DOCRPIJM b99087396a BAB IIBab 2 Profil Kabupaten
BAB II
PROFIL KABUPATEN BanggaiBanggai
2.1. Wilayah Administrasi
Kabupaten BanggaiBanggai adalah salah satu daerah otonomi baru di
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Morowali yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2013
tentang
Pembentukan
Tengah,
Ibu
Kabupaten
Kotanya
BanggaiBanggai
berkedudukan
di
Di
Provinsi
BanggaiBanggai,
Sulawesi
memiliki
10
kecamatan, 122 desa dan 3 (tiga) kelurahan.
Secara
geografis
Kabupaten
BanggaiBanggaiterletak
antara
01O31’12” Lintang Selatan dan 03O46’48” Lintang Selatan serta antara
121O02’24” Bujur Timur dan 123O15’36” Bujur Timur,memiliki luas wilayah
daratan 10.018,12 Km2dan wilayah Lautan seluas 8.344,27 Km² sehingga total
luas wilayah Kabupaten BanggaiBanggai adalah 18.362,39 Km². Berdasarkan
luas wilayah daratan tersebut maka Kabupaten BanggaiBanggaimerupakan 1
(satu) dari 13
Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah
yang memiliki
luas wilayah daratan terbesar yakni sekitar 14,72 persen dari luas daratan
Provinsi Sulawesi Tengah.
Berdasarkan data luas kecamatan dari 10 kecamatan di Kabupaten
BanggaiBanggai, Kecamatan terluas adalah Kecamatan Bungku Utara seluas
2.406,79 Km² atau 24,02 persen dari luas Kabupaten BanggaiBanggai,
sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Petasia Barat seluas 480,30
Km² atau sebesar 4,79 persen dari luas Kabupaten BanggaiBanggai.
Untuk lebih jelasnya data luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten
BanggaiBanggai dapat dilihat pada tabel berikut:
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten BanggaiBanggai
Menurut Kecamatan, Tahun 2015
1
Mori Atas
Ibukota
Kecamatan
Tomata
2
Lembo
Beteleme
675,23
6,74
3
Lembo Raya
Petumbea
657,61
6,56
4
Petasia Timur
Bungintimbe
523,61
5,23
5
Petasia
BanggaiBanggai
646,34
6,45
6
Petasia Barat
Tiu
480,30
4,79
7
Mori Utara
Mayumba
1.048,93
10,47
8
Soyo Jaya
Lembah Sumara
605,51
6,04
9
Bungku Utara
Baturube
2.406,79
24,02
Mamosalato
Tanasumpu
1.464,99
14,62
10.018,12
100
No.
10
Kecamatan
BanggaiBanggai
Luas
(Km)
1.508,81
Persentase
(Persen)
15,06
Sumber : Profil Kabupaten BanggaiBanggai, 2016
[[[[[
Pembagian wilayah administrasi desa dalam Kecamatan dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel 2.2Luas Wilayah DaratanMenurut Kecamatan, Kelurahan/Desa
Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015
No.
Luas
Kecamatan/
Wilayah
Kelurahan/Desa
(Km²)
(%)
No.
(03)
(04)
(01)
1.480,00
100,00
131,95
8,92
01.02 Kolo Bawah
29,50
01.03 Momo
01.04 Tananagaya
(01)
(04)
01.08 Tambale
108,99
7,36
1,99
01.09 Winangabino
201,12
13,59
70,30
4,75
01.10 Sea
138,50
9,36
18,75
1,27
01.11 Uepakatu
85,59
5,78
5,25
0,35
01.12 Parangisi
128,74
8,70
01.06 Tana Sumpu
20,00
1,35
01.13 Lijo
267,31
18,06
01.07 Pandauke
125,03
8,45
01.14 Menyoe
148,97
10,07
2.406,79
100,00
02.12 Kalombang
43,19
1,79
30,22
1,26
02.13 Tirongan Bawah
32,20
1,34
02.02 Matube
539,39
22,41
02.14 Tanaku Raya
6,95
0,29
02.03 Posangke
284,92
11,84
02.15 Opo
118,41
4,92
02.04 Tokala Atas
177,03
7,36
02.16 Siliti
30,77
1,28
MAMOSALATO
01.01 Kolo Atas
01.05 Giri Mulya
02.
BUNGKU UTARA
02.01 Tokonanaka
(02)
(%)
(03)
01
(02)
Luas
Kecamatan/
Wilayah
Kelurahan/Desa
(Km²)
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 2
(01)
(02)
(03)
(04)
(03)
(04)
3,71
0,15
02.17 Ueruru
15,08
0,63
02.06 Baturube
78,95
3,28
02.18 Lemo
42,35
1,76
02.07 Woomparigi
22,38
0,93
02.19 Boba
31,59
1,31
7,86
0,33
02.20 Salubiro
117,94
4,90
02.09 Taronggo
580,51
24,12
02.21 Pokeang
17,00
0,71
02.10 Uemasi
116,34
4,83
02.22 Uempanapa
21,00
0,87
59,00
2,45
02.23 Lemowaliya
30,00
1,25
605,51
100,00
03.01 Tamainusi
127,75
21,10
03.06 Bau
68,53
11,32
03.02 Tambayoli
114,42
18,90
03.07 Malino Jaya
15,00
2,48
03.03 Lembah Sumara
50,00
8,26
121,45
20,06
03.04 Tandayondo
66,36
10,96
25,00
4,13
03.05 Panca Makmur
17,00
2,81
…..
…..
646,34
100,00
04.01. Koromatantu
69,00
10,68
30,57
4,73
04.02 Korololama
45,28
7,01
04.07 Kel. Bahontula
68,69
10,63
04.03 Korolaki
35,48
5,49
04.08 Kel. Bahoue
45,46
7,03
04.04 Gililana
107,40
16,62
04.09 Ganda-Ganda
161,18
24,94
65,28
10,10
04.10 Tanuge
18,00
2,78
465,29
100,00
05.01 Onepute
55,00
11,82
05.06 Tiu
41,30
8,88
05.02 Sampalowo
65,57
14,09
05.07 Togomulya
8,00
1,72
05.03 Moleono
65,31
14,04
05.08 Tontowea
101,06
21,72
05.04 Mondowe
40,51
8,71
05.09 Tadaku Jaya
15,02
3,23
05.05 Maralee
45,52
9,78
05.10 Ululaa
28,00
50,91
523,61
100,00
06.01 Masara
3,40
0,65
06.07
Tompira
65,00
12,41
06.02 Molores
60,00
11,46
06.08
Bunta
69,14
13,20
06.03 Mohoni
68,54
13,09
06.09
Keuno
27,00
5,16
06.04 Molino
24,00
4,58
06.10
Polewali
6,35
1,21
06.05 Towara
104,60
19,98
06.11
Towara Pantai
…..
…..
95,58
18,25
06.12
…..
…..
675,23
100,00
07.01 Lembobaru
12,45
1,84
07.08 Beteleme
21,71
3,22
07.02 Korobonde
10,04
1,49
07.08 Tinompo
28,85
4,27
02.05 Uewajo
02.08 Tambarabone
02.11 Tirongan Atas
03.
04.
SOYOJAYA
PETASIA
04.05 Koya
05.
06.
PETASIA BARAT
PETASIA TIMUR
06.06 Bungintimbe
07.
LEMBO
(01)
(02)
03.08 Malino
03.09 Sumara Jaya
03.10
04.06
Toddopuli
Uebangke (G)
Kel.
BanggaiBanggai
(G)
Peboa (G)
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 3
07.03 Wawopada
143,02
21,18
64,62
9,57
(03)
(4)
(03)
(4)
07.04 Waraa
12,13
1,80
07.11 Kumpi
16,29
2,41
07.05 Tingkeao
40,23
5,96
07.12 Korompeli
72,40
10,72
07.06 Mora
34,48
5,11
07.13 Lemboroma
88,11
13,05
07.07 Uluanso
31,29
4,63
07.14 Korowou
99,61
14,75
LEMBO RAYA
657,61
100,00
08.01 Dolupo Karya
169,90
25,84
08.06 Pontangoa
43,00
6,54
08.02 Poona
40,00
6,08
08.07 Bintangor Mukti
73,04
11,11
08.03 Mandula
60,00
9,12
08.08 Jamor Jaya
60,29
9,17
08.04 Petumbea
48,00
7,30
08.09 Paawaru
60,17
9,15
08.05 Ronta
40,00
6,08
08.10 Lembobelala
63,21
9,61
1.508,81
100,00
09.01 Gontara
98,91
6,56
09.08 Taende
194,28
12,88
09.02 Kasingoli
83,75
5,55
09.09 Ensa
189,78
12,58
09.03 Lee
100,85
6,68
09.10 Peonea
97,17
6,44
09.04 Saemba
123,54
8,19
09.11 Kolaka
271,12
17,97
09.05 Tomui Karya
12,00
0,80
09.12 Lanumor
120,99
8,02
09.06 Tomata
92,71
6,14
09.13 Saemba Walati
17,90
1,19
09.07 Londi
90,81
6,02
09.14 Pambarea
15,00
0,99
1.048,93
100,00
10.01 Era
198,88
18,96
10.05 Tiwaa
91,28
8,70
10.02 Peleru
111,61
10,64
10.06 Lembontonara
189,50
18,07
10.03 Wawondula
108,98
10,39
10.07 Mayumba
103,62
9,88
10.04 Tabarano
125,38
11,95
10.08 Tamonjengi
119,68
11,41
(01)
08.
09.
10.
(02)
MORI ATAS
MORI UTARA
07.10 Korowalelo
(01)
(02)
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, data diolah kembali, Tahun
2016(G): Data Bergabung dengan Desa Induk
Datadetail tentang profil singkat Kecamatan-Kecamatan di wilayah
Kabupaten BanggaiBanggai sebagaiberikut.
Mamosalato
:
Luas wilayah 1.480,00 Km2 atau sebesar 14,77 persen
dari total luas wilayah Kabupaten BanggaiBanggai,
berjarak
50
Mil
dari
Ibukota
Kabupaten
BanggaiBanggai, yang hanya dapat ditempuh dengan
kendaraan
Laut
dengan
Ibukota
Kecamatan
Tanasumpu.
Bungku Utara
:
Memiliki
jarak
45
Mil
dari
Ibukota
Kabupaten
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 4
BanggaiBanggai ditempuh dengan kendaraan Laut,
dengan luas wilayah 2.406,79 Km2 atau sebesar 24,02
persen dari total wilayah Kabupaten BanggaiBanggai
dan
merupakan
BanggaiBanggai
yang
terluas
di
Kabupaten
dengan
Ibukota
Kecamatan
di
Baturube;
Soyo Jaya
:
Luas wilayah 605,51 km2 atau 6,04 persen dari total
luas
wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Soyo
Jaya
BanggaiBanggai.
berkedudukan
di
Ibukota
Lembah
Sumara dengan jarak 35 Mil yang hanya dapat
ditempuh dengan kendaraan Laut;
Petasia
:
Adalah ibukota Kabupaten BanggaiBanggai dengan
Luas
wilayah
sebesar
646,34
Km2
atau
dengan
Persentase luas wilayah sebesar 6,45 persen dari total
wilayah Kabupaten BanggaiBanggai dengan ibukota
Kecamatan kelurahan BanggaiBanggai;
Petasia Barat
:
Merupakan Kecamatan yang memiliki luas wilayah
terkecil di Kabupaten BanggaiBanggai dengan ibukota
Kecamatan di Tiu, memiliki luas wilayah 465,29 Km2
atau 1,90 persen dari total luas wilayah Kabupaten
BanggaiBanggai
berjarak
20
Km
dari
Ibukota
Kabupaten;
Petasia Timur
:
Ibukota Kecamatan Petasia Timur di Bungintimbe
dengan Luas wilayah sebesar 523,61 Km2 atau 5,23
persen
dari
total
luas
wilayah
Kabupaten
BanggaiBanggai dan berjarak 34 Km dari Ibukota
Kabupaten ditempuh dengan kendaraan darat;
Lembo
:
Berjarak
34
Km
dari
Ibukota
Kabupaten
BanggaiBanggai, memiliki Luas wilayah 675,23 Km2
atau
6,74
persen
BanggaiBanggai
dari
dengan
total
wilayah
Ibukota
Kabupaten
Kecamatan
di
Beteleme;
LemboRaya
:
Luas wilayah Kecamatan Lembo Raya seluas 657,61
Km2, berjarak kurang lebih 44 Km dari Ibukota
Kabupaten
BanggaiBanggai,
dengan
Ibukota
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 5
Kecamatan di Petumbea;
Mori Atas
:
Luas wilayah 1.508.81 Km2 atau 15,06 persen dari total
wilayah Kabupaten BanggaiBanggai berjarak 85 Km
dari
Ibukota
Kabupaten
BanggaiBanggai
dengan
Ibukota Kecamatan desa Tomata;
Mori Utara
:
Luas wilayah 1.048,93 Km2 atau 10,47 persen dari total
luas wilayah Kabupaten BanggaiBanggai dan berjarak
90 Km dari Ibukota Kabupaten, dengan Ibukota
Kecamatan di Mayumba.
Bataswilayah Kabupaten BanggaiBanggai di Sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Buyuntaripa, Desa Korondoda, Desa Bugi Kecamatan Tojo dan
Desa Rompi Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una. Sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Rata, Desa Gunung Kramat, Desa Matawa, Desa
Mangkapa Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai dan Laut Banda; Sebelah
Selatan berbatasan dengan Desa Solonsa Kecamatan Wita Ponda Kabupaten
Morowali dan Desa Nuha, Desa Matano, dan Desa Sorowako Kecamatan Nuha
Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan; dan Sebelah Barat
berbatasan dengan Desa Uelene, Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan
dan Desa Pancasila, Desa Kamba, Desa Matialemba, Desa Kancu’u dan Desa
Masewe Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso.
Sebagaimana dijelaskan di atas, Kabupaten BanggaiBanggaimerupakan
salah satu dari 13(tigabelas) Kabupaten/Kotadi Provinsi Sulawesi Tengah dan
merupakan Kabupaten/Kota yang memiliki luas wilayah terbesar di Sulawesi
Tengah dengan luas wilayah kurang lebih 10.018,12 Km2 atau sekitar 14,72
persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tengahdengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 6
• Kabupaten Tojo Unauna
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
• Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan dan
Kabupaten Morowali
Sebelah Barat
• Kabupaten Poso
Sebelah Timur
• Kabupaten Banggai dan Teluk Tolo
Posisi Kabupaten BanggaiBanggai dilihat dari permukaan bumi terletak
di sekitar Teluk Tolo, Teluk Tomori sampai pada daerah pedalaman yang
berbentuk lembah, perbukitan, dan pegunungan.
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, data diolah kembali, Tahun 2016
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten BanggaiBanggai
Saat dibentuk pertama kalinya, Kabupaten Morowali beribukota di
BanggaiBanggai
(ibukota
BanggaiBanggai
sekarang).
