RELEVANSI KAFA’AH TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA (Studi di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

RELEVANSI KAFA’AH TERHADAP KEHARMONISAN

RUMAH TANGGA

(Studi di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten

Semarang)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Nidya Nur Aufa

NIM : 21113013

  

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa : Nama : Nidya Nur Aufa NIM : 211-13-013 Judul :

  Relevansi Kafa’ah terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Studi di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

  d apat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqosyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 25 Juli 2018 Pembimbing Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

  NIP.19670115 199803 2 002

   INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS SYARI’AH Jl. Nakula Sadewa V No.9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722

  WebsiteE-mail : fakultassyariah.iainsala3@gmail.com PENGESAHAN Skripsi Berjudul: RELEVANSI KAFA’AH TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA STUDI DI DESA BENER, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG.

  Oleh: Nidya Nur Aufa

  NIM : 21113013 telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Rabu, tanggal 2 Agustus 2018, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam

  Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Sidang : .........................................

  Sekretaris Sidang : ......................................... Penguji I : .......................................... Penguji II : .......................................

  Salatiga, 2 Agustus 2018 Dekan Fakultas Syari’ah Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

  NIP.19670115 199803 2 002

PERNY ATAAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Nidya Nur Aufa NIM : 211-13-013 Jurusan : Hukum Keluarga Islam Fakultas : Syariah

  Judul :

  Relevansi Kafa’ah terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Studi di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

  menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 24 Juli 2018 Menyatakan,

  Nidya Nur Aufa NIM : 211-13-013

  MOTTO

Jika Tujuanmu hanya untuk dilihat orang lain maka kamu harus

menjadi beda. Namun jika Tujuanmu Menjadi Manusia Baik maka

cukup menjadi Orang Baik maka Orang lain akan melihatmu.

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk :

  1. Kedua orang tua tercinta dan Keluarga Besar, yang menanti dan mengharapkan skripsi ini menjadi jalan menuju kesuksesan, yang selalu mendoakan, mendukung lahir maupun batin semua perjalanan pencarian ilmuku.

  

2. Beliau pembimbing skripsi Ibu Dr. Siti Zumrotun, M. Ag.

  Semoga selalu di lindungi keberkahan, sesuasi dengan yang Allah janjikan kepada orang

  • orang yang mengajarkan dengan ketulusan, ikhlas lillahi ta’ala.

  3. Seluruh sahabat dan teman-teman seperjuangan yang semoga kita sukses bersama-sama.

  4. Setiap orang yang membuka dan menggunakan skripsi ini utnuk dimanfaatkan.

  5. Keluarga besar IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim

  Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya yang tiada terhingga, sehigga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul

  

Relevansi Kafa’ah terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Studi di Desa

Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

  Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia. Beliau Rasulullah sebagai pembimbing umat manusia, yang selalu diharapkan syafa’atnya.

  Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sulit kiranya penelitian ini terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, tim peneliti menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada:

  1. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga 2.

  Bapak Sukron Ma’mun, M.Si. selaku Ketua Progam Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

  3. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. Selaku dosen pembimbing skripsi.

4. Para dosen Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis.

  5. Seluruh staf tata usaha dan karyawan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga yang membantu melancarkan skripsi.

  6. Bapak dan ibu karyawan perpustakaan yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.

  7. Seluruh responden yang bersedia memberikan informasi kepada penulis.

  8. Keluarga yang selalu memberikan bantuan finansial kepada penulis.

  9. Sahabat-sahabat yang terus memberi semangat kepada penulis.

  Atas segala hal tersebut, penulis tidak mampu membalas apapun selain memanjatkan doa. Semoga Allah SWT memncatat sebagai amal sholeh dan mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah. Penelitian ini jauh dari sempurna, menyadari akan hal ini maka penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan skripsi ini.

  Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini nantinya dapat bermanfaat, khususnya bagi almamater dan semua pihak yang membutuhkannya.

  Salatiga, 3 Agustus 2018 Penulis

  

ABSTRAK

Aufa, Nidya Nur. 2018.

  “Relevansi Kafa‟ah terhadap Keharmonisan Rumah Tangga (Studi di Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang). Skripsi.

  Fakultas Syari’ah. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dr. Siti Zumrotun, M. Ag.

