAB.

  I Pendahuluan

  

  

  

  

  

  

   BAB.

  II Keteladanan Guru dan Minat Belajar Siswa

  

  

  

  

  

  

  

   BAB.

  III Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB

  IV. Analisis Data

  

  

  Minat Relajar BAB

  V. Penutup

  A. Kesimpulan............................................................. 59

  B. Saran........................................................................ 60 Daftar Pustaka

  DAFTAR TABEL

  

  

  XIV. Tabel untuk Menentukan Frekuensi yang

  

  

  

  

  

  TABEL Halaman

  

  

  

  

  

  

  

BAB i PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah Ibtida’iyah merupakan lembaga pendidikan dasar yang setara

  dengan lembaga pendidikan Sekolah Dasar (SD), namun yang membedakan diantara keduanya adalah orientasi pendidikan yang berbasis Islam. Secara umum Madrasah Ibtida’iyah bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar tentang pengetahuan Islam dan pengalaman sesuai dengan tingkat perkembangan siswa serta menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran di Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), tidak terkecuali Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong. Dalam proses pendidikannya berusaha untuk meningkatkan mutu sekolah, baik dari segi kualitas maupun kuantitas sejalan dengan visi atau pandangan cita-cita jauh kedepa.;.

  Untuk merealisasikan hal terseout maka Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong menyusun berbagai strategi dalam berbagai aspek seperti : proses pembelajaran, evaluasi, administrasi, keuangan, supervisi dan peningkatan kualitas guru melalui pendidikan dan pelatihan. Dari berbagai strategi yang dilakukan oleh pihak Madrasah maka yang menjadi faktor terpenting dalam hal

  2

  yang paling bertanggung jawab di Madrasah sesuai dengan tugasnya yaitu mengajar, mendidik dan membimbing siswa.

  Berkaitan dengan tugasnya maka guru dituntut tidak hanya tahu materi pelajaran yang akan disampaikan tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memiliki “kepribadian guru” dengan segala ciri tingkat kedewasaannya.( Sardinian, 2009 : 137 ). Guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pembimbing minimal memiliki 2 fungsi yaitu fungsi moral dan fungsi kedinasan. Secara umum guru dengan segala peranannya akan terlihat menonjol fungsi moralnya, sebab walaupun dalam situasi kedinasan pun guru tidak dapat melepaskan fungsi moralnya.( Sardinian, 2009 : 140 ).

  Oleh karena itu pribadi guru sering dianggap sebagai model / teladan yang harus digugu dan ditiru. Sebagai seorang model / teladan, guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian diantaranya:

  1. Kemampuan berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan yang dianutnya,

  2. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama,

  3. Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma dan sistem

  3

  4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru, misalnya sopan santun dan tata karma,

  5. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaharuan dan kritik.

  ( Sanjaya, 2006 : 145 ). Selain kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh guru, maka guru harus memiliki kompetensi yang tak kalah pentingnya seperti kemampuan mengenai landasan pendidikan, pemahaman dan kemampuan dalam berinteraksi dengan siswa, kemampuan dalam hal penguasaan materi, menggunakan media, mengevaluasi, serta memberikan dorongan atau motivasi sehingga tumbuh minat dalam diri siswa untuk belajar, karena dalam proses belajar siswa terkadang merasa jenuh dengan materi yang diajarkan, merasa tidak mampu mengerjakan soal yang diberikan guru, merasa kesulitan, merasa takut salah, bahkan mengiginkan proses belajar agar cepat selesai, maka pada tahap evaluasi siswa mendapatkan hasil yang kurang optimal. Oleh karena itu guru harus memiliki semangat yang besar dan memiliki fariasi metode dalam menyampaikan materi pelajaran dan mampu membangkitkan minat belajar siswa.

  Mengetahui keadaan yang demikian, maka penulis berinisiatif untuk menulis judul penelitian “ PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG

  

KETELADANAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA MI

  4

B. Rumusan Masalah

  Mengacu pada latar belakang masalah maka penulis merumuskannya sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang Keteladanan Guru di Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Banaran Grabag Magelang Tahun 2010 ?

  2. Bagaimanakah Minat Belajar Siswa Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Banaran Grabag Magelang Tahun2010 ?

  3. Adakah pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keteladanan Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Banaran Grabag Magelang Tahun 2010 ?

  C. Tujuan penelitian Dari rumusan masalah diatas maka penulis bertujuan untuk :

  1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang Keteladanan Guru Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Banaran Grabag Magelang Tahun 2010

  2. Untuk mengetahui Minat Belajar Siswa Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Banaran Grabag Magelag Tahun 2010

  3. Untuk mengetahui adakah pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keteladanan Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Banaran Grabag Magelang Tahun 2010.