Ibukota
definitif
Kabupaten Morowali sekarang, yakni di Bungku (Bungku Tengah), sesuai
dengan undang-undang dan telah difungsikan sejak 2 Mei2006. Sedangkan
BanggaiBanggai telah menjadi ibukota Kabupaten BanggaiBanggai.Kondisi
georafis
Kabupaten
BanggaiBanggaidengan
ibukota
Kabupaten
yang
berkedudukan di BanggaiBanggai berbatasan dengan laut (Perairan Teluk Tolo)
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 7
sehingga dapat dicapai melalui laut, darat atau kombinasi keduanya sesuai
dengan kondisi geografis wilayah lainnya.
Tabel 2.3Letak Geografis Kecamatan Menurut Desa
Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015
Lereng/
Lembah/
Kecamatan
Pantai
Punggung Dataran
DAS
Bukit
Mamosalato
6
4
2
2
Jumlah
14
Bungku Utara
7
0
3
13
23
Soyo Jaya
3
1
6
0
10
Petasia
6
0
0
4
10
Petasia Barat
0
4
0
6
10
Lembo
0
3
0
11
14
Lembo Raya
0
0
7
3
10
Petasia Timur
6
0
3
3
12
Mori Atas
0
2
5
7
14
Mori Utara
0
0
2
6
8
28
14
28
55
125
BanggaiBanggai
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, data diolah kembali, Tahun 2016
2.2.
Potensi Wilayah KabupatenBanggaiBanggai
1.
Pertanian
Potensi pengembangan pertanian untuk tanaman pangan di Kabupaten
BanggaiBanggai seluas 32,458.88 ha, dan masih dapat diperluas dengan
memanfaatkan kawasan hutan konversi seluas
19,035 ha.. Pengembangan
Potensi Pertanian dibagi atas dua bagian, yaitu: (1) Pertanian Tanaman Pangan
Lahan Basah (TPLB); (2) Pertanian Tanaman Pangan Lahan Kering (TPLK).
Untuk lahan basah; pengembangan kawasan pertanian diarahkan pada
kawasan yang sesuai untuk penanaman tanaman lahan pangan lahan basah
dimana pengairannya dapat diperoleh secara alamiah maupun secara teknis
dan didukung sistem atau potensi pengembangan prasarana pengairan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor; Ketinggian kawasan di bawah 1000 m,
kelerengan kawasan dibawah 3 % dan kedalaman efektif lapisan tanah di atas
50 cm.
Untuk Lahan Kering; lebih diarahkan pada pengembangan padi gogo,
palawija dan hortikultura dengan mempertimbangkan faktor-faktor; Ketinggian
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 8
kawasan di bawah 1000 m, kelerengan kawasan dibawah 8 % dan kedalaman
efektif lapisan tanah di atas 60 cm.
Adapun luas kawasan pertanian untuk tanaman pangan di Kabupaten
BanggaiBanggai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.4 Luas Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Menurut
Kecamatan di Kabupaten BanggaiBanggai
Luas (Ha)
Kawasan
No.
Kecamatan
Wilayah
Pertanian
Kecamatan
Tanaman Pangan
1. Bungku Utara
150.881
1.454,69
Persentase
(Persen)
0,96
2.
Lembo
67.523
318,66
0,47
3.
Lembo Raya
65.761
2.421,69
3,68
4.
Mamosalato
52.361
6.682,96
12,76
5.
Mori Atas
64.634
701,58
1,09
6.
Mori Utara
48.030
550,40
1,15
7.
Petasia
104.893
887,27
0,85
8.
Petasia Barat
60.551
6.507,78
10,75
9.
Petasia Timur
240.679
12.568,04
5,22
Soyo Jaya
146.499
365,81
0,25
1.001.812
32.458,88
3,24
10.
BanggaiBanggai
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, tahun 2015
Jika dicermati Luas Panen Padi di Kabupaten BanggaiBanggai Tahun
2014 sebesar 8.593 hektar dengan total produksi padi sebesar 37.886,54 ton.
Rata-rata total produktivitas sebesar 4,36 ton/hektar. Secara keseluruhan baik
luas maupun produksi tanaman padi di Kabupaten BanggaiBanggai mengalami
peningkatan jika dibanding dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun
2013. Data perkembangan luas panen dan Produksi Tanaman Padi tahun
2013-2014 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 9
Tabel 2.5Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Sawah dan Padi Ladangdi
Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2013-2014
Luas Panen
(Ha)
2013
2014
Jenis
Tanaman
Padi Sawah
Padi
Ladang
Padi
Produksi
(Ton)
2013
2014
7.817
8.593
26.135,55
37.886,54
851
378
3.024,58
1.197
8.668
8.971
29.160,13
39.083,54
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Seperti yang terlihat pada tabel di atas, baik luas panen tanaman padi
di Kabupaten BanggaiBanggai mengalami peningkatan sebesar 3,38 persen
dari tahun sebelumnya, demikian pula halnya yang terjadi terhadap produksi
yang meningkat sebesar 31,01 persen jika dibanding produksi tahun 2013.
Peningkatan yang mendasar baik luas panen maupun produksi dipengaruhi
karena meningkatnya luas panen dan produksi pada jenis tanaman padi
sawah
meskipun
pada
jenis
tanaman
padi
ladang
sedikit
mengalami
penurunan. Untuk lebih jelasnya mengenai produktivitas tanaman padi di
Kabupaten BanggaiBanggai tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar
berikut.
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.2Produktivitas Tanaman Padi Sawah dan Padi Ladang
di Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2013-2014
Sebagaimana terlihat pada gambar di atas, produktivitas tanaman padi
sawah sebesar 4,41 ton/hektar pada tahun 2014. Angka tersebut mengalami
peningkatan sebesar 24,26 persen jika dibanding produtivitas tanaman padi
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 10
sawah pada tahun 2013 yang hanya sebesar 3,34 ton/hektar. Sementara
untuk produktivitas tanaman padi ladang sedikit mengalami penurunan pada
tahun 2014. Meski demikian tidak berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman padi secara keseluruhan mengalami peningkatan.
Untuk jenis tanaman pangan lokal lainnya yang termasuk dalam
kelompok tanaman palawija seperti Jagung, Ubi Kayu, Ubi jalar, Kacang
Tanah, Kacang Kedelai, dan Kacang Hijau, secara keseluruhan mengalami
penurunan produksi, kecuali untuk jenis tanaman Ubi Kayu dan Ibu Jalar
yang mengalami peningkatan produksi sebagaimana ditunjukkan pada tabel
berikut.
Tabel 2.6Perkembangan Luas Panen dan Produksi Tanaman Palawija
Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2013-2014
Luas Panen
Produksi (Ton)
Jenis
Selisih
Selisih
(Ha)
Tanaman
(Ha)
Ton)
2013 2014
2013
2014
Jagung
709
452
-257
3,575.62
1,912.86 -1,662.76
Ubi Kayu
73
96
23
1,347.13
1,930.18
583.05
Ubi Jalar
57
50
(7)
570.04
615.05
45.01
Kacang Hijau
20
8
(12)
16.00
7.04
-8.96
Kacang Kedelai
101
107
6
114.24
113.63
-0.61
Kacang Tanah
109
124
15
205.72
186.74
-18.98
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Dari tabel di atas, terlihat
bahwa luas panen tanaman jagung di
Kabupaten BanggaiBanggai pada tahun 2014 sebesar 452 Hektar sedangkan
produksinya mencapai 1.912,86,62 ton dengan rata-rata per hektarnya sebesar
4,23 ton. Untuk luas panen tanaman Ubi Jalar tahun 2014 seluas 50 hektar,
memiliki produksi sebesar 615,05 ton dengan capaian rata-rata produktivitas
sebesar 12,30 ton/hektar. Sementara luas tanaman kacang hijau di Kabupaten
BanggaiBanggai pada tahun 2014 memiliki luas panen sebesar 8 hektar
dengan hasil produksi sebesar 7,04 ton/hektar dengan capaian produtivitas
sebesar
0,88
ton/hektar.
Selain
kacang
hijau
tanaman
lainnya
yang
mengalami penurunan baik luas panen maupun produksinya yaitu tanaman
kacang kedelai dan kacang tanah. Data perkembangan produktivitas tanaman
palawija di Kabupaten BanggaiBanggai tahun 2013-2014 dapat dilihat pada
gambar berikut;
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 11
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.3Perkembangan Produktivitas Palawija
Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2013-2014
2.
Perkebunan
Kawasan
peruntukan
perkebunan
di
Kabupaten
BanggaiBanggai
dengan luas sebesar 86,645.09 Ha. Komoditas utama perkebunan dan
sebarannya terdiri atas:
o
Kakao, terdapat di Kecamatan Mamosalato, Kecamatan Bungku Utara,
Kecamatan Soyo Jaya, Kecamatan Petasia.
o
Cengkeh, terdapat di Kecamatan Lembo, dan Kecamatan Bungku Utara.
o
Kelapa, terdapat di Kecamatan Bungku Utara
o
Jambu mete, terdapat di Kecamatan Bungku Utara;
o
Vanili, terdapat di Kecamatan Soyo Jaya;
o
Sagu, terdapat di Kecamatan Petasia dan Kecamatan Soyo Jaya;
o
Karet, terdapat di Kecamatan Lembo;
o
Sawit, terdapat di Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Mori Utara, Kecamatan
Lembo, Kecamatan Lembo Raya, Kecamatan Petasia, Kecamatan Petasia
Barat, Kecamatan Bungku Utara dan Kecamatan Mamosalato.
Uraian luas kawasan perkebunan beserta sebarannya di Kabupaten
BanggaiBanggai dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 12
Tabel 2.7Luas Kawasan PerkebunanMenurut Kecamatan
di Kabupaten BanggaiBanggai
Luas (Ha)
No.
Kecamatan
Wilayah
Kawasan
Kecamatan Perkebunan
1.
Bungku Utara
150.881
15.205,72
Persentase
(Persen)
10,08
2.
Lembo
67.523
8.619,74
12,77
3.
Lembo Raya
65.761
7.664,93
11,66
4.
Mamosalato
52.361
11.546,26
22,05
5.
Mori Atas
64.634
18.186,15
28,14
6.
Mori Utara
48.030
5.877,00
12,24
7.
Petasia
104.893
8.940,40
8,52
8.
Petasia Barat
60.551
3.992,43
6,59
9.
Petasia Timur
240.679
2.378,01
0,99
Soyo Jaya
146.499
4.234,44
2,89
1.001.812
86.645,08
8,65
10.
BanggaiBanggai
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, tahun 2015
Komoditi tanaman perkebunan sebagai tanaman perdagangan di
Kabupaten BanggaiBanggai memiliki peranan yang sangat penting tidak saja
merupakan sumber penghasilan devisa tetapi juga dapat menciptakan
lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja bagi masyarakat. Luas
areal perkebunan pada tahun 2014 dan hasil produksi tanaman perkebunan
rakyat di Kabupaten BanggaiBanggai selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.8 Luas Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman
Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2010-2014
2013
587
2014
778
Produksi
(Ton)
2013
2014
563
418,60
Kopi
562
31,20
144,70
9,10
Cengkeh
570
268,50
24,90
16,06
31.055
4.628
36.278
4.393,38
4.324
15.152
3.223
7.395,97
140
246
-
2,00
Jenis Tanaman
Perkebunan
Kelapa
Kelapa Sawit
Kakao
Pala
Luas
(Ha)
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 13
Lada
2013
134
2014
53,30
Produksi
(Ton)
2013
2014
104
10,17
Karet
5.233
5.576
5.673
2.243,42
454
20
220
3,10
Vanili
94
-
21
-
Sagu
-
237
-
184,55
Aren
-
-
-
-
Kemiri
-
55
-
3,83
Jenis Tanaman
Perkebunan
Jambu Mente
Luas
(Ha)
Sumber: ProfilKabupaten BanggaiBanggai tahun 2015 (diolah kembali)
Pada tabel di atas terlihat pada sub sektor perkebunan, komoditi kakao
menempati urutan pertama dalan hal produksi. Angka produksi kakao selama
tahun 2014 sebesar 7,395,97 ton, produksi tersebut mengalami peningkatan
sebesar 56,42 persen, jika dibanding dengan produksi kakao pada tahun
sebelumnya tahun 2013 sebesar 3.223 ton. Disusul produksi kelapa sawit
yang produksinya mencapai 4.393,38 ton kemudian produksi karet mencapai
2.243,42
ton.
Selanjutnya
ada
kelapa
dan
sagu
yang
masing-masing
produksinya sebesar 418,60 dan 184,55 ton.
3.
Peternakan
Kegiatan peternakan tidak mengalokasikan pada suatu kawasan
tertentu, namun dapat saja dilakukan pada kawasan sekitar pertanian
tanaman pangan, kawasan perkebunan dan atau pada sekitar kawasan
hortikultura.
Adapun komoditas peternakan yang cukup dominan di Kabupaten
BanggaiBanggai adalah seperti:
Ternak besar berupa:
Sapi, terdapat di Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Lembo, Kecamatan
Petasia, Kecamatan Soyo Jaya, dan Kecamatan Bungku Utara;
Kerbau terdapat di Kecamatan Petasia Barat dan Kecamatan Soyo Jaya;
Ternak sedang berupa:
Babi, terdapat di Kecamatan Bungku Utara, Kecamatan Lembo dan
Kecamatan Mori Atas;
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 14
Kambing, terdapat di Kecamatan Lembo, Kecamatan Petasia, dan Kecamatan
Bungku Utara;
Unggas berupa:
Ayam kampung, terdapat di Kecamatan Mori atas, Kecamatan Lembo,
Kecamatan Petasia, dan Kecamatan Bungku Utara;
Itik, terdapat di Kecamatan Bungku Utara, Kecamatan Petasia, dan
Kecamatan Lembo.
Jenis-jenis ternak yang diusahakan di Kabupaten BanggaiBanggai tahun
2014 di klasifikasikan kedalam tiga bagian yaitu; a) Ternak besar yang
meliputi: Sapi dan kerbau b) Ternak kecil antara lain: Kambing dan babi; dan
c) Ternak unggas yang meliputi: Ayam kampung, ayam ras dan itik. Jenis Sapi
merupakan
jenis
ternak
besar
yang
mendominasi
di
Kabupaten
BanggaiBanggai, dengan jumlah ternak sebanyak 16.347 ekor pada tahun
2014 dan ternak Kerbau sebanyak 426 ekor. Populasi ternak kecil (kambing
dan babi) di Kabupaten BanggaiBanggai cenderung mengalami penurunan,
Untuk lebih jelasnya mengenai data populasi ternak besar di Kabupaten
BanggaiBanggai terlihat pada gambar berikut;
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2014 (diolah kembali)
Gambar 2.4Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil
Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2013-2014
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, populasi ternak sapi
sebanyak 16.347 ekor tahun 2014. Jumlah tersebut meningkat sebesar 9,48
persen jika dibanding jumlah populasi ternak sapi pada tahun 2013 sebanyak
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 15
14.797 ekor. Populasi ternak kecil seperti babi mengalami penurunan sebesar
18,27 persen yang mana jumlah populasinya sebanyak 12.224 ekor tahun
2013 menurun menjadi 10.352 ekor tahun 2014. Sementara populasi ternak
kecil jenis kambing tahun 2013 sebanyak 12.244 ekor juga mengalami
penurunan sebesar 2,94 persen dari total populasi tahun 2013 sebesar 4.542
ekor sedangkan dan tahun 2014 hanya sebanyak 4.412 ekor.