  Kata kunci: Kafa’ah, Keluarga Harmonis.

  Keluarga harmonis merupakan dambaan bagi setiap orang, tidak terlepas dari itu kesepadanan (

  kafa‟ah) menjadi satu diantara beberapa jalan dalam

  menggapai keharmonisan tersebut. Meski demikian, tidak sepenuhnya kesepadanan (

  kafa‟ah) menjadi hal mutlak yang kemudian mendominasi faktor

  penentu keharmonisan dalam keluarga bila di lihat dari realita yang ada di tengah masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana praktik kafa’ah di Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang, (2) mengetahui bagaimana realisasi keharmonisan rumah tangga di Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang, (3) mengetahui apa relevansi kafa’ah terhadap keharmonisan rumah tangga di Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang.

  Melalui penelitian kualitatif, peneliti berusaha mengungkap permasalahan diatas. Dengan metode ini, dilakukan wawancara kepada informan sesuai data yang dibutuhkan. Peneliti juga menggunakan data dan dokumentasi yang ada. Dan untuk menguji hasil temuan data tersebut, peneliti menganalisis data dengan kerangka teoritik yang peneliti susun.

  Penelitian ini menunjukkan dari tujuh keluarga yang penulis teliti di Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang terdapat enam keluarga dalam kategori keluarga kafa’ah sedang satu dari enam keluarga tersebut tidak termasuk kedalam kategori keluarga kafa’ah. Adapun realisasi keluarga harmonis yang penulis jumpai terdapat empat keluarga harmonis yaitu keluarga Bapak Muh Yasin, keluarga Bapak Mudasir, keluarga Bapak H. Suyono dan keluarga Bapak A, sedang tiga keluarga lainnya yaitu keluarga Bapak M, keluarga Bapak R dan keluarga Bapak MM tidak harmonis. Kemudian mengenai relevansi antara kafa’ah dengan keharmonisan dalam rumah tangga tidak secara mutlak kafa’ah ini menjadi faktor yang mendominasi terbentuknya keluarga harmonis karena ada faktor lain yang lebih penting dan diutamakan yakni sikap saling menghormati, menghargai, jujur dan saling terbuka satu sama lain.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

NOTA PEMBIMBING .................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................................ iv

MOTTO ............................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................................... viii

  

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4 D. Penegasan Istilah ................................................................................................... 5 E. Tinjauan Pustaka. ................................................................................................... 7 F. Metode Penulisan Skripsi ...................................................................................... 10

  1. Jenis Penelitian dan Pendekatan ......................................................................... 11

  2. Kehadiran Dan Tempat Penelitian ...................................................................... 12

  3. Sumber data ....................................................................................................... 12

  4. Teknik Pengumpulan Data. ................................................................................. 14

  5. Analisis Data ....................................................................................................... 17

  6. Pengecekan Keabsahan Data ............................................................................. 17

  G. Sistematika Penulisan. ........................................................................................... 19

  

BAB II: KAFA’AH DAN KEHARMONISAN KELUARGA ....................................... 21

A.Konsep Kafa‟ah ........................................................................................................ 21

  1. Pengertian

  Kafa‟ah ............................................................................................ 21

  2. Sejarah

  Kafa‟ah ................................................................................................. 22

  3.Tujuan

  Kafa‟ah ................................................................................................... 23

  4. Pendapat Ualama tentang

  Kafa‟ah dalam Perkawinan ...................................... 25

  5. Kriteria atau batasan

  Kafa‟ah menurut Ulama dan Undang-Undang ................ 26 6. Kafa‟ah persepektif undang-undang dan hukum Islam ..................................... 28

  B. Keharmonisan Keluarga .......................................................................................... 29

  1. Pengertian keharmonisan Keluarga .................................................................. 29

  2. Keluarga Harmonis menurut sosiologi .............................................................. 30

  3. Keluarga Harmonis Menurut Undang-Undang dan hukum Islam ..................... 33

  4. Ciri-ciri Keluarga Sakinah ................................................................................. 38

  

BAB III: HASIL PENELITIAN ..................................................................................... 42

A. Gambaran Singkat Daerah Wilayah Penelitian ....................................................... 42

  1. Kondisi Letak Geografis Desa Bener .................................................................... 42

  2. Keadaan Umum Desa Bener .................................................................................. 43

  3. Keadaan Penduduk Desa Bener ............................................................................. 43

  B. Profil Keluarga ......................................................................................................... 45