  5

D. Manfaat Hasil Penelitian

  Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan terhadap minat belajar siswa dan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis,

  1. Secara praktis, apabila ternyata ada pengaruh persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap minat belajar siswa diharapkan bisa memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pihak Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong yang dijadikan tempat penelitian tentang arti penting keteladanan guru yang ternyata sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa, maka dari itu guru harus selalu bisa bersikap dan menunjukkan ahlak terpuji dalam membangkitkan minat belajar siswa.

  2. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangan atau masukan bagi dunia pendidikan khususnya Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong yang dijadikan tempat penelitian.

  E.

  Hipotesis

  Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan.( lilik sriyanti Alfred, 2009 : 43 ). adapun hipotesis yang penulis ajukan pada penelitian ini sebagai berikut : “ Ada Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keteladanan Guru Terhadap Minat Belajar Siswa MI Arrosyidin

  6 F. Metodelogi Penelitian

  Dalam pembahasan ini peneliti membahas beberapa komponen yang meliputi : populasi, sample, variabel penelitian, definisi oprasional, teknik pengumpilan data, dan teknik analisis data.

1. Populasi dan sample

  a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian ( Suharsimi

  Arikunto, 1989 : 102 ). Disini yang dimaksud sebagai populasi adalah seluruh siswa Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Tahun 2010 yang berjumlah 146 siswa dengan rincian sebagai berikut:

  TABEL I DATA SISWA MADRASAH IBTIDA’IYAH ARROSYIDIN NGANDONG AHUN 2010

  Kelas Putra Putri Jumlah

  I

  7

  13

  20 II

  14

  10

  24

  m

  18

  10

  28 IV

  15

  15

  30

  v

  14

  10

  24 VI

  14

  6

  20 b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

  ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 102 ).

  Dalam menentukan sampel, diambil 50 siswa, dari jumlah populasi siswa sebagai berikut: Siswa Putra 25 siswa Siswa Putri 25 siswa Jumlah 50 siswa

2 Variabel Penelitia

  Variabel penelitian merupakan titik perhatian penelitian, ada dua variable dalam penelitian ini: Pertama Persepsi Siswa Tentang Keteladanan Guru dan variabel Minat Belajar Siswa Sebagai Variabel Kedua.

3. Definisi oprasional

  Definisi oprasional digunakan untuk menghindari berbagai anggapan dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul penelitian diatas yaitu: a. Persepsi: Tanggapan ( penerimaan ) langsung dari sesuatu

  8

  b. Siswa: Salah satu komponen manusiawi yang mempunyai posisi sentral dalam proses belajar mengajar. (Sardiman, 2009 :111) c. Keteladanan: Sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh baik perbuatan,kelakuan dan sifat. (Porwadarminta, 2006:160) d. Guru: Salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. (Sardiman, 2009: 125)

  e. Minat: Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah / keinginan. (Porwadarminta,2006: 744) f. Belajar : Berusaha atau berlatih supaya mendapat sesuatu kepandaian, (

  Porwadarminta, 2006: 121 ) Dari pengertian diatas, maka diambil kesimpulan dalam mendefinisikan dan membatasi pengertian bahwa yang dimaksud dengan persepsi siswa tentang keteladanan guru terhadap minat belajar siswa adalah anggapan siswa bahwa guru bisa menjadi contoh atau panutan dalam hal kelakuan, cara berbicara, serta guru mampu untuk mempengaruhi, dan bisa membangkitkan minat belajar siswa dalam proses belajar sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

  Adapun yang menjadi indikator dari persepsi siswa tentang keteladanan guru yaitu mengacu pada materi mengenai pilar menjadi guru

  9

  1. Kepemimpinan yang bijaksana

  2. Rencana yang rapi

  3. Terus menjaga celah 4. Semangat yang terkontrol.

  ( Al- Munir Mahmud Samir, 2004 : 26 - 28 ) Sedangkan dari variabel minat belajar siswa,diambil keterangan mengenai indikator yaitu

  1. Adanya suatu kebutuhan materi belajar

  2. Hubungan materi belajar dengan pengalaman 3. Kesempatan untuk mendapat hasil yang baik.

  (Sardinian, 2009 : 95 )

4. Teknik Pengumpulan Data

  a. Angket Suatu metode melalui pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari respondent Suharsimi Arikunto, 1989 : 188 ) b. Dokumentasi

  Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Tahun 2010 yang meliputi sejarah berdirinya madrasah, identitas madrasah, sarana prasarana, keadaan guru, strukur organisasi madrasah dan data lain yang berhubungan

  10

  c. Interviuw Metode interview adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab. Tujuan metode ini untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya madrasah.