Populasi unggas yang diternak masyarakat Kabupaten BanggaiBanggai
terdiri dari; Ayam Buras, Ayam Pedaging, Ayam Petelur dan Itik. Dari 4(empat)
jenis unggas yang di ternak masyarakat di Kabupaten BanggaiBanggai dalam
2(dua) tahun terakhir didominasi unggas ayam kampung. Data populasi
unggas di Kabupaten BanggaiBanggaipada tahun 2013-2014 disajikan pada
gambar berikut;.
Sumber: ProfilKabupaten BanggaiBanggai tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.5Jumlah Unggas Menurut Jenisnya
Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2013-2014
Dari gambar di atas, jumlah populasi ternak unggas jenis ayam
kampung di Kabupaten BanggaiBanggai pada tahun 2013 sebanyak 93.588
ekor, kemudian meningkat pada tahun 2014 menjadi sebanyak 96.062 ekor.
Untuk populasi ternak unggas ayam pedaging tahun 2013 sebanyak 10.790
ekor mengalami penurunan populasi pada tahun 2014 menjadi 652 ekor.
Sementara populasi ternak itik tahun 2013 sebanyak 6.520 ekor meningkat
menjadi 11.043 ekeor pada tahun 2014 dan populasi ayam petelur pada tahun
2014 sebanyak 2.440 ekor.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 16
4.
Perikanan
Kawasan peruntukkan perikanan di Kabupaten BanggaiBanggai terdiri
atas:
1)
Perikanan Tangkap
Kawasan peruntukanperikanan tangkapdi Kabupaten BanggaiBanggai
tersebar pada perairan laut Kabupaten BanggaiBanggai.
2)
Perikanan Budidaya
Kawasan peruntukanperikanan budidaya di Kabupaten BanggaiBanggai,
terdiri atas :
o
Kawasan budidaya laut terdapat di Kecamatan Bungku Utara.
o
Kawasan
budidaya
Tambak,
Kolam,
Empang
terdapat
di
Kecamatan Petasia Timur;
o
Kawasan budidaya perikanan darat terdapat di Kecamatan Lembo;
Kecamatan Lembo Raya; Kecamatan Mori Atas; Kecamatan Mori
Utara; dan Kecamatan Bungku Utara.
3)
Kawasan Minapolitan
Rencana Kawasan Minapolitan di Kabupaten BanggaiBanggai adalah
Desa Bungintimbe Kecamatan Petasia Timur dan Kawasan Minapolitan
Bahoue Kecamatan Petasia.
4)
Kawasan Pengolahan Ikan dan rumput laut
Pengolahan hasil produksi perikanan di Kabupaten BanggaiBanggai
direncanakan pada Kecamatan Petasia, Petasia Timur, Soyo Jaya,
Bungku Utara, dan Mamosalato.
Untuk
sektor
perikanan,
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
BanggaiBanggai telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan
produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Upaya tersebut
ditempuh melalui penangkapan maupun budidaya perikanan darat guna
meningkatkan
pendapatan
masyarakat
di
Sub-sektor
Perikanan.
Data
perkembangan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya di
Kabupaten BanggaiBanggai dari tahun 2013 hingga tahun 2014 dapat dilihat
pada gambar berikut.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 17
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.6Produksi Perikanan Kabupaten BanggaiBanggai
Tahun 2010-2014 (Ton)
Pada
gambar
di
atas,
total
Produksi
Perikanan
di
Kabupaten
BanggaiBanggai tahun 2014 tercatat sebesar 18.491,09 ton, capaian tersebut
mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 74,96 persen jika dibanding
produksi perikanan pada tahun 2013 yang hanya sebesar 4.630,15 ton.
Peningkatan yang signifikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya produksi
perikanan tangkap yang meningkat sebesar 96,39 persen dan produksi
perikanan budidaya sebesar 6,90 persen pada periode yang sama. Sub sektor
perikanan sangat potensial dan perlu mendapat perhatian serius dan fokus
untuk dikembangkan di daerah setempat.
5. Pertambangan
Kabupaten BanggaiBanggai memiliki potensi sumberdaya bahan galian
yang sangat variatif dan potensial untuk dikembangkan, potensi sumberdaya
yang ada dapat dikelompokkan kedalam jenis bahan galian strategis (golongan
A) yaitu; Minyak bumi dan gas, batubara dan nikel, bahan galian vital (bahan
galian golongan B) yaitu; Chromit serta bahan galian non strategis dan vital
yaitu;
lempung,
marmer,
onyx
dan
kaolin,
dengan
sebaran
wilayah
pertambangan sebagai berikut:
1). Kawasan Pertambangan Strategis:
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 18
a. Minyak Bumi dan Gas terdapat di wilayah Kecamatan Bungku Utara
dengan luas area kurang lebih 47.500 Ha, Kecamatan Mamosalato, dan
Perairan Teluk Tolo;
b. Batubara terdapat di wilayah Kecamatan Mori Atas dengan luas area
kurang lebih 300 Ha dan Kecamatan Bungku Utara;
c. Nikel terdapat di wilayah Kecamatan Mamosalato, Kecamatan Bungku
Utara, Kecamatan Petasia Timur, Kecamatan Petasia Barat, Kecamatan
Lembo, Mamosalato, Kecamatan Petasia dengan luas area sebesar 15.355
Ha dan Kecamatan Soyo Jaya dengan luas area 4.494 Ha;
2). Kawasan Pertambangan Vital (Golongan B):
a. Chromit di wilayah Kecamatan Mamosalato, Kecamatan Bungku Utara, dan
Kecamatan Soyo Jaya.
b. Emas di wilayah Kecamatan Mamosalato dan Kecamatan Bungku Utara;
dan
c. Batu mulia di wilayah Kecamatan Mamosalato dan Bungku Utara.
3). Kawasan Pertambangan non Strategis dan Vital (Golongan C):
a. Lempung terdapat di wilayah Kecamatan Petasia dan Mori Atas
b. Marmer terdapat di wilayah Kecamatan Lembo, Petasia dan Kecamatan
Mori Atas
c. Onyx terdapat di wilayah Kecamatan Petasia, Petasi Timur, dan Lembo;
d. Kaolin terdapat di wilayah Kecamatan Mori Atas
Tabel 2.9
Luas Kawasan Pertambangan yang Dominan
Menurut Kecamatan di Kabupaten BanggaiBanggai
Kecamatan
Jenis Pertambangan
Batubara
Marmer 1
Nikel 1
Nikel 3 C
Nikel 3b
Bungku Utara
-
-
-
-
15,442.30
Lembo
-
-
10,986.74
-
-
Lembo Raya
-
-
5,523.97
-
-
Mamosalato
-
-
-
-
13,866.78
Mori Atas
4,369.04
30.40
-
-
-
Mori Utara
5.04
2.06
-
-
-
Petasia
-
8,359.12
1,128.16
5,156.15
-
Petasia Barat
-
2,172.71
72.54
749.08
-
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 19
Jenis Pertambangan
Kecamatan
Batubara
Marmer 1
Nikel 1
Nikel 3 C
Nikel 3b
Petasia Timur
-
208.42
11,506.49
-
-
Soyo Jaya
-
-
-
-
-
4,374.08
10,772.71
29,217.89
5,905.23
29,309.09
Jumlah
Sumber: RTRW Kabupaten BanggaiBanggai
6.
Industri
Kawasan peruntukan industri di Kabupaten BanggaiBanggai lebih
diarahkan berlokasi mendekati sumber bahan baku (raw material oriented)
yang terdiri atas:
1).
Kawasan peruntukan industri besar.
a.
Kawasan peruntukan industry besar berbasis bahan baku pertanian
terdapat di desa Bungintimbe Kecamatan Petasia Timur; Desa Beteleme
Kecamatan Lembo; dan Desa Tomata Kecamatan Mori Atas.
b.
Kawasan peruntukan industri berbasis bahan baku perikanan dan hasil
laut terdapat di Kecamatan Petasia Timur
c.
Kawasan peruntukan industri besar berbasis bahan baku pertambangan
terdapat
di
Kecamatan
Petasia,
Kecamatan
Petasia
Timur,
dan
Kecamatan Petasia Barat.
2).
Kawasan peruntukan industri rumah tangga yang tersebar di seluruh
Kecamatan.
Khusus untuk pengembangan industri, pada tahun 2015 telah
dibangun pabrik pengolahan nikel (smelter) oleh PT. COR Industri Indonesia di
Desa Ganda-Ganda Kecamatan Petasia dengan kapasitas produksi 300.000 ton
nickel Pick Iron (NPI) per tahun yang pembangunannya selama 3 (tiga) tahap.
Pembangunan tahap pertama telah dirampungkan pada akhir tahun 2016
dengan kapasitas produksi 100.000 ton NPI.
7.
Pariwisata
Kawasan yang peruntukan pariwisata di Kabupaten BanggaiBanggai
terdiri atas:
1). Kawasan peruntukan pariwisata budaya yaitu:
a. Situs Rumah Raja Mori, Kecamatan Petasia Barat;
b. Rumah Suku Wana di Kecamatan Bungku Utara.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 20
c.
Makam Raja Mori Kecamatan Petasia.
d. Kubur Keramat Desa Tokala terdapat di Kecamatan Bungku Utara.
2). Kawasan peruntukan pariwisata alam yaitu:
a. Taman wisata Laut Teluk Tomori terdapat di Kecamatan Petasia;
b. Wisata Sungai/Arung Jeram, Permandian Air Panas, Permandian
Panapa, Permandian Korowalelo di Kecamatan Lembo;
c.
Permandian Gontara di Kecamatan Mori Atas;
d. Batu Payung di Kecamatan Petasia;
e. Pasir putih, Pantai Siliti, Air Terjun Waranpadoa Kecamatan Bungku
Utara;
3). Kawasan peruntukan pariwisata cagar alam yaitu:
a. Cagar Alam BanggaiBanggai terdapat di Kecamatan Bungku Utara dan
Kecamatan Soyo Jaya; dan
b. Taman Buru Landasa Tomata terdapat di Kecamatan Mori Atas.
4). Kawasan yang peruntukan pariwisata buatan (pertanian/agriwisata) yaitu:
a. Wisata Agro Perkebunan Kelapa terdapat di Kecamatan Mori Atas.
5). Kawasan yang peruntukan pariwisata buatan (pertanian/agriwisata) yaitu :
a. Makam Raja Mori terdapat di Kecamatan Petasia; dan
b. Kubur Keramat Desa Tokala terdapat di Kecamatan Bungku Utara.
2.3
Demografi dan Urbanisasi
1.
Perkembangan Jumlah Penduduk
Berdasarkan
data
dari
BPS
jumlahpendudukKabupatenBanggaiBanggaiselamaTahun
diketahui
2014mencapai
sebanyak 114.982 jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan penduduk pada
Tahun2014 sebesar 1,6persen. Data tren pertumbuhan penduduk Kabupaten
BanggaiBanggaitahun 2010-2014 tersaji pada Tabel berikut.
Tabel 2.10 Tren Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2010-2014
Tahun
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
Mori Atas
10,418
10,611
10,810
11,039
11,226
Lembo
20,300
13,043
13,288
13,727
14,013
-
7,632
7,776
7,811
7,901
Lembo Raya
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 21
Tahun
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
-
12,559
12,795
13,644
14,072
33,705
21,769
22,179
16,193
16,773
-
-
-
7,523
7,708
Mori Utara
6,819
6,945
7,076
7,133
7,225
Soyo Jaya
7,884
8,030
8,181
8,805
9,107
Bungku Utara
14,699
14,971
15,252
15,467
15,694
Mamosalato
10,269
10,459
10,656
11,030
11,263
Petasia Timur
Petasia
Petasia Barat
BanggaiBanggai
104,094 106,019 108,013 112,372 114,982
Sumber: Statistik Kabupaten Morowali, Tahun 2011-2015 (diolah kembali)
Dari
data
tersebut,
Jumlah
KecamatanPetasia
penduduk
terbanyak
terdapatdi
padatahun
2014
berjumlah16.773jiwa,diikutiKecamatanBungku Utara sebanyak 15.694 jiwa,
KecamatanPetasia
Timur
sebanyak14.013jiwa,serta
sebesar
14.072
jiwa,
dan
KecamatanLembo
KecamatanMamosalatosebanyak
11.263
jiwa.
Kecamatan yang paling sedikit penduduk di MoriUtara sebanyak 7.708 jiwa.
Laju
pertumbuhan
penduduk
merupakan
gambaram
perkembanganjumlahpenduduk di KabupatenBanggaiBanggai yang bervariasi
antarKecamatan.
Rata-ratapertumbuhan
penduduk
periodeTahun
2014
sekitar1,6 persen.
2. Jumlah Penduduk Miskin
Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di
dunia. Namun, negara-negara miskin menghadapi masalah yang lebih besar.
Indikator kemiskinan umumnya menggunakan kriteria garis kemiskinan
(poverty line)
untuk
mengukur
kemiskinan
absolut.
Perhitungan
garis
kemiskinan berbeda-beda disetiap wilayah. Hal ini disebabkan oleh adanya
perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup. BPS menggunakan batas
miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk
memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan. Kebutuhan
minimum makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari, sedang
pengeluaran kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran
untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 22
Secara umum gambaran kemiskinan dapat dilihat dari data konsumsi
rumah tangga yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu konsumsi pengeluaran
makanan dan bukan makanan, tingkat kebutuhan permintaan/permintaan
(demand) terhadap pengeluaran tersebut pada dasarnya berbeda. Dalam
kondisi pendapatan terbatas, terdapat kecendrungan untuk mendahulukan
kebutuhan makanan, sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan
rendah akan terlihat bahwa sebagian besar pendapatan mereka digunakan
untuk mengkonsumsi makanan.
Batas
garis
kemiskinan
untuk
Provinsi
Sulawesi
Tengah
pada
September tahun 2014 sebesar Rp328.063 per kapita sebulan. Artinya setiap
penduduk yang memiliki total pengeluaran perbulan (makanan + non
makanan) kurang dari Rp328.063 dimasukan ke dalam penduduk miskin.
Data persentase masyarakat miskin di Kabupaten BanggaiBanggai disajikan
pada gambar berikut.