  1. Keadaan Keluarga .............................................................................................. 45

  a. Keluarga Bapak Muh Yasin ........................................................................ 45

  b. Keluarga bapak Mudasir ............................................................................. 46

  c. Keluarga Bapak H. Suyono ......................................................................... 47

  d. Kelurga bapak M ......................................................................................... 48

  e. Kelurga bapak R .......................................................................................... 50

  f. Keluarga Bapak MM .................................................................................... 51

  g. Keluarga Bapak A ....................................................................................... 51

  C. Implementasi

  Kafa‟ah di Desa Bener ...................................................................... 52

  D. Keharmonisan keluarga ........................................................................................... 55

  Keluarga Muh Yasin

  1. ............................................................................................. 56

  . Keluarga Bapak Mudasir ............................................................................................... 56

  2

  3. Keluarga Bapak H. Suyono ........................................................................................... 57

  4. Keluarga Bapak M ................................................................................................ 58

  5. Keluarga Bapak R ................................................................................................ 59

  6. Keluarga Bapak MM ............................................................................................ 60

  Keluarga Bapak A

  7. ................................................................................................ 61

  

BAB IV: ANALISIS .......................................................................................................... 63

A. Analisis Praktik Kafa‟ah di Desa Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ............................................................................................... 63

  1. Dari Segi Nasab/Keturunan ............................................................................... 63

  a. Pasangan

  kafa‟ah ......................................................................................... 63

  b. Pasangan tidak kafa

  ‟ah ................................................................................ 64

  2. Dari Segi Pemahaman Agama .......................................................................... 64

  a. Pasangan K

  afa‟ah ........................................................................................ 64

  b. Pasangan tidak Kafa,ah ............................................................................... 65

  3. Dari Segi Pekerjaan ........................................................................................... 65

  a. Pasangan

  Kafa‟ah ........................................................................................ 65

  b. Pasangan Tidak

  Kafa‟ah ............................................................................. 66

  B. Analisis Realisasi Keharmonisan Rumah Tangga di Desa Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ............................................................ 67

  C. Analisis Relevansi

  Kafa‟ah Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

  di Desa Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ..................................... 69

  1. Keluarga

  kafa‟ah dan harmonis ......................................................................... 70

  2. Keluarga tidak

  kafa‟ah tetapi harmonis ............................................................. 70

  

BAB V: PENUTUP .......................................................................................................... 73

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 73 B. Saran ........................................................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 76

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dikodratkan untuk hidup bersama demi kelangsungan

  hidupnya, maka timbul satu jenis hukum yang salah satu ketentuannya mengatur tentang Pernikahan yang dinamakan Hukum Perdata (Hasan, 2011:1). UU No. 1 Tahun 1974 pasal 1 menerangkan bahwa Pernikahan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Perkawinan dalam Islam tidaklah semata-semata sebagai hubungan atau kontrak keperdataan biasa, akan tetapi ia mempunyai nilai ibadah. Maka amatlah tepat jika Kompilasi Hukum Islam pasal 2 menegaskanny a bahwa perkawinan adalah “akad yang sangat kuat (mitsaqon gholidzo) dan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah (Abdurrahman, 1992:21). Untuk peraturan yang dipakai sebagai dasar dalam hal perkawinan di Indonesia adalah Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.

  Setiap Keluarga merindukan kebahagiaan dan ketentraman hidup. Karena dalam keluargalah terjadi hubungan yang paling dekat, paling sering, bahkan dapat dikatakan terus-menerus. Seseorang akan sengsara apabila tidak ada ketentraman dalam keluarga, karena setiap waktu dia harus berusaha mencari cara untuk mengatasi ketegagngan batinnya, akibat suasana-suasana kurang tentram dan serasi (Daradjat, 1974:1). Salah satu hal untuk dapat mencapai tujuan tersebut adalah dengan memilih pasangan yang serasi.