  5. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data, peneliti mengambil teknik analisa deskriptif yaitu data dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa dengan teknik Prosentase dan Chi kuadrat. Analisis prosentase digunakan untuk mengetahui variasi persepsi tentang keteladanan guru dan variasi minat belajar siswa, dengan rumus sebagai berikut:

  F P = ----------- x 100%

  N Keterangan: P = Persentase frekuensi F = Frekuensi

  N = Jumlah responden

  11

  Sedangkan rumus statistik Chi Kuadrat digunakan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh persepsi tentang keteladanan guru terhadap minat belajar siswa di Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Tahun 2010 dengan rumus sebagai berikut:

  X2 = tfo - flT)2 fh Keterangan:

  X2 = Chi Kuadrat Fo = Frekuensi yang diperoleh dari sample Fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dari sampel.

  12 G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dan

BAB I : PENDAHULUAN Membahas tentang : Latar Belakang M asalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Hipotesis, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II : KETELADANAN GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA Dalam bab ini membahas tentang Pengertian keteladanan, Karakteristik keteladanan yang

  meliputi karakteristik Akidah Akhlak dan perilaku,karakteristik yang berkaitan dengan penampilan, karakteristik professional, Interaksi Guru teladan dengan siswa, Pengertian Minat dan Belajar, Persepsi Siswa Tentang Keteladanan Guru.

  BAB I I I : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Berisi mengenai gambaran umum kondisi Madrasah Ibtida’iyah Arrosyidin Ngandong Banaran Grabag

  13 Sejarah berdirinya Madrasah, Identitas Madrasah,

  Sarana dan Prasarana, Keadaan Guru, Stuktur Organisasi Madrasah, Keadaan Komite, Keadaan Siswa, Hasil Penyebaran Angket.

BAB IV : ANALISIS DATA Berisi tentang adanya pengolahan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran

BAB II KETELADANAN CURU DAN MINAT BELAJAR SISWA A. Arti Penting Keteladanan Guru

1. Pengertian keteladanan

  Dalarr Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, bahwa “keteladanan” dasar katanya “teladan” yaitu: (perbuatan atau barang) yang patut ditiru dan dicontoh. Dalam bahasa Arab “keteladanan” diungkapkan dengan kata uswah dan qudwah.

  Kata uswah terbentuk dari huruf-huruf : hamzah, as-sin, dan al-waw. Secara etimologi setiap kata bahasa Arab yang terbentuk dari ketiga huruf tersebut memiliki persamaan arti yaitu “pengobatan dan perbaikan”. Menurut Al-ashfahani :

  

al uswah dan al iswah sebagaimana kata alqudwah dan al qidwah berarti sesuatu

  keadaan ketika seseorang manusia mengikuti manusia lain, apakah dalam kebaikan, kejelekan, kejahatan, atau kemurtadan. Menurut Ibn Zakaria : Uswah berarti

  

qudwah yang artinya ikutan, mengikuti yang diikut. Dengan demikian keteladanan

  adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain.(Arief Armai, 2002 : 117)

  Dalam Al-quran,’’keteladanan” disitilahkan dengan kata uswah, Allah berfirman

  15

“Dan sesungguhnya pada diri Rosulullah itu ada tauladan yang haik bagi orang

yang mengharapkan(bertemu dengan)Allah dan hari kemudian dan mengingat

  Allah sebanyak-banyaknya ”

  Pada ayat ini, Allah mengutus Nabi Muhammad SAW, kepermukaan bumi ini adalah sebagai contoh atau tauladan yang baik bagi umatnya. Beliau selalu terlebih dahulu mempraktekkan semua ajaran yang disampaikan Allah sebelum menyampaikannya kepada umat, sehingga tidak ada celah bagi orang-orang yang tidak senang untuk membantah dan menuduh bahwa Rosulullah SAW, hanya pandai bicara dan tidak pandai mengamalkan. Praktek “uswah” ternyata menjadi pemikat bagi umat untuk menjauhi semua larangan yang disampaikan Rosulullah dan mengamalkan semua tuntunan yang diperintahkan oleh Rosulullah, seperti melaksanakan ibadah sholat, puasa, nikah dan lain-lain.(Arief Armai, 2002 : 119) Oleh karena itu uswah atau keteladanan adalah salah satu metode yang efektif dalam pendidikan..

  Sebagai suatu metode yang digunakan untuk merealisasikan tujuan pendidikan dengan memberi contoh keteladanan yang baik kepada siswa agar mereka dapat berkembang baik fisik maupun mental dan memiliki ahklak yang baik dan benar.Keteladanan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pendidikan ibadah, akhlak, kesenian dan lain-lain.