Sumber: Statistik Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.7Persentase Masyarakat Miskin Kabupaten BanggaiBanggai
Sulawesi Tengah dan Nasional, Tahun 2013-2014
Jumlah penduduk miskin Sulawesi Tengah pada tahun 2014 mencapai
387.060 jiwa atau sekitar 13,61 persen dari total penduduk Sulawesi Tengah
dan Kabupaten BanggaiBanggai sekitar 15,09 persen penduduk miskin dari
total penduduk Kabupaten BanggaiBanggai yang ada. Angka kemiskinan dari
tahun ke tahun kecenderungan mengalami penurunan, dimana tahun lalu
yang mencapai 15,52 persen. Pada tahun 2014, penurunan angka kemiskinan
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 23
tidak terjadi secara signifikan, hal ini dikarenakan terjadi penurunan kondisi
ekonomi di wilayah Kabupaten BanggaiBanggai ditahun 2014.
Tabel
2.11.
Kondisi Kemiskinan Kabupaten BanggaiBanggai dengan
Kabupaten/KotaDi Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2014
No
Kabupaten/Kota
Jumlah
(000)
28,24
15,45
%
1
Banggai Kepualauan
2
Banggai
32,45
9,27
3
Morowali
16,61
14,97
4
BanggaiBanggai
17,35
15,09
5
Poso
39,65
17,09
6
Donggala
47,56
16,3
7
Toli-Toli
29,46
13,14
8
Buol
20,82
14,18
9
Parigi Moutong
74,96
16,6
10 Tojo Una-Una
27,73
18,95
11 Sigi
26,49
11,63
12 Palu
25,66
7,05
387,06
13,61
Sulawesi Tengah
Sumber: Badan Pusat Statistik, Tahun 2015
Penduduk miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah
masih
tergolong
tinggi.
Kabupaten
Tojo
Una-Una
memiliki
persentase
penduduk miskin terbanyak yakni sebesar 18,95 persen, selanjutnya Poso
sebesar 17,09 persen, dan tertinggi ketiga yakni kabupaten Parigi Moutong
sebesar 16,6 persen. Kabupaten BanggaiBanggai jika diperbandingkan dengan
kabupaten/kota di Sulawesi tengah tertinggi keenam dengan persentase
penduduk miskin sebesar 15,09 persen. Persentase penduduk miskin terendah
yakni Kota palu sebesar 7,05 persen.
2.4
Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
2.4.1
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Potensi
Ekonomi
Kemajuan perekonomian Kabupaten BanggaiBanggai dapat dilihat dari
kinerja ekonomi makro daerah ini. Dimana, laju perkembangan pembangunan
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 24
Kabupaten BanggaiBanggai dapat dilihat dari peningkatan pertumbuhan
ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB Perkapita. PDRB
merupakan suatu dasar pengukuran atas nilai tambah (value added) yang
mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi penduduk
dalam suatu wilayah/regional dalam kurun waktu satu tahun. PDRB dapat
menggambarkan kemampuan perekonomian suatu daerah dalam mengelola
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.
Gambaranperekonomian Kabupaten BanggaiBanggaiditinjaudariPDRB
Atas
Dasar
Harga
BanggaiBanggaiTahun2014sebesar
cukup
(ADH)
Rp4.105.305
signifikansebesar2,86persen
yaitusebesar
Rp3.990.986
juta.
Berlaku
jutamengalamipeningkatan
biladibandingkan
Data
PDRB
Kabupaten
ADH
dengantahun2013
Berlaku
Kabupaten
BanggaiBanggai tahun 2010-2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.12 Jumlah PDRBADHBerlaku 2010 Kabupaten
BanggaiBanggaiMenurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) 20112015
Kategori
A
B
C
D
E
F
G
H
Lapangan
Usaha
Pertanian,
Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan
dan
Pengalihan
Industri
Pengolahan
Pengadaan
Listrik
dan
Gas
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah,
Limbah
dan
Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan
Besar
dan
eceran;
Reparasi
Mobil
dan
Sepeda Motor
Transportasi
dan
Pergudangan
2011
2012
2013
2014
2015
1.363.890
1.538.386
1.762.191
2.183.337,00 2.871.370,00
1.928.376
2.742.875
3.489.399
3.097.495,00 1.453.334,00
48.121
53.569
60.501
71.510,00
81.178,00
602
651
727
798,00
739,00
2.320
2.579
2.881
3.312,00
3.755,00
92.494
109.711
131.364
205.056,00
2.192.857,00
264.854
307.192
343.447
424.130,00
498.130,00
12.712
14.251
16.311
19.736,00
24.698,00
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 25
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan
Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa
Keuangan dan
Asuransi
Real Estate
Jasa
Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan
dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa
Pendidikan
Jasa
Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial
I
J
K
L
M, N
O
P
Q
R, S, T,
U
Jasa Lainnya
10.346
11.850
13.662
15.906,00
18.776,00
90.940
102.681
113.291
136.709,00
150.735,00
15.529
18.049
21.361
23.372,00
27.169,00
70.413
79.457
88.694
116.261,00
139.907,00
669
750
856
970,00
1.087,00
94.092
103.254
117.475
135.920,00
158.374,00
62.098
69.699
78.112
93.200,00
110.087,00
35.235
39.880
45.784
52.595,00
60.711,00
25.366
28.822
31.063
37.693,00
43.966,00
PDRB Migas
4.118.507 5.223.657 6.317.121 6.618.002,00 7.837.098,00
PDRB Tanpa
2.471.755 4.520.366 5.697.353 5.995.429,00 7.225.237,00
Migas
Sumber: Berita Resmi Statistik Kabupaten Morowali, Tahun 2016
Merujuk
pada
tabel
di
atas,
kondisi
perekonomian
Kabupaten
BanggaiBanggai dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan.
Dimana, jumlah PDRB ADH Berlaku dengan Migas tahun 2011 sebesar Rp.
2.350.004 juta mengalami peningkatan sebesar 2,43 persen dalam kurun
waktu lima tahun terakhir menjadi Rp. 7.837.098,00 juta pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan PDRB ADH Berlaku dengan Migas Kabupaten
BanggaiBanggaihingga tahun 2015 terlihat didominasi tiga sektor unggulan
yang
memberikan
kontribusi
terbesar
yaitu
Sektor
Pertanian
sebesar
Rp2.871.370 juta; Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp. 1.453.334
juta; dan Sektor Konstruksi Rp. 2.192.857juta.Dimana kontribusi ketiga sektor
tersebut pada tahun 2015 mencapai sebesar Rp. 6.517.561 juta.
Sementara
Rp5.897.228
juta
itu,
PDRB
ADH
Konstan
2010
mencapai
tahun2015meningkatdibandingkantahun
sebesar
2011
yang
hanyamencapai Rp3.871.375juta. Sedangkan, capaian pertumbuhan ekonomi
Kabupaten
BanggaiBanggaitahun2014sebesar
7,76
persen
meningkat
dibanding tahun sebelumnya2,86persen. Data perkembangan PDRB ADH
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 26
Konstan 2010 Kabupaten BanggaiBanggai tahun 2011-2015 dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel
Kategori
A
B
2.13
Jumlah
PDRBADH
Konstan
2010
Kabupaten
BanggaiBanggaiMenurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) 20112015
Lapangan Usaha
2011
2012
2013
2014
2015
1.267.660,00
1.332.976
1.427.249
1.662.279
2.139.600
1.836.982,00
2.430.817
3.118.185
2.734.531
1.223.197
45.881,00
49,567
53,992
60,586
65,972
2.145,00
2.300
2.440
2,622
2,851
85.166,00
92,454
101,492
151,277
1.532.460
24.444,00
267,608
292,543
340.600
1.532.457
11.684,00
12,713
13,613
15,657
19,109
9.545,00
10,238
11,082
12,028
13,091
86,85
95,245
104,694
124,867
133,202
15.068,00
16.705
18,172
18,993
20,775
64.469,00
69,656
75,504
92,385
104,303
635,00
660
700
769
832
86,93
92,494
99,284
113,116
121,961
56,80
60,549
65,296
71,66
78,382
33,00
34,417
25,681
29,923
32,386
Jasa Lainnya
23.513,00
24,745
25,681
29,923
32,386
PDRB Migas
3.871.375,00
4.593.790
5.447.597
5.472.512
5.897.228
PDRB Tanpa Migas
3.315.996,00
4.049.443
4.977.141
5.001.273
5.407.139
Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan
dan
Pengalihan
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan
Listrik
dan Gas
E
Pengadaan
Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah
dan
Daur
Ulang
F
Konstruksi
G
Perdagangan
Besar
dan eceran; Reparasi
Mobil
dan
Sepeda
Transportasi
dan
Motor
H
Pergudangan
I
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan Minum
J
Informasi
dan
Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan
Asuransi
L
M, N
O
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan
dan
Jaminan Sosial Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
R, S, T,
U
Sumber: Berita Resmi Statistik Kabupaten Morowali, Tahun 2016
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 27
Mengutip tabel di atas, kurun waktu 2011-2015, terdapat empat sektor
dominan
dalam
menggerakan
roda
perekonomian
Kabupaten
BanggaiBanggaiyaitu; Sektor Pertanian; Sektor Pertambangan dan Penggalian;
Sektor Konstruksi; dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Keempat
sektor utama tersebut memberikan kontribusi yang cukup tinggi pada PDRB
ADH Konstan 2010Kabupaten BanggaiBanggai.
Keempat sektor tersebut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,
meski beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran sektor dominan dalam
membentuk PDRB ADH Konstan Kabupaten BanggaiBanggai. Seiring dengan
mulai
dikelolanya
JOB
Pertamina Medco-Expan
Tomori
di
Kecamatan
Mamosalato, dan juga meningkatnya ekspor nikel hasil produksiperusahaan
pertambangan yang tersebar di Kecamatan Petasia, Petasia Timur, dan Petasia
Barat.
2.4.1.1 Kontribusi Sektor PDRB
Perkembangan beberapasektorekonomiselamatahun2015menunjukkan
kondisilebihrendahdaricapaiantahunsebelumnya. Berdasarkan data distribusi
seri
2010
menunjukan
Sektor
satusektordominandalam
Pertambangan
dan
menggerakan
Penggalian
roda
menjadi
perekonomian
BanggaiBanggai.Sektor Pertambangan dan Penggalian tersebut antara lain
minyakbumi, dan pertambangan nikel. Data distribusi persentase PDRB
sektoral yang memperlihatkan sektor-sektor yang mendominasi perekonomian
dan menjadi leading sectorsBanggaiBanggai dalam pembentukan PDRB periode
2011-2015 sebagai berikut.
Tabel 2.14 Kontribusi PDRBSeri 2010 Kabupaten BanggaiBanggai
Menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2011-2015
Kategori
Lapangan Usaha
2011
2012
2013
2014
A
B
C
D
Pertanian,
Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan
dan
Pengalihan
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan
Gas
2015
33,12
29,45
27,90
32,99
36,64
46,83
52,51
55,24
46,80
18,54
1,17
1,03
0,96
1,08
1,04
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 28
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
E
Sampah,
0,06
0,05
0,05
0,05
0,05
2,25
2,10
2,08
3,10
27,98
6,43
5,88
5,44
6,41
6,36
0,31
0,27
0,26
0,30
0,32
0,25
0,23
0,22
0,24
0,24
2,21
1,97
1,79
2,07
1,92
0,38
0,35
0,34
0,35
0,35
Real Estate
1,71
1,52
1,40
1,76
1,79
Jasa Perusahaan
0,02
0,01
0,01
0,01
0,01
2,28
1,98
1,86
2,05
2,02
1,51
1,33
1,24
1,41
1,40
0,86
0,76
0,72
0,79
0,77
0,62
0,55
0,49
0,57
0,56
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
84,31
86,54
90,19
90,59
92,19
Limbah
dan
Daur
Ulang
F
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
G
eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Transportasi
H
dan
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I
dan Makan Minum
Informasi
J
dan
Komunikasi
Jasa
K
Keuangan
dan
Asuransi
L
M, N
Administrasi
Pemerintahan,
O
Pertahanan
dan
Jaminan Sosial Wajib
P
Jasa Pendidikan
Jasa
Q
Kesehatan
dan
Kegiatan Sosial
R, S, T, U
Jasa Lainnya
PDRB Migas
PDRB Tanpa Migas
Sumber: Berita Resmi Statistik Kabupaten Morowali, Tahun 2016
Ekspor mineral nikel dari hasilpertambangan di wilayah tersebut
melalui jalur di PelabuhanlautBanggaiBanggaimenurun tajam, semenjak
adanya
regulasi
Undang-Undang
Nomor
4
Tahun
2009
Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara untuk pelarangan ekspornikel dan
mengharuskan melaluiprosespengolahan smelter.Kontribusi Sektor Penggalian
dan Pertambangantahun 2015 menurun tajam, dimana sebesar 46,80persen
kontribusi
pada
tahun
2014
turun
menjadi
sebesar
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 29
18,54persentahun2015.Sektor
peranannya
Pertanian
terhadap
juga
merupakan
yang
perekonomian
besar
Kabupaten
BanggaiBanggaipadatahun2015sebesar36,64persen
atau
mengalamipertumbuhan sebesar 9,61persendari sebelumnya. Sumber utama
pertumbuhan
berasal
kakao,dankomoditi
dari
hasilperkebunan
perkebunan
kelapa,kelapasawit,
lainnya.Sektor
Pertambangandan
Penggalianyangmengalami penurunan pertumbuhan dari 46,83 persen pada
tahun 2011 menjadi 18,54 persen pada tahun2015. Kondisi tersebut sebagai
dampak langsung dari kebijakan penerapan regulasi Undang-Undang Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara. SektorKonstruksi sebagai sektor
dominan lainnya menjadi sektor yang paling tinggi kontribusinya yakni
mencapai 27,98 persen pada tahun 2015.
2.4.1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Sektor PDRB
Perkembangan ekonomi nasional secara langsung maupun tidak
langsung berdampak terhadap ekonomi di tingkat regional (provinsi maupun
Kabupaten). Artinya, perkembangan ekonomi secara nasional yang baik juga
akan
memberikan
dampak
positif
bagi
perekonomian
daerah.
Laju
pertumbuhan PDRB seri 2010 dengan Migas Kabupaten BanggaiBanggai tahun
2015 mencapai 7,76 persen. Artinya penambahan nilai PDRB dengan Migas
tahun 2015 meningkat sebesar 7,76 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tabel
Kategori
A
B
C
D
E
F
G
H
2.15Laju
Pertumbuhan
PDRB
Seri
2010Kabupaten
BanggaiBanggaiMenurut Lapangan Usaha (Persen)
Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan
dan
Pengalihan
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan
Gas
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Transportasi
dan
Pergudangan
2011
2012
2013
2014
2015
4,03
5,15
7,08
16,46
28,71
28,28
-12,3
-55,27
44,26 32,33
6,73
8,03
8,93
12,21
8,89
6,79
7,22
11,63
9,76
8,23
6,23
7,22
6,12
7,43
8,76
6,95
8,56
9,78
49,05
913,01
4,31
9,48
9,32
16,43
6,91
8,04
8,81
7,08
15,02
22,05
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
PROFIL KABUPATEN BanggaiBanggai
2.1. Wilayah Administrasi
Kabupaten BanggaiBanggai adalah salah satu daerah otonomi baru di
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Morowali yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2013
tentang
Pembentukan
Tengah,
Ibu
Kabupaten
Kotanya
BanggaiBanggai
berkedudukan
di
Di
Provinsi
BanggaiBanggai,
Sulawesi
memiliki
10
kecamatan, 122 desa dan 3 (tiga) kelurahan.