  Islam mengenal istilah

  kafa‟ah atau kufu, yaitu yang berarti sama atau

  setara. Dalam perkawinan kufu atau

  kafa‟ah dapat diartikan sebagai

  keseimbangan dan keserasihan antara calon istri dan suami sehingga masing- masing calon tidak merasa berat untuk melangsungkan pernikahan (Ghozali, 2006:96). Sementara itu (Asrizal, 2015:67) dalam jurnalnya mengartikan

  Kafa‟ah dalam nikah sebagai keseimbangan antara calon suami dan istri, dari segi kedudukan (hasab), agama (din), keturunan (nasab) dan semacamnya.

  Menurut M Quraisy Syihab (1999:197) dalam bukunya, Wawasan Al- Qur’an, bahwa perbedaan tingkat pendidikan, budaya dan agama antara suami istri seringkali memicu konflik yang mengarah pada kegagalan.

  Dalam Al- Qur’an juga menyebutkan kesetaraan pada calon istri dan suami sebagaimana Dalam Surat An-Nur Ayat 26

   َكِئََٰل وُأ ِتاَبِّيَّطلِل َنوُبِّيَّطلاَو َنيِبِّيَّطلِل ُتاَبِّيَّطلاَو ِتاَثيِبَخْلِل َنوُثيِبَخْلاَو َنيِثيِبَخْلِل ُتاَثيِبَخْلا ٌميِرَك ٌقْزِرَو ٌةَرِفْغَم ْمُهَل َنوُلوُقَ ي اَّمِم َنوُءَّرَ بُم “wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh alam hal ini mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga) ”.

  Dari ayat tersebut dapat dilihat bahwa hanya dalam kebaikan saja yang dapat menjadi ukuran bahwa orang tersebut baik atau tidak. Namun dalam kebiasaan jawa juga mengenal Bibit (keturunan) Bebet (status ekonomi) Bobot (tinggi rendahnya kualitas diri seseorang) menjadi beberapa tolok ukur orang tua menyetujui atau memilih jodoh untuk anaknya, Pertimbangan tersebut dilakukan orang tua bertujuan agar anak yang dinikahkan akan mampu hidup dengan bahagia dan sejahtera karena dapat menghadapi berbagai permasalahan hidup dengan baik dalam berumah tangga.

  Dalam hal ini peneliti menemukan beberapa keluarga di Desa Bener yang menikah tidak dilandaskan dengan kafa’ah atau seimbang secara keseluruhan maupun beberpa aspek saja namun cukup penting seperti seagama namun tidak seimbang tingkat pemahaman Agamanya, ada yang seagama namun nasabnya tidak seimbang, namun ada pula yang kafa’ah ataupun seimbang dalam segala aspek. Di Desa Bener sendiri kesetaraan calon suami maupun istri bagi sebagian orang tua masih sangat diperhatikan namun ada beberapa keluarga yang ketika menikah mereka tidak sekufu namun hingga sekarang ada yang berpuluh tahun menikah tetap harmonis hingga memiliki anak cucu, tidak terjadi konflik yang menyebabkan perceraian. Masyarakat pada umumnya di Desa Bener masih memandang tabu terhadap pasangan yang tidak sekufu.. Oleh karena itu peneliti memberi judul “RELEVANSI KAFA’AH TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA (Studi kasus keluarga di Desa Bener, kec. Tengaran, kab.

  Semarang)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Praktik kafa‟ah di Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab.

  Semarang? 2. Bagaimana Realisasi Keharmonisan Rumah tangga Di Desa Bener, Kec.

  Tengaran Kab. Semarang?

  3. Apa Relevansi

  kafa‟ah terhadap keharmonisan rumah tangga di Desa

  Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang? C.

   Tujuan Dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Pencapaian tujuan penelitian adalah merupakan target utama dalam penulisan ini dan hasil penelitian ini diharapkan agar dapat: a. Untuk Mengetahui Praktik kafaah di Desan Bener, Kec. Tengaran,

  Kab. Semarang

  b. Untuk memaparkan Realisasi Keharmonisan Rumah tangga Di Desa Bener, Kec. Tengaran Kab. Semarang

  c. Untuk menjelaskan Relevansi

  kafa‟ah terhadap keharmonisan rumah tangga Muslim di Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang.