  16

  prinsip saja, karena yang lebih penting bagi siswa adalah figure yang memberikan keteladanan dalam menerapkan prinsip tersebut. Sehingga sebanyak apapun prinsip yang diberikan tanpa disertai contoh tauladan, ia hanya akan menjadi kumpulan resep yang tak bermakna

  Bila dicermati histories pendidikan dizaman Rosulullah Saw. dapat dipahami bahwa salah satu faktor terpenting yang membawa beliau kepada keberhasilan adalah keteladanan (uswah). Rosulullah ternyata banyak memberikan keteladanan dalam mendidik para sahabatnya. Pendidikan yang bersumber kepada Al- Quran dan Sunnah Rosulullah, metode keteladanan tentunya didasarkan kepada kedua sumber tersebut. Dalam Al- Quran “keteladanan” diistilahkan dengan kata uswah, kata ini terulang sebanyak tiga kali dalam dua surat, yaitu

  ^ i fr y . b i l

“Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik

bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan

(keselamatan pada) hari kemudian, dan barangsiapa yang berpaling, Maka

  Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji ”.

  (QS. Al- Mumtahanah : 6)

  17

  < ✓ , ' i ' ‘ — > J

  'f'* } y r 'ji

  

'-ST A J^o

>7“ ' »iii a P53

  “ Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

  bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ”(QS. al- Ahzab : 21)

2. Karakteristik Keteladanan

  Keberhasilan pendidikan tidak bisa lepas dari kecerdasan seoarang guru dalam penyampaian materi tehadap siswa-siwanya, seoarang guru adalah orang tua kedua saat di sekolah, budaya penitipan anak untuk belajar sudah ada sejak zaman Yunanni kuno, pada masa itu bernama sekole yang berarti waktu luang, orang tua bekerja dan anak-anak di titipkan pada orang yang dianggap pintar untuk diajak main dan diajari tentang ilmu pengetahuan (lih........sekolah itu

  candu), namun pada perkambanganya skole itu menjadi lembaga pendidikan yang

  terstruktur akan tetapi tidak melespaskan prinsip-prinsip dasarnya yaitu penitipan anak didik.

  Pada zaman sekarang lembaga pendidikan itu kita kenal dengan Sekolah atau dalam bahasa Arabnya Madrasyah, dan seorang yang mengajari tentang ilmu pengetahuan itu adalah Guru, maka dalam falsafah Jawa sering kita dengar pepatah “guru iku di gugu lan di tiru" ini adalah salah satu ajaran bahawa

  18 dijadikan contoh atau tauladan sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad.

  Berikut ini beberapa akhlak dan etika yang patut dimiliki seorang guru teladan

a. Karakteristik Akhlak, Akidah dan Perilaku

  1) Niatkan ibadah kepada Allah SWT dengan mengajarkan ilmu, bertujuan untuk menyebarkan ilmu dan menghidupkan akhlak mulia, mengharapkan kebaikan yang berkesinambungan untuk umat. 2) Jangan mengandalkan kemampuan dan usaha belaka dalam mengajar, tetapi harus diimbangi dengan do’a kepada Allah karena hanya Allah tempat untuk meminta dan memberikan pertolongan. 3) Saat mengajar, harus menjaga akhlak, menjaga etika baik, dan kendalikan emosi ketika marah.

  4) Di kelas harus berwibawa, tenang, khusyuk, tawadhu’ dan menunjukkan vitalitas serta keuletan agar siswa tidak merasa malas atau bosan.

  5) Harus menjadi tauladan siswa dalam segala perkataan, perbuatan dan perilaku, bersikap jujur, adil, berkata yang baik dan memberi nasihat serta pengarahan kepada siswa, serta komitmen dengan waktu pelajaran dan berusaha perbuatan sesuai dengan ucapan.

  6) Menjaga harga diri, jangan mengulurkan tangan meminta bantuan orang lain dalam urusan pribadi sebab itu akan menimbulkan kehinaan.( Al-munir Mahmud Samir, 2004 : 22 - 23)

  19

b. Karakteristik yang Berkaitan dengan Penampilan

  1) Bebas dari penyakit menular dan menjijikkan 2) Suara yang bersih dan tidak cacat bicara, seperti gagap, cedal, volume suara yang lemah 3) Memperhatikan penampilan, guru harus berpenampilan rapi, tapi harus dalam batas yang wajar, tidak berlebihan seperti : Menjaga hal-hal yang tergolong khishaatul fitrah, seperti memotong kuku, menyisir dan merapikan rambut, komitmen dengan criteria pakaian syar’i seperti : menutup aurot, berpakaian lebar tidak transparan, di atas mata kaki, membersihkan badan dan pakaian serta mengenakan pakaian orang berwibawa dan tawadhu’, memakai siwak untuk menghilangkan bau mulut serta memakai minyak wangi jika ada.