Secara
geografis
Kabupaten
BanggaiBanggaiterletak
antara
01O31’12” Lintang Selatan dan 03O46’48” Lintang Selatan serta antara
121O02’24” Bujur Timur dan 123O15’36” Bujur Timur,memiliki luas wilayah
daratan 10.018,12 Km2dan wilayah Lautan seluas 8.344,27 Km² sehingga total
luas wilayah Kabupaten BanggaiBanggai adalah 18.362,39 Km². Berdasarkan
luas wilayah daratan tersebut maka Kabupaten BanggaiBanggaimerupakan 1
(satu) dari 13
Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah
yang memiliki
luas wilayah daratan terbesar yakni sekitar 14,72 persen dari luas daratan
Provinsi Sulawesi Tengah.
Berdasarkan data luas kecamatan dari 10 kecamatan di Kabupaten
BanggaiBanggai, Kecamatan terluas adalah Kecamatan Bungku Utara seluas
2.406,79 Km² atau 24,02 persen dari luas Kabupaten BanggaiBanggai,
sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Petasia Barat seluas 480,30
Km² atau sebesar 4,79 persen dari luas Kabupaten BanggaiBanggai.
Untuk lebih jelasnya data luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten
BanggaiBanggai dapat dilihat pada tabel berikut:
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten BanggaiBanggai
Menurut Kecamatan, Tahun 2015
1
Mori Atas
Ibukota
Kecamatan
Tomata
2
Lembo
Beteleme
675,23
6,74
3
Lembo Raya
Petumbea
657,61
6,56
4
Petasia Timur
Bungintimbe
523,61
5,23
5
Petasia
BanggaiBanggai
646,34
6,45
6
Petasia Barat
Tiu
480,30
4,79
7
Mori Utara
Mayumba
1.048,93
10,47
8
Soyo Jaya
Lembah Sumara
605,51
6,04
9
Bungku Utara
Baturube
2.406,79
24,02
Mamosalato
Tanasumpu
1.464,99
14,62
10.018,12
100
No.
10
Kecamatan
BanggaiBanggai
Luas
(Km)
1.508,81
Persentase
(Persen)
15,06
Sumber : Profil Kabupaten BanggaiBanggai, 2016
[[[[[
Pembagian wilayah administrasi desa dalam Kecamatan dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel 2.2Luas Wilayah DaratanMenurut Kecamatan, Kelurahan/Desa
Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015
No.
Luas
Kecamatan/
Wilayah
Kelurahan/Desa
(Km²)
(%)
No.
(03)
(04)
(01)
1.480,00
100,00
131,95
8,92
01.02 Kolo Bawah
29,50
01.03 Momo
01.04 Tananagaya
(01)
(04)
01.08 Tambale
108,99
7,36
1,99
01.09 Winangabino
201,12
13,59
70,30
4,75
01.10 Sea
138,50
9,36
18,75
1,27
01.11 Uepakatu
85,59
5,78
5,25
0,35
01.12 Parangisi
128,74
8,70
01.06 Tana Sumpu
20,00
1,35
01.13 Lijo
267,31
18,06
01.07 Pandauke
125,03
8,45
01.14 Menyoe
148,97
10,07
2.406,79
100,00
02.12 Kalombang
43,19
1,79
30,22
1,26
02.13 Tirongan Bawah
32,20
1,34
02.02 Matube
539,39
22,41
02.14 Tanaku Raya
6,95
0,29
02.03 Posangke
284,92
11,84
02.15 Opo
118,41
4,92
02.04 Tokala Atas
177,03
7,36
02.16 Siliti
30,77
1,28
MAMOSALATO
01.01 Kolo Atas
01.05 Giri Mulya
02.
BUNGKU UTARA
02.01 Tokonanaka
(02)
(%)
(03)
01
(02)
Luas
Kecamatan/
Wilayah
Kelurahan/Desa
(Km²)
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 2
(01)
(02)
(03)
(04)
(03)
(04)
3,71
0,15
02.17 Ueruru
15,08
0,63
02.06 Baturube
78,95
3,28
02.18 Lemo
42,35
1,76
02.07 Woomparigi
22,38
0,93
02.19 Boba
31,59
1,31
7,86
0,33
02.20 Salubiro
117,94
4,90
02.09 Taronggo
580,51
24,12
02.21 Pokeang
17,00
0,71
02.10 Uemasi
116,34
4,83
02.22 Uempanapa
21,00
0,87
59,00
2,45
02.23 Lemowaliya
30,00
1,25
605,51
100,00
03.01 Tamainusi
127,75
21,10
03.06 Bau
68,53
11,32
03.02 Tambayoli
114,42
18,90
03.07 Malino Jaya
15,00
2,48
03.03 Lembah Sumara
50,00
8,26
121,45
20,06
03.04 Tandayondo
66,36
10,96
25,00
4,13
03.05 Panca Makmur
17,00
2,81
…..
…..
646,34
100,00
04.01. Koromatantu
69,00
10,68
30,57
4,73
04.02 Korololama
45,28
7,01
04.07 Kel. Bahontula
68,69
10,63
04.03 Korolaki
35,48
5,49
04.08 Kel. Bahoue
45,46
7,03
04.04 Gililana
107,40
16,62
04.09 Ganda-Ganda
161,18
24,94
65,28
10,10
04.10 Tanuge
18,00
2,78
465,29
100,00
05.01 Onepute
55,00
11,82
05.06 Tiu
41,30
8,88
05.02 Sampalowo
65,57
14,09
05.07 Togomulya
8,00
1,72
05.03 Moleono
65,31
14,04
05.08 Tontowea
101,06
21,72
05.04 Mondowe
40,51
8,71
05.09 Tadaku Jaya
15,02
3,23
05.05 Maralee
45,52
9,78
05.10 Ululaa
28,00
50,91
523,61
100,00
06.01 Masara
3,40
0,65
06.07
Tompira
65,00
12,41
06.02 Molores
60,00
11,46
06.08
Bunta
69,14
13,20
06.03 Mohoni
68,54
13,09
06.09
Keuno
27,00
5,16
06.04 Molino
24,00
4,58
06.10
Polewali
6,35
1,21
06.05 Towara
104,60
19,98
06.11
Towara Pantai
…..
…..
95,58
18,25
06.12
…..
…..
675,23
100,00
07.01 Lembobaru
12,45
1,84
07.08 Beteleme
21,71
3,22
07.02 Korobonde
10,04
1,49
07.08 Tinompo
28,85
4,27
02.05 Uewajo
02.08 Tambarabone
02.11 Tirongan Atas
03.
04.
SOYOJAYA
PETASIA
04.05 Koya
05.
06.
PETASIA BARAT
PETASIA TIMUR
06.06 Bungintimbe
07.
LEMBO
(01)
(02)
03.08 Malino
03.09 Sumara Jaya
03.10
04.06
Toddopuli
Uebangke (G)
Kel.
BanggaiBanggai
(G)
Peboa (G)
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 3
07.03 Wawopada
143,02
21,18
64,62
9,57
(03)
(4)
(03)
(4)
07.04 Waraa
12,13
1,80
07.11 Kumpi
16,29
2,41
07.05 Tingkeao
40,23
5,96
07.12 Korompeli
72,40
10,72
07.06 Mora
34,48
5,11
07.13 Lemboroma
88,11
13,05
07.07 Uluanso
31,29
4,63
07.14 Korowou
99,61
14,75
LEMBO RAYA
657,61
100,00
08.01 Dolupo Karya
169,90
25,84
08.06 Pontangoa
43,00
6,54
08.02 Poona
40,00
6,08
08.07 Bintangor Mukti
73,04
11,11
08.03 Mandula
60,00
9,12
08.08 Jamor Jaya
60,29
9,17
08.04 Petumbea
48,00
7,30
08.09 Paawaru
60,17
9,15
08.05 Ronta
40,00
6,08
08.10 Lembobelala
63,21
9,61
1.508,81
100,00
09.01 Gontara
98,91
6,56
09.08 Taende
194,28
12,88
09.02 Kasingoli
83,75
5,55
09.09 Ensa
189,78
12,58
09.03 Lee
100,85
6,68
09.10 Peonea
97,17
6,44
09.04 Saemba
123,54
8,19
09.11 Kolaka
271,12
17,97
09.05 Tomui Karya
12,00
0,80
09.12 Lanumor
120,99
8,02
09.06 Tomata
92,71
6,14
09.13 Saemba Walati
17,90
1,19
09.07 Londi
90,81
6,02
09.14 Pambarea
15,00
0,99
1.048,93
100,00
10.01 Era
198,88
18,96
10.05 Tiwaa
91,28
8,70
10.02 Peleru
111,61
10,64
10.06 Lembontonara
189,50
18,07
10.03 Wawondula
108,98
10,39
10.07 Mayumba
103,62
9,88
10.04 Tabarano
125,38
11,95
10.08 Tamonjengi
119,68
11,41
(01)
08.
09.
10.
(02)
MORI ATAS
MORI UTARA
07.10 Korowalelo
(01)
(02)
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, data diolah kembali, Tahun
2016(G): Data Bergabung dengan Desa Induk
Datadetail tentang profil singkat Kecamatan-Kecamatan di wilayah
Kabupaten BanggaiBanggai sebagaiberikut.
Mamosalato
:
Luas wilayah 1.480,00 Km2 atau sebesar 14,77 persen
dari total luas wilayah Kabupaten BanggaiBanggai,
berjarak
50
Mil
dari
Ibukota
Kabupaten
BanggaiBanggai, yang hanya dapat ditempuh dengan
kendaraan
Laut
dengan
Ibukota
Kecamatan
Tanasumpu.
Bungku Utara
:
Memiliki
jarak
45
Mil
dari
Ibukota
Kabupaten
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 4
BanggaiBanggai ditempuh dengan kendaraan Laut,
dengan luas wilayah 2.406,79 Km2 atau sebesar 24,02
persen dari total wilayah Kabupaten BanggaiBanggai
dan
merupakan
BanggaiBanggai
yang
terluas
di
Kabupaten
dengan
Ibukota
Kecamatan
di
Baturube;
Soyo Jaya
:
Luas wilayah 605,51 km2 atau 6,04 persen dari total
luas
wilayah
Kecamatan
Kabupaten
Soyo
Jaya
BanggaiBanggai.
berkedudukan
di
Ibukota
Lembah
Sumara dengan jarak 35 Mil yang hanya dapat
ditempuh dengan kendaraan Laut;
Petasia
:
Adalah ibukota Kabupaten BanggaiBanggai dengan
Luas
wilayah
sebesar
646,34
Km2
atau
dengan
Persentase luas wilayah sebesar 6,45 persen dari total
wilayah Kabupaten BanggaiBanggai dengan ibukota
Kecamatan kelurahan BanggaiBanggai;
Petasia Barat
:
Merupakan Kecamatan yang memiliki luas wilayah
terkecil di Kabupaten BanggaiBanggai dengan ibukota
Kecamatan di Tiu, memiliki luas wilayah 465,29 Km2
atau 1,90 persen dari total luas wilayah Kabupaten
BanggaiBanggai
berjarak
20
Km
dari
Ibukota
Kabupaten;
Petasia Timur
:
Ibukota Kecamatan Petasia Timur di Bungintimbe
dengan Luas wilayah sebesar 523,61 Km2 atau 5,23
persen
dari
total
luas
wilayah
Kabupaten
BanggaiBanggai dan berjarak 34 Km dari Ibukota
Kabupaten ditempuh dengan kendaraan darat;
Lembo
:
Berjarak
34
Km
dari
Ibukota
Kabupaten
BanggaiBanggai, memiliki Luas wilayah 675,23 Km2
atau
6,74
persen
BanggaiBanggai
dari
dengan
total
wilayah
Ibukota
Kabupaten
Kecamatan
di
Beteleme;
LemboRaya
:
Luas wilayah Kecamatan Lembo Raya seluas 657,61
Km2, berjarak kurang lebih 44 Km dari Ibukota
Kabupaten
BanggaiBanggai,
dengan
Ibukota
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 5
Kecamatan di Petumbea;
Mori Atas
:
Luas wilayah 1.508.81 Km2 atau 15,06 persen dari total
wilayah Kabupaten BanggaiBanggai berjarak 85 Km
dari
Ibukota
Kabupaten
BanggaiBanggai
dengan
Ibukota Kecamatan desa Tomata;
Mori Utara
:
Luas wilayah 1.048,93 Km2 atau 10,47 persen dari total
luas wilayah Kabupaten BanggaiBanggai dan berjarak
90 Km dari Ibukota Kabupaten, dengan Ibukota
Kecamatan di Mayumba.
Bataswilayah Kabupaten BanggaiBanggai di Sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Buyuntaripa, Desa Korondoda, Desa Bugi Kecamatan Tojo dan
Desa Rompi Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una. Sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Rata, Desa Gunung Kramat, Desa Matawa, Desa
Mangkapa Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai dan Laut Banda; Sebelah
Selatan berbatasan dengan Desa Solonsa Kecamatan Wita Ponda Kabupaten
Morowali dan Desa Nuha, Desa Matano, dan Desa Sorowako Kecamatan Nuha
Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan; dan Sebelah Barat
berbatasan dengan Desa Uelene, Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan
dan Desa Pancasila, Desa Kamba, Desa Matialemba, Desa Kancu’u dan Desa
Masewe Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso.
Sebagaimana dijelaskan di atas, Kabupaten BanggaiBanggaimerupakan
salah satu dari 13(tigabelas) Kabupaten/Kotadi Provinsi Sulawesi Tengah dan
merupakan Kabupaten/Kota yang memiliki luas wilayah terbesar di Sulawesi
Tengah dengan luas wilayah kurang lebih 10.018,12 Km2 atau sekitar 14,72
persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tengahdengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 6
• Kabupaten Tojo Unauna
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
• Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan dan
Kabupaten Morowali
Sebelah Barat
• Kabupaten Poso
Sebelah Timur
• Kabupaten Banggai dan Teluk Tolo
Posisi Kabupaten BanggaiBanggai dilihat dari permukaan bumi terletak
di sekitar Teluk Tolo, Teluk Tomori sampai pada daerah pedalaman yang
berbentuk lembah, perbukitan, dan pegunungan.
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, data diolah kembali, Tahun 2016
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten BanggaiBanggai
Saat dibentuk pertama kalinya, Kabupaten Morowali beribukota di
BanggaiBanggai
(ibukota
BanggaiBanggai
sekarang).