  2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian antara lain:

  a. Memberikan kontribusi intelektual dalam rangka turut berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan seputar poligami.

  b. Sebagai studi komparatif (perbandingan) maupun lanjutan bagi yang ingin mendalami masalah seputar kafa‟ah.

  c. Sebagai referensi bagi Pihak berwenang dalam merumuskan kebijakan (undang-undang perkawinan)

D. Penegasan Istilah

  Di dalam penelitian ini maka penulis mempertegas istilah-istilah yang mungkin akan mempermudah untuk menjelaskan kelanjutan penelitian ini, diantaranya : 1. Relevansi menurut KBBI adalah hubungan atau kaitan.

  Kafa’ah atau kufu menurut Amir Syarifudin (2014:140) Kafa’ah atau Kufu yaitu yang berarti sama atau setara. Sementara itu Asrizal (2015:67) dalam jurnalnya mengartikan

  Kafa‟ah dalam nikah sebagai keseimbangan antara calon

  suami dan isteri, dari segi kedudukan (hasab), agama (din), keturunan (nasab) dan semacamnya.

  2. Keharmonisan Rumah tangga. Keharmonisan, secara terminologi berasal dari kata harmonis yaitu serasi, selaras. Yang berarti Keharmonisan adalah keadaan selaras atau serasi. Untuk mencapai keharmonisan perlu menjaga dua hal tersebut (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989:299). Rumah Tangga menurut WJS. Poerwadarminto (1999:602) sama dengan keluarga. Sedangkan Dalam UU Nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10, Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami- isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Sehingga Keharmonisan Rumah Tangga adalah Rumah tangga yang dapat mengantarkan seseorang hidup lebih bahagia, lebih layak dan tentram. Menurut Hasan Basri Keluarga yang Harmonis dan berkualitas adalah keluarga yang rukun, bahagia, bersih, disiplin, saling menghargai, pemaaf, tolong menolong dalam kebaikan, saling menghargai, memiliki etos kerja yang baik, bertetangga dengan saling menghormati, taat menjalankan ibadah, berbakti kepada yang lebih tua, mencintai ilmu pengetahuan dan memanfaatkan waku luang dalam hal yang positif serta memenuhi kebutuhan dasar Keluarga (Basri,1996:111).

  3. Studi Kasus, menurut WJS. Poerwadarminto (199:965) dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia. Studi adalah pelajaran, penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia WJS. Poerwadarminto (199:420) Kasus adalah keadaan yang sebenarnya dari suatu urusan atau perkara, keadaan atau kondisi khusus yang berhubungan dengan seseorang atau suatu hal soal perkara. Jadi Studi kasus adalah suatu strategi riset, penelaahan suatu sumber pengetahuan yag diperoleh dari observasi atau percobaan yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata .

E. Tinjauan Pustaka

  Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, tentang kafa’ah sudah dituangkan dalam beberapa penelitian, diantara penelitian – penelitian tersebut yang mirip dengan penelitian yang penyusun tulis antara lain :

  Muhammad Sholeh, pada tahun 2005 dengan judul

  kafa‟ah Dalam

  Mewujudkan Keluarga Bahagia, Pandangan Masyarakat Gaten Condongcatur, Yang di terbitkan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

  Menerangkan Bahwa

  kafa‟ah adalah salah satu persoalan penting dalam perkawinan, yakni kesepadanan antara calon suami dengan calon istrinya.

  Kesepadanan itu dalam hal agama, keturunan, kecantikan atau ketampanan, pekerjaan, status sosial, kepandaian atau yang lainnya. Karena dengan adanya kafâ’ah, usaha untuk mendirikan rumah tangga yang damai dan tentram akan berjalan dengan lancar. Dalam kerangka Teoretiknya penulis menggunakan Maslahah Mursalah sebagai teorinya. Dan temuannya adalah bahwa:

  kafa‟ah

  menurut pandangan Masyarakat Gaten adalah kesamaan dalam hal aqidah atau kerohanian, yaitu dalam hak satu agama. Lebih khusus lagi,

  kafa‟ah

  dipahami oleh sebagai masyarakat Gaten adalah kesamaan dalam hal golongan, misalnya penganut Muhammddiyah sebanding dengan penganut Muhammaddiyah lainnya. Dengan demikian pernikahan yang berbeda agama tidak sah secara huku m syar‟i. Dan hak serta wewenang dalam menentukan se- kufu’ adalah wali dan calon istrinya.

  Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa perkawinan sekufu’ dalam hal seagama, golongan akan mempengaruhi terhadap keharmonisan rumah tangga, sedangkan pada penelitian ini peneliti menemukan bahwa pernikahan

  sekufu‟ tidak sepenuhnya ikut andil dalam keharmonisan keluarga.

  Skripsi Asrizal pada tahun 2015 dengan judul Relevansi Konsep kafâ’ah Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga (Studi Pandangan Mahasiswa Jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah

  Fakultas Syari‟ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2010-2012. Menurut Kompilas Hukum Islam (KHI) buku I Hukum Perkawinan Bab X Pasal 61 menyatakan bahwa “tidak sekufu‟ tidak dapat dijadikan alasan untuk mencegah perkawinan, kecuali tidak se kufu‟ karena perbedaan agama (ikhtilaf ad-dîn) peraturan tersebut menjelaskan bahwa setiap pasangan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, termasuk tidak sekufu‟, kecuali karena perbedaan agama. Penelitian ini termasuk field research dan bersifat dieskriptif analitis dengan mengambil dua rumusan masalah pertama bagaimana pandangan mahasiswa jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah mengenai relevansi konsep kafâ’ah terhadap keharmonisan rumah tangga, kedua apa yang menjadi alasan konsep kafâ’ah relevan terhadap keharmonisan rumah tangga.

  Dari tata yang dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa pandangan mahasiswa jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah terhadap konsep kafâ’ah cendrung bersifat menetapkan, artinya mahasiswa jurusan Al-Ahwal Asy-

  Syakhsiyyah telah menetapkan bahwa kafa‟ah relevan terhadap keharmonisan

  rumah tangga, mereka beralasan bahwa relevansi

  kafa‟ah sendiri sudah

  dijelaskan dalam ajaran islam dan juga KHI. Dengan unsur agama dijadikan sebagai unsur utama dan terpenting dalam

  kafâ‟ah. Sedangkan unsur lain hanya sebagai pendukung saja.

  Perbedaan dengan penelitian ini adalah hampir sama dengan skripsi sebelumya bahwa

  kafa‟ah relevan terhadap keharmonisan keluarga,

  sementara peneliti menemukan bahwa kafa’ah tidak sepenuhnya menjadi sebab dalam keharmonisan keluarga, faktanya ada beberapa keluarga yang bisa harmonis walau tanpa

kafa‟ah sebagai dasarnya.

  Tesis Moh. Sa’i affan pada tahun 2017 dengan judul dekonstruksi konsep

  kafâ‟ah(Analisis Antropologi Hukum di kalangan Keluarga Nikah

  Beda Agama di Kec. Kotagede Kab. Yogyakarta) . Keseimbangan dan keserasian atau kafâ’ah antara calon istri dan suami dirasa penting sehingga masing-masing calon tidak merasa berat untuk melangsungkan perkawinan.

  Laki-laki sebanding dengan istrinya, sama dalam kedudukan, sebanding dalam tingkat sosial dan sederajat dalam akhlaq serta kekayaan. Jadi, tekanan dalam hal kafâ’ah adalah keseimbangan keharmonisan, hal ini dikaitkan dengan pernikahan beda agama. Ada dua pokok yang menjadi fokus penelitian yaitu persamaan agama apakah masih relevan untuk menentukan kafa’ah dalam perniakahan perspektif antropologi hukum, dan faktor apa yang menyebabkan harmonis atau disharmonis dalam pernikahan beda agama.

  Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa mengenai persamaan agama tidak relevan lagi dijadikan dasar utama dalam sebuah pernikahan beda agama, dengan kata lain bahwa perbedaan agama dalam perkawinan beda agama tidak menjadi tolok ukur harmonis dan disharmonis. Kesepadanan atau serasi antara calon suami dan calon istri, dalam memilih jodoh meliputi,

  kafâ‟ah dalam agama yang titik tekannya masalah akhlak, kafâ’ah dalam

  pendidikan,

  kafa‟ah dalam umur. Yang bertujuan untuk mempertahankan dan

  meneruskan keturunan menurut garis kebapakan (patrilinial), keibuan (matrilinial) atau keibu bapakan untuk kebahagiaan rumah tangga, inilah relasi

  kafâ‟ah dengan tujuan nikah.

  Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah, penelitian tersebut fokus pada

  kafa‟ah dalam seagama, serta berkesimpulan bahwa

  seagama tidak berhubungan dengan keharmonisan keluarga. Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan

  kafa‟ah dengan beberapa aspek

  keseimbangan yaitu Tingkat pemahaman agama, nasab, pekerjaan atau profesi.

  Oleh karena itu peneliti mencoba membahas sebuah tema yang berkaitan relevansi

  kafa‟ah dengan keharmonisan keluarga, dengan latar

  belakang kehidupan dalam beberapa keluarga di Desa Bener yang menikah tidak didasarkan dengan

  kafa‟ah, maupun keluarga yang menikah dengan dasar kafa’ah.

F. Metode Penelitian

  Metode dalam menyusun karya ilmiah seperti skripsi mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan metode terkait tata cara (prosedur) memahami dan mengolah inti dari obyek penelitian. Pada penelitian ini, penyusun menggunakan metode-metode sebagai berikut:

  1. Jenis penelitian Dalam suatu penelitian atau riset diperlukan metode yang sesui dan selaras dengan inti permasalahan dan tujuan penelitian guna memperoleh data yang relevan dengan permasalahan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Sosiologis.

  Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara holistik, dan dengancara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong,2014:6).

  2. Pendekatan Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis yaitu dengan menggambarkan keadaan masyarakat secara utuh, lengkap dengan struktur lapisan serta gejala sosial lainnya yang saling berkaitan satu sama lain. Sehingga secara sosiologis akan dapat diketahui bagaimana praktik dan alasan terjadinya

  kafa‟ah dan keharmonisan Rumah Tangga di masyarakat. Sehingga dapat

  diketahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pernikahan dengan mensyaratkan

  kafa‟ah. Serta dapat diketahui apakah ada Hubungan

  antara kafa‟ah dan keluarga Harmonis.

  3. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini kehadiran peneliti merupakan hal yang utama dan penting karena seorang peneliti secara langsung mengumpulkan data yang ada di lapangan. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan psikologis untuk memperoleh data yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu dengan mencari informan guna melengkapi data. Sedangkan status peneliti dalam hal mengumpulkan data tidak sepenuhnya diketahui oleh informan secara jelas guna menghindari tidak obyektifnya penelitian yang dihasilkan peneliti. Kehadiran peneliti disini mencoba menggali lebih jauh Kafa’ah dengan Keharmonisan dan melibatkan secara langsung subyek peneliti, dengan kata lain penelitian ini tidak diketahui secara jelas oleh subyek penelitaian.

  4. Subjek Penelitian dan lokasi penelitian Subjek dalam penelitian ini yaitu beberapa keluarga dimana pernikahan mereka tidak sekufu atau seibang dalam hal pemahaman

  Agama, profesi, dan nasab. Lokasi penelitian berada di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

  5. Sumber Data

  a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut (Amirin,1990:32). macam-macam data primer sebagai berikut: 1) Informasi

  Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasinya teantang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Jadi seorang informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar belakang penelitian. Seorang informan berkewajiban secara suka rela menjadi anggota ti penelitian walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim dengan kebaikannya dan dengan kesukarelaannya ia dapatmemberi pandangan dari segi orang dalam, tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat (Moeloeng, 2002:90).

  Sumber data dalam penelitian ini dalam masyarakat yang yang terdiri dari: beberapa Keluarga di Desa Bener, Kecamatan Tengaran. 2) Dokumen

  Adalah setiap bahan tertulis ataupun film (Moeloeng, 2002:161). Sumber tertulis dapat terbagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi ( Moeloeng, 2002:113). Dalam penelitian ini setiap bahan tertulis berupa data-data mengenai Beberapa Keluarga di Desa Bener, Kecamatan Tengaran. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli yang memuat informasi atau data tersebut (Amirin, 2002: 132). Dalam penelitian ini dapat berupa keterangan dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, dan lain sebagainya.

  6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan salah satu unsur yang sangat penting guna menghimpun data yang merupakan bagian dari penelitian.

  Pengumpulan data akan lebih tepat guna dan optimal apabila dilakukan berdasarkan metode atau langkah-langkah yang sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan agar data-data yang di peroleh lebih lengkap, sehingga tercapai kebenaran ilmiah yang dikehendaki. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  a. Wawancara Teknik wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengancara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan narasumber dengan menggunakan alat interview guide ( Nazir, 2014:170).

  Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, dimana penyusun sebelumnya telah menyiapkan pedoman wawancara yang memuat garis besar pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber. Wawancara yang akan dilakukan dengan menggunakan dua tahap, pertama peneliti melakukan deskripsi dan orientasi awal tentang masalah dan subyek yang dikaji. Kedua melakukan wawancara mendalam sehingga menemukan informasi yang lebih banyak dan penting. Wawancara yang digunakan dengan model wawancara terbuka artinya seorang informan dapat mengungkapkan beberapa upaya, gagasan, strategi yang akan dilaksanakan serta hambatan yang diprediksikan.

  Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada keluarga yang menikah tidak sekufu dan keluarga yang menikah dengan dasar sekufu, serta pihak lain yang mengetahui kehidupan keluarga tersebut.

  b. Observasi Teknik observasi atau pengamatan menurut Nazir adalah merupakan teknik pengambilan data dengan menggunakan indera mata tanpa ada pertolongan alat standar lain dalam keperluan tersebut (Nazir, 2014:154). Dari penelitian pengalaman ini diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu perkara bertingkat (Arikunto, 2006: 229).

  Observasi adalah sebuah pengumpulan data dengan jalan pengamatan secara langsung mengenai obyek penelitian. Dalam metode ini penulis gunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi subyek penelitian.

  Dalam melakukan pengumpulan data melalui observasi ini, terdapat beberapa jenis observasi yang membantu peneliti untuk memperoleh data . Menurut Moleong (2014:179-177) jenis atau macam-macam observasi sebagai berikut:

  1) Berperan serta secara lengkap. Dalam observasi ini, peneliti menjadi anggota penuh dari obyek yang diteliti.

  2) Pemeran serta sebagai pengamat. Jenis observasi ini memungkinkan peneliti untuk berperan sebagai pengamat tanpa harus menjadi anggota dari obyek yang diteliti. 3) Pengamat sebagai pemeranserta. Pada observasi ini peranan pengamat diketahui secara terbuka oleh umum bahkan di seponsori oleh subyek. Sehingga informasi rahasia pun dapat dengan mudah diperoleh.

  4) Pengamat penuh. Biasa terjadi dalam eksperimen di laboratorium, peneliti dengan bebas mengamati obyek penelitian dikarenakan obyek yang diteliti tidak mengetahui apakah sedang diamati.

  Dalam teknik pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan teknik pemeran serta sebagai pengamat.

  c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998: 236).

  Dalam penelitian ini dokumentasi yang dimaksud adalah pengambilan beberapa data tentang berbagai dokumen terkait dengan keluarga yang menikah tidak sekufu dari foto dan dokumentasi pribadi seperti buku nikah, Kartu Keluarga.

  7. Analisis Data Data mentah yang telah dikumpukan oleh peneliti tidak akan ada gunanya jika tidak dianalisa. Analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan dianalisalah data tersebut dapat diberi arti makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 1988:405).

  Setelah data terkumpul kemudian data tersebut dianalisis seperlunya agar diperoleh data yang matang dan akurat. Adapun jenis analisa data yang diambil yaitu analisa data kualitatif. Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan berkerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2009: 248).

  8. Pengecekan Keabsahan Data Keabsahan data merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, karena dari data itulah nantinya akan muncul beberapa teori.

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH BERDASARKAN KONSEP MASLAHAT LIL UMMAT (Studi Kasus di Dusun Kaliwaru, Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 0 141

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BARTER (Studi di Desa Benowo Kecanmatan Bener Kabupaten Purworejo) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 1 92

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERUBAHAN AKTA PENDIRIAN DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 1 88

PERKAWINAN POLIANDRI (Studi Kasus Di Dusun Canggal Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 3 149

POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF KELUARGA SALAFI (Studi Kasus Satu Keluarga Bapak AR di Desa Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 107

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI TEBAS POHON DURIAN (Studi Kasus di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 116

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 121

ANJELO SEBAGAI SUMBER UTAMA NAFKAH UTAMA KELUARGA (Studi Kasus di Bandungan Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 1 94

PERLINDUNGAN ORANG TUA TERHADAP PERKAWINAN DIBAWAH UMUR (Studi Kasus di Desa Giyanti Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 108