  (Al-munir Mahmud Samir, 2004 : 24)

c. Karakteristik Profesional

  1) Menguasai materi pelajaran dengan matang melebihi siswa- siswanya dan mampu memberikan pemahaman kepada mereka dengan baik 2) Bagi seorang guru, mengajar harus atas kemauan sendiri (sukarela), serta harus memiliki kesiapan alami (fitrah) untuk menjalani profesi mengajar, seperti pemikiran yang lurus, bashirah yang jernih, tidak melamun, berpandangan jauh ke depan, cepat tanggap, dan dapat mengambil tindakan

  20 yang tepat pada saat kritis.

  3) Guru harus menguasai cara-cara mengajar dan menjelaskan, guru harus terlebih dahulu menelaah buku-buku yang berkaitan dengan studi pendidikan. 4) Guru harus memenuhi syarat-syarat penyampaian pelajaran yang baik, baik saat memberi pengarahan atau pada saat menjelaskan suatu mata pelajaran kepada siswanya. (Al-munir samir,2004 : 24 & 25)

3. Interaksi Guru teladan dengan siswa

  Salah satu kemampuan yang dituntut untuk menjadi seorang guru ialah ketika di kelas dapat melakukan interaksi dengan siswanya sehingga bisa mempermudah dan memperlancar dalam menyampaian materi pelajaran, berikut interaksi-interaksi yang dapat dilakukan oleh seorang guru a. Ketika masuk kelas, guru menunjukkan wajah yang cerah kepada siswanya dilanjutkan dengan mengucapkan salam begitu pula jika guru bertemu siswanya di luar kelas hendaklah mengucapkan salam terlebih dahulu dan diusahakan beijabat tangan b. Guru memulai pembicaraan dengan mengucapkan hamdalah dan shalawat

  c. Jika menjelaskan pelajaran di atas papan tulis, buatlah tulisan basmalah terlebih dahulu agar kalimat itulah yang pertama kali dilihat oleh siswa

  21

  dengan demikian, mereka tahu bahwa bacaan basmalah itu disunnahkan dibaca diawal setiap pekerjaan

d. Setelah selesai pelajaran dan sebelum berpisah dengan siswa, guru membaca

  surah al-asr dan do’a kaffaratul majlis

  e. Guru sebisanya melaksanakan sholat fardhu beijama’ah dengan siswanya di masjid sekolah. (Al- munir Mahmud Samir, 2004 : 40) Adapun indikator dari persepsi siswa tentang keteladanan guru adalah sebagai berikut:

  1) Guru berpenampilan penuh kasih sayang 2) Guru berperilaku sopan dan santun 3) Guru membiasakan berkata sopan 4) Guru bersikap saling menghormati

B. Pengertian Minat Belajar

  Dalam memudahkan pemahaman tentang minat belajar, maka dalam pembahasan ini terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar,

a. Pengertian Minat

  1) Pengertian Minat Secara Bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.(Porwadarminta, 2006 : 744)

  22

  suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. (Slameto,1991 : 182) Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.

  Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang inginkan, sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Menurut istilah minat adalah landasan yang paling penting demi keberhasilan suatu proses belajar. Jika seorang murid memiliki rasa ingin belajar ia akan cepat mengerti dan mengingatnya. Belajar akan merupakan suatu siksaan dan tidak akan memberi manfaat jika tidak disertai sifat terbuka bagi bahan-bahan pelajaran. Guru yang berhasil membina kesediaan belajar siswa- siswanya berarti telah melakukan hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan belajar siswa - siswanya. Sebab, minat bukanlah sesuatu yang ada begitu saja, melainkan sesuatu yang dapat dipelajari. 2) Timbulnya Minat

  Seorang anak yang tidak diperbolehkan bertanya dan melihat secara bebas dan wajar akan mengalami kesukaran dalam mengembangkan minat belajarnya, sikap rasa ingin tahu yang tak dapat tumbuh itu pasti akan menghambat proses belajar.

  23 Hal -hal yang mempengaruhi timbulnya minat 1) Dunia Dengan Sifatnya yang Mengajak

  Pendapat mengatakan bahwa sejak semula dunia ini menunjukkan sesuatu yang bersifat mengajak bagi seorang anak, artinya dunia ini memperlihatkan dirinya dengan cara yang menarik dan memikat, selama bulan-bulan dan tahun-tahun pertama pun sikap belajar seorang anak sudah dipengaruhi oleh perasaan-perasaan yang didapatnya dalam mengumpulkan pengalaman-pengalamannya.