Ibukota
definitif
Kabupaten Morowali sekarang, yakni di Bungku (Bungku Tengah), sesuai
dengan undang-undang dan telah difungsikan sejak 2 Mei2006. Sedangkan
BanggaiBanggai telah menjadi ibukota Kabupaten BanggaiBanggai.Kondisi
georafis
Kabupaten
BanggaiBanggaidengan
ibukota
Kabupaten
yang
berkedudukan di BanggaiBanggai berbatasan dengan laut (Perairan Teluk Tolo)
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 7
sehingga dapat dicapai melalui laut, darat atau kombinasi keduanya sesuai
dengan kondisi geografis wilayah lainnya.
Tabel 2.3Letak Geografis Kecamatan Menurut Desa
Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015
Lereng/
Lembah/
Kecamatan
Pantai
Punggung Dataran
DAS
Bukit
Mamosalato
6
4
2
2
Jumlah
14
Bungku Utara
7
0
3
13
23
Soyo Jaya
3
1
6
0
10
Petasia
6
0
0
4
10
Petasia Barat
0
4
0
6
10
Lembo
0
3
0
11
14
Lembo Raya
0
0
7
3
10
Petasia Timur
6
0
3
3
12
Mori Atas
0
2
5
7
14
Mori Utara
0
0
2
6
8
28
14
28
55
125
BanggaiBanggai
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, data diolah kembali, Tahun 2016
2.2.
Potensi Wilayah KabupatenBanggaiBanggai
1.
Pertanian
Potensi pengembangan pertanian untuk tanaman pangan di Kabupaten
BanggaiBanggai seluas 32,458.88 ha, dan masih dapat diperluas dengan
memanfaatkan kawasan hutan konversi seluas
19,035 ha.. Pengembangan
Potensi Pertanian dibagi atas dua bagian, yaitu: (1) Pertanian Tanaman Pangan
Lahan Basah (TPLB); (2) Pertanian Tanaman Pangan Lahan Kering (TPLK).
Untuk lahan basah; pengembangan kawasan pertanian diarahkan pada
kawasan yang sesuai untuk penanaman tanaman lahan pangan lahan basah
dimana pengairannya dapat diperoleh secara alamiah maupun secara teknis
dan didukung sistem atau potensi pengembangan prasarana pengairan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor; Ketinggian kawasan di bawah 1000 m,
kelerengan kawasan dibawah 3 % dan kedalaman efektif lapisan tanah di atas
50 cm.
Untuk Lahan Kering; lebih diarahkan pada pengembangan padi gogo,
palawija dan hortikultura dengan mempertimbangkan faktor-faktor; Ketinggian
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 8
kawasan di bawah 1000 m, kelerengan kawasan dibawah 8 % dan kedalaman
efektif lapisan tanah di atas 60 cm.
Adapun luas kawasan pertanian untuk tanaman pangan di Kabupaten
BanggaiBanggai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.4 Luas Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Menurut
Kecamatan di Kabupaten BanggaiBanggai
Luas (Ha)
Kawasan
No.
Kecamatan
Wilayah
Pertanian
Kecamatan
Tanaman Pangan
1. Bungku Utara
150.881
1.454,69
Persentase
(Persen)
0,96
2.
Lembo
67.523
318,66
0,47
3.
Lembo Raya
65.761
2.421,69
3,68
4.
Mamosalato
52.361
6.682,96
12,76
5.
Mori Atas
64.634
701,58
1,09
6.
Mori Utara
48.030
550,40
1,15
7.
Petasia
104.893
887,27
0,85
8.
Petasia Barat
60.551
6.507,78
10,75
9.
Petasia Timur
240.679
12.568,04
5,22
Soyo Jaya
146.499
365,81
0,25
1.001.812
32.458,88
3,24
10.
BanggaiBanggai
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, tahun 2015
Jika dicermati Luas Panen Padi di Kabupaten BanggaiBanggai Tahun
2014 sebesar 8.593 hektar dengan total produksi padi sebesar 37.886,54 ton.
Rata-rata total produktivitas sebesar 4,36 ton/hektar. Secara keseluruhan baik
luas maupun produksi tanaman padi di Kabupaten BanggaiBanggai mengalami
peningkatan jika dibanding dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun
2013. Data perkembangan luas panen dan Produksi Tanaman Padi tahun
2013-2014 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 9
Tabel 2.5Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Sawah dan Padi Ladangdi
Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2013-2014
Luas Panen
(Ha)
2013
2014
Jenis
Tanaman
Padi Sawah
Padi
Ladang
Padi
Produksi
(Ton)
2013
2014
7.817
8.593
26.135,55
37.886,54
851
378
3.024,58
1.197
8.668
8.971
29.160,13
39.083,54
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Seperti yang terlihat pada tabel di atas, baik luas panen tanaman padi
di Kabupaten BanggaiBanggai mengalami peningkatan sebesar 3,38 persen
dari tahun sebelumnya, demikian pula halnya yang terjadi terhadap produksi
yang meningkat sebesar 31,01 persen jika dibanding produksi tahun 2013.
Peningkatan yang mendasar baik luas panen maupun produksi dipengaruhi
karena meningkatnya luas panen dan produksi pada jenis tanaman padi
sawah
meskipun
pada
jenis
tanaman
padi
ladang
sedikit
mengalami
penurunan. Untuk lebih jelasnya mengenai produktivitas tanaman padi di
Kabupaten BanggaiBanggai tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar
berikut.
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.2Produktivitas Tanaman Padi Sawah dan Padi Ladang
di Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2013-2014
Sebagaimana terlihat pada gambar di atas, produktivitas tanaman padi
sawah sebesar 4,41 ton/hektar pada tahun 2014. Angka tersebut mengalami
peningkatan sebesar 24,26 persen jika dibanding produtivitas tanaman padi
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 10
sawah pada tahun 2013 yang hanya sebesar 3,34 ton/hektar. Sementara
untuk produktivitas tanaman padi ladang sedikit mengalami penurunan pada
tahun 2014. Meski demikian tidak berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman padi secara keseluruhan mengalami peningkatan.
Untuk jenis tanaman pangan lokal lainnya yang termasuk dalam
kelompok tanaman palawija seperti Jagung, Ubi Kayu, Ubi jalar, Kacang
Tanah, Kacang Kedelai, dan Kacang Hijau, secara keseluruhan mengalami
penurunan produksi, kecuali untuk jenis tanaman Ubi Kayu dan Ibu Jalar
yang mengalami peningkatan produksi sebagaimana ditunjukkan pada tabel
berikut.
Tabel 2.6Perkembangan Luas Panen dan Produksi Tanaman Palawija
Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2013-2014
Luas Panen
Produksi (Ton)
Jenis
Selisih
Selisih
(Ha)
Tanaman
(Ha)
Ton)
2013 2014
2013
2014
Jagung
709
452
-257
3,575.62
1,912.86 -1,662.76
Ubi Kayu
73
96
23
1,347.13
1,930.18
583.05
Ubi Jalar
57
50
(7)
570.04
615.05
45.01
Kacang Hijau
20
8
(12)
16.00
7.04
-8.96
Kacang Kedelai
101
107
6
114.24
113.63
-0.61
Kacang Tanah
109
124
15
205.72
186.74
-18.98
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Dari tabel di atas, terlihat
bahwa luas panen tanaman jagung di
Kabupaten BanggaiBanggai pada tahun 2014 sebesar 452 Hektar sedangkan
produksinya mencapai 1.912,86,62 ton dengan rata-rata per hektarnya sebesar
4,23 ton. Untuk luas panen tanaman Ubi Jalar tahun 2014 seluas 50 hektar,
memiliki produksi sebesar 615,05 ton dengan capaian rata-rata produktivitas
sebesar 12,30 ton/hektar. Sementara luas tanaman kacang hijau di Kabupaten
BanggaiBanggai pada tahun 2014 memiliki luas panen sebesar 8 hektar
dengan hasil produksi sebesar 7,04 ton/hektar dengan capaian produtivitas
sebesar
0,88
ton/hektar.
Selain
kacang
hijau
tanaman
lainnya
yang
mengalami penurunan baik luas panen maupun produksinya yaitu tanaman
kacang kedelai dan kacang tanah. Data perkembangan produktivitas tanaman
palawija di Kabupaten BanggaiBanggai tahun 2013-2014 dapat dilihat pada
gambar berikut;
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 11
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.3Perkembangan Produktivitas Palawija
Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2013-2014
2.
Perkebunan
Kawasan
peruntukan
perkebunan
di
Kabupaten
BanggaiBanggai
dengan luas sebesar 86,645.09 Ha. Komoditas utama perkebunan dan
sebarannya terdiri atas:
o
Kakao, terdapat di Kecamatan Mamosalato, Kecamatan Bungku Utara,
Kecamatan Soyo Jaya, Kecamatan Petasia.
o
Cengkeh, terdapat di Kecamatan Lembo, dan Kecamatan Bungku Utara.
o
Kelapa, terdapat di Kecamatan Bungku Utara
o
Jambu mete, terdapat di Kecamatan Bungku Utara;
o
Vanili, terdapat di Kecamatan Soyo Jaya;
o
Sagu, terdapat di Kecamatan Petasia dan Kecamatan Soyo Jaya;
o
Karet, terdapat di Kecamatan Lembo;
o
Sawit, terdapat di Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Mori Utara, Kecamatan
Lembo, Kecamatan Lembo Raya, Kecamatan Petasia, Kecamatan Petasia
Barat, Kecamatan Bungku Utara dan Kecamatan Mamosalato.
Uraian luas kawasan perkebunan beserta sebarannya di Kabupaten
BanggaiBanggai dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 12
Tabel 2.7Luas Kawasan PerkebunanMenurut Kecamatan
di Kabupaten BanggaiBanggai
Luas (Ha)
No.
Kecamatan
Wilayah
Kawasan
Kecamatan Perkebunan
1.
Bungku Utara
150.881
15.205,72
Persentase
(Persen)
10,08
2.
Lembo
67.523
8.619,74
12,77
3.
Lembo Raya
65.761
7.664,93
11,66
4.
Mamosalato
52.361
11.546,26
22,05
5.
Mori Atas
64.634
18.186,15
28,14
6.
Mori Utara
48.030
5.877,00
12,24
7.
Petasia
104.893
8.940,40
8,52
8.
Petasia Barat
60.551
3.992,43
6,59
9.
Petasia Timur
240.679
2.378,01
0,99
Soyo Jaya
146.499
4.234,44
2,89
1.001.812
86.645,08
8,65
10.
BanggaiBanggai
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, tahun 2015
Komoditi tanaman perkebunan sebagai tanaman perdagangan di
Kabupaten BanggaiBanggai memiliki peranan yang sangat penting tidak saja
merupakan sumber penghasilan devisa tetapi juga dapat menciptakan
lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja bagi masyarakat. Luas
areal perkebunan pada tahun 2014 dan hasil produksi tanaman perkebunan
rakyat di Kabupaten BanggaiBanggai selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.8 Luas Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman
Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2010-2014
2013
587
2014
778
Produksi
(Ton)
2013
2014
563
418,60
Kopi
562
31,20
144,70
9,10
Cengkeh
570
268,50
24,90
16,06
31.055
4.628
36.278
4.393,38
4.324
15.152
3.223
7.395,97
140
246
-
2,00
Jenis Tanaman
Perkebunan
Kelapa
Kelapa Sawit
Kakao
Pala
Luas
(Ha)
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 13
Lada
2013
134
2014
53,30
Produksi
(Ton)
2013
2014
104
10,17
Karet
5.233
5.576
5.673
2.243,42
454
20
220
3,10
Vanili
94
-
21
-
Sagu
-
237
-
184,55
Aren
-
-
-
-
Kemiri
-
55
-
3,83
Jenis Tanaman
Perkebunan
Jambu Mente
Luas
(Ha)
Sumber: ProfilKabupaten BanggaiBanggai tahun 2015 (diolah kembali)
Pada tabel di atas terlihat pada sub sektor perkebunan, komoditi kakao
menempati urutan pertama dalan hal produksi. Angka produksi kakao selama
tahun 2014 sebesar 7,395,97 ton, produksi tersebut mengalami peningkatan
sebesar 56,42 persen, jika dibanding dengan produksi kakao pada tahun
sebelumnya tahun 2013 sebesar 3.223 ton. Disusul produksi kelapa sawit
yang produksinya mencapai 4.393,38 ton kemudian produksi karet mencapai
2.243,42
ton.
Selanjutnya
ada
kelapa
dan
sagu
yang
masing-masing
produksinya sebesar 418,60 dan 184,55 ton.
3.
Peternakan
Kegiatan peternakan tidak mengalokasikan pada suatu kawasan
tertentu, namun dapat saja dilakukan pada kawasan sekitar pertanian
tanaman pangan, kawasan perkebunan dan atau pada sekitar kawasan
hortikultura.
Adapun komoditas peternakan yang cukup dominan di Kabupaten
BanggaiBanggai adalah seperti:
Ternak besar berupa:
Sapi, terdapat di Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Lembo, Kecamatan
Petasia, Kecamatan Soyo Jaya, dan Kecamatan Bungku Utara;
Kerbau terdapat di Kecamatan Petasia Barat dan Kecamatan Soyo Jaya;
Ternak sedang berupa:
Babi, terdapat di Kecamatan Bungku Utara, Kecamatan Lembo dan
Kecamatan Mori Atas;
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 14
Kambing, terdapat di Kecamatan Lembo, Kecamatan Petasia, dan Kecamatan
Bungku Utara;
Unggas berupa:
Ayam kampung, terdapat di Kecamatan Mori atas, Kecamatan Lembo,
Kecamatan Petasia, dan Kecamatan Bungku Utara;
Itik, terdapat di Kecamatan Bungku Utara, Kecamatan Petasia, dan
Kecamatan Lembo.
Jenis-jenis ternak yang diusahakan di Kabupaten BanggaiBanggai tahun
2014 di klasifikasikan kedalam tiga bagian yaitu; a) Ternak besar yang
meliputi: Sapi dan kerbau b) Ternak kecil antara lain: Kambing dan babi; dan
c) Ternak unggas yang meliputi: Ayam kampung, ayam ras dan itik. Jenis Sapi
merupakan
jenis
ternak
besar
yang
mendominasi
di
Kabupaten
BanggaiBanggai, dengan jumlah ternak sebanyak 16.347 ekor pada tahun
2014 dan ternak Kerbau sebanyak 426 ekor. Populasi ternak kecil (kambing
dan babi) di Kabupaten BanggaiBanggai cenderung mengalami penurunan,
Untuk lebih jelasnya mengenai data populasi ternak besar di Kabupaten
BanggaiBanggai terlihat pada gambar berikut;
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2014 (diolah kembali)
Gambar 2.4Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil
Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2013-2014
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, populasi ternak sapi
sebanyak 16.347 ekor tahun 2014. Jumlah tersebut meningkat sebesar 9,48
persen jika dibanding jumlah populasi ternak sapi pada tahun 2013 sebanyak
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 15
14.797 ekor. Populasi ternak kecil seperti babi mengalami penurunan sebesar
18,27 persen yang mana jumlah populasinya sebanyak 12.224 ekor tahun
2013 menurun menjadi 10.352 ekor tahun 2014. Sementara populasi ternak
kecil jenis kambing tahun 2013 sebanyak 12.244 ekor juga mengalami
penurunan sebesar 2,94 persen dari total populasi tahun 2013 sebesar 4.542
ekor sedangkan dan tahun 2014 hanya sebanyak 4.412 ekor.