  Ketika melihat suatu benda si anak mengkaitkan pengalamanya ini dengan dengan perasaan-perasaan tertentu. Jika perasaan -perasaan ini menyenangkan, si anak akan cenderung untuk terus melakukan pendekatan terhadap benda benda tadi, sebaliknya , jika pengalaman- pengalaman tadi tidak menyenangkan, maka ia akan berusaha menghindarinya.

  2) Hasrat Bertanya pada Anak-anak Anak-anak kecil memiliki hasrat belajar yang besar. Ini terlihat melalui keinginan untuk mengajukan pertanyaan secara tak henti- hentinya. Dalam psikoogi perkembangan disebutkan adanya dua kelompok umur bertanya. Dalam kelompok umur yang pertama, yang dimulai pada usia satu setengah tahun , anak menanyakan nama-nama

  24 benda, ia berusaha menandai benda-benda, setelah mengenal benda-benda tersebut, ia dapat merasa memiliki benda-benda dan sekaligus sebagai seorang manusia ia sapat memisahkan dirinya dari benda-benda tadi. Dalam kelompok umur bertanya yang kedua kira- kira dimulai sejak usia tiga tahun yang dipertanyakan bukan nama- nama benda melainkan mereka mendesak orang dewasa dengan pertanyaan-pertanyaan : mengapa, di mana, siapa, kapan,.

  3) Minat Anak-anak pada Seks Dalam usia antara empat sampai enam tahun pertanyaan dan penelitian si anak didorong oleh rasa ingin tahunya tentang dunia seksual, anak ingin mengetahui apa perbedaan antara lelaki dan perempuan, ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang terjadinya manusia, kehamilan dan kelahiran. Dorongan ingin meneliti dunia seksual ini tertanam dalam segala pertanyaan yang diajukan kepada dunia lingkungannya, dorongan ini merupakan sebagian dari rasa ingin tahunya yang digunakannya sebagai alat untuk menyelidiki segala sesuatu, minat anak pada seks ini akan mempunyai arti penting jika reaksi orang dewasa lain daripada reaksi terhadap minat si anak pada bidang-bidang lainnya.

  25 4) Hasrat Melihat pada Anak-anak

  Pengekangan terhadap keinginan untuk melihat juga merintangi proses belajar, dorongan hati untuk melihat juga merupakan faktor yang penting bagi perkembangan hasrat belajar, jika sedari kecil si anak mengalami adanya larangan untuk melihat segala hal, maka desakan hati untuk melihat itu akan menjadi terkekang. 5) Pengalaman-pengalaman Pertama Di sekolah

  Pengalaman-pengalaman si anak pertama di sekolah mempunyai arti yang menentukan, karena dalam menyambut hari sekolah yang pertama banyak anak-anak yang bersikap terbuka, ingin tahu dan mersa tertarik, namun pada hari pertama disekolah ini pun mereka kerap kali mengalami kekecewaan yang memberatkan, mereka tidak boleh belajar apapun kecuali mendengarkan segala pembicaraan guru.

  (Kurt Singer, 1973 : 78-83) Adapun indikator yang berkaitan dengan minat adalah sebagai berikut:

  1. Minat pergi ke sekolah

  2. Minat untuk mematuhi tata tertib sekolah

  3. Minat untuk mengikuti proses belajar 4. Minat untuk mengerjakan tugas.

  26 Untuk mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah

  membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.( Slameto, 1991 : 182)

b. Pengertian Belajar

  Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan kepandaian.( Poerdawaminta, 2006 : 121) Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, James O.Wittaker, “learning may

  be defined as the process by wich behavior orginates or is altered through or experience.

  Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkahlaku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan

  Dari definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, serta belajar itu akan lebih baik, kalau subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak ferbalistik.(Sardiman,2009 : 20)

  Secara umum, belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia (id-ego-super ego) dengan lingkugannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari sesuatu ke

  27

  indera ikut berperan. Oleh karena itu, dapat dikatakan terjadi proses belajar, apabila seseorang menunjukkan “tingkah laku yang berbeda” sebagai contoh orang yang belajar itu dapat membuktikan pengetahuan tentang fakta- fakta baru atau dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya ia tidak dapat melakukannya, jadi belajar menempatkan seseorang diri status abilitas yang satu ke tingkat abilitas yang lain. Mengenai perubahan abilitas, menurut Bloom, meliputi tiga ranah/matra yaitu : matra kognitif, afektif, dan psikomotorik. (Sardinian, 2009 : 22) Faktor- faktor Psikologis dalam belajar

1) Motivasi

  Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar.

  2) Konsentrasi

  Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan peratian pada suatu situasi belajar.

  3) Reaksi

  Didalam beljar diperlukan keterlibatan unsure fisik maupun mental, sebagai wujud reaksi

4) Organisasi

  Belajar dapat dikatakan juga sebagai kegiatan mengorganisasikan,

  29

  3) Penyesuaian pengajaran dengan minat siswa Memang tak mungkin bagi guru untuk hanya membahas bahan-bahan pelajaran yang sesuai dengan minat siswa. Namun, guru tentunya dapat pula lebih mengusahakan agar pelajaran dapat lebih menarik jika

  pelajaran itu memang menyangkut bidang tertentu yang harus dibahas sesuai dengan program pengajaran yang telah ditetapkan 4) Minat guru dan minat siswa

  Hal yang tak dapat diremehkan bagi perkembangan minat adalah apakah pada diri guru tersebut dapat terlihat adanya suatu sikap yang memiliki daya tarik, siswa nenaruh perhatian yang sangat besar terhadap gurunya, antara guru dan sikap belajar siswa terjalin suatu hubungan timbal balik.

  (Kurt Singer, 1973 : 84-91) Pengajaran akan lebih menarik bagi siswa jika mereka diberi kesempatan untuk giat sendiri, kesempatan mengambil sendiri, giat secara mandiri, sudah akan memungkinkan mereka dapat menyerap bahan - bahan pelajaran. Minat siswa akan bertambah jika ia dapat melihat dan mengalami bahwa dengan bantuan yang dipelajari itu ia akan mencapai tujuan tertentu, artinya siswa dapat segera menerapkan apa yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu, bimbingan teknik kerja lebih berarti bagi siswa daripada penambahan dan perluasan pelajaran. Pelajaran

  30 kesempatan bagi peran serta atau bahkan rasa keterlibatan bagi siswa.

  Anak-anak akan memperlihatkan suatu minat dengan jalan menyamakan dirinya dengan orang dewasa. Jika orangtua merasa tertarik pada sesutau, jika guru merasa senang akan sesuatu, maka situasi emosional ini pun akan mungkin diambil si anak, maka contoh sikap yang diperlihatkan seorang guru juga memainkan peranan penting dalam usaha membangkitkan minat dan perhatian, guru tidak merasa tertarik dan tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu, serta tidak disukai murid, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat siswa.

  ( Kurt Singer, 1973 : 94)

C. Persepsi Siswa Tentang Keteladanan Guru

  Guru dan siswa memiliki hubungan timbal balik yang dapat saling mempengaruhi, kedisiplinan guru akan membangkitkan kedisiplinan siswa, karena dalam pandangannya guru adalah sosok yang diperhatikan dari segi kelakuan sampai penampilan, sehingga siswa mengenal sosok guru yang diidolakan atau dijadikan panutan dalam tingkah lakunya.

  28

  menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian.

  5) Pemahaman

  Pemahaman atau Comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran.

  6) Ulangan

  Lupa merupakan sesuatu yang tercela dalam belajar,tetapi lupa adalah sifat umum manusia .Sehubungan dengan kenyataan itu untuk mengatasi kelupaan diperlukan kegiatan ulangan.(Sardiman, 2009 : 40-41)

  c. Rasa Ingin Tahu dan M inat Belajar Disekolah 1) Pertanyaan siswa sebagai ekspresi kesediaan belajar

  Jika pertanyaan yang pertama kali diajukan siswa mempunyai arti yang begitu penting, maka kita harus lebih memperhatikan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan siswa. 2) Merangsang pertanyaan

  Merangsang siswa untuk bertanya berarti guru harus siap sedia menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang datang secara spontan, siswa akan bertanya kembali jika ia merasa bahwa pertanyaanya yang pertama mendapat jawaban.

BAB III A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin Ngandong

  GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

  1. Sejarah Berdirinya

  Sejarah berdirinya Madrasrah Ibtidaiyah tidak lepas dari peran Kyai Junet beliau adalah pengampu pondok pesantren Rodhotutollibin dan masyarakat Ngandong yang mengingikan adanya lembaga pendidikan formal. Maka pada tahun 1991 Kepala Desa Banaran memberikan tanah bengkoknya untuk didirikan madrasah. Maka pada tahun 1991 berdirilah Madrasah Ibtida’iyah yang diberi nama MADRASAH IBTIDAIYAH ARROSIDrN.