Populasi unggas yang diternak masyarakat Kabupaten BanggaiBanggai
terdiri dari; Ayam Buras, Ayam Pedaging, Ayam Petelur dan Itik. Dari 4(empat)
jenis unggas yang di ternak masyarakat di Kabupaten BanggaiBanggai dalam
2(dua) tahun terakhir didominasi unggas ayam kampung. Data populasi
unggas di Kabupaten BanggaiBanggaipada tahun 2013-2014 disajikan pada
gambar berikut;.
Sumber: ProfilKabupaten BanggaiBanggai tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.5Jumlah Unggas Menurut Jenisnya
Kabupaten BanggaiBanggaiTahun 2013-2014
Dari gambar di atas, jumlah populasi ternak unggas jenis ayam
kampung di Kabupaten BanggaiBanggai pada tahun 2013 sebanyak 93.588
ekor, kemudian meningkat pada tahun 2014 menjadi sebanyak 96.062 ekor.
Untuk populasi ternak unggas ayam pedaging tahun 2013 sebanyak 10.790
ekor mengalami penurunan populasi pada tahun 2014 menjadi 652 ekor.
Sementara populasi ternak itik tahun 2013 sebanyak 6.520 ekor meningkat
menjadi 11.043 ekeor pada tahun 2014 dan populasi ayam petelur pada tahun
2014 sebanyak 2.440 ekor.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 16
4.
Perikanan
Kawasan peruntukkan perikanan di Kabupaten BanggaiBanggai terdiri
atas:
1)
Perikanan Tangkap
Kawasan peruntukanperikanan tangkapdi Kabupaten BanggaiBanggai
tersebar pada perairan laut Kabupaten BanggaiBanggai.
2)
Perikanan Budidaya
Kawasan peruntukanperikanan budidaya di Kabupaten BanggaiBanggai,
terdiri atas :
o
Kawasan budidaya laut terdapat di Kecamatan Bungku Utara.
o
Kawasan
budidaya
Tambak,
Kolam,
Empang
terdapat
di
Kecamatan Petasia Timur;
o
Kawasan budidaya perikanan darat terdapat di Kecamatan Lembo;
Kecamatan Lembo Raya; Kecamatan Mori Atas; Kecamatan Mori
Utara; dan Kecamatan Bungku Utara.
3)
Kawasan Minapolitan
Rencana Kawasan Minapolitan di Kabupaten BanggaiBanggai adalah
Desa Bungintimbe Kecamatan Petasia Timur dan Kawasan Minapolitan
Bahoue Kecamatan Petasia.
4)
Kawasan Pengolahan Ikan dan rumput laut
Pengolahan hasil produksi perikanan di Kabupaten BanggaiBanggai
direncanakan pada Kecamatan Petasia, Petasia Timur, Soyo Jaya,
Bungku Utara, dan Mamosalato.
Untuk
sektor
perikanan,
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
BanggaiBanggai telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan
produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Upaya tersebut
ditempuh melalui penangkapan maupun budidaya perikanan darat guna
meningkatkan
pendapatan
masyarakat
di
Sub-sektor
Perikanan.
Data
perkembangan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya di
Kabupaten BanggaiBanggai dari tahun 2013 hingga tahun 2014 dapat dilihat
pada gambar berikut.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 17
Sumber: Profil Kabupaten BanggaiBanggai, tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.6Produksi Perikanan Kabupaten BanggaiBanggai
Tahun 2010-2014 (Ton)
Pada
gambar
di
atas,
total
Produksi
Perikanan
di
Kabupaten
BanggaiBanggai tahun 2014 tercatat sebesar 18.491,09 ton, capaian tersebut
mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 74,96 persen jika dibanding
produksi perikanan pada tahun 2013 yang hanya sebesar 4.630,15 ton.
Peningkatan yang signifikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya produksi
perikanan tangkap yang meningkat sebesar 96,39 persen dan produksi
perikanan budidaya sebesar 6,90 persen pada periode yang sama. Sub sektor
perikanan sangat potensial dan perlu mendapat perhatian serius dan fokus
untuk dikembangkan di daerah setempat.
5. Pertambangan
Kabupaten BanggaiBanggai memiliki potensi sumberdaya bahan galian
yang sangat variatif dan potensial untuk dikembangkan, potensi sumberdaya
yang ada dapat dikelompokkan kedalam jenis bahan galian strategis (golongan
A) yaitu; Minyak bumi dan gas, batubara dan nikel, bahan galian vital (bahan
galian golongan B) yaitu; Chromit serta bahan galian non strategis dan vital
yaitu;
lempung,
marmer,
onyx
dan
kaolin,
dengan
sebaran
wilayah
pertambangan sebagai berikut:
1). Kawasan Pertambangan Strategis:
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 18
a. Minyak Bumi dan Gas terdapat di wilayah Kecamatan Bungku Utara
dengan luas area kurang lebih 47.500 Ha, Kecamatan Mamosalato, dan
Perairan Teluk Tolo;
b. Batubara terdapat di wilayah Kecamatan Mori Atas dengan luas area
kurang lebih 300 Ha dan Kecamatan Bungku Utara;
c. Nikel terdapat di wilayah Kecamatan Mamosalato, Kecamatan Bungku
Utara, Kecamatan Petasia Timur, Kecamatan Petasia Barat, Kecamatan
Lembo, Mamosalato, Kecamatan Petasia dengan luas area sebesar 15.355
Ha dan Kecamatan Soyo Jaya dengan luas area 4.494 Ha;
2). Kawasan Pertambangan Vital (Golongan B):
a. Chromit di wilayah Kecamatan Mamosalato, Kecamatan Bungku Utara, dan
Kecamatan Soyo Jaya.
b. Emas di wilayah Kecamatan Mamosalato dan Kecamatan Bungku Utara;
dan
c. Batu mulia di wilayah Kecamatan Mamosalato dan Bungku Utara.
3). Kawasan Pertambangan non Strategis dan Vital (Golongan C):
a. Lempung terdapat di wilayah Kecamatan Petasia dan Mori Atas
b. Marmer terdapat di wilayah Kecamatan Lembo, Petasia dan Kecamatan
Mori Atas
c. Onyx terdapat di wilayah Kecamatan Petasia, Petasi Timur, dan Lembo;
d. Kaolin terdapat di wilayah Kecamatan Mori Atas
Tabel 2.9
Luas Kawasan Pertambangan yang Dominan
Menurut Kecamatan di Kabupaten BanggaiBanggai
Kecamatan
Jenis Pertambangan
Batubara
Marmer 1
Nikel 1
Nikel 3 C
Nikel 3b
Bungku Utara
-
-
-
-
15,442.30
Lembo
-
-
10,986.74
-
-
Lembo Raya
-
-
5,523.97
-
-
Mamosalato
-
-
-
-
13,866.78
Mori Atas
4,369.04
30.40
-
-
-
Mori Utara
5.04
2.06
-
-
-
Petasia
-
8,359.12
1,128.16
5,156.15
-
Petasia Barat
-
2,172.71
72.54
749.08
-
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 19
Jenis Pertambangan
Kecamatan
Batubara
Marmer 1
Nikel 1
Nikel 3 C
Nikel 3b
Petasia Timur
-
208.42
11,506.49
-
-
Soyo Jaya
-
-
-
-
-
4,374.08
10,772.71
29,217.89
5,905.23
29,309.09
Jumlah
Sumber: RTRW Kabupaten BanggaiBanggai
6.
Industri
Kawasan peruntukan industri di Kabupaten BanggaiBanggai lebih
diarahkan berlokasi mendekati sumber bahan baku (raw material oriented)
yang terdiri atas:
1).
Kawasan peruntukan industri besar.
a.
Kawasan peruntukan industry besar berbasis bahan baku pertanian
terdapat di desa Bungintimbe Kecamatan Petasia Timur; Desa Beteleme
Kecamatan Lembo; dan Desa Tomata Kecamatan Mori Atas.
b.
Kawasan peruntukan industri berbasis bahan baku perikanan dan hasil
laut terdapat di Kecamatan Petasia Timur
c.
Kawasan peruntukan industri besar berbasis bahan baku pertambangan
terdapat
di
Kecamatan
Petasia,
Kecamatan
Petasia
Timur,
dan
Kecamatan Petasia Barat.
2).
Kawasan peruntukan industri rumah tangga yang tersebar di seluruh
Kecamatan.
Khusus untuk pengembangan industri, pada tahun 2015 telah
dibangun pabrik pengolahan nikel (smelter) oleh PT. COR Industri Indonesia di
Desa Ganda-Ganda Kecamatan Petasia dengan kapasitas produksi 300.000 ton
nickel Pick Iron (NPI) per tahun yang pembangunannya selama 3 (tiga) tahap.
Pembangunan tahap pertama telah dirampungkan pada akhir tahun 2016
dengan kapasitas produksi 100.000 ton NPI.
7.
Pariwisata
Kawasan yang peruntukan pariwisata di Kabupaten BanggaiBanggai
terdiri atas:
1). Kawasan peruntukan pariwisata budaya yaitu:
a. Situs Rumah Raja Mori, Kecamatan Petasia Barat;
b. Rumah Suku Wana di Kecamatan Bungku Utara.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 20
c.
Makam Raja Mori Kecamatan Petasia.
d. Kubur Keramat Desa Tokala terdapat di Kecamatan Bungku Utara.
2). Kawasan peruntukan pariwisata alam yaitu:
a. Taman wisata Laut Teluk Tomori terdapat di Kecamatan Petasia;
b. Wisata Sungai/Arung Jeram, Permandian Air Panas, Permandian
Panapa, Permandian Korowalelo di Kecamatan Lembo;
c.
Permandian Gontara di Kecamatan Mori Atas;
d. Batu Payung di Kecamatan Petasia;
e. Pasir putih, Pantai Siliti, Air Terjun Waranpadoa Kecamatan Bungku
Utara;
3). Kawasan peruntukan pariwisata cagar alam yaitu:
a. Cagar Alam BanggaiBanggai terdapat di Kecamatan Bungku Utara dan
Kecamatan Soyo Jaya; dan
b. Taman Buru Landasa Tomata terdapat di Kecamatan Mori Atas.
4). Kawasan yang peruntukan pariwisata buatan (pertanian/agriwisata) yaitu:
a. Wisata Agro Perkebunan Kelapa terdapat di Kecamatan Mori Atas.
5). Kawasan yang peruntukan pariwisata buatan (pertanian/agriwisata) yaitu :
a. Makam Raja Mori terdapat di Kecamatan Petasia; dan
b. Kubur Keramat Desa Tokala terdapat di Kecamatan Bungku Utara.
2.3
Demografi dan Urbanisasi
1.
Perkembangan Jumlah Penduduk
Berdasarkan
data
dari
BPS
jumlahpendudukKabupatenBanggaiBanggaiselamaTahun
diketahui
2014mencapai
sebanyak 114.982 jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan penduduk pada
Tahun2014 sebesar 1,6persen. Data tren pertumbuhan penduduk Kabupaten
BanggaiBanggaitahun 2010-2014 tersaji pada Tabel berikut.
Tabel 2.10 Tren Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2010-2014
Tahun
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
Mori Atas
10,418
10,611
10,810
11,039
11,226
Lembo
20,300
13,043
13,288
13,727
14,013
-
7,632
7,776
7,811
7,901
Lembo Raya
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 21
Tahun
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
-
12,559
12,795
13,644
14,072
33,705
21,769
22,179
16,193
16,773
-
-
-
7,523
7,708
Mori Utara
6,819
6,945
7,076
7,133
7,225
Soyo Jaya
7,884
8,030
8,181
8,805
9,107
Bungku Utara
14,699
14,971
15,252
15,467
15,694
Mamosalato
10,269
10,459
10,656
11,030
11,263
Petasia Timur
Petasia
Petasia Barat
BanggaiBanggai
104,094 106,019 108,013 112,372 114,982
Sumber: Statistik Kabupaten Morowali, Tahun 2011-2015 (diolah kembali)
Dari
data
tersebut,
Jumlah
KecamatanPetasia
penduduk
terbanyak
terdapatdi
padatahun
2014
berjumlah16.773jiwa,diikutiKecamatanBungku Utara sebanyak 15.694 jiwa,
KecamatanPetasia
Timur
sebanyak14.013jiwa,serta
sebesar
14.072
jiwa,
dan
KecamatanLembo
KecamatanMamosalatosebanyak
11.263
jiwa.
Kecamatan yang paling sedikit penduduk di MoriUtara sebanyak 7.708 jiwa.
Laju
pertumbuhan
penduduk
merupakan
gambaram
perkembanganjumlahpenduduk di KabupatenBanggaiBanggai yang bervariasi
antarKecamatan.
Rata-ratapertumbuhan
penduduk
periodeTahun
2014
sekitar1,6 persen.
2. Jumlah Penduduk Miskin
Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di
dunia. Namun, negara-negara miskin menghadapi masalah yang lebih besar.
Indikator kemiskinan umumnya menggunakan kriteria garis kemiskinan
(poverty line)
untuk
mengukur
kemiskinan
absolut.
Perhitungan
garis
kemiskinan berbeda-beda disetiap wilayah. Hal ini disebabkan oleh adanya
perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup. BPS menggunakan batas
miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk
memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan. Kebutuhan
minimum makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari, sedang
pengeluaran kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran
untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa.
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 22
Secara umum gambaran kemiskinan dapat dilihat dari data konsumsi
rumah tangga yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu konsumsi pengeluaran
makanan dan bukan makanan, tingkat kebutuhan permintaan/permintaan
(demand) terhadap pengeluaran tersebut pada dasarnya berbeda. Dalam
kondisi pendapatan terbatas, terdapat kecendrungan untuk mendahulukan
kebutuhan makanan, sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan
rendah akan terlihat bahwa sebagian besar pendapatan mereka digunakan
untuk mengkonsumsi makanan.
Batas
garis
kemiskinan
untuk
Provinsi
Sulawesi
Tengah
pada
September tahun 2014 sebesar Rp328.063 per kapita sebulan. Artinya setiap
penduduk yang memiliki total pengeluaran perbulan (makanan + non
makanan) kurang dari Rp328.063 dimasukan ke dalam penduduk miskin.
Data persentase masyarakat miskin di Kabupaten BanggaiBanggai disajikan
pada gambar berikut.