  2. Identitas Madrasah Ibtida’iyah Arroysidin

  Nama Madrasah Nomor Statistik

  Provinsi Otonomi Daerah Kecamatan Desa/Kelurahan Jalan dan Nomor

  Kode Pos Telepon Daerah Luas tanah

  : Madrasah Ibtidaiyah Arrosyidin : 152 030 818 267 : Jawa Tengah : Magelang

  : Grabag : Banaran : Ngandong, Banaran :56196

  : Pedesaan :1200 m Surat Keputusan/SK WK/5.b/199/PGM/MI

  Penerbit SK Kakanwil DEPAG JATENG

  Tahun Berdiri 1991 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Bangunan Madrasah

  Milik sendiri Lokasi Madrasah

  Ngandong banaran Jarak Kepusat Kecamatan 5 km Jarak Kepusat Otonomi Daerah 25 km

3. Sarana dan Prasarana Gedung

  Bangunan Madrasah : 1 unit

  Ruang Guru : 1 ruang

  Ruang Kepala Madrasah : 1 ruang

  Ruang Kelas : 7 kelas

  Ruang Tamu : 1 ruang Kamar Mandi / WC

  : 4 ruang

  Perlengkapan

  Mesin ketik : 1 unit Listrik

  : ada Air : ada Mebeler Meja kepala sekolah : 1 buah

  33 Meja siswa Kursi

  Almari besar Almari kecil

  : 140 buah : 150 buah : 3 buah : 4 buah

4. Keadaan Guru

  No Nama Jabatan Alamat Tanggal

  Mulai Tugas

  1 Ariyanti Kepala Madrasah

  Kleteran 2002

  Tabel II Keadaan Guru

  3 Solekah Guru kelas Gabahan 1995

  4 Sarwati Guru Kelas Senobayan 2002

  5 Muntaha Guru Kelas Ngandong 2003

  6 Indah Sri Guru Kelas Ngandong 2004

  7 Umi Farihah Guru Kelas Pendem 2007

  8 Suroto Rusman Guru Mapel Pendem 2005

  9 Laila Pumami Guru Mapel Sorobayan 2006

  2 Achmad faizin Guru Kelas Sorobayan 1995

  34

  5. Struktur Oraganisasi Madrasah Ibtida’iyah Arroysidin Tabel III Bagan Organisasi Madrasyah

  Keterangan Ketua komite Kepala Madrasah Ibtida’iyah

  Wakil kepala Sekretaris Bendahara

  : Muh Juli : Ariyanti, S.Pdl

  : Achmad Faizin A.Ma : Indah Sri N.W : Suroto Rusman

  35 Guru kelas 111

  : Muntaha, A.Ma Guru kelas IV

  : Solekah, a.Ma Guru Kelas V

  : Sarwati, A.Ma Guru kelas VI

  : Achmad Faizin A.Ma Guru MAPEL

  : Suroto Rusman Laila Pumami

  6. Keadaan Komite Tabel IV Komite Madrasah

  No Nama Jabatan Unsur .

1 Ky. Ali Musyafak Penasehat I Ulama

  2. Ky. Jahri Penasehat II Ulama

  3 Sukiswoyo Pelindung Kepala Desa

  4 Muh Juli Ketuai Tokoh Masyarakat

  5 Ibnu Mas’ud Ketua II Tokoh Masyarakat

  6 S. Rofi’i Sekretaris Tokoh Masyarakat

  7 Habib Sholeh Bendahara Tokoh Masyarakat

  8 Jarkoni Humas Tokoh Masyarakat

  9 Juned Perlengkapan Tokoh Masyarakat

  36

  Kelas I : 1 Rombongan Belajar

  14

  6

  20

  7 JUMLAH

  88

Dokumen yang terkait

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HAD ITS MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI YASPI DASEH PAKIS MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 2 0 0 8

0 0 94

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN FIQ1H DENGAN MEDIA GAM BAR PADA SISWA KELAS IV DI MI ARROSYIDIN SURODADI KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2 0 0 8 - Test Repository

0 0 80

PENGARUH PROFESIONALISME GURU TERHADAP MOTIFASI BELAJAR SISWA MTs MA'ARIF NYATNYONO UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5

0 1 86

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING KELAS III DI MI AL ISLAH KALEGEN BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 0 89

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TARIH MELALUI METODE DISKUSI PARTISIPASI PADA SISW A KELAS V SDN 2 BOJONEGORO KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 3 118

HUBUNGAN ANTARA PR ESTA SI AQIDAH AKHLAK DENGAN BUDI PEKERTI PADA SISW A MI MAARIF TING KIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2 0 1 0

0 0 96

PENGARUH KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI FIQIH DI MADRASAH IBTIDAIYAH SE KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2 0 1 0 SKRIPSI

0 0 88

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH TENTANG ZAKAT FITRAH MELALUI METODE READING TEXT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM PRINGAPUS SAMBUNGREJO GRABAG MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 83

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs. SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 2 80

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS III MI DARUSSALAM SIDOAGUNG TEMPURAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 1 91