Sumber: Statistik Kabupaten BanggaiBanggai, Tahun 2015 (diolah kembali)
Gambar 2.7Persentase Masyarakat Miskin Kabupaten BanggaiBanggai
Sulawesi Tengah dan Nasional, Tahun 2013-2014
Jumlah penduduk miskin Sulawesi Tengah pada tahun 2014 mencapai
387.060 jiwa atau sekitar 13,61 persen dari total penduduk Sulawesi Tengah
dan Kabupaten BanggaiBanggai sekitar 15,09 persen penduduk miskin dari
total penduduk Kabupaten BanggaiBanggai yang ada. Angka kemiskinan dari
tahun ke tahun kecenderungan mengalami penurunan, dimana tahun lalu
yang mencapai 15,52 persen. Pada tahun 2014, penurunan angka kemiskinan
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 23
tidak terjadi secara signifikan, hal ini dikarenakan terjadi penurunan kondisi
ekonomi di wilayah Kabupaten BanggaiBanggai ditahun 2014.
Tabel
2.11.
Kondisi Kemiskinan Kabupaten BanggaiBanggai dengan
Kabupaten/KotaDi Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2014
No
Kabupaten/Kota
Jumlah
(000)
28,24
15,45
%
1
Banggai Kepualauan
2
Banggai
32,45
9,27
3
Morowali
16,61
14,97
4
BanggaiBanggai
17,35
15,09
5
Poso
39,65
17,09
6
Donggala
47,56
16,3
7
Toli-Toli
29,46
13,14
8
Buol
20,82
14,18
9
Parigi Moutong
74,96
16,6
10 Tojo Una-Una
27,73
18,95
11 Sigi
26,49
11,63
12 Palu
25,66
7,05
387,06
13,61
Sulawesi Tengah
Sumber: Badan Pusat Statistik, Tahun 2015
Penduduk miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah
masih
tergolong
tinggi.
Kabupaten
Tojo
Una-Una
memiliki
persentase
penduduk miskin terbanyak yakni sebesar 18,95 persen, selanjutnya Poso
sebesar 17,09 persen, dan tertinggi ketiga yakni kabupaten Parigi Moutong
sebesar 16,6 persen. Kabupaten BanggaiBanggai jika diperbandingkan dengan
kabupaten/kota di Sulawesi tengah tertinggi keenam dengan persentase
penduduk miskin sebesar 15,09 persen. Persentase penduduk miskin terendah
yakni Kota palu sebesar 7,05 persen.
2.4
Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
2.4.1
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Potensi
Ekonomi
Kemajuan perekonomian Kabupaten BanggaiBanggai dapat dilihat dari
kinerja ekonomi makro daerah ini. Dimana, laju perkembangan pembangunan
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 24
Kabupaten BanggaiBanggai dapat dilihat dari peningkatan pertumbuhan
ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB Perkapita. PDRB
merupakan suatu dasar pengukuran atas nilai tambah (value added) yang
mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi penduduk
dalam suatu wilayah/regional dalam kurun waktu satu tahun. PDRB dapat
menggambarkan kemampuan perekonomian suatu daerah dalam mengelola
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.
Gambaranperekonomian Kabupaten BanggaiBanggaiditinjaudariPDRB
Atas
Dasar
Harga
BanggaiBanggaiTahun2014sebesar
cukup
(ADH)
Rp4.105.305
signifikansebesar2,86persen
yaitusebesar
Rp3.990.986
juta.
Berlaku
jutamengalamipeningkatan
biladibandingkan
Data
PDRB
Kabupaten
ADH
dengantahun2013
Berlaku
Kabupaten
BanggaiBanggai tahun 2010-2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.12 Jumlah PDRBADHBerlaku 2010 Kabupaten
BanggaiBanggaiMenurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) 20112015
Kategori
A
B
C
D
E
F
G
H
Lapangan
Usaha
Pertanian,
Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan
dan
Pengalihan
Industri
Pengolahan
Pengadaan
Listrik
dan
Gas
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah,
Limbah
dan
Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan
Besar
dan
eceran;
Reparasi
Mobil
dan
Sepeda Motor
Transportasi
dan
Pergudangan
2011
2012
2013
2014
2015
1.363.890
1.538.386
1.762.191
2.183.337,00 2.871.370,00
1.928.376
2.742.875
3.489.399
3.097.495,00 1.453.334,00
48.121
53.569
60.501
71.510,00
81.178,00
602
651
727
798,00
739,00
2.320
2.579
2.881
3.312,00
3.755,00
92.494
109.711
131.364
205.056,00
2.192.857,00
264.854
307.192
343.447
424.130,00
498.130,00
12.712
14.251
16.311
19.736,00
24.698,00
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 25
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan
Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa
Keuangan dan
Asuransi
Real Estate
Jasa
Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan
dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa
Pendidikan
Jasa
Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial
I
J
K
L
M, N
O
P
Q
R, S, T,
U
Jasa Lainnya
10.346
11.850
13.662
15.906,00
18.776,00
90.940
102.681
113.291
136.709,00
150.735,00
15.529
18.049
21.361
23.372,00
27.169,00
70.413
79.457
88.694
116.261,00
139.907,00
669
750
856
970,00
1.087,00
94.092
103.254
117.475
135.920,00
158.374,00
62.098
69.699
78.112
93.200,00
110.087,00
35.235
39.880
45.784
52.595,00
60.711,00
25.366
28.822
31.063
37.693,00
43.966,00
PDRB Migas
4.118.507 5.223.657 6.317.121 6.618.002,00 7.837.098,00
PDRB Tanpa
2.471.755 4.520.366 5.697.353 5.995.429,00 7.225.237,00
Migas
Sumber: Berita Resmi Statistik Kabupaten Morowali, Tahun 2016
Merujuk
pada
tabel
di
atas,
kondisi
perekonomian
Kabupaten
BanggaiBanggai dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan.
Dimana, jumlah PDRB ADH Berlaku dengan Migas tahun 2011 sebesar Rp.
2.350.004 juta mengalami peningkatan sebesar 2,43 persen dalam kurun
waktu lima tahun terakhir menjadi Rp. 7.837.098,00 juta pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan PDRB ADH Berlaku dengan Migas Kabupaten
BanggaiBanggaihingga tahun 2015 terlihat didominasi tiga sektor unggulan
yang
memberikan
kontribusi
terbesar
yaitu
Sektor
Pertanian
sebesar
Rp2.871.370 juta; Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp. 1.453.334
juta; dan Sektor Konstruksi Rp. 2.192.857juta.Dimana kontribusi ketiga sektor
tersebut pada tahun 2015 mencapai sebesar Rp. 6.517.561 juta.
Sementara
Rp5.897.228
juta
itu,
PDRB
ADH
Konstan
2010
mencapai
tahun2015meningkatdibandingkantahun
sebesar
2011
yang
hanyamencapai Rp3.871.375juta. Sedangkan, capaian pertumbuhan ekonomi
Kabupaten
BanggaiBanggaitahun2014sebesar
7,76
persen
meningkat
dibanding tahun sebelumnya2,86persen. Data perkembangan PDRB ADH
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 26
Konstan 2010 Kabupaten BanggaiBanggai tahun 2011-2015 dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel
Kategori
A
B
2.13
Jumlah
PDRBADH
Konstan
2010
Kabupaten
BanggaiBanggaiMenurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) 20112015
Lapangan Usaha
2011
2012
2013
2014
2015
1.267.660,00
1.332.976
1.427.249
1.662.279
2.139.600
1.836.982,00
2.430.817
3.118.185
2.734.531
1.223.197
45.881,00
49,567
53,992
60,586
65,972
2.145,00
2.300
2.440
2,622
2,851
85.166,00
92,454
101,492
151,277
1.532.460
24.444,00
267,608
292,543
340.600
1.532.457
11.684,00
12,713
13,613
15,657
19,109
9.545,00
10,238
11,082
12,028
13,091
86,85
95,245
104,694
124,867
133,202
15.068,00
16.705
18,172
18,993
20,775
64.469,00
69,656
75,504
92,385
104,303
635,00
660
700
769
832
86,93
92,494
99,284
113,116
121,961
56,80
60,549
65,296
71,66
78,382
33,00
34,417
25,681
29,923
32,386
Jasa Lainnya
23.513,00
24,745
25,681
29,923
32,386
PDRB Migas
3.871.375,00
4.593.790
5.447.597
5.472.512
5.897.228
PDRB Tanpa Migas
3.315.996,00
4.049.443
4.977.141
5.001.273
5.407.139
Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan
dan
Pengalihan
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan
Listrik
dan Gas
E
Pengadaan
Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah
dan
Daur
Ulang
F
Konstruksi
G
Perdagangan
Besar
dan eceran; Reparasi
Mobil
dan
Sepeda
Transportasi
dan
Motor
H
Pergudangan
I
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan Minum
J
Informasi
dan
Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan
Asuransi
L
M, N
O
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan
dan
Jaminan Sosial Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
R, S, T,
U
Sumber: Berita Resmi Statistik Kabupaten Morowali, Tahun 2016
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 27
Mengutip tabel di atas, kurun waktu 2011-2015, terdapat empat sektor
dominan
dalam
menggerakan
roda
perekonomian
Kabupaten
BanggaiBanggaiyaitu; Sektor Pertanian; Sektor Pertambangan dan Penggalian;
Sektor Konstruksi; dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Keempat
sektor utama tersebut memberikan kontribusi yang cukup tinggi pada PDRB
ADH Konstan 2010Kabupaten BanggaiBanggai.
Keempat sektor tersebut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,
meski beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran sektor dominan dalam
membentuk PDRB ADH Konstan Kabupaten BanggaiBanggai. Seiring dengan
mulai
dikelolanya
JOB
Pertamina Medco-Expan
Tomori
di
Kecamatan
Mamosalato, dan juga meningkatnya ekspor nikel hasil produksiperusahaan
pertambangan yang tersebar di Kecamatan Petasia, Petasia Timur, dan Petasia
Barat.
2.4.1.1 Kontribusi Sektor PDRB
Perkembangan beberapasektorekonomiselamatahun2015menunjukkan
kondisilebihrendahdaricapaiantahunsebelumnya. Berdasarkan data distribusi
seri
2010
menunjukan
Sektor
satusektordominandalam
Pertambangan
dan
menggerakan
Penggalian
roda
menjadi
perekonomian
BanggaiBanggai.Sektor Pertambangan dan Penggalian tersebut antara lain
minyakbumi, dan pertambangan nikel. Data distribusi persentase PDRB
sektoral yang memperlihatkan sektor-sektor yang mendominasi perekonomian
dan menjadi leading sectorsBanggaiBanggai dalam pembentukan PDRB periode
2011-2015 sebagai berikut.
Tabel 2.14 Kontribusi PDRBSeri 2010 Kabupaten BanggaiBanggai
Menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2011-2015
Kategori
Lapangan Usaha
2011
2012
2013
2014
A
B
C
D
Pertanian,
Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan
dan
Pengalihan
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan
Gas
2015
33,12
29,45
27,90
32,99
36,64
46,83
52,51
55,24
46,80
18,54
1,17
1,03
0,96
1,08
1,04
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 28
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
E
Sampah,
0,06
0,05
0,05
0,05
0,05
2,25
2,10
2,08
3,10
27,98
6,43
5,88
5,44
6,41
6,36
0,31
0,27
0,26
0,30
0,32
0,25
0,23
0,22
0,24
0,24
2,21
1,97
1,79
2,07
1,92
0,38
0,35
0,34
0,35
0,35
Real Estate
1,71
1,52
1,40
1,76
1,79
Jasa Perusahaan
0,02
0,01
0,01
0,01
0,01
2,28
1,98
1,86
2,05
2,02
1,51
1,33
1,24
1,41
1,40
0,86
0,76
0,72
0,79
0,77
0,62
0,55
0,49
0,57
0,56
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
84,31
86,54
90,19
90,59
92,19
Limbah
dan
Daur
Ulang
F
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
G
eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Transportasi
H
dan
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
I
dan Makan Minum
Informasi
J
dan
Komunikasi
Jasa
K
Keuangan
dan
Asuransi
L
M, N
Administrasi
Pemerintahan,
O
Pertahanan
dan
Jaminan Sosial Wajib
P
Jasa Pendidikan
Jasa
Q
Kesehatan
dan
Kegiatan Sosial
R, S, T, U
Jasa Lainnya
PDRB Migas
PDRB Tanpa Migas
Sumber: Berita Resmi Statistik Kabupaten Morowali, Tahun 2016
Ekspor mineral nikel dari hasilpertambangan di wilayah tersebut
melalui jalur di PelabuhanlautBanggaiBanggaimenurun tajam, semenjak
adanya
regulasi
Undang-Undang
Nomor
4
Tahun
2009
Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara untuk pelarangan ekspornikel dan
mengharuskan melaluiprosespengolahan smelter.Kontribusi Sektor Penggalian
dan Pertambangantahun 2015 menurun tajam, dimana sebesar 46,80persen
kontribusi
pada
tahun
2014
turun
menjadi
sebesar
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021
BAB II - 29
18,54persentahun2015.Sektor
peranannya
Pertanian
terhadap
juga
merupakan
yang
perekonomian
besar
Kabupaten
BanggaiBanggaipadatahun2015sebesar36,64persen
atau
mengalamipertumbuhan sebesar 9,61persendari sebelumnya. Sumber utama
pertumbuhan
berasal
kakao,dankomoditi
dari
hasilperkebunan
perkebunan
kelapa,kelapasawit,
lainnya.Sektor
Pertambangandan
Penggalianyangmengalami penurunan pertumbuhan dari 46,83 persen pada
tahun 2011 menjadi 18,54 persen pada tahun2015. Kondisi tersebut sebagai
dampak langsung dari kebijakan penerapan regulasi Undang-Undang Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara. SektorKonstruksi sebagai sektor
dominan lainnya menjadi sektor yang paling tinggi kontribusinya yakni
mencapai 27,98 persen pada tahun 2015.
2.4.1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Sektor PDRB
Perkembangan ekonomi nasional secara langsung maupun tidak
langsung berdampak terhadap ekonomi di tingkat regional (provinsi maupun
Kabupaten). Artinya, perkembangan ekonomi secara nasional yang baik juga
akan
memberikan
dampak
positif
bagi
perekonomian
daerah.
Laju
pertumbuhan PDRB seri 2010 dengan Migas Kabupaten BanggaiBanggai tahun
2015 mencapai 7,76 persen. Artinya penambahan nilai PDRB dengan Migas
tahun 2015 meningkat sebesar 7,76 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tabel
Kategori
A
B
C
D
E
F
G
H
2.15Laju
Pertumbuhan
PDRB
Seri
2010Kabupaten
BanggaiBanggaiMenurut Lapangan Usaha (Persen)
Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan
dan
Pengalihan
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan
Gas
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan
eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Transportasi
dan
Pergudangan
2011
2012
2013
2014
2015
4,03
5,15
7,08
16,46
28,71
28,28
-12,3
-55,27
44,26 32,33
6,73
8,03
8,93
12,21
8,89
6,79
7,22
11,63
9,76
8,23
6,23
7,22
6,12
7,43
8,76
6,95
8,56
9,78
49,05
913,01
4,31
9,48
9,32
16,43
6,91
8,04
8,81
7,08
15,02
22,05
RPI2JM Kabupaten BanggaiBanggai Tahun 2016-2021